Anda di halaman 1dari 45

KP-10

KETEKNIKAN
TRANSPORTASI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN - UNIVERSITAS BRAWIJAYA


brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH

Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan


keteknikan transportasi ternak

brone.ub.ac.id
PP NO.95
TAHUN 2012
Transportasi Ternak
1. Tidak menyakiti, melukai, atau
mengakibatkan stres
2. Menggunakan alat angkut yang layak, bersih,
sesuai dengan kapasitas alat angkut
3. Memberikan pakan dan minum yang sesuai
dengan kebutuhan fisiologis Hewan
4. Pengangkutan harus memungkinkan Hewan
dapat bergerak leluasa, bebas dari predator
dan Hewan pengganggu, serta terlindung dari
panas matahari dan hujan
5. Pengangkutan dilakukan di bawah penyeliaan
atau setelah mendapat rekomendasi dari
Dokter Hewan Berwenang

brone.ub.ac.id
Alat Transportasi Laut

brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future


Alat Transportasi Darat
Transportasi Ternak

brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future


MANAJEMEN TRANSPORTASI
Transportasi Ternak

PRE-TRANSPORT LOADING TRANSPORT POST-TRANSPORT

Pre-transport Loading meliputi Setelah proses


meliputi fasilitas, transportasi
ternak meliputi
perencanaan penanganan, penanganan,
perjalanan, kondisi, lama sarana
persiapan ternak, perjalanan, menurunkan
persiapan menghindari ternak, dan
kendaraan dan kematian ternak kelengkapan
dokumentasi
kelengkapannya dan surat jalan.
Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id
•1

1
Transportasi
Ruminansia Besar

brone.ub.ac.id
RUANG LINGKUP SOP PADA
PENGANGKUTAN HEWAN
Transportasi Ternak

1. PERSIAPAN PENGIRIMAN TERNAK


2. PEMUTAN TERNAK (LOADING)
3. SELAMA PERJALANAN
4. PENURUNAN TERNAK (UNLOADING)
5. TINDAKAN DARURAT (EMERGENCY)
6. RESKO DAN PENCEGAHAN

brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future


PERSIAPAN PENGIRIMAN
Transportasi Ternak

• Pre-transport meliputi perencanaan perjalanan,


persiapan ternak, persiapan kendaraan dan
kelengkapannya.
1. Handling ternak (corral sarana penanganan
ternak)
2. Loading cute untuk memuat ternak

Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id


Desain corral
Transportasi Ternak

Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id


Desain corral
Transportasi Ternak

Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id


DESAIN KENDARAAN

Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id


LABEL PENGANGKUTAN
TERNAK HIDUP
Transportasi Ternak

Contoh Label

brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future


RUANG
GERAK

brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future


DESAIN KENDARAAN
TRANSPORTASI TERNAK

Pintu Lantai Atap


brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future
DESAIN KENDARAAN LAUT

Ventilasi
Tampak Luar Desain Pen dalam
Kendaran

Tempat Loading
Air Minum Pakan ke Truk
brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future
PEMUATAN TERNAK
KESRANAK PERTEMUAN KE-13

1. Pastikan Fasilitas pemuatan (loading cute) aman dan


layak
2. Melakukan pemuatan hewan dengan hati-hati dan
tidak ada perlakuan kasar
terhadap hewan serta memperhatikan zona
kenyamanan hewan (flightzone);
3. Menempatkan/mengelompokkan hewan di dalam alat
angkut dengan mempertimbangkan jenis, umur,
ukuran, tingkat agresifitas hewan, dan asal hewan
untuk menghindari penyebaran penyakit;
4. Menggunakan alat penggiring yang meminimalkan
stres hewan (tongkat pengibas (flappers)

Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id


ALUR PEMUATAN TERNAK
TRANSPORTASI TERNAK

Pemindahan Ternak Ternak masuk corral


dari Kandang Ternak di Timbang Proses Administrasi

Keberangkatan
Pemuatan Ternak Surat Jalan
Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id
Desain alat loading & unloading
KESRANAK PERTEMUAN KE-13
1. Bahan yang digunakan harus kuat aman
bagi ternak dan petugas
2. Kemiringan tidak lebih dari 30 derajat
3. Permukaan tidak licin
4. Tidak ada celah
5. Pencahayaan yang cukup khusunya pada
malam hari
6. Pagar yang kuat
7. Arah cahaya matahari tidak mengarah ke
ternak secara langsung
Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id
Desain alat loading & unloading
KESRANAK PERTEMUAN KE-13

• Contoh Desain sarana loading & unloading ternak ruminansia besar


brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future
Loading cute
KESRANAK PERTEMUAN KE-13

Fungsi : Menaikkan Ternak


ke dalam alat transportasi

Disain disesuaikan tinggi


dari alat transportasi

Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id


SELAMA PERJALANAN
TRANSPORTASI TERNAK
1. Penangan hewan (keeper) mengamati kondisi
hewan seperti kepadatan, perubahan perilaku,
kesehatan hewan, kenyamanan hewan, sirkulasi
udara, dan
kecukupan pakan/air minum saat istirahat;
2. Segera mengambil tindakan perbaikan apabila
ditemukan indikasi penyimpangan kesejahteraan
hewan;
3. Memberikan waktu istirahat minimal 1 jam serta
memberikan pakan dan air minum jika
pengangkutan lebih dari 8 jam dalam sehari;
4. Mengistirahatkan hewan dapat dilakukan di dalam
kendaraan atau jika perlu, dibongkar ke dalam
fasilitas istirahat yang sesuai; Pemeriksaan Ternak Waktu Istirahat

Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id


SELAMA PERJALANAN
TRANSPORTASI TERNAK
1. Memilih jalur prioritas dalam pengangkutan hewan selama
perjalanan dibandingkan kendaraan pengangkut benda mati;
2. Menangani dan merawat hewan terluka, cedera, sakit selama
perjalanan dengan bantuan petugas medis;
3. Memotong/euthanasia ternak ruminansia yang diobati tidak
sembuh/didiagnosa infausta secara kesrawan dengan
dibawah pengawasan petugas medis dan persetujuan pemilik.
4. Menangani bangkai hewan dengan memperhatikan Pemeriksaan Surat Jalan di Setiap Daerah

keselamatan petugas, kesehatan masyarakat, dan kesehatan


lingkungan;
5. Menjaga kebersihan sarana dan prasarana alat angkut; dan
6. Meminimalkan kejadian stres pada hewan selama
pengangkutan
Jeger (Strum Sapi)
Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id
PENURUNAN TERNAK (UNLOADING)
TRANSPORTASI TERNAK
1. Memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen
pengangkutan hewan;
2. Memastikan fasilitas penurunan hewan aman dan layak
digunakan pada hewan saat penurunan hewan;
3. Menurunkan hewan dengan hati-hati dan tidak
memperlakukan hewan dengan kasar;
4. Menggunakan alat penggiring yang dapat meminimalkan
stres;
5. Membersihkan dan mendisinfeksi sarana dan prasarana Penurunan Ternak
pengangkutan;
6. Menyegerakan pembersihan sarana prasarana, pemusnahan
kotoran, dan alas untuk menghindari transmisi penyakit sesuai
dengan protokol kesehatan serta menjaga kesehatan
lingkungan.
Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id
Desain alat Unloading
TRANSPORTASI TERNAK

Contoh Alat bongkar muat ternak ruminansia besar


brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future
Desain alat Unloading
TRANSPORTASI TERNAK

brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future


2
TRANSPORTASI
TERNAK
KAMBING/
DOMBA

Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id


PEMUATAN TERNAK LOADING
TRANSPORTAASI TERNAK
1. Memastikan fasilitas pemuatan aman dan layak
digunakan saat pemuatan hewan
2. Melakukan pemuatan hewan dengan hati-hati
dan tidak memperlakukan hewan
dengan kasar;
3. Menempatkan/mengelompokkan hewan di dalam
alat angkut dengan
mempertimbangkan antara lain
jenis/umur/ukuran/tingkat agresivitas hewan
4. Menggunakan alat penggiring yang
meminimalkan stres
5. Menggiring kambing/domba dalam kelompok dan
memperhatikan flightzone
Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id
Desain Alat Loading/Unloading
TRANSPORTASI TERNAK
1. Desain alat loading/unloading tidak licin, dengan pembatas tinggi
sekitar 1,2 m
2. Kemiringan alat loading/unloading (rampa) tidak lebih dari 26
derajat,
3. Sebagai patokan ketinggian maksimum 50 cm untuk ukuran panjang
1m.
4. Lebar dok loading/unloading presisi dengan pintu masuk kendaraan
tidak terlalu lebar sehingga terjatuh
5. Hewan lebih suka berjalan menanjak daripada menurun, sehingga
penting diperhatikan sudut yang lebih rendah selama
pembongkaran.
6. Sudut bongkar fasilitas unloading yang optimal untuk semua hewan
adalah nol (datar).
7. Jalan ramp padat, tidak bercelah, ditutup dengan jerami untuk
menyamarkan perubahan permukaan
8. Menghindari desain tikungan tajam/bahkan telihat buntu didekat
kambing/domba diturunkan. Jika terdapat sudut/lekukan dibuat
desain melengkung/bulat
Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id
RUANG GERAK
TRANSPORTASI TERNAK
Kisaran Luasan Per
No Berat Hidup
Ekor (M2)
1. Ruangan kendaraan cukup memungkinkan
1 20 0,21-0,27
domba/kambing dapat berdiri, berbaring, tanpa
2 30 0,28-0,36
menyentuh geladak diatasnya (berjarak 15-30 cm 3 40 0,34-0,51
dari atas) dan ventilasi baik 4 50 0,35-0,60
2. Khusus untuk domba yang memiliki berat > 26 Kg 5 60 0,40-0,67
tidak dicukur diberi ruangan 25 % lebih daripada 6 70 0,44-0,75
yang dicukur. 7 80 0,48-0,82

3. Luasan ruang gerak perlu ditambahkan apabila


perjalanan dalam situasi panas/terik/perjalanan
yang dapat membuat stress
4. Luasan ruang gerak untuk mendesain alat
pengangkutan domba disesuaikan berdasar berat
badan, ketebalan bulu, dan lama perjalanan

brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future


AKSES PAKAN DAN AIR MINUM
TRANSPORTASI TERNAK
1. Pemberhentian dan istirahat 24 jam.
2. Ternak harus diturunkan dan mendapatkan akses makanan dan air sebelum
diberangkatkan kembali
3. Paling lama waktu perjalanan 29 jam untuk domba dewasa dan 19 jam untuk
domba yang belum disapih
4. Pada perjalanan jauh lebih dari 8 jam domba tersebut diturunkan dan
diberikan susu/pengganti susu secara individual kemudian diistirahatkan 24
jam dengan pemberian susu/makanan lebih lanjut yang sesuai
5. Transpoter menyemprotkan air pada hewan secara manual saat cuaca
panas
brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future
DURASI PERJALANAN
TRANSPORTASI TERNAK
1. Normalnya lama perjalanan kambing/domba
dalam sehari 8 jam dengan kendaraan standar.
2. Untuk kambing/domba potong dalam
perjalanan tahap pertama maksimal
menempuh lama waktu 14 jam kemudian
istirahat 1 jam
3. Anakan kambing/domba umur kurang dari 1
minggu maksimal dipengangkutankan dalam
jarak 100 km dalam suhu dan cuaca yang baik
4. Kambing/domba dalam masa akhir
kebuntingan (sekitar 15 hari terakhir
kebuntingan)
5. Jika melakukan pengangkutan kambing/domba
sedang menyusui tanpa dengan anaknya,
harus dilakukan penyedotan susu interval
maksimal 12 jam
brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future
3
TRANSPORTASI
UNGGAS

brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future


DESAIN ALAT TRANSPORTASI
TRANSPORTASI TERNAK UNGGAS

brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future


DESAIN ALAT TRANSPORTASI
TRANSPORTASI TERNAK UNGGAS
1. Truk dirancang untuk mengangkut hewan bersih,
memberikan perlindungan terhadap cuaca dan
situasi selama perjalanan. Diberikan
penutup/terpal memudahkan pengangkutan dan
dapat disesuaikan dengan kondisi dilapangan.
Saat cuaca dingin di tutup dan saat panas dapat
dibuka.
2. Pengangkutan unggas menggunakan truk besar
tertutup/mobil box wajib menggunakan extra
fan/kipas untuk sirkulasi udara
3. Extra fan ini berfungsi untuk menghindari panas
diruang angkut, membuang uap air yang berlebih,
menghilangkan bau tak sedap, mencegah
masuknya nyamuk(serangga) dan mencegah
timbunan gas berbahaya.
4. Box terbuat dari bahan yang kuat, padat, aman,
bersih, dengan bagian bawah yang tidak licin,
dapat mengkondisikan keadaan kotoran. Wadah
yang rusak tidak boleh digunakan karena dapat
membahayakan
brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future
DESAIN ALAT TRANSPORTASI
TRANSPORTASI TERNAK UNGGAS

Extra fan ini berfungsi untuk


menghindari panas diruang
angkut, membuang uap air yang
berlebih, menghilangkan bau tak
sedap, mencegah masuknya
nyamuk (serangga) dan
mencegah timbunan gas
berbahaya.

brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future


DESAIN ALAT TRANSPORTASI
TRANSPORTASI TERNAK UNGGAS
Box terbuat dari bahan yang
kuat, padat, aman, bersih,
dengan bagian bawah yang
tidak licin, dapat
mengkondisikan keadaan
kotoran.
Wadah yang rusak tidak boleh
digunakan karena dapat
membahayakan

brone.ub.ac.id
RUANG GERAK
TRANSPORTASI TERNAK

1. Box untuk ayam pedaging, petelur


dan kalkun tidak boleh terlalu tinggi
2. Perjalanan di atas 12 jam harus ada
akses minum dengan ukuran wadah
di sesuaikan
3. Unggas yang di angkut harus
berukuran seragam (homogen)
4. Box disusun dengan memastikan
sirkulasi udara
5. Kepadatan ruang disesuaikan untuk
menghindari tekanan suhu jika ada
perubahan cuaca
6. Kepadatan disesuaikan dengan berat
badan unggas

Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id


PEMUATAN TERNAK UNGGAS
TRANSPORTASI TERNAK

1. Loading/Pemuatan dilakukan sedekat mungkin dengan kandang


2. Penangkapan dilakukan oleh orang yang sudah biasa
3. Mengurangi intensitas cahaya (cahaya biru di malam hari)
4. Menangkat unggas yang dekat dengan box
5. Ayam dapat ditangkap dengan satu/dua kaki
6. Penanganan ayam dengan ukuran dibawah 2 kg bisa dilakukan 5 ekor sekaligus dan diatas 2 kg
bisa 3 ekor sekaligus
Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id
Pengangkutan Day Old Chicks (DOC), Day Old Duck
(DOD), dan Day old Quail (DOQ)

• Secara umum perlu diperhatikan:


1. Anak unggas sangat rentan terhadap kondisi
hipotermia (terutama DOC layer karena bulu sedikit).
Sehingga diperlukan unit pemanas.
2. Jika disimpan dalam wadah tertutup harus memiliki
ventilasi yang baik.

Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id


Desain alat transportasi
1. Moda transportasi didesain khusus menyesuaikan standar
kesejahteraan ternak.
2. Disediakan genset darurat untuk antisipasi kerusakan sumber listrik
utama.
3. Jika menggunakan ventilasi mekanis (exhaust fan) maka sistemnya
harus diperiksa secara rutin.
4. Kendaraan dilengkapi alat/sensor pengukur suhu dan kelembaban
yang datanya dapat dilihat dengan mudah dan terkalibrasi.
5. Wadah/box harus kokoh menahan gerakan anak unggas selama
pengangkutan.

brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future


Day old chick transport vehicle

Interior truk pengangkut


Control panel
brone.ub.ac.id Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future
Ruang gerak
1. Luasan untuk DOC adalah 21-25 cm2/ekor, jumlah DOC per karton box
80-100 ekor dibagi ke dalam empat sekat.
2. Jumlah DOD per box maks. 80 ekor.
3. Jumlah DOQ per box 450-500 ekor.

Alas dan lantai


Box karton ditambahkan alas kertas yang permeable udara dan menyerap
air.

Akses pakan dan air minum, alat loading dan unloading


Pengiriman harus dalam 72 jam setelah menetas. Jika lebih maka wajib
sediakan air/hydrogel dan pakan. Trolley dapat digunakan untuk
memudahkan proses.

Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id


Dilengkapi dengan
Diberikan alas tempat pakan dan
berupa potongan minum jika durasi
kertas transport > 72 jam
setelah menetas.

Dilengkapi dengan
ventilasi Dibagi menjadi
empat sekat

Desain box DOC/DOD/DOQ


Universitas Brawijaya - Building Up Noble Future brone.ub.ac.id
TERIMAKASIH
KETEKNIKAN
PETERNAKAN

FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
brone.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai