Anda di halaman 1dari 8

32

PEMBELAJARAN 6
FAKTOR-FAKTOR OLAH GERAK KAPAL

A. Berlayar (Berolahgerak) di Sungai dan Danau


Apabila suatu kapal yang melakukan olah gerak atau berlayar
di perairan daratan/sungai maka hal-hal yang wajib dan perlu untuk
diketahui adalah berikut ini :
1. Alur sebelah mana yang terdalam;
2. Dimana terdapat ambang atau tempat yang dangkal;
3. Disisi atau sebelah manakah terdapat arus yang paling kuat;
4. Di sisi mana yang arusnya paling lemah.

Sebagai dasar kebiasaan dan kecenderungan pada umumnya


maka dapat dikatakan bahwa bagian yang terdalam ialah dimana arus
yang paling kuat, sedangkan untuk arus yang kuat biasanya terdapat
di bagian alur pelayaran yang lurus dan sempit.
Alur pelayaran yang lurus di perairan daratan biasanya
terdapat di tengah-tengah perairan daratan/sungai, hal ini perlu untuk
diketahui oleh kapal yang akan berolah gerak atau berlayar
menyangkut kondisi keamanan kapal dan sarat kapal tersebut.

(1) (2)

MODUL OLAH GERAK KAPAL


33

(3)
Gambar 2.1 Alur Pelayaran Sungai

Pada tempat-tempat belokan seperti yang terlihat pada


gambar (1), ditempat belokan (A) di dapati dalam air yang terbesar
dikarenakan arus yang datang pada mulanya akan tegak lurus pada
tikungan luar lalu membawa dasar tanah hingga tanah dasarnya
menjadi tergerus dan hal ini menyebabkan kondisi daerah tersebut
menjadi dalam. Tikungan sebelah sisi dalam (B) kecepatan arus
berkurang sehingga pasir dan lumpur yang terbawa akan
menyebabkan pengendapan dan dapat menjadikan suatu gosong
atau jangkat (C) yang dangkal. Pada gambar (1) terlihat jelas
bilamana suatu perairan daratan atau sungai terdapat beberapa
tikungan maka arus yang terkuat (garis arus) digambarkan dengan
garis putus-putus.
Pada pertemuan antara dua sungai maka didapatkan
terjadinya suatu bank (beting) pada sudut yang berada di bawah arus
seperti gambar (1), kadang-kadang kondisi tersebut membentuk bank/
beting yang cukup panjang dan hal ini menyebabkan kapal dalam
berolah gerak harus berlayar jauh dari kondisi/ tempat tersebut.

MODUL OLAH GERAK KAPAL


34

Dalam melakukan olah gerak kapal di perairan


daratan/sungai terdapat beberapa olah gerak yang perlu
diperhatikan dimana tata cara dalam berolah gerak tersebut
meliputi sebagai berikut :
1. Mengambil belokan dengan melawan arus
Pada waktu mengambil belokan terdapat perbedaan apakah
belokan itu dilayari dengan melawan arus ataukah mengikuti
arus, bilamana kondisi melawan arus maka hal-hal yang perlu
diperhatikan :
a. Dalam melakukan sedapat mungkin berlayar di belokan
sebelah sisi luar dengan demikian maka kapal akan
membuat lingkaran putar/belok yang lebih besar;
b. Pada saat berputar di belokan air akan mengalir tepat dari
muka seperti terlihat pada Gambar 2.2

Gambar 2

Gambar 2.2 Alur belokan kapal melawan arus

c. Bilamana kapal berlayar terlalu dekat dengan belokan


sebelah dalam maka kemungkinan akan menyebabkan
seperti terlihat di gambar (3), haluan kapal akan
dihanyutkan oleh arus yang melintang sehingga kemudinya
tidak dapat menguasainya dan kapal dapat kandas di titik C
seperti pada gambar (3)

MODUL OLAH GERAK KAPAL


35

Gambar 3

Gambar 2.3 Alur belokan kapal mengikuti arus

d. Pencegahan yang dapat dilakukan pada gambar (3) untuk


menjaga kekandasan dapat dicegah dengan melego
jangkar kirinya, akan tetapi untuk menghindari kejadian
tersebut lebih baik dilewatkan pada belokan dengan
melawan arus dari sisi luar belokan dengan kecepatan yang
pelan dan setelah berada dalam belokan mesin maju
sekuatnya, kondisi ini sangat penting bilamana belokannya
tajam dan alurnya sempit
e. Untuk kondisi sungai-sungai yang memiliki alur yang lebar
sedapat mungkin berlayar lebih mendekati belokan sebelah
sisi dalam karena tempat itu arusnya paling lemah.

2. Mengambil belokan dengan menurut arus


Pada saat melakukan olah gerak pada sisi belokan sebelah
dalam selama kondisi sarat air dan kedalaman airnya
mengijinkan maka pada Gambar 2.4 terlihat bahwa gerakan
membeloknya kapal dibantu oleh arus, bila arus pada sungai ini
MODUL OLAH GERAK KAPAL
36

cukup kuat maka pada waktu mengikuti belokan sisi luar buritan
kapal akan kena dasar hal ini disebabkan oleh berputarnya
kapal terlalu cepat.

Gambar 4

Gambar 2.4 Mengambil belokan demgan menurut arus

3. Berpapasan di perairan yang sempit


Hal ini akan terjadi bilamana 2 kapal berlayar yang satunya
kehulu dan kehilir akan berpapasan ditempat yang sempit yang
tidak cukup luas untuk 2 buah kapal maka perlu diperhatikan
dalam mengatasi kondisi tersebut pada Gambar 2.5.

MODUL OLAH GERAK KAPAL


37

Gambar 5

Gambar 2.5 Berpapasan diperairan yang sempit

a. Kapal yang menuju ke hulu harus memberikan jalan terlebih


dahulu bagi kapal yang akan menuju ke hilir;
b. Kondisi kapal yang melawan arus berhenti di belakang
beting karena kondisi di daerah tersebut arus cukup lemah
dari pada tepi lainnya;
c. Kondisi kapal yang menuju kehilir telah lewat maka kapal
yang menuju kehulu bergerak ke tengah untuk melanjutkan
pelayaran melewati perairan sempit tersebut.

4. Melewati ambang (bar)


Pada muara-muara sungai kadang-kadang terdapat suatu
ambang atau jangkat yang terjadi karena endapan pasir atau
lumpur yang terbawa arus kearah hilir. Ambang merupakan
gosong pasir atau lumpur yang melintang dilaut muka muara
sebagai contoh sungai musi. Kondisi yang menjadikan daerah
sekitar muara perlu olah gerak yang khusus hal ini dikarenakan
:
MODUL OLAH GERAK KAPAL
38

a. Pada waktu air surut dan bertiup angin laut terjadilah


gelombang laut yang menyukarkan diambang tersebut:
b. Pada saat arah angin dan ombak berlawanan keadaan di
sekitar ambang cukup menyukarkan.
Pada kondisi tersebut perlu untuk menunggu memasuki kondisi
sungai di saat arus menuju ke arah hulu atau dalam kondisi
pasang.
Apabila akan memasuki muara sungai dan melewati ambang
dengan dalam air yang berada sedikit dibawah lunas maka
harus diatur :

(A)

(B)

Gambar 2.6 Trim Kapal

a. Kapal dalam keadaan tonggak (trim by stern) seperti pada


Gambar 2.6 (A), agar bagian yang berada di sisi dimana
arus datang saratnya harus yang terbesar, hal ini untuk
menjaga apabila bagian belakangnya kandas maka akan
bebas karena terdorong arus;
b. Kapal dalam keadaan tungging trim by a head maka bila
kandas tentu akan bagian muka yang kena karena sarat
besar sedangkan arus dari belakang yang dengan

MODUL OLAH GERAK KAPAL


39

sendirinya akan melemparkan buritan hingga akan kandas


melintang sungai;
c. Kapal yang melewati ambang pada waktu air mengalir dari
muka maka kapal harus tungging seperti pada Gambar 2.6
(B) agar bila kapal kandas dibagian muka maka arus dari
muka akan melepaskan kekandasannya.

MODUL OLAH GERAK KAPAL

Anda mungkin juga menyukai