Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

PEMBAHASAN

17. Umum

Kabupaten Purworejo merupakan bagian dari dataran aluvium Jawa


Tengah Selatan, yang dibatasi oleh Pegunungan Serayu
Selatan dan Gunung Sumbing di sebelah utara, Pegunungan Menoreh di
timur, Samudra Hindia di selatan dan dataran Kebumen-Banyumas di
sebelah barat. Dataran Kabupaten Purworejo ini tersusun oleh endapan
aluvium yang terutama berasal dari rombakan batuan gunung api Tersier
penyusun Pegunungan Serayu Selatan dan Pegunungan Menoreh, serta
Gunung Api Kuarter Gunung Sumbing. Di bagian utara sebelah timur
endapan rombakan tua membentuk kipas aluvium Purworejo, sedangkan di
sebelah barat membentuk kipas aluvium Kutoarjo.

Dataran Kabupaten Purworejo bagian tengah terdiri atas endapan


aluvium pantai tua yang kemudian ditutupi oleh endapan
aluvium sungai masa kini yang diangkut oleh Kali Wawar/ Kali Medono di
bagian barat, Sungai Jali di bagian tengah, dan Sungai Bogowonto di bagian
timur. Dataran Purworejo bagian selatan, mulai dari Kali Lereng sampai
garis pantai sekarang, dibentuk oleh endapan aluvium pantai muda.
Diperkirakan sumber daya air tanah di bawah dataran Kabupaten Purworejo
ini sangat melimpah, dan khusus endapan aluvium pantai muda mempunyai
potensi yang tinggi akan bahan tambang pasir besi serta mineral ikutannya[3].

Kabupaten Purworejo Kabupaten Purworejo terletak pada posisi


109o 47’ 28” – 110o 08’ 20” Bujur Timur dan 7o 32’ – 7o 54 Lintang Selatan.
Secara topografis merupakan wilayah beriklim tropis basah dengan suhu
antara 19 C – 28 C, sedangkan kelembaban udara antara 70% - 90% dan
curah hujan tertinggi pada bulan Desember 311 mm dan bulan Maret 289
mm. Sungai-sungai yang ada di Kabupaten Purworejo antara lain Sungai
Wawar/ Kali Medono, Sungai Bogowonto, Sungai Jali, Sungai Gebang,
Sungai Bedono, Sungai Kedunggupit, Sungai Kodil, dan Sungai Kalimeneng
berhulu di Pegunungan Serayu Selatan. Sedangkan Sungai Jebol, Sungai
Ngemnan, Sungai Dulang dan Sungai Kaligesing berhulu di Pegunungan
Menoreh. Gunung-gunung yang ada di Kabupaten Purworejo diantaranya
Gunung Pupur Gunung Mentosari (1.059 m), Gunung Rawacacing (1.035 m),
Gunung Gambarjaran (1.035 m) di Pegunungan Serayu Selatan. Sedangkan
di Pegunungan Menorehterdapat Gunung Gepak (859 m)dan Gunung
Ayamayam (1.022 m).

Di daerah Purworejo terdapat beberapa Batalyon, salah satu Batalyon


yang ada di daerah ini adalah Batalyon Infanteri 412/Bharata Eka Sakti,
Batalyon ini merupakan salah satu Batalyon pemukul yang ada di daerah ini,
karena Batalyon ini merupakan Batalyon yang banyak memiliki prestasi dan
dapat bersaing dengan Batalyon yang lainnya, Batalyon ini juga disegani
karena prestasinya yang sering di raih oleh Batalyon ini. Batalyon
412/Bharata Eka Sakti memiliki jumlah personel kurang lebih sebanyak 747
orang.

18. Deksripsi wilayah penelitian

a. Sejarah Batalyon 412/Bharata Eka Sakti

Batalyon Infanteri Mekanis 412/Bharata Eka Shakti atau


sebelumnya dikenal juga sebagai (Yonif 412/Raider atau Batalyon
Infanteri 412/Bharata Eka Shakti) adalah salah satu Batalyon
Infanteri di jajaran Brigade Infanteri Mekanis 6/Trisakti Baladaya, Divisi
Infanteri 2/Kostrad. yang bermarkas di Purworejo, Jawa Tengah. Dari
awal dibentuknya sampai dengan sekarang banyak mengalami proses
perubahan.saat ini yonif mekanis 412 dilengkapi kendaraan lapis baja
M113. Cikal bakal terbentuknya Yonif 412/Raider Kostrad bermula dari
Batalyon Roi 1 "451" Yonif 13 yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Panglima Tertinggi – VII/Dip nomor KPTS/58/7/1959
tanggal 15 Juli 1959 dan diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1959 oleh
Pangdam VII/Diponegoro Kolonel Inf Soeharto bertempat di alun-alun
Purworejo. Dengan adanya restrukturisasi batalyon se-Kodam
VII/Diponegoro berdasarkan Surat Keputusan Pangdam
VII/Diponegoro nomor Kep/38/8/1965 tanggal 1 Agustus 1965, maka
Yonif 451 dilebur menjadi Yon "L" dengan tunggul berintikan gambar
Ketunggeng "Scorpio" dengan nama "Bharata Eka Shakti" yang berarti
ksatria yang kokoh dan mempunyai kekuatan luar biasa. Berdasarkan
Surat Keputusan Pangdam VII/Dip nomor Kep/8/2/1966 tanggal 7
Februari 1966 semua Batalyon dalam jajaran Brigif 6 yang semula
menggunakan kode huruf diganti dengan kode angka sehingga Yon
"L" berubah nama menjadi Yon 412, sedangkan penggunaan lokasi
"412" oleh seluruh anggota dilaksanakan bertepatan dengan hari
Kesaktian Pancasila (1 Oktober 1966).

Berdasarkan surat keputusan Pangdam VII/ Dip nomor Kep


/11/I/1978 tanggal 20 Januari 1978, status Batalyon-batalyon Brigif 6
termasuk Yonif 412 lepas dari Kodam VII/Dip dan selanjutnya masuk
menjadi organisasi Administratif Kostrad hingga sebutannya menjadi
Yonif 412 Brigif 6 Kostrad. Berdasarkan keputusan Kasad nomor
Kep/46/XII/2003 tanggal 15 Desember 2003 tentang pembekuan 8
satuan Yonif Pemukul Kodam dan 2 satuan Yonif Kostrad serta
pengesahan pembentukan 10 satuan Yonif Raider di Jajaran TNI AD
maka Yonif 412 menjadi Yonif 412/Raider dengan tunggul bergambar
Pisau Raider dan Lintas Petir dengan semboyan "Cepat Senyap
Tepat".
Pada tanggal 22 Agustus 2016, Sesuai perintah Kasad Nomor
Sprin/1906/vi/2016 tanggal 20 juni 2016 Yonif Mekanis Raider
413/BES menerima 36 unit ranpur Tank M113 A1 B-E dari Mabesad.
Tank M113 A1 merupakan Tank Angkut Personil Carrier produksi
Belgia dengan lisensi dari Amerika Serikat. Tank M113 A1 di
serahterimakan dari PT.Indocentris selaku penyuplai kepada Yonif
Mekanis Raider 413/BES.

b. Organisasi dan Tugas

1) Organisasi

Berdasarkan Perkasad nomor 3/1/2012 tanggal 24


januari 2014 Organisasi Yonif Mekanis disusun berdasarkan
eselon dan jabatan, sebagai berikut:

a) Eselon Pimpinan.
(1) Komandan Batalyon Infanteri Mekanis, disingkat
Danyonif Mekanis.
(2) Wakil Komandan Batalyon Infanteri Mekanis,
disingkat Wadan Yonif Mekanis.
b) Eselon Pembantu Pimpinan.
(1) Perwira Seksi Intelijen, disingkat Pasiintel.
(2) Perwira Seksi Operasi, disingkat Pasiops.
(3) Perwira Seksi Personel, disingkat Pasipers.
(4) Perwira Seksi Logistik, disingkat Pasilog.
(5) Perwira Jasmani, disingkat Pajas.
(6) Dokter.
(7) Perwira Pembinaan Mental, disingkat Pabintal.

