Anda di halaman 1dari 149

INPUT DATA

VARIABEL DAN
NO INDIKATOR INDIKATOR PENGUKURAN KONDISI
PENGUKURAN

A TATA KELOLA
I PRINSIP KOPERASI
Keanggotaan bersifat terbuka a. Kepatuhan Koperasi untuk menerima/pengunduran
anggota secara sukarela (tidak ada paksaan) yang
tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah Terpenuhi
tangga
1
(b). Kepatuhan Koperasi untuk menerima/Pengunduran
anggota secara terbuka (bagi semua etnis, suku agama
dan lain-lain) yang tercantum dalam anggaran dasar dan Terpenuhi
anggaran rumah tangga

c. Jumlah tambahan anggota baru yang masuk lebih besar


daripada jumlah anggota yang keluar/mengundurkan diri Terpenuhi

(d). Dokumen pendukung terkait dengan penerimaan dan


pengunduruan anggota valid Terpenuhi

Pengelolaan dilakukan secara (a). Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan


demokratis dan penetapan kebijakan koperasi, dilakukan oleh anggota
2 secara demokratis One man one vote, dalam Rapat Tidak Terpenuhi
Anggota

(b). Kepatuhan Koperasi dalam pengelolaan koperasi,


dilakukan oleh anggota secara demokratis One man one Tidak Terpenuhi
vote, dalam Rapat Anggota

(c). Semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk


menjadi pengurus koperasi Terpenuhi

(d). Semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk


menjadi pengawas koperasi Terpenuhi

(e). Keterlibatan anggota dalam menetapkan peraturan


Terpenuhi

Pembagian sisa hasil usaha (a). Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU
dilakukan secara adil untuk anggota dibagi proprosional dengan besarnya jasa
sebanding dengan besarnya usaha yang ketentuannya tercantum dalam AD/ART
3 jasa usaha masing-masing Tidak Terpenuhi
anggota

(b). Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU


untuk anggota dibagi proprosional dengan besarnya modal
anggota kepada koperasi yang ketentuannya tercantum Tidak Terpenuhi
dalam AD/ART

(c.) Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU


untuk anggota dibagi tidak dibagi sama rata, yang Terpenuhi
ketentuannya tercantum dalam AD/ART
Pemberian balas jasa yang (a). Kepatuhan koperasi terkait dengan simpanan sukarela
terbatas terhadap modal diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan
4 (bunga) yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Terpenuhi
Anggota
(b). Kepatuhan koperasi terkait dengan simpanan
berjangka diberikan balas jasa atau imbalan terbatas
berupa imbalan (bunga) yang wajar dan disepakati di Terpenuhi
dalam Rapat Anggota

(c.) Kepatuhan koperasi terkait dengan modal penyertaan


diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan
(bunga) yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Terpenuhi
Anggota
(d). Koperasi mempunyai ketentuan/peraturan khusus
terkait dengan balas jasa Terpenuhi

(a). Kepatuhan koperasi terkait dengan pengelolaan


5 Kemandirian koperasi dilakukan atas dasar pada kemampuan dan Tidak Terpenuhi
kekuatan internal koperasi (mandiri)

(b). Kepatuhan koperasi terkait dengan pengelolaan


koperasi dilakukan atas dasar tidak tergantung oleh pihak Tidak Terpenuhi
eksternal
(c.) Kepatuhan koperasi terkait dengan pengelolaan
koperasi bahwa bantuan dana hanya digunakan sebagai
sarana bukan tujuan berkoperasi Terpenuhi

(d). Ketersedian dokumen pendukung aspek kemandirian Terpenuhi


Pengembangan Koperasi (a). Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU
untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian
6 bagi pengurus yang terstruktur dan dilaksanakan secara Tidak Terpenuhi
rutin dan berjenjang setiap tahun

(b). Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU


untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian
bagi pengawas yang terstruktur dan dilaksanakan secara Tidak Terpenuhi
rutin dan berjenjang setiap tahun

(c). Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU


untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian
bagi pengelola yang terstruktur dan dilaksanakan secara Terpenuhi
rutin dan berjenjang setiap tahun

(d). Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU


untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian
bagi pengelola yang terstruktur dan dilaksanakan secara Terpenuhi
rutin dan berjenjang setiap tahun

(a).Ada kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang


usaha baik antar koperasi dan institusi lainnya baik di
7 Kerjasama Koperasi tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan Tidak Terpenuhi
internasional
(b).Ada kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang
permodalan baik antar koperasi dan institusi lainnya baik di Tidak Terpenuhi
tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan
internasional
(c).Ada kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang
organisasi dan pengembangan sumber daya manusia, Terpenuhi
pemasaran dan sistem informasi baik antar koperasi dan
institusi lainnya baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi,
(d). Kerjasama yang dilakukan telah memberikan
nasional dan internasional Terpenuhi
kontribusi bagi kemajuan koperasi dan anggota

II KELEMBAGAAN
Legalitas Badan Hukum Keabsahan dokumen badan hukum
1 Tidak Terpenuhi
Koperasi
Kesesuaian jenis usaha dengan dokumen badan hukum
Tidak Terpenuhi

Kesesuaian lokasi koperasi dengan dokumen badan


Terpenuhi
hukum
2 Izin Usaha Simpan Pinjam Mengukur keabsahan dokumen Izin Usaha simpan pinjam Terpenuhi
Mengukur keabsahan dokumen Kantor cabang Terpenuhi
Ketersediaan papan nama Terpenuhi
3 Anggaran Dasar Daftar nama pendiri; Terpenuhi
Nama dan tempat kedudukan; Terpenuhi
Jenis koperasi; Terpenuhi
Maksud dan tujuan; Tidak Terpenuhi
Jangka waktu berdirinya; Tidak Terpenuhi
keanggotaan; Tidak Terpenuhi
Jumlah setoran simpanan pokok dan simpanan wajib
sebagai modal awal; Tidak Terpenuhi

Permodalan; Terpenuhi
Rapat anggota; Terpenuhi
Pengurus; Terpenuhi
Pengawas; Terpenuhi
Pengelolaan dan pengendalian; Terpenuhi
Bidang usaha; Terpenuhi
Pembagian sisa hasil usaha; Terpenuhi
Ketentuan mengenai pembubaran, penyelesaian, dan
hapusnya status badan hukum Terpenuhi

Sanksi Terpenuhi
Persus Terpenuhi
4 Keanggotaan Ketersediaan buku daftar anggota, Tidak Terpenuhi
Tidak terjadi penurunan anggota yang melebihi 9 orang Tidak Terpenuhi
Tingkat keaktifan anggota baik dari aspek simpanan
maupun pinjaman Terpenuhi

Partisipasi dalam rapat anggota


Terpenuhi

5 Kelengkapan Organisasi Pelaksanaan Rapat anggota Terpenuhi


Ketersediaan pengurus Terpenuhi
Ketersediaan pengawas dan pengelola Tidak Terpenuhi
III MANAJEMEN
Manajmen Umum Ketersedian visi, misi dan tujuan koperasi;
1 Terpenuhi

Ketersedian rencana kerja baik jangka panjang dan jangka


pendek; Terpenuhi

Pengukuran dan evaluasi atas rencana kerja


Terpenuhi

Manajemen Kelembagaan Ketersedian struktur organisasi;


2 Terpenuhi
Ketersedian uraian tugas; Terpenuhi
Ketersediaan SOM dan SOP; Terpenuhi
Sistem pengamanan dokumen Terpenuhi
Manajemen Permodalan Pertumbuhan modal sendiri;
3 Terpenuhi
Pertumbuhan simpanan anggota; Terpenuhi
Peningkatan cadangan; Terpenuhi
Investasi bersumber dari modal sendiri. Terpenuhi
Manajemen Asset Pembiayaan yang diberikan dengan dukungan agunan;
4 Terpenuhi

Kolektibilitas pembayaran; Terpenuhi


Tingkat pengembalian pembiayaan macet masih dapat Terpenuhi
tertagih;
Menjaga prinsip kehati-hatian dalam memberikan pinjman Terpenuhi
Manajemen Likuiditas Memiliki kebijakan tertulis mengenai pengendalian
5 likuiditas; Tidak Terpenuhi

Ketersediaan fasilitas pembiyaan dari lembaga keuangan


Tidak Terpenuhi
lain;
Peraturan khusus terkait standar likuiditas;
Tidak Terpenuhi

Sistem informasi yang mendukung pemantauan likuiditas


koperasi Tidak Terpenuhi

B PROFIL RISIKO
I RISIKO INHEREN
1 RISIKO OPERASIONAL
skala usaha dan struktur Skala usaha koperasi didukung dengan kapasitas sumber
a organisasi daya yang cukup dan memadai Tidak Terpenuhi

• Struktur organisasi terpenuhi lengkap sesuai ketentuan


tata kelola Koperasi Tidak Terpenuhi

Terdapat peran aktif dari pihak yang terdapat pada


struktur organisasi koperasi Tidak Terpenuhi

Pihak yang tercsntum dalam struktur organisasi


memberikan kontribusi positif atas uraian tugas yang
Terpenuhi
diberikan
keberagaman produk Koperasi memiliki produk/jasa yang beragam selain
b dan/atau jasa kegiatan usaha utama Tidak Terpenuhi

Layanan produk/jasa selain yang utama didukung dengan


kemampuan dan keahlian internal koperasi Tidak Terpenuhi

Layanan produk/jasa selain yang utama masih sesuai


dengan pelayanan utama koperasi
Terpenuhi

Ragam layanan produk/jasa dilaksanakan secara langsung


dengan dukungan sumber daya koperasi Terpenuhi

2 Risiko kepatuhan
Jenis, signifikansi, dan Tidak terdapat pelanggaran yang dilakukan koperasi
frekuensi pelanggaran yang selama periode penilaian
dilakukan koperasi
a Tidak Terpenuhi

Koperasi tidak dalam hukuman sanksi Tidak Terpenuhi


Koperasi tidak dalam proses hukum karena pelanggaran
kepatuhan koperasi Tidak Terpenuhi

Koperasi tidak dalam proses hukum karena pelanggaran


kepatuhan koperasi dan berakibat kepada tindakan pidana
Terpenuhi

Ada evaluasi atas temuan pelanggaran sebelumnya


signifikansi tindak lanjut atas
b Tidak Terpenuhi
temuan pelanggaran

Temuan pelanggaran ditindaklanjuti untuk perbaikan


Tidak Terpenuhi

Tidak terdapat pelanggaran berulang atas pelanggaran


sebelumnya Terpenuhi

Terdapat penurunan frekuensi pelanggaran


Terpenuhi

3 Risiko likuiditas
Akses koperasi pada sumber pendanaan sangat memadai
Penilaian terhadap seberapa luas
atau seberapa besar koperasi
memiliki komitmen pendanaan Tidak Terpenuhi
yang dapat digunakan jika
dibutuhkan

Reputasi Koperasi sangat baik Tidak Terpenuhi


Pinjaman bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik sangat
memadai Tidak Terpenuhi

Terdapat komitmen/ dukungan dari anggota koperasi untuk


sumber pinjaman anggota Terpenuhi

Terdapat potensi untuk modal penyertaan


Terpenuhi

4 Risiko Reputasi
Kredibilitas Koperasi Tidak terdapat pemberitaan negatif mengenai institusi
atau organisasi Koperasi Terpenuhi

Tidak terdapat pemberitaan negatif mengenai personal


pengurus, pengawas, pengelola dan atau anggota
Terpenuhi

Terdapat media pengaduan keluhan anggota atau


pemangku kepentingan koperasi yang terkelola dengan Tidak Terpenuhi
baik

Pengaduan anggota diadministrasi kan dengan


tertib dan informatif (ada, lengkap, rutin);
Terpenuhi

Pengaduan anggota/pemangku kepentingan ditindaklanjuti


dengan baik Terpenuhi

Parameter transparansi Penyampaian informasi keuangan koperasi secara


informasi keuangan lengkap, akurat, kini, dan utuh kepada seluruh pihak yang
berkepentingan sesuai ketentuan yang berlaku. Tidak Terpenuhi

Informasi keuangan disampaikan dalam rapat anggota


Terpenuhi

Media penyampaian informasi keuangan koperasi cukup


luas jangkauan sebaran informasinya Terpenuhi

4 Risiko Strategik
Penyuunan rencana strategik Penyusunan strategi (rencana dan model bisnis) koperasi
telah mempertimbangkan seluruh faktor yang
memengaruhi lingkungan bisnis koperasi baik faktor
a internal maupun faktor eksternal secara komprehensif Tidak Terpenuhi

Tingkat kecepatan respon koperasi terhadap perubahan


faktor eksternal tergolong tinggi,
Tidak Terpenuhi
dilakukan perubahan rencana bisnis jika dibutuhkan
secara tepat waktu. Terpenuhi

Pencapaian target bisnis Penilaian terhadap realisasi rencana bisnis dibandingkan


b dengan target yang ditetapkan, Tidak Terpenuhi

Penilaian terhadap tingkat keberhasilan penerapan


keputusan strategis yang ditetapkan koperasi Terpenuhi

II Penilaian dan Penetapan Tingkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR)


1 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kredit
Pengawasan oleh pengurus Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap
dan pengawas koperasi kebijakan Manajemen Risiko kredit
a yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi Tidak Terpenuhi
secara berkala
Pengawas melakukan evaluasi terhadap
pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan
kebijakan Manajemen Risiko kredit secara berkala dan Tidak Terpenuhi
memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat
anggota.

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko


kredit, melaksanakan secara konsisten, dan melakukan Terpenuhi
pengkinian secara berkala?
Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan
yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko kredit. Terpenuhi

Kebijakan, Prosedur dan Limit Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang
b Risiko menangani fungsi kredit dan fungsi Manajemen Risiko Tidak Terpenuhi
kredit?

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko kredit dan


penetapan limit Risiko kredit yang ditetapkan oleh
pengurus Tidak Terpenuhi

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM


dalam rangka penerapan Manajemen Risiko kredit Tidak Terpenuhi

Proses dan Sistem Informasi Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen Risiko
Manajemen Risiko yang mendukung pengurus dalam pengambilan keputusan
c terkait Risiko kredit Terpenuhi

sistem pengendalian intern terhadap Risiko kredit telah


dilaksanakan
Terpenuhi

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur


penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko Terpenuhi
kredit
Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan
Manajemen Risiko kredit, menyampaikan laporan hasil Terpenuhi
audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan.

2 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Operasional


Pengawasan oleh pengurus Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap
dan pengawas koperasi kebijakan Manajemen Risiko operasional
a yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi Terpenuhi
secara berkala

Pengawas melakukan evaluasi terhadap


pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan
kebijakan Manajemen Risiko operasional secara berkala Terpenuhi
dan memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat
anggota.

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko


operasional, melaksanakan secara konsisten, dan
melakukan pengkinian secara berkala. Terpenuhi

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan


yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko operasional. Terpenuhi

Kebijakan, Prosedur dan Limit Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang
b Risiko menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Terpenuhi
Risiko operasional.

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko operasional


dan penetapan limit Risiko operasional yang ditetapkan
oleh pengurus Terpenuhi

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM


dalam rangka penerapan Manajemen Risiko operasional. Tidak Terpenuhi

Proses dan Sistem Informasi Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen Risiko
Manajemen Risiko yang mendukung pengurus dalam pengambilan keputusan
c terkait Risiko operasional Terpenuhi

sistem pengendalian intern terhadap Risiko operasional


telah dilaksanakan Terpenuhi

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur


penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko Terpenuhi
operasional.

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan


Manajemen Risiko operasional, menyampaikan laporan
hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas Terpenuhi
temuan pemeriksaan.
3 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan
Pengawasan oleh pengurus Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap
dan pengawas koperasi kebijakan Manajemen Risiko kepatuhan yang disusun
a oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala. Terpenuhi

Pengawas melakukan evaluasi terhadap


pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan
kebijakan Manajemen Risiko kepatuhan secara berkala Terpenuhi
dan memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat
anggota.

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko


kepatuhan, melaksanakan secara konsisten, dan Terpenuhi
melakukan pengkinian secara berkala.

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan


yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko kepatuhan. Terpenuhi

Kebijakan, Prosedur dan Limit Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang
b Risiko menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Terpenuhi
Risiko kepatuhan.

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko kepatuhan


dan penetapan limit Risiko kepatuhan yang ditetapkan oleh Terpenuhi
pengurus

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM


dalam rangka penerapan Manajemen Risiko kepatuhan. Tidak Terpenuhi

Pengurus telah menyusun kebijakan internal yang


mendukung terselenggaranya fungsi kepatuhan,
memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan Terpenuhi
perundang- undangan perkoperasian.

Proses dan Sistem Informasi Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen Risiko
Manajemen Risiko yang mendukung pengurus dalam pengambilan keputusan
c Terpenuhi
terkait Risiko kepatuhan.

sistem pengendalian intern terhadap Risiko kepatuhan


telah dilaksanakan Terpenuhi

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur


penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko Terpenuhi
kepatuhan.

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan


Manajemen Risiko kepatuhan, menyampaikan laporan
hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas Terpenuhi
temuan pemeriksaan.

4 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko LikuiditasRisiko likuiditas


Pengawasan oleh pengurus Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap
a dan pengawas koperasi kebijakan Manajemen Risiko likuiditas yang disusun oleh Terpenuhi
pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala.
Pengawas melakukan evaluasi terhadap
pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan
kebijakan Manajemen Risiko likuiditas secara berkala dan
memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat Terpenuhi
anggota.

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko


likuiditas, melaksanakan secara konsisten, dan melakukan Terpenuhi
pengkinian secara berkala.

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan


yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko likuiditas. Terpenuhi

Kebijakan, Prosedur dan Limit Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang
b Risiko menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Terpenuhi
Risiko likuiditas.

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko likuiditas


dan penetapan limit Risiko likuiditas yang ditetapkan oleh Terpenuhi
pengurus

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM


dalam rangka penerapan Manajemen Risiko likuiditas. Tidak Terpenuhi

Pengurus telah menyusun kebijakan internal yang


mendukung terselenggaranya fungsi ketersediaan
likuiditas, memberikan perhatian terhadap ketentuan Terpenuhi
peraturan perundang- undangan perkoperasian.

Penanganan permasalahan Risiko konsentrasi likuiditas,


pencegahan ketergantungan terhadap sumber pendanaan
tertentu, dan disusun dengan mempertimbangk an visi,
misi, skala usaha dan kompleksitas bisnis, serta Terpenuhi
kecukupan SDM.

Proses dan Sistem Informasi Koperasi telah memiliki sistem informasi


Manajemen Risiko Manajemenlikuiditas yang mendukung pengurus dalam
c Terpenuhi
pengambilan keputusan terkait Risiko likuiditas.

sistem pengendalian intern terhadap Risiko likuiditas telah


dilaksanakan Terpenuhi

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur


penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko Terpenuhi
likuiditas.

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan


Manajemen Risiko likuiditas, menyampaikan laporan hasil
audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan Terpenuhi
pemeriksaan.

5 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Reputasi


Pengawasan oleh pengurus Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap
dan pengawas koperasi kebijakan Manajemen Risiko reputasi yang disusun oleh
a pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala. Terpenuhi
Pengawas melakukan evaluasi terhadap
pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan
kebijakan Manajemen Risiko reputasi secara berkala dan Terpenuhi
memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat
anggota.

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko


reputasi, melaksanakan secara konsisten, dan melakukan Terpenuhi
pengkinian secara berkala.

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan


yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko lreputasi Terpenuhi

Kebijakan, Prosedur dan Limit Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang
b Risiko menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Terpenuhi
Risiko reputasi.

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko reputasi


dan penetapan limit Risiko reputasiyang ditetapkan oleh Terpenuhi
pengurus

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM


dalam rangka penerapan Manajemen Risiko reputasi. Tidak Terpenuhi

Pengurus telah menyusun kebijakan internal yang


mendukung terselenggaranya fungsi penjagaan reputasi,
memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan Terpenuhi
perundang- undangan.

Menerapkan prinsip transparansi dan peningkatan kualitas


pelayanan anggota, dan disusun dengan Terpenuhi
mempertimbangk an visi, misi, koperasi
Proses dan Sistem Informasi Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen
Manajemen Risiko reputasi yang mendukung pengurus dalam pengambilan
c Terpenuhi
keputusan terkait Risiko reputasi.

sistem pengendalian intern terhadap Risiko reputasi telah


dilaksanakan Terpenuhi

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur


penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko Terpenuhi
reputasi
Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan
Manajemen Risiko reputasi, menyampaikan laporan hasil
audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan Terpenuhi
pemeriksaan.

6 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Strategik


Pengawasan oleh pengurus Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap
dan pengawas koperasi kebijakan Manajemen Risiko strategik yang disusun oleh
a pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala. Terpenuhi
Pengawas melakukan evaluasi terhadap
pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan
kebijakan Manajemen Risiko strategik secara berkala dan Terpenuhi
memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat
anggota.

Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko


strategik, melaksanakan secara konsisten, dan melakukan
pengkinian secara berkala. Terpenuhi

Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan


yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko strategik. Terpenuhi

Kebijakan, Prosedur dan Limit Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi yang
b Risiko menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Terpenuhi
Risiko strategik.

Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko strategik


dan penetapan limit Risiko strategik yang ditetapkan oleh
pengurus Terpenuhi

Pengurus telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM


dalam rangka penerapan Manajemen Risiko strategik. Tidak Terpenuhi

Pengurus telah menyusun kebijakan internal yang


mendukung terselenggaranya fungsi pengelolaan
manajemen risiko strategik, memberikan perhatian Terpenuhi
terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan.

Proses dan Sistem Informasi Koperasi telah memiliki sistem informasi Manajemen
Manajemen Risiko strategik yang mendukung pengurus dalam pengambilan
c keputusan terkait Risiko strategik. Terpenuhi

sistem pengendalian intern terhadap Risiko strategik telah


dilaksanakan Terpenuhi

Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur


penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko Terpenuhi
strategik

Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan


Manajemen Risiko strategik, menyampaikan laporan hasil
audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan Terpenuhi
pemeriksaan.

DATA KEUANGAN JUMLAH


TAHUN BERJALAN
101 Aktiva Lancar Kas 1,543,069.00
102 Aktiva Lancar Giro
103 Aktiva Lancar Tabungan 323,902,584.21
104 Aktiva Lancar Deposito
105 Aktiva Lancar Simpanan Sukarela pada koperasi lain
106 Aktiva Lancar Simpanan Berjangka pada koperasi lain
107 Aktiva Lancar Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek)
108 Aktiva Lancar Piutang anggota 2,825,000,000.00
109 Aktiva Lancar Piutang pada calon anggota
1011 Aktiva Lancar Piutang yang diberikan pada koperasi lain
1012 Aktiva Lancar Piutang Bunga
1013 Aktiva Lancar Piutang lain-lain
1014 Aktiva Lancar Penyisihan pinjaman yang tidak tertagih 10,000,000.00
1015 Aktiva Lancar Premi asuransi
1016 Aktiva Lancar Perlengkapan
1017 Aktiva Lancar Beban Dibayar Dimuka
1018 Aktiva Lancar Pendapatan Akan Diterima
1019 Aktiva Lancar Persediaan
1020 Aktiva Lancar Aktiva Lancar Lainnya 23,875,000.00
110 Investasi Jangka Panjang Simpanan/Tabungan Berjangka
111 Investasi Jangka Panjang Surat Berharga
112 Investasi Jangka Panjang Simpanan di KSP lain
113 Investasi Jangka Panjang Penyertaan pada Koperasi Lain
114 Investasi Jangka Panjang Penyertaan pada Lembaga Keuangan lain
115 Investasi Jangka Panjang Investasi jangka panjang lainnya
120 Aktiva Tetap Tanah
121 Aktiva Tetap Bangunan
122 Aktiva Tetap Kendaraan 101,300,000.00
123 Aktiva Tetap Inventaris dan Peralatan 237,797,200.00
124 Aktiva Tetap Akumulasi penyusutan 168,417,958.40
130 Aktiva Tidak Berwujud Aktiva Tidak Berwujud
131 Aktiva Lain-Lain Beban ditangguhkan
132 Aktiva Lain-Lain Amortisasi beban ditangguhkan
133 Aktiva Lain-Lain Agunan yang diambil alih
134 Aktiva Lain-Lain Beban Pra Operasional
135 Aktiva Lain-Lain Amortisasi Biaya Pra Operasional
136 Aktiva Lain-Lain Lain - lain
201 Hutang Jangka Pendek Tabungan/simpanan anggota 783,500,000.00
202 Hutang Jangka Pendek Tabungan/simpanan non anggota -
203 Hutang Jangka Pendek Simpanan berjangka anggota 775,435,518.47
204 Hutang Jangka Pendek Simpanan berjangka calon anggota & koperasi lain
205 Hutang Jangka Pendek Hutang Bank (Bagian jatuh tempo kurang 1 tahun) -
206 Hutang Jangka Pendek Hutang LPDB (Bagian jatuh tempo kurang 1 tahun) -
207 Hutang Jangka Pendek Hutang Pajak
208 Hutang Jangka Pendek Beban yang masih harus dibayar 31,158,196.00
209 Hutang Jangka Pendek Pendapatan lain diterima dimuka -
210 Hutang Jangka Pendek Hutang biaya -
211 Hutang Jangka Pendek Dana bagian SHU
212 Hutang Jangka Pendek Titipan dana kebajikan anggota
213 Hutang Jangka Pendek Titipan jaminan kesehatan
214 Hutang Jangka Pendek Titipan Zakat, Infaq dan Shadaqoh
215 Hutang Jangka Pendek Hutang Sewa Guna Usaha (kurang 1 tahun)
216 Hutang Jangka Pendek Kewajiban Jangka Pendek Lainmya 195,308,400.00
220 Hutang Jangka Panjang Hutang Bank
221 Hutang Jangka Panjang Hutang jangka panjang Koperasi lainnya
222 Hutang Jangka Panjang Antar Kantor Pasiva
223 Hutang Jangka Panjang Simpanan Berjangka
224 Hutang Jangka Panjang Titipan dana jangka panjang
225 Hutang Jangka Panjang Hutang LPDB
226 Hutang Jangka Panjang Hutang Sewa Guna Usaha
227 Hutang Jangka Panjang Hutang Jangka Panjang Lain
301 Ekuitas Simpanan pokok 320,700,000
301 Ekuitas Simpanan wajib 250,820,000
301 Ekuitas Modal Penyetaraan
301 Ekuitas Modal Penyertaan 434,100,000
301 Ekuitas Modal sumbangan/hibah/donasi
301 Ekuitas Cadangan Umum
301 Ekuitas Cadangan Tujuan Resiko
301 Ekuitas SHU periode sebelumnya (28,149,946.13)
301 Ekuitas SHU periode berjalan 582,127,726.46
401 Partisipasi bruto anggota Pendapatan Jasa Pinjaman anggota 2,306,428,809.84
402 Partisipasi bruto anggota Pendapatan Administrasi Anggota
403 Partisipasi bruto anggota Pendapatan Provisi Anggota
404 Partisipasi bruto anggota Pendapatan Jasa Pelayanan Lainnya Anggota
405 Pendapatan dari non anggota Pendapatan Jasa simpanan non anggota -
406 Pendapatan dari non anggota Pendapatan Administrasi non anggota -
407 Pendapatan dari non anggota Pendapatan Provisi non anggota -
408 Pendapatan dari non anggota Pendapatan Jasa Pelayanan Lainnya non anggota -
501 Beban Pokok Anggota Beban Jasa Simpanan /Tabungan dari Anggota 734,160,000.58
502 Beban Pokok Anggota Beban Jasa Simpanan Berjangka dari Anggota
503 Beban Pokok non Anggota Beban Jasa Simpanan / Tabungan dari Non Anggota -
504 Beban Pokok non Anggota Beban Jasa Simpanan Berjangka dari Non Anggota -
505 Beban Pokok non Anggota Beban Jasa Hutang Bank -
506 Beban Pokok non Anggota Beban Jasa Pinjaman LPDB
507 Beban Pokok non Anggota Beban Jasa Modal Penyertaan -
508 Beban Pokok non Anggota Beban Jasa Pinjaman Pihak ke III -
509 Beban Usaha Biaya Penyisihan Penghapusan Piutang
510 Beban Usaha Biaya bunga pinjaman -
511 Beban Usaha Honor karyawan 319,595,196.00
512 Beban Usaha Biaya perlengkapan
513 Beban Usaha Biaya asuransi
514 Beban Usaha Biaya listrik, air dan telepon 51,861,571.00
515 Beban Usaha Biaya penyusutan 72,088,883.33
516 Beban Usaha Biaya lain-lain
517 Beban Usaha Biaya Pemeliharaaan 10,970,000.00
518 Beban Usaha Biaya Promosi dan Pemasaran 75,309,710.00
519 Beban Usaha Biaya Akomodasi dan Konsumsi
520 Beban Usaha Biaya Transportasi 92,482,633.00
521 Beban Usaha Biaya administrasi dan umum 169,281,016.00
522 Beban Usaha Biaya Pajak (tidak termasuk pajak penghasilan) 10,941,266.00
523 Beban Usaha Biaya sewa tahun berjalan
524 Beban Usaha Biaya Operasional lain 49,536,000.00
525 Beban Perkoperasian Beban Pengawas dan pengurus koperasi -
526 Beban Perkoperasian Beban Pembinaan -
527 Beban Perkoperasian Beban Rapat Anggota
528 Pendapatan Lain-Lain Pendapatan Dividen dan bagi hasil usaha
529 Pendapatan Lain-Lain Pendapatan sewa
530 Pendapatan Lain-Lain Pendapatan Lain-lain 4,953,771.01
531 Biaya Lain-Lain Biaya lain-lain 113,080,453.47
532 Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan 29,948,125.00
601 Pembiayaan Bermasalah Pembiayaan Kurang Lancar (PKL): 200,000,000.00
602 Pembiayaan Bermasalah Pembiayaan yang Diragukan (PDR):
603 Pembiayaan Bermasalah Pembiayaan Macet:
604 Agunan Nilai agunan pembiayaan kurang lancar 100,000,000.00
605 Agunan Nilai agunan pembiayaan diragukan
606 Agunan Nilai agunan Pembiayaan Macet

DATA MANAJEMEN
NILAI DOKUMEN PENDUKUNG & TEKNIK PEMERIKSAAN

Periksa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang


menyatakan koperasi menerima/pengunduran anggota secara
1 sukarela (tidak ada paksaan)

Periksa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang


menyatakan koperasi menerima/pengunduran anggota secara
1 terbuka (bagi semua etnis, suku agama dan lain-lain)

Periksa kondisi perkembangan anggota koperasi terkait dengan


1 penambahan anggota masih lebih besar dibandingkan dengan
anggota yang keluar/mengundurkan diri

Periksa keabsahan dan validitas dokumen pendukung terkait


1 dengan penerimaan dan pengunduran anggota

Periksa Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan dan


penetapan kebijakan koperasi, dilakukan oleh anggota secara
0 demokratis One man one vote, dalam Rapat Anggota

Periksa Kepatuhan Koperasi dalam pengelolaan koperasi,


0 dilakukan oleh anggota secara demokratis One man one vote,
dalam Rapat Anggota

Periksa semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk menjadi


1 pengurus koperasi

Periksa semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk menjadi


1 pengawas koperasi
(e). Keterlibatan anggota dalam menetapkan peraturan
1

Periksa Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk


anggota dibagi proprosional dengan besarnya jasa usaha yang
ketentuannya tercantum dalam AD/ART
0

Periksa Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk


anggota dibagi proprosional dengan besarnya modal anggota
0 kepada koperasi yang ketentuannya tercantum dalam AD/ART

Periksa Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk


1 anggota dibagi tidak dibagi sama rata, yang ketentuannya
tercantum dalam AD/ART
Periksa Kepatuhan koperasi terkait dengan simpanan sukarela
diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga)
1 yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota

Periksa Kepatuhan koperasi terkait dengan simpanan berjangka


diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga)
1 yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota

Periksa Kepatuhan koperasi terkait dengan modal penyertaan


diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan (bunga)
1 yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota

Periksa ketentuan/peraturan khusus terkait dengan balas jasa


1 yang dimiliki koperasi
Periksa komposisi modal internal lebih besar daripada modal luar
0

Periksa komposisi modal sendiri dan modal pinjaman anggota


0 lebih besar dibandingkan dengan pinjaman luar

Periksa ketersediaan pinjaman luar hanya untuk membantu


likuiditas dan tambahan pemberian pinjaman anggota dan bukan
1 merupakan sumber utama dalam pemberian pinjaman

1 Periksa kebijakan atau aturan terkait pengelolaan modal koperasi


dalam
Periksahal menunjang
Kepatuhan kemandirian
koperasi koperasi
untuk menyisihkan bagian SHU untuk
kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
0 pengurus yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun

Periksa Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk


kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
0 pengawas yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun

Periksa Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk


kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
1 pengelola yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun

Periksa Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk


kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
1 pengelola yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
berjenjang setiap tahun

Periksa kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang usaha


baik antar koperasi dan institusi lainnya baik di tingkat
0 kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional

Periksa kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang


0 permodalan baik antar koperasi dan institusi lainnya baik di tingkat
kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional
Periksa kerjasama yang dilakukan koperasi dalam bidang
1 organisasi dan pengembangan sumber daya manusia, pemasaran
dan sistem informasi baik antar koperasi dan institusi lainnya baik
di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional
Periksa kerjasama yang dilakukan telah memberikan kontribusi
1 bagi kemajuan koperasi dan anggota

Periksa keabsahan dokumen badan hukum


0
Periksa kesesuaian jenis usaha dengan dokumen badan hukum
0

Periksa kesesuaian lokasi koperasi dengan dokumen badan


1
hukum
1 Periksa keabsahan dokumen Izin Usaha simpan pinjam
1 Periksa keabsahan dokumen Kantor cabang
1 Periksa ketersediaan papan nama
1 Periksa ketersediaan data Daftar nama pendiri;
1 Periksa ketersediaan data Nama dan tempat kedudukan;
1 Periksa ketersediaan data Jenis koperasi;
0 Periksa ketersediaan data Maksud dan tujuan;
0 Periksa ketersediaan data Jangka waktu berdirinya;
0 Periksa ketersediaan data keanggotaan;
Periksa ketersediaan data Jumlah setoran simpanan pokok dan
0 simpanan wajib sebagai modal awal;
1 Periksa ketersediaan data Permodalan;
1 Periksa ketersediaan data terkait Rapat anggota;
1 Periksa ketersediaan data terkait Pengurus;
1 Periksa ketersediaan data terkait dengan Pengawas;
1 Periksa ketersediaan data terkait Pengelolaan dan pengendalian;
1 Periksa ketersediaan data terkait Bidang usaha;
1 Periksa ketersediaan data terkait Pembagian sisa hasil usaha;
Periksa ketersediaan data terkait ketentuan mengenai
1 pembubaran, penyelesaian, dan hapusnya status badan hukum

1 Periksa ketersediaan data terkait Sanksi


1 Periksa ketersediaan data terkait Persus .
0 Periksa ketersediaan data terkait buku daftar anggota,
0 Periksa ketersediaan data terkait Tidak terjadi penurunan anggota
yang melebihi
Periksa 20 orang
ketersediaan data terkait tingkat keaktifan anggota baik
1 dari aspek simpanan maupun pinjaman
Periksa ketersediaan data terkait partisipasi dalam rapat anggota
1

1 Periksa ketersediaan data terkait pelaksanaan Rapat anggota


1 Periksa ketersediaan data terkait pengurus
0 Periksa Ketersediaan pengawas dan pengelola
Periksa ketersedian visi, misi dan tujuan koperasi;
1

Periksa ketersedian rencana kerja baik jangka panjang dan jangka


1 pendek;
Periksa ketersediaan pengukuran dan evaluasi atas rencana kerja
1

periksa ketersedian struktur organisasi;


1

1 Periksa Ketersedian uraian tugas;


1 Periksa Ketersediaan SOM dan SOP;
1 Periksa Sistem pengamanan dokumen
Terdapat Pertumbuhan modal sendiri;
1

1 Teradapat Pertumbuhan simpanan anggota;


1 Adanya Peningkatan cadangan;
1 Periksa investasi bersumber dari modal sendiri.
Periksa pembiayaan yang diberikan dengan dukungan agunan;
1

1 Periksa Kolektibilitas pembayaran;


1 Periksa tingkat pengembalian pembiayaan macet masih dapat
tertagih;
Periksa kondisi koperasi dalam menjaga prinsip kehati-hatian
1
dalam
Periksamemberikan pinjman
kebijakan tertulis mengenai pengendalian likuiditas;
0

Periksa Ketersediaan fasilitas pembiyaan dari lembaga keuangan


0
lain;
Periksa Peraturan khusus terkait standar likuiditas;
0

Periksa Sistem informasi yang mendukung pemantauan likuiditas


0 koperasi

Periksa dan cek dokumen yang menunjukkan skala usaha


0 koperasi didukung dengan kapasitas sumber daya yang cukup dan
memadai

Periksa struktur organisasi terpenuhi lengkap sesuai ketentuan tata


0 kelola Koperasi
Periksa apakah terdapat peran aktif dari pihak yang terdapat pada
0 struktur organisasi koperasi

Periksa apakah pihak yang tercantum dalam struktur organisasi


memberikan kontribusi positif atas uraian tugas yang diberikan
1
Periksa apakah Koperasi memiliki produk/jasa yang beragam
0 selain kegiatan usaha utama

Periksa apakah Layanan produk/jasa selain yang utama didukung


0 dengan kemampuan dan keahlian internal koperasi

Periksa apakah Layanan produk/jasa selain yang utama masih


sesuai dengan pelayanan utama koperasi
1

Periksa apakah ragam layanan produk/jasa dilaksanakan secara


1 langsung dengan dukungan sumber daya koperasi

Periksa apakah tidak terdapat pelanggaran yang dilakukan


koperasi selama periode penilaian

0 Periksa apakah Koperasi tidak dalam hukuman sanksi


Periksa apakah Koperasi tidak dalam proses hukum karena
0 pelanggaran kepatuhan koperasi

Periksa apakah Koperasi tidak dalam proses hukum karena


pelanggaran kepatuhan koperasi dan berakibat kepada tindakan
1 pidana

Periksa apakah Ada evaluasi atas temuan pelanggaran


sebelumnya
0

Periksa apakah Temuan pelanggaran ditindaklanjuti untuk


0 perbaikan

Periksa apakah Tidak terdapat pelanggaran berulang atas


1 pelanggaran sebelumnya
Periksa apakah Terdapat penurunan frekuensi pelanggaran
1

Periksa apakah akses koperasi pada sumber pendanaan sangat


memadai

0 Periksa apakah Reputasi Koperasi sangat baik


Periksa apakah Pinjaman bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik
0 sangat memadai

Periksa apakah Terdapat komitmen/ dukungan dari anggota


1 koperasi untuk sumber pinjaman anggota

Periksa apakah Terdapat potensi untuk modal penyertaan


1

Periksa apakah Tidak terdapat pemberitaan negatif mengenai


1 institusi atau organisasi Koperasi

Periksa apakah Tidak terdapat pemberitaan negatif mengenai


personal pengurus, pengawas, pengelola dan atau anggota
1

Periksa apakah Terdapat media pengaduan keluhan anggota atau


0 pemangku kepentingan koperasi yang terkelola dengan baik

Periksa apakah Pengaduan anggota diadministrasi kan dengan


tertib dan informatif (ada, lengkap, rutin);
1

Periksa apakah Pengaduan anggota/pemangku kepentingan


1 ditindaklanjuti dengan baik

Periksa apakah Penyampaian informasi keuangan koperasi secara


lengkap, akurat, kini, dan utuh kepada seluruh pihak yang
0 berkepentingan sesuai ketentuan yang berlaku.

Periksa apakah Informasi keuangan disampaikan dalam rapat


1 anggota

Periksa apakah Media penyampaian informasi keuangan koperasi


1 cukup luas jangkauan sebaran informasinya

Periksa apakah Penyusunan strategi (rencana dan model bisnis)


koperasi telah mempertimbangkan seluruh faktor yang
memengaruhi lingkungan bisnis koperasi baik faktor internal
0 maupun faktor eksternal secara komprehensif

Periksa apakah Tingkat kecepatan respon koperasi terhadap


perubahan faktor eksternal tergolong tinggi,
0
Periksa apakah dilakukan perubahan rencana bisnis jika
1 dibutuhkan secara tepat waktu.

Periksa apakah Penilaian terhadap realisasi rencana bisnis


0 dibandingkan dengan target yang ditetapkan,

Periksa apakah Penilaian terhadap tingkat keberhasilan penerapan


1 keputusan strategis yang ditetapkan koperasi

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengawas telah


memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen Risiko
0 kredit
yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara
berkala
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengawas melakukan
evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas
0 pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko kredit secara berkala
dan memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus telah


1 menyusun kebijakan Manajemen Risiko kredit, melaksanakan
secara konsisten, dan melakukan pengkinian secara berkala?
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus memiliki
1 kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam
rangka mitigasi Risiko kredit.
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi telah
0 memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi kredit dan
fungsi Manajemen Risiko kredit?

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi memiliki


prosedur Manajemen Risiko kredit dan penetapan limit Risiko
0 kredit yang ditetapkan oleh pengurus

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus telah


0 menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka penerapan
Manajemen Risiko kredit

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi telah


memiliki sistem informasi Manajemen Risiko yang mendukung
1 pengurus dalam pengambilan keputusan terkait Risiko kredit

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa sistem pengendalian


intern terhadap Risiko kredit telah dilaksanakan
1

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa Koperasi memiliki


1 kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi
terkait mitigasi risiko kredit
Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi
1 Melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan
Manajemen Risiko kredit, menyampaikan laporan hasil audit
intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan pemeriksaan.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengawas koperasi


telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen
1 Risiko operasional
yang disusun oleh pengurus dan melakukan evaluasi secara
berkala

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengawas koperasi


melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas
1 pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko operasional secara
berkala dan memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat
anggota.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus koperasi


telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko operasional,
1 melaksanakan secara konsisten, dan melakukan pengkinian
secara berkala.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa pengurus koperasi


1 memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka mitigasi Risiko operasional.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi telah


1 memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi
operasional dan fungsi Manajemen Risiko operasional.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi memiliki


prosedur Manajemen Risiko operasional dan penetapan limit
1 Risiko operasional yang ditetapkan oleh pengurus

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa Pengurus koperasi


0 telah menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka
penerapan Manajemen Risiko operasional.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa Koperasi telah


memiliki sistem informasi Manajemen Risiko yang mendukung
1 pengurus dalam pengambilan keputusan terkait Risiko operasional

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi telah


1 menyiapkan sistem pengendalian intern terhadap Risiko
operasional telah dilaksanakan

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa Koperasi memiliki


1 kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi
terkait mitigasi risiko operasional.

Periksa dokumen yang menunjukkan bahwa koperasi


melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan
1 Manajemen Risiko operasional, menyampaikan laporan hasil audit
intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan pemeriksaan.
Periksa apakah pengawas telah memberikan persetujuan terhadap
kebijakan Manajemen Risiko kepatuhan yang disusun oleh
1 pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala.

Periksa apakah Pengawas melakukan evaluasi terhadap


pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan kebijakan
1 Manajemen Risiko kepatuhan secara berkala dan memastikan
tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota.

Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen


1 Risiko kepatuhan, melaksanakan secara konsisten, dan
melakukan pengkinian secara berkala.

Periksa apakah Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil


1 tindakan yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko kepatuhan.

Periksa apakah Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi


1 yang menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Risiko
kepatuhan.

Periksa apakah Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko


1 kepatuhan dan penetapan limit Risiko kepatuhan yang ditetapkan
oleh pengurus

Periksa apakah Pengurus telah menerapkan kebijakan


0 pengelolaan SDM dalam rangka penerapan Manajemen Risiko
kepatuhan.
Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan internal
yang mendukung terselenggaranya fungsi kepatuhan, memberikan
1 perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan
perkoperasian.

Periksa apakah Koperasi telah memiliki sistem informasi


1 Manajemen Risiko yang mendukung pengurus dalam pengambilan
keputusan terkait Risiko kepatuhan.

Periksa apakah sistem pengendalian intern terhadap Risiko


1 kepatuhan telah dilaksanakan

Periksa apakah Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur


1 penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko
kepatuhan.

Periksa apakah koperasi melaksanakan audit secara berkala


terhadap penerapan Manajemen Risiko kepatuhan, menyampaikan
1 laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas
temuan pemeriksaan.

Periksa apakah pengawas telah memberikan persetujuan terhadap


1 kebijakan Manajemen Risiko likuiditas yang disusun oleh
pengurus dan melakukan evaluasi secara berkala.
Periksa apakah pengawas melakukan evaluasi terhadap
pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan kebijakan
Manajemen Risiko likuiditas secara berkala dan memastikan
1 tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota.

Periksa apakah pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen


1 Risiko likuiditas, melaksanakan secara konsisten, dan melakukan
pengkinian secara berkala.

Periksa apakah Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil


1 tindakan yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko likuiditas.

Periksa apakah Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi


1 yang menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Risiko
likuiditas.

Periksa apakah Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko


1 likuiditas dan penetapan limit Risiko likuiditas yang ditetapkan oleh
pengurus

Periksa apakah Pengurus telah menerapkan kebijakan


0 pengelolaan SDM dalam rangka penerapan Manajemen Risiko
likuiditas.

Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan internal


yang mendukung terselenggaranya fungsi ketersediaan likuiditas,
1 memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan perkoperasian.

Periksa apakah Penanganan permasalahan Risiko konsentrasi


likuiditas, pencegahan ketergantungan terhadap sumber
pendanaan tertentu, dan disusun dengan mempertimbangk an
1 visi, misi, skala usaha dan kompleksitas bisnis, serta kecukupan
SDM.

Periksa apakah Koperasi telah memiliki sistem informasi


1 Manajemenlikuiditas yang mendukung pengurus dalam
pengambilan keputusan terkait Risiko likuiditas.

Periksa apakah sistem pengendalian intern terhadap Risiko


1 likuiditas telah dilaksanakan

Periksa apakah Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur


1 penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko
likuiditas.

Periksa apakah koperasi Melaksanakan audit secara berkala


terhadap penerapan Manajemen Risiko likuiditas, menyampaikan
1 laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas
temuan pemeriksaan.

Periksa apakah Pengawas telah memberikan persetujuan terhadap


kebijakan Manajemen Risiko reputasi yang disusun oleh pengurus
1 dan melakukan evaluasi secara berkala.
Periksa apakah Pengawas melakukan evaluasi terhadap
pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan kebijakan
1 Manajemen Risiko reputasi secara berkala dan memastikan tindak
lanjut hasil evaluasi pada rapat anggota.

Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan Manajemen


1 Risiko reputasi, melaksanakan secara konsisten, dan melakukan
pengkinian secara berkala.

Periksa apakah Pengurus memiliki kemampuan untuk mengambil


1 tindakan yang diperlukan dalam rangka mitigasi Risiko lreputasi

Periksa apakah Koperasi telah memiliki kecukupan organisasi


1 yang menangani fungsi operasional dan fungsi Manajemen Risiko
reputasi.

Periksa apakah Koperasi memiliki prosedur Manajemen Risiko


1 reputasi dan penetapan limit Risiko reputasiyang ditetapkan oleh
pengurus

Periksa apakah Pengurus telah menerapkan kebijakan


0 pengelolaan SDM dalam rangka penerapan Manajemen Risiko
reputasi.

Periksa apakah Pengurus telah menyusun kebijakan internal


yang mendukung terselenggaranya fungsi penjagaan reputasi,
1 memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Periksa apakah koperasi menerapkan prinsip transparansi dan


1 peningkatan kualitas pelayanan anggota, dan disusun dengan
mempertimbangk an visi, misi, koperasi
Periksa apakah Koperasi telah memiliki sistem informasi
1 Manajemen reputasi yang mendukung pengurus dalam
pengambilan keputusan terkait Risiko reputasi.

Periksa apakah sistem pengendalian intern terhadap Risiko


1 reputasi telah dilaksanakan
Periksa apakah Koperasi memiliki kebijakan dan prosedur
1 penyelenggaraan teknologi informasi terkait mitigasi risiko reputasi

Periksa apakah koperasi melaksanakan audit secara berkala


terhadap penerapan Manajemen Risiko reputasi, menyampaikan
1 laporan hasil audit intern, dan memastikan tindaklanjut atas
temuan pemeriksaan.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah pengawas koperasi


telah memberikan persetujuan terhadap kebijakan Manajemen
1 Risiko strategik yang disusun oleh pengurus dan melakukan
evaluasi secara berkala.
Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Pengawas koperasi
melakukan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus atas
1 pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko strategik secara
berkala dan memastikan tindak lanjut hasil evaluasi pada rapat
anggota.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Pengurus koperasi


telah menyusun kebijakan Manajemen Risiko strategik,
1 melaksanakan secara konsisten, dan melakukan pengkinian
secara berkala.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Pengurus koperasi


1 memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka mitigasi Risiko strategik.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Koperasi telah


1 memiliki kecukupan organisasi yang menangani fungsi
operasional dan fungsi Manajemen Risiko strategik.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Koperasi memiliki


prosedur Manajemen Risiko strategik dan penetapan limit Risiko
1 strategik yang ditetapkan oleh pengurus

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Pengurus telah


0 menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dalam rangka penerapan
Manajemen Risiko strategik.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Pengurus koperasi


telah menyusun kebijakan internal yang mendukung
1 terselenggaranya fungsi pengelolaan manajemen risiko strategik,
memberikan perhatian terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Koperasi telah
memiliki sistem informasi Manajemen strategik yang mendukung
1 pengurus dalam pengambilan keputusan terkait Risiko strategik.

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah sistem pengendalian


1 intern terhadap Risiko strategik telah dilaksanakan

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah Koperasi memiliki


1 kebijakan dan prosedur penyelenggaraan teknologi informasi
terkait mitigasi risiko strategik

Periksa dan cek dokumen pendukung apakah koperasi


melaksanakan audit secara berkala terhadap penerapan
1 Manajemen Risiko strategik, menyampaikan laporan hasil audit
intern, dan memastikan tindaklanjut atas temuan pemeriksaan.

JUMLAH DOKUMEN PENDUKUNG & TEKNIK PEMERIKSAAN


TAHUN LALU
1,543,069.00 Input nilai Kas yang dimiliki koperasi
Input nilai Giro
323,902,584.21 Input nilai Tabungan
Input nilai Deposito
Input nilai Simpanan Sukarela pada koperasi lain
Input nilai Simpanan Berjangka pada koperasi lain
Input nilai Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek)
2,625,000,000.00 Input nilai Piutang anggota
Input nilai Piutang pada calon anggota
Input nilai Piutang yang diberikan pada koperasi lain
Input nilai Piutang Bunga
Input nilai Piutang lain-lain
Input nilai Penyisihan pinjaman yang tidak tertagih
Input nilai Premi asuransi
Input nilai Perlengkapan
Input nilai Beban Dibayar Dimuka
Input nilai Pendapatan Akan Diterima
Input nilai Persediaan
23,875,000.00 Input nilai Aktiva Lancar Lainnya
Input nilai Simpanan/Tabungan Berjangka
Input nilai Surat Berharga
Input nilai Simpanan di KSP lain
Input nilai Penyertaan pada Koperasi Lain
Input nilai Penyertaan pada Lembaga Keuangan lain
Input nilai Investasi jangka panjang lainnya
Input nilai Tanah
Input nilai Bangunan
101,300,000.00 Input nilai Kendaraan
237,797,200.00 Input nilai Inventaris dan Peralatan
168,417,958.40 Input nilai Akumulasi penyusutan
Input nilai Aktiva Tidak Berwujud
Input nilai Beban ditangguhkan
Input nilai Amortisasi beban ditangguhkan
Input nilai Agunan yang diambil alih
Input nilai Beban Pra Operasional
Input nilai Amortisasi Biaya Pra Operasional
Input nilai Lain - lain
783,500,000.00 Input nilai Tabungan/simpanan anggota
- Input nilai Tabungan/simpanan non anggota
775,435,518.47 Input nilai Simpanan berjangka anggota
Input nilai Simpanan berjangka calon anggota & koperasi lain
- Input nilai Hutang Bank (Bagian jatuh tempo kurang 1 tahun)
- Input nilai Hutang LPDB (Bagian jatuh tempo kurang 1 tahun)
Input nilai Hutang Pajak
31,158,196.00 Input nilai Beban yang masih harus dibayar
- Input nilai Pendapatan lain diterima dimuka
- Input nilai Hutang biaya
Input nilai Dana bagian SHU
Input nilai Titipan dana kebajikan anggota
Input nilai Titipan jaminan kesehatan
Input nilai Titipan Zakat, Infaq dan Shadaqoh
Input nilai Hutang Sewa Guna Usaha (kurang 1 tahun)
195,308,400.00 Input nilai Kewajiban Jangka Pendek Lainmya
Input nilai Hutang Bank
Input nilai Hutang jangka panjang Koperasi lainnya
Input nilai Antar Kantor Pasiva
Input nilai Simpanan Berjangka
Input nilai Titipan dana jangka panjang
Input nilai Hutang LPDB
Input nilai Hutang Sewa Guna Usaha
Input nilai Hutang Jangka Panjang Lain
320,700,000 Input nilai Simpanan pokok
250,820,000 Input nilai Simpanan wajib
Input nilai Modal Penyetaraan
434,100,000 Input nilai Modal Penyertaan
Input nilai Modal sumbangan/hibah/donasi
Input nilai Cadangan Umum
Input nilai Cadangan Tujuan Resiko
(28,149,946.13) Input nilai SHU periode sebelumnya
382,127,726.46 Input nilai SHU periode berjalan
2,106,428,809.84 Input nilai Pendapatan Jasa simpanan anggota
Input nilai Pendapatan Administrasi Anggota
Input nilai Pendapatan Provisi Anggota
Input nilai Pendapatan Jasa Pelayanan Lainnya Anggota
- Input nilai Pendapatan Jasa simpanan non anggota
- Input nilai Pendapatan Administrasi non anggota
- Input nilai Pendapatan Provisi non anggota
- Input nilai Pendapatan Jasa Pelayanan Lainnya non anggota
734,160,000.58 Input nilai Beban Jasa Simpanan /Tabungan dari Anggota
Input nilai Beban Jasa Simpanan Berjangka dari Anggota
- Input nilai Beban Jasa Simpanan / Tabungan dari Non Anggota
- Input nilai Beban Jasa Simpanan Berjangka dari Non Anggota
- Input nilai Beban Jasa Hutang Bank
Input nilai Beban Jasa Pinjaman LPDB
- Input nilai Beban Jasa Modal Penyertaan
- Input nilai Beban Jasa Pinjaman Pihak ke III
Input nilai Biaya Penyisihan Penghapusan Piutang
- Input nilai Biaya bunga pinjaman
319,595,196.00 Input nilai Honor karyawan
Input nilai Biaya perlengkapan
Input nilai Biaya asuransi
51,861,571.00 Input nilai Biaya listrik, air dan telepon
72,088,883.33 Input nilai Biaya penyusutan
Input nilai Biaya lain-lain
10,970,000.00 Input nilai Biaya Pemeliharaaan
75,309,710.00 Input nilai Biaya Promosi dan Pemasaran
Input nilai Biaya Akomodasi dan Konsumsi
92,482,633.00 Input nilai Biaya Transportasi
169,281,016.00 Input nilai Biaya administrasi dan umum
10,941,266.00 Input nilai Biaya Pajak (tidak termasuk pajak penghasilan)
Input nilai Biaya sewa tahun berjalan
49,536,000.00 Input nilai Biaya Operasional lain
- Input nilai Beban Pengawas dan pengurus koperasi
- Input nilai Beban Pembinaan
Input nilai Beban Rapat Anggota
Input nilai Pendapatan Dividen dan bagi hasil usaha
Input nilai Pendapatan sewa
4,953,771.01 Input nilai Pendapatan Lain-lain
113,080,453.47 Input nilai Biaya lain-lain
29,948,125.00 Input nilai Pajak Penghasilan
Input nilai Pembiayaan Kurang Lancar (PKL):
Input nilai Pembiayaan yang Diragukan (PDR):
Input nilai Pembiayaan Macet:
Input nilai Nilai agunan pembiayaan kurang lancar
Input nilai Nilai agunan pembiayaan diragukan
Input nilai Nilai agunan Pembiayaan Macet
74
n
g
g
o
t
a NERACA (dalam Ribuan Rupiah)

Pengertian
aAKTIVA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
tDESKRIPSI TAHUN SEBELUMNYA TAHUN LALU DESKRIPSI
aAktiva
AKTIVA Lancar
LANCAR
merupakan aset yang waktunya kurang dari 1 tahun KEWAJIBAN LANCAR
uKAS, BANK, SIMPANAN Tabungan/simpanan anggota
Kas adalah jumlah dana tunai yang ada di koperasi dan paling likuid 1,543,069.00 1,543,069.00 Tabungan/simpanan non anggota
kBank adalah jumlah dana koperasi yang disimpan di bank dalam bentuk giro, tabungan dan deposito Simpanan berjangka anggota
o
Giro- adalah
Giro berupa surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening -seseorang kepada rekening - lain
Simpanan
yang ditunjuk
berjangka
surat
calon
tersebut
anggota
p
Tabungan
e - Tabungan
adalah simpanan koperasi di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil
323,902,584.21
kapan saja 323,902,584.21 Hutang Bank (Bagian jatuh tempo ku
Deposito
r - Deposito
adalah simpanan berjangka koperasi di bank yan dapat diambil tergantung waktu
- perjanjian seperti 3 bulan,
- 6
Hutang
bulan dan
LPDB1 tahun
(Bagian jatuh tempo k
aJumlah Kas Bank 323,902,584.21 323,902,584.21 Hutang Pajak
sSimpanan Pada Koperasi Lain Beban yang masih harus dibayar
i - Simpanan Sukarela pada koperasi lain - - Pendapatan lain diterima dimuka
- Simpanan Berjangka pada koperasi lain - - Hutang biaya
lJumlah simpanan Pada Koperasi lain - - Dana bagian SHU
aJumlah Kas, Bank, Simpanan Pada Koperasi lainnya 325,445,653.21 325,445,653.21 Dana Titipan
i
Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek) - - -
n
Pinjaman / Piutang Usaha
Usaha:adalah pinjaman yang diberikan kepada anggota ataupun non anggota koperasi -
n
Piutang/Pinjaman
y - Piutang anggota
yang diberikan pada anggota adalah piutang atau pinjaman
2,825,000,000.00
yang diberikan koperasi
2,625,000,000.00
kepada anggota -
a - Piutang pada calon anggota - - Jumlah dana titipan
- Piutang yang diberikan pada koperasi lain - - Hutang Sewa Guna Usaha (kurang 1
Piutang
- Piutang
Bunga Bunga
adalah pendapatan yang diterima dari keuntungan bunga yang belum diibayarkan
- - Kewajiban Jangka Pendek Lainmya
Piutang
- Piutang
lain-lain
lain-lain
adalah piutang yang dimiliki koperasi bersumber dari akun yang tidak termasuk
- dalam akun sebelumnya
- JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
Jumlah Pinjaman / Piutang Usaha 2,825,000,000.00 2,625,000,000.00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
PenyiPenyisihan pinjaman yang tidak tertagih 10,000,000.00 - Hutang Bank
Jumlah Pinjaman yang diperkirakan dapat tertagih 2,815,000,000.00 2,625,000,000.00 Hutang jangka panjang Koperasi lain
Premi Asuransi
asuransi adalah nilai premi asuransi yang diikutsertakan koperasi - - Antar Kantor Pasiva
Perlengkapan adalah barang habis pakai yang digunakan untuk mendukung kegiatan koperasi - - Simpanan Berjangka
Beban dibayar
Dibayardimuka
Dimukaadalah segala beban yang dibayarkan dimuka dan dapat digunakan - dalam waktu yang relatif- lama
Titipan
seperti
danasewajangka
dibayar
panjang
dimuka
Pendapatan akan Akan diterima
Diterimaadalah Penghasilan atau pendapatan koperasi yang telah dilakukan
- koperasi untuk kepentingan
- Hutang pihak
LPDB lain. Jumlah yang harus
Persediaan adalah barang modal atau bahan baku yang digunakan sebagai bahan baku -produksi - Hutang Sewa Guna Usaha
Aktiva Lancar Lainnya 23,875,000.00 23,875,000.00 Hutang Jangka Panjang Lain
JUMLAH AKTIVA LANCAR 3,164,320,653.21 2,974,320,653.21 Modal Penyertaan
INVESTASI JANGKA PANJANG JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PA
Investasi
Simpanan/Tabungan
Jangka panjangBerjangka
adalah investasi yang dilakukan koperasi dalam waktu lebih dari
- 1 tahun - EKUITAS
Simpanan/Tabungan
Surat Berharga Berjangka di Bank Lain adalah simpanan berjangka koperasi di suatu - bank - Simpanan pokok
Surat
Simpanan
berharga
di KSP adalah
lain surat berharga yang dibeli koperasi seperti saham, obligasi - - Simpanan wajib
Simpanan
PENYERTAAN di KSP lain adalah simpanan koperasi di koperasi simpan pinjam lainnya Modal Penyetaraan
Penyertaan
- Penyertaan
adalahpada
dana
Koperasi
koperasi
Lain
yang ditempatkan atau diinvestasikan di tempat lain - - Modal sumbangan/hibah/donasi
Penyertaan
- Penyertaan
padapada
Koperasi
Lembaga
alahaKeuangan
dana koperasi
lain yang diinvestasikan pada koperasi lainnya
- - Cadangan Umum
Penyertaan
Jumlah Penyertaan
pada Lembaga Keuangan lain & Non Koperasi adalah dana koperasi yang diinvestasikan
- pada lembaga
- keuangan
Cadanganlainnya
Tujuan Resiko
Investasi jangka panjang lainnya - - SHU belum dibagi:
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG - - -
AKTIVA TETAP -
Tanah - - Jumlah SHU belum dibagi
Bangunan - - JUMLAH EKUITAS
Tanah
Kendaraan
adalah lahan yang dibeli oleh koperasi 101,300,000.00 101,300,000.00
Bangunan
Inventaris dan
adalah
Peralatan
gedung yang dimiliki oleh koperasi 237,797,200.00 237,797,200.00
Akumulasi penyusutan 168,417,958.40 168,417,958.40
Akumulasi
JUMLAH AKTIVA
penyusutan
TETAPbangunan adalah nilai penyusustan bangunan dengan
170,679,241.60
sitem perhitungan tertentu
170,679,241.60
AKTIVA TIDAK BERWUJUD
Aktiva Tidak Berwujud - -
Kendaraan
JUMLAH AKTIVAadalahTIDAK
aset bergerak
BERWUJUDyang dimiliki oleh koperasi seperti mobil, truk, motor - -
Akumulasi
AKTIVA LAIN-LAIN
penyusutan Kendaraan adalah nilai penyusustan kendaraan tersebut
Beban ditangguhkan - -
Amortisasi beban ditangguhkan - -
Peralatan
Agunan yang Alat-alat
diambil
atau
alihperlengkapan-perlengkapan yang dipakai dalam kantor guna kelancaran
- perusahaan dalam
- melakukan/ melaksanakan kegiatan-
Akumulasi
Beban Pra penyusutan
Operasionalperalatan - -
Amortisasi Biaya Pra Operasional - -
Lain - lain - -
JUMLAH AKTIVA LAIN-LAIN - -
JUMLAH AKTIVA 3,334,999,895 3,144,999,895
Amortisasi beban ditangguhkan suatu penurunan atau pengurangan nilai suatu aktiva tidak berwujud secara bertahap dalam rentang jangka waktu tertentu
Agunan yang diambil alih adalah nilai agunan yang diambil alih oleh koperasi sebab peminjam tidak mampu membayar
Rupa-Rupa Aktiva jenis aktiva lainnya yang belum masuk dalam akun
alam Ribuan Rupiah)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS JUMLAH


DESKRIPSI TAHUN SEBELUMNYA TAHUN BERJALAN Pengertian
KEWAJIBAN LANCAR
Tabungan/simpanan anggota 783,500,000.00 783,500,000.00 Tabungan anggota adalah dana milik anggota yan
Tabungan/simpanan non anggota - - Tabungan non anggota adalah dana milik bukan a
Simpanan berjangka anggota 775,435,518.47 775,435,518.47 Simpanan Sukarela adalah simpanan anggota ya
Simpanan berjangka calon anggota & koperasi lain - - Simpanan berjangka anggota adalah simpanan an
Hutang Bank (Bagian jatuh tempo kurang 1 tahun) - - Simpanan berjangka calon anggota & koperasi lai
Hutang LPDB (Bagian jatuh tempo kurang 1 tahun) - - Hutang Bank (Bagian jatuh tempo kurang 1 tahun
Hutang Pajak - - Hutang LPDB (Bagian jatuh tempo kurang 1 tahun
Beban yang masih harus dibayar 31,158,196.00 31,158,196.00
Pendapatan lain diterima dimuka - -
Hutang biaya - -
Dana bagian SHU - -
Dana Titipan Hutang pajak adalah Pajak yang masih belum dib
Titipan dana kebajikan anggota - -
Titipan jaminan kesehatan - - Biaya yang masih harus dibayar merupakan beba
Titipan Zakat, Infaq dan Shadaqoh - - Pendapatan lain diterima dimuka merupakan pen
Jumlah dana titipan - - Hutang biaya adalah biaya yang masih belum dib
Hutang Sewa Guna Usaha (kurang 1 tahun) - -
Kewajiban Jangka Pendek Lainmya 195,308,400.00 195,308,400.00 Dana Lainnya adalah dana yang masuk dalam ko
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 1,785,402,114.47 1,785,402,114.47 Dana Titipan adalah uang titipan dari anggota yan
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Titipan dana kebajikan anggota adalah dana titipa
Hutang Bank - - Titipan jaminan kesehatan adalah dana titipan ang
Hutang jangka panjang Koperasi lainnya - - Titipan Zakat, Infaq dan Shadaqoh adalah dana ti
Antar Kantor Pasiva - -
Simpanan Berjangka - - Kewajiban lainnya adalah kewajiban jangka pende
Titipan dana jangka panjang - -
Hutang LPDB - -
Hutang Sewa Guna Usaha - -
Hutang Jangka Panjang Lain - -
Modal Penyertaan 434,100,000 434,100,000
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 434,100,000.00 - Hutang Bank adalah pinjaman koperasi kepada b
EKUITAS Hutang jangka panjang lainnya adalah pinjaman k
Simpanan pokok 320,700,000 320,700,000 Antar Kantor Pasiva adalah pinjaman antar kantor
Simpanan wajib 250,820,000 250,820,000 Simpanan Berjangka adalah simpanan yang wakt
Modal Penyetaraan 0 0 Titipan dana jangka panjang adalah dana titipan y
Modal sumbangan/hibah/donasi 0 0 Hutang LPDB adalah pinjaman yang diterima kop
Cadangan Umum 0 0 Hutang Sewa Guna Usaha adalah hutang kopera
Cadangan Tujuan Resiko 0 0 Hutang Jangka Panjang Lain adalah jenis hutang
SHU belum dibagi: ###
SHU periode sebelumnya (28,149,946) (28,149,946.13)
SHU periode berjalan 582,127,726 382,127,726.46
Jumlah SHU belum dibagi 553,977,780 353,977,780
JUMLAH EKUITAS 1,125,497,780.33 925,497,780.33 Simpanan pokok adalah simpanan yang harus dib
Simpanan wajib adalah simpanan wajib harus dib
Modal Penyetaraan
Modal Penyertaan sejumlah uang atau barang mo
Modal sumbangan/hibah/donasi adalah bantuan
Cadangan umum cadangan yang dibentuk dan pe
Cadangan tujuan Risiko adalah cadangan yang d
SHU belum dibagi adalah sisa hasil usaha yang b

1.714E+09

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3,344,999,895 2,710,899,895


bertahap dalam rentang jangka waktu tertentu di setiap periode akuntansi.
an anggota adalah dana milik anggota yang dapat diambil sewaktu-waktu kapan saja
an non anggota adalah dana milik bukan anggota yang dapat diambil sewaktu-waktu
an Sukarela adalah simpanan anggota yang besarnya secara sukarela tidak ditentukan jumlahnya
an berjangka anggota adalah simpanan anggota yang waktunya ditentukan untuk bisa diambil
an berjangka calon anggota & koperasi lain adalah simpanan dari bukan anggota atau koperasi lain yang waktunya ditentukan
Bank (Bagian jatuh tempo kurang 1 tahun) adalah jenis hutang yang diperoleh dari bank dan waktunya kurang dari 1 tahun
LPDB (Bagian jatuh tempo kurang 1 tahun) adalah dana pinjaman yang bersumber dari LPDB yang jangka waktunya kurang dari 1 tahun

pajak adalah Pajak yang masih belum dibayar

ang masih harus dibayar merupakan beban yang masih memiliki tunggakan dan masih harus dibayar pada tahun berjalan
atan lain diterima dimuka merupakan pendapatan yang diterima di awal seperti pendapatan sewa namun jatuh tempo masih lama
biaya adalah biaya yang masih belum dibayar

innya adalah dana yang masuk dalam koperasi yang diperuntukkan bagi kepentingan tertentu seperti dana SHU yang belum diambil anggota
ipan adalah uang titipan dari anggota yang sewaktu-waktu dapat diambil kapan saja
dana kebajikan anggota adalah dana titipan untuk kegiatan kebajikan
aminan kesehatan adalah dana titipan anggota koperasi untuk keperluan jaminan kesehatan
Zakat, Infaq dan Shadaqoh adalah dana titipan anggota koperasi untuk keperluan zakat, infaq dan sedekah

an lainnya adalah kewajiban jangka pendek yang belum masuk dalam akun

Bank adalah pinjaman koperasi kepada bank dalam jangka panjang


angka panjang lainnya adalah pinjaman koperasi kepada pihak lain selain bank
antor Pasiva adalah pinjaman antar kantor atau cabang
an Berjangka adalah simpanan yang waktu nya lebih dari 1 tahun
dana jangka panjang adalah dana titipan yang diterima koperasi dalam waktu jangka panjang
LPDB adalah pinjaman yang diterima koperasi yang bersumber dari LPDB
Sewa Guna Usaha adalah hutang koperasi yang muncul dari sewa guna usaha jangka panjang
Jangka Panjang Lain adalah jenis hutang jangka panjang yang belum masuk dalam akun di atas sebelumnya

an pokok adalah simpanan yang harus dibayarkan anggota koperasi saat pertama kali menjadi anggota. Simpanan pokok hanya dilakukan sekali selama menjadi anggot
an wajib adalah simpanan wajib harus dibayarkan anggota koperasi secara rutin setiap jangka waktu yang ditentukan, misalnya sebulan sekali. Uang yang masuk pada s

enyertaan sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh Pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan ko
umbangan/hibah/donasi adalah bantuan yang diterima koperasi dan tidak ada impliksi pengembalian
an umum cadangan yang dibentuk dan penyisihan laba ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak
an tujuan Risiko adalah cadangan yang disiapkan untung menanggung risiko jika terjadi
um dibagi adalah sisa hasil usaha yang belum dibagi
sekali selama menjadi anggota dan jumlahnya ditentukan oleh koperasi. Jumlahnya sama bagi setiap anggota yang baru masuk
ali. Uang yang masuk pada simpanan wajib juga tidak bisa ditarik kembali oleh anggota koperasi. Modal usaha koperasi bersumber pada simpanan pokok dan simpanan

erkuat struktur permodalan koperasi dalam meningkatkan kegiatan usahanya.


mpanan pokok dan simpanan wajib anggota koperasi.
LAPORAN HASIL USAHA (dalam Ribuan Rupiah)
JUMLAH
DESKRIPSI
TAHUN BERJALAN TAHUN LALU
PENDAPATAN
Partisipasi bruto anggota
- Pendapatan Jasa Pinjaman anggota 2,306,428,809.84 2,106,428,809.84
- Pendapatan Administrasi Anggota - -
- Pendapatan Provisi Anggota - -
- Pendapatan Jasa Pelayanan Lainnya Anggota - -
Jumlah Partisipasi Bruto Anggota 2,306,428,809.84 2,106,428,809.84
Pendapatan dari non anggota - -
- Pendapatan Jasa simpanan non anggota - -
- Pendapatan Administrasi non anggota - -
- Pendapatan Provisi non anggota - -
- Pendapatan Jasa Pelayanan Lainnya non anggota - -
Jumlah pendapatan dari non anggota - -
JUMLAH PENDAPATAN 2,306,428,809.84 2,106,428,809.84
BEBAN POKOK
Beban Pokok Anggota
- Beban Jasa Simpanan /Tabungan dari Anggota 734,160,000.58 734,160,000.58
- Beban Jasa Simpanan Berjangka dari Anggota - -
Jumlah beban pokok anggota 734,160,000.58 734,160,000.58
Beban Pokok non anggota - -
- Beban Jasa Simpanan / Tabungan dari Non Anggota - -
- Beban Jasa Simpanan Berjangka dari Non Anggota - -
- Beban Jasa Hutang Bank - -
- Beban Jasa Pinjaman LPDB - -
- Beban Jasa Modal Penyertaan - -
- Beban Jasa Pinjaman Pihak ke III - -
Jumlah beban non anggota - -
JUMLAH BEBAN POKOK 734,160,000.58 734,160,000.58
SISA HASIL USAHA KOTOR 1,572,268,809.25 1,372,268,809.25
BEBAN USAHA
Biaya Penyisihan Penghapusan Piutang - -
Biaya bunga pinjaman - -
Honor karyawan 319,595,196.00 319,595,196.00
Biaya perlengkapan - -
Biaya asuransi - -
Biaya listrik, air dan telepon 51,861,571.00 51,861,571.00
Biaya penyusutan 72,088,883.33 72,088,883.33
Biaya lain-lain - -
Biaya Pemeliharaaan 10,970,000.00 10,970,000.00
Biaya Promosi dan Pemasaran 75,309,710.00 75,309,710.00
Biaya Akomodasi dan Konsumsi - -
Biaya Transportasi 92,482,633.00 92,482,633.00
Biaya administrasi dan umum 169,281,016.00 169,281,016.00
Biaya Pajak (tidak termasuk pajak penghasilan) 10,941,266.00 10,941,266.00
Biaya sewa tahun berjalan - -
Biaya Operasional lain 49,536,000.00 49,536,000.00
JUMLAH BEBAN USAHA 852,066,275.33 852,066,275.33
- PORSI BEBAN USAHA ANGGOTA 852,066,275.33 852,066,275.33
- PORSI BEBAN USAHA NON ANGGOTA - -
BEBAN PERKOPERASIAN
- Beban Pengawas dan pengurus koperasi - -
- Beban Pembinaan - -
- Beban Rapat Anggota - -
JUMLAH BEBAN PERKOPERASIAN - -
SISA PARTISIPASI ANGGOTA (SPA) 720,202,533.92 520,202,533.92
LABA USAHA DARI NON ANGGOTA - -
SPA + LABA USAHA 720,202,533.92 520,202,533.92
PENDAPATAN LAIN-LAIN
- Pendapatan Dividen dan bagi hasil usaha - -
- Pendapatan sewa - -
- Pendapatan Lain-lain 4,953,771.01 4,953,771.01
JUMLAH PENDAPATAN LAIN-LAIN 4,953,771.01 4,953,771.01
BIAYA LAIN-LAIN
- Biaya lain-lain 113,080,453.47 113,080,453.47
JUMAH BIAYA LAIN-LAIN 113,080,453.47 113,080,453.47
JUMLAH PENDAPATAN DAN BIAYA LAIN-LAIN (108,126,682.46) (108,126,682.46)
SISA HASIL USAHA SEBELUM PAJAK 612,075,851.46 412,075,851.46
Pajak Penghasilan 29,948,125.00 29,948,125.00
SISA HASIL USAHA SETELAH PAJAK 582,127,726.46 382,127,726.46
PERHITUNGAN MODAL DAN AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKOBobot
Komponen Modal / Aktiva Nilai (Rp) Pengakuan
(1) (2) Risiko
(3) (%)
KOMPONEN MODAL SENDIRI
1. EKUITAS (MODAL SENDIRI)
Simpanan pokok 320,700,000 100%
Simpanan wajib 250,820,000 100%
Modal Penyetaraan - 100%
Modal Penyertaan 434,100,000 50%
Modal sumbangan/hibah - 100%
Cadangan umum - 100%
Cadangan tujuan risiko (penyisihan piutang tak tertagih) - 50%
Jumlah SHU belum dibagi (28,149,946) 50%

JUMLAH MODAL TERTIMBANG 977,470,054

KOMPONEN ATMR
Kas 1,543,069 0%
Bank 323,902,584 0%
Deposito (Simpanan berjangka) - 20%
Simpanan Sukarela pada Koperasi Lain - 0%
Simpanan Berjangka pada Koperasi Lain - 20%
Surat Berharga - 50%
Piutang Pinjaman Anggota 2,825,000,000 100%
Piutang Pinjaman Non Anggota / Calon Anggota - 100%
Piutang Pinjaman pada Koperasi Lain - 100%
Penyisihan Piutang tak tertagih 10,000,000 0%
Beban Dibayar Dimuka - 0%
Pendapatan Akan Diterima - 50%
Aktiva lancar lainnya 23,875,000 0%

JUMLAH ATMR 3,184,320,653

Penyertaan
Penyertaan Pada Koperasi Sekundair / Lainnya 0 100%
Investasi Saham / Obligasi Jangka Panjang 0 100%
Investasi Jangka Panjang Lain 0 100%
Jumlah Penyertaan 0

Aktiva Tetap
Harta Tetap 339,097,200.00 70%
(Akml Penyusutan H. tetap) 168,417,958.40 70%
Nilai Netto Harta Tetap 170,679,241.60

Aktiva Lain-lain 0 100%


Total Asset 3,334,999,895 ATMR
SIKO
Modal/Aktiva
Tertimbang
(2) X (3)

320,700,000
250,820,000
-
217,050,000
-
-
-
(14,074,973) 977470053.87
-
774,495,027 977470053.87

-
-
-
-
-
-
-
2,825,000,000
-
-
-
-
-
-

2,825,000,000

0
0
0
0

237,368,040
117,892,571
119,475,469.12

0
2,944,475,469 26.303327539
DAFTAR PINJAMAN BERMASALAH
Daftar Pinjaman Bermasalah: Rupiah
1. Pembiayaan Kurang Lancar (PKL): 200,000,000.00 50% 100,000,000.00
2. Pembiayaan yang Diragukan (PDR): 0.00 75% -
3. Pembiayaan Macet: 0.00 100% -
TOTAL PEMBIAYAAN BERMASALAH 200,000,000 100,000,000.00

Aktiva Produktif Lancar 2,625,000,000.00 Agunan


penyisihan aktiva produktif yang wajib dibentuk (PPAPWD
0,5% dari aktiva produktif lancar 13,125,000.00
10% 10% dari aktiva produktif kurang lancar dikurangi nilai agunannya 200,000,000 - 200,000,000
50% 50% dari aktiva produktif diragukan dikurangi nilai agunannya. - - 0
100% 100% dari aktiva produktif macet dikurangi nilai agunannya. - - 0
13,125,000.00
Penyisihan penghapusan aktiva produktif 10,000,000.00
-76.19%
Keterlambatan 1-30 Hari Keterlambatan 31-60 Hari

100,000,000.0 50,000,000.00
2,825,000,000 2,825,000,000
3.54% 1.77%
Keterlambatan 61-90 Hari Keterlambatan >90 Hari

30,000,000.00 20,000,000.0 200,000,000.0 7.08%


2,825,000,000 2,825,000,000
1.06% 0.71% 7.08%
DAFTAR PINJAMAN BERISIKO
Daftar Pinjaman Berisiko: Rupiah
1. Pinjaman berisiko kepada anggota: 0
2. Pinjaman berisiko kepada calon anggota dan Koperasi lain:
TOTAL PINJAMAN BERISIKO -
0
KSP/USP
Nilai
Tarif & Provisi (%) Jumlah
A. Partisipasi Jasa Pinjaman
1. Anggota 1.67% 2,306,428,809.84
2. Non Anggota 1.00% -
B. Partisipasi Jasa Provisi dan Administrasi
1. Anggota 1.00% -
2. Non Anggota 1.00% -
C. Partisipasi Tabungan
1. Jasa Bunga Tabungan Yang sudah dibayar 4.00% 734,160,000.58
D. Partisipasi Simpanan Berjangka
1. Jasa Simpanan Berjangka yang sudah dibayar 2.04% -
E. Manfaat Sisa Hasil Usaha
1. Jasa Usaha 30.00% 582,127,726.46
2. Jasa Simpanan 25.00% 582,127,726.46
Jumlah Promosi Ekonomi Anggota
LK Lain
Manfaat Lebih
Tarif & Provisi (%) Jumlah

2.00% 2,762,190,191 455,761,382


1% - -

1% - -
2.04% - -

4% 734,160,001 -

1.37% - -

174,638,318
145,531,932
775,931,631.14
NO ASPEK PEMERIKSAAN RASIO NILAI STANDAR
A TATA KELOLA
I PRINSIP KOPERASI
1 Keanggotaan bersifat terbuka
Kepatuhan Koperasi untuk menerima anggota atau
pengunduran anggota secara sukarela (tidak ada paksaan)
dan terbuka ( bagi semua etnis, suku agama dan lain-lain) 100.00% 1 76%
yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga

2 Pengelolaan dilakukan secara Demokratis


Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan dan
penetapan kebijakan koperasi, pengelolaan koperasi
dilakukan oleh anggota secara demokratis One man one vote,
dalam Rapat Anggota. Semua anggota berhak dipilih dan 60.00% 2 76%
memilih untuk menjadi pengurus/pengawas koperasi;
Peraturan ditetapkan dengan melibatkan anggota koperasi

Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil


sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
3 masing anggota
Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk
anggota dibagi proprosional dengan besarnya jasa usaha
yang ketentuannya tercantum dalam AD/ART. Kepatuhan
Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk anggota
dibagi proprosional dengan besarnya modal anggota kepada 33.33% 3 76%
koperasi yang ketentuannya tercantum dalam AD/ART.
Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk
anggota dibagi tidak dibagi sama rata, yang ketentuannya
tercantum dalam AD/ART

4 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

Kepatuhan koperasi terkait dengan apakah simpanan


sukarela diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa
imbalan (bunga) yang wajar dan disepakati di dalam Rapat 100.00% 1 76%
Anggota. Kepatuhan koperasi terkait dengan apakah modal
penyertaan diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa
imbalan (bunga) yang wajar dan disepakati di dalam Rapat
Anggota

5 Kemandirian
Pengelolaan koperasi yang dilakukan atas dasar pada
kemampuan dan kekuatan internal koperasi dapat terlihat
pada jumlah modal internal koperasi lebih besar dibandingkan
dengan modal luar. Koperasi mengutamakan sumber modal
sendiri, dan modal pinjaman anggota yang bersumber dari 50.00% 3 76%
tabungan dan simpanan berjangka anggota. Ubtuk
mengetahui ukuran ini lihat neraca koperasi bandingkan
jumlah besaran item tersebut

6 Pengembangan Perkoperasian
Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk
kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
anggota pengurus, pengelola yang terstruktur dan
dilaksanakan secara rutin dan berjenjang setiap tahun.
Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk
kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi
pengawas yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan
50.00% 3 76%
berjenjang setiap tahun. Kepatuhan koperasi untuk
menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan pendidikan dan
pelatihan perkoperasian bagi pengelola yang terstruktur dan
dilaksanakan secara rutin dan berjenjang setiap tahun.
Laporan RAT terkait dengan upaya koperasi menjalin
kerjasama organisasi, usaha dan permodalan antar koperasi
di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional

7 Kerjasama koperasi
Upaya yang dilakukan oleh koperasi menjalin kerjasama baik
dalam bidang usaha, organisasi, permodalan, pengembangan
manusia, pemasaran dan sistem informasi baik antar koperasi 50.00% 3 76%
dan institusi lainnya baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi,
nasional dan internasional

PRINSIP KOPERASI 16.00 2.29 67.86

II KELEMBAGAAN
1 Legalitas Badan Hukum Koperasi
Mengukur keabsahan dokumen badan hukum, tercantum 33.33% 3 76%
dalam berita negara, kesesuaian jenis usaha dan kesesuaian
lokasi koperasi dengan dokumen badan hukum

2 Izin Usaha Simpan Pinjam


Kelengkapan dan ketersedian dokumen Izin Usaha 100.00% 1 76%
simpan pinjam, izin kantor cabang, ketersediaan papan
nama
3 Anggaran Dasar

a. daftar nama pendiri; b. nama dan tempat kedudukan; c.


jenis koperasi; d. maksud dan tujuan; e. jangka waktu
berdirinya; f. keanggotaan; g. jumlah setoran simpanan pokok
dan simpanan wajib sebagai modal awal; h. permodalan; i. 76.47% 1 76%
rapat anggota; j. pengurus; k. pengawas; l. pengelolaan dan
pengendalian; m. bidang usaha; n. pembagian sisa hasil
usaha; o. ketentuan mengenai pembubaran, penyelesaian,
dan hapusnya status badan hukum;dan p. sanksi. q. persus

4 Keanggotaan
Ketersediaan buku daftar anggota, tidak terjadi penurunan
anggota yang melebihi 20 orang, tingkat keaktifan anggota 50.00% 3 76%
baik dari aspek simpanan maupun pinjaman, partisipasi
dalam rapat anggota

5 Kelengkapan Organisasi
66.67% 2 76%
Pelaksanaan Rapat anggota, ketersediaan pengurus, 66.67% 2 76%
Ketersediaan pengawas dan pengelola

KELEMBAGAAN 10.00 2.00 75.00

III MANAJEMEN KOPERASI


1 Manajemen Umum
Ketersedian visi, misi dan tujuan koperasi; ketersedian 100.00% 1 76%
rencana kerja baik jangka panjang dan jangka pendek;
pengukuran dan evaluasi atas rencana kerja
2 Manajemen Kelembagaan
Ketersedian struktur organisasi; uraian tugas; 100.00% 1 76%
ketersediaan SOM dan SOP; sistem pengamanan
dokumen
3 Manajemen Permodalan
pertumbuhan modal sendiri; pertumbuhan simpanan 100.00% 1 76%
anggota; peningkatan cadangan; investasi bersumber
dari modal sendiri.
4 Manajemen Asset

Pembiayaan yang diberikan dengan dukungan agunan;


kolektibilitas pembayaran; tingkat pengembalian 100.00% 1 76%
pembiayaan macet masih dapat tertagih; menjaga
prinsip kehati-hatian dalam memberikan pinjman

5 Manajemen Likuiditas
Memiliki kebijakan tertulis mengenai pengendalian
likuiditas; Ketersediaan fasilitas pembiyaan dari 0.00% 4 76%
lembaga keuangan lain; peraturan khusus terkait
standar likuiditas; Sistem informasi yang mendukung
pemantauan likuiditas koperasi

MANAJEMEN 8.00 1.60 85.00

TATA KELOLA 34.00 2.00 75.00


KATEGORI SKOR

Baik 4

Cukup Baik 3

Kurang Baik 2

Baik 4

1
28 28 22.75

Kurang Baik 2

1 7 22.75 17.5
21 17.5 12.25
Kurang Baik 2

1 5.25 12.25 7

Kurang Baik 2

1
7 4 4 3.25
CUKUP SEHAT 28 1 3.25 2.5
19 3 2.5 1.75
0.75 1.75 1

Kurang Baik 2

Baik 4
1

Baik 4

1 20 20 16.25
5 16.25 12.5

Kurang Baik 2

1 15 12.5 8.75
3.75 8.75 5
Cukup Baik 3
Cukup Baik 3
1
5 4 4 3.25
CUKUP SEHAT 20 1 3.25 2.5
15 3 2.5 1.75
0.75 1.75 1

Baik 4

Baik 4

1 20 20 16.25
5 16.25 12.5
Baik 4

1 15 12.5 8.75
3.75 8.75 5

Baik 4

1
4 4 3.25

Tidak Baik 1

1 1 3.25 2.5
5 3 2.5 1.75
SEHAT 20 0.75 1.75 1
17
CUKUP SEHAT 17 68 68 55.25
68 17 55.25 42.5
51 51 42.5 29.75
12.75 29.75 17

4 4 3.25
1 3.25 2.5
3 2.5 1.75
0.75 1.75 1
dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
NO ASPEK PEMERIKSAAN RASIO NILAI STANDAR
B PROFIL RISIKO
I RISIKO INHEREN
1 Risiko Kredit
a Aset produktif terhadap total aset
Dalam parameter ini, dilakukan penilaian terhadap komposisi aset produktif yang
dimiliki, dibandingkan dengan total aset. (1) Definisi aset produktif adalah
penyediaan dana dalam mata uang rupiah untuk memperoleh penghasilan, dalam
bentuk kredit, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan penempatan pada bank lain.
(2) Definisi total aset adalah jumlah aset pada laporan posisi keuangan koperasi.
94.17% 1 ≤95%
Semakin tinggi persentase komposisi, koperasi memiliki Risiko yang semakin tinggi
karena semakin besar kemungkinan koperasi mengalami Risiko kredit akibat
kegagalan pihak lawan (bank dan non bank) dalam memenuhi kewajiban.

b Kredit yang diberikan terhadap total aset produktif


Penilaian terhadap komposisi kredit yang diberikan, dibandingkan dengan total
aset produktif.
(1) Definisi kredit yang diberikan adalah seluruh kredit yang diberikan kepada
anggota atau non anggota. (2) Definisi total aset produktif adalah penyediaan dana
koperasi dalam mata uang rupiah untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk
kredit, dan penempatan pada koperasi, bank lain. 89.96% 3 ≤75%
Semakin tinggi persentase komposisi rasio ini, koperasi memiliki Risiko yang
semakin tinggi karena semakin besar kemungkinan koperasi mengalami Risiko
kredit akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban
kepada koperasi.

2 Risiko Operasional
a Skala usaha dan struktur organisasi
Penilaian terhadap besar kecilnya skala usaha koperasi serta
kelengkapan struktur organisasi koperasi.
Semakin besar skala usaha yang tidak didukung oleh kelengkapan 25.00% 4 76%
struktur organisasi, semakin tinggi Risiko bagi koperasi karena semakin
besar kemungkinan koperasi mengalami Risiko operasional karena
ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal.

b keberagaman produk dan/atau jasa

Melakukan penilaian terhadap keberagaman dan kompleksitas jenis produk


dan/atau jasa yang dikelola.
Semakin tinggi keberagaman dan kompleksitas jenis produk dan/atau jasa yang 50.00% 3
dikelola, semakin tinggi Risiko karena semakin besar kemungkinan koperasi 76%
mengalami Risiko operasional sebagai akibat ketidakcukupan dan/atau tidak
berfungsinya proses internal.

3 Risiko Kepatuhan
a Jenis, signifikansi, dan frekuensi pelanggaran yang dilakukan

Melakukan penilaian terhadap jenis, signifikansi, dan frekuensi pelanggaran


ketentuan yang dilakukan oleh koperasi.
25.00% 4 76%
Semakin tinggi frekuensi pelanggaran signifikan yang dilakukan oleh koperasi,
semakin tinggi Risiko kepatuhan bagi koperasi.

b signifikansi tindak lanjut atas temuan pelanggaran


50.00% 3 76%
Melakukan penilaian terhadap tindak lanjut yang dilakukan oleh Koperasi atas 50.00% 3 76%
temuan pelanggaran ketentuan yang dilakukan oleh koperasi.

4 Risiko Likuiditas
a Aset likuid terhadap total aset

melakukan penilaian terhadap komposisi aset likuid yang dimiliki, dibandingkan


dengan total aset. Semakin rendah persentase komposisi rasio ini, koperasi 9.76% 3 >15%
memiliki Risiko yang semakin tinggi karena koperasi berpotensi mengalami Risiko
likuiditas akibat tidak memiliki aset likuid yang memadai

b Aset likuid terhadap kewajiban lancar

penilaian terhadap jumlah aset likuid yang dimiliki koperasi, dibandingkan


kewajiban lancar untuk mengetahui kemampuan aset likuid yang dimiliki dalam
memenuhi kewajiban lancar. Semakin rendah persentase rasio, koperasi memiliki 18.23% 2 >20%
Risiko yang semakin tinggi karena koperasi berpotensi mengalami Risiko likuiditas
akibat koperasi tidak memiliki aset likuid yang memadai untuk memenuhi
kewajiban lancar.

Penilaian terhadap seberapa luas atau seberapa besar koperasi memiliki komitmen
pendanaan yang dapat digunakan jika dibutuhkan
c
Parameter penilaian terhadap seberapa luas atau seberapa besar koperasi 40.00% 3 76%
memiliki komitmen pendanaan yang dapat digunakan jika dibutuhkan.
Semakin besar akses pendanaan yang dimiliki oleh koperasi, semakin rendah
Risiko likuiditas bagi koperasi.

5 Risiko Reputasi
a Kredibilitas Koperasi
Penilaian terhadap kredibilitas koperasi dan pihak yang berasosiasi dengan
koperasi, termasuk pengurus, pengawas, pengelola, anggota koperasi, serta
dampaknya terhadap koperasi, yang dinilai dari pemberitaan negatif di media
massa dan media lainnya. 80.00% 1 76%
Semakin tinggi keluasan dan dampak pemberitaan negatif terhadap koperasi dan
pihak yang berasosiasi dengan koperasi, koperasi memiliki Risiko yang semakin
tinggi karena koperasi terpapar pada Risiko reputasi akibat pemberitaan negatif
tersebut.

b Parameter transparansi informasi keuangan

Penilaian terhadap penyampaian informasi keuangan koperasi secara lengkap,


akurat, kini, dan utuh kepada seluruh pihak yang berkepentingan sesuai ketentuan
yang berlaku. 66.67% 2 76%
Semakin lengkap, akurat, kini, dan utuh informasi keuangan yang disampaikan,
semakin kecil kemungkinan koperasi terpapar pada Risiko reputasi akibat
pelanggaran etika bisnis.

6 Risiko Strategik
a Penyusunan rencana strategis

33.33% 3 76%
melakukan penilaian terhadap dasar pertimbangan penyusunan rencana
dan model bisnis yang akan dijalankan.
Semakin banyak faktor eksternal dan faktor internal yang menjadi 33.33% 3 76%
pertimbangan penyusunan rencana dan model bisnis BPR, serta semakin
tinggi tingkat kecepatan respon (responsiveness) BPR terhadap
perubahan faktor eksternal, semakin rendah Risiko stratejik Koperasi

Pencapaian target bisnis


Penilaian terhadap realisasi rencana bisnis dibandingkan dengan target
50.00% 3 76%
yang ditetapkan, serta terhadap tingkat keberhasilan penerapan
keputusan strategis yang ditetapkan koperasi

RISIKO INHEREN 35 2.69 57.69

II KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (KPMR)


1 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kredit
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 50.00% 3 76%
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 0.00% 4 76%
c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%
2 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Operasional
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 100.00% 1 76%
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 66.67% 2 76%
c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%
3 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 100.00% 1 76%
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 75.00% 2 76%
c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%
4 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 100.00% 1 76%
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 80.00% 1 76%
c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%
5 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Reputasi
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 100.00% 1 76%
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 80.00% 1 76%
c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%
6 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Strategik
a Pengawasan Pengurus dan Pengawas 100.00% 1 76%
b Kebijakan, Prosedur dan Limit Risiko 75.00% 2 76%
c Proses dan Sistem Informasi Manajemen Risiko 100.00% 1 76%

KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 26.00 1.44 88.89

PROFIL RISIKO 61.00 1.97 75.81


KATEGORI SKOR

Baik 4

Kurang Baik 2

Tidak Baik 1

Kurang Baik 2

Tidak Baik 1

Kurang Baik 2
Kurang Baik 2
1

Kurang Baik 2

Cukup Baik 3

Kurang Baik 2

Baik 4

Cukup Baik 3

Kurang Baik 2
Kurang Baik 2

1
13

Kurang Baik 2
1
13 52 52 42.25
DALAM PENGAWASAN 52 13 42.25 32.5
30 39 32.5 22.75
9.75 22.75 13

Kurang Baik 2 1
Tidak Baik 1 1
Baik 4 1

Baik 4 1
Cukup Baik 3 1
Baik 4 1

Baik 4 1
Cukup Baik 3 1
Baik 4 1

Baik 4 1
Baik 4 1
Baik 4 1

Baik 4 1 60 60 48.75
Baik 4 1 15 48.75 37.5
Baik 4 1 45 37.5 26.25
11.25 26.25 15
Baik 4 1
Cukup Baik 3 1 124 121 97.75
Baik 4 1 31 97.75 74.5
18 93 74.5 51.25
SEHAT 72 23.25 51.25 28
64
CUKUP SEHAT 31 4 4 3.25
124 1 3.25 2.5
94 3 2.5 1.75
0.75 1.75 1
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
NO ASPEK PEMERIKSAAN RASIO NILAI STANDAR KATEGORI
C KINERJA KEUANGAN
I EVALUASI KINERJA KEUANGAN
1 RENTABILITAS DAN KEMANDIRIAN
Rentabilitas Aset (Return on Asset)

Rasio Rentabilitas aset adalah perbandingan antara


a sisa hasil usaha setelah pajak yang diperoleh dengan 17.46% 1 7% Baik
aset yang dimiliki . Semakin tinggi rasio ini semakin
baik. Kategori optimal rasio rentabilitas aset adalah
sebesar 7%

Rentabilitas Ekuitas (Return on Equity)

Rasio rentabilitas ekuitas adalah rasio yang mengukur


SHU bersih setelah pajak dibandingkan total modal
b sendiri. Rasio rentabilitas ekuitas ini dimaksudkan untuk 51.72% 1 10% Baik
mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh
laba atau keuntungan dari ekuitas yang dikelola.
Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Kategori optimal
rasio rentabilitas ekuitas adalah sebesar 10%

Kemandirian Operasional

Rasio kemandirian operasional pelayanan ini


dimaksudkan untuk mengukur kemandirian koperasi
c dalam pelayanan operasional untuk anggota. Semakin 184.52% 1 120% Baik
tinggi semakin baik. Rasio kemandirian operasional
adalah partisipasi netto dibandingkan biaya usaha
ditambah biaya perkoperasian. Kategori optimal rasio
kemandirian operasional adalah sebesar 120%

SHU Bersih terhadap Total Pendapatan (NPM)

Rasio SHU bersih terhadap total pendapatan adalah


rasio yang membandingkan antara SHU dengan total
pendapatan. Rasio ini menunjukan kemampuan KSP
d dan USP Koperasi dalam menghasilkan SHU dari 25.24% 1 15% Baik
pendapatan yang diperoleh. Semakin besar nilai rasio
ini menunjukkan semakin baik KSP dan USP dalam
mengelola sumber daya keuangan koperasi. Kategori
optimal NPM sebesar 15%

RENTABILITAS 4.00 1.00 100.00 SEHAT

2 EFISIENSI
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

a 68.77% 1 80.00% Baik


Rasio biaya operasional terhadap pendapatan
operasional merupakan perbandingan antara biaya
operasional terhadap pendapatan operasional. Biaya
operasional adalah biaya pokok ditambah dengan biaya
a usaha bagi anggota ditambah biaya perkoperasian. 68.77% 1 80.00% Baik
Untuk USP Koperasi, biaya perkoperasian dihitung
secara proporsional. Semakin rendah nilai rasio biaya
operasional terhadap pendapatan operasional semakin
baik nilai aspek efisiensi koperasi. Kategori optimal
rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi
bruto kurang dari 90%

Biaya Usaha terhadap SHU Kotor

Rasio Biaya usaha terhadap SHU Kotor merupakan


rasio yang mengukur perbandingan antara biaya usaha
dengan SHU Kotor. Biaya usaha merupakan biaya
b tidak langsung yang muncul dari kegiatan dalam 54.19% 2 40.00% Cukup Baik
mendukung operasional KSP dan USP Koperasi. Biaya
ini diharapkan tidak melebihi biaya pokok yang
merupakan biaya langsung. Kategori optimal rasio
biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto
adalah kurang dari 40%

Biaya Gaji Karyawan terhadap Total Pendapatan

Rasio Biaya gaji karyawan terhadap total pendapatan


menunjukkan tingkat perbandingan antara gaji
karyawan yang dibayarkan oleh KSP dan USP
c 13.86% 3 10.00% Kurang Baik
Koperasi dengan total pendapatan. Semakin rendah
nilai rasio antara biaya gaji karyawan dengan total
pendapatan menunjukkan semakin baik nilai aspek
efisiensi koperasi. Kategori optimal rasio efisiensi
pelayanan adalah kurang dari 10%

Biaya Operasional terhadap Total Piutang

Biaya Operasional terhadap Total Piutang. Rasio ini


menunjukkan kemampuan KSP dan USP dalam
menghasilkan piutang yang disalurkan dengan biaya
d operasional yang dikeluarkan. Semakin rendah nilai 56.15% 1 40.00% Baik
rasio ini menunjukkan KSP semakin efisien dalam
mengelola biaya operasionalnya dalam menyalurkan
pinjaman. Kategori optimal rasio efisiensi pelayanan
adalah 40%

EFISIENSI 7.00 1.75 81.25 SEHAT

EVALUASI KINERJA KEUANGAN 11.00 1.38 90.63 SEHAT

II MANAJEMEN KEUANGAN
1 KUALITAS ASET
Pinjaman pada Anggota terhadap Total Piutang

Rasio Piutang pada anggota terhadap total piutang


merupakan perbandingan antara jumlah piutang pada
anggota dibandingkan dengan total piutang. Semakin
tinggi rasio piutang pada anggota terhadap total piutang
a menunjukkan semakin baik koperasi dalam mengelola 100.00% 1 75% Baik
kualitas aset produktifnya yang menggambarkan
semakin baik pula KSP dan USP Koperasi dalam
memberikan pelayanan kepada anggotanya. Kategori
optimal rasio pinjaman pada anggota terhadap total
pinjaman sebesar 75%

Pinjaman Bermasalah Terhadap Total Piutang

Rasio Piutang bermasalah terhadap total piutang


merupakan rasio yang membandingkan antara piutang
bermasalah terhadap total piutang yang diberikan.
Piutang bermasalah terdiri dari piutang yang kurang
2 lancar, ragu-ragu dan macet. Semakin rendah rasio 3.54% 1 5% Baik
piutang bermasalah terhadap total piutang
menunjukkan semakin baik koperasi dalam mengelola
kualitas aset produktifnya. Kategori optimal rasio risiko
pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang
diberikan sebesar 5%

PPAP terhadap PPAPWD

Rasio PPAP terhadap PPAPWD merupakan rasio yang


mengukur perbandingan antara penyisihan
penghapusan aset produktif (PPAP) terhadap
penyisihan piutang aset produktif yang wajib dibentuk
3 (PPAPWD) Rasio ini menunjukkan kemampuan -76.19% 4 100.00% Tidak Baik
manajemen KSP dan USP Koperasi menyisihkan
pendapatannya untuk menutupi risiko (penghapusan)
aset produktif yang disalurkan dalam bentuk piutang.
Kategori optimal rasio PPAP terhadap PPAPWD adalah
100%.

Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah


Rasio Cadangan risiko terhadap piutang bermasalah
merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara
cadangan risiko terhadap piutang bermasalah. Rasio ini
menggambarkan besarnya cadangan risiko yang
4 disiapkan oleh KSP dan USP Koperasi dalam 10.00% 4 90% Tidak Baik
mengatasi piutang bermasalah. Semakin tinggi
cadangan risiko terhadap piutang bermasalah
menunjukkan semakin baik koperasi dalam mengelola
kualitas aset produktifnya. Kategori optimal rasio
Cadangan Risiko total
Aset Tetap terhadap Terhadap
aset Pinjaman Bermasalah
sebesar 90%

5 5.12% 1 15.00% Baik


Rasio Aset tetap terhadap total aset merupakan rasio
yang mengukur perbandingan antara aset tetap dengan
total aset. Rasio ini menunjukkan persentase nilai aset
tetap terhadap total aset yang dimiliki KSP dan USP
Koperasi. Aset tetap terdiri dari aset tetap yang
digunakan dalam mendukung kegiatan operasional
5 KSP dan USP Koperasi. Nilai rasio ini diharapkan 5.12% 1 15.00% Baik
optimal tidak terlalu besar dan tidak juga kekurangan,
sebab jika semakin besar porsi aset tetap
mengakibatkan jumlah dana yang digunakan untuk
pemberian pinjaman akan semakin kecil sehingga
pengelolaan keuangan menjadi tidak produktif. Kategori
optimal rasio aset tetap terhadap total aset sebesar
15%

Piutang tak tertagih terhadap Total piutang

Rasio piutang tak tertagih terhadap total piutang


merupakan perbandingan antara piutang tidak tertagih
dengan jumlah piutang yang diberikan. Semakin tinggi
6 nilai rasio ini menunjukkan semakin rendah tingkat 0.35% 1 5.00% Baik
kualitas aset yang dimiliki. Semakin rendah dan kecil
nilai rasio ini semakin baik dan menunjukkan kondisi
yang baik. Kategori optimal rasio piutang tidak tertagih
terhadap jumlah piutang dan pembiayaan sebesar 5%

KUALITAS ASET 12.00 2.00 75.00 CUKUP SEHAT

2 LIKUIDITAS
Kas dan Bank terhadap Kewajiban Jangka Pendek

Rasio Kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek


merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan
antara kas dan bank dengan kewajiban jangka pendek.
Rasio kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek
merupakan kemampuan dana yang paling likuid yang
1 ada di koperasi dalam membayar kewajiban jangka 18.23% 2 10% Cukup Baik
pendeknya. Jumlah kas dan bank memang harus
optimal, tidak juga terlalu besar karena dapat
menimbulkan ketidakefisienan, namun juga tidak terlalu
kecil karena ketika membayar kewajiban-kewajiban
jangka pendek jangan sampai terhambat. Kategori
optimal rasio kas dan bank terhadap kewajiban jangka
pendek adalah sebesar 10%

Piutang terhadap dana yang diterima

2 85.25% 2 90% Cukup Baik


Rasio piutang yang diberikan terhadap dana yang
diterima merupakan perbandingan piutang yang
diberikan terhadap dana yang diterima. Rasio ini
2 menunjukkan kemampuan koperasi yang seimbang 85.25% 2 90% Cukup Baik
dalam mengelola pinjaman yang diberikan serta
kemampuan memperoleh pendanaan. Nilai rasio ini
makin tinggi semakin baik. Kategori optimal rasio
pinjaman yang diberikan terhaap dana yang diterima
adalah sebesar 90%.

Aset Lancar terhadap Kewajiban Jangka Pendek


Rasio ini mengukur perbandingan aset lancar dengan
kewajiban lancar. Makin tinggi nilai rasio ini
3 menunjukkan tingkat likuiditas koperasi yang makin 177.23% 1 125% Baik
baik. Karena menunjukkan kemampuan aset lancar
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Kategori optimal rasio aset lancar terhadap kewajiban
jangka pendek adalah sebesar 125%

Kas & Bank terhadap Total Aset

Rasio kas dan bank terhadap total aset merupakan


perbandingan antara kas dan bank dengan total aset.
4 Rasio ini bermanfaat untuk melihat jumlah aset lancar 9.71% 1 10% Baik
yang dimiliki koperasi. Nilai rasio ini perlu optimal tidak
terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Kategori
optimal rasio kas bank terhadap total aset sebesar 10%

Investasi Jangka Panjang terhadap Total Aset

rasio ini membandingkan antara nilai investasi jangka


panjang dibandingkan dengan total aset. Investasi
5 jangka panjang sebaiknya optimal tidak terlalu besar, 0.00% 1 10% Baik
karena lebih utama dana di distribusikan sebagai
piutang. Kategori optimal rasio investasi jangka panjang
terhadap total aset adalah sebesar 5%

LIKUIDITAS 7.00 1.40 90.00 SEHAT

MANAJEMEN KEUANGAN 19.00 1.73 81.82 SEHAT

III KESINAMBUNGAN KEUANGAN


1 PERTUMBUHAN
Pertumbuhan Aset

Rasio Pertumbuhan aset menunjukkan perbandingan


antara aset periode berjalan dengan periode
1 sebelumnya. Pertumbuhan aset yang positif 6.04% 3 5.00% Kurang Baik
menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengelola
sumber daya keuangan koperasi. Kategori optimal rasio
pertumbuhan aset sebesar 5%

Pertumbuhan Dana diterima

2 23.66% 1 5.00% Baik


Rasio Pertumbuhan dana yang diterima menunjukkan
kepercayaan anggota maupun non anggota terhadap
koperasi. Semakin bertambahnya nilai dana yang
diterima dari tahun sebelumnya menggambarkan
ketersedian dana yang lebih besar untuk dapat
2 disalurkan dalam bentuk pinjaman dan pembiayaan. 23.66% 1 5.00% Baik
Rasio ini membandingkan nilai dana yang diterima
tahun berjalan dengan dana yang diterima tahun
sebelumnya. Jika nilai pertumbuhan dana yang diterima
negatif menunjukkan bahwa terjadi penurunan terhadap
ketersediaan dana yang diterima tersebut. Kategori
optimal rasio pertumbuhan dana diterima sebesar 5%.

Pertumbuhan Ekuitas

Rasio Pertumbuhan ekuitas mengukur perubahan dari


3 ekuitas tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. 21.61% 1 5% Baik
Semakin tinggi nilai rasio ini semakin baik. Kategori
optimal rasio pertumbuhan ekuitas adalah sebesar 5%.

Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih

Rasio Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih merupakan


rasio yang membandingkan antara hasil usaha bersih
tahun tertentu dengan hasil usaha bersih tahun
4 sebelumnya. Nilai yang tumbuh secara positif pada 52.34% 1 5% Baik
setiap tahunnya menunjukkan kondisi yang baik.
Namun sebaliknya kondisi yang negatif menunjukkan
kondisi yang kurang baik. Kategori optimal rasio
pertumbuhan hasil usaha bersih sebesar 5%.

Pertumbuhan Piutang dan Pembiayaan

Rasio Pertumbuhan Pinjaman yang diberikan


menunjukkan perbandingan antara pinjaman yang
diberikan tahun berjalan dengan pinjaman yang
diberikan pada tahun sebelumnya. Semakin tinggi nilai
5 rasio ini semakin baik sebab menunjukkan potensi 7.62% 2 5% Cukup Baik
pinjaman yang tersalurkan semakin besar selama
nilainya tumbuh posistif. Namun jika nilai ini tumbuh
dengan nilai negatif menunjukkan kondisi yang kurang
baik. Kategori optimal rasio pertumbuhan pembiayaan
sebesar 5%.

PERTUMBUHAN 8.00 1.60 85.00 SEHAT

ASPEK JATIDIRI
Pendapatan Utama terhadap Total Pendapatan

1 100.00% 1 85.00% Baik


Rasio pendapatan utama terhadap total pendapatan
merupakan rasio yang membandingkan antara
pendapatan operasional utama dengan total
1 pendapatan. Semakin tinggi nilai ini semakin baik 100.00% 1 85.00% Baik
sebab sumber utama pendapatan adalah dari pinjaman
yang diberikan kepada anggota. Kategori optomal rasio
pendapatan utama terhadap total pendapatan adalah
sebesar 85%

SHU Bersih terhadap Simpanan Pokok dan Simpanan


Wajib
Members Share Capital effect menunjukkan
perbandingan SHU Bersih dengan simpanan pokok dan
2 simpanan wajib. Rasio ini menunjukan kontribusi modal 101.86% 1 30.00% Baik
yang berasal dari anggota terhadap keuntungan. Selain
itu, rasio ini menunjukan seberapa jauh tanggungan
akhir yang dipikul oleh anggota ketika terjadi risiko.
Kategori Optimal rasio members share capital effect
sebesar 30%
Partisipasi Simpanan Anggota
Rasio partisipasi simpanan anggota menunjukkan
3 tingkat keaktifan anggota dalam hal simpanan. Kategori 100.00% 1 75% Baik
optimal rasio partisipasi simpanan anggota sebesar
75%
Tingkat Pelayanan Anggota
Rasio pelayanan anggota adalah perbandingkan antara
4 dana yang disalurkan kepada anggota dibandingkan 132.60% 1 100% Baik
dengan dana yang dihimpun dari anggota. Kategori
optimal adalah sebesar 100%.

Biaya Pembinaan terhadap SHU Bersih

Rasio biaya pembinaan, pendidikan dan pelatihan


pengurus, pengawas dan anggota koperasi terhadap
SHU Bersih merupakan rasio yang membandingkan
antara biaya pembinaan, pendidikan dan pelatihan
pengurus, pengawas dan anggota koperasi dengan
5 SHU Bersih. Rasio ini mengukur upaya dalam 0.00% 4 5% Tidak Baik
meningkatkan kapasitas koperasi untuk pembinaan,
pendidikan dan pelatihan penting dilakukan agar
kompetensi dan kemampuan sumber daya manusia
pengurus dan pengelola dapat memenuhi standar
pelayanan. Kategori optimal rasio biaya pembinaan
terhadap SHU bersih sebesar 5%.

JATIDIRI 8.00 1.60 85.00 SEHAT

KESINAMBUNGAN KEUANGAN 16.00 1.60 85.00 SEHAT

KINERJA 46 1.59 85.34 SEHAT


SKOR

4 Rentabilitas aset sudah


10.46% memenuhi standar sehat dan
dipertahankan
1

4 Rentabilitas ekuitas sudah


41.72% memenuhi standar sehat dan
dipertahankan

4 Kemandirian operasional sudah


64.52% memenuhi standar sehat dan
dipertahankan

4 SHU Bersih terhadap Total


10.24% Pendapatan sudah memenuhi
standar sehat dan dipertahankan

1
4 16 16 13
16 4 13 10
16 12 10 7

3 7 4

4
4

1
16 16 13

1 4 13 10
4 12 10 7
16 3 7 4
13
8 32 32 26
32 8 26 20
29 24 20 14
6 14 8
4

4
4

1
6 24 24 19.5
24 6 19.5 15
18 18 15 10.5
4.5 10.5 6

3
3

1
20 20 16.25

1 5 16.25 12.5
5 15 12.5 8.75
20 3.75 8.75 5
18
11 44 44 35.75
44 11 35.75 27.5
36 33 27.5 19.25
8.25 19.25 11

4
4

1
5 20 20 16.25
20 5 16.25 12.5
17 15 12.5 8.75
3.75 8.75 5

4
4

1
20 20 16.25

1 5 16.25 12.5

15 12.5 8.75

1 3.75 8.75 5
5
20 116 116 94.25
17 29 94.25 72.5
10 87 72.5 50.75
40 21.75 50.75 29

34
29 4 4 3.25
116 1 3.25 2.5
99 3 2.5 1.75
0.75 1.75 1
dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan
Cukup Sehat

Sehat
dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan
Cukup Sehat

Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat
dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
dalam pengawasan khusus

dalam pengawasan

Cukup Sehat

Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
NO ASPEK PEMERIKSAAN RASIO NILAI STANDAR
D PERMODALAN
I KECUKUPAN PERMODALAN
Ekuitas terhadap Total Aset
Rasio yang menunjukkan perbandingan antara ekuitas dengan total aset.
Penilaian rasio ekuitas terhadap total aset dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan ekuitas dalam mendukung pendanaan terhadap total aset.
1 Rasio ekuitas terhadap total aset menunjukkan kemampuan sumber dana 33.75% 1 30%
internal yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, modal
penyetaraan, modal/sumbangan/donasi, cadangan umum, cadangan tujuan
risiko, dan hasil usaha belum dibagi terhadap total aset yang dimiliki KSP
dan USP Koperasi pada tahun tertentu. Kategori optimal rasio modal sendiri
terhadap total aset adalah sebesar 30%

Kecukupan Modal

Rasio kecukupan modal yaitu perbandingan antara modal tertimbang


dengan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) dikalikan dengan 100%.
Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSP
dan USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan
2 risiko. ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aset KSP dan 26.30% 1 8%
USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.
Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkan hasil
perkalian nilai nominal aset yang ada dalam neraca dengan bobot risiko
masing-masing komponen aset. Kategori optimal rasio kecukupan modal
adalah sebesar 8%

KECUKUPAN PERMODALAN 2 1 100.00

II KECUKUPAN PENGELOLAAN PERMODALAN


Modal Pinjaman Anggota tehadap Total Aset

Rasio Modal pinjaman anggota terhadap total aset merupakan


perbandingan antara simpanan atau tabungan sukarela, simpanan
berjangka milik anggota yang dihimpun oleh KSP dan USP Koperasi dengan
1 total aset. Rasio ini menunjukkan kemampuan KSP dan USP Koperasi 46.74% 1 30%
dalam menghimpun dana luar yang bersumber dari anggota untuk
disalurkan kembali kepada anggota. Semakin baik rasio ini menunjukkan
tingkat keaktifan anggota Koperasi dalam menyimpan dana kepada
Koperasi. Kategori optimal rasio modal pinjaman anggota terhadap total aset
adalah sebesar 30%

Kewajiban Jangka Panjang terhadap Ekuitas

Rasio Kewajiban jangka panjang terhadap ekuitas merupakan rasio yang


mengukur perbandingan antara hutang jangka panjang terhadap modal
sendiri (ekuitas). Rasio ini merupakan persentase sumber modal pinjaman
non anggota/modal luar koperasi dalam jangka panjang terhadap modal
2 sendiri KSPPS dan USPPS Koperasi. KSP dan USP Koperasi yang 38.57% 1 100%
mempunyai kewajiban jangka panjang lebih tinggi dibandingkan ekuitas
memiliki potensi risiko yang tinggi jika terjadi kegagalan pembayaran atau
pinjaman yang bermasalah dari pinjaman yang disalurkan. Kategori optimal
rasio kewajiban jangka panjang terhadap modal sendiri adalah sebesar
100%

Modal Lembaga terhadap Total Aset

3 0.00% 4 10%
Rasio Modal lembaga terhadap total aset merupakan rasio yang mengukur
3 perbandingan antara modal lembaga dengan total aset. Modal lembaga 0.00% 4 10%
terdiri dari cadangan umum, cadangan risiko dan hibah. Semakin tinggi rasio
ini maka memberikan dampak positif bagi permodalan. Kategori optimal
rasio modal lembaga terhadap total aset adalah sebesar 10%

KECUKUPAN PENGELOLAAN PERMODALAN 6.00 2.00 75.00

PERMODALAN 8 1.60 85.00


0
KATEGORI SKOR
8 8 6.5
2 6.5 5
6 5 3.5

Baik 4 1

1.5 3.5 2

Baik 4 1

4 4 3.25
2 1 3.25 2.5
SEHAT 8 3 2.5 1.75
8 0.75 1.75 1

Baik 4
1

12 12 9.75
3 9.75 7.5

Baik 4

1 9 7.5 5.25
1 2.25 5.25 3

Tidak Baik 1
Tidak Baik 1

3.00 4 4 3.25
CUKUP SEHAT 12 1 3.25 2.5
9 3 2.5 1.75
SEHAT 5 0.75 1.75 1
20
17 20 20 16.25
5 16.25 12.5
15 12.5 8.75
3.75 8.75 5

4 4 3.25
1 3.25 2.5
3 2.5 1.75
0.75 1.75 1
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan
Cukup Sehat Nilai Rasio

Sehat Total Aset Koreksi Nilai Rasio Skor


Nilai Rasio

dalam pengawasan ATMR Koreksi Nilai Rasio Skor


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan

Cukup Sehat
Sehat
dalam pengawasan khusus
dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat

dalam pengawasan khusus


dalam pengawasan
Cukup Sehat
Sehat
NO ASPEK PEMERIKSAAN NILAI RERATA SKOR KRITERIA DAN KATEGORI
A TATA KELOLA 34.00 2.00 75.00 CUKUP SEHAT
1 PRINSIP KOPERASI 16.00 2.29 67.86 CUKUP SEHAT
2 KELEMBAGAAN 10.00 2.00 75.00 CUKUP SEHAT
3 MANAJEMEN KOPERASI 8.00 1.60 85.00 SEHAT
B PROFIL RISIKO 61.00 1.97 75.81 CUKUP SEHAT
1 RISIKO INHEREN 35.00 2.69 57.69 DALAM PENGAWASAN
2 KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 26.00 1.44 88.89 SEHAT
C KINERJA KEUANGAN 46.00 1.59 85.34 SEHAT
I EVALUASI KINERJA KEUANGAN 11.00 1.38 90.63 SEHAT
1 RENTABILITAS 4.00 1.00 100.00 SEHAT
a Rentabilitas Aset (Return on Asset) 17.46% 1.00 4.00 Baik
b Rentabilitas Ekuitas (Return on Equity) 51.72% 1.00 4.00 Baik
c Kemandirian Operasional 184.52% 1.00 4.00 Baik
d SHU Bersih terhadap Total Pendapatan (NPM) 25.24% 1.00 4.00 Baik
2 EFISIENSI 7.00 81.25 SEHAT
1 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional 68.77% 1.00 4.00 Baik
2 Biaya Usaha terhadap SHU Kotor 54.19% 2.00 3.00 Cukup Baik
3 Biaya Gaji Karyawan terhadap Total Pendapatan 13.86% 3.00 2.00 Kurang Baik
4 Biaya Operasional terhadap Total Piutang 56.15% 1.00 4.00 Baik
II MANAJEMEN KEUANGAN 19.00 1.73 81.82 SEHAT
1 KUALITAS ASET 12.00 2.00 75.00 CUKUP SEHAT
1 Pinjaman pada Anggota terhadap Total Piutang 100.00% 1.00 4.00 Baik
2 Pinjaman Bermasalah Terhadap Total Piutang 3.54% 1.00 4.00 Baik
3 PPAP terhadap PPAPWD -76.19% 4.00 1.00 Tidak Baik
4 Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah 10.00% 4.00 1.00 Tidak Baik
5 Aset Tetap terhadap total aset 5.12% 1.00 4.00 Baik
6 Piutang tak tertagih terhadap Total piutang 0.35% 1.00 4.00 Baik
2 LIKUIDITAS 7.00 1.40 90.00 SEHAT
1 Kas dan Bank terhadap Kewajiban Jangka Pendek 18.23% 2.00 3.00 Cukup Baik
2 Piutang terhadap dana yang diterima 85.25% 2.00 3.00 Cukup Baik
3 Aset Lancar terhadap Kewajiban Jangka Pendek 177.23% 1.00 4.00 Baik
4 Kas & Bank terhadap Total Aset 9.71% 1.00 4.00 Baik
5 Investasi Jangka Panjang terhadap Total Aset 0.00% 1.00 4.00 Baik
III KESINAMBUNGAN KEUANGAN 16 1.60 85.00 SEHAT
1 PERTUMBUHAN 8.00 1.60 85.00 SEHAT
1 Pertumbuhan Aset 6.04% 3.00 2.00 Kurang Baik
2 Pertumbuhan Dana diterima 23.66% 1.00 4.00 Baik
3 Pertumbuhan Ekuitas 21.61% 1.00 4.00 Baik
4 Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih 52.34% 1.00 4.00 Baik
5 Pertumbuhan Piutang dan Pembiayaan 7.62% 2.00 3.00 Cukup Baik
2 ASPEK JATIDIRI 8.00 1.60 85.00 SEHAT
1 Pendapatan Utama terhadap Total Pendapatan 100.00% 1.00 4.00 Baik
2 SHU Bersih terhadap Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib 101.86% 1.00 4.00 Baik
3 Partisipasi Simpanan Anggota 100.00% 1.00 4.00 Baik
4 Tingkat Pelayanan Anggota 132.60% 1.00 4.00 Baik
5 Biaya Pembinaan terhadap SHU Bersih 0.00% 4.00 1.00 Tidak Baik 82
D PERMODALAN 8.00 1.60 89.00 SEHAT 328
I KECUKUPAN PERMODALAN 2.00 1.00 100.00 SEHAT 51
1 Ekuitas terhadap Total Aset 33.75% 1.00 4.00 Baik 94
2 Kecukupan Modal 26.30% 1.00 4.00 Baik 99
II KECUKUPAN PENGELOLAAN PERMODALAN 6.00 2.00 75.00 CUKUP SEHAT 17
2 Modal Pinjaman Anggota tehadap Total Aset 46.74% 1.00 1.00 Baik 261
4 Kewajiban Jangka Panjang terhadap Ekuitas 38.57% 1.00 1.00 Baik 79.57
5 Modal Lembaga terhadap Total Aset 0.00% 4.00 4.00 Tidak Baik

NILAI SKOR & PREDIKAT PEMERIKSAAN KESEHATAN 149.00 1.82 80.76 SEHAT

TATA KELOLA 30% 22.50


PROFIL RISIKO 15% 11.37
KINERJA KEUANGAN 40% 34.14
PERMODALAN 15% 12.75
100% 80.76
BOBOT SKOR
#NAME? 30% 40% #NAME? #NAME?

1.97 25% 20% 0.49 0.39

#NAME? 30% 30% #NAME? #NAME?


KERTAS KERJA PEMERIKSAAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI

IDENTITAS KSP / USP


1 Nama Koperasi :
2 No. Badan Hukum :
3 Tgl Badan Hukum :
4 Alamat :
- Jalan :
- Desa/Kelurahan :
- Kecamatan :
5 Kabupaten / Kota :
6 Provinsi :

NO ASPEK YG DINILAI KOMPONEN PERHITUNGAN

A ASPEK TATA KELOLA


I PRINSIP KOPERASI
Keanggotaan bersifat
1
terbuka

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Pengelolaan dilakukan
2
secara demokratis

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Pembagian sisa hasil


usaha dilakukan secara
3 adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha
masing-masing anggota

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Pemberian balas jasa


4 yang terbatas terhadap
modal
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

5 Kemandirian

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Pendidikan
6 Perkoperasian

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

7 Kerjasama Koperasi

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

II KELEMBAGAAN
Legalitas Badan hukum
1 Koperasi

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Izin Usaha Simpan


2 Pinjam

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat
3 Anggaran Dasar

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

4 Keanggotaan

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

5 Kelengkapan Organisasi

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

III MANAJEMEN KOPERASI


1 Manajemen Umum

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Manajemen
2 Kelembagaan

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3 Manajemen Permodalan

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

4 Manajemen Asset

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

5 Manajemen Likuiditas

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

B PROFIL RISIKO
I RISIKO INHEREN
1 Risiko Kredit

Aset produktif terhadap


a total aset a Aset Produktif
Rp 3,140,445,653 1a 3,140,445,653
b Total Asset 3,334,999,895
Rp 3,334,999,895

Rasio (%) Nilai Kategori


0 < X ≤ 95 1 Sehat
95 < X ≤ 97 2 Cukup Sehat
97 < X ≤ 99 3 Kurang Sehat
> 99 4 Tidak Sehat

Kredit yang diberikan


terhadap total aset
b produktif a Kredit yang diberikan 1b 2,825,000,000
Rp 2,825,000,000.00 3,140,445,653
b Total Aset Produktif
Rp 3,140,445,653.21

Rasio (%) Nilai Kategori


0 < X ≤ 75 1 Sehat
75 < X ≤ 85 2 Cukup Sehat
85 < X ≤ 95 3 Kurang Sehat
> 95 4 Tidak Sehat

2 Risiko Operasional
Skala usaha dan struktur
a organisasi

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

keberagaman produk
b dan/atau jasa

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3 Risiko Kepatuhan
Jenis, signifikansi, dan
frekuensi pelanggaran
a yang dilakukan

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

signifikansi tindak lanjut


atas temuan
b pelanggaran

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

4 Risiko Likuiditas
a Aset likuid terhadap total
aset a Aset Likuid 1b 325,445,653
Rp 325,445,653.21 3,334,999,895
b Rtotal Aset
Rp 3,334,999,894.81

Rasio (%) Nilai Kategori


>15 1 Sehat
11 < X ≤ 15 2 Cukup Sehat
6 < X ≤ 10 3 Kurang Sehat
0< X ≤5 4 Tidak Sehat

b Aset likuid terhadap


kewajiban lancar a Aset Likuid 1b 325,445,653
Rp 325,445,653.21 1,785,402,114
b Kewajiban Lancar
Rp 1,785,402,114.47

Rasio (%) Nilai Kategori


>21 1 Sehat
15 X ≤ 21 2 Cukup Sehat
8 < X ≤ 14 3 Kurang Sehat
0< X ≤7 4 Tidak Sehat

c Penilaian terhadap
seberapa luas atau
seberapa besar koperasi
memiliki komitmen
pendanaan yang dapat
digunakan jika
dibutuhkan

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

5 Risiko Reputasi
a Kredibilitas Koperasi

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Parameter transparansi
b informasi keuangan

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

6 Risiko Strategik
Penyusunan rencana
a strategis

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

b Pencapaian target bisnis

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

II KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (KPMR)


1 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kredit
Pengawasan Pengurus
a dan Pengawas

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Kebijakan, Prosedur dan


b Limit Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Proses dan Sistem


Informasi Manajemen
c Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

2 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Operasional


Pengawasan Pengurus
a dan Pengawas

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Kebijakan, Prosedur dan


b Limit Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Proses dan Sistem


Informasi Manajemen
c Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

3 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan


Pengawasan Pengurus
a dan Pengawas

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Kebijakan, Prosedur dan


b Limit Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Proses dan Sistem


Informasi Manajemen
c Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

4 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas


Pengawasan Pengurus
a dan Pengawas

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Kebijakan, Prosedur dan


b Limit Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Proses dan Sistem


Informasi Manajemen
c Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

5 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Reputasi


Pengawasan Pengurus
a dan Pengawas

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Kebijakan, Prosedur dan


b Limit Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0< X ≤ 25 4 Tidak Sehat
Proses dan Sistem
Informasi Manajemen
c Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

6 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Strategik


Pengawasan Pengurus
a dan Pengawas

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Kebijakan, Prosedur dan


b Limit Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

Proses dan Sistem


Informasi Manajemen
c Risiko

Rasio (%) Nilai Kategori


76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat

C KINERJA
I EVALUASI KINERJA KEUANGAN
1 RENTABILITAS DAN KEMANDIRIAN
Rentabilitas Aset (Return
a. on Asset) a. SHU setelah Pajak (EAT)
Rp. 582,127,726.5 582,127,726 x 100%
b. Total Assets 3,334,999,895
Rp. 3,334,999,895
Rasio (%) Nilai Kategori
X≥ 7 1 Sehat
5< X < 7 2 Cukup Sehat
3< X < 5 3 Kurang Sehat
< 3 4 Tidak Sehat

Rentabilitas Ekuitas
b. (Return on Equity) a. SHU setelah Pajak (EAT)
Rp. 582,127,726.5 582,127,726 x 100%
b. Total Modal sendiri 1,125,497,780
Rp. 1,125,497,780

Rasio (%) Nilai Kategori


X ≥ 10 1 Sehat
7.5 < X < 10 2 Cukup Sehat
5 < X < 7.5 3 Kurang Sehat
<5 4 Tidak Sehat

c. Kemandirian Operasional a. Partisipasi Netto


Rp. 1,572,268,809.3 1,572,268,809 x 100%
b. Beban usaha ditambah 852,066,275
beban perkoperasian
Rp. 852,066,275

Rasio (%) Nilai Kategori


≥ 120 1 Sehat
110 < X < 120 2 Cukup Sehat
100 < X < 110 3 Kurang Sehat
< 100 4 Tidak Sehat

d SHU Bersih terhadap


Total Pendapatan (NPM) a. SHU Bersih
Rp. 582,127,726.5 582,127,726 x 100%
b. Total pendapatan 2,306,428,810
Rp. 2,306,428,810

Rasio (%) Nilai Kategori


≥15 1 Sehat
10 < X < 15 2 Cukup Sehat
5 < X < 10 3 Kurang Sehat
<5 4 Tidak Sehat

2 EFISIENSI
Biaya Operasional
terhadap Pendapatan
a Operasional a. Biaya Operasional
Rp. 1,586,226,275.9 1,586,226,276 x 100%
b. Pendapatan Operasional 2,306,428,810
Rp. 2,306,428,810

Rasio (%) Nilai Kategori


0 < X < 80 1 Sehat
80 < X < 90 2 Cukup Sehat
90 < X < 100 3 Kurang Sehat
> 100 4 Tidak Sehat

b Biaya Usaha terhadap


SHU Kotor a. Biaya Usaha
Rp. 852,066,275.3 852,066,275 x 100%
b. SHU Kotor 1,572,268,809
Rp. 1,572,268,809

Rasio (%) Nilai Kategori


0 < X < 40 1 Sehat
40 < X < 60 2 Cukup Sehat
60 < X < 80 3 Kurang Sehat
≥ 80 4 Tidak Sehat

Biaya Gaji Karyawan


c terhadap Total
Pendapatan a. Biaya Gaji Karyawan
Rp. 319,595,196.0 319,595,196 x 100%
b. Total Pendapatan 2,306,428,810
Rp. 2,306,428,810

Rasio (%) Nilai Kategori


<5 1 Sehat
5 < x < 10 2 Cukup Sehat
10 < x < 15 3 Kurang Sehat
≥ 15 4 Tidak Sehat

Biaya Operasional
d
terhadap Total Piutang
a. Biaya Operasional
Rp. 1,586,226,275.9 1,586,226,276 x 100%
b. Total Piutang 2,825,000,000
Rp. 2,825,000,000

Rasio (%) Nilai Kategori


< 60 1 Sehat
60 < x < 80 2 Cukup Sehat
80 < x < 100 3 Kurang Sehat
≥ 100 4 Tidak Sehat

II MANAJEMEN KEUANGAN
1 KUALITAS ASET
Pinjaman pada Anggota
a terhadap Total Piutang Pinjaman pada anggota
a.
Rp. 2,825,000,000.0 2,825,000,000 x 100%
b. Total Piutang 2,825,000,000
Rp. 2,825,000,000

Rasio (%) Nilai Kategori


> 75 1 Sehat
50 < X < 75 2 Cukup Sehat
25 < X < 50 3 Kurang Sehat
< 25 4 Tidak Sehat

Pinjaman Bermasalah
b Peminjaman Bermasalah
Terhadap Total Piutang
a.
Rp. 100,000,000.0 100,000,000 x 100%
b. Total Piutang 2,825,000,000
Rp. 2,825,000,000

Rasio (%) Nilai Kategori


<5 1 Sehat
5 < X < 10 2 Cukup Sehat
10 < X < 15 3 Kurang Sehat
> 15 4 Tidak Sehat

c PPAP terhadap PPAPWD a. PPAP

Rp. 10,000,000.0 10,000,000 x 100%


b. PPAWD 13,125,000
Rp. 13,125,000.00

Rasio (%) Nilai Kategori


>90 1 Sehat
60 < X < 90 2 Cukup Sehat
30 < X < 60 3 Kurang Sehat
< 30 4 Tidak Sehat

Cadangan Risiko
d Terhadap Pinjaman
Bermasalah a. Cadangan Risiko
Rp. 10,000,000.0 10,000,000 x 100%
b. Pinjaman Bermasalah 100,000,000
Rp. 100,000,000

Rasio (%) Nilai Kategori


> 75 1 Sehat
50 < X < 75 2 Cukup Sehat
25 < X < 50 3 Kurang Sehat
< 25 4 Tidak Sehat

Aset Tetap terhadap


e
total aset a. Aset Tetap
Rp. 170,679,241.6 170,679,242 x 100%
b. Total Aset 3,334,999,895
Rp. 3,334,999,895

Rasio (%) Nilai Kategori


< 15 1 Sehat
15 < X < 30 2 Cukup Sehat
30 < X < 45 3 Kurang Sehat
> 45 4 Tidak Sehat

Piutang tak tertagih


f terhadap Total piutang
a. Piutang tak tertagih
Rp. 10,000,000.0 10,000,000 x 100%
b. Total Piutang 2,825,000,000
Rp. 2,825,000,000

Rasio (%) Nilai Kategori


< 5 1 Sehat
5 < X < 10 2 Cukup Sehat
10 < X < 15 3 Kurang Sehat
> 15 4 Tidak Sehat

2. ASPEK LIKUIDITAS
Kas dan Bank terhadap
a Kewajiban Jangka
Pendek a. Kas dan Bank
Rp. 325,445,653 325,445,653 x 100%
b. Kewajiban Lancar 1,785,402,114
Rp. 1,785,402,114

Rasio (%) Nilai Kategori


> 20 1 Sehat
15 < X < 20 2 Cukup Sehat
10 < X < 15 3 Kurang Sehat
< 10 4 Tidak Sehat

Piutang terhadap dana


b
yang diterima a. Piutang
Rp. 2,825,000,000 2,825,000,000 x 100%
b. Dana yg Diterima 3,313,841,699
Rp. 3,313,841,699

Rasio (%) Nilai Kategori


> 90 1 Sehat
75 < X < 90 2 Cukup Sehat
60 < X < 75 3 Kurang Sehat
< 60 4 Tidak Sehat

Aset Lancar terhadap


c Kewajiban Jangka
Pendek a. Aset lancar
Rp. 3,164,320,653.2 3,164,320,653 x 100%
b. Kewajiban Jangka pendek 1,785,402,114
Rp. 1,785,402,114

Rasio (%) Nilai Kategori


> 125 1 Sehat
100 < X < 125 2 Cukup Sehat
75 < X < 100 3 Kurang Sehat
< 75 4 Tidak Sehat

Kas & Bank terhadap


d Total Aset a. Kas dan Bank
Rp. 323,902,584.2 323,902,584 x 100%
b. Total Aset 3,334,999,895
Rp. 3,334,999,895

Rasio (%) Nilai Kategori


< 10 1 Sehat
10 < X ≤ 15 2 Cukup Sehat
15 < X ≤ 20 3 Kurang Sehat
> 20 4 Tidak Sehat

Investasi Jangka
e Panjang terhadap Total
Aset a. Investasi Jangka Panjang
Rp. 0.0 0 x 100%
b. Total Aset 3,334,999,895
Rp. 3,334,999,895

Rasio (%) Nilai Kategori


≤5 1 Sehat
5 < X ≤ 10 2 Cukup Sehat
10 < X ≤ 15 3 Kurang Sehat
> 15 4 Tidak Sehat

III KESINAMBUNGAN KEUANGAN


1 PERTUMBUHAN
a Pertumbuhan Aset a. Aset Tahun Berjalan
Rp. 190,000,000.0 190,000,000 x 100%
b. Aset Tahun Lalu 3,144,999,895
Rp. 3,144,999,895
Rasio (%) Nilai Kategori
≥10 1 Sehat
7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

Pertumbuhan Dana
b
diterima a. Dana diterima Tahun berjalan
Rp. 634,100,000.0 634,100,000 x 100%
b. Dana diterima tahun lalu 2,679,741,699
Rp. 2,679,741,699

Rasio (%) Nilai Kategori


≥10 1 Sehat
7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

c Pertumbuhan Ekuitas a. Modal sendiri tahun berjalan


Rp. 200,000,000 200,000,000 x 100%
b. Modal sendiri tahun lalu 925,497,780
Rp. 925,497,780
Rasio (%) Nilai Kategori
≥10 1 Sehat
7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

Pertumbuhan Hasil
d
Usaha Bersih a. hasil usaha bersih tahun berjalan
Rp. 200,000,000.0 6c. 200,000,000 x 100%
b. hasil usaha bersih tahun lalu 382,127,726
Rp. 382,127,726
Rasio (%) Nilai Kategori
≥5 1 Sehat
3≤ X <5 2 Cukup Sehat
1≤ X < 3 3 Kurang Sehat
<1 4 Tidak Sehat

Pertumbuhan Piutang
e dan Pembiayaan a. Piutang dan pembiayaan tahun berjalan
Rp. 200,000,000.0 6c. 200,000,000 x 100%
b. Piutang dan pembiayaan tahun ini 2,625,000,000
Rp. 2,625,000,000
Rasio (%) Nilai Kategori
≥10 1 Sehat
7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

2. ASPEK JATIDIRI
Pendapatan Utama
a terhadap Total
Pendapatan a. Pendapatan Utama
Rp. 2,306,428,809.8 6c. 2,306,428,810 x 100%
b. Total pendapatan 2,306,428,810
Rp. 2,306,428,810

Rasio (%) Nilai Kategori


≥ 85 1 Sehat
60 < X < 85 2 Cukup Sehat
35 < X < 60 3 Kurang Sehat
0 < X < 35 4 Tidak Sehat

SHU Bersih terhadap


b Simpanan Pokok dan
Simpanan Wajib a. SHU Bersih
Rp. 582,127,726.5 6c. 582,127,726 x 100%
b. Jumlah simpanan pokok dan wajib 571,520,000
Rp. 571,520,000

Rasio (%) Nilai Kategori


≥ 30 1 Sehat
20 < X < 30 2 Cukup Sehat
10 < X < 20 3 Kurang Sehat
0 < X < 10 4 Tidak Sehat

Partisipasi Simpanan
c
Anggota a. Simpanan anggota yang masuk
Rp. 1,558,935,518.5 6c. 1,558,935,518 x 100%
b. total simpanan yang masuk 1,558,935,518
Rp. 1,558,935,518

Rasio (%) Nilai Kategori


≥ 75 1 Sehat
50 < X < 75 2 Cukup Sehat
25 < X < 50 3 Kurang Sehat
0 < X < 25 4 Tidak Sehat

Tingkat Pelayanan
d Anggota a. Dana yang disalurkan kepada anggota
Rp. 2,825,000,000.0 6c. 2,825,000,000 x 100%
b. Dana yang dihimpun dari anggota 2,130,455,518
Rp. 2,130,455,518

Rasio (%) Nilai Kategori


≥ 100 1 Sehat
75 < X < 100 2 Cukup Sehat
50 < X < 75 3 Kurang Sehat
0 < X < 50 4 Tidak Sehat

Biaya Pembinaan
e terhadap SHU Bersih a. Biaya Perkoperasian
Rp. 0.0 6c. 0 x 100%
b. SHU Kotor 582,127,726
Rp. 582,127,726

Rasio (%) Nilai Kategori


≥5 1 Sehat
3<X<5 2 Cukup Sehat
1<X<3 3 Kurang Sehat
0<X< 1 4 Tidak Sehat

D PERMODALAN ( CAPITAL )
I KECUKUPAN PERMODALAN
Ekuitas terhadap Total a.
a Aset Modal Sendiri
Rp 1,125,497,780 1.a 1,125,497,780 x 100%
b. Total Asset 3,334,999,895
Rp 3,334,999,895

Rasio (%) Nilai Kategori


> 30 1 Sehat
20 < X < 30 2 Cukup Sehat
10 < X < 20 3 Kurang Sehat
0 < X < 10 4 Tidak Sehat

b Kecukupan Modal a. Modal Tertimbang


Rp 774,495,027 = 774,495,027 x 100%
b. ATMR 2,944,475,469
Rp 2,944,475,469

Rasio (%) Nilai Kategori


≥8 1 Sehat
6≤ x<8 2 Cukup Sehat
4≤ x<6 3 Kurang Sehat
<4 4 Tidak Sehat

II KECUKUPAN PENGELOLAAN PERMODALAN

Modal Pinjaman Anggota


a. Modal pinjaman anggota
tehadap Total Aset
a
Rp 1,558,935,518 = 1,558,935,518 x 100%
b. Total aSset 3,334,999,895
Rp 3,334,999,895
Rasio (%) Nilai Kategori
> 30 1 Sehat
20 < X < 30 2 Cukup Sehat
10 < X < 20 3 Kurang Sehat
0 < X < 10 4 Tidak Sehat

Kewajiban Jangka
b Panjang terhadap
Ekuitas
a. Kewajiban Jangka Panjang
Rp 36,138,864,540 = 36,138,864,540 x 100%
b. Ekuitas 79,506,601,083
Rp 79,506,601,083

Rasio (%) Nilai Kategori


x < 100 1 Sehat
100 < X < 125 2 Cukup Sehat
125 < X < 150 3 Kurang Sehat
>150 4 Tidak Sehat

Modal Lembaga
c
terhadap Total Aset
a. Modal Lembaga
Rp 0 = 0 x 100%
b. Total Asset 3,334,999,895
Rp 3,334,999,895

Rasio (%) Nilai Kategori


≥ 10 1 Sehat
7 < X < 10 2 Cukup Sehat
4<X<7 3 Kurang Sehat
0<X<4 4 Tidak Sehat

TINGKAT KESEHATAN SEHAT JUMLAH


ASI

Ratio NILAI BOBOT


SKOR
(%) KREDIT %
34

100.00% 1 1.00 4.00

60.00% 2 1.00 3.00

33.33% 3 1.00 2.00

100.00% 1 1.00 4.00


50.00% 3 1.00 2.00

50.00% 3 1.00 2.00

50.00% 3 1.00 2.00

33.33% 3 1.00 2.00

100.00% 1 1.00 4.00


76.47% 1 1.00 4.00

50.00% 3 1.00 2.00

1.00 3.00
66.67% 2

100.00% 1 1.00 4.00

100.00% 1 1.00 4.00

100.00% 1 1.00 4.00


100.00% 1 1.00 4.00

0.00% 4 1.00 1.00

61

94.17% 1 1.00 4.00

89.96% 3 1.00 2.00


25.00% 4 1.00 1.00

50.00% 3 1.00 2.00

25.00% 4 1.00 1.00

50.00% 3 1.00 2.00

9.76% 3 1.00 2.00


18.23% 2 1.00 3.00

40.00% 3 1.00 2.00

80.00% 1 1.00 4.00

66.67% 2 1.00 3.00

33.33% 3 1.00 2.00


50.00% 3 1.00 2.00

3 1.00 2.00
50.00%

0.00% 4 1.00 1.00

100.00% 1 1.00 4.00

100.00% 1 1.00 4.00


66.67% 2 1.00 3.00

100.00% 1 1.00 4.00

100.00% 1 1.00 4.00

75.00% 2 1.00 3.00

100.00% 1 1.00 4.00


100.00% 1 1.00 4.00

80.00% 1 1.00 4.00

100.00% 1 1.00 4.00

100.00% 1 1.00 4.00

80.00% 1 1.00 4.00


100.00% 1 1.00 4.00

100.00% 1 1.00 4.00

75.00% 2 1.00 3.00

100.00% 1 1.00 4.00

46

17.46% 1 1.00 4.00


51.72% 1 1.00 4.00

184.52% 1 1.00 4.00

25.24% 1 1.00 4.00

68.77% 1 1.00 4.00


54.19% 2 1.00 3.00

13.86% 3 1.00 2.00

56.15% 1 1.00 4.00


100.00% 1 1.00 4.00

3.54% 1 1.00 4.00

-76.19% 4 1.00 1.00

10.00% 4 1.00 1.00


5.12% 1 1.00 4.00

0.35% 1 1 4.00

18.23% 2 1 3.00

85.25% 2 1 3.00
177.23% 1 1 4.00

9.71% 1 1 4.00

0.00% 1 1 4.00

6.04% 3 1 2.00
23.66% 1 1 4.00

21.61% 1 1 4.00

52.34% 1 1 4.00

7.62% 2 1 3.00
100.00% 1 1 4.00

101.86% 1 1 4.00

100.00% 1 1 4.00

132.60% 1 1 4.00
0.00% 4 1 1.00

33.75% 1 1 4.00

26.30% 1 1 4.00

46.74% 1 1 4.00
45.45% 1 1 4.00

0.00% 4 1 1.00

82.00 328 261.00


149.00 1.82 80.76
ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN
RASIO PENGERTIAN KONDISI ANALISIS

PERMODALAN SEHAT

Rasio yang menunjukkan perbandingan antara ekuitas


dengan total aset. Penilaian rasio ekuitas terhadap total
aset dimaksudkan untuk mengukur kemampuan ekuitas
dalam mendukung pendanaan terhadap total aset. Rasio
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
ekuitas terhadap total aset menunjukkan kemampuan
ekuitas terhadap total aset agar struktur
Ekuitas terhadap sumber dana internal yang berasal dari simpanan pokok,
Baik modal dengan persentase internal financing
Total Aset simpanan wajib, modal penyetaraan,
yang sehat dalam pengelolaan sumber
modal/sumbangan/donasi, cadangan umum, cadangan
modalnya
tujuan risiko, dan hasil usaha belum dibagi terhadap total
aset yang dimiliki KSP dan USP Koperasi pada tahun
tertentu. Kategori optimal rasio modal sendiri terhadap
total aset adalah sebesar 30%

Rasio Modal pinjaman anggota terhadap total aset


merupakan perbandingan antara simpanan atau
tabungan sukarela, simpanan berjangka milik anggota
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
yang dihimpun oleh KSP dan USP Koperasi dengan total
modal pinjaman anggota terhadap total aset
Modal Pinjaman aset. Rasio ini menunjukkan kemampuan KSP dan USP
agar struktur modal yang bersumber dari
Anggota tehadap Koperasi dalam menghimpun dana luar yang bersumber Baik
partisipasi anggota mempunyai peran yang
Total Aset dari anggota untuk disalurkan kembali kepada anggota.
baik dalam upaya penghimpunan sumber
Semakin baik rasio ini menunjukkan tingkat keaktifan
modal koperasi
anggota Koperasi dalam menyimpan dana kepada
Koperasi. Kategori optimal rasio modal pinjaman anggota
terhadap total aset adalah sebesar 30%

Rasio kecukupan modal yaitu perbandingan antara


modal tertimbang dengan aset tertimbang menurut risiko
(ATMR) dikalikan dengan 100%. Modal tertimbang
adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSP
dan USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan Koperasi perlu mempertahankan kondisi
bobot pengakuan risiko. ATMR adalah jumlah dari hasil Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Kecukupan Modal kali setiap komponen aset KSP dan USP Koperasi yang Baik modal dengan persentase internal financing
terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko. yang sehat dalam pengelolaan sumber
Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara modalnya
menjumlahkan hasil perkalian nilai nominal aset yang
ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-masing
komponen aset. Kategori optimal rasio kecukupan modal
adalah sebesar 8%
Rasio Kewajiban jangka panjang terhadap ekuitas
merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara
hutang jangka panjang terhadap modal sendiri (ekuitas).
Rasio ini merupakan persentase sumber modal pinjaman
non anggota/modal luar koperasi dalam jangka panjang Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Kewajiban Jangka terhadap modal sendiri KSPPS dan USPPS Koperasi. Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Panjang terhadap KSP dan USP Koperasi yang mempunyai kewajiban Baik modal dengan persentase internal financing
Ekuitas jangka panjang lebih tinggi dibandingkan ekuitas memiliki yang sehat dalam pengelolaan sumber
potensi risiko yang tinggi jika terjadi kegagalan modalnya
pembayaran atau pinjaman yang bermasalah dari
pinjaman yang disalurkan. Kategori optimal rasio
kewajiban jangka panjang terhadap modal sendiri adalah
sebesar 100%

Rasio Modal lembaga terhadap total aset merupakan


rasio yang mengukur perbandingan antara modal Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Modal Lembaga
lembaga dengan total aset. Modal lembaga terdiri dari melakukan peningkatan terhadap jumlah
terhadap Total
cadangan umum, cadangan risiko dan hibah. Semakin Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Aset
tinggi rasio ini maka memberikan dampak positif bagi pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
permodalan. Kategori optimal rasio modal lembaga umum dan cadangan risiko
terhadap total aset adalah sebesar 10%

CUKUP
KUALITAS ASET
SEHAT

Rasio Piutang pada anggota terhadap total piutang


merupakan perbandingan antara jumlah piutang pada
anggota dibandingkan dengan total piutang. Semakin
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
tinggi rasio piutang pada anggota terhadap total piutang
Pinjaman pada Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
menunjukkan semakin baik koperasi dalam mengelola
Anggota terhadap Baik modal dengan persentase internal financing
kualitas aset produktifnya yang menggambarkan
Total Piutang yang sehat dalam pengelolaan sumber
semakin baik pula KSP dan USP Koperasi dalam
modalnya
memberikan pelayanan kepada anggotanya. Kategori
optimal rasio pinjaman pada anggota terhadap total
pinjaman sebesar 75%

Rasio Piutang bermasalah terhadap total piutang


merupakan rasio yang membandingkan antara piutang
bermasalah terhadap total piutang yang diberikan.
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Pinjaman Piutang bermasalah terdiri dari piutang yang kurang
Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Bermasalah lancar, ragu-ragu dan macet. Semakin rendah rasio
Baik modal dengan persentase internal financing
Terhadap Total piutang bermasalah terhadap total piutang menunjukkan
yang sehat dalam pengelolaan sumber
Piutang semakin baik koperasi dalam mengelola kualitas aset
modalnya
produktifnya. Kategori optimal rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan sebesar
5%
Rasio PPAP terhadap PPAPWD merupakan rasio yang
mengukur perbandingan antara penyisihan penghapusan
aset produktif (PPAP) terhadap penyisihan piutang aset Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
produktif yang wajib dibentuk (PPAPWD) Rasio ini melakukan peningkatan terhadap jumlah
PPAP terhadap
menunjukkan kemampuan manajemen KSP dan USP Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
PPAPWD
Koperasi menyisihkan pendapatannya untuk menutupi pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
risiko (penghapusan) aset produktif yang disalurkan umum dan cadangan risiko
dalam bentuk piutang. Kategori optimal rasio PPAP
terhadap PPAPWD adalah 100%.

Rasio Cadangan risiko terhadap piutang bermasalah


merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara
cadangan risiko terhadap piutang bermasalah. Rasio ini
Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Cadangan Risiko menggambarkan besarnya cadangan risiko yang
melakukan peningkatan terhadap jumlah
Terhadap disiapkan oleh KSP dan USP Koperasi dalam mengatasi
Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Pinjaman piutang bermasalah. Semakin tinggi cadangan risiko
pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
Bermasalah terhadap piutang bermasalah menunjukkan semakin baik
umum dan cadangan risiko
koperasi dalam mengelola kualitas aset produktifnya.
Kategori optimal rasio Cadangan Risiko Terhadap
Pinjaman Bermasalah sebesar 90%

Rasio Aset tetap terhadap total aset merupakan rasio


yang mengukur perbandingan antara aset tetap dengan
total aset. Rasio ini menunjukkan persentase nilai aset
tetap terhadap total aset yang dimiliki KSP dan USP
Koperasi. Aset tetap terdiri dari aset tetap yang Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Aset Tetap digunakan dalam mendukung kegiatan operasional KSP Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
terhadap total dan USP Koperasi. Nilai rasio ini diharapkan optimal Baik modal dengan persentase internal financing
aset tidak terlalu besar dan tidak juga kekurangan, sebab jika yang sehat dalam pengelolaan sumber
semakin besar porsi aset tetap mengakibatkan jumlah modalnya
dana yang digunakan untuk pemberian pinjaman akan
semakin kecil sehingga pengelolaan keuangan menjadi
tidak produktif. Kategori optimal rasio aset tetap terhadap
total aset sebesar 15%

Rasio piutang tak tertagih terhadap total piutang


merupakan perbandingan antara piutang tidak tertagih
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
dengan jumlah piutang yang diberikan. Semakin tinggi
Piutang tak Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
nilai rasio ini menunjukkan semakin rendah tingkat
tertagih terhadap Baik modal dengan persentase internal financing
kualitas aset yang dimiliki. Semakin rendah dan kecil nilai
Total piutang yang sehat dalam pengelolaan sumber
rasio ini semakin baik dan menunjukkan kondisi yang
modalnya
baik. Kategori optimal rasio piutang tidak tertagih
terhadap jumlah piutang dan pembiayaan sebesar 5%

#NAME? #NAME?

Manajemen umum menunjukkantingkat kapasitas terkait


#NAME? dengan rencana strategis, visi, misi, sasaran dan tujuan #NAME? #NAME?
baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Manajemen kelembagaan menunjukkan tingkat kapasitas


#NAME? #NAME? #NAME?
Koperasi dalam pengelolaan kelembagaannya.
Manajemen permodalan menunjukkan tingkat
kemampuan Koperasi dalam mengelola permodalannya.
#NAME? #NAME? #NAME?
Pengaturan komposisi struktur modal yang baik mampu
mencerminkan tingkat kesehatan bagi koperasi

Manajemen aset menunjukkan tingkat kemampuan


Koperasi dalam mengelola aset yang dimilikinya. Struktur
#NAME? #NAME? #NAME?
Kualitas aset yang baik dapat memberikan dampak yang
positif bagi perkembangan koperasi

Manajemen likuiditas menunjukkan tingkat kemampuan


manajemen Koperasi dalam mengelola ketersediaan
#NAME? likuiditas koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka #NAME? #NAME?
pendeknya. Likuiditas yang optimal mampu memberikan
dampak yang baik bagi perkembangan koperasi

Manajemen risiko menunjukkan kemampuan koperasi


dalam mengelola manajemen risikonya. Pengelolaan
manajemen risiko yang baik dapat berdampak positif
#NAME? #NAME? #NAME?
bagi kemajuan koperasi dan melakukan evaluasi dini
untuk dapat terhindak dari kemungkinan kegagalan
keuangan.

Manajemen akuntabilitas menunjukkan kapasitas


Koperasi dalam mengelola laporan keuangan dan tingkat
#NAME? validitasnya. Kemampuan koperasi dalam mengelola #NAME? #NAME?
akuntabilitasnya dapat meningkatkan kepercayaan publik
khususnya anggota terhadap koperasi

EFISIENSI SEHAT

Rasio biaya operasional terhadap pendapatan


operasional merupakan perbandingan antara biaya
operasional terhadap pendapatan operasional. Biaya
operasional adalah biaya pokok ditambah dengan biaya Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Biaya Operasional
usaha bagi anggota ditambah biaya perkoperasian. Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
terhadap
Untuk USP Koperasi, biaya perkoperasian dihitung Baik modal dengan persentase internal financing
Pendapatan
secara proporsional. Semakin rendah nilai rasio biaya yang sehat dalam pengelolaan sumber
Operasional
operasional terhadap pendapatan operasional semakin modalnya
baik nilai aspek efisiensi koperasi. Kategori optimal rasio
biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto
kurang dari 90%

Rasio Biaya usaha terhadap SHU Kotor merupakan rasio


yang mengukur perbandingan antara biaya usaha
dengan SHU Kotor. Biaya usaha merupakan biaya tidak Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Biaya Usaha langsung yang muncul dari kegiatan dalam mendukung melakukan peningkatan terhadap jumlah
terhadap SHU operasional KSP dan USP Koperasi. Biaya ini Cukup Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Kotor diharapkan tidak melebihi biaya pokok yang merupakan pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
biaya langsung. Kategori optimal rasio biaya operasional umum dan cadangan risiko
pelayanan terhadap partisipasi bruto adalah kurang dari
40%
Rasio Biaya gaji karyawan terhadap total pendapatan
menunjukkan tingkat perbandingan antara gaji karyawan
Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Biaya Gaji yang dibayarkan oleh KSP dan USP Koperasi dengan
melakukan peningkatan terhadap jumlah
Karyawan total pendapatan. Semakin rendah nilai rasio antara
Kurang Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
terhadap Total biaya gaji karyawan dengan total pendapatan
pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
Pendapatan menunjukkan semakin baik nilai aspek efisiensi koperasi.
umum dan cadangan risiko
Kategori optimal rasio efisiensi pelayanan adalah kurang
dari 10%

Biaya Operasional terhadap Total Piutang. Rasio ini


menunjukkan kemampuan KSP dan USP dalam Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Biaya Operasional menghasilkan piutang yang disalurkan dengan biaya Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
terhadap Total operasional yang dikeluarkan. Semakin rendah nilai rasio Baik modal dengan persentase internal financing
Piutang ini menunjukkan KSP semakin efisien dalam mengelola yang sehat dalam pengelolaan sumber
biaya operasionalnya dalam menyalurkan pinjaman. modalnya
Kategori optimal rasio efisiensi pelayanan adalah 40%

LIKUIDITAS SEHAT

Rasio Kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek


merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan
antara kas dan bank dengan kewajiban jangka pendek.
Rasio kas dan bank terhadap kewajiban jangka pendek
merupakan kemampuan dana yang paling likuid yang Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Kas dan Bank
ada di koperasi dalam membayar kewajiban jangka melakukan peningkatan terhadap jumlah
terhadap
pendeknya. Jumlah kas dan bank memang harus Cukup Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Kewajiban Jangka
optimal, tidak juga terlalu besar karena dapat pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
Pendek
menimbulkan ketidakefisienan, namun juga tidak terlalu umum dan cadangan risiko
kecil karena ketika membayar kewajiban-kewajiban
jangka pendek jangan sampai terhambat. Kategori
optimal rasio kas dan bank terhadap kewajiban jangka
pendek adalah sebesar 10%

Rasio piutang yang diberikan terhadap dana yang


diterima merupakan perbandingan piutang yang
diberikan terhadap dana yang diterima. Rasio ini Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Piutang terhadap menunjukkan kemampuan koperasi yang seimbang melakukan peningkatan terhadap jumlah
dana yang dalam mengelola pinjaman yang diberikan serta Cukup Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
diterima kemampuan memperoleh pendanaan. Nilai rasio ini pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
makin tinggi semakin baik. Kategori optimal rasio umum dan cadangan risiko
pinjaman yang diberikan terhaap dana yang diterima
adalah sebesar 90%.

Rasio ini mengukur perbandingan aset lancar dengan


kewajiban lancar. Makin tinggi nilai rasio ini menunjukkan Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Aset Lancar
tingkat likuiditas koperasi yang makin baik. Karena Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
terhadap
menunjukkan kemampuan aset lancar dalam memenuhi Baik modal dengan persentase internal financing
Kewajiban Jangka
kewajiban jangka pendeknya. Kategori optimal rasio aset yang sehat dalam pengelolaan sumber
Pendek
lancar terhadap kewajiban jangka pendek adalah modalnya
sebesar 125%
Rasio kas dan bank terhadap total aset merupakan
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
perbandingan antara kas dan bank dengan total aset.
Kas & Bank Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Rasio ini bermanfaat untuk melihat jumlah aset lancar
terhadap Total Baik modal dengan persentase internal financing
yang dimiliki koperasi. Nilai rasio ini perlu optimal tidak
Aset yang sehat dalam pengelolaan sumber
terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Kategori optimal
modalnya
rasio kas bank terhadap total aset sebesar 10%

rasio ini membandingkan antara nilai investasi jangka


Koperasi perlu mempertahankan kondisi
panjang dibandingkan dengan total aset. Investasi
Investasi Jangka Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
jangka panjang sebaiknya optimal tidak terlalu besar,
Panjang terhadap Baik modal dengan persentase internal financing
karena lebih utama dana di distribusikan sebagai
Total Aset yang sehat dalam pengelolaan sumber
piutang. Kategori optimal rasio investasi jangka panjang
modalnya
terhadap total aset adalah sebesar 5%

RENTABILITAS SEHAT
Rasio Rentabilitas aset adalah perbandingan antara sisa Koperasi perlu mempertahankan kondisi
hasil usaha setelah pajak yang diperoleh dengan aset Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Rentabilitas Aset
yang dimiliki . Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Baik modal dengan persentase internal financing
(Return on Asset)
Kategori optimal rasio rentabilitas aset adalah sebesar yang sehat dalam pengelolaan sumber
7% modalnya

Rasio rentabilitas ekuitas adalah rasio yang mengukur


SHU bersih setelah pajak dibandingkan total modal Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Rentabilitas sendiri. Rasio rentabilitas ekuitas ini dimaksudkan untuk Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Ekuitas (Return mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh laba Baik modal dengan persentase internal financing
on Equity) atau keuntungan dari ekuitas yang dikelola. Semakin yang sehat dalam pengelolaan sumber
tinggi rasio ini semakin baik. Kategori optimal rasio modalnya
rentabilitas ekuitas adalah sebesar 10%

Rasio kemandirian operasional pelayanan ini


dimaksudkan untuk mengukur kemandirian koperasi Koperasi perlu mempertahankan kondisi
dalam pelayanan operasional untuk anggota. Semakin Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Kemandirian
tinggi semakin baik. Rasio kemandirian operasional Baik modal dengan persentase internal financing
Operasional
adalah partisipasi netto dibandingkan biaya usaha yang sehat dalam pengelolaan sumber
ditambah biaya perkoperasian. Kategori optimal rasio modalnya
kemandirian operasional adalah sebesar 120%

Rasio SHU bersih terhadap total pendapatan adalah


rasio yang membandingkan antara SHU dengan total
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
SHU Bersih pendapatan. Rasio ini menunjukan kemampuan KSP dan
Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
terhadap Total USP Koperasi dalam menghasilkan SHU dari
Baik modal dengan persentase internal financing
Pendapatan pendapatan yang diperoleh. Semakin besar nilai rasio ini
yang sehat dalam pengelolaan sumber
(NPM) menunjukkan semakin baik KSP dan USP dalam
modalnya
mengelola sumber daya keuangan koperasi. Kategori
optimal NPM sebesar 15%

PERTUMBUHAN SEHAT
Rasio Pertumbuhan aset menunjukkan perbandingan
Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
antara aset periode berjalan dengan periode
melakukan peningkatan terhadap jumlah
Pertumbuhan sebelumnya. Pertumbuhan aset yang positif
Kurang Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Aset menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengelola
pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
sumber daya keuangan koperasi. Kategori optimal rasio
umum dan cadangan risiko
pertumbuhan aset sebesar 5%
Rasio Pertumbuhan dana yang diterima menunjukkan
kepercayaan anggota maupun non anggota terhadap
koperasi. Semakin bertambahnya nilai dana yang
diterima dari tahun sebelumnya menggambarkan
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
ketersedian dana yang lebih besar untuk dapat
Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Pertumbuhan disalurkan dalam bentuk pinjaman dan pembiayaan.
Baik modal dengan persentase internal financing
Dana diterima Rasio ini membandingkan nilai dana yang diterima tahun
yang sehat dalam pengelolaan sumber
berjalan dengan dana yang diterima tahun sebelumnya.
modalnya
Jika nilai pertumbuhan dana yang diterima negatif
menunjukkan bahwa terjadi penurunan terhadap
ketersediaan dana yang diterima tersebut. Kategori
optimal rasio pertumbuhan dana diterima sebesar 5%.

Koperasi perlu mempertahankan kondisi


Rasio Pertumbuhan ekuitas mengukur perubahan dari
Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Pertumbuhan ekuitas tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Baik modal dengan persentase internal financing
Ekuitas Semakin tinggi nilai rasio ini semakin baik. Kategori
yang sehat dalam pengelolaan sumber
optimal rasio pertumbuhan ekuitas adalah sebesar 5%.
modalnya
Rasio Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih merupakan rasio
yang membandingkan antara hasil usaha bersih tahun
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
tertentu dengan hasil usaha bersih tahun sebelumnya.
Pertumbuhan Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Nilai yang tumbuh secara positif pada setiap tahunnya
Hasil Usaha Baik modal dengan persentase internal financing
menunjukkan kondisi yang baik. Namun sebaliknya
Bersih yang sehat dalam pengelolaan sumber
kondisi yang negatif menunjukkan kondisi yang kurang
modalnya
baik. Kategori optimal rasio pertumbuhan hasil usaha
bersih sebesar 5%.

Rasio Pertumbuhan Pinjaman yang diberikan


menunjukkan perbandingan antara pinjaman yang
diberikan tahun berjalan dengan pinjaman yang diberikan Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
Pertumbuhan pada tahun sebelumnya. Semakin tinggi nilai rasio ini melakukan peningkatan terhadap jumlah
Piutang dan semakin baik sebab menunjukkan potensi pinjaman yang Cukup Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
Pembiayaan tersalurkan semakin besar selama nilainya tumbuh pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
posistif. Namun jika nilai ini tumbuh dengan nilai negatif umum dan cadangan risiko
menunjukkan kondisi yang kurang baik. Kategori optimal
rasio pertumbuhan pembiayaan sebesar 5%.

ASPEK JATIDIRI SEHAT


Rasio pendapatan utama terhadap total pendapatan
merupakan rasio yang membandingkan antara
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
pendapatan operasional utama dengan total
Pendapatan Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
pendapatan. Semakin tinggi nilai ini semakin baik sebab
Utama terhadap Baik modal dengan persentase internal financing
sumber utama pendapatan adalah dari pinjaman yang
Total Pendapatan yang sehat dalam pengelolaan sumber
diberikan kepada anggota. Kategori optomal rasio
modalnya
pendapatan utama terhadap total pendapatan adalah
sebesar 85%

Members Share Capital effect menunjukkan


SHU Bersih perbandingan SHU Bersih dengan simpanan pokok dan Koperasi perlu mempertahankan kondisi
terhadap simpanan wajib. Rasio ini menunjukan kontribusi modal Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Simpanan Pokok yang berasal dari anggota terhadap keuntungan. Selain Baik modal dengan persentase internal financing
dan Simpanan itu, rasio ini menunjukan seberapa jauh tanggungan akhir yang sehat dalam pengelolaan sumber
Wajib yang dipikul oleh anggota ketika terjadi risiko. Kategori modalnya
Optimal rasio members share capital effect sebesar 30%
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Partisipasi Rasio partisipasi simpanan anggota menunjukkan tingkat Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
Simpanan keaktifan anggota dalam hal simpanan. Kategori optimal Baik modal dengan persentase internal financing
Anggota rasio partisipasi simpanan anggota sebesar 75% yang sehat dalam pengelolaan sumber
modalnya
Koperasi perlu mempertahankan kondisi
Rasio pelayanan anggota adalah perbandingkan antara
Tingkat Ekuitas terhadap Total Aset agar struktur
dana yang disalurkan kepada anggota dibandingkan
Pelayanan Baik modal dengan persentase internal financing
dengan dana yang dihimpun dari anggota. Kategori
Anggota yang sehat dalam pengelolaan sumber
optimal adalah sebesar 100%.
modalnya

Rasio biaya pembinaan, pendidikan dan pelatihan


pengurus, pengawas dan anggota koperasi terhadap
SHU Bersih merupakan rasio yang membandingkan
antara biaya pembinaan, pendidikan dan pelatihan
Koperasi perlu melakukan Evaluasi dengan
pengurus, pengawas dan anggota koperasi dengan SHU
Biaya Pembinaan melakukan peningkatan terhadap jumlah
Bersih. Rasio ini mengukur upaya dalam meningkatkan
terhadap SHU Tidak Baik Ekuitasnya melalui penambahan simpanan
kapasitas koperasi untuk pembinaan, pendidikan dan
Bersih pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan
pelatihan penting dilakukan agar kompetensi dan
umum dan cadangan risiko
kemampuan sumber daya manusia pengurus dan
pengelola dapat memenuhi standar pelayanan. Kategori
optimal rasio biaya pembinaan terhadap SHU bersih
sebesar 5%.

Anda mungkin juga menyukai