Anda di halaman 1dari 65

RAHASIA

TBK TINGKAT REGU

1. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Bahan ajaran ini disusun pada ruang lingkup meliputi
TBK Awak Ranpur AP dan TBK Awak Ranpur Kanon, dengan tata urut sebagai berikut :

TBK AWAK RANPUR AP

2. Organisasi Regu Kavaleri.

a. Susunan Regu Kavaleri. Regu Kavaleri adalah personel beserta Ranpur Angkut
Personelnya yang merupakan kekuatan dari Peleton Tank maupun Peleton Panser yang
disusun, diperlengkapi dan dilatih untuk melaksanakan tugas membantu gerakan
Peletonnya. Adapun susunan organisasi Regu Kavaleri antara lain :

NO JABATAN PANGKAT PERLENGKAPAN


1. Danru Sersan (Srs) - Senapan.
- Kompas.
- Teropong 7 x 50.
- Senter Militer.
- GPS Portable.
- GPS Ranpur.
- Radio Ranpur FM.
2. Tayanrad Prajurit (Pra) - Senapan.
- Radio Ranpur AM.
- Radio FM/PRC.
3. Tabak Pan Prajurit (Pra) - Senapan.
4. Tayan Ranpur Prajurit (Pra) - Senapan.
5. Wadanru Kopka (Kpk) - Senapan.
- Kompas.
- Teropong 7 x 50.
6. Tabak SO Prajurit (Pra) - SO Minimi.
7. Tabak Pan Prajurit (Pra) - Senapan.
8. Tayan Ranpur Prajurit (Pra) - Senapan.
9. Tabak SMB 12,7 Praka (Prk) - Pistol.
- Senjata Ranpur AP.
10. Tamudi Ranpur AP Kopral (Kop) - Pistol.
- Ranpur AP.

b. Pengelompokan Regu Kavaleri. Prinsip pengerahan Regu Kavaleri


adalah menurunkan anggota Regu apabila terpaksa oleh situasi dan kondisi medan serta
musuh yang dihadapi. Apabila anggota Regu Kavaleri diturunkan dalam rangka mengatasi
rintangan medan atau hambatan musuh, maka diadakan pengelompokkan anggota Regu
Kavaleri yaitu :

1) Anggota Regu yang turun Ranpur.

a) Tim-A, terdiri atas :

(1) Danru (No 1).


(2) Tayanrad (No 2).
(3) Tabak Pan (No 3).
(4) Tayan Ranpur (No 4).

RAHASIA
2

b) Tim-B, terdiri atas :

(1) Wadanru (No 5).


(2) Tabak SO (No 6).
(3) Tabak Pan (No 7).
(4) Tayan Ranpur (No 8).

2) Anggota Regu yang tetap berada di atas Ranpur (awak Ranpur), terdiri atas
:

a) Tabak SMB 12,7 (No 9).


b) Tamudi Ranpur AP (No 10).

c. Tugas Dan Tanggung Jawab Anggota Regu Kavaleri.

1) Danru.

a) Melaksanakan langkah-langkah P3 (Prosedur Pimpinan pasukan);

b) Memimpin Regu dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan


Ranpur serta kegiatan taktis sebagai fungsi pengamanan;

c) Menjamin kesiapan operasional Ranpur meliputi : sistem senjata,


otomotif dan komunikasi serta kesiapan tempur Regu; dan

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Danton.

2) Tayanrad.

a) Melayani radio, mengirim dan menerima berita;

b) Melaksanakan perbaikan alat komunikasi radio sesuai kemampuan;

c) Menggunakan senjata perorangan dengan baik, serta mampu


mengatasi gangguan senjatanya;

d) Sebagai Tayanrad dalam rangka tindakan taktis fungsi pengamanan;

e) Melaksanakan kegiatan taktis sebagai fungsi pengamanan;

f) Membantu dalam pemeliharaan Ranpur; dan

g) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Danru.

3) Tabak Pan.

a) Menggunakan senjata senapan dengan baik;

b) Mengatasi gangguan senjatanya;

c) Selalu memelihara kesiapan senjatanya;

d) Melaksanakan kegiatan taktis sebagai fungsi pengamanan;

e) Membantu dalam pemeliharaan Ranpur; dan

f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Danru.


3

4) Tayan Ranpur.

a) Membantu pelaksanaan kegiatan pemeliharaan Ranpur sesuai


kemampuan;

b) Menggunakan senjata perorangan dengan baik dan mampu


mengatasi gangguan senjatanya;

c) Melaksanakan kegiatan taktis sebagai fungsi pengamanan; dan

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Danru.

5) Wadanru.

a) Mewakili Danru bila Danru berhalangan;

b) Membantu Danru dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan


Ranpur serta kegiatan taktis sebagai fungsi pengamanan;

c) Membantu Danru dalam menjamin kesiapan operasional Ranpur


meliputi : sistem senjata, otomotif dan komunikasi serta kesiapan tempur
Regu; dan

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Danru.

6) Tabak SO.

a) Menggunakan senjata otomatis dengan baik;

b) Mengatasi gangguan senjatanya;

c) Selalu memelihara kesiapan senjatanya;


d) Melaksanakan kegiatan taktis sebagai fungsi pengamanan;

e) Membantu dalam pemeliharaan Ranpur; dan

f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Danru.

7) Tabak SMB 12,7.

a) Menggunakan senjata mesin berat 12,7 dengan baik;

b) Mengatasi gangguan senjatanya;

c) Selalu memelihara kesiapan senjatanya;

d) Melaksanakan kegiatan taktis sebagai fungsi pengamanan;

e) Membantu dalam pemeliharaan Ranpur; dan

f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Danru.

8) Tamudi Ranpur AP.

a) Mengemudikan Ranpur AP secara taktis sesuai perintah Danru;

b) Mengatasi gangguan Ranpurnya;


4

c) Selalu memelihara kesiapan Ranpurnya; dan

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Danru.

3. Kedudukan Regu Kavaleri didalam Ranpur AP.

a. Kedudukan Regu Kavaleri Di Dalam Ranpur AP Panser V-150.

Gambar-1 Kedudukan Regu Kavaleri di dalam Ranpur Panser V-150.

b. Kedudukan Regu Kavaleri Di Dalam Ranpur VAB.

Gambar-2 Kedudukan Regu Kavaleri di dalam Ranpur Panser VAB.


5

c. Kedudukan Regu Kavaleri Di Dalam Ranpur AP Pindad 6x6.

Gambar-3 Kedudukan Regu Kavaleri di dalam Ranpur Panser APS Anoa


Pindad 6x6.
6

d. Kedudukan Regu Kavaleri Di Dalam Ranpur Tank AMX-13/APC.

Gambar-4 Kedudukan Regu Kavaleri di dalam Ranpur Tank AMX-13/APC.

e. Kedudukan Regu Kavaleri Di Dalam Ranpur Tank Stormer.

Gambar-5 Kedudukan Regu Kavaleri di dalam Ranpur Tank Stormer.


7

4. Teknik Naik dan Turun Awak Ranpur AP.

a. Ketentuan Naik Ranpur AP.

1) Sebelum naik Ranpur adakan pengecekan personel dan perlengkapan


perorangan;

2) Naik Ranpur secara berurutan satu-persatu;

3) Pada saat naik Ranpur senjata dalam keadaan terkunci; dan

4) Naik Ranpur atas perintah Danru.

b. Pelaksanaan Naik Turun Awak Ranpur Tank AMX-13/APC.

1) Naik Ranpur.

a) Danru memberikan aba-aba “Regu naik kendaraan“ dan anggota


Regu mengulangi aba-aba “Regu naik kendaraan”;

b) Tim-A berada di sebelah kanan. Depan senjata bergerak mendekati


pintu Ranpur, di dekat pintu Ranpur, senjata dipegang oleh tangan kanan
pada perimbangannya, laras menghadap kedalam Ranpur membentuk
sudut 450. Tangan kiri memegang pegangan dinding belakang, kaki kanan
menginjak tumpuan dinding belakang sampai tumit sepatu menekan
tumpuan tersebut sebelah kanan, badan diangkat naik, kepala condong
kedalam, badan diputar seperempat ke kanan dan duduk, senjata dijepit di
antara paha dan laras diarahkan ke atas kemudian bergeser ke kiri menuju
tempat duduk yang ditentukan. Demikian berturut-turut sampai anggota
Regu terakhir yang menutup pintu sebelah kanan; dan

c) Tim-B berada di sebelah kiri. Depan senjata bergerak mendekati


pintu Ranpur. Setelah dekat pintu Ranpur, senjata dipegang oleh tangan kiri
pada perimbangan, laras menghadap kedalam Ranpur membentuk sudut
450. Tangan kanan memegang pegangan pintu belakang, dan kaki kiri
menginjak tumpuan dinding belakang sebelah kiri sampai tumit sepatu
mengait tumpuan tersebut, badan diangkat naik, kepala condong kedalam,
laras senjata menghadap kedalam Ranpur, badan diputar seperempat ke
kiri dan duduk, senjata dijepit di antara paha dan laras diarahkan ke atas.
Kemudian bergeser ke kanan menuju tempat duduk yang ditentukan.
Demikian berturut-turut sampai anggota Regu yang paling belakang dan
yang terakhir bertugas menutup pintu sebelah kiri.

2) Turun Ranpur.

a) Danru memberikan aba-aba “Regu turun kendaraan“ dan anggota


Regu mengulangi aba-aba “Regu turun kendaraan”;

b) Tim-A berada di sebelah kanan. Senjata ditarik dari lubang


penembakan kemudian dikunci, dijepit di antara paha dengan laras
menghadap ke atas, lobang penembakan ditutup, bergeser ke kanan, pintu
dibuka dan ditolak keluar sampai bunyi klik (pintu telah terkunci) tangan kiri
8

memegang senjata pada perimbangannya. Tangan kanan memegang


pegangan dinding belakang, kedua kaki menginjak tumpuan dinding
belakang, badan condong keluar tangan kanan melepas pegangan dinding
belakang, loncat, depan senjata, mendarat dengan bertumpu pada dua kaki,
tiarap, berguling ke kiri dan merayap menuju kedudukan sesuai formasi
yang diperintahkan. Demikian hingga seluruh Regu keluar dari Ranpur
membentuk formasi yang diperintahkan. Siap melaksanakan tugas
selanjutnya; dan

c) Tim-B berada di sebelah kiri. Senjata ditarik dari lubang


penembakan kemudian dikunci, dijepit diantara paha dengan laras
menghadap ke atas, lubang penembakan ditutup, bergeser ke kiri, pintu
dibuka dan ditolak keluar sampai bunyi klik (pintu telah terkunci). Tangan
kanan memegang senjata pada perimbangan, laras menghadap ke luar.
Tangan kiri memegang pegangan dinding belakang kedua kaki menginjak
tumpuan dinding belakang. Badan condong keluar tangan kiri melepas
pegangan dinding belakang, loncat, depan senjata, mendarat dengan
bertumpu pada dua kaki, tiarap, berguling ke kanan dan merayap menuju
kedudukan sesuai formasi yang diperintahkan. Demikian hingga seluruh
Regu keluar dari Ranpur membentuk formasi yang diperintahkan. Siap
melaksanakan perintah selanjutnya.

c. Pelaksanaan Naik Turun Awak Ranpur Tank Stormer.

1) Naik Ranpur.

a) Danru memberikan aba-aba “Regu naik kendaraan“ dan anggota


Regu mengulangi aba-aba “Regu naik kendaraan”;

b) Tim-A berada di sebelah kiri, depan senjata bergerak mendekati


pintu belakang Ranpur, di dekat pintu, senjata dipegang oleh tangan kiri
pada perimbangan laras menghadap kedalam Ranpur membentuk sudut
450, tangan kanan memegang pegangan/tali yang terletak di sudut kanan
atas, kaki kiri menginjak tumpuan dinding belakang (sudut pintu sebelah
kiri), badan diangkat naik, kepala condong kedalam Ranpur badan diputar
seperempat ke kiri, duduk senjata dijepit diantara paha dan laras
menghadap ke atas kemudian bergeser ke kanan ke tempat duduk yang
ditentukan. apabila akan menembak berdiri balik kanan buka lubang
penembakan dan masukkan laras ke lubang penembakan siap untuk
menembak; dan

c) Tim-B berada di sebelah kanan, depan senjata bergerak mendekati


pintu belakang Ranpur, di dekat pintu, senjata dipegang oleh tangan kiri
pada perimbangan, laras menghadap kedalam Ranpur. Tangan kanan
memegang pegangan/tali yang terletak di sudut kanan atas, kaki kiri
menginjak tumpuan dinding belakang (sudut pintu sebelah kanan), badan
diangkat naik kepala condong kedalam Ranpur, badan diputar seperempat
ke kanan, duduk senjata dijepit di antara paha dan laras menghadap ke
atas, selanjutnya bergeser ke kiri ke tempat duduk yang ditentukan. Apabila
akan menembak berdiri balik kanan buka lubang penembakan dan
masukkan laras ke lubang penembakan siap untuk menembak.

2) Turun Ranpur.

a) Danru memberikan aba-aba “Regu turun kendaraan“ dan anggota


Regu mengulangi aba-aba “Regu turun kendaraan;
9

b) Tim-A berada di sebelah kiri, buka pintu belakang, besi penahan


dikaitkan di atas pintu, senjata dikunci dan dipegang tangan kanan pada
perimbangannya, laras menghadap ke luar Ranpur, kedua kaki menginjak
tumpuan pintu belakang, loncat, depan senjata, mendarat dengan bertumpu
pada dua kaki, tiarap berguling ke kiri, merayap menuju ke kedudukan
sesuai formasi yang diperintahkan. Setiap loncatan sejauh mungkin
sehingga anggota berikutnya tidak terhambat oleh anggota yang sedang
meloncat, seluruh gerakan dilakukan dengan cepat; dan

c) Tim-B berada di sebelah kanan, buka pintu belakang, besi penahan


dikaitkan di atas pintu, senjata dikunci dan dipegang tangan kiri pada
perimbangannya, laras menghadap ke luar Ranpur, kedua kaki menginjak
tumpuan pintu belakang, loncat, depan senjata, mendarat dengan bertumpu
pada dua kaki, tiarap berguling ke kanan, merayap menuju ke kedudukan
sesuai formasi yang diperintahkan. Setiap loncatan sejauh mungkin ke arah
serong kanan, sehingga anggota berikutnya tidak terhambat oleh anggota
yang sedang meloncat. Seluruh gerakan dilakukan dengan cepat.

d. Pelaksanaan Naik Turun Awak Ranpur Panser V-150/APC.

1) Naik Ranpur.

a) Danru memberikan aba-aba “Regu naik kendaraan“ dan anggota


Regu mengulangi aba-aba “Regu naik kendaraan “;

b) Tim-A berada di sebelah kanan. Depan senjata mendekati pintu


Ranpur sebelah kanan. Senjata dipegang tangan kanan pada
perimbangannya, laras menghadap ke dalam Ranpur. Tangan kiri
memegang pegangan di atas pintu, kaki kanan menginjak tangga, senjata
diletakkan di samping paha. Kaki kiri melangkah ke dalam Ranpur diikuti
kaki kanan, tangan kiri dilepas dari pegangan, anggota badan masuk
seluruhnya ke dalam Ranpur dan bergeser ke tempat duduk yang
ditentukan. Demikian berturut-turut hingga semua anggota Tim-A masuk ke
kendaraan. Tabanmonrad menutup pintu sebelah kanan, selanjutnya siap
untuk melaksanakan tugas berikutnya; dan

c) Tim-B berada di sebelah kiri. Depan senjata mendekati pintu


Ranpur sebelah kiri. Senjata dipegang tangan kiri pada perimbangan, laras
menghadap ke dalam Ranpur. Tangan kanan memegang pegangan di atas
pintu, kaki kiri menginjak tangga naik, senjata diletakkan di samping paha,
kaki kanan melangkah ke dalam Ranpur diikuti kaki kiri. Tangan kanan
dilepas dari pegangan, anggota badan masuk seluruhnya kedalam Ranpur,
bergeser ke tempat duduk yang ditentukan. Khusus No. 6 naik dari pintu
belakang, teknik naik sama dengan naik dari pintu kiri dan bertugas
menutup pintu belakang. Demikian berturut-turut sehingga semua tim
pendukung naik Ranpur. Danranpur menutup pintu sebelah kiri.
Selanjutnya siap untuk melaksanakan perintah yang telah diberikan.

2) Turun Ranpur.

a) Danru memberikan aba-aba “Regu turun kendaraan“ dan anggota


Regu mengulangi aba-aba “Regu turun kendaraan`”;

b) Tim-A berada di sebelah kanan. Setelah dekat pintu, senjata


dikunci dan dipegang tangan kiri pada perimbangannya, tangan kanan
memegang pegangan di atas pintu, kaki kiri melangkah menginjak tangga,
senjata dibawa keluar, kaki kanan melangkah keluar dan menginjak tangga,
tangan kanan dilepas, depan senjata kemudian loncat, tiarap, berguling
10

menjauhi Ranpur ke kanan dan ke kiri, merayap menuju ke kedudukan yang


diperintahkan sesuai dengan formasi. Loncat lurus ke depan, nomor genap
berguling ke kanan dan nomor ganjil berguling ke kiri. Siap melaksanakan
tugas selanjutnya; dan

c) Tim-B berada di sebelah kiri. Setelah dekat pintu, senjata dikunci


dan dipegang tangan kanan pada perimbangannya, tangan kiri memegang
pegangan di atas pintu, kaki kanan melangkah menginjak tangga, senjata
dibawa keluar, kaki kiri melangkah keluar dan menginjak tangga, tangan kiri
dilepas, depan senjata kemudian loncat, tiarap, berguling menjauhi Ranpur
ke kanan dan ke kiri, merayap menuju ke kedudukan yang diperintahkan
sesuai dengan formasi, loncat lurus ke depan, nomor genap berguling ke
kanan dan nomor ganjil berguling ke kiri. Nomor 6 turun dari belakang
sesuai teknik turun dari kiri Ranpur. Siap melaksanakan tugas selanjutnya.

e. Pelaksanaan Naik Turun Awak Ranpur Panser VAB.

1) Naik Ranpur.

a) Danru memberikan aba-aba “Regu naik kendaraan“ dan anggota


Regu mengulangi aba-aba “Regu naik kendaraan”;

b) Tim-A berada di sebelah kanan. Depan senjata bergerak


mendekati pintu belakang Ranpur. Didekat pintu senjata dipegang tangan
kiri pada perimbangan, laras menghadap kedalam, tangan kanan
memegang pegangan di atas pintu kanan, kaki kiri menginjak tangga naik
dan menempelkan senjata di samping paha, badan diangkat, kaki kanan
melangkah kedalam Ranpur diikuti kaki kiri melangkah ke dalam Ranpur
bersamaan dengan itu tangan kanan dilepas. Apabila akan menembak,
berdiri, balik kanan, buka lubang penembakan dan masukkan laras ke
lubang penembakan siap untuk menembak; dan

c) Tim-B berada di sebelah kiri. Depan senjata bergerak mendekati


pintu belakang Ranpur. Didekat pintu senjata dipegang tangan kanan pada
perimbangannya, laras menghadap ke dalam Ranpur, tangan kiri
memegang pegangan di atas pintu kiri, kaki kanan menginjak tangga naik
dan menempelkan senjata di samping paha. Badan diangkat, kaki kiri
melangkah masuk kedalam Ranpur diikuti kaki kanan melangkah kedalam
Ranpur, bersamaan dengan itu tangan kiri dilepas selanjutnya masuk
kedalam Ranpur, bergeser ke tempat duduk yang ditentukan. Apabila akan
menembak dari dalam Ranpur berdiri, balik kanan, buka lubang
penembakan masukkan laras ke lubang penembakan siap untuk
menembak.

2) Turun Ranpur.

a) Danru memberikan aba-aba “Regu turun kendaraan“ dan anggota


Regu mengulangi aba-aba “Regu turun kendaraan”;

b) Tim-A berada di sebelah kanan. Buka pintu belakang, pegangan


dikaitkan diatas pintu, senjata dikunci dan dipegang tangan kanan pada
perimbangannya, laras menghadap keluar Ranpur. Tangan kiri memegang
pegangan di atas pintu, kaki kiri melangkah, menginjak tangga disusul kaki
kanan melangkah menginjak tangga keluar, tangan kiri melepaskan
pegangan pintu, depan senjata, loncat dan mendarat dengan bertumpu
pada dua kaki, tiarap, berguling ke kiri, merayap menuju kedudukan sesuai
formasi yang diperintahkan, setiap loncatan sejauh mungkin sehingga
11

anggota berikutnya tidak terhambat oleh anggota yang sedang meloncat,


seluruh gerakan dilakukan dengan cepat; dan

c) Tim B berada di sebelah kiri. Buka pintu belakang, pegangan


dikaitkan di atas pintu, senjata dikunci dan dipegang tangan kiri pada
perimbangannya, laras menghadap ke luar Ranpur, tangan kanan
memegang pegangan di atas pintu Ranpur, kaki kanan melangkah keluar
menginjak tangga disusul kaki kiri melangkah menginjak tangga keluar,
tangan kanan dilepas dari pegangan pintu depan senjata, loncat dan
mendarat bertumpu pada dua kaki. tiarap, berguling kekanan, merayap
menuju kedudukan pada formasi yang diperintahkan, setiap loncatan sejauh
mungkin, sehingga anggota berikutnya tidak terhambat oleh anggota yang
sedang meloncat. Seluruh gerakan dilakukan dalam waktu yang sangat
cepat.

5. Formasi Regu Kavaleri diluar Ranpur. Formasi di luar Ranpur digunakan


apabila Regu Kavaleri akan melaksanakan kegiatan pengamanan gangguan teknis Ranpur dan
pembersihan sasaran. Formasi Regu Kavaleri di luar Ranpur ada 10 (sepuluh) macam, jarak antar
perorangan pada setiap bentuk formasi untuk medan tertutup antara 5-10 meter dan untuk medan
terbuka antara 10-20 meter. Formasi yang dibentuk hendaknya memegang teguh pada tujuan
formasi yaitu memudahkan pimpinan dan pengendalian, menjamin keamanan dan kerja sama,
menjamin kesiapan tempur, memiliki daya tembak yang cukup, mengurangi jumlah korban serta
memiliki kekenyalan dalam arti dapat dengan mudah dan cepat mengadakan perubahan dari satu
formasi ke formasi lainnya sesuai kebutuhan.

a. Aba-aba yang digunakan untuk pembentukan formasi.

DANRU ANGGOTA REGU


- Regu siap aksi - Regu siap aksi
- Arah depan - Arah depan
- Berbanjar kanan kendaraan - Berbanjar kanan kendaraan
(Sesuai formasi yang akan dibentuk)
DANRU PENGEMUDI
- Pengemudi henti - Pengemudi henti
DANRU ANGGOTA REGU
- Regu turun - Regu turun

b. Macam-Macam Formasi Regu Kavaleri Di Luar Ranpur.

1) Formasi Berbanjar Kanan Kendaraan. Digunakan untuk


bergerak lambat, medan tertutup, lambung kiri Ranpur tersandar oleh pasukan
kawan atau medan, pengawasan dan keamanan Ranpur maksimal ke arah
lambung kanan, melalui defile di kanan jalan. Adapun pelaksanaannya sebagai
berikut :

a) Danru memberikan aba-aba “Berbanjar kanan kendaraan” seluruh


anggota Regu mengulangi “Berbanjar kanan kendaraan“,

b) Anggota Regu Kavaleri keluar dari Ranpur secara bergiliran, dimulai


dari jabatan No 5 dan 2 loncat dari kendaraan selanjutnya berguling
(disesuaikan dengan kondisi taktis dan medan) bergerak menuju tempat
yang ditentukan, diikuti jabatan No 6 dan 3 dilanjutkan jabatan No 7 dan 4
kemudian No 8 dan No 1, sedangkan yang tetap berada di atas Ranpur No
9 dan No 10. Kedudukan jabatan No 4 berada sejajar di samping depan
kanan kendaraan dan jabatan No 5 disamping kanan belakang
kendaraan; dan
12

c) Formasi berbanjar kanan kendaraan digunakan untuk bergerak


lambat, medan tertutup, lambung kiri Ranpur tersandar oleh pasukan kawan
atau medan, pengawasan dan keamanan Ranpur maksimal ke arah
lambung kanan, melalui defile di kanan jalan.

Gambar-6 Formasi berbanjar kanan kendaraan Regu Kavaleri di luar Ranpur.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

2) Formasi Berbanjar Kiri Kendaraan. Digunakan untuk bergerak lambat,


medan tertutup, lambung kanan Ranpur tersandar oleh pasukan kawan atau
medan, pengawasan dan keamanan Ranpur maksimal ke arah lambung kiri dan
melalui defile di kiri jalan. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut :

a) Danru memberikan aba-aba “Berbanjar kiri kendaraan“ seluruh


anggota Regu mengulangi “Berbanjar kiri kendaraan“; dan

b) Anggota No 5 dan 2 loncat dari kendaraan selanjutnya berguling


(disesuaikan dengan kondisi taktis dan medan) bergerak menuju tempat
yang ditentukan, diikuti jabatan No 6 dan 3 dilanjutkan jabatan No 7 dan 4,
No 8 keluar paling akhir bersama jabatan No 1, sedangkan yang tetap
berada di atas Ranpur No 9 dan No 10. Kedudukan jabatan No 8 berada
13

sejajar di samping kiri depan kendaraan dan jabatan No 1 disamping kiri


belakang kendaraan.

Gambar-7 Formasi berbanjar kiri kendaraan Regu Kavaleri di luar Ranpur.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

3) Formasi Berbanjar Kanan Kiri Kendaraan. Digunakan untuk bergerak


melalui jalan yang sempit dan medan tertutup, Ranpur tidak dapat berjalan cepat,
menghendaki pengawasan ke kiri dan ke kanan maksimal, melalui daerah
bangunan dan melalui defile di kanan kiri jalan. Adapun pelaksanaannya sebagai
berikut :

a) Danru memberikan aba aba “Berbanjar kanan kiri kendaraan“,


seluruh anggota Regu mengulangi “Berbanjar kanan kiri kendaraan“;

b) Anggota Regu Kavaleri keluar dari Ranpur secara bergiliran dengan


sikap depan senjata, dimulai dari jabatan No 5 dan 2 loncat dari kendaraan
selanjutnya berguling (disesuaikan dengan kondisi taktis dan medan)
14

bergerak menuju tempat yang ditentukan, diikuti jabatan No 6 dan 3


dilanjutkan jabatan No 7 dan 4, No 8 keluar paling akhir bersama jabatan
No 1, sedangkan yang berada diatas Ranpur No 9 dan No 10;

c) Kedudukan jabatan No 6 berada sejajar di samping kiri depan


kendaraan dan jabatan No 5 di paling depan kiri kendaraan, jabatan No 7
berada sejajar di samping kiri belakang kendaraan dan jabatan No 8 berada
sejajar di samping kiri paling belakang kendaraan; dan

d) Sedangkan jabatan No 2 sejajar di depan kanan kendaraan, jabatan


No 1 berada di samping kanan paling depan kendaraan dan jabatan No 3
sejajar di samping kanan belakang kendaraan dan No 4 berada sejajar di
samping kanan paling belakang kendaraan.

