Anda di halaman 1dari 3

DRILL PERTEMPURAN HUTAN

(bahaya garis)
KOMPETENSI DASAR
Memahami dan terampil dalam Drill Pertempuran Hutan (Bahaya Garis)

Bahaya Garis
Bahaya garis merupakan ancaman bagi regu/pleton patroli yang berupa medan yang menguntungkan
musuh untuk melakukan panyerangan dan merupakan killing ground bagi regu/pleton patroli Brimob,
misalkan sungai tanpa jembatan, jembatan, medan terbuka yang tidak terdapat lindung tembak maupun
lindung penglihatan. Adapun cara bertindak bagi regu patroli adalah sebagai berikut :
a. Sungai tanpa jembatan
Perlu menjadi perhatian bagi setiap komandan patroli untuk bisa menganalisa sungai yang akan dilalui dengan
mempertimbangkan faktor keamanan, keselamatan personil, hal yang perlu diperhatikan adalah :
 Kedalaman sungai (maksimal sebatas lutut orang dewasa)
 Arah arus sungai
 Kederasan arus sungai
 Lindung tembak dan lindung penglihatan di sekitar sungai
Bila memungkinkan untuk dilakukan penyebrangan komandan patroli perintahkan penyebrangan secara taktis, dengan
cara sebagai berikut :
1. Speed 1 berikan tanda visual untuk hentikan patroli setelah dia mengetahui bahwa ada sungai yang
harus dilalui.
2. Danru perintahkan penembak SO/SMR untuk merapat sejajar dengan speed. Kelompok Batis merapat
ke posisi speed 1 untuk menganalisa sungai yang akan dilalui dan langsung Batis laporkan kepada
penyebrangan selanjutnya.
9. Dilanjutkan dengan Bakes dan Sniper (formasi 12) atau Penembak 7 menggantikan posisi Batis dan
SO.
10. Setelah posisinya tergantikan, Batis dan SO merapat keposisi Danru dan Caraka untuk selanjutnya
melaksanakan penyebrangan.
11. Begitu juga bagi anggota yang dibelakang secara taktis dan tetap memperhatikan arah tembakan
sesuai fungsinya saling bergantian menggantikan posisi untuk melakukan penyebrangan.
12. Setelah melintasi sungai regu ptroli membentuk formasi diamond dengan speed 1 sebagai ujung
depan formasi dan Danru beserta Caraka menempatkan posisi ditengah-tengah formasi.

b. Jembatan
Disaat regu/pleton patroli akan melintasi jembatan pastikan jembatan tersebut aman untuk dilintasi
oleh patroli, dengan cara bertindak sebagai berikut :
1. Setelah speed memberikan tanda visual Danru segera perintahkan penembak SO untuk merapat ke
speed. Kelompok Batis merapat sejajar ke posisi speed 1 untuk menganalisa sungai yang akan
dilalui dan Batis laporkan kepada Danru hasil pengamatannya untuk pengambilan keputusan
melintasi jembatan.
2. Danru perintahkan batis untuk lakukan penyebrangan, speed 1 dan 2 menempati posisi sisi dekat
jembatan, sedangkan batis beserta penembak SO membuka sudut tembakan ke kanan dan kekiri.
3. Setelah memastikan situasi aman Danru merapat ke speed 1 dan Caraka merapat speed 2, setelah
Danru dan Caraka menggantikan posisinya, speed 1 dan 2 langsung lakukan penyebrangan dan
mengamankan sisi jauh dari jembatan.
4. Dilanjutkan batis dan penembak SO merapat posisi Danru dan Caraka setelah posisi mereka digantikan
Penembak 7 (formasi 10) atau Sniper (formasi 12) dan Bakes setelah itu langsung menyebrang.
5. Begitu juga bagi anggota yang dibelakang secara taktis dan tetap memperhatikan arah tembakan sesuai
fungsinya saling bergantian menggantikan posisi untuk melakukan penyebrangan.
Setelah melintasi sungai regu ptroli membentuk formasi diamond dengan speed 1 sebagai ujung depan formasi dan
Danru beserta Caraka menempatkan posisi ditengah-tengah formasi.

Anda mungkin juga menyukai