Temuan keadaan normal dan abnormaldari partograf kala II. 1. Perineum. 2. Pendamping pada saat persalinan. 3. Gawat janin. 4. His. 5. Kesulitan kelahiran bahu/distosia bahu. Distosia bahu atau bahu macet. Ini terjadi pada persalinan presentase kepala , bahu anterior terjepit di atas simpisis pubis,sehingga tdk dapat melewati panggul kecil atau bidang sempit panggul,bahu posterior tertahan promontorium bgn atas. Predisposisi distosia bahu : 1. Ibu dgn DM. 2. Janin besar , riwayat terdahulu. 3. Riwayat keluarga dgn DM. 4. Ibu mengalami obesitas. 5. Hasil USG adanya makrosomia. 6. Bahu lebih besar dari diameter kepala. 7. Kesulitan pd riwayat persalinan ter dahulu. 8. Cephalo pelvic disproportion (CPD). Komplikasi distosia bahu. Pada janin: a. Peningkatan insiden kesakitan,kematian antepartum,anoksia yg dapat mengakibatkan kerusakan otak. b. Kerusakan syaraf,kelumpuhan pleksus brakhial,fraktur tulang klavikula. Pada ibu : a. Laserasi perineum dan vagina yg luas. b. Gangguan psikologis. c. Depresi jika janin cacat atau meninggal. Penatalaksanaan distosia bahu: 1. Bersikap rilek. 2. Panggil dokter. 3. Siapkan alat resusitasi. 4. Obat-obatan untuk penanganan perdarahan. 5. Beritahu ibu. 6. Atur posisi Mc Robert. 7. Cek bahu.ibu diminta tdk mengedan putar bahu menjadi diameter oblik dari pelvis. 8. Kosongkan kandung kemih.melakukan periksa dalam untuk mengetahui penyebab distosia bahu. Kemungkinan: a. Tali pusat pendek. b. Besarnya janin pd daerah thorak dan abdomen karena tumor. c. Lingkaran bandlyg mengindikasikan ruptur uteri. 9. Mencoba kembali melahirkan bahu. 10. lakukan perasat seperti membuka botol(corkscrew)dgn cara sepreti menggunakan prinsip skrup wood,lakukan pemutaran dari bahu belakang searah jarum jam , kemudian diputar kembali dgn posisi bahu belakang menjadi bahu depan.berlawan arah jarum jam 180derjat lakukan paling sedikit 4 kali.saat melahirkan tekan suprapubik. 11. Bila tdk berhasil , lakukan dgn mematahkan clavikula anterior kemudian melahirkan bahu anterior dan posterior,badan janin.Melakukan manuver zavenelli , tindakan memasukkan kepala kembali ke jln lahir dgn cara menekan dinding posterior vagina. Lakukan SC. Presentasi bokong. Macam-macam presentasi bokong. 1. Bokong murni (frank breech) bokong dan kedua tungkai terangkat keatas. 2. Bokong sempurna (komplete breech).bokong dan kaki atau kedua tungkai/kaki. 3. Bokong tdk sempurna (Inkomplete breech).Bokong dan kaki atau lutut terdiri : -. Terdapat kedua kaki disebut letak kaki sempurna ,Bila hanya satu kaki disebut kaki tdk sempurna. -. Terdapat kedua lutut s sebut lutut sempurna,bila hanya satu tdk sempurna. Posisi bokong berdasarkan sakrum: 1. Sacrum kiri depan (left sacrum anterior). 2. Sacrum kanan depan (right sacrum anterior). 3. Sacrum kiri belakang (left sacrum posterior). 4. Sakrum kanan belakang ( right sakrum posterior). ETIOLOGI : 1. Abnormalitas uterus,misalnya mioma uteri. 2. Kematian janin yg lama. 3. Janin bergarak aktif . Mis.multipara,prematur,hidramnion. 4. Kepala tdk masuk PAP karena : hidrosefalius,panggul sempit,tumor pelvis,placenta previa.dll. DIAGNOSIS. 1. Pemeriksaan secara palpasi : a. Leopold I : Fundus teraba kepala keras dan melenting. b. Leopold II : teraba punggung dan bgn terkecil. c. Leopold III :Teraba bokong agak bulat,lunak,tdk melenting.. 2. Pemeriksaan Auskultasi. Punktum maksimum / DJJ yg paling jelas terdengar di atas pusat. 3. Pemeriksaan rongen.bayangan kepala pada fundus. 4. Periksa dalam (vaginal taucher).teraba S acrum,anus,tuber isciadikum,kaki atau lutut Mekanisme persalinan letak bokong. 1. Bokong masuk ke PAP dgn posisi melintang atau miring pada garis pangkal paha (distansia intertrokhanterika). 2. Pada saat paha/trokhanter depan sampai dasar panggul,kemudian mengalami putar paksi dalam sebesar 45 derjat sehingga paha depan berputar kedepan sappa arkus pubis sbg hypomuklion.atau pusat perputaran lahirnya bokong dibawah symphisis. 3. Bokong semakin turun menekan perineum sampai kedepan vulva.kemudian diikuti kelahiran tungkai dan kaki secara spontan meskipun bantuan penolong diperlukan. 4. Kemudian lahir bahu ,kepala memasuki rongga panggul dalam keadaan flexi yg tajam pada torakdgn salah satu diameter oblik. 5. Setelah kepala melakukan rotasi internal sehingga sehingga bagian posterior leher berada dibawah sympisis,keadaan flexsi maka lahir berturut-turut dagu,mulut,hidung,dahi,ubun-ubun besar,ubun-ubun kecil,melewati perineum. Hal-hal yg perlu diperhatikan sebelum menolong persalinan: 1. Pembukaan servik lengkap. 2. Singkirkan ketidak sesuaian kepala dan panggul. 3. Kosongkan kandung kemih. 4. Lakukan episiotomi. 5. Kepastian kemampuan meneran. 6. Persiapan penanganan resusitasi. 7. Posisi litotomi. 8. Kolaborasi dgn dokter.