Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No.

1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN ANTE NATAL CARE
(ANC) DENGAN KEPUASAN PASIEN
Gustop Amatiria*
*Dosen Jururusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

Tingkat kepuasaan pelayanan sangat dipengaruhi oleh mutu suatu produk (baik berupa barang maupun
jasa) sehingga pengukuran tingkat kepuasan atau suatu produk. Sangat erat hubungannya dengan mutu
produk tersebut pelanggan puas, akan membeli lebih banyak dan lebih sering, mereka yang akan
merekomendasikan kepada kerabat dan teman-teman nya. Selain itu pasien yang merasa puas akan
mamatuhi pengobatan dan mau datang berobat kembali. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui
Hubungan Antara Kualitas Pelayanan ANC Dengan Kepuasan Pasien Dirumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung Tahun 2014. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode korelasi
(correlational research) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini
adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC ke Rumah sakit Graha Husada pada bulan januari
sampai dengan April 2014 yaitu sebanyak 345 orang penentuan sampel menggunakan accidental
sampling hingga diperoleh 77 sampel. Pengumpulan data menggunakan lembar angket. Analisis data
menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan chi square. Hasil penelitian Diketahui bahwa seluruh
responden yaitu sebanyak 50 (64,9%) responden menyatakan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan
oleh RS Graha Husada sudah dilaksanakan dengan baik, sedangkan 27 responden (35,1%) menyatakan
kualitas pelayanan yang diberikan oleh RS Graha Husada kurang. Diketahui bahwa seluruh responden
yaitu sebanyak 44 (57,1%) responden menyatakan puas, sedangkan sebanyak 33 responden (42,9%)
menyatakan tidak puas. Ada hubungan signifikan atau bermakna antara Kualitas Pelayanan ANC. Dengan
Kepuasan Pasien Dirumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung Tahun 2014 nilai p value <
(0,000<0,05).

Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien

LATAR BELAKANG lingkungan, dan hubungan interpersonal,


(Robins , 2002),
Tingkat kepuasaan pelayanan sangat Penelitian oleh Yudhaputra, (2002),
dipengaruhi oleh mutu suatu produk (baik tentang kepuasan pasien terhadap mutu
berupa barang maupun jasa) sehingga layanan balai pengobatan di Puskesmas di
pengukuran tingkat kepuasan atau suatu Kabupaten Lampung Utara ternyata pasien
produk. Sangat erat hubungannya dengan yang mennyatakan puas dari total pasien
mutu produk tersebut pelanggan puas, akan 378 orang (194 orang) 51,3% merasa
membeli lebih banyak dan lebih sering, puas sedangkan pasien tidak puas (184
mereka yang akan merekomendasikan orang) 48,7%. Kepuasan pasien pasien
kepada kerabat dan teman-teman nya. berhubungan dengan keramahan dokter
Selain itu pasien yang merasa puas akan dan pemenuhan harapan pasien tentang
mamatuhi pengobatan dan mau datang pengobatan dan penjelasan penyakitnya
berobat kembali, (S.Pohan, 2006). (Alfiayansah, 2003). Lebih lanjut
Kepuasan adalah sikap umum disampaikan bahwa hasil survey majalah
individu terhadap suatu harapan, Seorang Higinia yang bekerjasama dengan IDI
pasien dengan tingkat kepuasan yang kepada pembaca (2004) yang meliputi
tinggi terhadap pelayanan keperawatan 33.179 orang, sebagian mengatakan
maka selalu menunjukkan sikap positif pelayanan dokter bermutu bila obat yang
terhadap pekerjaan perawat. Sebaliknya diberikan manjur (33,5%), menerima
yang tidak puas akan menunjukkan sikap pasien dengan ramah (32,4%), mau
negatif terhadap profesi perawat. menjelaskan lebih rinci penyakit pasien
Selanjutnya dijelaskan pula, kepuasan (29,7%), alat canggih (14,2%), ruang
setiap orang dipengaruhi oleh berbagai nyaman (11,5%), dokter pintar (8,7%).
faktor, antara lain : penghargaan, kondisi

[106]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

Pelayanan yang bermutu merupakan Hasil penelitian Murniati (2010)


salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan menunjukkan bahwa kunjungan ibu hamil
setiap orang. Hal ini telah disadari sejak lengkap (K4) dalam penelitian ini sebesar
berabad-abad yang lalu, dari bentuk 50,9% dan tidak lengkap sejumlah 49,1%
pelayanan kesehatan oleh murid-murid dengan tingkat pendidikan yang dominan
Aesculapius yang dikenal dengan yaitu pendidikan rendah 84,6%, tingkat
persaudaraan Aesculapiad di Yunani, yang pengetahuan tentang ANC yang dominan
merupakan kumpulan para ahli kedokteran adalah tingkat pengetahuan kurang 63,6%
dan kesehatan senantiasa berusaha dan dengan tingkat ekonomi rendah
meningkatkan mutu dirinya, profesinya sebesar 74%.
maupun peralatan kedokterannya demikian Menurut hasil rekam medik RS
pula kemampuan manajerial kesehatan, Graha Husada pasien yang melakukan
khususnya manajemen mutu pelayanan kunjungan ANC (K4) pada Tahun 2009
kesehatan juga ditingkatkan. Memasuki yaitu sebanyak 810 ibu hamil, pada Tahun
abad 21 yang semakin maju adalah sudah 2010 meningkat menjadi 1400 ibu, pada
seharusnya bahwa pendekatan mutu tahun 2011 sebanayak 2656 sedangkan
paripurna yang berorientasi pada pada tahun 2012 data kunjungan menurun
kepuasaan pelanggan atau pasien menjadi menjadi 1035 ibu (Profil RS Graha husada,
strategi utama bagi organisasi pelayanan 2012). Berdasarkan hasil pre survey yang
kesehatan di Indonesia agar supaya tetap peneliti lakukan padatanggal17 Maret 2014
eksis ditengah persaingan global yang terhadap 17 orang ibu hamil yang datang ke
semakin ketat (Wijono, 2000). RS Graha Husada, diketahui bahwa dari 17
Menurut Kotler dalam Muslim, ibu hamil tersebut 6 orang (35,3%) merasa
(2003) terdapat 5 (lima) penentu kualitas tidak puas dengan layanan yang diberikan
jasa yang dapat dijadikan dasar menilai oleh pihak rumah sakit berarti 4 orang
tingkat kepuasan pelanggan terhadap (23,5%) lainnyamerasa puas2 orang (11,8%)
kualitas pelayanan yang diterimanya menyatakan pelayanan yang diberikan sudah
meliputi Tangibles (bukti Langsung), baik, 5 orang (29,41%) menyatakan
Reliability (Keandalan), Responsiveness pelayanan yang diberikan kurang baik.
(ketanggapan), Assurance Hasil pre survey yang peneliti lakukan
(Jaminan/Keyakinan) dan Empathy pada tanggal 17 Maret 2014 terhadap 17
(empati). Kelima dimensi ini yang orang ibu hamil yang datang ke RS Graha
berdasarkan pada harapan pelanggan Husada, diketahui bahwa dari 17 ibu hamil
terhadap suatu layanan dan kenyataan yang tersebut 6 orang (35,3%) merasa tidak puas
mereka temui dapat digunakan dalam dengan layanan yang diberikan oleh pihak
melakukan penilaian terhadap kepuasan rumah sakit berarti 4 orang (23,5%) lainnya
pasien. merasa puas 2 orang (11,8%) menyatakan
Hasil survai BPKM (Badan Peduli pelayanan yang diberikan sudah baik, 5 orang
Kesehatan Masyarakat) di Puskesmas (29,41%) menyatakan pelayanan yang
Kecamatan Sai Pandan Kabupaten Hulu diberikan kurang baik.
Sungai Utara Kalsel tahun (2002), tentang
tingkat kepuasaan pasien dari target 100 %
tingkat kepuasaan pasien didapatkan hasil METODE
pada tempat pendaftaran/loket pasien yang
merasa puas 83,0%, KIA/KB 91,0 %, BP Metode penelitian merupakan suatu
84,0%, Poli gigi 78.0 %, Apotik 75%, cara atau jalan untuk menentukan dan
Laboratorium 85%. Tingkat kepuasaan menguji kebenaran penelitian. Metode
pasien yang dirasakan belum memuaskan yang digunakan dalam peneltian ini adalah
hati pasien pada bagian BP dimana petugas metode korelasi (correlational research)
kurang menjelaskan tentang penyakit, yaitu suatu penelitian yang melibatkan
pemberian obat, dan sarana penunjang tindakan pengumpulan data guna
lainnya. menentukan apakah ada hubungan dan

[107]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

tingkat hubungan antara dua variabel atau Berdasarkan tabel diatas, dapat
lebih (Notoatmojo, 2005). Sesuai dengan diketahui kualitas pelayanan ANC yang
pendapat tersebut diharapkan diperoleh responden yang paling banyak
permasalahan yang dikemukakan dapat adalah kualitas pelayanan yang baik
terjawab dengan analisis berdasarkan data sebanyak 64,9 %.
yang dikumpulkan.
Analisis univariat dimaksudkan Tabel 2: Distribusi Frekuensi Responden
untuk memperoleh gambaran distribusi berdasarkan Kepuasan Pasien
frekuensi dan proporsi dari berbagai
variabel yang diteliti, baik variabel Kepuasan Pasien f %
dependent maupun variabel independent. Puas 44 57,1
Analisis bivariat digunakan untuk melihat Tidak Puas 33 42,9
hubungan antara variabel dependent Jumlah 77 100
dengan variabel independent sehingga
diketahui kemaknaannya secara statistika. Berdasarkan tabel diatas, dapat
Karena variabel dependen dan independent diketahui kepuasan pasien yang paling
pada penelitian ini adalah jenis datanya banyak adalah Puas yaitu sebanyak 57,1
kategorik, maka uji statistik yang %.
digunakan adalah Chi Square. Untuk
mengetahui derajat kepercayaan maka Analisis Bivariat
derajat kepercayaan yang digunakan 95%
dan taraf kesalahan 5% berdasarkan hasil Tabel 3: Hubungan antara Pelayanan ANC
perhitungan statistik dapat dilihat dengan Kepuasan pasien
kemaknaan hubungan antar variabel
berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas Kepuasan Pasien
Kualitas
(p value) ≤0,05 maka Ho ditolak dan Ha Pelayanan Puas
Tidak Total p- OR
diterima yang berarti ada hubungan yang Puas value CI 95%
ANC
bermakna dan jika probabilitas (p value) f % f % f %
Baik 40 80 10 20 50 100
>0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak Kurang
23.00
4 14,8 23 85,2 27 100 0,0001 6,47-
yang berarti tidak ada hubungan yang Baik
81,72
bermakna (Hastono, 2007). Total 44 34,8 33 65,2 77 100
Odds ratio (OR) akan diperoleh dari
Berdasarkan tabel di atas, diketahui
hasil perhitungan chi square yang akan
bahwa hasil p Value = 0,0001 dengan OR
menjelaskan kelompok mana yang
=23.00 ini berarti bahwa ada Hubungan
memiliki resiko lebih besar dibandingkan
yang bermakna antara kualitas pelayanan
dengan kelompok lainnya yaitu dengan
ANC yang diberikan dengan Kepuasan
membandingkan odds pada kelompok
Pasien di RS Graha Husada Bandar
terekspose dengan odds kelompok tidak
Lampung, dengan nilau OR sebesar 23.00.
terekspose

PEMBAHASAN
HASIL
Hasil penelitian tersebut sejalan
Analisis Univariat
dengan teori Wijono (2002) Kualitas
adalah penentuan pelanggan, bukan
Tabel 1: Distribusi Frekuensi Berdasarkan
ketetapan insinyur, pasar atau ketetapan
Kualitas Pelayanan ANC
manajemen. Ia berdasarkan atas
pengalaman nyata pelanggan terhadap
Kualitas Pelayanan f %
produk dan jasa pelayanan, mengukurnya,
Baik 50 64,9
mengharapkannya, dijanjikan atau tidak,
Kurang Baik 27 35,1 sadar atau hanya dirasakan, operasional
Jumlah 77 100 tektik atau subyektif sama sekali dan selalu

[108]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

menggambarkan target yang bergerak perbandingan antara harapan dan


dalam pasar yang kompetitif. Keunggulan kenyataan, yaitu jika harapan atau
suatu produk atau jasa adalah tergantung kebutuhan sama dengan layanan yang
dari keunikan serta kualitas yang diberikan maka konsumen akan merasa
diperlihatkan oleh produk atau jasa puas. Jika layanan yang diberikan pada
tersebut, apakah sudah sesuai dengan konsumen kurang atau tidak sesuai dengan
harapan dan keinginan konsumen. kebutuhan atau harapan konsumen maka
Kepuasan adalah kesejangan antara konsumen menjadi tidak puas. Kepuasan
harapan dan kenyataan, jika harapan pasien konsumen merupakan perbandingan antara
terpenuhi berarti pasien merasa puas atau harapan yang dimiliki oleh konsumen
sebaliknya jika harapan tidak dipenuhi dengan kenyataan yang diterima oleh
berarti pasien tidak merasa puas. konsumen dengan kenyataan yang diterima
Hal tersebut sejalan dengan teori oleh konsumen dengan kenyataan yang
yang dikemukakan oleh Supranto, (2006) diterima oleh konsumen pada saat
pengukuran kepuasaan pelanggan perlu mengkonsumsi produk atau jasa.
dilakukan karena pengukuran tersebut Hubungan kualitas pelayanan ANC
bermanfaat untuk mengetahui dengan baik dengan kupusan konsumen di Rumah Sakit
bagaimana kinerja atau pelaksanaan Graha Husada Bandar Lampung dapat di
proses, mengetahui perubahan apa yang lihat pada tabel di atas dimana diantara 27
harus dilakukan dalam rangka melakukan responden yang kualitas pelayanannya
perbaikan secara berkesinambungan dan dilakukan kurang baik terdapat sebanyak
menentukan apakah perubahan yang 23 responden (85,2%) yang merasa tidak
dilakukan mengarah pada suatu perbaikan. puas, dan 4 (14,8%) responden merasa
Pemberi pelayanan akan lebih berhasil jika puas. Sedangkan dari 50 responden yang
mereka mempunyai gambaran yang kualitas pelayanannya dilakukan dengan
mengenai keinginan pelanggan. baik terdapat sebanyak 10 responden
Kepuasan adalah sikap umum (20,0%) yang merasa tidak puas. Dan 40
individu terhadap suatu harapan, Seorang (80,0%) merasa puas. Berdasarkan hasil
pasien dengan tingkat kepuasan yang tersebut secara persentase responden yang
tinggi terhadap pelayanan keperawatan merasa puas lebih banyak dibandingkan
maka selalu menunjukkan sikap positif responden yang tidak puas dalam
terhadap pekerjaan perawat. Sebaliknya menerima pelayanan yang diberikan oleh
yang tidak puas akan menunjukkan sikap RS Graha Husada Bandar Lampung.
negatif terhadap profesi perawat. Analisis chi square pada nilai df=1,
Selanjutnya dijelaskan pula, kepuasan =0.05 diperoleh P value =0.000 yang
setiap orang dipengaruhi oleh berbagai berarti Ada hubungan signifikan atau
faktor, antara lain : penghargaan, kondisi bermakna antara Kualitas Pelayanan ANC
lingkungan, dan hubungan dengan Kepuasan Pasien Dirumah Sakit
interpersonalRobins (2002). Kepuasaan Graha Husada Bandar Lampung tahun
pasien dipengaruhi oleh begitu banyak 2014 dengan nilai p value <
aspek dengan berbagai cara pengukuran. (0,000<0,05). Hasil perhitungan diatas
Berbagai aspek yang dinilai sangat untuk juga didapat nilai OR= 23.00 (6,47-81,72)
diperhatikan, sehingga upaya perbaikan yang berarti bila kualitas pelayanan
yang berkelanjutan dapat mencapai dilakukan dengan baik maka lebih
harapan pasien. Untuk ini diperlukan alat berpeluang membuat pasien menjadi puas
yang dapat digunakan untuk melihat aspek sebesar 23 kali dibandingkan dengan
mana yang merupakan prioritas utama kualitas pelayanan yang dilakukan dengan
untuk diperbaiki kurang baik.
Hal serupa dikemukakan oleh Hasil penelitian tersebut sejalan
Indarjati (2001) yang menyebutkan adanya dengan hasil penelitian Hasanah (2010)
tiga macam kondisi kepuasan yang bisa tentang faktor-faktor yang berhubungan
dirasakan oleh konsumen berkaitan dengan dengan kepuasan pasien Puskesmas

[109]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

Kecamatan Sukarame Bandar Lampung cara memberikan pelatihan secara terus


Hasil analisis dari chi square diperoleh menerus dan menekankan kerja team Work
kesimpulan bahwa faktor jenis kelamin, dengan kerja team work keordinasi antar
pekerjaan, pendidikan, persepsi tentang bagian menjadi lebih baik. Ketiga
kualitas pelayanan dan persepsi tentang diperlukan tes sebelum suatu layanan
tenaga kesehatan berhubungan signifikan diluncurkan benar-benar diluncurkan, 4).
dengan kepuasan pasien di Puskesmas Responsiveness: Ketanggapan perusahaan
Kecamatan Sukarame (p=0,05). dalam memberikan pelayanan kepada
Untuk memberikan pelayanan yang konsumen dengan tepat. Kepuasan
baik terdapat lima kriteria penentu kualitas terhadap dimensi resposivenes adalah
jasa pelayanan, yaitu 1). Tangibles: berdasarkan persepsi bukan aktualnya.
Tampilan fisik pelayanan perusahaan Karena persepsi mengandung aspek
untuk mengukur penampilan fisik, psikologis lain, maka faktor komunikasi
peralatan serta sarana komunikasi. dan situasi fisik sekeliling pelanggan yang
Tangible yang baik akan mempengaruhi menerima pelayanan merupakan hal yang
persepsi pelanggan pada saat yang penting dalam mempengaruhi penilaian
bersamaan aspek tangible ini juga pelanggan, 5). Assurance: Kemampuan
merupakan salah satu sumber yang perusahaan memberikan jaminan
mempengaruhi harapan pelanggan. Karena pelayanan dan untuk mengukur
tangible yang baik, maka harapan kemampuan dan kesopanan karyawan serta
responden menjadi lebih tinggi. Oleh sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh
karena itu penting bagi perusahaan untuk karyawan dalam melayani para konsumen.
mengetahui seberapa jauh aspek tangible Berdasarkan banyak riset yang dilakukan
yang paling tepat, yaitu masih memberikan ada 4 aspek dari dimensi ini yaitu
impresi yang positif terhadap kualitas keramahan, kompetensi, kredibilitas dan
pelayanan yang diberikan tetapi tidak keamanan.Keramahan adalah suatu aspek
menyebabkan harapan pelangga yang yang paling mudah diukur.(S.Pohan, 2006)
terlalu tinggi, 2). Empathy: Kemampuan Kualitas jasa tersebut terdeskripsi
perusahaan memahami keinginan melalui pelayanan unggul yang tercermin
konsumen dan mengukur pemahaman dari kepuasan konsumen atas pelayanan
karyawan terhadap kebutuhan konsumen yang telah diberikan oleh perusahaan, hal
serta perhatian yang diberikan oleh ini dimungkinkan karena seluruh
karyawan. Dimensi ini memberikan kebutuhannya telah dipenuhi secara
peluang besar untuk memberikan optimal.Kepuasan yang optimal berarti
pelayanan yang bersifa surprise sesuatu konsumen telah memperoleh pelayanan
yang tidak diharapkan pelanggan ternyata sesuai atau bahkan melebihi harapan yang
diberikan oleh penyedia jasa, 3). diinginkannya.Nilai optimal dari pelayanan
Reliability: Kemampuan perusahaan untuk juga akan memberikan manfaat yang tinggi
mewujudkan janji dan untuk mengukur bagi perusahaan, hal ini tercermin dari
kemampuan perusahaan dalam makin kuatnya daya saing perusahaan,
memberikan jasa yang tepat dan dapat di meningkatnya keuntungan yang diperoleh,
andalkan. Ada tiga hal besar yang dapat serta kesetiaan konsumen kepada
dilakukan perusahaan dalam upaya perusahaan. Untuk menunjang
meningkatkan tingkat reliability pertama keberhasilan pemasaran produk dan jasa,
adalah pembentukan budaya kerja bagi top maka pelayanan unggul merupakan salah
managemen perlu meyakinkan kepada satu faktor penting yang benar-benar harus
semua bawahannya bahwa mereka perlu diperhatikan oleh para pimpinan dan
melakukan suatu yang benar. Kedua tenaga pemasar.Pelayanan yang
perusahaan perlu mempersiapkan memuaskan menjadi sangat strategis
infrastruktur yang memungkinkan peranannya, terutama dalam menghadapi
perusahaan memberikan pelayanan no dan memenangkan persaingan yang
Mistake hal ini dapat dilakukan dengan semakin ketat dan global. (J.Supranto,

[110]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

2006) Bandar Lampung Tahun 2043 nilai p value


Berdasarkan penjelasan tersebut < (0,000<0,05).
maka peneliti berpendapat kualitas
pelayanan perlu dilaksanakan sebagai
bagian pelayanan kesehatan prima dengan DAFTAR PUSTAKA
demikian pasien akan merasa puas dengan
kualitas pelayanan yangdiberikan kepada Depkes RI, 2009. Recana Strategis
pasien yang melakukan ANC. ANC Nasional Making Pregnancy Safer
adalah suatu program yang terencana (MPS) Indonesia Tahun 2010. Jakarta
berupa observasi, edukasi, dan penanganan Crosby, Lawrence. “Integrating Consumer
medik pada ibu hamil untuk memperoleh Satisfaction Measurement (CSM)
suatu proses kehamilan serta persalinan with Total Quality Management
yang aman dan memuaskan. Pelayanan (TQM),” Managing Service Quality.
yang diberikan rumah sakit sudah Vol.I, no.3 (March), hal. 137-140.
dilakukan dengan baik, karena berdasarkan 2001.
hasil jawaban kuesioner yang peneliti Hastono, 2007Analisis Data, Fakultas
sebarkan tentang kualitas pelayanan yang KesehatanMasyarakat Universitas
paling direspon oleh responden adalah Indonesia, Jakarta.
pada pernyataan (empaty) yaitu mengenai Hanafiah, dan Suhana. 2006. Konsep
perawat selalu teliti dan terampil dalam Strategi Pembelajaran.: Bandung.
melaksanakan tindakan kepada perawatan Refika Aditama
yang dilakukan oleh perawat, selain itu Indarjati. 2001 Psikologi Kesehatan PT
pada peryataan pelayanan yang diberikan Gramedia Widiasarana Indonesia.
perawat tidak memandang pangkat atau Jakarta
status tetapi berdasarkan kondisi anda. J. Supranto, 2006. Pengukuran Tingkat
Sedangkan kualitas pelayanan yang Kepuasan Pelanggan (Untuk
diberikan pihak rumah sakit yang yang Menaikkan Pangsa Pasar), Rineka
masih kurang pada pernyataan Cipta, Jakarta.
(Reliability)adalah pada pernyataan Notoatmodjo, S, 2005. Metodologi
perawat mampu menangani masalah Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta,
perawatan dengan tepat dan profesional. Jakarta.
Parasuraman, Zeitmal Adi Berry, 1990.
Delivering Quality Service,
KESIMPULAN Balancing Customor Perception and
Expectations, the Free Press, New
Berdasarkan hasil penelitian yang York.
dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Prawirohardjo, 2006. Ilmu Kebidanan.
seluruh responden yaitu sebanyak 50 Yayasan Bina Pustaka Sarwono
(64,9%) responden menyatakan bahwa Prawirohardjo.
kualitas pelayanan yang diberikan oleh RS Robbins, P. Stephen. (2002). Perilaku
Graha Husada sudah dilaksanakan dengan Organisasi. Jakarta: Prenhalindo
baik, sedangkan 27 responden (35,1%) RS Graha Husada. 2013. Profil Rumah
menyatakan kualitas pelayanan yang Sakit Graha Husada 2012.
diberikan oleh RS Graha Husada kurang, S. Pohan, Imbolan, MHA, Dr, 2006.
seluruh responden yaitu sebanyak 44 Jaminan Mutu Layanan Kesehatan
(57,1%) responden menyatakan puas, (Dasar-dasar Pengertian dan
sedangkan sebanyak 33 responden (42,9%) Penerapan), EGC, Jakarta.
menyatakan tidak puas dan ada hubungan Simamora Bilson. 2008 Memenangkan
signifikan atau bermakna antara Kualitas Pasar Gramedia Pustaka Utama.
Pelayanan ANC Dengan Kepuasan Jakarta
Pasien Dirumah Sakit Graha Husada

[111]

Anda mungkin juga menyukai