Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PEMBANGUNAN PSU

KABUPATEN BUNGO

BAB
PROSEDUR BANTUAN PSU
III

3.1. TUGAS DAN WEWENANG

Sejalan dengan PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota, yang menyatakan bahwa perumahan merupakan urusan wajib yang

menjadi wewenang pemerintah daerah, maka pemangku kepentingan dalam Bantuan

PSU Perumahan dan Kawasan Permukiman meliputi Kementerian Perumahan Rakyat,

pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dan pelaku pembangunan (setiap

badan hukum yang melakukan pembangunan perumahan).

3.1.1. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)

Tugas dan Wewenang Kemenpera meliputi:

a. melakukan sosialisasi dan koordinasi program bantuan PSU kepada

pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan pengembang;

Laporan Akhir III - 1


RENCANA PEMBANGUNAN PSU
KABUPATEN BUNGO

b. melakukan pemeriksaan administrasi dan teknis pada verifikasi pra

konstruksi untuk penetapan lokasi;

c. melakukan pemeriksaan administrasi dan teknis pada verifikasi paska

konstruksi untuk pencairan dana;

d. menetapkan lokasi penerima bantuan PSU;

e. mengalokasikan anggaran bantuan PSU;

f. melakukan pengawasan dan pengendalian bantuan PSU;

g. melakukan verifikasi dan audit terhadap pelaksanaan pembangunan PSU

sebelum serah terima pekerjaan (PHO dan FHO);

h. melakukan pencairan dana sebagai pengganti biaya yang telah dikeluarkan

untuk pembangunan PSU sesuai dengan perjanjian kerja yang telah

disepakati;

i. menyerahkan hasil bantuan PSU kepada pemerintah kabupaten/kota;

j. untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta, maka penyerahan hasil bantuan

PSU dilaksanakan kepada pemerintah daerah provinsi;

k. melakukan evaluasi terhadap pembangunan rumah dan proses KPR melalui

FLPP dan atau proses kredit lainnya serta memberikan sanksi bila target

pembangunan rumah tidak tercapai;

l. merevisi atau membatalkan alokasi anggaran apabila terjadi perubahan,

penyimpangan, dan/atau penyelewengan dalam bantuan PSU; dan

m. melakukan pembinaan bantuan PSU.

Laporan Akhir III - 2


RENCANA PEMBANGUNAN PSU
KABUPATEN BUNGO

3.1.2. Pemerintah Provinsi

Tugas dan Wewenang pemerintah provinsi meliputi:

a. mengajukan usulan bantuan PSU kepada Kementerian berdasarkan usulan

pemerintah kabupaten/kota;

b. melakukan koordinasi dengan Kementerian dan pemerintah daerah

kabupaten/kota untuk pengecekan administrasi dan teknis pada saat

verifikasi pra konstruksi dan verifikasi paska konstruksi;

c. melakukan koordinasi pengelolaan hasil bantuan PSU yang berada pada 2

(dua) atau lebih kabupaten/kota;

d. mengalokasikan anggaran untuk pembangunan PSU pada perumahan dan

kawasan permukiman melalui dana anggaran pendapatan dan belanja

daerah provinsi;

e. melakukan pemantauan dan evaluasi bantuan PSU;

f. mensinergikan program pembangunan PSU dengan program perumahan dan

kawasan permukiman di daerah kabupaten/kota;

g. melakukan pembinaan bantuan PSU.

3.1.3. Pemerintah Kabupaten/Kota

Tugas dan Wewenang pemerintah kabupaten/kota meliputi:

a. mengajukan usulan bantuan PSU kepada pemerintah daerah provinsi

tembusan kepada Kementerian;

Laporan Akhir III - 3


RENCANA PEMBANGUNAN PSU
KABUPATEN BUNGO

b. melakukan koordinasi dengan Kementerian, pemerintah daerah provinsi

dan pengembang untuk pengecekan administrasi dan teknis pada saat

verifikasi pra konstruksi dan verifikasi paska konstruksi;

c. melakukan pengawasan dan pengendalian bantuan PSU;

d. mengalokasikan anggaran untuk pembangunan PSU pada perumahan dan

kawasan permukiman melalui dana anggaran pendapatan dan belanja

pemerintah daerah kabupaten/kota;

e. mengoordinasikan hasil pengawasan dan pengendalian bantuan PSU kepada

Kementerian melalui pemerintah provinsi;

f. Mensinergikan program pembangunan PSU dengan program perumahan dan

kawasan permukiman;

g. melakukan pembinaan bantuan PSU.

3.1.4. Pelaku Pembangunan

Tugas pelaku pembangunan meliputi:

a. mengajukan usulan bantuan PSU kepada pemerintah kabupaten/kota dan

tembusan kepada Kemenpera;

b. membuat surat pernyataan kesanggupan membangun dari pengembang;

c. melaksanakan perjanjian kerjasama operasional dengan Satuan Kerja

Pengelolaan Kawasan Deputi Bidang Pengembangan Kawasan sebagai dasar

untuk melaksanakan pembangunan PSU;

Laporan Akhir III - 4


RENCANA PEMBANGUNAN PSU
KABUPATEN BUNGO

d. melaporkan hasil pembangunan rumah yang telah KPR dan atau SP3K

e. menyerahkan lahan yang akan dibangun PSU kepada pemerintah sesuai

dengan kententuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. melaksanakan pembangunan PSU sesuai kontrak yang telah disepakati

bersama antara pengembang dan pejabat pembuat komitmen (PPK);

g. membangun unit rumah baru sesuai dengan jumlah usulan bantuan PSU;

h. Menanam 1 (satu) pohon buah-buahan pada setiap unit rumah yang

mendapatkan bantuan PSU;

i. menyerahkan bantuan PSU kepada pemerintah kabupaten/kota sesuai

dengan kententuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.2. KRITERIA PEMILIHAN LOKASI

1. Kriteria lokasi perumahan dan kawasan permukiman, meliputi:

a. lokasi sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;

b. lokasi sudah memiliki rencana tapak yang telah disetujui oleh pemerintah

kabupaten/kota;

c. status tanah tidak dalam sengketa;

d. luas lokasi rumah tapak sesuai dengan rencana tapak sekurang- kurangnya 6

(enam) hektar atau memiliki daya tampung rumah sekurang- kurangnya 300

(tiga ratus) unit rumah;

Laporan Akhir III - 5


RENCANA PEMBANGUNAN PSU
KABUPATEN BUNGO

e. bagi lokasi yang memiliki luas kurang dari 6 hektar atau daya tampung

kurang dari 300 unit wajib melakukan kerjasama dengan pengembang

lain dalam satu wilayah kabupaten/kota yang memiliki lokasi masing-

masing minimal 2 hektar sehingga mencapai 6 hektar yang disahkan dengan

akta notaris;

f. kesanggupan membangun rumah dengan ukuran luas lantai bangunan

dan harga jual sesuai dengan ketentuan pemerintah;

g. rumah susun umum telah terbangun dan dinyatakan selesai 100%

pembangunannya oleh pejabat atau instansi yang berwenang memberikan

penilaian

h. kesanggupan pengembang untuk dilakukan audit oleh Auditor Pemerintah.

2. Persyaratan pemberian Bantuan PSU kepada pengembang dengan ketentuan,

sebagai berikut:

a. pengembang yang belum mendapatkan bantuan PSU pada tah

unsebelumnya namun sudah membangun sejumlah unit rumah KPR FLPP

terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun 2012, dapat mengajukan bantuan

PSU pada tahun 2013 sejumlah unit yang telah KPR dan/atau proses Surat

Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) terhitung mulai

tanggal 1 Januari tahun 2012 s.d 30 November tahun 2013;

Laporan Akhir III - 6


RENCANA PEMBANGUNAN PSU
KABUPATEN BUNGO

b. pengembang yang akan mengajukan bantuan PSU pada tahun 2013

namun sudah pernah mendapatkan bantuan PSU pada tahun 2012 dan telah

menyelesaikan kewajiban membangun rumah KPR s.d tanggal 30 Juni

tahun 2013, maka pengembang tersebut dapat mengajukan bantuan PSU

sesuai dengan jumlah unit rumah yang telah KPR FLPP dan atau KPR

proses kredit lainya maupun proses SP3K terhitung mulai tanggal 1 Januari

tahun 2013 s.d 30 November tahun 2013 diluar unit rumah yang telah

mendapatkan bantuan PSU tahun 2012;

c. pengembang yang sudah mendapatkan bantuan PSU tahun 2012 namun s.d

akhir bulan Juni tahun 2013 belum menyelesaikan kewajiban membangun

unit rumah sejumlah yang diusulkan dalam bantuan PSU tahun 2012, tidak

diperkenankan untuk mengajukan kembali bantuan PSU pada tahun 2013;

3. Kriteria kabupaten/kota, yang mendapat bantuan sudah memiliki:

a. rencana rinci tata ruang kawasan (RRTR);

b. rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan

permukiman (RP3KP); dan/atau

c. dokumen perencanaan perumahan lainnya

3.3. PROSES PENGUSULAN

1. Usulan bantuan PSU untuk Rumah Tapak dilaksanakan melalui tahapan:

Laporan Akhir III - 7


RENCANA PEMBANGUNAN PSU
KABUPATEN BUNGO

a. pelaku pembangunan mengajukan permohonan secara tertulis kepada

pemerintah kabupaten/kota, tembusan kepada pemerintah provinsi dan

Kementerian (Lampiran 1);

b. pemerintah kabupaten/kota mengusulkan lokasi bantuan PSU kepada

pemerintah provinsi tembusan kepada Kementerian (Lampiran 2);

c. pemerintah provinsi mengusulkan lokasi bantuan PSU kepada

Kementerian (Lampiran 3);

d. Kementerian melakukan konsolidasi usulan melalui rapat konsultasi

dan koordinasi teknis mencakup materi verifikasi administrasi.

2. Pengajuan usulan bantuan PSU rumah susun umum sewa dilaksanakan

melalui tahapan:

a. pemerintah kabupaten/kota, perguruan tinggi, yayasan dan badan

hukum lainnya mengusulkan lokasi bantuan PSU kepada pemerintah

provinsi tembusan kepada Kementerian;

b. pemerintah provinsi mengusulkan lokasi bantuan PSU kepada

Kementerian;

c. Kementerian melakukan konsolidasi usulan melalui rapat konsultasi

dan koordinasi teknis mencakup pemeriksaan administrasi dan teknis.

3. Pengajuan usulan bantuan PSU rumah susun umum milik dilaksanakan

melalui tahapan:

Laporan Akhir III - 8


RENCANA PEMBANGUNAN PSU
KABUPATEN BUNGO

a. Pengembang mengajukan permohonan secara tertulis kepada

pemerintah kabupaten/kota, tembusan kepada pemerintah provinsi dan

Kementerian;

b. pemerintah kabupaten/kota mengusulkan lokasi bantuan PSU kepada

pemerintah provinsi tembusan kepada Kementerian;

c. pemerintah provinsi mengusulkan lokasi bantuan PSU kepada

Kementerian;

d. Kementerian melakukan konsolidasi usulan melalui rapat konsultasi

dan koordinasi teknis mencakup mencakup pemeriksaan administrasi

dan teknis.

3.4. VERIFIKASI

Verifikasi terdiri dari verifikasi administrasi dan verifikasi teknis yang terbagi

menjadi 2 (dua) tahap, yaitu Verifikasi Pra Konstruksi dan Verifikasi Pasca Konstruksi.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Tim Verifikasi yang keanggotaannya terdiri dari:

a. Tim verifikasi pra konstruksi keanggotaannya terdiri dari pejabat dan/atau

staf di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Kawasan dan/atau

tenaga ahli yang ditunjuk oleh Satuan Kerja Pengelolaan Kawasan Deputi

Bidang Pengembangan Kawasan

b. Tim verifikasi paska konstruksi keanggotaannya terdiri dari pejabat

dan/atau staf di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Kawasan serta

Laporan Akhir III - 9


RENCANA PEMBANGUNAN PSU
KABUPATEN BUNGO

dapat melibatkan Inspektorat Kementerian Perumahan Rakyat Tim

verifikasi ditetapkan dengan Keputusan Satuan Kerja Pengelolaan Kawasan

Deputi Bidang Pengembangan Kawasan

3.4.1. Tim Verifikasi Pra Konsturksi

Verifikasi pra konstruksi dilaksanakan dalam rangka melihat memeriksa

kelengkapan administras dan teknis yang dilaksanakan sebelum lokasi tersebut

ditetapkan mendapat bantuan PSU.

Tim Verifikasi pra konstruksi melaksanakan verifikasi administrasi berdasarkan

kelengkapan administrasi yang diusulkan, meliputi:

a. surat usulan;

b. surat pernyataan kesanggupan membangun dari pengembang;

c. surat pernyataan bahwa rumah yang dibangun akan dijual kepada MBR

melalui KPR;

d. dokumen legalitas usaha

e. dokumen legalitas proyek pembangunan perumahan;

f. dokumen teknis proyek perumahan; dan

g. dokumen kuesioner bantuan PSU perumahan dan kawasan permukiman yang

telah diisi.

Laporan Akhir III -10


RENCANA PEMBANGUNAN PSU
KABUPATEN BUNGO

Kemudian, Tim Verifikasi pra konstruksi melaksanakan verifikasi teknis untuk

melihat langsung kondisi fisik dan mengecek keakuratan administrasi. Verifkasi teknis

rumah tapak meliputi:

a. lahan yang telah dimatangkan;

b. lahan untuk daerah milik jalan dan bangunan pelengkapnya, badan jalan atau

lapis bawah telah tersedia; dan

c. kaveling rumah dan PSU yang telah terbentuk sesuai dengan rencana tapak

dan sesuai dengan sertipikat yang akan diterbitkan oleh instansi terkait.

Verifkasi teknis rumah susun meliputi:

a. kondisi pembangunan rumah susun umum;

b. lahan untuk pembangunan bantuan PSU telah dimatangkan;

c. ruang luncur lift bagi rumah susun umum di atas 5 (lima) lantai;

d. sumber energi untuk jaringan listrik, gas serta penerangan jalan umum; dan

e. Saluran air baku untuk jaringan air minum dan hidran pemadam kebakaran.

3.4.2. Tim Verifikasi Pasca Konsturksi

Verifikasi Pasca Konstruksi dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan pencairan

dana bantuan PSU, yang ditindaklanjuti dengan:

a. pemeriksaan administrasi pada verifikasi paska konstruksi;

b. pemeriksaan teknis pada verifikasi paska konstruksi.

Laporan Akhir III -11


RENCANA PEMBANGUNAN PSU
KABUPATEN BUNGO

Pemeriksaan administrasi pada verifikasi paska konstruksi, sekurang- kurangnya

melaksanakan pemeriksaan terhadap dokumen permohonan pencairan dana bantuan

PSU dan hasil pemeriksaan dituangkan dalam lembar hasil pemeriksaan.

Pemeriksaan teknis pada verifikasi paska konstruksi melaksanakan pemeriksaan

lapangan terhadap:

a. pengukuran volume pekerjaan;

b. berita acara hasil pemeriksaan pekerjaan yang ditandatangani oleh pengawas

lapangan dan pimpinan perusahaan;

c. as built drawing yang disahkan oleh pengawas pekerjaan

d. Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) oleh Bank;dan

e. Persetujuan KPR oleh Bank.

Berdasarkan hasil verifikasi paska konstruksi, Tim Verifikasi menerbitkan berita

acara penyelesaian pekerjaan.

Apabila hasil verifikasi paska konstruksi ternyata jumlah KPR dan/atau SP3K

lebih rendah dibandingkan dengan jumlah unit yang diusulkan, maka proses

pembayarannya akan dihitung berdasarkan jumlah unit yang telah terbit KPR

dan/atau SP3K pada akhir bulan November Tahun 2013.

Berdasarkan berita acara penyelesaian pekerjaan, Pejabat Pembuat Komitmen

melakukan proses pembayaran sesuai peraturan perundang- undangan.

Laporan Akhir III -12


RENCANA PEMBANGUNAN PSU
KABUPATEN BUNGO

3.5. PENETAPAN

Penetapan lokasi bantuan PSU berdasarkan hasil verifikasi terhadap usulan

bantuan PSU ditetapkan dengan Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Kawasan.

Pengembang yang telah ditunjuk langsung untuk melaksanakan pembangunan

PSU, memiliki kesanggupan untuk diaudit oleh Auditor Pemerintah.

Laporan Akhir III -13

Anda mungkin juga menyukai