Anda di halaman 1dari 10

1

ANALISA KINERJA POMPA SENTRIFUGAL DI FASE 1 PERTAMINA DPPU


NGURAH RAI BERDASARKAN HUBUNGAN DAYA LISTRIK NYATA DAN DEBIT
KELUARAN YANG TERUKUR
(Arya Bhaskara A.P., Ir.Ronny Dwi Noriyati,M.Kes, Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA)
Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri ITS Surabaya 60111
Telp : +6231-5947188 Fax : +6231-5923626
email: arya.bhaskara@gmail.com

Abstrak independen, ditemukan bahwa tiga buah pompa yang dipasang


Telah dilakukan analisa kinerja pompa sentrifugal pada pada fase 1 di Pertamina DPPU Ngurah Rai memiliki faktor
fase 1 DPPU Ngurah Rai berdasarkan hubungan daya listrik daya yang lebih rendah daripada pompa di fase 2, sehingga
real dan debit keluaran yang terukur, untuk mengetahui berdampak pada pemakaian listrik yang lebih boros, dan
penyebab pemakaian listrik yang berlebih dikarenakan meyebabkan kerugian untuk Pertamina DPPU Ngurah Rai
penurunan faktor daya. Penelitian ini akan mengkaji dalam bentuk denda atau pinalti dari pihak Perusahaan Listrik
pengaruh masukan pada motor induksi, yang akan Negara (PLN). Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian
memberikan pengaruh pada pompa sentrifugal. Daya real tentang pemakaian listrik yang boros ini.
pompa dipengaruhi oleh arus listrik, tegangan dan faktor Setelah dilakukan pengkajian maka akan dibentuk model
daya, torsi impeller akan dipengaruhi oleh kecepatan putar matematis yang akan merepresentasikan sistem pompa
motor, dan debit fluida akan dipengaruhi oleh densitas, sentrifugal pada DPPU Ngurah Rai. Dengan melakukan
kecepatan dan jari jari impeller. Pada penelitian ini simulasi dan perubahan parameter masukan, maka diharapkan
dilakukan pemodelan masing masing komponen yang dinamika pompa bisa teramati dan dianalisa, sehingga
menyusun sistem pompa sentrifugal, yaitu motor induksi, rugi didapatkan penyebab borosnya kelistrikan dan menghasilkan
rugi daya, perubahan daya ke torsi, kelembaman impeller, solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh Pertamina
head fluida, kenaikan temperatur terhadap waktu, dan debit DPPU Ngurah Rai.
keluaran fluida. Hasil simulasi dengan menggunakan
perubahan parameter arus listrik, didapatkan daya real II. TEORI DASAR
dengan rentang 68.119 103.18 kW, Torsi 185.1 290.48
1 Pertamina DPPU Ngurah Rai
Nm, dan debit fluida 132.35 200.48 m3/jam. Daya ketika
Pertamina DPPU Ngurah Rai adalah salah satu unit
beban ketika beroperasi pada kondisi normal (80.86 kW) tidak
bisnis Pertamina yang bertugas untuk mendistribusikan bahan
sesuai dengan spesifikasi, sehingga motor tidak berjalan pada
bakar pesawat terbang komersil untuk Bandara Ngurah Rai,
beban yang seharusnya dan mengalami penurunan faktor
Bali. Pertamina DPPU Ngurah Rai adalah DPPU terbesar
daya. Kenaikan temperatur fluida juga berdampak pada
kedua di Indonesia, dengan penjualan 390 juta liter/tahun,
penurunan densitas.
dengan pelanggan dari domestik dan internasional, dari 14
Kata Kunci : Motor Induksi 3 fasa, pompa sentrifugal, daya
negara dan 42 kota. Di Pertamina DPPU Ngurah Rai, sistem
real, torsi, debit fluida.
perpompaan terdiri dari 6 pompa yang dibagi dalam 2 fase,
masing masing terdapat 3 pompa dalam satu fase.
I. PENDAHULUAN
Kondisi operasi pompa, baik mati atau hidup pada fase
1. Latar Belakang tersebut diatur secara otomatis oleh DCS, dengan urutan yang
Pompa merupakan salah satu komponen vital dari proses telah disusun oleh operator. Otomatisasi pengisian bahan
pengisian bahan bakar di Pertamina Depot Pengisian Pesawat bakar dikendalikan oleh beberapa program dalam sistem DCS.
Udara (DPPU) Ngurah Rai yang berfungsi untuk Program program ini berjalan secara bersamaan dan terkait
mengantarkan atau memindahkan bahan bakar Aviation satu sama lainnya.
Turbine Engine (Avtur) dari tangki penyimpanan (storage
tank) ke hydrant pit maupun refueler dari sistem. Jenis pompa 2 Pompa Sentrifugal
yang digunakan Pertamina DPPU Ngurah Rai adalah pompa
Ketika digunakan sebagai transportasi fluida, maka
sentrifugal, yaitu pompa yang menggunakan gaya sentrifugal
pompa sentrifugal akan memberikan energi ekstra kepada
untuk membangun kecepatan pada fluida yang dimaksud.
fluida dalam bentuk tekanan kinetis, sebagai hasil dari
Kecepatan tersebut kemudian akan dikonversi ke tekanan saat
kecepatan putar impeller, dan mengenai tubuh pompa
kecepatan fluida berkurang, karena saat energi kinetiknya
sehingga menghasilkan energi potensial, berbentuk ketinggian
berkurang maka tekanan bertambah. Pompa sentrifugal juga
yang mampu dicapai fluida (sering disebut dengan head).
pompa yang paling banyak digunakan untuk menghantarkan
Pompa juga mengalirkan sejumlah volume fluida per satuan
fluida pada aplikasi industri. Lebih dari 75% dari pompa yang
detik, yang disebut juga dengan debit. Prinsip kerja pompa
terpasang di industri adalah pompa sentrifugal.
sentrifugal adalah fluida akan dipaksa untuk memasuki sebuah
Terdapat 2 fase (masing masing fase terdiri dari 3
impeller baik dengan tekanan atmosfer maupun oleh tekanan
pompa) yang beroperasi di DPPU Pertamina Ngurah Rai, yaitu
artifisial lain. Cekungan (vanes) dari impeller memberikan
pompa fase 1, dan 2. Dari hasil identifikasi oleh tim
energi kinetik kepada fluida, dan menyebabkan fluida untuk
2

