FASILITATOR NASIONAL P5
JEVIE JANE MALIANGKAY,S.PD
A PA I T U P R O F I L P E L A J A R PA N C A S I L A ?
• “PELAJAR INDONESIA MERUPAKAN PELAJAR
SEPANJANG HAYAT YANG KOMPETEN, BERKARAKTER,
DAN BERPERILAKU SESUAI NILAI-NILAI PANCASILA.”
• TUJUAN : untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan untuk
menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Dalam hal ini, peserta
didik Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global
yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
• Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan
yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam
diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan
pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan
profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler
• Projek profil dilakukan melalui pendampingan,
pengulangan dan pembiasaan baik di sekolah maupun di
rumah
M E N G A PA P E R L U N YA P R O J E K P E N G U ATA N
P R O F I L PA N C A S I L A?
• Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter
• kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Mandiri.
Bernalar kritis.
Kreatif.
M I S K ON SEPS I
P5
• Penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam konteks
perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional.
• Menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD. Alokasi waktu pembelajaran
di PAUD usia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun paling sedikit
900 (sembilan ratus) menit perminggu. Alokasi waktu di PAUD usia 3 (tiga)
tahun sampai dengan 4 (empat) tahun paling sedikit 360 (tiga ratus enam
puluh) menit perminggu.
JENJANG SD
JENJANG SMP
1. PENGALOKASIAN JAM PELAJARAN (JP)
• Sekolah menganggap jam pelajaran P5 terintegrasi dengan mata pelajaran lain.
Akibatnya, disusunlah JP P5 menjadi satu dengan JP mata pelajaran (intrakurikuler).
Padahal seharusnya jam pelajaran untuk P5 secara tegas harus terpisah dari jam
pelajaran mata pelajaran (dialokasikan tersendiri) yaitu kira-kira 20-30% dari jumlah JP
intrakurikuler ditambah jumlah JP kokurikuler (P5) dalam setahun.
• Jumlah total JP ini sudah tercantum dalam struktur kurikulum sekolah berdasarkan
jenjangnya sebagaimana tercantum dalam Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022
tentang Perubahan atas Kepmendikbudristek Dikti Nomor 56 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Misalnya untuk jenjang SD
kelas 1, jam pelajaran P5 adalah sebanyak 252 JP, yang diperoleh dari pengurangan total
jam pelajaran dalam setahun yaitu sejumlah 1080 dikurangi JP intrakurikuler yang
berjumlah 828 JP.
2 . P E N JA D WA L A N
• Karena P5 JP-nya dialokasikan tersendiri, maka penjadwalannya juga
tersendiri. Penjadwalan jam P5 bisa secara mudah dilakukan lewat
model blok atau secara reguler seperti pengaturan jadwal mata
pelajaran pada umumnya. Bila secara blok, maka jam P5 bisa diatur
untuk dialokasikan pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, setiap hari
Jumat; tiap hari setiap 2 jam terakhir; atau bahkan pada bulan
tertentu saja, bergantung kepada pengaturan oleh sekolah.
Prinsipnya adalah yang paling mudah dilaksanakan oleh sekolah
tersebut.
3. P5 DIANGGAP TIDAK BERBEDA DARI
P R O G R A M P E N G U ATA N P E N D I D I K A N K A R A K T E R
( P P K ) PA D A K U R I K U L U M 2 0 1 3
• Pada PPK, nilai-nilai karakter yang perlu dicapai siswa tidak secara tegas dituangkan
dalam kegiatan pembelajaran, tetapi terintegrasi dengan implementasi pembelajaran
pada mata pelajaran. Adapun untuk P5, nilai-nilai karakter dan kompetensi secara
tegas dituju melalui pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan
Profil Pelajar Pancasila. Bahkan nilai-nilai karakter tersebut sudah diberikan batasan
yang jelas capaiannya untuk setiap fase peserta didik sebagaimana tertuang pada
Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum Asesmen dan Perbukuan Nomor
009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila
pada Kurikulum Merdeka.
PA N D U A N P 5 ?
• Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis
projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan
karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
• Dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran
projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
N O T E : K O K UR I K UL E R ( K E GI A T A N B E R K A I T A N D E N GA N
I N T R A K UR I K UL E R ( K UN J UN GA N M US E UM ,O UT B O N D D L L
D A M PA K P 5 D A L A M D U N I A U S A H A D A N
INDUSTRI (DUDI BAGI JENJANG SMK
• Berpusat Pada Peserta Didik. Bahan pembelajaran projek dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan peserta
didik, minat peserta didik, dan perkembangan sesuai fase elemen dan sub-elemen dari dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Setiap kegiatan projek dapat mengasah kemampuan murid dalam memunculkan inisiatif serta meningkatkan daya untuk
2 menentukan pilihan dan memecahkan masalah yang diangkat dalam projek.
• Holistik. Bahan pembelajaran projek dikembangkan dengan memperhatikan tema secara utuh dan melihat
keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap tema projek
yang dijalankan dengan pendekatan lintas ilmu dan konten pengetahuan secara terpadu, dengan memperhatikan koneksi
3 yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan projek, seperti murid, guru, sekolah, masyarakat, dan realitas
kehidupan sehari-hari.
• Kontekstual. Bahan pembelajaran projek dikembangkan berdasarkan pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam
keseharian. Tema-tema projek yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh persoalan lokal yang terjadi di daerah
4 masing-masing.
