Anda di halaman 1dari 6

ANATOMI PAYUDARA

Payudara merupakan elevasi dari jaringan glandular dan adiposa yang tertutup kulit pada
dinding anterior dada. Payudara terletak di atas otot pektoralis mayor dan melekat pada
otot tersebut melalui selapis jaringan ikat. Struktur payudara terdiri dari :

1. glandula mammae
nah 1 glandula mammae ini di dalamnya terdapat 15 sampai 20 lobus, nah di
dalam dari lobus2 ini terdapat lobulus lobulus atau alveolus yg akan
memproduksi asi. Kemudian ASI yang di produksi itu akan di alirkan melalui
saluran/duktus, mulai dari duktus mammaria lalu berlanjut ke duktus laktiferus
kemudian ke bagian yang membesar atau sinus laktiferus dan akhirnya akan
keluar di papilla mammae
2. ligamentum suspensorium/lig. Cooper
yang menggantung atau memfiksasi glandula mammae ke dinding dada.
3. Jaringan adiposa
Yang mengisi dan juga ikut memfiksasi glandula mammae

4. jaringan glandular terdiri dari 15 sampai 20 lobus mayor, setiap lobus dialiri duktus
laktiferus yang membesar menjadi sinus laktiferus (ampula)
5. lobus-lobus dikelilingi jaringan adiposa dan dipisahkan oleh ligamen suspensorium
Cooper (berkas jaringan ikat fibrosa)
6. Stroma : 85-90% jaringan payudara terdiri dari :
 Ligamentum suspensorium Cooper
 Jaringan ikat, lemak, Saraf
 Pembuluh darah
 Pembuluh limfe

Batas batas anatomi payudara :

 Batas superior : setinggi kosta II atau kosta III (atau garis subclavicula)
 Batas inferior : setinggi kosta VI atau VII (submammary fold line)
 Medial : linea parasternal
 Lateral : linea aksilaris anterior

Vaskularisasi Payudara

Suplai darah pada mammae berasal dari

Dari bagian medial ada a. Mammaria medial cabang dari a. Thoracica interna, a.
thoracica interna ini cabang dari a. subclavia

Dari bagian lateral ada a. mammaria lateral cabang dari a. thoracica lateral, a. thoracica
lateral cabang dari a. subclavia

Untuk venanya :

- V. mammaria medial yang akan bermuara ke v. Thoracica interna


- V. mammaria lateral yang akan bermuara ke v. Thoracica lateral
- Plexus areaola circularis, ini adalah pembuluh vena yang melingkar di daerah
areola mammae. Nanti dia akan bermuara ke vena mammaria medial maupun
lateral
- V. Mammaria afferent berada pada bagian superior dan akan bermuara ke v.
jugularis eksterna

Innervasi Payudara
Sisi superior payudara dipersarafi oleh nervus supraklavikular yang berasal dari cabang
ke-3 dan ke-4 pleksus servikalis. Sisi medial payudara dipersarafi oleh cabang kutaneus
anterior dari nervus interkostalis 2-7. Papil mammae atau puting susu terutama
dipersarafi oleh cabang kutaneus lateral dari nervus interkostalis 4,

1. n. Cervicalis I-IV

2. n. Thoracalis Longus → m. serratus anterior

3. n. Thoracalis lateralis dan n.Thoracalis medialis → m. pectoralis mayor dan minor

4. n. Thoracodorsalis → m.latisimus dorsi

5. n. Intercostobrachialis → ke upper arm sisi medial dan axilla

6. n. Thoracalis 6 → kulit dinding dada anterior dan lateral

7. n. Intercostalis 4 lateral dan medial → Nipple areola complex

Sistem Limfatik
- Bagian medial ada nodus thoracica interna (parasternalis)
- Bagian lateral ada nodus axillaris anterior ( pectoralis) yg sejajar dengan linea
axillaris anterior
- Nodus axillaris posterior (nodus subscapularis)
- Nodus axillaris lateralis (brachialis)
- Nodus axillaris centralis
- Nodus interpectoralis, ada diantara pectoralis major dan minor
- Nodus axillaris apical (subclavia)
Jadi ini perlu kita tau untuk memeriksa apakah ada pembesaran KGB di sekitar
payudara akibat metastase kanker payudara

Ini perlu kt tau untuk mendeteksi adanya penyebaran dari sel sel neoplasma pada kanker
payudara. Inilah alasan kenapa perempuan wajib memriksa payudara sendiri untuk
memeriksa apakah terdapat benjolan2 selain pd payudaranya juga dinilai apakah
terdapat pembesaran KGB pada sekitar payudara yang merupakan tempat mengalirnya
aliran limfe.

Cara lain untuk memudahkan kepentingan pemeriksaan patologi anatomi adalah


pembagian menjadi 3 Kelompok menurut Berg, yaitu level 1 (lateral M. pektoralis
minor), level 2 (posterior M. pektoralis minor), dan level 3 (medial M. pektoralis minor).
HISTOLOGI PAYUDARA

Kelenjar susu yang tidak aktif dicirikan oleh banyaknya jaringan ikat dan kelangkaan
beberapa elemen kelenjar. Beberapa perubahan siklik pada kelenjar susu dapat terlihat
selama siklus menstruasi. Sebuah lobulus kelenjar terdiri dari beberapa tubulus kecil
atau saluran intralobular, yang dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah. Di setiap
dasar epitel terdapat sel-sel mioepitelial. Duktus interlobularis yang lebih besar yang
lebih besar mengelilingi lobulus dan duktus intralobularis. Duktus intralobularis
dikelilingi oleh jaringan intralobular longgar yang mengandung fibroblast, limfosit, sel
plasma, dan eosinophil. Terdapat jaringan yang mengelilingi lobulus merupakan jaringan
ikat interlobular padat, yang mengandung pembuluh darah, venula, dan arteriol

FISIOLOGI PAYUDARA

Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh hormon. Perubahan
fase pertama terjadi ketika kelahiran hingga pubertas, fase kedua yaitu pada masa
reproduksi hingga masa klimakterium dan fase ketiga terjadi pada saat menopause.
Perubahan pada fase pertama dipicu oleh estrogen dan progesteron yang diproduksi
oleh ovarium yang diatur oleh hipofisis. Perubahan kedua terjadi pada usia reproduksi
yang mengikuti siklus haid. Sekitar hari ke-8 haid, payudara membesar dan beberapa
hari sebelum haid terjadi pembesaran maksimal. Pada saat kehamilan dan menyusui
terjadi hiperplasi dan hipertrofi duktus alveoli. Kemudian, sekresi hormon prolaktin
memicu alveolus menghasilkan air susu dan disalurkan ke sinus, selanjutnya dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu. Pada fase ketiga, yaitu pada pascamenopause terjadi
involusi kelenjar payudara di mana struktur kelenjar hilang diganti oleh lemak.

Sejak pubertas ovarium mulai memproduksi esterogen dan progesteron dan ditunjang
dengan hormon hipofisis menyebabkan berkembangnya duktus dan timbulnya asinus.
Estrogen yang merangsang pertumbuhan kelenjar mammae payudara dan deposit lemak
membentuk massa payudara. Selain itu, payudara bertumbuh menjadi lebih besar
selama keadaan estrogen tinggi pada kehamilan dan pada saat itulah jaringan kelenjar
berkembang sempurna untuk pembentukan air susu. Sepanjang masa kehamilan,
sejumlah besar estrogen yang disekresi oleh plasenta menyebabkan sistem duktus
payudara tumbuh dan bercabang. Pada saat yang sama, jumlah stroma payudara
meningkat dan sejumlah besar lemak terbentuk dalam stroma

Referensi :

Purwanto H, Handoyo D, Haryono S, Harahap W. Panduan penatalaksanaan kanker


payudara. Jakarta: PERABOI; 2015. hal.13-17.

Anda mungkin juga menyukai