Anda di halaman 1dari 155

INPUT DATA

VARIABEL DAN
NO INDIKATOR INDIKATOR PENGUKURAN
PENGUKURAN
A TATA KELOLA
I PRINSIP KOPERASI
Keanggotaan bersifat (a). Kepatuhan Koperasi untuk menerima/pengunduran anggota secara sukarela (tidak ada
sukarela dan terbuka paksaan) yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

a
(b). Kepatuhan Koperasi untuk menerima/Pengunduran anggota secara terbuka (bagi semua
etnis, suku agama dan lain-lain) yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga

(c). Jumlah tambahan anggota baru yang masuk lebih besar daripada jumlah anggota yang
keluar/mengundurkan diri

(d). Dokumen pendukung terkait dengan penerimaan dan pengunduruan anggota valid

Pengelolaan dilakukan (a). Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan koperasi,
secara demokratis dilakukan oleh anggota secara demokratis One man one vote, dalam Rapat Anggota
b

(b). Kepatuhan Koperasi dalam pengelolaan koperasi, dilakukan oleh anggota secara
demokratis One man one vote, dalam Rapat Anggota

(c). Semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk menjadi pengurus koperasi

(d). Semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk menjadi pengawas koperasi

(e). Keterlibatan anggota dalam menetapkan peraturan


Pembagian sisa hasil (a). Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk anggota dibagi proprosional
usaha dilakukan secara dengan besarnya jasa usaha yang ketentuannya tercantum dalam AD/ART
adil sebanding dengan
c besarnya jasa usaha
masing-masing anggota

(b). Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk anggota dibagi proprosional
dengan besarnya modal anggota kepada koperasi yang ketentuannya tercantum dalam
AD/ART

(c.) Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk anggota dibagi tidak dibagi
sama rata, yang ketentuannya tercantum dalam AD/ART
Pemberian balas jasa (a). Kepatuhan koperasi terkait dengan simpanan sukarela diberikan balas jasa atau imbalan
yang terbatas terhadap terbatas berupa imbalan (bunga) yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota
modal
d

(b). Kepatuhan koperasi terkait dengan simpanan berjangka diberikan balas jasa atau imbalan
terbatas berupa imbalan (bunga) yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota

(c.) Kepatuhan koperasi terkait dengan modal penyertaan diberikan balas jasa atau imbalan
terbatas berupa imbalan (bunga) yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota

(d). Koperasi mempunyai ketentuan/peraturan khusus terkait dengan balas jasa

(a). Kepatuhan koperasi terkait dengan pengelolaan koperasi dilakukan atas dasar pada
e Kemandirian kemampuan dan kekuatan internal koperasi (mandiri)

(b). Kepatuhan koperasi terkait dengan pengelolaan koperasi dilakukan atas dasar tidak
tergantung oleh pihak eksternal

(c.) Kepatuhan koperasi terkait dengan pengelolaan koperasi bahwa bantuan dana hanya
digunakan sebagai sarana bukan tujuan berkoperasi

(d). Ketersedian dokumen pendukung aspek kemandirian

Pendidikan (a). Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan pendidikan dan
perkoperasian pelatihan perkoperasian bagi pengurus yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
f berjenjang setiap tahun

(b). Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan pendidikan dan
pelatihan perkoperasian bagi pengawas yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun

(c). Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan pendidikan dan
pelatihan perkoperasian bagi anggota yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun

(d). Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan pendidikan dan
pelatihan perkoperasian bagi anggota yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun

(a).Ada kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang usaha baik antar koperasi dan
institusi lainnya baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional
g Kerjasama Antar Koperas
(b).Ada kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang permodalan baik antar koperasi dan
institusi lainnya baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional

(c).Ada kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang organisasi dan pengembangan
sumber daya manusia, pemasaran dan sistem informasi baik antar koperasi dan institusi
lainnya baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional

(d). Kerjasama yang dilakukan telah memberikan kontribusi bagi kemajuan koperasi dan
anggota

II KELEMBAGAAN
Legalitas Badan Hukum Keabsahan dokumen badan hukum
a
Koperasi
Kesesuaian jenis usaha dengan dokumen badan hukum

Kesesuaian lokasi koperasi dengan dokumen badan hukum

Izin Usaha Simpan Mengukur keabsahan dokumen Izin Usaha simpan pinjam dan pembiayaan syariah
Pinjam dan
b Pembiayaan Syariah *)

Mengukur keabsahan dokumen Kantor cabang


Ketersediaan papan nama
c Anggaran Dasar Daftar nama pendiri;
Nama dan tempat kedudukan;

Jenis koperasi;
Maksud dan tujuan;
Jangka waktu berdirinya;
keanggotaan;
Jumlah setoran simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai modal awal;
Permodalan;

Rapat anggota;
Pengurus;
Pengawas;
Pengelolaan dan pengendalian;
Bidang usaha;
Pembagian sisa hasil usaha;
Ketentuan mengenai pembubaran, penyelesaian, dan hapusnya status badan hukum
Sanksi

Persus
d Keanggotaan Ketersediaan buku daftar anggota,
Tidak terjadi penurunan anggota yang melebihi 9 orang
Tingkat keaktifan anggota baik dari aspek simpanan maupun pinjaman/pembiayaan
Partisipasi dalam rapat anggota
e Kelengkapan Pelaksanaan Rapat anggota
Organisasi Ketersediaan pengurus
Ketersediaan pengawas dan pengelola

III MANAJEMEN
Manajmen Umum Ketersedian visi, misi dan tujuan koperasi;
a

Ketersedian rencana kerja baik jangka panjang dan jangka pendek;

Pengukuran dan evaluasi atas rencana kerja

Manajemen Ketersedian struktur organisasi;


b
Kelembagaan
Ketersedian uraian tugas;
Ketersediaan SOM dan SOP;
Sistem pengamanan dokumen
Manajemen Pertumbuhan modal sendiri;
c
Permodalan
Pertumbuhan simpanan anggota;
Peningkatan cadangan;
Investasi bersumber dari modal sendiri.
Manajemen Asset *) Pembiayaan yang diberikan dengan dukungan agunan;
d

Kolektibilitas pembayaran;
Tingkat pengembalian pembiayaan macet masih dapat tertagih;
Menjaga prinsip kehati-hatian dalam memberikan pinjman
Manajemen Likuiditas Memiliki kebijakan tertulis mengenai pengendalian likuiditas;
e

Ketersediaan fasilitas pembiyaan dari lembaga keuangan lain;

Peraturan khusus terkait standar likuiditas;

Sistem informasi yang mendukung pemantauan likuiditas koperasi

IV PRINSIP SYARIAH *)
Manajemen Pengawas Adanya Dewan Pengawas Syariah (dibuktikan dengan SK pengangkatan Dewan Pengawas
a Syariah Syariah)
Pertemuan kelompok yang dihadiri Pengurus, Pengawas, Dewan Pengawas Syariah,
Pengelola, Karyawan, pendiri dan anggota yang diselenggarakan secara berkala (dibuktikan
dengan daftar hadir dan agenda acara pertemuan kelompok).

Frekuensi rapat Dewan Pengawas Syariah untuk membicarakan ketepatan pola pembiayaan
yang dijalankan pengelola dalam 1 tahun dibuktikan dengan daftar hadir dan agenda rapat
Dewan Pengawas Syariah)

Melakukan penilaian terhadap kondisi KSPPS/USPPS Koperasi

Membuat laporan internal pengawasan

Memastikan kesesuaian kegiatan operasional KSPPS/USPPS Koperasi terhadap fatwa DSN

Menyampaikan laporan pengawasan kepada DSN

Menilai aspek syariah produk yang dikeluarkan KSPPS/USPPS Koperasi

Menilai opini syariah

Melakukan diskusi berkala dengan pengurus

DPS mempunyai keahlian dibidang ekonomi syariah dan audit

Manajemen Akad dilaksanakan sesuai tata cara syariah (dibuktikan dari catatan hasil penilaian Dewan
b Pengelolaan Aset Pengawas Syariah
Syariah
Penempatan dana pada lembaga keuangan syariah (dibuktikan dengan laporan penurunan
dana)

Komposisi modal penyertaan dan pembiayaan berasal dari lembaga keuangan syariah
(dibuktikan dengan laporan sumber dana)

Nisbah bagi hasil yang ditetapkan KSPPS/USPPS Koperasi dapat diketahui dengan jelas (di
awal periode akad Hak persentase (%) yang jelas dan konsist bagi seluruh pihak (setiap pihak
yang berakad tahu), di akhir periode akad atau saat pembagiaan hasil, pembagian/share
dengan nominal yang jelas yang berdasarkan persentase/nisbah
Dalam mengatasi pembiayaan bermasalah digunakan pendekatan syariah (konfirmasi dengan
mudharib (pihak yang mengelola harta) dengan muqtaridh (pihak yang berhutang)

Tingkat pembiayaan konsumtif tidak lebih dari 50% dengan muqtaridh (pihak yang berhutang)

KSPPS/USPPS Koperasi melakukan investasi jangka panjang pada lembaga keuangan


syariah tidak melebihi 20%

Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa

Manajemen SDM Manajemen KSPPS/USPPS Koperasii memiliki sertifikat pendidikan pengelolaan lembaga
Syariah keuangan syariah yang dikeluarkan oleh pihak yang kompeten (dibuktikan dengan sertifikat)
c

Pengurus dan pengawas mempunyai pemahaman dan kompetensi terkait dengan aspek
Syariah. Pengurus dan pengawas mempunyai pemahaman dan kompetensi terkait aspek
syariah sesuai tanggungjawab/posisi jabatannya.

Pengurus menyiapkan dana untuk pembinaan, pelatihan kepada para pengelola Koperasi
terkait dengan kompetensi dalam prinsip-prinsip syariah

Pengurus menyiapkan dana untuk pembinaan, dan pendidikan kepada para anggota Koperasi
terkait dengan ekonomi dan prinsip-prinsip syariah

Sosial dan Kebajikan Meningkatnya titipan ZIS dari anggota (dibuktikan dengan laporan penerimaan titipan ZIS dari
d anggota)

Meningkatnya pemahaman dan kesadaran anggota terhadap keunggulan sistem syariah dari
waktu ke waktu (dibuktikan dengan adanya laporan peningkatan partisipasi mudharib di
KSPPS/USPPS Koperasi

KSPPS/USPPS Koperasi menyiapkan dana yang bersifat Qordul Hasan

Meningkatnya kesejahteraan anggota KSPPS/USPPS Koperasi (dibuktikan dengan


peningkatan pendapatan anggota)
Meningkatnya pemberdayaan ekonomi masyarakat atas keberadaaan KSPPS/USPPS
Koperasi (dibuktikan dengan program kerja KSPPS/USPPS Koperasi dalam bidang
pemberdayaan ekonomi masyarakat

Koperasi mempunyai program kerja dalam memajukan usaha anggotanya

B PROFIL RISIKO
I RISIKO INHEREN
1 RISIKO OPERASIONAL
skala usaha dan Skala usaha koperasi didukung dengan kapasitas sumber daya yang cukup dan memadai
a struktur organisasi

• Struktur organisasi terpenuhi lengkap sesuai ketentuan tata kelola Koperasi

Terdapat peran aktif dari pihak yang terdapat pada struktur organisasi koperasi

Pihak yang tercsntum dalam struktur organisasi memberikan kontribusi positif atas uraian
tugas yang diberikan

keberagaman produk Koperasi memiliki produk/jasa yang beragam selain kegiatan usaha utama
b dan/atau jasa

Layanan produk/jasa selain yang utama didukung dengan kemampuan dan keahlian internal
koperasi

Layanan produk/jasa selain yang utama masih sesuai dengan pelayanan utama koperasi

Ragam layanan produk/jasa dilaksanakan secara langsung dengan dukungan sumber daya
koperasi

2 Risiko kepatuhan
Jenis, signifikansi, dan Tidak terdapat pelanggaran yang dilakukan koperasi selama periode penilaian
frekuensi pelanggaran
a yang dilakukan koperasi

Koperasi tidak dalam hukuman sanksi

Koperasi tidak dalam proses hukum karena pelanggaran kepatuhan koperasi


Koperasi tidak dalam proses hukum karena pelanggaran kepatuhan koperasi dan berakibat
kepada tindakan pidana

signifikansi tindak lanjut Ada evaluasi atas temuan pelanggaran sebelumnya


b atas temuan
pelanggaran
Temuan pelanggaran ditindaklanjuti untuk perbaikan

Tidak terdapat pelanggaran berulang atas pelanggaran sebelumnya

Terdapat penurunan frekuensi pelanggaran

3 Risiko likuiditas
Akses koperasi pada sumber pendanaan sangat memadai

Penilaian terhadap Reputasi Koperasi sangat baik


seberapa luas atau
seberapa besar koperasi
memiliki komitmen
pendanaan yang dapat Pinjaman bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik sangat memadai
digunakan jika dibutuhkan

Terdapat komitmen/ dukungan dari anggota koperasi untuk sumber pinjaman anggota

Terdapat potensi untuk modal penyertaan

4 Risiko Reputasi
Kredibilitas Koperasi Tidak terdapat pemberitaan negatif mengenai institusi atau organisasi Koperasi
a

Tidak terdapat pemberitaan negatif mengenai personal pengurus, pengawas, pengelola dan
atau anggota

Terdapat media pengaduan keluhan anggota atau pemangku kepentingan koperasi yang
terkelola dengan baik

Pengaduan anggota diadministrasi kan dengan


tertib dan informatif (ada, lengkap, rutin);

Pengaduan anggota/pemangku kepentingan ditindaklanjuti dengan baik

Parameter transparansi Penyampaian informasi keuangan koperasi secara lengkap, akurat, kini, dan utuh kepada
b informasi keuangan seluruh pihak yang berkepentingan sesuai ketentuan yang berlaku.
Informasi keuangan disampaikan dalam rapat anggota

Media penyampaian informasi keuangan koperasi cukup luas jangkauan sebaran informasinya

5 Risiko Strategik
Penyuunan rencana Penyusunan strategi (rencana dan model bisnis) koperasi telah mempertimbangkan seluruh
strategik faktor yang memengaruhi lingkungan bisnis koperasi baik faktor internal maupun faktor
eksternal secara komprehensif
a

Tingkat kecepatan respon koperasi terhadap perubahan faktor eksternal tergolong tinggi,

dilakukan perubahan rencana bisnis jika dibutuhkan secara tepat waktu.

Pencapaian target Penilaian terhadap realisasi rencana bisnis dibandingkan dengan target yang ditetapkan,
b bisnis

Penilaian terhadap tingkat keberhasilan penerapan keputusan strategis yang ditetapkan


koperasi

II Penilaian dan Penetapan Tingkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR)


1 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pembiayaan
Pengawasan oleh Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen Risiko pembiayaan
pengurus dan yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala
pengawas koperasi
a

Pengawas melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan


kebijakan Manajemen Risiko pembiayaan secara berkala dan memastikan tindak lanjut hasil
evaluasi pada rapat anggota.

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko pembiayaan, melaksanakan secara


konsisten, dan melakukan pengkinian secara berkala?

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka
mitigasi Risiko pembiayaan.
Kebijakan, Prosedur Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi pembiayaan dan fungsi
dan Limit Risiko Manajemen Risiko pembiayaan?
b

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko pembiayaan dan penetapan limit Risiko
pembiayaan yang ditetapkan oleh pengurus

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka penerapan


Manajemen Risiko pembiayaan

Proses dan Sistem Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen Risiko yang mendukung pengurus dalam
Informasi Manajemen pengambilan keputusan terkait Risiko pembiayaan
c Risiko

sistem pengendalian intern terhadap Risiko pembiayaan telah dilaksanakan

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi
risiko pembiayaan

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan Manajemen Risiko pembiayaan,


menyampaikan laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan.

2 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Operasional


Pengawasan oleh Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen Risiko operasional
pengurus dan yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala
pengawas koperasi
a

Pengawas melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan


kebijakan Manajemen Risiko operasional secara berkala dan memastikan tindak lanjut hasil
evaluasi pada rapat anggota.

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko operasional, melaksanakan secara


konsisten, dan melakukan pengkinian secara berkala.

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka
mitigasi Risiko operasional.
Kebijakan, Prosedur Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi operasional dan fungsi
dan Limit Risiko Manajemen Risiko operasional.
b

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko operasional dan penetapan limit Risiko
operasional yang ditetapkan oleh pengurus

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka penerapan


Manajemen Risiko operasional.

Proses dan Sistem Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen Risiko yang mendukung pengurus dalam
Informasi Manajemen pengambilan keputusan terkait Risiko operasional
c Risiko

sistem pengendalian intern terhadap Risiko operasional telah dilaksanakan

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi
risiko operasional.

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan Manajemen Risiko operasional,


menyampaikan laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan.

3 Kualitas Penerpan Manajemen Risiko Kepatuhan


Pengawasan oleh Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen Risiko kepatuhan
pengurus dan yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala.
a pengawas koperasi

Pengawas melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan


kebijakan Manajemen Risiko kepatuhan secara berkala dan memastikan tindak lanjut hasil
evaluasi pada rapat anggota.

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko kepatuhan, melaksanakan secara


konsisten, dan melakukan pengkinian secara berkala.

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka
mitigasi Risiko kepatuhan.

Kebijakan, Prosedur Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi operasional dan fungsi
dan Limit Risiko Manajemen Risiko kepatuhan.
b
Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko kepatuhan dan penetapan limit Risiko
kepatuhan yang ditetapkan oleh pengurus

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka penerapan


Manajemen Risiko kepatuhan.

Pengurus telah menyusun kebijakan internal yang mendukung terselenggaranya fungsi


kepatuhan, memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan
perkoperasian.

Proses dan Sistem Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen Risiko yang mendukung pengurus dalam
Informasi Manajemen pengambilan keputusan terkait Risiko kepatuhan.
c Risiko

sistem pengendalian intern terhadap Risiko kepatuhan telah dilaksanakan

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi
risiko kepatuhan.

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan Manajemen Risiko kepatuhan,


menyampaikan laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan.

4 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas


Pengawasan oleh Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen Risiko likuiditas
pengurus dan yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala.
a pengawas koperasi

Pengawas melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan


kebijakan Manajemen Risiko likuiditas secara berkala dan memastikan tindak lanjut hasil
evaluasi pada rapat anggota.

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko likuiditas, melaksanakan secara


konsisten, dan melakukan pengkinian secara berkala.

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka
mitigasi Risiko likuiditas.

Kebijakan, Prosedur Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi operasional dan fungsi
dan Limit Risiko Manajemen Risiko likuiditas.
b

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko likuiditas dan penetapan limit Risiko likuiditas
yang ditetapkan oleh pengurus
Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka penerapan
Manajemen Risiko likuiditas.

Pengurus telah menyusun kebijakan internal yang mendukung terselenggaranya fungsi


ketersediaan likuiditas, memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan perkoperasian.

Penanganan permasalahan Risiko konsentrasi likuiditas, pencegahan ketergantungan


terhadap sumber pendanaan tertentu, dan disusun dengan mempertimbangk an visi, misi,
skala usaha dan kompleksitas bisnis, serta kecukupan SDM.

Proses dan Sistem Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemenlikuiditas yang mendukung pengurus
Informasi Manajemen dalam pengambilan keputusan terkait Risiko likuiditas.
c Risiko

sistem pengendalian intern terhadap Risiko likuiditas telah dilaksanakan

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi
risiko likuiditas.

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan Manajemen Risiko likuiditas,


menyampaikan laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan.

5 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Reputasi


Pengawasan oleh Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen Risiko reputasi
pengurus dan yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala.
a pengawas koperasi

Pengawas melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan


kebijakan Manajemen Risiko reputasi secara berkala dan memastikan tindak lanjut hasil
evaluasi pada rapat anggota.

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko reputasi, melaksanakan secara


konsisten, dan melakukan pengkinian secara berkala.

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka
mitigasi Risiko lreputasi
Kebijakan, Prosedur Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi operasional dan fungsi
dan Limit Risiko Manajemen Risiko reputasi.
b

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko reputasi dan penetapan limit Risiko
reputasiyang ditetapkan oleh pengurus

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka penerapan


Manajemen Risiko reputasi.

Pengurus telah menyusun kebijakan internal yang mendukung terselenggaranya fungsi


penjagaan reputasi, memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Menerapkan prinsip transparansi dan peningkatan kualitas pelayanan anggota, dan disusun
dengan mempertimbangk an visi, misi, koperasi

Proses dan Sistem Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen reputasi yang mendukung pengurus
Informasi Manajemen dalam pengambilan keputusan terkait Risiko reputasi.
c Risiko

sistem pengendalian intern terhadap Risiko reputasi telah dilaksanakan

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi
risiko reputasi

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan Manajemen Risiko reputasi,


menyampaikan laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan.

6 Kualitas Penerpan Manajemen Risiko Strategik


Pengawasan oleh Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen Risiko strategik yang
pengurus dan disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala.
a pengawas koperasi

Pengawas melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan


kebijakan Manajemen Risiko strategik secara berkala dan memastikan tindak lanjut hasil
evaluasi pada rapat anggota.

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko strategik, melaksanakan secara


konsisten, dan melakukan pengkinian secara berkala.
Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka
mitigasi Risiko strategik.

Kebijakan, Prosedur Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi operasional dan fungsi
dan Limit Risiko Manajemen Risiko strategik.
b

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko strategik dan penetapan limit Risiko strategik
yang ditetapkan oleh pengurus

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka penerapan


Manajemen Risiko strategik.

Pengurus telah menyusun kebijakan internal yang mendukung terselenggaranya fungsi


pengelolaan manajemen risiko strategik, memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan
perundang- undangan.

Proses dan Sistem Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen strategik yang mendukung pengurus
Informasi Manajemen dalam pengambilan keputusan terkait Risiko strategik.
c Risiko

sistem pengendalian intern terhadap Risiko strategik telah dilaksanakan

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi
risiko strategik

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan Manajemen Risiko strategik,


menyampaikan laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan.

DATA KEUANGAN

101 Aset Lancar Kas


102 Aset Lancar Giro
103 Aset Lancar Tabungan
104 Aset Lancar Deposito
105 Aset Lancar Simpanan
106 Aset Lancar Simpanan Berjangka
107 Aset Lancar Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek)
108 Aset Lancar Pembiayaan PKPS BBM dan LPDB
109 Aset Lancar Pembiayaan Mudharabah
1011 Aset Lancar Pembiayaan Musyarakah
1012 Aset Lancar Piutang Murabahah
1013 Aset Lancar Piutang Salam
1014 Aset Lancar Piutang Istishna
1015 Aset Lancar Piutang Ijarah
1016 Aset Lancar Pendapatan margin yang ditangguhkan
1017 Aset Lancar Aset Ijarah
1018 Aset Lancar Aset Istishna dalam penyelesaian
1019 Aset Lancar Qord
1020 Aset Lancar Piutang lain-lain
1021 Aset Lancar Pembiayaan yang diberikan pada koperasi dan anggotanya
1022 Aset Lancar Pembiayaan yang diberikan Koperasi lain
1023 Aset Lancar Penyisihan penghapusan Aset produktif
1024 Aset Lancar Premi asuransi
1025 Aset Lancar Perlengkapan
1026 Aset Lancar Beban Dibayar Dimuka
1027 Aset Lancar Pendapatan Akan Diterima
1028 Aset Lancar Aset lancar lainnya
110 Investasi Jangka Panjan Simpanan/Tabungan Berjangka di Bank Syariah Lain
111 Investasi Jangka Panjan Surat berharga
112 Investasi Jangka Panjan Simpanan di KSPPSPSPSPSPS lain
113 Investasi Jangka Panjan Penyertaan pada Koperasi Syariah lain
114 Investasi Jangka Panjan Penyertaan pada Lembaga Keuangan lain & Non Koperasi
115 Investasi Jangka Panjan Investasi jangka panjang lainnya
120 Aset Tetap Tanah
121 Aset Tetap Bangunan
122 Aset Tetap Kendaraan
123 Aset Tetap Inventaris dan Peralatan
124 Aset Tetap Akumulasi penyusutan
130 Aset Tidak Berwujud Aset Tidak berwujud

140 Aset Lainnya Beban ditangguhkan


141 Aset Lainnya Amortisasi beban ditangguhkan

142 Aset Lainnya Agunan yang diambil alih


143 Aset Lainnya Rupa-Rupa Aset
144 Aset Lainnya Lain-Lain
201 Hutang Jangka Pendek Simpanan Anggota
202 Hutang Jangka Pendek Simpanan koperasi lain dan anggotanya
203 Hutang Jangka Pendek Simpanan Mudharabah Anggota
204 Hutang Jangka Pendek Simpanan Wadiah Anggota
205 Hutang Jangka Pendek Beban yang masih harus dibayar
206 Hutang Jangka Pendek Pendapatan lain diterima dimuka
207 Hutang Jangka Pendek Simpanan berjangka anggota
208 Hutang Jangka Pendek Simpanan berjangka koperasi lain dan anggotanya
209 Hutang Jangka Pendek Simpanan berjangka Mudharabah Anggota
2011 Hutang Jangka Pendek Hutang biaya
2012 Hutang Jangka Pendek Hutang Pajak
2013 Hutang Jangka Pendek Hutang Salam
2014 Hutang Jangka Pendek Hutang Istishna
2015 Hutang Jangka Pendek Titipan Dana Bagian Zis
2016 Hutang Jangka Pendek Dana Ta'awun (ZIS)
2017 Hutang Jangka Pendek Titipan anggota
2018 Hutang Jangka Pendek Pembiayaan/Pinjaman yang diterima jangka pendek
2019 Hutang Jangka Pendek Pendapatan ditangguhkan
2020 Hutang Jangka Pendek Rupa-rupa pasiva jangka pendek
2021 Hutang Jangka Pendek Dana-dana koperasi
2022 Hutang Jangka Pendek pinjaman/pembiayaan subordinasi
2023 Hutang Jangka Pendek Bagi hasil ditangguhkan
2024 Hutang Jangka Pendek Kewajiban segera lainnya
2025 Hutang Jangka Pendek Dana SHU
210 Investasi Tidak Terikat Tabungan Mudharabah Anggota
211 Investasi Tidak Terikat Simpanan Berjangka Mudharabah Anggota
212 Investasi Tidak Terikat Dana investasi tidak terikat
213 Investasi Tidak Terikat Titipan dana
220 Hutang Jangka Panjang Pembiayaan Bank Syariah
221 Hutang Jangka Panjang Pembiayaan jangka panjang yang diterima
222 Hutang Jangka Panjang Passiva Jangka Panjang Lainnya
223 Hutang Jangka Panjang Pembiayaan sewa guna usaha
224 Hutang Jangka Panjang Pembiayaan LPDB
225 Hutang Jangka Panjang Penyertaan
301 Ekuitas Simpanan pokok
302 Ekuitas Simpanan wajib
303 Ekuitas Simpanan Pokok Khusus
304 Ekuitas Hibah/Sumbangan
307 Ekuitas Titipan Simpanan Pokok
308 Ekuitas Cadangan umum
309 Ekuitas Cadangan Risiko
310 Ekuitas SHU periode sebelumnya
311 Ekuitas SHU periode berjalan
401 Partisipasi Bruto Pendapatan Bagi Hasil Murabahah
402 Partisipasi Bruto Pendapatan dari transfer laba dari cabang
403 Partisipasi Bruto Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah
404 Partisipasi Bruto Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah
405 Partisipasi Bruto Pendapatan Hiwalah
406 Partisipasi Bruto Pendapatan Ijarah
407 Partisipasi Bruto Pendapatan Qordhul Hasan
408 Partisipasi Bruto Pendapatan Wakalah
409 Partisipasi Bruto Pendapatan Provisi dan Administrasi
410 Partisipasi Bruto Partisipasi jasa pembiayaan anggota
411 Partisipasi Bruto Pendapatan Operasional lainnya
412 Pendapatan non Anggot Pendapatan Bagi Hasil Murabahah non anggota
413 Pendapatan non Anggot Pendapatan dari transfer laba dari cabang non anggota
414 Pendapatan non Anggot Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah non anggota
415 Pendapatan non Anggot Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah non anggota
416 Pendapatan non Anggot Pendapatan Hiwalah non anggota
417 Pendapatan non Anggot Pendapatan Ijarah non anggota
418 Pendapatan non Anggot Pendapatan Qordhul Hasan non anggota
419 Pendapatan non Anggot Pendapatan Wakalah non anggota
420 Pendapatan non Anggot Pendapatan Provisi dan Administrasi non anggota
421 Pendapatan non Anggot Partisipasi jasa pembiayaan non anggota
422 Pendapatan non Anggot Pendapatan Operasional lainnya non anggota
501 Beban Pokok Anggota Biaya Simpanan
502 Beban Pokok Anggota Biaya Simpanan Mudharabah
503 Beban Pokok Anggota Biaya Simpanan Wadiah
504 Beban Pokok Anggota Biaya Simpanan Ijabah
505 Beban Pokok Anggota Biaya Simpanan Berjangka
506 Beban Pokok Anggota Biaya Simpanan Berjangka Mudharabah
507 Beban Pokok Anggota Biaya Simpanan Lainnya
508 Beban Pokok Non AnggoBiaya Simpanan non anggota
509 Beban Pokok Non AnggoBiaya Simpanan Mudharabah non anggota
510 Beban Pokok Non AnggoBiaya Simpanan Wadiah non anggota
511 Beban Pokok Non AnggoBiaya Simpanan Ijabah non anggota
512 Beban Pokok Non AnggoBiaya Simpanan Berjangka non anggota
513 Beban Pokok Non AnggoBiaya Simpanan Berjangka Mudharabah non anggota
514 Beban Pokok Non AnggoBiaya Simpanan Lainnya non anggota
515 Beban Usaha Beban Gaji dan Honor
516 Beban Usaha Beban konsumsi
517 Beban Usaha Beban Transpot (Perjalanan)
519 Beban Usaha Beban Umum dan Administrasi
520 Beban Usaha Beban Sarana dan Prasarana
521 Beban Usaha Beban Perlengkapan atau sewa
522 Beban Usaha Beban Promosi
523 Beban Usaha Beban pemeliharaan
524 Beban Usaha Beban penyisihan penghapusan Aset produktif
525 Beban Usaha Beban penyusutan Aset tetap
526 Beban Usaha beban amortasi
527 Beban Usaha Beban HTPW
528 Beban Usaha beban premi asuransi
531 Beban Usaha beban lainnya
531 Beban Perkoperasian Beban Pengawas dan pengurus koperasi
531 Beban Perkoperasian Beban Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan
531 Beban Perkoperasian Beban Rapat Anggota (RAT, Rapat Anggota Luar Biasa dll)
423 Pendapatan Lain-Lain Pendapatan Dividen dan bagi hasil usaha
424 Pendapatan Lain-Lain Pendapatan sewa
425 Pendapatan Lain-Lain Pendapatan Lain-Lain
532 Beban Lain-Lain Beban Lain-Lain
533 Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan
534 Zakat Zakat
601 Pembiayaan BermasalahPembiayaan Kurang Lancar (PKL):
602 Pembiayaan BermasalahPembiayaan yang Diragukan (PDR):
603 Pembiayaan BermasalahPembiayaan Macet:
604 Agunan Nilai agunan pembiayaan kurang lancar
605 Agunan Nilai agunan pembiayaan diragukan
606 Agunan Nilai agunan Pembiayaan Macet
KONDISI NILAI DOKUMEN PENDUKUNG & TEKNIK PEMERIKSAAN

Periksa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang


menyatakan koperasi menerima/pengunduran anggota secara
Tidak Terpenuhi 0 sukarela (tidak ada paksaan)

Periksa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang


menyatakan koperasi menerima/pengunduran anggota secara
Tidak Terpenuhi 0 terbuka (bagi semua etnis, suku agama dan lain-lain)

Periksa kondisi perkembangan anggota koperasi terkait dengan


Tidak Terpenuhi 0 penambahan anggota masih lebih besar dibandingkan dengan
anggota yang keluar/mengundurkan diri
Periksa keabsahan dan validitas dokumen pendukung terkait
Terpenuhi 1 dengan penerimaan dan pengunduran anggota
Periksa Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan dan
penetapan kebijakan koperasi, dilakukan oleh anggota secara
Tidak Terpenuhi 0 demokratis One man one vote, dalam Rapat Anggota

Periksa Kepatuhan Koperasi dalam pengelolaan koperasi,


Tidak Terpenuhi 0 dilakukan oleh anggota secara demokratis One man one vote,
dalam Rapat Anggota

Periksa semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk menjadi


Terpenuhi 1
pengurus koperasi
Periksa semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk menjadi
Terpenuhi 1
pengawas koperasi
Terpenuhi 1 (e). Keterlibatan anggota dalam menetapkan peraturan
Periksa Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk
anggota dibagi proprosional dengan besarnya jasa usaha yang
ketentuannya tercantum dalam AD/ART
Terpenuhi 1

Periksa Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk


anggota dibagi proprosional dengan besarnya modal anggota
Tidak Terpenuhi 0 kepada koperasi yang ketentuannya tercantum dalam AD/ART

Periksa Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk


anggota dibagi tidak dibagi sama rata, yang ketentuannya
Terpenuhi 1 tercantum dalam AD/ART
Periksa Kepatuhan koperasi terkait dengan simpanan sukarela
diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga)
yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota
Terpenuhi 1

Periksa Kepatuhan koperasi terkait dengan simpanan berjangka


diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga)
Terpenuhi 1 yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota

Periksa Kepatuhan koperasi terkait dengan modal penyertaan


diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga)
Terpenuhi 1 yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota

Periksa ketentuan/peraturan khusus terkait dengan balas jasa


Terpenuhi 1 yang dimiliki koperasi

Periksa komposisi modal internal lebih besar daripada modal luar


Tidak Terpenuhi 0

Periksa komposisi modal sendiri dan modal pinjaman/pembiayaan


Tidak Terpenuhi 0 anggota lebih besar dibandingkan dengan pinjaman/pembiayaan
luar
Periksa ketersediaan pinjaman/pembiayaan luar hanya untuk
membantu likuiditas dan tambahan pemberian
Terpenuhi 1 pinjaman/pembiayaan anggota dan bukan merupakan sumber
utama dalam pemberian pinjaman/pembiayaan
Periksa kebijakan atau aturan terkait pengelolaan modal koperasi
Terpenuhi 1
dalam hal menunjang kemandirian koperasi
Periksa Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk
kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
Tidak Terpenuhi 0 pengurus yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun
Periksa Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk
kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
Tidak Terpenuhi 0 pengawas yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun
Periksa Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk
kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
Terpenuhi 1 pengelola yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun
Periksa Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk
kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
Terpenuhi 1 pengelola yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun
Periksa kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang usaha
baik antar koperasi dan institusi lainnya baik di tingkat
Tidak Terpenuhi 0 kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional
Periksa kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang
Tidak Terpenuhi 0 permodalan baik antar koperasi dan institusi lainnya baik di tingkat
kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional
Periksa kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang
organisasi dan pengembangan sumber daya manusia, pemasaran
dan sistem informasi baik antar koperasi dan institusi lainnya baik
Terpenuhi 1 di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional

Periksa kerjasama yang dilakukan telah memberikan kontribusi


Terpenuhi 1 bagi kemajuan koperasi dan anggota

Periksa keabsahan dokumen badan hukum


Tidak Terpenuhi 0
Periksa kesesuaian jenis usaha dengan dokumen badan hukum
Tidak Terpenuhi 0
Periksa kesesuaian lokasi koperasi dengan dokumen badan
Terpenuhi 1
hukum
Periksa keabsahan dokumen Izin Usaha simpan pinjam
Terpenuhi 1

Terpenuhi 1 Periksa keabsahan dokumen Kantor cabang


Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan papan nama
Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan data Daftar nama pendiri;
Periksa ketersediaan data Nama dan tempat kedudukan;
Terpenuhi 1

Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan data Jenis koperasi;


Tidak Terpenuhi 0 Periksa ketersediaan data Maksud dan tujuan;
Tidak Terpenuhi 0 Periksa ketersediaan data Jangka waktu berdirinya;
Tidak Terpenuhi 0 Periksa ketersediaan data keanggotaan;
Tidak Terpenuhi 0 Periksa ketersediaan data Jumlah setoran simpanan pokok dan
simpanan wajib sebagai
Periksa ketersediaan modal
data awal;
Permodalan;
Terpenuhi 1

Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan data terkait Rapat anggota;


Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan data terkait Pengurus;
Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan data terkait dengan Pengawas;
Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan data terkait Pengelolaan dan pengendalian;
Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan data terkait Bidang usaha;
Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan data terkait Pembagian sisa hasil usaha;
Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan data terkait ketentuan mengenai
pembubaran, penyelesaian,
Periksa ketersediaan dan hapusnya
data terkait Sanksi status badan hukum
Terpenuhi 1

Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan data terkait Persus


Tidak Terpenuhi 0 Periksa ketersediaan data terkait buku daftar anggota,
Tidak Terpenuhi 0 Periksa ketersediaan data terkait Tidak terjadi penurunan anggota
Terpenuhi 1 yang melebihi
Periksa 20 orang
ketersediaan data terkait tingkat keaktifan anggota baik
Terpenuhi 1 dari aspek simpanan maupun pinjaman/pembiayaan
Periksa ketersediaan data terkait partisipasi dalam rapat anggota
Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan data terkait pelaksanaan Rapat anggota
Terpenuhi 1 Periksa ketersediaan data terkait pengurus
Tidak Terpenuhi 0 Periksa Ketersediaan pengawas dan pengelola

Periksa ketersedian visi, misi dan tujuan koperasi;


Terpenuhi 1

Periksa ketersedian rencana kerja baik jangka panjang dan jangka


Tidak Terpenuhi 0 pendek;
Periksa ketersediaan pengukuran dan evaluasi atas rencana kerja
Terpenuhi 1

periksa ketersedian struktur organisasi;


Terpenuhi 1

Terpenuhi 1 Periksa Ketersedian uraian tugas;


Terpenuhi 1 Periksa Ketersediaan SOM dan SOP;
Terpenuhi 1 Periksa Sistem pengamanan dokumen
Terdapat Pertumbuhan modal sendiri;
Terpenuhi 1

Terpenuhi 1 Teradapat Pertumbuhan simpanan anggota;


Terpenuhi 1 Adanya Peningkatan cadangan;
Terpenuhi 1 Periksa investasi bersumber dari modal sendiri.
Periksa pembiayaan yang diberikan dengan dukungan agunan;
Terpenuhi 1

Terpenuhi 1 Periksa Kolektibilitas pembayaran;


Terpenuhi 1 Periksa tingkat pengembalian pembiayaan macet masih dapat
tertagih;
Periksa kondisi koperasi dalam menjaga prinsip kehati-hatian
Terpenuhi 1
dalam
Periksamemberikan pinjman
kebijakan tertulis mengenai pengendalian likuiditas;
Tidak Terpenuhi 0

Periksa Ketersediaan fasilitas pembiyaan dari lembaga keuangan


Tidak Terpenuhi 0
lain;
Periksa Peraturan khusus terkait standar likuiditas;
Tidak Terpenuhi 0

Periksa Sistem informasi yang mendukung pemantauan likuiditas


Tidak Terpenuhi 0 koperasi

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan adanya Dewan


Terpenuhi 1 Pengawas Syariah (dibuktikan dengan SK pengangkatan Dewan
Pengawas Syariah)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan pertemuan kelompok
yang dihadiri Pengurus, Pengawas, Dewan Pengawas Syariah,
Pengelola, Karyawan, pendiri dan anggota yang diselenggarakan
Terpenuhi 1 secara berkala (dibuktikan dengan daftar hadir dan agenda acara
pertemuan kelompok).

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan frekuensi rapat


Dewan Pengawas Syariah untuk membicarakan ketepatan pola
pembiayaan yang dijalankan pengelola dalam 1 tahun dibuktikan
Terpenuhi 1 dengan daftar hadir dan agenda rapat Dewan Pengawas Syariah)

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan dewan pengawas


Terpenuhi 1 syariah melakukan penilaian terhadap kondisi KSPPS/USPPS
Koperasi
Terpenuhi 1 Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan DPS membuat
laporan internal pengawasan
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan DPS telah
Tidak Terpenuhi 0 memastikan kesesuaian kegiatan operasional KSPPS/USPPS
Koperasi terhadap fatwa DSN
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan bahwa DPS
Terpenuhi 1
menyampaikan laporan pengawasan kepada DSN
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan DPS menilai aspek
Terpenuhi 1 syariah produk yang dikeluarkan KSPPS/USPPS Koperasi
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan DPS Menilai opini
Tidak Terpenuhi 0 syariah
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan bahwa DPS
Tidak Terpenuhi 0 melakukan diskusi berkala dengan pengurus
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan DPS mempunyai
Terpenuhi 1 keahlian dibidang ekonomi syariah dan audit
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan akad dilaksanakan
Tidak Terpenuhi 0 sesuai tata cara syariah (dibuktikan dari catatan hasil penilaian
Dewan Pengawas Syariah
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan penempatan dana
Tidak Terpenuhi 0 pada lembaga keuangan syariah (dibuktikan dengan laporan
penurunan dana)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan komposisi modal
penyertaan dan pembiayaan berasal dari lembaga keuangan
Tidak Terpenuhi 0 syariah (dibuktikan dengan laporan sumber dana)

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan nisbah bagi hasil


yang ditetapkan KSPPS/USPPS Koperasi dapat diketahui dengan
jelas (di awal periode akad Hak persentase (%) yang jelas dan
konsist bagi seluruh pihak (setiap pihak yang berakad tahu), di
akhir periode akad atau saat pembagiaan hasil, pembagian/share
Tidak Terpenuhi 0 dengan nominal yang jelas yang berdasarkan persentase/nisbah
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan koperasi dalam
mengatasi pembiayaan bermasalah digunakan pendekatan syariah
Tidak Terpenuhi 0 (konfirmasi dengan mudharib (pihak yang mengelola harta) dengan
muqtaridh (pihak yang berhutang)

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan tingkat pembiayaan


Terpenuhi 1 konsumtif tidak lebih dari 50% dengan muqtaridh (pihak yang
berhutang)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan KSPPS/USPPS
Terpenuhi 1 Koperasii melakukan investasi jangka panjang pada lembaga
keuangan syariah tidak melebihi 20%

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan pelaksanaan prinsip


Terpenuhi 1 syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana
serta pelayanan jasa

Periksa kompetensi pengelola apakah memiliki sertifikat pelatihan


atau pendidikan pengelolaan lembaga keuangan syariah
Terpenuhi 1

Periksa hasil uji kepatutan pengurus terkait pemahaman syariah

Terpenuhi 1

Periksa dan konfirmasi pelaksanaan dana pembinaan dalam


laporan perhitungan hasil usaha
Terpenuhi 1

Periksa dan konfirmasi pelaksanaan dana pembinaan dalam


laporan perhitungan hasil usaha
Terpenuhi 1

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan meningkatnya titipan


Terpenuhi 1 ZIS dari anggota (dibuktikan dengan laporan penerimaan titipan
ZIS dari anggota)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan meningkatnya
pemahaman dan kesadaran anggota terhadap keunggulan sistem
syariah dari waktu ke waktu (dibuktikan dengan adanya laporan
Terpenuhi 1 peningkatan partisipasi mudharib di KSPPS/USPPS Koperasi

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan KSPPS/USPPS


Terpenuhi 1
Koperasii menyiapkan dana yang bersifat Qordul Hasan
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan meningkatnya
Terpenuhi 1 kesejahteraan anggota KSPPS/USPPS Koperasi (dibuktikan
dengan peningkatan pendapatan anggota)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan meningkatnya
pemberdayaan ekonomi masyarakat atas keberadaaan
KSPPS/USPPS Koperasi (dibuktikan dengan program kerja
Terpenuhi 1 KSPPS/USPPS Koperasi dalam bidang pemberdayaan ekonomi
masyarakat

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan koperasi mempunyai


Terpenuhi 1 program kerja dalam memajukan usaha anggotanya

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan skala usaha


Tidak Terpenuhi 0 koperasi didukung dengan kapasitas sumber daya yang cukup dan
memadai
Periksa struktur organisasi terpenuhi lengkap sesuai ketentuan tata
Tidak Terpenuhi 0 kelola Koperasi
Periksa apakah terdapat peran aktif dari pihak yang terdapat pada
Tidak Terpenuhi 0 struktur organisasi koperasi

Periksa apakah pihak yang tercantum dalam struktur organisasi


memberikan kontribusi positif atas uraian tugas yang diberikan
Terpenuhi 1

Periksa apakah Koperasi memiliki produk/jasa yang beragam


Tidak Terpenuhi 0 selain kegiatan usaha utama

Periksa apakah Layanan produk/jasa selain yang utama didukung


Tidak Terpenuhi 0 dengan kemampuan dan keahlian internal koperasi

Periksa apakah Layanan produk/jasa selain yang utama masih


sesuai dengan pelayanan utama koperasi
Terpenuhi 1

Periksa apakah ragam layanan produk/jasa dilaksanakan secara


Terpenuhi 1 langsung dengan dukungan sumber daya koperasi

Periksa apakah tidak terdapat pelanggaran yang dilakukan


koperasi selama periode penilaian
Tidak Terpenuhi 0

Periksa apakah Koperasi tidak dalam hukuman sanksi


Tidak Terpenuhi 0

Periksa apakah Koperasi tidak dalam proses hukum karena


pelanggaran kepatuhan koperasi
Tidak Terpenuhi 0
Periksa apakah Koperasi tidak dalam proses hukum karena
pelanggaran kepatuhan koperasi dan berakibat kepada tindakan
Terpenuhi 1 pidana

Periksa apakah Ada evaluasi atas temuan pelanggaran


Tidak Terpenuhi 0 sebelumnya

Periksa apakah Temuan pelanggaran ditindaklanjuti untuk


Tidak Terpenuhi 0 perbaikan
Periksa apakah Tidak terdapat pelanggaran berulang atas
Terpenuhi 1 pelanggaran sebelumnya
Terpenuhi 1 Periksa apakah Terdapat penurunan frekuensi pelanggaran

Periksa apakah akses koperasi pada sumber pendanaan sangat


Tidak Terpenuhi 0 memadai

Periksa apakah Reputasi Koperasi sangat baik


Tidak Terpenuhi 0

Periksa apakah Pinjaman bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik


Tidak Terpenuhi 0 sangat memadai
Periksa apakah Terdapat komitmen/ dukungan dari anggota
Terpenuhi 1 koperasi untuk sumber pinjaman anggota
Periksa apakah Terdapat potensi untuk modal penyertaan
Terpenuhi 1

Periksa apakah Tidak terdapat pemberitaan negatif mengenai


Terpenuhi 1 institusi atau organisasi Koperasi

Periksa apakah Tidak terdapat pemberitaan negatif mengenai


personal pengurus, pengawas, pengelola dan atau anggota
Terpenuhi 1

Periksa apakah Terdapat media pengaduan keluhan anggota atau


pemangku kepentingan koperasi yang terkelola dengan baik
Tidak Terpenuhi 0

Periksa apakah Pengaduan anggota diadministrasi kan dengan


Terpenuhi 1 tertib dan informatif (ada, lengkap, rutin);

Periksa apakah Pengaduan anggota/pemangku kepentingan


Terpenuhi 1 ditindaklanjuti dengan baik
Periksa apakah Penyampaian informasi keuangan koperasi secara
Tidak Terpenuhi 0 lengkap, akurat, kini, dan utuh kepada seluruh pihak yang
berkepentingan sesuai ketentuan yang berlaku.
Periksa apakah Informasi keuangan disampaikan dalam rapat
Terpenuhi 1 anggota

Periksa apakah Media penyampaian informasi keuangan koperasi


cukup luas jangkauan sebaran informasinya
Terpenuhi 1

Periksa apakah Penyusunan strategi (rencana dan model bisnis)


koperasi telah mempertimbangkan seluruh faktor yang
memengaruhi lingkungan bisnis koperasi baik faktor internal
Tidak Terpenuhi 0 maupun faktor eksternal secara komprehensif

Periksa apakah Tingkat kecepatan respon koperasi terhadap


Tidak Terpenuhi 0 perubahan faktor eksternal tergolong tinggi,

Periksa apakah dilakukan perubahan rencana bisnis jika


Terpenuhi 1
dibutuhkan secara tepat waktu.
Periksa apakah Penilaian terhadap realisasi rencana bisnis
Tidak Terpenuhi 0 dibandingkan dengan target yang ditetapkan,

Periksa apakah Penilaian terhadap tingkat keberhasilan penerapan


Terpenuhi 1 keputusan strategis yang ditetapkan koperasi

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengawas telah


memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen Risiko
pembiayaan
Tidak Terpenuhi 0 yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara
berkala

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengawas melakukan


evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas
pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko pembiayaan secara
Tidak Terpenuhi 0 berkala dan memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat
anggota.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus telah


menyusun kebijakan Manajemen Risiko pembiayaan,
Terpenuhi 1 melaksanakan secara konsisten, dan melakukan pengkinian
secara berkala?
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus memiliki
Terpenuhi 1 kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam
rangka mitigasi Risiko pembiayaan.
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi telah
memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi
Tidak Terpenuhi 0 pembiayaan dan fungsi Manajemen Risiko pembiayaan?

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi memiliki


prosedur Manajemen Risiko pembiayaan dan penetapan limit
Tidak Terpenuhi 0 Risiko pembiayaan yang ditetapkan oleh pengurus

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus telah


Tidak Terpenuhi 0 menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka penerapan
Manajemen Risiko pembiayaan

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi telah


memiliki sistem informasi Manajemen Risiko yang mendukung
Terpenuhi 1 pengurus dalam pengambilan keputusan terkait Risiko pembiayaan

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa sistem pengendalian


Terpenuhi 1 intern terhadap Risiko pembiayaan telah dilaksanakan

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa Koperasi memiliki


Terpenuhi 1 kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi
terkait mitigasi risiko pembiayaan
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi
Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan
Terpenuhi 1 Manajemen Risiko pembiayaan, menyampaikan laporan hasil
audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengawas koperasi


telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen
Risiko operasional
Terpenuhi 1 yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara
berkala

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengawas koperasi


melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas
pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko operasional secara
Terpenuhi 1 berkala dan memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat
anggota.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus koperasi


telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko operasional,
Terpenuhi 1 melaksanakan secara konsisten, dan melakukan pengkinian
secara berkala.
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus koperasi
Terpenuhi 1 memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka mitigasi Risiko operasional.
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi telah
memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi
Terpenuhi 1 operasional dan fungsi Manajemen Risiko operasional.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi memiliki


prosedur Manajemen Risiko operasional dan penetapan limit
Terpenuhi 1 Risiko operasional yang ditetapkan oleh pengurus

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa Pengurus koperasi


Tidak Terpenuhi 0 telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka
penerapan Manajemen Risiko operasional.
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa Koperasi telah
memiliki sistem informasi Manajemen Risiko yang mendukung
Terpenuhi 1 pengurus dalam pengambilan keputusan terkait Risiko operasional

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi telah


Terpenuhi 1 menyiapkan sistem pengendalian intern terhadap Risiko
operasional telah dilaksanakan

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa Koperasi memiliki


Terpenuhi 1 kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi
terkait mitigasi risiko operasional.
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi
melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan
Terpenuhi 1 Manajemen Risiko operasional, menyampaikan laporan hasil audit
intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan pemeriksaan.

Periksa apakah pengawas telah memberikan persetujuan terhadap


kebijakan Manajemen Risiko kepatuhan yang disusun oleh
Terpenuhi 1 pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala.

Periksa apakah Pengawas melakukan evaluasi terhadap


pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan kebijakan
Terpenuhi 1 Manajemen Risiko kepatuhan secara berkala dan memastikan
tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota.

Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen


Risiko kepatuhan, melaksanakan secara konsisten, dan
Terpenuhi 1 melakukan pengkinian secara berkala.

Periksa apakah Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil


Terpenuhi 1 tindakan yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko kepatuhan.

Periksa apakah Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi


yang menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Risiko
Terpenuhi 1 kepatuhan.
Periksa apakah Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko
kepatuhan dan penetapan limit Risiko kepatuhan yang ditetapkan
Terpenuhi 1 oleh pengurus

Periksa apakah Pengurus telah menerapkan kebijakan


Tidak Terpenuhi 0 pengelolaan SDM dalam rangka penerapan Manajemen Risiko
kepatuhan.
Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan internal
yang mendukung terselenggaranya fungsi kepatuhan, memberikan
Terpenuhi 1 perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan
perkoperasian.

Periksa apakah Koperasi telah memiliki sistem informasi


Terpenuhi 1 Manajemen Risiko yang mendukung pengurus dalam pengambilan
keputusan terkait Risiko kepatuhan.
Periksa apakah sistem pengendalian intern terhadap Risiko
Terpenuhi 1 kepatuhan telah dilaksanakan

Periksa apakah Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur


Terpenuhi 1 penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko
kepatuhan.
Periksa apakah koperasi melaksanakan audit secara berkala
terhadap penerapan Manajemen Risiko kepatuhan, menyampaikan
Terpenuhi 1 laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas
temuan pemeriksaan.

Periksa apakah pengawas telah memberikan persetujuan terhadap


kebijakan Manajemen Risiko likuiditas yang disusun oleh
Terpenuhi 1 pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala.

Periksa apakah pengawas melakukan evaluasi terhadap


pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan kebijakan
Terpenuhi 1 Manajemen Risiko likuiditas secara berkala dan memastikan
tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota.

Periksa apakah pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen


Risiko likuiditas, melaksanakan secara konsisten, dan melakukan
Terpenuhi 1 pengkinian secara berkala.

Periksa apakah Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil


Terpenuhi 1 tindakan yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko likuiditas.

Periksa apakah Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi


yang menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Risiko
Terpenuhi 1 likuiditas.

Periksa apakah Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko


Terpenuhi 1 likuiditas dan penetapan limit Risiko likuiditas yang ditetapkan oleh
pengurus
Periksa apakah Pengurus telah menerapkan kebijakan
Tidak Terpenuhi 0 pengelolaan SDM dalam rangka penerapan Manajemen Risiko
likuiditas.
Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan internal
yang mendukung terselenggaranya fungsi ketersediaan likuiditas,
Terpenuhi 1 memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan perkoperasian.

Periksa apakah Penanganan permasalahan Risiko konsentrasi


likuiditas, pencegahan ketergantungan terhadap sumber
pendanaan tertentu, dan disusun dengan mempertimbangk an
Terpenuhi 1 visi, misi, skala usaha dan kompleksitas bisnis, serta kecukupan
SDM.

Periksa apakah Koperasi telah memiliki sistem informasi


Manajemenlikuiditas yang mendukung pengurus dalam
Terpenuhi 1 pengambilan keputusan terkait Risiko likuiditas.

Periksa apakah sistem pengendalian intern terhadap Risiko


Terpenuhi 1
likuiditas telah dilaksanakan
Periksa apakah Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur
Terpenuhi 1 penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko
likuiditas.
Periksa apakah koperasi Melaksanakan audit secara berkala
terhadap penerapan Manajemen Risiko likuiditas, menyampaikan
Terpenuhi 1 laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas
temuan pemeriksaan.

Periksa apakah Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap


kebijakan Manajemen Risiko reputasi yang disusun oleh pengurus
Terpenuhi 1 dan melakukan evaluasi secara berkala.

Periksa apakah Pengawas melakukan evaluasi terhadap


pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan kebijakan
Terpenuhi 1 Manajemen Risiko reputasi secara berkala dan memastikan tindak
lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota.

Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen


Risiko reputasi, melaksanakan secara konsisten, dan melakukan
Terpenuhi 1 pengkinian secara berkala.

Periksa apakah Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil


Terpenuhi 1 tindakan yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko lreputasi
Periksa apakah Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi
yang menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Risiko
Terpenuhi 1 reputasi.

Periksa apakah Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko


reputasi dan penetapan limit Risiko reputasiyang ditetapkan oleh
Terpenuhi 1 pengurus

Periksa apakah Pengurus telah menerapkan kebijakan


Tidak Terpenuhi 0 pengelolaan SDM dalam rangka penerapan Manajemen Risiko
reputasi.
Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan internal
yang mendukung terselenggaranya fungsi penjagaan reputasi,
Terpenuhi 1 memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Periksa apakah koperasi menerapkan prinsip transparansi dan


peningkatan kualitas pelayanan anggota, dan disusun dengan
Terpenuhi 1 mempertimbangk an visi, misi, koperasi

Periksa apakah Koperasi telah memiliki sistem informasi


Manajemen reputasi yang mendukung pengurus dalam
Terpenuhi 1 pengambilan keputusan terkait Risiko reputasi.

Periksa apakah sistem pengendalian intern terhadap Risiko


Terpenuhi 1
reputasi telah dilaksanakan
Periksa apakah Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur
Terpenuhi 1 penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko reputasi

Periksa apakah koperasi melaksanakan audit secara berkala


terhadap penerapan Manajemen Risiko reputasi, menyampaikan
Terpenuhi 1 laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas
temuan pemeriksaan.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah pengawas koperasi


telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen
Terpenuhi 1 Risiko strategik yang disusun oleh pengurus dan melakukan
evaluasi secara berkala.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Pengawas koperasi


melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas
pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko strategik secara
Terpenuhi 1 berkala dan memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat
anggota.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Pengurus koperasi


telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko strategik,
Terpenuhi 1 melaksanakan secara konsisten, dan melakukan pengkinian
secara berkala.
Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Pengurus koperasi
Terpenuhi 1 memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka mitigasi Risiko strategik.
Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Koperasi telah
memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi
Terpenuhi 1 operasional dan fungsi Manajemen Risiko strategik.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Koperasi memiliki


Terpenuhi 1 prosedur Manajemen Risiko strategik dan penetapan limit Risiko
strategik yang ditetapkan oleh pengurus

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Pengurus telah


Tidak Terpenuhi 0 menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka penerapan
Manajemen Risiko strategik.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Pengurus koperasi


telah menyusun kebijakan internal yang mendukung
Terpenuhi 1 terselenggaranya fungsi pengelolaan manajemen risiko strategik,
memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Koperasi telah
memiliki sistem informasi Manajemen strategik yang mendukung
Terpenuhi 1 pengurus dalam pengambilan keputusan terkait Risiko strategik.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah sistem pengendalian


Terpenuhi 1 intern terhadap Risiko strategik telah dilaksanakan

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Koperasi memiliki


Terpenuhi 1 kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi
terkait mitigasi risiko strategik
Periksa dan cek dokumen pendukung apakah koperasi
melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan
Terpenuhi 1 Manajemen Risiko strategik, menyampaikan laporan hasil audit
intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan pemeriksaan.

JUMLAH DOKUMEN PENDUKUNG & TEKNIK PEMERIKSAAN


TAHUN BERJALAN TAHUN LALU
10,140,618,800.00 24,560,175,001.00 Input nilai Kas yang dimiliki koperasi
25,355,391,906.00 7,603,199,224.00 Input nilai Giro
54,298,576,030.00 62,223,142,379.00 Input nilai Tabungan
- - Input nilai Deposito
- - Input nilai Simpanan Sukarela pada koperasi lain
- - Input nilai Simpanan Berjangka pada koperasi lain
42,966,160,140.00 52,682,393,789.00 Input nilai Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek)
- - Input nilaiPembiayaan PKPS BBM dan LPDB
684,139,717,555.00 607,507,285,813.00 Input nilaiPembiayaan Mudharabah
- - Input nilaiPembiayaan Musyarakah
224,651,490,062.00 274,079,355,996.00 Input nilaiPiutang Murabahah
- - Input nilaiPiutang Salam
- - Input nilaiPiutang Istishna
- - Input nilaiPiutang Ijarah
- - Input nilaiPendapatan margin yang ditangguhkan
- - Input nilaiAset Ijarah
- - Input nilaiAset Istishna dalam penyelesaian
- - Input nilaiQord
- Input nilaiPiutang lain-lain
- - Input nilaiPembiayaan yang diberikan pada koperasi dan anggotanya
- - Input nilaiPembiayaan yang diberikan Koperasi lain
(4,878,373,882.00) (4,698,828,385.00) Input nilaiPenyisihan penghapusan Aset produktif (nilai negatif)
- - Input nilaiPremi asuransi
- - Input nilaiPerlengkapan
1,801,299,471.00 1,536,643,380.00 Input nilaiBeban Dibayar Dimuka
- - Input nilaiPendapatan Akan Diterima
- - Input nilaiAset lancar lainnya
- - Input nilaiSimpanan/Tabungan Berjangka di Bank Syariah Lain
- - Input nilaiSurat berharga
- - Input nilaiSimpanan di KSPPSPSPSPSPS lain
- - Input nilaiPenyertaan pada Koperasi Syariah lain
- - Input nilaiPenyertaan pada Lembaga Keuangan lain & Non Koperasi
- Input nilaiInvestasi jangka panjang lainnya
18,880,740,000.00 18,880,740,000.00 Input nilaiTanah
35,063,376,850.00 35,063,376,850.00 Input nilaiBangunan
14,777,155,613.00 13,462,344,925.00 Input nilaiKendaraan
14,061,694,598.00 11,648,713,867.00 Input nilaiInventaris dan Peralatan
(25,408,038,536.00) (19,546,900,508.00) Input nilaiAkumulasi penyusutan (nilai Negatif
- - Input nilaiAset Tidak berwujud

- - Input nilaiBeban ditangguhkan


- - Input nilaiAmortisasi beban ditangguhkan

- - Input nilaiAgunan yang diambil alih


- - Input nilaiRupa-Rupa Aset
18,877,159,997.00 19,334,078,997.00 Input nilaiLain-Lain
- - Input nilaiSimpanan Anggota
- - Input nilaiSimpanan koperasi lain dan anggotanya
568,374,206,828.00 609,371,500,335.00 Input nilaiSimpanan Mudharabah Anggota
1,144,492,552.00 1,569,808,323.00 Input nilaiSimpanan Wadiah Anggota
- - Input nilaiBeban yang masih harus dibayar
- - Input nilaiPendapatan lain diterima dimuka
- - Input nilaiSimpanan berjangka anggota
- - Input nilaiSimpanan berjangka koperasi lain dan anggotanya
- - Input nilaiSimpanan berjangka Mudharabah Anggota
- - Input nilaiHutang biaya
339,360,003.00 1,086,929,923.00 Input nilaiHutang Pajak
- - Input nilaiHutang Salam
- - Input nilaiHutang Istishna
- - Input nilaiTitipan Dana Bagian Zis
- - Input nilaiDana Ta'awun (ZIS)
- - Input nilaiTitipan anggota
- - Input nilaiPembiayaan/Pinjaman yang diterima jangka pendek
- - Input nilaiPendapatan ditangguhkan
- - Input nilaiRupa-rupa pasiva jangka pendek
- - Input nilaiDana-dana koperasi
- - Input nilaipinjaman/pembiayaan subordinasi
- - Input nilaiBagi hasil ditangguhkan
- - Input nilaiKewajiban segera lainnya
1,858,302,242.00 1,996,524,762.00 Input nilaiDana SHU
- - Input nilaiTabungan Mudharabah Anggota
70,348,588,162.00 55,711,659,152.00 Input nilaiSimpanan Berjangka Mudharabah Anggota
- - Input nilaiDana investasi tidak terikat
- - Input nilaiTitipan dana
- - Input nilaiPembiayaan Bank Syariah
196,292,828,167.00 251,602,587,015.00 Input nilaiPembiayaan jangka panjang yang diterima
54,623,752,161.00 39,433,226,824.00 Input nilaiPassiva Jangka Panjang Lainnya
3,941,722,208.00 3,341,722,206.00 Input nilaiPembiayaan sewa guna usaha
115,555,552,000.00 40,000,000,000.00 Input nilaiPembiayaan LPDB
- - Input nilaiPenyertaan
11,433,510,000.00 8,929,405,357.00 Input nilaiSimpanan pokok
5,592,250,000.00 4,741,019,757.00 Input nilaiSimpanan wajib
67,371,371,729.00 70,205,939,180.00 Input nilaiSimpanan Pokok Khusus
663,313,731.00 663,313,731.00 Input nilaiHibah/Sumbangan
- - Input nilaiTitipan Simpanan Pokok
6,990,592,240.00 4,976,378,420.00 Input nilaiCadangan umum
- - Input nilaiCadangan Risiko
(383,594,714.00) (383,594,714.00) Input nilaiSHU periode sebelumnya
8,401,144,849.00 10,071,069,099.00 Input nilaiSHU periode berjalan
46,464,522,898.00 48,588,325,611.00 Input nilaiPendapatan Bagi Hasil Murabahah
- - Input nilaiPendapatan dari transfer laba dari cabang
121,216,902,213.00 129,515,120,147.00 Input nilaiPendapatan Bagi Hasil Mudharabah
- - Input nilaiPendapatan Bagi Hasil Musyarakah
- - Input nilaiPendapatan Hiwalah
- - Input nilaiPendapatan Ijarah
- - Input nilaiPendapatan Qordhul Hasan
- - Input nilaiPendapatan Wakalah
4,686,336,224.00 4,954,023,476.00 Input nilaiPendapatan Provisi dan Administrasi
- - Input nilaiPartisipasi jasa pembiayaan anggota
- 1,057,046,907.00 Input nilaiPendapatan Operasional lainnya
- - Input nilaiPendapatan Bagi Hasil Murabahah non anggota
- - Input nilaiPendapatan dari transfer laba dari cabang non anggota
- - Input nilaiPendapatan Bagi Hasil Mudharabah non anggota
- - Input nilaiPendapatan Bagi Hasil Musyarakah non anggota
- - Input nilaiPendapatan Hiwalah non anggota
- - Input nilaiPendapatan Ijarah non anggota
- - Input nilaiPendapatan Qordhul Hasan non anggota
- - Input nilaiPendapatan Wakalah non anggota
- - Input nilaiPendapatan Provisi dan Administrasi non anggota
- - Input nilaiPartisipasi jasa pembiayaan non anggota
- - Input nilaiPendapatan Operasional lainnya non anggota
- Input nilaiBiaya Simpanan
57,449,233,496.00 52,520,167,135.00 Input nilaiBiaya Simpanan Mudharabah
- - Input nilaiBiaya Simpanan Wadiah
- - Input nilaiBiaya Simpanan Ijabah
- - Input nilaiBiaya Simpanan Berjangka
8,124,250,061.00 7,063,733,416.00 Input nilaiBiaya Simpanan Berjangka Mudharabah
- - Input nilaiBiaya Simpanan Lainnya
- - Input nilaiBiaya Simpanan non anggota
- - Input nilaiBiaya Simpanan Mudharabah non anggota
- - Input nilaiBiaya Simpanan Wadiah non anggota
- - Input nilaiBiaya Simpanan Ijabah non anggota
- - Input nilaiBiaya Simpanan Berjangka non anggota
- - Input nilaiBiaya Simpanan Berjangka Mudharabah non anggota
- - Input nilaiBiaya Simpanan Lainnya non anggota
47,117,193,530.00 44,706,273,078.00 Input nilaiBeban Gaji dan Honor
- - Input nilaiBeban konsumsi
1,412,762,698.00 1,905,718,667.00 Input nilaiBeban Transpot (Perjalanan)
1,954,000,000.00 3,679,822,785.00 Input nilaiBeban Umum dan Administrasi
3,761,760,582.00 4,834,730,827.00 Input nilaiBeban Sarana dan Prasarana
- - Input nilaiBeban Perlengkapan atau sewa
89,503,000.00 159,605,526.00 Input nilaiBeban Promosi
1,487,468,175.00 1,663,744,900.00 Input nilaiBeban pemeliharaan
1,480,672,245.00 840,278,273.00 Input nilaiBeban penyisihan penghapusan Aset produktif
6,218,057,028.00 4,919,611,054.00 Input nilaiBeban penyusutan Aset tetap
1,286,139,948.00 1,862,938,674.00 Input nilaibeban amortasi
- - Input nilaiBeban HTPW
- - Input nilaibeban premi asuransi
31,435,035,110.00 45,774,750,571.00 Input nilaibeban lainnya
2,040,461,723.00 2,431,727,222.00 Input nilaiBeban Pengawas dan pengurus koperasi
- - Input nilaiBeban Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan
- - Input nilaiBeban Rapat Anggota (RAT, Rapat Anggota Luar Biasa dll)
- - Input nilaiPendapatan Dividen dan bagi hasil usaha
- - Input nilaiPendapatan sewa
2,989,308,214.00 2,377,360,728.00 Input nilaiPendapatan Lain-Lain
- - Input nilaiBeban Lain-Lain
3,099,387,103.00 4,057,705,641.00 Input nilaiPajak Penghasilan
- - Input nilaiZakat
15,860,085,772.00 15,860,085,772.00 Input nilaiPembiayaan Kurang Lancar (PKL):
3,035,717,342.00 3,035,717,342.00 Input nilaiPembiayaan yang Diragukan (PDR):
2,149,974,879.00 2,149,974,879.00 Input nilaiPembiayaan Macet:
18,778,341,554.00 18,778,341,554.00 Input nilaiNilai agunan pembiayaan kurang lancar
3,800,718,112.00 3,800,718,112.00 Input nilaiNilai agunan pembiayaan diragukan
2,743,367,946.00 2,743,367,946.00 Input nilaiNilai agunan Pembiayaan Macet
.
74
dan anggotanya

& Non Koperasi


a Luar Biasa dll)
NERACA (dalam Ribuan Rupiah)

Aset JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS


DESKRIPSI TAHUN SEBELUMNYA TAHUN LALU DESKRIPSI
Aset LANCAR KEWAJIBAN LANCAR
KAS, BANK, SIMPANAN Simpanan
Kas 10,140,618,800.00 24,560,175,001.00 -
Bank -
- Giro 25,355,391,906.00 7,603,199,224.00 -
- Tabungan 54,298,576,030.00 62,223,142,379.00 -
- Deposito - - Jumlah Simpanan
Jumlah Bank 79,653,967,936.00 69,826,341,603.00 Beban yang masih harus dibayar
Simpanan Pada Koperasi Lain Pendapatan lain diterima dimuka
- Simpanan - - Simpanan Berjangka
- Simpanan Berjangka - - -
Jumlah simpanan Pada Koperasi lain - - -
Jumlah Kas, Bank, Simpanan Pada Koperasi lainnya 89,794,586,736.00 94,386,516,604.00 -
Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek) 42,966,160,140.00 52,682,393,789.00 Jumlah Simpanan Berjangka
Pembiayaan / Piutang Usaha: Hutang biaya
- Pembiayaan PKPS BBM dan LPDB - - Hutang Pajak
- Pembiayaan Mudharabah 684,139,717,555.00 607,507,285,813.00 Hutang Salam
- Pembiayaan Musyarakah - - Hutang Istishna
- Piutang Murabahah 224,651,490,062.00 274,079,355,996.00 Titipan Dana Bagian Zis
- Piutang Salam - - Dana Ta'awun (ZIS)
- Piutang Istishna - - Titipan anggota
- Piutang Ijarah - - Pembiayaan/Pinjaman yang diter
- Pendapatan margin yang ditangguhkan - - Pendapatan ditangguhkan
- Aset Ijarah - - Rupa-rupa pasiva jangka pendek
- Aset Istishna dalam penyelesaian - - Dana-dana koperasi
- Qord - - pinjaman/pembiayaan subordina
- Piutang lain-lain - Bagi hasil ditangguhkan
- Pembiayaan yang diberikan pada koperasi dan anggotanya - - Kewajiban segera lainnya
- Pembiayaan yang diberikan Koperasi lain - - Dana SHU
Jumlah Pembiayaan / Piutang Usaha 908,791,207,617.00 881,586,641,809.00 JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
Penyisihan penghapusan Aset produktif (4,878,373,882.00) (4,698,828,385.00) INVESTASI TIDAK TERIKAT
Pembiayaan yang diperkirakan dapat tertagih 903,912,833,735.00 876,887,813,424.00 Tabungan Mudharabah Anggota
PENYERTAAN Simpanan Berjangka Mudharaba
- Premi asuransi - - Dana investasi tidak terikat
- Perlengkapan - - Titipan dana
- Beban Dibayar Dimuka 1,801,299,471.00 1,536,643,380.00
- Pendapatan Akan Diterima - - JUMLAH INVESTASI TIDAK TE
- Aset lancar lainnya - - KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Pembiayaan Bank Syariah
JUMLAH Aset LANCAR 1,038,474,880,082.0 1,025,493,367,197.0 Pembiayaan jangka panjang yan
INVESTASI JANGKA PANJANG Passiva Jangka Panjang Lainny
Simpanan/Tabungan Berjangka di Bank Syariah Lain - - Pembiayaan sewa guna usaha
Surat berharga - - Pembiayaan LPDB
Simpanan di KSPPSPSPSPSPS lain - - Penyertaan
PENYERTAAN JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA
Penyertaan pada Koperasi Syariah lain - - EKUITAS
Penyertaan pada Lembaga Keuangan lain & Non Koperasi - - Simpanan pokok
JUMLAH PENYERTAAN - - Simpanan wajib
Investasi jangka panjang lainnya - - Simpanan Pokok Khusus
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG - - Hibah/Sumbangan
Aset TETAP Titipan Simpanan Pokok
Tanah 18,880,740,000.00 18,880,740,000.00 Cadangan umum
Bangunan 35,063,376,850.00 35,063,376,850.00 Cadangan Risiko
Kendaraan 14,777,155,613.00 13,462,344,925.00 SHU belum dibagi:
Inventaris dan Peralatan 14,061,694,598.00 11,648,713,867.00 -
- #NAME? (25,408,038,536.00) (19,546,900,508.00) -
JUMLAH Aset TETAP 57,374,928,525.00 59,508,275,134.00 Jumlah SHU belum dibagi
Aset TIDAK BERWUJUD - -
### - - JUMLAH EKUITAS
JUMLAH Aset TIDAK BERWUJUD - -
Aset LAINNYA
### - -
### - -
### - -
### - -
### 18,877,159,997.00 19,334,078,997.00
JUMLAH Aset LAINNYA 18,877,159,997.00 19,334,078,997.00
JUMLAH Aset 1,114,726,968,604.00 1,104,335,721,328.00

Rp 993,329,143,496
1,112,547,392,158.00
am Ribuan Rupiah)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS JUMLAH Pengertian


DESKRIPSI TAHUN SEBELUMNYA TAHUN BERJALAN
KEWAJIBAN LANCAR Kewajiban Lancar addalah semua kewajiban yan
Simpanan Simpanan adalah dana anggota yang ditempatkan
Simpanan Anggota - - Simpanan anggota adalah simpanan yang bersum
Simpanan koperasi lain dan anggotanya - - Simpanan non anggota adalah simpanan yang be
Simpanan Mudharabah Anggota 568,374,206,828.00 609,371,500,335.00 Simpanan mudharabah adalah simpanan yang tin
Simpanan Wadiah Anggota 1,144,492,552.00 1,569,808,323.00 Simpanan Wadiah adalah simpanan yang merupa
Jumlah Simpanan 569,518,699,380.00 610,941,308,658
Beban yang masih harus dibayar - - Beban yang masih harus dibayar merupakan beb
Pendapatan lain diterima dimuka - -
Simpanan Berjangka
Simpanan berjangka anggota - -
Simpanan berjangka koperasi lain dan anggotanya - -
Simpanan berjangka Mudharabah Anggota - - Pendapatan lain diterima dimuka merupakan pen
Jumlah Simpanan Berjangka - -
Hutang biaya - - Simpanan berjangka adalah simpanan yang dapa
Hutang Pajak 339,360,003.00 1,086,929,923.00 Simpanan berjangka dari anggota koperasi
Hutang Salam - - Simpanan berjangka calon anggota & koperasi lai
Hutang Istishna - - Simpanan berjangka Mudharabah adalah simpana
Titipan Dana Bagian Zis - -
Dana Ta'awun (ZIS) - - Hutang biaya adalah biaya yang masih belum diba
Titipan anggota - - Hutang pajak adalah Pajak yang masih belum dib
Pembiayaan/Pinjaman yang diterima jangka pendek - - Titipan Dana Bagian Zis adalah titipan anggota ba
Pendapatan ditangguhkan - - Dana Ta'awun (ZIS) adalah dana ZIS yang masih
Rupa-rupa pasiva jangka pendek - - Titipan anggota adalah uang titipan dari anggota y
Dana-dana koperasi - - Kewajiban segera lainnya adalah kewajiban jangk
pinjaman/pembiayaan subordinasi - -
Bagi hasil ditangguhkan - -
Kewajiban segera lainnya - -
Dana SHU 1,858,302,242.00 1,996,524,762.00 Rupa-rupa pasiva jangka pendek merupakan sem
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 571,716,361,625.00 614,024,763,343.00 Bagi hasil ditangguhkan merupakan jumlah bagi h
INVESTASI TIDAK TERIKAT
Tabungan Mudharabah Anggota - -
Simpanan Berjangka Mudharabah Anggota 70,348,588,162.00 55,711,659,152.00
Dana investasi tidak terikat - -
Titipan dana - -

JUMLAH INVESTASI TIDAK TERIKAT 70,348,588,162.00 55,711,659,152.00 Pembiayaan Bank adalah pembiayaan jangka pan
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Pembiayaan jangka panjang yang diterima adalah
Pembiayaan Bank Syariah - - Passiva Jangka Panjang Lainnya adalah sumber p
Pembiayaan jangka panjang yang diterima 196,292,828,167.00 251,602,587,015.00 Dana invest -
Passiva Jangka Panjang Lainnya 54,623,752,161.00 39,433,226,824.00 Titipan dana adalah dana titipan dari anggota ata
Pembiayaan sewa guna usaha 3,941,722,208.00 3,341,722,206.00
Pembiayaan LPDB 115,555,552,000.00 40,000,000,000.00 Pembiayaan sewa guna usaha adalah pembiayaa
Penyertaan - - Pembiayaan LPDB adalah pembiayaan jangka pa
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 370,413,854,536.00 334,377,536,045.00
EKUITAS
Simpanan pokok 11,433,510,000.00 8,929,405,357.00
Simpanan wajib 5,592,250,000.00 4,741,019,757.00
Simpanan Pokok Khusus 67,371,371,729.00 70,205,939,180.00 Simpanan pokok adalah simpanan yang harus dib
Hibah/Sumbangan 663,313,731.00 663,313,731.00 Simpanan wajib adalah simpanan wajib harus diba
Titipan Simpanan Pokok - -
Cadangan umum 6,990,592,240.00 4,976,378,420.00 Simpanan Pokok Khusus adalah simpanan yang j
Cadangan Risiko - - Hibah adalah bantuan yang diterima koperasi dan
SHU belum dibagi: Modal Penyertaan sejumlah uang atau barang mo
SHU periode sebelumnya (383,594,714.00) (383,594,714.00) Modal Penyetaraan
SHU periode berjalan 8,401,144,849.00 10,071,069,099.00 Titipan Si 3.901E+11
Jumlah SHU belum dibagi 8,017,550,135.00 9,687,474,385.00 Cadangan umum cadangan yang dibentuk dan pe
Cadangan Risiko adalah cadangan yang disiapka
JUMLAH EKUITAS 100,068,587,835.00 99,203,530,830.00

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1,112,547,392,158.00 1,103,317,489,370.00

1,103,317,489,370.00
-
an Lancar addalah semua kewajiban yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun
an adalah dana anggota yang ditempatkan dalam koperasi dan sewaktu-waktu dapat diambil kapan saja
an anggota adalah simpanan yang bersumber dari anggota
an non anggota adalah simpanan yang bersumber dari selain anggota
an mudharabah adalah simpanan yang tingkat keuntungan berdasarkan bagi hasil
an Wadiah adalah simpanan yang merupakan titipan seperti giro pengambilan dengan menggunakan cek

yang masih harus dibayar merupakan beban yang masih memiliki tunggakan dan masih harus dibayar pada tahun berjalan

atan lain diterima dimuka merupakan pendapatan yang diterima di awal seperti pendapatan sewa namun jatuh tempo masih lama

an berjangka adalah simpanan yang dapat diambil secara berjangka seperti 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun
an berjangka dari anggota koperasi
an berjangka calon anggota & koperasi lain adalah simpanan berjangka diluar anggota koperasi
an berjangka Mudharabah adalah simpanan berjangka dengan sistem bagii hasil

biaya adalah biaya yang masih belum dibayar


pajak adalah Pajak yang masih belum dibayar
Dana Bagian Zis adalah titipan anggota bagian zakat, infak dan sedekah yang perlu dikeluarkan
a'awun (ZIS) adalah dana ZIS yang masih belum dikeluarkan
anggota adalah uang titipan dari anggota yang sewaktu-waktu dapat diambil kapan saja
an segera lainnya adalah kewajiban jangka pendek yang belum masuk dalam akun

pa pasiva jangka pendek merupakan semua kewajiban rupa-rupa yang belum dimsukkan dalam akun
sil ditangguhkan merupakan jumlah bagi hasil yang masih ditangguhkan dan belum dibayar

yaan Bank adalah pembiayaan jangka panjang yang diberikan oleh bank kepada koperasi
yaan jangka panjang yang diterima adalah pembiayaan selain bank yang diterima koperasi
Jangka Panjang Lainnya adalah sumber pembiayaan jangka panjang yang diperoleh dari selain lembaga keuangan

dana adalah dana titipan dari anggota ataupun non anggota yang bersifat jangka panjang

yaan sewa guna usaha adalah pembiayaan dari sewa guna usaha
yaan LPDB adalah pembiayaan jangka panjang dari LPDB
an pokok adalah simpanan yang harus dibayarkan anggota koperasi saat pertama kali menjadi anggota. Simpanan pokok hanya dilakukan sekali selama menjadi anggot
an wajib adalah simpanan wajib harus dibayarkan anggota koperasi secara rutin setiap jangka waktu yang ditentukan, misalnya sebulan sekali. Uang yang masuk pada s

an Pokok Khusus adalah simpanan yang jumlahnya tidak ditentukan namun tidak dapat diambil sewaktu-waktu dan pencairan pada waktu tertentu saja minimal 1 tahun
dalah bantuan yang diterima koperasi dan tidak ada impliksi pengembalian
enyertaan sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh Pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan ko

an umum cadangan yang dibentuk dan penyisihan laba ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak
an Risiko adalah cadangan yang disiapkan untung menanggung risiko jika terjadi
sekali selama menjadi anggota dan jumlahnya ditentukan oleh koperasi. Jumlahnya sama bagi setiap anggota yang baru masuk
ali. Uang yang masuk pada simpanan wajib juga tidak bisa ditarik kembali oleh anggota koperasi. Modal usaha koperasi bersumber pada simpanan pokok dan simpanan

ertentu saja minimal 1 tahun

erkuat struktur permodalan koperasi dalam meningkatkan kegiatan usahanya.


mpanan pokok dan simpanan wajib anggota koperasi.
LAPORAN HASIL USAHA (dalam Ribuan Rupiah)
JUMLAH
DESKRIPSI
TAHUN BERJALAN TAHUN LALU
PENDAPATAN
PARTISIPASI BRUTO ANGGOTA
- Pendapatan Bagi Hasil Murabahah 46,464,522,898.00 15,000,000,000.00
- Pendapatan dari transfer laba dari cabang - -
- Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah 121,216,902,213.00 129,515,120,147.00
- Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah - -
- Pendapatan Hiwalah - -
- Pendapatan Ijarah - -
- Pendapatan Qordhul Hasan - -
- Pendapatan Wakalah - -
- Pendapatan Provisi dan Administrasi 4,686,336,224.00 4,954,023,476.00
- Partisipasi jasa pembiayaan anggota - -
- Pendapatan Operasional lainnya - 1,057,046,907.00
JUMLAH PARTISIPASI BRUTO 172,367,761,335.00 150,526,190,530.00
PENDAPATAN NON ANGGOTA
- Pendapatan Bagi Hasil Murabahah non anggota - -
- Pendapatan dari transfer laba dari cabang non anggota - -
- Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah non anggota - -
- Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah non anggota - -
- Pendapatan Hiwalah non anggota - -
- Pendapatan Ijarah non anggota - -
- Pendapatan Qordhul Hasan non anggota - -
- Pendapatan Wakalah non anggota - -
- Pendapatan Provisi dan Administrasi non anggota - -
- Partisipasi jasa pembiayaan non anggota - -
- Pendapatan Operasional lainnya non anggota - -
JUMLAH PENDAPATAN BAGI HASIL NON ANGGOTA - -
JUMLAH PENDAPATAN 172,367,761,335.00 150,526,190,530
BEBAN POKOK
BEBAN POKOK ANGGOTA
- Biaya Simpanan - -
- Biaya Simpanan Mudharabah 57,449,233,496.00 5,000,000,000.00
- Biaya Simpanan Wadiah - -
- Biaya Simpanan Ijabah - -
- Biaya Simpanan Berjangka - -
- Biaya Simpanan Berjangka Mudharabah 8,124,250,061.00 7,063,733,416.00
- Biaya Simpanan Lainnya - -
JUMLAH BIAYA BAG HASIL ANGGOTA 65,573,483,557.00 3,000,000,000.00
BIAYA BAGI HASIL NON ANGGOTA
- Biaya Simpanan non anggota - -
- Biaya Simpanan Mudharabah non anggota - -
- Biaya Simpanan Wadiah non anggota - -
- Biaya Simpanan Ijabah non anggota - -
- Biaya Simpanan Berjangka non anggota - -
Biaya Simpanan Berjangka Mudharabah non anggota - -
Biaya Simpanan Lainnya non anggota - -
JUMLAH BIAYA BAGI HASIL NON ANGGOTA - -
JUMLAH BEBAN POKOK 65,573,483,557.00 3,000,000,000.00
SISA HASIL USAHA KOTOR 106,794,277,778.00 147,526,190,530.00
BEBAN USAHA
- Beban Gaji dan Honor 47,117,193,530.00 44,706,273,078.00
- Beban konsumsi - -
- Beban Transpot (Perjalanan) 1,412,762,698.00 1,905,718,667.00
- Beban Umum dan Administrasi 1,954,000,000.00 3,679,822,785.00
- Beban Sarana dan Prasarana 3,761,760,582.00 4,834,730,827.00
- Beban Perlengkapan atau sewa - -
- Beban Promosi 89,503,000.00 159,605,526.00
- Beban pemeliharaan 1,487,468,175.00 1,663,744,900.00
- Beban penyisihan penghapusan Aset produktif 1,480,672,245.00 840,278,273.00
- Beban penyusutan Aset tetap 6,218,057,028.00 4,919,611,054.00
- beban amortasi 1,286,139,948.00 1,862,938,674.00
- Beban HTPW - -
- beban premi asuransi - -
- beban lainnya 31,435,035,110.00 45,774,750,571.00
JUMLAH BEBAN USAHA 96,242,592,316.00 3,000,000,000.00
PORSI BEBAN USAHA ANGGOTA 96,242,592,316.00 3,000,000,000.00
PORSI BEBAN USAHA NON ANGGOTA #DIV/0! #DIV/0!
BEBAN PERKOPERASIAN
- Beban Pengawas dan pengurus koperasi 2,040,461,723.00 1,500,000,000.00
- Beban Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan - -
- Beban Rapat Anggota (RAT, Rapat Anggota Luar Biasa dll) - -
JUMLAH BEBAN PERKOPERASIAN 2,040,461,723.00 1,500,000,000.00
SISA PARTISIPASI ANGGOTA (SPA) 8,511,223,739.00 143,026,190,530.00
LABA USAHA DARI NON ANGGOTA #DIV/0! #DIV/0!
SPA + LABA USAHA 8,511,223,739.00 143,026,190,530
PENDAPATAN LAIN-LAIN
- Pendapatan Dividen dan bagi hasil usaha - -
- Pendapatan sewa - -
- Pendapatan Lain-Lain 2,989,308,214.00 2,377,360,728.00
JUMLAH PENDAPATAN LAIN-LAIN 2,989,308,214.00 2,377,360,728.00
BEBAN LAIN-LAIN
- Beban Lain-Lain - -
JUMLAH BEBAN LAIN-LAIN - 0.00
JUMLAH PENDAPATAN LAIN-LAIN 2,989,308,214.00 2,377,360,728.00
SISA HASIL USAHA SEBELUM PAJAK 11,500,531,953.00 145,403,551,258.00
Pajak Penghasilan 3,099,387,103.00 4,057,705,641.00
Zakat - -
SISA HASIL USAHA SETELAH PAJAK DAN ZAKAT 8,401,144,850.00 141,345,845,617.00

8,401,144,850.00
PERHITUNGAN MODAL DAN Aset TERTIMBANG MENURUT RISIKOBobot
Komponen Modal / Aset Nilai (Rp) Pengakuan
(1) (2) Risiko
(3) (%)
KOMPONEN MODAL SENDIRI
1. EKUITAS (MODAL SENDIRI)
Simpanan pokok 11,433,510,000 100%
Simpanan wajib 5,592,250,000 100%
Simpanan Pokok Khusus 67,371,371,729 100%
Modal Penyetaraan 100%

Modal sumbangan/hibah 663,313,731 100%


Cadangan umum - 100%
Cadangan tujuan risiko (penyisihan piutang tak tertagih) 6,990,592,240 50%
Jumlah SHU belum dibagi - 50%
Titipan simpanan pokok - 50%

JUMLAH MODAL TERTIMBANG 92,051,037,700

KOMPONEN ATMR
Kas 10,140,618,800 0%
Bank 79,653,967,936 0%
Deposito (Simpanan berjangka) - 20%
Simpanan Sukarela pada Koperasi Lain - 0%
Simpanan Berjangka pada Koperasi Lain - 20%
Surat Berharga 42,966,160,140 50%
pembiayaan/Piutang 908,791,207,617 100%
Penyisihan Piutang tak tertagih (4,878,373,882) 0%
Beban Dibayar Dimuka 1,801,299,471 0%
Pendapatan Akan Diterima - 50%
Aset lancar lainnya - 0%

JUMLAH ATMR 1,038,474,880,082

Penyertaan
Simpanan/Tabungan Berjangka di Bank Syariah Lain
Surat berharga 0 100%
Simpanan di KSPPSPSPSPSPS lain 0 100%
Penyertaan pada Koperasi Syariah lain 1536643380 100%
Penyertaan pada Lembaga Keuangan lain & Non Koperasi
Investasi jangka panjang lainnya
Jumlah Penyertaan 1,536,643,380

Aset Tetap
Harta Tetap 82,782,967,061.00 70%
(Akml Penyusutan H. tetap) (25,408,038,536.00) 70%
Nilai Netto Harta Tetap 108,191,005,597.00

Aset Lain-lain 18,877,159,997.00 100%


Total Asset 1,114,726,968,604 ATMR
KO
Modal/Aset
Tertimbang
(2) X (3)

11,433,510,000
5,592,250,000
67,371,371,729
-

663,313,731
-
3,495,296,120
- 92051037700
-

88,555,741,580 92051037700

-
-
-
-
-
-
21,483,080,070
908,791,207,617
-
-
-
-

930,274,287,687

0
0
1536643380

1536643380

57,948,076,943
(17,785,626,975)
75,733,703,917.90

18877159997
1,026,421,794,982 8.6276170297
DAFTAR PINJAMAN BERMASALAH
Daftar Pinjaman Bermasalah: Rupiah
1. Pembiayaan Kurang Lancar (PKL): 57,449,233,496.00 50% 28,724,616,748.00
2. Pembiayaan yang Diragukan (PDR): 0.00 75% -
3. Pembiayaan Macet: 0.00 100% -
TOTAL PEMBIAYAAN BERMASALAH 57,449,233,496 28,724,616,748.00

Aset Produktif Lancar 908,791,207,617.00 Agunan


penyisihan Aset produktif yang wajib dibentuk (PPAPWD
0,5% dari Aset produktif lancar 4,543,956,038.09
10% 10% dari Aset produktif kurang lancar dikurangi nilai agunannya 57,449,233,496 5,544,923,349.6 200,000,000
50% 50% dari Aset produktif diragukan dikurangi nilai agunannya. - - 0
100% 100% dari Aset produktif macet dikurangi nilai agunannya. - - 0
10,088,879,387.69
Penyisihan penghapusan Aset produktif (4,878,373,882.00)
48.35%
Keterlambatan 1-30 Hari Keterlambatan 31-60 Hari

28,724,616,748.0 14,362,308,374.00
#NAME? #NAME?
#NAME? #NAME?
Keterlambatan 61-90 Hari Keterlambatan >90 Hari

8,617,385,024.40 5,744,923,349.6 57,449,233,496.0 #NAME?


#NAME? #NAME?
#NAME? #NAME? #NAME?
DAFTAR PINJAMAN BERISIKO
Daftar Pinjaman Berisiko: Rupiah
1. Pinjaman berisiko kepada anggota: 0
2. Pinjaman berisiko kepada calon anggota dan Koperasi lain:
TOTAL PINJAMAN BERISIKO -
0
KSPPS/USPPSPS Koperasi
Nilai
Tarif & Provisi (%) Jumlah
A. Partisipasi Jasa Pinjaman
1. Anggota 1.67% 167,681,425,111.00
2. Non Anggota 1.00% -
B. Partisipasi Jasa Provisi dan Administrasi
1. Anggota 1.00% 4,686,336,224.00
2. Non Anggota 1.00% -
C. Partisipasi Tabungan
1. Jasa Bunga Tabungan Yang sudah dibayar 4.00% 57,449,233,496.00
D. Partisipasi Simpanan Berjangka
1. Jasa Simpanan Berjangka yang sudah dibayar 2.04% 8,124,250,061.00
E. Manfaat Sisa Hasil Usaha
1. Jasa Usaha 30.00% 8,401,144,849.00
2. Jasa Simpanan 25.00% 8,401,144,849.00
Jumlah Promosi Ekonomi Anggota
LK Lain
Manfaat Lebih
Tarif & Provisi (%) Jumlah

2.00% 200,816,077,977 33,134,652,866


1% - -

1% 4,686,336,224 -
2.04% - -

4% 57,449,233,496 -

1.37% 5,455,991,463 2,668,258,598

2,520,343,455
2,100,286,212
40,423,541,131.66
NO ASPEK PEMERIKSAAN RASIO NILAI STANDAR KATEGORI
A TATA KELOLA
I PRINSIP KOPERASI
1 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Kepatuhan Koperasi untuk menerima anggota atau
pengunduran anggota secara sukarela (tidak ada paksaan)
dan terbuka ( bagi semua etnis, suku agama dan lain-lain)
yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah 25.00% 4 76% Tidak Baik
tangga

2 Pengelolaan dilakukan secara Demokratis


Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan dan
penetapan kebijakan koperasi, pengelolaan koperasi
dilakukan oleh anggota secara demokratis One man one vote,
dalam Rapat Anggota. Semua anggota berhak dipilih dan 60.00% 2 76% Cukup Baik
memilih untuk menjadi pengurus/pengawas koperasi;
Peraturan ditetapkan dengan melibatkan anggota koperasi

Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil


sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
3 masing anggota
Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk
anggota dibagi proprosional dengan besarnya jasa usaha
yang ketentuannya tercantum dalam AD/ART. Kepatuhan
66.67% 2 76% Cukup Baik
Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk anggota
dibagi proprosional dengan besarnya modal anggota kepada
koperasi yang ketentuannya tercantum dalam AD/ART.
Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk
anggota dibagi tidak dibagi sama rata, yang ketentuannya
tercantum dalam AD/ART

4 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal


Kepatuhan koperasi terkait dengan apakah simpanan
sukarela diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa
imbalan (bunga) yang wajar dan disepakati di dalam Rapat 100.00% 1 76% Baik
Anggota. Kepatuhan koperasi terkait dengan apakah modal
penyertaan diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa
imbalan (bunga) yang wajar dan disepakati di dalam Rapat
Anggota
5 Kemandirian
Pengelolaan koperasi yang dilakukan atas dasar pada
kemampuan dan kekuatan internal koperasi dapat terlihat
pada jumlah modal internal koperasi lebih besar dibandingkan
dengan modal luar. Koperasi mengutamakan sumber modal 50.00% 3 76% Kurang Baik
sendiri, dan modal pinjaman anggota yang bersumber dari
tabungan dan simpanan berjangka anggota. Ubtuk
mengetahui ukuran ini lihat neraca koperasi bandingkan
jumlah besaran item tersebut

6 Pendidikan perkoperasian

50.00% 3 76% Kurang Baik


Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk
kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
anggota pengurus, pengelola yang terstruktur dan
dilaksanakan secara rutin dan berjenjang setiap tahun.
Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk
kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
pengawas yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
50.00% 3 76% Kurang Baik
berjenjang setiap tahun. Kepatuhan koperasi untuk
menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan pendidikan dan
pelatihan perkoperasian bagi pengelola yang terstruktur dan
dilaksanakan secara rutin dan berjenjang setiap tahun.
Laporan RAT terkait dengan upaya koperasi menjalin
kerjasama organisasi, usaha dan permodalan antar koperasi
di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional

7 Kerjasama Antar koperasi


(a).Upaya yang dilakukan oleh koperasi menjalin kerjasama
baik dalam bidang usaha, organisasi, permodalan,
pengembangan manusia, pemasaran dan sistem informasi
baik antar koperasi dan institusi lainnya baik di tingkat
50.00% 3 76% Kurang Baik
kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional

PRINSIP KOPERASI 18.00 2.57 60.71 DALAM PENGAWASAN

II KELEMBAGAAN
1 Legalitas Badan Hukum Koperasi
Mengukur keabsahan dokumen badan hukum, tercantum 33.33% 3 76% Kurang Baik
dalam berita negara, kesesuaian jenis usaha dan kesesuaian
lokasi koperasi dengan dokumen badan hukum

Izin Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah


2
Kelengkapan dan ketersedian dokumen Izin Usaha 100.00% 1 76% Baik
simpan pinjam, izin kantor cabang, ketersediaan papan
nama
3 Anggaran Dasar
a. daftar nama pendiri; b. nama dan tempat kedudukan; c.
jenis koperasi; d. maksud dan tujuan; e. jangka waktu
berdirinya; f. keanggotaan; g. jumlah setoran simpanan pokok
dan simpanan wajib sebagai modal awal; h. permodalan; i. 76.47% 1 76% Baik
rapat anggota; j. pengurus; k. pengawas; l. pengelolaan dan
pengendalian; m. bidang usaha; n. pembagian sisa hasil
usaha; o. ketentuan mengenai pembubaran, penyelesaian,
dan hapusnya status badan hukum;dan p. sanksi. q. persus
4 Keanggotaan
Ketersediaan buku daftar anggota, tidak terjadi penurunan
anggota yang melebihi 20 orang, tingkat keaktifan anggota 50.00% 3 76% Kurang Baik
baik dari aspek simpanan maupun pinjaman, partisipasi
dalam rapat anggota

5 Kelengkapan Organisasi
Pelaksanaan Rapat anggota, ketersediaan pengurus, 66.67% 2 76% Cukup Baik
Ketersediaan pengawas dan pengelola

KELEMBAGAAN 10 2.00 75.00 CUKUP SEHAT


III MANAJEMEN KOPERASI
1 Manajemen Umum
Ketersedian visi, misi dan tujuan koperasi; ketersedian 66.67% 2 76% Cukup Baik
rencana kerja baik jangka panjang dan jangka pendek;
pengukuran dan evaluasi atas rencana kerja

2 Manajemen Kelembagaan
Ketersedian struktur organisasi; uraian tugas; ketersediaan 100.00% 1 76% Baik
SOM dan SOP; sistem pengamanan dokumen

3 Manajemen Permodalan
pertumbuhan modal sendiri; pertumbuhan simpanan anggota; 100.00% 1 76% Baik
peningkatan cadangan; investasi bersumber dari modal
sendiri.
4 Manajemen Asset
Pembiayaan yang diberikan dengan dukungan agunan;
kolektibilitas pembayaran; tingkat pengembalian pembiayaan 100.00% 1 76% Baik
macet masih dapat tertagih; menjaga prinsip kehati-hatian
dalam memberikan pinjman

5 Manajemen Likuiditas

Memiliki kebijakan tertulis mengenai pengendalian likuiditas;


Ketersediaan fasilitas pembiyaan dari lembaga keuangan lain; 0.00% 4 76% Tidak Baik
peraturan khusus terkait standar likuiditas; Sistem informasi
yang mendukung pemantauan likuiditas koperasi

MANAJEMEN 9.00 1.80 80.00 SEHAT

IV PRINSIP SYARIAH
1 Manajemen Pengawas Syariah
Memiliki DPS, Pertemuan Kelompok, Frekuensi rapat
DPS, Kesesuaian kegiatan operasional, menyampaikan 72.73% 2 76% Cukup Baik
laporan pengawasan kepada DSN dan sertifikasi salah
satu DPS dari DSN MUI
2 Manajemen Pengelolaan Aset Syariah
Akad dilaksanakan sesuai syariah, penempatan dana
pada LKS, Komposisi modal penyertaan dan 37.50% 3 76% Kurang Baik
pembiayaan, pembagian nisbah, penanganan
pembiayaan bermasalah, tingkat pembiayaan
konsumtif, dan invesasi jangka panjang
3 Manajemen SDM Syariah
Sertifikasi pengelola, uji pemahaman pengurus dan 100.00% 1 76% Baik
pengawas, dana pembinaan untuk kompetensi
pengelola dan pendidikan untuk para anggota
4 Sosial dan Kebajikan
pengumpulan ZIS, pemahaman anggota, penyiapan
dana qordul hasan, kesejahteraan anggota dan 83.33% 1 76% Baik
program kerja dalam rangka memajukan usaha
anggotanya
PRINSIP SYARIAH 7.00 1.75 81.25 SEHAT

TATA KELOLA 44.00 2.10 72.62 CUKUP SEHAT


SKOR

2
2

1 28 28 22.75 dalam pengawasan khusus


7 22.75 17.5 dalam pengawasan

1 21 17.5 12.25 Cukup Sehat


7 5.25 12.25 7 Sehat
NGAWASAN 28
17 4 4 3.25 dalam pengawasan khusus
1 3.25 2.5 dalam pengawasan
3 2.5 1.75 Cukup Sehat
2
1 0.75 1.75 1 Sehat

1
20 20 16.25 dalam pengawasan khusus

1 5 16.25 12.5 dalam pengawasan


15 12.5 8.75 Cukup Sehat
3
1 3.75 8.75 5 Sehat
5
20 4 4 3.25 dalam pengawasan khusus
15 1 3.25 2.5 dalam pengawasan
3 2.5 1.75 Cukup Sehat
0.75 1.75 1 Sehat
3
1

4
1

4
1 20 20 16.25 dalam pengawasan khusus
5 16.25 12.5 dalam pengawasan

1 15 12.5 8.75 Cukup Sehat


3.75 8.75 5 Sehat

1
5 4 4 3.25 dalam pengawasan khusus
20 1 3.25 2.5 dalam pengawasan
16 3 2.5 1.75 Cukup Sehat
0.75 1.75 1 Sehat

1 16 16 13 dalam pengawasan khusus


4 13 10 dalam pengawasan

1 12 10 7 Cukup Sehat
3 7 4 Sehat
4

1
4 4 3.25 dalam pengawasan khusus

1 1 3.25 2.5 dalam pengawasan


4 3 2.5 1.75 Cukup Sehat
16 0.75 1.75 1 Sehat
13
21
84 84 84 68.25 dalam pengawasan khusus
61 21 68.25 52.5 dalam pengawasan
63 52.5 36.75 Cukup Sehat
15.75 36.75 21 Sehat

4 4 3.25 dalam pengawasan khusus


1 3.25 2.5 dalam pengawasan
3 2.5 1.75 Cukup Sehat
0.75 1.75 1 Sehat
NO ASPEK PEMERIKSAAN RASIO NILAI STANDAR
B PROFIL RISIKO
I RISIKO INHEREN
1 Risiko Pembiayaan
a Aset produktif terhadap total aset
Dalam parameter ini, dilakukan penilaian terhadap komposisi aset
produktif yang dimiliki, dibandingkan dengan total aset. (1) Definisi aset
produktif adalah penyediaan dana dalam mata uang rupiah untuk
memperoleh penghasilan, dalam bentuk pembiayaan, Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), dan penempatan pada bank lain.
(2) Definisi total aset adalah jumlah aset pada laporan posisi keuangan
koperasi. 89.14% 1 ≤95%
Semakin tinggi persentase komposisi, koperasi memiliki Risiko yang
semakin tinggi karena semakin besar kemungkinan koperasi mengalami
Risiko pembiayaan akibat kegagalan pihak lawan (bank dan non bank)
dalam memenuhi kewajiban.

b Pembiayaan yang diberikan terhadap total aset produktif


Penilaian terhadap komposisi pembiayaan yang diberikan, dibandingkan
dengan total aset produktif.
(1) Definisi pembiayaan yang diberikan adalah seluruh pembiayaan yang
diberikan kepada anggota atau non anggota. (2) Definisi total aset
produktif adalah penyediaan dana koperasi dalam mata uang rupiah
untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk pembiayaan, dan
penempatan pada koperasi, bank lain. 91.45% 3 ≤75%
Semakin tinggi persentase komposisi rasio ini, koperasi memiliki Risiko
yang semakin tinggi karena semakin besar kemungkinan koperasi
mengalami Risiko pembiayaan akibat kegagalan debitur dan/atau pihak
lain dalam memenuhi kewajiban kepada koperasi.

2 Risiko Operasional

a Skala usaha dan struktur organisasi


Penilaian terhadap besar kecilnya skala usaha koperasi serta
kelengkapan struktur organisasi koperasi.
Semakin besar skala usaha yang tidak didukung oleh
kelengkapan struktur organisasi, semakin tinggi Risiko bagi
koperasi karena semakin besar kemungkinan koperasi mengalami
Risiko operasional karena ketidakcukupan dan/atau tidak
berfungsinya proses internal. 25.00% 4 76%
penilaian terhadap besar kecilnya skala usaha koperasi serta
kelengkapan struktur organisasi koperasi.
Semakin besar skala usaha koperasi yang tidak didukung oleh
kelengkapan struktur organisasi, semakin tinggi Risiko bagi
koperasi karena semakin besar kemungkinan koperasi
mengalami Risiko operasional karena ketidakcukupan dan/atau
tidak berfungsinya proses internal.

b keberagaman produk dan/atau jasa

50.00% 3
Melakukan penilaian terhadap keberagaman dan kompleksitas jenis
produk dan/atau jasa yang dikelola.
Semakin tinggi keberagaman dan kompleksitas jenis produk dan/atau jasa 50.00% 3
yang dikelola, semakin tinggi Risiko karena semakin besar kemungkinan
koperasi mengalami Risiko operasional sebagai akibat ketidakcukupan
dan/atau tidak berfungsinya proses internal.

3 Risiko Kepatuhan

a Jenis, signifikansi, dan frekuensi pelanggaran yang dilakukan


Melakukan penilaian terhadap jenis, signifikansi, dan frekuensi
pelanggaran ketentuan yang dilakukan oleh koperasi.
25.00% 4 76%
Semakin tinggi frekuensi pelanggaran signifikan yang dilakukan oleh
koperasi, semakin tinggi Risiko kepatuhan bagi koperasi.

b signifikansi tindak lanjut atas temuan pelanggaran


Melakukan penilaian terhadap tindak lanjut yang dilakukan oleh Koperasi 50.00% 3 76%
atas temuan pelanggaran ketentuan yang dilakukan oleh koperasi.

4 Risiko Likuiditas
a Aset likuid terhadap total aset
melakukan penilaian terhadap komposisi aset likuid yang dimiliki,
dibandingkan dengan total aset. Semakin rendah persentase komposisi 8.06% 4 >15%
rasio ini, koperasi memiliki Risiko yang semakin tinggi karena koperasi
berpotensi mengalami Risiko likuiditas akibat tidak memiliki aset likuid
yang memadai

b Aset likuid terhadap kewajiban lancar

penilaian terhadap jumlah aset likuid yang dimiliki koperasi,


dibandingkan kewajiban lancar untuk mengetahui kemampuan aset likuid
yang dimiliki dalam memenuhi kewajiban lancar. Semakin rendah 15.71% 4 >20%
persentase rasio, koperasi memiliki Risiko yang semakin tinggi karena
koperasi berpotensi mengalami Risiko likuiditas akibat koperasi tidak
memiliki aset likuid yang memadai untuk memenuhi kewajiban lancar.

Penilaian terhadap seberapa luas atau seberapa besar koperasi memiliki


komitmen pendanaan yang dapat digunakan jika dibutuhkan
c
Parameter penilaian terhadap seberapa luas atau seberapa besar 40.00% 3 76%
koperasi memiliki komitmen pendanaan yang dapat digunakan jika
dibutuhkan.
Semakin besar akses pendanaan yang dimiliki oleh koperasi, semakin
rendah Risiko likuiditas bagi koperasi.

5 Risiko Reputasi
a Kredibilitas Koperasi
Penilaian terhadap kredibilitas koperasi dan pihak yang berasosiasi
dengan koperasi, termasuk pengurus, pengawas, pengelola, anggota
koperasi, serta dampaknya terhadap koperasi, yang dinilai dari
pemberitaan negatif di media massa dan media lainnya. 80.00% 1 76%
Semakin tinggi keluasan dan dampak pemberitaan negatif terhadap
koperasi dan pihak yang berasosiasi dengan koperasi, koperasi memiliki
Risiko yang semakin tinggi karena koperasi terpapar pada Risiko reputasi
akibat pemberitaan negatif tersebut.
b Parameter transparansi informasi keuangan

Penilaian terhadap penyampaian informasi keuangan koperasi secara


lengkap, akurat, kini, dan utuh kepada seluruh pihak yang berkepentingan
sesuai ketentuan yang berlaku. 66.67% 2 76%
Semakin lengkap, akurat, kini, dan utuh informasi keuangan yang
disampaikan, semakin kecil kemungkinan koperasi terpapar pada Risiko
reputasi akibat pelanggaran etika bisnis.

6 Risiko Strategik
a Penyusunan rencana strategis

melakukan penilaian terhadap dasar pertimbangan penyusunan


rencana dan model bisnis yang akan dijalankan.
Semakin banyak faktor eksternal dan faktor internal yang menjadi 33.33% 3 76%
pertimbangan penyusunan rencana dan model bisnis BPR, serta
semakin tinggi tingkat kecepatan respon (responsiveness) BPR
terhadap perubahan faktor eksternal, semakin rendah Risiko
stratejik Koperasi

Pencapaian target bisnis

Penilaian terhadap realisasi rencana bisnis dibandingkan dengan


50.00% 3 76%
target yang ditetapkan, serta terhadap tingkat keberhasilan
penerapan keputusan strategis yang ditetapkan koperasi

RISIKO INHEREN 38 2.92 51.92

II KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (KPMR)


1 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pembiayaan
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 50.00% 3 76%
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 0.00% 4 76%
c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%
2 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Operasional
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 100.00% 1 76%
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 66.67% 2 76%
c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%
3 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 100.00% 1 76%
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 75.00% 2 76%
c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%
4 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 100.00% 1 76%
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 80.00% 1 76%
c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%
5 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Reputasi
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 100.00% 1 76%
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 80.00% 1 76%
c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%
6 Kualitas Penerpan Manajemen Risiko Strategik
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 100.00% 1 76%
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 75.00% 2 76%
c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%

KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 26.00 1.44 88.89

PROFIL RISIKO 64.00 2.06 73.39


KATEGORI SKOR

Baik 4

Baik 2

Tidak Baik 1

Kurang Baik 2
Kurang Baik 2

Tidak Baik 1

Kurang Baik 2
1

Tidak Baik 1

Tidak Baik 1

Kurang Baik 2

Baik 4

1
Cukup Baik 3

1
52 52 42.25
13 42.25 32.5

Kurang Baik 2

1 39 32.5 22.75
9.75 22.75 13

Kurang Baik 2

1
13 4 4 3.25
DALAM PENGAWASAN 52 1 3.25 2.5
27 3 2.5 1.75
0.75 1.75 1

Kurang Baik 2 1
Tidak Baik 1 1
Baik 4 1

Baik 4 1
Cukup Baik 3 1
Baik 4 1

Baik 4 1
Cukup Baik 3 1
Baik 4 1

Baik 4 1
Baik 4 1
Baik 4 1

Baik 4 1
Baik 4 1 72 72 58.5
Baik 4 1 18 58.5 45
54 45 31.5
Baik 4 1 13.5 31.5 18
Cukup Baik 3 1
Baik 4 1
18 124 124 100.75
SEHAT 72 31 100.75 77.5
64 93 77.5 54.25
CUKUP SEHAT 31 23.25 54.25 31
124
91 4 4 3.25
1 3.25 2.5
3 2.5 1.75
0.75 1.75 1
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
NO ASPEK PEMERIKSAAN RASIO NILAI STANDAR
C KINERJA
I EVALUASI KINERJA KEUANGAN
1 RENTABILITAS DAN KEMANDIRIAN
Rentabilitas Aset (Return on Asset)
Rasio Rentabilitas aset adalah perbandingan antara sisa
a hasil usaha setelah pajak yang diperoleh dengan aset 0.76% 4 7%
yang dimiliki . Semakin tinggi rasio ini semakin baik.
Kategori optimal rasio rentabilitas aset adalah sebesar
7%

Rentabilitas Ekuitas (Return on Equity)

Rasio rentabilitas ekuitas adalah rasio yang mengukur


SHU bagian anggota dibandingkan total modal sendiri.
b Rasio rentabilitas ekuitas ini dimaksudkan untuk 8.40% 2 10%
mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh laba
atau keuntungan dari ekuitas yang dikelola. Semakin
tinggi rasio ini semakin baik. Kategori optimal rasio
rentabilitas ekuitas adalah sebesar 10%

Kemandirian Operasional
Rasio kemandirian operasional pelayanan ini
dimaksudkan untuk mengukur kemandirian koperasi
c dalam pelayanan operasional untuk anggota. Semakin 108.66% 3 120%
tinggi semakin baik. Rasio kemandirian operasional
adalah partisipasi netto dibandingkan biaya usaha
ditambah biaya perkoperasian. Kategori optimal rasio
kemandirian operasional adalah sebesar 120%

SHU Bersih terhadap Total Pendapatan (NPM)

Rasio SHU bersih terhadap total pendapatan adalah rasio


yang membandingkan antara SHU dengan total
pendapatan. Rasio ini menunjukan kemampuan KSPPS
d 4.87% 4 15%
dan USPPSPS Koperasi dalam menghasilkan SHU dari
pendapatan yang diperoleh. Semakin besar nilai rasio ini
menunjukkan semakin baik KSPPS dan USPPSPS dalam
mengelola sumber daya keuangan koperasi. Kategori
optimal NPM sebesar 15%

RENTABILITAS 13 3.25 43.75

2. ASPEK EFISIENSI
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

a 95.06% 3 80.00%
Rasio biaya operasional terhadap pendapatan
operasional merupakan perbandingan antara biaya
operasional terhadap pendapatan operasional. Biaya
operasional adalah biaya pokok ditambah dengan biaya
a usaha bagi anggota ditambah biaya perkoperasian. Untuk 95.06% 3 80.00%
USPPSPS Koperasi, biaya perkoperasian dihitung secara
proporsional. Semakin rendah nilai rasio biaya
operasional terhadap pendapatan operasional semakin
baik nilai aspek efisiensi koperasi. Kategori optimal rasio
biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto
kurang dari 90%

Biaya Usaha terhadap SHU Kotor

Rasio Biaya usaha terhadap SHU Kotor merupakan rasio


yang mengukur perbandingan antara biaya usaha dengan
SHU Kotor. Biaya usaha merupakan biaya tidak langsung
b yang muncul dari kegiatan dalam mendukung operasional 90.12% 4 40.00%
KSPPS dan USPPSPS Koperasi. Biaya ini diharapkan
tidak melebihi biaya pokok yang merupakan biaya
langsung. Kategori optimal rasio biaya operasional
pelayanan terhadap partisipasi bruto adalah kurang dari
40%

Biaya Gaji Karyawan terhadap Total Pendapatan


Rasio Biaya gaji karyawan terhadap total pendapatan
menunjukkan tingkat perbandingan antara gaji karyawan
yang dibayarkan oleh KSPPS dan USPPSPS Koperasi
c 27.34% 4 10.00%
dengan total pendapatan. Semakin rendah nilai rasio
antara biaya gaji karyawan dengan total pendapatan
menunjukkan semakin baik nilai aspek efisiensi koperasi.
Kategori optimal rasio efisiensi pelayanan adalah kurang
dari 10%

Biaya Operasional terhadap Total pembiayaan dan atau Pi

Biaya Operasional terhadap Total pembiayaan


dan/Piutang. Rasio ini menunjukkan kemampuan KSPPS
dan USPPSPS dalam menghasilkan piutang yang
d disalurkan dengan biaya operasional yang dikeluarkan. 18.03% 1 40.00%
Semakin rendah nilai rasio ini menunjukkan KSPPS
semakin efisien dalam mengelola biaya operasionalnya
dalam menyalurkan pembiayaan. Kategori optimal rasio
efisiensi pelayanan adalah 40%

EFISIENSI 12.00 3.00 50.00

EVALUASI KINERJA KEUANGAN 25.00 3.13 46.88

II. MANAJEMEN KEUANGAN


1 KUALITAS ASET
Pembiayaan pada Anggota terhadap Total Pembiayaan da

a 1.00 1 75%
Rasio Piutang pada anggota terhadap total pembiayaan
dan/piutang merupakan perbandingan antara jumlah
piutang pada anggota dibandingkan dengan total
pembiayaan dan/piutang. Semakin tinggi rasio piutang
a pada anggota terhadap total piutang menunjukkan 1.00 1 75%
semakin baik koperasi dalam mengelola kualitas aset
produktifnya yang menggambarkan semakin baik pula
KSPPS dan USPPSPS Koperasi dalam memberikan
pelayanan kepada anggotanya. Kategori optimal rasio
pembiayaan pada anggota terhadap total pembiayaan
sebesar 75%

Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total pembiayaan dan/


Rasio Piutang bermasalah terhadap total pembiayaan
dan/piutang merupakan rasio yang membandingkan
antara piutang bermasalah terhadap total piutang yang
diberikan. Piutang bermasalah terdiri dari piutang yang
2 kurang lancar, ragu-ragu dan macet. Semakin rendah 3.16% 1 5%
rasio piutang bermasalah terhadap total piutang
menunjukkan semakin baik koperasi dalam mengelola
kualitas aset produktifnya. Kategori optimal rasio risiko
pembiayaan bermasalah terhadap pembiayaan yang
diberikan sebesar 5%

PPAP terhadap PPAPWD

Rasio PPAP terhadap PPAPWD merupakan rasio yang


mengukur perbandingan antara penyisihan penghapusan
aset produktif (PPAP) terhadap penyisihan piutang aset
3 produktif yang wajib dibentuk (PPAPWD) Rasio ini 48.35% 3 100.00%
menunjukkan kemampuan manajemen KSPPS dan
USPPSPS Koperasi menyisihkan pendapatannya untuk
menutupi risiko (penghapusan) aset produktif yang
disalurkan dalam bentuk piutang. Kategori optimal rasio
PPAP terhadap PPAPWD adalah 100%.

Cadangan Risiko Terhadap pembiayaan Bermasalah


Rasio Cadangan risiko terhadap piutang bermasalah
merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara
cadangan risiko terhadap piutang bermasalah. Rasio ini
4 menggambarkan besarnya cadangan risiko yang (0.17) 4 90%
disiapkan oleh KSPPS dan USPPSPS Koperasi dalam
mengatasi piutang bermasalah. Semakin tinggi cadangan
risiko terhadap piutang bermasalah menunjukkan
semakin baik koperasi dalam mengelola kualitas aset
produktifnya. Kategori optimal rasio Cadangan Risiko
Aset Tetappembiayaan
Terhadap terhadap total aset
Bermasalah sebesar 90%

5 5.15% 1 15.00%
Rasio Aset tetap terhadap total aset merupakan rasio
yang mengukur perbandingan antara aset tetap dengan
total aset. Rasio ini menunjukkan persentase nilai aset
tetap terhadap total aset yang dimiliki KSPPS dan
USPPSPS Koperasi. Aset tetap terdiri dari aset tetap
5 yang digunakan dalam mendukung kegiatan operasional 5.15% 1 15.00%
KSPPS dan USPPSPS Koperasi. Nilai rasio ini
diharapkan optimal tidak terlalu besar dan tidak juga
kekurangan, sebab jika semakin besar porsi aset tetap
mengakibatkan jumlah dana yang digunakan untuk
pemberian pembiayaan akan semakin kecil sehingga
pengelolaan keuangan menjadi tidak produktif. Kategori
optimal rasio aset tetap terhadap total aset sebesar 15%

Piutang tak tertagih terhadap Total pembiayaan dan/ piuta


Rasio piutang tak tertagih terhadap total pembiayaan
dan/piutang merupakan perbandingan antara piutang
tidak tertagih dengan jumlah piutang yang diberikan.
6 Semakin tinggi nilai rasio ini menunjukkan semakin -0.54% 1 5.00%
rendah tingkat kualitas aset yang dimiliki. Semakin rendah
dan kecil nilai rasio ini semakin baik dan menunjukkan
kondisi yang baik. Kategori optimal rasio piutang tidak
tertagih terhadap jumlah piutang dan pembiayaan
sebesar 5%

KUALITAS ASET 11.00 1.83 79.17

2. LIKUIDITAS
Kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek

Rasio Kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek


merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara
kas dan bank dengan kewajiban jangka pendek. Rasio
kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek
merupakan kemampuan dana yang paling likuid yang ada
1 di koperasi dalam membayar kewajiban jangka 13.93% 3 10%
pendeknya. Jumlah kas dan bank memang harus optimal,
tidak juga terlalu besar karena dapat menimbulkan
ketidakefisienan, namun juga tidak terlalu kecil karena
ketika membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek
jangan sampai terhambat. Kategori optimal rasio kas dan
bank terhadap kewajiban jangka pendek adalah sebesar
10%

Piutang terhadap dana yang diterima

2 81.71% 2 90%
Rasio piutang yang diberikan terhadap dana yang
diterima merupakan perbandingan piutang yang diberikan
terhadap dana yang diterima. Rasio ini menunjukkan
2 kemampuan koperasi yang seimbang dalam mengelola 81.71% 2 90%
pembiayaan yang diberikan serta kemampuan
memperoleh pendanaan. Nilai rasio ini makin tinggi
semakin baik. Kategori optimal rasio pembiayaan yang
diberikan terhaap dana yang diterima adalah sebesar
90%.

Aset Lancar terhadap Kewajiban Jangka Pendek


Rasio ini mengukur perbandingan aset lancar dengan
kewajiban lancar. Makin tinggi nilai rasio ini menunjukkan
3 tingkat likuiditas koperasi yang makin baik. Karena 181.64% 1 125%
menunjukkan kemampuan aset lancar dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Kategori optimal rasio aset
lancar terhadap kewajiban jangka pendek adalah sebesar
125%

Kas Bank terhadap Total Aset

Rasio kas dan bank terhadap total aset merupakan


perbandingan antara kas dan bank dengan total aset.
4 Rasio ini bermanfaat untuk melihat jumlah aset lancar 8.06% 1 10%
yang dimiliki koperasi. Nilai rasio ini perlu optimal tidak
terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Kategori optimal
rasio kas bank terhadap total aset sebesar 10%

Investasi Jangka Panjang terhadap Total Aset


Rasio ini membandingkan antara nilai investasi jangka
panjang dibandingkan dengan total aset. Investasi jangka
5 panjang sebaiknya optimal tidak terlalu besar, karena 0.00% 1 10%
lebih utama dana di distribusikan sebagai piutang.
Kategori optimal rasio investasi jangka panjang terhadap
total aset adalah sebesar 5%

LIKUIDITAS 8.00 1.60 85.00

MANAJEMEN KEUANGAN 19 1.73 81.82

III. KESINAMBUNGAN KEUANGAN


1 PERTUMBUHAN
Pertumbuhan Aset
Rasio Pertumbuhan aset menunjukkan perbandingan
antara aset periode berjalan dengan periode
1 sebelumnya. Pertumbuhan aset yang positif 0.01 4 5.00%
menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengelola
sumber daya keuangan koperasi. Kategori optimal rasio
pertumbuhan aset sebesar 5%
Pertumbuhan Dana diterima

2 0.01 4 5.00%
Rasio Pertumbuhan dana yang diterima menunjukkan
kepercayaan anggota maupun non anggota terhadap
koperasi. Semakin bertambahnya nilai dana yang diterima
dari tahun sebelumnya menggambarkan ketersedian
dana yang lebih besar untuk dapat disalurkan dalam
2 bentuk pembiayaan dan pembiayaan. Rasio ini 0.01 4 5.00%
membandingkan nilai dana yang diterima tahun berjalan
dengan dana yang diterima tahun sebelumnya. Jika nilai
pertumbuhan dana yang diterima negatif menunjukkan
bahwa terjadi penurunan terhadap ketersediaan dana
yang diterima tersebut. Kategori optimal rasio
pertumbuhan dana diterima sebesar 5%.

Pertumbuhan Ekuitas

Rasio Pertumbuhan ekuitas mengukur perubahan dari


3 ekuitas tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. 0.87% 4 5%
Semakin tinggi nilai rasio ini semakin baik. Kategori
optimal rasio pertumbuhan ekuitas adalah sebesar 5%.

Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih

Rasio Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih merupakan rasio


yang membandingkan antara hasil usaha bersih tahun
tertentu dengan hasil usaha bersih tahun sebelumnya.
4 Nilai yang tumbuh secara positif pada setiap tahunnya (0.94) 4 5%
menunjukkan kondisi yang baik. Namun sebaliknya
kondisi yang negatif menunjukkan kondisi yang kurang
baik. Kategori optimal rasio pertumbuhan hasil usaha
bersih sebesar 5%.

Pertumbuhan Piutang dan Pembiayaan

Rasio Pertumbuhan pembiayaan yang diberikan


menunjukkan perbandingan antara pembiayaan yang
diberikan tahun berjalan dengan pembiayaan yang
diberikan pada tahun sebelumnya. Semakin tinggi nilai
5 rasio ini semakin baik sebab menunjukkan potensi 3.09% 4 5%
pembiayaan yang tersalurkan semakin besar selama
nilainya tumbuh posistif. Namun jika nilai ini tumbuh
dengan nilai negatif menunjukkan kondisi yang kurang
baik. Kategori optimal rasio pertumbuhan pembiayaan
sebesar 5%.

PERTUMBUHAN 20.00 4.00 25.00

2 ASPEK JATIDIRI
Pendapatan Utama terhadap Total Pendapatan

1 100.00% 1 85.00%
Rasio pendapatan utama terhadap total pendapatan
merupakan rasio yang membandingkan antara
1 pendapatan operasional utama dengan total pendapatan. 100.00% 1 85.00%
Semakin tinggi nilai ini semakin baik sebab sumber utama
pendapatan adalah dari pembiayaan yang diberikan
kepada anggota. Kategori optomal rasio pendapatan
utama terhadap total pendapatan adalah sebesar 85%

SHU Bersih terhadap Simpanan Pokok dan Simpanan Waj

Members Share Capital effect menunjukkan


perbandingan SHU Bersih dengan simpanan pokok dan
2 simpanan wajib. Rasio ini menunjukan kontribusi modal 49.34% 1 30.00%
yang berasal dari anggota terhadap keuntungan. Selain
itu, rasio ini menunjukan seberapa jauh tanggungan akhir
yang dipikul oleh anggota ketika terjadi risiko. Kategori
Optimal rasio members share capital effect sebesar 30%

Partisipasi Simpanan Anggota

3 Rasio partisipasi simpanan anggota menunjukkan tingkat 1.00 1 75%


keaktifan anggota dalam hal simpanan. Kategori optimal
rasio partisipasi simpanan anggota sebesar 75%
Tingkat Pelayanan Anggota
Rasio pelayanan anggota adalah perbandingkan antara
4 dana yang disalurkan kepada anggota dibandingkan 1.255 1 100%
dengan dana yang dihimpun dari anggota. Kategori
optimal adalah sebesar 100%.
Biaya Pembinaan terhadap SHU

Rasio biaya pembinaan, pendidikan dan pelatihan


pengurus, pengawas dan anggota koperasi terhadap
SHU kotor merupakan rasio yang membandingkan antara
biaya pembinaan, pendidikan dan pelatihan pengurus,
5 pengawas dan anggota koperasi dengan SHU Kotor. 0.00% 4 5%
Rasio ini mengukur upaya dalam meningkatkan kapasitas
koperasi untuk pembinaan, pendidikan dan pelatihan
penting dilakukan agar kompetensi dan kemampuan
sumber daya manusia pengurus dan pengelola dapat
memenuhi standar pelayanan. Kategori optimal rasio
biaya pembinaan terhadap SHU bersih sebesar 5%.

JATIDIRI 8.00 1.60 85.00

KESINAMBUNGAN KEUANGAN 28.00 2.80 55.00

KINERJA 72.00 2.4828 62.93


KATEGORI SKOR

Tidak Baik 1

Cukup Baik 3

1 16 16 13

4 13 10

Kurang Baik 2

1 12 10 7

3 7 4

Tidak Baik 1

1
4 4 4 3.25
DALAM PENGAWASAN KHUSUS 16 1 3.25 2.5
7 3 2.5 1.75
0.75 1.75 1

16 16 13

Kurang Baik 2
Kurang Baik 2

1 4 13 10

12 10 7

Tidak Baik 1

1 3 7 4

4 4 3.25

Tidak Baik 1

1 1 3.25 2.5
3 2.5 1.75

Baik 4

1 0.75 1.75 1

DALAM PENGAWASAN KHUSUS 4


16 32 32 26
DALAM PENGAWASAN KHUSUS 8 8 26 20
8.00 24 20 14
32 6 14 8
15

Baik 4
Baik 4

1 4 4 3.25
1 3.25 2.5

Baik 4

1 3 2.5 1.75
0.75 1.75 1

Kurang Baik 2

Tidak Baik 1

1 24 24 19.5
6 19.5 15

Baik 4
Baik 4

1 18 15 10.5
4.5 10.5 6

Baik 4

1
6 4 4 3.25
CUKUP SEHAT 24 1 3.25 2.5
19 3 2.5 1.75

0.75 1.75 1

Kurang Baik 2

Cukup Baik 3
Cukup Baik 3

1 20 20 16.25
5 16.25 12.5

Baik 4

1 15 12.5 8.75
3.75 8.75 5

Baik 4

Baik 4

1 44 44 35.75
5 11 35.75 27.5
SEHAT 17 33 27.5 19.25
20 8.25 19.25 11
SEHAT 11
44 4 4 3.25
36 1 3.25 2.5
3 2.5 1.75
0.75 1.75 1

Tidak Baik 1

Tidak Baik 1
Tidak Baik 1

1
20 20 16.25

Tidak Baik 1

1 5 16.25 12.5
15 12.5 8.75

Tidak Baik 1

1 3.75 8.75 5

Tidak Baik 1

1 4 4 3.25
5 1 3.25 2.5
DALAM PENGAWASAN KHUSUS 20 3 2.5 1.75
5 0.75 1.75 1

20 20 16.25

Baik 4
Baik 4

1 5 16.25 12.5
15 12.5 8.75

Baik 4

1 3.75 8.75 5

Baik 4
1 116 4 4 3.25
29 1 3.25 2.5

Baik 4

1 3 2.5 1.75

0.75 1.75 1

Tidak Baik 1

1
40 40 32.5
SEHAT 5 10 32.5 25
20 30 25 17.5
DALAM PENGAWASAN 17 7.5 17.5 10

DALAM PENGAWASAN 10 4 4 3.25


40 1 3.25 2.5
22 3 2.5 1.75
0.75 1.75 1
29
116 116 116 94.25

73 29 94.25 72.5

87 72.5 50.75

21.75 50.75 29
dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan

Cukup Sehat

Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan

Cukup Sehat

Sehat

dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan
Cukup Sehat

Sehat

dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat

Sehat
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan
Cukup Sehat

Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat

Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan

Cukup Sehat

Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan

Cukup Sehat

Sehat
NO ASPEK PEMERIKSAAN RASIO NILAI STANDAR
D PERMODALAN
I KECUKUPAN PERMODALAN
Ekuitas terhadap Total Aset
Rasio yang menunjukkan perbandingan antara ekuitas dengan total aset.
Penilaian rasio ekuitas terhadap total aset dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan ekuitas dalam mendukung pendanaan terhadap total aset.
1 Rasio ekuitas terhadap total aset menunjukkan kemampuan sumber dana 8.99% 4 30%
internal yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, modal
penyetaraan, modal/sumbangan/donasi, cadangan umum, cadangan tujuan
risiko, dan hasil usaha belum dibagi terhadap total aset yang dimiliki KSP
dan USPPS Koperasi pada tahun tertentu. Kategori optimal rasio modal
sendiri terhadap total aset adalah sebesar 30%
Kecukupan Modal
Rasio kecukupan modal yaitu perbandingan antara modal tertimbang
dengan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) dikalikan dengan 100%.
Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSP
dan USPPS Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan
2 risiko. ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aset KSP dan 8.63% 1 8%
USPPS Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan
risiko. Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkan hasil
perkalian nilai nominal aset yang ada dalam neraca dengan bobot risiko
masing-masing komponen aset. Kategori optimal rasio kecukupan modal
adalah sebesar 8%

KECUKUPAN PERMODALAN 5 2.5 62.50

II KECUKUPAN PENGELOLAAN PERMODALAN


Rasio Modal Anggota
Modal Pinjaman pinjamantehadap
anggota
Total terhadap
Aset total aset merupakan
perbandingan antara simpanan atau tabungan sukarela, simpanan
berjangka milik anggota yang dihimpun oleh KSP dan USPPS Koperasi
1 dengan total aset. Rasio ini menunjukkan kemampuan KSP dan USPPS 51.19% 1 30%
Koperasi dalam menghimpun dana luar yang bersumber dari anggota untuk
disalurkan kembali kepada anggota. Semakin baik rasio ini menunjukkan
tingkat keaktifan anggota Koperasi dalam menyimpan dana kepada
Koperasi. Kategori optimal rasio modal pinjaman anggota terhadap total aset
Kewajiban Jangka Panjang terhadap Ekuitas
adalah sebesar 30%
Rasio Kewajiban jangka panjang terhadap ekuitas merupakan rasio yang
mengukur perbandingan antara hutang jangka panjang terhadap modal
sendiri (ekuitas). Rasio ini merupakan persentase sumber modal pinjaman
non anggota/modal luar koperasi dalam jangka panjang terhadap modal
2 sendiri KSPPS dan USPPSPS Koperasi. KSP dan USPPS Koperasi yang 370.16% 4 100%
mempunyai kewajiban jangka panjang lebih tinggi dibandingkan ekuitas
memiliki potensi risiko yang tinggi jika terjadi kegagalan pembayaran atau
pinjaman yang bermasalah dari pinjaman yang disalurkan. Kategori optimal
rasio kewajiban jangka panjang terhadap modal sendiri adalah sebesar
100%
Modal Lembaga terhadap Total Aset

Rasio Modal lembaga terhadap total aset merupakan rasio yang mengukur
perbandingan antara modal lembaga dengan total aset. Modal lembaga
3 0.69% 4 10%
terdiri dari cadangan umum, cadangan risiko dan hibah. Semakin tinggi rasio
ini maka memberikan dampak positif bagi permodalan. Kategori optimal
rasio modal lembaga terhadap total aset adalah sebesar 10%

KECUKUPAN PENGELOLAAN PERMODALAN 9.00 3.00 50.00


PERMODALAN 14 2.80 55.00
KATEGORI SKOR

8 8 6.5

Tidak Baik 1 1

2 6.5 5
6 5 3.5

Baik 4 1

1.5 3.5 2
2 4 4 3.25
DALAM PENGAWASAN 8 1 3.25 2.5
5 3 2.5 1.75
0.75 1.75 1

Baik 4
1

12 12 9.75
3 9.75 7.5

Tidak Baik 1

1 9 7.5 5.25
1 2.25 5.25 3

Tidak Baik 1

3.00 4 4 3.25
DALAM PENGAWASAN KHUSUS 12 1 3.25 2.5
6 3 2.5 1.75
DALAM PENGAWASAN 5 0.75 1.75 1
20
11 20 20 16.25
5 16.25 12.5
15 12.5 8.75
3.75 8.75 5

4 4 3.25
1 3.25 2.5
3 2.5 1.75
0.75 1.75 1
dalam pengawasan khusus Nilai Rasio

dalam pengawasan Total Aset Koreksi Nilai Rasio Skor


Cukup Sehat

Sehat ATMR
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan

Cukup Sehat #REF!


Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
NO ASPEK PEMERIKSAAN NILAI RERATA SKOR KRITERIA DAN KATEGORI
A TATA KELOLA 44.00 2.10 72.62 CUKUP SEHAT
1 PRINSIP KOPERASI 18.00 2.57 60.71 DALAM PENGAWASAN
2 KELEMBAGAAN 10.00 2.00 75.00 CUKUP SEHAT
3 MANAJEMEN KOPERASI 9.00 1.80 80.00 SEHAT
4 PRINSIP SYARIAH 7.00 1.75 81.25 SEHAT
B PROFIL RISIKO 64.00 2.06 73.39 CUKUP SEHAT
1 RISIKO INHEREN 38.00 2.92 51.92 DALAM PENGAWASAN
2 KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 26.00 1.44 88.89 SEHAT
C KINERJA 72.00 2.48 62.93 DALAM PENGAWASAN
I EVALUASI KINERJA KEUANGAN 25 3.13 46.88 DALAM PENGAWASAN KHUSUS
1 RENTABILITAS 13.00 3.25 43.75 DALAM PENGAWASAN KHUSUS
a Rentabilitas Aset (Return on Asset) 0.76% 4.00 1.00 Tidak Baik
b Rentabilitas Ekuitas (Return on Equity) 8.40% 2.00 3.00 Cukup Baik
c Kemandirian Operasional 108.66% 3.00 2.00 Kurang Baik
d SHU Bersih terhadap Total Pendapatan (NPM) 4.87% 4.00 1.00 Tidak Baik
2 EFISIENSI 12.00 3.00 50.00 DALAM PENGAWASAN KHUSUS
1 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional 95.06% 3.00 2.00 Kurang Baik
2 Biaya Usaha terhadap SHU Kotor 90.12% 4.00 1.00 Tidak Baik
3 Biaya Gaji Karyawan terhadap Total Pendapatan 27.34% 4.00 1.00 Tidak Baik
Biaya Operasional terhadap Total pembiayaan dan atau
4 18.03% 1.00 4.00 Baik
Piutang 1.73
II MANAJEMEN KEUANGAN 19 81.82 SEHAT
1 1 KUALITAS ASET 11.00 1.83 79.17 CUKUP SEHAT
Pembiayaan pada Anggota terhadap Total Pembiayaan
1 100.00% 1.00 4.00 Baik
Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total pembiayaan dan/
dan/Piutang
2 3.16% 1.00 4.00 Baik
Piutang
3 PPAP terhadap PPAPWD 48.35% 3.00 2.00 Kurang Baik
4 Cadangan Risiko Terhadap pembiayaan Bermasalah -16.98% 4.00 1.00 Tidak Baik
5 Aset Tetap terhadap total aset 5.15% 1.00 4.00 Baik
6 Piutang tak tertagih terhadap Total pembiayaan dan/ piutang -0.54% 1.00 4.00 Baik
2 LIKUIDITAS 8.00 1.60 85.00 SEHAT
1 Kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek 13.93% 3.00 2.00 Kurang Baik
2 Piutang terhadap dana yang diterima 81.71% 2.00 3.00 Cukup Baik
3 Aset Lancar terhadap Kewajiban Jangka Pendek 181.64% 1.00 4.00 Baik
4 Kas Bank terhadap Total Aset 8.06% 1.00 4.00 Baik
5 Investasi Jangka Panjang terhadap Total Aset 0.00% 1.00 4.00 Baik
III KESINAMBUNGAN KEUANGAN 28.00 2.80 55.00 DALAM PENGAWASAN
1 PERTUMBUHAN 20.00 4.00 25.00 DALAM PENGAWASAN KHUSUS
1 Pertumbuhan Aset 0.94% 4.00 1.00 Tidak Baik
2 Pertumbuhan Dana diterima 0.91% 4.00 1.00 Tidak Baik
3 Pertumbuhan Ekuitas 0.87% 4.00 1.00 Tidak Baik
4 Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih -94.06% 4.00 1.00 Tidak Baik
5 Pertumbuhan Piutang dan Pembiayaan 3.09% 4.00 1.00 Tidak Baik
2 ASPEK JATIDIRI 8.00 1.60 85.00 SEHAT
1 Pendapatan Utama terhadap Total Pendapatan 100.00% 1.00 4.00 Baik
2 SHU Bersih terhadap Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib 49.34% 1.00 4.00 Baik
3 Partisipasi Simpanan Anggota 100.00% 1.00 4.00 Baik
4 Tingkat Pelayanan Anggota 125.48% 1.00 4.00 Baik
5 Biaya Pembinaan terhadap SHU 0.00% 4.00 1.00 Tidak Baik
D PERMODALAN 14.00 2.80 55.00 DALAM PENGAWASAN
I KECUKUPAN PERMODALAN 5.00 2.50 62.50 DALAM PENGAWASAN
1 Ekuitas terhadap Total Aset 8.99% 4.00 1.00 Tidak Baik
2 Rasio kecukupan modal yaitu perbandingan antara modal 8.63% 1.00 4.00 Baik 86
II KECUKUPAN
tertimbangPENGELOLAAN PERMODALAN
dengan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) 9.00 3.00 50.00 DALAM PENGAWASAN KHUSUS 344
1 dikalikan
Modal Pinjaman
denganAnggota
100%. Modal
tehadap
tertimbang
Total Aset
adalah jumlah dari 51.19% 1.00 4.00 Baik 61
2 hasil
Kewajiban
kali setiap
Jangka
komponen
Panjangmodal
terhadap
KSPEkuitas
dan USPPS Koperasi 370.16% 4.00 1.00 Tidak Baik 91
3 yang
Modalterdapat
Lembaga pada
terhadap
neracaTotal
dengan
Asetbobot pengakuan risiko. 0.69% 4.00 1.00 Tidak Baik 73
ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aset 11
KSP dan
NILAI SKOR USPPS Koperasi
& PREDIKAT yang terdapat
PENILAIAN pada neraca
KESEHATAN 194.00 2.26 66.22 CUKUP SEHAT 236
dengan bobot pengakuan risiko. Menghitung nilai ATMR
dilakukan dengan cara menjumlahkan hasil perkalian nilai
nominal aset yang ada dalam neraca dengan bobot risiko
masing-masing komponen TATA KELOLA
aset. Kategori optimal rasio 30% 21.79
kecukupan modal adalah PROFIL
sebesar RISIKO
8% 15% 11.01
KINERJA KEUANGAN 40% 25.17
PERMODALAN 15% 8.25
100% 66.22
- 15% 10% - -

21 31 29 5
KERTAS KERJA PENILAIAN KESEHATAN KSPPS/USPPSPS Koperasi

IDENTITAS KSPPS/USPPSPS
1 Nama Koperasi :
2 No. Badan Hukum :
3 Tgl Badan Hukum :
4 Alamat :
- Jalan :
- Desa/Kelurahan :
- Kecamatan :
5 Kabupaten / Kota :
6 Provinsi :

NO ASPEK YG DINILAI KOMPONEN PERHITUNGAN

A ASPEK TATA KELOLA


I PRINSIP KOPERASI
Keanggotaan bersifat
1 sukarela dan terbuka

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Pengelolaan dilakukan
2 secara Demokratis

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Pembagian sisa hasil


usaha dilakukan
3 secara adil sebanding
dengan besarnya jasa
usaha masing-masing
anggota
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Pemberian balas jasa


4 yang terbatas
terhadap modal
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

5 Kemandirian
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Pendidikan
6 perkoperasian
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Kerjasama Antar
7 koperasi
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

II KELEMBAGAAN
Legalitas Badan
1 Hukum Koperasi
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Izin Usaha Simpan


Pinjam dan
2 Pembiayaan Syariah
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3 Anggaran Dasar
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

4 Keanggotaan
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Kelengkapan
5 Organisasi
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

III MANAJEMEN KOPERASI


1 Manajemen Umum
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat
Manajemen
2 Kelembagaan
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Manajemen
3 Permodalan
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

4 Manajemen Asset
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

5 Manajemen Likuiditas
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

IV PRINSIP SYARIAH

Manajemen Pengawas
1
Syariah
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Manajemen
2 Pengelolaan Aset
Syariah
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Manajemen SDM
3
Syariah
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

4 Sosial dan Kebajikan


Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

B PROFIL RISIKO
I RISIKO INHEREN
1 Risiko Pembiayaan

Aset produktif
a terhadap total aset a Aset Produktif
Rp 998,585,794,353 1a 998,585,794,353
b Total Asset 1,114,726,968,604
Rp 1,114,726,968,604

Rasio (%) Nilai Kategori


0 < X ≤ 95 1 Sehat
95 < X ≤ 97 2 Cukup Sehat
97 < X ≤ 99 3 Kurang Sehat
> 99 4 Tidak Sehat

Pembiayaan yang
diberikan terhadap
b total aset produktif a Pembiayaan yang diberikan 1b 908,791,207,617
Rp 908,791,207,617.00 993,707,420,471
b Total Aset Produktif
Rp 993,707,420,471.00

Rasio (%) Nilai Kategori


0 < X ≤ 75 1 Sehat
75 < X ≤ 85 2 Cukup Sehat
85 < X ≤ 95 3 Kurang Sehat
> 95 4 Tidak Sehat

2 Risiko Operasional
Skala usaha dan
a struktur organisasi
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

keberagaman produk
b dan/atau jasa
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3 Risiko Kepatuhan
Jenis, signifikansi,
dan frekuensi
pelanggaran yang
a dilakukan
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat
signifikansi tindak
lanjut atas temuan
b pelanggaran
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

4 Risiko Likuiditas
a Aset likuid terhadap
total aset a Aset Likuid
Rp 89,794,586,736 1a 89,794,586,736 x 100 %
b Total Asset 1,114,726,968,604
Rp 1,114,726,968,604

Rasio (%) Nilai Kategori


>15 1 Sehat
11 < X ≤ 15 2 Cukup Sehat
6 < X ≤ 10 3 Kurang Sehat
0< X ≤5 4 Tidak Sehat

b Aset likuid terhadap


kewajiban lancar
a Aset Likuid
Rp 89,794,586,736 1a 89,794,586,736 x 100 %
b Kewajiban lancar 571,716,361,625
Rp 571,716,361,625

Rasio (%) Nilai Kategori


>21 1 Sehat
15 X ≤ 21 2 Cukup Sehat
8 < X ≤ 14 3 Kurang Sehat
0< X ≤7 4 Tidak Sehat

c Penilaian terhadap
seberapa luas atau
seberapa besar
koperasi memiliki
komitmen pendanaan
yang dapat digunakan
jika dibutuhkan

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

5 Risiko Reputasi
a Kredibilitas Koperasi

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

b Parameter transparansi informasi keuangan


Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

6 Risiko Stratejik
a Penyusunan rencana strategis

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

b Pencapaian target bisnis


Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

II Kualitas Penerapan Manajemen Resiko


a Kualitas Penerpan Manajemen Risiko Kredit
1) Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko

KPMR Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat
2) Pengawasan Pengurus dan Pengawas

KPMR Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3) Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko

KPMR Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

b Kualitas Penerpan Manajemen Risiko Operasional


1) Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko
KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

2) Pengawasan Pengurus dan Pengawas


KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3) Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko


KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

c Kualitas Penerpan Manajemen Risiko Kepatuhan


1) Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko
KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

2) Pengawasan Pengurus dan Pengawas


KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3) Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko


KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

d Kualitas Penerpan Manajemen Risiko Likuiditas


1) Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko

KPMR Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

2) Pengawasan Pengurus dan Pengawas

KPMR Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3) Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko


KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

e Kualitas Penerpan Manajemen Risiko Reputasi


1) Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko
KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

2) Pengawasan Pengurus dan Pengawas


KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3) Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko


KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

f Kualitas Penerpan Manajemen Risiko Stratejik


1) Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko
KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

2) Pengawasan Pengurus dan Pengawas


KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3) Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko


KPMR Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

C KINERJA
I EVALUASI KINERJA KEUANGAN
1 ASPEK RENTABILITAS DAN KEMANDIRIAN
a. Rasio Rentabilitas a. SHU setelah Pajak (EBT)
Assets ( ROA ) Rp. 8,401,144,850.0 6a 8,401,144,850 x 100%
b. Total Assets 1,112,547,392,158
Rp. 1,112,547,392,158

Rasio (%) Nilai Kategori


X => 7 1 Sehat
5< X < 7 2 Cukup Sehat
3< X < 5 3 Kurang Sehat
< 3 4 Tidak Sehat
b. Rasio Rentabilitas a. SHU Bagian Anggota
Modal sendiri ( ROE ) Rp. 8,401,144,850.0 6b. 8,401,144,850 x 100%
b. Total Modal sendiri 100,068,587,835
Rp. 100,068,587,835

Rasio (%) Nilai Kategori


X ≥ 10 1 Sehat
7.5 < X < 10 2 Cukup Sehat
5 < X < 7.5 3 Kurang Sehat
<5 4 Tidak Sehat

c. Rasio Kemandirian a. Partisipasi Netto


Operasional Rp. 106,794,277,778.0 6c. 106,794,277,778 x 100%
pelayanan b. Beban usaha ditambah 98,283,054,039
beban perkoperasian
Rp. 98,283,054,039

Rasio (%) Nilai Kategori


>=120 1 Sehat
110 < X < 120 2 Cukup Sehat
100 < X < 110 3 Kurang Sehat
< 100 4 Tidak Sehat

d a. SHU Bersih
SHU Bersih terhadap
Rp. 8,401,144,850.0 6c. 8,401,144,850 x 100%
Total Pendapatan (NPM)
b. Total pendapatan 172,367,761,335
Rp. 172,367,761,335

Rasio (%) Nilai Kategori


>=15 1 Sehat
10 < X < 15 2 Cukup Sehat
5 < X < 10 3 Kurang Sehat
<5 4 Tidak Sehat

2. ASPEK EFISIENSI

a a. Biaya Operasional
Biaya operasional
terhadap pendapatan Rp. 163,856,537,596.0 6c. 163,856,537,596 x 100%
operasional b. Pendapatan Operasional 172,367,761,335
Rp. 172,367,761,335

Rasio (%) Nilai Kategori


0 < X < 80 1 Sehat
80 < X < 90 2 Cukup Sehat
90 < X < 100 3 Kurang Sehat
> 100 4 Tidak Sehat

b Biaya Usaha terhadap a. Biaya Usaha


SHU Kotor Rp. 96,242,592,316.0 6c. 96,242,592,316 x 100%
b. SHU Kotor 106,794,277,778
Rp. 106,794,277,778

Rasio (%) Nilai Kategori


0 < X < 40 1 Sehat
40 < X < 60 2 Cukup Sehat
60 < X < 80 3 Kurang Sehat
> 80 4 Tidak Sehat

c Biaya Gaji Karyawan a. Biaya Gaji Karyawan


terhadap Total Rp. 47,117,193,530.0 6c. 47,117,193,530 x 100%
Pendapatan b. Total Pendapatan 172,367,761,335
Rp. 172,367,761,335

Rasio (%) Nilai Kategori


<5 1 Sehat
5 < x < 10 2 Cukup Sehat
10 < x < 15 3 Kurang Sehat
≥ 15 4 Tidak Sehat

d Biaya Operasional a. Biaya Operasional


terhadap Total
Rp. 163,856,537,596.0 6c. 163,856,537,596 x 100%
pembiayaan dan atau
Piutang b. Total Pembiayaan dan/Piutang 908,791,207,617
Rp. 908,791,207,617

Rasio (%) Nilai Kategori


< 60 1 Sehat
60 < x < 80 2 Cukup Sehat
80 < x < 100 3 Kurang Sehat
> 100 4 Tidak Sehat

II. MANAJEMEN KEUANGAN


1. ASPEK KUALITAS ASET PRODUKTIF
a pembiayaan pada a. pembiayaan pada anggota
Anggota terhadap Rp. 908,791,207,617.0 6c. 908,791,207,617 x 100%
Total Pembiayaan
dan/Piutang b. Total Pembiayaan dan/Piutang 908,791,207,617
Rp. 908,791,207,617

Rasio (%) Nilai Kategori


> 75 1 Sehat
50 < X < 75 2 Cukup Sehat
25 < X < 50 3 Kurang Sehat
< 25 4 Tidak Sehat

b pembiayaan a. Peminjaman Bermasalah


Bermasalah Terhadap Rp. 28,724,616,748.0 6c. 28,724,616,748 x 100%
Total Pembiayaan
dan/Piutang b. Total Pembiayaan dan/Piutang 908,791,207,617
Rp. 908,791,207,617

Rasio (%) Nilai Kategori


<5 1 Sehat
5< X < 8 2 Cukup Sehat
9 < X < 12 3 Kurang Sehat
> 12 4 Tidak Sehat

c PPAP terhadap PPAPW a. PPAP


Rp. (4,878,373,882.0) 6c. (4,878,373,882) x 100%
b. PPAWD 10,088,879,388
Rp. 10,088,879,388

Rasio (%) Nilai Kategori


>90 1 Sehat
60 < X < 90 2 Cukup Sehat
30 < X < 60 3 Kurang Sehat
< 30 4 Tidak Sehat

d Cadangan Risiko a. Cadangan Risiko


Terhadap pembiayaan Rp. (4,878,373,882.0) 6c. (4,878,373,882) x 100%
Bermasalah
b. pembiayaan Bermasalah 28,724,616,748
Rp. 28,724,616,748

Rasio (%) Nilai Kategori


> 75 1 Sehat
50 < X < 75 2 Cukup Sehat
25 < X < 50 3 Kurang Sehat
< 25 4 Tidak Sehat

e Aset Tetap terhadap a. Aset Tetap


total aset Rp. 57,374,928,525.0 6c. 57,374,928,525 x 100%
b. Total Aset 1,114,726,968,604
Rp. 1,114,726,968,604
Rasio (%) Nilai Kategori
< 15 1 Sehat
15 < X < 30 2 Cukup Sehat
30 < X < 45 3 Kurang Sehat
> 45 4 Tidak Sehat

f Piutang tak tertagih a. Piutang tak tertagih


terhadap Total Rp. (4,878,373,882.0) 6c. (4,878,373,882) x 100%
Pembiayaan
dan/Piutang b. Total Pembiayaan dan/Piutang 908,791,207,617
Rp. 908,791,207,617

Rasio (%) Nilai Kategori


< 5 1 Sehat
5 < X < 10 2 Cukup Sehat
10 < X < 15 3 Kurang Sehat
> 15 4 Tidak Sehat

2. ASPEK LIKUIDITAS
a Kas dan bank a. Kas dan Bank
terhadap kewajiban Rp. 79,653,967,936 5a. 79,653,967,936 x 100%
jangka pendek
b. Kewajiban Lancar 571,716,361,625
Rp. 571,716,361,625

Rasio (%) Nilai Kategori


> 20 1 Sehat
15 < X < 20 2 Cukup Sehat
10 < X < 15 3 Kurang Sehat
< 10 4 Tidak Sehat

b Pembiayaan a. Piutang/pembiayaan diberikan


dan/Piutang terhadap Rp. 908,791,207,617 5b. 908,791,207,617 x 100%
dana yang diterima
b. Dana yg Diterima 1,112,208,032,155
Rp. 1,112,208,032,155

Rasio (%) Nilai Kategori


>= 90 1 Sehat
75 < X < 90 2 Cukup Sehat
60 < X < 75 3 Kurang Sehat
< 60 4 Tidak Sehat

c Aset Lancar terhadap a. Aset lancar


Kewajiban Jangka Rp. 1,038,474,880,082.0 6c. 1,038,474,880,082 x 100%
Pendek
b. Kewajiban Jangka pendek 571,716,361,625
Rp. 571,716,361,625
Rasio (%) Nilai Kategori
>= 125 1 Sehat
100 < X < 125 2 Cukup Sehat
75 < X < 100 3 Kurang Sehat
< 75 4 Tidak Sehat

d Kas Bank terhadap a. Kas dan Bank


Total Aset Rp. 89,794,586,736.0 6c. 89,794,586,736 x 100%
b. Total Aset 1,114,726,968,604
Rp. 1,114,726,968,604

Rasio (%) Nilai Kategori


< 10 1 Sehat
10 < X ≤ 15 2 Cukup Sehat
15 < X ≤ 20 3 Kurang Sehat
> 20 4 Tidak Sehat

e Investasi Jangka a. Investasi Jangka Panjang


Panjang terhadap Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
Total Aset
b. Total Aset 1,114,726,968,604
Rp. 1,114,726,968,604

Rasio (%) Nilai Kategori


≤5 1 Sehat
5 < X ≤ 10 2 Cukup Sehat
10 < X ≤ 15 3 Kurang Sehat
> 15 4 Tidak Sehat

III. Kesinambungan
1. ASPEK PERTUMBUHAN
a Pertumbuhan Aset a. Aset Tahun Berjalan
Rp. 10,391,247,276.0 6c. 10,391,247,276 x 100%
b. Aset Tahun Lalu 1,104,335,721,328
Rp. 1,104,335,721,328

Rasio ( %) Nilai Kategori


≥10 1 Sehat
7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

b Pertumbuhan Dana a. Dana diterima Tahun berjalan


diterima Rp. 9,977,472,708.0 6c. 9,977,472,708 x 100%
b. Dana diterima tahun lalu 1,102,230,559,447
Rp. 1,102,230,559,447
Rasio ( %) Nilai Kategori
≥10 1 Sehat
7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

c Pertumbuhan Ekuitas a. Modal sendiri tahun berjalan


Rp. 865,057,005.0 6c. 865,057,005 x 100%
b. Modal sendiri tahun lalu 99,203,530,830
Rp. 99,203,530,830

Rasio ( %) Nilai Kategori


≥10 1 Sehat
7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

d Pertumbuhan Hasil a. hasil usaha bersih tahun berjalan


Usaha Bersih Rp. (132,944,700,767.0) 6c. (132,944,700,767) x 100%
b. hasil usaha bersih tahun lalu 141,345,845,617
Rp. 141,345,845,617

Rasio ( %) Nilai Kategori


>5% 1 Sehat
3 < X < 5% 2 Cukup Sehat
1 < X < 3% 3 Kurang Sehat
0<X< 1% 4 Tidak Sehat

e Pertumbuhan Piutang a. Piutang dan pembiayaan tahun berjalan


dan/ Pembiayaan Rp. 27,204,565,808.0 6c. 27,204,565,808 x 100%
b. Piutang dan pembiayaan tahun ini 881,586,641,809
Rp. 881,586,641,809

Rasio ( %) Nilai Kategori


≥10 1 Sehat
7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

2. ASPEK JATIDIRI
a Pendapatan Utama a. Pendapatan Utama
terhadap Total Rp. 172,367,761,335.0 6c. 172,367,761,335 x 100%
Pendapatan
b. Total pendapatan 172,367,761,335
Rp. 172,367,761,335
Rasio ( %) Nilai Kategori
> 85 % 1 Sehat
60 < X < 85% 2 Cukup Sehat
35 < X < 60% 3 Kurang Sehat
0 < X < 35 % 4 Tidak Sehat

b Members Share a. SHU Bersih


Capital effect Rp. 8,401,144,850.0 6c. 8,401,144,850 x 100%
17,025,760,000
b. Jumlah simpanan pokok dan wajib
Rp. 17,025,760,000

Rasio ( %) Nilai Kategori


≥ 30 % 1 Sehat
20 < X < 30% 2 Cukup Sehat
10 < X < 20% 3 Kurang Sehat
0 < X < 10 % 4 Tidak Sehat

c Partisipasi Simpanan a. Simpanan anggota yang masuk


Anggota Rp. 569,518,699,380.0 6c. 569,518,699,380 x 100%
b. total simpanan yang masuk 569,518,699,380
Rp. 569,518,699,380

Rasio ( %) Nilai Kategori


> 75 % 1 Sehat
50 < X < 75% 2 Cukup Sehat
25 < X < 50% 3 Kurang Sehat
0 < X < 25 % 4 Tidak Sehat

d Tingkat Pelayanan a. Dana yang disalurkan kepada anggota


Anggota Rp. 908,791,207,617.0 6c. 908,791,207,617 x 100%
b. Dana yang dihimpun dari anggota 724,264,419,271
Rp. 724,264,419,271

Rasio ( %) Nilai Kategori


> 100 % 1 Sehat
75 < X < 100% 2 Cukup Sehat
50 < X < 75% 3 Kurang Sehat
0 < X < 50 % 4 Tidak Sehat

e Biaya Pembinaan a. Biaya Perkoperasian


terhadap SHU Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. SHU Kotor 8,401,144,850
Rp. 8,401,144,850
Rasio ( %) Nilai Kategori
>5% 1 Sehat
3 < X < 5% 2 Cukup Sehat
1 < X < 3% 3 Kurang Sehat
0<X< 1% 4 Tidak Sehat
D PERMODALAN ( CAPITAL )
I KECUKUPAN PERMODALAN
a Rasio modal sendiri a. Modal Sendiri
thd Total Asset Rp 100,068,587,835 1.a 100,068,587,835 x 100%
b. Total Asset 1,112,547,392,158
Rp 1,112,547,392,158
Rasio ( %) Nilai Kategori
> 30 % 1 Sehat
20 < X < 30% 2 Cukup Sehat
10 < X < 20% 3 Kurang Sehat
0 < X < 10 % 4 Tidak Sehat

b Rasio Kecukupan a. Modal Tertimbang


Modal (CAR) Rp 88,555,741,580 1.c 88,555,741,580 x 100%
b. ATMR 1,026,421,794,982
Rp 1,026,421,794,982

Rasio ( %) Nilai Kategori


>8 1 Sehat
6< x<8 2 Cukup Sehat
4< x<6 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

II KECUKUPAN PENGELOLAAN PERMODALAN

a a. Modal pembiayaan anggota


Modal Pinjaman Anggota
Rp 639,867,287,542 1.b 639,867,287,542 x 100%
tehadap Total Aset
b. Total aSset 1,112,547,392,158
Rp 1,112,547,392,158 =

Rasio ( %) Nilai Kategori


> 30 % 1 Sehat
20 < X < 30% 2 Cukup Sehat
10 < X < 20% 3 Kurang Sehat
0 < X < 10 % 4 Tidak Sehat

b Kewajiban Jangka
Panjang terhadap a. Kewajiban Jangka Panjang
Ekuitas Rp 370,413,854,536 1.a 370,413,854,536 x 100%
b. Ekuitas 100,068,587,835
Rp 100,068,587,835

Rasio ( %) Nilai Kategori


x < 100 1 Sehat
100 < X < 125 2 Cukup Sehat
125 < X < 150 3 Kurang Sehat
>150 4 Tidak Sehat

c Modal Lembaga
terhadap Total Aset a. Modal Lembaga
Rp 7,653,905,971 1.a 7,653,905,971 x 100%
b. Total Asset 1,112,547,392,158
Rp 1,112,547,392,158

Rasio ( %) Nilai Kategori


> 10 % 1 Sehat
7 < X < 10% 2 Cukup Sehat
4 < X < 7% 3 Kurang Sehat
0 < X < 4% 4 Tidak Sehat

AT PEMERIKSAAN KESEHATAN
CUKUP SEHAT JUMLAH
operasi

Ratio NILAI BOBOT


SKOR
(%) KREDIT %
44 21 61 72.62

25.00% 4 1.00 1

60.00% 2 1.00 3

66.67% 2 1.00 3

100.00% 1 1.00 4
50.00% 3 1.00 2

3 1.00 2
50.00%

3 1.00 2
50.00%

33.33% 3 1.00 2

100.00% 1 1.00 4

76.47% 1 1.00 4
50.00% 3 1.00 2

2 1.00 3
66.67%

66.67% 2 1.00 3

100.00% 1 1.00 4

100.00%
1 1.00 4

100.00% 1 1.00 4
0.00% 4 1.00 1

72.73% 2 1.00 3

37.50% 3 1.00 2

100.00% 1 1.00 4

1 1.00 4
83.33% jangan terlalu overheted
15-25

64 31 91 61.00 73.39 293.548 20.78 30% 6.23


89.58% 1 1.00 4.00

91.45% 3 1.00 2.00

25.00% 4 1.00 1.00

50.00% 3 1.00 2.00

25.00% 4 1.00 1.00


50.00% 3 1.00 2.00

8.06% 4 1.00 1.00

5.33% 4 1.00 1.00

40.00% 3 1.00 2.00


80.00% 1 1.00 4.00

66.67% 2 1.00 3.00

33.33% 3 1.00 2.00

50.00% 3 1.00 2.00

3.0 1.00 2.00


4.0 1.00 1.00

1.0 1.00 4.00

1.0 1.00 4.00

2.0 1.00 3.00

1.0 1.00 4.00

1.0 1.00 4.00

2.0 1.00 3.00


1.0 1.00 4.00

1.0 1.00 4.00

1.0 1.00 4.00

1.0 1.00 4.00

1.0 1.00 4.00

1.0 1.00 4.00


1.0 1.00 4.00

1.0 1.00 4.00

2.0 1.00 3.00

1.0 1.00 4.00

72 29 73 62.93

0.76% 4 1.00 1.00


8.40% 2 1.00 3.00

108.66% 3 1.00 2.00

4.87% 4 1.00 1.00

95.06% 3 1.00 2.00


90.12% 4 1.00 1.00

27.34% 4 1.00 1.00

18.03% 1 1.00 4.00

100.00% 1 1.00 4.00


3.16% 1 1.00 4.00

48.35% 3 1.00 2.00

16.98% 4 1.00 1.00

5.15% 1 1.00 4.00


-0.54% 1 1.00 4.00

13.93% 3 1.00 2.00

81.71% 2 1.00 3.00

181.64% 1 1.00 4.00


8.06% 1 1.00 4.00

0.00% 1 1.00 4.00

0.94% 4 1.00 1.00

0.91% 4 1.00 1.00


0.87% 4 1.00 1.00

-94.06% 4 1.00 1.00

3.09% 4 1.00 1.00

100.00% 1 1.00 4.00


49.34% 1 1.00 4.00

100.00% 1 1.00 4.00

125.48% 1 1.00 4.00

0.00% 4 1.00 1.00


14 5 11

8.99% 4 1.00 1

8.63% 1 1.00 4

57.51% 1 1.00 4

370.16% 4 1.00 1
0.69% 4 1.00 1

66.22
ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN
RASIO PENGERTIAN KONDISI ANALISIS

PERMODALAN DALAM PENGAWASAN

Rasio kecukupan Rasio yang menunjukkan perbandingan antara ekuitas


modal yaitu dengan total aset. Penilaian rasio ekuitas terhadap total
perbandingan aset dimaksudkan untuk mengukur kemampuan ekuitas
antara modal dalam mendukung pendanaan terhadap total aset. Rasio
tertimbang Koperasi perlu melakukan evaluasi dengan
ekuitas terhadap total aset menunjukkan kemampuan
dengan aset sumber dana internal yang berasal dari simpanan pokok, melakukan peningkatan terhadap jumlah
Ekuitas terhadap
tertimbang Tidak Baik struktur ekuitas melalui penambahan
Total Aset simpanan wajib, modal penyetaraan,
menurut risiko modal/sumbangan/donasi, cadangan umum, cadangan simpanan pokok, simpanan wajib, hibah,
(ATMR) dikalikan tujuan risiko, dan hasil usaha belum dibagi terhadap total cadangan umum dan cadangan risiko
dengan 100%. aset yang dimiliki KSP dan USPPS Koperasi pada tahun
Modal tertimbang tertentu. Kategori optimal rasio modal sendiri terhadap
adalah jumlah dari total aset adalah sebesar 30%
hasil kali setiap
komponen modal
KSP dan USPPS
Koperasi yang
terdapat pada
neraca dengan
bobot pengakuan
risiko. ATMR Koperasi perlu mempertahankan kondisi
adalah jumlah dari modal pinjaman anggota terhadap total aset
hasil kali setiap agar struktur modal yang bersumber dari
#NAME? Baik
komponen aset partisipasi anggota mempunyai peran yang
KSP dan USPPS baik dalam upaya penghimpunan sumber
Koperasi yang modal koperasi
terdapat pada
neraca dengan
bobot pengakuan
risiko. Menghitung
nilai ATMR
dilakukan dengan
cara
menjumlahkan
hasil perkalian
nilai nominal aset
yang ada dalam
neraca dengan Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
bobot risiko melakukan peningkatan terhadap jumlah
0
masing-masing #NAME? DALAM PENGAWASAN KHUSUS
Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
komponen aset. pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
Kategori optimal umum dan cadangan risiko
rasio kecukupan
modal adalah
sebesar 8%
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Modal Pinjaman Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Anggota tehadap 0 Baik modal dengan persentase internal financing
Total Aset yang sehat dalam pengelolaan sumber
modalnya

Rasio Modal pinjaman anggota terhadap total aset


merupakan perbandingan antara simpanan atau
tabungan sukarela, simpanan berjangka milik anggota
yang dihimpun oleh KSP dan USPPS Koperasi dengan Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Modal Lembaga total aset. Rasio ini menunjukkan kemampuan KSP dan melakukan peningkatan terhadap jumlah
terhadap Total USPPS Koperasi dalam menghimpun dana luar yang Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Aset bersumber dari anggota untuk disalurkan kembali kepada pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
anggota. Semakin baik rasio ini menunjukkan tingkat umum dan cadangan risiko
keaktifan anggota Koperasi dalam menyimpan dana
kepada Koperasi. Kategori optimal rasio modal pinjaman
anggota terhadap total aset adalah sebesar 30%

CUKUP
1
SEHAT
Rasio Piutang pada anggota terhadap total pembiayaan
dan/piutang merupakan perbandingan antara jumlah
piutang pada anggota dibandingkan dengan total
pembiayaan dan/piutang. Semakin tinggi rasio piutang Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Pembiayaan pada
pada anggota terhadap total piutang menunjukkan Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Anggota terhadap
semakin baik koperasi dalam mengelola kualitas aset Baik modal dengan persentase internal financing
Total Pembiayaan
produktifnya yang menggambarkan semakin baik pula yang sehat dalam pengelolaan sumber
dan/Piutang
KSPPS dan USPPSPS Koperasi dalam memberikan modalnya
pelayanan kepada anggotanya. Kategori optimal rasio
pembiayaan pada anggota terhadap total pembiayaan
sebesar 75%

Rasio Piutang bermasalah terhadap total piutang


merupakan rasio yang membandingkan antara piutang
bermasalah terhadap total piutang yang diberikan.
Pembiayaan Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Piutang bermasalah terdiri dari piutang yang kurang
Bermasalah Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
lancar, ragu-ragu dan macet. Semakin rendah rasio
Terhadap Total Baik modal dengan persentase internal financing
piutang bermasalah terhadap total piutang menunjukkan
pembiayaan dan/ yang sehat dalam pengelolaan sumber
semakin baik koperasi dalam mengelola kualitas aset
Piutang modalnya
produktifnya. Kategori optimal rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan sebesar
5%
Rasio PPAP terhadap PPAPWD merupakan rasio yang
mengukur perbandingan antara penyisihan penghapusan
aset produktif (PPAP) terhadap penyisihan piutang aset Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
produktif yang wajib dibentuk (PPAPWD) Rasio ini melakukan peningkatan terhadap jumlah
PPAP terhadap
menunjukkan kemampuan manajemen KSPPS dan Kurang Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
PPAPWD
USPPSPS Koperasi menyisihkan pendapatannya untuk pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
menutupi risiko (penghapusan) aset produktif yang umum dan cadangan risiko
disalurkan dalam bentuk piutang. Kategori optimal rasio
PPAP terhadap PPAPWD adalah 100%.

Rasio Cadangan risiko terhadap piutang bermasalah


merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara
cadangan risiko terhadap piutang bermasalah. Rasio ini
menggambarkan besarnya cadangan risiko yang Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Cadangan Risiko
disiapkan oleh KSPPS dan USPPSPS Koperasi dalam melakukan peningkatan terhadap jumlah
Terhadap
mengatasi piutang bermasalah. Semakin tinggi Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
pembiayaan
cadangan risiko terhadap piutang bermasalah pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
Bermasalah
menunjukkan semakin baik koperasi dalam mengelola umum dan cadangan risiko
kualitas aset produktifnya. Kategori optimal rasio
Cadangan Risiko Terhadap pembiayaan Bermasalah
sebesar 90%

Rasio Aset tetap terhadap total aset merupakan rasio


yang mengukur perbandingan antara aset tetap dengan
total aset. Rasio ini menunjukkan persentase nilai aset
tetap terhadap total aset yang dimiliki KSPPS dan
USPPSPS Koperasi. Aset tetap terdiri dari aset tetap Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Aset Tetap yang digunakan dalam mendukung kegiatan operasional Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
terhadap total KSPPS dan USPPSPS Koperasi. Nilai rasio ini Baik modal dengan persentase internal financing
aset diharapkan optimal tidak terlalu besar dan tidak juga yang sehat dalam pengelolaan sumber
kekurangan, sebab jika semakin besar porsi aset tetap modalnya
mengakibatkan jumlah dana yang digunakan untuk
pemberian pembiayaan akan semakin kecil sehingga
pengelolaan keuangan menjadi tidak produktif. Kategori
optimal rasio aset tetap terhadap total aset sebesar 15%

Rasio piutang tak tertagih terhadap total pembiayaan


dan/piutang merupakan perbandingan antara piutang
tidak tertagih dengan jumlah piutang yang diberikan. Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Piutang tak
Semakin tinggi nilai rasio ini menunjukkan semakin Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
tertagih terhadap
rendah tingkat kualitas aset yang dimiliki. Semakin Baik modal dengan persentase internal financing
Total pembiayaan
rendah dan kecil nilai rasio ini semakin baik dan yang sehat dalam pengelolaan sumber
dan/ piutang
menunjukkan kondisi yang baik. Kategori optimal rasio modalnya
piutang tidak tertagih terhadap jumlah piutang dan
pembiayaan sebesar 5%

#NAME? #NAME?

Manajemen umum menunjukkantingkat kapasitas terkait


#NAME? dengan rencana strategis, visi, misi, sasaran dan tujuan #NAME? #NAME?
baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Manajemen kelembagaan menunjukkan tingkat kapasitas


#NAME? #NAME? #NAME?
Koperasi dalam pengelolaan kelembagaannya.
Manajemen permodalan menunjukkan tingkat
kemampuan Koperasi dalam mengelola permodalannya.
#NAME? #NAME? #NAME?
Pengaturan komposisi struktur modal yang baik mampu
mencerminkan tingkat kesehatan bagi koperasi

Manajemen aset menunjukkan tingkat kemampuan


Koperasi dalam mengelola aset yang dimilikinya. Struktur
#NAME? #NAME? #NAME?
Kualitas aset yang baik dapat memberikan dampak yang
positif bagi perkembangan koperasi

Manajemen likuiditas menunjukkan tingkat kemampuan


manajemen Koperasi dalam mengelola ketersediaan
#NAME? likuiditas koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka #NAME? #NAME?
pendeknya. Likuiditas yang optimal mampu memberikan
dampak yang baik bagi perkembangan koperasi

Manajemen risiko menunjukkan kemampuan koperasi


dalam mengelola manajemen risikonya. Pengelolaan
manajemen risiko yang baik dapat berdampak positif
#NAME? #NAME? #NAME?
bagi kemajuan koperasi dan melakukan evaluasi dini
untuk dapat terhindak dari kemungkinan kegagalan
keuangan.

Manajemen akuntabilitas menunjukkan kapasitas


Koperasi dalam mengelola laporan keuangan dan tingkat
#NAME? validitasnya. Kemampuan koperasi dalam mengelola #NAME? #NAME?
akuntabilitasnya dapat meningkatkan kepercayaan publik
khususnya anggota terhadap koperasi

EFISIENSI DALAM PENGAWASAN KHUSUS

Rasio biaya operasional terhadap pendapatan


operasional merupakan perbandingan antara biaya
operasional terhadap pendapatan operasional. Biaya
operasional adalah biaya pokok ditambah dengan biaya Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Biaya Operasional
usaha bagi anggota ditambah biaya perkoperasian. melakukan peningkatan terhadap jumlah
terhadap
Untuk USPPSPS Koperasi, biaya perkoperasian dihitung Kurang Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Pendapatan
secara proporsional. Semakin rendah nilai rasio biaya pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
Operasional
operasional terhadap pendapatan operasional semakin umum dan cadangan risiko
baik nilai aspek efisiensi koperasi. Kategori optimal rasio
biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto
kurang dari 90%

Rasio Biaya usaha terhadap SHU Kotor merupakan rasio


yang mengukur perbandingan antara biaya usaha
dengan SHU Kotor. Biaya usaha merupakan biaya tidak Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Biaya Usaha langsung yang muncul dari kegiatan dalam mendukung melakukan peningkatan terhadap jumlah
terhadap SHU operasional KSPPS dan USPPSPS Koperasi. Biaya ini Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Kotor diharapkan tidak melebihi biaya pokok yang merupakan pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
biaya langsung. Kategori optimal rasio biaya operasional umum dan cadangan risiko
pelayanan terhadap partisipasi bruto adalah kurang dari
40%
Rasio Biaya gaji karyawan terhadap total pendapatan
menunjukkan tingkat perbandingan antara gaji karyawan
Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Biaya Gaji yang dibayarkan oleh KSPPS dan USPPSPS Koperasi
melakukan peningkatan terhadap jumlah
Karyawan dengan total pendapatan. Semakin rendah nilai rasio
Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
terhadap Total antara biaya gaji karyawan dengan total pendapatan
pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
Pendapatan menunjukkan semakin baik nilai aspek efisiensi koperasi.
umum dan cadangan risiko
Kategori optimal rasio efisiensi pelayanan adalah kurang
dari 10%

Biaya Operasional terhadap Total pembiayaan


dan/Piutang. Rasio ini menunjukkan kemampuan KSPPS
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Biaya Operasional dan USPPSPS dalam menghasilkan piutang yang
Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
terhadap Total disalurkan dengan biaya operasional yang dikeluarkan.
Baik modal dengan persentase internal financing
pembiayaan dan Semakin rendah nilai rasio ini menunjukkan KSPPS
yang sehat dalam pengelolaan sumber
atau Piutang semakin efisien dalam mengelola biaya operasionalnya
modalnya
dalam menyalurkan pembiayaan. Kategori optimal rasio
efisiensi pelayanan adalah 40%

LIKUIDITAS SEHAT

Rasio Kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek


merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan
antara kas dan bank dengan kewajiban jangka pendek.
Rasio kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek
merupakan kemampuan dana yang paling likuid yang Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Kas dan bank
ada di koperasi dalam membayar kewajiban jangka melakukan peningkatan terhadap jumlah
terhadap
pendeknya. Jumlah kas dan bank memang harus Kurang Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
kewajiban jangka
optimal, tidak juga terlalu besar karena dapat pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
pendek
menimbulkan ketidakefisienan, namun juga tidak terlalu umum dan cadangan risiko
kecil karena ketika membayar kewajiban-kewajiban
jangka pendek jangan sampai terhambat. Kategori
optimal rasio kas dan bank terhadap kewajiban jangka
pendek adalah sebesar 10%

Rasio piutang yang diberikan terhadap dana yang


diterima merupakan perbandingan piutang yang
diberikan terhadap dana yang diterima. Rasio ini Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Piutang terhadap menunjukkan kemampuan koperasi yang seimbang melakukan peningkatan terhadap jumlah
dana yang dalam mengelola pembiayaan yang diberikan serta Cukup Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
diterima kemampuan memperoleh pendanaan. Nilai rasio ini pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
makin tinggi semakin baik. Kategori optimal rasio umum dan cadangan risiko
pembiayaan yang diberikan terhaap dana yang diterima
adalah sebesar 90%.

Rasio ini mengukur perbandingan aset lancar dengan


kewajiban lancar. Makin tinggi nilai rasio ini menunjukkan Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Aset Lancar
tingkat likuiditas koperasi yang makin baik. Karena Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
terhadap
menunjukkan kemampuan aset lancar dalam memenuhi Baik modal dengan persentase internal financing
Kewajiban Jangka
kewajiban jangka pendeknya. Kategori optimal rasio aset yang sehat dalam pengelolaan sumber
Pendek
lancar terhadap kewajiban jangka pendek adalah modalnya
sebesar 125%
Rasio kas dan bank terhadap total aset merupakan
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
perbandingan antara kas dan bank dengan total aset.
Kas Bank Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Rasio ini bermanfaat untuk melihat jumlah aset lancar
terhadap Total Baik modal dengan persentase internal financing
yang dimiliki koperasi. Nilai rasio ini perlu optimal tidak
Aset yang sehat dalam pengelolaan sumber
terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Kategori optimal
modalnya
rasio kas bank terhadap total aset sebesar 10%

Rasio ini membandingkan antara nilai investasi jangka


Koperasi perlu mempertahankan kondisi
panjang dibandingkan dengan total aset. Investasi
Investasi Jangka Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
jangka panjang sebaiknya optimal tidak terlalu besar,
Panjang terhadap Baik modal dengan persentase internal financing
karena lebih utama dana di distribusikan sebagai
Total Aset yang sehat dalam pengelolaan sumber
piutang. Kategori optimal rasio investasi jangka panjang
modalnya
terhadap total aset adalah sebesar 5%

RENTABILITAS DALAM PENGAWASAN KHUSUS


Rasio Rentabilitas aset adalah perbandingan antara sisa Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
hasil usaha setelah pajak yang diperoleh dengan aset melakukan peningkatan terhadap jumlah
Rentabilitas Aset
yang dimiliki . Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
(Return on Asset)
Kategori optimal rasio rentabilitas aset adalah sebesar pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
7% umum dan cadangan risiko

Rasio rentabilitas ekuitas adalah rasio yang mengukur


SHU bagian anggota dibandingkan total modal sendiri. Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Rentabilitas Rasio rentabilitas ekuitas ini dimaksudkan untuk melakukan peningkatan terhadap jumlah
Ekuitas (Return mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh laba Cukup Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
on Equity) atau keuntungan dari ekuitas yang dikelola. Semakin pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
tinggi rasio ini semakin baik. Kategori optimal rasio umum dan cadangan risiko
rentabilitas ekuitas adalah sebesar 10%

Rasio kemandirian operasional pelayanan ini


dimaksudkan untuk mengukur kemandirian koperasi Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
dalam pelayanan operasional untuk anggota. Semakin melakukan peningkatan terhadap jumlah
Kemandirian
tinggi semakin baik. Rasio kemandirian operasional Kurang Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Operasional
adalah partisipasi netto dibandingkan biaya usaha pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
ditambah biaya perkoperasian. Kategori optimal rasio umum dan cadangan risiko
kemandirian operasional adalah sebesar 120%

Rasio SHU bersih terhadap total pendapatan adalah


rasio yang membandingkan antara SHU dengan total
Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
SHU Bersih pendapatan. Rasio ini menunjukan kemampuan KSPPS
melakukan peningkatan terhadap jumlah
terhadap Total dan USPPSPS Koperasi dalam menghasilkan SHU dari
Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Pendapatan pendapatan yang diperoleh. Semakin besar nilai rasio ini
pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
(NPM) menunjukkan semakin baik KSPPS dan USPPSPS
umum dan cadangan risiko
dalam mengelola sumber daya keuangan koperasi.
Kategori optimal NPM sebesar 15%

PERTUMBUHAN DALAM PENGAWASAN KHUSUS


Rasio Pertumbuhan aset menunjukkan perbandingan
Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
antara aset periode berjalan dengan periode
melakukan peningkatan terhadap jumlah
Pertumbuhan sebelumnya. Pertumbuhan aset yang positif
Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Aset menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengelola
pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
sumber daya keuangan koperasi. Kategori optimal rasio
umum dan cadangan risiko
pertumbuhan aset sebesar 5%
Rasio Pertumbuhan dana yang diterima menunjukkan
kepercayaan anggota maupun non anggota terhadap
koperasi. Semakin bertambahnya nilai dana yang
diterima dari tahun sebelumnya menggambarkan
Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
ketersedian dana yang lebih besar untuk dapat
melakukan peningkatan terhadap jumlah
Pertumbuhan disalurkan dalam bentuk pembiayaan dan pembiayaan.
Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Dana diterima Rasio ini membandingkan nilai dana yang diterima tahun
pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
berjalan dengan dana yang diterima tahun sebelumnya.
umum dan cadangan risiko
Jika nilai pertumbuhan dana yang diterima negatif
menunjukkan bahwa terjadi penurunan terhadap
ketersediaan dana yang diterima tersebut. Kategori
optimal rasio pertumbuhan dana diterima sebesar 5%.

Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan


Rasio Pertumbuhan ekuitas mengukur perubahan dari
melakukan peningkatan terhadap jumlah
Pertumbuhan ekuitas tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Ekuitas Semakin tinggi nilai rasio ini semakin baik. Kategori
pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
optimal rasio pertumbuhan ekuitas adalah sebesar 5%.
umum dan cadangan risiko
Rasio Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih merupakan rasio
yang membandingkan antara hasil usaha bersih tahun
Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
tertentu dengan hasil usaha bersih tahun sebelumnya.
Pertumbuhan melakukan peningkatan terhadap jumlah
Nilai yang tumbuh secara positif pada setiap tahunnya
Hasil Usaha Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
menunjukkan kondisi yang baik. Namun sebaliknya
Bersih pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
kondisi yang negatif menunjukkan kondisi yang kurang
umum dan cadangan risiko
baik. Kategori optimal rasio pertumbuhan hasil usaha
bersih sebesar 5%.

Rasio Pertumbuhan pembiayaan yang diberikan


menunjukkan perbandingan antara pembiayaan yang
diberikan tahun berjalan dengan pembiayaan yang
Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
diberikan pada tahun sebelumnya. Semakin tinggi nilai
Pertumbuhan melakukan peningkatan terhadap jumlah
rasio ini semakin baik sebab menunjukkan potensi
Piutang dan Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
pembiayaan yang tersalurkan semakin besar selama
Pembiayaan pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
nilainya tumbuh posistif. Namun jika nilai ini tumbuh
umum dan cadangan risiko
dengan nilai negatif menunjukkan kondisi yang kurang
baik. Kategori optimal rasio pertumbuhan pembiayaan
sebesar 5%.

ASPEK JATIDIRI SEHAT


Rasio pendapatan utama terhadap total pendapatan
merupakan rasio yang membandingkan antara
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
pendapatan operasional utama dengan total
Pendapatan Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
pendapatan. Semakin tinggi nilai ini semakin baik sebab
Utama terhadap Baik modal dengan persentase internal financing
sumber utama pendapatan adalah dari pembiayaan yang
Total Pendapatan yang sehat dalam pengelolaan sumber
diberikan kepada anggota. Kategori optomal rasio
modalnya
pendapatan utama terhadap total pendapatan adalah
sebesar 85%

Members Share Capital effect menunjukkan


SHU Bersih perbandingan SHU Bersih dengan simpanan pokok dan Koperasi perlu mempertahankan kondisi
terhadap simpanan wajib. Rasio ini menunjukan kontribusi modal Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Simpanan Pokok yang berasal dari anggota terhadap keuntungan. Selain Baik modal dengan persentase internal financing
dan Simpanan itu, rasio ini menunjukan seberapa jauh tanggungan akhir yang sehat dalam pengelolaan sumber
Wajib yang dipikul oleh anggota ketika terjadi risiko. Kategori modalnya
Optimal rasio members share capital effect sebesar 30%
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Partisipasi Rasio partisipasi simpanan anggota menunjukkan tingkat Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Simpanan keaktifan anggota dalam hal simpanan. Kategori optimal Baik modal dengan persentase internal financing
Anggota rasio partisipasi simpanan anggota sebesar 75% yang sehat dalam pengelolaan sumber
modalnya
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Rasio pelayanan anggota adalah perbandingkan antara
Tingkat Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
dana yang disalurkan kepada anggota dibandingkan
Pelayanan Baik modal dengan persentase internal financing
dengan dana yang dihimpun dari anggota. Kategori
Anggota yang sehat dalam pengelolaan sumber
optimal adalah sebesar 100%.
modalnya

Rasio biaya pembinaan, pendidikan dan pelatihan


pengurus, pengawas dan anggota koperasi terhadap
SHU kotor merupakan rasio yang membandingkan
antara biaya pembinaan, pendidikan dan pelatihan
Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
pengurus, pengawas dan anggota koperasi dengan SHU
melakukan peningkatan terhadap jumlah
Biaya Pembinaan Kotor. Rasio ini mengukur upaya dalam meningkatkan
Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
terhadap SHU kapasitas koperasi untuk pembinaan, pendidikan dan
pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
pelatihan penting dilakukan agar kompetensi dan
umum dan cadangan risiko
kemampuan sumber daya manusia pengurus dan
pengelola dapat memenuhi standar pelayanan. Kategori
optimal rasio biaya pembinaan terhadap SHU bersih
sebesar 5%.

Anda mungkin juga menyukai