• Eksploratif. Bahan pembelajaran projek dikembangkan dengan semangat membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri
dan pengembangan diri. Walaupun projek memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi pelajaran, alokasi
5 waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran, kegiatan projek dikembangkan secara sistematis dan terstruktur.
MENDESAIN PROJEK P5
1. Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
2. Mengidentifikasi Tahapan Kesiapan Satuan Pendidikan dalam Menjalankan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
3. Menentukan Dimensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
4. Merancang Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
5. Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
6. Menentukan Tujuan Pembelajaran
7. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas, dan Asesmen Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Modul projek merupakan perencanaan pembelajaran dengan konsep pembelajaran
2. berbasis projek (project-based learning) yang disusun sesuai dengan fase atau
MERANCANG tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik projek,
MODUL dan berbasis perkembangan jangka panjang. Modul projek dikembangkan
PROJEK berdasarkan dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan:
Menyusun dokumen yang mendeskripsikan perencanaan kegiatan projek sebagai
panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja dalam tema tertentu.
Tuliskan strategi serah terima kegiatan, apabila P5BK diampu oleh beberapa
guru (misalnya 2 orang guru)
Setiap kegiatan harus mampu membuat peserta didik aktif melaksanakan projek
yang telah direncanakan.
Kalau diperlukan projek baru, buatlah modul projek dengan alur penyusunan modul
sesuai penjelasan sebelumnya.
R E L E VA N S I T E M A P I L I H A N
DENGAN TEMA WAJIB
• LANJUT…………………………..
5R
RELEVANSI DENGAN RAPI
TEMA 9 (BUDAYA RINGKAS
KERJA) RESIK
RAWAT
KOMITMEN
RAJIN
BELAJAR BANGUN
PERCAYA DIRI NO SLOGAN
HARUS DI EXSEKUSI
5 R
1. RINGKAS (MENYINGKIRKAN BARANG-BARANG YG TDK DI PERLUKAN/HANYA YG DI BUTUHKAN)
2. RAPI (MELETAKKAN SESUAI POSISI SEHINGGA SIAP DI GUNAKAN)
3. RESIK (KEGIATAN MEMBERSIHKAN PERALATAN/AREA KERJA)
4. RAWAT (MENJAGA KEBERSIHAN DIRI/LINGKUNGAN)
5. RAJIN (DISIPLIN PRIBADI)
❖ MENGADAKAN PELATIHAN 5 R OLEH INSTANSI/IDUKA YG TERKAIT
BUDAYA KERJA
PENTING!!!
EQ (EMOTIONAL QOUTIENT)
I N I D I K A R E N A K A N E Q B E R P E R A N S A N G AT
PENTING DALAM PROSES MENGHADAPI
K E H I D U PA N S O S I A L YA N G H A R U S B E R I N T E R A K S I
D E N G A N O R A N G L A I N . TA K A D A N YA E Q , A N D A
TIDAK AKAN BISA MENJALANKAN HIDUP
S E B A G A I I N D I V I D U YA N G B E R I N T E R A K S I
D E N G A N L I N G K U N G A N S E K I TA R .
elemen kecerdasan emosional
EQ memiliki peranan yang penting. Hal ini disebabkan karena kecerdasan
emosional yang tinggi dan membuat seseorang mampu menguasai 5 soft
skill ini:
1.Self Awareness: Mampu mengenali emosi, kemampuan, kekuatan,
kelemahan dan batasan diri. Seseorang yang memiliki kesadaran pada diri
sendiri dapat mudah untuk mendengar, menerima, dan menjalankan kritik
dari orang lain.
2.Self Regulation: Mampu mengontrol emosi dan tindakan dengan baik
sehingga jauh dari tindakan impulsif yang merugikan. Seseorang dengan self
regulation yang tinggi, akan tahu kapan harus mengeluarkan emosinya.
3.Motivation: Seseorang yang cerdas secara emosional adalah orang yang
dapat memotivasi dirinya sendiri. Motivasi dalam melakukan sesuatu akan
datang pada sendirinyA
4.Empathy: Empati membuat seseorang memahami dan menumbuhkan
koneksi dengan orang lain secara emosional. Anda juga akan peduli dan tulus
dalam berhubungan dengan siapapun.
5.Social Skill: Skill bernegosiasi tentu sangat penting dalam dunia pekerjaan.
Dengan memiliki social skill tinggi, Anda dapat memiliki kemampuan
berkomunikasi dan membangun relasi dengan baik.
• manfaat-manfaat yang dapat Anda dapatkan dengan memiliki EQ yang tinggi:
• Dengan komunikasi yang efektif, Anda dapat mencapai kerja tim yang jauh lebih baik. Kecerdasan emosional yang
tinggi dapat membuat seseorang mampu mendengarkan dan memberi respon secara baik dengan rekan kerja.
• Besarnya tekanan di dunia pekerjaan membuat orang kehilangan emosinya dan dapat merugikan banyak orang.
Dengan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi memiliki self awareness yang tinggi akan lebih mudah mengatur
tingkat stres yang dialami.
• Kritik tentunya sangat penting agar seseorang menjadi lebih berkembang. Seseorang yang cerdas EQ nya, dapat
menerima kritik dengan baik tanpa melakukan pembelaan diri.
• PANTUN: