PEMBAHASAN
1. Umum.
Pada BAB III ini pembahasan tentang peran kepemimpinan
komandan peleton dalam meningkatkan kedisplinan prajurit Batalyon
Infanteri Mekanis Raider 412/BES dengan menggunakan Teknik
pengumpulan data dan Analisa data.
a. Metode Dokumentasi
b. Observasi
c. Teknik Wawancara
412/BES
(6) Dokter.
d) Eselon Pelaksana.
STRUKTUR ORGANISASI
DANYONIF MEKANIS
Eselon Pimpinan
Eselon Pelayanan
DANKIMA
Eselon Pelaksana
26
DANKIPAN DANKIBAN
STRUKTUR ORGANISASI
BATALYON INFANTERI MEKANIS
(BERDASARKAN TABEL ORGANISASI DAN PERLENGKAPAN)
35.127.585 (747)
YONIF MEKANIS
2 Luar 1 4 5
Formasi
COMBAL KAL 9
MM
MM
5,56 MM
(RR)
7,62 MM
7,62 MM
V4) (RR)
JENIS ALAT OPTIK SAT JUMLAH KONDISI SIAP KEB KEKURANGAN KEB
STAINER
LR HANDHLED
NVG200
27 (RB)
TRANSCEIFER (RB)
IN THE MANPACK
ROLE COMPLETE
WITH
MOTORTRBO XIR
P9268
TRANSPORTABLE
REPEATER UHF/FM
TR-300
OPS OPTIK
P DSP
NYATA
HOLOGRAPIC HOLOGRAPIC
-
S S
BIDIK 0 0 BIDIK
CH CH
OPS
DSP KURANG NYATA
(RR)
KOSTRAD) (RR)
LAIN LAIN
SOLAR BANK BH - - -
DRONE BH 1 1 (B) 1
4 KENDARAAN BTR - -
Dari data tersebut maka di peroleh fakta bahwa masih ada beberapa
oknum prajurit yang masih melanggar dan tidak menaati peraturan. Adanya
kesempatan dan peluang untuk melakukan pelanggaran yang berasal dari
luar maupun dalam satuan menyebabkan terjadinya. Serta diantara
pelanggaran tersebut merupakan pelanggaran-pelanggaran yang di
kategorikan sebagai pelanggaran berat, yang mengakibatkan prajurit
tersebut harus dijatuhi hukuman administrasi PDTH. Hal ini menunjukkan
bahwa masih kurangnya sifat disiplin dari prajurit 412/BES dalam menaati
peraturan yang telah ditetapkan.
Dari data yang dihimpun oleh penulis ada beberapa faktor internal
dan eksternal yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan anggota yaitu
sebagai berikut :
a. Faktor Internal
1) Kekuatan
Dari observasi dan wawancara dengan anggota
disatuan ada beberapa faktor – faktor internal yang menjadi
kekuatan dalam satuan tersebut diantaranya :
a) Kekuatan dan Kemampuan prajurit Yonif
Mekanis Raider 412/BES menunjukkan sikap
profesional terhadap segala peraturan dan keadaan di
karenakan pembinaan, latihan dan kedisiplinan yang
ditanamkan oleh para pelatih dan pengalaman
35
2) Kelemahan
a) Letak satuan Yonif Mekanis Raider 412/BES
yang berada dikota, ada kerawanan anggota
mengunjungi tempat hiburan malam yang dapat
mengakibatkan pelanggaran terjadi lebih mudah.
b) Masih adanya gaya kehidupan prajurit yang
konsumtif melebihi dari pendapatan masing – masing
anggota.
36
b. Faktor Eksternal
1) Peluang
a) Sumber daya manusia yang diterima oleh Yonif
Mekanis Raider 412/BES itu baik dan dengan
pembinaan yang baik akan menghasilkan prajurit yang
unggul dan disiplin
b) Kesempatan kepada para prajurit Yonif Mekanis
Raider 412/BES dalam penugasan yang relatif besar
sehingga hal ini akan memberi dampak positif dari segi
aspek peningkatan kemampuan, peningkatan jenjang
karier, pengalaman penugasan dan dari segi aspek
finansial. Peluang sekolah dan kursus – kursus cukup
banyak, sehingga dapat ada peningkatan karier.
c) Yonif Mekanis Raider 412/BES memerlukan
disiplin untuk menjalankan tugas pokok dari Tentara
Nasional Indonesia. Adanya kesempatan latihan –
latihan besar seperti : Antar kecabangan, Pasukan
Pemukul Reaksi Cepat, ataupun latihan gabungan
dengan negara lain.
2) Kendala
a) Pengaruh perkembangan teknologi yang pesat
yang menyebabkan banyaknya anggota kurang
37
2) Moril.
Pembinaan moril akan memelihara dan meningkatkan
semangat dan kemauan anggota untuk berlatih lebih keras
dalam meningkatkan kemampuannya. Pembinaan moril ini
diberikan oleh beberapa Danton di Yonif Mekanis Raider
412/BES kepada anggotanya.. Salah satu cara untuk
memberikan pembinaan moril kepada anggota adalah dengan
tidak merebut segala hak mereka dan memberikan
kesejahteraan yang ada kepada anggota. Dengan memberikan
hak dan kesejahteraan kepada anggota, maka moril anggota
akan meningkat yang akan membuat mereka semangat dalam
bekerja. Dengan terpeliharanya moril anggota ini juga akan
mengurangi pikiran anggota untuk berbuat pelanggaran.
3) Jiwa Korsa.
Sebagai seorang Danton harus selalu memiliki kebersamaan
dengan anggota. Kebersamaan inilah yang menjadi salah faktor
kunci keberhasilan suatu satuan di penugasan. Danton sebagai
unsur pimpinan yang pertama harus dapat menanamkan jiwa
korsa kepada setiap anggotanya. Banyak cara yang dapat
dilaksanakan Danton dalam menanamkan jiwa korsa kepada
anggotanya diantaranya adalah melaksanakan makan secara
bersama-sama, melaksanakan korve secara bersama-sama,
tinggal bersama-sama di barak bagi anggota yang belum
menikah dan juga hal-hal kecil lainnya yang dapat menanamkan
jiwa korsa kepada anggota. Dengan ditanamkannya jiwa korsa
ini oleh Danton maka akan tercipta suatu kebersamaan yang
42
4) Motivasi.
Memotivasi anggota merupakan suatu hal yang harus
dilakukan oleh seorang Danton. Dengan memberikan motivasi
dapat membuat moril anggota menjadi meningkat dan
bersemangat dalam melaksanakan tugas sehingga akan
mencegah anggota tersebut untuk melaksanakan pelanggaran.