Anda di halaman 1dari 205

PENJELASAN LAMBANG KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

(Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 01 Tahun 2005


Tentang Lambang Daerah Kabupaten Halmahera Timur)

Nama, Bentuk, Motif dan Tata Warna

Lambang Daerah bernama "LIMABOT FAYFIYE" yang berarti ajakan dengan


mengutamakan kebersamaan yang harmonis dalam melaksanakan kegiatan atau
aktivitas bersama dalam kehidupan bermasyarakat.

1. Warna dasar Lambang Daerah adalah Hijau Muda, bermakna Kabupaten


Halmahera Timur memiliki potensi hutan yang luas dan dipergunakan sebesar-
besarnya untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat.
2. Bentuk Perisai Segi Lima melambangkan Dasar Negara Republik Indonesia.
Bintang Segi Lima di puncak Lambang Daerah adalah melambangkan Ketuhanan
Yang Maha Esa, Sang Khalik Pencipta alam semesta yang merupakan kepercayaan
lima agama di Indonesia umumnya dan Halmahera Timur khususnya.
3. Di dalam Lambang Daerah terdapat gambar Padi, melambangkan swasembada
pangan juga melamba ngkan kesejahteraan.
4. Di dalam Lambang Daerah terdapat Matahari Terbit, melambangkan letak
administratif Kabupaten Halmahera Timur yang berada di bagian timur pulau
Halmahera dan tetap bersinar maju dalam mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan.
5. Di dalam Lambang Daerah terdapat Gunung/Pulau, melambangkan Daerah
Kepulauan bahwa Kabupaten Halmahera Timur merupakan wilayah Provinsi
Maluku Utara dengan jumlah gunung empat, melambangkan empat Kecamatan.
6. Di dalam Lambang Daerah terdapat Laut, melambangkan potensi kelautan, bahwa
Kabupaten Halmahera Timur merupakan wilayah dimana laut lebih luas dari
daratan merupakan yang terbaik di bidang kelautan.
7. Di dalam Lambang Daerah terdapat Perahu Kora-Kora, melambangkan
keberanian, berani mengambil sikap yang tegas dalam memperjuangkan hak-hak

Arti Lambang Daerah i


rakyat, berani membela kebenaran, berani berkata jujur, berani menumpas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan berani menegakkan keadilan.
8. Di dalam Lambang Daerah terdapat Gelombang Laut, melambangkan perairan
dan gelombang laut.
9. Di dalam Lambang Daerah terdapat Daun Kela pa dan Daun Sagu,
melambangkan Bahwa Kelapa melambangkan komoditi hasil perkebunan dan
Sagu merupakan makanan pokok masyarakat Kabupaten Halmahera Timur dan
masyarakat Maluku Utara pada umumnya.
10. Di dalam Lambang Daerah terdapat Tanah, melambangkan hasil bumi/bahan
galian, bermakna potensi pertambangan yang sangat besar.
11. Di dalam Lambang Daerah terdapat Parang dan Salawaku melambangkan alat
perang dalam mengusir penjajah di Bumi Halmahera Timur khususnya dan
Maluku Utara pada umumnya.
12. Di dalam Lambang Daerah terdapat Lingkaran, melambangkan Perlindungan.
13. Lambang Daerah dilengkapi dengan angka "2003" di bawah tulisan nama
Lambang, melambangkan tahun berdirinya Kabupaten Halmahera Timur.

Arti dan Makna

1. Gerak garis daun kelapa dan daun sagu mengungkapkan Daerah yang sedang
berkembang.
2. Garis tepi perisai berwarna merah dan putih berarti Bendera Merah Putih.
3. Warna Lambang adalah hijau muda, melambangkan potensi kehutanan.
4. Warna Padi adalah kuning keemasan sesuai warna asli dari padi, melambangkan
kejayaan, kemenangan dan keceriaan.
5. Warna Pulau adalah putih, melambangkan kesucian/bersih hati. Masyarakat
Kabupaten Halmahera Timur dalam membina hubungan antar sesama walaupun
berbeda etnis, tetapi memiliki satu tekad/tujuan untuk membangun Kabupaten
Halmahera Timur selangkah lebih maju dengan Kabupaten lainnya di Provinsi
Maluku Utara.
6. Warna Biru sesuai dengan warna asli laut dipandang dari kejauhan, warna biru
memiliki efek menenangkan bermakna bahwa Kabupaten Halmahera Timur baru
berusia muda ini akan memiliki masyarakat yang berjiwa tenang/teduh, berilmu
dan berakhlak mulia.
7. Warna Perahu Kora-Kora adalah warna merah, melambangkan keberanian
bermakna bahwa berani mengambil sikap yang tegas dalam memperjuangkan
hak-hak rakyat, berani membela kebenaran, berani berkata jujur, berani
menumpaskan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan berani menegakkan keadilan.

Kata Pengantar ii
8. Warna Daun Kelapa dan Daun Sagu adalah Hijau sesuai warna asli dari daun.
Melambangkan kesuburan, bermakna bahwa Kabupaten Halmahera Timur
dengan segala potensi sumber daya alam yang melimpah, tumbuh subur dan
dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan.
9. Warna tanah adalah Coklat tua melambangkan potensi bahan galian yang bernilai
di bumi Kabupaten Halmahera Timur.
10. Parang dan Salawaku selain bermakna sejarah, juga bermakna :
▪ Parang bermakna ketajaman berpikir dan kritis dalam kebenaran. Kabupaten
Halmahera Timur akan menciptakan sumber daya manusia yang handal
di segala bidang dengan memiliki sikap kritis dalam kebenaran, berilmu dan
berakhlak mulia.
▪ Salawaku sebagai tumen/perisai, bermakna bahwa Kabupaten Halmahera
Timur dalam melaksanakan pembangunan mengikuti era perkembangan
globalisasi yang bersifat positif dan menangkis pengaruh-pengaruh dari luar
yang dapat merongrong jati diri bangsa.
11. Warna angka tahun 2003 adalah kuning, melambangkan kemenangan,
kesuksesan dalam perjuangan.
12. Lingkaran, melambangkan perlindungan, bermakna bahwa segala potensi Daerah
yang dilindungi oleh Daerah dan dipergunakan sebaik-baiknya untuk
kemakmuran bersama.
13. Pita, bermakna melindungi masyarakat Halmahera Timur dalam mewujudkan
persatuan dan kesatuan dengan semangat jiwa kegotongroyongan.
14. Garis gelombang bermakna perairan dan gelombang laut.
15. Gunung berjumlah 4 (empat) bermakna bahwa Kabupaten Halmahera Timur
mempunyai 4 Kecamatan.
16. Perahu Kora-Kora bermakna alat perang untuk menciptakan kedamaian.

Lambang Daerah memantulkan jalinan warna yang serasi dengan makna


unsur-unsur :

a. Putih berarti bersih, ungkapan kesucian, keikhlasan, kerelaan, keimanan.


b. Kuning, ungkapan keinginan yang sifatnya setia, agung dan mulia.

Arti Lambang Daerah iii


KATA PENGANTAR

Buku Profil Pembangunan Kabupaten Halmahera Timur tahun 2022 adalah salah satu
publikasi lintas sektoral yang diterbitkan oleh Badan perencanaan pembangunan
penelitian dan pengembangan Daerah Kabupaten Halmahera Timur.

Keberadaan publikasi ini mempunyai peranan penting dalam berbagai kebutuhan


pembangunan, khususnya pada aspek perencanaan. Data dan informasi statistik yang
dimuat dalam publikasi ini merupakan gambaran, cerminan dan potret kegiatan
pembangunan yang kita lakukan selama ini. Mengingat pentingnya publikasi ini maka
kami berupaya dapat melakukan penyempurnaan-penyempurnaan dalam penerbitan
selanjutnya untuk menghadapi globalisasi informasi.

Dengan terbitnya profil pembangunan Kabupaten Halmahera Timur tahun 2022 ini,
patut kita syukuri sebagai langkah nyata tersedianya data dan informasi lintas sektoral
daerah ini. Pengumpulan data publikasi ini dilaksanakan pada awal tahun 2022, dan
data yang tersedia ini sebagian besar mengacu pada publikasi - publikasi yang
diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik, Dan SKPD terkait di Halmahera Timur dengan
data yang disajikan adalah data tahun 2017- hingga tahun 2021.

Akhirnya kepada seluruh pihak yang terkait kami menyampaikan terima kasih yang
sebesar - besarnya atas bantuan dan dukungannya sehingga publikasi ini dapat terbit
tepat pada waktunya

Maba, Juni 2022

Kepala BP4D
Kabupaten Halmahera Timur

ABDUL HALIM DJEN KIPU, SP.,M.Si


Pembina IV/a
NIP. 19770730 2003012 1 006

Kata Pengantar iv
SAMBUTAN BUPATI HALMAHERA TIMUR

Assalamualaikum Wr,Wb.
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua
Salam Fayfiye
Puji syukur kehadirat Allah SWT hanya atas ridho dan
perkenan-Nya pada hari yang berbahagia ini kami dapat
menghantarkan Buku Profil Pembangunan Daerah Kabupaten
Halmahera Timur Tahun 2022 ini.

Buku Profil Pembangunan Daerah Kabupaten Halmahera Timur ini dapat dijadikan
sebagai salah satu sumber data dan informasi untuk kepentingan penyusunan
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah. Dimana data dan
informasi tersebut akan membantu baik Pemerintah maupun swasta dalam
perumusan kebijakan yang tepat dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.
Selain itu pula informasi data yang ada dalam Profil pembangunan daerah ini dapat
dimanfaatkan oleh semua pihak yang ingin mengenal Kabupaten Halmahera Timur.
Data dan informasi yang akurat dibutuhkan terkait dengan penerapan perumusan
kebijakan yang secara konsisten dapat dilaksanakan oleh seluruh lini pemerintahan,
mulai dari tingkat Kabupaten sampai ke tingkat desa dan bermanfaat bagi seluruh
masyarakat serta dapat menghindari kebijakan yang tidak tepat sasaran.

Untuk itu kami menyambut baik diterbitkannya Buku Profil Pembangunan Daerah
Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022 ini. Dengan diterbitkannya buku ini, minimal
secara representatif dapat memberikan berbagai informasi dan gambaran tentang
Kabupaten Halmahera Timur.

Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Badan perencanaan
pembangunan penelitian dan pengembangan Daerah Kabupaten Halmahera Timur
yang telah menyusun Buku Profil Pembangunan Daerah Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2022, serta kepada semua pihak yang telah membantu memberikan data dan
informasi dalam penyusunan buku profil ini.

Sambutan Bupati v
Demikian, atas kerjasama yang baik diucapkan terima kasih dan Semoga Allah SWT
selalu meridhoi kita dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten
Halmahera Timur.

Maba, Juni 2022

Bupati Halmahera Timur

Drs. Hi. Ubaid Yakub, MPA

Sambutan Bupati vi
DAFTAR ISI

ARTI LAMBANG DAERAH ............................................................................ i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
SAMBUTAN BUPATI HALMAHERA TIMUR ................................................ v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

BAB I KONDISI UMUM DAERAH


1.1. Letak Geografis Dan Batas Administrasi ..................................................... I-1
1.2. Luas Wilayah Kabupaten ................................................................................... I-1
1.3. Kondisi Fisik Wilayah .......................................................................................... I-4
1.4. Penggunaan Lahan ............................................................................................. I-21
1.5. Kondisi Potensi Pengembangan Wilayah ................................................... I-23
1.6. Kondisi Kebencanaan ......................................................................................... I-40

BAB II KONDISI PEMERINTAHAN UMUM


2.1. Administrasi Pemerintahan .............................................................................. II-1
2.2. Kewenangan Pemerintahan ............................................................................. II-2
2.3. Aparatur Pemerintahan Daerah ..................................................................... II-3
2.4. Organisasi Pemerintahan Daerah .................................................................. II-6
2.5. Pelaksanaan Asas Pemerintahan.................................................................... II-9
2.6. Peraturan Daerah (Perda) Dan Perizinan .................................................... II-11

BAB III KONDISI SOSIAL BUDAYA


3.1. Demografi ............................................................................................................... III-1
3.2. Tenaga Kerja .......................................................................................................... III-5
3.3. Pendidikan .............................................................................................................. III-6
3.4. Kesehatan ............................................................................................................... III-11
3.5. Kepemudaan dan Olahraga ............................................................................. III-12
3.6. Agama ...................................................................................................................... III-13
3.7. Politik, Hukum, dan Keamanan ...................................................................... III-15

BAB IV KONDISI SUMBER DAYA ALAM


4.1. Pertanian ................................................................................................................. IV-1
4.2. Perkebunan ............................................................................................................ IV-10
4.3. Peternakan ............................................................................................................. IV-11
4.4. Perikanan ................................................................................................................ IV-12
4.5. Pertambangan ...................................................................................................... IV-13
4.6. Kehutanan .............................................................................................................. IV-14
4.7. Pariwisata ................................................................................................................ IV-15

Daftar Isi vii


BAB V KONDISI INFRASTRUKTUR
5.1. Jalan dan Jembatan ............................................................................................ V-1
5.2. Sistem Drainase .................................................................................................... V-4
5.3. Irigasi Kabupaten ................................................................................................. V-6
5.4. Air Minum ............................................................................................................... V-6
5.5. Air Limbah .............................................................................................................. V-8
5.6. Persampahan ......................................................................................................... V-9
5.7. Listrik ........................................................................................................................ V-12
5.8. Telekomunikasi ..................................................................................................... V-13
5.9. Perhubungan ......................................................................................................... V-15
5.10. Perumahan dan Kawasan Permukiman ....................................................... V-16

BAB VI KONDISI PEREKONOMIAN


6.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ................................................... VI-1
6.2. Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan Dan Industri ........... VI-7
6.3. Penanaman Modal .............................................................................................. VI-12
6.4. Ringkasan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) ......... VI-13
6.5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perdana Cipta Mandiri ................ VI-17

BAB VII KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH


7.1. Pertumbuhan Ekonomi ...................................................................................... VII-1
7.2. Indeks Gini .............................................................................................................. VII-2
7.3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ......................................................... VII-3
7.4. Persentase Penduduk Miskin .......................................................................... VII-4
7.5. Indeks Pembangunan Manusia ...................................................................... VII-4
7.6. Indeks Harmoni Sosial ....................................................................................... VII-6
7.7. Indeks Infrastruktur ............................................................................................. VII-6
7.8. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLHS) ................................................ VII-7
7.9. Indeks Reformasi Birokrasi ............................................................................... VII-7
7.10. Indeks Penanggulangan Bencana, Ketentraman Dan Ketertiban...... VII-8

BAB VIII PRESTASI DAN PENGHARGAAN


8.1. Penghargaan Dan Prestasi Kabupaten Halmahera Timur Tingkat
Nasional................................................................................................................... VIII-1
8.2. Penghargaan Dan Prestasi Kabupaten Halmahera Timur Tingkat
Provinsi Maluku Utara ........................................................................................ VIII-1

BAB IX KESIMPULAN ........................................................................... IX-1


SEKILAS INFO KECAMATAN

Daftar Isi viii


DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Luas Wilayah Kabupaten Halmahera Timur Menurut


Kecamatan ................................................................................................... I-2
Tabel 1. 2 Jumlah dan Luas Pulau menurut Kecamatan di Kabupaten
Halmahera Timur ....................................................................................... I-3
Tabel 1. 3 Luas Wilayah berdasarkan Ketinggian
di Kabupaten Halmahera Timur........................................................... I-5
Tabel 1. 4 Luas Wilayah berdasarkan Kemiringan Lahan
di Kabupaten Halmahera Timur........................................................... I-6
Tabel 1. 5 Distribusi Luas Bentang Lahan di Kabupaten
Halmahera Timur ....................................................................................... I-8
Tabel 1. 6 Distribusi Luas Morfologi Wilayah di Kabupaten Halmahera
Timur .............................................................................................................. I-10
Tabel 1. 7 Jenis Batuan di Kabupaten Halmahera Timur ................................ I-12
Tabel 1. 8 Jenis Tanah Di Kabupaten Halmahera Timur.................................. I-14
Tabel 1. 9 DAS Di Kabupaten Halmahera Timur ................................................ I-16
Tabel 1. 10 DAS Prioritas Di Kabupaten Halmahera Timur .............................. I-16
Tabel 1. 11 Mata Air Potensial Utama Di Kabupaten Halmahera Timur ..... I-17
Tabel 1. 12 Mata Air Potensial Di Kabupaten Halmahera Timur .................... I-17
Tabel 1. 13 Jumlah Suhu dan Kelembaban Udara di Kabupaten
Halmahera Timur menurut Bulan, Tahun 2021 .............................. I-19
Tabel 1. 14 Jumlah Suhu dan Kelembaban Udara
di Kabupaten Halmahera Timur menurut Bulan,
Tahun 2021 .................................................................................................. I-20
Tabel 1. 15 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan
di Kabupaten Halmahera Timur menurut Bulan,
Tahun 2021 .................................................................................................. I-20
Tabel 1. 16 Kondisi Penggunaan Lahan di Kabupaten Halmahera Timur,
Tahun 2021 .................................................................................................. I-21
Tabel 1. 17 Luas Kawasan Lindung Menurut Kecamatan di Kabupaten
Halmahera Timur ....................................................................................... I-23
Tabel 1. 18 Luas Kawasan Budidaya Menurut Kecamatan di Kabupaten
Halmahera Timur ....................................................................................... I-23
Tabel 1. 19 Distribusi Bahaya Banjir Kabupaten Halmahera Timur ............... I-41
Tabel 1. 20 Distribusi Bahaya Banjir Bandang Kabupaten
Halmahera Timur ....................................................................................... I-43
Tabel 1. 21 Distribusi Bahaya Tanah Longsor Kabupaten
Halmahera Timur ....................................................................................... I-45
Tabel 1. 22 Distribusi Bahaya Gempa Bumi Kabupaten
Halmahera Timur ....................................................................................... I-46

Daftar Tabel ix
Tabel 1. 23 Distribusi Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten
Halmahera Timur ....................................................................................... I-48
Tabel 1. 24 Luas Wilayah Bahaya Cuaca Ekstrim dan Potensi Penduduk
Terpapar Menurut Kecamatan Di Kabupaten Halmahera
Timur .............................................................................................................. I-50
Tabel 1. 25 Luas Wilayah Bahaya Gelombang Ekstrim dan Abrasi Serta
Potensi Penduduk Terpapar Menurut Kecamatan Di
Kabupaten Halmahera Timur ................................................................ I-51
Tabel 1. 26 Luas Wilayah Bahaya Kekeringan dan Potensi Penduduk
Terpapar Menurut Kecamatan Di Kabupaten
Halmahera Timur ....................................................................................... I-53
Tabel 1. 27 Distribusi Bahaya Tsunami Kabupaten Halmahera Timur .......... I-54
Tabel 2. 1 Jumlah Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten
Halmahera Timur Tahun 2018-2021 .................................................. II-1
Tabel 2. 2 Jumlah Desa, Luas Wilayah dan Persentase Luas di Kabupaten
Halmahera Timur Berdasarkan Kecamatan Tahun 2021 ............ II-2
Tabel 2. 3 Jumlah dan Persentase PNS di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Halmahera Timur Menurut Golongan
Tahun 2018-2021 ...................................................................................... II-3
Tabel 2. 4 Jumlah dan Persentase PNS di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Halmahera Timur Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2021 .................................................................................................. II-4
Tabel 2. 5 Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera
Timur Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2021 .......................... II-5
Tabel 2. 6 Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera
Timur Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan
Teknis Tahun 2018-2021 ........................................................................ II-6
Tabel 2. 7 Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera
Timur Mengikuti Tugas Belajar dan Izin Belajar
Tahun 2019 – 2021 ................................................................................... II-6
Tabel 2. 8 Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Halmahera
Timur Tahun 2021 .................................................................................... II-7
Tabel 3. 1 Perkembangan Jumlah Penduduk di Kabupaten Halmahera
Timur Menurut Kecamatan Tahun 2016-2021 .............................. III-1
Tabel 3. 2 Jumlah dan kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun
2017-2021 .................................................................................................... III-2
Tabel 3. 3 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 .................................. III-3
Tabel 3. 4 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 .................................. III-3

Daftar Tabel x
Tabel 3. 5 Data Jumlah Peristiwa Perkawinan Berdasarkan Kecamatan
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021 ..................... III-5
Tabel 3. 6 Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja
Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2021 .................................................................................................. III-5
Tabel 3. 7 Persentase Bekerja Terhadap Angkatan Kerja Menurut
Pendididkan Tertingi Yang Ditamatkan Di Kabupaten
Halmahera Timur Tahun 2021 .............................................................. III-6
Tabel 3. 8 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Halmahera Timur
Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2017–2021........................... III-7
Tabel 3. 9 Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Halmahera Timur
Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2020-2021 ........................... III-7
Tabel 3. 10 Angka Lulus Sekolah (ALS) Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2017–2021...................................................................................... III-8
Tabel 3. 11 Persentase Angka Putus Sekolah (APtS) Kabupaten
Halmahera Timur Tahun 2017–2021.................................................. III-8
Tabel 3. 12 Angka Partisipasi Sekolah (APrS) Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2017–2021...................................................................................... III-9
Tabel 3. 13 Jumlah Sekolah di Kabupaten Halmahera Timur
Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2022....... III-10
Tabel 3. 14 Jumlah Siswa di Kabupaten Halmahera Timur
Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2022....... III-10
Tabel 3. 15 Jumlah Guru di Kabupaten Halmahera Timur
Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2022 .... III-11
Tabel 3. 16 Jumlah Capaian Sarana dan Prasarana Kesehatan
Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021–2022........................... III-11
Tabel 3. 17 Jumlah Sarana Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022 ..................................... III-12
Tabel 3. 18 Komposisi Penduduk Menurut Agama dan Kecamatan
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 .................................. III-13
Tabel 3. 19 Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Halmahera Timur
Menurut Kecamatan Tahun 2022 ........................................................ III-14
Tabel 3. 20 Jumlah Keberangkatan Jamaah Haji Di Kabupaten Halmahera
Timur Tahun 2017-2019 ......................................................................... III-14
Tabel 3. 21 Kondisi Politik Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2019-2021 ...................................................................................... III-15
Tabel 3. 22 Jumlah Pelanggaran Perda Pada Tahun 2021 ................................ III-15
Tabel 3. 23 Jumlah Kriminalitas Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2019-2021 ...................................................................................... III-16
Tabel 4. 1 Luas Lahan Pertanian di Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2021 .................................................................................................. IV-1

Daftar Tabel xi
Tabel 4. 2 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Padi Sawah
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 .................................. IV-2
Tabel 4. 3 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Palawija
(Komoditi Jagung & Ubi Kayu) di Kabupaten Halmahera
Timur Tahun 2020 ..................................................................................... IV-3
Tabel 4. 4 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Palawija
(Komoditi Ubi Jalar & Kacang Tanah) di Kabupaten
Halmahera Timur Tahun 2020 .............................................................. IV-3
Tabel 4. 5 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Palawija
(Komoditi Kedelai & Kacang Hijau) di Kabupaten Halmahera
Timur Tahun 2020 ..................................................................................... IV-4
Tabel 4. 6 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2020 (Komoditi Kacang
Panjang dan Lombok) ............................................................................. IV-5
Tabel 4. 7 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2020 (Komoditi Timun
dan Bawang Merah) ................................................................................. IV-5
Tabel 4. 8 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2020 (Komoditi Buncis
dan Terong) ................................................................................................. IV-6
Tabel 4. 9 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2020 (Komoditi Pitsai
dan Bayam) .................................................................................................. IV-7
Tabel 4. 10 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2020 (Komoditi
Kangkung dan Tomat) ............................................................................. IV-7
Tabel 4. 11 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2020 (Komoditi Labu
Siam dan Daun Bawang) ........................................................................ IV-8
Tabel 4. 12 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura Sayuran
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2020 .................................. IV-9
Tabel 4. 13 Luas Lahan dan Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan
di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021 ................................. IV-10
Tabel 4. 14 Populasi Dan Produktivitas Peternakan Per Jenis
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 .................................. IV-11
Tabel 4. 16 Produksi Bijih Nikel Pada Tahun 2021............................................... IV-13
Tabel 4. 17 Daftar Perusahaan Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Eksplorasi Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 ................ IV-14
Tabel 4. 18 Daftar Nama-Nama Perusahaan Pemegang HPH
Tahun 2021 .................................................................................................. IV-15

Daftar Tabel xii


Tabel 4. 19 Luasan Kawasan Hutan Menurut Fungsi Hutan
Tahun 2021 .................................................................................................. IV-15
Tabel 4. 20 Sebaran Objek Wisata Di Kabupaten Halmahera Timur ............ IV-16
Tabel 5. 1 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan
di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021 ................................. V-1
Tabel 5. 2 Panjang Jalan menurut Jenis Permukaan, Kondisi dan Status
Jalan di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021 ..................... V-2
Tabel 5. 3 Jumlah dan Kondisi Jembatan berdasarkan Kewenangan
di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021 ................................. V-2
Tabel 5. 4 Capaian Kinerja Penyelengaraan jalan
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021 ..................... V-3
Tabel 5. 5 Panjang Drainase Kabupaten Halmahera Timur,
Tahun 2021 .................................................................................................. V-4
Tabel 5. 6 Persentase drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran
air tidak tersumbat Di Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2017-2021 ...................................................................................... V-5
Tabel 5. 7 Tidak terjadi genangan >2 kali setahun
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021 ..................... V-5
Tabel 5. 8 Sumber Air Baku Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021 ................................ V-7
Tabel 5. 9 Layanan Air Minum Berdasarkan Kecamatan,
di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021 ................................. V-7
Tabel 5. 10 Prasarana Air Limbah di Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2021 .................................................................................................. V-9
Tabel 5. 11 Jumlah Sarana dan Prasarana Persampahan
di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021 ................................. V-10
Tabel 5. 12 Sistem Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Halmahera Timur,
Tahun 2021 .................................................................................................. V-10
Tabel 5. 13 Sistem pengelolaan Sampah Pada TPA, TPST dan TPS
di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021 ................................. V-11
Tabel 5. 14 Persentase Sampah yang Tertangani
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021 ...................... V-12
Tabel 5. 15 Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN
(Persero) Unit Layanan Pelanggan Maba, Tahun 2021 ............... V-12
Tabel 5. 16 Layanan Kelistrikan berdasarkan Sumber Energi Menurut
Kecamatan Di Kabupaten Halmahera Timur, 2021 ..................... V-13
Tabel 5. 17 Sebaran Prasarana Telekomunikasi (Tower BTS)
dan Jumlah Pelanggan di Kabupaten Halmahera Timur,
Tahun 2021 .................................................................................................. V-14
Tabel 5. 18 Jumlah dan Sebaran Pusat Internet di Kabupaten
Halmahera Timur, Tahun 2021 ............................................................. V-14

Daftar Tabel xiii


Tabel 5. 19 Capaian pembangunan Urusan Komunikasi dan Informatika
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 20176-2021 ................... V-15
Tabel 5. 20 Kinerja Bidang Urusan Perhubungan di Kabupaten
Halmahera Timur Tahun 2016-2021 .................................................. V-15
Tabel 6. 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Halmahera Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah) Tahun
2017–2021 ................................................................................................... VI-1
Tabel 6. 2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Siak Atas
Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2017-2021 (Miliar Rupiah) ....................................................... VI-2
Tabel 6. 3 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Kabupaten Halmahera
Timur Menurut Lapangan Usaha (Persen)
Tahun 2017-2021 ...................................................................................... VI-5
Tabel 6. 4 Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit PDRB
Menurut Lapangan Usaha (Persen) Tahun 2017–2021 ............... VI-6
Tabel 6. 5 Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per
Kapita Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021 (Juta
Rupiah) .......................................................................................................... VI-7
Tabel 6. 6 Jumlah Koperasi di Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2017-2021 ...................................................................................... VI-8
Tabel 6. 7 Kontribusi Sektor Perdagangan Besar dan Eceran terhadap
PDRB ADHB (Juta rupiah) ....................................................................... VI-9
Tabel 6. 8 Ekspor Bersih Perdagangan Di Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2017-2021 ...................................................................................... VI-10
Tabel 6. 9 Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021 ..................... VI-10
Tabel 6. 9 Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB
(Juta rupiah) ................................................................................................ VI-11
Tabel 6. 11 Capain Kinerja Urusan Perindustrian
Kabupaten Halmahera Timur tahun 2017-2021 ............................ VI-11
Tabel 6. 12 Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2022 .................................... VI-14
Tabel 6. 12 Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022 ............................................. VI-16
Tabel 7. 1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Halmahera Timur,
Provinsi Maluku Utara, dan Nasional Tahun 2017-2021 ............ VII-2
Tabel 7. 2 Indeks Gini Halmahera Timur dan Maluku Utara
Tahun 2017-2021 ...................................................................................... VII-3
Tabel 7. 3 Tingkar Pengangguran Terbuka Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2017-2021 ...................................................................................... VII-3
Tabel 7. 4 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2017-2021 ...................................................................................... VII-4

Daftar Tabel xiv


Tabel 7. 5 IPM Provinsi Maluku Utara Tahun 2017-2021 ............................... VII-6
Tabel 7. 5 Indeks Infrastruktur Tahun 2020-2021.............................................. VII-6
Tabel 7. 6 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Di Halmahera Timur
Tahun 2017-2021 ...................................................................................... VII-7

Daftar Tabel xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Peta Administrasi Kabupaten Halmahera Timur ....................... I-1


Gambar 1. 2 Peta Diagram Persentase Luas Wilayah Kabupaten
Halmahera Timur .................................................................................. I-1
Gambar 1. 3 Peta Topografi Kabupaten Halmahera Timur ............................ I-6
Gambar 1. 4 Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Halmahera Timur ......... I-7
Gambar 1. 5 Peta Morfologi Kabupaten Halmahera Timur ........................... I-10
Gambar 1. 6 Peta Geologi Kabupaten Halmahera Timur ................................ I-13
Gambar 1. 7 Peta Jenis Tanah Kabupaten Halmahera Timur ........................ I-15
Gambar 1. 8 Peta Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten
Halmahera Timur .................................................................................. I-19
Gambar 1. 9 Peta Peta Curah Hujan Kabupaten Halmahera Timur ............ I-21
Gambar 1. 10 Diagram Persentase Penutupan Lahan Kabupaten
Halmahera Timur .................................................................................. I-22
Gambar 1. 11 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Halmahera Timur ......... I-22
Gambar 1. 12 Peta Kawasan Strategis Kabupaten Halmahera Timur ........... I-25
Gambar 1. 13 Peta Kawasan Strategis Provinsi Maluku Utara ......................... I-26
Gambar 1. 14 Kawasan Pengembangan (Kawasan Strategis Tematik)......... I-31
Gambar 1. 15 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan Sil ........................... I-32
Gambar 1. 16 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan
Dabo – Jara Jara .................................................................................... I-33
Gambar 1. 17 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan
Tanjung Roni - Saramaake ................................................................ I-34
Gambar 1. 18 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan
Nusa Jaya - Ekor ................................................................................... I-35
Gambar 1. 19 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan
Sondo - Sondo ...................................................................................... I-36
Gambar 1. 20 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan
Fayaul - Bukutio .................................................................................... I-37
Gambar 1. 21 Pengembangan Kawasan Perkotan Maba .................................. I-38
Gambar 1. 22 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan Perkotan
Wayamli ................................................................................................... I-39
Gambar 1. 23 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan Perkotan
Lolobata ................................................................................................... I-40
Gambar 1. 24 Persentase Bahaya Banjir Halmahera Timur ............................... I-41
Gambar 1. 25 Peta Bahaya Banjir di Kabupaten Halmahera Timur ............... I-42
Gambar 1. 26 Persentase Bahaya Banjir Bandang Halmahera Timur............ I-43
Gambar 1. 27 Peta Bahaya Banjir Bandang Halmahera Timur ........................ I-44
Gambar 1. 28 Persentase Bahaya Longsor Halmahera Timur .......................... I-45
Gambar 1. 29 Peta Bahaya Longsor di Kabupaten Halmahera Timur .......... I-45

Daftar Gambar xvi


Gambar 1. 30 Persentase Bahaya Gempa Bumi Halmahera Timur ................ I-47
Gambar 1. 31 Peta Bahaya Gempa Bumi di Kabupaten
Halmahera Timur .................................................................................. I-47
Gambar 1. 32 Persentase Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan
Kabupaten Halmahera Timur ........................................................... I-48
Gambar 1. 33 Peta Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten
Halmahera Timur .................................................................................. I-49
Gambar 1. 34 Peta Bahaya Cuaca Ektrim di Kabupaten
Halmahera Timur .................................................................................. I-50
Gambar 1. 35 Peta Bahaya Gelombang Tinggi dan Abrasi di Kabupaten
Halmahera Timur .................................................................................. I-52
Gambar 1. 36 Peta Kekeringan di Kabupaten Halmahera Timur .................... I-53
Gambar 1. 37 Peta Bahaya Tsunami di Kabupaten Halmahera Timur .......... I-54
Gambar 2. 1 Diagram Persentase PNS di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Halmahera Timur Menurut Golongan
Tahun 2021 ............................................................................................. II-4
Gambar 2. 2 Diagram Persentase Jumlah PNS Laki-laki dan Perempuan
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2021 ....................................... II-4
Gambar 2. 3 Persentase PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Halmahera Timur Menurut Jenjang Pendidikan
Tahun 2021 ............................................................................................. II-5
Gambar 3. 1 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Halmahera Timur
menurut Kecamatan Tahun 2017-2021 ....................................... III-2
Gambar 3.2 Piramida Penduduk Kabupaten Halamhera Timur
Tahun 2020 ............................................................................................. III-4
Gambar 5. 1 Penduduk Berakses Air Minum
Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021 ...................... V-8
Gambar 5. 2 Persentase Ruamah Tinggal Bersanitasi
Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021 ...................... V-9
Gambar 5. 3 Rasio Rumah layak Huni Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2017-2021 ................................................................................. V-16
Gambar 5. 4 Cakupan Ketersediaan Rumah layak Huni
Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2016-2020 ...................... V-17
Gambar 5.5 Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2018-2021................. V-18
Gambar 5. 6 Proporsi Rumah Tangga Kumuh
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2020................. V-18
Gambar 6. 1 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Menurut Lapangan
Usaha (Persen) Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2017-2021 ................................................................................. VI-5

Daftar Gambar xvii


Gambar 6. 2 Persentase Usaha Mikro dan Kecil Di Kabupaten Halmahera
Timur Tahun 2017-2021..................................................................... VI-8
Gambar 6. 3 Penanaman Modal Berskala Nasional
(PMDN/PMA)
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021................. VI-12
Gambar 7. 1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2017-2021 ................................................................................. VII-1
Gambar 7. 2 Indeks Gini Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2017-2021 ................................................................................. VII-2
Gambar 7. 3 Tingkat Penganguran Terbuka Kabupaten Halmahera
Timur Tahun 2017-2021..................................................................... VII-3
Gambar 7. 4 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2017-2021 ................................................................................. VII-4
Gambar 7. 5 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Halmahera
Timur Tahun 2017-2021..................................................................... VII-5

Daftar Gambar xviii


1.1. LETAK GEOGRAFIS DAN BATAS ADMINISTRASI

Secara administratif, Kabupaten Halmahera Timur merupakan salah satu wilayah


Provinsi Maluku Utara yang terletak bagian timur Pulau Halmahera. Secara astronomi,
kabupaten ini terletak pada 0° 24' 57,364"-1s° 45' 34,832" Lintang Utara dan 127° 41'
27,637"-129° 16' 57,166" Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Teluk Kao


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Laut Halmahera dan Samudera Pasifik
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Barat, Kota
Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Utara

Gambar 1. 1 Peta Administrasi Kabupaten Halmahera Timur

1.2. LUAS WILAYAH KABUPATEN

Kabupaten Halmahera Timur mempunyai luas wilayah berdasarkan Undang-Undang


Nomor 1 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten
Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur, dan
Kota Tidore Kepulauan di Provinsi Maluku Utara seluas 14.202,02 km2, yang terdiri dari
wilayah laut seluas 7.695,82 Km2 (54% dari total wilayah) dan wilayah darat seluas
6.506,19 km2. (46% dari total wilayah) dengan garis pantai sepanjang 499,46 Km.

Kondisi Umum Daerah I-1


Setelah dilakukan penyesuaian dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84
tahun 2018 tentang Penetapan Batas Daerah Antara Kabupaten Halmahera Timur
dengan Kabupaten Halmahera Tengah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 103
Tahun 2019 tentang Penetapan Batas Daerah Antara Kabupaten Halmahera Timur
dengan Kota Tidore Kepulauan dan Berita acara Nomor 70/BAD III/V/2021 tentang
Penetapan Batas Daerah Antara Kabupaten Halmahera Timur dengan Kabupaten
Halmahera Barat, serta berdasarkan Hasil Supervisi dan Asistensi Penyusunan Peta
Dasar Untuk Revisi RTRW Kabupaten Halmahera Timur yang diterbitkan oleh Badan
Informasi Geospasial Tahun 2021, maka terjadi perubahan luas wilayah darat
Kabupaten Halmahera Timur menjadi 6.486,37 Km2, sehingga keseluruhan luas
wilayah Kabupaten Halmahera Timur menjadi 14.182,18 Km2.

Secara administrasi Kabupaten Halmahera Timur terdiri dari 10 Kecamatan dan 102
Desa dengan ibukota kabupaten terletak di Kecamatan Kota Maba. Kecamatan
dengan luas wilayah terluas pada Kecamatan Maba Utara mencapai 1.117,20 Km2 atau
17,22% dari total luas wilayah darat, selanjutnya kecamatan Wasile Selatan dengan
luas wilayah mencapai 1.003,69 Km2 atau 15,47% dan Kecamatan Kota Maba seluas
1.003,08 Km2 atau 15,46%. Sedangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil yaitu
Kecamatan Wasile seluas 253,55 Km2 atau 3,91% dari total luas wilayah. Untuk lebih
jelasnya mengenai luas wilayah Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat
sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 1. 1 Luas Wilayah Kabupaten Halmahera Timur Menurut Kecamatan

No Kecamatan Luas (Km2) Persenrtase


1 Kota Maba 1.003,08 15,46%
2 Maba 431,79 6,66%
3 Maba Selatan 504,27 7,77%
4 Maba Tengah 651,45 10,04%
5 Maba Utara 1.117,20 17,22%
6 Wasile 253,56 3,91%
7 Wasile Selatan 1.003,69 15,47%
8 Wasile Tengah 490,91 7,57%
9 Wasile Timur 430,91 6,64%
10 Wasile Utara 599,50 9,24%
Total 6.486,37 100,00%
1 2 3
Sumber : RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010-2029, Permendagri Nomor 84 Tahun 2018, Permendagri Nomor 103
Tahun 2019, 4Tim Tapal Batas Daerah Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2018, 5Hasil Validasi Citra Satelit Resolusi Tinggi
SPOT 6 & 7 BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021, 6Hasil Supervisi dan Asistensi Penyusunan Peta Dasar Untuk
Revisi RTRW Kabupaten Halmahera Timur yang diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial Tahun 2021.

Kondisi Umum Daerah I-2


Kota Maba Maba Maba Selatan Maba Tengah Maba Utara
Wasile Wasile Selatan Wasile Tengah Wasile Timur Wasile Utara

9,24%
15,46%

6,64%

6,66%
7,57%

7,77%

15,48%
10,04%

3,91%
17,22%

Gambar 1. 2 Diagram Persentase Luas Wilayah Kabupaten Halmahera Timur

Karakter sebagai kabupaten pesisir yang dimiliki oleh Halmahera Timur antara lain
dapat dilihat dari pola perkembangan kawasan yang berpusat di pesisir. Dimana,
kurang lebih 80% dari pusat aktivitas (termasuk seluruh desa di Halmahera Timur)
terletak di pesisir pantai sedangkan hanya 20% lainnya berada di daerah pegunungan.
Sementara itu pulau-pulau kecil yang jumlahnya total mencapai 41 pulau tersebar
secara hampir merata di tiga kecamatan, yaitu di Maba Selatan, Kota Maba, dan Wasile
Selatan. Sedangkan hanya tiga pulau kecil yang masuk dalam wilayah Kecamatan
Maba. Untuk lebih jelasnya tersaji dalam tabel sebagaimana berikut.

Tabel 1. 2 Jumlah dan Luas Pulau menurut Kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur

No Kecamatan Nama Pulau Luas (Km2)


1 Maba Selatan Cef 76.6
England 404.3
Lelewi 10.7
Mia 8.4
Plum -
Plan 17.8
Sai 0.9
Seal 45.6
Sloton -
Woor 167.5
Oto 116.7
Para-para 1.7

2 Kota Maba Mobon 22.5

Kondisi Umum Daerah I-3


No Kecamatan Nama Pulau Luas (Km2)
To 1.2
Mabuli 108.2
Misluwi Kecil 5.9
Misluwi Besar 11.2
Fimlowos 236.8
Gifao 0.9
Mow 10.8
Pakal 693,00
Baiboko -
Bangul Kecil -
Bangul Besar -
Bonnyos -
Belimsili Kecil 1.5
Belimsili Besar 47.3
3 Maba Gee -
so -
Batuso -
4 Wasile Utara Ake Salaka 0.7
Lambie -
Tamo-tamo -
Burung 20.6
Lambu -
5 Wasile Selatan Kuso -
Roni 35.9
Tanjo Pende -
Timlonga -
Bayoni -
Bokimibok -
Jumlah 41 693,00
Sumber : 1RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010-2029, 2Hasil Validasi Citra Satelit Resolusi Tinggi SPOT 6 & 7 BP4D
Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021, 3Hasil Supervisi dan Asistensi Penyusunan Peta Dasar Untuk Revisi RTRW
Kabupaten Halmahera Timur yang diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial Tahun 2021.

1.3. KONDISI FISIK WILAYAH


A. TOPOGRAFI

Kondisi topografi wilayah Kabupaten Halmahera Timur cukup beragam, mulai wilayah
yang relatif datar, landai, bergelombang, curam hingga sangat curam dalam rentang
ketinggian antara 0->1.000 meter di atas permukaan air laut (dpl). Untuk rentang
ketinggian antara 0-300 meter dpl tersebar di seluruh kecamatan, kemudian rentang
ketinggian antara 300-1.000 berada pada sembilan Kecamatan. Untuk Kecamatan
Maba Selatan wilayahnya hanya berada pada ketinggian 0-300 meter dpl. Sedangkan
Kecamatan Kota Maba, Maba Selatan, Wasile Timur dan Wasile Utara merupakan
wilayah yang tidak berada pada ketinggian > 1.000 meter dpl.

Kondisi Umum Daerah I-4


Selanjutnya Wilayah yang paling luas yakni wilayah yang berada pada ketinggian 0-
100 meter dpl dengan luasan mencapai 489.834,52 hektar atau 75,46% dan terluas di
Kecamatan Wasile Selatan mencapai 81.083,92 Hektar. Sedangkan bagian wilayah
yang paling kecil berada pada ketinggian >1.000 meter dpl dengan luasan mencapai
310.271,31 hektar atau sekitar 1,58% dan luasan tersebut berada pada Kecamatan
Maba Tengah mencapai 0,67 Hektar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana
pada tabel berikut.

Tabel 1. 3 Luas Wilayah berdasarkan Ketinggian


di Kabupaten Halmahera Timur

Luas Tingkatan Ketinggian Menurut Kecamatan (Ha)


No Kecamatan 50-100
0-5 Mdpl 5-10 Mdpl 10-25 Mdpl 25-50 Mdpl 100-200 Mdpl
Mdpl

1 Kota Maba 87,26 527,36 5.402,06 4.330,74 9.862,21 20.613,96

2 Maba 26,79 174,63 2.961,34 1.940,59 2.625,43 4.550,97

3 Maba Selatan 67,37 456,75 5.008,19 5.046,92 11.388,62 14.541,04

4 Maba Tengah 19,25 216,04 6.099,76 5.651,55 8.005,78 10.869,94

5 Maba Utara 194,28 1.282,96 6.465,14 5.719,86 8.928,50 17.505,98

6 Wasile 18,22 76,40 2.563,10 3.470,43 2.567,43 2.885,75

7 Wasile Selatan 110,19 541,19 6.654,39 4.856,09 7.665,21 20.412,54

8 Wasile Timur 7,74 266,64 5.296,73 2.182,22 1.857,84 3.942,83

9 Wasile Tengah 4,95 50,66 2.246,27 2.113,05 4.162,15 8.568,96

10 Wasile Selatan 21,07 48,04 1.023,92 2.841,86 6.562,13 17.222,07

Total 557,13 3.640,67 43.720,89 38.153,29 63.625,29 121.114,05

Persentase 0,09% 0,56% 6,74% 5,88% 9,81% 18,67%


200-300 300-400 400-500 500-1000 >1000
No Kecamatan Jumlah (Ha)
Mdpl Mdpl Mdpl Mdpl Mdpl

1 Kota Maba 17.621,14 12.473,38 9.764,63 18.466,99 1.160,92 100.310,65

2 Maba 3.394,98 4.531,29 5.036,86 15.618,71 2.317,89 43.179,47

3 Maba Selatan 8.123,07 3.958,22 1.245,95 577,62 - 50.413,74

4 Maba Tengah 7.555,28 6.174,54 5.938,56 14.428,87 190,42 65.149,97

5 Maba Utara 12.649,13 10.129,19 11.666,57 37.032,51 146,04 111.720,16

6 Wasile 1.972,52 1.633,89 1.716,70 7.585,80 865,20 25.355,44

7 Wasile Selatan 13.985,79 10.553,24 10.003,64 21.747,06 3.867,62 100.396,96

8 Wasile Timur 5.051,99 4.419,78 4.536,13 15.469,59 59,65 43.091,13

9 Wasile Tengah 5.064,15 3.471,74 4.557,32 17.416,02 1.435,91 49.091,20

10 Wasile Selatan 8.569,04 6.153,15 4.916,44 12.367,84 227,65 59.953,21

Total 83.987,09 63.498,43 59.382,77 160.711,02 10.271,31 648.637,40

Persentase 12,95% 9,79% 9,15% 24,78% 1,58% 100,00%


Sumber : 1RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010-2029, 2Hasil Olahan, BP4D Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021

Kondisi Umum Daerah I-5


Gambar 1. 3 Peta Topografi Kabupaten Halmahera Timur

B. KEMIRINGAN LAHAN

Wilayah Kabupaten Halmahera Timur didominasi oleh kemiringan curam dan sangat
curam yakni 25-40% dengan luasan mencapai 192.919,40 Hektar (29,74%) dan > 40%
seluas 183.269,89 Hektar (28,25%) yang cenderung lebih cocok diperuntukkan
sebagai kawasan lindung seperti hutan. Selanjutnya untuk kemiringan bergelombang
yakni 15-25% dengan luasan mencapai 124.413,28 Hektar (19,18%) yang
kecenderungannya cocok untuk peruntukan perkebunan, permukiman terbatas, dan
kawasan hutan produksi. Sementara sisanya merupakan wilayah dengan kemiringan
dibawah 15% yang lebih cocok untuk pengembangan area terbangun, seperti
permukiman, budidaya persawahan atau perkebunan. Lebih jelasnya mengenai
kondisi kelerengan lahan di Kabupaten Halmahera Timur, dapat dilihat sebagaimana
pada tabel berikut.

Tabel 1. 4 Luas Wilayah berdasarkan Kemiringan Lahan


di Kabupaten Halmahera Timur

Luas Tingkatan Kemiringan lahan (Ha)


No Kecamatan Jumlah (Ha)
0-8 % 8-15 % 15-25 % 25-40 % >40 %
1 Kota Maba 14.629,35 8.661,66 21.475,51 29.024,04 26.520,08 100.310,65
2 Maba 4.283,95 2.517,81 5.722,98 12.859,37 17.795,38 43.179,48
3 Maba Selatan 7.575,59 7.809,28 14.470,94 15.342,09 5.215,85 50.413,74
4 Maba Tengah 10.108,20 5.034,45 9.181,91 18.715,84 22.109,58 65.149,97
5 Maba Utara 8.846,90 9.739,56 16.124,56 30.401,21 46.607,94 111.720,16
6 Wasile 7.751,40 1.914,37 3.454,68 5.539,50 6.695,50 25.355,44

Kondisi Umum Daerah I-6


Luas Tingkatan Kemiringan lahan (Ha)
No Kecamatan Jumlah (Ha)
0-8 % 8-15 % 15-25 % 25-40 % >40 %
7 Wasile Selatan 10.005,92 10.393,38 26.010,77 36.218,33 17.768,56 100.396,96
8 Wasile Timur 7.945,68 1.925,07 5.925,47 13.742,36 13.552,56 43.091,13
9 Wasile Tengah 6.862,35 6.830,87 10.335,42 14.459,20 10.603,36 49.091,20
10 Wasile Utara 5.261,12 9.962,47 11.711,07 16.617,47 16.401,08 59.953,21
Total 83.270,45 64.788,91 124.413,28 192.919,40 183.269,89 648.637,40
Persentase 12,84% 9,99% 19,18% 29,74% 28,25% 100,00%
Sumber : 1RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010-2029, 2Hasil Olahan, BP4D Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, wilayah kecamatan dengan kondisi kemiringan
datar dan landai yaitu antara 0-15% terluas terdapat pada Kecamatan Kota Maba
dengan luasan mencapai 23.291,01 Hektar (15,73%), sedangkan wilayah kecamatan
dengan luasan terkecil yakni Kecamatan Maba mencapai 6.801,76 Hektar (4,59%).
Selanjutnya untuk wilayah kecamatan dengan kondisi kelerengan bergelombang yaitu
antara 15-25%, terluas terdapat pada Kecamatan Wasile Selatan dengan luasan
mencapai 26.010,77 Hektar (20,91) dan luas wilayah terkecil terdapat pada Kecamatan
Wasile 3.454,68 (2,78%). Sedangkan kondisi kemiringan curam dan sangat curam
yakni 25->40% dengan luas wilayah terluas terdapat pada Kecamatan Maba Utara
seluas 77.009,15 Hektar (20,47%), Kemudian Kecamatan Kota Maba seluas 55.544,13
(15,33%). Sedangkan wilayah kecamatan dengan luas wilayah terkecil yakni
Kecamatan Wasile seluas 12.234,99 Hektar (3,25%).

Gambar 1. 4 Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Halmahera Timur

Kondisi Umum Daerah I-7


C. BENTANG LAHAN

Kecenderungan pengembangan daerah yang bertumpu pada wilayah pesisir/pantai


ini bukan tanpa alasan. Hal ini banyak dipengaruhi oleh karakter alam. Sebagai
ilustrasi, secara topografis dan fisiografis, wilayah Kabupaten Halmahera Timur
termasuk dalam kategori daratan rendah yang berbukit - bukit. Area yang berbukit-
bukit terjal sementara ini masih berupa kawasan hutan yang sangat luas di bagian
tengah wilayah kabupaten. Sementara, dataran rendah banyak terdapat di sekitar
pesisir. Hal ini menyebabkan sebagian besar permukiman dan aktivitas penduduk
berada di area-area yang berhadapan langsung dengan teluk atau laut lepas. Area-
area ini rata-rata dibangun di atas kawasan bentang alam yang memiliki kemiringan
±0-15%. Kini, area-area yang berkembang tersebut, mencapai luasan ±83.000 Ha atau
hampir 13% dari luas wilayah daratan Kabupaten Halmahera Timur. Meski demikian
ada juga wilayah-wilayah yang dibangun pada posisi kemiringan yang lebih rentan
terhadap banjir/genangan. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Kecamatan Kota Maba,
Kecamatan Maba, Kecamatan Wasile dan Kecamatan Wasile Timur yang memiliki
kemiringan tanah ±0-2% sehingga ketika curah hujan tinggi, genangan air akan
muncul di daerah-daerah tertentu. Adapun persentase luas bentang lahan di Kabupaten
Halmahera Timur dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1. 5 Distribusi Luas Bentang Lahan di Kabupaten Halmahera Timur

No Bentang Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Dataran fluvial bermaterial aluvium 47.840,13 7,38

Dataran fluvial berombak bergelombang


2 13.642,83 2,10
bermaterial aluvium

3 Dataran fluviomarin bermaterial aluvium 3.151,35 0,49

4 Dataran marin berpasir bermaterial aluvium 3.377,14 0,52


Dataran organik koral bermaterial batuan sedimen
5 3.827,53 0,59
karbonat
Dataran solusional karst berombak bergelombang
6 33.070,65 5,10
bermaterial batuan karbonat

7 Dataran vulkanik kipas bermaterial piroklastik 863,95 0,13

8 Lembah fluvial bermaterial aluvium 6.263,41 0,97

Pegunungan denudasional bermaterial batuan


9 63.867,47 9,85
beku luar
Pegunungan solusional karst bermaterial batuan
10 48.120,32 7,42
sedimen karbonat
Pegunungan struktural lipatan bermaterial batuan
11 6.009,40 0,93
sedimen non karbonat

Kondisi Umum Daerah I-8


No Bentang Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

Pegunungan struktural patahan bermaterial


12 26.169,16 4,04
batuan metamorfik
Pegunungan struktural plutonik bermaterial
13 134.471,38 20,74
batuan beku luar

14 Perbukitan denudasional bermaterial piroklastik 26.100,68 4,02

Perbukitan solusional karst bermaterial batuan


15 63.230,15 9,75
sedimen karbonat
Perbukitan struktural lipatan bermaterial batuan
16 157.983,98 24,36
sedimen non karbonat
Perbukitan struktural plutonik bermaterial batuan
17 8.284,14 1,28
beku dalam

18 Perbukitan vulkanik bermaterial batuan beku luar 2.231,51 0,34

Total 648.637,40 100,00


Sumber : 1RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010-2029, 2Hasil Olahan, BP4D Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021

Bentang lahan di Kabupaten Halmahera Timur didominasi oleh perbukitan struktural


lipatan bermaterial batuan sedimen non karbonat dengan persentase 24.36 % dari
luas total area daratan Kabupaten Halmahera Timur, diikuti dengan formasi
pegunungan struktural plutonik bermaterial batuan beku luar dengan persentase
20.74 % dari luas total area daratan Kabupaten Halmahera Timur.

D. MORFOLOGI

Morfologi dapat diartikan sebagai bentuk kenampakan fisik Kawasan. Seiring


berkembangnya waktu memunculkan perubahan sosial, perubahan tersebut terwujud
dalam bentuk fisik kawasan. Produk perubahan sosial dalam fisik kawasan dikenal
dengan morfologi. Morfologi merupakan kenampakan fisik kawasan yang ditinjau dari
stuktur yang membentuk bentuk kenampakan tertentu. Kenampakan fisik morfologi
bukan hanya bentuk melainkan adanya hubungan antar Kawasan.

Morfologi memiliki tiga komponen dalam mencermati kondisi fisik kawasan.


Komponen tersebut ditinjau dari penggunaan lahan kawasan yang mencerminkan
aktivitas kawasan, pola sirkulasi atau pola jaringan jalan yang menghubungkan antar
kawasan, dan pola bangunan beserta fungsinya. Komponen morfologi secara
struktural dibedakan menjadi jaringan jalan, kapling, dan bangunan. Ketiganya
memiliki hubungan atau keterkaitan satu dengan yang lain. Bentuk morfologi
dibedakan menjadi bentuk kompak dan bentuk tidak kompak. Bentuk kompak
meliputi bentuk bujur sangkar, empat persegi panjang, bulat, kipas, pita, dan gurita.
Bentuk tidak kompak meliputi bentuk terpecah, berantai, terbelah, dan stellar.

Kondisi Umum Daerah I-9


Bentuk morfologi Kabupaten Halmahera Timur terbagi menjadi daratan,
pegungungan dan perbukitan. Distribusi luas morfologi wilayah Kabupaten
Halmahera Timur Tengah dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1. 6 Distribusi Luas Morfologi Wilayah di Kabupaten Halmahera Timur


Morfologi
No Kecamatan Bukit/ Gunung/ Pegunungan dan Total (Ha)
Datar
Perbukitan Bukit/ Perbukitan
1 Kota Maba 23.286,62 21.476,91 55.544,12 100.307,65
2 Maba 6.801,75 5.722,98 30.654,73 43.179,46
3 Maba Selatan 15.399,84 14.469,38 20.557,81 50.427,03
4 Maba Tengah 15.138,06 9.181,91 40.825,42 65.145,39
5 Maba Utara 18.587,10 16.124,48 77.008,76 111.720,34
6 Wasile 9.666,08 3.454,68 12.234,99 25.355,75
7 Wasile Selatan 20.390,70 26.005,58 53.972,81 100.369,09
8 Wasile Tengah 13.693,12 10.335,40 25.062,56 49.091,08
9 Wasile Timur 9.870,73 5.925,70 27.294,92 43.091,35
10 Wasile Utara 15.222,12 11.710,63 33.017,47 59.950,22
Total 148.056,12 124.407,65 376.173,59 648.637,40
Persentase 22,83% 19,18% 57,99% 100,00%
Sumber : 1RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010-2029, 2Hasil Olahan, BP4D Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021

Berdasarkan tabel diatas, distribusi luas morfologi wilayah Kabupaten Halmahera


Timur menunjukkan bahwa morfologi pegunungan mendominasi dengan persentase
luas 57,99 % dari luas total Kabupaten Halmahera Timur. Diikuti dengan morfologi
datar dengan persentase 22.83 % dari luas total Kabupaten Halmahera Timur.

Gambar 1. 5 Peta Morfologi Kabupaten Halmahera Timur

Kondisi Umum Daerah I-10


E. GEOLOGI

Kabupaten Halmahera Timur selain memiliki karakter sebagai wilayah pesisir dan
kepulauan, juga memiliki kondisi geologi yang khas. Kabupaten ini berada pada jalur
tektonik yang kuat karena terletak pada pertemuan Mendala Halmahera Timur
dengan Mendala Halmahera Barat. Sebagai wilayah yang terletak di area Mendala
Fisiografi Halmahera, sebagian besar Kabupaten Halmahera Timur merupakan
pegunungan berlereng curam dengan sungai-sungai yang dalam dan bentangan
karst yang luas, selain area perbukitan yang relatif lebih rendah. Morfologi
pegunungan berlereng curam cerminan batuan ultra basa, batuan sedimen dan
batuan gunung api Oligo-Miosen dan yang lebih tua. Morfologi karst terdapat pada
daerah batuan gamping, baik yang berumur Paleosen-Eosen, Oligo-Miosen maupun
Miosen-Paleosen. Batuan sedimen Miosen-Pliosen membentuk morfologi dengan
perbukitan yang relatif lebih rendah dan lerengnya lebih landai daripada batuan yang
lebih tua.

Mendala Halmahera Timur berupa jalur tektonik yang kuat, berbatuan sediment
Neogen, perlipatan kuat dan persesaran terdapat pada jalur ini. Mendala geologi
Halmahera Timur terutama dibentuk oleh satuan batuan ultra basa yang sebarannya
cukup luas dan batuan sedimen berumur Kapur (Kd) serta berumur Paleosen-Eosen
(Tped, Tpec, dan Tpel) diendapkan tak selaras di atas batuan ultra basa. Kabupaten
Halmahera Timur disusun oleh batuan sebagai berikut :

⇒ Batuan Sedimen
▪ Formasi Dodaga (Kd): perselingan batu lanau serpih, batupasir, napal dan
batugamping.
▪ Formasi Dorosagu (Tped): perselingan antara batupasir, batu lanau,
batulempung, serpih, konglomerat, dan batugamping, sangat kompak,
berlapisan sangat baik.
▪ Formasi Tutuli (Tomt): batugamping, bersisipan napal dan batupasir.
▪ Formasi Weda (Tmpw): batupasir berselingan dengan batulempung, batu
lanau, napal, batugamping dan konglomerat.
▪ Formasi Tingteng (Tmpt) : batugamping dengan sisipan batupasir gampingan
dan napal.
▪ Batugamping Terumbu (QI) : batugamping terumbu berwarna putih keabuan,
setempat mengandung cangkang moluska, sisipan napal dan batugamping
pasiran, terbentuk di lingkungan neritik dan litoral.

Kondisi Umum Daerah I-11


▪ Satuan Konglomerat (Tpec); tersusun oleh batuan Konglomerat sisipan
batupasir, Batulempung dan batubara.
▪ Konglomerat (Tmpc) ; berkomponen batuan Ultrabasa, Basal, Rijang, Diorit dan
Batu Sabak.

⇒ Endapan Permukaan
▪ Aluvium (Qa/t) : kerikil, pasir, lumpur dan bongkah andesit dan basal, yang di
lengan timur laut mengandung komponen batuan ultrabasa, diendapkan
dalam lingkungan sungai, delta dan rawa; yang di sebelah selatan Tanjung
Gurua terdapat endapan undak yang diduga dari kipas aluvim.
⇒ Batuan Gunungapi
▪ Formasi Bacan (Tomb): breksi dan lava. Breksi berkomponen andesit dan basal,
setempat juga batugamping.
▪ Formasi Kayasa (Qpk): batuan gunungapi terdiri dari lava dan breksi.
⇒ Batuan Beku
▪ Komplek Batuan Ultrabasa (Ub): batuan ultrabasa, gabro, basal dan diabas.
▪ Gabro (Gb): kelabu muda, berkristal kasar, pejal sebagian terbreksikan.
▪ Diorit (Di) : diorit putih keabuan, porfiritik, fenokris amfibol terletak di dalarn
masa dasar mikrolit plagioklas. Mikrodiorit kelabu muda mengandung sedikit
mineral amfibol.

Untuk lebih jelasnya mengenai jenis batuan di Kabupaten Halmahera Timur dapat
dilihat pada table berikut.

Tabel 1. 7 Jenis Batuan di Kabupaten Halmahera Timur


No Jenis Batuan Formasi Simbol Luas (Ha) Persentase
 Dodaga Formation Kd 3.455,10 0,53%
 Dorosagu Formation Tped 56.399,89 8,70%
 Tutuli Formation Tomt 17.965,96 2,77%
 Weda Formation Tmpw 158.705,67 24,47%
1 Batuan Sendimen
 Tingteng Formation Tmpt 34.914,77 5,38%
 Raised Coral Reef Ql1 56.116,12 8,65%
 Conglomerate Tmpc 2655,55 0,41%
 Conglomerate Tpec 830,45 0,13%
Endapan  Alluvium Qa 81.259,70 12,53%
2
Permukaan  Terrace Deposits Qt 3.544,49 0,55%
Batuan Gunung  Bacan Formation Tomb 40.635,24 6,26%
3
Api  Kayasa Formation Qpk 8.348,70 1,29%
 Gabbro Gb 5.610,99 0,87%
4 Batuan Beku  Ultrabasic Complex Ub 176.638,19 27,23%
 Diorite Di 1.556,60 0,24%
Total 648.637,40 100,00%
Sumber : 1RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010-2029, 2Hasil Olahan, BP4D Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021

Kondisi Umum Daerah I-12


Gambar 1. 6 Peta Geologi Kabupaten Halmahera Timur

F. JENIS TANAH

Secara umum, berdasarkan Peta Tanah Tinjau Pulau Halmahera berskala 1 : 250.000
dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan, Kementerian
Pertanian, tahun 2016, terdapat 9 (sembilan) jenis tanah di Kabupaten Halmahera
Timur dengan rincian sebagai berikut:

1. Gleisol Tanah mempunyai ciri hidromorfik sampai kedalaman 50 cm dari


permukaan; mempunyai horison A okrik, umbrik, histik dan B kambik, sulfurik,
klasik atau gipsik. Jenis tanah ini terdapat di Kecamatan Kota Maba, Maba Selatan,
Maba Tengah Maba Utara, Wasile, Wasile Selatan, Wasile Timur dan Kecamatan
Wasile Tengah.
2. Kambisol merupakan tanah yang mempunyai horison B kambik dan horison A
umrik atau molik, tidak terdapat gejala hidromorfik. Untuk jenis tanah ini terdapat
di seluruh Kecamatan.
3. Mediteran merupakan tanah yang mempunyai horison argilik dengan kejenuhan
basa > 50% dan tidak mempunyai horison albik. Jenis tanah ini terdapat di seluruh
Kecamatan.
4. Mollisol merupakan tanah memiliki horison penciri A molik, B kambik dan KB >
50% di seluruh penampang. Jenis tanah ini terdapat di seluruh Kecamatan.

Kondisi Umum Daerah I-13


5. Oksisol merupakan tanah mempunyai 14able14n B oksik, atau kandik (KTK liat <16
cmol(+)/kg). Jenis tanah ini terdapat di Kecamatan Kota Maba, Maba, Maba
Tengah, Wasile, Wasile Selatan, Wasile Timur dan Wasile Tengah.
6. Podsolik merupakan tanah mempunyai horizon B argilik, atau kandik, KB < 50%
pada beberapa bagian horison B di dalam kedalaman 125 cm dari permukaan dan
tidak mempunyai horison albik yang berbatasan langsung dengan horison argilik
atau fragipan. Jenis tanah ini hanya terdapat di Kecamatan Wasile Selatan.
7. Regosol merupakan tanah bertekstur kasar (pasir, pasir berlempung), mempunyai
horison A okrik, umrik atau histik, ketebalan > 25 cm. Jenis tanah ini terdapat di
seluruh Kecamatan.
8. Renzina merupakan tanah dangkal mempunyai A molik, ketebalan 18-25 cm dan
di bawahnya langsung batu kapur. Jenis tanah ini hanya terdapat di Kecamatan
Maba Selatan dan Kecamatan Wasile Timur.

Untuk lebih jelasnya mengenai jenis tanah di Kabupaten Halmahera Timur dapat
dilihat sebagaimana tabel dan grafik berikut

Tabel 1. 8 Jenis Tanah Di Kabupaten Halmahera Timur

No Jenis Tanah Macam Tanah Luas (Ha) Persentase

 Gleysol Neutrik 16.896,97 2,60%

1 Gleysol  Gleisol Humik 115,26 0,02%

 Gleisol Sodik 1.083,82 0,17%

 Kambisol Eutrik 267.272,63 41,21%

 Kambisol Gleik 37.452,28 5,77%


2 Kambisol
 Kambisol Humik 339,48 0,05%

 Kambisol Litik 108.612,30 16,74%

3 Mediteran  Mediteran Haplik 62.341,61 9,61%

 Mollisol Haplik 73.134,33 11,28%


4 Mollisol
 Molisol Litik 22.314,94 3,44%

 Oksisol Eutrik 28.170,31 4,34%


5 Oksisol
 Oksisol Haplik 14.790,72 2,28%

6 Podsolik  Podsolik Haplik 56,13 0,01%

7 Regosol  Regosol Eutrik 13.813,39 2,13%

8 Renzina  Renzina 2.243,24 0,35%

Total 648.637,40 100,00%


1 2
Sumber : RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010-2029, Hasil Olahan, BP4D Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021

Kondisi Umum Daerah I-14


Gambar 1. 7 Peta Jenis Tanah Kabupaten Halmahera Timur

G. HIDROLOGI

Sungai yang terdapat di Kabupaten Halmahera Timur masuk dalam Wilayah Sungai
(WS) Halmahera Selatan dengan wilayah administrasi yang berada dalam WS
Halmahera Selatan meliputi 3 (tiga) kabupaten dan 2 (dua) kota yaitu: (1) Kabupaten
Halmahera Selatan, (2) Kabupaten Halmahera Timur, (3) Kabupaten Halmahera
Tengah, (4) Kota Tidore Kepulauan, (5) Kota Ternate (Pulau Moti). Kabupaten
Halmahera Timur merupakan Kabupaten yang mendominasi WS Halmahera Selatan
dengan persentase sebesar (41,88%) dari total luas wilayah sungai. Jumlah DAS yang
melintasi wilayah Kabupaten Halmahera Timur terdiri dari 50 DAS, dengan luasan
sebesar 651.500,83 Hektar. DAS Kabupaten Halmahera Timur merupakan DAS terluas
dari 5 kabupaten/kota pada Wilayah Sungai (WS) Halmahera Selatan sebesar 40,81%
dari total keseluruhan luas DAS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana
15able 1.9. sebagai berikut.

Kondisi Umum Daerah I-15


Tabel 1. 9 DAS Di Kabupaten Halmahera Timur

Luas Luas
No Nama DAS Persentase No Nama DAS Persentase
(Ha) (Ha)

1 Air Gelagela 33.636,47 5,19% 26 Ake Saolat 8.918,14 1,37%


2 Air Tutuli 39.529,80 6,09% 27 Ake Selaka 9.505,64 1,47%
Ake
3 3.164,31 0,49% 28 Ake Sool 8.646,51 1,33%
Bukumatiti
4 Ake Buliserani 3.757,86 0,58% 29 Ake Tatam 7.827,67 1,21%
5 Ake Ekor 4.232,65 0,65% 30 Ake Titilegan 8.422,50 1,30%
6 Ake Gagaeli 20.411,28 3,15% 31 Ake Tolawi 19.247,50 2,97%
7 Ake Gau 7.820,20 1,21% 32 Ake Waci 24.884,47 3,84%
Ake
8 Ake Gotowasi 5.208,99 0,80% 33 8.704,17 1,34%
Waisango
9 Ake Gowonli 42,95 0,01% 34 Ake Waleh 309,05 0,05%
10 Ake Ifis 14.126,86 2,18% 35 Ake Woya 7.882,28 1,22%
11 Ake Iga 4.254,07 0,66% 36 Ake Yawali 3.775,90 0,58%
12 Ake Keloggiso 13.321,01 2,05% 37 Bicoli 8.663,47 1,34%
13 Ake Kobe 26.381,10 4,07% 38 Bobaneiga 809,62 0,12%
14 Ake Kolamo 256,22 0,04% 39 Gowanli 1.029,07 0,16%
15 Ake Labi-Labi 6.005,82 0,93% 40 Inggelang 565,09 0,09%
Ake Lamo
16 86.696,13 13,37% 41 Onat 55.327,75 8,53%
Haltim
17 Ake Lili 14.105,52 2,17% 42 Sil 10.760,90 1,66%
18 Ake Lolobata 9.797,98 1,51% 43 Soalaipoh 4.807,10 0,74%
19 Ake Mabulan 13.321,58 2,05% 44 Walal 14.993,14 2,31%
20 Ake Niniwi 9.874,24 1,52% 45 Watam 2.791,06 0,43%
21 Ake Pakaulan 7.987,77 1,23% 46 Wayamli 4.487,04 0,69%
22 Ake Paruama 18.315,26 2,82% 47 Wetmetaos 1.349,94 0,21%
23 Ake Pinatu 3.372,59 0,52% 48 Wor 229,77 0,04%
24 Ake Sadea 1.339,71 0,21%
49 Wotu 144,78 0,02%
25 Ake Sangaji 87.594,46 13,50%
Total 648.637,39 100,00%
Sumber : Direktorat Perencanaan dan Evaluasi Pengelolaan DAS, KLHK, 2018

Kabupaten Halmahera Timur juga terdapat 5 Daerah Aliran Sungai (DAS) prioritas
antara lain Kompleks DAS Subaim sampai DAS Tutuling, DAS Onat, DAS Ake Sangaji,
DAS Waci dan DAS Akelamo yang mencakup areal seluas 314.915,37 Ha. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. 10 DAS Prioritas Di Kabupaten Halmahera Timur

No Nama DAS Luas (Ha) Persentase

1 Kompleks DAS Subaim sampai DAS Tutuli 60.380,17 19,17%


2 DAS Ake Onat 55.348,48 17,58%
3 DAS Ake Sangaji 87.588,89 27,81%
4 DAS Ake Waci 24.881,99 7,90%
5 DAS Ake Lamo Haltim 86.715,84 27,54%
Total 314.915,37 100,00%
Sumber : 1RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010-2029, 2Hasil Olahan, BP4D Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021

Kondisi Umum Daerah I-16


Sungai-sungai yang ada di Kabupaten Halmahera Timur berikut cabang-cabang dan
anak-anak cabangnya memiliki tingkat kerapatan yang tinggi dan secara merata
melingkupi seluruh wilayah provinsi. Dengan demikian potensi aliran air yang
dihasilkan seharusnya dapat memberikan manfaat yang merata pula terhadap wilayah
Kabupaten Halmahera Timur secara keseluruhan. Akan tetapi kondisi topografi
dengan kemiringan permukaan lahan yang terjal dan kerusakan lingkungan membuat
air hujan tidak bertahan, menimbulkan fluktuasi debit aliran yang tidak
menguntungkan. Pada musim penghujan aliran air sungai-sungai berlimpah namun
hanya berlangsung dalam waktu relatif pendek sehingga daya gunanya kecil, namun
di sisi lain dapat menimbulkan bahaya banjir terutama di daerah-daerah hilir. Pada
musim kemarau aliran sungai-sungai sangat kecil, bahkan kering. Oleh karena itu
penggunaan air perlu diatur sebaik-baiknya agar dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya dan menghindari terjadinya masalah baik sosial, ekonomi maupun
lingkungan.

Selain DAS, Potensi sumber daya air di Halmahera Timur lainnya terdiri atas Mata Air,
Sungai, Embung, menurut Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan,
Kementerian ESDM, 2018, menjelaskan bahwa air tanah di Kabupaten Halmahera
Timur memiliki produktivitas dari kecil sampai tinggi dengan keterusan rendah sampai
tinggi. Dengan kapasitas sejumlah potensi sumber air tanah dengan akuifer berskala
kecil sampai tinggi. Selain itu juga terdapat berbagai mata air dengan debit yang
bervariasi antara 0.1 sampai dengan 500 liter per detik. Selain empat mata air utama
diatas, terdapat pula 21 mata air yang dijadikan sumber air minum yang telah
dibangun sistem jaringan perpipaan berupa SPAM IKK dan SPAM Pedesaan.

Tabel 1. 11 Mata Air Potensial Utama Di Kabupaten Halmahera Timur

No Nama Mata Air Debit (liter/detik) Kecamatan

1 Ake Sangkole 20 Kecamatan Wasile

2 Air Lelewi 0,1 Kecamatan Wasile

3 Lolobata 100 Kecamatan Wasile Tengah

4 Lolosmani 200 Kecamatan Kota Maba


Sumber : 1RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010-2029, 2Hasil Olahan, BP4D Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021

Tabel 1. 12 Mata Air Potensial Di Kabupaten Halmahera Timur

Debit
No Nama Mata Air Elavasi (mdpl) Kecamatan
(liter/detik)
1 Sil 40 95 Maba Selatan

2 Bicoli 10 27 Maba Selatan

3 Labi-Labi 10 15 Wasile Utara

Kondisi Umum Daerah I-17


Debit
No Nama Mata Air Elavasi (mdpl) Kecamatan
(liter/detik)
4 Sailapoh < 0,5 25 Kota Maba

5 Sailapoh II 5 52 Kota Maba

6 Bukutio 2 86 Wasile Selatan

7 Fayaul 3 206 Wasile Selatan

8 Tanure Loleba 2 29 Wasile Selatan

9 Babasaram 1 32 Maba Tengah

10 Jara jara <1 47 Maba Utara

11 Lili 1 36 Maba Utara

12 Gaifoli Marasipno 5 22 Maba Tengah

13 Miaf 1,5 31 Maba Tengah

14 Maratana Jaya 0,5 40 Maba Tengah

15 Telaga Jaya 2 161 Wasile Selatan

16 Pintatu 5 209 Waile Selatan

17 Tomares 2 450 Waile Selatan

18 Tabanalou 300 75 Waile Selatan

19 Ake Jawi 10 60 Waile Selatan

20 Waijoi 40 769 Waile Selatan

21 Yawal 10 35 Waile Selatan


Sumber : 1RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010-2029, 2Hasil Olahan, BP4D Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021

Sumber air lainnya yang juga berperan penting dalam mendukung pembangunan
adalah keberadaan sejumlah embung. ‘Sumber air’ ini terletak di lima sungai besar,
yang masing-masing berada pada wilayah Kecamatan Maba, Maba Tengah, Kota
Maba, dan Wasile Tengah. Selain berfungsi untuk menampung air dan mencegah
banjir, embung-embung ini juga dapat difungsikan sebagai sumber air alternatif
untuk irigasi pertanian. Saat ini, embung-embung yang ada diperkirakan mampu
menampung air hingga total mencapai 360.000 m3. Untuk lebih jelasnya mengenai
embung yang ada di Kabupaten Halmahera Timur antara lain:

a) Embung dari sungai Ake Akelamo (volume ±100.000 m³).


b) Embung dari sungai Ake Noe (volume ±30.000 m³).
c) Embung dari sungai Air Onat (volume ±80.000 m³).
d) Embung dari sungai Air Sangaji (volume ±100.000 m³).
e) Embung dari sungai Ake Waci (volume ±60.000 m³).
f) Embung dari sungai Air Dodaga (volume ±50.000 m³).

Kondisi Umum Daerah I-18


Gambar 1. 8 Peta Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Halmahera Timur

H. KLIMATOLOGI

Kondisi geografis Kabupaten Halmahera Timur dapat dikategorikan beriklim tropis


dan kondisi alam Kabupaten Halmahera Timur dipengaruhi oleh 2 (dua) musim yaitu
musim kemarau dan musim penghujan. Untuk Lebih jelasnya dapat dilihat
sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 1. 13 Jumlah Suhu dan Kelembaban Udara di Kabupaten Halmahera Timur


menurut Bulan, Tahun 2020
Suhu Udara (OC) Kelembaban Udara (%)
No Bulan
Max Min Rata-Rata Max Min Rata-Rata
1 Januari 31 25 27 94 72 85
2 Februari 31 25 27 92 74 84
3 Maret 31 25 27 94 70 86
4 April 31 25 27 94 69 85
5 Mei 31 25 27 95 73 86
6 Juni 31 24 27 95 73 86
7 Juli 31 25 27 94 71 85
8 Agustus 31 25 27 94 69 84
9 September 30 24 27 94 73 86
10 Oktober 31 25 27 92 69 83
11 November 31 25 27 95 76 87
12 Desember 31 25 27 102 73 90
Jumlah 371 298 324 1135 865 1027
Rata-Rata 31 25 27 95 72 86
Sumber : Halmahera Timur Dalam Angka, BPS Tahun 2021

Kondisi Umum Daerah I-19


Berdasarkan tabel diatas, Suhu udara per tahun maksimalnya mencapai 310C dan
minimalnya 250C dengan rata-rata per tahun suhu udara mencapai 270 C dengan
kelembaban udara per tahun maksimal mencapai 95% dan minimal mencapai 72%
dengan rata-rata 86% pertahunnya. Untuk tekanan udara, kecepatan angin dan
penyinaran matahari dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. 14 Jumlah Suhu dan Kelembaban Udara


di Kabupaten Halmahera Timur menurut Bulan, Tahun 2020
Tekanan Udara Kecepatan Angin Penyinaran Matahari
No Bulan
(mb) (Knot) (%)
1 Januari 1.011,0 4 45
2 Februari 1.011,9 6 53
3 Maret 1.012,1 4 57
4 April 1.012,4 4 55
5 Mei 1.011,8 3 50
6 Juni 1.012,4 3 55
7 Juli 1.012,4 3 52
8 Agustus 1.012,0 3 46
9 September 1.012,6 3 46
10 Oktober 1.011,2 3 66
11 November 1.009,9 3 59
12 Desember 1.010,6 4 51
Jumlah 12.140,3 43 635
Rata-Rata 1.011,7 4 53
Sumber : Halmahera Timur Dalam Angka, BPS Tahun 2020

Dari tabel diatas, terlihat rata-rata tekanan udara di Kabupaten Halmahera Timur per
tahun mencapai 1.011,1 mb, kecepatan angin rata-rata mencapai 4 knot dan tingkat
penyinaran matahari rata-rata mencapai 53% per tahun. Tabel berikut memberikan
gambaran curah hujan dan hari hujan di tahun 2020.

Tabel 1. 15 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan


di Kabupaten Halmahera Timur menurut Bulan, Tahun 2020
Curah Hujan
No Bulan Hari Hujan
(Mm)
1 Januari 367 26
2 Februari 149 18
3 Maret 255 25
4 April 275 20
5 Mei 354 23
6 Juni 327 25
7 Juli 238 23
8 Agustus 140 22
9 September 142 20
10 Oktober 121 14
11 November 161 24
12 Desember 202 24
Jumlah 2731 264
Rata-Rata 228 22
Sumber : Halmahera Timur Dalam Angka, BPS Tahun 2020

Dari tabel diatas, total curah hujan rata-rata mencapai 228 mm pertahun dengan rata-
rata hari hujan 22 hari. Curah hujan tertinggi di bulan Januari mencapai 367 mm

Kondisi Umum Daerah I-20


dengan jumlah hari hujan 26 hari, kemudian pada bulan mei mencapai 354 mm
dengan jumlah hari hujan 23 hari, sedangkan curah hujan terendah pada bulan
oktober 121 mm dengan jumlah hari hujan 14 hari.

Gambar 1. 9 Peta Peta Curah Hujan Kabupaten Halmahera Timur

1.4. PENGGUNAAN LAHAN

Kabupaten Halmahera didominasi oleh peruntukan hutan yang terdiri dari hutan
primer seluas 256.800,58 Hektar dan hutan sekunder seluas 317.727,20 Hektar atau
48,98% dari total luas wilayah kabupaten. Kemudian peruntukan yang luasnya
dibawah >10% dari total luas wilayah yakni perkebunan seluas 28.508,27 Hektar atau
4,39% dan perkebunan campuran seluas 19.667,92 hektar, sisa merupakan
peruntukan yang luasnya >1% dari luas wilayah kabupaten. Selanjutnya untuk lahan
pertanian di Kabupaten Halmahera Timur hingga tahun 2020 yang terdiri dari sawah
seluas 4.711,90 Hektar atau 0,73%, ladang dan ladang seluas 292,28 hektar atau
0,05%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 1. 16 Kondisi Penggunaan Lahan di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2020


No Jenis Tutupan Lahan Luas (Ha) Persentase
1 Hutan Primer 256.800,58 39,59%
2 Hutan Sekunder 317.727,20 48,98%
3 Hutan Mangrove 5.815,54 0,90%
4 Sawah 4.711,90 0,73%
5 Ladang 292,28 0,05%
6 Perkebunan 28.508,27 4,39%

Kondisi Umum Daerah I-21


No Jenis Tutupan Lahan Luas (Ha) Persentase
7 Perkebunan Campuran 19.667,92 3,03%
8 Permukiman 2.964,90 0,46%
9 Bandar Udara 30,36 0,005%
10 Pelabuhan Laut 21,11 0,003%
11 Bangunan Industri 262,02 0,04%
12 Pertambangan 3.297,29 0,51%
13 Lahan Terbuka 3.103,84 0,48%
14 Semak Belukar 2.299,94 0,35%
15 Tubuh Air 3.158,79 0,49%
Total 648.637,40 100,00%
Sumber : 1Hasil Validasi Citra Satelit Resolusi Tinggi SPOT 6 & 7 BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021, 2Hasil Supervisi dan
Asistensi Penyusunan Peta Dasar Untuk Revisi RTRW Kabupaten Halmahera Timur yang diterbitkan oleh Badan Informasi
Geospasial Tahun 2021.

0,005% 0,48% Hutan Primer


0,05% 0,003%
0,46% 0,04% 0,35% Hutan Sekunder
0,51% Hutan Mangrove
0,73% 3,03%
4,39% 0,49% Sawah
0,90%
Ladang
39,59% Perkebunan
Perkebunan Campuran
Permukiman
48,98% Bandar Udara
Pelabuhan Laut
Bangunan Industri
Pertambangan
Lahan Terbuka
Semak Belukar
Tubuh Air

Gambar 1. 10 Diagram Persentase Penutupan Lahan Kabupaten Halmahera Timur

Gambar 1. 11 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Halmahera Timur

Kondisi Umum Daerah I-22


1.5. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH
A. KAWASAN LINDUNG

Kawasan lindung menjadi potensi bagi lokasi penyediaan sumber air serta sebagai
perlindungan terhadap kawasan bawahnya. Luas kawasan lindung di Kabupaten
Halmahera Timur ditunjukan sebagaimana Tabel berikut ini.

Tabel 1. 17 Luas Kawasan Lindung Menurut Kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur


HL Taman Nasional
No Kecamatan
2012 2020 2012 2020
1 Kota Maba 29.525,00 23.147,32 - -
2 Maba 7.860,00 11.431,26 1.040,00 1.093,57
3 Maba Selatan 1.651,00 2.006,83 - -
4 Maba Tengah 4.814,00 5.025,95 18.349,00 14.756,20
5 Maba Utara 529,00 537,24 17.371,00 38.834,44
6 Wasile 7.592,00 4.590,42 2.005,00 -
7 Wasile Selatan 24.488,00 26.702,38 6.818,00 8.791,63
8 Wasile Timur 13.737,00 10.844,21 22.894,00 13.149,16
9 Wasile Tengah 4.715,00 8.352,46 7.635,00 9.334,67
10 Wasile Utara 2.301,00 2.380,33 6.120,00 8.246,18
Total 97.212,00 95.018,40 82.232,00 94.205,85
Sumber : RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010-2029,

Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya (yang dalam hal ini
terdiri dari hutan lindung), tersebar di hampir seluruh Kecamatan dengan luasan ±
95.018,40 Ha. Adapun kawasan suaka alam yang terdiri atas beberapa jenis, baik di
daratan maupun di wilayah perairan laut yaitu Taman Nasional Aketajawe-Lolobata
dengan luasan ± 94.205,85 Ha.

B. KAWASAN BUDIDAYA

Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan yang digunakan atau diambil manfaatnya untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Luas kawasan budidaya menurut Kecamatan di
Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2012-2020 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 1. 18 Luas Kawasan Budidaya Menurut Kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur

Hutan Produksi (Ha)


No Kecamatan Tetap Terbatas Dapat Di Konversi
2012 2020 2012 2020 2012 2020
1 Kota Maba 9.597,00 9.490,50 35.177,00 39.299,28 18.131,00 14.385,19
2 Maba 639,00 639,40 18.513,00 20.781,55 3.693,00 2.832,32
3 Maba Selatan 13.044,00 12.265,13 9.374,00 15.213,42 11.035,00 13.348,30
4 Maba Tengah 16.038,00 15.922,36 14.827,00 15.089,72 5.889,00 6.161,88
5 Maba Utara 12.384,00 12.457,35 27.199,00 28.543,24 20.443,00 21.054,24
6 Wasile 651,00 - 1.755,00 11.928,44 902,00 916,85

Kondisi Umum Daerah I-23


Hutan Produksi (Ha)
No Kecamatan Tetap Terbatas Dapat Di Konversi
2012 2020 2012 2020 2012 2020
7 Wasile Selatan 3.558,00 3.207,00 45.211,00 30.026,23 3.718,00 4.520,43
8 Wasile Timur 2.980,00 1.656,15 9.871,00 8.190,78 577,00 334,78
9 Wasile Tengah 12.867,00 13.051,66 10.547,00 13.732,15 - 242,57
10 Wasile Utara 6.322,00 8.191,13 16.676,00 18.568,73 7.470,00 7.022,50
Total 78.080,00 76.880,68 189.150,00 201.373,54 71.858,00 70.819,06
Sumber : Laporan Pendaluan Materi Teknis Revisi RTRW Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021-2041,

C. KAWASAN STRATEGIS
❖ Kawasan Strategis Kabupaten
Kawasan strategis kabupaten meliputi kawasan strategis dari sudut kepentingan,
pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya serta fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, antara lain
adalah kawasan metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan
ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan
bebas. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, antara lain adalah
kawasan adat tertentu, kawasan konservasi warisan budaya, termasuk warisan budaya
yang diakui sebagai warisan dunia. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi
dan daya dukung lingkungan hidup, antara lain adalah kawasan pelindungan dan
pelestarian lingkungan hidup, termasuk kawasan yang diakui sebagai warisan dunia.
Nilai strategis kawasan tingkat kabupaten/kota diukur berdasarkan aspek
eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan kawasan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah.

Kawasan strategis Kabupaten Halmahera Timur dalam mewujudkan pola ruang terdiri
atas :

1) Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi terdiri atas:


a) Rencana Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Desa Wailukum Kec.
Kota Maba;
b) Kawasan Simpul Ekonomi Kabupaten yang terdapat di Kota Maba Kecamatan
Kota Maba, Buli Kecamatan Maba, Subaim Kecamatan Wasile, dan Nusa Jaya
Kecamatan Wasile selatan;
c) Kawasan Pengembangan Tanaman Pangan dan Perkebunan terdiri atas :
 Kawasan tanaman pangan terdapat di Kawasan transmigrasi Padlean
Kecamatan
 Kawasan tanaman holtikultura dan kelapa sawit terdapat di Kecamatan
Maba Selatan;

Kondisi Umum Daerah I-24


 Kawasan sawah tadah hujan terdapat di Kawasan transmigrasi Maba
kecamatan Kota Maba.
d) Kawasan Pengembangan Perikanan, terdiri atas :
 Kawasan Perikanan tangkap dan budidaya laut terdapat di Kecamatan
Maba Selatan
 Kawasan perikanan tangkap dan sumberdaya kelautan dengan
komoditas seperti cumi dan ubur-ubur yang terdapat di Nusa Jaya
Kecamatan Wasile Selatan
e) Kawasan pembangunan industri nikel yang terdapat di Kecamatan Kota
Maba, Maba dan Wasile Selatan
f) Kawasan Pengembangan Pariwisata terdiri atas :
 Kawasan wisata bahari, terdapat di Jara-jara
 Kawasan wisata bahari dan konservasi laut terdapat di Teluk Buli
2) Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan sosial budaya yaitu
Kawasan seni dan suku asli Halmahera Timur
3) Kawasan strategis untuk kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
terdapat di Taman Nasional Aketajawe-lolobata.
Peta kawasan-kawasan strategis di Kabupaten Halmahera Timur sebagaimana tersaji
pada gambar berikut.

Gambar 1. 12 Peta Kawasan Strategis Kabupaten Halmahera Timur

Kondisi Umum Daerah I-25


❖ Kawasan Strategis Provinsi Maluku Utara
Kawasan strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup Provinsi terhadap
ekonomi, sosial, budaya dan atau lingkungan. Provinsi Maluku Utara yang merupakan
provinsi kepulauan juga dibagi atas beberapa kawasan pengembangan sebagai
kawasan strategis. Kabupaten Halmahera Timur dalam Kawasan strategis Provinsi
Maluku Utara sebagaimana dalam RTRW Provinsi Maluku Utara 2013 – 2033, Terdiri
dari:

1) Kawasan Perbatasan dan Pulau Kecil yaitu Haltim, Halteng dan Pulau Jiuw
diarahkan pada pengembangan Pariwisata dan Hankam.
2) Kawasan Strategis Halut, Halbar dan Haltim diarahkan pengembangannya pada
sektor pertanian tanaman pangan guna mendukung ketahanan pangan nasional
dan provinsi.

Gambar 1. 13 Peta Kawasan Strategis Provinsi Maluku Utara

❖ Kawasan Strategis Nasional


Kawasan strategis Nasional merupakan wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup Nasional
terhadap ekonomi, sosial, budaya dan atau lingkungan. Kabupaten Halmahera Timur
dalam lingkup Kawasan Strategis Nasional termasuk dalam Kawasan Strategis
Perbatasan Negara di Provinsi Maluku Utara dan Papua Barat.

