Anda di halaman 1dari 3

PEMODELAN CEKUNGAN 2 D BERDASARKAN DATA GEOKIMIA

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Geologi Regional

Sumur ASM-1X, Buaya besar 1, Kola, South Oeta terletak pada cekungan

akimeugah, dan merupakan sumur offshore atau sumur yang berada di laut tepatnya pada

Pada saat ini, Gas bumi memainkan peranan penting sebagai sumber energi transisi di

tengah meningkatnya permintaan energi primer global serta target pencapaian Net Zero

Emission (NZE). Pemerintah Indonesia pun tengah gencar memperluas investasi proyek gas

dengan mengintegrasikan pasar di wilayah Asia, Amerika dan Eropa.(Kementrian Energi

dan Sumber daya Mineral, 2022). Untuk mengoptimalkan kegiatan eksplorasi, dan produksi

dari cekungan-cekungan berpotensi di Indonesia, menjadi alasan untuk dilakukanya

analisis lebih dalam mengenai kandungan geokimia Source Rock untuk mengetahui

karakteristik dan mengevaluasi potensi batuan induk tersebut dalam menghasilkan

hidrokarbon, dan disertai dengan analisis sejarah sedimentasi pada cekungan menggunakan

sumur pengeboran.

Sumur yang dimodelkan pada penelitian ini termasuk dalam cekungan yang sudah ada

penemuan tetapi belum di produksi, terletak di wiliayah Indonesia timur, yaitu cekungan

akimeugah yang terletak di provinsi Papua barat, di bagian selatan cekungan terdapat

Merauke ridge, dan pada bagian utara cekungan dibatasi dengan Papua Fold Thrust Belt,

dan berada pada pertemuan 3 lempeng Eurasia, pasifik, dan Australia. Petroleum system

yang bekerja pada daerah ini adalah sebagai berikut : source rock diinterpretasikan pada

formasi Kopai dan reservoir rock berada pada formasi Woniwogi. (Meizarwin 2003)
Sehingga membuat akimeugah menjadi menarik untuk dilakukanya Eksploarasi

Hidrokarbon.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana penjelasan mengenai umur dan tingkat kematangan Source Rock pada

Cekungan Akimeugah

2. Bagaimana pemodelan sejarah kematangan batuan induk berdasarkan sweenley dan

Burnham

3. Bagaimana sejarah kematangan batuan induk menggunakan metode loaptin

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini meliputi:

1. Menggunakan data berupa data sumur (well log), sebanyak empat sumur yaitu:

ASM-1X, Kola, Buaya besar, soeuta

2. Pemodelan cekungan menggunakan metode Basin modeling 1 D

3. Menggunakan data yang bersumber dari well report, mencakup data-data seperti

stratigrafi, data biostratigrafi dan data geokimia untuk penelitian ini

4. Penelitian ini terfokus pada analisis kandungan hidrokarbon, analisis kematangan

hidrokarbon dan analisis dari kualitas batuan induk

1.4 Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemodelan sejarah kematangan

dan untuk mengetahui karakteristik batuan induk berdasarkan data geokimia, sumur ASM-

1X, KOLA, Buaya Besar 1, Soeuta, serta tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengidentifikasi batuan induk pada Cekungan Akimeugah dari ke empat sumur

tersebut terkait dengan data Geokimia hidrokarbon

2. Membuat sejarah kematangan batuan induk

3. Melakukan Pemodelan 1 D pada cekungan akimeugah untuk mengetahui

kematangan batuan induk

1.5 Manfaat

Manfaat dari penelitian yaitu untuk mengetahui nilai geokimia batuan induk pada

cekungan akimeugah, dan mendapat menjelaskan tingkat kematangan batuan induk pada

cekungan dari waktu ke waktu melalui pemodelan 1 D

Anda mungkin juga menyukai