Anda di halaman 1dari 8

POTENSI HIDROKARBON TERKAIT DENGAN STRUKTUR GEOLOGI DAN

STRATIGRAFI DI CEKUNGAN SERAM HALMAHERA, INDONESIA TIMUR

Fajar Ramadhan
Teknik Geologi, Universitas Diponegoro, Semarang
Jl.Prof.Sudharto,S.H Tembalang, Semarang – 50275
Phone: 085718206266
e-mail : fajar_ramadhan@outlook.com

ABSTRAK

Indonesia dikenal memiliki sumber daya alam yang begitu kaya dan beraneka ragam tetapi
mengalami penurunan cadangan minyak dan gas sekitar 2,4% per tahun (Panuju, 2010). Sejak awal abad
ke-19 didominasi oleh produksi cekungan Zaman Tersier. Hal tersebut membuat para peneliti untuk
mencari potensi hidrokarbon pada Indonesia Timur ini.
Cekungan Seram Halmahera Indonesia Timur terletak antara tektonik passive margin berarah barat-
utara Australia dan margin tektonik aktif Nugini. Sistem Cekungan Basin yang berperan adalah
Jurassic. Cekungan seram merupakan evolusi miosen dari Banda Arc yang telah terbentuk sejak
permian. Adanya gaya ektensional dari orogenisis triassic di Papua Nugini mengakibatkan terjadinya
suplei dari sedimen triassic (Kanikeh) hingga mencapai Banda. Pada akhir triassic suplai sedimen
berkurang dengan terbentuknya pengangkatan batuan karbonat (Manusela Reservoir) yang dikelilingi
oleh source rock berupa calcareous shale carbonate berumur triassic-jurassic. Reservoir rock yang
berkembang berupa batuan karbonat berumur akhir – tengah jurassic dengan adanya seal berupa shale
berumur akhir jurassic.
Potensi hidrokarbon Cekungan Seram yang diproduksi tahun 1988 dari Jurrasic Manusela Carbonate
sebesar 1300 bbls minyak dan 1.23 MMSCFD. Pada tahun 1990-1998 lapangan Oseil-1 diuji sebesar
3800BOPD minyak dari Manusela Carbonate Cekungan Seram dan lapangan gas Abadi-1 tahun 2000
yang ditemukan lebih dari 4BBOE cadangan dengan rasio keberhasilan 66% di cekungan ini (Anditya,
Ibrahim dkk, 2000). Dengan adanya hasil tersebut dimungkinkan untuk adanya ekploitasi lanjut demi
kebutuhan energi di Indonesia terpenuhi dengan baik mengingat struktur, susunan stratigrafi, hingga
petroleum system yang berkembang dalam Cekungan Seram ini sangat berpotensi demi terpenuhinya
kebutuhan energi di Indonesia.

Kata kunci: Struktur Geologi, Stratigrafi, Hidrokarbon, Cekungan Seram, Indonesia Timur

