Anda di halaman 1dari 48

BERBAGI PRAKTIK BAIK

NARA SUMBER BERBAGI PRAKTIK BAIK


JEVIE JANE MALIANGKAY,S.PD
P R O J E K P E N G U ATA N
PROFIL PELAJAR
PA N C A S I L A ( P 5 ) 2 0 2 2

FASILITATOR NASIONAL P5
JEVIE JANE MALIANGKAY,S.PD
A PA I T U P R O F I L P E L A J A R PA N C A S I L A ?
• “PELAJAR INDONESIA MERUPAKAN PELAJAR
SEPANJANG HAYAT YANG KOMPETEN, BERKARAKTER,
DAN BERPERILAKU SESUAI NILAI-NILAI PANCASILA.”
• TUJUAN : untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan untuk
menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Dalam hal ini, peserta
didik Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global
yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
• Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan
yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam
diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan
pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan
profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler
• Projek profil dilakukan melalui pendampingan,
pengulangan dan pembiasaan baik di sekolah maupun di
rumah
M E N G A PA P E R L U N YA P R O J E K P E N G U ATA N
P R O F I L PA N C A S I L A?
• Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter
• kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.

• Peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu


penting seperti perubahan iklim, antiradikalisme, kesehatan mental, budaya,
wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi (PROJEK)
• Peserta didik bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut
sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.
DIMENSI
P R O F I L P E L A J A R PA N C A S I L A
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia.
Berkebinekaan global.
Bergotong-royong.

Mandiri.

Bernalar kritis.

Kreatif.
M I S K ON SEPS I
P5
• Penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam konteks
perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional.
• Menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD. Alokasi waktu pembelajaran
di PAUD usia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun paling sedikit
900 (sembilan ratus) menit perminggu. Alokasi waktu di PAUD usia 3 (tiga)
tahun sampai dengan 4 (empat) tahun paling sedikit 360 (tiga ratus enam
puluh) menit perminggu.
JENJANG SD
JENJANG SMP
1. PENGALOKASIAN JAM PELAJARAN (JP)
• Sekolah menganggap jam pelajaran P5 terintegrasi dengan mata pelajaran lain.
Akibatnya, disusunlah JP P5 menjadi satu dengan JP mata pelajaran (intrakurikuler).
Padahal seharusnya jam pelajaran untuk P5 secara tegas harus terpisah dari jam
pelajaran mata pelajaran (dialokasikan tersendiri) yaitu kira-kira 20-30% dari jumlah JP
intrakurikuler ditambah jumlah JP kokurikuler (P5) dalam setahun.

• Jumlah total JP ini sudah tercantum dalam struktur kurikulum sekolah berdasarkan
jenjangnya sebagaimana tercantum dalam Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022
tentang Perubahan atas Kepmendikbudristek Dikti Nomor 56 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Misalnya untuk jenjang SD
kelas 1, jam pelajaran P5 adalah sebanyak 252 JP, yang diperoleh dari pengurangan total
jam pelajaran dalam setahun yaitu sejumlah 1080 dikurangi JP intrakurikuler yang
berjumlah 828 JP.
2 . P E N JA D WA L A N
• Karena P5 JP-nya dialokasikan tersendiri, maka penjadwalannya juga
tersendiri. Penjadwalan jam P5 bisa secara mudah dilakukan lewat
model blok atau secara reguler seperti pengaturan jadwal mata
pelajaran pada umumnya. Bila secara blok, maka jam P5 bisa diatur
untuk dialokasikan pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, setiap hari
Jumat; tiap hari setiap 2 jam terakhir; atau bahkan pada bulan
tertentu saja, bergantung kepada pengaturan oleh sekolah.
Prinsipnya adalah yang paling mudah dilaksanakan oleh sekolah
tersebut.
3. P5 DIANGGAP TIDAK BERBEDA DARI
P R O G R A M P E N G U ATA N P E N D I D I K A N K A R A K T E R
( P P K ) PA D A K U R I K U L U M 2 0 1 3
• Pada PPK, nilai-nilai karakter yang perlu dicapai siswa tidak secara tegas dituangkan
dalam kegiatan pembelajaran, tetapi terintegrasi dengan implementasi pembelajaran
pada mata pelajaran. Adapun untuk P5, nilai-nilai karakter dan kompetensi secara
tegas dituju melalui pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan
Profil Pelajar Pancasila. Bahkan nilai-nilai karakter tersebut sudah diberikan batasan
yang jelas capaiannya untuk setiap fase peserta didik sebagaimana tertuang pada
Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum Asesmen dan Perbukuan Nomor
009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila
pada Kurikulum Merdeka.
PA N D U A N P 5 ?
• Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis
projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan
karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
• Dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran
projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.

