Pengantar Kualitas air dalam hal analisis kualitas air mencakup keadaan fisik, kimia, dan biologi yang dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk kehidupan manusia, pertanian, industri, rekreasi, dan pemanfaatan air lainnya (Asdak, 1995). Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energi atau komponen lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter yaitu parameter fisika (suhu, kekeruhan, padatan terlarut dan sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam dan sebagainya), dan parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya) (Effendi, 2003) DEFINISI Kelarutan zat padat dalam air atau disebut sebagai total Dissolved solid (TDS) adalah terlarutnya zat padat, baik berupa ion, berupa senyawa, koloid di dalam air TDS (Total Dissolved Solids) atau ” Padatan Terlarut ” mengacu pada setiap mineral, garam, logam, kation atau anion yang terlarut dalam air. Ini mencakup apa pun yang ada dalam air selain molekul air murni ( H20 ) dan limbah padat. ( Limbah padat adalah partikel / zat yang tidak larut dan tidak menetap dalam air, seperti bulir kayu dll. ) Residu dianggap sebagai kandungan total bahan terlarut dan tersuspensi dalam air. Selama penentuan residu ini, sebagian besar bikarbonat yang merupakan ion utama di perairan telah mengalami transformasi menjadi karbondioksida, sehingga karbondioksida dan gas-gas lain yang menghilang pada saat pemanasan tidak tercakup dalam nilai padatan total (Boyd, 1988) TDS (Total Dissolved Solid): jumlah padatan terlarut (mg) dalam satu liter air
• Padatan terlarut terdiri dari
senyawa-senyawa anorganik dan organik yang terlarut dalam air dan mempunyai ukuran lebih kecil dari padatan tersupensi • Limbah cair agroindustri umumnya mengandung padatan terlarut yang tinggi, misalnya limbah cair gula mengandung gula yang terlarut dalam air • Makin tinggi nilai TDS, makin berat tingkat pencemaran perairan Dari manakah TDS itu berasal ? Beberapa padatan terlarut ( Dissolved Solids) berasal dari material organik seperti daun, lumpur, plankton, limbah industri dan kotoran. Sumber-sumber lain berasal dari limpasan dari daerah perkotaan, garam jalan yang digunakan di jalan selama musim dingin, dan pupuk dan pestisida yang digunakan pada rumput dan peternakan. Selain itu Padatan Terlarut (Dissolved Solids) juga berasal dari bahan anorganik seperti batu dan udara yang mungkin mengandung kalsium bikarbonat, nitrogen, fosfor besi, sulfur, dan mineral lainnya. Sebagian besar dari bahan-bahan ini membentuk garam, yang merupakan senyawa yang mengandung keduanya yaitu logam dan non logam. Garam biasanya larut dalam air membentuk ion. Ion adalah partikel yang memiliki muatan positif atau negatif. Air juga dapat mengambil logam seperti timah atau tembaga saat mereka melakukan perjalanan melalui pipa yang digunakan untuk mendistribusikan air kepada konsumen. Pengukuran TDS Gravimetri Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi pengendapan. Langkah pengukuran pada gravimetri adalah pengukuran berat. Analit secara fisik dipisahkan dari semua komponen lainnya maupun dengan solvennya. Persyaratan yang harus dipenuhi agar garvimetri dapat berhasil ialah terdiri dari proses pemisahan yang harus cukup sempurna sehingga kualitas analit yang tidak mengendap secara analit tidak ditentukan dan zat yang ditimbang harus mempunyai susunan tertentu dan harus murni atau mendekati murni (Irha, 2011). Electrical Conductivity Konduktivitas listrik air secara langsung berhubungan dengan konsentrasi padatan terlarut yang terionisasi dalam air. Ion dari konsentrasi padatan terlarut dalam air menciptakan kemampuan pada air untuk menghasilkan arus listrik yang dapat diukur menggunakan konduktivity meter Berapa standar ambang batas TDS air minum
Berdasarkan pernyataan yang dirilis oleh WHO (World Health Organization), Air yang
mengandung mineral masih bisa ditoleransi oleh tubuh manusia dan hanya berpengaruh sebagian kecil saja terhadap kesehatan, namun dengan catatan kondisi air masih tawar. WHO sendiri juga telah mengeluarkan standar mengenai jumlah total kandungan terlarut yang masih aman untuk dikonsumsi dalam tabel kriteria. • KANDUNGAN TDS (mg/l) <300 menandakan air dalam kondisi bersih tanpa mineral 300 – 600 Baik 600 – 900 Bisa diminum 900 – 1.200 Buruk 900 – 1.200 Berbahaya Prosedur Analisa TDS 1. Panaskan cawan petri dalam oven suhu 103-105 C selama 1 jam 2. Dinginkan dalam desikator selama 15 menit 3. Timbang bobot nya dan catat (b) 4. Pemanasan diulangi sampai diperoleh bobot tetap atau kehilangan bobot setelah pemanasan ulang kurang dari 0.5 mg 5. Kocok contoh dan pipet sebanyak 50 ml 6. Masukan kedalam corong buchner yang sudah berisi kertas saring didalamnya 7. Saring dengan system vakum 8. Dipipet 10 ml filtrat hasil penyaringan 9. Masukan kedalam cawan petri yang telah diketahui bobot nya 10. Masukan ke dalam oven suhu 103 – 105 C 11. Dinginkan dalam desikator selama 15 menit 12. Timbang bobot dan catat (a) 13. Pemanasan diulangi hingga ampai diperoleh bobot tetap Perhitungan Kadar TDS •