Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Eldridge Manuel Tentua

NIM : 202398036

PRODI : TEKNIK PERMINYAKAN

1. SEJARAH DIMULAINYA BLOK MASELA

Blok Masela ditemukan melalui eksplorasi seismik dan pengeboran sumur eksplorasi. Program
seismik dirancang untuk mengisi jaringan GPARI-96 yang ada, dengan mengurangi jarak garis lebar blok
hingga 2 km x 4 km . Data seismik juga dipertukarkan dengan Shell, operator blok NT/P49 yang
berdekatan di perairan Australia, untuk mengembangkan pemahaman regional yang lebih rinci Selain
itu, perdagangan data sumur pra-pengeboran juga dilakukan dengan Shell, dan data sumur dari
Lynedoch-2 dan Tyche-1 ditambahkan ke database

Sumur eksplorasi pertama di Blok Masela adalah Abadi-1, yang terletak sebelah timur Kupang atau
sebelah utara Darwin, Australia . Sumur ini dilakukan pengeboran tanpa riser menggunakan air laut
hingga mencapai casing point 13-3/8" pada kedalaman 2.139 m [1]. Setelah itu, dilakukan setting casing
9-5/8" pada ketinggian 3.795 m di Formasi Echuca Shoals, dan dilakukan pemotongan inti konvensional
sepanjang 18 m pada batupasir objektif Jurassic Plover . Uji produksi dilakukan pada Formasi Plover dan
menghasilkan aliran gas, kondensat, dan air dengan laju berkelanjutan . Sejarah ditemukannya Blok
Masela melalui eksplorasi dan pengeboran ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi
hidrokarbon di daerah tersebut dan memperbarui peta regional serta interpretasi prospek .
2. TAHAPAN EKSPLORASI BLOK MASELA

Evaluasi Pra-Penawaran: Pada tahun 1997/98, Blok Masela dievaluasi berdasarkan sekitar 2.600 km
data seismik spesifikasi Geco-Prakla (seri GPARI-96) yang diambil pada tahun 1996 di perairan Indonesia.
Data seismik 2D open file Australia (3.500 km) dan data sumur (13 sumur) juga dimasukkan untuk
evaluasi. Batuan reservoir utama dari penemuan terdekat, seperti Troubadour-1, Sunrise-1, dan Evans
Shoal-1, adalah batupasir Jurassic. Tidak ada sumur eksplorasi yang dibor di perairan Indonesia pada
saat itu.

Pengajuan Penawaran: Inpex mengajukan penawaran kepada Pertamina pada tanggal 3 April 1998
untuk mendapatkan Blok Masela. PSC Masela diberikan kepada Inpex pada tanggal 16 November 1998.

Evaluasi Regional: Inpex melakukan evaluasi regional dengan menggunakan data seismik Geco-Prakla,
data seismik open file dari pihak Australia, dan data sumur. Evaluasi ini membantu menilai
prospektivitas Blok Masela dan menyempurnakan peta regional serta interpretasi prospek.

1. Eksplorasi Seismik: Tahap pertama dalam eksplorasi Blok Masela adalah melakukan program seismik.
Program ini dirancang untuk mengisi jaringan GPARI-96 yang ada, dengan mengurangi jarak garis lebar
blok hingga 2 km x 4 km . Data seismik juga dipertukarkan dengan Shell, operator blok NT/P49 yang
berdekatan di perairan Australia, untuk mengembangkan pemahaman regional yang lebih rinci .
2. Pengeboran Sumur Eksplorasi: Setelah mendapatkan data seismik yang cukup, tahap selanjutnya
adalah melakukan pengeboran sumur eksplorasi. Sumur pertama yang dibor di Blok Masela adalah
Abadi-1, yang terletak sebelah timur Kupang atau sebelah utara Darwin, Australia. Pengeboran sumur ini
dilakukan tanpa riser menggunakan air laut hingga mencapai casing point 13-3/8" pada kedalaman
2.139 m . Selanjutnya, dilakukan setting casing 9-5/8" pada ketinggian 3.795 m di Formasi Echuca Shoals,
dan dilakukan pemotongan inti konvensional pada batupasir objektif Jurassic Plover .

3. Uji Produksi: Setelah pengeboran sumur selesai, tahap selanjutnya adalah melakukan uji produksi. Uji
produksi dilakukan pada Formasi Plover untuk mengukur laju aliran gas, kondensat, dan air dari sumur .
Hasil uji produksi ini memberikan informasi penting tentang potensi hidrokarbon di Blok Masela.

4. Evaluasi dan Analisis Data: Setelah tahap pengeboran dan uji produksi, data yang diperoleh dievaluasi
dan dianalisis secara mendalam. Data seismik, data sumur, dan hasil uji produksi digunakan untuk
memperbarui peta regional dan interpretasi prospek di Blok Masela

3. METODE YANG DIGUNAKAN DALAM EKSPLONASI DAN KENAPA PAKAI METODE TERSEBUT

Dalam eksplorasi Blok Masela, beberapa metode digunakan, termasuk seismik, pengeboran sumur,
dan uji produksi. Metode ini dipilih karena keunggulan dan keefektifannya dalam mengidentifikasi
potensi hidrokarbon di bawah permukaan laut.

1. Metode Seismik: Metode seismik digunakan untuk mendapatkan gambaran struktur dan litologi di
bawah permukaan laut. Dalam eksplorasi Blok Masela, program seismik dilakukan untuk mengisi
jaringan GPARI-96 yang ada dan mengurangi jarak garis lebar blok hingga 2 km x 4 km . Metode seismik
ini penting karena dapat memberikan informasi tentang struktur geologi, kemiringan, dan potensi
reservoir hidrokarbon di Blok Masela. Survei seismik 2D dan 3D dilakukan untuk memperoleh gambaran
rinci struktur bawah permukaan dan mengidentifikasi potensi reservoir. Data seismik tersebut
membantu dalam pemetaan formasi geologi, sistem sesar, dan stratigrafi blok Masela

2. Pengeboran Sumur: Pengeboran sumur eksplorasi dilakukan untuk memperoleh data langsung
tentang kondisi reservoir dan potensi hidrokarbon di Blok Masela. Sumur pertama yang dibor di Blok
Masela adalah Abadi-1 . Pengeboran sumur ini dilakukan tanpa riser menggunakan air laut dan
dilakukan pemotongan inti konvensional pada batupasir objektif Jurassic Plover. Metode pengeboran
sumur ini penting karena dapat memberikan informasi tentang litologi, porositas, permeabilitas, dan
potensi produksi hidrokarbon di Blok Masela.

3. Uji Produksi: Setelah pengeboran sumur selesai, uji produksi dilakukan untuk mengukur laju aliran
gas, kondensat, dan air dari sumur . Uji produksi ini penting untuk mengevaluasi potensi produksi
hidrokarbon di Blok Masela dan memperoleh data yang lebih akurat tentang sifat fluida reservoir.
Metode uji produksi ini juga dapat membantu dalam menentukan strategi pengembangan lapangan
yang optimal.
Metode-metode ini dipilih karena dapat memberikan informasi yang penting dalam mengevaluasi
potensi hidrokarbon di Blok Masela. Data ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi
hidrokarbon di Blok Masela dan dapat digunakan untuk evaluasi lebih lanjut dalam pengembangan
lapangan .

4. DATA APA YANG DIDAPATKAN DARI JURNAL BLOK MASELA

Dalam eksplorasi Blok Masela, beberapa data yang didapatkan melalui pengeboran sumur Abadi-1
adalah sebagai berikut:

1. Litologi dan Stratigrafi: Pengeboran sumur Abadi-1 memberikan informasi tentang litologi dan
stratigrafi di Blok Masela. Pemotongan inti konvensional dilakukan pada batupasir objektif Jurassic
Plover .

2. Porositas dan Permeabilitas: Data dari pemotongan inti konvensional dapat digunakan untuk
mengukur porositas dan permeabilitas batuan reservoir di Formasi Plover.

3. Potensi Hidrokarbon: Uji produksi pada Formasi Plover menghasilkan aliran gas, kondensat, dan air
dengan laju berkelanjutan. Aliran ini mencapai 25 MMSCFGPD gas, 260 bcpd (52.5HAIAPI) kondensat,
dan 178 bwpd air.

4. Kualitas Reservoir: Data log dan pemotongan inti menunjukkan bahwa terdapat reservoir berkualitas
sangat baik di Formasi Plover, dengan kolom hidrokarbon kotor sepanjang 73 m, termasuk reservoir
berkualitas sangat baik sepanjang 21 m.

5. Komposisi Gas: Uji laboratorium menunjukkan bahwa gas yang dihasilkan mengandung 9,6% CO2 .
Data ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi hidrokarbon di Blok Masela dan dapat
digunakan untuk evaluasi lebih lanjut dalam pengembangan lapangan

Metode ini digunakan karena memberikan informasi berharga tentang geologi bawah permukaan,
struktur, dan potensi reservoir hidrokarbon. Survei seismik, khususnya, sangat penting dalam
mengidentifikasi struktur bawah permukaan dan memetakan potensi reservoir, sementara analisis data
sumur membantu dalam memahami karakteristik reservoir dan memastikan keberadaan hidrokarbon.
Evaluasi regional memberikan konteks yang lebih luas dan membantu mengidentifikasi analogi dan
prospek potensial di wilayah tersebut. Secara keseluruhan, metode ini penting untuk membuat
keputusan mengenai kegiatan eksplorasi dan pengembangan di blok Masela

Beberapa jenis data diperoleh selama kegiatan eksplorasi dan appraisal di blok Masela. Ini termasuk:

- Data Seismik: Survei seismik 2D dan 3D dilakukan untuk memperoleh gambaran rinci struktur
bawah permukaan dan mengidentifikasi potensi reservoir. Data seismik tersebut membantu
dalam pemetaan formasi geologi, sistem sesar, dan stratigrafi blok Masela .
- Data Sumur: Data sumur, termasuk wireline log, sampel inti, dan data tekanan, diperoleh dari
sumur eksplorasi dan penilaian yang dibor di blok Masela. Data ini memberikan informasi
mengenai karakteristik reservoir seperti porositas, permeabilitas, litologi, dan kandungan fluida
- Data Geokimia: Analisis geokimia sampel hidrokarbon yang diperoleh dari sumur memberikan
informasi tentang komposisi dan sifat hidrokarbon, termasuk keberadaan CO2 dan H2S .
- Data Pemodelan Reservoir: Stratigrafi sekuens resolusi tinggi, rekonstruksi paleofasies berbasis
seismik, dan pemodelan arsitektur reservoir dilakukan untuk memahami distribusi, konektivitas,
dan kualitas reservoir.

Data-data ini sangat penting dalam mengevaluasi prospektivitas Blok Masela, mengidentifikasi
potensi cadangan hidrokarbon, dan mengambil keputusan terkait kegiatan eksplorasi dan
pengembangan.

5. APA MANFAAT DARI DATA TERSEBUT

Data yang diperoleh dari eksplorasi Blok Masela memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Penilaian Potensi Hidrokarbon: Data tersebut memberikan informasi tentang potensi hidrokarbon di
Blok Masela. Dengan mengetahui kandungan gas, kondensat, dan air yang dihasilkan dari uji produksi,
dapat dilakukan penilaian cadangan dan potensi produksi hidrokarbon di lapangan tersebut .

2. Evaluasi Reservoir: Data litologi, porositas, dan permeabilitas yang diperoleh dari pemotongan inti
dan log sumur membantu dalam evaluasi sifat reservoir. Informasi ini penting untuk memahami
karakteristik batuan reservoir, seperti kemampuan menyimpan dan mengalirkan hidrokarbon .

3. Perencanaan Pengembangan Lapangan: Data tersebut dapat digunakan untuk merencanakan


pengembangan lapangan yang optimal. Dengan mengetahui sifat reservoir, distribusi hidrokarbon, dan
karakteristik fluida, dapat dirancang strategi pengembangan yang efisien dan menghasilkan produksi
yang maksimal .

4. Penilaian Ekonomi: Data ini juga penting dalam penilaian ekonomi proyek. Dengan mengetahui
potensi produksi dan perkiraan cadangan, dapat dilakukan analisis ekonomi untuk mengevaluasi
kelayakan investasi dan mengambil keputusan bisnis yang tepat .

Anda mungkin juga menyukai