N O T E : K O K UR I K UL E R ( K E GI A T A N B E R K A I T A N D E N GA N
I N T R A K UR I K UL E R ( K UN J UN GA N M US E UM ,O UT B O N D D L L
D A M PA K P 5 D A L A M D U N I A U S A H A D A N
INDUSTRI (DUDI BAGI JENJANG SMK

• Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan menjalankan projek akan


menjadi prestasi tersendiri dibandingkan dengan loyalitas atau lama
bekerja dalam satu perusahaan.
• Mampu memecahkan masalah dunia nyata penting bagi orang dewasa,
dan juga anak-anak. Agar anak-anak dapat memecahkan masalah dunia
nyata, kita harus mempersiapkan mereka dengan pengalaman
(pengetahuan) dan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan zaman.
M E N Y I A P K A N E KO S I ST E M S E KO L A H

• BUDAYA SATUAN PENDIDIKAN SEPERTI APA YANG PERLU


DIPERSIAPKAN UNTUK PELAKSANAAN PROJEK?
• MEMBANGUN BUDAYA SATUAN PENDIDIKAN YANG MENDUKUNG
PENERAPAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
• PENENTUAN TEMA PROFIL
PENGEMBANGAN
BAHAN PEMBELAJARAN P5
• Mengacu kepada Dimensi, Elemen, dan Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila
1

• Berpusat Pada Peserta Didik. Bahan pembelajaran projek dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan peserta
didik, minat peserta didik, dan perkembangan sesuai fase elemen dan sub-elemen dari dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Setiap kegiatan projek dapat mengasah kemampuan murid dalam memunculkan inisiatif serta meningkatkan daya untuk
2 menentukan pilihan dan memecahkan masalah yang diangkat dalam projek.

• Holistik. Bahan pembelajaran projek dikembangkan dengan memperhatikan tema secara utuh dan melihat
keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap tema projek
yang dijalankan dengan pendekatan lintas ilmu dan konten pengetahuan secara terpadu, dengan memperhatikan koneksi
3 yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan projek, seperti murid, guru, sekolah, masyarakat, dan realitas
kehidupan sehari-hari.

• Kontekstual. Bahan pembelajaran projek dikembangkan berdasarkan pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam
keseharian. Tema-tema projek yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh persoalan lokal yang terjadi di daerah
4 masing-masing.

• Eksploratif. Bahan pembelajaran projek dikembangkan dengan semangat membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri
dan pengembangan diri. Walaupun projek memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi pelajaran, alokasi
5 waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran, kegiatan projek dikembangkan secara sistematis dan terstruktur.
MENDESAIN PROJEK P5
1. Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
2. Mengidentifikasi Tahapan Kesiapan Satuan Pendidikan dalam Menjalankan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
3. Menentukan Dimensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
4. Merancang Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
5. Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
6. Menentukan Tujuan Pembelajaran
7. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas, dan Asesmen Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Modul projek merupakan perencanaan pembelajaran dengan konsep pembelajaran
2. berbasis projek (project-based learning) yang disusun sesuai dengan fase atau
MERANCANG tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik projek,
MODUL dan berbasis perkembangan jangka panjang. Modul projek dikembangkan
PROJEK berdasarkan dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan:
Menyusun dokumen yang mendeskripsikan perencanaan kegiatan projek sebagai
panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja dalam tema tertentu.

Catatan: Guru memiliki kemerdekaan untuk membuat sendiri, memilih, dan


memodifikasi modul projek yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik,
serta kebutuhan peserta didiknya. Pemerintah menyediakan beragam contoh
modul projek dari berbagai fase dan tema yang berbeda untuk membantu guru
yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pengelolaan projek.
Merancang alokasi waktu dan dimensi
3.PERENCANAAN
Profil 1 PROJEK
Pelajar Pancasila
Pimpinan sekolah menentukan alokasi waktu
Membentuk tim fasilitasi projek
pelaksanaan projek dan dimensi untuk setiap tema, 2
agar dapat memetakan sebaran pelaksanaan projek Pimpinan sekolah menentukan guru-guru yang
pada satuan pendidikan tersebut tergabung dalam tim fasilitasi projek yang berperan
merencanakan projek, membuat modul projek,
Identifikasi tingkat kesiapan sekolah 3 mengelola projek, dan mendampingi peserta didik
Pimpinan sekolah dapat menilai tahap dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
pelaksanaan projek berdasarkan tingkat kesiapan
sekolah (hal. 35-36)
4 Pemilihan tema umum
Tim fasilitasi bersama pimpinan sekolah memilih min. 2
tema (Fase A, B, C) dan min. 3 tema (Fase D, E, F) dari 7
tema yang ditetapkan oleh Kemendikbud-Dikti untuk
Penentuan topik spesifik 5 dijalankan dalam satu tahun ajaran berdasarkan isu yang
Dari tema besar, tim fasilitasi projek (dapat juga relevan di lingkungan peserta didik
bersama peserta didik) menentukan ruang lingkup
isu yang spesifik sebagai projek. Merancang modul projek
6
Tim fasilitasi bekerjasama dalam merancang modul
projek dan berdiskusi dalam menentukan elemen
dan sub-elemen Profil, alur kegiatan projek, serta
Perencanaan ini bisa dimodifikasi sesuai dengan tipe asesmen yang sesuai dengan tujuan dan
kebutuhan dan kondisi kegiatan projek
23
TEMA PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA
1
• Gaya Hidup Berkelanjutan;
● TEMA 1 SAMPAI DENGAN 7
MERUPAKAN TEMA
2 • Kearifan lokal;
PILIHAN DAN MINIMAL
DILAKSANAKAN 1 TEMA
• Bhinneka Tunggal Ika
PADA SETIAP TAHUN 3
AJARAN.
● TEMA 8. KEBEKERJAAN DI 4 • Bangunlah Jiwa dan Raganya
DALAMYA BUDAYA KERJA
MERUPAKAN TEMA WAJIB 5 • Suara Demokrasi
YANG HARUS
DILAKSANAKAN PADA • Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI
SETIAP TAHUN AJARAN. 6
● FASE E ( 3 TEMA)
● FASE F ( 2 TEMA) 7 • Kewirausahaan (tidak wajib di pilih)
● FASE G ( 1 TEMA WAJIB

8 • Kebekerjaan (Budaya Kerja)-WAJIB


TUJUH (7) TEMA PILIHAN

1. GAYA HIDUP BERKELANJUTAN


Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang,
terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya,
dampak-dampak global yang menjadi akibatnya, termasuk perubahan iklim,
ramah lingkungan,krisis berkelanjutan (bencana alam,iklim,krisis pangan,air
bersih dll) serta persiapan memitigasinya (pemetaan dampak bencana/letusan
gunung berapi dll)
CONTOH : situasi banjir (Manado) Hutan sebagai paru-paru dunia (Kalimantan) dll
2 . K EA R I FA N LO K A L

• Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui


eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat
sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya (Konsep
nilai seni/tradisi lokal,budaya,kerajinan tangan,nilai-nilai luhur

CONTOH : Mapalus (Sulawesi Utara), system masyarakat


kampung Naga (Jawa Barat) Tarian Cakalele (Sulut)
3. BHINNEKA TUNGGAL IKA
• Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman
kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan
di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya (membuka diri mengenal
stigma dan stereotip terhadap orang yang baru dikenal, mempunyai
konsepsi dan prasangka terhadap identitas orang berdasarkan agama, ras,
etnis, gender, status ekonomi, juga hal lainnya, budaya perdamaian dan
antikekerasan
CONTOH : Menjalin Kerukunan dalam keberagaman Agama,Suku dan
Budaya,ETNIS
4 . B A N G U N L A H J I WA D A N R A G A N YA

• Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan


mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya
• - masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji fenomena
perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan fisik
maupun dunia maya, serta berupaya mencari jalan keluarnya.
• - kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi,
dan kesehatan reproduksi.
CONTOH :
Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja,
masyarakat dll
5.SUARA DEMOKRASI

• Dalam “negara kecil” bernama satuan pendidikan, sistem demokrasi dan


pemerintahan yang diterapkan di Indonesia dicoba untuk dipraktikkan,
namun tidak terbatas pada proses pemilihan umum dan perumusan
kebijakan :
• - makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta
tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi
satuan pendidikan dan/atau dalam dunia kerja. (Pemilihan ketua Osis dll)
• CONTOH :

• Sistem musyawarah yang dilakukan SEKOLAH tertentu untuk memilih KETUA


OSIS/KEPENGURUSAN OSIS, Persiapan PEMILU, Pemilihan di tengah
organisasi/masyarakat
6 . B E R E K AYA S A D A N B E R T E K N O L O G I
UNTUK MEMBANGUN NKRI
• Berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus
kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi
yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya :
• - berpikir sistem, berpikir komputasional, atau design thinking) dalam
mewujudkan produk berteknologi
• - mengasah keterampilan coding untuk menciptakan karya digital, dan berkreasi
di bidang robotika, , mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi
• CONTOH :Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi yang
dapat menjawab permasalahan yang ada di sekitar satuan pendidikan.
7.K EWIR AUSAHAAN ( TIDAK WA JIB DI
PILIH UNTUK SMK)

• Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan


masalah yang ada dalam pengembangan potensi
tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan,
sosial, dan kesejahteraan masyarakat
• CONTOH : Membuat produk dengan konten lokal yang
memiliki daya jual.
T E M A WA J I B K E B E K E R JA A N
• Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami
dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik
membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan
keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam
projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan
sebagai tema wajib khusus jenjang SMK/MAK
POINT P5
• P5BK MENGARAH PADA PEMBENTUKAN KARAKTER BUKAN PRODUK
• MENGINGATKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA”BANGUNLAH
JIWANYA,BANGUNLAH BADANNYA” KARENA KARAKTER PERLU DI
BANGUN TERLEBIH DAHULU(PENDEKATAN SECRA EMOSIONAL)
• TAHAPAN WAWASAN SERTA SOFTSKIL MEMBUTUHKAN PORSI DOMINAN
75% DI KLS X SEBELUM MASUK PADA HARD SKILL (CONTOH DI JEPANG
ANAK2 SUDH DI AJARKAN BUDAYA ANTRI SEJAK KECIL, budaya disiplin
dalam mengantri, selalu tepat waktu, bersih, tertib dan teratur.
VA L U E F O R S C H O O L
➢ PENANAMAN NILAI NILAI PANCASILA DALAM 6 DIMENSI
P5BK (GURU,SISWA DLL)
➢ PEMBUDAYAAN DI KEHIDUPAN SEHARI HARI
➢ NILAI PENCAPAIAN PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT
➢ KONSISTENSI (KETETAPAN DAN KEMANTAPAN ACTION)
TUGAS GURU/TIM P5

Buatlah perencanaan kegiatan untuk setiap pertemuan sesuai jadwal projek,


tuliskan kegiatan secara teliti, jam demi jam.

Tuliskan strategi serah terima kegiatan, apabila P5BK diampu oleh beberapa
guru (misalnya 2 orang guru)

Setiap kegiatan harus mampu membuat peserta didik aktif melaksanakan projek
yang telah direncanakan.

Kalau diperlukan projek baru, buatlah modul projek dengan alur penyusunan modul
sesuai penjelasan sebelumnya.
R E L E VA N S I T E M A P I L I H A N
DENGAN TEMA WAJIB

• EXP 1 : JEJAK KARBON/PRODUKSI BAHAN LIMBAH


(TEMA 1 )
• BEKERJA SAMA DENGAN GURU IPAS, IDUKA DLL)

• TOPIK MODUL : DST…


• EXAMPLE 2 : TEMA 2 KEARIFAN LOKAL-
CONTOH TOPIK :

TOPIK 1:PENGEMBANGAN KULINER (MAKANAN TRADISIONAL) (TEMA 7) BERKAITAN DENGAN TEMA 9


MEMBANGUN IMPIAN MASA DEPAN SESUAI PROGRAM KEAHLIAN

TOPIK 2:PENGEMBANGAN LAUNDRY ) (TEMA 7)

BERKAITAN ) (TEMA 9 KEBEKERJAAN (TERINCLUDE BUDAYA KERJA)

• - KARAKTERISTIK DALAM KEBEKERJAAN (PENGENALAN KOMPETENSI,KOMUNIKATIF (INVITE .PUBLIC


SPEAKING)

• PERSONAL BRANDING (PERSEPSI POSITIF, KEPRIBADIAN,KEMAMPUAN,NILAI POSITIF, DALAM DIRI INDIVIDU

• LANJUT…………………………..
5R
RELEVANSI DENGAN RAPI
TEMA 9 (BUDAYA RINGKAS
KERJA) RESIK
RAWAT
KOMITMEN
RAJIN
BELAJAR BANGUN
PERCAYA DIRI NO SLOGAN
HARUS DI EXSEKUSI
5 R
1. RINGKAS (MENYINGKIRKAN BARANG-BARANG YG TDK DI PERLUKAN/HANYA YG DI BUTUHKAN)
2. RAPI (MELETAKKAN SESUAI POSISI SEHINGGA SIAP DI GUNAKAN)
3. RESIK (KEGIATAN MEMBERSIHKAN PERALATAN/AREA KERJA)
4. RAWAT (MENJAGA KEBERSIHAN DIRI/LINGKUNGAN)
5. RAJIN (DISIPLIN PRIBADI)
❖ MENGADAKAN PELATIHAN 5 R OLEH INSTANSI/IDUKA YG TERKAIT

❖ MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YG NYAMAN, BERSIH DAN/DISIPLIN

BUDAYA KERJA
PENTING!!!
EQ (EMOTIONAL QOUTIENT)

Emotional Quotients (EQ) merupakan kemampuan seseorang


untuk mengenali, mengendalikan, dan menata emosi serta
perasaan, baik itu perasaan sendiri maupun perasaan orang
lain
M E N G A PA K E C E R D A S A N E M O S I O N A L
PENTING??

I N I D I K A R E N A K A N E Q B E R P E R A N S A N G AT
PENTING DALAM PROSES MENGHADAPI
K E H I D U PA N S O S I A L YA N G H A R U S B E R I N T E R A K S I
D E N G A N O R A N G L A I N . TA K A D A N YA E Q , A N D A
TIDAK AKAN BISA MENJALANKAN HIDUP
S E B A G A I I N D I V I D U YA N G B E R I N T E R A K S I
D E N G A N L I N G K U N G A N S E K I TA R .
elemen kecerdasan emosional
EQ memiliki peranan yang penting. Hal ini disebabkan karena kecerdasan
emosional yang tinggi dan membuat seseorang mampu menguasai 5 soft
skill ini:
1.Self Awareness: Mampu mengenali emosi, kemampuan, kekuatan,
kelemahan dan batasan diri. Seseorang yang memiliki kesadaran pada diri
sendiri dapat mudah untuk mendengar, menerima, dan menjalankan kritik
dari orang lain.
2.Self Regulation: Mampu mengontrol emosi dan tindakan dengan baik
sehingga jauh dari tindakan impulsif yang merugikan. Seseorang dengan self
regulation yang tinggi, akan tahu kapan harus mengeluarkan emosinya.
3.Motivation: Seseorang yang cerdas secara emosional adalah orang yang
dapat memotivasi dirinya sendiri. Motivasi dalam melakukan sesuatu akan
datang pada sendirinyA
4.Empathy: Empati membuat seseorang memahami dan menumbuhkan
koneksi dengan orang lain secara emosional. Anda juga akan peduli dan tulus
dalam berhubungan dengan siapapun.
5.Social Skill: Skill bernegosiasi tentu sangat penting dalam dunia pekerjaan.
Dengan memiliki social skill tinggi, Anda dapat memiliki kemampuan
berkomunikasi dan membangun relasi dengan baik.
• manfaat-manfaat yang dapat Anda dapatkan dengan memiliki EQ yang tinggi:

• 1. Komunikasi yang efektif

• 2. Mengatasi tekanan pekerjaan dengan baik


• manfaat-manfaat yang dapat Anda dapatkan dengan memiliki EQ yang tinggi:
1. Komunikasi yang efektif

• Dengan komunikasi yang efektif, Anda dapat mencapai kerja tim yang jauh lebih baik. Kecerdasan emosional yang
tinggi dapat membuat seseorang mampu mendengarkan dan memberi respon secara baik dengan rekan kerja.

2. Mengatasi tekanan pekerjaan dengan baik

• Besarnya tekanan di dunia pekerjaan membuat orang kehilangan emosinya dan dapat merugikan banyak orang.
Dengan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi memiliki self awareness yang tinggi akan lebih mudah mengatur
tingkat stres yang dialami.

3. Mampu menerima masukan

• Kritik tentunya sangat penting agar seseorang menjadi lebih berkembang. Seseorang yang cerdas EQ nya, dapat
menerima kritik dengan baik tanpa melakukan pembelaan diri.
• PANTUN:

• Piknik mari bawalah banyak tikar


Dekap erat jangan sampai tergores
Pendidikan bukan tentang gelar
Semua itu murni menceritakan proses
MENJADI PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT
YG BERKARAKTER
• THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai