Anda di halaman 1dari 3

AVIGNAM JAGAD SAMAGRAM || SALAM DAYUNG !!!!

beberapa waktu yang lalu ada seorang sahabat untuk latihan bersama secara simula si lapangan mengenai rafting. karena dengan waktu yang terbatas, erfikir oleh sa ya untuk membuat tulisan ini, hal yang harus diperhatikan dalam pengaruman serta teknik dasar. dalam kegiatan alam bebas semua memiliki tingkat resiko, dan buka n hanya disitu saja, pembekalan akan pengetahuanlah yang harus dipelajari dari s etiap rafter. Kallo kita bahas sebuah kegiatan arus deras, semua saya rasa sangat suka, karena sifatnya maen aer.. tetapi apakah hanya sekedar suka dan suka?? alangkah baikny a pengetahuan juga menjadi tunjangan tambahan sewaktu dilapangan, begitu sebalik nya. olah raga arus deras memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dan semua terg antung pada kondisi spekologi sungan (tempat/lokasi sungai). Arung Jeram adalah olahraga yang dilakukan di sungai yg berarus deras dan berje ram dengan menggunakan prahu karet. Selain itu setiap awak yg berjumlah rata-ra ta 6 orang dan 1 orang leader atau sring dikenal dengan istilah skipper. Setiap awak diwajibkan mengenakan alat-alat pengaman seperti pelampung, helm, dan ju ga dayung. Bahkan lebih dianjurkan lagi dalam 1 team membawa peralatan penyelam atan yaitu throwbag(tali lempar) atau body flip. Masing-masing alat memiliki kegunaan dan cara penggunaan yg baik dan benar. Unt uk itu diperlukan pengarahan tentang pengenalan cara penggunaan alat dan tekni k-teknik ketika berarung jeram. Ok....mungkin sekilas kami akan sedikit berbagi dengan anda tentang teknik-teknik dasar berarung jeram A. Teknik Dayungan Ada 3 bagian dayung yaitu T Grip (pegangan berbentuk Huruf T), batang, dan Bla de. Cara memegang dayung jika anda duduk di sisi kiri prahu, genggam T grip de ngan tangan kanan anda dengan cara meletakkan keempat jari diatas bagian horiso ntal dan ibu jari di bagian bawahnya. Kemudian tangan kiri memegang bagian bata ng tepat di tengah-tengahnya. Teknik ini berfunsi untuk memaksimalkan power dan menjaga keamanan ketika mendayung agar controling dayungan lebih baik. Ada beberapa teknik dayungan yang masing-masing kegunaannya berbeda beda. Dayung Maju Yaitu ayun atau dorong dayung ke depan, kemudian masukkan blade ke a ir (hingga 1/2 dari blade masuk) kemudian tarik kebelakang. Hendaknya ketika men gayunkan blade ke depan posisi tangan juga lurus kedepan dan saat menarik gunaka n otot pinggang saat menariknya. Dayung maju ini berfungsi untuk menambah kecepa tan laju prahu. Dayung Mundur : Dayung mundur ini kebalikan dari dayung maju, yaitu tarik dayung kebelakang diatas permukaan air kemudian masukkan blade kedalam air dan dorong kedepan hingga tangan lurus ke depan. Dayung mundur inti berfungsi untuk menahan laju prahu atau berjalan mundur jika dibutuhkan. Dayung Tarik : Dayung tarik ini ada 2 macam yaitu "Kanan Tarik" dan "Kiri Tarik" . Kanan Tarik yaitu awak prahu yang duduk di sisi kanan prahu melakukan dayungan kearah prahu. Caranya raihlah jangkauan dayungan ke arah luar prahu sejauh mung kin,arahkan blade ke arah sisi prahu. Masukan blade ke air dan tarikalah ke arah prahu. Dayungan kanan tarik ini berfungsi untuk memberikan efek prahu bergeser ke kanan atau menahan prahu agar tdak terbawa arus ke kiri. Kiri Tarik kebalikan dari kanan tarik dengan cara awak prahu yang ada diseblah kiri melakukan cara y ang sama seperti kanan tarik. Dayungan kiri tarik ini berfungsi untuk memberikan efek prahu bergeser kekiri atau menahan prahu agar tidak terbawa arus kearah ka nan. Dayung Pancung. Dayungan yang biasa dilakukan oleh para pendayung depan apabila ingin melakukan manuver perahu. Jika perahu ingin berbelok kekiri maka maka pend ayung yang ada disebelah kan depan melakukan dayungan dari depan perahu ditarik hingga ke samping kanan prahu, jalur lintasan dayungan menyerupai huruf "C". Seb aliknya jika prahu ingin berbelok ke kanan, pendayung yang ada di sebalah kiri d

epan melakukan dayungan dari depan perahu ditarik hingga ke samping kiri prahu. Teknik dayungan ini biasa dilakukan untuk manuver scara cepat guna menghindari h ambatan seperti batu atau pilow. B. Morfologi Sungai Pengetahuan tentang karakteristik sungai yang ter diri dari bentukan sungai, lebar penampang sungai, arus dan bebagai element yan g ada di sungai tersebut seperti batu-batuan ataupun hambatan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mendukung teknik pembacaan jeram ataupun arus sehingga kita bis a mempersiapkan antisipasi dengan teknik-teknik khusus. Beberapa istilah morfo logi sungai yang sering kita temui antara lain : 1. Arus Utama (Mainstream) & Gelombang Berdiri (Standing Wave) Arus yang paling besar diantara arus-arus yang lain jika terdapat banyak arus. Pada aliran sungai yang lurus arus utama biasanya ada di tengah sungai. Pada b elokan ke kanan arus utama ada pada bagian kiri luar belokan dan menabrak dindi ng sungai jika terdapat tebing dan biasanya terdapat undercut pada dinding sungai yang ditabrak oleh arus utama tersebut. Dan sebaliknya pada belokan ke kiri ar us utama ada pada bagian kanan luar belokan 2. Arus Balik (Back Curling) Suatu arus yang berputar keatas (vertical) deng an sendirinya karena adanya perubahan bidang jatuh yang cukup drastis setelah a rus melewati rintangan/batu (hole) atau patahan sungai/dam (hydraulic) atau ke miringan dasar sungai yang cukup terjal (back curling). Arus balik jika ukurann ya besar dapat membalikkan perahu jika perahu masuk miring atau menjatuhkan awa k perahu yang kuda-kudanya tidak kuat (refleknya tidak bagus). 3. Pusaran Air (Eddies) Eddies adalah dimana air berhenti atau mengalir ke hu lu (up stream) secara horizontal yang terjadi karena adanya arus yang menabrak rintangan (batu/benda-benda lain) dan arus tersebut tidak dapat melewati rintan gan itu sehingga terjadi kekosongan atau kekurangan air serta perbedaan tekana n air yang mengakibatkan air dari arah lain akan mengalir ke atas (up stream) u ntuk menyamakan permukaan dengan daerah lain. Eddies berfungsi untuk tempat ber henti (stop), mengurangi kecepatan (rem) dan menolong untuk membelokkan perahu (manuver). 4. Hole Hole adalah permukaan air yang berbentuk lobang dan ada sirkulasi air dibelaka ng lobang tersebut. Hole terbentuk karena arus yang melintasi suatu rintangan d an mengakibatkan terjadinya terjunan air. Terjunan air akan membentuk sirkulasi air dan permukaan air terlihat seperti lobang. Hole yang terlalu besar akan sa ngat berbahaya karena bisa membalikkan perahu atau perahu akan tertahan di hole tersebut. Hole yang sangat besar dan sirkulasi air dari segala arah disebut to ilet bowl, karena bentuk dan sifat fisikanya seperti air kloset sewaktu di-flus hing. Hole ini sangat berbahaya, karena perahu atau awaknya yang terjatuh dan terperangkap didalamnya sangat sulit dikeluarkan. Apabila tidak terlalu besar, hole berfungsi untuk mengurangi kecepatan (rem), membantu manuver serta sangat bagus untuk dilintasi dan bisa juga untuk permainan seperti surf boat. 5. Pillow. Jika permukaan bebatuan dekat dengan permukaan air, maka sebagian dari arus su ngai yang bergerak ke arah hilir akan menaiki bebatuan ini dan melewati bagian atasnya serta membentuk benjolan air yang disebut pillow. Pillow juga dapat menah an gerak perahu baik di flat maupun di jeram. 6. Arus Belokan (bends) Pada belokan sungai arus yang cepat dan aliran yang dalam (arus utama) terdapa t pada lingkaran luar belokan sungai, hal ini diakibatkan oleh adanya kekuatan sentrifugal, sehingga aliran permukaan yang lebih cepat mengarah dan menumpuk s epanjang tepi belokan bagian luar. Dan aliran arusnya lebih sempit dari bagian dalam dan alternatif untuk melaluinya sebaiknya pada bagian dalam. Perahu yang

terlanjur masuk aliran bagian tepi luar belokan kemungkinan akan menabrak dan t erhempas. 7. Lidah Air (Tongue of Rapid) Jika dua alur yang terhambat batu dan membentuk huruf V yang mengarah ke hilir a kan terbentuk lidah air. Bila terdapat lebih satu lidah air maka yang terbesar merupakan arus utama yang sebaiknya dipilih. Biasanya lidah air diikuti oleh ge lombang berdiri. 8. Batuan (boulders, stoppers) Letak batuan atau tonjolan batu yang ada di sungai yang tidak beraturan akan m engakibatkan turbulansi aliran sungai. Disamping itu letak batuan yang tidak be raturan akan menyulitkan dalam melakukan pengarungan terutama dalam manuver. Ba nyaknya batuan yang ada di sungai akan mengakibatkan laju perahu terhambat, per ubahan arah perahu yang tidak dikehendaki, bahkan dapat berakibat perahu tersan gkut ( Wrap / Entrapment ). 9. Penyempitan Penampang Sungai (Bottle Neck) Adanya penyempitan lebar penampa ng sungai menyebabkan arus menjadi lebih cepat. Hal ini juga menyebabkan laju p erahu lebih cepat dari yang dikehendaki. Sehingga jika setelah ada penyempitan ada suatu hambatan akan menyulitkan pengarungan. 10. Pendangkalan sungai (shallows) Jika penampang sungai melebar akibatnya ak an membuat permukaan air menjadi turun. Jika terjadi pendangkalan yang dapat me nyulitkan dalam pengarungan, maka yang perlu diingat adalah permukaan air denga n ombak yang besar menunjukkan aliran sungai yang dalam. 11. Hambatan (Strainer) Hambatan yang dimaksud adalah suatu rintangan yang te rjadi karena adanya pohon tumbang yang menghalangi/melintang di atas aliran sun gai. Keadaan ini perlu dihindari dalam pengarungan, karena menyebabkan perahu a kan tersangkut pada hambatan tersebut. 12. Undercut (Lobang Maut) Merupakan suatu bentukan yang terjadi karena terki kisnya dinding sungai hingga membentuk rongga. Arus yang mampu membentuk rongga ini biasanya sangat kuat sehingga jika perahu melewati arus ini akan menyebabk an awak perahu terbentur dinding sungai atau perahu akan terbalik dan terjebak M dalam rongga. Undercut sebisa mungkin untuk dihindari, karena undercut adalah omok yang paling menakutkan dalam kegiatan arung jeram. Mau simulasi renang di u ndercut..??..."Mboten....Maturnuwun (tidak...terimakasih)" Pengetahuan tentang morfologi sungai ini sangat berkaitan erat dengan factor k eamanan dan keselamatan serta kenyamanan dalam pengarungan, karena dengan memah ami karakteristik sungai dengan baik maka para pelaku kegiatan arung jeram akan mengetahui titik-titik bahaya dari bentukan-bentukan sungai yang dapat mengaki batkan terjadinya bahaya terutama bahaya yang disebabkan oleh factor alam (sung ai). Sehingga dengan demikian kita dapat berusaha untuk menghindari bahaya yang mungkin dapat mengancam keselamatan kita. (Materi Div.Rafting MPST & Adam Songa Rafting East Djava) Suka Ikuti Kiriman Laporkan 4 menit yang lalu Caldhera River dan Mpst Banten menyukai ini. Caldhera River || Putri Aryasatya : dipelajari dulu aspek dasar dalam sebuah keg iatan arung jeram. kallo belum jelas bisa tanya lansung, sebelum ke lapangan. Am juran untuk melakukan spekologi pengaruman minimal ambil sungai serayu 3 menit yang lalu Suka 2

Anda mungkin juga menyukai