PENDAHULUAN
Walaupun para prajurit sudah memiliki kemampuan militer tersebut, tetap saja
para prajurit tidak boleh terlena dengan keadaan. Para prajurit juga harus tetap sering
melatihkan kemampuan nya tersebut guna untuk mencapai hasil yang lebih baik agar
dapat menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik, seperti motto “ Lebih Baik Gagal
di Medan Latihan , daripada gagal di Medan Pertempuran “. Kata-kata tersebut dibuat
berdasarkan apa yang pernah terjadi di medan pertempuran, ketika prajurit kemampuan
nya kurang di medan pertempuran, maka dia akan susah untuk menjalankan tugas nya
tersebut. Oleh karena itu maka prajurit TNI-AD harus sering melatih kemampuan-
kemampuan yang dimilikinya.
Dihadapkan dengan tuntutan prajurit harus mampu menembak dengan baik, para
Danton juga dituntut untuk dapat membawa para anggotanya untuk menghadapi
Peleton Tangkas yang di adakan tiap tahun tahun dengan memperlombakan
kemampuan prajurit antar Kodam seluruh Indonesia. Salah satu materi Peleton
Senapan adalah menembak dimana menembak salah satu yg paling bergengsi untuk di
pertandingkan antar kodam. Para Danton di tuntut harus bias melatih para anggotanya
untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan menembak anggota nya agar
siap untuk menghadapi Peleton Tangkas, seperti bagaimana cara menembak yang
baik, cara meremas picu yang baik, cara memasang gambar bidik yg tepat untuk
perkenaan yang tepat. Seperti kita ketahui bahwa anggota tidak semuanya jago
menembak di karenakan keterbatasan fasilitas menembak. Seharusnya setiap hari para
anggota di latih menembak sehingga anggota dapat menguasai dengan betul cara
menembak yang baik dan diharapkan dapat memberikan yang terbaik bagi satuannya
dalam menghadapi tuntuna tugas pokok TNI AD.
Batalyon Infanteri Mekanis 412/Bharata Eka Shakti atau sebelumnya dikenal juga
sebagai (Yonif 412/Raider atau Batalyon Infanteri 412/Bharata Eka Shakti) adalah salah
satu Batalyon Infanteri di jajaran Brigade Infanteri Mekanis 6/Trisakti Baladaya, Divisi
Infanteri 2/Kostrad. yang bermarkas di Purworejo, Jawa Tengah. Dari awal dibentuknya
sampai dengan sekarang banyak mengalami proses perubahan. Batalyon Infanteri
Mekanis 412/BES sebagai salah satu dari jajaran TNI-AD tentunya punya tuntutan dari
satuan atas untuk dapat melakukan segala tugas nya dengan baik. Untuk dapat
melakukan tugasnya dengan baik tentu setiap prajurit di Yonif Mekanis 412 / BES harus
mempunyai kemampuan-kemampuan tempur seperti menembak. Tetapi tidak semua
prajurit mahir dalam melaksanakan menembak. Kurang mampunya prajurit dalam
menembak tentu ada factor-faktor tertentu yang menyebabkan prajurit tidak dapat
melaksanakan menembak dengan baik. Danton sebagai komandan yang langsung
berinteraksi kepada para prajurit tentu melihat hal ini harus berpikir bagaimana cara
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Danton berperan bagi para prajurit agar
kemampuan menembak para anggotanya dapat meningkat dan memperoleh hasil
sesuai yang diharapkan guna memenuhi tuntutan tugas pokok TNI-AD.
Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk menulis tugas akhir
dengan judul “ Peran Danton Dalam Meningkatkan Kemampuan Menembak Prajurit
Yonif Mekanis 412/BES. “
2. Fokus Penelitian
3. Rumusan Masalah
Dalam pernyataan diatas, dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengangkat
suatu permasalahan sebagai berikut :
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis :
b. Manfaat Praktis :
1. Memberikan masukan bagi para Taruna agar dapat bertindak yang
benar dalam menyiapkan anggotanya ketika di satuan nanti.
2. Memberikan pengalaman bagi penulis sehingga dapat mengetahui
secara langsung peran Danton disatuan.
6. Sistematika Penulisan
a. Bab I Pendahuluan
Bab ini merupakan bab yang akan menguraikan keseluruhan dasar teori
dan definisi dari variabel yang diteliti. Tujuan dari bab ini adalah dalam
membentuk acuan kerangka berpikir yang akan berguna dalam pelaksanaan
penelitian ini.
Bab ini berisikan data-data atau fakta yang didapatkan oleh penulis pada
saat melakukan penelitian. Data tersebut didapatkan sesuai dengan metodologi
penelitian yang digunakan. Setelah mendapatkan data-data tersebut, penulis
mengaitkan hal tersebut dengan teori-teori yang ada dan melakukan analisis
terhadap hal tersebut, sehingga diperoleh suatu kesimpulan mengenai hasil
penelitian dan pembahasannya.
e. BAB V Penutup.
Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh penelitian yang dilaksanakan oleh
penulis yang berisi jawaban semua pertanyaan penelitian yang dibahas pada
Bab IV.