Chiler
Chiler
E-mail : andriyanto@polban.ac.id
ABSTRAK
Perbandingan konsumsi listrik dan efisiensi chiller plant sistem variable flow dan constant flow
perlu untuk dilakukan sebagai salah satu upaya peningkatan efisiensi sistem pengondisian udara di
pusat perbelanjaan. Metodologi yang dilakukan adalah dengan melakukan percobaan sistem
variable flow secara langsung di Kings Mall Bandung dengan penyesuaian set point yang
dinginkan. Selanjutnya, pembanding sistem constant flow dihitung dengan menyamakan kondisi
yang ada pada saat percobaan langsung. Data akhir dari kedua percobaan tersebut merupakan nilai
daya yang dihasilkan dari komponen-komponen chiller plant. Nilai daya bergantung pada
frekuensi motor yang mengatur nilai debit air atau udara. Nilai debit atau udara menyesuaikan
kebutuhan building load gedung pusat perbelanjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa chiller
plant sistem variable flow dapat menghemat konsumsi listrik yang rata-ratanya sebesar 16.24%,
serta menghasilkan efisiensi yang lebih baik sebesar 16.34% dibandingkan dengan sistem constant
flow.
Kata Kunci
Building Load, frekuensi, debit, daya, efisiensi
1. PENDAHULUAN
Penggunaan listrik di pusat perbelanjaan yang di antaranya kecepatan putaran motor pompa
paling besar adalah untuk pengondisian dan kipas cooling tower serta langkah
udara, yaitu sekitar 60% dari total pengontrolan komponen-komponen yang ada.
penggunaan listrik [1]. Oleh karena itu, upaya
Pada chiller plant sistem variable flow,
untuk melakukan peningkatan efisiensi
digunakan variable frequency drive (VFD)
penggunaan listrik sistem pengondisi udara
untuk mengatur frekuensi putaran motor
pada pusat perbelanjaan perlu untuk
sehingga debit air dan debit udara yang
dilakukan. Salah satu upayanya adalah
dihasilkan pompa dan kipas cooling tower
dengan memilih dan mengatur sistem
bisa bervariasi. Sedangkan pada sistem
pengondisi udara yang paling efisien.
constant flow tidak digunakan VFD, sehingga
Pada pusat perbelanjaan, sistem AC sentral debit air dan debit udara yang dihasilkan
banyak dipilih sebagai sistem pengondisian selalu sama.
udara pada gedung. Salah satu yang berperan Kedua sistem tersebut melakukan
dalam pengondisian udara oleh AC sentral penambahan dan pengurangan jumlah unit
adalah chiller plant. Chiller plant merupakan dari komponen yang beroperasi bergantung
suatu sistem yang terintegrasi antara chiller, pada kebutuhan beban gedung. Pada chiller
chilled water pump (CHWP), serta tambahan plant sistem variable flow, penambahan dan
cooling water pump (CWP) dan cooling pengurangan jumlah unit yang beroperasi
tower (jika menggunakan chiller jenis water juga bergantung pada batas maksimum dan
cooled), sehingga sistem tersebut dapat minimum frekuensi motor. Sedangkan chiller
memenuhi kebutuhan air dingin yang akan plant sistem constant flow tidak bergantung
digunakan sebagai pendingin udara pada pada batas frekuensi motor.
gedung pusat perbelanjaan. Pada
Pada kondisi beban tertentu, seringkali chiller
pengoperasiannya, komponen-komponen
plant sistem constant flow mengoperasikan
tersebut mengonsumsi listrik yang nilai
unit komponen yang jumlahnya lebih sedikit
besarannya tergantung dari beberapa faktor,
323
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
324
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
325
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
326
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
frekuensi motor pompa yang selalu 50 Hz, Perubahan daya listrik total bergantung
juga tidak terjadi pengurangan jumlah CHWP kepada jumlah fan yang beroperasi. Jumlah
yang beroperasi. CHWP dengan debit yang fan yang beroperasi menyesuaikan kebutuhan
bervariasi menghasilkan nilai daya yang load. Pada jam 13.00.57 daya listrik total
bervariasi. mengalami kenaikan dikarenakan
bertambahnya fan yang beroperasi. Lalu pada
90 jam 16.01.34 daya listrik total mengalami
80 penurunan karena berkurangnya jumlah fan
70
variable flow
yang beroperasi.
TOTAL DAYA CHIWP (KW)
60
constant flow
50 35
40 30
30
25
10 20
0 15 variable flow
12:00:45 13:00:57 14:01:08 15:01:21 16:01:34 17:01:45 18:01:58 19:02:09 20:02:22
WAKTU constant flow
10
terhadap waktu 0
12:00:45 13:00:57 14:01:08 15:01:21 16:01:34 17:01:45 18:01:58 19:02:09 20:02:22
WAKTU
4.3 Analisis Konsumsi Listrik CWP
Gambar 11. Grafik total daya cooling
Walaupun set point frekuensi putaran motor tower terhadap waktu
CWP telah diatur untuk bervariasi mulai 30
Hz hingga 40 Hz, tetapi pada kondisi aktual 4. KESIMPULAN DAN SARAN
frekuensi yang terbaca selalu 40 Hz sehingga
nilai konsumsi listrik CWP cenderung Chiller plant sistem variable flow di Kings
konstan. Mall Bandung dapat menghemat konsumsi
listrik rata-rata sebesar 16.24%, serta
Terlihat pada Gambar 10 konsumsi listrik menghasilkan efisiensi yang lebih baik
CWP yang frekuensinya diatur bervariasi sebesar 16.34% dibandingkan dengan sistem
lebih rendah dibandingkan dengan CWP yang constant flow.
diatur konstan meskipun frekuensi motor
CWP yang diatur konstan juga sebesar 40 Hz. Komponen CHWP, CWP dan fan cooling
tower yang putaran motornya diatur untuk
40
bervariasi membutuhkan listrik yang jauh
35
lebih sedikit dibandingkan putaran motor
30
yang diatur konstan. Sedangkan kebutuhan
TOTAL DAYA CWP (KW)
25
listrik chiller variable flow sedikit lebih besar
variable flow
20
constant flow
dibandingkan chiller constant flow. Meskipun
15
demikian, chiller variable flow tidak bisa
10
diaplikasikan tanpa CHWP dan CWP yang
5
menghasilkan variable flow, begitu pula
0
12:00:45 13:00:57 14:01:08 15:01:21 16:01:34 17:01:45 18:01:58 19:02:09 20:02:22 sebaliknya. Sehingga secara keseluruhan
WAKTU
chiller plant sistem variable flow lebih hemat
Gambar 10. Grafik total daya CWP dibandingkan sistem constant flow.
terhadap waktu
Adapun saran untuk kelanjutan penelitian ini
4.4 Analisis Konsumsi Listrik Fan Cooling yaitu dengan dilakukannya kajian lebih lanjut
Tower terkait pengaruh variasi frekuensi putaran
Dilihat dari Gambar 11, konsumsi listrik fan motor terhadap lubrikasi oli pada motor
cooling tower variable flow jauh lebih hemat sehingga batas minimum nilai frekuensi yang
dibandingkan dengan yang konstan. diatur pada CHWP dan CWP bisa lebih tepat.
Konsumsi listrik menyesuaikan dengan Selain itu, batas bawah RLA motor
kebutuhan load, tetapi ada beberapa load kompresor chiller juga bisa diatur lebih tepat.
yang lebih kecil dari sebelumnya yang UCAPAN TERIMA KASIH
mengalami sedikit kenaikan konsumsi listrik.
Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
Frekuensi cooling tower pada sistem constant sebesar-sebarnya atas dukungan Jurusan
flow selalu 50 Hz, sehingga daya listrik yang
dibutuhkan selalu sama untuk setiap fan-nya.
327
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
328