Anda di halaman 1dari 4

PEIiERINTAH KABUPATEN AGAM

DINAS KESE}IATAN
Jln. DR. Muhammad Hatta Lubuk Basung
Telp. 0752 - 76655, Fax.7il22
email : dinkesagam@omail.com

KEMNGKA ACUAN r(EqATAl.f (](Al$


WORKSHOP SOPIR AMBUI-ANCE
TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Sesuai Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 setiap orang
mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
dan te$angkau, artinya setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam
pelayanan kesehatan. Hal ini dirasakan bagi masyarakat kurang marnpu yang
bertempat tinggal di daerah yang jauh dari perkotaan sehingga kebutuhan akan
transportasi bagi orang sakit dirasakan kurang.
Sebagai amanat UU No. 44 Tahun 2009 tentang RS terutama pasal 11 ayat (1)
menerangkan bahwa Ambulans merupakan salah satu prasarana Rumah Sakit.

Dalam Undang-Undang Penanggulangan Bencana Nomor 24 Tahun 2OO7


menerangkan bahwa prinsipprinsip dalam penanggulangan bencana adalah:
cepat dan tepat prioritias, koordinasi dan keterpaduan, berdaya guna dan
berhasil guna, transparansi dan akuntabilitas, kemitraan, pemberdayaan,
nondiskriminatif, dan nonproletisi. Berdasarkan Undang-Undang diatas maka
ambulans adalah salah satu sarana penanggulangan bencana yang sesuai
prinsipprinsip di atas.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2013 Pasal 20


menerangkan bahwa manfaat non medis menyangkut akomodasi dan ambulans.
Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas pelayanan
kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan BPJS. flal tersebut juga
diperkuat dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 Pasal 29
yang berbunyi Pelayanan Ambulans merupakan pelayanan transportasi rujukan
dengan kondisi tertentu antar fasilitas pelayanan kesehatan disertai dengan
upaya atau kegiatan menjaga kestabilan kondisi pasien untuk kepentingan
keselamatan pasien.

Selanjutnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan Menteri Kesehatan Rl


menerbitkan Keputusan Nomor 106lMenkeVslfll2004 tentang Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan Pelatihan
Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGDI Gereral Emergency Life
Support (GELS) Tingkat Pusat. Dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
lndonesia Nomor 88?Menkes/SlV)U2009 tentang Pedoman Penarqanan
Evakuasi Medik sebagaidasar pedoman persyaratan teknis ambulans.
LATAR BELAKANG
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
harus memberikan rasa aman baik bagian pasien maupun petugas dan
lingkungan. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang
telah dicanangkan Kementerian Kesehatan sejak tahun 2000 menyebabkan
pentingnya ambulans sebagaisalah satu sarana evakuasi medik.

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, prefentif,
kuratil maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat. Salah satu playanan yang berbentuk kuratif adalah
melakukan penyembuhan penyakit pada pasien artinya melakukan penanganan
cepat guna penyembuhan bagi si pasien. Penanganan pasien dapat dilakukan
pada suatu tempat pelayanan kesetratan baik di rumah sakit maupun puskesmas.

Penanganan cepat pada pasien harus didukung oleh system rujukan yang baik.
Salah satu penunjang system rujukan adalah pelayanan ambulans. Ambulans
pun merupakan salah satu sarana kesehatan yang menunjang pelayanan pasien
pada saat kejadian kegawatdaruratan di tempat kejadian. Pelayanan arnbulans
yang baik tercermin dari mobil ambulans yang memenuhi percyaratan teknis,
peralatan medis yang terkalibrasi, petugas ambulans yang terlatih, dan Standar
Pemeliharaan dan Operasional yang terimplementasikan.

Puskesmas di Kabupaten Agam telah memiliki minimal dua kendaraan roda


empat yang digunakan sebagai ambulans dan kendaraan operasional/ puskel
(puskesmas keliling). Sebagian besar sopir ambulan di puskesmgs saat ini adalah
tenaga baru baik sebagai tenaga kontrak maupun sebagai tenaga Aparatur Sipil
Negara (ASN), beberapa sopir sebelumnya memasuki masa pensiun dan habis
masa tugasnya. Hasil pemantauan lapangan, belum semua sopir ambulans
memahami uraian tugasnya sebagai penanggung jawab oprasional kendaraan
di puskesmas dan sebagai petugas yang ikut dalam pertolongan
kegawatdaruratan saat evakuasi pasienl korban.

Berdasarkan permasalahan yang ditemui dilapangan maka perlu dilaksanakan


workshop dalam rangka peningkatan kapasitas sopir ambulans sebagai
penanggungjawab operasional kendaraan di puskesmas dan sebagai petugas
yang ikr.rt dalam pertolongan dan evakuasi pasien mengunakan ambulans.
Melalui workshop ini diharapkan sopir mampu merubah pola pikir para sopir
ambulans, tidak hanya untuk dirinya sendiritetapi bagi institusitempatnya bekerja
yaitu puskesmas/ rumah sakit, karena pada saat di jalan raya, sopir arnbulans
selain membawa pasien dan petugas medis, juga membawa nama institusi
puskesmas maupun rumah sakil

Berdasarkan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Agam perlu


melaksanakan workshop bagi sopir ambulans dalam rangka mendukung sisEm
pelayanan kesehatan rujukan ke rumah sakiU FKRTL berjalan optimal. Pada
kegiatan workshop ini informasi yang diberikan tidak satu arah namun disertai
dengan praktek dan simulasi sehingga peserta/ sopir ambulans faham dan
mampu melaksanakan tugasnya.

III. TUJUAN
A. Tufuan Umum
Tujuan dilaksanakan workshop sopir ambulans adalah .dalam rangka
Beningkatan pemahaman dan kemampuan dalam rangka pelaksanaan
tugas sebagai sopir ambulan yang akan mendukung pelayanan kesehatan
rujukan dari puskesmas wilayah Kabupaten Agam ke FKRTU rumah sakit
ruiukan di sekitar wilayah Kabupaten Agam.

B.Tujuan Khusus
1. Peserta rnemahami aturan lalu lintas dan penggunaan ambulane.
2. Peserta memahamitentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) awam
3- Peserta memahamipertolongan dasar untuk patah tulang
4. Peserta memahami Pertolongan dasar untuk luka dan perdarahan
5. Peserta memahami evakuasi dan transportasi pasien.
6. Peserta melaksanakan simulasi BHD dan evakuasi/ transportasi pasien
7. Peserta memahami standar pelayanan ambulans
8. Peserta memahami uraian tugas sopir ambulans

V, KEGIATAN POKOK
1. Paparan materi tentang Atunn Lalu Lintas dan penggunaan ambulance
2. Paparan matei tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD)
3. Paparan materi tentang pertolongan dasar untuk patah tulang
4. Paparan materi tentang pertolongan dasar untuk luka dan perdarahan
5. Paparan m ateri tentan g Evahu asi dan tran sportasi pasien
6. Simulasitentang tentang Simulasi BHD dan EvakuasilTranspoftasi Pasien
7. Paparan materi stiandar pelayanan ambulans
8. Paparan matei tentang uraian tugas sopir ambulans.

V. PELAKSAIIIAAN KEGIATAN
1. Pedapan:
a. Dinas Kesehatan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
b. Panitia melakukan persiapan administrasidan perlergkapan, meliputi :
1. Menyiapkan undangan dan menyebarkannya
2. Pencetakan daftar hadir peserta, narasumber dan administrasi
lainnya.
3. Panitia melakukan persiapan tempat pelaksanaan, melengkapi
sarana dan prasarana.
4. Memastikan semua sopir ambulans puskesmas sebagai peserta
pertemuan.
5. Koordinasi, pemesanan dan pemasangan spanduk dilokasi kegiatan.
I

2. Pelaksanaan:
a. Kegiatan dimulai dengan registrasi peserta
b. Laporan pelaksanaan kegiatan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan.
c.
Pembukaan oleh Kepala Dinas
d. Paparan materioleh narasumber.
Kesimpulan
3. Penutupan; Kegiatan ditutup oleh Kepala Dinas Kesehatian

VI. PESERTA
Peserta workshop sebagai berikut:
a. Sopir ambulans puskesmas, RSUD Lubuk Basung, RSIA Reski Bunda, dan
Klinik Utama Putri Manggopoh masing-masing 1 (satu) orang.
b. Lintas program terkait yaitu Sekretariat, Bidang P2P dan Bidang SDK di
lingkungan Dinas Kesehatan lGbupaten Agam.
c. Panita pelaksana
(daftar peserta sebagaimana terlampir).

VII.JADWAL DAN TEiIPAT PEI.AKSANAAN KEGIATAN


Workshop dilaksanakan pada Rabu - Kamis, tanggal 5 - 6 Juli 2023 di Hotel
Balcone yang beralamat di KM 7 Padang Hijau, Jl. Raya Bukittinggi, Gadut, Kec.
Tilatang lGmang, lGbupaten Agam

VIII. INIilKATOR KEBERHASILAN


1. Peserta hadir 100% dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan mulai dari
awal sampai akhir kegiatan;
2. Kesepakatan pelaksanaan tugas sesuai aturan dan s[andar operasional
prosedur dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan bagi
masyarakat di wilayah keria;

IX. EVALUASI PELAKSANAAN DAil PELAPORAN


Evaluasi terhdap pelaksanaan dilakukan setelah kegiatan vttorkshop bagi sopir
ambulans dilaksanakan.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DA}.I EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program
kegiatan dan dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam.

Lubuk Basung, Juni 2023


Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan PJF. Pelay ary,Kesehatan Rujukan

tt'lp
seri,\sxu, lilt(t
fh/\a-
Rini Harpega, $Kilt, ilPH
Pembina/ lV a Pembina/ lV a
NtP. 19750104 199302 2 0A1 NtP. 19790401 200501 2 008

Anda mungkin juga menyukai