LATAR BELAKANG daya alam tersebut. Salah satunya adalah


dalam mengelola kekayaan alam, ternyata
Permintaan energi di Indonesia semakin mas ih sering dilakukan dengan cara yang
meningkat tetapi tidak disertai dengan produksi kurang tepat. Semua dilakukan terfokus untuk
sumber daya minyak dan gas yang mengalami menguras sebesar-besarnya potensi kekayaan
penurunan sekitar 2, 4% per tahun (Panuju, alam, tanpa memperhatikan efek sampingnya.
2010). Banyak daerah di Indonesia yang Hal ini sangat disayangkan mengingat potensi
memiliki potensi sumber daya alam seperti sumber daya alam tersebut dapat memberikan
minyak dan gas, namun belum dieksploitasi pendapatan bagi negara dan dapat
secara maksimal. Tentu ini sebuah masalah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
pasti ada yang salah dalam mengelola sumber
Penemuan yang paling signifikan dari dua dekade Bukti di lapangan dari keberadaan sesar mendatar
terakhir di Indonesia Timur adalah Sistem ini adalah adanya perubahan arah aliran sungai
Jurassic-Permian di Indonesia Timur (Tangguh, yang dikendalikan oleh sesar mendatar dan
Oseil dan Abadi). Penemuan ini ditemukan adanya offset dari batuan yang ada.
dominan di Tersier memproduksi cekungan yang Trias tersebut ditutupi oleh sedikitnya bagian
telah dieksplorasi sejak awal abad ke-19, satu- batugamping Awal-Tengah Jurassic (Wanner &
satunya yang ditemukan di non memproduksi Knipscheer 1951) atau mungkin akan hilang
basin. Sistem Jurassic ditemukan yang sepenuhnya, dan Akhir Jurassic Kola Shale dapat
memproduksi Hidrokarbon berupa senyawa kimia mewakili perpisahan benua dan awal terjadinya
organik karbon dan hidrogen, dan mungkin dalam spreading. Sekuen formasi Nief Batugamping
gas, fasa cair atau padat. Karbon selalu pelagis akhir Jurassic (calpionellids), Kapur
membentuk empat ikatan kimia, sementara bentuk (Globotruncana) dan Paleo-Eosen merupakan
hidrogen tapi satu. Hidrokarbon yang paling pergerakan samudera atau tahap passive margin
sederhana adalah metana, dengan atom tunggal lempeng kecil Buru-Seram yang sangat terpencil.
karbon terikat dengan empat atom hidrogen. Etana Meluasnya lipatan dan sesar naik Eosen dan
memiliki dua atom karbon, masing-masing terikat batuan tua, dengan pembentukan 'Salas Blok
satu sama lain atom hidrogen dan tiga masing- Clay’ olistostome atau melange, menunjukkan
masing. Hidrokarbon bisa mendapatkan lebih peristiwa tumbukan besar, tetapi secara pasti umur
besar dan lebih kompleks karena jumlah atom ini masih belum pasti. Hal ini mungkin terkait
karbon meningkat. Atom karbon mungkin dua dengan ofiolit obduction di S / SW sisi Seram,
atau bahkan tiga kali lipat-ikatan satu sama lain, yang memiliki permulaan Miosen Akhir dari
dan satu atom karbon dapat berikatan dengan tiga keingintahuan umur (sekitar 8 Ma,. Linthout et al
atau empat atom karbon lainnya, menghasilkan 1996). (Gambar 3).
rantai bercabang. Hidrokarbon ini digunakan Lipatan dan sesar naik singkapan di Seram
dalam berbagai aplikasi industri di samping bersambung ke selatan Seram hingga 100 km
penggunaannya dalam bahan bakar. Hidrokarbon lepas pantai (Teas et al. 2009), di mana terlihat
yang berasal dari minyak mentah merupakan seperti kelanjutan ekresi kompleks dari Banda
dasar dari susunan besar yang mudah dibentuk Arc. Foldbelt ini umumnya dijelaskan hanya
dan penting untuk hampir semua aspek kehidupan sebagai zona muda dalam 'Birds Head' bagian dari
modern. tepi benua Australia antara Misool dan Kepulauan
Seram (Granath et al. 2011), namun lebar sabuk
GEOLOGI REGIONAL ini membutuhkan 100km perpendekan.
Pulau Seram merupakan bagian dari Banda Arc
Struktur bawah permukaan dari Pulau Seram Outer membentuk busur nonvulkanik, sabuk
memperlihatkan semua elemen khas dari sesar metamorf, dan terranes acretionary (Gambar 4).
naik dan adanya perlipatan (Gambar 2). Pada Daerah ini, kelanjutan dari Timor, yang
umumnya, sesar naik dan sumbu antiklin yang sebelumnya terletak di zona tumbukan antara
berarah baratlaut – tenggara mengindikasikan Benua Australia dan zona subduksi Banda, di
bahwa deformasi pada daerah ini dipengaruhi oleh mana barat-utara margin dari Australia bergerak
kompresi yang berarah timurlaut – baratdaya. menuju zona subduksi Banda. Barat-utara margin
Kenampakan singkapan yang memperlihatkan Australia sendiri dihasilkan karena pecahnya dari
sesar naik ini didominasi di bagian tengah dan Gondwana lahan selama Jurassic (Powel, 1976;
bagian timur dari Pulau Seram. Sesarutama dan Veevers, 1982). Banda zona subduksi yang
pengangkatan di Pulau Seram diawali pada dihasilkan dari kerak samudera subduksi di bawah
Miosen Akhir – Pliosen Awal. Kemudian sejak Volcanic Arc Banda yang terletak di sebelah utara
terjadinya proses tersebut, Pulau Seram secara Australia, selama waktu Eosen (Hartono, 1990).
tektonik selalu aktif. Ini diindikasikan dengan Untuk menyesuaikan bagian stratigrafi Seram
adanya pengangkatan dan erosi dari sedimen Plio- (Gambar 5) ke dalam konteks daerah itu
Pleistosen dari bagian tengah pulau serta adanya dibandingkan dengan Browse Basin di sepanjang
proses sesar mendatar mengiri yang sangat kuat. Australia NW Shelf.
METODOLOGI dalam lingkungan pengendapan yang luas dan
karena itu dapat bertindak sebagai seal rock.
Paper ini didasarkan pada studi literatur dengan Dari penjelasan diatas mengenai Cekungan Seram
perusahaan minyak di Indonesia Timur serta dari dapat dijadikan juga korelasi karakteristik litologi
beberapa sumber media internet. Studi literatur sumur-sumur lapangan yang berada di Indonesia
lebih mengacu kepada hasil penelitian sbelumnya Timur.
terutama terkait dengan tektono-stratigrafi dari
wilayah Indonesia Timur. DISKUSI

ANALISIS DAN HASIL Dari model sederhana tektonik dan penampang


melintang yang telah disajikan menunjukkan
Dari hasil berupa data struktur geologi dan bahwa margin Seram telah mengalami
stratigrafi yang berperan dalam Cekungan Seram pemendekan lebih dari 100 km dengan
untuk mendapat potensi hidrokarbon dibuat suatu pemendekan keseluruhan 50% (gambar 2).
Petroleum System yaitu sebagai berikut: Sebagai bagian kira-kira tegak lurus terhadap
Source Rock margin dan kompresi tersebut disimpulkan telah
Potensi untuk hidrokarbon terutama dikendalikan sangat miring (transpression sinistral)
oleh adanya batuan induk (source rock). Tanpa pemendekan sebenarnya mungkin jauh lebih
pengisian sistem dari batuan induk ke reservoir besar. Banyak pemendekan itu disimpulkan telah
dalam perangkap, sistem petroleum tidak akan diambil oleh overthrusting dari prisma akresi, tapi
bekerja dengan baik, kecuali ada sistem pengisian juga ada pemendekan besar dari sedimen tepi
lainnya dari cekungan lain di dekatnya. Batuan benua, seperti yang ditunjukkan oleh stack
induk pra-Tersier tersebar luas di Timur Indonesia antiformal di Manusela Beds dan terjadi sesar naik
namun akumulasi batuan sumber signifikan dari Nief Beds ke Atas timur laut Seram.
terutama terbatas pada tiga periode, yaitu, Di daerah Oseil dan East Nief, porositas Manusela
Permian, Trias Akhir dan periode Jurassic Awal- reservoir karbonat dominan terjadinya rekahan.
Tengah. Terbukti batuan induk Tersier Model struktural-tektonik menunjukkan dua arah
diidentifikasi di daerah terlarang di Indonesia yang berbeda dari dorongan, yang akan memiliki
Timur, namun telah terbukti menjadi produsen bantalan pada orientasi patah tulang dalam
hidrokarbon produktif. Batuan sumber Paleozoic- karbonat Manusela. Awal Pliosen terdorong
Mesozoikum sebagian besar berasal dari infra- menuju 070 ° + / -10 ° dan terjai rekahan terbuka
keretakan, sedangkan batuan Tersier sumber pada saat itu cenderung telah sejajar dengan arah
terkait dengan sedimen syn-orogeny. ini. Pada Pliosen Akhir terdorong hingga menuju
Reservoir rock 040 ° dalam karbonat Manusela, dan rekahan
Batuan Reservoir berumur Mesozoikum dan terbuka kemungkinan akan paralel dalam orientasi
Tersier. Mesozoikum Reservoir tersusun atas batu yang sama. Namun, evaluasi dari medan tegangan
pasir dan batuan karbonat, sedangkan batu Tersier melalui waktu yang dibutuhkan untuk
terdiri dari batugamping dan batupasir Miosen memprediksi jarak, intensitas dan lebar rekahan.
serta batupasir Pliosen. Geometri batugamping Ladang minyak Oseil dan Bula, dan merembes
terutama adalah berupa platform dan hingga sepanjang Nief Gorge, dengan trend 040 °,
pengangkatan. Porositas adalah tipe sekunder menunjukkan akhir Triassic ke sistem sumber
karena adanya dissolution dan cracking . Jurassic awal. Model struktural menunjukkan
Trap dan Seal burial Pleistosen cepat dan pemanasan dengan
Perangkap di Seram Basin dikontrol terutama oleh overthrusting, sehingga sistem aktif saat ini.
struktural yang meliputi sesar naik dan normal, Dalam hal hidrokarbon, bisa dimungkinan lebih
sedangkan adanya minoritas perangkap stratigrafi dari adanya sistem Manusela Carbonate sendiri
berupa pengangkatan karbonat. Untuk seal rock, tetapi ada juga dari Upper Nief duplexes dan
sistem petroleum di Indonesia Timur sebagian perangkap struktural stratigrafi berada di batupasir
besar dipengaruhi oleh margin shale pasif dan reservoir Jurassic Tengah.
syn-orogensis. Jenis batu ini biasanya disimpan
Membandingkan Seram dengan Timor, sementara sedimen laut dangkal berupa batuan karbonat
ada kesamaan tektonik luas karena posisi mereka dengan batuan sedimen silisiklastik.
di sekitar Arc Banda, ada perbedaan struktural dan 3. Dengan adanya karakteristik litologi batuan
stratigrafi. Seram terhampar sepanjang margin karbonat (limestone) pada source rocknya
utara Laut proto-Banda, ada kemungkinan bahwa berupa rekahan-rekahan berpotensi untuk
keduanya menerima lebih sedimen Trias dari bermigrasinya dengan baik hidrokarbon
margin Timor karena awal sampai pertengahan menuju ke reservoir dengan litologi berupa
Triassic terjadi pengangkatan dan erosi di Papua batugamping.
Nugini. Dalam model yang disajikan disini, ini 4. Potensi Hidrokarbon di Cekungan Seram
akan menyebabkan terjadinya prisma akresi besar berasal dari sedimen silisiklastik
untuk Overthrust Seram, tapi sedikit untuk Timor. paleozoikum atau akhir tesier berupa batuan
Selain itu, terjadi kolisi di Seram dengan highly laut dalam dengan kandungan potensi sebesar
oblique, sementara itu di Timor lebih orthogonal. 3800BOPD minyak dan 4BBOE cadangan
Ini mungkin telah menyebabkan lebih banyaknya gas.
rekahan di Seram, namun potensi karbonat di
Timor mungkin telah kurang akibat tertimbun.
Masalah jelas dengan semua model dan hipotesis DAFTAR PUSTAKA
yang disajikan di atas adalah kurangnya data
umum di wilayah Banda Arc dengan untuk S.Surjono, Sugeng ; Wijayanti D.K, Herning.
menguji ide-ide diatas. Diharapkan, eksplorasi Tectono-Stratigraphic Framework of Eastern
selanjutanya dapat melengakapi data-data yang Indonesia and Its Implication to Petroleum
belom terlingkapi untuk mencapai kebutuhan System. Teknik Geologi UGM. September 2011.
energi Indonesia yang baik. [online]
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=petrole
KESIMPULAN um%20system%20indonesia%20seram%20basin
&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CDIQFjAA
1. Cekungan Seram dikontrol oleh kehadiran &url=http%3A%2F%2Fwww.pesa.com.au%2Faa
adanya evolusi dari NW Shelf Australia sejak pg%2Faapgconference%2Fpdfs%2Fabstracts%2F
Paleozoic hingga Tersier. Hal tersebut adalah wed%2FPetroleumSystemsIndonesia1.pdf&ei=eN
hasil kompresi akibat dari subduksi- kolisi f7UeqjGM_OrQfjioBI&usg=AFQjCNEsD-
dari lempeng Australia dengan sejumlah 7u38_ln7IFSl0JK_w5H77Odg&bvm=bv.5016585
besar mikrokontinen yang dianggap sebagai 3,d.bmk
afinitas Australia. [online]http://www.iagi.or.id/fosi/berita-
2. Stratigrafi yang berperan dalam Cekungan sedimentologi-no-23-halmahera-seram-banda-
Seram ini didominasi oleh pengendepan northern-papua.html
Tabel 1. Karakteristik petroleum system sebagian cekungan di Indonesia Timur (Surjono S. Sugeng dkk, 2011)

FIELD RESERVOIR SOURCE ROCK SEAL


AREA AGE FM. LITH. AGE FM LITH. AGE FM. LITH. TRAP
Wiriagar Permian Ainim Carbonaceous anticline
Vorwata Mid.Jurassi Kembelan Sandstone shale & coal Late Upper Claystone and pinchout
BINTUNI Ofaweri c gan Jurassic Yefbie shale & coal Jurassic Kembelang shale Pop-up
Roabiba Group an anticline
structure

Klamono Miocene Kais Limestone Miocene Kais Intraformati


SALAWATI Walio Miocene Klasefet Limestone
Early Klasaman Shale Miocene Klasefet onal Thrust
Kasim Pliocene Shale anticline
Early-Mid. Triassic Kanikeh Calc.shale Late Thrust
SERAM Oseil Jurassic Manusela Limestone Jurassic Manusela Carbonate Kola Shale
Jurassic anticline
BANGGAI Tiaka Jurassic Bobong Sandstone Jurassic Buya Marine shale
Early Tomori Limestone Early. Salodik Shale & Late Matindok Marine Thrust
Miocene Mtindok Sandstone Miocene carbonate Miocene shale anticline
Late
Miocene
Abadi Mid. Plover Sandstone Early. Plover eq. Marine shale Early Echuca shale Normal Fault
TIMOR Bayu- Mid.Jurassi
Jurassic Elang Sandstone Mid.Jura
Jurassic Elang Sandstone Cretaceous Shoals
Undan c Plover Sandstone ssic Plover Sandstone Early Echuca shale
Cretaceous Shoals

Gambar 1. Peta Geologi Pulau Seram (Rutten 1929; from Rutten and Hotz, 1920)
Gambar 2. Kenampakan peta bawah pemukaan Pulau Seram

Gambar 3. N-S cross-sections through NW Seram, showing N-directed folding and thrusting of metamorphics-
granite complex over folded Mesozoic sediments (mainly Triassic) (Rutten and Hotz,1920)
Figure 4. penampang eksagrasi vertikal Cekungan Seram, x ~2.5.
Gambar 5. Penampang simpel stratigarfi Seram (courtesy of Kufpec Indonesia) Limited.

Anda mungkin juga menyukai