Anda di halaman 1dari 139

INPUT DATA

NO VARIABEL DAN INDIKATOR PENGUKURAN KONDISI

A TATA KELOLA
I PRINSIP KOPERASI
1 KEANGGOTAAN BERSIFAT TERBUKA
Kepatuhan Koperasi untuk menerima/pengunduran anggota secara sukarela
(tidak ada paksaan) yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran
Terpenuhi
rumah tangga
a
Kepatuhan Koperasi untuk menerima/Pengunduran anggota secara terbuka
(bagi semua etnis, suku agama dan lain-lain) yang tercantum dalam anggaran
b dasar dan anggaran rumah tangga Terpenuhi

Jumlah tambahan anggota baru yang masuk lebih besar daripada jumlah
c anggota yang keluar/mengundurkan diri Terpenuhi

Dokumen pendukung terkait dengan penerimaan dan pengunduruan anggota


d valid Terpenuhi

2 PENGELOLAAN DILAKUKAN SECARA DEMOKRATIS


Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan
koperasi, dilakukan oleh anggota secara demokratis One man one vote, dalam
a Rapat Anggota Tidak Terpenuhi

Kepatuhan Koperasi dalam pengelolaan koperasi, dilakukan oleh anggota


secara demokratis One man one vote, dalam Rapat Anggota
b Tidak Terpenuhi

Semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk menjadi pengurus koperasi
c Terpenuhi

Semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk menjadi pengawas koperasi
d Terpenuhi

Keterlibatan anggota dalam menetapkan peraturan


e Terpenuhi

3 PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA DILAKUKAN SECARA ADIL SEBANDING DENGAN BESARNYA JAA USAHA MASING
Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk anggota dibagi
a proprosional dengan besarnya jasa usaha yang ketentuannya tercantum dalam Tidak Terpenuhi
AD/ART
Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk anggota dibagi
proprosional dengan besarnya modal anggota kepada koperasi yang
b ketentuannya tercantum dalam AD/ART terpenuhi
Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk anggota dibagi
c tidak dibagi sama rata, yang ketentuannya tercantum dalam AD/ART terpenuhi

4 PEMBERIAN BALAS JASA YANG TERBATAS TERHADAP MODAL


Kepatuhan koperasi terkait dengan simpanan sukarela diberikan balas jasa
atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga) yang wajar dan disepakati di
a dalam Rapat Anggota terpenuhi

Kepatuhan koperasi terkait dengan simpanan berjangka diberikan balas jasa


atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga) yang wajar dan disepakati di
b dalam Rapat Anggota Terpenuhi

Kepatuhan koperasi terkait dengan modal penyertaan diberikan balas jasa atau
imbalan terbatas berupa imbalan (bunga) yang wajar dan disepakati di dalam
c Rapat Anggota Terpenuhi

Koperasi mempunyai ketentuan/peraturan khusus terkait dengan balas jasa


d Terpenuhi

5 KEMANDIRIAN
Kepatuhan koperasi terkait dengan pengelolaan koperasi dilakukan atas dasar
a pada kemampuan dan kekuatan internal koperasi (mandiri) Tidak Terpenuhi

Kepatuhan koperasi terkait dengan pengelolaan koperasi dilakukan atas dasar


b tidak tergantung oleh pihak eksternal Tidak Terpenuhi

Kepatuhan koperasi terkait dengan pengelolaan koperasi bahwa bantuan dana


hanya digunakan sebagai sarana bukan tujuan berkoperasi
c Terpenuhi

Ketersedian dokumen pendukung aspek kemandirian


d Terpenuhi

6 PENDIDIKAN PERKOPERASIAN
Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan
pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi pengurus yang terstruktur dan
a dilaksanakan secara rutin dan berjenjang setiap tahun Tidak Terpenuhi

Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan


pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi pengawas yang terstruktur dan
b dilaksanakan secara rutin dan berjenjang setiap tahun Tidak Terpenuhi

Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan


pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi pengelola yang terstruktur dan
c dilaksanakan secara rutin dan berjenjang setiap tahun Terpenuhi
Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan
pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi anggota yang terstruktur dan
d dilaksanakan secara rutin dan berjenjang setiap tahun Terpenuhi

7 KERJASAMA KOPERASI
Ada kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang usaha baik antar
a koperasi dan institusi lainnya baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional Tidak Terpenuhi
dan internasional

Ada kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang permodalan baik antar
b koperasi dan institusi lainnya baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional Tidak Terpenuhi
dan internasional
Ada kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang organisasi dan
pengembangan sumber daya manusia, pemasaran dan sistem informasi baik
c antar koperasi dan institusi lainnya baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, Terpenuhi
nasional dan internasional

Kerjasama yang dilakukan telah memberikan kontribusi bagi kemajuan


d koperasi dan anggota Terpenuhi

II KELEMBAGAAN
1 LEGALITAS BADAN HUKUM KOPERASI
a Keabsahan dokumen badan hukum Tidak Terpenuhi
b Kesesuaian jenis usaha dengan dokumen badan hukum Tidak Terpenuhi
c Kesesuaian lokasi koperasi dengan dokumen badan hukum Terpenuhi
2 IZIN USAHA SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH
a Mengukur keabsahan dokumen Izin Usaha simpan pinjam Terpenuhi
b Mengukur keabsahan dokumen Kantor cabang Terpenuhi
c Ketersediaan papan nama Terpenuhi
3 ANGGARAN DASAR
a Daftar nama pendiri; Terpenuhi
b Nama dan tempat kedudukan; Terpenuhi
c Jenis koperasi; Terpenuhi
d Maksud dan tujuan; Tidak Terpenuhi
e Jangka waktu berdirinya; Tidak Terpenuhi
f keanggotaan; Tidak Terpenuhi
Jumlah setoran simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai modal awal;
g Tidak Terpenuhi
h Permodalan; Terpenuhi
1 Rapat anggota; Terpenuhi
j Pengurus; Terpenuhi
k Pengawas; Terpenuhi
l Pengelolaan dan pengendalian; Terpenuhi
m Bidang usaha; Terpenuhi
n Pembagian sisa hasil usaha; Terpenuhi
o Ketentuan mengenai pembubaran, penyelesaian, dan hapusnya status badan Terpenuhi
p hukum
Sanksi Terpenuhi
q Persus Terpenuhi
4 KEANGGOTAAN
a Ketersediaan buku daftar anggota, Tidak Terpenuhi
b Tidak terjadi penurunan anggota yang melebihi 20 orang Tidak Terpenuhi
c Tingkat keaktifan anggota baik dari aspek simpanan maupun Terpenuhi
d pinjaman/pembiayaan
Partisipasi dalam rapat anggota Terpenuhi
5 KELENGKAPAN ORGANISASI
a Pelaksanaan Rapat anggota Terpenuhi
b Ketersediaan pengurus Terpenuhi
c Ketersediaan pengawas dan pengelola Tidak Terpenuhi

III MANAJEMEN
1 MANAJEMEN UMUM
a Ketersedian visi, misi dan tujuan koperasi; Terpenuhi
b Ketersedian rencana kerja baik jangka panjang dan jangka pendek; Terpenuhi
c Pengukuran dan evaluasi atas rencana kerja Terpenuhi
2 MANAJEMEN KELEMBAGAAN
a Ketersedian struktur organisasi; Terpenuhi
b Ketersedian uraian tugas; Terpenuhi
c Ketersediaan SOM dan SOP; Terpenuhi
d Sistem pengamanan dokumen Terpenuhi
3 MANAJEMEN PERMODALAN
a Pertumbuhan modal sendiri; Terpenuhi
b Pertumbuhan simpanan anggota; Terpenuhi
c Peningkatan cadangan; Terpenuhi
d Investasi bersumber dari modal sendiri. Terpenuhi
4 MANAJEMEN ASET
a Pembiayaan yang diberikan dengan dukungan agunan; Terpenuhi
b Kolektibilitas pembayaran; Terpenuhi
c Tingkat pengembalian pembiayaan macet masih dapat tertagih; Terpenuhi
d Menjaga prinsip kehati-hatian dalam memberikan pinjaman Terpenuhi
5 MANAJEMEN LIKUIDITAS
a Memiliki kebijakan tertulis mengenai pengendalian likuiditas; Tidak Terpenuhi
b Ketersediaan fasilitas pembiyaan dari lembaga keuangan lain; Tidak Terpenuhi
c Peraturan khusus terkait standar likuiditas; Tidak Terpenuhi
d Sistem informasi yang mendukung pemantauan likuiditas koperasi Tidak Terpenuhi

IV PRINSIP SYARIAH
1 MANAJEMEN PENGAWAS SYARIAH
Adanya Dewan Pengawas Syariah (dibuktikan dengan SK pengangkatan
a Dewan Pengawas Syariah) Tidak Terpenuhi

Pertemuan kelompok yang dihadiri Pengurus, Pengawas, Dewan Pengawas


Syariah, Pengelola, Karyawan, pendiri dan anggota yang diselenggarakan
b secara berkala (dibuktikan dengan daftar hadir dan agenda acara pertemuan Tidak Terpenuhi
kelompok).

Frekuensi rapat Dewan Pengawas Syariah untuk membicarakan ketepatan pola


pembiayaan yang dijalankan pengelola dalam 1 tahun dibuktikan dengan daftar
c hadir dan agenda rapat Dewan Pengawas Syariah) Tidak Terpenuhi
Melakukan penilaian terhadap kondisi KSPPSPS dan USPPS Koperasi
d Tidak Terpenuhi

Membuat laporan internal pengawasan


e Tidak Terpenuhi

Memastikan kesesuaian kegiatan operasional KSPPSPS dan USPPS Koperasi


f terhadap fatwa DSN Tidak Terpenuhi

Menyampaikan laporan pengawasan kepada DSN


g Tidak Terpenuhi
Menilai aspek syariah produk yang dikeluarkan KSPPS dan USPPS Koperasi
h Tidak Terpenuhi

Menilai opini syariah


1 Tidak Terpenuhi

Melakukan diskusi berkala dengan pengurus


j Tidak Terpenuhi

DPS mempunyai keahlian dibidang ekonomi syariah dan audit


k Tidak Terpenuhi

2 MANAJEMEN PENGELOLAAN ASET SYARIAH


Akad dilaksanakan sesuai tata cara syariah (dibuktikan dari catatan hasil
a penilaian Dewan Pengawas Syariah Tidak Terpenuhi

Penempatan dana pada lembaga keuangan syariah (dibuktikan dengan laporan


b penurunan dana) Tidak Terpenuhi

Komposisi modal penyertaan dan pembiayaan berasal dari lembaga keuangan


c syariah (dibuktikan dengan laporan sumber dana) Tidak Terpenuhi

Nisbah bagi hasil yang ditetapkan KSPPSPS/USPPS Koperasi dapat diketahui


dengan jelas (di awal periode akad Hak persentase (%) yang jelas dan konsist
bagi seluruh pihak (setiap pihak yang berakad tahu), di akhir periode akad atau
d saat pembagiaan hasil, pembagian/share dengan nominal yang jelas yang Tidak Terpenuhi
berdasarkan persentase/nisbah

Dalam mengatasi pembiayaan bermasalah digunakan pendekatan syariah


(konfirmasi dengan mudharib (pihak yang mengelola harta) dengan muqtaridh
e (pihak yang berhutang) Tidak Terpenuhi

Tingkat pembiayaan konsumtif tidak lebih dari 50% dengan muqtaridh (pihak
f yang berhutang) Terpenuhi

KSPPSPS/USPPS Koperasi melakukan investasi jangka panjang pada


g lembaga keuangan syariah tidak melebihi 20% Terpenuhi

Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan


h penyaluran dana serta pelayanan jasa Terpenuhi

3 MANAJEMEN SDM SYARIAH


Manajemen KSPPS/USPPS Koperasi memiliki sertifikat pendidikan
a pengelolaan lembaga keuangan syariah yang dikeluarkan oleh pihak yang Terpenuhi
kompeten (dibuktikan dengan sertifikat)
Pengurus dan pengawas mempunyai pemahaman dan kompetensi terkait
dengan aspek Syariah. Pengurus dan pengawas mempunyai pemahaman dan
b kompetensi terkait aspek syariah sesuai tanggungjawab/posisi jabatannya. Terpenuhi

Pengurus menyiapkan dana untuk pembinaan, pelatihan kepada para


c Terpenuhi
pengelola Koperasi terkait dengan kompetensi dalam prinsip-prinsip syariah
Pengurus menyiapkan dana untuk pembinaan, dan pendidikan kepada para
d Terpenuhi
anggota Koperasi terkait dengan ekonomi dan prinsip-prinsip syariah
4 SOSIAL DAN KEBAJIKAN (MASLAHAT)
Meningkatnya titipan ZIS dari anggota (dibuktikan dengan laporan penerimaan
a titipan ZIS dari anggota) Terpenuhi

Meningkatnya pemahaman dan kesadaran anggota terhadap keunggulan


sistem syariah dari waktu ke waktu (dibuktikan dengan adanya laporan
b peningkatan partisipasi mudharib di KSPPSPS USPPS Koperasi Terpenuhi

KSPPSPS/USPPS Koperasi menyiapkan dana yang bersifat Qordul Hasan


c Terpenuhi
Meningkatnya kesejahteraan anggota KSPPS dan USPPS Koperasi (dibuktikan
d dengan peningkatan pendapatan anggota) Terpenuhi

Meningkatnya pemberdayaan ekonomi masyarakat atas keberadaaan


KSPPSPS dan USPPS Koperasi (dibuktikan dengan program kerja KSPPSPS
e dan USPPS Koperasi dalam bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat Terpenuhi

Koperasi mempunyai program kerja dalam memajukan usaha anggotanya


f Terpenuhi

B PROFIL RISIKO
I RISIKO INHEREN
1 RISIKO OPERASIONAL
a SKALA USAHA DAN STRUKTUR ORGANISASI
Skala usaha koperasi didukung dengan kapasitas sumber daya yang cukup
(1). dan memadai Tidak Terpenuhi

Struktur organisasi terpenuhi lengkap sesuai ketentuan tata kelola Koperasi


(2). Tidak Terpenuhi

Terdapat peran aktif dari pihak yang terdapat pada struktur organisasi koperasi
(3). Tidak Terpenuhi

Pihak yang tercsntum dalam struktur organisasi memberikan kontribusi positif


(4). atas uraian tugas yang diberikan Terpenuhi

b KEBERAGAMAN PRODUK DAN/ATAU JASA


Koperasi memiliki produk/jasa yang beragam selain kegiatan usaha utama
(1). Tidak Terpenuhi

Layanan produk/jasa selain yang utama didukung dengan kemampuan dan


(2). keahlian internal koperasi Tidak Terpenuhi

Layanan produk/jasa selain yang utama masih sesuai dengan pelayanan utama
koperasi
(3). Terpenuhi

Ragam layanan produk/jasa dilaksanakan secara langsung dengan dukungan


(4). sumber daya koperasi Terpenuhi

2 RISIKO KEPATUHAN
a JENIS, SIGNIFIKANSI, DAN FREKUENSI PELANGGARAN YANG DILAKUKAN KOPERASI
Tidak terdapat pelanggaran yang dilakukan koperasi selama periode penilaian
(1). Tidak Terpenuhi
Koperasi tidak dalam hukuman sanksi
(2). Tidak Terpenuhi

Koperasi tidak dalam proses hukum karena pelanggaran kepatuhan koperasi


(3). Tidak Terpenuhi

Koperasi tidak dalam proses hukum karena pelanggaran kepatuhan koperasi


dan berakibat kepada tindakan pidana
(4). Terpenuhi

b SIGNIFIKANSI TINDAK LANJUT ATAS TEMUAN PELANGGARAN


(1). Ada evaluasi atas temuan pelanggaran sebelumnya Tidak Terpenuhi

(2). Temuan pelanggaran ditindaklanjuti untuk perbaikan Tidak Terpenuhi

(3). Tidak terdapat pelanggaran berulang atas pelanggaran sebelumnya Terpenuhi

(4). Terdapat penurunan frekuensi pelanggaran Terpenuhi

3 RISIKO LIKUIDITAS
a PENILAIAN TERHADAP SEBERAPA LUAS/BESAR KOPERASI MEMILIKI KOMITMEN PENDANAAN YANG DAPAT DIGU
(1). Akses koperasi pada sumber pendanaan sangat memadai Tidak Terpenuhi

(2). Reputasi Koperasi sangat baik Tidak Terpenuhi

(3). Pinjaman bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik sangat memadai Tidak Terpenuhi

Terdapat komitmen/ dukungan dari anggota koperasi untuk sumber pinjaman


(4). Terpenuhi
anggota
(5). Terdapat potensi untuk modal penyertaan Terpenuhi
II PENILAIAN DAN PENETAPAN TINGKAT KUALITAS PENERPAN MANAJEMEN RISIKO (KPMR)
1 KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN
a PENGAWASAN OLEH PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI
Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen
Risiko pembiayaan
(1). yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala Tidak Terpenuhi

Pengawas melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas


pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko pembiayaan secara berkala dan
memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota.
(2). Tidak Terpenuhi

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko pembiayaan,


(3). melaksanakan secara konsisten, dan melakukan pengkinian secara berkala? Terpenuhi

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan


(4). dalam rangka mitigasi Risiko pembiayaan. Terpenuhi

b KEBIJAKAN, PROSEDUR DAN LIMIT RISIKO


Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi
(1). pembiayaan dan fungsi Manajemen Risiko pembiayaan? Tidak Terpenuhi

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko pembiayaan dan penetapan


(2). limit Risiko pembiayaan yang ditetapkan oleh pengurus Tidak Terpenuhi

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka


(3). penerapan Manajemen Risiko pembiayaan Tidak Terpenuhi

c PROSES DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO


Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen Risiko yang mendukung
(1). pengurus dalam pengambilan keputusan terkait Risiko pembiayaan Terpenuhi

sistem pengendalian intern terhadap Risiko pembiayaan telah dilaksanakan


(2). Terpenuhi

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi


(3). terkait mitigasi risiko pembiayaan Terpenuhi

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan Manajemen Risiko


pembiayaan, menyampaikan laporan hasil audit intern, dan memastikan
(4). tindaklanjut atas temuan pemeriksaan. Terpenuhi

2 KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL


a PENGAWASAN OLEH PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI
Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen
Risiko operasional
yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala
(1). Terpenuhi

Pengawas melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas


pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko operasional secara berkala dan
(2). memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota. Terpenuhi

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko operasional,


melaksanakan secara konsisten, dan melakukan pengkinian secara berkala.
(3). Terpenuhi

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan


(4). dalam rangka mitigasi Risiko operasional. Terpenuhi

b KEBIJAKAN, PROSEDUR DAN LIMIT RISIKO


Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi
(1). operasional dan fungsi Manajemen Risiko operasional. Terpenuhi

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko operasional dan penetapan limit


(2). Risiko operasional yang ditetapkan oleh pengurus Terpenuhi

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka


(3). penerapan Manajemen Risiko operasional. Tidak Terpenuhi

c PROSES DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO


Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen Risiko yang mendukung
(1). pengurus dalam pengambilan keputusan terkait Risiko operasional Terpenuhi

sistem pengendalian intern terhadap Risiko operasional telah dilaksanakan


(2). Terpenuhi

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi


(3). terkait mitigasi risiko operasional. Terpenuhi

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan Manajemen Risiko


operasional, menyampaikan laporan hasil audit intern, dan memastikan
(4). tindaklanjut atas temuan pemeriksaan. Terpenuhi

3 KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KEPATUHAN


a PENGAWASAN OLEH PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI
Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen
(1). Risiko kepatuhan yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara Terpenuhi
berkala.
Pengawas melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas
pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko kepatuhan secara berkala dan
(2). memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota. Terpenuhi

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko kepatuhan,


(3). melaksanakan secara konsisten, dan melakukan pengkinian secara berkala. Terpenuhi

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan


(4). dalam rangka mitigasi Risiko kepatuhan. Terpenuhi

b KEBIJAKAN, PROSEDUR DAN LIMIT RISIKO


Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi
(1). operasional dan fungsi Manajemen Risiko kepatuhan. Terpenuhi

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko kepatuhan dan penetapan limit


(2). Risiko kepatuhan yang ditetapkan oleh pengurus Terpenuhi

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka


(3). penerapan Manajemen Risiko kepatuhan. Tidak Terpenuhi

Pengurus telah menyusun kebijakan internal yang mendukung


(4). terselenggaranya fungsi kepatuhan, memberikan perhatian terhadap ketentuan Terpenuhi
peraturan perundang- undangan perkoperasian.

c PROSES DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO


Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen Risiko yang mendukung
(1). pengurus dalam pengambilan keputusan terkait Risiko kepatuhan. Terpenuhi

sistem pengendalian intern terhadap Risiko kepatuhan telah dilaksanakan


(2). Terpenuhi

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi


(3). terkait mitigasi risiko kepatuhan. Terpenuhi

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan Manajemen Risiko


(4). kepatuhan, menyampaikan laporan hasil audit intern, dan memastikan Terpenuhi
tindaklanjut atas temuan pemeriksaan.

4 KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS


a PENGAWASAN OLEH PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI
Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen
(1). Risiko likuiditas yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara Terpenuhi
berkala.
Pengawas melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas
pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko likuiditas secara berkala dan
(2). memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota. Terpenuhi
Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko likuiditas,
(3). melaksanakan secara konsisten, dan melakukan pengkinian secara berkala. Terpenuhi

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan


(4). Terpenuhi
dalam rangka mitigasi Risiko likuiditas.
b KEBIJAKAN, PROSEDUR DAN LIMIT RISIKO
Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi
(1). operasional dan fungsi Manajemen Risiko likuiditas. Terpenuhi

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko likuiditas dan penetapan limit


(2). Risiko likuiditas yang ditetapkan oleh pengurus Terpenuhi

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka


(3). penerapan Manajemen Risiko likuiditas. Tidak Terpenuhi

Pengurus telah menyusun kebijakan internal yang mendukung


terselenggaranya fungsi ketersediaan likuiditas, memberikan perhatian
(4). terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan perkoperasian. Terpenuhi

Penanganan permasalahan Risiko konsentrasi likuiditas, pencegahan


ketergantungan terhadap sumber pendanaan tertentu, dan disusun dengan
(5). mempertimbangk an visi, misi, skala usaha dan kompleksitas bisnis, serta Terpenuhi
kecukupan SDM.

c PROSES DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO


Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemenlikuiditas yang mendukung
(1). pengurus dalam pengambilan keputusan terkait Risiko likuiditas. Terpenuhi

sistem pengendalian intern terhadap Risiko likuiditas telah dilaksanakan


(2). Terpenuhi
Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi
(3). terkait mitigasi risiko likuiditas. Terpenuhi

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan Manajemen Risiko


(4). likuiditas, menyampaikan laporan hasil audit intern, dan memastikan Terpenuhi
tindaklanjut atas temuan pemeriksaan.

C KINERJA KEUANGAN
D PERMODALAN
JUMLAH
REF NAMA REKENING TAHUN PENILAIAN
1 AKTIVA LANCAR
101 Kas -
102 Giro -
103 Tabungan -
104 Deposito -
105 Simpanan -
106 Simpanan Berjangka -
107 Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek) -
108 Pembiayaan PKPS BBM dan LPDB -
109 Pembiayaan Mudharabah -
1010 Pembiayaan Musyarakah -
1011 Piutang Murabahah -
1012 Piutang Salam -
1013 Piutang Istishna -
1014 Piutang Ijarah -
1015 Pendapatan margin yang ditangguhkan -
1016 Aset Ijarah -
1017 Aset Istishna dalam penyelesaian -
1018 Qord -
1019 Piutang lain-lain
1020 Pembiayaan yang diberikan pada calon atau non anggota -
1021 Pembiayaan yang diberikan Koperasi lain -
1022 Penyisihan penghapusan aktiva produktif -
1023 Premi asuransi -
1024 Perlengkapan -
1025 Beban Dibayar Dimuka -
1026 Pendapatan Akan Diterima -
1027 Aktiva lancar lainnya -
INVESTASI JANGKA PANJANG
111 Simpanan/Tabungan Berjangka di Bank Syariah Lain -
112 Surat berharga -
113 Simpanan di KSPPS lain -
114 Penyertaan pada Koperasi Syariah lain -
115 Penyertaan pada Lembaga Keuangan lain & Non Koperasi -
116 Investasi jangka panjang lainnya -
AKTIVA TETAP
121 Tanah -
122 Bangunan -
123 Kendaraan -
124 Inventaris dan Peralatan -
125 Akumulasi penyusutan -
AKTIVA TIDAK BERWUJUD
131 Aktiva Tidak berwujud
AKTIVA LAINNYA
141 Beban ditangguhkan
142 Amortisasi beban ditangguhkan
143 Agunan yang diambil alih
144 Beban Pra Operasional
145 Amortisasi Biaya Pra Operasional
146 Lain - lain -
HUTANG JANGKA PENDEK
201 Simpanan Anggota -
202 Simpanan non anggota -
203 Simpanan Mudharabah Anggota -
204 Simpanan Wadiah Anggota -
205 Beban yang masih harus dibayar -
206 Pendapatan lain diterima dimuka -
207 Simpanan berjangka anggota -
208 Simpanan berjangka calon anggota & koperasi lain -
209 Simpanan berjangka Mudharabah Anggota -
2010 Hutang biaya -
2011 Hutang Pajak -
2012 Hutang Salam -
2013 Hutang Istishna -
2014 Titipan Dana Bagian Zis -
2015 Dana Ta'awun (ZIS) -
2016 Titipan anggota -
2017 Pembiayaan/Pinjaman yang diterima jangka pendek -
2018 Pendapatan ditangguhkan -
2019 Rupa-rupa pasiva jangka pendek -
2020 Dana-dana koperasi -
2021 pinjaman/pembiayaan subordinasi -
2022 Bagi hasil ditangguhkan -
2023 Kewajiban segera lainnya -
2024 Dana SHU -
INVESTASI TIDAK TERIKAT
211 Tabungan Mudharabah Anggota -
212 Simpanan Berjangka Mudharabah Anggota -
213 Dana investasi tidak terikat -
214 Titipan dana -
HUTANG JANGKA PANJANG
221 Pembiayaan Bank Syariah -
222 Pembiayaan jangka panjang yang diterima -
223 Passiva Jangka Panjang Lainnya -
224 Pembiayaan sewa guna usaha -
225 Pembiayaan LPDB -
226 Penyertaan -
EKUITAS
301 Simpanan pokok -
302 Simpanan wajib -
303 Simpanan Pokok Khusus -
304 Hibah/Sumbangan -
307 Titipan Simpanan Pokok -
308 Cadangan umum -
309 Cadangan Risiko -
310 SHU periode sebelumnya -
311 SHU periode berjalan -
PARTISIPASI BRUTO
401 Pendapatan Bagi Hasil Murabahah -
402 Pendapatan dari transfer laba dari cabang -
403 Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah -
404 Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah -
405 Pendapatan Hiwalah -
406 Pendapatan Ijarah -
407 Pendapatan Qordhul Hasan -
408 Pendapatan Wakalah -
409 Pendapatan Provisi dan Administrasi -
4010 Partisipasi jasa pembiayaan anggota -
4011 Pendapatan Operasional lainnya -
PENDAPATAN NON ANGGOTA
411 Pendapatan Bagi Hasil Murabahah non anggota -
412 Pendapatan dari transfer laba dari cabang non anggota -
413 Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah non anggota -
414 Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah non anggota -
415 Pendapatan Hiwalah non anggota -
416 Pendapatan Ijarah non anggota -
417 Pendapatan Qordhul Hasan non anggota -
418 Pendapatan Wakalah non anggota -
419 Pendapatan Provisi dan Administrasi non anggota -
4110 Partisipasi jasa pembiayaan non anggota -
4111 Pendapatan Operasional lainnya non anggota -
BEBAN POKOK ANGGOTA
501 Biaya Simpanan -
502 Biaya Simpanan Mudharabah -
503 Biaya Simpanan Wadiah -
504 Biaya Simpanan Ijabah -
505 Biaya Simpanan Berjangka -
506 Biaya Simpanan Berjangka Mudharabah -
507 Biaya Simpanan Lainnya -
BEBAN POKOK NON ANGGOTA
511 Biaya Simpanan non anggota -
512 Biaya Simpanan Mudharabah non anggota -
513 Biaya Simpanan Wadiah non anggota -
514 Biaya Simpanan Ijabah non anggota -
515 Biaya Simpanan Berjangka non anggota -
516 Biaya Simpanan Berjangka Mudharabah non anggota -
517 Biaya Simpanan Lainnya non anggota -
BEBAN USAHA
521 Beban Gaji dan Honor -
522 Beban konsumsi -
523 Beban Transpot (Perjalanan) -
524 Beban Umum dan Administrasi -
525 Beban Sarana dan Prasarana -
526 Beban Perlengkapan atau sewa -
527 Beban Promosi -
528 Beban pemeliharaan -
529 Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif -
5210 Beban penyusutan aktiva tetap -
5211 beban amortasi -
5212 Beban HTPW -
5213 beban premi asuransi -
5214 beban lainnya -
BEBAN PERKOPERASIAN
531 Beban Pengawas dan pengurus koperasi -
532 Beban Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan -
533 Beban Rapat Anggota (RAT, Rapat Anggota Luar Biasa dll) -
PENDAPATAN LAIN-LAIN
541 Pendapatan Dividen dan bagi hasil usaha -
541 Pendapatan sewa -
541 Pendapatan Lain-Lain -
BEBAN LAIN-LAIN
551 Beban Lain-Lain -
PAJAK PENGHASILAN
561 Pajak Penghasilan -
ZAKAT
571 Zakat -
PEMBIAYAAN BERMASALAH
601 Pembiayaan Kurang Lancar (PKL): -
602 Pembiayaan yang Diragukan (PDR): -
603 Pembiayaan Macet: -
AGUNAN
611 Nilai agunan pembiayaan kurang lancar -
612 Nilai agunan pembiayaan diragukan -
613 Nilai agunan Pembiayaan Macet -
NILAI DOKUMEN PENDUKUNG & TEKNIK PEMERIKSAAN

Periksa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang


menyatakan koperasi menerima/pengunduran anggota secara
1
sukarela (tidak ada paksaan)

Periksa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang


menyatakan koperasi menerima/pengunduran anggota secara
1 terbuka (bagi semua etnis, suku agama dan lain-lain)

Periksa kondisi perkembangan anggota koperasi terkait dengan


1 penambahan anggota masih lebih besar dibandingkan dengan
anggota yang keluar/mengundurkan diri

Periksa keabsahan dan validitas dokumen pendukung terkait


1 dengan penerimaan dan pengunduran anggota

Periksa Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan dan


penetapan kebijakan koperasi, dilakukan oleh anggota secara
0 demokratis One man one vote, dalam Rapat Anggota

Periksa Kepatuhan Koperasi dalam pengelolaan koperasi,


dilakukan oleh anggota secara demokratis One man one vote,
0
dalam Rapat Anggota

Periksa semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk menjadi


1 pengurus koperasi

Periksa semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk menjadi


1 pengawas koperasi

Periksa keterlibatan anggota dalam menetapkan peraturan


1

ENGAN BESARNYA JAA USAHA MASING-MASING ANGGOTA


Periksa Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk
0 anggota dibagi proprosional dengan besarnya jasa usaha yang
ketentuannya tercantum dalam AD/ART
Periksa Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk
anggota dibagi proprosional dengan besarnya modal anggota
1 kepada koperasi yang ketentuannya tercantum dalam AD/ART
Periksa Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk
1 anggota dibagi tidak dibagi sama rata, yang ketentuannya
tercantum dalam AD/ART

Periksa Kepatuhan koperasi terkait dengan simpanan sukarela


diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga)
1 yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota

Periksa Kepatuhan koperasi terkait dengan simpanan berjangka


diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga)
1 yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota

Periksa Kepatuhan koperasi terkait dengan modal penyertaan


diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga)
1 yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota

Periksa ketentuan/peraturan khusus terkait dengan balas jasa yang


1 dimiliki koperasi

Periksa komposisi modal internal lebih besar daripada modal luar


0

Periksa komposisi modal sendiri dan modal pinjaman/pembiayaan


0 anggota lebih besar dibandingkan dengan pinjaman/pembiayaan
luar
Periksa ketersediaan pinjaman/pembiayaan luar hanya untuk
membantu likuiditas dan tambahan pemberian
1 pinjaman/pembiayaan anggota dan bukan merupakan sumber
utama dalam pemberian pinjaman/pembiayaan

Periksa kebijakan atau aturan terkait pengelolaan modal koperasi


1 dalam hal menunjang kemandirian koperasi

Periksa Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk


kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
0 pengurus yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun

Periksa Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk


kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
0 pengawas yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun

Periksa Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk


kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
1 pengelola yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun
Periksa Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk
kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi anggota
1 yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan berjenjang
setiap tahun

Periksa kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang usaha


0 baik antar koperasi dan institusi lainnya baik di tingkat
kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional

Periksa kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang


0 permodalan baik antar koperasi dan institusi lainnya baik di tingkat
kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional
Periksa kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang
organisasi dan pengembangan sumber daya manusia, pemasaran
1 dan sistem informasi baik antar koperasi dan institusi lainnya baik
di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional

Periksa kerjasama yang dilakukan telah memberikan kontribusi


1 bagi kemajuan koperasi dan anggota

0 Periksa keabsahan dokumen badan hukum


0 Periksa kesesuaian jenis usaha dengan dokumen badan hukum
1 Periksa kesesuaian lokasi koperasi dengan dokumen badan hukum

1 Periksa keabsahan dokumen Izin Usaha simpan pinjam


1 Periksa keabsahan dokumen Kantor cabang
1 Periksa ketersediaan papan nama

1 Periksa ketersediaan data Daftar nama pendiri;


1 Periksa ketersediaan data Nama dan tempat kedudukan;
1 Periksa ketersediaan data Jenis koperasi;
0 Periksa ketersediaan data Maksud dan tujuan;
0 Periksa ketersediaan data Jangka waktu berdirinya;
0 Periksa ketersediaan data keanggotaan;
Periksa ketersediaan data Jumlah setoran simpanan pokok dan
0
simpanan wajib sebagai modal awal;
1 Periksa ketersediaan data Permodalan;
1 Periksa ketersediaan data terkait Rapat anggota;
1 Periksa ketersediaan data terkait Pengurus;
1 Periksa ketersediaan data terkait dengan Pengawas;
1 Periksa ketersediaan data terkait Pengelolaan dan pengendalian;
1 Periksa ketersediaan data terkait Bidang usaha;
1 Periksa ketersediaan data terkait Pembagian sisa hasil usaha;
1 Periksa ketersediaan data terkait ketentuan mengenai
1 pembubaran, penyelesaian,
Periksa ketersediaan dan hapusnya
data terkait Sanksi status badan hukum
1 Periksa ketersediaan data terkait Persus
0 Periksa ketersediaan data terkait buku daftar anggota, .
0 Periksa ketersediaan data terkait Tidak terjadi penurunan anggota
1 yang melebihi
Periksa 20 orang
ketersediaan data terkait tingkat keaktifan anggota baik
1 dari aspek
Periksa simpanan maupun
ketersediaan pinjaman/pembiayaan
data terkait partisipasi dalam rapat anggota

1 Periksa ketersediaan data terkait pelaksanaan Rapat anggota


1 Periksa ketersediaan data terkait pengurus
0 Periksa Ketersediaan pengawas dan pengelola

1 Periksa ketersedian visi, misi dan tujuan koperasi;


1 Periksa ketersedian rencana kerja baik jangka panjang dan jangka
1 pendek;
Periksa ketersediaan pengukuran dan evaluasi atas rencana kerja

1 periksa ketersedian struktur organisasi;


1 Periksa Ketersedian uraian tugas;
1 Periksa Ketersediaan SOM dan SOP;
1 Periksa Sistem pengamanan dokumen

1 Terdapat Pertumbuhan modal sendiri;


1 Teradapat Pertumbuhan simpanan anggota;
1 Adanya Peningkatan cadangan;
1 Periksa investasi bersumber dari modal sendiri.

1 Periksa pembiayaan yang diberikan dengan dukungan agunan;


1 Periksa Kolektibilitas pembayaran;
1 Periksa tingkat pengembalian pembiayaan macet masih dapat
1 tertagih;
Periksa kondisi koperasi dalam menjaga prinsip kehati-hatian
dalam memberikan pinjman
0 Periksa kebijakan tertulis mengenai pengendalian likuiditas;
0 Periksa Ketersediaan fasilitas pembiyaan dari lembaga keuangan
0 lain;
Periksa Peraturan khusus terkait standar likuiditas;
0 Periksa Sistem informasi yang mendukung pemantauan likuiditas
koperasi

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan adanya Dewan


0 Pengawas Syariah (dibuktikan dengan SK pengangkatan Dewan
Pengawas Syariah)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan pertemuan kelompok
yang dihadiri Pengurus, Pengawas, Dewan Pengawas Syariah,
0 Pengelola, Karyawan, pendiri dan anggota yang diselenggarakan
secara berkala (dibuktikan dengan daftar hadir dan agenda acara
pertemuan kelompok).
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan frekuensi rapat
Dewan Pengawas Syariah untuk membicarakan ketepatan pola
0 pembiayaan yang dijalankan pengelola dalam 1 tahun dibuktikan
dengan daftar hadir dan agenda rapat Dewan Pengawas Syariah)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan dewan pengawas
0 syariah melakukan penilaian terhadap kondisi KSPPS dan USPPS
Koperasi
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan DPS membuat
0 laporan internal pengawasan
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan DPS telah
0 memastikan kesesuaian kegiatan operasional KSPPS dan USPPS
Koperasi terhadap fatwa DSN
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan bahwa DPS
0
menyampaikan laporan pengawasan kepada DSN
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan DPS menilai aspek
0 syariah produk yang dikeluarkan KSPPS dan USPPS Koperasi
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan DPS Menilai opini
0 syariah
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan bahwa DPS
0 melakukan diskusi berkala dengan pengurus
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan DPS mempunyai
0 keahlian dibidang ekonomi syariah dan audit

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan akad dilaksanakan


0 sesuai tata cara syariah (dibuktikan dari catatan hasil penilaian
Dewan Pengawas Syariah
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan penempatan dana
0 pada lembaga keuangan syariah (dibuktikan dengan laporan
penurunan dana)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan komposisi modal
0 penyertaan dan pembiayaan berasal dari lembaga keuangan
syariah (dibuktikan dengan laporan sumber dana)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan nisbah bagi hasil
yang ditetapkan KSPPSPS/USPPS Koperasi dapat diketahui
dengan jelas (di awal periode akad Hak persentase (%) yang jelas
0 dan konsist bagi seluruh pihak (setiap pihak yang berakad tahu), di
akhir periode akad atau saat pembagiaan hasil, pembagian/share
dengan nominal yang jelas yang berdasarkan persentase/nisbah

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan koperasi dalam


mengatasi pembiayaan bermasalah digunakan pendekatan syariah
0 (konfirmasi dengan mudharib (pihak yang mengelola harta) dengan
muqtaridh (pihak yang berhutang)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan tingkat pembiayaan
1 konsumtif tidak lebih dari 50% dengan muqtaridh (pihak yang
berhutang)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan KSPPS/USPPS
1 Koperasi melakukan investasi jangka panjang pada lembaga
keuangan syariah tidak melebihi 20%
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan pelaksanaan prinsip
1 syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana
serta pelayanan jasa
Periksa kompetensi pengelola apakah memiliki sertifikat pelatihan
1 atau pendidikan pengelolaan lembaga keuangan syariah

Periksa hasil uji kepatutan pengurus terkait pemahaman syariah

Periksa dan konfirmasi pelaksanaan dana pembinaan dalam


1
laporan perhitungan hasil usaha
Periksa dan konfirmasi pelaksanaan dana pembinaan dalam
1
laporan perhitungan hasil usaha

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan meningkatnya titipan


1 ZIS dari anggota (dibuktikan dengan laporan penerimaan titipan
ZIS dari anggota)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan meningkatnya
pemahaman dan kesadaran anggota terhadap keunggulan sistem
1 syariah dari waktu ke waktu (dibuktikan dengan adanya laporan
peningkatan partisipasi mudharib di KSPPSPS USPPS Koperasi
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan KSPPS/USPPS
1
Koperasi menyiapkan dana yang bersifat Qordul Hasan
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan meningkatnya
1 kesejahteraan anggota KSPPS dan USPPS Koperasi (dibuktikan
dengan peningkatan pendapatan anggota)
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan meningkatnya
pemberdayaan ekonomi masyarakat atas keberadaaan KSPPSPS
1 dan USPPS Koperasi (dibuktikan dengan program kerja KSPPSPS
dan USPPS Koperasi dalam bidang pemberdayaan ekonomi
masyarakat
Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan koperasi mempunyai
1
program kerja dalam memajukan usaha anggotanya

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan skala usaha koperasi


0 didukung dengan kapasitas sumber daya yang cukup dan memadai

Periksa struktur organisasi terpenuhi lengkap sesuai ketentuan tata


0 kelola Koperasi
Periksa apakah terdapat peran aktif dari pihak yang terdapat pada
0 struktur organisasi koperasi

Periksa apakah pihak yang tercantum dalam struktur organisasi


1 memberikan kontribusi positif atas uraian tugas yang diberikan
Periksa apakah Koperasi memiliki produk/jasa yang beragam selain
0 kegiatan usaha utama

Periksa apakah Layanan produk/jasa selain yang utama didukung


0 dengan kemampuan dan keahlian internal koperasi

Periksa apakah Layanan produk/jasa selain yang utama masih


sesuai dengan pelayanan utama koperasi
1

Periksa apakah ragam layanan produk/jasa dilaksanakan secara


1 langsung dengan dukungan sumber daya koperasi

Periksa apakah tidak terdapat pelanggaran yang dilakukan


0
koperasi selama periode penilaian
Periksa apakah Koperasi tidak dalam hukuman sanksi
0

Periksa apakah Koperasi tidak dalam proses hukum karena


pelanggaran kepatuhan koperasi
0

Periksa apakah Koperasi tidak dalam proses hukum karena


pelanggaran kepatuhan koperasi dan berakibat kepada tindakan
1 pidana

Periksa apakah Ada evaluasi atas temuan pelanggaran


0 sebelumnya

Periksa apakah Temuan pelanggaran ditindaklanjuti untuk


0 perbaikan
Periksa apakah Tidak terdapat pelanggaran berulang atas
1 pelanggaran sebelumnya
1 Periksa apakah Terdapat penurunan frekuensi pelanggaran

ITMEN PENDANAAN YANG DAPAT DIGUNAKAN JIKA DIBUTUHKAN


Periksa apakah akses koperasi pada sumber pendanaan sangat
0
memadai
0 Periksa apakah Reputasi Koperasi sangat baik
Periksa apakah Pinjaman bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik
0
sangat memadai
Periksa apakah Terdapat komitmen/ dukungan dari anggota
1
koperasi untuk sumber pinjaman anggota
1 Periksa apakah Terdapat potensi untuk modal penyertaan
ANAJEMEN RISIKO (KPMR)

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengawas telah


memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen Risiko
0 pembiayaan
yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara
berkala
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengawas melakukan
evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas
pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko pembiayaan secara
0 berkala dan memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat
anggota.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus telah


1 menyusun kebijakan Manajemen Risiko pembiayaan,
melaksanakan secara konsisten, dan melakukan pengkinian secara
berkala?
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus memiliki
1 kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam
rangka mitigasi Risiko pembiayaan.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi telah memiliki


0 kecukupan organisasi yang menangani fungsi pembiayaan dan
fungsi Manajemen Risiko pembiayaan?
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi memiliki
0 prosedur Manajemen Risiko pembiayaan dan penetapan limit
Risiko pembiayaan yang ditetapkan oleh pengurus
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus telah
0 menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka penerapan
Manajemen Risiko pembiayaan

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi telah memiliki


1 sistem informasi Manajemen Risiko yang mendukung pengurus
dalam pengambilan keputusan terkait Risiko pembiayaan
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa sistem pengendalian
1 intern terhadap Risiko pembiayaan telah dilaksanakan

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa Koperasi memiliki


1 kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi
terkait mitigasi risiko pembiayaan
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi
Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan
1 Manajemen Risiko pembiayaan, menyampaikan laporan hasil audit
intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan pemeriksaan.
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengawas koperasi
telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen
Risiko operasional
1 yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara
berkala

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengawas koperasi


melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas
1 pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko operasional secara
berkala dan memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat
anggota.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus koperasi


telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko operasional,
1 melaksanakan secara konsisten, dan melakukan pengkinian secara
berkala.
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus koperasi
1 memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka mitigasi Risiko operasional.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi telah memiliki


1 kecukupan organisasi yang menangani fungsi operasional dan
fungsi Manajemen Risiko operasional.
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi memiliki
1 prosedur Manajemen Risiko operasional dan penetapan limit Risiko
operasional yang ditetapkan oleh pengurus
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa Pengurus koperasi
0 telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka
penerapan Manajemen Risiko operasional.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa Koperasi telah


1 memiliki sistem informasi Manajemen Risiko yang mendukung
pengurus dalam pengambilan keputusan terkait Risiko operasional
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi telah
1 menyiapkan sistem pengendalian intern terhadap Risiko
operasional telah dilaksanakan
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa Koperasi memiliki
1 kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi
terkait mitigasi risiko operasional.
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi
melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan
1 Manajemen Risiko operasional, menyampaikan laporan hasil audit
intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan pemeriksaan.

Periksa apakah pengawas telah memberikan persetujuan terhadap


1 kebijakan Manajemen Risiko kepatuhan yang disusun oleh
pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala.
Periksa apakah Pengawas melakukan evaluasi terhadap
pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan kebijakan
1 Manajemen Risiko kepatuhan secara berkala dan memastikan
tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota.

Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen


1 Risiko kepatuhan, melaksanakan secara konsisten, dan
melakukan pengkinian secara berkala.
Periksa apakah Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil
1 tindakan yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko kepatuhan.

Periksa apakah Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang


1 menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Risiko
kepatuhan.
Periksa apakah Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko
1 kepatuhan dan penetapan limit Risiko kepatuhan yang ditetapkan
oleh pengurus
Periksa apakah Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan
0 SDM dalam rangka penerapan Manajemen Risiko kepatuhan.

Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan internal yang


1 mendukung terselenggaranya fungsi kepatuhan, memberikan
perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan
perkoperasian.

Periksa apakah Koperasi telah memiliki sistem informasi


1 Manajemen Risiko yang mendukung pengurus dalam pengambilan
keputusan terkait Risiko kepatuhan.
Periksa apakah sistem pengendalian intern terhadap Risiko
1 kepatuhan telah dilaksanakan

Periksa apakah Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur


1 penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko
kepatuhan.
Periksa apakah koperasi melaksanakan audit secara berkala
1 terhadap penerapan Manajemen Risiko kepatuhan, menyampaikan
laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas
temuan pemeriksaan.

Periksa apakah pengawas telah memberikan persetujuan terhadap


1 kebijakan Manajemen Risiko likuiditas yang disusun oleh pengurus
dan melakukan evaluasi secara berkala.
Periksa apakah pengawas melakukan evaluasi terhadap
pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan kebijakan
1 Manajemen Risiko likuiditas secara berkala dan memastikan tindak
lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota.
Periksa apakah pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen
1 Risiko likuiditas, melaksanakan secara konsisten, dan melakukan
pengkinian secara berkala.
Periksa apakah Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil
1
tindakan yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko likuiditas.

Periksa apakah Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang


1 menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Risiko
likuiditas.
Periksa apakah Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko
1 likuiditas dan penetapan limit Risiko likuiditas yang ditetapkan oleh
pengurus
Periksa apakah Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan
0 SDM dalam rangka penerapan Manajemen Risiko likuiditas.

Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan internal yang


mendukung terselenggaranya fungsi ketersediaan likuiditas,
1 memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan perkoperasian.

Periksa apakah Penanganan permasalahan Risiko konsentrasi


likuiditas, pencegahan ketergantungan terhadap sumber
1 pendanaan tertentu, dan disusun dengan mempertimbangk an
visi, misi, skala usaha dan kompleksitas bisnis, serta kecukupan
SDM.

Periksa apakah Koperasi telah memiliki sistem informasi


1 Manajemenlikuiditas yang mendukung pengurus dalam
pengambilan keputusan terkait Risiko likuiditas.
Periksa apakah sistem pengendalian intern terhadap Risiko
1
likuiditas telah dilaksanakan
Periksa apakah Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur
1 penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko likuiditas.

Periksa apakah koperasi Melaksanakan audit secara berkala


1 terhadap penerapan Manajemen Risiko likuiditas, menyampaikan
laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas
temuan pemeriksaan.

TAHUN SEBELUMNYA DOKUMEN PENDUKUNG & TEKNIK PEMERIKSAAN

- Kas
- Giro
- Tabungan
- Deposito
- Simpanan
- Simpanan Berjangka
- Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek)
- Pembiayaan PKPS BBM dan LPDB
- Pembiayaan Mudharabah
- Pembiayaan Musyarakah
- Piutang Murabahah
- Piutang Salam
- Piutang Istishna
- Piutang Ijarah
- Pendapatan margin yang ditangguhkan
- Aset Ijarah
- Aset Istishna dalam penyelesaian
- Qord
Piutang lain-lain
- Pembiayaan yang diberikan pada calon atau non anggota
- Pembiayaan yang diberikan Koperasi lain
- Penyisihan penghapusan aktiva produktif
- Premi asuransi
- Perlengkapan
- Beban Dibayar Dimuka
- Pendapatan Akan Diterima
- Aktiva lancar lainnya

- Simpanan/Tabungan Berjangka di Bank Syariah Lain


- Surat berharga
- Simpanan di KSPPSPS lain
- Penyertaan pada Koperasi Syariah lain
- Penyertaan pada Lembaga Keuangan lain & Non Koperasi
Investasi jangka panjang lainnya

- Tanah
- Bangunan
- Kendaraan
- Inventaris dan Peralatan
- Akumulasi penyusutan

Aktiva Tidak berwujud

Beban ditangguhkan
Amortisasi beban ditangguhkan
Agunan yang diambil alih

Rupa-Rupa Aktiva
- Lain-Lain

- Simpanan Anggota
- Simpanan non anggota
- Simpanan Mudharabah Anggota
- Simpanan Wadiah Anggota
- Beban yang masih harus dibayar
- Pendapatan lain diterima dimuka
- Simpanan berjangka anggota
- Simpanan berjangka calon anggota & koperasi lain
- Simpanan berjangka Mudharabah Anggota
- Hutang biaya
- Hutang Pajak
- Hutang Salam
- Hutang Istishna
- Titipan Dana Bagian Zis
- Dana Ta'awun (ZIS)
- Titipan anggota
- Pembiayaan/Pinjaman yang diterima jangka pendek
- Pendapatan ditangguhkan
- Rupa-rupa pasiva jangka pendek
- Dana-dana koperasi
- pinjaman/pembiayaan subordinasi
- Bagi hasil ditangguhkan
- Kewajiban segera lainnya
- Dana SHU

- Tabungan Mudharabah Anggota


- Simpanan Berjangka Mudharabah Anggota
- Dana investasi tidak terikat
- Titipan dana

- Pembiayaan Bank Syariah


- Pembiayaan jangka panjang yang diterima
- Passiva Jangka Panjang Lainnya
- Pembiayaan sewa guna usaha
- Pembiayaan LPDB
- Penyertaan

- Simpanan pokok
- Simpanan wajib
- Simpanan Pokok Khusus
- Hibah/Sumbangan
- Titipan Simpanan Pokok
- Cadangan umum
- Cadangan Risiko
- SHU periode sebelumnya
- SHU periode berjalan

- Pendapatan Bagi Hasil Murabahah


- Pendapatan dari transfer laba dari cabang
- Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah
- Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah
- Pendapatan Hiwalah
- Pendapatan Ijarah
- Pendapatan Qordhul Hasan
- Pendapatan Wakalah
- Pendapatan Provisi dan Administrasi
- Partisipasi jasa pembiayaan anggota
- Pendapatan Operasional lainnya

- Pendapatan Bagi Hasil Murabahah non anggota


- Pendapatan dari transfer laba dari cabang non anggota
- Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah non anggota
- Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah non anggota
- Pendapatan Hiwalah non anggota
- Pendapatan Ijarah non anggota
- Pendapatan Qordhul Hasan non anggota
- Pendapatan Wakalah non anggota
- Pendapatan Provisi dan Administrasi non anggota
- Partisipasi jasa pembiayaan non anggota
- Pendapatan Operasional lainnya non anggota

- Biaya Simpanan
- Biaya Simpanan Mudharabah
- Biaya Simpanan Wadiah
- Biaya Simpanan Ijabah
- Biaya Simpanan Berjangka
- Biaya Simpanan Berjangka Mudharabah
- Biaya Simpanan Lainnya

- Biaya Simpanan non anggota


- Biaya Simpanan Mudharabah non anggota
- Biaya Simpanan Wadiah non anggota
- Biaya Simpanan Ijabah non anggota
- Biaya Simpanan Berjangka non anggota
- Biaya Simpanan Berjangka Mudharabah non anggota
- Biaya Simpanan Lainnya non anggota

- Beban Gaji dan Honor


- Beban konsumsi
- Beban Transpot (Perjalanan)
- Beban Umum dan Administrasi
- Beban Sarana dan Prasarana
- Beban Perlengkapan atau sewa
- Beban Promosi
- Beban pemeliharaan
- Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif
- Beban penyusutan aktiva tetap
- beban amortasi
- Beban HTPW
- beban premi asuransi
- beban lainnya

- Beban Pengawas dan pengurus koperasi


- Beban Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan
- Beban Rapat Anggota (RAT, Rapat Anggota Luar Biasa dll)
- Pendapatan Dividen dan bagi hasil usaha
- Pendapatan sewa
- Pendapatan Lain-Lain

- Beban Lain-Lain

- Pajak Penghasilan

- Zakat

- Pembiayaan Kurang Lancar (PKL):


- Pembiayaan yang Diragukan (PDR):
- Pembiayaan Macet:

- Nilai agunan pembiayaan kurang lancar


- Nilai agunan pembiayaan diragukan
- Nilai agunan Pembiayaan Macet
74
NERACA (dalam Ribuan Rupiah)

AKTIVA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS


DESKRIPSI TAHUN PENILAIAN TAHUN SEBELUMNYA DESKRIPSI
AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR
KAS, BANK, SIMPANAN Simpanan
Kas - - -
Bank -
- Giro - - -
- Tabungan - - -
- Deposito - - Jumlah Simpanan
Jumlah Bank - - Beban yang masih harus dibayar
Simpanan Pada Koperasi Lain Pendapatan lain diterima dimuka
- Simpanan - - Simpanan Berjangka
- Simpanan Berjangka - - -
Jumlah simpanan Pada Koperasi lain - - -
Jumlah Kas, Bank, Simpanan Pada Koperasi lainnya - - -
Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek) - - Jumlah Simpanan Berjangka
Pinjaman / Piutang Usaha: Hutang biaya
- Pembiayaan PKPS BBM dan LPDB - - Hutang Pajak
- Pembiayaan Mudharabah - - Hutang Salam
- Pembiayaan Musyarakah - - Hutang Istishna
- Piutang Murabahah - - Titipan Dana Bagian Zis
- Piutang Salam - - Dana Ta'awun (ZIS)
- Piutang Istishna - - Titipan anggota
- Piutang Ijarah - - Pembiayaan/Pinjaman yang diter
- Pendapatan margin yang ditangguhkan - - Pendapatan ditangguhkan
- Aset Ijarah - - Rupa-rupa pasiva jangka pendek
- Aset Istishna dalam penyelesaian - - Dana-dana koperasi
- Qord - - pinjaman/pembiayaan subordinas
- Piutang lain-lain Bagi hasil ditangguhkan
- Pembiayaan yang diberikan pada calon atau non anggota - - Kewajiban segera lainnya
- Pembiayaan yang diberikan Koperasi lain - - Dana SHU
Jumlah Pembiayaan / Piutang Usaha - - JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
Penyisihan penghapusan aktiva produktif - - INVESTASI TIDAK TERIKAT
Pembiayaan yang diperkirakan dapat tertagih - - Tabungan Mudharabah Anggota
PENYERTAAN Simpanan Berjangka Mudharaba
- Premi asuransi - - Dana investasi tidak terikat
- Perlengkapan - - Titipan dana
- Beban Dibayar Dimuka - -
- Pendapatan Akan Diterima - - JUMLAH INVESTASI TIDAK TER
- Aktiva lancar lainnya - - KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Pembiayaan Bank Syariah
JUMLAH AKTIVA LANCAR - - Pembiayaan jangka panjang yan
INVESTASI JANGKA PANJANG Passiva Jangka Panjang Lainnya
Simpanan/Tabungan Berjangka di Bank Syariah Lain - - Pembiayaan sewa guna usaha
Surat berharga - - Pembiayaan LPDB
Simpanan di KSPPS lain - - Penyertaan
PENYERTAAN JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA P
Penyertaan pada Koperasi Syariah lain - - EKUITAS
Penyertaan pada Lembaga Keuangan lain & Non Koperasi - - Simpanan pokok
JUMLAH PENYERTAAN - - Simpanan wajib
Investasi jangka panjang lainnya - - Simpanan Pokok Khusus
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG - - Hibah/Sumbangan
AKTIVA TETAP Titipan Simpanan Pokok
Tanah - - Cadangan umum
Bangunan - - Cadangan Risiko
Kendaraan - - SHU belum dibagi:
Inventaris dan Peralatan - - -
- Akumulasi penyusutan - - -
JUMLAH AKTIVA TETAP - - Jumlah SHU belum dibagi
AKTIVA TIDAK BERWUJUD
Aktiva Tidak berwujud - - JUMLAH EKUITAS
JUMLAH AKTIVA TIDAK BERWUJUD - -
AKTIVA LAINNYA
Beban ditangguhkan - -
Amortisasi beban ditangguhkan - -
Agunan yang diambil alih - -
Beban Pra Operasional - -
Amortisasi Biaya Pra Operasional - -
Lain - lain - -
JUMLAH AKTIVA LAINNYA - -
JUMLAH AKTIVA - -

Rp 993,329,143,496
1,112,547,392,158.00
am Ribuan Rupiah)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS JUMLAH Pengertian


DESKRIPSI TAHUN PENILAIAN TAHUN SEBELUMNYA
KEWAJIBAN LANCAR Kewajiban Lancar addalah semua kewajiban yan
Simpanan Simpanan adalah dana anggota yang ditempatkan
Simpanan Anggota - - Simpanan anggota adalah simpanan yang bersum
Simpanan non anggota - - Simpanan non anggota adalah simpanan yang be
Simpanan Mudharabah Anggota - - Simpanan mudharabah adalah simpanan yang tin
Simpanan Wadiah Anggota - - Simpanan Wadiah adalah simpanan yang merupa
Jumlah Simpanan - -
Beban yang masih harus dibayar - - Beban yang masih harus dibayar merupakan beb
Pendapatan lain diterima dimuka - -
Simpanan Berjangka
Simpanan berjangka anggota - -
Simpanan berjangka calon anggota & koperasi lain - -
Simpanan berjangka Mudharabah Anggota - - Pendapatan lain diterima dimuka merupakan pen
Jumlah Simpanan Berjangka - -
Hutang biaya - - Simpanan berjangka adalah simpanan yang dapa
Hutang Pajak - - Simpanan berjangka dari anggota koperasi
Hutang Salam - - Simpanan berjangka calon anggota & koperasi lai
Hutang Istishna - - Simpanan berjangka Mudharabah adalah simpana
Titipan Dana Bagian Zis - -
Dana Ta'awun (ZIS) - - Hutang biaya adalah biaya yang masih belum diba
Titipan anggota - - Hutang pajak adalah Pajak yang masih belum dib
Pembiayaan/Pinjaman yang diterima jangka pendek - - Titipan Dana Bagian Zis adalah titipan anggota ba
Pendapatan ditangguhkan - - Dana Ta'awun (ZIS) adalah dana ZIS yang masih
Rupa-rupa pasiva jangka pendek - - Titipan anggota adalah uang titipan dari anggota y
Dana-dana koperasi - - Kewajiban segera lainnya adalah kewajiban jangk
pinjaman/pembiayaan subordinasi - -
Bagi hasil ditangguhkan - -
Kewajiban segera lainnya - -
Dana SHU - - Rupa-rupa pasiva jangka pendek merupakan sem
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR - - Bagi hasil ditangguhkan merupakan jumlah bagi h
INVESTASI TIDAK TERIKAT
Tabungan Mudharabah Anggota - -
Simpanan Berjangka Mudharabah Anggota - -
Dana investasi tidak terikat - -
Titipan dana - -

JUMLAH INVESTASI TIDAK TERIKAT - - Pembiayaan Bank adalah pembiayaan jangka pan
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Pembiayaan jangka panjang yang diterima adalah
Pembiayaan Bank Syariah - - Passiva Jangka Panjang Lainnya adalah sumber p
Pembiayaan jangka panjang yang diterima - - Dana invest -
Passiva Jangka Panjang Lainnya - - Titipan dana adalah dana titipan dari anggota ata
Pembiayaan sewa guna usaha - -
Pembiayaan LPDB - - Pembiayaan sewa guna usaha adalah pembiayaa
Penyertaan - - Pembiayaan LPDB adalah pembiayaan jangka pa
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - -
EKUITAS
Simpanan pokok - -
Simpanan wajib - -
Simpanan Pokok Khusus - - Simpanan pokok adalah simpanan yang harus dib
Hibah/Sumbangan - - Simpanan wajib adalah simpanan wajib harus diba
Titipan Simpanan Pokok - -
Cadangan umum - - Simpanan Pokok Khusus adalah simpanan yang j
Cadangan Risiko - - Hibah adalah bantuan yang diterima koperasi dan
SHU belum dibagi: Modal Penyertaan sejumlah uang atau barang mo
SHU periode sebelumnya - - Modal Penyetaraan
SHU periode berjalan - - Titipan Si 0
Jumlah SHU belum dibagi - - Cadangan umum cadangan yang dibentuk dan pe
Cadangan Risiko adalah cadangan yang disiapka
JUMLAH EKUITAS - -

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS - -

1,103,317,489,370.00
1,103,317,489,370.00
an Lancar addalah semua kewajiban yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun
an adalah dana anggota yang ditempatkan dalam koperasi dan sewaktu-waktu dapat diambil kapan saja
an anggota adalah simpanan yang bersumber dari anggota
an non anggota adalah simpanan yang bersumber dari selain anggota
an mudharabah adalah simpanan yang tingkat keuntungan berdasarkan bagi hasil
an Wadiah adalah simpanan yang merupakan titipan seperti giro pengambilan dengan menggunakan cek

yang masih harus dibayar merupakan beban yang masih memiliki tunggakan dan masih harus dibayar pada tahun berjalan

atan lain diterima dimuka merupakan pendapatan yang diterima di awal seperti pendapatan sewa namun jatuh tempo masih lama

an berjangka adalah simpanan yang dapat diambil secara berjangka seperti 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun
an berjangka dari anggota koperasi
an berjangka calon anggota & koperasi lain adalah simpanan berjangka diluar anggota koperasi
an berjangka Mudharabah adalah simpanan berjangka dengan sistem bagii hasil

biaya adalah biaya yang masih belum dibayar


pajak adalah Pajak yang masih belum dibayar
Dana Bagian Zis adalah titipan anggota bagian zakat, infak dan sedekah yang perlu dikeluarkan
a'awun (ZIS) adalah dana ZIS yang masih belum dikeluarkan
anggota adalah uang titipan dari anggota yang sewaktu-waktu dapat diambil kapan saja
an segera lainnya adalah kewajiban jangka pendek yang belum masuk dalam akun

pa pasiva jangka pendek merupakan semua kewajiban rupa-rupa yang belum dimsukkan dalam akun
sil ditangguhkan merupakan jumlah bagi hasil yang masih ditangguhkan dan belum dibayar

yaan Bank adalah pembiayaan jangka panjang yang diberikan oleh bank kepada koperasi
yaan jangka panjang yang diterima adalah pembiayaan selain bank yang diterima koperasi
Jangka Panjang Lainnya adalah sumber pembiayaan jangka panjang yang diperoleh dari selain lembaga keuangan

dana adalah dana titipan dari anggota ataupun non anggota yang bersifat jangka panjang

yaan sewa guna usaha adalah pembiayaan dari sewa guna usaha
yaan LPDB adalah pembiayaan jangka panjang dari LPDB

an pokok adalah simpanan yang harus dibayarkan anggota koperasi saat pertama kali menjadi anggota. Simpanan pokok hanya dilakukan sekali selama menjadi anggot
an wajib adalah simpanan wajib harus dibayarkan anggota koperasi secara rutin setiap jangka waktu yang ditentukan, misalnya sebulan sekali. Uang yang masuk pada s

an Pokok Khusus adalah simpanan yang jumlahnya tidak ditentukan namun tidak dapat diambil sewaktu-waktu dan pencairan pada waktu tertentu saja minimal 1 tahun
dalah bantuan yang diterima koperasi dan tidak ada impliksi pengembalian
enyertaan sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh Pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan ko

an umum cadangan yang dibentuk dan penyisihan laba ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak
an Risiko adalah cadangan yang disiapkan untung menanggung risiko jika terjadi
sekali selama menjadi anggota dan jumlahnya ditentukan oleh koperasi. Jumlahnya sama bagi setiap anggota yang baru masuk
kali. Uang yang masuk pada simpanan wajib juga tidak bisa ditarik kembali oleh anggota koperasi. Modal usaha koperasi bersumber pada simpanan pokok dan simpana

ertentu saja minimal 1 tahun

perkuat struktur permodalan koperasi dalam meningkatkan kegiatan usahanya.


simpanan pokok dan simpanan wajib anggota koperasi.
LAPORAN HASIL USAHA (dalam Ribuan Rupiah)
JUMLAH
DESKRIPSI
TAHUN BERJALAN TAHUN LALU
PENDAPATAN
PARTISIPASI BRUTO ANGGOTA
- Pendapatan Bagi Hasil Murabahah - -
- Pendapatan dari transfer laba dari cabang - -
- Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah - -
- Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah - -
- Pendapatan Hiwalah - -
- Pendapatan Ijarah - -
- Pendapatan Qordhul Hasan - -
- Pendapatan Wakalah - -
- Pendapatan Provisi dan Administrasi - -
- Partisipasi jasa pembiayaan anggota - -
- Pendapatan Operasional lainnya - -
JUMLAH PARTISIPASI BRUTO - -
PENDAPATAN NON ANGGOTA
- Pendapatan Bagi Hasil Murabahah non anggota - -
- Pendapatan dari transfer laba dari cabang non anggota - -
- Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah non anggota - -
- Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah non anggota - -
- Pendapatan Hiwalah non anggota - -
- Pendapatan Ijarah non anggota - -
- Pendapatan Qordhul Hasan non anggota - -
- Pendapatan Wakalah non anggota - -
- Pendapatan Provisi dan Administrasi non anggota - -
- Partisipasi jasa pembiayaan non anggota - -
- Pendapatan Operasional lainnya non anggota - -
JUMLAH PENDAPATAN BAGI HASIL NON ANGGOTA - -
JUMLAH PENDAPATAN - -
BEBAN POKOK
BEBAN POKOK ANGGOTA
- Biaya Simpanan - -
- Biaya Simpanan Mudharabah - -
- Biaya Simpanan Wadiah - -
- Biaya Simpanan Ijabah - -
- Biaya Simpanan Berjangka - -
- Biaya Simpanan Berjangka Mudharabah - -
- Biaya Simpanan Lainnya - -
JUMLAH BIAYA BAGI HASIL ANGGOTA - -
BIAYA BAGI HASIL NON ANGGOTA
- Biaya Simpanan non anggota - -
- Biaya Simpanan Mudharabah non anggota - -
- Biaya Simpanan Wadiah non anggota - -
- Biaya Simpanan Ijabah non anggota - -
- Biaya Simpanan Berjangka non anggota - -
Biaya Simpanan Berjangka Mudharabah non anggota - -
Biaya Simpanan Lainnya non anggota - -
JUMLAH BIAYA BAGI HASIL NON ANGGOTA - -
JUMLAH BEBAN POKOK - -
SISA HASIL USAHA KOTOR - -
BEBAN USAHA
- Beban Gaji dan Honor - -
- Beban konsumsi - -
- Beban Transpot (Perjalanan) - -
- Beban Umum dan Administrasi - -
- Beban Sarana dan Prasarana - -
- Beban Perlengkapan atau sewa - -
- Beban Promosi - -
- Beban pemeliharaan - -
- Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif - -
- Beban penyusutan aktiva tetap - -
- beban amortasi - -
- Beban HTPW - -
- beban premi asuransi - -
- beban lainnya - -
JUMLAH BEBAN USAHA - -
PORSI BEBAN USAHA ANGGOTA #DIV/0! #DIV/0!
PORSI BEBAN USAHA NON ANGGOTA #DIV/0! #DIV/0!
BEBAN PERKOPERASIAN
- Beban Pengawas dan pengurus koperasi - -
- Beban Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan - -
- Beban Rapat Anggota (RAT, Rapat Anggota Luar Biasa dll) - -
JUMLAH BEBAN PERKOPERASIAN - -
SISA PARTISIPASI ANGGOTA (SPA) #DIV/0! #DIV/0!
LABA USAHA DARI NON ANGGOTA #DIV/0! #DIV/0!
SPA + LABA USAHA - -
PENDAPATAN LAIN-LAIN
- Pendapatan Dividen dan bagi hasil usaha - -
- Pendapatan sewa - -
- Pendapatan Lain-Lain - -
JUMLAH PENDAPATAN LAIN-LAIN - -
BEBAN LAIN-LAIN
- Beban Lain-Lain - -
JUMLAH BEBAN LAIN-LAIN - 0.00
JUMLAH PENDAPATAN LAIN-LAIN - -
SISA HASIL USAHA SEBELUM PAJAK - -
Pajak Penghasilan - -
Zakat - -
SISA HASIL USAHA SETELAH PAJAK DAN ZAKAT - -
PERHITUNGAN MODAL DAN AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO
Bobot
Komponen Modal / Aktiva Nilai (Rp) Pengakuan
(1) (2) Risiko
(3) (%)
KOMPONEN MODAL SENDIRI
1. EKUITAS (MODAL SENDIRI)
Simpanan pokok - 100%
Simpanan wajib - 100%
Simpanan Pokok Khusus - 100%
Modal Penyetaraan 100%
Modal Penyertaan 50%
Modal sumbangan/hibah - 100%
Cadangan umum - 100%
Cadangan tujuan risiko (penyisihan piutang tak tertagih) - 50%
Jumlah SHU belum dibagi - 50%
Titipan simpanan pokok - 50%

JUMLAH MODAL TERTIMBANG -

KOMPONEN ATMR
Kas - 0%
Bank - 0%
Deposito (Simpanan berjangka) - 20%
Simpanan Sukarela pada Koperasi Lain - 0%
Simpanan Berjangka pada Koperasi Lain - 20%
Surat Berharga - 50%
pembiayaan/Piutang - 100%
Penyisihan Piutang tak tertagih - 0%
Beban Dibayar Dimuka - 0%
Pendapatan Akan Diterima - 50%
Aktiva lancar lainnya - 0%

JUMLAH ATMR -

Penyertaan
Simpanan/Tabungan Berjangka di Bank Syariah Lain
Surat berharga 0 100%
Simpanan di KSPPS lain 0 100%
Penyertaan pada Koperasi Syariah lain 0 100%
Penyertaan pada Lembaga Keuangan lain & Non Koperasi
Investasi jangka panjang lainnya
Jumlah Penyertaan 0

Aktiva Tetap
Harta Tetap 0.00 70%
(Akml Penyusutan H. tetap) 0.00 70%
Nilai Netto Harta Tetap 0.00

Aktiva Lain-lain - 100%


Total Asset - ATMR
IKO
Modal/Aktiva
Tertimbang
(2) X (3)

-
-
-
-
0
-
-
-
- 0
-

- 0

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

0
0
0

-
-
0.00

0
- #DIV/0!
DAFTAR PINJAMAN BERMASALAH
Daftar Pinjaman Bermasalah: Rupiah
1. Pembiayaan Kurang Lancar (PKL): 0.00 50% -
2. Pembiayaan yang Diragukan (PDR): 0.00 75% -
3. Pembiayaan Macet: 0.00 100% -
TOTAL PEMBIAYAAN BERMASALAH - -

Aktiva Produktif Lancar 0.00 Agunan


penyisihan aktiva produktif yang wajib dibentuk (PPAPWD
0,5% dari aktiva produktif lancar -
10% 10% dari aktiva produktif kurang lancar dikurangi nilai agunannya - - 200,000,000
50% 50% dari aktiva produktif diragukan dikurangi nilai agunannya. - - 0
100% 100% dari aktiva produktif macet dikurangi nilai agunannya. - - 0
-
Penyisihan penghapusan aktiva produktif -
#DIV/0!
Keterlambatan 1-30 Hari Keterlambatan 31-60 Hari

- -
#NAME? #NAME?
#NAME? #NAME?
Keterlambatan 61-90 Hari Keterlambatan >90 Hari

- - - #NAME?
#NAME? #NAME?
#NAME? #NAME? #NAME?
NO ASPEK PEMERIKSAAN RASIO NILAI STANDAR
A TATA KELOLA
I PRINSIP KOPERASI
1 KEANGGOTAAN BERSIFAT TERBUKA
Kepatuhan Koperasi untuk menerima anggota atau pengunduran anggota secara
sukarela (tidak ada paksaan) dan terbuka ( bagi semua etnis, suku agama dan 100.00% 1 76%
lain-lain) yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

2 PENGELOLAAN DILAKUKAN SECARA DEMOKRATIS


Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan
koperasi, pengelolaan koperasi dilakukan oleh anggota secara demokratis One
man one vote, dalam Rapat Anggota. Semua anggota berhak dipilih dan memilih
untuk menjadi pengurus/pengawas koperasi; Peraturan ditetapkan dengan 60.00% 2 76%
melibatkan anggota koperasi

PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA DILAKUKAN SECARA


ADIL SEBANDING DENGAN BESARNYA JAA USAHA
3 MASING-MASING ANGGOTA
Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk anggota dibagi
proprosional dengan besarnya jasa usaha yang ketentuannya tercantum dalam
AD/ART. Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk anggota
dibagi proprosional dengan besarnya modal anggota kepada koperasi yang 66.67% 2 76%
ketentuannya tercantum dalam AD/ART. Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan
bagian SHU untuk anggota dibagi tidak dibagi sama rata, yang ketentuannya
tercantum dalam AD/ART

PEMBERIAN BALAS JASA YANG TERBATAS TERHADAP MODAL


4

Kepatuhan koperasi terkait dengan apakah simpanan sukarela diberikan balas


jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga) yang wajar dan disepakati di 100.00% 1 76%
dalam Rapat Anggota. Kepatuhan koperasi terkait dengan apakah modal
penyertaan diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga)
yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota

5 KEMANDIRIAN
Pengelolaan koperasi yang dilakukan atas dasar pada kemampuan dan kekuatan
internal koperasi dapat terlihat pada jumlah modal internal koperasi lebih besar
dibandingkan dengan modal luar. Koperasi mengutamakan sumber modal
sendiri, dan modal pinjaman anggota yang bersumber dari tabungan dan
simpanan berjangka anggota. Ubtuk mengetahui ukuran ini lihat neraca koperasi
50.00% 3 76%
bandingkan jumlah besaran item tersebut

6 PENDIDIKAN PERKOPERASIAN
Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan
pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi anggota pengurus, pengelola yang
terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan berjenjang setiap tahun. Kepatuhan
koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan pendidikan dan
pelatihan perkoperasian bagi pengawas yang terstruktur dan dilaksanakan
secara rutin dan berjenjang setiap tahun. Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan
bagian SHU untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
pengelola yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan berjenjang setiap
tahun. Laporan RAT terkait dengan upaya koperasi menjalin kerjasama 50.00% 3 76%
organisasi, usaha dan permodalan antar koperasi di tingkat kabupaten/kota,
provinsi, nasional dan internasional

7 KERJASAMA KOPERASI
(a).Upaya yang dilakukan oleh koperasi menjalin kerjasama baik dalam bidang
usaha, organisasi, permodalan, pengembangan manusia, pemasaran dan sistem
informasi baik antar koperasi dan institusi lainnya baik di tingkat kabupaten/kota, 50.00% 3 76%
provinsi, nasional dan internasional

PRINSIP KOPERASI 15.00 2.14 71.43


II KELEMBAGAAN
1 LEGALITAS BADAN HUKUM KOPERASI
Mengukur keabsahan dokumen badan hukum, tercantum dalam berita negara, 33.33% 3 76%
kesesuaian jenis usaha dan kesesuaian lokasi koperasi dengan dokumen badan
hukum
IZIN USAHA SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN
2 SYARIAH 100.00% 1 76%
Kelengkapan dan ketersedian dokumen Izin Usaha simpan pinjam, izin
kantor cabang, ketersediaan papan nama

3 ANGGARAN DASAR

a. daftar nama pendiri; b. nama dan tempat kedudukan; c. jenis koperasi; d.


maksud dan tujuan; e. jangka waktu berdirinya; f. keanggotaan; g. jumlah setoran
simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai modal awal; h. permodalan; i. 76.47% 1 76%
rapat anggota; j. pengurus; k. pengawas; l. pengelolaan dan pengendalian; m.
bidang usaha; n. pembagian sisa hasil usaha; o. ketentuan mengenai
pembubaran, penyelesaian, dan hapusnya status badan hukum;dan p. sanksi. q.
persus

4 KEANGGOTAAN
Ketersediaan buku daftar anggota, tidak terjadi penurunan anggota yang melebihi 50.00% 3 76%
20 orang, tingkat keaktifan anggota baik dari aspek simpanan maupun pinjaman,
partisipasi dalam rapat anggota
5 KELENGKAPAN ORGANISASI

66.67% 2 76%
Pelaksanaan Rapat anggota, ketersediaan pengurus, Ketersediaan 66.67% 2 76%
pengawas dan pengelola

KELEMBAGAAN 10 2.00 75.00


III MANAJEMEN KOPERASI
1 MANAJEMEN UMUM
Ketersedian visi, misi dan tujuan koperasi; ketersedian rencana kerja baik jangka 100.00% 1 76%
panjang dan jangka pendek; pengukuran dan evaluasi atas rencana kerja
2 MANAJEMEN KELEMBAGAAN
Ketersedian struktur organisasi; uraian tugas; ketersediaan SOM dan SOP; 100.00% 1 76%
sistem pengamanan dokumen

3 MANAJEMEN PERMODALAN
pertumbuhan modal sendiri; pertumbuhan simpanan anggota; peningkatan 100.00% 1 76%
cadangan; investasi bersumber dari modal sendiri.
4 MANAJEMEN ASET
Pembiayaan yang diberikan dengan dukungan agunan; kolektibilitas 100.00% 1 76%
pembayaran; tingkat pengembalian pembiayaan macet masih dapat tertagih;
menjaga prinsip kehati-hatian dalam memberikan pinjman
5 MANAJEMEN LIKUIDITAS
Memiliki kebijakan tertulis mengenai pengendalian likuiditas; Ketersediaan 0.00% 4 76%
fasilitas pembiyaan dari lembaga keuangan lain; peraturan khusus terkait standar
likuiditas; Sistem informasi yang mendukung pemantauan likuiditas koperasi

MANAJEMEN 8.00 1.60 85.00

IV PRINSIP SYARIAH
1 MANAJEMEN PENGAWAS SYARIAH
Memiliki DPS, Pertemuan Kelompok, Frekuensi rapat DPS, Kesesuaian 0.00% 4 76%
kegiatan operasional, menyampaikan laporan pengawasan kepada DSN
dan sertifikasi salah satu DPS dari DSN MUI

2 MANAJEMEN PENGELOLAAN ASET SYARIAH


Akad dilaksanakan sesuai syariah, penempatan dana pada LKS,
Komposisi modal penyertaan dan pembiayaan, pembagian nisbah, 37.50% 3 76%
penanganan pembiayaan bermasalah, tingkat pembiayaan konsumtif,
dan invesasi jangka panjang
3 MANAJEMEN SDM SYARIAH
Sertifikasi pengelola, uji pemahaman pengurus dan pengawas, dana 100.00% 1 76%
pembinaan untuk kompetensi pengelola dan pendidikan untuk para
anggota
4 SOSIAL DAN KEBAJIKAN (MASLAHAT)
pengumpulan ZIS, pemahaman anggota, penyiapan dana qordul hasan, 100.00% 1 76%
kesejahteraan anggota dan program kerja dalam rangka memajukan
usaha anggotanya

PRINSIP SYARIAH 9.00 2.25 68.75


TATA KELOLA 42.00 2.00 75.00
KATEGORI SKOR CAPAIAN ANALISIS EARLY WARNING

Kepatuhan koperasi terkait dengan


Keanggotaan bersifat terbuka
Baik 4 24.00% keanggotaan bersifat terbuka telah
sudah optimal
terpenuhi

Kepatuhan koperasi terkait dengan Lakukan pembenahan atas


pengelolaan dilakukan secara kepatuhan terkait dengan
Cukup Baik 3 -16.00% demokratis belum terpenuhi periksa pengelolaan dilakukan secara
indikator yang belum terpenuhi dan demokratis terkait butir yang
lakukan evaluasi dan perbaikan belum terpenuhi.

Kepatuhan koperasi terkait dengan Lakukan pembenahan atas


pembagian sisa hasil usaha kepatuhan terkait dengan
dilakukan secara adil sebanding pembagian sisa hasil usaha
Cukup Baik 3 -9.33% dengan besarnya jasa usaha dilakukan secara adil sebanding
masing-masing anggota belum dengan besarnya jasa usaha
terpenuhi lakukan evaluasi dan masing-masing anggota yang
perbaikan belum terpenuhi.

Kepatuhan koperasi terkait dengan Pemberian balas jasa yang


Baik 4 24.00% Pemberian balas jasa yang terbatas terbatas terhadap modal sudah
terhadap modal telah terpenuhi optimal

Berhati-hati adap prinsip


Kepatuhan koperasi terkait dengan
kepatuhan koperasi terkait
Kurang Baik 2 -26.00% kemandirian belum terpenuhi
dengan kemandirian belum
lakukan evaluasi dan perbaikan
terpenuhi evaluasi segera
Kepatuhan koperasi terkait dengan Berhati-hati ada prinsip
pendidikan perkoperasian belum kepatuhan koperasi terkait
Kurang Baik 2 -26.00% terpenuhi lakukan evaluasi dan dengan pendidikan perkoperasian
perbaikan belum terpenuhi evaluasi segera

Berhati-hati adap prinsip


Kepatuhan koperasi terkait dengan
kepatuhan koperasi terkait
Kurang Baik 2 kerjasama koperasi belum terpenuhi
dengan kerjasama koperasi
-26.00% lakukan evaluasi dan perbaikan
belum terpenuhi evaluasi segera

CUKUP SEHAT PELANGGARAN

Berhati-hati ada indikator dari


Kurang Baik 2 Legalitas badan hukum koperasi legalitas badan hukum koperasi
-42.67% belum terpenuhi lakukan evaluasi belum terpenuhi evaluasi segera
dan perbaikan

Izin Usaha Simpan Pinjam koperasi izin usaha simpan pinjam


Baik 4 telah terpenuhi koperasi sudah optimal
24.00%

Anggaran Dasar koperasi telah anggaran dasar koperasi sudah


Baik 4 terpenuhi optimal
0.47%

Keanggotaan koperasi belum Berhati-hati ada indikator dari


Kurang Baik 2 terpenuhi lakukan evaluasi dan keanggotaan dasar koperasi
-26.00% perbaikan belum terpenuhi evaluasi segera

Lakukan pembenahan segera


Kelengkapan Organisasi koperasi
ada indikator kelengkapan
Cukup Baik 3 belum terpenuhi lakukan evaluasi
organisasi koperasi yang belum
dan perbaikan
terpenuhi.
Lakukan pembenahan segera
Kelengkapan Organisasi koperasi
ada indikator kelengkapan
Cukup Baik 3 belum terpenuhi lakukan evaluasi
organisasi koperasi yang belum
-9.33% dan perbaikan
terpenuhi.

CUKUP SEHAT PELANGGARAN

Manajemen Umum koperasi telah manajemen umum koperasi


Baik 4 24.00% terpenuhi sudah optimal

Manajemen Kelembagaan koperasi manajemen kelembagaan


Baik 4 24.00% telah terpenuhi koperasi sudah optimal

Manajemen Permodalan koperasi manajemen permodalan koperasi


Baik 4 24.00% telah terpenuhi sudah optimal

Manajemen Aset koperasi telah manajemen aset koperasi sudah


Baik 4 24.00% terpenuhi optimal

Waspada ada pelanggaran atas


Manajemen Likuiditas koperasi
manajemen likuiditas koperasi
Tidak Baik 1 -76.00% belum terpenuhi lakukan evaluasi
yang belum terpenuhi lakukan
dan perbaikan
pemantauan dan tindak lanjut

SEHAT PELANGGARAN

Waspada ada pelanggaran atas


Manajemen Pengawas Koperasi
manajemen pengawas syariah
belum terpenuhi lakukan evaluasi
Tidak Baik 1 -76.00% dan perbaikan atas indikator yang
koperasi yang belum terpenuhi
lakukan pemantauan dan tindak
belum terpenuhi
lanjut

Manajemen pengelolaan aset


Berhati-hati ada indikator dari
syariah Koperasi belum terpenuhi
manajemen pengelolaan aset
Kurang Baik 2 -38.50% lakukan evaluasi dan tindak lanjut
syariah koperasi belum terpenuhi
perbaikan atas indikator yang belum
evaluasi segera
terpenuhi

Manajemen SDM Syariah Koperasi Manajemen SDM syariah


Baik 4 24.00% telah terpenuhi koperasi sudah optimal

Kegiatan sosial dan kebajikan Sosial dan kebajikan koperasi


Baik 4 24.00% Koperasi telah terpenuhi sudah optimal

CUKUP SEHAT PELANGGARAN


CUKUP SEHAT PELANGGARAN
SANKSI

Terdapat Pelanggaran
Tidak Terdapat
Pelanggaran Terdapat Kelemahan
1

Tidak Terdapat
Pelanggaran

Tidak Terdapat
Pelanggaran

Tidak Terdapat
Pelanggaran

Tidak Terdapat
Pelanggaran

1
Tidak Terdapat
Pelanggaran

1 28 28 22.75
7 22.75 17.5

Tidak Terdapat
Pelanggaran

1 21 17.5 12.25
7 Indikator 5.25 12.25 7
0 28 Jumlah Skor
20 Skor capaian 4 4 3.25
1 3.25 2.5
3 2.5 1.75
Tidak Terdapat
Pelanggaran
1 0.75 1.75 1

Tidak Terdapat
Pelanggaran
1

Tidak Terdapat
Pelanggaran

1
20 20 16.25
Tidak Terdapat
Pelanggaran
1 5 16.25 12.5
15 12.5 8.75
Tidak Terdapat
Pelanggaran
Tidak Terdapat
Pelanggaran

1 3.75 8.75 5
5 Indikator
0 20 Jumlah Skor 4 4 3.25
15 Skor capaian 1 3.25 2.5
3 2.5 1.75
Tidak Terdapat
0.75 1.75 1
Pelanggaran
1

Tidak Terdapat
Pelanggaran
1
Tidak Terdapat
Pelanggaran
1 20 20 16.25
5 16.25 12.5
Tidak Terdapat
Pelanggaran
1 15 12.5 8.75
3.75 8.75 5
Terdapat
Pelanggaran
1
5 Indikator 4 4 3.25
1 20 Jumlah Skor 1 3.25 2.5
17 Skor capaian 3 2.5 1.75
0.75 1.75 1

Terdapat
Pelanggaran

1 16 16 13
4 13 10
Tidak Terdapat
Pelanggaran

1 12 10 7
3 7 4
Tidak Terdapat
Pelanggaran
1
4 4 3.25
Tidak Terdapat
Pelanggaran
1 1 3.25 2.5
4 Indikator 3 2.5 1.75
1 16 Jumlah Skor 0.75 1.75 1
11 Skor capaian
2 21 Indikator
84 Jumlah Skor 84 84 68.25
63 Skor capaian 21 68.25 52.5
63 52.5 36.75
15.75 36.75 21

4 4 3.25
1 3.25 2.5
3 2.5 1.75
0.75 1.75 1
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat

Sehat

dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
NO ASPEK PEMERIKSAAN RASIO NILAI STANDAR
B PROFIL RISIKO
I RISIKO INHEREN
1 RISIKO PEMBIAYAAN
a ASET PRODUKTIF TERHADAP TOTAL ASET
Dalam parameter ini, dilakukan penilaian terhadap komposisi aset produktif
yang dimiliki, dibandingkan dengan total aset. (1) Definisi aset produktif
adalah penyediaan dana dalam mata uang rupiah untuk memperoleh
penghasilan, dalam bentuk pembiayaan, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan
penempatan pada bank lain.
(2) Definisi total aset adalah jumlah aset pada laporan posisi keuangan
koperasi. #DIV/0! #DIV/0! 95%
Semakin tinggi persentase komposisi, koperasi memiliki Risiko yang semakin
tinggi karena semakin besar kemungkinan koperasi mengalami Risiko
pembiayaan akibat kegagalan pihak lawan (bank dan non bank) dalam
memenuhi kewajiban.

b PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN TERHADAP TOTAL


ASET PRODUKTIF
Penilaian terhadap komposisi pembiayaan yang diberikan, dibandingkan
dengan total aset produktif.
(1) Definisi pembiayaan yang diberikan adalah seluruh pembiayaan yang
diberikan kepada anggota atau non anggota. (2) Definisi total aset produktif
adalah penyediaan dana koperasi dalam mata uang rupiah untuk #DIV/0! #DIV/0! 75%
memperoleh penghasilan, dalam bentuk pembiayaan, dan penempatan pada
koperasi, bank lain.
Semakin tinggi persentase komposisi rasio ini, koperasi memiliki Risiko yang
semakin tinggi karena semakin besar kemungkinan koperasi mengalami
Risiko pembiayaan akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam
memenuhi kewajiban kepada koperasi.

2 RISIKO OPERASIONAL
a SKALA USAHA DAN STRUKTUR ORGANISASI

Penilaian terhadap besar kecilnya skala usaha koperasi serta


kelengkapan struktur organisasi koperasi.
Semakin besar skala usaha yang tidak didukung oleh kelengkapan
struktur organisasi, semakin tinggi Risiko bagi koperasi karena
semakin besar kemungkinan koperasi mengalami Risiko operasional
karena ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal.
penilaian terhadap besar kecilnya skala usaha koperasi serta 25.00% 4 76%
kelengkapan struktur organisasi koperasi.
Semakin besar skala usaha koperasi yang tidak didukung oleh
kelengkapan struktur organisasi, semakin tinggi Risiko bagi koperasi
karena semakin besar kemungkinan koperasi mengalami Risiko
operasional karena ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya
proses internal.

b KEBERAGAMAN PRODUK DAN/ATAU JASA

50.00% 3
Melakukan penilaian terhadap keberagaman dan kompleksitas jenis produk
dan/atau jasa yang dikelola.
Semakin tinggi keberagaman dan kompleksitas jenis produk dan/atau jasa 50.00% 3
yang dikelola, semakin tinggi Risiko karena semakin besar kemungkinan
koperasi mengalami Risiko operasional sebagai akibat ketidakcukupan
dan/atau tidak berfungsinya proses internal.
3 RISIKO KEPATUHAN
a JENIS, SIGNIFIKANSI, DAN FREKUENSI
PELANGGARAN YANG DILAKUKAN

Melakukan penilaian terhadap jenis, signifikansi, dan frekuensi pelanggaran 25.00% 4 76%
ketentuan yang dilakukan oleh koperasi.
Semakin tinggi frekuensi pelanggaran signifikan yang dilakukan oleh
koperasi, semakin tinggi Risiko kepatuhan bagi koperasi.

b SIGNIFIKANSI TINDAK LANJUT ATAS TEMUAN


PELANGGARAN

50.00% 3 76%
Melakukan penilaian terhadap tindak lanjut yang dilakukan oleh Koperasi
atas temuan pelanggaran ketentuan yang dilakukan oleh koperasi.

4 RISIKO LIKUIDITAS
a ASET LIKUID TERHADAP TOTAL ASET
melakukan penilaian terhadap komposisi aset likuid yang dimiliki,
dibandingkan dengan total aset. Semakin rendah persentase komposisi rasio #DIV/0! #DIV/0! 15%
ini, koperasi memiliki Risiko yang semakin tinggi karena koperasi berpotensi
mengalami Risiko likuiditas akibat tidak memiliki aset likuid yang memadai
b ASET LIKUID TERHADAP KEWAJIBAN LANCAR
penilaian terhadap jumlah aset likuid yang dimiliki koperasi, dibandingkan
kewajiban lancar untuk mengetahui kemampuan aset likuid yang dimiliki
dalam memenuhi kewajiban lancar. Semakin rendah persentase rasio, #DIV/0! #DIV/0! 21%
koperasi memiliki Risiko yang semakin tinggi karena koperasi berpotensi
mengalami Risiko likuiditas akibat koperasi tidak memiliki aset likuid yang
memadai untuk memenuhi kewajiban lancar.
c PENILAIAN TERHADAP SEBERAPA LUAS/BESAR
KOPERASI MEMILIKI KOMITMEN PENDANAAN YANG
DAPAT DIGUNAKAN JIKA DIBUTUHKAN
40.00% 3 76%
Parameter penilaian terhadap seberapa luas atau seberapa besar koperasi
memiliki komitmen pendanaan yang dapat digunakan jika dibutuhkan.
Semakin besar akses pendanaan yang dimiliki oleh koperasi, semakin
rendah Risiko likuiditas bagi koperasi.

RISIKO INHEREN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

II KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (KPMR)


1 KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (KPMR) PEMBIAYAAN
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas

50.00% 3 76%

b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko

0.00% 4 76%

c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko


100.00% 1 76%

2 KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (KPMR) OPERASIONAL


a Pengawasan Pengurus dan Pengawas
100.00% 1 76%

b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko

66.67% 2 76%

c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko

100.00% 1 76%

3 KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (KPMR) KEPATUHAN


a Pengawasan Pengurus dan Pengawas
100.00% 1 76%

b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko

75.00% 2 76%

c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko

100.00% 1 76%

4 KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (KPMR) LIKUIDITAS

a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 100.00% 1 76%


b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 80.00% 1 76%

c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%

KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 19.00 1.58 85.42

PROFIL RISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!


KATEGORI SKOR CAPAIAN ANALISIS EARLY WARNING

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Skala usaha dan struktur organisasi


belum memenuhi standar yang sehat
Tidak Baik 1 -51.00% lakukan evaluasi dan perbaikan dengan
memperhatikan indikator pengukuran
yang belum terpenuhi

Keberagaman produk dan/atau jasa


Kurang Baik 2 50.00% telah memenuhi standar yang sehat
Keberagaman produk dan/atau jasa
Kurang Baik 2 50.00% telah memenuhi standar yang sehat

Jenis, signifikansi, dan frekuensi


pelanggaran yang dilakukan belum
memenuhi standar yang sehat lakukan
Tidak Baik 1 -51.00% evaluasi dan perbaikan dengan
memperhatikan indikator pengukuran
yang belum terpenuhi

signifikansi tindak lanjut atas temuan


pelanggaran belum memenuhi standar
yang sehat lakukan evaluasi dan
Kurang Baik 2 -26.00% perbaikan dengan memperhatikan
indikator pengukuran yang belum
terpenuhi

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Penilaian terhadap seberapa luas atau


seberapa besar koperasi memiliki
komitmen pendanaan yang dapat
digunakan jika dibutuhkan belum
Kurang Baik 2 -36.00% memenuhi standar yang sehat lakukan
evaluasi dan tindak lanjut
memperhatikan indikator pengukuran
yang belum terpenuhi

#DIV/0! KELEMAHAN
Pengawasan Pengurus dan Pengawas
pada kualitas penerapan manajemen
risiko kredit belum memenuhi standar
Kurang Baik 2 -26.00% yang sehat lakukan evaluasi dan tindak
lanjut memperhatikan indikator
pengukuran yang belum terpenuhi
Kebijakan, prosedur dan limit risiko
pada kualitas penerapan manajemen
risiko kredit belum memenuhi standar
Tidak Baik 1 -76.00% yang sehat lakukan evaluasi dan tindak
lanjut memperhatikan indikator
pengukuran yang belum terpenuhi
Proses dan Sistem Informasi
Manajemen Risiko pada kualitas
Baik 4 24.00% penerapan manajemen risiko kredit
telah memenuhi standar yang sehat

Pengawasan Pengurus dan Pengawas


pada kualitas penerapan manajemen
Baik 4 24.00% risiko operasional telah memenuhi
standar yang sehat
Kebijakan, prosedur dan limit risiko
pada kualitas penerapan manajemen
risiko operasional belum memenuhi
Cukup Baik 3 -9.33% standar yang sehat lakukan evaluasi
dan tindak lanjut memperhatikan
indikator pengukuran yang belum
terpenuhi
Proses dan sistem informasi
manajemen risiko pada kualitas
Baik 4 24.00% penerapan manajemen risiko
operasional telah memenuhi standar
yang sehat

Pengawasan Pengurus dan Pengawas


pada kualitas penerapan manajemen
Baik 4 24.00% risiko kepatuhan telah memenuhi
standar yang sehat
Kebijakan, prosedur dan limit risiko
pada kualitas penerapan manajemen
risiko kepatuhan belum memenuhi
Cukup Baik 3 -1.00% standar yang sehat lakukan evaluasi
dan tindak lanjut memperhatikan
indikator pengukuran yang belum
terpenuhi
Proses dan sistem informasi
manajemen risiko pada kualitas
Baik 4 24.00% penerapan manajemen risiko
kepatuhan telah memenuhi standar
yang sehat

Pengawasan Pengurus dan Pengawas


pada kualitas penerapan manajemen
Baik 4 24.00% risiko likuiditas telah memenuhi standar
yang sehat
Kebijakan, prosedur dan limit risiko
pada kualitas penerapan manajemen
Baik 4 4.00% risiko likuiditas telah memenuhi standar
yang sehat
Proses dan sistem informasi
manajemen risiko pada kualitas
Baik 4 24.00% penerapan manajemen risiko likuiditas
telah memenuhi standar yang sehat

SEHAT KELEMAHAN

#DIV/0! KELEMAHAN
SANKSI

Terdapat Pelanggaran

#DIV/0!
Terdapat Kelemahan

#DIV/0!

Terdapat Kelemahan

Tidak Terdapat Kelemahan


Tidak Terdapat Kelemahan

Terdapat Kelemahan

Tidak Terdapat Kelemahan

#DIV/0!

1
52 52 42.25

#DIV/0!

1 13 42.25 32.5

39 32.5 22.75
Tidak Terdapat Kelemahan

1 9.75 22.75 13
9 Indikator 4 4 3.25
2 36 Jumlah Skor 1 3.25 2.5
#DIV/0! Skor capaian 3 2.5 1.75
0.75 1.75 1
Tidak Terdapat Kelemahan

Terdapat Kelemahan

Tidak Terdapat Kelemahan


1

Tidak Terdapat Kelemahan


1

Tidak Terdapat Kelemahan

Tidak Terdapat Kelemahan

Tidak Terdapat Kelemahan


1

Tidak Terdapat Kelemahan

Tidak Terdapat Kelemahan

1 72 72 58.5
18 58.5 45

Tidak Terdapat Kelemahan


1 54 45 31.5
Tidak Terdapat Kelemahan
1 13.5 31.5 18

Tidak Terdapat Kelemahan


1
12 Indikator 84 84 70.75
1 48 Jumlah Skor 31 70.75 57.5
41 Skor capaian 53 57.5 44.25
3 21 Indikator 13.25 44.25 31
84 Jumlah Skor
#DIV/0! Skor capaian 4 4 3.25
1 3.25 2.5
3 2.5 1.75
0.75 1.75 1
dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan

Cukup Sehat

Sehat
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
NO ASPEK PEMERIKSAAN RASIO NILAI STANDAR KATEGORI SKOR
C KINERJA KEUANGAN
I EVALUASI KINERJA KEUANGAN
1 RENTABILITAS DAN KEMANDIRIAN
Rentabilitas Aset (Return on Asset)
Rasio Rentabilitas aset adalah perbandingan antara sisa
a hasil usaha setelah pajak yang diperoleh dengan aset #DIV/0! #DIV/0! 7% #DIV/0! #DIV/0!
yang dimiliki . Semakin tinggi rasio ini semakin baik.
Kategori optimal rasio rentabilitas aset adalah sebesar
7%

Rentabilitas Ekuitas (Return on Equity)

Rasio rentabilitas ekuitas adalah rasio yang mengukur


SHU bagian anggota dibandingkan total modal sendiri.
b Rasio rentabilitas ekuitas ini dimaksudkan untuk #DIV/0! #DIV/0! 10% #DIV/0! #DIV/0!
mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh laba
atau keuntungan dari ekuitas yang dikelola. Semakin
tinggi rasio ini semakin baik. Kategori optimal rasio
rentabilitas ekuitas adalah sebesar 10%

Kemandirian Operasional
Rasio kemandirian operasional pelayanan ini
dimaksudkan untuk mengukur kemandirian koperasi
c dalam pelayanan operasional untuk anggota. Semakin #DIV/0! #DIV/0! 120% #DIV/0! #DIV/0!
tinggi semakin baik. Rasio kemandirian operasional
adalah partisipasi netto dibandingkan biaya usaha
ditambah biaya perkoperasian. Kategori optimal rasio
kemandirian operasional adalah sebesar 120%

RENTABILITAS DAN KEMANDIRIAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 EFISIENSI
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Rasio biaya operasional terhadap pendapatan


operasional merupakan perbandingan antara biaya
operasional terhadap pendapatan operasional. Biaya
operasional adalah biaya pokok ditambah dengan biaya
a usaha bagi anggota ditambah biaya perkoperasian. Untuk #DIV/0! #DIV/0! 80.00% #DIV/0! #DIV/0!
USP Koperasi, biaya perkoperasian dihitung secara
proporsional. Semakin rendah nilai rasio biaya
operasional terhadap pendapatan operasional semakin
baik nilai aspek efisiensi koperasi. Kategori optimal rasio
biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto
kurang dari 90%

Biaya Usaha terhadap SHU Kotor

b #DIV/0! #DIV/0! 40.00% #DIV/0! #DIV/0!


Rasio Biaya usaha terhadap SHU Kotor merupakan rasio
yang mengukur perbandingan antara biaya usaha
dengan SHU Kotor. Biaya usaha merupakan biaya tidak
b langsung yang muncul dari kegiatan dalam mendukung #DIV/0! #DIV/0! 40.00% #DIV/0! #DIV/0!
operasional KSP dan USP Koperasi. Biaya ini diharapkan
tidak melebihi biaya pokok yang merupakan biaya
langsung. Kategori optimal rasio biaya operasional
pelayanan terhadap partisipasi bruto adalah kurang dari
40%

EFISIENSI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

EVALUASI KINERJA KEUANGAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

II MANAJEMEN KEUANGAN
1 KUALITAS ASET
Pembiayaan pada Anggota terhadap Total Piutang

Rasio Piutang pada anggota terhadap total piutang


merupakan perbandingan antara jumlah piutang pada
anggota dibandingkan dengan total piutang. Semakin
tinggi rasio piutang pada anggota terhadap total piutang
a menunjukkan semakin baik koperasi dalam mengelola #DIV/0! #DIV/0! 75% #DIV/0! #DIV/0!
kualitas aset produktifnya yang menggambarkan semakin
baik pula KSP dan USP Koperasi dalam memberikan
pelayanan kepada anggotanya. Kategori optimal rasio
pembiayaan pada anggota terhadap total pembiayaan
sebesar 75%

Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Piutang


Rasio Piutang bermasalah terhadap total piutang
merupakan rasio yang membandingkan antara piutang
bermasalah terhadap total piutang yang diberikan.
Piutang bermasalah terdiri dari piutang yang kurang
b lancar, ragu-ragu dan macet. Semakin rendah rasio #DIV/0! #DIV/0! 5% #DIV/0! #DIV/0!
piutang bermasalah terhadap total piutang menunjukkan
semakin baik koperasi dalam mengelola kualitas aset
produktifnya. Kategori optimal rasio risiko pembiayaan
bermasalah terhadap pembiayaan yang diberikan
sebesar 5%
Cadangan Risiko Terhadap pembiayaan Bermasalah
Rasio Cadangan risiko terhadap piutang bermasalah
merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara
cadangan risiko terhadap piutang bermasalah. Rasio ini
c menggambarkan besarnya cadangan risiko yang #DIV/0! #DIV/0! 75% #DIV/0! #DIV/0!
disiapkan oleh KSP dan USP Koperasi dalam mengatasi
piutang bermasalah. Semakin tinggi cadangan risiko
terhadap piutang bermasalah menunjukkan semakin baik
koperasi dalam mengelola kualitas aset produktifnya.
Kategori optimal rasio Cadangan Risiko Terhadap
pembiayaan Bermasalah sebesar 90%
KUALITAS ASET #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 LIKUIDITAS
Kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek

Rasio Kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek


merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara
kas dan bank dengan kewajiban jangka pendek. Rasio
kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek
merupakan kemampuan dana yang paling likuid yang ada
a di koperasi dalam membayar kewajiban jangka #DIV/0! #DIV/0! 20% #DIV/0! #DIV/0!
pendeknya. Jumlah kas dan bank memang harus optimal,
tidak juga terlalu besar karena dapat menimbulkan
ketidakefisienan, namun juga tidak terlalu kecil karena
ketika membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek
jangan sampai terhambat. Kategori optimal rasio kas dan
bank terhadap kewajiban jangka pendek adalah sebesar
10%

Piutang terhadap dana yang diterima

Rasio piutang yang diberikan terhadap dana yang


diterima merupakan perbandingan piutang yang diberikan
terhadap dana yang diterima. Rasio ini menunjukkan
kemampuan koperasi yang seimbang dalam mengelola
b #DIV/0! #DIV/0! 90% #DIV/0! #DIV/0!
pembiayaan yang diberikan serta kemampuan
memperoleh pendanaan. Nilai rasio ini makin tinggi
semakin baik. Kategori optimal rasio pembiayaan yang
diberikan terhaap dana yang diterima adalah sebesar
90%.

Aset Lancar terhadap Kewajiban Jangka Pendek


Rasio ini mengukur perbandingan aset lancar dengan
kewajiban lancar. Makin tinggi nilai rasio ini menunjukkan
tingkat likuiditas koperasi yang makin baik. Karena
c #DIV/0! #DIV/0! 125% #DIV/0! #DIV/0!
menunjukkan kemampuan aset lancar dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Kategori optimal rasio aset
lancar terhadap kewajiban jangka pendek adalah sebesar
125%

LIKUIDITAS #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

MANAJEMEN KEUANGAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

III. KESINAMBUNGAN KEUANGAN


1 PERTUMBUHAN
Pertumbuhan Aset

Rasio Pertumbuhan aset menunjukkan perbandingan


antara aset periode berjalan dengan periode
1 sebelumnya. Pertumbuhan aset yang positif #DIV/0! #DIV/0! 10.00% #DIV/0! #DIV/0!
menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengelola
sumber daya keuangan koperasi. Kategori optimal rasio
pertumbuhan aset sebesar 10%
Pertumbuhan Dana diterima

Rasio Pertumbuhan dana yang diterima menunjukkan


kepercayaan anggota maupun non anggota terhadap
koperasi. Semakin bertambahnya nilai dana yang
diterima dari tahun sebelumnya menggambarkan
ketersedian dana yang lebih besar untuk dapat disalurkan
2 dalam bentuk pembiayaan dan pembiayaan. Rasio ini #DIV/0! #DIV/0! 10.00% #DIV/0! #DIV/0!
membandingkan nilai dana yang diterima tahun berjalan
dengan dana yang diterima tahun sebelumnya. Jika nilai
pertumbuhan dana yang diterima negatif menunjukkan
bahwa terjadi penurunan terhadap ketersediaan dana
yang diterima tersebut. Kategori optimal rasio
pertumbuhan dana diterima sebesar 10%.

Pertumbuhan Ekuitas

Rasio Pertumbuhan ekuitas mengukur perubahan dari


3 ekuitas tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. #DIV/0! #DIV/0! 10% #DIV/0! #DIV/0!
Semakin tinggi nilai rasio ini semakin baik. Kategori
optimal rasio pertumbuhan ekuitas adalah sebesar 10%.

Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih

Rasio Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih merupakan rasio


yang membandingkan antara hasil usaha bersih tahun
tertentu dengan hasil usaha bersih tahun sebelumnya.
4 Nilai yang tumbuh secara positif pada setiap tahunnya #DIV/0! #DIV/0! 5% #DIV/0! #DIV/0!
menunjukkan kondisi yang baik. Namun sebaliknya
kondisi yang negatif menunjukkan kondisi yang kurang
baik. Kategori optimal rasio pertumbuhan hasil usaha
bersih sebesar 5%.

PERTUMBUHAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 ASPEK JATIDIRI
Pendapatan Utama terhadap Total Pendapatan

Rasio pendapatan utama terhadap total pendapatan


merupakan rasio yang membandingkan antara
a pendapatan operasional utama dengan total pendapatan. #DIV/0! #DIV/0! 85.00% #DIV/0! #DIV/0!
Semakin tinggi nilai ini semakin baik sebab sumber utama
pendapatan adalah dari pembiayaan yang diberikan
kepada anggota. Kategori optomal rasio pendapatan
utama terhadap total pendapatan adalah sebesar 85%

SHU Bersih terhadap Simpanan Pokok dan Simpanan Waj

b #DIV/0! #DIV/0! 30.00% #DIV/0! #DIV/0!


Members Share Capital effect menunjukkan
perbandingan SHU Bersih dengan simpanan pokok dan
b simpanan wajib. Rasio ini menunjukan kontribusi modal #DIV/0! #DIV/0! 30.00% #DIV/0! #DIV/0!
yang berasal dari anggota terhadap keuntungan. Selain
itu, rasio ini menunjukan seberapa jauh tanggungan akhir
yang dipikul oleh anggota ketika terjadi risiko. Kategori
Optimal rasio members share capital effect sebesar 30%

Partisipasi Simpanan Anggota

Rasio partisipasi simpanan anggota menunjukkan tingkat


c #DIV/0! #DIV/0! 75.00% #DIV/0! #DIV/0!
keaktifan anggota dalam hal simpanan. Kategori optimal
rasio partisipasi simpanan anggota sebesar 75%

JATIDIRI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

KESINAMBUNGAN KEUANGAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

KINERJA #DIV/0! ### #DIV/0! #DIV/0!


CAPAIAN ANALISIS EARLY WARNING SANKSI

#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1
3
KELEMAHAN 0 12
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!

1
2
KELEMAHAN 0 8
#DIV/0!
KELEMAHAN 0 5
20
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!