Gambar-8 Formasi berbanjar kanan kiri kendaraan Regu Kavaleri di luar Ranpur.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

4) Formasi Bersyaf Kanan Depan Kendaraan. Digunakan untuk


melaksanakan pembersihan sasaran yang telah dihancurkan dengan sasaran
kanan depan Ranpur. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut :

a) Danru memberikan aba-aba “Bersyaf kanan depan kendaraan“,


seluruh anggota Regu mengulangi “Bersyaf kanan depan kendaraan“;

b) Anggota Regu Kavaleri keluar dari Ranpur secara bergiliran dengan


sikap depan senjata, dimulai dari jabatan No 5 dan 2 loncat dari kendaraan
selanjutnya berguling (disesuaikan dengan kondisi taktis dan medan)
bergerak menuju tempat yang ditentukan, diikuti jabatan No 6 dan 3
dilanjutkan jabatan No 7 dan 4, No 8 keluar paling akhir bersama jabatan
No 1, yang tinggal di atas Ranpur No 9 dan No 10; dan

c) Susunan kedudukan jabatan dimulai No 4 berada sejajar di samping


kanan depan kendaraan dan berturut turut di sebelah kanannya jabatan No
3, 2, 1, 8, 7, 6 dan 5.
15

Gambar-9 Formasi bersyaf kanan depan kendaraan Regu Kavaleri di luar Ranpur.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

5) Formasi Bersyaf Kiri Depan Kendaraan. Digunakan untuk melaksanakan


pembersihan sasaran yang telah dihancurkan letaknya di kiri depan Ranpur.
Adapun pelaksanaannya sebagai berikut :

a) Danru memberikan aba-aba “Bersyaf kiri depan kendaraan“, seluruh


anggota Regu mengulangi “Bersyaf kiri depan kendaraan“;

b) Anggota Regu Kavaleri keluar dari Ranpur secara bergiliran dengan


sikap depan senjata, dimulai dari jabatan No 5 dan No 2 loncat dari
kendaraan selanjutnya berguling (disesuaikan dengan kondisi taktis dan
medan) bergerak menuju tempat yang ditentukan, diikuti jabatan No 6 dan
16

No 3 dilanjutkan jabatan No 7 dan No 4, No 8 keluar paling akhir bersama


No 1, yang tinggal diatas Ranpur jabatan No 9 dan No 10; dan

c) Susunan kedudukan jabatan dimulai No 5 berada sejajar di samping


kiri depan kendaraan dan berturut turut di sebelah kirinya jabatan No 6, 7, 8,
, 1, 2, 3 dan No 4.

Gambar-10 Formasi bersyaf kiri depan kendaraan Regu Kavaleri di luar Ranpur.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.
17

6) Formasi Bersyaf Depan Kendaraan. Digunakan untuk melaksanakan


pembersihan sasaran yang telah dihancurkan. Adapun pelaksanaannya sebagai
berikut :

a) Danru memberikan aba-aba “Bersyaf depan kendaraan“, seluruh


anggota Regu mengulangi “Bersyaf depan kendaraan“;

b) Anggota Regu Kavaleri keluar dari Ranpur secara bergiliran dengan


sikap depan senjata, dimulai dari jabatan No 5 dan 2 loncat dari kendaraan
selanjutnya berguling (disesuaikan dengan kondisi taktis dan medan)
bergerak menuju tempat yang ditentukan, diikuti jabatan No 6 dan 3
dilanjutkan jabatan No 7 dan 4, No 8 keluar paling akhir bersama No 1,
yang tinggal di atas Ranpur Jabatan No 9 dan No 10; dan

c) Susunan kedudukan di kiri depan kendaraan dimulai Jab No 8


bersyaf berturut-turut ke kiri jabatan No 7, 6, 5 dan di sebelah kanan depan
kendaraan berturut-turut ke kanan jabatan 1, 2, 3 dan 4.

Gambar-11 Formasi bersyaf depan kendaraan Regu Kavaleri di luar Ranpur.


18

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

7) Formasi Paruh Lembing/Pasak. Digunakan untuk pembersihan sasaran


dengan medan kanan kiri tidak dapat dilewati Ranpur dan pengawasan ke depan
serta lambung kanan kiri maksimal. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut :

a) Danru memberikan aba-aba “Paruh lembing/pasak“, seluruh anggota


Regu mengulangi “Paruh lembing/pasak“;

b) Anggota Regu Kavaleri keluar dari Ranpur secara bergiliran dengan


sikap depan senjata, dimulai dari jabatan No 5 dan 2 loncat dari kendaraan
selanjutnya berguling (disesuaikan dengan kondisi taktis dan medan)
bergerak menuju tempat yang ditentukan, diikuti jabatan No 6 dan 3
dilanjutkan jabatan No 7 dan 4, No 8 keluar paling akhir bersama dengan
jabatan No 1, yang tinggal diatas Ranpur jabatan No 9 dan No 10;

c) Susunan kedudukan membentuk huruf V di kanan dan kiri


kendaraan, di sebelah kanan kendaraan berturut-turut dari depan ke
belakang menyerong ke kanan jabatan No 1 , 2, 3 dan 4; dan

d) Selanjutnya di sebelah kiri kendaraan menyerong ke kiri dimulai


jabatan No 8 berturut-turut ke belakang jabatan No 7, 6 dan 5.

Gambar-12 Formasi paruh lembing/pasak Regu Kavaleri di luar Ranpur.


19

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

8) Formasi Belah Ketupat. Digunakan untuk pengamanan keliling Ranpur,


melewati medan semi terbuka dengan kedudukan lawan yang belum diketahui.
Adapun pelaksanaannya sebagai berikut :

a) Danru memberikan aba-aba “Belah ketupat“, seluruh anggota Regu


mengulangi “Belah ketupat“;

b) Anggota Regu Kavaleri keluar dari Ranpur secara bergiliran dengan


sikap depan senjata, dimulai dari jabatan No 5 dan 2 loncat dari kendaraan
selanjutnya berguling (disesuaikan dengan kondisi taktis dan medan)
bergerak menuju tempat yang ditentukan, diikuti jabatan No 6 dan 3
dilanjutkan jabatan No 7 dan 4, No 8 keluar paling akhir bersama jabatan
No 1, yang tinggal di atas Ranpur No 9 dan No 10;

c) Susunan kedudukan membentuk belah ketupat, kendaraan di


tengah, di sebelah kanan kendaraan berturut-turut dari depan ke belakang
jabatan No 1, 2, 3 dan 4; dan

d) Selanjutnya di sebelah kiri kendaraan dimulai jabatan No 8 berturut-


turut ke belakang jabatan No 7, 6 dan 5.

Gambar-13 Formasi belah ketupat Regu Kavaleri di luar Ranpur.


20

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

9) Formasi Serong Kanan. Digunakan untuk pengawasan bagian depan dan


lambung sebelah kanan serta medan tidak memungkinkan menggunakan formasi
bersyaf. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut :
21

a) Danru memberikan aba-aba “Serong kanan“, seluruh anggota Regu


mengulangi “Serong kanan“;

b) Anggota Regu Kavaleri keluar dari Ranpur secara bergiliran dengan


sikap depan senjata, dimulai dari jabatan No 5 dan 2 loncat dari kendaraan
selanjutnya berguling (disesuaikan dengan kondisi taktis dan medan)
bergerak menuju tempat yang ditentukan, diikuti jabatan No 6 dan 3
dilanjutkan jabatan No 7 dan 4 No 8 keluar paling akhir bersama jabatan No
1, yang tinggal di atas Ranpur jabatan No 9 dan No 10;

c) Susunan kedudukan membentuk serong kanan kendaraan di


sebelah kanan belakang kendaraan berturut- turut jabatan No 1, 2, 3 dan 4;
dan

d) Selanjutnya di sebelah kiri depan kendaraan membentuk serong


kanan dimulai jabatan No 8 berturut-turut ke depan kiri menyerong jabatan
No 7, 6 dan 5.

Gambar-14 Formasi serong kanan Regu Kavaleri di luar Ranpur.


22

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

10) Formasi Serong Kiri. Digunakan untuk pengawasan bagian depan dan
lambung sebelah kiri serta medan tidak memungkinkan menggunakan formasi
bersyaf. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut :

a) Danru memberikan aba-aba “Serong kiri“, seluruh anggota Regu


mengulangi “Serong kiri“;

b) Anggota Regu Kavaleri keluar dari Ranpur secara bergiliran dengan


sikap depan senjata, dimulai dari jabatan No 5 dan 2 loncat dari kendaraan
selanjutnya berguling (disesuaikan dengan kondisi taktis dan medan)
bergerak menuju tempat yang ditentukan, diikuti jabatan No 6 dan 3
dilanjutkan jabatan No 7 dan 4, No 8 keluar paling akhir bersama jabatan
No 1, yang tinggal di atas Ranpur Jabatan No 9 dan No 10;

c) Susunan kedudukan membentuk serong kiri kendaraan di sebelah


kiri belakang kendaraan berturut-turut jabatan No 8, 7, 6, dan 5; dan

d) Selanjutnya di sebelah kanan depan kendaraan membentuk serong


kiri jabatan No 1 berturut-turut ke depan kanan menyerong jabatan No 2, 3
dan 4.

Gambar-15 Formasi serong kiri Regu Kavaleri di luar Ranpur.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
23

3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.


4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

c. Formasi Dasar Tonkavser / Tonkavtank dan Formasi dengan Rukav di luar


Ranpur.

1) Formasi Berbanjar Kanan Kendaraan.

Gambar-16 Formasi berbanjar kanan kendaraan Panser.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

Gambar-17 Formasi berbanjar kanan kendaraan Tank.


24

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

2) Formasi Berbanjar Kiri Kendaraan.

Gambar-18 Formasi berbanjar kiri kendaraan Panser.


25

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

Gambar-19 Formasi berbanjar kiri kendaraan Tank.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

3) Formasi Berbanjar Kanan Kiri Kendaraan.


26

Gambar-20 Formasi berbanjar kanan kiri kendaraan Panser.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

Gambar-21 Formasi berbanjar kanan kiri kendaraan Tank.


27

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

4) Formasi Bersyaf Depan Kendaraan.

Gambar-22 Formasi bersyaf depan kendaraan Panser.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

Gambar-23 Formasi bersyaf depan kendaraan Tank.


28

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

5) Formasi Paruh Lembing/Pasak.

Gambar-24 Formasi paruh lembing/pasak Panser.


29

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

Gambar-24 Formasi paruh lembing/pasak Tank.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

6) Formasi Serong Kanan.

Gambar-25 Formasi serong kanan kendaraan Panser.


30

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

Gambar-26 Formasi serong kanan kendaraan Tank.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMB 12,7.
31

5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

7) Formasi Serong Kiri.

Gambar-27 Formasi serong kiri kendaraan Panser.

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMS/SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

Gambar-28 Formasi serong kiri kendaraan Tank.


32

Keterangan gambar :

1. Danru. 6. Tabak SO.


2. Tayanrad. 7. Tabak Pan.
3. Tabak Pan. 8. Tayan Ranpur.
4. Tayan Ranpur. 9. Tabak SMB 12,7.
5. Wadanru. 10. Tamudi Ranpur AP.

6. Teknik Mengatasi Rintangan. Mengatasi rintangan selama gerakan merupakan suatu


usaha kegiatan untuk menjamin keamanan dalam gerakan terhadap adanya rintangan yang
ditimbulkan oleh kegiatan musuh atau medan.

a. Teknik Pemeriksaan Medan Defile. Medan Defile adalah suatu bentuk medan di
kanan atau kiri jalan yang akan dilalui dan lebih tinggi dari jalan tersebut dari garis puncak
medan serta tidak bisa ditembaki oleh senjata SMB 12,7 lainnya pada saat Regu Kavaleri
berada di kaki/di bawah medan defile tersebut.

1) Dengan menurunkan Regu Kavaleri.

a) Apabila dalam suatu gerakan terdapat medan defile yang


mencurigakan, hentikan Ranpur pada posisi terlindung, selanjutnya adakan
penilaian taktis terhadap medan-medan kritik sekitar;

b) Danru memerintahkan Regu Kavaleri turun dari kendaraan dengan


formasi menyesuaikan medan, Danru memberikan aba-aba turun Ranpur :

DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI


- Regu siap pemeriksaan medan - Regu siap pemeriksaan medan
defile. defile.
(Sesuaikan dengan tugas yang
akan dilaksanakan)
- Arah depan. - Arah depan.
- Berbanjar kanan kiri kendaraan. - Berbanjar kanan kiri kendaraan.
(Formasi sesuai medan)
DANRU PENGEMUDI
- Pengemudi henti. - Pengemudi henti.
DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI
- Regu turun. - Regu turun.
33

c) Danru memerintahkan penembak senjata Ranpur mengarahkan


senjatanya ke medan-medan kritik terutama kemungkinan adanya
penembak sniper maupun SLT;

d) Danru diikuti Tayanrad melaksanakan PKT/PKM dan menentukan


CB;

e) Danru memanggil Wadanru melalui Tayanrad dan membagi tugas,


Tim-B memeriksa defile sebelah kiri, Tim-A memeriksa defile sebelah
kanan;

f) Tim-A dan Tim-B segera menduduki tepi dekat secara bergantian


dan saling melindungi, atas perintah Danru secara serentak Regu Kavaleri
bergerak melalui medan defile secara berturut-turut dengan bergerak
secara taktis sampai di tepi jauh; dan

g) Ranpur mengikuti gerakan dengan senjata Ranpur siap melindungi


Regu Kavaleri, di tepi jauh Regu Kavaleri naik Ranpur dan melanjutkan
gerakan.

Gambar-29 Regu Kavaleri melaksanakan pemeriksaan medan defile.

5
6
7
8

Tim-B 5
1
6
7 2
8 3
4

1
2
3
4
Tim-A

2) Tanpa Menurunkan Regu Kavaleri.

a) Apabila menghadapi medan defile adakan pengintaian untuk


mempelajari bentuk, tinggi dan panjangnya defile serta meninjau kondisi
medan berbelok-belok atau tertutup, hal ini sangat berpengaruh terhadap
gerakan Ranpur;

b) Danru mengadakan pengintaian terhadap tepi dekat untuk


mendapatkan penilaian taktis;

c) Bergerak cepat duduki tepi dekat defile, tempatkan Ranpur pada


kedudukan lindung tembak, adakan pengintaian sejauh-jauhnya terhadap
keadaan jalan, lorong defile dan situasi kanan kiri jalan dan menentukan
kedudukan Ranpur berikutnya; dan

d) Kemudian segera bergerak cepat ke kedudukan Ranpur yang telah


ditentukan, pada saat mengintai di tepi dekat dan seterusnya dilakukan
34

dengan gerakan loncat urut atau loncat ganti dilaksanakan sampai dengan
tepi jauh medan defile serta tidak perlu berhenti di tepi jauh;

b. Teknik Pemeriksaan Sudut Mati/Tikungan Tertutup. Sudut Mati adalah


tikungan tajam tertutup yang tidak mungkin terintai dari kedudukan berhenti.

1) Danru menghentikan Ranpur pada kedudukan terlindung, selanjutnya


memerintahkan Regu Kavaleri turun Ranpur dengan membentuk formasi sesuai
keadaan medan, Danru memberikan aba-aba turun Ranpur :

DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI


- Regu siap pemeriksaan sudut mati. - Regu siap pemeriksaan sudut mati.
(Sesuaikan dengan tugas yang akan
dilaksanakan)
- Arah depan. - Arah depan.
- Berbanjar kanan kiri kendaraan. - Berbanjar kanan kiri kendaraan.
(Formasi sesuai medan)
DANRU PENGEMUDI
- Pengemudi henti. - Pengemudi henti.
DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI
- Regu turun. - Regu turun.

2) Danru memerintahkan penembak senjata Ranpur mengarahkan senjatanya


ke medan-medan kritik;

3) Danru diikuti Tayanrad melaksanakan PKT/PKM dan menentukan CB;

4) Danru memerintahkan Tayanrad memanggil Wadanru, Danru membagi


tugas, Tim-A sebagai pemeriksa sudut sebelah kanan, Tim-B sebagai pemeriksa
sudut sebelah kiri;

5) Regu Kavaleri segera menduduki tepi dekat secara bergantian dan saling
melindungi, atas perintah Danru salah satu Tim segera menduduki punggung
jalan/sudut yang lebih tinggi terlebih dahulu, tim berikutnya segera merapat di
tikungan bagian dalam/sudut yang lebih rendah;

6) Demikian seterusnya dilaksanakan dengan teknik berloncatan dan saling


melindungi sampai dengan tepi jauh;

7) Ranpur mengikuti gerakan dari belakang, penembak senjata Ranpur


melindungi dari atas Ranpur; dan

8) Di tepi jauh Regu Kavaleri naik Ranpur dan melanjutkan gerakan.

Gambar-31 Regu Kavaleri melaksanakan pemeriksaan sudut mati/ tikungan tertutup.

5 5
6
8 7 6
7
5 8
Tim-B 6
7
8
4 3 2 1
1
1 2
2
3 3
4 4

Tim-A
35

c. Teknik Pemeriksaan Kampung/Daerah Bangunan/Kota. Daerah


Bangunan/Kampung adalah bentuk medan buatan (gedung-gedung) atau perkampungan
yang membatasi lapangan tinjau maupun lapangan tembak, pada saat kita berada di jalan
daerah tersebut.

1) Dengan Menurunkan Regu Kavaleri.

a) Danru menghentikan Ranpur pada kedudukan terlindung, Danru


memerintahkan Regu Kavaleri turun Ranpur dengan formasi sesuai
keadaan medan :

DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI


- Regu siap pemeriksaan kampung. - Regu siap pemeriksaan kampung.
(Sesuaikan dengan tugas yang
akan dilaksanakan)
- Arah depan. - Arah depan.
- Berbanjar kanan kiri kendaraan. - Berbanjar kanan kiri kendaraan.
(Formasi sesuai medan)
DANRU PENGEMUDI
- Pengemudi henti. - Pengemudi henti.
DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI
- Regu turun. - Regu turun.

b) Wadanru memerintahkan penembak senjata Ranpur mengarahkan


senjatanya ke medan-medan kritik;

c) Danru diikuti Tayanrad melaksanakan PKT/PKM dan menentukan


CB;

d) Panggil Wadanru melalui Tayanrad dan Danru membagi tugas, Tim-


B memeriksa kampung sebelah kiri dan Tim-A memeriksa kampung sebelah
kanan;

e) Tim-A dan Tim-B segera menduduki tepi dekat kampung secara


bergantian dan saling melindungi;

f) Atas perintah Danru, secara serentak Regu Kavaleri segera


bergerak melintasi perkampungan dengan teknik gerakan taktis dan saling
melindungi sampai dengan tepi jauh;

g) Bila ada gedung yang dicurigai sebagai tempat musuh maka


melaksanakan pembersihan, selanjutnya Ranpur mengikuti gerakan,
penembak senjata Ranpur melindungi dari atas Ranpur terutama
kemungkinan arah tembakan sniper; dan

h) Di tepi jauh Regu Kavaleri naik Ranpur dan melanjutkan gerakan.


36

Gambar-32 Regu Kavaleri melaksanakan pemeriksaan kampung/daerah bangunan/kota

8
Tim-B

Tepi jauh

Tepi dekat
Tim-A

2) Tanpa Menurunkan Regu Kavaleri.

a) Danru menghentikan Ranpur pada kedudukan terlindung;

b) Adakan pengintaian untuk mempelajari bentuk dan panjangnya


kampung, bila perlu adakan tembakan pancingan;

c) Segera duduki tepi dekat kampung serta tempatkan Ranpur pada


kedudukan lindung tembak ; dan
d) Adakan penilaian taktis dan segera bergerak menuju kedudukan
Ranpur yang telah ditentukan, selanjutnya bergerak dengan teknik loncat
urut dan loncat ganti melintasi kampung dan kegiatan tersebut
dilaksanakan sampai dengan tepi jauh kampung serta tidak perlu berhenti di
tepi jauh.

d. Teknik Pemeriksaan Jembatan. Jembatan adalah jembatan penyeberangan yang


cukup kritis bila dilalui, sedangkan kedalaman di bawah jembatan tidak memungkinkan
untuk dilalui dengan cara mengarung.

1) Hentikan Ranpur sedekat mungkin dengan jembatan dan terlindung dari


tembakan, selanjutnya adakan penilaian taktis terhadap medan-medan kritik sekitar
jembatan;

2) Turunkan Regu Kavaleri dengan formasi sesuai medan, Danru memberikan


aba-aba turun Ranpur :

DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI


- Regu siap pemeriksaan jembatan. - Regu siap pemeriksaan jembatan.
(Sesuaikan dengan tugas yang akan
dilaksanakan)
- Arah depan. - Arah depan.
- Berbanjar kanan kiri kendaraan. - Berbanjar kanan kiri kendaraan.
(Formasi sesuai medan)
DANRU PENGEMUDI
- Pengemudi henti. - Pengemudi henti.
DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI
- Regu turun. - Regu turun.
37

3) Danru memerintahkan penembak senjata Ranpur mengarahkan senjatanya


ke medan-medan kritik;

4) Danru diikuti Tayanrad melaksanakan PKT/PKM dan menentukan CB;

5) Panggil Wadanru melalui Tayanrad selanjutnya Danru membagi tugas, Tim-


B sebagai pengaman/pelindung dan Tim-A sebagai pemeriksa jembatan;

6) Tim-B dipimpin Wadanru segera menuju kedudukan yang telah ditentukan,


setelah siap beri tanda;

7) Tim-A sebagai pemeriksa dipimpin Danru mendekati jembatan dan


membagi tugas sebagai pemeriksa (periksa kondisi jembatan dan ada atau
tidaknya ranjau/bahan peledak pada kanan atas, kanan bawah, kiri atas dan kiri
bawah jembatan);

8) Atas perintah Danru, Tim-A segera menduduki tepi dekat jembatan dan
melaksanakan pemeriksaan sesuai pembagian tugas masing-masing, sampai di
tepi jauh jembatan, anggota yang melaksanakan pemeriksaan melaporkan kepada
Danru tentang hasil pemeriksaannya, selanjutnya menduduki tepi jauh untuk
melaksanakan pengamanan;

9) Danru memberi tanda visual kepada Wadanru segera menduduki tepi jauh
dengan melintasi jembatan dan

10) Tim-B segera bergerak melintasi jembatan menduduki tepi jauh selanjutnya
Danru melaporkan kepada Danton bahwa kondisi jembatan aman, setelah Peleton
melintasi jembatan dan Ranpur AP mendekat, Tim pendukung naik kendaraan
melanjutkan gerakan.

Gambar-33 Regu Kavaleri melaksanakan pemeriksaan jembatan

5
Tim-B 6
7
8

1
Tim-A23
4

e. Teknik Pemeriksaan Lapangan Ranjau. Dril pemeriksaan lapangan ranjau


dilakukan bukan untuk mengatasi atau menjinakkan ranjau tetapi dilakukan dengan
maksud untuk membuat lorong pelintasan di lapangan ranjau agar Ranpur dapat
bergerak/melintasi lapangan ranjau tanpa harus terkena ranjau.

1) Hentikan Ranpur pada kedudukan terlindung;

2) Turunkan Regu Kavaleri dengan formasi sesuai medan, Danru memberikan


aba-aba turun Ranpur :
38

DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI


- Regu siap pemeriksaan lapangan - Regu siap pemeriksaan lapangan
ranjau. ranjau.
(Sesuaikan dengan tugas yang akan
dilaksanakan)
- Arah depan. - Arah depan.
- Berbanjar kanan kiri kendaraan. - Berbanjar kanan kiri kendaraan.
(Formasi sesuai medan)
DANRU PENGEMUDI
- Pengemudi henti. - Pengemudi henti.
DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI
- Regu turun. - Regu turun.

3) Danru memerintahkan penembak senjata Ranpur mengarahkan senjatanya


ke medan-medan kritik;

4) Danru melaksanakan PKT/PKM pada kedudukan yang terlindung dan


menentukan CB;

5) Panggil Wadanru melalui Tayanrad dan Danru membagi tugas, Tim-B


sebagai pengaman/pelindung dan Tim-A sebagai pemeriksa lapangan ranjau;

6) Wadanru segera membawa Tim-B menuju kedudukan yang telah


ditentukan, bila sudah siap beri tanda;

7) Danru menunjuk 2 orang anggota sebagai pemeriksa lapangan ranjau


(Tabak Pan dan Tayan Ranpur);

8) Anggota yang ditunjuk menanggalkan semua alat perlengkapannya yang


berlogam dan disimpan di dalam Ranpur;

9) Siapkan alat tusuk dari kayu, tali dan bendera serta lengan baju
digulung/dilipat;

10) Pemeriksa pertama segera mengambil posisi tiarap dan pegang alat tusuk
seperti memegang pensil, tusuk tanah perlahan-lahan setiap 5 cm dengan sudut
45o;

11) Jarak antara pemeriksa yang satu dengan pemeriksa lainnya + 10 meter;

12) hentikan tusukan bila terasa menyentuh benda keras kemudian bersihkan
dan gali tanah di sekitar benda tersebut pelan-pelan, setelah benda tadi terlihat
jelas jenis ranjaunya, segera laporan, beri tanda ranjau yang ditemukan dengan
sebuah patok;

13) Setelah selesai Tim-A menduduki tepi jauh diikuti Tim-B mengamankan tepi
jauh lapangan ranjau; dan

14) Ranpur maju melalui lorong yang telah diperiksa dengan dituntun oleh
Danru, naik Ranpur atas perintah.
39

Gambar-34 Regu Kavaleri melaksanakan pemeriksaan lapangan ranjau

5
6
7
8
Tim-B 5
6
7
1
8 2
3
4

1
2
3
Tim-A 4

f. Teknik Penyeberangan Sungai. Tempat penyeberangan adalah tempat dimana


arus sungai memungkinkan untuk Ranpur dan Regu Kavaleri dapat menyeberang baik
dengan berjalan kaki atau menggunakan Ranpur.

