Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUATAN

BEGEL/SENGKANG PRAKTIS DARI BAHAN LIMBAH BAGI


MASYARAKAT PANTI PELAYANAN SOSIAL PGOT MARDI
UTOMO SEMARANG

Triwardaya 1), Tjokro Hadi 1), Arief Subakti Ariyanto 1), Junaidi 1), Parhadi 1), Puli Wahyumi1),
Supriyadi 1), Wasino 1), Yustinus Eka Wiyana 1), Basuki Styo Budi1)
1)
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
Email: tjokro.hd@polines.ac.id

ABSTRAK

Alat Penekuk begel adalah alat untuk membengkokkan besi tulangan dalam berbagai macam
sudut sesuai dengan perencanaan. Cara kerja alat ini adalah besi yang akan dibengkokkan
dimasukkan di antara lubang tekan dan poros pembengkok kemudian diatur sudutnya sesuai
dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang pembengkokkannya. Berkembangnya PGOT
(pengemis, gelandangan dan orang terlantar) diduga akan berdampak memberi peluang
munculnya gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat, yang pada akhirnya dapat
mengganggu stabilitas sehingga pembangunan akan terhambat. Panti PGOT Mardi Utomo
Semarang adalah Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang memiliki
tugas pokok dalam melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional di bidang pelayanan dan
rehabilitasi sosial. Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah untuk mendeskripsikan peran pekerja
sosial dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat di Panti PGOT Mardi Utomo serta faktor
pendukung dan menemukan solusi yang menghambat pelaksanaan rehabilitasi sosial. Toko Besi
AMAN yang beralamat di Jalan Setiabudi Banyumanik merupakan toko yang menyediakan bahan
dan peralatan pelatihan. Selama ini tenaga terampilnya diperoleh dari luar Semarang sehingga
tidak efisien untuk pengusaha itu sendiri, karena harus menyediakan penginapan untuk tenaga
kerjanya. Jika masyarakat di Panti PGOT Mardi Utomo Semarang bisa banyak tenaga terampil
pertukangan, maka pemilik Toko Besi AMAN mudah mendapatkan tenaga kerja dari Semarang.

Kata kunci: Pembuatan begel, pelatihan, rehabilitasi sosial.

PENDAHULUAN Munculnya asumsi bahwa lahirnya


budaya ini disebabkan oleh faktor
Analisis Situasi
ekonomi. Hal ini menggambarkan
Banyaknya pengemis, betapa masalah bagi mereka menjadi
gelandangan dan orang terlantar masalah sosial yang kompleks, lebih
diduga akan berdampak memberi dari sebuah realitas yang selama ini
peluang munculnya gangguan dipahami masyarakat luas. Oleh
keamanan dan ketertiban di sebab itu, dalam menangani masalah
masyarakat, yang pada akhirnya pengemis, gelandangan dan orang
dapat mengganggu stabilitas terlantar diperlukan adanya
sehingga pembangunan akan kesadaran, pemahaman yang
terhambat. Pengemis, gelandangan komprehensif, baik dalam tataran
dan orang terlantar merupakan konseptual, penyusunan kebijakan
masalah sosial, Mereka dianggap sampai kepada implementasi
telah menyimpang dari nilai dan kebijakan.
norma-norma yang berlaku.

Bangun Rekaprima Vol.06/1/April/2020 76


Di Kota Semarang terdapat Pembuatan Begel/Sengkang Praktis
Panti PGOT Mardi Utomo. Panti ini Dari Bahan Limbah.
bertujuan untuk membina dan Sengkang biasanya digunakan
merehabilitasi pengemis, pada kolom berpenampang segi
gelandangan dan orang terlantar agar empat dan lingkaran (Febrianti
menjadikan mereka tidak selalu Kumaseh, dkk, 2015). Pada sebagian
bergantung pada orang lain. Panti besar proses pembangunan di
PGOT Mardi Utomo Semarang Indonesia, pembuatan sengkang di
adalah Unit Pelaksana Teknis pada lapangan untuk kolom dilakukan
Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah secara manual. Hal ini menyebabkan
yang memiliki tugas pokok dalam waktu pembuatan sengkang menjadi
melaksanakan sebagian kegiatan
lebih lama serta dibutuhkan tenaga
teknis operasional di bidang ekstra untuk pembuatanya.
pelayanan dan rehabilitasi sosial. Walaupun mesin pembuat sengkang
Sasaran pelayanan dari Panti sosial otomatis telah banyak dijual
ini yaitu PGOT (pengemis, dipasaran, tetapi harganya masih
gelandangan, orang terlantar). cukup mahal karena menggunakan
Penanganan yang dilakukan mesin yang diimpor dari luar negeri.
oleh pekerja sosial di Panti Sosial Pada kegiatan ini dilakukan
PGOT Mardi Utomo Semarang perancangan dan pembuatan alat
bermacam-macam. Dilihat dari bantu yang digunakan untuk
definisi panti sosial itu sendiri yaitu membuat sengkang secara praktis.
segala tindakan fisik, penyesuaian
psikososial, dan latihan keterampilan
sebagai usaha untuk melaksanakan
fungsi sosial dan meningkatkan
kemampuan penyesuaian secara
fisik, mental, sosial, dan
keterampilan untuk suatu kehidupan
yang optimal. Penyelenggaraan
program pelayanan kesejahteraan Foto 1. Penampakan depan gerbang
sosial di Panti PGOT Mardi Utomo di Panti Pelayanan Sosial PGOT
Semarang meliputi, Rehabilitasi Mardi Utomo Semarang
Sosial, Jaminan sosial,
Pemberdayaan Sosial, dan
Perlindungan Sosial.
Beberapa kesenjangan yang
menjadi persoalan di sini adalah
masyarakat banyak yang kurang
sejahtera di bidang sandang, pangan
dan papan sehingga akan merubah
pada persoalan keamanan daerah. Foto 2. Papan Panti Pelayanan Sosial
Dari kasus tersebut, Tim Pengabdian PGOT Mardi Utomo Semarang
Kepada Masyarakat Polines ditawari
untuk memberikan pelatihan Keterangan Foto 1 dan Foto 2,
Pemberdayaan Masyarakat Panti pada kedua foto terlihat penampakan
PGOT Mardi Utomo Dengan Papan dan gerbang utama masuk ke
Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi

Bangun Rekaprima Vol.06/1/April/2020 77


Utomo Semarang yang sangat bersih SOLUSI DAN TARGET
dan rapi. LUARAN
Untuk mengatasi permasalahan
Permasalahan Mitra
kedua mitra maka dilakukan
Untuk mengimbangi Penerapan Teknologi Pembuatan
perkembangan kemajuan jaman, begel/sengkang praktis dari bahan
maka harus didukung oleh kesiapan limbah bagi masyarakat Panti PGOT
tenaga terampil dan sumber daya Mardi Utomo. Pada kegiatan
manusia (Tjokro, dkk 2018). Hasil pengabdian ini akan dilakukan
evaluasi yang dilakukan Mitra (1) pelatihan secara lengkap, solusi yang
dan Mitra (2) bersama dengan Tim ditawarkan bagi kedua mitra ada
Pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan: 1) Memberikan
diketahui bahwa kelemahan yang pengetahuan kepada masyarakat
dilakukan oleh masing-masing Mitra Panti PGOT tentang pemanfaatan
menyangkut beberapa faktor, limbah besi agar dimanfaatkan
diantaranya: Dengan banyaknya menjadi sesuatu yang berguna. 2)
angka pengangguran di kecamatan Memberikan pelatihan tentang cara
Tembalang, dapat disimpulkan masih pembuatan begel/sengkang dengan
banyak kelangkaan tenaga terampil alat sederhana.
pertukangan. Oleh karena itu untuk
Luaran yang ingin dicapai
pengabdian memberdayakan
yaitu: 1) Keterampilan pembuatan
masyarakat di Panti Pelayanan Sosial
begel atau sengkang praktis. 2) Hasil
PGOT Mardi Utomo Semarang
Pengabdian Kepada Masyarakat
sangat tepat, Toko Besi AMAN yang
(laporan). 3) Artikel yang dimuat di
beralamat di JL. Dr. Setiabudi No.
jurnal ilmiah.
76, Srondol Kulon, Banyumanik kota
Semarang merupakan toko yang
METODE PELAKSANAAN
menyediakan bahan dan peralatan
pelatihan pertukangan. Selama ini Kegiatan IPTEKS yang
tenaga terampilnya diperoleh dari dilakukan Tim Pengabdian kepada
daerah di luar Semarang (misal dari masyarakat Jurusan Teknik Sipil
Demak, Kudus, dan lain-lain) Politeknik Negeri Semarang,adalah
sehingga tidak efisien untuk pelaksanaan “Pelatihan” dengan
pengusaha itu sendiri, karena harus kegiatan meliputi beberapa tahap
menyediakan penginapan untuk sebagai berikut:
tenaga kerja di luar Semarang, jika
warga dari Panti PGOT Mardi Pengenalan Pralatan.
Utomo Semarang banyak tenaga Peralatan yang akan digunakan
terampil pembuatan begel/sengkang, dalam pelatihan antara lain: a) Palu:
maka pemilik Toko Besi AMAN alat memukul paku dan kayu. b)
tidak perlu repot mengambil tenaga Catut: alat untuk mengencangkan tali
kerja dari luar Semarang. Diharapkan bendrat. c) Meteran : alat yang
setelah mengikuti pelatihan ini, akan digunakan mengukur. d) Siku : alat
mengurangi angka PGOT (Pengemis, yang digunakan untuk menyiku
Gelandangan, Orang Terlantar) di bagian pojok. e) Unting-unting: alat
kota Semarang. untuk meluruskan. f) Gerinda
memoles permukaan agar tidak
kasar, g) Amplas.

Bangun Rekaprima Vol.06/1/April/2020 78


peralatan kerja, dan peserta
pelatihan.

Gambar 1. Peralatan yang KELAYAKAN PERGURUAN


digunakan TINGGI
Pengalaman Perguruan Tinggi
Pengenalan Bahan - Bahan
dalam Penerapan IPTEKS
Bahan yang akan digunakan
Politeknik Negeri Semarang
dalam pelatihan antara lain: a) besi
sebagai institusi pendidikan vokasi
untuk begel dan tulangan kolom. b)
selalu siap dalam melakukan semua
Bendrat sebagai pengikat begel.
pekerjaan teknik yang ada
hubungannya dengan disiplin ilmu di
masing-masing jurusan.
Sehubungan adanya penawaran
Gambar 2. Bahan yang digunakan dari Panti PGOT Mardi Utomo
Semarang untuk mengatasi masalah
Keselamatan Kerja pengangguran dan kelangkaan tenaga
terampil di bidang konstruksi
Sebelum memulai praktik
bangunan, maka jurusan teknik sipil
pelatihan wajib memenuhi SOP agar
mampu merencanakan dan
mengutamakan keselamatan dalam
melaksanakan, memberdayakan
bekerja di antaranya adalah: 1)
Masyarakat Panti PGOT Mardi
Gunakan jas lab agar pakaian kita
Utomo Dengan Pembuatan
terlindungi. 2) Gunakan sarung
Begel/Sengkang Praktis Dari Bahan
tangan bangunan agar tangan tidak
Limbah.
terluka. 3) Gunakan helm bangunan
untuk melindungi kepala. 4) Di Politeknik Negeri Semarang
Gunakan sepatu boot untuk memiliki 5 (lima) jurusan yaitu
melindungi kaki agar tidak terkena jurusan teknik sipil, teknik mesin,
batu. 5) Jagalah alat-alat dan teknik elektro, akuntansi dan tata
perlengkapan lainnya teratur dengan niaga yang masing-masing jurusan
rapi. 6) Hati-hatilah dalam bekerja memiliki keahlian di bidangnya. Di
dan konsentrasikan perhatian pada dalam masalah yang dihadapi di
pekerjaan. 7) Pergunakan alat sesuai Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi
dengan fungsinya dan hindari Utomo Semarang, maka jurusan
bekerja. teknik sipil memiliki kepakaran di
bidang: Ahli Bahan bangunan, Ahli
Kontribusi dan Partisipasi Mitra Tanah, Ahli Jalan, Tenaga terampil /
Mitra (1) dan Mitra (2) saat ini ahli bengkel baja konstruksi, Tenaga
aktif membantu melakukan persiapan terampil / ahli bengkel baja beton.
pelatihan. Mitra (1) sebagai sarana
HASIL DAN PEMBAHASAN
dilaksanakannya pelatihan,
sedangkan Mitra (2) sebagai Hasil Kegiatan
penyedia bahan dan alat pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian ini dapat
Maka fasilitas/sarana/prasarana dilihat pada foto-foto di bawah ini:
usaha sebenarnya sudah
tersedia,seperti lahan usaha,

Bangun Rekaprima Vol.06/1/April/2020 79


Foto 3. Tim sedang memberi arahan
sebelum dimulainya pelatihan Foto 7. Peserta sedang melakukan
pembuatan begel

Foto 4. Tim memberi instruksi


sebelum dimulainya praktik
pelatihan

Foto 8. Begel/sengkang hasil dari


pelatihan

Keterangan: Pada foto 3 dan


foto 4 Tim Pengabdian sedang
memberikan instruksi dan
menjelaskan tata cara pembuatan
begel sesuai SOP yang benar
sebelum praktik dilakukan. Foto 4
Anggota tim pengabdian sedang
Foto 5. Tim mengamati peserta
mengarahkan peserta pelatihan
pelatihan
dalam melakukan mempraktekan.
Foto 6 dan foto 7 peserta sedang
melakukan praktik sesuai instruksi
yang telah diberikan. Foto 8 hasil
dari pelatihan pembuatan begel oleh
peserta pelatihan.

Pembahasan
Berdasarkan hasil dari
pelatihan, bahwa pembuatan
sengkang menggunakan alat bending
yang dikembangkan memiliki waktu
Foto 6. Peserta sedang melakukan pengerjaan yang lebih kecil
pembuatan begel dibandingkan pembuatan

Bangun Rekaprima Vol.06/1/April/2020 80


menggunakan alat konvensional
sehingga lebih efisien dari segi
waktu. Hal ini ditunjukkan bahwa
terdapat perbedaan waktu yang
cukup signifikan untuk data pertama
dan data berikutnya. Hal tersebut
disebabkan karena pekerja bangunan
harus menstandarkan ukuran
sengkang yang ingin dibuat dan
mengukur serta memotong besi
sesuai dengan ukuran.
Adapun langkah-langkah
dalam pembuatan begel / sengkang
Gambar 3. Desain begel
sebagai berikut:
Berikut Desain Penandaan
Langkah-langkah Kerja sampel yang dibengkokkan menjadi
Langkah-langkah kerja antara lain: 1) Begel/Sengkang
Menyiapkan peralatan dan bahan
yang dibutuhkan. 2) Menyiapkan
begel yang hendak dipasang pada
kolom. 3) Mengukur bagian yang Gambar 4. Panjang besi sebelum
akan dikerjakan. 4) Mengukur dan dibengkokkan
beri tanda untuk mengetahui jarak
antar sengkang. 5) Memasang begel
kedalam tulangan kolom. 6) Pasang
begel sesuai dengan ukuran yang
ditandai tadi. 7) Lakukan
pembengkokkan dengan langkah
demi langkah secara benar dan hati-
hati. 8) Ikat ujung-ujung begel
dengan menggunakan bendrat. 9)
Gunakan catut untuk
mengencangkan bendrat. 10) Periksa
kembali agar tidak terjadi kesalahan.
11) Dalam pembengkokkan selalu
cek kesikuan. 12) Diberi label dan
diwarna (cat) untuk ukuran bahan 8
mm berwarna merah, dan 10 mm
berwarna kuning. 13) Benda siap
dipasarkan.
Gambar 5. Langkah 1 proses
pengbengkokkan

Bangun Rekaprima Vol.06/1/April/2020 81


Gambar 8. Langkah 4 proses
pengbengkokkan

Gambar 6. Langkah 2 proses


pengbengkokkan
Gambar 9. Langkah 5 proses akhir
pengbengkokkan
Perhitungan ukuran:
Panjang = L1+P1+P2+P3+P4+L2
Panjang = 2 + 4 (8) + 2
Panjang = 36 cm.
Keterangan gambar: Dimulai
dengan penandaan untuk mengetahui
jarak antar sengkang (gambar 4),
langkah 1 proses pengbengkokkan
dengan jarak 2 cm (gambar 5),
berikutnya langkah 2 proses
pengbengkokkan dengan masing-
masing jarak 8 cm 3 kali (gambar 6,
gambar 7 dan gambar 8), langkah
terakhir pembengkokan dengan jarak
2 cm (gambar 9), jadilah sebuah
begel/sengkang.
Gambar 7. Langkah 3 proses
pengbengkokkan

Bangun Rekaprima Vol.06/1/April/2020 82


PENUTUP digunakan oleh masyarakat
luas dan juga praktis.
Simpulan
1. Lamanya proses pembuatan Saran
sengkang secara konvensional Tim pelaksana menyarankan
lebih lama dibandingkan kepada P3M Politeknik Negeri
dengan waktu yang diperoleh Semarang anggaran untuk
menggunakan metode yang pengabdian dapat ditambah, agar
telah dikembangkan. Hal ini minat peserta pelatihan meningkat
disebabkan karena pada proses dan juga peralatan untuk pelatihan
konvensional, pembuatan bertambah.
sengkang tidak dilakukan
dalam satu proses yang kontinu DAFTAR PUSTAKA
mulai dari pemotongan besi
sampai proses bending. Cara Hadi, Tjokro. dkk. 2018.
ini menyebabkan terjadinya Pemberdayaan Masyarakat
pemborosan waktu karena Melalui Pelatihan Pemasangan
pekerjaan tidak dilakukan Rangka Atap Baja Ringan.
dengan satu proses yang Bangun Rekaprima: Majalah
berkelanjutan. Sementara itu, Ilmiah Pengembangan
dengan menggunakan alat Rekayasa, Sosial dan
bending sengkang yang telah Humaniora. Semarang:
dibuat secara praktis dapat Politeknik Negeri Semarang.
dilakukan proses pembuatan Kumaseh, Febrianti., S. Wallah., R.
sengkang yang lebih cepat Pandaleke. 2015. Pengaruh
karena setiap langkah Jarak Sengkang Terhadap
dilakukan dalam satu proses. Kapasitas Beban Aksial
2. Dari perbandingan data-data Maksimum Kolom Beton
hasil pengukuran pada terlihat Berpenampang Lingkaran Dan
keunggulan dari alat yang telah Segi Empat. Jurnal Sipil Statik
dibuat dibandingkan dengan Vol.3 No.9 September 2015
alat konvensional, sehingga (644-650) ISSN: 2337-6732.
perlu rasanya pengembangan Fakultas Teknik, Jurusan Sipil.
alat ini sehingga dapat Manado: Universitas Sam
Ratulangi Manado.

Bangun Rekaprima Vol.06/1/April/2020 83

Anda mungkin juga menyukai