c) Eselon Pelayanan.
Komandan Kompi Markas, disingkat Dankima.
d) Eselon Pelaksana.
(1) Komandan Kompi Senapan, disingkat
Dankipan.
(2) Komandan Kompi Bantuan, disingkat
Dankiban.

2) Tugas

Yonif Mekanis bertugas pokok mencari, mendekati dan


menghancurkan musuh dalam rangka mendukung tugas pokok
komando atas.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Yonif


Mekanis menyelenggarakan tugas-tugas sebagai berikut:

a) Tugas ( Melaksanakan Fungsi Utama )


(1) Manuver. Melaksanakan gerakan di
berbagai bentuk dan macam medan dengan
menggunakan kendaraan tempur panser atau tank
sebagai lindung lapis baja untuk mendapatkan
keuntungan dari ruang dan posisi/kedudukan bagi
pasukan sendiri dalam menghadapi atau
menghancurkan musuh.
(2) Tembakan. Melaksanakan tembakan
sistem senjata baik lintas datar maupun lintas
lengkung untuk menimbulkan efek
mematikan/melumpuhkan dan menghancurkan
kekuatan musuh.
(3) Pertempuran Jarak Dekat. Melaksanakan
penghancuran atau menawan musuh dengan
segala kemampuan senjata, perlengkapan dan
perkelahian jarak dekat.
b) Tugas ( Melaksanakan Fungsi Organik TNI -AD )
(a) Intelijen. Menyelenggarakan pembinaan
yang meliputi fungsi penyelidikan, pengamanan
dan penggalangan serta teritorial satuan nonkowil
dalam rangka penyiapan kekuatan pertahanan
negara di wilayah daratnya.
(b) Operasi. Menyelenggarakan pembinaan
pengendalian kekuatan dan kemampuan operasi
yang meliputi doktrin, latihan dan mutu tempur
satuan serta penyiapan dan penyediaan kekuatan
matra darat.
(c) Sumber Daya Manusia (SDM).
Menyelenggarakan pembinaan SDM yang meliputi
pembinaan strategi, operasional serta administratif
guna menyiapkan modal dasar manusia setiap
prajurit agar dapat menciptakan dan
mengembangkan SDM terbaik dan unggul sebagai
aset kekuatan matra darat.
(d) Logistik. Menyelenggarakan pembinaan
logistik untuk mendukung pelaksanaan tugas yang
meliputi pembekalan, pemeliharaan, angkutan,
konstruksi, kesehatan dan administrasi logistik
dalam rangka penyiapan kekuatan TNI AD.
c. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Kasad Nomor 52 Tahun 2016


tentang struktur organisasi batalyon infanteri mekanis berdasarkan
eselon dan jabatan sebagai berikut :

DANYON
WADANYON ESELON PIMPINAN

ESELON PEMBANTU PIMPINAN

PASIINTEL PASIOPS PASIPERS PASILOG PAJAS DOKTER PABINTAL

ESELON PELAYANAN

DANKIMA
ESELON PELAKSANA

DANKIPAN DANKIBAN

Gambar. Struktur organisasi yonif mekanis 412 / BES

19. Peran pelatih dalam meningkatkan pengetahuan menembak


kepada para petembak.

Keberhasilan seorang pelatih dalam mengajar/melatih tidak hanya


ditentukan oleh faktor-faktor yang langsung berhubungan dengan proses
pembelajaran saja, tetapi juga ada faktor lain yaitu kemampuan dalam
mencegah timbulnya tingkah laku anggota yang menggangu jalannya proses
latihan serta kondisi fisik. Missal: anggota mengantuk, terlambat latihan,
cuaca yag kurang mendukung.

Peran seorang pelatih sangatlah penting dan sangat berpengaruh


pada anggotanya, karena walaupun dalam kondisi batalyon yang fasilitasnya
dapat di bilang masih kurang memadai tapi nyatanya para pelatih tetap dapat
menjaga moril para petembak bahkan meningkatkan kemampuan menembak
anggotanya sehingga banyak dari mereka yang sering kali ikut dalam
perlombaan tembak baik dalam maupun luar negeri, dan juga mereka sering
kali mendapatkan hasil yang sangat memuaskan dari perlombaan
perlombaan tersebut.

Seorang pelatih dalam melaksanakan latihan menembak perlu terlebih


dahulu memiliki pengetahuan tentang menembak itu sendiri. Hal ini dirasakan
sangal penting supaya petembak nantinya dapat merasakan serta
memahami karakteristik dari pada senjata yang di gunakan. Berdasarkan
observesi penulis, seorang pelatih dalam mengajarkan pengetahuan tentang
menembak tidaklah mudah walaupun menembak sudah menjadi makanan
sehari-hari bagi seorang pelatih. Sebelum mengajari para petembak,
seorang pelatih harus sudah memiliki pengetahuan dan juga kemampuan
dalam menembak itu sendiri, biasalah sebelum memulai latihan menembak
seorang pelatih memberikan teori terlebih dahulu tentang tata cara
menembak yang baik kepada para petembak. Untuk mempermudah dalam
memberikan teori kepada para petembak seorang pelatih juga harus
memahami metode-metode dalam mengajar.

Pelatih adalah seorang yang professional dalam bidangnya yang


tugasnya membantu atlet atau team dalam mencapai prestasi yang tinggi.
Pelatih adalah sosok yang penting artinya bagi setiap atlet. Oleh karena itu,
tanpa bimbingan dan pengawasan seorang pelatih, prestasi yang tinggi akan
sukar dicapai. Seorang pelatihakan lebih mudah melihat kesalahan teknik
yang di lakukan oleh atlet dari pada atlet itu sendiri. Agar menjadi seorang
pelatih yang dihargai oleh orang lain atau pelatih yang disegani maka
seseorang harus memiliki 3 aspek penting yaitu: Pengetahuan (knowledge),
Pengalaman (experience) dan Karakter (character).
Perilaku pelatih yang efektif dapat meningkatkan semangat dan
motivasi pemain untuk tetap berprestasi. Chelladurai (1985) mengidentifikasi
perilaku pemimpin dalam kepelatihan olahraga ada lima dimensi, yaitu latihan
dan pengajaran, perilaku demokrasi, perilaku autokratis, perilaku dukungan
sosial, dan perilaku umpan balik/feed back yang positif atau penghargaan.

Seorang pelatih yang diorientasikan ke arah pelatihan dan nilai-nilai


instruksi tinggi pada usaha untuk mengembangkan kemampuan atlet dengan
memberikan instruksi teknis pada keterampilannya, tekhnik dan strategi
dengan menekankan dan memfasilitasi latihan yang tetap dan dengan
mengkoordinasikan kegiatan dari anggota-anggota tim.

Pelatih yang menggunakan gaya demokratis mengikutsertakan


anggotanya untuk menentukan sebuah keputusan tuntang tujuan dari
kelompoknya, praktik, metode / cara, dan taktik dan strategi permainan.

Pelatih yang otokratis menggunakan gaya dalam keputusannya sendiri


dan menekan setiap anggota dengan kewenangannya dan dalam bekerja
harus dengan keputusannya. Masukan-masukan dari athlete umumnya tidak
diterima.

Pelatih yang mempunyai nilai dukungan social yang tinggi


menunjukkan pentingnya kesejahteraan bagi individu atlet dan mencoba
menciptakan hugungan yang hangat dengannya. Tidak seperti perilaku
pelatih yang menekankan feedback yang positif selama pertandingan,
perilaku pelatih yang beorientasi pada dukungan social adalah kebebasan
( tidak tentu/ tidak tergantung ) pada atlet untuk berunjuk kerja dan tipe-tipe
mereka diperluas di luar arena bertanding.

Pelatih yang mempunyai nilai tinggi terhadap umpan balik yang positif
akan tetap menghargai pada atletnya agar unjuk kerjanya bagus. Umpan
balik yang positif adalah tidak tergantung pada unjuk kerja dan konteks atletik
yang terbatas.

20. Pengaruh pelatih dalam meningkatkan kemampuan petembak di


Batalyon Infanteri 412/Bharata Eka Sakti.

Berdasarkan dari survei yang dilakukan oleh peneliti yang


melaksanakan penelitian langsung ke lapangan, bahwa peran seorang
pelatih dalam meningkatkan kemampuan petembak sangatlah berperan
penting, karena dimana seorang pelatih mengajarkan para petembak dengan
penuh kesabaran, bahkan mulai dari tidak bisa menembak sampai menjadi
atlet petembak. Pengaruh pelatih terhadap para petembak di Batalyon
412/Bharata Eka Sakti sangatlah penting, karena dimana seorang pelatih ini
tidak hentinya untuk mengajarkan dan melatih para petembak dengan sebaik
mungkin. Tetapi sebelum melatih para petembak biasanya sorang pelatih
akan terlebih dahulu memberikan materi dan pentingnya arti dari menembak
bagi seorang prajurit.

Dalam cara melatih para petembak menurut mereka para pelatih


mempunyai cara dan teknik mereka masing-masing untuk mengajarkan dan
menurunkan ilmu yang dimilikinya, dan pelatih mempunyai beraneka ragam
cara latihan sehingga hal itu yang membuat para petembak tidak bosan-
bosannya dalam melaksanakan latihan. Dalam latihan para pelatih sangat
berperan penting dan banyak para petembak yang menjadikan pelatih
sebagai figure atau sebagai sosok panutanbagi mereka.

Hal ini sesuai dengan Brooks dan Fahey (1984), mengemukakan


bahwa pelatih mempunyai tugas sebagai perencana, pemimpin, teman,
pembimbing, dan pengontrol program latihan. Sedangkan atlet mempunyai
tugas melakukan latihan sesuai program yang telah ditentukan pelatih.
Pelatih mampu berperan untuk meningkatkan kualitas performa para atlit
dengan cara menggunakan metode melatih yang efekttif. Ada beberapa cara
melatih yang efektif, Smoll dan Smith (Weinberg & Gould. 2007) menciptakan
petunjuk untuk melatih para atlet sebagai berikut; Menciptakan penguatan
dengan seketika setelah reaksi positif dan penguatan dari usahanya
semaksimal mungkin; memberikan dorongan dan instruksi koreksi secara
seketika setelah kesalahan. Menekankan tentang yang dilakukan atlet
dengan baik bukan yang buruk; jangan menghukum atlet setelah ia membuat
kesalahan. Ketakutan dari kegagalan akan berkurang jika kamu berusaha
mengurangi ketakutan dari hukuman; jangan memberikan koreksi umpan
balik dalam bentuk permusuhan, merendahkan dan cara yang kasar karena
akan meningkatkan rasa frustasi dan dendam; menjaga perintah dengan
menetapkan perintah yang jelas. Menggunakan penguatan yang positif untuk
menguatkan perilaku yang benar daripada menghukum perilaku yang salah;
jangan berceramah / mengomel atau mengancam atlet untuk mencegah
kekacauan; menggunakan penguatan dengan memilah-milahnya agar berarti
bagi atletnya; menetapkan target ( usaha ) tapi jangan hasil meminta hasil
dan; memberikan instruksi tekhnik yang jelas, cara yang singkat dan
mendemonstrasikan bagaimana melakukannya keterampilan dimanapun
berada.

Kepemimpinan menentukan arah dan tujuan yang akan dicapai,


kepemimpinan yang efektif dapat berpengaruh besar dalam mencapai tujuan.
Barrow (Weinberg & Gould. 2007) menyatakan kepemimpinan secara luas
dapat diartikan sebagai proses kepribadian seseorang yang berusaha
mempengaruhi individu atau kelompok guna mencapai tujuan.

Dikaitkan dengan gaya kepeimpinan pelatih, banyak pelatih di


Batalyon 412 yang menggunakan gaya kepemimpinan demokratis secara
khusus percaya atau yakin bahwa dengan gaya ini akan memberikan sesuatu
yang sangat efektif untuk pengembangan atlet dalam hal memberikan
kemandirian berfikir dan transfer/pengalihan nilai-nilai olahraga. Kelemahan
gaya ini yaitu dalam hal penggunaan waktu secara efektif dan kurang efektif
dalam pengambilan suatu keputusan yang cepat. Menurut para petembak
pelatih yang mereka miliki saat ini sangat memberikan motivasi bagi mereka
semua saat sedang latihan, karena kepemimpinan pelatih ini membuat para
petembak menemukan jati diri mereka dan merekapun tidak pernah
mengalami rasa gugup saat sedang melaksanakan perlombaan berkat
semua teori serta pengetahuan yang para pelatih berikan kepada mereka

21. Kendala – kendala apa saja yang di hadapi oleh seorang pelatih
dalam upaya meningkatkan kemampuan petembak di Batalyon Infanteri
412 / Bharata Eka Sakti .

Dalam melatih, para petembak pelatih memiliki beberapa kendala


yang dihadapi yang ada dilapangan, kendala yang pertama adalah
kurangnya fasillitas lapangan tembak, dimana lapangan tembak ini
mempunyai kendala seperti ukuran atau panjang lapangan yang masih bisa
dibilang masih belum memenuhi standar. Batalyon 412 hanya memiliki satu
lapangan tembak saja yang ukuran panjangnya hanya 200 meter dan
lapangan tembak ini pun menjadi satu yaitu dimana lapangan tembak
senapan menjadi satu dengan laangan tembak pistol dan hanya memiliki
jarak yang tidak begitu jauh. Karena lapangan yang dimiliki oleh Batalyon 412
ini masih belum memenuhi standar, Batalyon ini meminjam lapangan tembak
yang dimiliki oleh kodam IV Diponogoro bila Batalyon ini ingin melakukan
latihan menembak senapan dengan jarak 300 meter.

Masalah atau kendala yang kedua adalah kurangnya senjata beserta


suku cadang penggantinya, sehingga apabila ketika melaksanakan latihan
dan senjata mengalami kerusakan maka Batalyon ini tidak mempunyai
senjata cadangan dan tidak adanya suku cadang senjata yang dimiliki oleh
Batalyon ini. Selain suku cadang senjata, masalah lainnya adalah senjata,
senjata yang digunakan oleh para atlet tembak ini merupakan senjata harian
miliki Batalyon 412. Selain digunakan sebagai senjata harian, senjata yang
di gunakan oleh Batalyon 412 merupakan senjata latihan menembak triwulan
Batalyon tersebut, sehingga para atlet petembak dari Batlyon 412 ini mereka
tidak mempunyai senjata pribadi. Karena senjata yang digunakan merupakan
senjata harian dan senjata latihan triwulan, apabila terjadi kerusakan saat
melaksanakan latihan atau akan melaksanakan training center, para
petembak ini akan mengganti bagian penting dari senjata tersebut dengan
suku cadang yang mereka miliki sendiri, dan ketika sudah selesai
melaksanakan latihan mereka akan menggantinya lagi dengan suku cadang
yang standar. Sebenarnya Batalyon ini sudah sering kali mengajukan tentang
permintaan penambahan jumlah senjata beserta suku cadangnya, tetapi
sampai saat ini permintaan tersebut masih belum didapatkan oleh Batalyon
412/Bharata Eka Sakti.

Dari hasil wawancara penulis dengan para petembak adalah menurut


hasil dari wawancara dengan para petembak kedala yang mereka alami
adalah yang pertama adalah masalah lapangan tembak yang masih kurang
nyaman dan kurang memenuhi syarat, dan kendala kedua yang mereka
alami adalah masalah tentang senjata, dimana Batalyon ini tidak mempunyai
senjata khusus para atlet petembak, Batalyon ini mempunyai puluhan senjata
yang tidak dapat digunakan karena mengalami kerusakan, senjata yang
mereka sering gunakan juga sering mengalami permasalah pada pena
pemukul yang sering patah dan tidak ada cadangannya, sehingga kegiatan
latihanpun sering terganggu karena masalah kendala ini. Para petembak pun
harus mengganti senjata yg rusak itu dengan mengambil bagian dari senjata
lain atau dengan di kanibalkan, sebenarnya hal ini malah merugikan dari
Batalyon ini karena semakin banyak senjata yg di kanibalkan maka akan
semakin banyak senjata yang rusak dan tidak layak lagi untuk dipakai latihan
atau mungkin sudah tidak bisa di pakai lagi.
22. Upaya Yang Dilakukan Pelatih Dalam Meningkatkan Kemampuan
Para Petembak.

Kemampuan menembak mutlak dimiliki oleh setiap prajurit khususnya


prajurit infanteri, karena menembak merupakan salah satu kemampuan dasar
militer terlebih prajurit di setiap peleton Infanteri. Mengacu kepada tugas
pokok infanteri adalah mencari, mendekati dan menghancurkan musuh atau
lawan / sasaran maka untuk dapat menyelesaikan tugas pokok tersebut
diawali dari unit organisasi yang terkecil, diantaranya yaitu peleton Infanteri
agar satuan memiliki kemampuan daya tembak yang kuat, maka tidak ada
pilihan kecuali harus berlatih secara terus menerus, khususnya materi
menembak guna memelihara dan meningkatkan kualitas dan kemampuan
menembak bagi setiap prajurit. Dalam upaya meningkatkan kemampuan
menembak tentunya perlu pelatihan teknik, Yang dimaksud dengan pelatihan
teknik adalah pelatihan untuk memahirkan teknik gerakan yang diperlukan
agar atlet terampil melakukan cabang olahraga yang digelutinya. Semakin
sempurna tekniknya, semakin sedikit pukla energi yang perlu dikeluarkan
untuk melakukan teknik tersebut, berarti pula pengeluaran tenaganya pun
menjadi ekonomis dan efesien.

Banyak hal yang dilakukan oleh seorang pelatih dalam upaya


meningkatkan kemampuan petembak para atletnya. Tetapi hal yang
terpenting yang harus dimiliki pelatih adalah ilmu pengetahuan dan ara
pelatih harus mengetahui karakter dari masing-masing petembak selain hal
itu para pelatih juga harus membuat para petembak menjadi nyaman pada
saat latihan yang dilakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal, tetapi
didalam latihan pelatih jugameeapkan reward bagi para petembak yang
mendapatkan nilai tertiggi dan menerapkan punishment bagi para petembak
yang mendapatkan nilai yang rendah.
Menurut para atlet berdasarkan dari wawancara dengan penulis ada
satu hal punishment yang cukup unik yang diterapkan oleh seorang pelatih,
yaitu dimana petembak yang mendapatkan nilai yang jelek atau rendah maka
iya harus melepas pakaiannya, bila petembak itu kalah berurut turut maka
petembak pun harus melepas pakaiaannya satu persatu, hal ini cukup unik
dan malah membuat para petembak untuk menjadi lebih semnagat dan
berlomba-lomba mendapatkan nilai tetinggi agar tidak di permalukan, dengan
begitu dalam kegiatan latihan pun sering kali terjadi persaingan yang sengit
dari nilai-nilai yang mereka dapatkan.

Anda mungkin juga menyukai