berputar. Fluida akan meninggalkan impeller pada kecepatan Amerika Serikat) memberikan gambaran mengenai jumlah
tinggi. Impeller dikelilingi oleh volute casing, yang akan start dan stop yang berhubungan dengan daya motor tersebut
merubah energi kinetik menjadi energi potensial (head). (dalam Hp).

Gambar 1. Pompa Sentrifugal

Berikut ini adalah beberapa persamaan yang digunakan


untuk menghitung variabel yang terdapat dalam pompa
sentrifugal :
Gambar 3. Tabel Start-Stop Motor Induksi berdasarkan NEMA
3 Motor Induksi
Motor induksi adalah alat yang mengubah energi listrik Dimana A menunjukkan maksimum jumlah start dalam
menjadi energi mekanik (gerak putar) dengan cara satu jam, dan B menunjukkan jeda waktu istirahat motor
menghasilkan induksi medan magnet. Secara umum dalam detik, untuk dapat memulai beroperasi kembali.
konstruksi motor listrik terdiri 2 bagian utama yaitu stator dan Hubungan faktor daya dengan beban (load) pada motor
rotor. Stator adalah bagian yang diam, sedangkan rotor adalah induksi ditunjukkan pada gambar berikut ini :
bagian yang berputar. Motor induksi 3 fasa adalah jenis motor
peggerak yang paling banyak digunakan di dalam proses
industri karena mempunyai banyak keunggulan. Khususnya
jenis motor induksi sangkar (squirrel cage) diantaranya :
Harga lebih murah dibandingkan jenis motor lain dengan
daya sama
Perawatan lebih mudah
Konstruksinya kuat
Ukuran lebih kecil dibandingkan motor jenis lain

Prinsip kerja motor induksi adalah bila kumparan 3 fasa


dari stator diberi tegangan 3 fasa maka akan timbul fluks yang
besarnya konstan. Fluks yang timbul akan memotong
permukaan rotor yang semula diam sehingga timbul tegangan
induksi pada kumparan rotor (ggl) dalam rangkaian tertutup Gambar 4. Beban dan faktor daya
sehingga arus mengalir dan timbul gaya.
4 Rugi Rugi Daya
Motor induksi, pada kenyataannya terdiri atas kumparan
induktansi dan resistansi, baik dibagian stator maupun rotor. Daya listrik yang diberikan pada motor induksi tidak
Sehingga, dari resistansi dan induktansi tersebut dapat kita sepenuhnya dapat dikonversi menjadi daya mekanis untuk
bentuk model rangkaian yang ekuivalen dengan motor menghasilkan torsi, ada kehilangan daya yang disebut dengan
induksi. Rangkaian ekuivalen motor induksi dapat dilihat pada rugi rugi daya. Pada proses ini, kehilangan energi
gambar berikut ini : ditunjukkan dalam gambar 3. Hubungan antara daya mekanis
yang mengalami perubahan menjadi torsi, rugi daya dan daya
listrik yang diberikan pada motor induksi adalah :

(1)

Gambar 2. Rangkaian Ekuivalen Motor Induksi

Ketika motor beroperasi, maka motor akan menarik arus


permulaan yang lebih tinggi dari nominalnya, sehingga
apabila dilakukan berkali kali dan tanpa jeda waktu, akan Gambar 5.Rugi rugi daya
berakibat buruk pada kondisi motor tersebut. Gambar dibawah
ini, diambil dari referensi NEMA (badan motor listrik
3

Dimana Pm adalah daya mekanis, Pr adalah rugi daya terdiri dari motor induksi dan pompa sentrifugal. Pada fase 1,
dan Pe adalah daya listrik yang disuplai pada motor induksi. pompa yang digunakan adalah pompa Worthington Dresser
Rugi yang terdapat dalam motor induksi disebabkan oleh tipe ERP 100-400. Motor yang digunakan pompa tersebut
tahanan tembaga dari belitan stator dan komponen induktor adalah pompa dengan pemanufaktur Hawker-Siddeley. Pada
belitan stator. Rugi yang terdapat pada motor induksi dapat fase 2, pompa yang digunakan adalah pompa Niigata
dibagi dalam jenis berikut : Worthington, Type 4 CNEC-152. Motor yang digunakan
Rugi tembaga dibagi menjadi dua bagian, yaitu rugi rugi adalah Fuji Electric. Tiap pompa memiliki kapasitas, frekuensi
tembaga stator (Stator Copper Loss) dan rugi rugi dan head yang sama, masing masing 150 m3/jam, 50 Hz dan
tembaga rotor (Rotor Copper Loss). 165 meter.
Rugi Inti (Core Loss) & Rugi karena gesekan dan
hambatan angin (Friction and windage loss) Tabel 1 Data pompa fase 1 dan 2 Pertamina DPPU
Rugi rugi beban yang menyimpang (Stray Load Losses) Ngurah Rai
Daya
5 Root Mean Square (RMS) Pompa RPM Tegangan (V) (KW)
Rata rata waktu gelombang tegangan AC dihabiskan Fase 1
dibawah puncak tegangan, sehingga puncak tegangan bukan P-301 A 2965 380 110
lah sebuah nilai yang baik untuk menghitung daya efektif. 110
Oleh karena itu, Root Mean Square (RMS) dipakai. Nilai P-301 B 2965 380
RMS adalah nilai efektif dari tegangan atau arus listrik, yang P-301 C 2965 380 110
dipakai untuk melakukan kerja yang bermanfaat. Fase 2
Dibawah ini adalah persamaan yang dipakai untuk P-351 A 2970 330 110
menghitung nilai RMS dari sebuah gelombang sinus kontinyu
P-351 B 2970 330 110
P-351 C 2970 330 110
(2)
Tabel 2 Spesifikasi Fluida Yang Digunakan
III. PEMODELAN SISTEM PERPOMPAAN
Jenis Fluida Avtur (Kerosene)
(Viskositas, kg/ms) 0.00415
3
(densitas, kg/m ) 795.526667
T (suhu, C) 29 30
2
P (tekanan, kg/cm ) 13.00 - 14.00

Sehingga secara umum sistem perpompaan dapat


dimodelkan dalam blok berikut :

Gambar 5 Diagram Pemodelan Sistem Perpompaan

2. Penurunan Model Matematis Daya Listrik Motor


Induksi 3 Fasa
Terdapat 3 unsur dalam suplai daya motor induksi, yaitu
tegangan, arus listrik dan faktor daya (cos ). Suplai arus dan
tegangan dari PLN ini adalah bolak balik (Alternating
Gambar 4 flowchart pengerjaan tugas akhir Current). Sehingga penurunan model dinamika arus dan
tegangannya berbentuk gelombang sinusoidal, dengan
1. Spesifikasi dan Pemodelan Sistem Perpompaan pada persamaan berikut ini :
Pertamina DPPU Ngurah Rai
Pompa yang digunakan dalam plant di Pertamina DPPU (3)
Ngurah Rai berjumlah 6 buah, dengan fase 1 dan fase 2 (4)
masing masing memiliki 3 pompa. Masing masing pompa
tersebut terhubung secara paralel. Sistem perpompaan diatas
4

Arus listrik akan mengalami perbedaan fasa dengan


tegangan, dimana perbedaan ini merupakan faktor daya dari
motor induksi tersebut. Perbedaan fasa dapat dilihat dari
gabungan grafik arus dan tegangan berikut ini :

Gambar 10 Grafik Tegangan RMS


Gambar 6 Grafik Arus dan Tegangan

Daya dihitung setelah harga root mean square dari arus


dan tegangan dihitung, karena root mean square
merepresentasikan harga efektif yang dipakai sumber listrik
AC untuk melakukan kerja. Keluaran dari root mean square
akan menghasilkan nilai rataan dari sumber listrik yang
terpakai.

Gambar 11 Grafik Arus Listrik RMS

Dimana besarnya daya listrik yang menjadi masukan


untuk motor induksi 3 fasa adalah :

(5)
Dimana:
Gambar 8 Grafik Arus Listrik 3 fase V : tegangan antar fasa (380 V)
I : arus yang mengalir ke beban (Ampere)
cos : faktor daya (cos phi)

Diagram blok sistem motor induksi secara keseluruhan


adalah sebagai berikut :

Gambar 9 Grafik Tegangan 3 fase

Gambar 12 Blok Simulink dari Daya Listrik Motor Induksi 3 Fasa

3. Penurunan Model Matematis Rugi Rugi Daya


Pada Motor Induksi
Daya yang keluar untuk menghasilkan torsi menuju
pompa sentrifugal tidak akan sama dengan suplai daya elektrik
yang masuk. Perbedaaan daya tersebut yang disebut dengan
rugi rugi daya. Rugi rugi daya pada motor induksi dapat
5

diambil dari hasil tes dari laboratorium, maupun dari data


yang diambil pada spesifikasi. Persamaan matematis yang
digunakan untuk rugi rugi daya pada motor induksi adalah :
(6)
Persamaan dari kedua rugi tembaga (rotor dan stator) Gambar 15 Blok Simulink Perubahan Daya Listrik ke Torsi
diatas adalah sebagai berikut :
5. Penurunan Model Matematis Kelembaman
Rotor Copper Loss : (7) Impeller
Sebuah benda pada keadaan diam, akan mempunyai
Stator Copper Loss : (8)
sebuah sifat fisis yang menyebabkan benda tersebut mencari
kesetimbangannya sendiri, yaitu kelembaman. Untuk dapat
menggerakan benda tersebut, maka gaya yang dikenai
haruslah lebih dari usaha benda tersebut untuk
mempertahankan diri dalam keadaan diam (lembam), seperti
yang digambarkan pada Hukum Newton 1.
Torsi yang dibutuhkan untuk melawan kelembaman
impeller adalah hasil perkalian dari momen inersia impeller,
dengan differensial dari kecepatan putar motor. Untuk
memperkirakan momen inersia impeller didapatkan dari
persamaan berikut ini :

(9)

Gambar 13 Blok Simulink untuk rugi rugi daya


(10)
Rugi rugi yang disebabkan oleh kelistrikan akan
semakin kecil apabila kecepatan motor tinggi. Namun
sebaliknya, kerugian mekanis akan menjadi lebih besar. Rugi Persamaan untuk memodelkan kelembaman impeller
mekanis bersifat konstan, namun rugi rugi elektrik yang adalah :
dihasilkan besi pada stator dan rotor dapat dihitung secara
langsung seiring masuknya suplai arus listrik, dan dapat (11)
berubah sesuai dengan perubahan variabel motor induksi,
seperti efisiensi, faktor daya, tegangan, dan lainnya.

4. Penurunan Model Matematis Perubahan Daya ke


Torsi
Daya mekanik yang masuk selanjutnya akan dirubah
menjadi torsi untuk memutar piringan impeller yang dikopel
bersama as motor. Torsi pada motor induksi, selain
dipengaruhi oleh suplai daya elektrik dan kehilangan energi
yang berbentuk rugi rugi daya, juga dipengaruhi oleh Gambar 16 Blok Simulink untuk kelembaman impeller
kecepatan medan putar rotor . Kecepatan medan putar rotor 6. Penurunan Model Matematis Pompa Sentrifugal
dipengaruhi oleh frekuensi yang dibangkitkan dari daya
elektrik. Setelah daya listrik dirubah menjadi torsi dan
membangkitkan kecepatan motor, maka kedua hal tersebut
akan membangkitkan kecepatan putar impeller, sehingga dapat
menghasilkan tekanan kinetis yang dirubah casing pompa
untuk menghasilkan head untuk fluida, dan kecepatan putar
akan menggerakan impeller yang selanjutnya memindahkan
sejumlah volume fluida menuju header pit sehingga
menghasilkan debit fluida.
Persamaan head teoritis, persamaan ini dapat digunakan
untuk menghitung besarnya ketinggian yang dihasilkan dari
kecepatan putar impeller.
Gambar 14 Grafik Kecepatan Motor (rpm)

Dibawah ini adalah blok diagram Simulink untuk (12)


perubahan daya ke torsi :
Dimana :
6

U2 = kecepatan putar impeller pada bagian terluar


(piringan)
Vn2 adalah kecepatan putar fluida melalui bagian terluar
impeller
U1 adalah kecepatan putar impeller pada bagian mata
(poros)
Vn1 adalah kecepatan putar fluida melalui bagian mata
impeller.
Kecepatan fluida dalam impeller dapat dihitung dengan Gambar 18 Blok Simulink untuk fungsi densitas terhadap temperatur
persamaan sebagai berikut :
Suhu lingkungan diamati pada saat pagi, siang dan
(13) malam, sehingga pada masa itu, didapatkan suhu yang
berbeda. Maka pola rekaan perubahan suhu terhadap waktu
terlihat dalam Gambar dibawah :
(14)

