Anda di halaman 1dari 9

6 BAB – 6

TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN


KERJA

Bagian ini akan membahas mengenai tanggapan dan saran terhadap KAK setelah
melakukan pemahaman mendalam mengenai hal-hal teknis yang telah diuraikan pada
bagian terdahulu. Bagian tanggapan KAK ini berisi mengenai tanggapan yang diajukan
terkait tuntutan teknis dalam KAK, baik itu tanggapan terhadap latar belakang, tujuan dan
sasaran, juga lingkup kajian. Lebih jelas mengenai tanggapan ini akan dibahas pada bagian
ini selanjutnya.

Secara umum, Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Survey Investigasi dan Desain
Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara
ini dapat dipahami dengan baik oleh konsultan, sehingga tidak diperoleh hambatan dalam
rencana penyusunan pelaksanaan pekerjaan. Berikut ini hasil tanggapan yang beberapa
diantaranya disampaikan dalam bentuk saran mengenai Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan
Survey Investigasi dan Desain Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan Pangkalan
Dodek Provinsi Sumatera Utara.

Survei Investigasi dan Desain Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan Laporan Reconnaissance 6-1
Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2017
Tabel 6.1 Tanggapan terhadap KAK.

KETERANGAN
o KAK TANGGAPAN
SESUAI TIDAK
1 Latar Belakang Latar belakang “Seperti diamanatkan pada Undang-undang No
disesuaikan kembali 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, PP No 61
dengan kondisi Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan besera
permasalahan saat ini. perubahannya pada PP No 64 Tahun 2015
Untuk itu, latar belakang serta PM No 51 Tahun 2015 Tentang
dituliskan kembali Penyelenggaraan Pelabuhan Laut, telah
sebagai berikut: didefinisikan mengenai pelabuhan yaitu sebagai
berikut. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri
atas daratan dan/atau perairan dengan batas-
batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,
naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat
barang, berupa terminal dan tempat berlabuh
kapal yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan keamanan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai
tempat perpindahan intra-dan antarmoda
transportasi.

Apabila di telaah kembali, pada definisi diatas,


terdapat kata-kata keselamatan dan keamanan
pelayaran, dimana hal ini menunjukkan bahwa
keselamatan dan keamanan juga merupakan
suatu hal yang dianggap penting dalam
keberhasilan penyelenggaran kepelabuhanan.
Selain itu, kegiatan pemerintahan di pelabuhan
juga mempunyai suatu fungsi yaitu meliputi
fungsi pengaturan dan pembinaan,
pengendalian, dan pengawasan kegiatan
kepelabuhanan; dan keselamatan dan
keamanan pelayaran. Dengan menelaah
kembali amanat undang-undang serta
kebijakan yang berlaku saat ini, seperti yang
telah dijelaskan secara singkat diatas, maka
faktor keselamatan serta keamanan dalam
pelayaran dan pelabuhan, menjadi suatu hal
yang harus diperhatikan.

Pelabuhan Pangkalan Dodek merupakan salah


satu pelabuhan di Sumatera Utara, tepatnya di
Kabupaten Batubara, Kecamatan Medang
Deras. Posisi geografis pelabuhan adalah 990°
Survei Investigasi dan Desain Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan Laporan Reconnaissance 6-2
Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2017
19' 33'' BT sampai 990° 19' 37'' BT dan 30° 24'
51" LS sampai 30° 24' 54" LS. Pelabuhan
terletak di Sungai Pagurawan yang bermuara di
Selat Malaka. Sejak selesai masa konstruksi
pada tahun 2013, Pelabuhan Pangkalan Dodek
belum bisa beroperasi disebabkan kondisi
kedalaman alur dan kolam pelabuhan yang ada
tidak mencukupi bagi kapal untuk bersandar ke
dermaga.

Pelabuhan Pangkalan Dodek memiliki posisi


yang cukup strategis Selain terletak antara
Pelabuhan Belawan (Pelabuhan Utama) dan
Pelabuhan Kuala Tanjung yang akan
dikembangkan sebagai Pelabuhan Utama.
Pelabuhan Pangkalan Dodek terletak di
perairan Selat Malaka dengan jarak yang cukup
dekat dengan daratan Malaysia atau ke Kuala
Lumpur (Pelabuhan Port Klang).

Pelabuhan Pangkalan Dodek mempunyai


hierarki sebagai Pelabuhan Pengumpan
Regional berdasarkan Rencana Induk
Pelabuhan Nasional, RTRWN, RTRW Provinsi
Sumatera Utara, dan RTRW Kabupaten
Batubara. Dengan penetapan Sei Mangke
sebagai Kawasan Perhatian Investasi (KPI)
dalam MP3EI, dimana pintu keluarnya adalah
Pelabuhan Kuala Tanjung, maka Pelabuhan
Pangkalan Dodek diharapkan mampu berperan
sebagai pelabuhan pengumpan bagi Pelabuhan
Kuala Tanjung dalam mendukung
terealisasinya Kebijakan MP3EI di Sei Mangke

Sesuai dengan kebijakan daerah Sumatera


Utara, pengembangan berbagai pelabuhan di
kawasan Pangkalan Dodek diharapkan dapat
berperan sebagai:

simpul dalam jaringan transportasi yang sesuai


dengan hirarkinya;

pintu gerbang kegiatan perekonomian daerah;

tempat kegiatan alih moda transportasi;

penunjang kegiatan industri dan perdagangan;

tempat distribusi, konsolidasi dan produksi


berbagai barang dan jasa.

Oleh karena itu, rencana pengembangan

Survei Investigasi dan Desain Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan Laporan Reconnaissance 6-3
Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2017
berbagai pelabuhan laut dan pelabuhan
penyeberangan Pangkalan Dodek harus
memiliki kondisi dan fasilitas laut yang dapat
menunjang operasional pelabuhan, yang antara
lain meliputi:

alur pelayaran,

kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan


olah gerak kapal, dan

perairan tempat labuh.

Kondisi fisik tersebut merupakan prasyarat


mutlak yang harus dipenuhi, agar operasional
pelabuhan dapat berlangsung dengan baik.
Kondisi fisik perairan (kolam pelabuhan dan
alur pelayaran) merupakan aspek penting yang
harus dijaga, agar mampu melayani pergerakan
kapal dengan bobot tertentu. Berdasarkan No.
KM.51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Pelabuhan Laut, kawasan perairan pelabuhan
harus dapat menyediakan kedalaman air kolam
dan alur pelabuhan yang memadai untuk
keselamatan dan keamanan, dimana untuk
pelabuhan penyeberangan tertera bahwa
kedalaman air kolam pelabuhan ditentukan
dengan menambahkan minimal sebesar 1,0 m
sebagai kelonggaran kedalaman ke beban
muatan penuh (full load draft).

Untuk mengatasi dangkalnya alur pelayaran,


desain kolam pelabuhan harus disesuaikan dan
diperlukan kegiatan pengerukan (dredging)
kolam pelabuhan dan alur pelayaran secara
berkala untuk mendapatkan kedalaman
perairan dan faktor keamanan yang cukup.
Pengerukan (dredging) berkala sangat
diperlukan, terutama pada wilayah Sungai
Pagurawan di sekitar tapak (site) pelabuhan
dan alur pelayaran sungai menuju ke laut.

Melihat kenyataan bahwa pelabuhan dan


pelayaran merupakan aktifitas yang tidak dapat
dipisahkan, di pelabuhan terdapat beberapa
aktifitas pelayaran dan aktifitas di kolam
pelabuhan diantaranya : lalu-lintas kapal yang
keluar masuk dan masuk pelabuhan, bongkar
muat barang serta menaik-turunkan
penumpang. Kegiatan ini akan mengalami

Survei Investigasi dan Desain Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan Laporan Reconnaissance 6-4
Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2017
suatu kendala apabila alur/kolam pelabuhannya
mengalami pendangkalan.

Alur pelayaran/kolam pelabuhan merupakan


bagian dari fasilitas pelabuhan yang menunjang
keamanan dan keselamatan pelayaran, maka
fasilitas tersebut harus mendapatkan dimensi
alur/kolam yang dapat melayani kebutuhan dari
frekuensi, volume dan draft kapal berdasarkan
data kunjungan kapal dan perencanaan dalam
jangka menengah dan panjang, serta bebas
dari rintangan baik kerangka kapal/ gugusan
karang, sehingga kapal yang keluar masuk
pelabuhan terhindar dari kecelakaan. Untuk
keperluan tersebut, khususnya di Pelabuhan
Pangkalan Dodek, maka perlu dilakukan survey
teknis dalam rangka mengindikasikan adanya
hambatan pelayaran disekitar pelabuhan dan
memberi gambaran prospek pengembangan
alur/kolam pelabuhan.”

2 Maksud dan Maksud dan tujuan yang “Maksud dari kegiatan Survei Investigasi dan
Tujuan tertera di KAK adalah Desain Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam
tentang penyusunan Pelabuhan Pangkalan Dodek ini adalah untuk
KAK, oleh karena itu, mendapatkan parameter-parameter acuan yang
pada laporan dapat dipakai sebagai dasar perencanaan
pendahuluan ini, desain profil alur pelayaran/kolam pelabuhan.
maksud dan tujuan Parameter-parameter tersebut didapat dari hasil
pekerjaan dituliskan analisa data teknis lapangan yang meliputi peta
sebagai berikut: bathymetri, nilai pasang surut, kecepatan arus,
kondisi tanah dan sedimentasi pada daerah alur
pelayaran/kolam pelabuhan serta rencana
pengembangan maupun kondisi eksisting
operasional pelabuhan.”

“Adapun tujuan kegiatan Survei Investigasi dan


Desain Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam
Pelabuhan Pangkalan Dodek ini adalah untuk :

- Merumuskan pola hidro oseanografi yang


meliputi kajian terhadap kondisi arus,
gelombang, angin, salinitas, sedimen
layang baik dalam skala kecil di sekitar
pelabuhan maupun dalam skala yang lebih
luas yaitu dengan keberadaan posisi
pelabuhan dalam tinjauan pesisir pantai.
- Mendapatkan karakteristik tanah pada alur
pelayaran/kolam pelabuhan dengan

Survei Investigasi dan Desain Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan Laporan Reconnaissance 6-5
Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2017
melakukan penyelidikan tanah disekitar
lokasi rencana maupun pada alur
pelayaran/kolam pelabuhan yang telah ada
dan dipergunakan sampai sampai saat ini.
- Melakukan kajian karakteristik sedimen
berdasarkan material kohesif dan/ atau
material non kohesif yang meliputi
penelitian terhadap sebaran ukuran butiran
dasar (bedload), berat jenis butiran,
konsentrasi butiran melayang (suspended
load) dan ketebalan sedimen dasar
sehingga karakteristik sedimen di sekitar
lokasi pelabuhan dapat diketahui.
- Melakukan pemodelan matematika yang
meliputi gelombang laut, sirkulasi arus serta
pola sebaran sedimen untuk mengkaji pola
sedimentasi yang telah terjadi, dan
perkiraan sedimentasi yang akan terjadi
beserta perkiraan volume sedimentasinya.
- Melakukan pembuatan desain profil alur
pelayaran/kolam pelabuhan yang
didasarkan pada kajian yang tercantum
diatas.”

3 Sasaran Sasaran cukup jelas dan dapat dimengerti akan


tetapi perlu diuraikan sasaran berdasarkan
tujuan dari pekerjaan yang bersifat teknis.

4 Lokasi Lokasi pekerjaan ini sudah cukup jelas dan


Pekerjaan dapat dimengerti. Akan tetapi untuk dapat lebih
informatif perlu disajikan peta/batas
administrasi dari lokasi kajian tersebut

5 Metodologi Metodologi pelaksanaan pekerjaan cukup jelas


Pelaksanaan dan dapat dimengerti , berdasarkan Kerangka
Pekerjaan Acuan Kerja telah diuraikan secara detail setiap
tahapan kegiatan yang meliputi :

a) Pekerjaan reconnaissance
b) Pekerjaan survey hydrografi;
c) Pengambilan sampel hydro-oceanografi;
d) Survey penyelidikan tanah;
e) Pemodelan pola gelombang dan arus;
f) Pembuatan desain alur pelayaran/kolam
pelabuhan dan dumping area serta pola-
pola sedimentasi.

6 Pelaporan Kalimat dari Laporan Tertulis di KAK :

Survei Investigasi dan Desain Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan Laporan Reconnaissance 6-6
Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2017
Pendahuluan tidak “a. Laporan Reconnaissance :
sesuai, serta Informasi yang harus tercakup dalam laporan
disesuaikan dengan ini terutama masalah yang menyangkut hasil
dokumen BOQ pekerjaan survey hidrografi, dan topografi.”

Diganti dengan :

“Laporan ini dibuat sedemikian rupa dengan


memuat :”

Tertulis di KAK:

Kalimat dari Laporan “Menyampaikan laporan Draft Final Report


Final Survei tidak sesuai Survei yang merupakan penyempurnaan
Laporan Interim Report (seperti tersebut
sebelumnya) ditambah dan dilengkapi dengan:”

Diganti dengan :

“Laporan Final Survei berisikan


penyempurnaan Laporan Interim (seperti
tersebut sebelumnya) ditambah dan dilengkapi
dengan:”

Tertulis di KAK:
Kalimat dari Laporan “Di dalam Final Report, Konsultan
Final tidak sesuai menyampaikan Perbaikan/ penyempurnaan dari
laporan Draft Final Design.

Di dalam laporan Draft Final Desain diharuskan


menyampaikan :”

Diganti dengan :

“Di dalam Laporan Final diharuskan


menyampaikan :”

7 Personalia Sesuai Dalam Kerangka Acuan Kerja telah dijelaskan


atau Tenaga dengan bahwa tenaga ahli yang dibutuhkan untuk
Ahli kerangka pelaksanaan pekerjaan ini berjumlah 5 orang
acuan kerja tenaga ahli dengan minimal pengalaman kerja
serta BOQ dan kualifikasinya, serta latar belakang
pendidikan merupakan syarat mutlak. Secara
umum kebutuhan akan kualifikasi tenaga ahli
yang ada sudah cukup dimengerti. Tenaga ahli
yang diusulkan oleh Konsultan untuk
menangani pekerjaan ini merupakan tenaga-
tenaga ahli pilihan yang telah berpengalaman
dalam menangani pekerjaan-pekerjaan sejenis
dan sesuai dengan kebutuhan tenaga ahli yang
dikehendaki di dalam dokumen pengadaan jasa
konsultan seperti tercantum dalam kerangka
acuan kerja (KAK).

Survei Investigasi dan Desain Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan Laporan Reconnaissance 6-7
Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2017
Adapun untuk menunjang pelaksanaan
pekerjaan dan tugas tenaga ahli, akan
disediakan pula tenaga pendukung yaitu bor
master, surveyor , laborant, draftman

8 Jangka Waktu Sesuai Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 6 (Enam)


Pelaksanaan dengan bulan kalender atau 180 (Seratus Delapan
Pekerjaan KAK dan Puluh) hari kalender, sejak dikeluarkannya

BOQ SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja). Pekerjaan


akan diselesaikan sebaik mungkin sesuai
dengan jangka waktu yang telah disepakati.

9 Dasar Hukum Terdapat beberapa Tertulis di KAK:


peraturan yang telah “UU No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran; PP
diperbaharui dengan No.5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian; PP
perubahannya No.20 Tahun 2010 tentang Angkutan di
Perairan; PP No.61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan.”

Diganti dengan :

“Adapun dasar hukum yang menjadi acuan


pada pekerjaan ini adalah

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008


Tentang Pelayaran;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun
2009 Tentang Kepelabuhanan
sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64
Tahun 2015;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
2010 Tentang Kenavigasian;
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 25 Tahun 2011 Tentang Sarana Bantu
Navigasi Pelayaran;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun
2010 Tentang Angkutan di Perairan;
6. Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor
PM 52 Tahun 2011 tentang Pengerukan
dan Reklamasi sebagaimana telah
dirubah pada Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 74 Tahun 2014
Tentang Perubahan atas peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 52
Tahun 2011 Tentang Pengerukan dan
Reklamasi, dan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri

Survei Investigasi dan Desain Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan Laporan Reconnaissance 6-8
Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2017
Perhubungan Nomor 136 Tahun 2015;
7. Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor
PM 68 Tahun 2011 Tentang Alur
Pelayaran di Laut;
8. Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor
PM 52 Tahun 2012 Tentang Alur
Pelayaran Sungai dan Danau;
9. Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor
PM 51 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Pelabuhan Laut;
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
78 Tahun 2014 tentang Standar Biaya di
Lingkungan Kementerian Perhubungan;
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor PM 5 Tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
Wajib Memiliki Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup;
12. Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-
6802-2002 tentang Tata Cara
Penyelidikan Tanah dan Pengambilan
Contoh Uji untuk Keperluan Teknik;
13. Lampiran Keputusan Dirjen Hubla Nomor:
PP 001/2/19/DJPL-14, Tanggal 5 Agustus
2014 Tentang Petunjuk Teknis Tentang
Rencana Induk Pelabuhan;
14. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
KP 901 Tahun 2016 Tentang Rencana
Induk Pelabuhan Nasional;
15. 15. Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut Nomor:
HK.103/4/13/DJPL-15 Tentang Pedoman
Teknis Pengerukan Alur Pelayaran di Laut
dan Kolam Pelabuhan.

Survei Investigasi dan Desain Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan Laporan Reconnaissance 6-9
Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2017

Anda mungkin juga menyukai