1
3
KELEMAHAN 0 12
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1
3
KELEMAHAN 0 #DIV/0!
12
KELEMAHAN 0 6
24
#DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1
4
KELEMAHAN 0 16
#DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

KELEMAHAN 0 3
12
KELEMAHAN 0 #DIV/0!
7
KELEMAHAN 0 28
#DIV/0!
18
72
#DIV/0!
16 16 13 dalam pengawasan khusus

4 13 10 dalam pengawasan
12 10 7 Cukup Sehat
3 7 4 Sehat
Terdapat Pelanggaran

Terdapat Kelemahan

4 4 3.25 dalam pengawasan khusus


1 3.25 2.5 dalam pengawasan

3 2.5 1.75 Cukup Sehat


0.75 1.75 1 Sehat

Indikator 16 16 13 dalam pengawasan khusus


Jumlah Skor 4 13 10 dalam pengawasan
Skor capaian 12 10 7 Cukup Sehat

3 7 4 Sehat

4 4 3.25 dalam pengawasan khusus


1 3.25 2.5 dalam pengawasan
3 2.5 1.75 Cukup Sehat
Indikator 0.75 1.75 1 Sehat
Jumlah Skor
Skor capaian 32 32 26 dalam pengawasan khusus
Indikator 8 26 20 dalam pengawasan
Jumlah Skor 24 20 14 Cukup Sehat
Skor capaian 6 14 8 Sehat

4 4 3.25 dalam pengawasan khusus

1 3.25 2.5 dalam pengawasan


3 2.5 1.75 Cukup Sehat

0.75 1.75 1 Sehat

24 24 19.5 dalam pengawasan khusus

6 19.5 15 dalam pengawasan


Indikator 18 15 10.5 Cukup Sehat
Jumlah Skor 4.5 10.5 6 Sehat
Skor capaian
4 4 3.25 dalam pengawasan khusus
1 3.25 2.5 dalam pengawasan

3 2.5 1.75 Cukup Sehat


0.75 1.75 1 Sehat

20 20 16.25 dalam pengawasan khusus


5 16.25 12.5 dalam pengawasan

15 12.5 8.75 Cukup Sehat


Indikator 3.75 8.75 5 Sehat

Jumlah Skor 44 44 35.75 dalam pengawasan khusus


Skor capaian 11 35.75 27.5 dalam pengawasan
Indikator 33 27.5 19.25 Cukup Sehat
Jumlah Skor 8.25 19.25 11 Sehat
Skor capaian
4 4 3.25 dalam pengawasan khusus
1 3.25 2.5 dalam pengawasan

3 2.5 1.75 Cukup Sehat


0.75 1.75 1 Sehat

20 20 16.25 dalam pengawasan khusus 4

5 16.25 12.5 dalam pengawasan 1


15 12.5 8.75 Cukup Sehat 3

3.75 8.75 5 Sehat 0.75


Indikator
Jumlah Skor
Skor capaian

20 20 16.25 dalam pengawasan khusus 4

5 16.25 12.5 dalam pengawasan 1


15 12.5 8.75 Cukup Sehat 3
3.75 8.75 5 Sehat 0.75

72
40 40 32.5

Indikator 10 32.5 25
Jumlah Skor 30 25 17.5

Skor capaian 7.5 17.5 10


Indikator
Jumlah Skor 4 4 3.25 dalam pengawasan khusus
Skor capaian 1 3.25 2.5 dalam pengawasan
Indikator 3 2.5 1.75 Cukup Sehat
Jumlah Skor 0.75 1.75 1 Sehat
Skor capaian
72 72 61.25 dalam pengawasan khusus
29 61.25 50.5 dalam pengawasan
43 50.5 39.75 Cukup Sehat
10.75 39.75 29 Sehat
4 3.25 dalam pengawasan khusus

3.25 2.5 dalam pengawasan


2.5 1.75 Cukup Sehat

1.75 1 Sehat

4 3.25 dalam pengawasan khusus

3.25 2.5 dalam pengawasan


2.5 1.75 Cukup Sehat
1.75 1 Sehat
NO ASPEK PEMERIKSAAN RASIO NILAI STANDAR KATEGORI
D PERMODALAN
I KECUKUPAN PERMODALAN
Ekuitas terhadap Total Aset
Rasio yang menunjukkan perbandingan antara ekuitas dengan total aset.
Penilaian rasio ekuitas terhadap total aset dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan ekuitas dalam mendukung pendanaan terhadap total aset.
1 Rasio ekuitas terhadap total aset menunjukkan kemampuan sumber dana #DIV/0! #DIV/0! 30% #DIV/0!
internal yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, modal
penyetaraan, modal/sumbangan/donasi, cadangan umum, cadangan tujuan
risiko, dan hasil usaha belum dibagi terhadap total aset yang dimiliki KSP
dan USP Koperasi pada tahun tertentu. Kategori optimal rasio modal sendiri
terhadap total aset adalah sebesar 30%
Kecukupan Modal
Rasio kecukupan modal yaitu perbandingan antara modal tertimbang
dengan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) dikalikan dengan 100%.
Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSP
dan USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan
2 risiko. ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aset KSP dan #DIV/0! #DIV/0! 8% #DIV/0!
USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.
Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkan hasil
perkalian nilai nominal aset yang ada dalam neraca dengan bobot risiko
masing-masing komponen aset. Kategori optimal rasio kecukupan modal
adalah sebesar 8%

KECUKUPAN PERMODALAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

II KECUKUPAN PENGELOLAAN PERMODALAN


Modal Pinjaman Anggota tehadap Total Aset

Rasio Modal pinjaman anggota terhadap total aset merupakan


perbandingan antara simpanan atau tabungan sukarela, simpanan
berjangka milik anggota yang dihimpun oleh KSP dan USP Koperasi dengan
a total aset. Rasio ini menunjukkan kemampuan KSP dan USP Koperasi #DIV/0! #DIV/0! 30% #DIV/0!
dalam menghimpun dana luar yang bersumber dari anggota untuk
disalurkan kembali kepada anggota. Semakin baik rasio ini menunjukkan
tingkat keaktifan anggota Koperasi dalam menyimpan dana kepada
Koperasi. Kategori optimal rasio modal pinjaman anggota terhadap total aset
adalah sebesar 30%

Kewajiban Jangka Panjang terhadap Ekuitas


Rasio Kewajiban jangka panjang terhadap ekuitas merupakan rasio yang
mengukur perbandingan antara hutang jangka panjang terhadap modal
sendiri (ekuitas). Rasio ini merupakan persentase sumber modal pinjaman
non anggota/modal luar koperasi dalam jangka panjang terhadap modal
b sendiri KSPPS dan USPPS Koperasi. KSP dan USP Koperasi yang #DIV/0! #DIV/0! 100% #DIV/0!
mempunyai kewajiban jangka panjang lebih tinggi dibandingkan ekuitas
memiliki potensi risiko yang tinggi jika terjadi kegagalan pembayaran atau
pinjaman yang bermasalah dari pinjaman yang disalurkan. Kategori optimal
rasio kewajiban jangka panjang terhadap modal sendiri adalah sebesar
100%

KECUKUPAN PENGELOLAAN PERMODALAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

PERMODALAN ### ### #DIV/0! #DIV/0!


SKOR CAPAIAN ANALISIS EARLY WARNING SANKSI

#DIV/0! 1
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! 1
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2
KELEMAHAN 0 8
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1

#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1
2
KELEMAHAN 0 8
#DIV/0!
KELEMAHAN 0 4
16
#DIV/0!
Terdapat Pelanggaran 8 8 6.5dalam pengawasan khusus

Terdapat Kelemahan

2 6.5 5 dalam pengawasan


6 5 3.5 Cukup Sehat

1.5 3.5 2 Sehat


4 4 3.25 dalam pengawasan khusus
1 3.25 2.5 dalam pengawasan
3 2.5 1.75 Cukup Sehat
0.75 1.75 1 Sehat
12 12 9.75dalam pengawasan khusus

3 9.75 7.5 dalam pengawasan


9 7.5 5.25 Cukup Sehat

2.25 5.25 3 Sehat


4 4 3.25 dalam pengawasan khusus
1 3.25 2.5 dalam pengawasan
3 2.5 1.75 Cukup Sehat
0.75 1.75 1 Sehat
20 20 16.25dalam pengawasan khusus
5 16.25 12.5 dalam pengawasan
15 12.5 8.75 Cukup Sehat
3.75 8.75 5 Sehat

4 4 3.25 dalam pengawasan khusus


1 3.25 2.5 dalam pengawasan
3 2.5 1.75 Cukup Sehat
0.75 1.75 1 Sehat
awasan khusus Nilai Rasio

Total Aset Koreksi Nilai Rasio Skor

ATMR
engawasan khusus
engawasan

awasan khusus

#REF!
engawasan khusus
engawasan
awasan khusus

engawasan khusus
engawasan
NO ASPEK PEMERIKSAAN NILAI RERATA SKOR KRITERIA DAN KATEGORI
A TATA KELOLA 42.00 2.00 75.00 CUKUP SEHAT
1 PRINSIP KOPERASI 15.00 2.14 71.43 CUKUP SEHAT
2 KELEMBAGAAN 10.00 2.00 75.00 CUKUP SEHAT
3 MANAJEMEN KOPERASI 8.00 1.60 85.00 SEHAT
4 PRINSIP SYARIAH 9.00 2.25 68.75 CUKUP SEHAT
B PROFIL RISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 RISIKO INHEREN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 19.00 1.58 85.42 SEHAT
C KINERJA KEUANGAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
I EVALUASI KINERJA KEUANGAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 RENTABILITAS #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
a Rentabilitas Aset (Return on Asset) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
b Rentabilitas Ekuitas (Return on Equity) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
c Kemandirian Operasional #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 EFISIENSI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Biaya Usaha terhadap SHU Kotor #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
II MANAJEMEN KEUANGAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 1 KUALITAS ASET #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 Pembiayaan pada Anggota terhadap Total Piutang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Piutang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Cadangan Risiko Terhadap pembiayaan Bermasalah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 LIKUIDITAS #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 Kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Piutang terhadap dana yang diterima #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Aset Lancar terhadap Kewajiban Jangka Pendek #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
III KESINAMBUNGAN KEUANGAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 PERTUMBUHAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 Pertumbuhan Aset #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Pertumbuhan Dana diterima #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Pertumbuhan Ekuitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 ASPEK JATIDIRI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 Pendapatan Utama terhadap Total Pendapatan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 SHU Bersih terhadap Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Partisipasi Simpanan Anggota #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
D PERMODALAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 64
I KECUKUPAN PERMODALAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 256
1 Ekuitas terhadap Total Aset #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 63
2 Kecukupan Modal #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
II KECUKUPAN PENGELOLAAN PERMODALAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 Modal Pinjaman Anggota tehadap Total Aset #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Kewajiban Jangka Panjang terhadap Ekuitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

NILAI SKOR & PREDIKAT PENILAIAN KESEHATAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH PELANGGARAN 2
JUMLAH KELEMAHAN 3

TATA KELOLA 30% 22.50


PROFIL RISIKO 15% #DIV/0!
KINERJA KEUANGAN 40% #DIV/0!
PERMODALAN 15% #DIV/0!
100% #DIV/0!
- -

21 21 18 4
KERTAS KERJA PENILAIAN KESEHATAN KSPPS/USPPS Koperasi

IDENTITAS KSPPS/USPPS
1 Nama Koperasi :
2 No. Badan Hukum :
3 Tgl Badan Hukum :
4 Alamat :
- Jalan :
- Desa/Kelurahan :
- Kecamatan :
5 Kabupaten / Kota :
6 Provinsi :

NO ASPEK YG DINILAI KOMPONEN PERHITUNGAN

A ASPEK TATA KELOLA


I PRINSIP KOPERASI
Keanggotaan bersifat
1
terbuka
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

2 Pengelolaan dilakukan
secara Demokratis
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Pembagian sisa hasil


usaha dilakukan secara
3 adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha
masing-masing anggota
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Pemberian balas jasa


4 yang terbatas terhadap
modal
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

5 Kemandirian
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

6 Pengembangan
Perkoperasian
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

7 Kerjasama koperasi
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

II KELEMBAGAAN
Legalitas Badan Hukum
1 Koperasi
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Izin Usaha Simpan


2 Pinjam
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3 Anggaran Dasar
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

4 Keanggotaan
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

5 Kelengkapan Organisasi
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

III MANAJEMEN KOPERASI


1 Manajemen Umum
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat
Manajemen
2 Kelembagaan
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3 Manajemen Permodalan
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

4 Manajemen Asset
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

5 Manajemen Likuiditas
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat
IV PRINSIP SYARIAH

Manajemen Pengawas
1
Syariah
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Manajemen Pengelolaan
2
Aset Syariah
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3 Manajemen SDM Syariah


Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

4 Sosial dan Kebajikan


Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

B PROFIL RISIKO
I RISIKO INHEREN
1 Risiko Pembiayaan

Aset produktif terhadap


a total aset a Aset Produktif
Rp - 1a 0
b Total Asset -
Rp -

Rasio (%) Nilai Kategori


0 < X ≤ 95 1 Sehat
95 < X ≤ 97 2 Cukup Sehat
97 < X ≤ 99 3 Kurang Sehat
> 99 4 Tidak Sehat
Pembiayaan yang
diberikan terhadap total
b aset produktif a Pembiayaan yang diberikan 1b 0
Rp - 0
b Total Aset Produktif
Rp -

Rasio (%) Nilai Kategori


0 < X ≤ 75 1 Sehat
75 < X ≤ 85 2 Cukup Sehat
85 < X ≤ 95 3 Kurang Sehat
> 95 4 Tidak Sehat

2 Risiko Operasional
Skala usaha dan struktur
a organisasi
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

keberagaman produk
b dan/atau jasa
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3 Risiko Kepatuhan
Jenis, signifikansi, dan
frekuensi pelanggaran
a yang dilakukan
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

signifikansi tindak lanjut


atas temuan
b pelanggaran
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat
4 Risiko Likuiditas
a Aset likuid terhadap total
aset a Aset Likuid
Rp - 1a 0
b Total Asset -
Rp -

Rasio (%) Nilai Kategori


>15 1 Sehat
11 < X ≤ 15 2 Cukup Sehat
6 < X ≤ 10 3 Kurang Sehat
0< X ≤5 4 Tidak Sehat

b Aset likuid terhadap


kewajiban lancar a Aset Likuid
Rp - 1a 0
b Kewajiban lancar -
Rp -

Rasio (%) Nilai Kategori


>21 1 Sehat
15 X ≤ 21 2 Cukup Sehat
8 < X ≤ 14 3 Kurang Sehat
0< X ≤7 4 Tidak Sehat

c Penilaian terhadap
seberapa luas atau
seberapa besar koperasi
memiliki komitmen
pendanaan yang dapat
digunakan jika
dibutuhkan

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

II Kualitas Penerapan Manajemen Resiko


1 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

2 Kualitas Penerpan Manajemen Risiko Operasional


a Pengawasan Pengurus dan Pengawas

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3 Kualitas Penerpan Manajemen Risiko Kepatuhan


a Pengawasan Pengurus dan Pengawas

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

4 Kualitas Penerpan Manajemen Risiko Likuiditas


a Pengawasan Pengurus dan Pengawas

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

C KINERJA
I EVALUASI KINERJA KEUANGAN
1 ASPEK RENTABILITAS DAN KEMANDIRIAN
a. Rasio Rentabilitas a. SHU setelah Pajak (EAT)
Assets ( ROA ) Rp. 0.0 6a 0 x 100%
b. Total Assets 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


X≥ 7 1 Sehat
5< X < 7 2 Cukup Sehat
3< X < 5 3 Kurang Sehat
< 3 4 Tidak Sehat

b. Rasio Rentabilitas a. SHU setelah Pajak (EAT)


Modal sendiri ( ROE ) Rp. 0.0 6b. 0 x 100%
b. Total Modal sendiri 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


X ≥ 10 1 Sehat
7 < X < 10 2 Cukup Sehat
5< X <7 3 Kurang Sehat
<5 4 Tidak Sehat

c. Rasio Kemandirian a. Partisipasi Netto


Operasional Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
pelayanan b. Beban usaha ditambah #DIV/0!
beban perkoperasian
Rp. #DIV/0!

Rasio (%) Nilai Kategori


≥ 120 1 Sehat
110 < X < 120 2 Cukup Sehat
100 < X < 110 3 Kurang Sehat
< 100 4 Tidak Sehat

2. ASPEK EFISIENSI

Biaya Operasional
terhadap Pendapatan
a Operasional a. Biaya Operasional
Rp. #DIV/0! 6c. #DIV/0! x 100%
b. Pendapatan Operasional 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


0 < X < 80 1 Sehat
80 < X < 90 2 Cukup Sehat
90 < X < 100 3 Kurang Sehat
> 100 4 Tidak Sehat
Biaya Usaha terhadap
b SHU Kotor
a. Biaya Usaha
Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. SHU Kotor 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


0 < X < 40 1 Sehat
40 < X < 60 2 Cukup Sehat
60 < X < 80 3 Kurang Sehat
≥ 80 4 Tidak Sehat

II. MANAJEMEN KEUANGAN


1. ASPEK KUALITAS ASET PRODUKTIF
Pembiayaan pada
a Anggota terhadap Total
Piutang a. Pinjaman pada anggota
Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. Total Piutang 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


≥ 75 1 Sehat
50 < X < 75 2 Cukup Sehat
25 < X < 50 3 Kurang Sehat
< 25 4 Tidak Sehat

Pembiayaan Bermasalah
b Terhadap Total Piutang
a. Peminjaman Bermasalah
Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. Total Piutang 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


<5 1 Sehat
5 < X < 10 2 Cukup Sehat
10 < X < 15 3 Kurang Sehat
> 15 4 Tidak Sehat

Cadangan Risiko
c Terhadap pembiayaan
Bermasalah a. Cadangan Risiko
Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. Pinjaman Bermasalah 0
Rp. 0
Rasio (%) Nilai Kategori
≥ 75 1 Sehat
50 < X < 75 2 Cukup Sehat
25 < X < 50 3 Kurang Sehat
< 25 4 Tidak Sehat

2. ASPEK LIKUIDITAS

Kas dan bank terhadap


a kewajiban jangka
pendek
a. Kas dan Bank
Rp. 0 5a. 0 x 100%
b. Kewajiban Lancar 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


> 20 1 Sehat
15 < X < 20 2 Cukup Sehat
10 < X < 15 3 Kurang Sehat
< 10 4 Tidak Sehat

Piutang terhadap dana


b
yang diterima a. Piutang/Pinjaman diberikan
Rp. 0 5b. 0 x 100%
b. Dana yg Diterima 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


> 90 1 Sehat
75 < X < 90 2 Cukup Sehat
60 < X < 75 3 Kurang Sehat
< 60 4 Tidak Sehat

Aset Lancar terhadap


c Kewajiban Jangka
Pendek a. Aset lancar
Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. Kewajiban Jangka pendek 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


> 125 1 Sehat
100 < X < 125 2 Cukup Sehat
75 < X < 100 3 Kurang Sehat
< 75 4 Tidak Sehat

III. Kesinambungan
1. ASPEK PERTUMBUHAN
a Pertumbuhan Aset a. Aset Tahun Berjalan
Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. Aset Tahun Lalu 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


≥10 1 Sehat
7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

b Pertumbuhan Dana a. Dana diterima Tahun berjalan


diterima Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. Dana diterima tahun lalu 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


≥10 1 Sehat
7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

c Pertumbuhan Ekuitas a. Modal sendiri tahun berjalan


Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. Modal sendiri tahun lalu 0
Rp. 0
Rasio (%) Nilai Kategori
≥10 1 Sehat
7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

d Pertumbuhan Hasil a. hasil usaha bersih tahun berjalan


Usaha Bersih Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. hasil usaha bersih tahun lalu -
Rp. -

Rasio (%) Nilai Kategori


≥5 1 Sehat
3≤ X <5 2 Cukup Sehat
1≤ X < 3 3 Kurang Sehat
<1 4 Tidak Sehat

2. ASPEK JATIDIRI
Pendapatan Utama
a terhadap Total
Pendapatan a. Pendapatan Utama
Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. Total pendapatan 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


≥ 85 1 Sehat
60 < X < 85 2 Cukup Sehat
35 < X < 60 3 Kurang Sehat
0 < X < 35 4 Tidak Sehat

SHU Bersih terhadap


b Simpanan Pokok dan
Simpanan Wajib a. SHU Bersih
Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
0
b. Jumlah simpanan pokok dan wajib
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


≥ 30 1 Sehat
20 < X < 30 2 Cukup Sehat
10 < X < 20 3 Kurang Sehat
0 < X < 10 4 Tidak Sehat

Partisipasi Simpanan
c
Anggota a. Simpanan anggota yang masuk
Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. total simpanan yang masuk 0
Rp. 0

Rasio (%) Nilai Kategori


≥ 75 1 Sehat
50 < X < 75 2 Cukup Sehat
25 < X < 50 3 Kurang Sehat
0 < X < 25 4 Tidak Sehat

D PERMODALAN ( CAPITAL )
I KECUKUPAN PERMODALAN
Ekuitas terhadap Total a.
a
Aset Modal Sendiri
Rp 0 1.a 0 x 100%
b. Total Asset 0
Rp 0

Rasio (%) Nilai Kategori


≥ 30 1 Sehat
20 < X < 30 2 Cukup Sehat
10 < X < 20 3 Kurang Sehat
0 < X < 10 4 Tidak Sehat

b Kecukupan Modal a. Modal Tertimbang


Rp 0 1.c 0 x 100%
b. ATMR 0
Rp 0

Rasio (%) Nilai Kategori


≥8 1 Sehat
6≤ x<8 2 Cukup Sehat
4≤ x<6 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

II KECUKUPAN PENGELOLAAN PERMODALAN


Modal Pinjaman Anggota a.
a tehadap Total Aset Modal pinjaman anggota

Rp 0 1.b 0 x 100%
b. Total Aset 0
Rp 0 =

Rasio (%) Nilai Kategori


≥30 1 Sehat
20 < X < 30 2 Cukup Sehat
10 < X < 20 3 Kurang Sehat
0 < X < 10 4 Tidak Sehat

Kewajiban Jangka a.
b Panjang terhadap Kewajiban Jangka Panjang
Ekuitas
Rp 0 1.a 0 x 100%
b. Ekuitas 0
Rp 0

Rasio (%) Nilai Kategori


x < 100 1 Sehat
100 < X < 125 2 Cukup Sehat
125 < X < 150 3 Kurang Sehat
>150 4 Tidak Sehat

TINGKAT KESEHATAN #DIV/0! JUMLAH


Ratio NILAI BOBOT
SKOR
(%) KREDIT %

100.00% 1 1.00 4

60.00% 2 1.00 3

66.67% 2 1.00 3

100.00% 1 1.00 4
50.00% 3 1.00 2

50.00% 3 1.00 2

50.00% 3 1.00 2

33.33% 3 1.00 2

100.00% 1 1.00 4

76.47% 1 1.00 4

50.00% 3 1.00 2
66.67% 2 1.00 3

100.00% 1 1.00 4

100.00% 1 1.00 4

1 1.00 4
100.00%

100.00% 1 1.00 4

0.00% 4 1.00 1
0.00% 4 1.00 1

37.50% 3 1.00 2

100.00% 1 1.00 4

100.00% 1 1.00 4

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

0.761538
#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

25.00% 4 1.00 1.00

50.00% 3 1.00 2.00

25.00% 4 1.00 1.00

50.00% 3 1.00 2.00


#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

40.00% 3 1.00 2.00

50.00% 3.0 1.00 2.00


0.00% 4.0 1.00 1.00

100.00% 1.0 1.00 4.00

100.00% 1.0 1.00 4.00

66.67% 2.0 1.00 3.00

100.00% 1.0 1.00 4.00

100.00% 1.0 1.00 4.00


75.00% 2.0 1.00 3.00

100.00% 1.0 1.00 4.00

100.00% 1.0 1.00 4.00

80.00% 1.0 1.00 4.00

100.00% 1.0 1.00 4.00


#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!


#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

0.00% 1 1.00 4.00

0.00% 4 1.00 1.00


#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!


#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!


#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!


#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! 1.00 #DIV/0!

256 64.00 #DIV/0!


#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN
RASIO PENGERTIAN KONDISI ANALISIS

PERMODALAN #DIV/0!

Rasio yang menunjukkan perbandingan antara ekuitas


dengan total aset. Penilaian rasio ekuitas terhadap total
aset dimaksudkan untuk mengukur kemampuan ekuitas
dalam mendukung pendanaan terhadap total aset. Rasio
ekuitas terhadap total aset menunjukkan kemampuan
Ekuitas terhadap sumber dana internal yang berasal dari simpanan pokok,
#DIV/0! #DIV/0!
Total Aset simpanan wajib, modal penyetaraan,
modal/sumbangan/donasi, cadangan umum, cadangan
tujuan risiko, dan hasil usaha belum dibagi terhadap total
aset yang dimiliki KSP dan USP Koperasi pada tahun
tertentu. Kategori optimal rasio modal sendiri terhadap
total aset adalah sebesar 30%

Kecukupan Modal #NAME? #DIV/0! #DIV/0!

0 #NAME? #DIV/0! #DIV/0!


Modal Pinjaman
Anggota tehadap 0 #DIV/0! #DIV/0!
Total Aset

Rasio Modal pinjaman anggota terhadap total aset


merupakan perbandingan antara simpanan atau
tabungan sukarela, simpanan berjangka milik anggota
yang dihimpun oleh KSP dan USP Koperasi dengan total
aset. Rasio ini menunjukkan kemampuan KSP dan USP
#NAME? Koperasi dalam menghimpun dana luar yang bersumber #NAME? #NAME?
dari anggota untuk disalurkan kembali kepada anggota.
Semakin baik rasio ini menunjukkan tingkat keaktifan
anggota Koperasi dalam menyimpan dana kepada
Koperasi. Kategori optimal rasio modal pinjaman anggota
terhadap total aset adalah sebesar 30%

1 #DIV/0!

Rasio Piutang pada anggota terhadap total piutang


merupakan perbandingan antara jumlah piutang pada
anggota dibandingkan dengan total piutang. Semakin
tinggi rasio piutang pada anggota terhadap total piutang
Pembiayaan pada
menunjukkan semakin baik koperasi dalam mengelola
Anggota terhadap #DIV/0! #DIV/0!
kualitas aset produktifnya yang menggambarkan
Total Piutang
semakin baik pula KSP dan USP Koperasi dalam
memberikan pelayanan kepada anggotanya. Kategori
optimal rasio pembiayaan pada anggota terhadap total
pembiayaan sebesar 75%

Rasio Piutang bermasalah terhadap total piutang


merupakan rasio yang membandingkan antara piutang
bermasalah terhadap total piutang yang diberikan.
Pembiayaan Piutang bermasalah terdiri dari piutang yang kurang
Bermasalah lancar, ragu-ragu dan macet. Semakin rendah rasio
#DIV/0! #DIV/0!
Terhadap Total piutang bermasalah terhadap total piutang menunjukkan
Piutang semakin baik koperasi dalam mengelola kualitas aset
produktifnya. Kategori optimal rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan sebesar
5%
#NAME? #NAME? #NAME? #NAME?
Rasio Cadangan risiko terhadap piutang bermasalah
merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara
cadangan risiko terhadap piutang bermasalah. Rasio ini
Cadangan Risiko menggambarkan besarnya cadangan risiko yang
Terhadap disiapkan oleh KSP dan USP Koperasi dalam mengatasi
#DIV/0! #DIV/0!
pembiayaan piutang bermasalah. Semakin tinggi cadangan risiko
Bermasalah terhadap piutang bermasalah menunjukkan semakin baik
koperasi dalam mengelola kualitas aset produktifnya.
Kategori optimal rasio Cadangan Risiko Terhadap
pembiayaan Bermasalah sebesar 90%

#NAME? #NAME? #NAME? #NAME?

#NAME? #NAME? #NAME? #NAME?

#NAME? #NAME?
Manajemen umum menunjukkantingkat kapasitas terkait
#NAME? dengan rencana strategis, visi, misi, sasaran dan tujuan #NAME? #NAME?
baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Manajemen kelembagaan menunjukkan tingkat


#NAME? #NAME? #NAME?
kapasitas Koperasi dalam pengelolaan kelembagaannya.

Manajemen permodalan menunjukkan tingkat


kemampuan Koperasi dalam mengelola permodalannya.
#NAME? #NAME? #NAME?
Pengaturan komposisi struktur modal yang baik mampu
mencerminkan tingkat kesehatan bagi koperasi

Manajemen aset menunjukkan tingkat kemampuan


Koperasi dalam mengelola aset yang dimilikinya. Struktur
#NAME? #NAME? #NAME?
Kualitas aset yang baik dapat memberikan dampak yang
positif bagi perkembangan koperasi
Manajemen likuiditas menunjukkan tingkat kemampuan
manajemen Koperasi dalam mengelola ketersediaan
#NAME? likuiditas koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka #NAME? #NAME?
pendeknya. Likuiditas yang optimal mampu memberikan
dampak yang baik bagi perkembangan koperasi

Manajemen risiko menunjukkan kemampuan koperasi


dalam mengelola manajemen risikonya. Pengelolaan
manajemen risiko yang baik dapat berdampak positif
#NAME? #NAME? #NAME?
bagi kemajuan koperasi dan melakukan evaluasi dini
untuk dapat terhindak dari kemungkinan kegagalan
keuangan.

Manajemen akuntabilitas menunjukkan kapasitas


Koperasi dalam mengelola laporan keuangan dan tingkat
#NAME? validitasnya. Kemampuan koperasi dalam mengelola #NAME? #NAME?
akuntabilitasnya dapat meningkatkan kepercayaan publik
khususnya anggota terhadap koperasi

EFISIENSI #DIV/0!

Rasio biaya operasional terhadap pendapatan


operasional merupakan perbandingan antara biaya
operasional terhadap pendapatan operasional. Biaya
operasional adalah biaya pokok ditambah dengan biaya
Biaya Operasional
usaha bagi anggota ditambah biaya perkoperasian.
terhadap
Untuk USP Koperasi, biaya perkoperasian dihitung #DIV/0! #DIV/0!
Pendapatan
secara proporsional. Semakin rendah nilai rasio biaya
Operasional
operasional terhadap pendapatan operasional semakin
baik nilai aspek efisiensi koperasi. Kategori optimal rasio
biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto
kurang dari 90%

Rasio Biaya usaha terhadap SHU Kotor merupakan rasio


yang mengukur perbandingan antara biaya usaha
dengan SHU Kotor. Biaya usaha merupakan biaya tidak
Biaya Usaha langsung yang muncul dari kegiatan dalam mendukung
terhadap SHU operasional KSP dan USP Koperasi. Biaya ini #DIV/0! #DIV/0!
Kotor diharapkan tidak melebihi biaya pokok yang merupakan
biaya langsung. Kategori optimal rasio biaya operasional
pelayanan terhadap partisipasi bruto adalah kurang dari
40%

#NAME? #NAME? #NAME? #NAME?


#NAME? #NAME? #NAME? #NAME?

LIKUIDITAS #DIV/0!

Rasio Kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek


merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan
antara kas dan bank dengan kewajiban jangka pendek.
Rasio kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek
merupakan kemampuan dana yang paling likuid yang
Kas dan bank
ada di koperasi dalam membayar kewajiban jangka
terhadap
pendeknya. Jumlah kas dan bank memang harus #DIV/0! #DIV/0!
kewajiban jangka
optimal, tidak juga terlalu besar karena dapat
pendek
menimbulkan ketidakefisienan, namun juga tidak terlalu
kecil karena ketika membayar kewajiban-kewajiban
jangka pendek jangan sampai terhambat. Kategori
optimal rasio kas dan bank terhadap kewajiban jangka
pendek adalah sebesar 10%

Rasio piutang yang diberikan terhadap dana yang


diterima merupakan perbandingan piutang yang
diberikan terhadap dana yang diterima. Rasio ini
Piutang terhadap menunjukkan kemampuan koperasi yang seimbang
dana yang dalam mengelola pembiayaan yang diberikan serta #DIV/0! #DIV/0!
diterima kemampuan memperoleh pendanaan. Nilai rasio ini
makin tinggi semakin baik. Kategori optimal rasio
pembiayaan yang diberikan terhaap dana yang diterima
adalah sebesar 90%.

Rasio ini mengukur perbandingan aset lancar dengan


kewajiban lancar. Makin tinggi nilai rasio ini menunjukkan
Aset Lancar
tingkat likuiditas koperasi yang makin baik. Karena
terhadap
menunjukkan kemampuan aset lancar dalam memenuhi #DIV/0! #DIV/0!
Kewajiban Jangka
kewajiban jangka pendeknya. Kategori optimal rasio aset
Pendek
lancar terhadap kewajiban jangka pendek adalah
sebesar 125%
#NAME? #NAME? #NAME? #NAME?
#NAME? #NAME? #NAME? #NAME?

RENTABILITAS #DIV/0!
Rasio Rentabilitas aset adalah perbandingan antara sisa
hasil usaha setelah pajak yang diperoleh dengan aset
Rentabilitas Aset
yang dimiliki . Semakin tinggi rasio ini semakin baik. #DIV/0! #DIV/0!
(Return on Asset)
Kategori optimal rasio rentabilitas aset adalah sebesar
7%
Rasio rentabilitas ekuitas adalah rasio yang mengukur
SHU bagian anggota dibandingkan total modal sendiri.
Rentabilitas Rasio rentabilitas ekuitas ini dimaksudkan untuk
Ekuitas (Return mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh laba #DIV/0! #DIV/0!
on Equity) atau keuntungan dari ekuitas yang dikelola. Semakin
tinggi rasio ini semakin baik. Kategori optimal rasio
rentabilitas ekuitas adalah sebesar 10%

Rasio kemandirian operasional pelayanan ini


dimaksudkan untuk mengukur kemandirian koperasi
dalam pelayanan operasional untuk anggota. Semakin
Kemandirian
tinggi semakin baik. Rasio kemandirian operasional #DIV/0! #DIV/0!
Operasional
adalah partisipasi netto dibandingkan biaya usaha
ditambah biaya perkoperasian. Kategori optimal rasio
kemandirian operasional adalah sebesar 120%

#NAME? #NAME? #NAME? #NAME?

PERTUMBUHAN #DIV/0!
Rasio Pertumbuhan aset menunjukkan perbandingan
antara aset periode berjalan dengan periode
Pertumbuhan sebelumnya. Pertumbuhan aset yang positif
#DIV/0! #DIV/0!
Aset menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengelola
sumber daya keuangan koperasi. Kategori optimal rasio
pertumbuhan aset sebesar 10%

Rasio Pertumbuhan dana yang diterima menunjukkan


kepercayaan anggota maupun non anggota terhadap
koperasi. Semakin bertambahnya nilai dana yang
diterima dari tahun sebelumnya menggambarkan
ketersedian dana yang lebih besar untuk dapat
Pertumbuhan disalurkan dalam bentuk pembiayaan dan pembiayaan.
#DIV/0! #DIV/0!
Dana diterima Rasio ini membandingkan nilai dana yang diterima tahun
berjalan dengan dana yang diterima tahun sebelumnya.
Jika nilai pertumbuhan dana yang diterima negatif
menunjukkan bahwa terjadi penurunan terhadap
ketersediaan dana yang diterima tersebut. Kategori
optimal rasio pertumbuhan dana diterima sebesar 10%.

Rasio Pertumbuhan ekuitas mengukur perubahan dari


Pertumbuhan ekuitas tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
#DIV/0! #DIV/0!
Ekuitas Semakin tinggi nilai rasio ini semakin baik. Kategori
optimal rasio pertumbuhan ekuitas adalah sebesar 10%.
Rasio Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih merupakan rasio
yang membandingkan antara hasil usaha bersih tahun
tertentu dengan hasil usaha bersih tahun sebelumnya.
Pertumbuhan
Nilai yang tumbuh secara positif pada setiap tahunnya
Hasil Usaha #DIV/0! #DIV/0!
menunjukkan kondisi yang baik. Namun sebaliknya
Bersih
kondisi yang negatif menunjukkan kondisi yang kurang
baik. Kategori optimal rasio pertumbuhan hasil usaha
bersih sebesar 5%.

#NAME? #NAME? #NAME? #NAME?

ASPEK JATIDIRI #DIV/0!


Rasio pendapatan utama terhadap total pendapatan
merupakan rasio yang membandingkan antara
pendapatan operasional utama dengan total
Pendapatan
pendapatan. Semakin tinggi nilai ini semakin baik sebab
Utama terhadap #DIV/0! #DIV/0!
sumber utama pendapatan adalah dari pembiayaan yang
Total Pendapatan
diberikan kepada anggota. Kategori optomal rasio
pendapatan utama terhadap total pendapatan adalah
sebesar 85%

Members Share Capital effect menunjukkan


perbandingan SHU Bersih dengan simpanan pokok dan
SHU Bersih
simpanan wajib. Rasio ini menunjukan kontribusi modal
terhadap
yang berasal dari anggota terhadap keuntungan. Selain
Simpanan Pokok #DIV/0! #DIV/0!
itu, rasio ini menunjukan seberapa jauh tanggungan
dan Simpanan
akhir yang dipikul oleh anggota ketika terjadi risiko.
Wajib
Kategori Optimal rasio members share capital effect
sebesar 30%

Partisipasi Rasio partisipasi simpanan anggota menunjukkan tingkat


Simpanan keaktifan anggota dalam hal simpanan. Kategori optimal #DIV/0! #DIV/0!
Anggota rasio partisipasi simpanan anggota sebesar 75%

#NAME? #NAME? #NAME? #NAME?

#NAME? #NAME? #NAME? #NAME?

Anda mungkin juga menyukai