Dimana :
= Kecepatan fluida saat melintasi bagian luar
impeller (m/s)
= Kecepatan fluida discharge (m/s)
= sudut yang dibentuk cekungan impeller (degree)
N = kecepatan putar motor (rpm)
r = jari jari (m)

Gambar 19 Grafik perubahan temperatur terhadap waktu

Saat bekerja pompa sentrifugal menimbulkan kenaikan


panas dalam proses menambah energi untuk fluida. Kenaikan
panas tersebut dapat diturunkan sebagai fungsi dari head yang
masuk, sehingga semakin tinggi head yang masuk maka
kenaikan panas semakin besar. Kenaikan temperatur ini terjadi
per detik, sehingga semakin lama pompa bekerja maka
kenaikan suhu pun semakin besar, sebagaimana ditunjukan
pada persamaan berikut ini :
Gambar 17 Blok Simulink untuk head teoritis
( ) (16)
Sesuai dengan karakteristiknya, maka pompa sentrifugal
akan menghasilkan head yang konstan, dan debit yang dapat Dimana :
berubah sesuai dengan keluaran torsi. Selanjutnya persamaan
momentum anguler dapat menggambarkan hubungan antara H = head yang dihasilkan (meter),
torsi yang dihasilkan dan debit fluida yang dikeluarkan. = effisiensi pompa
Persamaan momentum anguler ini turut dipengaruhi oleh Cp = panas spesifik fluida (oC).
berbagai macam faktor, antara lain densitas, jari jari
impeller, kecepatan fluida pada saat mengalir dalam impeller,
dan tentu saja torsi yang dihasilkan motor. Dimulai dengan
densitas, yang dapat berubah sesuai dengan suhu lingkungan
disekelilingnya. Persamaan dibawah ini menunjukkan
hubungan antar kedua variabel diatas :

(15)

Dimana :
= densitas akhir Gambar 20 Blok Simulink untuk kenaikan temperatur fluida
= densitas awal (kg/m3) Dikarenakan ada kenaikan temperatur pompa
= koefisien ekspansi volumetris (m3/kgoC) sentrifugal, maka unsur fluida akan terkena imbasnya, properti
T = temperatur (oC) yang akan mengalami dampak signifikan adalah densitas.
Maka secara matematis dapat diturunkan blok Simulink Sehingga terdapat perubahan densitas setelah fluida dipompa.
berdasarkan fungsi temperatur untuk perubahan densitas : Formula yang digunakan pun serupa dengan perubahan
7

densitas terhadap suhu, yang dipakai adalah kenaikan beberapa bagian yaitu ketika sistem perpompaan dengan
temperatur pada formula diatas. keadaan ideal (sesuai spesifikasi), perubahan beban (load)
pada motor induksi, dan ketika parameter motor berubah
ubah. Keluaran sistem perpompaan yang dianalisa adalah daya
listrik motor induksi, torsi impeller, head dan debit fluida.
Hasil dari analisis akan dilakukan pembahasan setiap sub
sistem dan pada keseluruhan sistem monitor sehingga dapat
diketahui penyebab dari turunnya kinerja pompa. Simulasi
sistem perpompaan ini mencakup suplai daya elektrik dari
motor induksi dengan sumber arus dan tegangan bolak balik
Gambar 21 Blok Simulink untuk fungsi densitas terhadap kenaikan (AC) 3 fase, torsi yang dipengaruhi putaran as motor induksi
temperatur fluida dan debit fluida yang dipindahkan oleh impeller.
Setelah keseluruhan variabel pada pompa sentrifugal
yang berpengaruh pada debit dimodelkan, maka Persamaan 1. Analisa Simulasi Sistem Perpompaan Keadaan Ideal
momentum angular dapat digunakan untuk mengetahui berapa Masukan arus dan tegangan motor induksi yang berasal
besar jumlah torsi yang dibutuhkan untuk mengalirkan debit dari konduktor disesuaikan dengan spesifikasi, yaitu tegangan
fluida tersebut. suplai sebesar 380 Volt dan arus listrik sebesar 193 Ampere.
Faktor daya diatur dalam perbedaan fasa antara tegangan dan
(17) arus listrik, dimana arus listrik akan tertinggal dikarenakan
beban induktif dari motor induksi. Untuk rugi rugi daya,
Dimana adalah densitas fluida yang digunakan (Avtur, perhitungan parameter sirkuit ekuivalen menggunakan datar
Kerosene kg/m3) dan Q adalah debit fluida (m3/s). Fungsi yang dari spesifikasi. (datasheet).
menggambarkan keseluruhan hubungan antar variabel dan
parameter dalam pompa sentrifugal dapat digabungkan
menjadi sebuah blok Simulink yang ekuivalen, yang terdapat
pada gambar berikut ini :

Gambar 24 Grafik Daya Real (Watt)

Gambar 22 Blok Simulink ekuivalen pompa sentrifugal Perbedaan fasa antara tegangan dan arus listrik
menyebabkan berkurangnya efisiensi motor induksi. Hasil
7. Penggabungan Model Matematis Sistem
Perpompaan fungsi kosinus dari perbedaan fasa teresebut adalah faktor
daya, yang mengindikasikan efisiensi dari penggunaan daya
listrik. 85% daya listrik yang disalurkan dan berhasil
Blok blok Simulink diatas dapat digabungkan menjadi
dimanfaatkan untuk menghasilkan kerja nyata.
satu untuk memodelkan sistem perpompaan yang utuh.
Nilai daya dari spesifikasi menunjukkan harga yang
Gabungan sistem pompa sentrifugal dapat dilihat dalam
setara dengan simulasi dengan keadaan ideal, yaitu 110 kW.
gambar dibawah ini :
Dapat dilihat bahwa daya real yang dihasilkan motor induksi
dalam simulasi mendekati harga dari spesifikasi. Rugi rugi
daya pun hanya berpengaruh 3% pada daya real yang
diproduksi motor induksi. Rugi rugi daya yang didapat dari
motor induksi, untuk rugi pada besi rotor sebesar 73.078 Watt,
rugi pada besi stator 85.29 Watt (dengan spesifikasi daya
motor dan elektrik yang tidak berubah, dan untuk rugi rugi
yang diakibatkan oleh panas motor adalah 100 Watt, Rugi
magnetik (inti) adalah 850 Watt, Mekanikal sebesar 1600
Watt, dan stray load sebesar 750 Watt. Torsi yang dihasilkan
pun masih sesuai dengan spesifikasi awal (314 Nm), yaitu
Gambar 23 Blok Simulink Gabungan Sistem Perpompaan
berkisar pada nilai 300 340 Nm.
IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab IV ini akan dilakukan analisis dari hasil
simulasi sistem perpompaan. Analisis ini akan mencakup
8

Gambar 25 Grafik Torsi (Nm)


Gambar 28 Grafik Kenaikan Temperatur Fluida Terhadap Waktu (oC/s)
Untuk menghasilkan debit pompa sentrifugal sebesar Disaat temperatur pompa mengalami peningkatan, maka
150 m3/jam, daya yang dibutuhkan seharusnya lebih rendah densitas fluida pun akan mengalami penurunan nilai, dari
dari motor induksi yang sekarang dipakai. 782.4 kg/m3 ke 780 kg/m3. Dinamika densitas terhadap
temperatur dapat dilihat pada gambar 21. Grafik berwarna
merah adalah densitas awal sebelum dipompa, sampai pada
detik ke-3 adalah keadaan waktu siang hari dimana suhu
masih belum terlalu panas. Pada saat dipompa, densitas
berubah turun secara perlahan, dengan nilai 783.6 kg/m3 dari
nilai sebelumnya 784.3 kg/m3. Begitupula dengan keadaan di
siang hari dimana penurunan densitas kembali terjadi
dikarenakan naiknya suhu di siang hari. Densitas turun ke nilai
781.6 kg/m3 di siang hari. Pada malam hari dimana suhu
menurun (dingin), maka nilai densitas akan naik ke nilai 784.4
kg/m3, berbeda dari nilai sebelumnya pada saat pompa tidak
bekerja. Head yang dihasilkan pompa sentrifugal akan bersifat
konstan, karena hanya dipengaruhi oleh kecepatan putar
Gambar 26 Grafik Debit Fluida (m3/jam)
motor, dan frekuensi. Head yang dihasilkan pompa bernilai
Pengaruh perubahan densitas terhadap debit fluida tidak 166.7 meter.
begitu signifikan, karena rentang perubahan temperatur fluida
yang hanya berkisar antara 28 31oC.

Gambar 29 Dinamika Head Fluida Terhadap Waktu (m)

Gambar 27 Grafik Peruabahan Densitas Terhadap Waktu (kg/m3)


2. Analisis Sistem Perpompaan Dengan Perubahan
Parameter Simulasi Sensor Alat Ukur Kekeruhan
Perubahan densitas yang diakibatkan kerja pompa dapat
memberikan dampak yang signifikan, apabila pompa Selanjutnya dilakukan pengujian simulasi dengan
dijalankan dalam tempo yang cukup lama karena dapat memasukan arus listrik yang berbeda beda pada motor
menyebabkan kenaikan temperatur fluida, dengan laju induksi, sehingga dapat diketahui hubungan antar variabel
0.00145 oC per detik. dalam sistem perpompaaan. Dalam pengujian kali ini,
tegangan ke motor induksi adalah konstan (380 V) karena
merupakan standar suplai tegangan 3 fasa oleh PLN.
Tabel 3 Pengaruh Perubahan Parameter Arus Listrik

Arus Daya Real Torsi Debit Efisiensi


Listrik (kW) (Nm) Fluida
(A) (m3/jam)
9

110 68.119 185.1 132.35 0.95 140 195.9 72.116 0.593

120 69.18 187.9 134.39 0.953 150 209.9 77.267 0.635

130 80.86 219.7 157.09 0.959 160 223.9 82.418 0.677

140 85.391 232 165.9 0.961 170 237.9 87.569 0.72

150 94.386 256.4 183.38 0.965 Hubungan antara torsi dengan faktor daya adalah linier,
apabila torsi yang dibutuhkan untuk memutar impeller dengan
160 96.267 261.6 187.04 0.965 debit fluida tertentu semakin besar, maka faktor dayanya akan
semakin besar, begitu juga sebaliknya. Torsi untuk memutar
170 103.187 280.48 200.48 0.967 impeller yang dibutuhkan untuk mengalirkan debit fluida
adalah beban yang ditanggung oleh motor induksi untuk dapat
Untuk menghasilkan debit sesuai dengan kebutuhan melaksanakan kerja. Maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa
operasi maksimal hanya dibutuhkan arus dan daya listrik yang semakin kecil beban torsi, faktor daya ketika motor bekerja
lebih kecil dari spesifikasi, Sehingga motor memikul beban akan semakin kecil.
yang lebih rendah dari yang seharusnya. Kerugian yang
ditimbulkan oleh motor yang berjalan dengan daya yang lebih 4. Simulasi Kenaikan Temperatur Fluida Terhadap
rendah adalah sebagai berikut : Penurunan Faktor Daya
Rugi rugi motor yang tidak sesuai spesifikasi, karena Apabila pompa sentrifugal beroperasi pada rentang
motor seharusnya dapat berjalan dengan arus dan daya waktu tertentu, maka akan timbul kenaikan temperatur fluida,
real yang lebih rendah, namun motor yang dipakai yang turut dipengaruhi oleh head fluida. Kenaikan temperatur
memiliki spesifikasi daya yang lebih tinggi, sehingga rugi fluida bertambah seiring dengan berjalannya waktu, sehingga
rugi daya motor pun lebih tinggi dari seharusnya. semakin lama fluida dipompa, maka temperaturnya akan
Efisiensi yang menurun, dapat dilihat pada tabel diatas semakin meningkat. Kenaikan temperatur fluida berpengaruh
bahwa semakin kecil arus maka efisiensi pada beban terhadap perubahan densitas, karena sifat ekspansi yang ada
penuh akan semakin kecil. pada fluida itu sendiri. Oleh karena itu, maka pengaruh
kenaikan temperatur pada fluida terhadap nilai densitas perlu
3. Simulasi Pembebanan Pada Motor Induksi Beserta dikaji.
Pengaruhnya Terhadap Faktor Daya
Tabel 5 Perubahan Densitas Terhadap Kenaikan Fluida
Penggunaan beban yang lebih ringan saat motor berjalan
menyebabkan faktor daya motor mengecil. Untuk menguji Waktu (s) Kenaikan Temperatur Densitas (, kg/m3)
hipotesa tersebut, maka dilakukan simulasi untuk mengetahui (oC)
pengaruh pembebanan motor induksi, terhadap faktor daya 100 0.145 782.243
yang dihasilkan. Parameter dan pengaruh perubahan terhadap
parameter tersebut, seperti torsi dan daya mekanis ditinjau. 200 0.29 782.129
Sehingga besar faktor daya pada kondisi beban tertentu dapat 300 0.435 782.016
diketahui.
400 0.581 781.902
Tabel 4 Pengaruh Perubahan Parameter Arus Listrik
500 0.726 781.789
Debit Torsi (Nm) Daya Mekanis Cos 600 0.871 781.562
Fluida (kW)
(m3/jam) 700 1.016 781.562
800 1.161 781.449
70 97.97 36.002 0.296
900 1.306 781.336
80 112 41.209 0.339 1000 1.451 781.222

90 126 46.36 0.381 Dari tabel diatas didapatkan bahwa lamanya operasi
pompa akan menyebabkan peningkatan temperatur dalam
100 140 51.511 0.423 fluida (avtur), sehingga membuat nilai densitas turun setelah
dipompa.
110 153.9 56.662 0.466

120 167.9 61.813 0.504

130 181.9 66.694 0.55


10

V. KESIMPULAN DAN SARAN [7] Electrical Motor and Heat Loss <URL:
http://www.engineeringtoolbox.com/electrical-motor-
1. Kesimpulan
heat-loss-d_898.html>
Berdasarkan pengujian dan analisis dari simulasi sistem
[8] Sutopo, B. Wijaya, F.D. Supari., Perbaikan Faktor Daya
perpompaan yang telah dilakukan maka didapatkan
Motor Induksi 3 fase menggunakan mikrokontroller
kesimpulan sebagai berikut :
68HC11 Teknik Elektro UGM, Yogyakarta.
[9] Fitzgerald A.E., J.K. Charles, D.U. Stephen, A. Djoko,
Dengan pengujian berupa perubahan parameter arus 1992 .Mesin Mesin Listrik, Erlangga : Jakarta.
listrik pada motor induksi rentang nilai 110 170 Ampere, [10] J.C. Stephen, .Electric Machinery Fundamental 4th
maka didapatkan rentang nilai daya real sebesar 68.119 edition. Erlangga: New York.
103.187 kW, Torsi sebesar 185.1 200.48 Nm, debit fluida [11] Advantica. 2003. <
sebesar 132.35 200.48 m3/jam my.advanticagroup.com/support/.../KBA_pump_moment
_of_inertia.pdf>
Setelah dilakukan simulasi perubahan parameter arus [12] Lehtla, T. PARAMETER IDENTIFICATION OF AN
didapatkan bahwa untuk menghasilkan debit yang sesuai INDUCTION MOTOR USING FUZZY LOGIC
dengan spesifikasi, dibutuhkan daya real yang lebih kecil CONTROLLER Estonia.
(80.86 kW) dari daya motor seharusnya (110 kW). Kerugian [13] Soemarno, 2008. Sharing Pengalaman Maintenance.
yang ditimbulkan adalah rugi rugi daya dan efisiensi. <URL:http://soemarno.org/2008/11/mengganti-
motor110-kw-dgn-75-kw/>
Dilakukan pengujian perubahan beban untukmengetahui [14] NDT, Alternating Current. <URL : http://www.ndt-
pengaruh pembebanan motor induksi terhadap faktor daya ed.org/EducationResources/HighSchool/Electricity/altern
yang dihasilkan. Beban yang dirubah adalah debit fluida atingcurrent.htmp.>
dengan rentang 70 170 m3/jam, Torsi sebesar 97.97 237.9 [15] Engineering Toolbox, Coefficients of Cubical
Nm, dan faktor daya (Cos ) 0.293 0.72. Expansion of Liquids <URL :
http://www.engineeringtoolbox.com/cubical-expansion-
Kenaikan temperatur fluida dan pengaruhnya pada coefficients-d_1262.html>
densitas disimulasikan untuk mengetahui pengaruhnya. [16] Engineering Toolbox, Density of Fluids - Changing
Dengan rentang waktu 100 1000 detik, didapatkan kenaikan Pressure and Temperature <URL :
temperatur fluida dalam rentang 0.145 - 1.45 C dan terjadi http://www.engineeringtoolbox.com/fluid-density-
penurunan densitas sebesar 782.243 - 781.222 kg/m3. Laju temperature-pressure-d_309.html>
kenaikan temperatur fluida per detik diketahui sebesar
0.00145 oC. BIODATA PENULIS

2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis setelah
melaksanakan penelitian tugas akhir ini adalah sebaiknya
motor induksi dan pompa sentrifugal memiliki spesifikasi
data yang lebih lengkap, sehingga analisis kinerja pompa
dapat lebih mudah. Selain itu, pengukuran seharusnya
dilakukan dengan alat ukur yang lebih lengkap.
Nama : Arya Bhaskara A.P.
DAFTAR PUSTAKA TTL : Surabaya, 11 Mei 1991
[1] UNEP. 2006.Electrical Energy Equipment : Electric Alamat : Jl.Wisma Permai 3 No. 6 Mulyosari Surabaya
Motors, New Delhi. Email : arya.bhaskara@gmail.com
[2] UNEP. 2006.Electrical Energy Equipment : Centrifugal Riwayat Pendidikan :
Pump, New Delhi. SDN Mekarmukti 6 (1996 - 2001)
[3] Haque, M.H. , 1992. Estimation of three phase SMPN I Banyumas (2001 - 2004)
induction motor parameters Electric Power Systems SMAN 5 Kab. Bekasi (2004 - 2007)
Research. Saudi Arabia. S1 Teknik Fisika (2007 sekarang)
[4] Andrade, Cassio T.C., Pontes, Richardo S.T., , 2010.
Three phase induction motors Energy Efficency
Standard : A Case Study Ceara Federal University,
Fortaleza.
[5] Bureau of Energy Efficiency, Ministry of Power, India.
2006.Pumps and Pumping Systems (Bahasa Indonesia).
UNEP, <URL:http://www.energyefficiencyasia.org>
[6] Mc Cabe, Warren L. 1993. Unit Operation of Chemical
Engineering. McGraw-Hill Book Co. : Singapore.

Anda mungkin juga menyukai