DISTOSIA
DISTOSIA
adalah Partus yg tidak normal yg disebabkan kekuatan daya pendorong, kelainan jalan lahir dan atau
kelainan pd janin.
Faktor - faktor yg mempengaruhi persalinan :
1. Power Kekuatan daya pendorong tdd kekuatan his dan daya mengejan.
2. Pasage Jalan lahir ( keras, lunak dan keadaan sekitarnya ).
3. Pasenger Keadaan janin ( letak, mekanisme pers, besar janin, kel bawaan janin dan khml
ganda ).
4. Psiche.
5. Penolong.
HIS :
Kontraksi uterus yg mempunyai sifat :
Terasa sakit, tak dipengaruhi kehendak, berirama, hilang timbul, peristaltik dan makin kuat dan sering.
His yg Efektif :
1. Fundal dominance.
2. Relaksasinya cukup.
3. Frekwensi 2-4 menit sekali( 10 men/3X).
4. Intensitas cukup ( 50-60 mmHg ).
5. Lama kontraksi 40-60 det.
His yg efektif dapat menyebabkan pembukaan ostium Uteri dan penurunan janin.
Diagnosa :
1. His Hipotonik :
Distosia 1
Ibu tak begitu nyeri, umumnya terjadi pd fase aktif.
Pendataran/ pembukaan tak sesuai kurve friedman.
TX: Suportif, amniotomi dan uterotonika.
2. His Hipertonik :
Terasa lebih nyeri, sering terjadi pada fase latent.
TX: Sedativa / kp Narkose.
2 Distosia
5. Terjadi distosia.
Penanganan :
1. Sectio sesaria.
2. Keadaan border line dapat dilakukan :
a. Trial of labour. yaitu evaluasi terus menerus kemajuan persalinan ( kurve friedman ).
b. Test of labour, yi pembukaan lengkap ketuban pecah/dipecah, selama 1 jam setelah his
adekuat kepala dapat melewati PAP.
Distosia 3
3. Letak defleksi.
4. Presentasi rangkap.
5. Tali pusat menumbung.
I. Let. Sungsang.
Etiologi, macamnya, mekanisme persalinan, cara pertolongan lihat bab sebelumnya.
DX: Ax, palpasi, Auskultasi, pem. Dalam, foto/USG.
Prognosis :
1. Ibu persalinan lebih lama, sering terjadi jalan lahir/cx.
2. Anak Kemacetan pers. Bo/ bahu sehingga dapat terjadi fraktur femur/humerus,
kemacetan kepala ( after coming head ) shg dapat terjadi aspiksia, kematian, perdarahan
intrakranial, trauma leher dll.
Let. Bokong kaki memiliki prognosis terbaik.
Sulitnya menilai ada / tidaknya disproporsi anak dan panggul.
Kematian perinatal meningkat 3-5 X dari persalinan let. Kepala.
2. Let. Lintang.
Faktor - faktor Idem let.sungsang.
Diagnosa :
a. Palpasi : FU rendah, uterus melebar dg bag bawah rahim kosong, terab bag besar di
ka/ki uterus.
b. Pem. Dalam dapat teraba skapula, costae, lip. Ketiak/ lengan atas.
c.Foto/USG.
Macam - macam letak lintang : Dorso ant/posterior, dorso sup/ inferior dg kepal dikanan/
kiri.
Denominator yang dipakai : Punggung/kepala, skapula/akromion.
Mekanisme Persalinan :
1. Rectificatio spontanea versi menjadi let. Kepala.
2. Versio spontanea Versi menjadi let. Sungsang.
3. Cunduplicatio corpore.
4. Evolotio spontanea Modus Denman/Douglas.
4 Distosia
e. partus spontan ( bila janin kecil /mati ).
Komplikasi persalinan let. Li :
1. Ibu Pers. Lebih lama, ket. Pecah lebih awal, terjadi partus kasep/ruptura uteri.
2. Anak Asfiksia/ kematian janin, trauma persalinan.
3. Letak Defleksi.
Def kel let. Kepala dimana kep dalam defleksi.
Etiologi :
Primer Kel leher dan tak dapat dikoreksi, misal struma congenital, higroma colli, kel
vert. Servikal / lilitan tali pusat.
Sekunder : Terjadi pd proses persalinan pdu dapat dikoreksi misal : panggul sempit,
multipara, anencephal.
Berdasar der. Defleksinya dibag :
1. Letak puncak.
Terjadi defleksi ringan shg UUB mrpk bag. Terendah.
Sering merupakan penempatan/ letak sementara.
Persalinan lebih lama.
Pem. Dalam tidak teraba UUK, dan sering dikacaukan POP.
2. Letak dahi.
Terjadi defl sedang shg dahi mrpk bag. Terendah.
Sering merupakan penempatan.
Normalnya letak dahi tak dapat lahir pervaginam, 30-40% dapat menjadi let.
Kepala/ muka shg dapat lahir pervag.
Pem. Dalam tak teraba dagu.
2. Letak muka :
Kepala dalam keadaan defleksi maksimal shg dagu / muka mrpk bag terendah.
DX: Teraba muka dan mulut yg mengisap, teraba proc alveolaris, teraba
penonjolan tulang mrpk segitiga yi dagu dan kedua os zygomaticus.
Jalan persalinan Lebih lama dan terjadi robekan perineum lebih luas, mento ant
tak boleh pervag.
Pengelolaan :
1. Spontan pervaginam.
2. Extraksi forsep.
3. VE.
4. Koreksi dari mento post - ant.
5. Koreksi konversi secara THORN let. Kepala.
6. SC Bila mento posterior.
Prognosis :
Peningkatan kematian perinatal, edema muka larynx/muka, partus lama, trauma akibat tindakan
pertolongan.
PRESENTASI RANGKAP.
Distosia 5
Bila extr turun bersama bag terendah janin.
Macam : kepala dan tangan/lengan/kaki, bo dan tangan / lengan.
Pengelolaan : kep+tangan exp/spt pervag, kep+ lengan Reposisi, versi extr, FE /
SC.
PARTUS LAMA :
Proses persalinan yg lamanya melebihi waktu yg ditentukan shg dapat mengakibatkan keadaan yang
merugikan baik ibu maupun anaknya.
Pengertian yg dipakai :
1. Berdasar lama persalinan ;
a. Pers. Lebih dari 24 jam.
b. Kala I > 20 jam ( Po ), > 14 jam ( Pm ).
c. Kala II > 2jam ( Po ), > 1 jam ( Pm ).
Diagnosa :
Partus lama : Berdasar waktu.
partus kasep : Partus lama disertai gx akibat lamanya partus , yi Dehidrasi, kelelahan,
infeksi dan gawat janin.
Penata laksanaan :
Evaluasi 3 P bila ada kelainan dan diperkirakan tak dapat lahir pervag SC.
6 Distosia