PENYEBAB : - Prematur
- Letak Lintang/ bokong
- Bagian terendah tidak “engaged”
- Presentasi majemuk/ Gemelli
- Multiparitas, CPD, hidramnion
- Plasenta previa parsial/ letak rendah.
Penatalaksaan :
* Reposisi dg Trendelenburg/ sim lateral yg tinggi/
knee-chest &meningkatkan bagian terendah
* Observasi DJJ, USG, jangan palpasi pd tl pusat,
obat tokolitik untuk menghentikan kontraksi
rahim.
DISTOSIA
Yaitu : Penyulit dalam persalinan meliputi faktor klinis
( faktor power, passage, pasangger, pasient )
dan faktor teknid ( psikis dan psicion ).
KELAINAN HIS
A. POWER ( Faktor Ibu : HIS )
1. INERTIA UTERI HIPOTONIK
adl : kelainan his dengan kekuatan yg lemah/tidak
adekuat untuk melakukan proses dilatasi servik
atau mendorong janin keluar
PEMBAGIAN INERTIA
a. Inertia Uteri Primer : Terjadi pada permulaan fase laten/sejak awal.
b. Inertia Uteri Sekunder : Terjadi pada fase aktif kala I atau II permulaan
baik, selanjutnya terdapat kelainan.
2. INERTIA UTERI HIPERTONIK
adl : Kelainan his dg kekuatan cukup besar namun tidak ada
koordinasi dg bagian atas,tengah dan bawah uterus shg tidak
efisien untuk membuka serviks/ mendorong bayi keluar.
- Spontan / bracht
- Ekstraksi parsiil/ manual aid
- Ekstraksi
- Seksio Saesaria
1. Persalinan Spontan / Bracht
- Pimpin ibu meneran sampai bokong didepan
vulva
- Episiotomi bila perlu ( primi wajib )
- pimpin meneran sampai ke 2 kaki lahir
- Bila tali pusat lahir longgarkan
- Bokong di pegang oleh ke2 tangan dg ibu jari
tangan di permukaan belakang paha dan jari lain
menggenggam bokong
- Lakukan hiperlordosis badan bayi ke arah perut
perut ibu dengan dibawa ke arah kanan-kiri sesuai
punggung bayi jangan lakukan tarikan sampai
seluruh kepala lahir. ( kepala hrs lahir 8 menit ).
2. Manual aid/ ekstraksi parsiil
* Muller : melahirkan bahu depan
* Deventer/ klasik : melahirkan bahu belakang.
* Lovset : memutar bahu depan 180⁰ menjadi
bahu belakang
* Mauriceau : melahirkan seluruh kepala
2. LETAK LINTANG