Anda di halaman 1dari 1

Hak Moral

Hak Moral merupakan hak-hak yang melindungi kepentingan pribadi sang


pencipta.  Dengan adanya hak moral pencipta memiliki hak untuk mencegah segala
bentuk perubahan dalam ciptaan meliputi perubahan judul ciptaan, mutilasi ciptaan,
perusakan, dan distorsi yang pada akhirnya dapat merusak apresiasi dan reputasi
pencipta.

Menurut Article 6 Bern Convention, Hak Moral adalah:


“.. the author shall have the right to claim the authorship of the work and to object to
any distortion, mutilation or other modification of, or other derogatory action in
relation to, the said work, which would be prejudicial to his honor or reputation”

ketentuan tersebut menunjukan bahwa pencipta memiliki hak untuk melakukan klaim
kepemilikan atas karyanya dan dapat mengajukan keberatan atas distorsi,
mutilasi,perubahan serta pembuatan pelanggaran-pelanggaran lain terhadap karya
cipta yang memiliki potensi untuk merusak kehormatan atau reputasi pencipta.
Adapun hak moral yang mengatur melekat pada diri pencipta, yaitu sebagai berikut:
1. Tetap mencantumkan atau tidak mencantumkan nama pencipta pada salinan
sehubungan dengan pemakaian ciptaannya untun umum
2. Mengubah ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat
3. Menggunakan nama alias atau samarannya
4. Menggunakan judul dan anak judul ciptaan
5. Mempertahanian haknya dalam hal terjadi distorsi ciptaan, mutilasi ciptaan,
modifikasi ciptaan, atau hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau
reputasinya.

Hak moral tidak hanya melekat untuk suatu ciptaan yang memiliki wujud fisik, dalam
upaya melindungi hak moral pencipta maka pencipta dapat memiliki informasi
manajemen hak cipta dan/atau informasi elektronik hak cipta yang tidak boleh d.

Anda mungkin juga menyukai