Laporan Praktikum Teknologi Sensor Dan Aktuator Motor DC PDF Free
Laporan Praktikum Teknologi Sensor Dan Aktuator Motor DC PDF Free
MODUL TS-9
MOTOR DC
Disusun oleh :
Aditya Dwi Putranto (NIM: 14/363486/TK/41602)
B. DASAR TEORI
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber
tegangan DC. Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan
arus langsung dan tidak langsung/direct-unidirectional. Arus langsung akan
menggunakan komutator mekanik sedangkan arus tidak langsung menggunakan
komutator elektrik. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan
penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan
yang luas.
Komponen Utama Motor DC
1. Kutub Medan Magnet
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan
menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan
yang stasioner dan kumparan motor DC yang menggerakan bearing pada
ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan:
kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi
bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih
besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia
struktur medan.
2. Kumparan Motor DC
Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan
menjadi elektromagnet. kumparan motor DC yang berbentuk silinder,
dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor
DC yang kecil, kumparan motor DC berputar dalam medan magnet yang
dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti
lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara
dan selatan kumparan motor DC.
3. Commutator Motor DC
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya
adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam kumparan motor DC.
Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara kumparan motor DC
dan sumber daya.
Kelebihan motor DC jika dibandingkan dengan motor AC adalah:
1. Torka dan kecepatannya mudah dikendalikan
2. Torka awalnya besar
3. Performansinya mendekati linier
4. Sistem kontrolnya relatif lebih murah dan sederhana
5. Cocok untuk aplikasi motor servo karena respon dinamiknya yang baik
6. Untuk aplikasi berdaya rendah, motor DC lebih murah dari motor AC
Kemudian jika kita plot ke dalam grafik input-output akan mendapatkan hasil seperti
berikut
10000 9700
Kecepatan putar (rpm)
8000
6804
6000
4000
1999
2000 1004
0 0 0 0 0 0 0
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Tegangan masukan (Volt)
Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan di atas, dapat diketahui adanya
peningkatan laju putar yang relatif meningkat. Namun, kondisi nyatanya bahwa alat
ukur kecepatan putar, tachometer, tidak bekerja dengan cukup baik sehingga
pengukuran tidak dapat dilanjutkan. Bahkan nilai-nilai hasil pengukuran yang didapat
sebelumnya bisa diragukan ketepatannya. Secara teori, hubungan tegangan input dan
kecepatan putar motor akan mendekati kurva linear dengan gradient positif.
Penggunaan modul Arduino pada rangkaian kendali kecepatan putar kali ini
hanyalah sebagai sensor. Tepatnya untuk mengetahui besaran tegangan input yang
dihasilkan dengan merubah-rubah posisi potensiometer. Sehingga sebenarnya kita
akan dapat mengendalikan kecepatan putar motor tanpa modul set Arduino. Walaupun
konsekuensinya kita tidak dapat mengetahui besarnya tegangan input yang kita
berikan.
D. KESIMPULAN
Kecepatan putar motor DC akan meningkat berbanding lurus dengan tegangan
masukan yang diberikan kepadanya. Semakin besar tegangan masukan semakin besar
pula kecepatan putar motor DC. Pengendalian kecepatan putar motor DC dapat
dilakukan dengan atau tanpa modul Arduino, karena modul Arduino pada rangkaian
ini hanya difungsikan sebagai sensor tegangan masukan yang diatur melalui
potensiometer.
E. DAFTAR PUSTAKA
- http://zonaelektro.net/motor-dc/
- https://indone5ia.wordpress.com/2011/10/13/motor-listrik-arus-searah/