Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang Integral Fungsi Aljabar tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................... i
Kesimpulan .......................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Integral adalah salah satu konsep dasar dalam kalkulus, yang banyak digunakan dalam
berbagai bidang matematika dan ilmu terapan. Dalam makalah ini, kita akan membahas integral
dari fungsi aljabar, yaitu fungsi yang terdiri dari polinomial, eksponensial, dan fungsi logaritma.
Integral dari fungsi aljabar, yaitu fungsi polinomial, eksponensial, dan logaritma. Integral
dari fungsi polinomial dapat ditemukan dengan menggunakan rumus-rumus integral standar atau
teknik integrasi parsial, sementara integral dari fungsi eksponensial dapat ditemukan dengan
menggunakan rumus-rumus integral standar atau substitusi trigonometri. Integral dari fungsi
logaritma juga dapat ditemukan dengan menggunakan rumus-rumus integral standar atau
substitusi trigonometri. Integral adalah konsep yang penting dalam matematika dan ilmu terapan,
dan memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang seperti fisika, ekonomi, dan teknik.
Dalam matematika, Fungsi aljabar adalah fungsi yang bisa didefinisikan sebagai akar dari
sebuah persamaan aljabar. Fungsi aljabar merupakan ekspresi aljabar menggunakan sejumlah
suku terbatas, yang melibatkan operasi aljabar seperti penambahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, dan peningkatan menjadi pangkat pecahan. Contoh dari fungsi tersebut adalah :
Beberapa fungsi aljabar, tidak dapat diekspresikan oleh ekspresi berhingga (Teorema Abel–
Ruffin)). Misalnya, fungsi secara implisit yang dapat didefinisikan oleh:
.
Dalam istilah yang lebih tepat, fungsi aljabar derajat n dalam satu variabel x adalah sebuah
fungsi y = f (x) yaitu kontinu dalam domain dan memenuhi persamaan aljabar
1
dimana koefisien ai(x) adalah fungsi polinomial dari x , dengan koefisien integer. Dapat
ditunjukkan bahwa fungsi yang sama diperoleh jika bilangan aljabar diterima untuk
koefisien ai(x). Jika bilangan transendental muncul dalam koefisien, fungsinya secara umum
bukan aljabar, tetapi ini adalah "aljabar di atas bidang yang dihasilkan oleh koefisien ini.
Nilai fungsi aljabar pada bilangan rasional, dan lebih umum lagi, pada bilangan aljabar selalu
berupa bilangan aljabar. Terkadang, koefisien ai (x) pada polinomial di
atas gelanggang R dianggap, dan kemudian berbicara tentang "fungsi aljabar di atas R".
Sebuah fungsi yang bukan aljabar disebut fungsi transendental, seperti pada contoh kasus .
Karena persamaan polinomial derajat n memiliki hingga akar n (dan tepat n akar di atas bidang
tertutup aljabar, seperti bilangan kompleks), persamaan polinomial tidak secara implisit
mendefinisikan fungsi tunggal, tetapi hingga n fungsi, terkadang juga disebut cabang.
Pertimbangkan misalnya persamaan dari satuan lingkaran: Ini menentukan y,
kecuali sampai tanda keseluruhan; karenanya, ia mempunyai 2 cabang:
Biasanya diasumsikan bahwa p harus berupa polinomial tak tersederhanakan. Keberadaan fungsi
aljabar kemudian dijamin oleh teorema fungsi implisit.
Secara umum, fungsi aljabar dalam variabel m di atas bidang K adalah elemen dari penutupan
aljabar dari bidang fungsi rasional K(x1, ..., xm).
Definisi informal dari fungsi aljabar memberikan sejumlah petunjuk tentang propertinya. Untuk
memperoleh pemahaman intuitif, mungkin berguna untuk menganggap fungsi aljabar sebagai
fungsi yang dapat dibentuk oleh operasi aljabar biasa: penjumlahan, perkalian, Pembagian,
2
dan ekspresi radikal. Ini adalah penyederhanaan yang berlebihan; karena teorema fundamental
teori Galois, fungsi aljabar tidak perlu dinyatakan dengan akar.
Pertama, perhatikan bahwa fungsi polinomial adalah fungsi aljabar, karena ini
hanyalah solusi y dari persamaan
Secara lebih umum, fungsi rasional adalah aljabar, menjadi solusi untuk
Selain itu, ekspresi radikal dari polinomial apa pun adalah fungsi aljabar,
menyelesaikan persamaan
Anehnya, fungsi invers dari suatu fungsi aljabar adalah fungsi aljabar. Untuk mengandaikan
bahwa y adalah solusi untuk
untuk setiap nilai x , maka x juga merupakan solusi dari persamaan ini untuk setiap nilai y .
Memang, menukar peran x dan y dan mengumpulkan istilah,
Menulis x sebagai fungsi dari y menghasilkan fungsi invers, juga fungsi aljabar.
Namun, tidak setiap fungsi memiliki kebalikan. Sebagai contoh, y = x2 gagal uji garis
horizontal hasilnya tidak berhasil pada satu-ke-satu. Kebalikannya adalah "fungsi"
aljabar Cara lain untuk memahami ini, adalah bahwa himpunan dari cabang
persamaan polinomial yang mendefinisikan fungsi aljabar kita adalah grafik kurva aljabar.
3
di mana F(x) adalah fungsi primitif dari f(x), dan C adalah konstanta integrasi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Misalkan F′(x)=4x3
Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi untuk F(x) adalah sebagai berikut:
F(x)=x4
F(x)=x4+3
F(x)=x4+19
F(x)=x4–5
F(x)=x4–128
F(x)=x4+…
dan lain-lain
Ternyata banyak sekali F(x) yang memenuhi, tapi jika kita perhatikan dengan seksama ternyata
yang membedakan hanya konstantanya saja. Oleh karenanya, untuk mewakili konstanta-
konstanta yang lainnya maka cukup tuliskan dengan variabel aja yaitu C
Ingat!, suatu konstanta apabila diturunkan hasilnya (0) nol.
Jadi bentuk F(x)=x4+C F(x) disebut anti turunan atau integral tak tentu. Adapun integral
disimbolkan dengan ∫…dx.
Sederhananya gini, misalkan F′(x)=f(x). Maka ∫F′(x)dx=F(x) atau bisa ditulisakan ∫f(x)dx=F(x).
Note: ∫ disebut tanda integral dan f(x) disebut integran.
Nah itu baru asal-usul huruf C yang ada pada rumus, sekarang kita lanjutkan lagi pembuktian
rumus integral fungsi aljabar.
Sekarang kita coba tebak-tebakan dulu, kalau F′(x)=12x2 seperti apa anti turunannya? Jawaban
yang mungkin adalah F(x)=4x(3)+C, karena ketika diturunkan/didiferensialkan bentuknya
menjadi F′(x)=12x2
5
Sekarang coba kita perhatikan lebih banyak contoh lagi agar kamu dapat memahami pembuktian
rumus integral. Sebelah kiri F′(x)=f(x) (turunan) dan sebelah kanan F(x) (anti turunan/integral).
2→2x+C
3x2→x3+C
x2→13x3+C
2x5→26x6+C
Setelah diperhatikan, ternyata ada sebuah pola yang bisa kita jadikan kesimpulan sementara.
Pangkatnya selalu bertambah satu digit dan koefisiennya selalu dibagi dengan pangkat
sebelumnya yang sudah ditambah satu.
(terbukti)
Jadi benar bahwa xr+1 + C merupakan anti turunan xr.
r+1
Berikut ini adalah sifat-sifat integral tak tentu fungsi aljabar beserta dengan contoh soalnya.
1. Sifat Konstanta
6
untuk memahami sifat ini menggunakan rumus dari definisi integral.
Rumus definisi:
7
Kenapa 2c=C? Karena kita belum tau nilai dari 2c itu berapa, 2 konstanta dan c juga konstanta
jadi kita simbolkan aja dengan C yang merupakan konstanta juga.
Sifat integral tak tentu yang ketiga menyatakan bahwa ∫[f(x)+g(x)]dx=∫f(x)dx+∫g(x)dx, berikut
adalah contoh soal integral tak tentu.
Contoh: Tentukan hasil dari pengintegralan berikut!
1). ∫[x2+x5]dx
2). ∫[3x+5x2]dx
8
4. Sifat Pengurangan Fungsi
1). ∫[x3–x]dx
2). ∫[3x–2x4]dx
9
3. Contoh Soal Integral Fungsi Aljabar Sederhana
Berikut ini adalah contoh soal integral tak tentu fungsi aljabar yang sangat sederhana. Contoh ini
hanya untuk membantu kamu dalam memahami materi.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam makalah ini telah membahas integral dari fungsi aljabar, yaitu fungsi yang terdiri dari
polynomial, eksponensial, dan fungsi logaritma. Integral dari fungsi aljabar dapat ditemukan
dengan menggunakan rumus-rumus integral standar, atau dengan menggunakan teknik-teknik
integrasi seperti integrasi parsial atau subtitusi trignometri. Interal adalah konsep dasar dalam
kalkulus, dan sangat berguna dalam berbagai bidang matematika dan ilmu terapan.
11