Anda di halaman 1dari 10

NAMA : MUHAMMAD NURWAHID NASRULLOH

SEMESTER/PRODI : 4/ PAI D
NIM : 21112374
MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DOSEN PENGAMPU: AMBIRO PUJI ASMAROINI, M.Pd

1. a). Tujuan wawasan nusantara (wanusantara) selaras dengan tujuan nasional negara
kesatuan Republik Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Wawasan
nusantara adalah suatu pandangan yang mencakup pemahaman tentang wilayah,
bangsa, dan negara Indonesia secara keseluruhan. Tujuan wawasan nusantara adalah
untuk mengenalkan, memahami, dan menyatukan kesadaran tentang karakteristik
geografis, sosial-budaya, dan politik Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah yang luas
dengan berbagai keanekaragaman.Pada saat yang sama, tujuan nasional negara
kesatuan Republik Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 mencakup beberapa poin
penting, antara lain:
-Menciptakan masyarakat yang adil dan makmur: Tujuan ini menekankan pentingnya
membangun masyarakat yang merata dalam distribusi kekayaan dan kesempatan serta
mencapai kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
-Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia: Tujuan ini
menekankan pentingnya melindungi setiap warga negara Indonesia tanpa memandang
suku, agama, ras, dan golongan (SARA) serta menjaga keutuhan wilayah dan
kedaulatan negara.
-Mencerdaskan kehidupan bangsa: Tujuan ini menegaskan pentingnya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, sehingga dapat berkontribusi secara
aktif dalam pembangunan dan kemajuan bangsa.
Kedua tujuan tersebut memiliki keselarasan yang penting bagi bangsa
Indonesia. Wawasan nusantara sebagai pandangan yang memahami keseluruhan aspek
keberagaman dan kekayaan Indonesia secara holistik, mendukung tercapainya tujuan
nasional negara kesatuan Republik Indonesia yang mencakup kesejahteraan sosial,
perlindungan, dan pembangunan sumber daya manusia.
Dalam upaya mencapai tujuan nasional, wawasan nusantara memberikan
pemahaman tentang pentingnya mengelola sumber daya alam dan manusia secara
berkelanjutan, menghormati keberagaman budaya, serta menjaga persatuan dan
kesatuan sebagai bangsa. Hal ini sejalan dengan semangat Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika sebagai landasan negara Indonesia, yang menghargai perbedaan dan
mempersatukan bangsa Indonesia dalam keragaman.

b). Implementasi dari wawasan nusantara di berbagai bidang sebagai berikut:


Ideologi:
● Memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara, yang
mengedepankan sila-sila kebangsaan, persatuan, dan kesatuan dalam
keragaman.
● Mendorong pemahaman dan pengamalan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
semboyan persatuan dalam keanekaragaman suku, agama, ras, dan budaya.
● Memastikan adanya keselarasan antara nilai-nilai lokal dengan nilai-nilai
nasional yang terkandung dalam Pancasila.
Politik:
● Menjunjung tinggi sistem politik demokrasi dan memberdayakan masyarakat
untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembuatan kebijakan dan pengambilan
keputusan.
● Mengedepankan semangat musyawarah dan mufakat dalam mengatasi
perbedaan pandangan dan mencapai kesepakatan dalam kebijakan publik.
● Menghormati hak asasi manusia dan memastikan perlindungan hak-hak warga
negara Indonesia secara adil dan merata.
Ekonomi:
● Memperkuat kemandirian ekonomi nasional dengan mengembangkan potensi
sumber daya alam dan manusia secara berkelanjutan.
● Mendorong kerja sama ekonomi antar-daerah dan antar-negara yang saling
menguntungkan.
● Mengutamakan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan
bertanggung jawab untuk kepentingan jangka panjang.
Sosial Budaya:
● Memperkuat kesadaran akan identitas bangsa Indonesia dan keberagaman
budaya yang ada di dalamnya.
● Mendorong toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman agama, adat
istiadat, dan tradisi budaya masyarakat Indonesia.
● Mendukung pengembangan seni dan budaya lokal sebagai bagian dari warisan
budaya bangsa.
Pertahanan dan Keamanan:
● Meningkatkan kapasitas pertahanan negara untuk menjaga kedaulatan dan
keutuhan wilayah Indonesia.
● Membangun kerja sama pertahanan dengan negara-negara lain dalam rangka
memelihara stabilitas dan perdamaian regional.
● Memastikan keamanan dan perlindungan bagi seluruh rakyat Indonesia dari
ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.

Implementasi wawasan nusantara di bidang-bidang tersebut merupakan


langkah penting untuk mencapai tujuan kesatuan, kedaulatan, dan kemakmuran
bangsa Indonesia. Dalam melaksanakan implementasi tersebut, peran aktif dan
kesadaran masyarakat Indonesia dalam menjaga keutuhan negara dan
menghargai keanekaragaman budaya akan menjadi kunci keberhasilan.

2. a) Tujuan dari ketahanan nasional adalah:


- Meningkatkan kekuatan negara: Melalui ketahanan nasional, negara berusaha
memperkuat diri dalam berbagai aspek, termasuk pertahanan militer, ekonomi,
politik, dan sosial budaya, sehingga dapat menghadapi dan mengatasi berbagai
tantangan baik dari dalam maupun luar negeri.
- Menjaga kedaulatan dan integritas wilayah: Ketahanan nasional bertujuan untuk
menjaga kedaulatan negara dan integritas wilayah dari berbagai ancaman yang
mungkin datang dari luar.
- Melindungi kepentingan nasional: Ketahanan nasional bertujuan untuk melindungi
kepentingan nasional, termasuk keamanan dan kesejahteraan warga negara, serta
memastikan eksistensi negara secara berkelanjutan.
- Mewujudkan stabilitas dan perdamaian: Melalui ketahanan nasional, negara
berusaha menciptakan stabilitas dan perdamaian baik di dalam negeri maupun
dalam hubungannya dengan negara-negara lain.

b) Pengaruh ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dalam


aspek:
Ideologi: Ketahanan nasional mencerminkan semangat dan keuletan dalam
mempertahankan nilai-nilai ideologi negara, seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika,
dan UUD 1945. Ketahanan ideologi berperan penting dalam membangun identitas
bangsa yang kuat dan memperkokoh persatuan dalam keanekaragaman.

Politik: Ketahanan nasional berdampak pada stabilitas politik dan kemandirian dalam
mengambil keputusan strategis yang berhubungan dengan kepentingan nasional.
Ketahanan politik mencakup kesadaran dan partisipasi aktif warga negara dalam proses
politik, serta kemampuan negara dalam menghadapi tantangan politik baik dari dalam
maupun luar negeri.

Ekonomi: Ketahanan nasional dalam aspek ekonomi berkaitan dengan kemandirian dan
ketahanan ekonomi negara. Hal ini mencakup upaya untuk mengurangi ketergantungan
pada sumber daya luar negeri, mengembangkan industri dalam negeri, dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sosial Budaya: Ketahanan nasional memperkuat kesatuan dan persatuan dalam


keragaman sosial budaya. Hal ini mencakup upaya untuk menghargai, melestarikan,
dan mengembangkan budaya lokal serta meningkatkan toleransi antar kelompok
masyarakat.

Ketahanan dan Keamanan: Ketahanan nasional dalam aspek ketahanan dan keamanan
melibatkan pembangunan kekuatan militer, intelijen, dan sistem keamanan dalam
menghadapi ancaman dari luar. Selain itu, juga mencakup upaya untuk meningkatkan
ketahanan dari berbagai ancaman non-militer seperti bencana alam, kejahatan
transnasional, dan terorisme.

Secara keseluruhan, ketahanan nasional berperan krusial dalam memastikan eksistensi


dan kesejahteraan negara serta warganya. Ketahanan nasional yang kokoh akan
membantu negara untuk tetap teguh menghadapi segala tantangan dan hambatan yang
mungkin timbul di masa depan.

3. a) Kondisi multikultur di Indonesia bisa menyebabkan konflik karena adanya


perbedaan budaya, adat istiadat, bahasa, dan agama antar suku atau kelompok
masyarakat. Perbedaan ini dapat menimbulkan ketegangan, mispersepsi, atau konflik
kepentingan antara kelompok-kelompok yang berbeda. Selain itu, faktor ekonomi,
politik, dan sosial juga dapat mempengaruhi munculnya konflik antar suku. Saat
perbedaan budaya dan identitas tidak dikelola dengan baik, misalnya melalui
pendekatan dialog dan pemahaman bersama, perbedaan tersebut dapat menjadi sumber
konflik dan pertikaian. Diskriminasi, ketidakadilan, dan ketidakmerataan dalam
pemberian hak dan akses ke sumber daya juga dapat memperburuk kondisi dan memicu
ketegangan antar kelompok.
b) Cara yang efektif dalam meningkatkan dan menanamkan integrasi nasional bagi
masyarakat adalah sebagai berikut:
- Pendidikan multikultural: Menanamkan nilai-nilai toleransi, saling menghargai, dan
menghormati keberagaman sejak dini melalui kurikulum pendidikan yang inklusif
dan multikultural.
- Pembangunan kesadaran nasional: Meningkatkan kesadaran akan identitas nasional
dan rasa memiliki bangsa Indonesia melalui berbagai sarana, seperti media,
kampanye, dan kegiatan sosial.
- Penguatan kelembagaan dan hukum: Memperkuat kelembagaan dan hukum yang
melindungi hak-hak semua kelompok masyarakat tanpa diskriminasi.
- Dialog dan mediasi: Mendorong dialog dan mediasi antar kelompok untuk
menyelesaikan perbedaan atau konflik secara damai dan musyawarah.
- Pemberdayaan masyarakat lokal: Meningkatkan peran serta masyarakat lokal dalam
pengambilan keputusan dan pembangunan, sehingga mereka merasa memiliki peran
aktif dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
- Kegiatan budaya dan olahraga: Memfasilitasi kegiatan budaya dan olahraga yang
melibatkan berbagai kelompok masyarakat, sehingga dapat memperkuat ikatan
sosial dan identitas nasional.
- Penegakan hukum dan perdamaian: Memastikan penegakan hukum yang adil dan
perdamaian yang berkelanjutan untuk mencegah konflik dan meningkatkan
keamanan di wilayah-wilayah yang rentan terhadap konflik suku.
Penting untuk diingat bahwa integrasi nasional bukan berarti menciptakan
homogenitas, tetapi menghargai dan mengelola keberagaman dengan bijaksana agar
menjadi kekuatan bersama dalam membangun bangsa yang lebih maju dan
berkeadilan.
4. Pendidikan anti korupsi merupakan langkah penting dalam upaya memerangi korupsi
di Indonesia. Pendidikan anti korupsi dapat dilakukan di lingkungan keluarga,
masyarakat, dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut adalah beberapa
cara untuk menerapkan pendidikan anti korupsi yang efektif:
Pendidikan di lingkungan keluarga:
- Keluarga dapat menjadi basis pertama dalam membentuk karakter dan nilai-
nilai moral anak-anak. Orangtua perlu memberikan contoh yang baik dan
mengajarkan nilai-nilai jujur, transparan, dan bertanggung jawab dalam setiap
tindakan.
- Mengajarkan pentingnya menghargai hak dan keadilan, serta menghindari
perilaku yang tidak etis, seperti memberi atau menerima suap dan gratifikasi.
Pendidikan di masyarakat:
- Masyarakat dapat mengadakan kampanye anti korupsi dan seminar untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak buruk korupsi bagi
pembangunan negara dan kehidupan masyarakat.
- Menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh
agama, tokoh masyarakat, dan media massa, untuk menyuarakan pentingnya
anti korupsi dan menekan praktik korupsi.
Pendidikan di sekolah:
- Kurikulum sekolah harus memasukkan pendidikan anti korupsi sebagai bagian
dari pembelajaran, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Dalam
pendidikan ini, siswa diajarkan tentang akar penyebab korupsi, konsekuensinya,
dan bagaimana mencegahnya.
- Mengembangkan program ekstrakurikuler atau kegiatan sosial yang
mengajarkan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan kepemimpinan yang bersih.
Pendidikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara:
- Melibatkan mahasiswa dan generasi muda dalam diskusi dan aksi anti korupsi.
Mendorong partisipasi aktif mereka dalam gerakan anti korupsi untuk
menciptakan perubahan positif di masyarakat.
- Mendorong penerapan good governance dan transparansi dalam setiap aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam proses pengadaan barang
dan jasa serta pembuatan kebijakan publik.
Penegakan hukum yang tegas:
- Pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap kasus korupsi. Hal ini akan
memberikan efek jera dan mencegah orang lain untuk melakukan korupsi.
- Mengedepankan sistem pengadilan yang independen dan transparan agar kasus
korupsi dapat ditangani secara adil dan objektif.
Pendidikan anti korupsi harus menjadi bagian integral dari upaya
pemberantasan korupsi di Indonesia. Dengan melibatkan berbagai elemen
masyarakat dan sektor, diharapkan kesadaran tentang bahaya korupsi dapat
meningkat dan upaya pemberantasan korupsi dapat menjadi lebih efektif dan
berkelanjutan.
5. a) Cara yang efektif dalam pencegahan kekerasan seksual di berbagai lingkungan
adalah sebagai berikut:
Lingkungan Keluarga:
- Orangtua perlu memberikan pendidikan seksual kepada anak secara sehat,
terbuka, dan sesuai dengan usia dan perkembangan anak.
- Membangun komunikasi yang baik antara orangtua dan anak, sehingga anak
merasa nyaman untuk berbicara tentang segala hal, termasuk isu-isu seksual.
- Menanamkan nilai-nilai kesetaraan gender, penghargaan terhadap privasi, dan
mengajarkan anak tentang batasan-batasan yang harus dijaga dalam interaksi
sosial.
Lingkungan Masyarakat:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan kekerasan
seksual melalui kampanye, seminar, dan kegiatan sosial.
- Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam membangun lingkungan yang
aman dan bebas dari kekerasan seksual.
- Membentuk kelompok advokasi dan dukungan bagi korban kekerasan seksual
untuk memberikan bantuan dan mendukung proses pemulihan mereka.
Lingkungan Sekolah/Perguruan Tinggi:
- Memasukkan pendidikan seksual yang holistik dan menyeluruh dalam
kurikulum, termasuk tentang hak-hak tubuh, kesetaraan gender, dan
pencegahan kekerasan seksual.
- Mengadakan pelatihan dan pembinaan bagi guru dan staf sekolah untuk
mengenali tanda-tanda kekerasan seksual, memberikan pendampingan, dan
memberikan bantuan kepada korban.
- Mendirikan tim konseling dan dukungan untuk membantu korban kekerasan
seksual di lingkungan sekolah/perguruan tinggi.
Lingkungan Perkantoran:
- Menerapkan kebijakan dan prosedur yang jelas terkait pencegahan dan
penanganan kasus kekerasan seksual di tempat kerja.
- Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang hak-hak mereka, tanda-tanda
kekerasan seksual, dan cara melapor jika menjadi korban.
- Membuat lingkungan kerja yang aman dan inklusif, di mana setiap karyawan
merasa dihargai dan dihormati.
b) Cara yang efektif dalam memberikan pendidikan seksual bagi anak adalah sebagai
berikut:
- Memberikan pendidikan seksual yang menyeluruh dan bertahap sesuai dengan
usia anak.
- Menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tepat untuk usia anak.
- Menerapkan pendekatan yang positif dan mendukung dalam membahas topik
seksualitas.
- Memastikan informasi yang diberikan akurat, berdasarkan fakta ilmiah, dan
tidak menyesatkan.
- Membahas nilai-nilai seperti kesetaraan gender, penghargaan terhadap privasi,
dan menghormati batasan pribadi.
- Mengajarkan anak tentang perlindungan diri, bagaimana mengenali tanda-
tanda kekerasan seksual, dan cara melaporkannya jika menjadi korban.
- Melibatkan orangtua dan pendidik dalam mendukung pendidikan seksual bagi
anak dan berkomunikasi secara terbuka mengenai isu-isu seksual.
Pendidikan seksual yang efektif akan membantu anak untuk
mengembangkan pemahaman yang sehat tentang tubuh, seksualitas, dan
interaksi sosial yang aman. Dengan pemahaman yang baik tentang hak-hak
dan batasan diri, anak-anak akan lebih mampu melindungi diri dari risiko
kekerasan seksual dan mengembangkan hubungan yang sehat dan bermartabat
dengan orang lain.
6. INTEGRASI NASIONAL

Pendahuluan: Project Citizen dengan tema Integrasi Nasional adalah proyek yang kami
lakukan untuk mendukung upaya memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. Kami ingin mengidentifikasi isu-isu yang dapat mempengaruhi integrasi
nasional, mencari solusi, dan mengembangkan kebijakan publik yang berkontribusi
pada penguatan hubungan antar kelompok masyarakat di Indonesia.

Rumusan Masalah: Masalah yang kami teliti adalah polarisasi sosial dan ketegangan
antar kelompok masyarakat di Indonesia. Kami ingin memahami akar masalah, dampak
yang ditimbulkan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antar kelompok.

Tujuan: Tujuan kami adalah untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik
tentang isu-isu integrasi nasional dan merumuskan kebijakan publik yang inklusif untuk
menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menghargai antar kelompok di
Indonesia.
Hasil Project Citizen:
a) Identify a Program to Study: Kami memilih untuk mempelajari program-program
yang telah dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi masyarakat dalam mendukung
integrasi nasional. Kami juga melakukan analisis terhadap konflik sosial yang pernah
terjadi dan mencari informasi tentang upaya-upaya rekonsiliasi yang telah dilakukan.
b) Gather Information: Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa isu-isu yang
mempengaruhi integrasi nasional meliputi perbedaan agama, budaya, etnis, dan
ekonomi. Konflik sosial terjadi karena kurangnya pemahaman dan dialog antar
kelompok masyarakat.
c) Examine Solution: Dari hasil penelitian, kami menyimpulkan bahwa solusi untuk
memperkuat integrasi nasional meliputi meningkatkan pendidikan multikultural, dialog
antar kelompok masyarakat, dan program-program yang mendukung kerjasama dan
toleransi.
d) Develop Students Own Public Policy: Berdasarkan temuan kami, kami
mengembangkan kebijakan publik berupa program pendidikan multikultural di
sekolah-sekolah dan kampanye dialog antar kelompok masyarakat. Kami juga
merumuskan program kemitraan lintas budaya dan lintas agama untuk mendorong
kerjasama dan toleransi.
e) Develop an Action Plan: Kami menyusun rencana aksi untuk mengajukan proposal
kebijakan publik ke pemerintah dan lembaga masyarakat terkait. Rencana aksi kami
juga mencakup program kampanye dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya integrasi nasional.

Daftar Pustaka:
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2021). Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2020-2024. Jakarta: Bappenas.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Modul
Pendidikan Multikultural untuk Guru. Jakarta: Kemendikbudristek.
Lembaga Kajian Kebijakan Publik. (2022). Kebijakan Publik dalam Mendukung
Integrasi Nasional. Jakarta: LKKP.
World Bank. (2022). Social Cohesion, Conflict Prevention and Resolution: A Rapid
Assessment Toolkit. Washington, DC: World Bank.

Anda mungkin juga menyukai