1) Hentikan Ranpur pada posisi terlindung;

2) Turunkan Regu Kavaleri dengan formasi sesuai medan, Danru memberikan


aba-aba turun Ranpur :

DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI


- Regu siap penyeberangan sungai. - Regu siap penyeberangan sungai.
(Sesuaikan dengan tugas yang akan
dilaksanakan)
- Arah depan. - Arah depan.
- Berbanjar kanan kiri kendaraan. - Berbanjar kanan kiri kendaraan.
(Formasi sesuai medan)
DANRU PENGEMUDI
- Pengemudi henti. - Pengemudi henti.
DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI
- Regu turun. - Regu turun.

3) Danru memerintahkan penembak senjata Ranpur mengarahkan senjatanya


ke medan-medan kritik;

4) Danru diikuti Tayanrad melaksanakan PKT/PKM dan menentukan CB;

5) Panggil Wadanru melalui Tayanrad selanjutnya Danru membagi tugas, Tim-


B sebagai pengaman/pelindung dan Tim-A memeriksa tempat penyeberangan;

6) Wadanru segera membawa Tim-B menuju kedudukan yang telah


ditentukan, bila sudah siap beri tanda;

7) Atas perintah Danru, Tim-A segera menduduki tepi dekat tempat


penyeberangan dan memasang patok tanda kelebaran di tepi dekat selanjutnya,
Tim-A melaksanakan pemeriksaan sambil membawa 2 buah patok untuk dipasang
di tepi jauh dengan turun ke air berpegangan tangan, senjata disandang, patok
dibawa orang paling kiri dan orang paling kanan sampai dengan tepi jauh, pasang
patok-patok sebagai tanda kelebaran di tepi jauh;
40

8) Tim-A mengambil kedudukan di tepi jauh tempat penyeberangan, Danru


memberi tanda visual kepada Wadanru untuk menduduki tepi jauh;

9) Ranpur melintasi tempat penyeberangan dituntun Danru; dan

10) Naik Ranpur atas perintah Danru.

Gambar-35 Regu Kavaleri melaksanakan penyeberangan sungai

5
Tim-B 6
7
8

1
2
3
Tim-A
4

g. Teknik Melintasi Persimpangan Jalan.

1) Hentikan Ranpur pada posisi terlindung, turunkan Regu Kavaleri dengan


formasi sesuai medan;

2) Danru memberikan aba-aba turun Ranpur :

DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI


- Regu siap melintasi persimpangan - Regu siap melintasi persimpangan
jalan. jalan.
(Sesuaikan dengan tugas yang akan
dilaksanakan)
- Arah depan. - Arah depan.
- Berbanjar kanan kiri kendaraan. - Berbanjar kanan kiri kendaraan.
(Formasi sesuai medan)
DANRU PENGEMUDI
- Pengemudi henti. - Pengemudi henti.
DANRU ANGGOTA REGU KAVALERI
- Regu turun. - Regu turun.

3) Danru memerintahkan penembak senjata Ranpur mengarahkan senjatanya


ke medan-medan kritik;

4) Danru diikuti Tayanrad melaksanakan PKT/PKM;

5) Danru memerintahkan Tayanrad untuk memanggil Wadanru dan membagi


tugas, Tim-A memeriksa persimpangan dari sebelah kanan dan Tim-B memeriksa
persimpangan dari sebelah kiri;
41

6) Tim-A dan Tim-B segera menduduki tepi dekat secara bergantian dan saling
melindungi;

7) Atas perintah Danru, Tim-A dan Tim-B bergerak mendekati persimpangan


jalan secara bergantian dan saling melindungi, laksanakan
pengintaian/pengamatan sebelum melintasi persimpangan jalan dan medan-medan
yang menguasai persimpangan jalan;

8) Tim-A dan Tim-B segera menduduki tepi jauh, selama gerakan Ranpur
mengikuti dari belakang, penembak senjata Ranpur mengamankan dari atas
Ranpur; dan

9) Naik Ranpur atas perintah Danru.

Gambar-36 Regu Kavaleri melintasi persimpangan jalan

Tim-B

Tim-A

7. Teknik Mengatasi Hambatan. Dalam pengerahan Satuan Kavaleri pada suatu


operasi selain menghadapi berbagai rintangan, Satuan Kavaleri juga menghadapi hambatan
berupa musuh. Hal tersebut memerlukan suatu perencanaan dan persiapan yang matang untuk
dapat mengatasi hambatan tersebut sesuai kemampuan yang dimiliki.

a. Teknik Serbuan Terhadap Kelompok 2/3 Musuh.

1) Apabila jarak dan medan masih memungkinkan untuk diserbu maka Rukav
melaksanakan serbuan, apabila musuh melarikan diri tidak perlu dikejar, anggota
Rukav yang menyerbu segera kembali ke Ranpurnya dengan melaporkan
keterangan yang diperoleh; dan

2) Apabila jarak dan medan tidak memungkinkan dan masih dalam jarak capai
tembakan SMB maka musuh hanya ditembaki dengan SMB sambil berjalan dan
mengawasi gerakan musuh dan laporkan.

b. Teknik Serbuan Terhadap SMS Musuh.

1) Hentikan Ranpur, adakan pengintaian dari atas Ranpur dan yakinkan


bahwa musuh yang menembaki Rukav dengan SMS kekuatannya tidak lebih dari 1
Regu Infanteri;

2) Apabila telah yakin tentang kekuatan musuh dan memungkinkan untuk


diserbu maka sasaran tersebut diserbu dengan menggunakan Ranpur ke
sasaran/menggilas sasaran, apabila tidak mungkin bersama Ranpur maka
42

laksanakan serbuan dengan menurunkan Rukav sedekat mungkin ke


sasaran/merapat dengan menggunakan formasi bersyaf langsung mengadakan
serbuan;

3) Apabila ternyata kekuatan musuh lebih besar dari 1 Regu Infanteri maka
sasaran tidak perlu diserbu. Ditembaki dari kedudukan lindung tembak dengan
menggunakan senjata SMB dan senjata organik lainnya apabila masih dalam jarak
capai senjatanya, selanjutnya dapat dilintas elakan setelah menembakkan granat
asap;

4) Tindakan dan kegiatan Rukav dalam pelaksanaan serbuan dengan


menggilas sasaran; dan

a) Tindakan.

(1) Hentikan dan tempatkan Ranpur pada kedudukan terlindung;

(2) Segera balas dengan tembakan SMB bila letak SMS telah
diketahui;

(3) Apabila belum diketahui laksanakan PKT/PKM dan tentukan


CB; dan

(4) Bila kedudukan SMS sudah diketahui laksanakan serbuan


dengan menggunakan Ranpur ke sasaran/menggilas sasaran.

b) Kegiatan.

(1) Di dalam Ranpur Rukav pasang sangkur, turunkan Rukav


dengan formasi bersyaf di depan Ranpur dan bergerak di kanan / kiri
Ranpur;

(2) Gerakan dilaksanakan dengan cepat;

(3) Hancurkan musuh dengan tembakan di pundak/terbidik


dilanjutkan perkelahian sangkur; dan

(4) Setelah sasaran dihancurkan konsolidasi.

5) Tindakan dan kegiatan Rukav dalam pelaksanaan serbuan dengan


merapat ke sasaran.

a) Tindakan. Relatif sama dengan teknik menggilas sasaran.

b) Kegiatan.

(1) Setelah dekat dengan sasaran turunkan Rukav dengan


formasi sesuai medan;

(2) Manfaatkan perlindungan yang ada;

(3) Pasang sangkur, lempar granat dan laksanakan serbuan;

(4) Hancurkan musuh dengan tembakan di pundak/terbidik


dilanjutkan perkelahian sangkur; dan

(5) Setelah sasaran dihancurkan laksanakan konsolidasi.


43

c. Teknik Serbuan Terhadap SLT Musuh.

1) Kedudukan SLT musuh dapat diketahui apabila musuh telah menembakkan


SLT-nya, akan tetapi tidak mengenai Ranpur atau kita telah mendapatkan informasi
sebelumnya bahwa dimedan yang akan kita lalui musuh telah mengerahkan SLT-
nya. Perlu diperhatikan bahwa SLT biasanya dipasang secara kembar
(berdampingan) dengan tujuan apabila tembakan pertama gagal akan segera
disusul dengan tembakan kedua. SLT biasanya ditempatkan dilorong-lorong,
ditikungan atau disuatu kedudukan yang mempunyai lapang tembak luas/terbuka
misalnya dari tepi jauh sawah, ladang atau medan-medan terbuka lainnya;

2) SLT merupakan senjata yang sangat membahayakan bagi Ranpur, untuk itu
maka setiap menghadapi SLT harus diadakan serbuan dengan Teknik
pelambungan oleh tim turun Ranpur tetapi tindakan yang harus segera diambil
sebelumnya adalah tempatkan Ranpur pada kedudukan lindung badan;

3) Untuk menempatkan Ranpur pada kedudukan yang demikian memang sulit


dalam keadaan berjalan, oleh karena itu apabila telah mendapatkan informasi
sebelumnya, maka usahakan untuk bergerak secara loncat ganti, apabila belum
diketahui sebelumya tentang SLT musuh sehingga kita terdadak oleh tembakan
SLT musuh maka apabila tidak kena segera bergerak cepat maju untuk mencari
tempat lindung badan, atau hentikan Ranpur dan segera mundur ke tempat lindung
badan;

4) Akan tetapi mengingat Teknik tembakan SLT yang biasanya ditempatkan


berpasangan maka gerakan mundur akan lebih menjamin keamanan Ranpurnya
khususnya terhadap tembakan kedua bila dibandingkan kalau Ranpur bergerak
maju; dan

5) Tindakan dan kegiatan Rukav dalam pelaksanaan serbuan dengan Teknik


pelambungan.

a) Tindakan.

(1) Hentikan dan tempatkan Ranpur pada kedudukan lindung


badan;

(2) Segera balas tembakan dengan menggunakan SMB bila


letak SLT sudah diketahui;

(3) Apabila belum diketahui, adakan pengintaian medan dan pilih


cara bertindak untuk mengatasi SLT; dan
(4) Turunkan Rukav jauh dari sasaran dengan formasi sesuai
medan.

b) Kegiatan.

(1) Danru melaksanakan PKT/PKM dari kedudukan terlindung;

(2) Panggil Wadanru dan beri tugas;

(3) Di bawah lindungan tembakan SMB Rukav melaksanakan


pelambungan melalui jalan pendekat yang terlindung sampai ke
jarak serbuan (JS);

(4) Di JS Rukav formasi bersyaf, pasang sangkur dan siap untuk


serbuan;
44

(5) Atas perintah Danru, tembakan SMB dialihkan / dihentikan;

(6) Apabila dibekali granat, Rukav lempar granat dan laksanakan


serbuan dengan tembakan di pundak/terbidik;

(7) Hancurkan setiap musuh yang terlihat dengan tembakan dan


perkelahian jarak dekat;

(8) Setelah musuh dihancurkan laksanakan konsolidasi; dan

(9) Apabila gerakan pelambungan diketahui musuh laksanakan


tembak gerak antar Tim sampai mencapai JS kemudian dilanjutkan
serbuan.

d. Teknik Serbuan Terhadap Pertahanan Musuh.

1) Teknik serbuan. Teknik serbuan terhadap pertahanan musuh dilaksanakan


apabila telah diketahui dengan pasti tentang kedudukan dan kekuatan musuh baik
dalam rangka tugas Peleton maupun dalam rangka pelaksanaan tugas pokok
Rukavnya;

2) Tugas Rukav. Dalam hubungan Peleton Tank maka serbuan yang


dilaksanakan oleh Rukav terbatas pada mengatasi hambatan gerakan Peleton
sebagaimana yang telah diuraikan dalam Teknik serbuan sebelumya, sedangkan
dalam serbuan oleh Peleton Tank maka Rukav hanya bertugas membersihkan
sasaran yang telah diserbu oleh Peleton. Dalam melaksanakan pembersihan agar
diusahakan tetap di atas Ranpur, apabila Rukav turun Ranpur bergerak di belakang
Tank-Tank kanon Peleton sambil melindungi Tank-Tank kanon terhadap
kemungkinan dinaiki oleh musuh;

3) Pelaksanaan Serbuan dengan Ranpur. Apabila dikehendaki dan sesuai


dengan kemampuan Rukav maka Rukav dapat melaksanakan serbuan pertahanan
musuh yang telah diketahui kekuatannya dan persenjataan musuh tidak dilengkapi
dengan SLT. Teknik serbuan yang dilaksanakan oleh Rukav untuk menyerang
sasaran yang demikian adalah :

a) Rukav beserta Ranpurnya masuk ke sasaran;

b) Ranpur menggilas lubang-lubang penembakan musuh;

c) Anggota Rukav menembaki musuh dari atas Ranpur; dan

d) Apabila elevasi minimum SMB tidak bisa menembaki musuh dari


dekat, maka penembak SMB menembak musuh yang melarikan diri atau
menembaki medan-medan kritik yang menguasai kedudukan pertahanan
musuh dan mengawasi kemungkinan serangan balas musuh serta segera
laporkan kepada Danran bila penembak SMB melihat kedatangan musuh
sambil menembak ke arah datangnya musuh.

4) Pelaksanaan Serbuan tanpa Ranpur. Apabila medan tidak memungkinkan


untuk membawa Ranpur masuk ke sasaran karena keadaan medan maka serbuan
dilaksanakan oleh Rukav dengan menggunakan Teknik tembakan dan gerakan,
dibantu tembakan SMB dan selanjutnya menyerbu ke sasaran dengan formasi
bersyaf.

8. Teknik Pembersihan Sasaran. Pembersihan sasaran dilaksanakan bertujuan untuk


meyakinkan bahwa sasaran telah dihancurkan, mencari korban dan mencari dokumen.
45

a. Regu Kavaleri Diturunkan Jauh Dari Sasaran.

1) Danru setelah menerima perintah pembersihan melaksanakan PKT/PKM


dari kedudukan terlindung;

2) Danru memanggil Wadanru melalui Tayanrad dan memberi tugas;

3) Di bawah lindungan tembakan senjata Ranpur AP, Regu Kavaleri


melaksanakan pelambungan melalui jalan pendekat yang terlindung sampai
mendekati sasaran;

4) Sampai di jarak serbuan, Danru memerintahkan Tabak SMB 12,7 untuk


mengalihkan tembakan, Regu Kavaleri pasang sangkur, lempar granat dan
melaksanakan pembersihan dengan tembakan terbidik, hancurkan setiap lawan
yang terlihat dengan tembakan dan perkelahian jarak dekat;

5) Setelah lawan dihancurkan laksanakan konsolidasi; dan

6) Naik Ranpur atas perintah Danru.

Gambar-37 Regu Kavaleri melaksanakan pembersihan sasaran dengan cara pelambungan


(diturunkan jauh dari sasaran)

SAS

b. Regu Kavaleri Diturunkan Dekat Sasaran.

1) Danru menghentikan dan menempatkan Ranpur pada kedudukan


terlindung;

2) Laksanakan PKT/PKM kemudian panggil Wadanru membagi tugas dan


merapat ke sasaran;

3) Turunkan Regu Kavaleri dengan formasi sesuai medan, laksanakan


gerakan dengan cepat menuju sasaran tanpa meninggalkan kewaspadaan;

4) Regu Kavaleri pasang sangkur, lempar granat dan laksanakan pembersihan


dengan tembakan terbidik;

5) Setelah sasaran dihancurkan, adakan konsolidasi, lapor Danton; dan

6) Naik Ranpur atas perintah Danru.


46

Gambar-38 Regu Kavaleri melaksanakan pembersihan sasaran diturunkan dekat sasaran

SAS
SAS
SAS

c. Regu Kavaleri Diturunkan Bersama Ranpur Menggilas Sasaran.

1) Dengan pertimbangan sasaran sudah ditembaki dengan senjata Ranpur,


rute ke sasaran terlindung dari tembakan lawan, medan memungkinkan Ranpur
untuk menggilas sasaran;

2) Regu Kavaleri diturunkan di tepi dekat sasaran;

3) Bergerak bersama-sama Ranpur, hancurkan sasaran dengan tembakan


terbidik/granat tangan dan perkelahian jarak dekat;

4) Setelah sasaran dikuasai laksanakan konsolidasi; dan

5) Naik Ranpur atas perintah.

Gambar-39 Regu Kavaleri melaksanakan pembersihan sasaran diturunkan bersama Ranpur


menggilas sasaran

SAS

9. Teknik Dalam Pertahanan. Dalam melaksanakan pertahanan Regu Kavaleri merupakan


bagian dari pertahanan Peleton. Adapun kegiatan di daerah pertahanan Regu Kavaleri bertindak
sebagai satuan pengamanan dari Peletonnya, sehingga kedudukannya disebar seluas sektor
Peletonnya. Setiap personel pada kedudukannya tetap melaksanakan kegiatan membuat lubang
perlindungan. Sektor tembakan tiap-tiap anggota Regu Kavaleri harus saling menutup sehingga
seluruh sektor Peleton tertutup. Ranpur ditempatkan pada kedudukan di belakang inti pertahanan
sedemikian rupa sehingga dapat memperbesar volume tembakan. Batas-batas sektor tembakan
47

tiap anggota Regu Kavaleri sedapat mungkin ditunjukkan dengan benda-benda medan. Tugas
pokok tiap anggota Regu Kavaleri mengatasi sektor tembakan masing-masing.

a. Teknik Masuk Kedudukan Pertahanan.

1) Masuk Kedudukan Pertahanan Secara Bersama-Sama.

a) Setelah menerima perintah dari Danton, Danru melaksanakan


langkah-langkah P-3;

b) Hentikan Ranpur di TP (Titik Pencar), turunkan Regu Kavaleri


formasi bersyaf depan kendaraan;
c) Danru menunjukkan kedudukan masing-masing anggota Regu
Kavaleri dari titik pencar;

d) Danru memerintahkan kepada anggota Regu Kavaleri untuk masuk


kedudukan secara serempak/bersama-sama;

e) Setelah masuk kedudukan pertahanan Danru mengecek anggota


Regu Kavaleri dan memberikan sektor tembakan;

f) Danru kembali ke Ranpur memberikan sektor tembakan kepada


penembak senjata Ranpur; dan

g) Kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan kedudukan pertahanan.

2) Masuk Kedudukan Secara Satu Persatu.

a) Setelah menerima perintah dari Danton, Danru melaksanakan


langkah-langkah P-3;

b) Di titik pencar Ranpur dihentikan kemudian Danru memerintahkan


Regu Kavaleri turun dari Ranpur bersyaf depan kendaraan;

c) Danru membagi sektor pertahanan kepada anggota Regu Kavaleri


dengan menuntun satu persatu anggota Regu Kavaleri menuju kedudukan
pertahanan sekaligus memberikan sektor tembakan;

d) Danru kembali ke Ranpur memberikan sektor tembakan penembak


senjata Ranpur; dan
e) Kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan kedudukan pertahanan.

b. Teknik Menyiapkan Kedudukan Pertahanan. Danru setelah menempatkan


anggota Regu Kavaleri dalam pertahanan selanjutnya menyiapkan kedudukan pertahanan.

1) Setiap anggota Regu Kavaleri kecuali awak Ranpur AP membuat lubang


perlindungan, memasang patok-patok pembatas sektor untuk tembakan malam
hari;

2) Membersihkan lapangan tinjau dan lapangan tembak;

3) Membuat lindung tinjau dan lindung tembak;

4) Menyamar kedudukan, untuk awak Ranpur menyamar Ranpur;

5) Membuat peta jarak/peta registrasi dan bagan tembakan Regu Kavaleri;

6) Memasang rintangan (barikade, balok-balok dan kawat berduri);


48

7) Memasang ranjau anti tank (AT) dan anti personel (AP);

8) Membuat parit-parit dan lubang-lubang untuk menghentikan gerak maju


Berba lawan dan menjebak personel musuh;

9) Memasang kawat sandungan dan Bobby Traps sebagai alat deteksi; dan

10) Membuat bagan perkuatan medan.

10. Teknik dalam Pemindahan ke Belakang. Pemindahan ke belakang (Pinkang)


merupakan gerakan untuk menjauhkan diri dari musuh baik dilakukan atas kehendak sendiri
maupun karena terpaksa oleh musuh. Regu Kavaleri melaksanakan pemindahan ke belakang
sebagai bagian dari Peleton.

a. Pemutusan Pertempuran (Tuspur).

1) Setelah ada perintah Danton untuk mundur maka Danru memimpin


anggotanya melaksanakan pemutusan pertempuran;

2) Penembak senjata Ranpur menembak ke arah musuh pada jarak capai


maksimum senjatanya;

3) Senjata perorangan menembak pada jarak efektif;

4) Setiap anggota Regu Kavaleri harus memperhatikan perintah-perintah dari


Danru;

5) Danru memerintahkan pengemudi segera hidupkan Ranpur;

6) Anggota Regu Kavaleri meninggalkan posisinya atas perintah Danru


dengan saling melindungi;

7) Dengan gerakan cepat Tim-A atau Tim-B segera mundur meninggalkan


posisi, Tim yang terlibat kontak ringan mundur terlebih dahulu dengan
memanfaatkan perlindungan yang ada, di kedudukan yang baru segera ambil
posisi dan buka tembakan;

8) Tim yang masih berada pada posisi pertahanan segera mundur dilindungi
oleh Tim yang telah mundur lebih dulu;

9) Gerakan tersebut terus dilaksanakan secara bergantian dan saling


melindungi antar Tim pada tiap kedudukan;

10) Gerakan meninggalkan posisi dilaksanakan secara diam-diam, selanjutnya


Regu Kavaleri masuk kendaraan;

11) Tembakan senjata Ranpur diperpadat untuk melindungi Regu Kavaleri naik
Ranpur; dan

12) Ranpur mundur ke titik berkumpul yang telah ditentukan.

b. Penghambatan/Aksi Hambat. Penghambatan dilakukan untuk menghambat


gerak maju musuh, Regu Kavaleri sebagai bagian dari peleton melaksanakan aksi hambat.

1) Setelah ada perintah dari Danton untuk mundur, Danru lapor bahwa Regu
Kavaleri akan melepaskan diri dari kontak untuk bergerak naik Ranpur menuju
posisi hambat berikutnya;
49

2) Danru minta perlindungan dengan bantuan tembakan dari Danton untuk


lebih menekan musuh;

3) Tim yang mundur pertama kali adalah Tim yang terlibat kontak paling
ringan, disusul oleh Tim yang terlibat berat, selanjutnya Regu Kavaleri melepaskan
diri dari kontak dengan musuh atas perintah Danru; dan

4) Setelah Regu Kavaleri melepaskan diri dari musuh, dengan cepat Regu
Kavaleri bergerak menuju ke posisi hambat berikutnya untuk melindungi gerakan
mundur pasukan, gerakan ini dilakukan secara bergantian sampai pada posisi
hambat akhir.

c. Pemunduran. Pemunduran dilakukan oleh pasukan atas kehendak sendiri untuk


menjauhkan diri dari musuh.

1) Danru setelah terima perintah selanjutnya mempelajari rute pemunduran


sampai titik berkumpul;

2) Danru memerintahkan Regu Kavaleri naik Ranpur;

3) Regu Kavaleri bersama Ranpur segera mundur menuju ke titik berkumpul


(TB) peleton; dan

4) Danru lapor kepada Danton.

11. Teknik dalam Pengamanan Obyek Vital. Regu Kavaleri melaksanakan pengamanan
obyek vital dalam hubungan Peleton atau bagian dari Peleton.

a. Sebelum Regu Kavaleri masuk/menduduki obyek vital terlebih dahulu Danru


beserta Tayanrad mengintai obyek vital, untuk melaksanakan PKT/PKM dan menentukan
cara bertindak (CB);

b. Danru memerintahkan Tayanrad untuk memanggil Wadanru;

c. Selanjutnya Wadanru beserta Tim-B ditugaskan untuk menduduki posisi yang telah
ditentukan oleh Danru sedangkan Danru menempatkan Tim-A di posisi depan untuk
meneliti/memeriksa orang-orang yang keluar masuk obyek vital;

d. Ranpur ditempatkan pada kedudukan tersembunyi/terlindung;

e. Atas perintah Danru setiap anggota menempati pos yang telah ditentukan yaitu
penempatan pos-pos pada jalan-jalan ke luar masuk atau tempat-tempat yang mudah
diterobos;

f. Mengintai dan mengawasi orang-orang yang berkeliaran di luar/di dalam obyek


vital;

g. Memeriksa orang-orang yang keluar masuk daerah obyek vital; dan

h. Menahan orang-orang yang mencurigakan yang masuk kedalam obyek vital dan
merampas senjata tajam/senjata api yang dapat membahayakan keamanan obyek vital.
50

TBK AWAK RANPUR KANON

12. Organisasi awak Ranpur Kanon.

a. Awak Ranpur Tank Scorpion.

1) Dan Ranpur.
2) Tabak Non.
3) Tamudi Ranpur.

b. Awak Ranpur Tank AMX-13/Non.

1) Dan Ranpur.
2) Tabak Non.
3) Tamudi Ranpur.

c. Awak Ranpur Tank MBT.

1) Dan Ranpur.
2) Tabak Non.
3) Tamudi Ranpur.
4) Ta Munisi (Loader)

d. Awak Ranpur Panser V-150/Non.

1) Dan Ranpur.
2) Tabak Non.
3) Tamudi Ranpur.
4) Tayanrad Ranpur.

e. Tugas dan tanggung jawab awak Ranpur Kanon.

1) Dan Ranpur. Danranpur atau komandan kendaraan tempur adalah pejabat


yang memimpin dan mengawaki Ranpur yang meliputi Danranpur, Baton, Danton,
Danki dan Danyon. Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

a) Mengendalikan awak Ranpur;

b) Melaksanakan langkah-langkah P3 (prosedur pimpinan pasukan) ;

c) Memimpin kegiatan taktis awak Ranpur;


d) Mengoperasikan sistem senjata, otomotif dan komunikasi yang
diawakinya;

e) Menjamin kesiapan operasional Ranpur meliputi : sistem senjata,


otomotif, komunikasi dan Alkap lainnya; dan

f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada komandan


atasannya.

2) Tabak Non.

a) Mengoperasionalkan senjata Ranpur baik senjata utama (kanon)


maupun senjata coaxial;

b) Mengatasi gangguan senjatanya;

c) Menjamin operasional sistem senjata Ranpur; dan


51

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Danranpur.

3) Tamudi Ranpur.

a) Mengemudikan Ranpur secara taktis sesuai perintah Danranpur;

b) Mengatasi gangguan pada sistem otomotif Ranpur;

c) Menjamin kesiapan sistem otomotif Ranpur; dan

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Danranpur.

4) Tayanrad Ranpur.

a) Melaksanakan tindakan persiapan dan pelayanan komunikasi taktis;

b) Menggunakan senjata perorangan dengan baik, serta mampu


mengatasi gangguan senjatanya;

c) Mengirim dan menerima berita sesuai prosedur komunikasi;

d) Melaksanakan tugas-tugas Tayanrad dalam rangka tindakan taktis


fungsi pengamanan;

e) Memelihara Alpal radio komunikasi;

f) Mengatasi gangguan radio komunikasi; dan

g) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Danranpur.

5) Ta Munisi (Loader).

a) Membantu Danran melayani permintaan munisi sesuai munisi yang


ditentukan oleh/Danran, mengoperasionalkan senjata PSU;

b) Mewakili Danranpur apabila Danranpur berhalangan;

c) Mengatasi gangguan yang berkenaan dengan munisi Ranpur, baik


munisi senjata kanon, munisi senjata coaxial, maupun munisi senjata PSU
sesuai kemampuan;

d) Menggunakan senjata perorangan dengan baik, serta mampu


mengatasi gangguan senjatanya; dan

e) Melaksanakan tindakan taktis sebagai fungsi pengamanan.

13. Kedudukan dalam Ranpur Kanon.

a. Kedudukan Dalam Ranpur Tank Scorpion.


52

Gambar-40 Kedudukan dalam Ranpur Tank Scorpion.

2 1

3
3

2 1

Keterangan gambar :

1. Danranpur.
2. Tabaknon.
3. Tamudiranpur.

b. Kedudukan dalam Ranpur Tank AMX-13/Non.

Gambar-41 Kedudukan dalam Ranpur Tank AMX-13/Non


53

2 1
2 1

33

2 1

Keterangan gambar :

1. Danranpur.
2. Tabaknon.
3. Tamudiranpur.
c. Kedudukan dalam Ranpur Tank MBT.

Gambar-42 Kedudukan dalam Ranpur MBT

2 1
1 4

3
54

1 4

Keterangan gambar :

1. Danranpur.
2. Tabaknon.
3. Tamudiranpur.
4. Tamunisi (Loader).

d. Kedudukan dalam Ranpur Panser Saladin.

Gambar-43 Kedudukan dalam Ranpur Panser Saladin

3
2
55

1 2

Keterangan gambar :

1. Danranpur.
2. Tabaknon.
3. Tamudiranpur.

e. Kedudukan dalam Ranpur Panser V-150/Non.

Gambar-44 Kedudukan dalam Ranpur Panser V-150/Non

4
1

3
56

2
4
3

Keterangan gambar :
1. Danranpur.
2. Tabaknon.
3. Tamudiranpur.
4. Tayanrad.

14. Dril Awak Ranpur Kanon. Dril awak Ranpur adalah kegiatan awak Ranpur di pangkalan
yang dilaksanakan secara berulang-ulang sehingga para awak mengerti tugas dan tanggung
jawabnya sesuai bidang masing-masing dan mampu bekerja sama dengan baik.

a. Dril Awak Ranpur Tank Scorpion.

1) Berkumpul. Bila ada aba-aba “Kumpul” Danranpur mengulangi aba-aba


dan bersamaan dengan itu awak lainnya mengambil sikap sempurna dan segera
berlari ke depan Ranpur dengan susunan Danranpur berada ditengah tepat
dibawah kanon, penembak berada disebelah kanan Danranpur, pengemudi berada
disebelah kiri Danranpur, semua mengambil sikap sempurna dan berhitung
kemudian istirahat;

2) Siap untuk aksi. Setelah ada aba-aba "Siap untuk aksi" Danranpur
mengulangi perintah dan bersamaan dengan itu awak lainnya mengambil sikap
sempurna dan serempak balik kanan lari menuju ketempat masing-masing sesuai
dengan tugasnya;

3) Komandan kendaraan, melepas tutup mulut kanon dan disimpan dalam


ruang kubahh, memeriksa sekeliling luar/dalam, kubahh harus bebas dari benda
yang dapat merintangi perputarannya, masuk kedalam kubahh dan lapor “Kubahh
bebas”, buka baji tutup kanon periksa kebersihannya dan lapor “Laras bersih”,
memeriksa tuas hydrolik/over ride sistem, coba untuk kelebaran dan elevasi, siap
sewaktu-waktu memberi perintah;

4) Penembak, masuk kedalam kubahh dan melepaskan kunci kubahh serta


menaikkan kanon seperlunya untuk memudahkan pengemudi melepas
57

penyangganya, memeriksa teropong bidik dan kedudukannya, jika Danranpur lapor


“Kubahh bebas” coba untuk kelebaran dan elevasi, mencoba alat tembak listrik
dan mekanik, memeriksa kebersihan dalam ruang kubah, mengatur kotak kendali,
siap melaksanakan perintah dari Danranpur;

5) Pengemudi melepas penyangga kanon, masuk kedalam ruang kemudi dan


periksa semua pesawat yang ada dalam ruang kemudi, menghidupkan kontak
utama, siap menerima perintah dari Danranpur; dan

6) Setelah ada aba-aba “Selesai aksi” Danranpur mengulang perintah, masing-


masing merapihkan tugasnya, turun menuju tempat semula mengambil sikap
sempurna dan berhitung kemudian istirahat.

Gambar-45 Dril awak Ranpur Tank Scorpion

3 1 2

I I
IV II

II II3
V
1

VI III
1

1 2

Keterangan gambar :

1. Danran.
2. Tabaknon.
3. Tamudiranpur.
III

b. Dril awak Ranpur Tank AMX-13/Non.

1) Berkumpul. Bila ada aba-aba “Kumpul” Danranpur mengulangi aba-aba


dan bersamaan dengan itu awak lainnya mengambil sikap sempurna dan segera
berlari ke depan Ranpur dengan susunan : Danranpur berada ditengah tepat di
bawah kanon, penembak berada di sebelah kanan Danranpur, pengemudi berada
di sebelah kiri Danranpur. Semua mengambil sikap sempurna dan berhitung
kemudian istirahat;

2) Siap untuk aksi. Setelah ada aba-aba "Siap untuk aksi" Danranpur
mengulangi perintah dan bersamaan dengan itu awak lainnya mengambil sikap
sempurna dan serempak balik kanan lari menuju ke tempat masing-masing sesuai
dengan tugasnya;
58

3) Komandan kendaraan, melepas tutup mulut laras, disimpan dalam ruang


kubahh, bersama-sama dengan pengemudi melepaskan penyangga kanon,
memeriksa sekeliling luar/dalam, kubahh harus bebas, masuk kedalam kubahh dan
membuka kunci kubahh dan lapor “Kubahh bebas”, buka baji tutup kanon dan
periksa kebersihannya dan lapor “Laras bersih”, memeriksa periskop dan
kedudukannya, memeriksa tuas hydrolik/over ride sistem, cek kelebaran dan
elevasi, memeriksa tuas roda pemutar tromol peluru, cek untuk tromol peluru kiri
dan kanan, siap sewaktu-waktu memberikan perintah;

4) Penembak, masuk kedalam kubahh, menaikkan kubahh seperlunya untuk


memudahkan Danranpur dan pengemudi melepaskan penyangga, memeriksa
teropong bidik dan kedudukannya, jika Danranpur lapor “Kubahh bebas”, coba
roda kelebaran dan ketinggian, mencoba pesawat tembak listrik dan mekanik,
memeriksa kebersihan dalam ruang kubahh, mengatur kotak kendali, memeriksa
kedudukan palang keamanan tembak, harus tegak lurus, siap melaksanakan
perintah dari Danranpur;

5) Pengemudi, membantu Danranpur untuk melepas penyangga kanon,


masuk kedalam ruang kemudi dan periksa semua pesawat yang ada di ruang
kemudi, menghidupkan kontak utama, siap menerima perintah dari Danranpur; dan

6) Setelah ada aba-aba “Selesai aksi” Danranpur mengulang perintah, setelah


masing-masing merapihkan tugasnya, turun menuju tempat semula mengambil
sikap sempurna dan berhitung kemudian istirahat.

Gambar-46 Dril awak Ranpur Tank AMX-13/Non

Keterangan gambar : 3 1 2

1. Danran.
2. Tabaknon.
3. Tamudiranpur .
II3

1
1
1 2

c. Dril awak Ranpur Tank MBT.

1) Teknik berkumpul awak Ranpur MBT. Bila ada aba“kumpul” Danranpur


mengulangi aba-aba dan bersamaan dengan itu awak lainnya mengambil sikap
sempurna dan segera berlari ke depan Ranpur dengan susunan : Danranpur
59

berada ditengah tepat di bawah kanon, penembak berada disebelah kiri Danranpur,
pengemudi berada disebelah kanan Danranpur, Tamunisi berada disebelah kiri
penembak, semua mengambil sikap sempurna dan berhitung kemudian istirahat;

2) Siap untuk aksi. Setelah ada aba-aba "Siap untuk aksi" Danranpur
mengulangi perintah dan bersamaan dengan itu awak lainnya mengambil sikap
sempurna dan serempak balik kanan lari menuju ke tempat masing-masing sesuai
dengan tugasnya;

3) Pertama kali yang naik adalah petembak karena posisi petembak dibawah
Danran dan masuknya melalui ruang kubahh Danran, kedua adalah Danran, ketiga
adalah loader naiknya dari sebelah samping kiri/kanan Ranpur dan masuk ruang
petembak disebelah kiri dan keempat adalah Tamudi naiknya dari depan dan
masuk ke ruang kubah pengemudi, menghidupkan kontak utama, siap menerima
perintah dari Danranpur; dan

4) Setelah ada aba-aba “Selesai aksi” Danranpur mengulang perintah, setelah


masing-masing merapihkan tugasnya, turun menuju tempat semula mengambil
sikap sempurna dan berhitung kemudian istirahat.

Gambar-47 Dril awak Ranpur MBT

2 41
1

Keterangan gambar : 33

1. Danran
2. Tabaknon
3. Tamudiranpur
4. Tamuisi (Loader)

d. Dril awak Ranpur Panser V-150/Non.

1) Berkumpul. Bila ada aba-aba “Kumpul” Danranpur mengulangi aba-aba


dan bersamaan dengan itu awak lainnya mengambil sikap sempurna dan segera
berlari ke depan Ranpur dengan susunan : Danranpur berada ditengah urutan ke
dua, penembak berada disebelah kanan Danranpur, pengemudi berada disebelah
kiri Danranpur, Tayanrad berada paling kiri. Semua mengambil sikap sempurna
dan berhitung kemudian istirahat;
60

2) Siap untuk aksi. Setelah ada aba-aba "Siap untuk aksi" Danranpur
mengulangi perintah dan bersamaan dengan itu awak lainnya mengambil sikap
sempurna dan serempak balik kanan lari menuju ke tempat masing-masing sesuai
dengan tugasnya;

3) Komandan kendaraan naik dari samping kanan, melalui roda bagian depan,
melepas tutup kanon dan senjata coaxial, masuk kedalam kubahh;

4) Penembak naik dari samping kiri Ranpur dan masuk kedalam ruang
kubahh, siap melaksanakan perintah Danranpur;

5) Pengemudi naik dari samping kiri melalui roda bagian depan, masuk
kedalam ruang kemudi dan periksa semua pesawat yang ada dalam ruang kemudi,
menghidupkan kontak utama, siap menerima perintah dari Danranpur;

6) Tayanrad naik Ranpur melalui pintu belakang, menghidupkan kontak utama,


menyiapkan dan mencoba radio Ranpur, siap menerima perintah dari Danranpur;
dan

7) Setelah ada aba-aba “Selesai aksi” Danranpur mengulang perintah, setelah


masing-masing merapihkan tugasnya, turun menuju tempat semula mengambil
sikap sempurna dan berhitung kemudian istirahat.

Gambar-49 Dril awak Ranpur Panser V-150

44 43 41 42

3
2 1

Keterangan gambar :

1. Danranpur.
2. Tabaknon.
3. Tamudiranpur.
4. Tayanrad.
15. Teknik Ranpur Kanon selama Gerakan.
61

a. Teknik Ranpur Kanon bila bertindak sebagai pangkal tembak/yang


melindungi.

1) Syarat-syarat kedudukan pangkal tembak.

a) Lindung tinjau dan lindung tembak;


b) Mempunyai lapang tinjau dan lapang tembak yang baik;
c) Posisi tembak yang baik;
d) Dapat segera beraksi; dan
e) Dapat mengendalikan Ranpur terhadap setiap ancaman.

2) Tindakan dalam kedudukan pangkal tembak.

a) Periksa keamanan tempat kedudukan;

b) Tempatkan Ranpur pada posisi lindung badan;

c) Tentukan daerah peninjauan;

d) Arahkan senjata untuk melindungi dan menutup rute yang digunakan


oleh unsur yang melakukan gerakan;

e) Waspadai terhadap kemungkinan datangnya musuh; dan

f) Bagi perhatian jangan hanya terpusat pada pasukan sendiri yang


sedang mengadakan gerakan.

3) Pelaksanaan pengamatan/pengintaian dari kedudukan. Hal-hal yang tidak


dapat diabaikan dalam pengintaian adalah :

a) Lawan kemungkinan akan menyerang dari 5 dimensi yaitu dari arah


depan, kanan, kiri, atas dan bawah;

b) Dalam pertempuran yang mobil, kemungkinan penetrasi tidak dapat


dihindari dan mungkin tidak terdeteksi sehingga kemungkinan lawan akan
muncul dari segala arah yang tidak diduga;

c) Lawan akan memelihara tembakan dan penetrasi sehingga


memberikan peluang melalui lambung atau belakang pasukan lawan;

d) Lakukan cara meninjau/mengintai dengan melihat secara sistematis


dan menyeluruh terhadap daerah yang diamati;

e) Meneliti (mencari) melihat dengan teliti terhadap semua benda yang


diamati selama menelusuri/meninjau (menelusuri lebih cermat pada malam
hari) ;

f) Amatilah daerah yang dicurigai dari satu sisi ke sisi yang lainnya;

g) Jangan melihat secara langsung terhadap sasaran yang dicurigai;


dan

h) Istirahatkan mata selama 10 detik setiap meninjau 2 menit.

4) Hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum berpindah kedudukan.

a) Perkiraan Danranpur. Sebelum Danranpur menggerakkan


Ranpurnya ke kedudukan berikutnya maka secara dini adakan perkiraan;
62

b) Kemana saya akan bergerak. Sesuaikan dengan tugas yang


diterima maka pilih kedudukan berikutnya sesuai tempat untuk tugasnya;

c) Bagaimana situasi tentang lawan. Pertimbangkan tentang dimana


kedudukan lawan yang paling terlindung/tersandar;

d) Bagaimana keadaan medan sekitarnya. Harus menandai apakah


ada rintangan yang mungkin mempengaruhi terhadap pemilihan kedudukan
berikutnya;

e) Rute mana yang akan diambil. Atas dasar pertimbangan tersebut


diatas, tentu rute yang terbaik/pasti; dan

f) Tindakan apa yang akan diambil bila mendapat tembakan sebelum


mencapai posisi berikutnya, harus siap balas tembakan pada saat bergerak,
tindakan yang mungkin akan dilaksanakan, tindakan harus cepat.

b. Briefing awak. Dilakukan oleh Danranpur kepada :

1) Pengemudi agar mengetahui dimana posisi berikutnya, rute yang digunakan


termasuk rintangan, tindakan bila ditengah jalan mendapat tembakan dan
penempatan kedudukan Ranpur yang tepat; dan

2) Penembak mengenai sektor yang harus diawasi dan sektor senjata serta
bagian medan yang dianggap berbahaya yang harus mendapat perhatian khusus.

c. Menempatkan posisi Ranpur di medan.

1) Posisi Ranpur minimal berada dalam jarak lindung tembak Ranpur kawan;

2) Posisi tembak yang baik yaitu yang terlindung dari peninjauan, terlindung
dari tembakan, lindung badan bila akan melaksanakan tembakan, terlindung
kubahh apabila digunakan untuk pengintaian sebelum pertempuran dimulai;

3) Terlindung dari peninjauan darat dan udara serta terlindung dari tembakan
langsung;

4) Pengamanan posisi Ranpur pada waktu berhenti :

a) Dengan mengadakan tindakan pengamanan terhadap medan diluar


jalan, apabila diperlukan tim pendukung turun dari Ranpur untuk
melaksanakan tindakan keamanan; dan

b) Dalam menempatkan posisi Ranpur perlu diperhatikan adanya rute


pemunduran, sehingga bisa diantisipasi adanya perkembangan situasi yang
memaksa satuan melaksanakan pemunduran.

d. Penggunaan Daya Tembak.

1) Senjata utama/kanon digunakan untuk menghancurkan Ranpur-Ranpur


lawan, bunker, gedung yang tidak dapat ditembus oleh pasukan Infanteri dan kubu-
kubu pertahanan lawan, atau digunakan terhadap sasaran diluar jarak efektif
senjata mesin sedang (SMS)/Coax;

2) Penggunaan senjata mesin sedang (SMS)/Coax untuk menghancurkan


sasaran pada jarak yang lebih dekat seperti kelompok lawan dan kendaraan tanpa
lapis baja; dan
63

3) Granat asap digunakan untuk membuat tirai/tabir terhadap peninjauan


lawan.

e. Tindakan terhadap kendaraan taktis (Rantis) lawan, senjata lawan tank (SLT)
lawan dan rudal LT lawan.

1) Tindakan terhadap kendaraan taktis (Rantis) lawan. Segera lepaskan


tembakan yang terarah sebelum kendaraan taktis lawan sempat berlindung atau
membalas tembakan, gunakan peluru Brisan untuk menghancurkan kendaraan
taktis lawan dari jarak jauh, serta peluru asap sebagai tabir pengelabuan lawan;

2) Tindakan terhadap senjata lawan tank (SLT) lawan. Kedudukan SLT


biasanya sudah diperkuat dengan lapangan ranjau dan rintangan lain serta
mempunyai lindung tinjau/tembak yang baik dan dengan pengamanan Infanteri,
SLT akan memperkuat kedudukan cadangan dan kedudukan pengganti. Tindakan
Danranpur gunakan granat asap, tembaki sasaran dengan peluru Brisan dan SMS
untuk menghancurkan dan menetralisir lawan, unsur pendukung turun dari Ranpur
untuk melaksanakan pembersihan pada kedudukan lawan; dan

3) Tindakan terhadap rudal LT lawan. Bergerak dengan menggunakan


medan yang ada, menembak dari posisi lindung badan, hindari penggunaan
formasi segaris, bergerak dengan dilindungi unsur lain bila tembakan Rudal LT
tertinjau kendaraan yang melindungi menembak secepatnya untuk menghancurkan
dan membingungkan penembak Rudal lawan, bergerak secara mendadak dan
zigzag, gunakan tembakan penindasan untuk menetralisir Rudal LT lawan, bila
kedudukan Rudal LT terlihat, bergerak secepatnya menuju lindung tembak, bila
perlu mundur keposisi lindung kubah.

16. Teknik Mengenal Sasaran. Tujuan mengenal sasaran adalah untuk dapat mengenal
sasaran dilihat dari macam, bentuk, Alkap dan kegiatan lawan, menentukan jenis munisi yang
akan digunakan dan menentukan macam tembakan yang diinginkan.

a. Senjata Lawan Tank (SLT). Biasanya kedudukan SLT tersamar dengan baik,
sehingga perlu pengamatan/peninjauan yang teliti dari awak Ranpur, tanda-tanda
tembakan suara ledakan, kilatan, dan asap. SLT dioperasionalkan baik secara perorangan
maupun kelompok dengan jarak capai berkisar s.d 1000 meter, kedudukan SLT dapat
berpindah-pindah, namun biasanya tersandar pada lereng-lereng ketinggian.

b. Rudal lawan tank ATGM. Rudal dapat dikenal dari : Asap yang keluar dari ekor
rudal dapat mencapai panjang 400-3000 meter ketika meluncur, rudal dapat diluncurkan
dari jarak jauh sampai dengan jarak 100 meter dari tempat peluncuran.

C. Kendaraan Taktis (Rantis). Kendaraan taktis dapat dikenal melalui : Suara


mesin, asap knalpot, debu, kilatan, tanda-tanda tembakan (kilatan, ledakan dan
sebagainya), kemungkinan bentuk dan jejak roda/ban.

d. Kendaraan Tempur (Ranpur). Sasaran Ranpur dapat dikenal melalui : Suara


mesin dan roda rantai maksimal pada jarak 2000 meter, dari asap knalpot, debu yang
dihasilkan dari mobilitas tank, tanda-tanda tembakan (kilatan, ledakan), dan kemungkinan
bentuk serta jejak rantai.

e. Artileri Medan (Armed). Dapat dikenali melalui suara tembakan, tanda-tanda


tembakan (dampak ledakan yang ditembakkan).

f. Helikopter Tempur. Helikopter tempur dapat dikenal melalui suara mesin, jarak
kedudukan helikopter sesuai kemampuan jarak pandang mata, kilatan, tanda-tanda
tembakan (kilatan, ledakan dan suara tembakan).
64

g. Pesawat Tempur. Pesawat tempur dapat dikenal melalui suara mesin, jarak
kedudukan pesawat sesuai kemampuan jarak pandang mata, kilatan, tanda-tanda
tembakan (kilatan, ledakan dan suara tembakan)
h. Perkubuan/Bunker. Perkubuan/bunker pada umumnya terdapat di kota/
bangunan/perkampungan yang hancur akibat pertempuran. Tanda-tanda dapat dikenali
dari bentuk perkubuan/bungker yang mencolok, peralatan yang tertinjau, kegiatan lawan.

i. Ranjau Anti Tank. Ranjau anti tank. Biasanya ditanam ditengah jalan raya atau
jalan tanah yang kemungkinan besar dilewati oleh tank. Permukaannya disamar dengan
tanaman atau ditutupi tanah agar tidak mudah dikenali, tanda tanda fisik yang mudah
dikenali adalah permukaan tanah yang menggelembung atau berbeda dengan tanah
sekitarnya, namun dengan kemajuan teknologi sekarang keberadaan ranjau dapat
dideteksi dengan alat detektor ranjau.

17. Teknik Gerakan Ranpur di medan.

a. Gerakan Serempak. Gerakan ini dilaksanakan secara bersama-sama digunakan


sebagai formasi dasar sebelum melaksanakan formasi berikutnya, mengutamakan
kecepatan gerakan sebelum kontak dengan musuh, untuk pemindahan pasukan.

b. Gerakan Loncat Urut. Gerakan ini dapat dilakukan oleh 2 (dua) Ranpur terdepan
saja, antar seksi dan antar Ranpur. Penggunaannya tergantung dari faktor kecepatan
gerakan dan faktor hambatan musuh. Umumnya dilaksanakan pada saat hambatan
musuh ringan, dikehendaki tingkat kewaspadaan dan ketelitian yang tinggi akibat
kedudukan musuh yang tidak jelas.

1) Gerakan Loncat Urut Antar Ranpur.

2) Gerakan Loncat Urut Antar Seksi.

3) Gerakan Loncat Urut Dua Ranpur Terdepan.

c. Gerakan Loncat Ganti. Gerakan ini dilaksanakan untuk memanfaatkan lindung tinjau
dan lindung tembak yang tersedia. Ranpur yang menduduki kedudukan memberikan perlindungan
terhadap Ranpur yang sedang bergerak menduduki tempat yang baru. Gerakan pada saat melalui
tikungan terbuka dan lebar, kedudukan musuh sudah diketahui dan tersebar, untuk menyusun
formasi serbuan, medan tidak memungkinkan menyusun formasi bersyaf, melindungi gerakan
pasukan berjalan kaki.

1) Gerakan loncat ganti antar Ranpur.

2) Gerakan Loncat Ganti Antar Seksi.

3) Gerakan Loncat Ganti Dua Ranpur Terdepan.

18. Teknik Menghadapi Kontak Dengan Musuh (Teknik Kontak). Teknik kontak
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh prajurit secara perorangan
maupun satuan apabila mendapat tembakan atau kontak dengan musuh.

a. Sebar Lapor. Hentikan dan tempatkan Ranpur pada posisi terlindung, arahkan
senjata, balas tembakan, lapor “kontak tunggu”.

b. Kembangkan Situasi. Atur kedudukan Ranpur, intai sasaran (dengan teropong


/pengintaian/dengan tembakan), laksanakan PKT/PKM.

Contoh : (ABIDIBRA) → Musuh Inf + SLT bertahan sekarang di 11/300 ketinggian


kekuatan satu regu.
65

c. Pilih Cara Bertindak Terbaik. Tentukan beberapa CB dihadapkan dengan faktor


TUMMPAS, pilih CB terbaik.

d. Laporkan CB Yang Dipilih.

Contoh : (ABIDIBA) → Menghancurkan musuh sekarang di 11/300 ketinggian


dengan tembakan kanon brisan dan SMS.

e. Laksanakan CB.

f. Laporkan hasil pelaksanaan CB. Keuntungan dan kerugiannya.

Contoh Laporan

Saat Danran terdepan kontak dengan 1 Regu Infanteri musuh diperkuat SLT di ketinggian pasir
wacana sebelah kanan jalan :

Danran terdepan : Kijang satu, kontak tunggu.

Danton : Lanjutkan.

Danran terdepan : Kijang satu, berita.

Danton : Kirimkan.

Danran terdepan : Kijang satu, Infanteri musuh diperkuat SLT sekarang di 2/300 ketinggian
pasir wacana kekuatan 1 Regu, CB yang saya ambil menghancurkan 1 Regu Infanteri musuh
diperkuat SLT sekarang di 2/300 ketinggian pasir wacana dengan tembakan kanon brisan dan
SMS, selanjutnya tunggu perintah.

Danton : Laksanakan CB-mu, laporkan hasilnya.

Danran terdepan : Kijang satu, mengerti laksanakan.

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai