Anda di halaman 1dari 31

BAB III

PEMBAHASAN

1. Umum.
Pada BAB III ini pembahasan tentang peran kepemimpinan
komandan peleton dalam meningkatkan kedisplinan prajurit Batalyon
Infanteri Mekanis Raider 412/BES dengan menggunakan Teknik
pengumpulan data dan Analisa data.

Data yang diperoleh ini melalui wawancara, observasi secara


langsung terhadap kegiatan dan kejadian di Batalyon Infanteri Mekanis
Raider 412/BES, serta studi kepustakaan yang didapat dari data-data yang
dipelajari dan diperoleh di Staf 1/ Intelijen Batalyon dan Staf 3 / Personel
Batalyon. Dari data-data yang diperoleh dapat ditentukan peneliti yang
menjadi kendala dan upaya harus dilakukan oleh Danton dalam
meningkatkan disiplin prajurit.

Dalam penelitian menggunakan metode kualitatif adalah penelitian


yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan
menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak
dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif
(Saryono, 2010).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2009), pengertian penelitian
kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan,
menggambarkan dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari
pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan
melalui pendekatan kuantitatif. Pertimbangan penulis menggunakan
penelitian kualitatif ini dikarenakan karena sumber daya yang digunakan
dalam penelitian ini berasal dari lingkungan alamiah yaitu berbagai
peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial. Proses
pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan, wawancara,
21

analisis, dokumentasi yang disusun di lokasi penelitianPertimbangan


penulis menggunakan penelitian kualitatif ini dikarenakan karena sumber
daya yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari lingkungan alamiah
yaitu berbagai peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial.
Penelitian kualitatif dilakukan untuk memahami suatu fenomena secara
mendalam dengan peneliti sebagai instrumen utama.

a. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-


barang tertulis (Suharsimi, 2002:135). Metode ini digunakan untuk
mengetahui kondisi fisik Yonif Mekanis Raider 412/Bharata Eka
Shakti dengan segala aspek kehidupannya.

Menurut Sugiyono (2012 : 240) dokumen merupakan catatan


peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Melalui
teknik dokumentasi ini peneliti mengumpulkan data-data yang
diperlukan yang ada di tempat atau lokasi penelitian, di antaranya
data phisik yakni data administrasi, kondisi tempat latihan,
organisasi, kondisi persenjataan, dan proses pencarian data melalui
wawancara.

b. Observasi

Metode pengumpulan data dengan menggunakan


pengamatan (observasi). Menurut Suharsimi (2006) Observasi
merupakan suatu pengamatan langsung terhadap lingkungan
fisiknya atau pengamatan langsung suatu aktifitas yang sedang
berlangsung atau berjalan yang meliputi seluruh aktifitas perhatian
terhadap suatu kajian objek dengan menggunakan alat indranya.
Atau satu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sadar untuk
mengumpulkan data dan dilakukannya dengan cara sistematis dan
sesuai prosedurnya. Dalam penelitian ini yang akan diobservasi
adalah kondisi riil lingkungan yang berhubungan dengan
22

kepemimpinan komandan peleton dalam meningkatkan disiplin


prajurit Batalyon Infanteri Mekanis Raider 412/BES.

c. Teknik Wawancara

Teknik wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan data


primer dari responden dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan
wawancara dengan mendalam (indepth interview). Dalam penelitian
nanti peneliti akan mewawancarai beberapa Komandan peleton,
Bintara dan Tamtama organik Yonif Mekanis Raider 412/Bharata
Eka Shakti. Dalam penelitian tugas akhir ini mengambil data
wawancara yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang diteliti, dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal – hal dari narasumber yang mendalam
(Sigiyono,2008:63).

12. Data/ Fakta.

Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Batalyon


Infanteri Mekanis Raider 412/BES/6/Kostrad, batalyon ini merupakan
bagian dari brigif mekanis raider 6 / Trisakti Baladaya. Batalyon ini
dibentuk pada tanggal 15 Juli 1959 dan diresmikan pada tanggal 1
Agustus 1959 oleh Panglima tertinggi Dam VII / Dip berdasarkan
surat keputusan Pangdam VII / Dip Nomor : Kep/38/8/1965 tanggal 1
Agustus 1965 Yonif 451 dilebur menjadi Yon "L" dengan tunggul
berintikan gambar Kalajengking “Scorpio” dengan nama "Bharata
Eka Shakti" yang berarti kesatria yang kokoh dan mempunyai
kekuatan luar biasa. . Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam
VII/Dip Nomor Kep/8/2/1966 tanggal 7 Pebruari 1966 semua
Batalyon dalam jajaran Brigif 6 yang semula menggunakan kode
huruf diganti dengan kode angka sehingga Yon "L" berubah nama
menjadi Yon 412, sedangkan penggunaan lokasi “412” oleh seluruh
anggota dilaksanakan bertepatan dengan hari Kesaktian Pancasila
23

(1 Oktober 1966). Berdasarkan surat keputusan Pangdam VII/


Dip Nomor Kep /11/I/1978 tanggal 20 Januari 1978, status Yon -
Yon Brigif 6 termasuk Yonif 412 lepas dari Kodam VII/Dip dan
selanjutnya masuk menjadi organisasi Administratif Kostrad hingga
sebutannya menjadi Yonif 412 Brigif 6 Kostrad. Pada tanggal 22
Desember 2003 ditetapkan status Yonif 412/6/2 Kostrad menjadi
Yonif 412 Raider Kostrad oleh Kasad Jenderal TNI Ryamizard
Ryacudu Nomor Kep/46/XII/2003 tanggal 15 Desember 2003.
Berdasarkan Perkasad Nomor 4 Tahun 2016 tanggal 24 Pebruari
2016 ditetapkan status Yonif 412 Raider Kostrad menjadi Yonif
Mekanis Raider 412/Bharata Eka Shakti.

Batalyon Infanteri Mekanis Raider 412/BES berlokasi di Jl.


Kesatrian 2, purworejo, Jawa Tengah. Bataliyon ini memiliki
perbedaan dengan Bataliyon lainya yaitu, untuk Mayon, Kompi A,
Kompi C, dan Kompi Markas terpisah dengan asrama Kompi B yang
berjarak sekitar 2,8 Km dengan jarak tempuh 5 Menit, Batalyon
Infanteri Mekanis Raider 412/BES merupakan salah satu satuan
tempur infanteri TNI-AD yang berkedudukan di Kota purworejo,
Jawa Tengah.

Yonif Mekanis Raider 412/BES berada dibawah komando


Brigade Infanteri Mekanis Raider 6/Tri Sakti Balajaya Divisi 2
Kostrad dengan jarak tempuh 149 Km ditempuh selama 4 jam
tempatnya berada di kota Solo, dan untuk jarak menuju ke
makostrad Jakarta dapat ditempuh sejauh 557 Km dengan waktu 11
jam dari Markas Bataliyon sedangkan Mako Divisi 2 berada di
Malang, Jawa Timur. Berikut ini adalah gambar dislokasi satuan:

Gambar 3.1 Dislokasi satuan


24

Yonif Mekanis Raider 412/BES mempunyai luas tanah Mayon


163.889 M2 , dan luas tanah Asrama kompi B 101,194 M 2 , untuk
luas wilayah bisa dilihat gambar dibawah ini.

Gambar 3.2 Luas mako Yonif dan Kompi B Yonif MR

412/BES

Yonif Mekanis Raider terdiri dari Markas Batalyon, Kompi


Markas, Kompi Senapan A, B, C, dan Kompi Bantuan

Berdasarkan Perkasad nomor 3/1/2012 tanggal 24 Januari


2014 Organisasi Yonif Mekanis disusun berdasarkan eselon dan
jabatan, sebagai berikut:
a) Eselon Pimpinan.
(1) Komandan Batalyon Infanteri Mekanis, disingkat
Dan Yonif Mekanis.

(2) Wakil Komandan Batalyon Infanteri Mekanis,


disingkat Wadan Yonif Mekanis.

b) Eselon Pembantu Pimpinan.

(1) Perwira Seksi Intelijen, disingkat Pasiintel.

(2) Perwira Seksi Operasi, disingkat Pasiops.

(3) Perwira Seksi Personel, disingkat Pasipers.


25

(4) Perwira Seksi Logistik, disingkat Pasilog.

(5) Perwira Jasmani, disingkat Pajas.

(6) Dokter.

(7) Perwira Pembinaan Mental, disingkat Pabintal.

c) Eselon Pelayanan. Komandan Kompi Markas,


disingkat Dankima.

d) Eselon Pelaksana.

(1) Komandan Kompi Senapan, disingkat Dankipan.

(2) Komandan Kompi Bantuan, disingkat Dankiban.

Yonif Mekanis Raider terdiri dari Markas Batalyon, Kompi


Markas, Kompi Senapan A, B, C, dan Kompi Bantuan. Struktur
organisasi Yonif Mekanis Raider 412/BES berdasarkan peraturan
Kasad Nomor 52 dapat dilihat melalui gambar dibawah :

STRUKTUR ORGANISASI

BATALYON INFANTERI MEKANIS RAIDER

DANYONIF MEKANIS

WADAN YONIF MEKANIS

Eselon Pimpinan

Eselon Pembantu Pimpinan

PASINTEL PASIOPS PASIPERS PASILOG PABINTAL


PAJAS DOKTER
INTEL OPS PERS LOG BINTAL

Eselon Pelayanan

DANKIMA

Eselon Pelaksana
26

DANKIPAN DANKIBAN

Struktur Organisasi Yonif Mekanis Raider 412/BES berdasarkan eselon


dan jabatan.

2) Berdasarkan peraturan Kasad nomor 52 tahun


2016 tentang struktur Batalyon Infanteri berdasarkan
tabel organisasi dan perlengkapan sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI
BATALYON INFANTERI MEKANIS
(BERDASARKAN TABEL ORGANISASI DAN PERLENGKAPAN)

35.127.585 (747)

YONIF MEKANIS

9.-.- (9) 7.43.114 (164) 5.21.129 (155) x3 4.21.84 (109)

MAYON KIMA KIPAN KIBAN

Struktur Organisasi berdasarkan tabel organisasi

Yonif Mekanis bertugas pokok mencari, mendekati


danmenghancurkan musuh dalam rangka mendukung tugas pokok
komando atas. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas,
Yonif Mekanis menyelenggarakan tugas-tugas sebagai berikut:

a) Tugas ( Melaksanakan Fungsi Utama )

(1) Manuver. Melaksanakan gerakan di


berbagai bentuk dan macam medan dengan
menggunakan kendaraan tempur panser atau tank
sebagai lindung lapis baja untuk mendapatkan
keuntungan dari ruang dan posisi/kedudukan bagi
27

pasukan sendiri dalam menghadapi atau


menghancurkan musuh.

(2) Tembakan. Melaksanakan tembakan sistem


senjata baik lintas datar maupun lintas lengkung untuk
menimbulkan efek mematikan/melumpuhkan dan
menghancurkan kekuatan musuh.

(3) Pertempuran Jarak Dekat. Melaksanakan


penghancuran atau menawan musuh dengan segala
kemampuan senjata, perlengkapan dan perkelahian
jarak dekat.

b) Tugas ( Melaksanakan Fungsi Organik TNI –AD)


(1) Intelijen. Menyelenggarakan pembinaan yang
meliputi fungsi penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan serta teritorial satuan nonkowil dalam
rangka penyiapan kekuatan pertahanan negara di
wilayah daratnya.

(2) Operasi. Menyelenggarakan pembinaan


pengendalian kekuatan dan kemampuan operasi yang
meliputi doktrin, latihan dan mutu tempur satuan serta
penyiapan dan penyediaan kekuatan matra darat.

(3) Sumber Daya Manusia (SDM).


Menyelenggarakan pembinaan SDM yang meliputi
pembinaan strategi, operasional serta administratif
guna menyiapkan modal dasar manusia setiap prajurit
agar dapat menciptakan dan mengembangkan SDM
terbaik dan unggul sebagai aset kekuatan matra darat.

(4) Logistik. Menyelenggarakan pembinaan logistik


untuk mendukung pelaksanaan tugas yang meliputi
pembekalan, pemeliharaan, angkutan, konstruksi,
kesehatan dan administrasi logistik dalam rangka
penyiapan kekuatan TNI AD.
28

Berdasarkan data yang dihimpun peneliti dari Staf 3/ PERS


dan Staf 4/LOG mengenai jumlah personel yang ada di Bataliyon
Infateri MR 412/BES mulai dari tamtama berpangkat prada, bintara,
sampai dengan perwira berpangkat Letnan Kolonel adalah 732
personel, berikut adalah rekapitulasi Yonif MR 412/BES:

Tabel 3.1 Rekapitulasi jumlah personel

NO SATUAN TOP NYATA KURANG

PA BA TA JML PA BA TA JML PA BA TA JML

1 Dalam 35 127 585 747 35 123 569 727


Formasi

2 Luar 1 4 5
Formasi

3 Jumlah 35 127 585 747 35 124 573 732 3 12 15

Berdasarkan Laporan Evaluasi Kemantapan dan


Kesiapsiagaan Operasional (EKKO) Yonif Mekanis Raider 412/BES
TA 2021 diperoleh data sebagai berikut :

a) Kuantitas Personel Yonif Mekanis Raider


412/BES sampai dengan akhir Triwulan IV
TA 2021 mencapai 97%(MANTAP I), dengan
komposisi sebagai berikut :

Sesuai Orgas Yonif Raider :

(a) Perwira : 35 orang

(b) Bintara : 127 orang

(c) Tamtama : 585 orang

Jumlah : 747 orang


29

b) Keadaan personel nyata Yonif Mekanis Raider


412/BES adalah sebagai berikut :

(a) Perwira : 33 orang

(b) Bintara : 124 orang

(c) Tamtama : 573 orang

Jumlah : 732 orang

Dari data diatas dapat diketahui bahwa Yonif Mekanis Raider


412/BES masih kurang dalam jumlah personel jika disesuaikan dengan
TOP yaitu 2 Perwira, 3 Bintara, 12 Tamtama.

Yonif MR 412/BES juga memberikan data-data lainnya mengenai


inventaris yang mereka miliki, diklasifikasikan menjadi beberapa alat dan
perlengkapan yaitu berupa Senjata, Alat optik, Radio Komunikasi, dan alat
kelengkapan berstandar khusus yang di peruntukan untuk bataliyon raider
guna mendukung tugas baik di Batalyon, dalam Latihan, dan Tugas
Operasi baik OMP maupun OMSP. Berikut rekapitulasi data dari Yonif MR
412/BES

Tabel 3.2 Rekapitulasi jumlah inventaris

JENIS SENJATA SAT JUMLAH KONDISI SIAP KEB KEKURANGAN KEB

OPS SATGAS SATGAS


DSP KURANG NYATA

PISTOL G-2 CUK 130 - 130 130 (B) 130 26 -

COMBAL KAL 9

MM

SS2 V2 KAL 5,56 CU 648 - 648 648 (B) 648 423 -

MM

SG 552 CO KAL CUK - - 5 5 (B) 5 5 -

5,56 MM

MINIMI CUK 42 - 42 37 (B) 5 37 27 23


30

(RR)

SPR 7,62 CUK 8 6 4 4 (B) 4 27

SMR SPM 1/LS CUK 6 - 6 6 (B) 6 6 -

7,62 MM

SMS SPM 1/LB CUK 6 - 6 6 (B) 6 6 -

7,62 MM

SPG 40 MM (SS2 CUK 54 - 54 51 (B) 3 51 54 54

V4) (RR)

JENIS ALAT OPTIK SAT JUMLAH KONDISI SIAP KEB KEKURANGAN KEB

OPS SATGAS SATGAS


DSP KURANG NYATA

TEROP 6X30 BH - - 32 32 (B) 32 32 -

TEROP 6X30 BH - - 7 7 (B) 7 7 -

STAINER

TRP 7X50 BH - - 51 51 (B) 51 51 -

TRP 7X50 STAINER BH - - 10 10 (B) 10 10 -

TEROPONG SOPHIE SET - - 1 1 (B) 1 9 8

LR HANDHLED

TRP MALAM BH - - 5 5 (B) 5 35 30

NVG200

TRP MALAM NMS BH - - 48 21 (B) 21 100 79

27 (RB)

TRP NVG XD LUIE BH - - 1 1 (B) 1 1 -

JENIS ALAT ALHUB SAT JUMLAH KONDISI SIAP KEB KEKURANGAN


31

DSP KURANG NYATA OPS SATGAS KEB SATGAS

RADIO YAESU SET 2 - 2 2 (B) 2 2 -

RADIO TR 610 SET 75 - 75 25 (B) 50 25 25 -

TRANSCEIFER (RB)

RIG GM 338 SET 2 - 2 2 (B) 2 11 9

GTA SET 1 - 1 1 (B) 1 9 8

TR 2400 MK II SSB 25 SET 2 - 2 1 (B) 1 1 18 17

WATT TRANSCEIVER (RR)

IN THE MANPACK

ROLE COMPLETE

WITH

RADIO HT UHF/FM SET 75 - 75 75 (RR) - 223 223

MOTORTRBO XIR

P9268

DIGITAL SET 1 - 1 1 (B) 1 1 -

TRANSPORTABLE

REPEATER UHF/FM

TR-300

JENIS ALAT SAT JUMLAH KONDISI SIA KEB JENIS

OPTIK P SATGAS ALAT


DS KURANG NYATA B RR RB

OPS OPTIK
P DSP

NYATA

YRP EOTECH SET - - 20 20 20 YRP EOTECH SET - 20

552.A65/1 (B) 552.A65/1

HOLOGRAPIC HOLOGRAPIC
-

S S

TEROPONG BH - - 640 64 64 TEROPONG BH - 640


32

BIDIK 0 0 BIDIK

TRIJICON TA- (B) TRIJICON TA-

CH CH

GPS GARMIN BH - - 54 54 54 GPS GARMIN BH - 54

62S (B) 62S

TEROPONG UNI - - - 2 2 TEROPONG UNI - -

TOB-01 E T (B) TOB-01 E T

TEROPONG UNI - - - 3 3 TEROPONG UNI -

TOB-01 T (B) TOB-01 T

JENIS ALKAP SUS SAT JUMLAH KONDISI SIAP

OPS
DSP KURANG NYATA

ROMPI ANTI PELURU (PEMBAGIAN KOSTRAD) BH - - 100 70 (B) 30 70

(RR)

HELM ANTI PELURU 3 IN 1 (PEMBAGIAN BH - - 100 70 (B) 30 70

KOSTRAD) (RR)

LAIN LAIN

SOLAR BANK BH - - -

HP SATELITE BH 1 1 (B) 1 (RB) -

DRONE BH 1 1 (B) 1

RAADIO HT MILLTRAC H 821 SET - - 27 27 (B) 27

REPEATER MILLTRACK DP988 S SET - - 2 2 (B) 2

Karena merupakan bataliyon mekanis, oleh karena itu Yonif mek


412/BES mempunyai beberapa kendaraan tempur yang diperuntukan untuk
perang gunung hutan karena disesuaikan pada kondisi di sekitar lokasi
batalyon yaitu di purworejo ,dan kendaraan tempur jarak dekat yang telah
33

disesuaikan dengan penggunaanya untuk Bataliyon Raider, berikut adalah


kendaraan yang dimiliki:

Tabel 3.3 Kendaraan Tempur

NO NAMA KENDARAAN KUANTITAS KETERANGAN


TEMPUR

1 M113 A1 40 Unit Telah di Retrovit

2 TRANSPORTER 4 Unit Berfungsi baik


SCANIA

3 KENDARAAN PJD - Berfungsi baik

4 KENDARAAN BTR - -

5 TRUK PERSONEL NPS - Berfungsi baik


DAN FUSO

Berdasarkan data Garkumplintatip yang saya peroleh dari staf


1/intel. Dapat ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan prajurit
di Yonif Mekanis Raider 412/BES. Pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit
sangat beragam, dari pelanggran ringan hingga pelanggaran yang
tergolong berat. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya disiplin dari
prajurit tersebut. Data - data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4 Data Pelanggaran Prajurit Yonif Mekanis Raider 412/BES

NO. JENIS NAMA PANGKAT TANGGAL


PELANGGARAN
1 2 3 4 5
1. THTI M. Elly Ma’ruf Praka 18/12/2017

2. ASUSILA Thomas Lettu 27/12/2017


Susanto

3. THTI Slamet Saeko Kopda 09/12/2017


4. LAKA-LALIN M113 Limsuiwan Praka 10/03/2018
Hutasoit
34

5. PEMUKULAN Yapan Maulana Pratu 28/01/2018

6. PEMUKULAN Bansa Tualeka Koptu 11/01/2018


7. ASUSILA Irma Wulandari Persit 01/08/2020
8. THTI M. Harifin Kopda 28/03/2020
9. DESERSI Zaenal Arifin Serda 24/06/2019

Dari data tersebut maka di peroleh fakta bahwa masih ada beberapa
oknum prajurit yang masih melanggar dan tidak menaati peraturan. Adanya
kesempatan dan peluang untuk melakukan pelanggaran yang berasal dari
luar maupun dalam satuan menyebabkan terjadinya. Serta diantara
pelanggaran tersebut merupakan pelanggaran-pelanggaran yang di
kategorikan sebagai pelanggaran berat, yang mengakibatkan prajurit
tersebut harus dijatuhi hukuman administrasi PDTH. Hal ini menunjukkan
bahwa masih kurangnya sifat disiplin dari prajurit 412/BES dalam menaati
peraturan yang telah ditetapkan.

Dari data yang dihimpun oleh penulis ada beberapa faktor internal
dan eksternal yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan anggota yaitu
sebagai berikut :

a. Faktor Internal

1) Kekuatan
Dari observasi dan wawancara dengan anggota
disatuan ada beberapa faktor – faktor internal yang menjadi
kekuatan dalam satuan tersebut diantaranya :
a) Kekuatan dan Kemampuan prajurit Yonif
Mekanis Raider 412/BES menunjukkan sikap
profesional terhadap segala peraturan dan keadaan di
karenakan pembinaan, latihan dan kedisiplinan yang
ditanamkan oleh para pelatih dan pengalaman
35

penugasan yang sangat luas dan dalam waktu yang


lama, sehingga apabila terdapat adanya permasalahan
maka dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat.
b) Setiap prajurit Yonif Mekanis Raider 412/BES
adalah insan yang bertaqwa kepada Tuhan yang
memiliki kekuatan dan kemampuan dengan
kedisiplinan yang tinggi dan kondisi fisik yang prima
hasil dari binaan dari latihan yang dilaksanakan secara
teratur di satuan merupakan kekuatan yang harus
dapat diberdayakan seoptimal mungkin dalam rangka
mewujudkan keberhasilan meningkatkan disiplin
prajurit Peleton 1/A Yonif Mekanis Raider 412/BES.
c) Fasilitas yang dimiliki Yonif Mekanis Raider
412/BES sudah cukup lengkap untuk menambah
kemampuan prajurit serta terpenuhinya organisasi
satuan yang sesuai dengan TOP 97% (MANTAP 1)
d) Dislokasi satuan yang berada di Purworejo yaitu
salah satu kota yang ramai kehidupan ekonomi,
kehidupan sosial yang baik dan yang bisa
meningkatkan moril anggota dalam melaksanakan
tugas satuan.

2) Kelemahan
a) Letak satuan Yonif Mekanis Raider 412/BES
yang berada dikota, ada kerawanan anggota
mengunjungi tempat hiburan malam yang dapat
mengakibatkan pelanggaran terjadi lebih mudah.
b) Masih adanya gaya kehidupan prajurit yang
konsumtif melebihi dari pendapatan masing – masing
anggota.
36

c) Kurangnya pengawasan pimpinan terhadap


anggota akibat dari yang berhubungan langsung
dengan anggota – anggota.
d) Tempat latihan untuk penggunaan ranpur M113
yang kurang memadai guna menambah kemampuan
awak ranpur dalam manuver.

b. Faktor Eksternal
1) Peluang
a) Sumber daya manusia yang diterima oleh Yonif
Mekanis Raider 412/BES itu baik dan dengan
pembinaan yang baik akan menghasilkan prajurit yang
unggul dan disiplin
b) Kesempatan kepada para prajurit Yonif Mekanis
Raider 412/BES dalam penugasan yang relatif besar
sehingga hal ini akan memberi dampak positif dari segi
aspek peningkatan kemampuan, peningkatan jenjang
karier, pengalaman penugasan dan dari segi aspek
finansial. Peluang sekolah dan kursus – kursus cukup
banyak, sehingga dapat ada peningkatan karier.
c) Yonif Mekanis Raider 412/BES memerlukan
disiplin untuk menjalankan tugas pokok dari Tentara
Nasional Indonesia. Adanya kesempatan latihan –
latihan besar seperti : Antar kecabangan, Pasukan
Pemukul Reaksi Cepat, ataupun latihan gabungan
dengan negara lain.

2) Kendala
a) Pengaruh perkembangan teknologi yang pesat
yang menyebabkan banyaknya anggota kurang
37

bersosialisasi dengan sesama anggota secara


langsung.
b) Tempat latihan yang kurang memadai dalam hal
lintasan untuk kendaraan tempur yang berdampak
kurangnya latihan dalam meningkatkan kemampuan
anggota.
c) Lokasi satuan yang berada dikota sangat rawan
terjadinya pelanggaran dari golongan pelanggaran
yang ringan hingga pelanggaran yang berat.
d) Pengawasan kurang terkendali akibat dari
terpisahnya kompi B dari dari Yonif Mekanis Raider
412/BES mengakibatkan kurang koordinasi dengan
anggota.

13. Analisa Pembahasan.

a. Peran Kemimpinan Komandan Peleton dalam meningkatkan


kedisiplinan Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis Raider 412/BES.

Peran menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt


(1993:143), merupakan perilaku yang diharapkan dari seseorang
yang menduduki suatu status tertentu. Setiap orang mempunyai
sejumlah status dengan harapan mengisi peranan sesuai dengan
status tersebut. Bahkan dalam suatu status tunggal pun orang
dihadapkan dengan sekelompok peran yang disebut seperangkat
peran (role set). Seseorang dapat menerima beberapa perangkat
peran pada waktu yang bersamaan, memangku berbagai peran
yang memungkinkan munculnya stress, kepuasan dan prestasi.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap anggota yang


bertugas di Batalyon Infanteri Mekanis Raider 412/BES pada tanggal
29 Januari 2022 sebagai berikut :
Letda Inf Ereek Pawer Simbolon S.Tr.(Han) ( Danton 2 Kompi
C ),beliau mengatakan bahwa :
38

“ Peran Danton dalam meningkatkan kedisiplinan prajurit ialah


Danton merupakan sosok yang menjadi panutan bagi anggotanya
dimana danton berperan besar dalam hal membimbing dan
mengawasi setiap anggotanya disamping itu juga Danton harus
mampu memberi contoh kepada anggotanya dalam setiap kegiatan
dan harus meningkatkan kemampuannya.
Danton yang merupakan atasan langsung dari anggota di
peleton harus memahami anggotanya sehingga mengetahui
permasalahan yang ada di anggotanya, itu merupakan tanggung
jawab dari Danton untuk mencari solusi untuk permasalahannya.
Dalam hal ini danton harus memberi bimbingan yang baik,
memberikan arahan yang bermanfaat, serta memberi semangat
kepada anggotanya dengan mendengarkan keluhan – keluhan dari
anggota, mendatangi rumah – rumah anggota, memberi ucapan
ulang tahun kepada anggota dan keluarganya yang merayakan,
ataupun membantu menyelesaikan permasalahan yang terdapat
dalam keluarganya karena tidak menutup kemungkinan mereka ada
yang mempunyai keluarga.”
Dengan melaksanakan berbagai peran, yaitu sebagai
seorang pemimpin, pelatih, pembina, guru, sahabat, dan bahkan
dapat menjadi seorang bapak ataupun kakak merupakan cara agar
seorang Danton dapat dekat dengan anggotanya. Dengan adanya
hubungan yang baik antara Danton dan anggotanya akan
menciptakan suatu kerjasama dan hubungan kerja yang baik dan
memungkinkan seorang anggota menghilangkan pikiran untuk
melakukan tindakan pelanggaran. Di samping itu dengan
diberikannya pola pembinaan yang mencakup disiplin, moril, jiwa
korsa, dan motivasi dapat memberikan nilai-nilai yang positif kepada
anggota sehingga anggota akan melaksanakan tugas diberikan
dengan sebaik-baiknya dan menghilangkan pemikiran bagi anggota
untuk melaksanakan pelanggaran.
39

Serma Gunawan Khariswanto ( Dansi/Batisi-1/Siintelpur/Ma ),


beliau mengatakan bahwa :

“Memang benar peran Danton sangatlah besar bagi anggota


dalam mencakup hal pembinaan dan pengawasan disatuan tentunya
di tingkatan peleton. Danton harus bisa menjadi tauladan yang baik
untuk anggotanya dengan memberikan dorongan – dorongan dan
motivasi serta mampu menyelesaikan permasalahan yang ada
dipeleton. Dalam segi kekeluargaan Danton juga bisa menjadi sosok
bapak dan rekan kerja bagi anggotanya seperti sering bercerita dan
mendekatkan diri dengan anggota bujangan dibarak dan
bersilahturahmi ke rumah anggota yang sudah memiliki keluarga.”

Berdasarkan dari hasil analisis dari observasi pengamatan


penulis lakukan selama melaksanakan penelitian di Batalyon
Infanteri Mekanis Raider 412/BES, memang terlihat Danton sebagai
panutan bagi anggotanya dan memberi semangat kepada
anggotanya. Contohnya dengan memberi bimbingan yang baik,
memberikan arahan yang bermanfaat, serta memberi semangat
kepada anggotanya dengan mendengarkan keluhan – keluhan dari
anggota, mendatangi rumah – rumah anggota, memberi ucapan
ulang tahun kepada anggota dan keluarganya yang merayakan,
ataupun membantu menyelesaikan permasalahan yang terdapat
dalam keluarganya karena tidak menutup kemungkinan mereka ada
yang mempunyai keluarga.

Dibalik itu juga diperkuat dengan teori dari Wursanto


(2002:197) menyatakan teori kepemimpinan adalah bagaimana
seseorang menjadi pemimpin atau bagaimana timbulnya seorang
pemimpin, beberapa teori tentang kepemimpinan. Teori ini
menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik
apabila memiliki sifat-sifat yang positif sehingga para pengikutnya
dapat menjadi pengikut yang baik, sifat-sifat kepemimpinan yang
umum misalnya bersifat adil, suka melindungi, penuh rasa percaya
40

diri, penuh inisiatif, mempunyai daya tarik, energik, persuasif,


komunikatif dan kreatif. Dari sifat – sifat positif yang ditularkan
melalui pimpinannya sehingga pengikut dapat menjadi baik.

Dari hasil wawancara didukung dengan observasi dan


dokumentasi atas, penulis menyimpulkan bahwa Peran yang
dihadapi Danton dalam meningkatkan kedisiplinan prajurit yaitu :

Danton merupakan sosok yang sangat dibutuhkan dan


bermanfaat bagi anggotanya dimana Danton berperan besar dalam
hal membimbing serta mengawasi setiap anggotanya disamping itu
juga Danton harus memberi dan menjadi contoh kepada anggotanya
dalam hal setiap kegiatan dan harus meningkatkan kemampuannya.
Danton merupakan komandan langsung dari anggota peleton harus
memahami kondisi anggotanya sehingga apabila ada permasalahan
yang terjadi di anngota, itu merupakan tanggung jawab Danton
untuk menyelesaikannya.

Peran kepemimpinan Danton dalam meningkatkan


kedisiplinan anggota sangat berpengaruh terhadap berhasil atau
tidaknya dalam pelaksanaan tugas pokok. Seorang Danton di Yonif
Mekanis Raider 412/BES harus mempunyai gaya kepemimpinan
yang tepat sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan anggota.
Selain itu, Danton juga harus memperhatikan beberapa hal yang
menjadi acuan dalam menerapkan pembinaan terhadap anggotanya
antara lain melalui:
1) Disiplin.
Pembinaan disiplin akan mencegah bahkan mengurangi
tingkat pelanggaran disiplin yang dilaksanakan anggota secara
efektif dan efisien. Metode yang dilaksanakan oleh beberapa
Danton di Yonif Mekanis Raider 412/BES dalam melaksanakan
pembinaan Disipilin kepada anggota, diantaranya adalah
merapikan kasur setelah bangun tidur, menjaga kebersihan
didalam maupun sekitar lingkungan barak, menepati waktu saat
41

apel atau akan melaksanakan kegiatan, dan juga hal-hal kecil


yang lainnya. Dengan begitu, maka anggota akan terbiasa untuk
dapat mengikuti setiap peraturan yang ada dan dapat hidup
dengan tertib.

2) Moril.
Pembinaan moril akan memelihara dan meningkatkan
semangat dan kemauan anggota untuk berlatih lebih keras
dalam meningkatkan kemampuannya. Pembinaan moril ini
diberikan oleh beberapa Danton di Yonif Mekanis Raider
412/BES kepada anggotanya.. Salah satu cara untuk
memberikan pembinaan moril kepada anggota adalah dengan
tidak merebut segala hak mereka dan memberikan
kesejahteraan yang ada kepada anggota. Dengan memberikan
hak dan kesejahteraan kepada anggota, maka moril anggota
akan meningkat yang akan membuat mereka semangat dalam
bekerja. Dengan terpeliharanya moril anggota ini juga akan
mengurangi pikiran anggota untuk berbuat pelanggaran.

3) Jiwa Korsa.
Sebagai seorang Danton harus selalu memiliki kebersamaan
dengan anggota. Kebersamaan inilah yang menjadi salah faktor
kunci keberhasilan suatu satuan di penugasan. Danton sebagai
unsur pimpinan yang pertama harus dapat menanamkan jiwa
korsa kepada setiap anggotanya. Banyak cara yang dapat
dilaksanakan Danton dalam menanamkan jiwa korsa kepada
anggotanya diantaranya adalah melaksanakan makan secara
bersama-sama, melaksanakan korve secara bersama-sama,
tinggal bersama-sama di barak bagi anggota yang belum
menikah dan juga hal-hal kecil lainnya yang dapat menanamkan
jiwa korsa kepada anggota. Dengan ditanamkannya jiwa korsa
ini oleh Danton maka akan tercipta suatu kebersamaan yang
42

nantinya akan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya


pelanggaran karena adanya rasa peduli antar anggota untuk
saling mengingatkan satu dengan yang lain.

4) Motivasi.
Memotivasi anggota merupakan suatu hal yang harus
dilakukan oleh seorang Danton. Dengan memberikan motivasi
dapat membuat moril anggota menjadi meningkat dan
bersemangat dalam melaksanakan tugas sehingga akan
mencegah anggota tersebut untuk melaksanakan pelanggaran.

b. Kendala Komandan Peleton dalam meningkatkan kedisiplinan


Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis Raider 412/BES.

Dalam meningkatkan kedisiplinan prajurit, seorang Danton


masih dihadapkan dengan kendala – kendala masih ditemukan
prajurit yang melaksanakan pelanggaran.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap anggota yang


bertugas di Batalyon Infanteri Mekanis Raider 412/BES pada
tanggal 29 Januari 2022 sebagai berikut :

Letda Inf Ereek Pawer Simbolon S.Tr.(Han) ( Danton 2 Kompi


C ),beliau mengatakan bahwa :

“Kendali yang dihadapi Danton dalam meningkatkan


kedisiplinan prajurit ialah terletak pada pada prajuritnya itu sendiri,
media sosial yang berpengaruh besar pada moril prajurit – prajurit
dimana disela – sela kegiatan masih ada anggota memainkan
handphone yang semestinya tidak dilakukan serta ego prajurit yang
merasa pandai karena tingkat pendidikannya yang tinggi. Dibalik itu
juga terdapat suatu permasalahan yang terjadi pada prajurit yang
menyebabkan kedisiplinan anggota itu menurun. Kurangnya
kepercayaan diri prajurit dalam melakukan hal itu, sehingga tentu
tidak akan maksimal dalam setiap melaksanakan tugas dan
43

tanggung jawabnya karena selalu di hantui oleh rasa gelisah dan


takut akan melaksanakan sesuatu.

Serma Gunawan Khariswanto (


Dansi/Batisi-1/Siintelpur/Ma ), beliau mengatakan bahwa :

“Benar terdapat beberapa kendala yang dihadapi Danton


salah satunya terhadap anggota yang tidak percaya diri dan setiap
diberikan tugas, tugas itu tidak dilaksanakan dengan sesuai yang
diharapkan karena dia merasa tidak mampu. Maka disini Danton
berperan penting dalam hal membina dan mengawasi. Terkadang
apabila ada anggota yang seperti itu Danton harus memberikan
semangat dan motivasi kepada anggota dan memberikan dorongan
– dorongan positif pastikan dia percaya diri dan bisa melaksanakan
tugas dengan.”

Dari hasil wawancara didukung dengan observasi dan


dokumentasi atas, penulis menyimpulkan bahwa Kendala yang
dihadapi Danton dalam meningkatkan kedisiplinan prajurit yaitu :

a. Masih banyak anggota yang mempunyai rasa keras


kepala sehingga susah untuk diberikan masukan atau koreksi dari
orang lain.

b. Masih kurangnya rasa kepercayaan prajurit terhadap


dirinya sendiri.

c. Masih adanya prajurit yang tidak melaksanakan


kegiatan dengan maksimal karena merasa lebih senior dari pada
rekan – rekannya yang lain.

c. Upaya - upaya yang dilakukan Komandan Peleton dalam


meningkatkan kedisiplinan Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis
Raider 412/BES.
44

Usaha untuk menyampaikan, maksud, ikhtisar Danton dalam


meningkatkan kedisiplinan prajurit Batalyon Infanteri Mekanis
Raider 412/BES. Dengan melaksanakan upaya – upaya yang
dilakukan Danton dalam meningkatkan kedisiplin prajurit dengan
pengawasan yang lebih terhadap prajurit.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap anggota yang


bertugas di Batalyon Infanteri Mekanis Raider 412/BES pada
tanggal 29 Januari 2022 sebagai berikut :

Letda Inf Ereek Pawer Simbolon S.Tr.(Han) ( Danton 2 Kompi


C ),beliau mengatakan bahwa :

“Upaya yang selama ini dilakukan Danton untuk


meningkatkan kedisiplinan prajurit agar memiliki kemampuan yang
tinggi dalam melaksanakan tugas upaya – upaya pemenuhan
kebutuhan prajurit. Memberikan penghargaan bagi anggota yang
berprestasi karena itu merupakan wujud kepedulian dan perhatian
Danton sehingga anggota pun akan merasa senang dan respect
pada dirinya, dan tentu juga pada waktu saat istirahat, benar –
benar diberikan istirahat dan tidak ada kegiatan lain karena
biasanya ada juga yang harusnya melaksanakan waktu istirahat
namun ternyata juga diperintahkan untuk dinas, misalkan pada hari
minggu harusnya libur ternyata ada kegiatan, kemudian kegiatan
yang terlalu pada sehingga membuat tubuh lelah, kesejahteraan
yang kurang, hak- hak yang harus diberikan ternyata tidak
terealisasi mempunyai tekanan dari senior maupun atasan.

Danton memberi motivasi prajuritnya untuk sekolah agar


karier mereka meningkat, kemudian untuk ikut penugasan agar
kemampuan mereka meningkat serta untuk meningkatkan iman
dan taqwa prajurit. Danton juga harus melaksanakan pengawasan
dan pengendalian terhadap kinerja prajurit dilapangan. Jika Danton
turun ke lapangan maka prajurit akan melaksanakan pekerjaannya
dengan semangat tinggi dan maksimal.”
45

Serma Gunawan Khariswanto ( Dansi/Batisi-1/Siintelpur/Ma ),


beliau mengatakan bahwa :

“Memang benar Danton mempunyai tugas yang cukup besar,


karena memang beliau bertanggung jawab atas anggota
dipeletonnya, sehingga apabila ada anggota yang mempunyai
masalah beliaulah yang mempunyai tanggung jawab untuk
menyelesaikan permasalahan anggota disamping itu juga beliau
harus memikirkan kondisi anggota dilapangan contohnya
memberikan reward bagi anggota yang berprestasi dan
membanggakan peleton. Hal itu aakan membuat anggota senang
dan respect kepada Danton. Selain itu Danton memotivasi
anggotanya untuk meningkatkan kemampuan anggota lewat
pendidikan dan penugasan untuk peningkatan karier.”

Berdasarkan dari hasil analisis dari observasi pengamatan


penulis lakukan selama melaksanakan penelitian di Batalyon
Infanteri Mekanis Raider 412/BES, upaya yang dilakukan Danton
dalam meningkatkan kedisiplinan prajurit, tentunya Danton
merupakan motor (penggerak) disatuan, oleh karena itu seorang
komandan peleton harus berperan penting dalam membina
anggotanya, Baton dalam hal ini membantu Danton dalam
melaksanakan tugasnya dilapangan. Danton sering memberikan
arahan – arahan tentang tugas dan tanggung jawab yang harus
dilakukan oleh anggotanya sesuai dengan jabatan yang diemban
oleh anggota tersebut. Sering kali Danton mendatangi rumah –
rumah anggota dan menanyakan apakah terdapat permasalahan
atau tidak itu merupakan suatu wujud kepedulian Danton terhadap
anggotanya. Danton selalu mendukung anggotanya untuk
berprestasi dengan memberi kesempatan sekolah / kursus –
kursus dan penugasan.
46

Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis menganalisa


bahwa upaya yang di hadapi seorang Danton dalam meningkatlan
kedisiplinan prajurit yaitu :

Danton berperan aktif dalam membina anggotanya dengan


baik. Seorang Danton juga menjadi Tauladan bagi anggota –
anggotanya sehingga tiap tutur kata dan tingkah laku akan
diperhatikan dan dicontoh oleh anggotanya. Seorang pemimpin
melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja
prajurit dilapangan dengan baik, jika Danton turun ke lapangan
maka anggota akan melaksanakan tugasnya dengan semangat
dan maksimal.

Danton juga harus memberikan penghargaan –


penghargaan bagi anggota yang berprestasi memberikan
semangat, dorongan serta motivasi kepada setiap anggota.
Kemudian pada waktu saat istirahat, benar – benar diberikan
istirahat dan tidak ada kegiatan lain karena biasanya ada juga yang
harusnya melaksanakan waktu istirahat namun ternyata juga
diperintahkan untuk dinas, misalkan pada hari minggu harusnya
libur ternyata ada kegiatan, kemudian kegiatan yang terlalu pada
sehingga membuat tubuh lelah, kesejahteraan yang kurang, hak-
hak yang harus diberikan ternyata tidak terealisasi mempunyai
tekanan dari senior maupun atasan.

14. Kondisi yang Diharapkan


Dengan gaya kepemimpinan yang tepat oleh Danton, maka kondisi
yang diharapkan adalah meningkatnya kedisiplinan dari anggota.
Kedisiplinan anggota berpengaruh terhadap tingkat pelanggaran yang
dilakukan dan pencapaian tugas pokok di Yonif Mekanis Raider 412/BES.

a. Disiplin Prajurit yang Baik Dapat Mengurangi Tingkat


Pelanggaran di Yonif Mekanis Raider 412/BES. Kedisiplinan seorang
47

anggota dipengaruhi oleh kepemimpinan Danton sebagai pemimpinnya.


Mewujudkan kedisiplinan dari anggota tersebut perlu adanya pengendalian
dan pengawasan yang baik dari seorang Danton sehingga Danton harus
dapat menjalin hubungan yang dekat dengan anggotanya salah satunya
adalah dengan cara hadir dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
anggotanya dan memotivasi anggotanya. Seorang Danton juga harus
dapat menjadi contoh bagi anggotanya dengan melakukan hal-hal yang
baik sehingga anggota pun akan mencontoh terhadap hal-hal baik tersebut.
Danton juga harus memberikan penghargaan – penghargaan bagi anggota
yang berprestasi memberikan semangat, dorongan serta motivasi kepada
setiap anggota. Serta dapat mendengarkan keluhan – keluhan apabila
anggota yang mempunyai masalah ataupun memiliki moril yang rendah
maka Danton harus memberi motivasi dan dorongan semangat yang baik
dengan upaya agar moril dan semangat anggota itu meningkat kembali. Ini
merupakan salah satu peran Danton agar pelanggaran yang terjadi pada
Yonif Mekanis Raider 412/BES dapat dikendalikan bahkan tidak ada
pelanggaran. Diharapkan ke depan tingkat disiplin prajurit dapat meningkat
dan dipertahankan karena dengan meningkatknya disiplin dari prajurit,
maka tingkat pelanggaran dari suatu satuan pun akan berkurang.

b. Sarana dan Prasarana yang memadai untuk mendukung


Danton dalam melaksanakan kegiatan pembinaan personil. Dalam
melaksanakan segala kegiatan dan tugas - tugas yang diberikan diperlukan
perlengkapan yang memadai dan selain itu juga guna menjaga mental dan
moril prajurit diperlukannya sarana dan prasarana yang dapat digunakan
guna menyalurkan hobi prajurit di Yonif Mekanis Raider 412/BES. Dengan
adanya Sarana dan Prasana yang memadai dapat juga mengurangi
jumlahnya pelanggaran karna dengan sarana dan prasana yang memadai
dapat menyalurkan pikiran dan energi negatif dari prajurit kepada kegiatan
yang positif. Serta mampu untuk lebih menguasai dalam mengendarai
Ranpur yang ada di Yonif Mekanis Raider 412/BES seperti Tank M113.

c. Disiplin Prajurit yang baik berpengaruh pada tercapai tugas


pokok Yonif Mekanis Raider 413/BES. Seorang prajurit akan melaksanakan
48

tindakan tidak disiplin apabila terjadi pemikiran buruk pada dirinya,


pemikiran tersebut dapat disebabkan dari luar lingkungan ataupun dari
dalam dirinya sendiri. Dari sebuah pemikiran tersebut akan berkembang
menjadi sebuah tindakan kemudian berlanjut menjadi kebiasaan dan
berakhir jadi karakter. Oleh sebab itu Danton harus mempunyai gaya
kepemimpinan yang tepat untuk dapat mengendalikan dan
mempertahankan disiplin pada anggotanya. Dengan tingkat kedisiplinan
tinggi yang dimiliki oleh anggota, maka anggota tersebut akan semakin
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya, sehingga
tugas pokok dari Yonif Mekanis Raider 412/BES. Dapat tercapai dengan
baik dan menjadi hal yang postif bagi satuan tersebut. Seorang prajurit
yang mempunyai disiplin yang baik akan menunjang ke efektifan dalam
pelaksanaan suatu kegiatan di satuan baik di lapangan maupun tugas-
tugas satuan yang lainnya. Adanya tingkat disiplin prajurit yang tinggi dapat
memperlancar setiap kegiatan yang dilaksanakan, karena kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan itu membuat
kegiatan menjadi efektif.

d. Berkurangnya pelanggaran yang terjadi dan meningkatnya


prestasi. Adanya kemauan dan keinginan dari masing masing prajurit untuk
tidak melaksanakan pelanggaran dan mengembangkan disiplin dalam diri
guna mendukung kegiatan dan tugas tanggungjawab yang diberikan serta
keinginan dari masing masing personil untuk mendapatkan prestasi
sebanyak banyaknya guna mengharumkan nama satuan. Serta adanya
penghargaan bagi Prajurit yang mendapatkan prestasi seperti diberikan
sekolah – sekolah yang dapat menunjang dari karier seorang prajurit
tersebut dan reward dari atasan kepada prajurit yang berprestasi tersebut
berupa jabatan yang baik untuk karier prajurit tersebut.

15. Upaya - Upaya Mengatasi

Dari hasil data wawancara dan observasi serta permasalahan –


masalahan yang ada, maka dapat di ambil beberapa upaya – upaya dapat
49

dilaksanakan seorang Danton dalam meningkatkan disiplin prajurit,


diantaranya :

a. Selalu melakukan pengawasan dan pengendalian dilapangan


agar tugas dan tanggung jawabnya dilakukan dengan baik. Maka apabila
dalam setiap kegiatan diawasi oleh Danton, mungkin anggota tersebut
akan malu apabila melakasanakan pekerjaannya tidak baik sehingga
akhirnya melakasan tugas tersebut dengan semangat dan penuh rasa
tanggung jawab.
b. Memberikan reward dan punishment bagi anggota – anggota
yang berprestasi dan membanggakan serta melakukan pelanggaran di
peleton terutama satuan. Punishment yang diberikan sebisa mungkin harus
bisa menimbulkan efek jera hingga berujung pemecatan bagi anggota yang
melaksanakan pelanggaran. Sehingga anggota akan berpikir berulang kali
apabila melaksanakan pelanggaran.
c. Memberikan motivasi – motivasi kepada anggota berarti
memotivasi untuk ikut sekolah atau kursus – kursus agar karier mereka
meningkat. Dimana seorang anggota juga membutuhkan perhatian dari
Dantonnya maka itu merupakan tanggung jawab Danton dalam
meningkatkan moril anggota.
d. Pada saat waktu istirahat, benar – benar diberikan istirahat
dan tidak mengadakan kegiatan yang lain. Contohnya pada saat tanggal
merah itu tentunya hari libur maka waktunya istirahat, namun ternyata
malah diperintahkan untuk masuk ke kantor. Hal itu akan berdampak
terhadap moril anggota.
e. Memberikan pemahaman tentang hukum kepada prajurit baik
hukum yang berlaku di Angkatan Darat maupun hukum yang berlaku di
Yonif Mekanis Raider 412/BES. Dengan demikian, diharapkan anggota
akan mempunyai kesadaran hukum dan tidak mau untuk melanggar
hukum.
f. Mewajibkan seluruh anggota serta ikut serta dalam
melaksanakan ibadah di tempat ibadahnya masing-masing sesuai dengan
jam ibadah dalam rangka melaksanakan pembinaan mental dari anggota
50

tersebut sehingga diharapkan anggota dapat lebih dekat dengan Tuhan


Yang Maha Esa dan memahami nilai-nilai agama serta terhindar dari hal-
hal yang dilarang oleh agama.
g. Menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat, yaitu gaya
kepemimpinan yang situasional dimana kepemimpinan seorang Danton
harus menyesuaikan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi.
h. Memberikan kesadaran bertanggungjawab kepada prajurit
dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dalam bekerja. Dengan
diberikannya kesadaran bertanggungjawab bagi prajurit maka diharapkan
kinerja prajurit akan meningkat dan prajurit tidak akan melaksanakan
pelanggaran karena mereka tidak mau mengingkari tanggungjawabnya.
i. Dimasing masing barak dilengkapi dengan sarana hiburan
berupa ruang karaoke dan lapangan volley, dan juga terdapat lapangan
sepakbola serta dimasing masing kompi terdapat lapangan yang dapat
digunakan sebagai lapangan volley dan bulu tangkis, terdapat juga meja
billiard diaula dan dilengkapi juga peralatan olahraga seperti bola volley
dan bola kaki, sarana dan prasarana tersebut ditujukan agar prajurit tidak
merasa bosan sehingga dapat mencegah terjadinya pelanggaran dan juga
meningkatkan moril prajurit agar selalu bertindak disiplin dalam
melaksanakan segala kegiatan.

j. Berusaha dekat dan memahami anggota, tinggal bersama


anggota menjadi di barak terutama bagi Danton baru yang belum menikah.
Dengan demikian, diharapkan Danton dapat melakukan pengawasan dan
pengendalian terhadap anggotanya serta mampu memecahkan
permasalahan yang terjadi pada anggota.

k. Mampu menjadi contoh yang baik serta senantiasa


melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap anggota terutama
terhadap anggota yang sudah melakukan gerak-gerik yang mencurigakan
agar selalu diwaspadai.

Anda mungkin juga menyukai