Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KALIMANAH
Jl. Beringin Desa Kalimanah Wetan Kec.Kalimanah Kab.Purbalingga Kode pos 53371 Telp. (0281)892414
email :puskesmas.kalimanah@yahoo.com

LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM

PUSKESMAS KALIMANAH

A. LATAR BELAKANG

Audit internal UKM merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja UKM
yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas. Audit
internal dibuat berdasarkan standar kriteria audit yang telah ditetapkan. Dengan adanya
audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja yang menjadi masukan untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada pelaksanaan pelayanan di UKM. Audit
internal adalah suatu proses penilaian yang dilakukan didalam suatu organisasi oleh
auditor internal yang juga adalah karyawan yang bekerja pada organisasi tersebut. Audit
internal dilakukan oleh Tim Audit internal yang dibentuk oleh Kepala UPTD Puskesmas
Kalimanah dengan berdasarkan pada standar akreditasi, dengan demikian sebelum
pelaksanaan akreditasi puskesmas maka perlu dilakukan audit internal puskesmas.

B. TUJUAN AUDIT INTERNAL

1. Tujuan Umum

Untuk melakukan penilaian terhadap proses pelaksanaan pelayanan di


UKM khususnya program SDIDTK apakah sesuai dengan standar atau pedoman
yang ada.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui apakah program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi


Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) terlaksana sesuai jadwal kegiatan

b. Untuk mengetahui apakah petugas menjalankan SDIDTK sesuai


pedoman dan prosedur

c. Untuk menganalisis faktor-faktor penentu/ hambatan keberhasilan


program SDIDTK di Puskesmas dan membuat rencana tindak lanjutnya

C. LINGKUP AUDIT INTERNAL

Unit kerja yang akan diaudit yaitu program SDIDTK

D. OBJEK AUDIT

Penanggungjawab SDIDTK

E. STANDAR KRITERIA YANG DIGUNAKAN

1. Permenkes No 66 Tahun 2014 tentang Pemantauan Pertumbuhan,


Perkembangan, dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak

2. Pedoman SDIDTK

3. SOP SDIDTK
4. Formulir SDIDTK: buku KIA, KPSP, TDL, TDD, KMME (Kuesioner Masalah
Mental Emosional)

5. Instrumen Akreditasi UKM

F. AUDITOR

- Elly
- dr. Maria Angela Stella W
- Rizki Aridiani

G. PROSES AUDIT

1. Penyusunan rencana audit

Tim Audit menentukan instrumen yang akan digunakan untuk


mengaudit UKM. Metode audit internal UKM yang digunakan yaitu :

a. Wawancara dengan membuat daftar pertanyaan (terlampir)

b. Observasi

2. Pelaksanaan audit internal

H. HASIL DAN ANALISIS HASIL AUDIT

- Dalam menentukan sumber daya manusia sebagai pelaksana program SDIDTK,


penanggung jawab program umumnya hanya memperhatikan sasaran langsung
program yaitu semua anak umur 0-6 tahun yang ada di wilayah kerja Puskesmas dan
mengabaikan sasaran tidak langsung program yaitu tenaga kesehatan yang bekerja di
lini terdepan (penyuluh kesehatan masyarakat, kader kesehatan), tenaga pendidik dan
profesi lain yang terkait dengan tumbuh kembang anak.
- Tidak ada penyusunan kelompok kerja khusus untuk pelaksanaan program SDIDTK
karena kelompok kerja sudah ada namun tidak khusus melaksanakan program
SDIDTK tapi juga program-program lain yang ada di Puskesmas, seperti adanya
jadwal ke TK dan posyandu yang sudah ada sejak dulu.
- Tidak ada pembagian tugas yang jelas untuk melakukan deteksi dini penyimpangan
pertumbuhan, deteksi dini penyimpangan perkembangan dan deteksi dini
penyimpangan mental emosional antara guru, kader dan tenaga kesehatan Puskesmas.
- Kegiatan SDIDTK yang dilakukan masih terbatas pada deteksi dini
penyimpangan pertumbuhan, sedangkan deteksi dini penyimpangan
perkembangan dan penyimpangan mental emosional tidak dilakukan karena
kurangnya fasilitas pendukung untuk melaksanakan deteksi tersebut seperti
yang terlihat dari hasil observasi bahwa :
1) Tidak semua Posyandu mempunyai dan melaksanakan KPSP serta
kuesioner masalah mental emosional.
2). Tidak semua petugas paham mengenai langkah-langkah melaksanakan
TDD dan TDL pada anak.
- Kurangnya pendelegasian wewenang dari penanggung jawab program SDIDTK
kepada tenaga kesehatan lain di Puskesmas maupun guru TK/playgroup serta kader
untuk memaksimalkan pencapaian tujuan program SDIDTK.
- Pengarahan tentang program SDIDTK tidak dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan tapi hanya sekali atau beberapa kali dalam setahun.
- Bentuk motivasi yang diberikan pada pelaksana program SDIDTK pada tahun ini
adalah secara swadaya, antara lain biaya transportasi untuk pelaksanaan SDIDTK di
luar gedung seperti kunjungan ke TK/play group tidak masuk anggaran puskesmas.

I. REKOMENDASI DAN TARGET WAKTU PENYELESAIAN DENGAN AUDITEE

Penanggung jawab program SDIDTK di Puskesmas telah melakukan fungsi


pengorganisasian dalam melaksanakan kegiatan SDIDTK di Puskesmas dan jaringannya,
namun masih terdapat kekurangan dalam melaksanakan fungsi pengorganisasian tersebut
sehingga saran berikut perlu diperhatikan untuk meningkatkan fungsi pengorganisasian dalam
melaksanakan kegiatan SDIDTK di Puskesmas dan jaringannya:
- Dalam menentukan sumber daya manusia sebagai pelaksana program SDIDTK,
penanggung jawab program hendaknya memperhatikan ‘sasaran tidak langsung’
program yaitu tenaga kesehatan yang bekerja di lini terdepan (kader kesehatan),
tenaga pendidik, dan profesi lain yang terkait dengan tumbuh kembang anak, bukan
hanya melihat sasaran langsung program yaitu balita dan anak pra sekolah.
- Perlu dilakukan penyusunan kelompok kerja khusus untuk pelaksanaan program
SDIDTK di Puskesmas dan jaringannya terutama untuk nakes Puskesmas, guru dan
kader mengingat masih terbatasnnya tenaga dan fasilitas untuk pelaksanaan program
SDIDTK di Puskesmas dan jaringannya.
- Penanggung jawab program SDIDTK hendaknya melakukan pembagian tugas untuk
melakukan deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, deteksi dini penyimpangan
perkembangan dan deteksi dini penyimpangan mental emosional antara pelaksana
program SDIDTK di Puskesmas dan jaringannya, diantaranya nakes Puskesmas, guru
TK/playgroup dan kader.
- Penanggung jawab program SDIDTK memberikan pengarahan SDIDTK berupa
mengukur BB, TB, LKA dan LLA, serta pengarahan tentang pelaksanaan program
SDIDTK secara menyeluruh yang meliputi deteksi dini penyimpangan pertumbuhan,
deteksi dini peyimpangan perkembangan deteksi dini penyimpangan mental
emosional dan stimulasi sesuai dengan usia anak kepada pada kader maupun ‘sasaran
tidak langsung’ program lainnya.
- Penanggung jawab program SDIDTK perlu melakukan pendelegasian wewenang pada
nakes Puskesmas, guru TK/playgroup dan kader untuk memaksimalkan pencapaian
tujuan program SDIDTK seperti meminta nakes Puskesmas untuk melakukakan
sosialiasi program SDIDTK dan meminta guru/kader untuk menyampaikan informasi
tentang kegiatan SDIDTK kepada orangtua siswa atau balita yang berada di
wilayahnya terutama untuk melakukan stimulasi pada anak sesuai usia dan
perkembangannya.

J. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai