ARUNG JERAM
B. SEJARAH DI IDONESIA
Para aktivis kegiatan ini sebagian besar adalah klub-klub pecinta alam seperti
Wanandi dan UI yang kemudian mengadakan serangkaian ekspedisi tanpa disadari walaupun
tidak terlalu pesat, arung jeram telah mulai berkembang di Indonesia sebagian penggelutnya
menggunakan perahu karet dan beberapa klub di Yogyakarta dan Bnadung juga
mengembangkan kegiatan kayak dan canoe.
Melihat perkembangan yang sangat pesat dari kegiatan ini pada era 90-an, beberapa
penggiatnya membutuhkan wadah komunikasi bagi para penggiat kegiatan arung jeram di
Indonesia, pada tanggal 29 Maret 1996 berdir Federasi Arung Jeram Indonesia
(FAJI) , yang dibadani 30 klub arung keram baik komersil.
1
ARUNG JERAM
Hambatan yang dimaksud adalah rintangan yang terjadi karena adanya pohon tumbang yang
melintang diatas permukaan sungai (sweeper), atau karena batu yang tampak dari permukaan
maupun yang dibawah permukaan air (strainer).
b. Waterfalls atau Air Terjun
Yaitu arus turun secara vertical karena karena perubahan letak bidang jatuh yang cukup tinggi
sehingga air bawahnya arus puter yang besar, dalam artian besar alirannya dan tinggi bidang
jatuhnya.
c. Undercut
2
ARUNG JERAM
Yaitu suatu bentukkan yang terjadi karena terkikisnya dinding sungai sehingga terbentuk
rongga. Arus yang mampu membentuk rongga ini biasanya sangat kuat, jika perahu melewati
arus ini akan menyebabkan awak perahu terbentur dinding atau perahu akan terbalik dan
terjebak dalam rongga
d. Hydroulic
Arus ini yang turun secara vertical menyebabkan arus berputar dari bawah dan daya putarnya
sangat kuat. Hydroulic yang disebabkan oleh bentukan hasil buatan manusia seperti dam
pengontrol banjir dan power generator (wires)
e. Arus Bawah
Adanya batu yang ada dibawah permukaan air dan menghalangi arus mengakibatkan arus air
menjadi naik dan pada permukaan berikutnya berputar kebelakang dari bawah
f. Wraps
Ketika perahu menyangkut batu atau rintangan yang lain, derasnya air menekan perahu
sehingga perahu terus menempel pada batu. Kejadian tersebut disebut Wraps. Bagi sebagian
orang, Wraps merupakan kendala tetapi merupakan kesempatan untuk mempraktekan semua
kemampuan rescue.
3
ARUNG JERAM
7. Membawa peralatan yang diperlukan pada keadaan darurat misalnya trowing bag, pisau,
korek tahan air, survival kit, sepatu ketika berjalan di sungai
D. SUNGAI
a. Pengertian Sungai
Sungai yang dimaksud di sini adalah sungai berarus deras, berbatu-batu dan
memiliki jeram serta gelombang, karena sungai seperti itulah yang layak untuk
digunakan sebagai tempat berarung jeram. Seseorang yang ingin menjadi pengarung
jeram, penting untuk mengetahui sifat dan dinamika sungai. Apabila membayangkan
sungai-sungai, yang mudah diingat adalah sungai itu lebar atau sempit, alirannya
cepat atau lambat, kemiringannya curam atau landai, berkelok-kelok atau lurus dan
sebagainya.
b. Pembagian Daerah Aliran Sungai
Daerah aliran sungai hulu
4
ARUNG JERAM
Ciri-cirinya dangkal dan sempit, sering kali mengalir di daerah lembah yang curam dan
dalam. Daerah kecuramannya tinggi sekali hingga banyak di jumpai air terjun, kebanyak
sungai ini tidak dapat di arungi
Daerah aliran sungai peralihan
Cirri-cirinya cukup dalam dan lebar, banyak dijumpai jeram yang di selingi lubuk sungai.
Daerah ini sangat ideal untuk Arung Jeram, tapi harus berhati-hati karena kedangkalan dan air
terjun yang berbahaya masih di jumpai
Daerah aliran sungai hilir
Cirri-cirinya lebar dan dalam, aliran airnya cukup tenang dan berkelok-kelok menyerupai
huruf “v” bukan tempat ideal untuk Arung Jeram.
E. KARAKTERISTIK SUNGAI
a. Arus
Arus adalah arah yang dituju aliran air diakibatkan karena adanya perbedaan tinggi
atau kemiringan sungai. Besar kecilnya arus sungai dipengaruhi oleh volume air dan
kecepatan aliran air di pengaruhi oleh garadient (kemiringan sungai) dan ukuran sungai.
b. Jeram
Jeram adalah arus yang melintasi sungai/ arus yang terbentuk karena adanya
rintangan.
Faktor-faktor terbentuknya jeram :
Volume air/ tinggi permukaan air
Kemiringan sungai/ gradient
Rintangan/ obstacles
F. RINTANGAN
Rintangan bermacam-macam bentuknya, ada yang seperti batu, dinding sungai, tikungan,
tiang jembatan, bongkahan dasar sungai dan masih banyak lagi.
Rintangan-rintangan tersebut dapat membentuk :
a. EDDY
Eddy adalah dimana air berhenti atau mengalir ke hulu ( up stream ).
1. Terbentuknya Eddy
5
ARUNG JERAM
Adanya arus yang menabrak rintangan seperti batu atau benda-benda lain dan tidak
dapat melewati rintangan itu akan terjadi kekosongan atau kekurangan air serta perbedaan
tekanan air. Oleh sebab itu maka air dari arah lain akan mengalir ke atas (upstream) untuk
menyamakan permukaan dengan daerah lain, jadi semakin deras arus yang mengalir akan
semakin kuat eddy yang ditimbulkan.
2. Kegunaan Eddy
Sebagai tempat berhenti ( stop )
Sebagai break atau rem/mengurangi kecepatan
Menolong untuk membelokkan perahu/ maneuver
b. HOLE
Hole adalah permukaan air yang berbentuk lobang dan ada sirkulasi air di belakang
lobang tersebut. Hole terbentuk karena arus yang melintas suatu rintangan dan mengakibatkan
terjadinya terjunan air. Terjunan air akan membentuk sirkulasi air dan permukaan air terlihat
seperti lobang.
c. OMBAK/ WAVE
Ombak adalah permukaan air yang bergelombang. Ombak terbentuknya arus yang melewati
rintangan bongkah-bongkah dasar sungai dan kecuraman yang tidak beraturan.
1. Kegunaan ombak
Untuk membuat perahu lebih laju apabila perahu dilintaskan diatas ombak dan memudahkan
untuk melakukan maneuver.
6
ARUNG JERAM
G. DAYUNGAN
a. Jenis-jenis Dayungan
Dayung Maju (Forward paddle/forward stroke)
7
ARUNG JERAM
8
ARUNG JERAM
9
ARUNG JERAM
H. PANGENALAN PERALATAN
1. PERAHU
2. DAYUNG
3. PELAMPUNG
10
ARUNG JERAM
4. HELM
11
ARUNG JERAM
12