Anda di halaman 1dari 71

ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT GALI-MUAT DAN

ALAT ANGKUT DALAM MENANGANI


PENGGALIAN OVERBURDEN DI PT. ADARO INDONESIA

SKRIPSI

Ahmad Saifur Rahman

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1443 H / 2022 M
i

ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT


DALAM MENANGANI PENGGALIAN OVERBURDEN
DI PT. ADARO INDONESIA

Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

Ahmad Saifur Rahman


11160980000016

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1443 H / 2022 M

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


ii

LEMBAR PENGESAHAN
ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT
DALAM MENANGANI PENGGALIAN OVERBURDEN DI
PT. ADARO INDONESIA

Skripsi

Oleh

Ahmad Saifur Rahman


11160980000016

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Ahmad Fauzan Haryono, S.T., M.T. Dewi Ayu Kusumaningsih, S.T., M.Sc.
NIP. 19921018 201903 1 006 NIDN. 2014088903

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Pertambangan

Dr. Ambran Hartono, M.Si.


NIP. 19710408 200212 1 001

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


iii

LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul “Analisa Produktivitas Alat Gali-Muat dan Alat Angkut
Dalam Menangani Penggalian Overburden di PT. Adaro Indonesia” telah
diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 01 Agustus 2022. Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST)
pada Program Studi Teknik Pertambangan.

Menyetujui,S

Penguji I, Penguji II,

Dr. Ambran Hartono, M.Si Supardi Razak, M.T


NIP. 19710408 200212 1 001 NIDN. 2006109002

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ahmad Fauzan Haryono, S.T., M.T Dewi Ayu Kusumaningsih, S.T., M.Sc
NIP. 19921018 201903 1 006 NIDN. 2014088903

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Program Studi


Teknik Pertambangan,

Ir. Nashrul Hakiem, S.Si., M.T., Ph.D Dr. Ambran Hartono, M.Si
NIP. 19710608 200501 1 005 NIP. 19710408 200212 1 001

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


iv

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH HASIL


KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 01 Agustus 2022

Ahmad Saifur Rahman


11160980000016

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


v

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang Selatan, 01 Agustus 2022

Ahmad Saifur Rahman


11160980000016

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

Sebagai Civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama : Ahmad Saifur Rahman
NIM : 11160980000016
Program Studi : Teknik Pertambangan
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti Non
Eksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul:
“ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT
DALAM MENANGANI PENGGALIAN OVERBURDEN
DI PT. ADARO INDONESIA”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
Eksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan memublikasikan skripsi saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Tangerang Selatan,


Pada tanggal : 01 Agustus 2022
Yang menyatakan,

(Ahmad Saifur Rahman)


11160980000016

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


vii

ABSTRAK

Produktivitas pertambangan PT. Adaro Indonesia pada Pit Tutupan High


Wall Timur tidak mencapai target produksi. Alat gali – muat yang digunakan adalah
Excavator Hitachi 2500 dengan kapasitas bucket 15 m3 atau 27 ton, sedangkan untuk alat
angkut yaitu Dump Truck Komatsu HD 785 dengan kapasitas bak 100 ton. Kombinasi
alat dari keduanya masih belum dapat memenuhi target produksi yang dicanangkan
perusahaan. Produktivitas alat gali – muat didapat sebesar 617.949 bcm/bulan dengan
efisiensi kerja 77,5%. Produktivitas alat angkut sebesar 596.786,19 bcm/bulan untuk
penggunaan 11 unit alat angkut dengan efisiensi kerja sebesar 80%. Kombinasi keduanya
didapat match factor sebesar 0,74. Ketidaktercapainya target produksi ini juga
dipengaruhi oleh hambatan-hambatan dari kedua alat tersebut, dari hambatan yang dapat
dihindari maupun hambatan yang tidak dapat dihindari. Setelah melakukan pengurangan
waktu hambatan dapat meningkatkan waktu kerja efektif yang menghasilkan efisiensi
kerja alat gali - muat sebesar 83% dan alat angkut sebesar 85%. Produktivitas yang
dihasilkan alat-gali muat mencapai 706.766,11 bcm/bulan dan alat angkut mencapai
672.054,89 bcm/bulan.

Kata Kunci: Alat Angkut, Alat Gali-Muat, Efisiensi Kerja, Hambatan,


Keserasian Kerja, Produktivitas.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


viii

ABSTRACT

Mining productivity of PT. Adaro Indonesia at the Tutupan High Wall


East Pit did not reach the production target. The loader use the Hitachi EX 2500
Excavator with a 15 m3 or 27 ton bucket capacity, while for the hauler is the
Dump Truck Komatsu HD 785 with a capacity of 100 tons. The combination from
both of them still cannot meet the production targets announced by the company.
The productivity of loader was obtained at 617.949 bcm / month with work
efficiency 77,5%. Hauler productivity is 596.786,19 bcm / month for the use of 11
units of hauler equipment with work efficiency 80%. The combination of both is
obtained match factor at 0,74. The failure of this production target is also
influenced by the obstacles of the two tools equipment, from avoidable obstacles
and unavoidable obstacles. After reducing the time barriers can increase the
effective working time which results in the working efficiency of the loader at 83%
and hauler at 85%. Loader productivity reaching 706,766.11 bcm/month and
hauler reaching 672,054.89 bcm/month.

Keywords: Hauler, Loader, Match Factor, Obstacle, Productivity, Work


Efficiency.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul “Analisa Produktivitas Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Dalam
Menangani Penggalian Overburden di PT. Adaro Indonesia”. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam,
beserta Keluarga, Sahabat serta seluruh umatnya sampai Akhir Zaman.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis tidak lepas
dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
memberikan jasa dan kebaikannya kepada penulis diantaranya :
1. Keluarga tercinta yang senantias mendukung, mendidik, membimbing dan
mendo’akan penulis.
2. Bapak Ir. Nashrul Hakiem, S.Si., M.T., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Ambran Hartono, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan juga selaku Dosen Penguji I yang telah banyak membantu
penulis untuk melakukan dan menyelesaikan tugas akhir.
4. Bapak Ahmad Fauzan Haryono, S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing I
yang telah banyak membatu membimbing, dan mengajarkan dengan baik
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir.
5. Ibu Dewi Ayu Kusumaningsih, S.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II
yang sudah membimbing penulis menyelesaikan tugas akhir.
6. Bapak Hendra Bayu Suseno, M.Kom selaku sekretaris Program Studi
Teknik Pertambangan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Muhammad Nuhnaradita Saleh selaku Section Head Mine Plan PT.
Adaro Indonesia, Bapak Agus Setiawan, Bapak Gito Sumarno, Bapak
Ramaditya, Bapak Birhasani, Bapak Gustirahma, Bapak Irvan Syarif,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


x

Bapak Aditya dan seluruh anggota Mine Production AI yang tidak dapat
disebut satu - persatu.
8. Bapak Widianto selaku Section Head MHR PT. PAMA Persada, Bapak
Gunadi, Bapak Endriyanto, Bapak Purwanto, Bapak Rio dan seluruh
anggota MHR PAMA yang tidak dapat disebut satu-persatu.
9. Bapak Hasan selaku Section Head Mio PT. PAMA Persada, Bapak
Bambang, Bapak Akbar, dan seluruh anggota Mio PAMA yang tidak
dapat disebut satu-persatu.
10. Bapak Supardi Razak, M.T. selaku Dosen Penguji II.
11. Seluruh Dosen dan Karyawan Teknik Pertambangan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
12. Sahabat seperjuangan, Rifqi Indra Putra, Adam Fakhri Darmawan, Adin
Yusroni, Abid Zulfaqor, Faisal Afif, Aulia Farhan, Farras Al Yafi, ,
Ahmad Syahal, Ahmad Erlangga Adji, Bagaskara, Bella Puspa, dan yang
tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu, memberikan
semangat, memberikan saran dan menghibur.
13. Seluruh angkatan 14 Teknik Pertambangan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
14. Kepada keluarga besar HITAM UIN Jakarta yang senantiasa memberikan
dukungan kepada penulis.
15. Serta kepada pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu namun tidak
mengurangi rasa terima kasih dan hormat dari penulis.

Demikian ucapan syukur dan terima kasih dari penulis, atas segala bantuan
dan bimbingan yang telah diberikan. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dari
penulis. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna untuk pembaca dan
studi penelitian selanjutnya.

Tangerang Selatan, 01 Agustus 2022

Ahmad Saifur Rahman


11160980000016

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

BAB I 1

PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 2
1.4. Batasan Penelitian ........................................................................... 2
1.5. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3
1.6. Ayat Al-Qur'an Terkait dalam Kegiatan Penambangan .................. 3
1.7 Sistematika Penulisan ...................................................................... 4

BAB II ..................................................................................................................... 6

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 6


2.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah ...................................................... 6
2.2. Sejarah PT. Adaro Indonesia ........................................................... 7
2.3. Keadaan Geologi ............................................................................. 8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xii

2.4. Kegiatan Penambangan ................................................................. 11


2.5. Pola Pemuatan ............................................................................... 11
2.6. Medan Kerja dan Sifat Fisik Material ........................................... 13
2.7. Berat Material ................................................................................ 13
2.8. Bentuk Material ............................................................................. 13
2.9. Kohesivitas Material ...................................................................... 15
2.10. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ......................... 15
2.11. Produktivitas Alat Gali-Muat dan Angkut .................................... 22

BAB III ................................................................................................................. 25

METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 25


3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................... 25
3.2. Sumber Data .................................................................................. 25
3.3. Instrumen Penelitian ...................................................................... 26
3.4. Diagram Alir Penelitian ................................................................. 27

BAB IV ................................................................................................................. 28

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 28


4.1. Situasi dan Kondisi Lapangan ....................................................... 28
4.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ....................... 28
4.3. Kemiringan Jalan ( Grade ) ........................................................... 30
4.4. Faktor Pengembangan Material (Swell Factor) ............................ 31
4.5. Kondisi Jalan Angkut .................................................................... 31
4.6. Faktor Pengisian Bucket ( Bucket Fill Factor ) ............................. 31
4.7. Pengamatan Terhadap Waktu Edar ( Cycle Time ) ....................... 32
4.8. Perhitungan Produktivitas Alat Gali - Muat .................................. 33
4.9. Perhitungan Produktivitas Alat Angkut......................................... 34
4.10. Keserasian Kerja atau Match Factor ............................................. 35
4.11. Efisiensi Kerja ............................................................................... 36
4.12. Peningkatan Waktu Kerja Efektif Dengan Mengurangi Waktu
Hambatan ....................................................................................... 38
4.13. Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut Setelah Peningkatan
Efisiensi Kerja ............................................................................... 41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xiii

BAB V................................................................................................................... 44

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 44


5.1. Kesimpulan .................................................................................... 44
5.2. Saran .............................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 46

LAMPIRAN ..................................................................................................... 48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Wilayah Operasional PT. Adaro Indonesia ........................................ 7


Gambar 2. 2 Pola Pemuatan Top Loading dan Bottom Loading ........................... 12
Gambar 4. 1 Pola Pemuatan Top Loading…………………………………………….29
Gambar 4. 2 Pola Pemuatan Bottom Loading ....................................................... 30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Stratigrafi Cekungan Barito ................................................................... 9


Tabel 2. 2 Stratigrafi Detail Cekungan Barito ...................................................... 10
Tabel 4. 1 Rata-rata waktu edar alat gali muat…………………………………..32
Tabel 4. 2 Rata-rata waktu edar alat angkut .......................................................... 33
Tabel 4. 3 Hambatan Kerja Alat Gali – Muat dan Alat Angkut ............................ 37
Tabel 4. 4 Efisiensi Kerja Alat Gali-Muat dan Alat Angkut................................. 37
Tabel 4. 5 Waktu kerja efektif alat gali-muat setelah perbaikan.......................... 38
Tabel 4. 6 Waktu kerja efektif alat angkut setelah perbaikan ............................... 39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PT. Adaro Indonesia adalah suatu perusahaan yang bergerak
dibidang pertambangan batubara, terletak di Kabupaten Tabalong dan
Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan pertambangan yang
dilakukan dimulai dari kegiatan pembersihan lahan, pengupasan tanah
penutup, blasting (peledakan) pada lapisan penutupnya, penggalian
batubara, pemuatan dan pengangkutan dari front penambangan ke
stockpile, kemudian pengangkutan dari stockpile ke port Klanis.
Kegiatan penambangan memiliki banyak rangkaian kegiatan di
dalamnya. Salah satunya adalah kegiatan pemindahan tanah mekanis yang
merupakan tahap dalam perencanaan kegiatan penambangan. Pemindahan
tanah mekanis merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai target
produksi. Sangat penting mengetahui teknik pemindahan tanah mekanis
yang baik agar meminimalisir adanya faktor tidak terduga yang
menyebabkan tidak tercapainya target produksi. Teknik pemindahan tanah
mekanis yang buruk berdampak pada penjadwalan produksi
pertambangan. Pemindahan tanah mekanis berhubungan dengan target
produksi dan periode waktu suatu pertambangan, dengan
memperhitungkan kapasitas alat, siklus waktu, jarak, jumlah alat dan jam
kerja.
Produktivitas merupakan serangkaian kegiatan untuk mencapai
target yang optimal pada aktivitas operasional alat berat. Faktor-faktor
seperti jam kerja, jam operasional alat, waktu edar alat, ukuran mangkuk
(bucket) alat muat, faktor pengisian mangkuk (bucket fill factor), efisiensi
kerja serta faktor pengembangan material (swell factor) merupakan faktor
penting yang mempengaruhi nilai dari produktivitas alat.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


2

Melalui tugas akhir ini diharapkan dapat mengetahui produktivitas


alat gali-muat dan angkut dalam menangani penggalian overburden di Pit
Tutupan HW Timur Blok M site PT. Adaro Indonesia, Kalimantan
Selatan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah produksivitas alat gali-muat dan alat angkut dalam
menangani penggalian overburden sudah optimal ?
2. Apakah nilai keserasian kerja antara alat gali-muat dan alat
angkut dalam menangani penggalian overburden sudah
optimal ?
3. Faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat produktivitas
alat ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Menganalisa produksivitas alat gali-muat dan alat angkut yang


digunakan.
2. Menganalisa nilai keserasian kerja antara alat gali-muat dan
alat angkut.
3. Menganalisa faktor hambatan yang terjadi dalam proses
penggalian overburden

1.4. Batasan Penelitian


1. Penelitian dilakukan di pit Tutupan High Wall Timur Blok M.
2. Objek penelitian adalah Hitachi EX 2500 sebagai alat gali-
muat dan Komatsu HD 785 sebagai alat angkut dalam
penggalian overburden.
3. Perhitungan produktivitas overburden berfokus pada
perhitungan teoritis.
4. Penelitian ini tidak melakukan perhitungan biaya produksi dan
biaya kepemilikan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


3

1.5. Manfaat Penelitian


1. Mengetahui produktivitas alat dalam melakukan proses
penggalian overburden.
2. Mengetahui nilai keserasian kerja antara alat gali-muat dan alat
angkut
3. Mengetahui faktor hambatan yang terjadi dalam proses
penggalian overburden

1.6. Ayat Al-Qur'an Terkait dalam Kegiatan Penambangan


Kegiatan penambangan adalah suatu kegiatan pengambilan
endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit
bumi, baik secara mekanis maupun manual, di bawah permukaan tanah
dan di bawah permukaan air. Bahan galian berharga yang diambil dari
bawah permukaan bumi maupun dari bawah permukaan air merupakan
salah satu karunianya termasuk juga akal pikiran untuk memperoleh bahan
galian tersebut. Sesuai dengan firman Allah SWT pada QS:An Nahl:14 :

Artinya : Dialah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu


dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya dan
(dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan yang
kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar
padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya,
dan agar kamu bersyukur.

Ayat di atas menjelaskan tentang bagaimana sumber daya alam


disediakan untuk manusia untuk dimanfaatkan sebaik mungkin, untuk
tujuan yang baik dan tidak lupa agar selalu bersyukur.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


4

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini disusun berdasarkan pada acuan yang
terdapat pada penulisan laporan tugas akhir, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Berisikan uraian tentang latar belakang penelitian, perumusan
masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini terdiri dari informasi tentang tempat penelitian seperti
lokasi, kesampaian daerah, kondisi geologi daerah penelitian. Selain itu,
bab ini berisikan tentang teori – teori yang mendasari atau mendukung
topik penelitian, dimana teori tersebut merupakan dasar dari analisis
kegiatan penelitian yang dilakukan di perusahaan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN


Bab ini berisikan mengenai lokasi dan kesampaian daerah
penelitian serta membahas sumber data – data yang diperoleh dari hasil
pengamatan dan penelitian di lapangan baik secara primer maupun
sekunder.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Bab ini membahas data tentang keadaan lapangan dan kegiatan
yang dilakukan di perusahaan dan data yang diambil pada saat kegiatan
lapangan, baik pengamatan, pengukuran dan perhitungan di lapangan serta
hasil perhitungan data lapangan. Bab ini juga membahas mengenai
perhitungan penelitian serta menganalisa permasalahan – permasalahan
yang didapat dari kegiatan penelitian.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


5

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini menerangkan tentang kesimpulan dari hasil analisis
pengolahan data dan pengamatan di lapangan serta memberikan saran bagi
perusahaan mengenai permasalahan – permasalahan yang terjadi dan
solusi berdasarkan hasil penelitian.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah


Wilayah PT Adaro Indonesia berada pada daerah Kabupaten
Tabalong (Kecamatan Muara Harus, Murang Pudak, Upau Tanta, dan
Kelua), dan Kabupaten Balangan (Paringin, Lampihong, Awayan, dan
Batumandi). Lokasi PT Adaro Indonesia dapat ditempuh melalui :
a. Darat : Dengan waktu tempuh sekitar 4 – 5 jam melalui jalur
darat dan masih dilanjutkan sekitar 15 km dari kota
Tanjung dengan jalan yang sudah beraspal yang
merupakan bagian dari ruas jalan Trans Kalimantan
yang menghubungkan Banjarmasin dan Balikpapan
b. Udara : Ditempuh melalui udara menggunakan pesawat
AirFast Indonesia dengan jarak tempuh sekitar 40
menit dan mendarat di Bandara Warukin. Dilanjutkan
dengan unit sarana dengan waktu tempuh sekitar 15
menit. Namun mulai 1 Januari 2015 bandara Warukin
ditutup karena adanya pembangunan sehingga
sementara tidak dapat menggunakan jalur udara
melalui bandara Warukin.

Daerah penambangan batubara PT Adaro Indonesia merupakan


daerah yang termasuk dalam wilayah Kuasa Pertambangan Eksploitasi
DU. 182/Kal-Sel. Daerah PKP2B PT Adaro Indonesia seluas 35.800,8 Ha.
Daerah operasional PT Adaro Indonesia secara geografis terletak pada
(Gambar 2.1) :

• 115o33’30” sampai dengan 115o26’10” Bujur Timur

• 2o7’30” sampai dengan 2o55’30” Lintang Selatan


• Lokasi penambangan berjarak 220 km ke arah Timur Laut kota
Banjarmasin

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


7

Gambar 2. 1 Wilayah Operasional PT. Adaro Indonesia

2.2. Sejarah PT. Adaro Indonesia


PT. Adaro Indonesia didirikan pada tahun 1982, melakukan
kegiatan eksplorasi dan penambangan batubara di Kalimantan Selatan.
Pemasaran hasil produksinya berdasarkan Perjanjian Karya Pegusahaan
Pertambangan Batubara (PKP2B). Saat ini izin PKP2B PT. Adaro
Indonesia berlaku hingga tahun 2022. Pada awalnya saham PT. Adaro
Indonesia merupakan milik perusahaan pemerintah Spanyol, Enadimsa
(Empresa National Adaro De Investigation Mineral, S.A). Kegiatan
eksplorasi mulai dilaksanakan pada tahun 1982, dan dilanjutkan dengan
studi kelayakan pada tahun 1988 pada akhirnya kegiatan konstruksi
dilaksanakan pada tahun 1990. Tetapi sejak tahun 1989, terjadi dan di
beberapa kali perubahan kepemilikan saham. Dan pada tahun 1994,
Enadimsa menjual seluruh sahamnya, sehingga komposisi pemegang
saham PT. Adaro pun berubah yaitu : New Hope Corporation dari
Australia 40,83 %, PT. Asminco Bara Utama dari Indonesia 40%, PT
Harapan Insani Indotama 11%, dan Mission Energy dari Amerika Serikat
8,17 %. Pada tahun 2008, terjadi perubahan dalam kepemilikan saham
sehingga PT Adaro Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh PT. Adaro Energy.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


8

2.3. Keadaan Geologi


Endapan batubara yang berada di PT Adaro Indonesia berada pada
margin Timur Laut dari Cekungan Barito, yang merupakan suatu
cekungan yang besar dengan lebar sampai 250 km dengan umur dari
Eocene sampai Pliocene. Cekungan ini banyak terletak di Provinsi
Kalimantan Tengah dan bagian barat dari Kalimantan Selatan. Cekungan
tersebut berada di propinsi Kalimantan Tengah dan bagian barat
Kalimantan Selatan dimana di berbatasan dengan Sesar Sunda dan bagian
timur berbatasan dengan jalur up-thrust dari landasan bantuan yang
membentuk jajaran Pegunungan Meratus.
Cekungan Kutai dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Cekungan
Barito yang terdapat di sebelah barat Pegunungan Meratus dan Cekungan
Pasir yang terdapat di sebelah Timur Pegunungan Meratus. Sub-cekungan
Barito merupakan bagian selatan cekungan Kutai yang berupa suatu
cekungan luas dan meliputi Kalimantan bagian Selatan dan Timur selama
zaman Tersier (sekitar 70 sampai 2 juta tahun silam) Cekungan Barito,
terdiri dari empat formasi yang berumur eosin sampai plesitosen.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


9

Tabel 2. 1 Stratigrafi Cekungan Barito


(Sumber: Geology Department PT Adaro Indonesia)

Thickness
Period Epoch Stratigraphy Lithology
(m)

Quartenary Recent Alluvium

Conglomerate,
Piocene sandstone,
Dahor Fm Up to 840
siltstone and
claystone

Coal, claystone
and fine
Upper 850
sandstone
(Adaro Mine)

Tertiary Warukin Sandstone,


Miocene siltstone,
Fm Middle 500
claystone, thin
coal

Fine sandstone,
Lower 1050
shale mud

Limestone and
Berai Fm 1075
Oligocene mud
Hayup Fm Claystone
Eocene Sandstone,
Tanjung Fm
shale thin coal
900
Quartzite,
Pre Tertiary Basement shale, igneous
rocks

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


10

Tabel 2. 2 Stratigrafi Detail Cekungan Barito


(Sumber: Geology Department PT Adaro Indonesia)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


11

2.4. Kegiatan Penambangan


Blok – blok penambangan yang dimiliki oleh PT Adaro Indonesia
ditangani oleh pihak kontraktor yang terdiri dari PT Pama Persada, PT
Saptaindra Sejati, dan PT Bukit Makmur. Adapun urutan penambangan
yang diterapkan di PT Adaro Indonesia sebagai berikut :
1. Pembukaan lokasi penambangan dan land clearing
2. Pengupasan top soil
3. Pengupasan overburden
4. Penimbunan overburden ke disposal
5. Penggalian dan pengangkutan batubara
6. Pengangkutan batubara dari ROM ke Crushing Plant
7. Pengolahan Batubara
8. Pengapalan

2.5. Pola Pemuatan


Tingkat ketercapaian produksi salah satunya dipengaruhi oleh pola
pemuatan dari alat angkut dan alat gali – muat. Pola pemuatan akan
mempengaruhi waktu edar alat. Pola pemuatan yang digunakan tergantung
pada kondisi lapangan serta alat mekanis yang digunakan, dengan harapan
bahwa setiap alat angkut yang datang, maka mangkuk (bucket) alat gali –
muat sudah terisi penuh dan siap untuk ditumpahkan ke bak alat angkut.
Cara pemuatan material oleh alat muat ke dalam alat angkut ditentukan
oleh kedudukan alat muat terhadap material dan alat angkut, apakah
kedudukan alat muat tersebut berada lebih tinggi atau sama tinggi. Pola
pemuatan terdiri atas :
a. Top Loading
Kedudukan alat muat lebih tinggi dari alat angkut atau alat
muat berada di atas tumpukan material. Cara ini hanya
digunakan pada alat muat back hoe. Selain itu operator lebih
leluasa untuk melihat bak alat angkut dan menempatkan
material. Pola pemuatan top loading dapat dilihat pada gambar
2.2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


12

Dari gambar 2.2 terlihat bahwa posisi excavator lebih


tinggi daripada posisi dump truck. Bucket excavator tepat
berada di atas vessel dump truck. Hal ini akan memudahkan
pengisian yang dilakukan dan excavator akan memiliki waktu
edar yang lebih singkat.

b. Bottom Loading
Pola pemuatan dimana alat gali – muat dan alat angkut
terletak pada satu ketinggian yang sama. Cara ini idealnya
dipakai pada alat muat power shovel. Pada gambar 2.2 dapat
dilihat bahwa pola pemuatan dilakukan dengan pola pemuatan
bottom loading. Pola pemuatan ini akan membuat waktu ayun
isi dari alat muat lebih lama, karena sudut putarannya lebih
besar. Hal ini akan menyebabkan waktu edar alat akan lebih
lama dan membuat nilai produktivitas lebih rendah.

Gambar 2. 2 Pola Pemuatan Top Loading dan Bottom Loading


Sumber : Partanto, 1993

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


13

2.6. Medan Kerja dan Sifat Fisik Material


Alat berat memiliki banyak spesifikasi yang berbeda-beda, hal ini
disebabkan karena medan kerja dan sifat fisik material yang berbeda-beda.
Bermacam jenis dan tipe alat berat yang diciptakan merupakan
penyesuaian terhadap medan kerja yang beragam.
Dalam kegiatan pemindahan tanah mekanis pertambangan material
yang dimaksud adalah tanah, batuan maupun tanaman atau vegetasi yang
berada di dalam area batasan penambangan. Material inilah yang memiliki
beragam sifat fisik dimana alat yang digunakan serta proses pengolahanya
juga beragam tergantung dengan sifat fisik material yang dihadapi..

2.7. Berat Material


Kemampuan alat berat untuk melakukan pekerjaan seperti
mendorong, mengangkat, mengangkut dan lain-lain akan dipengaruhi oleh
berat material yang diolah. Berat material adalah sifat yang dimiliki oleh
setiap material. Dalam hal menentukan alat yang digunakan dalam
kegiatan penambangan, salah satu hal penting yang tidak boleh dilupakan
yaitu berat jenis material yang akan diolah. Dengan mengetahui berat
material maka pemilihan alat yang digunakan akan lebih mudah.
Berat material akan berhubungan dengan alat gali-muat maupun
alat angkut. Jika alat gali-muat dan angkut tidak sesuai dengan kebutuhan
tentunya akan menimbulkan masalah. Adanya masalah ditengah kegiatan
akan menghambat jalanya kegiatan tersebut.

2.8. Bentuk Material


Bentuk material merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
volume dalam kegiatan pengangkutan. Material yang ditemukan pada
bumi memiliki bentuk material yang beraneka ragam.
Faktor ini harus dipahami karena berpengaruh terhadap banyak
sedikitnya material tersebut dapat menempati suatu ruang tertentu.
Material yang bentuk butirannya seragam, kemungkinan besar isinya dapat
bernilai sama dengan volume ruang yang ditempatinya. Sedangkan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


14

material yang berbongkah-bongkah nilai volumenya akan lebih kecil dari


nilai volume ruangan yang ditempatinya. Hal ini karena terbentuknya
rongga-rongga udara yang memakan sebagian volume dari ruangan.
Ukuran butir ini mempengaruhi volume pengisian bucket.
Dalam salah satu studi, Tenri Ajeng (2003) menyebutkan bahwa
bentuk material dibagi menjadi 3 :
1. Keadaan asli ( Bank condition )
Keadaan asli ( Bank ) yang dimaksud disini adalah
material yang kondisinya masih alami dan belum mengalami
gangguan teknologi. Dalam perhitungan jumlah pemindahan
tanah mekanis ukuran tanah biasanya dinyatakan dalam
ukuran alam atau bank measure yang mana dapat disebut
dengan Bank Cubic Meter ( BCM ). Bank cubic meter
digunakan sebagai dasar dalam perhitungan jumlah
pemindahan tanah.

2. Keadaan gembur ( Loose Condition )


Keadaan gembur yang dimaksud disini adalah material
yang kondisinya sudah berubah. Perubahan ini karena material
tersebut sudah mengalami pengerjaan dimana hal ini
menyebabkan adanya rongga-rongga udara diantara butiran-
butiran tanah.
Dalam perhitungan volume tanah, ukuran volume tanah
pada keadaan lepas ( loose ) biasanya dinyatakan dalam loose
measure yang mana dapat disebut dengan Loose Cubic Meter (
LCM ). Besarnya loose cubic meter ini merupakan hasil
perkalian dari bank cubic meter dengan persen nilai swell.
Material dalam keadaan ini nilai volumenya pasti lebih besar
dibandingkan dengan material dengan kondisi asli.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


15

3. Keadaan padat ( Compact )


Keadaan padat yang dimaksud disini adalah material yang
ditimbun dan mengalami penyusutan rongga-rongga udara
karena adanya usaha pemadatan. Keadaan ini membuat nilai
volume material berkurang dan nilai berat material tetap sama.
Dalam perhitungan volume tanah, ukuran volume tanah dalam
keadaan padat biasanya dinyatakan dalam Compact Cubic
Meter ( CCM ).

2.9. Kohesivitas Material


Kemampuan saling mengikat atau daya lekat diantara butiran
material itu sendiri disebut dengan kohesivitas material. Material dengan
kohesivitas tinggi akan mudah menumpuk atau menggunung. Pada suatu
tempat material ini dapat menggunung dengan mudah sehingga volume
pada material ini memiliki kemungkinan melebihi volume ruangannya.
Sebaliknya, material dengan kohesivitas yang kurang baik tidak
mudah menumpuk atau menggunung. Pada material ini, apabila
menempati suatu ruangan cenderung datar ( struck ) sehingga volumenya
dapat bernilai sama dengan volume ruangan yang ditempatinya.

2.10. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas


Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat
bertujuan untuk mengenali masalah-masalah yang mungkin timbul di saat
kegiatan berlangsung. Dengan memperkirakan masalah yang mungkin
terjadi akibat faktor ini kita dapat merencanakan solusi untuk mengatasi
masalah yang terkira.
Sangat penting dalam kegiatan penambangan untuk meminimalisir
masalah agar kegiatan penambangan berjalan dengan lancar. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat dalam kegiatan
pemindahan tanah mekanis pertambangan sebagai berikut :

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


16

2.10.1 Bucket Fill Factor ( Faktor Pengisian Mangkuk )


Faktor pengisian mangkuk adalah faktor pengisian alat muat yang
merupakan perbandingan antara kapasitas nyata (Vn) dengan kapasitas
teoritis yang dinyatakan dalam persen (%) (Partanto, 1993). Semakin
tinggi faktor pengisian maka semakin tinggi volume nyata dari alat
tersebut dan berhubungan dengan jumlah pengisian terhadap alat angkut.

Faktor yang mempengaruhi faktor pengisian mangkuk


adalah kandungan air, ukuran mineral, kelengketan material dan
keterampilan operator. Untuk menentukan berapa nilai faktor
pengisian mangkuk dapat menggunakan persamaan berikut
(Pfleider, 1972) :

𝑉𝑛
BFF = 𝑥 100%
𝑉𝑡

Dimana :
BFF = Bucket Fill Factor (%)
Vn = Volume nyata alat muat (m3)
Vt = Volume teoritis pada spesifikasi alat muat (m3)

2.10.2 Faktor Pengembangan Material ( Swell Factor )


Pemuaian volume (swell) merupakan pengembangan material
yang terjadi ketika material tersebut digali dari tempat aslinya.
Material pada lapisan bumi ditemukan dalam keadaan padat dan
terkonsolidasi dengan baik, hanya sedikit bagian-bagian yang
kosong atau ruangan-ruangan yang terisi oleh udara diantara
butiran-butirannya. Jika material tersebut digali maka material
tersebut akan mengalami pengembangan atau pemuaian volume.
Swell factor atau faktor pengembangan adalah perbandingan
volume material di alam dengan volume material setelah digali.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


17

2.10.3 Match Factor ( Faktor Keserasian Kerja Alat )


Untuk mendapatkan hubungan kerja yang serasi antara alat
gali-muat dan angkut, maka produksi alat gali-muat harus sama
dengan produksi alat angkut. Faktor keserasian alat gali-muat dan
angkut didasarkan pada produksi alat gali-muat dan alat angkut,
yang dinyatakan dalam Match Factor ( MF ).
Keserasian alat gali-muat dan angkut berpengaruh terhadap
faktor kerja. Hubungan yang tidak serasi diantara keduanya akan
menurunkan kinerja. Secara perhitungan teoritis, produktivitas alat
gali-muat haruslah sama dengan produktivitas alat angkut.
Keserasian kerja antara alat gali-muat dan alat angkut akan terjadi
pada saat nilai MF = 1.
Dalam mengukur nilai match factor dapat menggunakan
persamaan :

𝑛 𝑥 𝑛𝐻 𝑥 𝑐𝐿
MF =
𝑛𝐿 𝑥 𝑐𝐻

Dimana :
n = Banyaknya pengisian
nL = Jumlah alat muat
nH = Jumlah alat angkut
cL = Cycle time Loader (menit)
cH = CT Dump Truck (menit)

Nilai match factor memiliki tiga kondisi sebagai berikut :


1. MF = 1 (antara alat gali-muat dan angkut 100% atau
mendekati serasi)
2. MF < 1 (alat gali-muat memiliki waktu tunggu
sedangkan alat angkut bekerja 100%)
3. MF > 1 (alat angkut memiliki waktu tunggu
sedangkan alat gali-muat bekerja 100%)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


18

2.10.4 Cycle time ( Waktu Edar Alat Angkut )


Waktu edar adalah waktu yang dibutuhkan oleh alat untuk
melakukan satu siklus pekerjaan. Satu siklus pekerjaan yang
dimaksud adalah kegiatan alat yang dilakukan berulang dalam
suatu pekerjaan.
Waktu edar alat gali-muat adalah waktu yang dibutuhkan alat
gali-muat untuk melakukan satu siklus penggalian dan pemuatan
material yang telah digali kedalam alat angkut sampai muatan alat
angkut penuh sesuai dengan kapasitas alat. Adapun tahapan dalam
satu siklus waktu edar alat gali-muat sebagai berikut:

1. Waktu menggali material


2. Waktu memutar (swing) saat bermuatan
3. Waktu menumpahkan material kedalam alat angkut
4. Waktu memutar (swing) saat muatan kosong

Dalam menghitung waktu edar alat gali-muat dapat dilakukan


dengan menggunakan persamaan :

Ct = a + b + c + d

Dimana :
a = Digging time
b = Swing time full
c = Dumping time
d = Swing time empty

Waktu edar alat angkut adalah waktu yang dibutuhkan alat


angkut untuk menyelesaikan satu siklus pengangkutan. Siklus
pengankutan terdiri dari memuat material oleh alat gali-muat
kemudian diangkut ke lokasi pembuangan, membuang material
tersebut dan kembalinya alat angkut ke lokasi alat gali-muat untuk

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


19

dilakukan pemuatan selanjutnya. Adapun tahapan dari cycle time


alat angkut ini adalah :

1. Waktu maneuver pada loading point


2. Waktu loading truck
3. Waktu angkut bermuatan ke lokasi dump area
4. Waktu maneuver pada dump area
5. Waktu membuang material
6. Waktu kembalinya alat muat ke lokasi pemuatan

Dalam menghitung waktu edar alat angkut dapat dilakukan dengan


menggunakan persamaan :

Ct = Lt + Htf + Dt + Hte

Dimana :
Lt = Loading time
Htf = Hauling time full
Dt = Dumping time
Hte = Hauling time empty

2.10.5 Efisiensi Kerja


Efisiensi kerja merupakan salah satu elemen produksi yang
harus diperhitungkan dalam upaya mendapatkan harga produksi
alat per satuan waktu yang akurat. Sebagian besar nilai efisiensi
kerja berhubungan dengan operator yang merupakan orang yang
menjalankan atau mengoperasikan unit alat.
Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap suatu pelaksanaan
pekerjaan atau merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai
untuk bekerja dengan waktu yang tersedia yang dinyatakan dalam
persen (%).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


20

Untuk mengukur nilai efisiensi kerja dapat menggunakan


persamaan berikut :

𝑊𝑒
Efisiensi Kerja = 𝑥 100%
𝑊𝑡

Dimana :
We = Waktu kerja efektif (menit)
Wt = Waktu kerja tersedia (menit)

Physical Availability (PA), Mechanical Availability (MA),


Utilization of Availability (UA), Effective Utilization (EU) sering
kali menjadi acuan dalam perhitungan produktivitas utama alat
berat. Empat indikator ini berhubungan dengan efisiensi kerja.
berikut dijelaskan empat indikator beserta cara menghitung
nilainya menurut salah satu studi (Partanto, 1993) :

1. Physical Availability ( PA )
Physical Availability adalah angka yang menunjukkan
persentase ketersediaan suatu alat beroperasi dengan
memperhitungkan kehilangan waktu yang dikarenakan
selain sebab mekanis misalnya hujan, jalan rusak,
istirahat dan lain-lain. Untuk menghitung atau
mengukur nilai PA dapat menggunakan persamaan
berikut :
𝑊+𝑆
PA = 𝑥 100%
𝑊+𝑅+𝑆

Dimana :
W = Waktu kerja atau Working hours (jam)
R = Waktu perbaikan atau Working hours (jam)
S = Waktu tidak beroperasi/tunggu atau Standby

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


21

2. Mechanical Availability ( MA )
Mechanical Availability adalah angka yang
menunjukkan persentase suatu alat untuk beroperasi
dengan memperhitungkan kehilangan waktu yang
disebabkan oleh sebab mekanis seperti repair,
perawatan, penggantian spare parts dan lain-lain.
Untuk menghitung atau mengukur nilai MA dapat
menggunakan persamaan berikut :

𝑊
MA = 𝑥 100%
𝑊+𝑅

Dimana :
W = Waktu kerja atau Working hours (jam)
R = Waktu perbaikan atau Repair hours (jam)

3. Utilization of Availability ( UA )
Utilization of Availability adalah angka yang
menunjukkan berapa persen waktu yang digunakan
oleh suatu alat berat untuk beroperasi pada saat alat
dapat digunakan. Untuk menghitung atau mengukur
nilai UA dapat menggunakan persamaan berikut :

𝑊
UA = 𝑥 100%
𝑊+𝑆

Dimana :
W = Waktu kerja atau Working hours (jam)
S = Waktu tidak beroperasi/tunggu atau Standby (jam)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


22

4. Effective Utilization ( EU )
Effective Utilization adalah angka yang menunjukkan
berapa persen waktu yang digunakan untuk beroperasi
oleh suatu alat berat dan seluruh waktu yang tersedia.
Untuk menghitung atau mengukur nilai EU dapat
menggunakan persamaan berikut :

𝑊
EU = 𝑥 100%
𝑊+𝑅+𝑆

Dimana :
W = Waktu kerja atau Working hours (jam)
R = Waktu perbaikan atau Repair hours (jam)
S = Waktu tidak beroperasi/tunggu atau Standby (jam)

2.11. Produktivitas Alat Gali-Muat dan Angkut


Nilai produktivitas merupakan hasil bagi dari output terhadap
input. Alat berat merupakan sumber daya vital dalam dunia pertambangan.
Namun, biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan alat berat tidaklah
sedikit. Oleh karena itu, pemilihan alat berat memberikan pengaruh yang
besar terhadap efisiensi dan profitabilitas pada kegiatan yang
bersangkutan.
Produktivitas merupakan serangkaian kegiatan untuk mencapai
target yang optimal pada aktivitas operasional alat berat. Faktor-faktor
seperti jam kerja, jam operasional alat, waktu edar alat, ukuran mangkuk
(bucket) alat muat, faktor pengisian mangkuk (bucket fill factor), efisiensi
kerja serta faktor pengembangan material ( swell factor ) merupakan faktor
penting yang mempengaruhi nilai dari produktivitas alat.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


23

Satuan yang digunakan dalam perhitungan produktivitas alat adalah


ton/jam atau BCM/jam. Masing-masing alat berat memiliki perhitungan
produktivitas yang berbeda-beda karena memiliki spesifikasi yang
berbeda. Sebenarnya secara umum perhitungan produktivitas itu terbagi
menjadi dua, keduanya akan dijelaskan sebagai berikut beserta cara
menghitung nilainya:

1. Produktivitas alat gali-muat


Produktivitas alat gali-muat adalah nilai produksi yang
dihasilkan oleh alat gali-muat. Untuk menghitung atau
mengukur nilai produktivitas alat gali-muat dapat
menggunakan persamaan :

3600
Q = 𝐾𝑏 𝑥 𝐵𝐹𝐹 𝑥 𝑥 𝐸 𝑥 𝑆𝑓 𝑥 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙
𝐶𝑡

Dimana :
Q = Produktivitas alat gali-muat
Kb = Kapasitas bucket (m3)
BFF = Bucket fill factor (%)
E = Efisiensi kerja
Sf = Swell factor
Ct = Cycle time alat gali-muat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


24

2. Produktivitas alat angkut


Produktivitas alat angkut adalah nilai produksi yang dihasilkan
oleh alat angkut. Untuk menghitung atau mengukur nilai
produktivitas alat angkut dapat menggunakan persamaan :

60
Q= 𝑥 𝐾𝑣 𝑥 𝑓𝑓 𝑥 𝐸 𝑥 𝑆𝑓 𝑥 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙
𝐶𝑡

Dimana :
Q = Produktivitas alat angkut
Kv = Kapasitas vessel (m3)
ff = Fill factor (%)
E = Efisiensi kerja
Sf = Swell factor
Ct = Cycle time alat angkut

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


25

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian berada di Kabupaten Tabalong, Kalimantan
Selatan yang merupakan bagian dari PT. Adaro Indonesia. Khususnya
pada Pit Tutupan High Wall Timur PT. Adaro Indonesia. Penelitian ini
dilakukan selama periode bulan Mei 2018.

3.2. Sumber Data


Data yang diambil harus benar, akurat, dan lengkap serta relevan
dengan permasalahan yang ada. Data diambil seperti berikut :

3.2.1 Data Primer


Data primer merupakan data hasil pengamatan yang diamati
langsung di lapangan. Secara umum data yang dikumpulkan
dengan cara bertanya langsung kepada para karyawan perusahaan
tentang kondisi lapangan, pencatatan data yang langsung diamati
dan pengambilan foto kondisi lapangan. Beberapa data primer yang
diambil yaitu :
a. Cycle time alat angkut
b. Metode penggalian
c. Dokumentasi di lapangan.
d. Wawancara

3.2.2 Data Sekunder


Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai literatur yang ada dan meminta langsung data
pendukung ke perusahaan. Beberapa data sekunder yang
didapatkan yaitu:

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


26

a. Efisiensi kerja alat


b. Spesifikasi peralatan
c. Cycle Time alat muat
d. Waktu kerja efektif

3.3. Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data penelitian. Pada penelitian ini adalah :
a. Ewacs Pro
Adalah suatu sistem dispatch untuk mendapatkan data cycle
time alat gali, cycle time alat angkut, dan kecepatan rata-rata alat
angkut.
b. Stopwatch
Untuk melakukan perhitungan waktu siklus alat.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


27

3.4. Diagram Alir Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


28

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Situasi dan Kondisi Lapangan


Kegiatan pengupasan overburden pada Pit Tutupan High wall
Timur blok M mengerahkan 4 fleet pada bulan Mei 2018. Beberapa fleet
menggunakan alat gali muat yang berbeda, untuk fleet EX721 digunakan
alat gali muat jenis Hitachi EX2500 sedangkan fleet EX1717 dan EX1774
digunakan alat gali muat jenis Komatsu PC 2000, untuk fleet EX1099
digunakan alat gali muat jenis Komatsu PC 1250. Dari 4 fleet tersebut
peneliti mengamati 1 fleet yaitu EX721 yang akan dijadikan objek
observasi. Pengupasan overburden pada fleet EX721 dari front
penambangan menuju High Wall 1 berjarak ± 3,2 km.
Jenis Litologi :
Low Wall : Sandstone, Batu Lempung, Greensand Stone
High Wall : Shale, Serpih

4.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas


Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dalam kegiatan
penambangan :

4.2.1 Pola Pemuatan


Berdasarkan pengamatan di lapangan dapat diketahui
keadaan pada loading point dimana keadaan loading point pada
tiap harinya berbeda-beda hal ini dikarenakan keadaan di lapangan
yang multi seam sehingga lokasi loading point dapat berpindah-
pindah tiap harinya. Secara umum keadaan loading point dapat
dikatakan cukup baik dilihat dari permukaan dan lebarnya.
Alat yang digunakan pada loading point OB di Pit Tutupan
High Wall Timur blok M adalah alat gali-muat HITACHI EX2500,
KOMATSU PC2000 dan KOMATSU PC 1250 sedangkan alat
angkut yang digunakan adalah dump Truck Komatsu HD 785.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


29

Terdapat beberapa metode dalam pemuatan material ke dalam alat


angkut yang dilakukan oleh alat gali muat yaitu metode top
loading dan bottom loading.

Pola pemuatan yang digunakan di lapangan berdasarkan


alat gali-muat yaitu menggunakan pola top loading dan bottom
loading, dimana pada pola top loading posisi alat gali-muat
menempatkan dirinya saat pemuatan di atas jenjang atau truck
berada di bawah alat gali-muat. Sedangkan bottom loading yaitu
posisi alat gali-muat sama tinggi dengan alat angkut.

Gambar 4. 1 Pola Pemuatan Top Loading

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


30

Gambar 4. 2 Pola Pemuatan Bottom Loading

4.3. Kemiringan Jalan ( Grade )


Kemiringan atau grade jalan berhubungan dengan kemampuan alat
dan keselamatan kerja. Secara teori grade jalan maksimum yang dapat
dilalui dengan baik oleh dump truck berkisar antara 10% - 15%, akan
tetapi untuk grade jalan naik/turun daerah perbukitan akan lebih aman
dengan nilai kurang dari atau sama dengan 8%. Kemampuan alat angkut
dalam mengatasi tanjakan berbeda-beda tergantung pada jenis alat angkut
itu sendiri. Objek pengamatan adalah Exca Hitachi 2500 pada Pit Tutupan
dan didapatkan dari hasil pengolahan data haul profile, rata-rata grade
jalan pada Pit Tutupan adalah 5%.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


31

4.4. Faktor Pengembangan Material (Swell Factor)


Faktor pengembangan adalah pengembangan suatu material setelah
digali dari tempatnya. Faktor pengembangan perlu diperhitungkan karena
pada penggalian selalu didasarkan pada bobot insitu, sedangkan material
yang ditangani merupakan material yang telah mengembang (loose).
Perusahaan menetapkan swell factor untuk free dump sebesar 1,25
sedangkan pada disposal swell factor sebesar 1,1.

4.5. Kondisi Jalan Angkut


Pada pengamatan di lapangan, keadaan jalan angkut untuk OB
menuju disposal sudah cukup baik. Masalah yang umumnya ditemui pada
sebagian besar tambang terbuka adalah saat hujan jalan angkut tersebut
menjadi licin dan berpotensi menyebabkan tergelincirnya alat angkut dan
pada saat musim kemarau kondisi yang berdebu menyebabkan
terganggunya operator dalam mengemudikan alat angkut. Jalan yang
bergelombang dan berlubang juga dapat mempengaruhi kemampuan alat
angkut dalam mengangkut material yang disebabkan oleh adanya beban
dari alat-alat yang melewatinya.
Daya dukung material/jalan sangat berpengaruh terhadap kondisi
jalan angkut. Daya dukung material merupakan kemampuan material
untuk mendukung alat yang berada di atasnya. Suatu alat yang
ditempatkan di atas material akan memberikan ground pressure.
Perlawanan yang diberikan material itu lah yang disebut daya dukung
material. Harus diketahui kekuatan jalan terhadap beban kendaraan dan
muatan yang melaluinya dari daya dukung material dan beban kendaraan
agar truk dapat melintas tanpa terjadi amblas

4.6. Faktor Pengisian Bucket ( Bucket Fill Factor )


Faktor pengisian (fill factor) merupakan suatu faktor yang
menunjukkan besarnya kapasitas nyata dengan kapasitas baku dari
mangkuk (bucket) alat muat. Jadi prinsip perhitungan faktor pengisian ini
adalah membandingkan data hasil pengamatan dilapangan dengan kapasitas

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


32

secara teoritis mangkuk (bucket) pada alat angkut. Kapasitas munjung alat
muat untuk excavator Hitachi EX2500 adalah 15 m3.
Alat gali – muat yang digunakan yaitu jenis Excavator Hitachi
EX2500 yang memiliki kapasitas teoritis bucket sebesar 15 m3. Rata-rata
kapasitas aktual bucket sebesar 11,5 m3. Excavator Hitachi 2500 dapat
mengisi penuh dump truck berkapasitas 60 m3 dengan melakukan loading
sebanyak 4 kali.

4.7. Pengamatan Terhadap Waktu Edar ( Cycle Time )


Waktu edar didapatkan secara aktual di lapangan dengan
pengambilan data sebanyak 30 data. Waktu edar alat gali – muat dihitung
meliputi waktu menggali material hingga waktu mengisi material ke dalam
bucket, waktu ayun bermuatan, waktu menumpahkan material, dan waktu
ayun kosong. Waktu edar yang didapat di lapangan adalah sebesar 41.47
detik.
Tabel 4. 1 Rata-rata waktu edar alat gali muat
Gali Ayun Tumpah Ayun Waktu
Alat Gali - Muat Isi Kosong Edar
detik (s)
Excavator
Hitachi 2500 19.44 8.31 7.35 6.37 41.47

Sedangkan Waktu edar alat angkut terdiri dari waktu manuver


kosong + mundur + waktu isi + waktu dumping yang merupakan
parameter untuk menghitung fixed time, sehingga untuk mendapatkan
cycle time adalah fixed time + waktu perjalanan. Waktu pengisian dimulai
dari alat gali-muat mengisi material ke dalam bak alat angkut sampai
penuh dan mulai bergerak, waktu perjalanan isi alat angkut dimulai dari
alat bergerak sampai berhenti di disposal, waktu dumping dimulai dari bak
alat angkut terangkat sampai posisi semula, waktu kembali dimulai dari
alat angkut bergerak lagi menuju titik pemuatan. Akan tetapi, pada
pengambilan data di lapangan, penulis hanya bisa mendapatkan parameter

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


33

waktu edar seperti spotting, loading, hauling, dumping dan returning.


Waktu edar alat angkut yang didapatkan untuk alat angkut pada Excavator
Hitachi 2500 adalah 33,51 menit

Tabel 4. 2 Rata-rata waktu edar alat angkut


Cycle
Alat Angkut Spotting Loading Hauling Dumping Returning
Time
menit
Dump
Truck
0.34 2.08 16.44 0.38 14.27 33.51
HD
Komatsu
785

4.8. Perhitungan Produktivitas Alat Gali - Muat


Produktivitas alat gali – muat dapat dihitung setelah mendapatkan
nilai dari waktu edar alat gali – muat. Perhitungan produktivitas excavator
dapat menggunakan persamaan :

3600
Q= 𝑞𝑥 𝑥 𝐸 𝑥 𝑆𝑓 𝑥 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙
𝐶𝑡

q = q1 x K

Data yang diperlukan adalah sebagai berikut :


waktu edar alat gali muat Ctm = 41.47 detik
kapasitas bucket alat gali muat (q1) = 15 m3
bucket fill factor = 0,75
efisiensi kerja (%) = 77,5%
waktu efektif alat gali - muat = 16,2 jam
bank density = 2,1 ton/BCM
Swell Factor = 0,8
q1 × K (q) = 15 × 0,75 = 11,25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


34

3600
Q= 𝑞𝑥 𝑥 𝐸 𝑥 𝑆𝑓 𝑥 b𝑎𝑛𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
𝐶𝑡

3600
Q = 11.25 𝑥 𝑥 0.775 𝑥 0.8 𝑥 2.1
41,47

Q = 1.271,5 bcm/jam

Produksi alat gali - muat per hari = 1.271,5 x 16.2 jam/hari


= 20.598,3 bcm/hari

Produksi alat gali - muat per bulan = 20.598,3 x 30 hari/bulan


= 617.949 bcm/bulan

4.9. Perhitungan Produktivitas Alat Angkut


Setelah didapat waktu edar dari alat angkut, kemudian dapat
diketahui produktivitas alat angkut dengan menggunakan persamaan :

60
Q=Cx 𝑥 𝐸 𝑥 𝑆𝑓 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
𝐶𝑡

C = n x q1 x K

Data yang diperlukan adalah sebagai berikut :


waktu edar alat angkut (Cta) = 33.51 menit
jumlah pemuatan =4
kapasitas bucket alat gali muat (q1) = 15 m3
bucket fill factor = 0,75
efisiensi kerja (%) = 80%
waktu efektif alat angkut = 16,7 jam
bank density = 2,1 ton/bcm
Swell Factor = 0,8

60
Q=Cx 𝑥 𝐸 𝑥 𝑆𝑓 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
𝐶𝑡

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


35

C = n x q1 x K
= 4 x 15 x 0.75
= 45

60
Q = 45 x 𝑥 0.8 𝑥 0.8 𝑥 2.1
33.51

Q = 108,29 bcm/jam

Dengan menggunakan 13 unit alat angkut = 108,29 x 11 unit


= 1.191,19 bcm/jam

Produksi alat angkut per hari = 1.191,19 x 16.7 jam/hari


= 19.892,87 bcm/hari

Produksi alat angkut per bulan = 19.892,87 x 30 hari/bulan


= 596.786,19 bcm/bulan

4.10. Keserasian Kerja atau Match Factor


Faktor keserasian alat kerja memiliki peran dalam tercapainya
target produksi. Keserasian kerja antara alat gali-muat dan angkut perlu
diperhatikan sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan alat yang
dapat mengganggu kegiatan penambangan.
Pada kondisi awal sebelum dilakukan penelitian terjadi antrian di
front kerja pada saat menunggu antrian untuk pengisian, maka penulis
melakukan perhitungan untuk mengetahui keserasian sistem alat gali-muat
dan alat angkut tersebut
Hasil yang didapat yaitu digunakan 11 alat angkut Komatsu
HD785 dengan alat muat Excavator Hitachi 2500 pada jarak tempuh 3,2
km, maka hasil perhitungan match factor sistem tersebut adalah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


36

Na = jumlah alat angkut (unit) = 11 unit


Ctm = waktu edar alat gali muat (menit) = 0,7 menit
Nm = Jumlah alat muat (unit) = 1 unit
Cta = Waktu edar alat angkut (menit) = 41,47 menit
n = Banyak permuatan = 4

Na x (Ctm x n)
MF =
Nm x CTa

11 x (0.7 x 4)
MF =
1 x 41,47

MF = 0,74

Dari hasil perhitungan match factor diperoleh keserasian kerja alat


gali muat dan alat angkut 0,74. Hal ini berarti MF < 1 berarti persentase
kerja dari alat angkut tidak mencapai 100% sedangka persentase kerja dari
alat muat dapat mencapai 100 % sehingga terdapat waktu tunggu yang
terjadi bagi alat gali untuk menunggu alat angkut yang belum datang.

4.11. Efisiensi Kerja


Pada kenyataan di lapangan, efisiensi pekerja tidak mungkin berada
dalam keadaan 100%. Hambatan-hambatan dalam bekerja merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja. Mulai dari hambatan
yang sifatnya bisa dihindari sampai hambatan yang tidak bisa dihindari
seperti keadaan alam, hujan atau terjadinya bencana, bahkan kecelakaan
kerja.
Berdasarkan pengamatan di lapangan hambatan-hambatan yang
dialami oleh alat gali – muat dan alat angkut rata-rata adalah sebagai
berikut :

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


37

Tabel 4. 3 Hambatan Kerja Alat Gali – Muat dan Alat Angkut

Dump Truck
Excavator Hitachi
Komatsu HD
Hambatan EX 2500
785
(menit/hari)
(menit/hari)
1. Hambatan yang dapat dihindari :
- Persiapan operasi 15 15
- Istirahat terlalu awal 45 50
- Terlambat kerja setelah istirahat 15 15
- Berhenti kerja lebih awal 45 50
- Keperluan operator 15 15
Total Waktu : 135 145
2. Hambatan yang tidak dapat
dihindari :
- Perjalanan ke pit penambangan 10 10
- Pemeriksaan harian 40 30
- Pengisian bahan bakar 0 20
- Safety talk 5 5
- Kerusakan pada alat (break 65 6
down)
- Kabut & Hujan 10 20
- Penyiraman alat & perbaikan 15 15
front
Total Waktu : 145 106

Berdasarkan waktu hambatan yang ada, maka dapat diketahui


efisiensi kerja alat gali – muat Excavator Hitachi EX 2500 dan alat angkut
Dump Truck Komatsu HD 785 saat ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 4 Efisiensi Kerja Alat Gali-Muat dan Alat Angkut


Waktu Kerja Efisiensi
Produktif Kerja
Excavator
16,2 jam/hari 77,5%
Hitachi EX 2500
Dump Truck
16,6 jam/hari 80%
Komatsu HD 785

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


38

4.12. Peningkatan Waktu Kerja Efektif Dengan Mengurangi Waktu


Hambatan
Peningkatan waktu kerja efektif dilakukan penulis sebagai salah
satu faktor yang dapat meningkatkan produksi operasi penambangan pada
site bukit karang putih. Produksi dari alat mekanis saat ini belum mampu
memenuhi target produksi yang diinginkan. Peningkatan waktu kerja
efektif dilakukan dengan cara mengurangi atau menghilangkan hambatan-
hambatan yang dapat dihindari. Dengan berkurangnya waktu yang hilang
akibat hambatan maka waktu kerja efektif dapat ditingkatkan. Upaya yang
dapat dilakukan untuk perbaikan waktu kerja efektif adalah dengan
melakukan perbaikan waktu kerja terhadap hambatan yang dapat dihindari.

Tabel 4. 5 Waktu kerja efektif alat gali-muat setelah perbaikan

Menit/hari
Hambatan yang tidak dapat dihindari
Sebelum Setelah

Perjalanan ke pit penambangan 10 10


Pemeriksaan harian 40 40
Pengisian bahan bakar 0 0
Safety Talk 5 5
Kerusakan alat (break down) 65 65
Hujan & Kabut 10 10
Penyiraman alat 15 15
Total Waktu 145 145

Menit/hari
Hambatan yang dapat dihindari
Sebelum Setelah
Persiapan operasi 15 10
W
45
aIstirahat terlalu awal 20
15
kTerlambat kerja setelah istirahat 10
45
t Berhenti kerja lebih awal 20
15
uKeperluan operator 5
Total Waktu 135 65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


39

Waktu kerja efektif alat gali-muat setelah peningkatan dengan


mengurangi waktu hambatan adalah sebagai berikut :

Waktu efektif alat gali – muat = (1251 – 210) menit


= 1.041 menit
= 17,3 jam/hari

𝑊𝑒
Ef = 𝑥 100%
𝑊𝑡

1041
Ef = 𝑥 100%
1251

Ef = 83 %

Tabel 4. 6 Waktu kerja efektif alat angkut setelah perbaikan

Menit/hari
Hambatan yang dapat dihindari
Sebelum Setelah

Persiapan operasi 15 10
Istirahat terlalu awal 50 25
Terlambat kerja setelah istirahat 15 10
Berhenti kerja lebih awal 50 25
Keperluan operator 15 10
Total Waktu 145 80

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


40

Menit/hari
Hambatan yang tidak dapat dihindari
Sebelum Setelah
Perjalanan ke pit penambangan 10 10

Pemeriksaan harian 30 30

Pengisian bahan bakar 20 20

Safety Talk 5 5

Kerusakan alat (break down) 6 6

Hujan & Kabut 20 20

Penyiraman alat & perbaikan front 15 15

Total Waktu 106 106

Waktu kerja efektif setelah peningkatan dengan mengurangi waktu


hambatan adalah sebagai berikut :

Waktu efektif alat angkut = (1251 – 186) menit


= 1.065 menit
= 17,7 jam/hari

Setelah peningkatan waktu kerja efektif, maka didapat efisiensi kerja alat
alat angkut sebagai berikut :

𝑊𝑒
Ef = 𝑥 100%
𝑊𝑡

1065
Ef = 𝑥 100%
1251

Ef = 85 %

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


41

4.13. Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut Setelah Peningkatan
Efisiensi Kerja

Perhitungan produktivitas setelah peningkatan efisiensi kerja


untuk alat gali – muat :

3600
Q= 𝑞𝑥 𝑥 𝐸 𝑥 𝑆𝑓 𝑥 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙
𝐶𝑡

q = q1 x K

Data yang diperlukan adalah sebagai berikut :


waktu edar alat gali muat Ctm = 41.47 detik
kapasitas bucket alat gali muat (q1) = 15 m3
bucket fill factor = 0,75
efisiensi kerja (%) = 83%
waktu efektif alat gali - muat = 17,3 jam
bank density = 2,1 ton/BCM
Swell Factor = 0,8
q1 × K (q) = 15 × 0,75 = 11,25

3600
Q= 𝑞𝑥 𝑥 𝐸 𝑥 𝑆𝑓 𝑥 b𝑎𝑛𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
𝐶𝑡

3600
Q = 11.25 𝑥 𝑥 0,83 𝑥 0.8 𝑥 2.1
41,47

Q = 1.361,78 bcm/jam

Produksi alat gali - muat per hari = 1.361,78 x 17,3 jam/hari


= 23.558,87 bcm/hari

Produksi alat gali - muat per bulan = 20.598,3 x 30 hari/bulan


= 706.766,11 bcm/bulan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


42

Perhitungan produktivitas setelah peningkatan efisiensi kerja


untuk alat angkut :

60
Q=Cx 𝑥 𝐸 𝑥 𝑆𝑓 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
𝐶𝑡

C = n x q1 x K

Data yang diperlukan adalah sebagai berikut :


waktu edar alat angkut (Cta) = 33.51 menit
jumlah pemuatan =4
kapasitas bucket alat gali muat (q1) = 15 m3
bucket fill factor = 0,75
efisiensi kerja (%) = 85%
waktu efektif alat angkut = 17,7 jam
bank density = 2,1 ton/bcm
Swell Factor = 0,8

60
Q=Cx 𝑥 𝐸 𝑥 𝑆𝑓 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
𝐶𝑡

C = n x q1 x K
= 4 x 15 x 0.75
= 45

60
Q = 45 x 𝑥 0.85 𝑥 0.8 𝑥 2.1
33.51

Q = 108,29 bcm/jam

Dengan menggunakan 11 unit alat angkut = 115,05 x 11 unit


= 1.265,64 bcm/jam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


43

Produksi alat angkut per hari = 1.265,64 x 17.7 jam/hari


= 22.401,82 bcm/hari

Produksi alat angkut per bulan = 19.892,87 x 30 hari/bulan


= 672.054,89 bcm/bulan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


44

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan data yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Produktivitas alat gali-muat dimana produktivitas alat angkut
Komatsu HD 785 adalah 596.786,19 bcm/bulan dan
produktivitas alat muat Hitachi EX 2500 adalah 617.949
bcm/bulan. Produksi tersebut masih belum mencapai target
produksi yang direncanakan yaitu sebesar 670.984 bcm/bulan.
Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah
produksi yaitu dengan meningkatkan waktu kerja efektif yang
semula efisiensi kerja 77,5% untuk alat gali – muat menjadi
83%, dan dari 80% efisiensi kerja alat angkut menjadi 85%.
Untuk alat gali – muat didapatkan produktivitas sebesar
706.766,11 bcm/bulan.
2. Dari hasil perhitungan match factor diperoleh keserasian kerja
alat gali muat dan alat angkut 0,74. Hal ini berarti MF < 1
berarti persentase kerja dari alat angkut tidak mencapai 100%
sedangka persentase kerja dari alat muat dapat mencapai 100 %
sehingga terdapat waktu tunggu yang terjadi bagi alat gali
untuk menunggu alat angkut yang belum datang.
3. Faktor – faktor yang menghambat belum tercapainya target
produksi yang di antaranya persiapan operasi yang termasuk
pada kebutuhan operator yang terlalu lama, kelebihan waktu
istirahat, dan berhenti kerja terlalu awal pada saat pergantian
shift maupun saat istirahat. Adapun hambatan yang tidak bisa
dihindari yang berpengaruh antara lain seperti hujan dan kabut,
pemeriksaan harian alat mekanis, dan kerusakaan alat mekanis.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


45

5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan dengan
mengacu pada rumusan masalah yang ada, maka diberikan beberapa saran
dalam bentuk rekomendasi bagi perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1. Pengawasan yang tegas oleh pengawas tambang diperlukan
untuk mengurangi hambatan-hambatan kerja yang sifatnya
pribadi yang dapat mengganggu waktu kerja, sehingga dapat
terjadinya peningkatan waktu kerja efektif dan efisiensi kerja.
2. Menerapkan pola pemuatan top loading secara kontinu guna
menambah efektivitas kinerja operator.
3. Mengoptimalkan loader untuk memecah batuan hasil
peledakan yang sifatnya masih cukup besar pada loading point
excavator, agar dapat mengurangi waktu gali pada excavator
sehingga dapat bekerja secara optimal.
4. Nilai dari match factor harus diperhatikan agar tidak terjadi
waktu tunggu yang berlebihan karena kurang atau lebihnya alat
berat yang digunakan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


46

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Susanto dan Nurhakim. 2004. Modul Ajar dan Praktikum Pemindahan
Tanah Mekanis. Program Studi Teknik Pertambangan, Universitas
Lambung Mangkurat. Banjarbaru

Dr. Ir. Waterman Sulistyana Bargawan, M. 2008. Perencanaan Tambang,


Yogyakarta: UPN “Veteran” Yogyakarta.

Indonesianto, Yanto. 2008. Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusan Teknik


Pertambangan UPN “Veteran”, Yogyakarta.

Komatsu. 2007. Komatsu Specifications and Applications Handbook 28th Edition.


Komatsu Ltd., Akasaka, Minato-ku, Tokyo, Japan

Peurifoy, R.L.1970. Construction, Planning, Equipment and Method (2nd Ed).


New York: Mc Graw-Hill Company.

Prodjosumarto, Partanto. 1993. Pemindahan Tanah Mekanis. ITB : Departemen


Tambang Institut Teknologi Bandung.

Rochmandi. 1985. Alat –alat Berat dan Penggunaannya. Badan Penerbit


Pekerjaan Umum, Jakarta.

Tenriajeng, Andi Tenrisukki. 2003. Pemindahan Tanah Mekanis. Penerbit


Gunadarma : Jakarta.

William, Hustrulid, Kuchta Mark dan M. Randall. 2013. Open Pit Mine Planning
& Design. Volume 1-Vundamentals. Penerbit: CRC Press, London.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


47

Yuliandy, Fernanda. 2012. Kajian Teknis Produktivitas Alat Muat dan Alat
Angkut Batubara pada Penambangan Batubara di PT. Bukit Asam. Site
MTBU Tanjung Enim Sumatera Selatan. Disertasi Doktor UPN “Veteran”
Yogyakarta.

Zulkarnain, Fahrizal. 2020. Pemindahan Tanah Mekanis. Penerbit Umsupress.


Medan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


48

LAMPIRAN
SPESIFIKASI ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT

A. EXCAVATOR HITACHI 2500


Merk : HITACHI
Type : EX 2500
Model mesin : Cummins QSK50 - C
Kapasitas bucket : 15 m3
Berat : 248.000 Kg
Kapasitas bahan bakar : 5.000 liter
Dimensi

bucket
- Panjang bucket : 3.180 mm
-Lebar bucket : 2.810 mm
- Berat bucket : 12.400 Kg
Max. Digging depth : 8.570 mm
Max. Digging reach : 17.050 mm

Dimensi Alat

Gambar A. 1 Dimensi Alat Gali Muat Excavator Hitachi 2500


Sumber : Excavator Specification Handbook

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


49

B. DUMP TRUCK KOMATSU HD 785

Tabel A. 1 Spesifikasi Alat Angkut Komatsu HD 785

No. Dump Truck Komatsu HD 785-7


1. Merk Komatsu
2. Type HD 785-7
3. Model Engine Komatsu-SAA12V140ZE-2
4. Standard Tire 27.00 R49
5. Fuel Tank 1308 ltr
6. Engine oil 129 ltr
7. Number of Cylinder 12
8. Gross HorsePower 1200 hp
9. Type Transmission 7-speed, automatic powershift
10. Number of Gears 7
11. Max Speed 64.7 km/h
12. Empty Weight 70.490 kg
13. Loaded Weight 166.468 kg
14. Capacity 60 m3
15. Dimensions
- Overall Length 34.8 ft in 10616.2 mm
- Overal Width 18.6 ft in 5663 mm
- Overal Height 17.3 ft in 5257.8 mm
- Ground Clearance 2.6 ft in 780 mm
- Dump Height 33.4 ft in 10182 mm
- Dump Ground Clearance 2.5 ft in 776 mm
16. Dump
- Rated Payload 171.960.6 lb 78.000 kg
- Load Capacity (Struck) 50.5 yd3 38.6 m3
- Load Capacity (Heaped) 78.7 yd3 60.1 m3
- Raise Time 12 sec
- Lower Time 13 sec

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


50

Gambar A. 2 Dimensi Alat Angkut Komatsu HD 785


Sumber : Komatsu Spesification and Aplication Handbook

Dimensi :
Panjang keseluruhan : 10,29 meter
Tinggi keseluruhan : 5,05 meter
Lebar keseluruhan : 5,48 meter

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


51

LAMPIRAN B
DATA WAKTU EDAR ALAT GALI-MUAT

Swing Swing Cycle


Gali Tumpah
No Isi Kosong Time
detik (s)
1 12.4 5.5 9.6 5.1 31.4
2 11.6 6.1 6.1 6 29.8
3 14.8 5.2 7 5.9 32.9
4 12.1 7.1 6.3 5.2 30.7
5 12.2 12 6.4 6 35.6
6 11.2 7.4 6.7 6.1 31.4
7 13 6.2 5.8 5 30
8 11.7 7.1 6.9 5.2 30.9
9 13.1 6.6 5.8 5.6 29.1
10 10.5 6.4 7 6.1 30
11 10.1 7.4 6.8 5.9 30.2
12 19.9 7.3 6.5 6.4 44.1
13 11.5 7.2 6.6 5.5 30.8
14 12.1 7.6 7.2 6.4 33.2
15 18.7 7.9 6.4 6.3 39.3
16 12.5 8 6 6.5 33
17 21.8 9.1 7.1 8 46
18 11.5 6.4 7.2 5.5 30.6
19 11.1 6.4 10.3 6.7 34.5
20 20.8 8.4 6.7 7.2 45.1
21 18.1 7.2 5.8 6.1 39.2
22 12.5 7 7.4 6.9 33.8
23 14.2 9.5 7.9 8.1 39.7
24 12.6 7.6 5.4 6.4 32
25 12.8 6.2 7.3 5.5 31.8
26 12.1 6.1 5.8 5.7 31.7
27 14.7 7.2 7.1 5.8 34.8
28 20 8.6 6.2 6.2 41
29 15.4 7.8 6.3 5.5 35
30 27.1 6.8 7.9 6.8 48.6
Rata - Rata 19.44 8.31 7.35 6.37 41.47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


52

LAMPIRAN C
DATA WAKTU EDAR ALAT ANGKUT
Cycle
Spotting Loading Hauling Dumping Returning Distance
No Time
(menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (Km) (menit)
1 0.46 2.07 16.22 0.56 14.44 3.2 34.15
2 0.37 2.12 16.34 0.39 14.56 3.2 34.18
3 0.32 2.19 16.40 0.49 14.30 3.2 34.10
4 0.44 2.18 16.55 0.33 14.36 3.2 33.34
5 0.56 2.17 16.21 0.36 14.21 3.2 33.36
6 0.39 2.01 16.31 0.32 14.24 3.2 33.57
7 0.49 2.22 16.47 0.33 14.36 3.2 33.44
8 0.33 2.29 16.34 0.39 14.51 3.2 34.16
9 0.36 2.04 16.33 0,40 13.56 3.2 34.56
10 0.32 2.01 16.29 0.30 14.17 3.2 33.41
11 0.33 2.07 16.56 0.37 14.13 3.2 33.49
12 0.39 2.09 16.01 0.56 14.46 3.2 34.21
13 0,40 2.28 17.05 0.45 14.59 3.2 34.18
14 0.30 2.29 16.58 0.37 13.48 3.2 33.44
15 0.37 2.24 16.22 0.37 13.46 3.2 34.16
16 0.56 2.18 16.40 0.38 14.23 3.2 34.56
17 0.45 2.17 16.55 0.51 14.27 3.2 33.41
18 0.49 2.09 16.21 0.55 14.33 3.2 33.49
19 0.33 2.19 16.31 0.40 14.21 3.2 34.15
20 0,36 2.18 16.47 0.44 14.10 3.2 34.18
21 0,41 2.17 16.34 0.35 14.44 3.2 34.10
22 0.37 2.01 16.34 0.37 14.28 3.2 33.34
23 0.37 2.29 16.33 0.32 14.13 3.2 33.36
24 0.38 2.24 16.29 0.44 14.46 3.2 34.21
25 0.51 2.18 16.56 0.56 14.59 3.2 34.18
26 0.55 2.07 16.01 0.39 13.48 3.2 33.44
27 0.40 2.12 17.05 0.49 13.46 3.2 34.16
28 0.44 2.19 16.30 0.33 14.23 3.2 34.56
29 0.35 2.07 16.27 0.37 14.27 3.2 33.33
30 0.38 2.03 16.49 0.31 14.33 3.2 33.50
Rata-
0.34 2.08 16.44 0.38 14.27 3.2 33.51
Rata

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


53

LAM[IRAN D
DATA HAMABATAN

Tabel D. 1 Data Hambatan Excavator Hitachi 2500

No A B C D E F G H I J K L
1 20 37 15 30 13 10 40 0 5 − − 15
2 15 43 10 51 15 10 40 0 5 − − 15
3 20 40 8 45 5 10 40 0 5 21 15 15
4 17 45 40 54 12 10 40 0 5 − − 15
5 15 38 15 30 20 10 40 0 5 − − 15
6 20 33 10 52 8 10 40 0 5 60 − 15
7 16 50 10 45 20 10 40 0 5 − − 15
8 10 52 15 36 12 10 40 0 5 55 − 15
9 15 45 12 49 11 10 40 0 5 − − 15
10 20 39 10 46 16 10 40 0 5 90 − 15
11 13 45 15 54 18 10 40 0 5 − − 15
12 10 40 8 36 21 10 40 0 5 − 15 15
13 11 46 28 45 14 10 40 0 5 − 10 15
14 10 42 15 53 15 10 40 0 5 60 − 15
15 13 60 22 42 14 10 40 0 5 − − 15
16 10 50 12 48 17 10 40 0 5 − − 15
17 20 45 14 42 16 10 40 0 5 69 − 15
18 15 55 15 45 20 10 40 0 5 − − 15
19 10 40 12 41 18 10 40 0 5 70 10 15
20 20 56 15 45 15 10 40 0 5 − − 15
21 15 41 20 42 13 10 40 0 5 − − 15
22 15 47 17 40 14 10 40 0 5 − − 15
23 10 52 16 47 14 10 40 0 5 − 5 15
24 15 44 12 41 16 10 40 0 5 − − 15
25 19 38 10 43 17 10 40 0 5 90 − 15
26 17 42 14 57 15 10 40 0 5 − 15
27 16 39 15 48 17 10 40 0 5 − − 15
28 12 40 15 49 14 10 40 0 5 65 10 15
29 15 54 16 44 10 10 40 0 5 − − 15
30 14 51 15 51 16 10 40 0 5 10 15
31 15 45 15 40 19 10 40 0 5 − − 15
Rata-Rata 14.93548 44.96774 15.03226 44.87097 15 10 40 0 5 64.44444 10.71429 15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


54

Tabel D. 2 Data Hambatan Dump Truck Komatsu HD 785

No A B C D E F G H I J K L
1 10 45 12 55 12 10 30 20 5 − − 15
2 14 55 16 35 10 10 30 20 5 4 − 15
3 10 40 12 42 15 10 30 20 5 − 25 15
4 24 60 17 48 15 10 30 20 5 7 − 15
5 5 35 15 62 13 10 30 20 5 4 − 15
6 16 40 21 30 15 10 30 20 5 − − 15
7 12 55 18 50 17 10 30 20 5 6 − 15
8 12 41 16 42 14 10 30 20 5 − − 15
9 15 35 20 60 12 10 30 20 5 − − 15
10 18 65 24 44 16 10 30 20 5 7 − 15
11 14 45 12 40 12 10 30 20 5 − − 15
12 15 52 15 48 11 10 30 20 5 6 30 15
13 18 60 25 56 10 10 30 20 5 − 13 15
14 16 64 10 65 15 10 30 20 5 5 − 15
15 24 54 15 54 15 10 30 20 5 − − 15
16 15 50 8 48 30 10 30 20 5 − − 15
17 12 64 15 52 15 10 30 20 5 − − 15
18 15 55 5 63 15 10 30 20 5 − − 15
19 20 50 14 45 17 10 30 20 5 − 10 15
20 15 35 10 55 15 10 30 20 5 − − 15
21 15 50 15 50 15 10 30 20 5 − − 15
22 15 50 15 50 15 10 30 20 5 6 − 15
23 15 50 15 50 15 10 30 20 5 − 20 15
24 20 50 14 50 15 10 30 20 5 − − 15
25 15 50 15 50 15 10 30 20 5 − 10 15
26 15 50 16 50 20 10 30 20 5 7 35 15
27 12 50 15 50 15 10 30 20 5 − − 15
28 15 50 15 50 15 10 30 20 5 − 15 15
29 15 50 18 50 18 10 30 20 5 8 − 15
30 15 50 17 50 15 10 30 20 5 − 15 15
31 15 50 15 50 15 10 30 20 5 − − 15
Rata-Rata 15.06452 50 15.16129 49.80645 15.06452 10 30 20 5 6 19.22222 15

Keterangan :

A = Persiapan Operasi
B = Istirahat Terlalu Awal
C = Terlambat Kerja Setelah Istirahat
D = Berhenti Kerja Lebih Awal
E = Keperluan Operator
F = Perjalanan ke Pit Penambangan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


55

G = Pemeriksaan Harian
H = Pengisian Bahan Bakar
I = Safety Talk
J = Breakdown
K = Kabut
L = Penyiraman alat dan perbaikan front

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Anda mungkin juga menyukai