Anda di halaman 1dari 3

Analisa zat padat dalam air sangat penting bagi penentuan komponenkomponen air secara lengkap, juga untuk

perencanaan serta pengawasan


proses-proses pengolahan dalam bidang air minum maupun dalam bidang
air buangan. Dalam metoda analisa zat padat pengertian zat padat total
adalah semua zat-zat yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana. Zat
padat tersebut dapat diketahui dengan mengeringkan volume air dalam
suatu wadah. Zat padat total terdiri dari zat padat terlarut dan zat padat
tersuspensi yang dapat bersifat organik dan anorganik.
Didalam air terkandung bermacam-macam zat seperti zat organik,
anorganik, baik yang larut maupun yang tidak larut, misalnya yang bersifat
koloid atau yang merupakan suspensi yang tidak larut. Kesemuanya ini
didalam air ditetapkan sebagai kadar solid. Adapaun macam-macam solid
yang dimaksudkan antara lain :
Total Solid (TS)
Total Disolved Solid (TDS)
Total Suspended Solid (TSS)
Zat Padat Tersuspensi (TSS) adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan
air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap, terdiri dari partikelpartikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen, misalnya
tanah liat, bahan-bahan organik tertentu, sel-sel mikroorganisme, dan
sebagainya (Nasution,M.I, 2008). Zat padat tersuspensi merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai
bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi
kemampuan produksi zat organik di suatu perairan (Tarigan dan Edward,
2003). TSS berhubungan erat dengan erosi tanah dan erosi dari saluran
sungai. TSS sangat bervariasi, mulai kurang dari 5 mg L-1 yang yang paling
ekstrem 30.000 mg L-1 di beberapa sungai. TSS tidak hanya menjadi ukuran
penting erosi di alur sungai, juga berhubungan erat dengan transportasi
melalui sistem sungai nutrisi (terutama fosfor), logam, dan berbagai bahan
kimia industri dan pertanian (Anonymous, 2002).
Zat Padat Terlarut (TDS) merupakan konsentrasi jumlah ion kation
(bermuatan positif) dan anion (bermuatan negatif) di dalam air. Oleh karena
itu, analisa total padatan terlarut menyediakan pengukuran kualitatif dari
jumlah ion terlarut, tetapi tidak menjelaskan pada sifat atau hubungan ion.
Selain itu, pengujian tidak memberikan wawasan dalam masalah kualitas air
yang spesifik. Oleh karena itu, analisa total padatan terlarut digunakan
sebagai uji indikator untuk menentukan kualitas umum dari air. Sumber
padatan terlarut total dapat mencakup semua kation dan anion terlarut
(Oram, B.,2010). Sumber utama untuk TDS dalam perairan adalah limpahan
dari pertanian, limbah rumah tangga, dan industri. Unsur kimia yang paling
umum adalah kalsium, fosfat, nitrat, natrium, kalium dan klorida. Bahan
kimia dapat berupa kation, anion, molekul atau aglomerasi dari ribuan
molekul. Kandungan TDS yang berbahaya adalah pestisida yang timbul dari
aliran permukaan. Beberapa padatan total terlarut alami berasal dari
pelapukan dan pelarutan batu dan tanah. Standar kualitas air minum yang
telah ditentukan oleh Amerika Serikat sebesar 500 mg / l (Anonymous2,
2010).
Banyaknya dissolved solid (zat terlarut) dalam air perlu disesuaikan agar
cocok dipakai untuk keperluan rumah tangga dan industri, karena disolved
solid mempunyai pengaruh cukup besar terhadap penyediaan air. Prinsip
pengukuran zat padat yang terkandung dalam air berdasarkan gravimetri,

yakni dengan melakukan penimbangan berat. Penentuan solid di lakukan


denagn cara penyaringan, pengisatan, pemanasan dan penimbangan.

Total Suspended Solid (TSS)


Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu
dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel
maksimal 2m atau lebih besar dari ukuran partikel koloid. Yang termasuk
TSS adalah lumpur, tanah liat, logam oksida, sulfida, ganggang, bakteri dan
jamur. TSS umumnya dihilangkan dengan flokulasi dan penyaringan. TSS
memberikan kontribusi untuk kekeruhan (turbidity) dengan membatasi
penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan visibilitas di perairan. Sehingga
nilai kekeruhan tidak dapat dikonversi ke nilai TSS. Kekeruhan adalah
kecenderungan ukuran sampel untuk menyebarkan cahaya. Sementara
hamburan diproduksi oleh adanya partikel tersuspensi dalam sampel.
Kekeruhan adalah murni sebuah sifat optik. Pola dan intensitas sebaran akan
berbeda akibat perubahan dengan ukuran dan bentuk partikel serta materi.
Sebuah sampel yang mengandung 1.000 mg / L dari fine talcum powder akan
memberikan pembacaan yang berbeda kekeruhan dari sampel yang
mengandung 1.000 mg / L coarsely ground talc . Kedua sampel juga akan
memiliki pembacaan yang berbeda kekeruhan dari sampel mengandung 1.000
mg / L ground pepper. Meskipun tiga sampel tersebut mengandung nilai
TSS yang sama.
Perbedaan antara padatan tersuspensi total (TSS) dan padatan terlarut
total (TDS) adalah berdasarkan prosedur penyaringan. Padatan selalu
diukur sebagai berat kering dan prosedur pengeringan harus diperhatikan
untuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh kelembaban yang
tertahan atau kehilangan bahan akibat penguapan atau oksidasi.
Prinsip analisa TSS sebagai berikut :
Contoh uji yang telah homogen disaring dengan kertas saring yang telah
ditimbang. Residu yang tertahan pada saringan dikeringkan sampai mencapai
berat konstan pada suhu 103C sampai dengan 105C. Kenaikan berat
saringan mewakili padatan tersuspensi total (TSS). Jika padatan
tersuspensi menghambat saringan dan memperlama penyaringan, diameter
pori-pori saringan perlu diperbesar atau mengurangi volume contoh uji.
Untuk memperoleh estimasi TSS, dihitung perbedaan antara padatan
terlarut total dan padatan total.

TSS (mg/L) = (A-B) X 1000 / V


Dengan pengertian
A = berat kertas saring + residu kering (mg)
B = berat kertas saring (mg)
V = volume contoh (mL)
Daftar Pustaka
1. SNI 06-6989.3-2004 TSS Gravimetri
2. Weiner E. Applications of Environmental Aquatic Chemistry (2ed)
3. http://w

Anda mungkin juga menyukai