Anda di halaman 1dari 27

SOSIALISASI SUB

NASIONAL FOLLU NET


SINK 2030 BIDANG
PENINGKATAN CADANGAN
KARBON DI PROVINSI
SULAWESI BARAT

BIDANG II
PENINGKATAN CADANGAN
KARBON

SULAWESI BARAT, 13 Februari 2023


ORGANISASI
PENGELOLAAN PENANGGUNG JAWAB
TIM PENGARAH
KEGIATAN FOLU
NETSINK 2030 TIM AHLI
KETUA PELAKSANA
KETUA HARIAN

KETUA BID I KETUA BID II KETUA BID IV KETUA BID V


KETUA BID III
PENGELOLAAN HUTAN PENINGKATAN PENGELOLAAN INSTRUMEN DAN
KONSERVASI
LESTARI CADANGAN KARBON EKOSISTEM GAMBUT INFORMASI

POKJA POKJA
REHABILITASI POKJA RESTORASI-
HUTAN DAN MANGROVE REPLIKASI
LAHAN EKOSISTEM,
RTH DAN
EKORIPARIAN

K/L, PEMDA DAN PELAKSANA TEKNIS LAPANGAN/TAPAK


BIDANG PENINGKATAN CADANGAN KARBON
TUGAS
Menyusun guidline, memantau, dan mengevaluasi implementasi:
▪ Penanaman hutan tanaman lahan mineral, penanaman hutan tanaman
lahan gambut, serta pengayaan dan rehabilitasi hutan dan lahan.
▪ Penanaman mangrove
▪ Restorasi ekosistem, ruang terbuka hijau dan ekoriparian;
ANGGOTA
KEGIATAN FOLU Pengurangan
Laju
NET SINK 2030 Deforestasi
• PCK rotasi: lokasi prioritas pada area dengan
IPL relative tinggi yang tutupan lahannya tidak
Lahan Pengurangan
Pengelolaan produktif, lahan budidaya semusim dan
Mineral Laju
mangrove perkebunan yang masuk dalam arahan
Deforestasi produksi dan berada pada kawasan hutan
Lahan Gambut produksi (bukan lahan gambut)

Konservasi • PCK non rotasi: lokasi prioritas pada area


Pengurangan dengan IPL relative tinggi yang tutupan
Keanekaraga Laju Degradasi lahannya tidak produktif, lahan budidaya
man Hayati Lahan Mineral semusim dan perkebunan yang masuk dalam
arahan lindung untuk area dalam kawasan
hutan produksi dan kawasan hutan lindung
Mitigasi (bukan lahan gambut)
Perbaikan Sektor Pengurangan
Laju Degradasi
Tata Air Kehutanan Lahan Gambut
Gambut Dan Lahan

Pembangunan
Hutan
Restorasi Tanaman
Gambut

Pengelolaan
Rehabilitasi
RO8 Non Rotasi
Hutan Lestari
Rehabilitasi
Dengan
RO7 Rotasi
LUAS AREA
PELAKSANAAN AKSI
MITIGASI
FOLLU Net Sink 2030 (HA)

ACEH: 63.152,73 KALIMANTAN


UTARA: 111.728 MALUKU UTARA:
83.582
GORONTALO:
RIAU: 575.251 KALIMANTAN TENGAH: 18.153
SUMATERA 1.642.500
UTARA: 201.516 KALIMANTAN MALUKU:
BARAT: 1.474.410 SULAWESI 142.099
UTARA: 1.963
KALIMANTAN
SUMATERA PAPUA BARAT:
TIMUR: 1.670.907
BARAT: 67.828 58.771

SULAWESI
JAMBI: 364.189 TENGAH: 86.478 PAPUA: 200.527

SULAWESI BARAT:
BENGKULU: BANGKA BELITUNG: 16.555
70.284 101.335 SULAWESI
TENGGARA: 36.329
KALIMANTAN
SELATAN: 319.932 SULAWESI
SUMATERA
SELATAN: 16.152
SELATAN: 769.954

LAMPUNG:
115.678
NUSA TENGGARA
TIMUR: 4.383
NUSA TENGGARA
BARAT: 37.436
A. INDENTIFIKASI LOKASI PCK

Pemangku Kawasan Jenis Pengelolaan


Ditjen PHL HP – Non PBPH
Analisis Identifikasi HPK
Lokus L
Kawasan Hutan
O HTI (PBPH – HTI)
K HPH (PBPH – HA)
U RE (PBPH RE)
Aksi Mitigasi Pemangku Kawasan S KPHL – Non PIAPS
Ditjen KSDAE Konservasi
P
Ditjen PSKL KPHL – PIAPS
C
KPHP – PIAPS
Koordinasi & K APL
Kolaborasi PEMDA PEMDA – Non HGU
Berbagai Pihak
PEMDA – HGU

KOORDINASI AKSI MITIGASI DAN PEMANGKU KAWASAN dilakukan oleh


masing-masing pokja di Bidang PCK untuk sinkronisasi target, strategi, dan kegiatan PCK.
LUAS AREAL PELAKSANAAN PROGRAM AKSI MITIGASI MENURUT
PEMANGKU KAWASAN PADA INDEKS PRIORITAS (IPL) 7,8, DAN 8
LUAS AREAL PELAKSANAAN PROGRAM AKSI MITIGASI MENURUT
PEMANGKU PADA BIDANG PENINGKATAN CADANGAN KARBON
LUAS AREAL PELAKSANAAN PROGRAM AKSI MITIGASI MENURUT
PEMANGKU PADA BIDANG PENINGKATAN CADANGAN KARBON
TARGET LUAS PRIORITAS FOLLU NET SINK pada masing-masing RO

No RO Arahan Kriteria* Deskripsi Luas (ha)


1 RO7 Rotasi 1 Tanpa PBPH dan PIAPS 1,271,132
(HTR)
2 PBPH 2,836,021
3 PBPH-HA dan PBPH-RE 1,006,157
4 APL dan HGU 2,232,994
Total RO7 7,346,304
2 RO8 Non 1 Tanpa PBPH dan PIAPS 535,552
rotasi (HTR)
2 PBPH 1,128,598
3 HL tanpa PBPH 217,894
4 HK 669,954
5 PIAPS (HL) 197,036
6 APL dan HGU 225,046
Total RO8 2,974,080
Total RO7+RO8 10,320,384
Kegiatan RHL PCK pada areal yang
DIBEBANI IZIN/PBPH

No RO Arahan Kriteria* Deskripsi Luas (ha)


1 Non PBPH dan KPHP 1,271,132
No RO Arahan Kriteria* Deskripsi Luas 1 RO7 ROTASI PIAPS
(ha) 4 APLnon HGU 2,011,174
2 PBPH 2,836,021 Total RO7 3,282,306
1 RO7 ROTASI 3 PBPH-HAdan 1,006,157 1 HP non PBPH 535,552
PBPH-RE 3 HLnon PBPH 217,894
2 RO8 Non 4 HK 669,954
4 APL- HGU 221,820
ROTASI 5 PIAPS (HP) 197,036
Total RO7 4,063,998
6 APLnon HGU 191,558
2 PBPH 1,128,598 Total RO8 1,811,994
2 RO8 Non
ROTASI 6 APL- HGU 33,488 Total RO7+RO8 5,094,300

Total RO8 1,162,086


Total RO7+RO8 5,226,084

Kegiatan RHL PCK pada areal Non PBPH


RENCANA OPERASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA ESKTOR KEHUTANAN DAN LAHAN 2030
DI PROVINSI SULAWESI BARAT
NO JENIS LUASAN (HA)
1 Luas area yang masih berhutan alam di dalam kawasan hutan produksi (di dalam dan luar konsesi-mineral) 288.126
2 Luas area yang masih berhutan alam di dalam kawasan hutan produksi dengan tingkat risiko sedang sampai agak tinggi (IPL 5-6) di dalam 712
konsesi-mineral)
3 Luas lahan berhutan alam pada area non-KPHP untuk semua wilayah prioritas (IPL1-9) 4.149
4 Luas lahan berhutan alam pada area KPHL untuk semua wilayah prioritas (IPL1-9) (di dalam dan luar konsesi-mineral) 265.353
5 Luas lahan berhutan alam pada area KPHK untuk semua wilayah prioritas (IPL1-9)-mineral 179.705
6 Luas lahan berhutan alam pada Area Penggunaan Lain (APL) pada semua wilayah prioritas (IPL1-9) – pada APL HGU dan non HGU- 28.247
mineral
7 Luas lahan berhutan alam pada area APL-Non HGU dengan indeks lokasi prioritas sedang sampai agak tinggi (IPL 5-6) 21.305
8 Luas lahan berhutan alam pada area APL-HGU dengan indeks lokasi prioritas sedang sampai agak tinggi (IPL 5-6) 304
9 Potensi luasan area perlindungan hutan alam primer di PBPH-HA dan PBPH-HT 16.156
10 Potensi luasan area perlindungan hutan alam primer di PBPH-HA dan PBPH-HT 16.177
11 Potensi luas pembangunan hutan tanaman di lahan tidak produktif dalam Kawasan PBPH-HT menurut prioritas lokasi (IPL 1-4) 3.303
12 Sebaran lokasi lahan potensial untuk pembangunan Hutan Tanaman Rakyat di lokasi PIAPS KPHP menurut indek prioritas lokasi (IPL 1-4) 492
13 Area dalam konsesi hutan yang potensial untuk pelaksanaan kegiatan RIL, SILIN dan kegiatan pengayaan (Enriched Natural Regeneration, 10.200
ENR)
14 Luas area pelaksanaan program aksi mitigasi pencegahan/penurunan laju deforestasi 20.761
15 Luas area pelaksanaan program aksi mitigasi perlindungan hutan dari deforestasi Ditjen PHL (Planned Deforestation) 2.402
16 Luas area pelaksanaan program aksi mitigasi perlindungan hutan dari deforestasi berdasarkan jenis pengelolaan pada pemangku kawasan 18.359
Pemerintah Daerah (Planned Deforestation dan Unplanned Deforestation)
17 Luas area pelaksanaan program aksi mitigasi perlindungan hutan di wilayah konsesi dari degradasi (Planned Deforestation) 4.788
18 Luas area pelaksanaan program aksi mitigasi pembangunan hutan tanaman menurut pemangku Kawasan pada PHL (PBPH HT) dan 1.596
PSKL (KPHP-PIAPS)
19 Luas area pelaksanaan program aksi rehabilitasi non-rotasi menurut pemangku Kawasan (Pemda) 472
20 Rencana pembangunan pembibitan dengan pola KPBU 2022-2023 (lahan kritis 101.903Ha dengan target produksi 5 juta batang/tahun) 10
21 Luas area pelaksanaan program aksi rehabilitasi non rotasi dalam kawasan Pemerintah Daerah (PEMDA-HGU) 466
22 Luas area pelaksanaan program aksi rehabilitasi dengan rotasi dalam kawasan Pemerintah Daerah Non HGU 10.387
23 Luas area (ha) pelaksanaan program konservasi keanekaragaman hayati pada Area bernilai konservasi tinggi, Area berisiko tinggi 749.541
mengalami unplanned deforestasi, dan Area berisiko rendah mengalami unplanned deforestasi)
B. REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
Strategi
1. Menetapkan dan me-register Lokus PCK
2. Menentukan penanggungjawab aksi mitigasi
3. Mengintegrasikan rencana aksi mitigasi
4. Membangun komitmen para pemangku
5. Mendorong pelaksanaan keguatan RHL rotasi dan non
rotasi khususnya pada areal berizin
6. Membangun dan menguatkan kelembagaan
7. Memobilisasi dan diversifikasi sumber pendanaan
8. Membangun sistem monitoring dan evaluasi
9. Membangun aspek ekonomi
10. Mengoptimalkan peran iptek
STRATEGI KEGIATAN TARGET
Register Lokus Fasilitator pada KPH dan Pemda Seluruh KPHL, KPHP, KPHK
Target dan Menentukan dan Penentapan
Peraturan / SK
menetapkan penanggungjawab lokus
Kegiatan penanggungjawab lokus
Penyediaan bibit dari seluruh persemaian/tempat
Penyediaan bibit
Pelaksanaan aksi mitigasi RHL produksi bibit di Indonesia, penanaman
rehabilitasi, penanaman
dan pemeliharaan
Kegiatan RHL yang dilakukan dengan dan pemeliharaan
Pendampingan, Pembentukan Tim Pendampingan,Pembinaan dan Pengendalian
kegiatan utama meliputi:
Pendorong kegiatan RHL Pembina dan Pengendali RHL dan pelaksanaan RHL
- penanaman hutan tanaman lahan
mineral, Pengawasan dan Pengendalian Menjamin keberhasilan tanaman
- penanaman hutan tanaman dan Pelatihan SDM KPH, KUPS
Penguatan kelembagaan
Pendampingan SDM KPH, KUPS
pengayaan
Mendapatkan sumber pendanaan lain (APBD,
- RHL; Diversifikasi
Fasilitasi dan Sosialisasi sukuk hijau, investasi, dana hibah, kewajiban
- Serta bangunan konservasi tanah. sumber pendanaan
rehabilitasi DAS IPPKH, CSR, dan dana masyarakat)
Fasilitasi kegiatan RHL berbasis
Terbentuknya hasil RHL yang memberi
Pembangunan akses pasar komoditi dan akses
manfaat ekonomi serta tersedianya akses
terhadap pasar/modal
pasar/modal
Dapat ditentukan jenis dan luasan RHL yang
Riset
sesuai dengan tapak dan pasarnya
Sistem aplikasi untuk penyajian data dan
Pengoptimalan peran IPTEK Pengembangan Sistem Informasi
informasi
Aplikasi penelitian untuk mendukung kegiatan
Penerapan IPTEK dan Inovasi
RHL
Penerapan monitoring dan
Monitoring dan Evaluasi Progres tahunan kegiatan RHL
evaluasi tahunan pada lokasi RHL
SASARAN LOKASI REFORESTASI DAN AFORESTASI UNTUK KESTABILAN
BENTANG ALAM DAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
Tingkat kekritisan Kerawanan
hutan/lahan Bencana
• Rawan limpasan
• Lahan kritis • Rawan longsor
• Kekritisan daerah resapan

Prioritas Sasaran lokasi


• 108 DAS Prioritas • Dalam kawasan hutan(Pertanian,
• DTA Danau/waduk prioritas Perkebunan, Lahan Terbuka)
• Program unggulan • Luar Kawasan Hutan (Lahan
• Cekungan/imbuhan air tanah terbuka)
• Destinasi wisata
• RKP
EKOSISTEM GAMBUT EKOSISTEM DARATAN EKOSISTEM MANGROVE

PETA LAHAN KRITIS + PETA KEKRITISAN DAERAH DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PETA
RESAPAN + PETA RAWAN BENCANA
RURHL DAS UNTUK MENDUKUNG
LAHAN KRITIS
GAMBUT
LAHAN KRITIS
MANGROVE
PROGRAM REFORESTASI DAN
SATUAN PEMETAAN SASARAN
RHL (SPSR) AFORESTASI
TUTUPAN LAHAN

SPSR TERPILIH

FUNGSI KAWASAN
TATA RUANG RKTN

PETA INDIKATIF
VERIFIKASI: RURHL KEBIJAKAN
CSRT, CEK PRIORITAS
PETA PERIZINAN
LAPANGAN PETA ADMINISTRASI
(LERENG, SOSIAL EKONOMI
TUTUPAN LAHAN) KELEMBAGAAN
OVERLAY DENGAN PETA
PETA RURHL DAS
TARGET LOKASI DAN LUAS
BERDASARKAN IPL-FOLLU NET
SINK
APBD APBN SWASTA/MASYARAKAT
FUNGSI KAWASAN HUTAN
NO. BPDAS JUMLAH
KSA/KPA HL HPT HP HPK APL
1 AGAMKUANTAN 207 15,269 17 9 15,502
2 AKEMALAMO 15 345 49,468 59,594 29,687 1,059 140,168
3 ASAHANBARUMUN 189 29,998 26,577 56,716 14,821 6,493 134,795
4 BARITO 9,592 24,839 91,425 408,813 281,343 236,943 1,052,954
5 BATANGHARI 31,841 3,220 17,847 213,807 607 19,478 286,800
6 BATURUSACERUCUK 234 949 96,377 2,974 100,534
7 BENAIN NOELMINA 53 3 4,346 1,173 5,575
8 BONE BOLANGO 1 11,682 6,129 1,989 182 19,983
9 DODOKAN MOYOSARI 1,099 919 11,389 26,386 454 40,247
10 INDRAGIRI ROKAN 96,401 30,825 173,551 264,058 314,522 19,204 898,562
11 JENEBERANG SADDANG 342 4,551 6,059 10,951
Target luas dan lokasi RHL 12 KAHAYAN 167,568 58,483 246,727 689,133 492,107 297,169 1,951,187
13 KAPUAS 139,842 76,434 433,424 800,865 31,992 184,625 1,667,182
berdasarkan wilayah kerja 14 KETAHUN 30,184 17,635 5,097 39,071 91,986
BPDAS 15 KRUENG ACEH 49 2,860 5,949 46,576 3,443 3,474 62,352
16 KARAMA 6 1,621 1 25 1,652
17 MAHAKAMBERAU 158,577 27,394 202,309 491,915 38,134 1,004,873 1,923,201
18 MEMBERAMO 0 571 33,588 151,701 4,564 1,524 191,948
19 MUSI 51,041 50,350 65,082 392,071 162 157,366 716,070
20 PALU POSO 115 651 42,046 16,065 648 8,155 67,681
21 REMU RANSIKI 559 13,263 34,072 16,933 4,843 69,670
22 SAMPARA 1 4 31,273 2 57 31,339
23 TONDANO 2,007 16 2,022
24 WAEHAPU BATUMERAH 15 281 51,200 53,634 20,909 1,898 127,937
25 WAMPU SEI ULAR 57 15,105 6,157 4 1,617 22,939
26 WAY SEPUTIH SEKAMPUNG 15,700 21,357 127,786 27,023 191,867
JUMLAH 672,330 360,288 1,512,448 4,002,408 1,251,885 2,025,746 9,825,105
Membangun
komitmen para
pemangku kawasan
Mendorong kegiatan RHL (rotasi
dan non rotasi) khususnya pada
areal berizin sesuai rencana
pengelolaan

Penyediaan bibit/sarana
persemaian berkualitas
Rehabilitasi Hutan
Dan Lahan Penguatan
kelembagaan
pengelola RHL

Mobilisasi dan
diversifikasi sumber
pendanaan selain APBN

Optimalisasi
Langkah – Langkah teknologi
FOLLU Net Sink 2030
Pemenuhan kondisi
pemungkin

Mangrove Implementasi aksi

Restorasi Replikasi Ekosistem,


Ruang Terbuka Hijau Dan
Ekoriparian
Keberlanjutan
LOKUS PELAKSANAAN PROGRAM AKSI MITIGASI
FOLLU NET SINK 2030 PROV. SULAWESI BARAT

PCK Rotasi PCK Non Rotasi


432.31
No Kabupaten Grand Total
HPT APL HL HPK HPT
Pasangkayu 1 Mamasa 24,78 6,24 957,43 988,45
63.03 2 Mamuju 0,64 3,37 4,01
35.64 3 Mamuju Tengah 122,84 35,64 158,48
Mamuju Tengah
4 Pasangkayu 63,03 432,31 495,34

122.84 Total 185,87 24,78 6,24 0,64 1.428,75 1.646,28


3.37
0.64
Mamuju

957.43
Total Luas PCK Rotasi
Mamasa 6.24 dan Non Rotasi
24.78
1.646,28 ha
0 200 400 600 800 1000 1200
PCK Non Rotasi HPT PCK Non Rotasi HPK PCK Non Rotasi HL
PCK Non Rotasi APL PCK Rotasi HPT
Pemulihan
DAS rawan
bencana
Perlindungan Rehabilitasi
DTA waduk dan
sempadan/ecori hutan dan
parian lahan kritis

Upaya RHL:
1. RHL Vegetatif
Perlindungan Rehab DAS a. Di luar kawasan (hutan rakyat,
dan dan
peningkatan hutan kota, penghijauan lingkungan)
reklamasi
nilai estetis
bekas b. Di dalam kawasan (reboisasi)
kawasan wisata
unggulan Sasaran tambang c. Penyediaan bibit gratis (penanaman
RHL 25 pohon/orang)
2. RHL Sipil Teknis (dam pengendali, dam
penahan, gully plug, sumur resapan)
Pemulihan Calon 3. Pemberdayaan masyarakat (pelatihan,
ekosistem
kawasan ibukota penyuluhan, penyediaan sarana dan
konservasi negara prasarana, sosialisasi dan diseminasi)
Kawasan
Areal lindung dan
bekas budidaya di
terbakar luar
kawasan
BIBIT PERSEMAIAN
UNTUK MENDUKUNG
PENCAPAIAN RHL

RHL
APBN

BIBIT
PERSEMAIAN

SWADAYA
MASYARAKAT
RHL
(PENGHIJAUAN
LINGKUNGAN) DAK
POTENSI KETERSEDIAAN BIBIT
SEBARAN PERSEMAIAN PERMANEN DAN PUSAT PERSEMAIAN

Persemaian Permanen

Pusat Persemaian

Pusat Persemaian Rumpin PP BPTH Wil. I, SumSel PP BPTH Wil. II, SulSel PP Semarang, Jawa Tengah
KOLABORASI BERSAMA RHL NON
ROTASI

PERENCANAAN PELAKSANAAN
PASCA DAL-
P-2 RHL WAS

• LOKASI -> DITJEN PHL, PKTL, PDASRH, KSDAE, PPKL, BRGM, PSKL, PEMDA
• POKMAS & PENDAMPING -> DITJEN PHL, PDASRH, KSDAE, PPKL, BRGM, PSKL, BP2SDM,
PEMDA
• PENGELOLAAN HASIL RHL -> DITJEN PHL, PDASRH, KSDAE, PPKL, BRGM, PSKL, BP2SDM,
PEMDA
• PENDANAAN -> SETJEN, ITJEN, DITJEN PHL, PKTL, PDASRH, KSDAE, PPKL, BRGM, PSKL,
PEMDA
• PENGENDALIAN & PENGAWASAN -> SETJEN, ITJEN, DITJEN PHL, PKTL, PDASRH, KSDAE,
PPKL, BRGM, PSKL, PEMDA, GAKKUM
KOLABORASI PENDANAAN

Pemerintah Korporasi Masyarakat


APBN

• Rehabilitasi • Pemegang ijin • Perhutanan APBD


Hutan Dan • Rehabilitasi sosial (PS)
Alam (di dalam DAS (IPPKH) • Swadaya INVESTASI SWASTA
dan di luar • CSR pemegang masyarakat
kawasan), ijin (system adopsi HIBAH DN/LN
dengan sumber pohon, hutan
pembiayaan rakyat, dll) SUMBER DANA LAINNYA
melalui APBN,
DAK, APBD, APBN 2023: INTERNASIONAL
dan DBH ▪ RHL -> 220 Ha KORPORASI
[P0]; 1.000 Ha NASIONAL
▪ Mangrove -> 25 - Rehab DAS
Ha [P0] - Potensi 621 ha
▪ BKTA – 55 Unit (2 PPKH)

APBD/DBH 2023: -
RHL di Dalam
Kawasan

Pelaksanaan • BPDASHL
• BPDASHL
PERAN PARA • Pemangku • BPDASHL
• Pemangku kawasan
• Ditjen PDASRH
PIHAK DALAM kawasan • Pemangku kawasan
• Masyarakat
• Ditjen PHL
• Ditjen KSDAE
PELAKSANAAN
Monitoring &
AKSI MITIGASI Perencanaan
Evaluasi

RHL di Luar
Kawasan
Perencanaan Pelaksanaan Monitoring
Pelaksanaan
• Pra kondisi • Penyediaan & Evaluasi • BPDASHL
bibit
• Pemerintah
• Penyusunan • Monitoring • Ditjen PDASRH
rantek • Penanaman Daerah • Masyarakat
• Evaluasi • Pemerintah
• Penilaian dan • Pemeliharaan • Tindak lanjut Daerah
Pengesahan
rantek Monitoring &
Perencanaan
Evaluasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai