Anda di halaman 1dari 3

KEGAGALAN BANGUNAN PADA TANAH LUNAK

(KASUS KALIMANTAN BARAT)

PENDAHULUAN

Kegagalan bangunan mulai dari yang ringan sampai yang berat/collapse, sebenarnya
bukanlah merupakan hal yang baru di dunia umumnya dan di Indonesia atau di daerah
Kalimantan Barat khususnya. Di Propinsi Kalbar, kegagalan bangunan baik milik
pemerintah maupun swasta, berdasarkan pengamatan langsung dan dari pemberitaan di
media massa, dapat dikatakan kian banyak terjadi sejak era reformasi atau sejak tahun
1998. Namun sangat disayangkan bahwa catatan-catatan terorganisasi terhadap kasus-
kasus kegagalan bangunan dan penyebabnya tampaknya belum dilakukan sebagaimana
mestinya, padahal cacatan-catatan kejadian tersebut sangat diperlukan dalam upaya
mengantisipasi terulangnya kejadian kegagalan bangunan di masa akan datang.

Guna menentukan kegagalan dapat dipakai tolok ukur bahwa semua bangunan harus
direncanakan, dibangun, dan dipelihara mengikuti peraturan nasional dan peraturan
daerah serta berbagai standar dari asosiasi-asosiasi profesi jasa konstruksi. Disamping itu
diperlukan investigasi terhadap kegagalan dengan melakukan inspeksi ke lokasi.

METODOLOGI

Pada tahun 2014 yang lalu diadakan penelitian tentang Potret Kegagalan Struktur
Bangunan dan Kegagalan Bangunan Bidang Teknik Sipil di Kalimantan Barat. Penelitian ini
menggunakan metode deskriftif. Selanjutnya dilakukan analisis data berdasarkan data
sekunder dan data primer yang diperoleh, serta menentukan perkiraan jenis atau penyebab
kegagalan, dan usulan upaya penanggulangan /pencegahan kegagalan yang perlu
dilakukan.

Penyebab utama kegagalan sebagian besar diperkirakan adalah kualitas bahan dan
kualitas pengerjaan yang kurang baik. Sejumlah besar bangunan yang diinspeksi
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut yang detail, atau memerlukan perawatan ringan
sampai sedang, serta kelanjutan pembangunan. Hal yang cukup menarik dari hasil riset ini
adalah permasalahan pada bangunan dermaga. Ada bangunan dermaga yang sampai saat
ini belum difungsikan sebagai akibat dari ketidaksinambungan dalam pembangunan dan
pendanaan lanjutan.

Kesimpulan

Cukup sulit untuk mengungkapkan data tentang kegagalan bangunan yang terjadi padahal
data ini sangat dibutuhkan dalam upaya lebih meningkatkan kualitas bangunan. Ada
bangunan yang tampaknya mengalami kegagalan sejak tahap perencanaan. Kegagalan
berat dapat terjadi karena kegagalan dalam hal perencanaan bangunan, antara lain karena
kurang mengindahkan toluk ukur dalam perencanaan. Bangunan dermaga yang sampai
saat ini belum difungsikan sebagai akibat dari ketidaksinambungan dalam pembangunan
dan pendanaan lanjutan .

Saran

Terhadap sejumlah bangunan yang diteliti, terutama yang mengalami kegagalan


sedang, diperlukan penyelidikan/penelitian/investigasi lebih lanjut/pemeriksaan detail, guna
memperoleh langkah-langkah perlakuan lebih pasti terhadap bangunan-bangunan
tersebut, termasuk terhadap bangunan yang terbengkalai. Pihak pemberi tugas kiranya
perlu benar-benar berpegangan pada ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
pembangunan fisik sejak tahap perencanaan sampai tahap operasional bangunan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid., 11 Desember 1998, Kegagalan Bangunan dan Struktur Bangunan,


Penyebab dan Upaya Mengurangi atau Mencegahnya, Pidato Pengukuhan Jabatan
Fungsional Guru Besar, Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Abdul Hamid., Desember 2014, Potret Kegagalan Struktur Bangunan Dan Kegagalan
Bangunanbidang Teknik Sipil di Kalimantan Barat, Lembaga Penelitian Untan, Pontianak.
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional ., Juni 2007, Tolok Ukur Kegagalan
Bangunan , Bidang Sipil Sub Bidang Bendungan Besar, Jakarta.
Paulus P. Rahardjo., Problem Geoteknik Sehubungan dengan Kondisi Tanah Lunak,
Seminar Nasional Prospek Konstruksi di Kalimantan Barat "Resiko Kegagalan Konstruksi
di Atas Tanah Lunak, Fakultas Teknik Universitas Panca Bhakti, Pontianak
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 16/PRT/M/2010 tanggal 31 Desember 2010
tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung.
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Robert T. Ratay., 2000, Forensic Structural Engineering Handbook, McGraw-Hill,
Sosrowinarso., Mei 1985, Pengenalan Teori dan Berbagai ragam kegagalan Untuk
Meningkatkan Keandalan Struktur, Simposium Kegagalan Struktur Bangunan dan
Tindakan Pencegahannya, Fakultas Teknik Sipil, Ikatan Alumni Teknik Sipil Unpar,
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai