berputar. Fluida akan meninggalkan impeller pada kecepatan Amerika Serikat) memberikan gambaran mengenai jumlah
tinggi. Impeller dikelilingi oleh volute casing, yang akan start dan stop yang berhubungan dengan daya motor tersebut
merubah energi kinetik menjadi energi potensial (head). (dalam Hp).
(1)
Dimana Pm adalah daya mekanis, Pr adalah rugi daya terdiri dari motor induksi dan pompa sentrifugal. Pada fase 1,
dan Pe adalah daya listrik yang disuplai pada motor induksi. pompa yang digunakan adalah pompa Worthington Dresser
Rugi yang terdapat dalam motor induksi disebabkan oleh tipe ERP 100-400. Motor yang digunakan pompa tersebut
tahanan tembaga dari belitan stator dan komponen induktor adalah pompa dengan pemanufaktur Hawker-Siddeley. Pada
belitan stator. Rugi yang terdapat pada motor induksi dapat fase 2, pompa yang digunakan adalah pompa Niigata
dibagi dalam jenis berikut : Worthington, Type 4 CNEC-152. Motor yang digunakan
Rugi tembaga dibagi menjadi dua bagian, yaitu rugi rugi adalah Fuji Electric. Tiap pompa memiliki kapasitas, frekuensi
tembaga stator (Stator Copper Loss) dan rugi rugi dan head yang sama, masing masing 150 m3/jam, 50 Hz dan
tembaga rotor (Rotor Copper Loss). 165 meter.
Rugi Inti (Core Loss) & Rugi karena gesekan dan
hambatan angin (Friction and windage loss) Tabel 1 Data pompa fase 1 dan 2 Pertamina DPPU
Rugi rugi beban yang menyimpang (Stray Load Losses) Ngurah Rai
Daya
5 Root Mean Square (RMS) Pompa RPM Tegangan (V) (KW)
Rata rata waktu gelombang tegangan AC dihabiskan Fase 1
dibawah puncak tegangan, sehingga puncak tegangan bukan P-301 A 2965 380 110
lah sebuah nilai yang baik untuk menghitung daya efektif. 110
Oleh karena itu, Root Mean Square (RMS) dipakai. Nilai P-301 B 2965 380
RMS adalah nilai efektif dari tegangan atau arus listrik, yang P-301 C 2965 380 110
dipakai untuk melakukan kerja yang bermanfaat. Fase 2
Dibawah ini adalah persamaan yang dipakai untuk P-351 A 2970 330 110
menghitung nilai RMS dari sebuah gelombang sinus kontinyu
P-351 B 2970 330 110
P-351 C 2970 330 110
(2)
Tabel 2 Spesifikasi Fluida Yang Digunakan
III. PEMODELAN SISTEM PERPOMPAAN
Jenis Fluida Avtur (Kerosene)
(Viskositas, kg/ms) 0.00415
3
(densitas, kg/m ) 795.526667
T (suhu, C) 29 30
2
P (tekanan, kg/cm ) 13.00 - 14.00
(5)
Dimana:
Gambar 8 Grafik Arus Listrik 3 fase V : tegangan antar fasa (380 V)
I : arus yang mengalir ke beban (Ampere)
cos : faktor daya (cos phi)
(9)
Dimana :
= Kecepatan fluida saat melintasi bagian luar
impeller (m/s)
= Kecepatan fluida discharge (m/s)
= sudut yang dibentuk cekungan impeller (degree)
N = kecepatan putar motor (rpm)
r = jari jari (m)
(15)
Dimana :
= densitas akhir Gambar 20 Blok Simulink untuk kenaikan temperatur fluida
= densitas awal (kg/m3) Dikarenakan ada kenaikan temperatur pompa
= koefisien ekspansi volumetris (m3/kgoC) sentrifugal, maka unsur fluida akan terkena imbasnya, properti
T = temperatur (oC) yang akan mengalami dampak signifikan adalah densitas.
Maka secara matematis dapat diturunkan blok Simulink Sehingga terdapat perubahan densitas setelah fluida dipompa.
berdasarkan fungsi temperatur untuk perubahan densitas : Formula yang digunakan pun serupa dengan perubahan
7
densitas terhadap suhu, yang dipakai adalah kenaikan beberapa bagian yaitu ketika sistem perpompaan dengan
temperatur pada formula diatas. keadaan ideal (sesuai spesifikasi), perubahan beban (load)
pada motor induksi, dan ketika parameter motor berubah
ubah. Keluaran sistem perpompaan yang dianalisa adalah daya
listrik motor induksi, torsi impeller, head dan debit fluida.
Hasil dari analisis akan dilakukan pembahasan setiap sub
sistem dan pada keseluruhan sistem monitor sehingga dapat
diketahui penyebab dari turunnya kinerja pompa. Simulasi
sistem perpompaan ini mencakup suplai daya elektrik dari
motor induksi dengan sumber arus dan tegangan bolak balik
Gambar 21 Blok Simulink untuk fungsi densitas terhadap kenaikan (AC) 3 fase, torsi yang dipengaruhi putaran as motor induksi
temperatur fluida dan debit fluida yang dipindahkan oleh impeller.
Setelah keseluruhan variabel pada pompa sentrifugal
yang berpengaruh pada debit dimodelkan, maka Persamaan 1. Analisa Simulasi Sistem Perpompaan Keadaan Ideal
momentum angular dapat digunakan untuk mengetahui berapa Masukan arus dan tegangan motor induksi yang berasal
besar jumlah torsi yang dibutuhkan untuk mengalirkan debit dari konduktor disesuaikan dengan spesifikasi, yaitu tegangan
fluida tersebut. suplai sebesar 380 Volt dan arus listrik sebesar 193 Ampere.
Faktor daya diatur dalam perbedaan fasa antara tegangan dan
(17) arus listrik, dimana arus listrik akan tertinggal dikarenakan
beban induktif dari motor induksi. Untuk rugi rugi daya,
Dimana adalah densitas fluida yang digunakan (Avtur, perhitungan parameter sirkuit ekuivalen menggunakan datar
Kerosene kg/m3) dan Q adalah debit fluida (m3/s). Fungsi yang dari spesifikasi. (datasheet).
menggambarkan keseluruhan hubungan antar variabel dan
parameter dalam pompa sentrifugal dapat digabungkan
menjadi sebuah blok Simulink yang ekuivalen, yang terdapat
pada gambar berikut ini :
Gambar 22 Blok Simulink ekuivalen pompa sentrifugal Perbedaan fasa antara tegangan dan arus listrik
menyebabkan berkurangnya efisiensi motor induksi. Hasil
7. Penggabungan Model Matematis Sistem
Perpompaan fungsi kosinus dari perbedaan fasa teresebut adalah faktor
daya, yang mengindikasikan efisiensi dari penggunaan daya
listrik. 85% daya listrik yang disalurkan dan berhasil
Blok blok Simulink diatas dapat digabungkan menjadi
dimanfaatkan untuk menghasilkan kerja nyata.
satu untuk memodelkan sistem perpompaan yang utuh.
Nilai daya dari spesifikasi menunjukkan harga yang
Gabungan sistem pompa sentrifugal dapat dilihat dalam
setara dengan simulasi dengan keadaan ideal, yaitu 110 kW.
gambar dibawah ini :
Dapat dilihat bahwa daya real yang dihasilkan motor induksi
dalam simulasi mendekati harga dari spesifikasi. Rugi rugi
daya pun hanya berpengaruh 3% pada daya real yang
diproduksi motor induksi. Rugi rugi daya yang didapat dari
motor induksi, untuk rugi pada besi rotor sebesar 73.078 Watt,
rugi pada besi stator 85.29 Watt (dengan spesifikasi daya
motor dan elektrik yang tidak berubah, dan untuk rugi rugi
yang diakibatkan oleh panas motor adalah 100 Watt, Rugi
magnetik (inti) adalah 850 Watt, Mekanikal sebesar 1600
Watt, dan stray load sebesar 750 Watt. Torsi yang dihasilkan
pun masih sesuai dengan spesifikasi awal (314 Nm), yaitu
Gambar 23 Blok Simulink Gabungan Sistem Perpompaan
berkisar pada nilai 300 340 Nm.
IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab IV ini akan dilakukan analisis dari hasil
simulasi sistem perpompaan. Analisis ini akan mencakup
8
150 94.386 256.4 183.38 0.965 Hubungan antara torsi dengan faktor daya adalah linier,
apabila torsi yang dibutuhkan untuk memutar impeller dengan
160 96.267 261.6 187.04 0.965 debit fluida tertentu semakin besar, maka faktor dayanya akan
semakin besar, begitu juga sebaliknya. Torsi untuk memutar
170 103.187 280.48 200.48 0.967 impeller yang dibutuhkan untuk mengalirkan debit fluida
adalah beban yang ditanggung oleh motor induksi untuk dapat
Untuk menghasilkan debit sesuai dengan kebutuhan melaksanakan kerja. Maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa
operasi maksimal hanya dibutuhkan arus dan daya listrik yang semakin kecil beban torsi, faktor daya ketika motor bekerja
lebih kecil dari spesifikasi, Sehingga motor memikul beban akan semakin kecil.
yang lebih rendah dari yang seharusnya. Kerugian yang
ditimbulkan oleh motor yang berjalan dengan daya yang lebih 4. Simulasi Kenaikan Temperatur Fluida Terhadap
rendah adalah sebagai berikut : Penurunan Faktor Daya
Rugi rugi motor yang tidak sesuai spesifikasi, karena Apabila pompa sentrifugal beroperasi pada rentang
motor seharusnya dapat berjalan dengan arus dan daya waktu tertentu, maka akan timbul kenaikan temperatur fluida,
real yang lebih rendah, namun motor yang dipakai yang turut dipengaruhi oleh head fluida. Kenaikan temperatur
memiliki spesifikasi daya yang lebih tinggi, sehingga rugi fluida bertambah seiring dengan berjalannya waktu, sehingga
rugi daya motor pun lebih tinggi dari seharusnya. semakin lama fluida dipompa, maka temperaturnya akan
Efisiensi yang menurun, dapat dilihat pada tabel diatas semakin meningkat. Kenaikan temperatur fluida berpengaruh
bahwa semakin kecil arus maka efisiensi pada beban terhadap perubahan densitas, karena sifat ekspansi yang ada
penuh akan semakin kecil. pada fluida itu sendiri. Oleh karena itu, maka pengaruh
kenaikan temperatur pada fluida terhadap nilai densitas perlu
3. Simulasi Pembebanan Pada Motor Induksi Beserta dikaji.
Pengaruhnya Terhadap Faktor Daya
Tabel 5 Perubahan Densitas Terhadap Kenaikan Fluida
Penggunaan beban yang lebih ringan saat motor berjalan
menyebabkan faktor daya motor mengecil. Untuk menguji Waktu (s) Kenaikan Temperatur Densitas (, kg/m3)
hipotesa tersebut, maka dilakukan simulasi untuk mengetahui (oC)
pengaruh pembebanan motor induksi, terhadap faktor daya 100 0.145 782.243
yang dihasilkan. Parameter dan pengaruh perubahan terhadap
parameter tersebut, seperti torsi dan daya mekanis ditinjau. 200 0.29 782.129
Sehingga besar faktor daya pada kondisi beban tertentu dapat 300 0.435 782.016
diketahui.
400 0.581 781.902
Tabel 4 Pengaruh Perubahan Parameter Arus Listrik
500 0.726 781.789
Debit Torsi (Nm) Daya Mekanis Cos 600 0.871 781.562
Fluida (kW)
(m3/jam) 700 1.016 781.562
800 1.161 781.449
70 97.97 36.002 0.296
900 1.306 781.336
80 112 41.209 0.339 1000 1.451 781.222
90 126 46.36 0.381 Dari tabel diatas didapatkan bahwa lamanya operasi
pompa akan menyebabkan peningkatan temperatur dalam
100 140 51.511 0.423 fluida (avtur), sehingga membuat nilai densitas turun setelah
dipompa.
110 153.9 56.662 0.466
V. KESIMPULAN DAN SARAN [7] Electrical Motor and Heat Loss <URL:
http://www.engineeringtoolbox.com/electrical-motor-
1. Kesimpulan
heat-loss-d_898.html>
Berdasarkan pengujian dan analisis dari simulasi sistem
[8] Sutopo, B. Wijaya, F.D. Supari., Perbaikan Faktor Daya
perpompaan yang telah dilakukan maka didapatkan
Motor Induksi 3 fase menggunakan mikrokontroller
kesimpulan sebagai berikut :
68HC11 Teknik Elektro UGM, Yogyakarta.
[9] Fitzgerald A.E., J.K. Charles, D.U. Stephen, A. Djoko,
Dengan pengujian berupa perubahan parameter arus 1992 .Mesin Mesin Listrik, Erlangga : Jakarta.
listrik pada motor induksi rentang nilai 110 170 Ampere, [10] J.C. Stephen, .Electric Machinery Fundamental 4th
maka didapatkan rentang nilai daya real sebesar 68.119 edition. Erlangga: New York.
103.187 kW, Torsi sebesar 185.1 200.48 Nm, debit fluida [11] Advantica. 2003. <
sebesar 132.35 200.48 m3/jam my.advanticagroup.com/support/.../KBA_pump_moment
_of_inertia.pdf>
Setelah dilakukan simulasi perubahan parameter arus [12] Lehtla, T. PARAMETER IDENTIFICATION OF AN
didapatkan bahwa untuk menghasilkan debit yang sesuai INDUCTION MOTOR USING FUZZY LOGIC
dengan spesifikasi, dibutuhkan daya real yang lebih kecil CONTROLLER Estonia.
(80.86 kW) dari daya motor seharusnya (110 kW). Kerugian [13] Soemarno, 2008. Sharing Pengalaman Maintenance.
yang ditimbulkan adalah rugi rugi daya dan efisiensi. <URL:http://soemarno.org/2008/11/mengganti-
motor110-kw-dgn-75-kw/>
Dilakukan pengujian perubahan beban untukmengetahui [14] NDT, Alternating Current. <URL : http://www.ndt-
pengaruh pembebanan motor induksi terhadap faktor daya ed.org/EducationResources/HighSchool/Electricity/altern
yang dihasilkan. Beban yang dirubah adalah debit fluida atingcurrent.htmp.>
dengan rentang 70 170 m3/jam, Torsi sebesar 97.97 237.9 [15] Engineering Toolbox, Coefficients of Cubical
Nm, dan faktor daya (Cos ) 0.293 0.72. Expansion of Liquids <URL :
http://www.engineeringtoolbox.com/cubical-expansion-
Kenaikan temperatur fluida dan pengaruhnya pada coefficients-d_1262.html>
densitas disimulasikan untuk mengetahui pengaruhnya. [16] Engineering Toolbox, Density of Fluids - Changing
Dengan rentang waktu 100 1000 detik, didapatkan kenaikan Pressure and Temperature <URL :
temperatur fluida dalam rentang 0.145 - 1.45 C dan terjadi http://www.engineeringtoolbox.com/fluid-density-
penurunan densitas sebesar 782.243 - 781.222 kg/m3. Laju temperature-pressure-d_309.html>
kenaikan temperatur fluida per detik diketahui sebesar
0.00145 oC. BIODATA PENULIS
2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis setelah
melaksanakan penelitian tugas akhir ini adalah sebaiknya
motor induksi dan pompa sentrifugal memiliki spesifikasi
data yang lebih lengkap, sehingga analisis kinerja pompa
dapat lebih mudah. Selain itu, pengukuran seharusnya
dilakukan dengan alat ukur yang lebih lengkap.
Nama : Arya Bhaskara A.P.
DAFTAR PUSTAKA TTL : Surabaya, 11 Mei 1991
[1] UNEP. 2006.Electrical Energy Equipment : Electric Alamat : Jl.Wisma Permai 3 No. 6 Mulyosari Surabaya
Motors, New Delhi. Email : arya.bhaskara@gmail.com
[2] UNEP. 2006.Electrical Energy Equipment : Centrifugal Riwayat Pendidikan :
Pump, New Delhi. SDN Mekarmukti 6 (1996 - 2001)
[3] Haque, M.H. , 1992. Estimation of three phase SMPN I Banyumas (2001 - 2004)
induction motor parameters Electric Power Systems SMAN 5 Kab. Bekasi (2004 - 2007)
Research. Saudi Arabia. S1 Teknik Fisika (2007 sekarang)
[4] Andrade, Cassio T.C., Pontes, Richardo S.T., , 2010.
Three phase induction motors Energy Efficency
Standard : A Case Study Ceara Federal University,
Fortaleza.
[5] Bureau of Energy Efficiency, Ministry of Power, India.
2006.Pumps and Pumping Systems (Bahasa Indonesia).
UNEP, <URL:http://www.energyefficiencyasia.org>
[6] Mc Cabe, Warren L. 1993. Unit Operation of Chemical
Engineering. McGraw-Hill Book Co. : Singapore.