Kondisi Umum Daerah I-26


Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat yang
selanjutnya disebut dengan Kawasan Perbatasan Negara adalah Kawasan Strategis
Nasional yang berada di bagian dari Wilayah Negara yang terletak pada sisi dalam
sepanjang batas wilayah Indonesia di Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat
dengan Negara Palau, dalam hal batas Wilayah Negara di darat, kawasan perbatasan
berada di kecamatan. Cakupan wilayah di Kabupaten Halmahera Timur Provinsi
Maluku Utara meliputi; 6 (enam) kecamatan yang meliputi Kecamatan Wasile Utara,
Kecamatan Maba Utara, Kecamatan Maba Tengah, Kecamatan Maba, Kecamatan
Maba Kota dan Kecamatan Maba Selatan. Nilai Strategis Kawasan Perbatasan Negara
di Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat antara lain :

1) Posisi strategis perbatasan Negara Malut-Papua Barat dengan Republik Palau


yang merupakan destinasi internasional wisata bahari;
2) Belum adanya pusat pelayanan kawasan perbatasan negara di Maluku Utara-
Papua Barat; a) Dekat dengan Filipina yang merupakan Pusat perikanan;
b)Terletak di bibir Pasifik (Ekonomi Dunia masa depan)
3) Belum dilakukan perundingan tentang garis batas laut, ZEE, Landas Kontinen, dan
Zona tambahan dengan Republik Palau;
4) Maraknya illegal fishing karena kurangnya fasilitas pertahanan dan keamanan
5) Potensi perikanan tangkap yang besar, namun baru dimanfaatkan 20% saja;
Selain nilai strgtegis, Ada satu tantangan dalam perbatasan antar Provinsi Maluku
Utara dan Papua Barat yaitu Potensi Konflik Kepemilikan Pulau Sain (Pulau Sayang).
Kawasan Strategis Nasional Perbatasan Negara di Maluku Utara – Papua Barat dan
Perbatasan Laut yang berbatasan dengan Negara Republik Palau, 4 (empat) pulau
kecil terluar:

1) Pulau Jiew (Maluku Utara)


2) Pulau Budd
3) Pulau Fani
4) Pulau Miossu
Konektifitas Penyeberangan Antar Pulau pada perbatasan antar Provinsi Maluku Utara
dan Papua Barat terdiri dari :

1) Sabuk Utara Penyeberangan Indonesia pada jalur Daruba – Biak;


2) Sabuk Tengah Penyeberangan Indonesia pada jalur Halmahera Timur - Patani –
P. Gebe – Raja Ampat - Sorong
3) Potensi Jalur Baru penyeberangan (ferry) antar provinsi:
4) Kepulauan Widi – Raja Ampat;

Kondisi Umum Daerah I-27


5) Sum (Obi Timur) – Raja Ampat
Tujuan Pengembangan Kawasan Perbatasan Negara RI – Palau meliputi:

1) Kawasan fungsi pertahanan & keamanan wilayah laut yang efektif untuk
menjamin keutuhan kedaulatan & ketertiban wilayah Negara;
2) Kawasan budi daya berbasis perikanan, pertambangan dan pariwisata untuk
kemandirian pangan, ekonomi antar wilayah, dan perdagangan antar negara,
yang berkelanjutan;
3) Kawasan lindung perairan dengan fungsi perlindungan keanekaragaman hayati
dan sempadan pantai pulau-pulau kecil terluar;
4) Sistem pusat pelayanan kawasan perbatasan negara yang efektif sebagai pusat
ekonomi; pintu gerbang negara; dan pusat pertahanan dan keamanan;
5) Akses prasarana antar pusat pelayanan dan pulau-pulau kecil terluar,
ketersediaan sarana dasar yang memadai, serta keterkaitan selektif dengan
eksternal;
6) Kerjasama perlindungan dan pengembangan wilayah dengan Negara Palau dan
Filipina.

D. WILAYAH PESISIR DAN PULAU – PULAU KECIL

Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Provinsi Maluku Utara memiliki sumberdaya
sangat potensial, seperti ikan, udang, molusca, terumbu karang, lobster, kepiting dan
ranjungan, bahan tambang dan mineral, wisata serta jasa lingkungan. Kekayaan dan
sumberdaya laut lain memiliki nilai ekonomi penting dan strategis dalam
perekonomian lokal, regional, nasional, dan internasional. Untuk meningkatkan nilai
ekonomi sumberdaya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Provinsi Maluku Utara
diperlukan konsep dan strategi pengelolaan secara profesional dan berkelanjutan
dengan melibatkan berbagai instansi teknis terkait, disertai peran serta dunia usaha
dan partisipasi masyarakat. Pemanfaatan sumberdaya di wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil di Provinsi Maluku Utara semakin beragam seiring dengan semakin
meningkatnya berbagai kegiatan pembangunan, yang diikuti dengan semakin
meningkatnya jumlah penduduk yang bermukim di wilayah pesisir.

Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pesatnya kegiatan


pembangunan di wilayah pesisir, disertai dengan berbagai peruntukannya seperti
permukiman, perikanan, pertanian, pariwisata, perhubungan, dan lain sebagainya,
maka semakin meningkat pula tekanan terhadap ekosistem dan sumberdaya pesisir.
Berdasarkan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi
Maluku Utara 2018-2038, potensi pengembangan wilayah melalui Kawasan

Kondisi Umum Daerah I-28


Pemanfaatan Umum yang merupakan kawasan yang dipergunakan antara lain untuk
kepentingan ekonomi khususnya pengembangan sektor perikanan dan pariwisata,
untuk Kabupaten Halmahera Timur dapat diuraikan sebagai berikut.

❖ Zona Perikanan Tangkap


Perikanan tangkap adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak
dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang
menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,
menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya. Zona perikanan tangkap adalah
ruang wilayah laut yang dialokasikan untuk kegiatan penangkapan ikan. Zona
perikanan tangkap di perairan Maluku Utara dibagi menjadi 3 (tiga) sub zona yaitu:

 Sub Zona Perikanan Pelagis Di perariran Halmahera Timur

Pelagis adalah ikan yang hidup dipermukaan sampai kolom perairan laut. Arahan
pemanfaatan sub zona perikanan pelagis meliputi: Perairan Maba-Teluk Buli, Perairan
Patani-Laut Halmahera, Perairan Teluk Buli-Laut Halmahera, Perairan Halmahera
Timur-Laut Halmahera, Perairan Teluk Kao-Teluk Wasile, Perairan Teluk Kao-
Halmahera Timur-Laut Halmahera.

 Sub Zona Perikanan Demersal Di perariran Halmahera Timur

Demersal adalah ikan yang hidup dan makan di dasar laut.Arahan pemanfaatan sub
zona perikanan demersal meliputi: Perairan Pulai Seal-Maba Selatan, Perairan Pulau
Cef- Maba Selatan, Perairan Pulau Ingelan-Maba Selatan, Perairan Gotowasi- Teluk
Wailo-Maba Selatan, Perairan Teluk Buli, Perairan Pulau Pakal- Maba, Perairan
Lolasita-Maba Utara, Perairan Tanjung Lili-Teluk Lolasita- Maba Utara, Perairan
Dorosagu-Maba Utara, Perairan Subaim-Tanjung Guruo-Wasile, Perairan Teluk
Wasile, Perairan Hatetabako-Kakaraeno- Wasile Tengah, Perairan Tanjung Gorango-
Teluk Dobo-Maba Utara.

 Sub Zona Perikanan Pelagis dan Demersal Di perariran Halmahera Timur

Perairan Maba-Buli- Teluk Buli-Halmahera Timur, Perairan Teluk Buli, Perairan


Wayamli- Bebsil-Tanjung Bus-Bus-Maba Tengah, Perairan Miaf-Sosolat-Dorosagu-
Wasileo-Maba Utara, Perairan Patlean-Teluk Dono-Jara-jara-Maba Utara, Perairan
Labi-labi-Tatam-Marimoi-Bololo-Tanjung Nakau-Wasile Utara, Perairan Hilaitetor-
Teluk Ifis-Tanjung Tutuo-Wasile Utara, Perairan Tanjung Guruo-Teluk Wasile-Tanjung
Hatetabako-Tanjung Nyaolako-Puo- Halmahera Timur, Perairan Loleba-Saramaake-
Wasile-Pulau Roni-Wasile Selatan.

Kondisi Umum Daerah I-29


❖ Zona Perikanan Budidaya
Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau
membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol,
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya. Sub
zona perikanan budidaya meliputi sub zona budidaya laut. Pengembangan sub zona
budidaya laut meliputi budidaya laut ikan dan non ikan yang bernilai ekonomis
penting. Arahan pengembangan budidaya laut ikan dan non ikan tersebut meliputi:
perairan Pulau Inglan-Maba Selatan, perairan Pulau Cef-Maba Selatan, perairan Pulau
Wor-Teluk Buli-Maba Selatan, perairan Gotowasi-Maba Selatan.

❖ Zona Pariwisata
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan
Pemerintah Daerah. Zona pariwisata adalah kawasan pesisir, pulau-pulau kecil dan
ekosistemnya yang mempunyai daya tarik untuk berbagai macam kegiatan wisata
yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,
pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Zona pariwisata di wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil Provinsi Maluku Utara dibagi dalam sub zona:

 Sub Zona Wisata Alam Pantai/Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Arahan pengembangan sub zona wisata alam pantai/pesisir dan pulau-pulau kecil di
Kabupaten Halmahera Timur meliputi : kawasan Tewil dan kawasan Wailukum;

 Sub Zona Wisata Alam Bawah Laut

Kegiatan pariwisata ini terutama bertumpu pada kegiatan yang berkaitan dengan
rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan
ekosistemnya baik di kawasan pesisir maupun pulau-pulau kecil seperti menyelam
(diving) dan snorkeling. Arahan pengembangan sub zona wisata alam bawah laut
menyelam (diving) di Kabupaten Halmahera Timur meliputi: Pulau Oto, Pulau To,
Tanjung Nakau, Pulau Lewi, Pulau Plum, Pulau Sloton, Teluk Buli, di Kabupaten
Halmahera Timur.

Arahan pengembangan sub zona wisata alam bawah laut (snorkeling) di Kabupaten
Halmahera Timur meliputi: Pulau Foli, pantai Dodaga, Tanjung Patlean, Tanjung
Sipub,Tanjung Gyeklolemdi, Pulau Woi, di Kabupaten Halmahera Timur.

Kondisi Umum Daerah I-30


 Sub Zona Wisata Olahraga Air

Sub zona wisata olahraga air yang dimaksud adalah jet ski, dan mancing. Arahan
pengembangan sub zona wisata olahraga air di Kabupaten Halmahera Timur meliputi:
Tanjung Gorango,Tanjung Lieli, Teluk Wayaubo, Tanjung Dorosagu, Tanjung Wayamli,
Pulau Sloton, Teluk Buli.

E. KAWASAN PENGEMBANGAN (KAWASAN STRATEGIS TEMATIK)

Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur saat ini sedang mendorong Konsep
Pengembangan berbasis Kawasan. Rencana pengembangkan beberapa Kawasan
pengembangan tematik untuk mendukung kegiatan Sektor Pertanian, Perkebunan,
Perikanan dan Kawasan Perkotaan. Adapun kawasan pengembangan tematik yang
direncanakan antara lain sebagai berikut.

Gambar 1. 14 Kawasan Pengembangan (Kawasan Strategis Tematik)

1) KAWASAN SIL

Potensi perikanan tangkap pada Kawasan ini antara lain jenis ikan demersal sehingga
fokus pengembangan diarahkan pada potensi yang dimuliki. Jumlah produksi
perikanan tangkap pada kawasan ini setiap tahun mengalami peningkatan yang
cukup pesat dan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDBR Kabupaten
Halmahera Timur. Selain kondisi tersebut, kawasan ini memiliki nilai strategis yang
tinggi karena kawasan ini berada pada Wilayah Perbatasan Kabupaten (Perbatasan
antara Kabupaten Halmahera Timur dengan Kabupaten Halmahera Tengah). Dengan
adanya pengembangan kawasan ini, diharapkan memberikan dampak ekonomi yang

Kondisi Umum Daerah I-31


besar bagi Kabupaten Halmahera Timur, karena berpontesi memperluas areal
pemasaran produksi perikanan sampai ke Kabupaten Halmahera Tengah.

Selain potensi keluatan dan perikanan, Kawasan ini memiliki potensi pariwisata yang
sangat potensial untuk dikembangkan, misalnya wisata bahari (pantai pasir putih)
yang memiliki daya tarik memikat turis yang berkunjung. Kawasan itu juga memiliki
deretan pulau yang dengan keindahan alam yang sangat menakjubkan. Sehingga
keterpauan perikanan dan pariwisata di kawasan ini akan memberikan dampak
ekonomi yang signifikan khususnya ekonomi masyarakat setempat. Untuk ilustrasi
konsep pengembangan Kawasan Sil dapat dilihat sebagaimana pada gambar berikut.

Gambar 1. 15 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan Sil

2) KAWASAN DABO – JARA JARA

Kawasan Dabo – Jara Jara merupakan dua kawasan yang dipanduakan menjadi satu
kawasan, yaitu kawasan perikanan terpadu Dabo dan Kawasa pariwisata Jara – Jara.
Keterpaduan dengan Kawasan pariwisata Jara-jara yang diarahkan dengan konsep
pengembangan wisata bahari sebagai komplementer dari Kawasan perikanan
terpadu. Konsep pengembangan Kawasan yang memadukan dua sektor unggulan di
Kabupaten Halmahera Timur dinilai memiliki nilai strategis yang tinggi, karena
memiliki keterpaduan fungsi yang dapat menunjang satu sama lain. Nilai strategis
lainnya yaitu pengembangan Kawasan Perikanan terpadu Dabo dan Kawasan
Pariwisata Jara-Jara ini dapat dipadukan dengan pengembangan sektor perikanan
yang ada di Kabupaten Halmahera Utara dan Pengembangan Sektor Perikanan dan
sektor pariwisata Kabupaten Pulau Morotai (Segitiga Emas di Provinsi Maluku Utara).

Kondisi Umum Daerah I-32


Konsep segita emas di Provinsi Maluku Utara memiliki skenario yakni Kawasan
Pariwisata Jara-Jara sebagai daerah hinterland untuk destinasi wisata di Kabupaten
Halmahera Utara dan Kabupaten Pulau Morotai, karena saat ini pariwisata pada dua
kabupaten tersebut sudah berkembang cukup pesat. Sedangkan model keterpaduan
sektor perikanan antara Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Utara
dan Kabupaten Pulau Morotai melalui konsep Kawasan Perikanan Terpadu Dabo yang
diposisikan menjadi Sentra Produksi yang difokuskan pada jenis ikan pelagis besar
dengan memanfaatkan peluang pasar yang terbentuk di Kabupaten Halmahera Utara
dan Kabupaten Pulau Morotai. Keterpaduan ini ditunjang dengan adanya pelabuhan
penyeberangan (ASPD) di Kabupaten Halmahera Utara dan Kabupaten Pulau Morotai,
sedangkan di Kabupaten Halmahera Timur direncanakan pelabuhan penyeberangan
(ASDP) dalam satu kesatuan kawasan antara kawasan wisata Jara-Jara dengan
Kawasan Perikanan Terpadu Dabo. Untuk ilustrasi konsep pengembangan Kawasan
Dabo – Jara Jara dapat dilihat sebagaimana pada gambar berikut.

Gambar 1. 16 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan Dabo – Jara Jara

3) KAWASAN TANJUNG RONI SARAMAAKE

Kawasan Perikanan Terpadu Tanjung Roni dan Saramaake Di Kecamatan Wasile


Selatan dengan luasan 2.436,60 Hektar. Kawasan tersebut hingga saat ini merupakan
Kawasan perikanan tangkap yang sudah berkembang dengan kata lain salah satu
Kawasan Perikanan Tangkap yang memberikan sumbangsi yang cukup besar
terhadap PAD Kabupaten Halmahera Timur. Produksi perikanan yang unggul pada
Kawasan ini yaitu ikan pelagis kecil, sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten

Kondisi Umum Daerah I-33


Halmahera Timur berupaya untuk mengembangkan Kawasan Perikanan Terpadu
Tanjung Roni dan Saramaake yang kedepannya berkembang sesuai potensi yang
dimiliki. Kawasan ini dikembangan dengan menggunakan Konsep Minapolitan
sebagai kawasan ekonomi unggulan dengan komoditas utama produk kelautan dan
perikanan tangkap berbasis kawasan. Untuk ilustrasi konsep pengembangan Kawasan
Tanjung Roni-Saramaake dapat dilihat sebagaimana pada gambar berikut.

Gambar 1. 17 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan Tanjung Roni - Saramaake

4) KAWASAN NUSA JAYA - EKOR

Kawasan Nusa Jaya - Ekor merupakan salah satu Kawasan Nusa Jaya – Ekor merupakan
salah satu kawasan strategis (kawasan perkotaan) di kabupaten Halmahera Timur
dalam upaya memperkuat simpul-simpul ekonomi kabupaten pada sektor perikanan.
Selain kawasan perkotaan, nilai strategis lainnya yakni memiliki potensi perikanan
tangkap (pelagis kecil) yang sangat potesial untuk dikembangkan, sehingga
direncanakan sebagai pusat industri pengolahan hasil perikanan tangkap pelagis kecil
(teri dan cumi). Nilai strategis lainnya yaitu kawasan perkotaan ini dilalui oleh jalan
kolektor primer yang merupakan jalur trans halmahera dan berbatasan langsung
dengan teluk kao, sehingga pemasaran produk hasil perikanan dapat dikembangkan
ke seluruh kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara. Kawasan Perkotaan Nusa Jaya
dikembangan dengan menggunakan Konsep Minapolitan sebagai kawasan ekonomi
unggulan dengan komoditas utama produk kelautan dan perikanan tangkap berbasis
kawasan. Untuk lebih jelasnya mengenai ilustrasi konsep pengembangan dapat dilihat
sebagaimana gambar berikut.

Kondisi Umum Daerah I-34


Gambar 1. 18 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan Nusa Jaya - Ekor

5) KAWASAN SONDO-SONDO

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Halmahera


Timur, sektor ini memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap PDRB, hingga
tahun 2021 sektor pertanian memberikan kontribusi tertinggi kedua setelah sektor
pertambangan dan galian. Kawasan sondo-sondo merupakan kawasan yang memiliki
potensi sektor pertanian sub sektor perkebunan yang telah berkembang dan telah
berkontribusi terhadap PDRB. Komoditi sub sektor perkebunan yang berkembang
saat ini di Kawasan Sondo-Sondo yaitu komoditi cengkeh, pala dan Kakao. Nilai
strategi dari kawasan ini, direncanakan sebagai kawasan perkebunan terpadu sebagai
upaya pengembangan sektor pertanian sub sektor perkebunan dengan komoditi
cengkeh, pala dan kakao. Selain nilai strategis ini, Kawasan Sondo – Sondo juga
merupakan kawasan perbatasan kabupaten dan daerah hinterland dari Kawasan Kota
Baru Sofifi (Ibukota Provinsi Maluku Utara). Konsep pengembangan Kawasan
Pedesaan Sondo-Sondo kedepannya diarahkan dengan konsep pola keterkaitan
antara Desa Pusat Pertumbuhan dengan Daerah Hinterland dengan fungsi sebagai
pusat perdagangan dan jasa, pusat distribusi barang dan informasi, pusat
pemberdayaan dan penyuluhan agribisnis. Adapun ilustrasi konsep pengembangan
Kawasan Sondo-Sondo dapat dilhat sebagaimana gambar berikut.

Kondisi Umum Daerah I-35


Gambar 1. 19 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan Sondo - Sondo

6) KAWASAN FAYAUL - BUKUTIO

Kabupaten Halmahera Timur hingga saat ini belum bebas dari permasalahan
disparitas antar wilayah. Selama ini Pemerintah Daerah selalu berupaya memperkecil
kesenjangan antar wilayah yang terjadi melalui pembangunan infrastruktur,
pembangunan pendidikan, kesehatan dan sektor lainnya. Namun upaya ini belum
optimal, sehingga Pemerintah Daerah mendorong atau merencanakan beberapa
pusat pertumbuhan baru dengan tujuan untuk memperkecil disparitas antar wilayah
dan memperkecil rentan kendali pemerintahan serta pengembangan sektor – sektor
unggulan daerah. Salah satu Recana Pemerintah Daerah yaitu Pengembangan
Kawasan Fayaul-Bukutio sebagai pusat pertumbuhan baru. Rencana pengembangan
Kawasan ini untuk mendukung adanya rencana pembentukan kecamatan baru di
Kecamatan Wasile Selatan.

Konsep rencana pengembangan kawasan perkotaan ini dikembangkan dengan


menggunakan model Chrristaller (1933) dimana sistem lokasi pusat yang disimbolkan
dengan model K=7 (prinsip administratif) yang berfungsi sebagai lokasi pusat
administrasi pemerintahan kecamatan, yang dengan sendiri akan terbentuk suatu
hirarki. Terbentuknya hirarki-hirarki tersebutnya nantinya didasarkan atas prinsip
bahwa hirarki pusat tidak hanya menyediakan layanan untuk tingkatnya sendiri, karen
masing-masing hirarki tersebut memiliki terkaitan dan ketergantungan pelayan.
Adapun ilustrasi konsep pengembangan Kawasan Fayaul - Bukutio dapat dilhat
sebagaimana gambar berikut.

Kondisi Umum Daerah I-36


Gambar 1. 20 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan Fayaul - Bukutio

7) KAWASAN PERKOTAAN MABA

Pengembangan Kawasan Perkotaan Maba termasuk dalam Kawasan strategis karena


Perkotaan Maba memerlukan perhatian khusus dalam pengembangannya sehingga
kedepannya dapat dikendalikan sejak dini dan tidak terjadi Urban Sprawl. Salah satu
langkah yang dilakukan yaitu perluasan dengan skenario perluasan kota, dengan
tujuan untuk penambahan aktivitas perkotaan dalam menunjang fungsi utama
Kawasan Perkotaan Maba yaitu sebagai Pusat Pemerintahan Kabupaten, Pusat
Permukiman, Pusat Perdagangan dan Jasa dan Pusat Pendidikan. Selain itu, untuk
menunjang fungsi-fungsi utama tersebut, juga direncanakan pengembangan
kawasan permukiman baru serta Rencana Pengembangan Kawasan Pendidikan tinggi.
Disisi lain, rencana pengembangan/perluasan areal kawasan perkotaan ini yaitu
sebagai upaya antisipatif untuk mengontrol laju pembangunan dengan membentuk
struktur jaringan jalan utama sebagai fondasi awal.

Disisi lain, upaya pemerintah daerah dalam mengembangan sektor – sektor unggulan
daerah, tidak hanya pada kawasan pedesaan, namun sampai pada kawasan perkotaan
dengan tujuan kawasan perkotaan sebagai penicu perkembangan sektor-sekotr
unggulan. Sumbangsi sektor pertanian terhadap PDRB setiap tahun mengalami
peningkatan. Atas dasar itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur selalu
berupaya untuk meningkatkan lahan produktif untuk peningkatan jumlah produksi
pertanian. Salah satu upaya yang diambil oleh pemerintah daerah yaitu adanya
rencana Pembangunan Kawasan Transmigrasi Baru di Wilayah Kecamatan Kota Maba.

Kondisi Umum Daerah I-37


Adapun konsep pengembangan Kawasan Perkotaan Maba dapat dilhat sebagaimana
gambar berikut.

Gambar 1. 21 Pengembangan Kawasan Perkotan Maba

8) KAWASAN SEKITAR BANDARA BULI

Kawasan disekitar Bandara Buli memiliki sisi strategis karena disamping lokasi yang
berada di sekitar bandara, kawasan ini juga dilalui oleh jaringan kolektor yang
menghubungkan antara Kawasan Perkotaan Buli – Lapter dan Kawasan Perkotaan
Wayamli. Selain itu, kawasan ini merupakan kawasan cepat tumbuh yang ditandai
dengan mulai bermunculannya kawasan permukiman baru dan kegiatan ekonomi
mikro yang tidak terencana dan tidak tertata. Terhadap kondisi tersebut, bila
fenomena ini tidak direspon maka dalam beberapa tahun kedepan akan menjadi
kawasan yang berpotensi kumuh.

Kondisi tersebut merupakan fenomena Urban Sprawl (perembetan linier) yang tidak
bisa ditekan perkembangannya, sehingga dibutuhkan strategi untuk mengontrol
perembetan tersebut. Saat ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur mulai
merespon fenomena tersebut dengan strategi penanganan berupa Rencana
Pengembangan Kawasan Sekitar Bandara Buli sebagai Kawasan Perkotaan Baru.

9) KAWASAN PERKOTAAN WAYAMLI

Kawasan Perkotaan Wayamli pada saat penyusunan RTRW Kabupaten Halmahera


Timur Tahun 2010-2029 hanya ditetapakan di Desa Wayamli dan Desa Yawanli.

Kondisi Umum Daerah I-38


sedangkan Rencana pengembangan Perkotaan Wayamli kedepannya direncankan
dari Desa Wayamli, Desa Yawali, Desa Bebsili, Desa Beringin Lamo, Desa Babasaram
dan Desa Bangul dengan fungsi utama yang akan difokuskan selain fungsi yang telah
ada, direncakan sebagai Sentra Produksi Pertanian dan Perkebunan, dengan tujuan
untuk mendukung Program Nasional (Program Pembangunan Kawasan
Pengembangan Pedesaan Mandiri). Konsep pengembangan Kawasan Perkotaan
Wayamli diarahkan menggunakan konsep sistem hirarki kawasan agropolitan.
Adapun ilustrasi konsep pengembangan Kawasan Perkotaan Wayamli dapat dilhat
sebagaimana gambar berikut.

Gambar 1. 22 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan Perkotan Wayamli

10) KAWASAN PERKOTAAN LOLOBATA

Pengembangan Kawasan Perkotaan Lolobata dengan tujuan yaitu perluasan dan


penataan kota serta pengembangan sentra produksi dan sentra pemasaran hasil
perkebunan. Selain fungsi yang telah diembani, Kawasan Perkotaan Lolobata
kedepannya diarahkan sebagai kawasan pendukung dengan fungsi memperpendek
layanan perdagangan dan jasa untuk wilayah Kecamatan Wasile Utara. Mengingat
kondisi saat ini, pusat pelayanan dari Kecamatan Wasile, Wasile Timur, Wasile Tengah
dan Wasile Utara masih terpusat di Kawasan Perkotaan Cemara Jaya. Dalam
mundunkung rencana pengembangan Kawasan Perkotaan Lolobata kedepannya
diarahkan dengan pola keterkaitan antara zona pusat pelayanan dengan daerah
hinterland. Adapun ilustrasi konsep pengembangan Kawasan Perkotaan Lolobata
dapat dilhat sebagaimana gambar berikut.

Kondisi Umum Daerah I-39


Gambar 1. 23 Ilustrasi Konsep Pengembangan Kawasan Perkotan Lolobata

1.6. KONDISI KEBENCANAAN


A. BAHAYA BANJIR

Banjir merupakan salah satu bencana disebabkan oleh faktor hidrometeorologi yang
paling sering terjadi. Salah satu penyebab terjadinya bencana banjir adalah akibat
rusaknya daerah hulu sungai akibat ulah manusia seperti perambahan hutan secara
liar serta pendirian bangunan yang tidak mengikuti kaidah tata ruang yang ada, yang
mengurangi daerah resapan air (catchment area). Selain itu, aspek cuaca turut
berpengaruh terhadap potensi bencana banjir.

Berdasarkan metodologi bahaya, maka terdapat beberapa parameter ukur dalam


menentukan kajian bahaya banjir, yaitu daerah rawan banjir, kemiringan lereng, jarak
dari sungai, serta curah hujan. Dari parameter ukur tersebut, dihasilkan potensi luas
bahaya banjir di Kabupaten Halmahera Timur.

Potensi luas bahaya banjir per kecamatan wilayah terdampak bencana banjir. Total
luas bahaya banjir di Kabupaten Halmahera TImur secara keseluruhan yang terbagi
kedalam tiga kelas bahaya banjir (rendah, sedang dan tinggi). Dimana daerah rawan
banjir tinggi terdapat di Kecamatan Wasile, Kecamatan Wasile Timur dan Kecamatan
Kota Maba dengan luas wilayah terdampak masing-masing sebesar 1.300.42 ha,
1,175.15 ha, dan 1.135.85 ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana pada
tabel dan gambar berikut.

Kondisi Umum Daerah I-40


Tabel 1. 19 Distribusi Bahaya Banjir Kabupaten Halmahera Timur
Bahaya Banjir
No Kecamatan
Rendah Sedang Tinggi Grand Total
1 Kota Maba 92,687.53 5,264.81 1,135.85 99,088.18
2 Maba 41,550.29 1,250.98 203.01 43,004.28
3 Maba Selatan 50,333.60 1,279.16 83.27 51,696.04
4 Maba Tengah 59,606.97 4,633.30 909.98 65,150.24
5 Maba Utara 109,394.52 2,081.02 244.55 111,720.09
6 Wasile 20,969.41 3,086.47 1,300.42 25,356.30
7 Wasile Selatan 97,072.61 2,849.51 432.98 100,355.10
8 Wasile Tengah 46,702.10 2,188.52 199.62 49,090.24
9 Wasile Timur 37,665.50 4,250.78 1,175.15 43,091.43
10 Wasile Utara 59,037.56 770.14 145.58 59,953.28
Halmahera Timur 615,020.10 27,654.68 5,830.41 648.637,40
Persentase 94.84 4.26 0.90 100.00
Sumber: inaRISK (bnpb.go.id)

Gambar 1. 24 Persentase Bahaya Banjir Halmahera Timur

Berdasarkan data kejadian yang terjadi, lalu dilakukan pengumpulan data oleh BPBD
Kabupaten Halmahera Timur. Bencana Banjir telah terjadi pada tahun 2021 di
beberapa kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur antara lain, Wasile Selatan,
Kecamatan Maba, Wasile Timur, Kota Maba, dan Wasile Utara. Kejadian Banjir
sebanyak 15 Kali akibat bencana banjir tersebut telah memakan korban jiwa dua orang
berumur dua tahun berhasil ditemukan, sedangkan korban jiwa yang berusia 60 tahun
hingga saat ini belum berhasil ditemukan.

Kondisi Umum Daerah I-41


Berikut merupakan peta bahaya banjir Kabupaten Halmahera Timur, yang
memperterlihatkan bahwa wilayah yang berpotensi terdampak bencana banjir
merupakan wilayah yang berbatasan dengan laut. Sehingga dapat dikatakan bahwa
salah satu faktor yang mempengaruhi potensi banjir di Kabupaten Halmahera Timur
adalah akibat adanya kenaikan muka air laut.

Gambar 1. 25 Peta Bahaya Banjir di Kabupaten Halmahera Timur

B. BAHAYA BANJIR BANDANG

Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar
yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai. Faktor utama banjir
bandang adalah dipicu oleh intensitas hujan ekstrem. Kemudian berhubungan
dengan kejadian longsor yang menyumbat aliran sungai membentuk bendung alam.
Selanjutnya tekanan aliran sungai menjebol bendung alami tersebut sehingga terjadi

Kondisi Umum Daerah I-42


banjir bandang yang ditandai dengan kecepatan aliran yang tinggi dengan membawa
lumpur, kayu, dan batu. Pemetaan bahaya banjir bandang di Kabupaten Halmahera
Timur dilakukan dengan metodologi yang mengacu pada Perka BNPB Nomor 2 Tahun
2012 dan referensi pedoman lainnya yang ada di kementerian/lembaga di tingkat
nasional. Berdasarkan metodologi bahaya, maka terdapat beberapa parameter ukur
dalam menentukan kajian bahaya banjir bandang, yaitu sungai utama, topografi, dan
potensi longsor di hulu sungai (longsoran yang memiliki kelas tinggi). Dari parameter
ukur tersebut, dihasilkan potensi luas bahaya banjir bandang di Kabupaten Halmahera
Timur. Hasil kajian ini menunjukkan daerah bahaya banjir bandang berdasarkan luas
Wilayah terdampak di Kabupaten Halmahera Timur. Kategori Rendah seluas
610,644.24 Ha Selanjutnya dalam kategori tinggi 32,754.33 ha, dan kategori sedang
seluas 5,106.62 ha. Adapun rekapitulasi potensi luas bahaya banjir bandang tersebut
berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Tabel dan Gambar berikut.

Tabel 1. 20 Distribusi Bahaya Banjir Bandang Kabupaten Halmahera Timur


Bahaya Banjir Bandang
No Kecamatan
RENDAH SEDANG TINGGI GRAND TOTAL
1 Kota Maba 93,805.02 849.62 4,433.55 99,088.18
2 Maba 40,135.01 416.88 2,452.40 43,004.28
3 Maba Selatan 49,796.79 246.49 1,652.76 51,696.04
4 Maba Tengah 58,543.07 937.45 5,669.72 65,150.24
5 Maba Utara 103,084.10 987.27 7,648.72 111,720.09
6 Wasile 23,417.76 246.51 1,692.03 25,356.30
7 Wasile Selatan 96,749.17 576.99 3,028.93 100,355.10
8 Wasile Tengah 46,617.58 363.88 2,108.78 49,090.24
9 Wasile Timur 41,511.71 153.32 1,426.40 43,091.43
10 Wasile Utara 56,984.03 328.21 2,641.04 59,953.28
Halmahera Timur 610,644.24 5,106.62 32,754.33 648.637,40
Persentase 188.19 0.79 5.05 100.00
Sumber: inaRISK (bnpb.go.id)

Gambar 1. 26 Persentase Bahaya Banjir Bandang Halmahera Timur

Kondisi Umum Daerah I-43


Gambar 1. 27 Peta Bahaya Banjir Bandang Halmahera Timur

C. BAHAYA LONGSOR

Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
timbunan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke arah bawah dan keluar
dari lereng aslinya. Ancaman tanah longsor dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi
kondisi morfologi daerah yang terdiri dari perbukitan, pegunungan, jumlah curah
hujan yang tinggi, kondisi geologi dan struktur geologi, kondisi tanah yang tidak
cepat meresapkan air, kemiringan lereng yang curam sampai sangat curam.

Pemetaan bahaya tanah longsor di Kabupaten Halmahera Timurdilakukan dengan


metodologi yang mengacu pada Perka BNPB Nomor 2 Tahun 2012 dan referensi
pedoman lainnya yang ada di kementerian/lembaga di tingkat nasional. Berdasarkan
metodologi bahaya, maka terdapat beberapa parameter ukur dalam menentukan
kajian bahaya tanah longsor, yaitu zona kerentanan gerakan tanah (PVMBG) dan
kemiringan lereng (di atas 15%). Dari parameter ukur tersebut, dihasilkan potensi luas
bahaya tanah longsor di Kabupaten Halmahera Timur.

Hasil kajian ini menunjukkan daerah bahaya longsor berdasarkan luas wilayah
terdampak di Kabupaten Halmahera Timur seluas 220,319.47 ha dalam kategori
tinggi, sedangkan untuk kategori sedang seluas 160,243.20 ha. Adapun rekapitulasi
potensi luas bahaya tanah longsor tersebut berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada
Tabel dan Gambar berikut.

Kondisi Umum Daerah I-44


Tabel 1. 21 Distribusi Bahaya Tanah Longsor Kabupaten Halmahera Timur
Bahaya Tanah Longsor
No Kecamatan
RENDAH SEDANG TINGGI GRAND TOTAL
1 Kota Maba 40,327.11 13,770.87 44,990.20 99,088.18
2 Maba 11,587.41 9,130.74 22,286.13 43,004.28
3 Maba Selatan 39,384.10 8,848.45 3,463.49 51,696.04
4 Maba Tengah 24,876.12 9,295.45 30,978.68 65,150.24
5 Maba Utara 34,048.91 35,354.66 42,316.52 111,720.09
6 Wasile 11,912.30 7,873.84 5,570.16 25,356.30
7 Wasile Selatan 38,849.77 29,627.51 31,877.81 100,355.10
8 Wasile Tengah 24,851.71 11,341.17 12,897.36 49,090.24
9 Wasile Timur 14,989.80 21,769.04 6,332.59 43,091.43
10 Wasile Utara 27,115.29 13,231.47 19,606.51 59,953.28
Halmahera Timur 267,942.52 160,243.20 220,319.47 648.637,40
Persentase 41.32 24.71 33.97 100.00
Sumber: inaRISK (bnpb.go.id)

Gambar 1. 28 Persentase Bahaya Longsor Halmahera Timur

Gambar 1. 29 Peta Bahaya Longsor di Kabupaten Halmahera Timur

Kondisi Umum Daerah I-45


D. BAHAYA GEMPA BUMI

Gempa bumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi


(pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba. Gempa bumi dapat terjadi
karena proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng bumi, aktivitas sesar di
permukaan bumi, atau pergerakan geomorfologi secara lokal. Skala yang digunakan
untuk menentukan besarnya gempa bumi biasanya dengan skala richter (SR),
sementara untuk mengukur intensitas atau getarannya dilakukan dengan
menggunakan skala MMI (Modified Mercalli Intensity).

Pemetaan bahaya gempa bumi di Kabupaten Halmahera Timur dilakukan dengan


metodologi yang mengacu pada Perka BNPB Nomor 2 Tahun 2012 dan referensi
pedoman lainnya yang ada di kementerian/lembaga ditingkat nasional. Berdasarkan
metodologi bahaya, maka terdapat beberapa parameter ukur dalam menentukan
kajian bahaya gempa bumi, yaitu kelas topografi, intensitas guncangan di batuan
dasar, dan intensitas guncangan di permukaan. Dari parameter ukur tersebut,
dihasilkan potensi luas bahaya gempa bumi di Kabupaten Halmahera Timur. Hasil
kajian ini menunjukkan hampir seluruh wilayah Kabupaten Halmahera Timur masuk
dalam kategori tinggi dengan luas sebesar 239,763.61 ha. Adapun rekapitulasi potensi
luas bahaya gempa bumi tersebut berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Tabel
dan Gambar berikut.

Tabel 1. 22 Distribusi Bahaya Gempa Bumi Kabupaten Halmahera Timur

Bahaya Tanah Longsor


No Kecamatan
RENDAH SEDANG TINGGI GRAND TOTAL
1 Kota Maba 49,995.33 45,592.09 3,500.77 99,088.18
2 Maba 8,077.25 31,810.74 3,116.29 43,004.28
3 Maba Selatan 18,129.44 33,290.06 276.53 51,696.04
4 Maba Tengah 2,844.13 27,241.25 35,064.86 65,150.24
5 Maba Utara - 40,138.99 71,435.30 111,720.09
6 Wasile 2,781.85 14,891.95 7,682.50 25,356.30
7 Wasile Selatan 40,895.44 56,316.84 3,142.81 100,355.10
8 Wasile Tengah - 8,216.07 40,809.40 49,090.24
9 Wasile Timur 1,611.63 15,711.21 25,768.59 43,091.43
10 Wasile Utara - 10,945.83 48,966.56 59,953.28
Halmahera Timur 124,586.54 284,155.04 239,763.61 648.63740
Persentase 19.21 43.82 36.97 100.00
Sumber: inaRISK (bnpb.go.id)

Kondisi Umum Daerah I-46


Gambar 1. 30 Persentase Bahaya Gempa Bumi Halmahera Timur

Gambar 1. 31 Peta Bahaya Gempa Bumi di Kabupaten Halmahera Timur

E. BAHAYA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda
api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian
ekonomis dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali
menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan
masyarakat sekitar.

Kondisi Umum Daerah I-47


Pemetaan bahaya Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Halmahera Timur
dilakukan dengan metodologi yang mengacu pada Perka BNPB Nomor 2 Tahun 2012
dan referensi pedoman lainnya yang ada di kementerian/lembaga di tingkat nasional.
Berdasarkan metodologi bahaya, maka terdapat beberapa parameter ukur dalam
menentukan kajian bahaya tanah longsor, yaitu parameter jenis hutan dan lahan, iklim,
dan jenis tanah. Sumber data yang digunakan untuk setiap parameter tersebut di
Kabupaten Halmahera Timur, yaitu jenis hutan dan lahan, iklim, dan jenis tanah. Dari
parameter bahaya kebakaran hutan dan lahan tersebut, maka dapat ditentukan luas
terpapar bahaya per kecamatan yang terdampak bencana kebakaran hutan dan lahan
di Kabupaten Halmahera Timur seperti pada gambar dan tabel berikut.

Tabel 1. 23 Distribusi Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Halmahera Timur

Bahaya Tanah Longsor


No Kecamatan
RENDAH SEDANG TINGGI GRAND TOTAL
1 Kota Maba 95,443.02 - 3,645.17 99,088.18
2 Maba 42,420.21 - 584.07 43,004.28
3 Maba Selatan 48,998.30 - 2,697.73 51,696.04
4 Maba Tengah 61,618.81 - 3,531.44 65,150.24
5 Maba Utara 108,343.97 - 3,376.12 111,720.09
6 Wasile 21,559.33 - 3,796.97 25,356.30
7 Wasile Selatan 89,404.16 - 10,950.93 100,355.10
8 Wasile Tengah 44,981.91 - 4,108.34 49,090.24
9 Wasile Timur 40,248.17 - 2,843.26 43,091.43
10 Wasile Utara 52,937.63 - 7,015.65 59,953.28
Halmahera Timur 605,955.51 - 42,549.68 648.637,40
Persentase 93.44 - 6.56 100.00
Sumber: inaRISK (bnpb.go.id)

Gambar 1. 32 Persentase Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan Halmahera Timur

Kondisi Umum Daerah I-48


Berdasarkan hasil analisis, wilayah di Kabupaten Halmahera Timur tergolong bahaya
kebakaran hutan dan lahan tingkat Rendah dan Tinggi. Hasil kajian ini menunjukkan
daerah Bahaya kebakaran hutan dan lahan berdasarkan luas wilayah terdampak di
Kabupaten Halmahera Timur seluas 605,955.51 ha dalam kategori sedang, sedangkan
untuk kategori tinggi seluas 42,549.68 ha.

Gambar 1. 33 Peta Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Halmahera Timur

F. BAHAYA CUACA EKSTRIM

Cuaca ekstrem adalah suatu kondisi di mana salah satu atau beberapa indikator cuaca
mengalami perubahan ekstrem. Misalnya perubahan ekstrem suhu udara atau
perubahan ekstrem curah hujan. Secara keseluruhan bencana cuaca ekstrim memiliki
potensi luas bahaya di Kabupaten Halmahera Timur dengan total 159.686Ha yang
berada pada kelas tinggi. Penentuan kelas bahaya tingkat Kabupaten diperoleh
berdasarkan kelas bahaya maksimal per kecamatan.

Berdasarkan Hasil Kajian Resiko Bencana BPBD Kabupaten Halmahera Timur, Potensi
penduduk terpapar bencana cuaca ekstrim per kecamatan di Kabupaten Halmahera
Timur berada pada kelas tinggi. Potensi penduduk terpapar berbeda-beda untuk
setiap kecamatan terdampak, hal tersebut dilihat berdasarkan banyaknya jumlah
penduduk yang beraktivitas di kecamatan tersebut. Rekapitulasi potensi penduduk
terpapar bencana cuaca ekstrim per kecamatan menghasilkan potensi penduduk

Kondisi Umum Daerah I-49


terpapar di Kabupaten Halmahera Timur, yaitu 78.026 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. 24 Luas Wilayah Bahaya Cuaca Ekstrim dan Potensi Penduduk Terpapar
Menurut Kecamatan Di Kabupaten Halmahera Timur
Bahaya Potensi Penduduk Terpapar
No Kecamatan
Luas (Ha) Kelas Jiwa Kelas
1 Kota Maba 21.909 Sedang 11.098 Sedang
2 Maba 6.620 Tinggi 8.964 Tinggi
3 Maba Selatan 21.923 Tinggi 6.803 Tinggi
4 Maba Tengah 14.427 Tinggi 6.377 Tinggi
5 Maba Utara 19.324 Tinggi 7.520 Tinggi
6 Wasile 10.743 Tinggi 7.791 Tinggi
7 Wasile Selatan 22.812 Tinggi 11.288 Tinggi
8 Wasile Tengah 13.354 Tinggi 5.658 Tinggi
9 Wasile Timur 10.528 Tinggi 9.974 Tinggi
10 Wasile Utara 18.041 Tinggi 2.551 Tinggi
KABUPATEN 159.686 Tinggi 78.024 Tinggi
Sumber : Dokumen Kajian Resiko Bencana Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018-2022

Gambar 1. 34 Peta Bahaya Cuaca Ektrim di Kabupaten Halmahera Timur

G. BAHAYA GELOMBANG EKSTRIM DAN ABRASI

Gelombang ekstrim adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya
siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan bencana
alam. Indonesia bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi keberadaan siklon tropis
akan memberikan pengaruh kuat terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai
hujan deras. Sementara itu, abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga

Kondisi Umum Daerah I-50


gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga
erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya
keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Secara keseluruhan bencana gelombang
ekstrim dan abrasi memiliki potensi luas bahaya di Kabupaten Halmahera Timur
dengan total 8.864 Ha yang berada pada kelas tinggi. Penentuan kelas bahaya tingkat
Kabupaten diperoleh berdasarkan kelas bahaya maksimal per kecamatan.

Berdasarkan Hasil Kajian Resiko Bencana BPBD Kabupaten Halmahera Timur, Potensi
penduduk terpapar bencana gelombang ekstrim dan abrasi per kecamatan di
Kabupaten Halmahera Timur berada pada kelas tinggi. Potensi penduduk terpapar
terdampak 9 (sembilan) kecamatan, hanya 1 (satu) kecamatan yang tidak terdampak
potensi penduduk terpapar yaitu Kecamatan Wasile Timur hal tersebut dilihat
berdasarkan banyaknya jumlah penduduk yang beraktivitas di kecamatan tersebut.
Rekapitulasi potensi penduduk terpapar bencana cuaca ekstrim per kecamatan
menghasilkan potensi penduduk terpapar di Kabupaten Halmahera Timur, yaitu
19.431 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. 25 Luas Wilayah Bahaya Gelombang Ekstrim dan Abrasi Serta Potensi Penduduk
Terpapar Menurut Kecamatan Di Kabupaten Halmahera Timur

Bahaya Potensi Penduduk Terpapar


No Kecamatan
Luas (Ha) Kelas Jiwa Kelas

1 Kota Maba 847 Tinggi 2.010 Tinggi

2 Maba 861 Tinggi 1.614 Tinggi

3 Maba Selatan 599 Tinggi - -

4 Maba Tengah 590 Tinggi 1.735 Tinggi

5 Maba Utara 1.580 Tinggi 1.794 Tinggi

6 Wasile 284 Tinggi 2.728 Sedang

7 Wasile Selatan 1.707 Tinggi 227 Tinggi

8 Wasile Tengah 610 Tinggi 4.263 Tinggi

9 Wasile Timur 306 Sedang 2.472 Tinggi

10 Wasile Utara 1.481 Sedang 2.589 Tinggi

KABUPATEN 8.864 Tinggi 19.432 Tinggi


Sumber : Dokumen Kajian Resiko Bencana Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018-2022

Kondisi Umum Daerah I-51


Gambar 1. 35 Peta Bahaya Gelombang Tinggi dan Abrasi di Kabupaten Halmahera Timur

H. BAHAYA KEKERINGAN

Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk
kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang
dimaksud kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan
pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai dan lain-lain) yang sedang
dibudidayakan. Secara keseluruhan bencana kekeringan memiliki potensi luas bahaya
di Kabupaten Halmahera Timur dengan total 645.801 Ha yang berada pada kelas
tinggi. Penentuan kelas bahaya tingkat Kabupaten diperoleh berdasarkan kelas
bahaya maksimal per kecamatan.

Berdasarkan Hasil Kajian Resiko Bencana BPBD Kabupaten Halmahera Timur, Potensi
penduduk terpapar bencana kekeringan per kecamatan di Kabupaten Halmahera
Timur berada pada kelas tinggi. Potensi penduduk terpapar berbeda-beda untuk
setiap kecamatan terdampak, hal tersebut dilihat berdasarkan banyaknya jumlah
penduduk yang beraktivitas di kecamatan tersebut. Rekapitulasi potensi penduduk
terpapar bencana kekeringan per kecamatan menghasilkan potensi penduduk
terpapar di Kabupaten Halmahera Timur, yaitu 86.260 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut.

Kondisi Umum Daerah I-52


Tabel 1. 26 Luas Wilayah Bahaya Kekeringan dan Potensi Penduduk Terpapar
Menurut Kecamatan Di Kabupaten Halmahera Timur
Bahaya Potensi Penduduk Terpapar
No Kecamatan
Luas (Ha) Kelas Jiwa Kelas
1 Kota Maba 82.455 Tinggi 11.863 Tinggi
2 Maba 40.631 Tinggi 10.131 Tinggi
3 Maba Selatan 47.626 Tinggi 7.444 Tinggi
4 Maba Tengah 52.724 Tinggi 6.498 Tinggi
5 Maba Utara 89.914 Tinggi 8.174 Tinggi
6 Wasile 48.124 Tinggi 7.864 Sedang
7 Wasile Selatan 134.393 Tinggi 12.827 Tinggi
8 Wasile Tengah 47.629 Tinggi 6.087 Tinggi
9 Wasile Timur 32.327 Tinggi 9.977 Sedang
10 Wasile Utara 69.974 Tinggi 5.395 Tinggi
KABUPATEN 645.801 Tinggi 86.260 Tinggi
Sumber : Dokumen Kajian Resiko Bencana Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018-2022

Gambar 1. 36 Peta Kekeringan di Kabupaten Halmahera Timur

I. BAHAYA TSUNAMI

Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena
adanya pergeseran di dasar laut akibat gempabumi. Pengkajian bahaya Tsunami di
Kabupaten Halmahera Timurdilakukan terhadap seluruh wilayah terdampak bencana
tsunami. Pengkajian tersebut dilakukan berdasarkan Perka BNPB Nomor 2 Tahun 2012
dan referensi pedoman lainnya yang ada di kementerian/lembaga di tingkat nasional.
Pedoman tersebut telah menentukan parameter ukur dalam penentuan bahaya

Kondisi Umum Daerah I-53


tsunami, yaitu ketinggian maksimum tsunami, kemiringan lereng, dan kekasaran
permukaan. Berdasarkan parameter bahaya tsunami tersebut, maka dapat ditentukan
potensi luasan bahaya tsunami di Kabupaten Halmahera Timur. Hasil kajian ini
menunjukkan daerah Tsunami. berdasarkan luas Wilayah terdampak di Kabupaten
Halmahera Timur seluas 646,493.13 ha masuk dalam kategori rendah. Kategori sedang
seluas 70.48 ha, dan kategori tinggi sebesar 1,941.58 ha. Adapun rekapitulasi potensi
luas bahaya Tsunami tersebut berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Tabel dan
Gambar berikut.

Tabel 1. 27 Distribusi Bahaya Tsunami Kabupaten Halmahera Timur


Bahaya Tanah Longsor
No Kecamatan
RENDAH SEDANG TINGGI GRAND TOTAL
1 Kota Maba 98,910.13 2.09 175.97 99,088.18
2 Maba 42,896.04 0.36 107.88 43,004.28
3 Maba Selatan 51,370.20 22.40 303.43 51,696.04
4 Maba Tengah 64,992.42 0.58 157.25 65,150.24
5 Maba Utara 111,260.86 33.34 425.89 111,720.09
6 Wasile 25,287.85 1.05 67.41 25,356.30
7 Wasile Selatan 100,018.11 6.51 330.48 100,355.10
8 Wasile Tengah 48,967.25 1.66 121.34 49,090.24
9 Wasile Timur 43,050.44 1.07 39.92 43,091.43
10 Wasile Utara 59,739.84 1.43 212.01 59,953.28
Halmahera Timur 646,493.13 70.48 1,941.58 648.637,39
Persentase 99.69 0.01 0.30 100.00
Sumber: inaRISK (bnpb.go.id)

Gambar 1. 37 Peta Bahaya Tsunami di Kabupaten Halmahera Timur

Kondisi Umum Daerah I-54


2.1. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur merupakan daerah pemerintahan otonomi


baru hasil pemekaran dari Kabupaten Halmahera Tengah yang saat ini telah berusia
19 tahun semenjak terbentuk pada tanggal 31 Mei 2003 berdasarkan Undang-
undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara,
Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera
Timur, dan Kota Tidore Kepulauan Di Provinsi Maluku Utara. Eksistensi Kabupaten
Halmahera Timur didedikasikan untuk membangun kompetensi daerah yang berdaya
saing dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki meliputi sumber daya
alam, khususnya potensi di bidang pertanian, perkebunan dan pertambangan serta
perikanan yang dibinakembangkan sebagai acuan utama pengembangan kehidupan
masyarakat Kabupaten Halmahera Timur. Hal ini menuntut Pemerintah Kabupaten
Halmahera Timur untuk mandiri, inovatif, serta responsif terhadap kepentingan
publik sehingga jarak antara pemerintah dan masyarakat menjadi semakin dekat. Hal
ini akan dapat diwujudkan melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas perencanaan
serta pelaksanaan pembangunan, sehingga upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat akan lebih mudah dicapai.

Harapan di atas tentu membutuhkan sarana yang dapat memediasikan dan


menginformasikan kinerja pemerintah daerah dalam konteks penyelenggaraan
pemerintahan serta dampak pembangunan terhadap peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Selain itu, pemerintah daerah juga membutuhkan umpan balik dari
masyarakat dengan mengembangkan mekanisme check and balancing. Dengan kata
lain, kewenangan (authority) yang dimiliki Pemerintah Daerah, dalam hal ini Kepala
Daerah, dalam mengelola kelembagaan pemerintahan dan menjalankan kebijakan
pembangunan perlu dibarengi dengan kewajiban untuk menginformasikan apa yang
telah dilakukan (akuntabilitas) kepada publik.

Tabel 2. 1 Jumlah Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten Halmahera Timur


Tahun 2018-2021

Jumlah
NO Tahun Jumlah Desa
Kecamatan

1. 2018 10 102

2. 2019 10 102

3. 2020 10 102

4. 2021 10 102
Sumber : RPJMD Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021-2025

Kondisi Pemerintahan Umum II-1


Selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir, jumlah Desa di Kabupaten Halmahera
Timur masih berjumlah 102 Desa (Tabel 2.1). Luas wilayah Kabupaten Halmahera
Timur pada tahun 2021 yaitu seluas 6.486,37 Km2 dengan persentase kecamatan yang
paling luas yaitu Kecamatan Wasile Selatan seluas 1.078,41 Km2 atau sebesar 16,55%.
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.

Tabel 2. 2 Jumlah Desa, Luas Wilayah dan Persentase Luas di Kabupaten Halmahera Timur
Berdasarkan Kecamatan Tahun 2021
No Kecamatan Ibukota Luas (Km2) Persenrtase
1 Kota Maba Maba Sangaji 1.003,08 15,46%
2 Maba Buli 431,79 6,66%
3 Maba Selatan Bicoli 504,27 7,77%
4 Maba Tengah Wayamli 651,45 10,04%
5 Maba Utara Dorosago 1.117,20 17,22%
6 Wasile Cemara Jaya 253,56 3,91%
7 Wasile Selatan Nusa Jaya 1.003,69 15,47%
8 Wasile Tengah Lolobata 490,91 7,57%
9 Wasile Timur Dodaga 430,91 6,64%
10 Wasile Utara Labi-Labi 599,50 9,24%
Total 6.486,40 100,00%
Sumber : Materi Teknis Revisi RTRW Kab. Haltim 2021-2041

Dari table 2.2 di atas dapat dilihat bahwa kecamatan Wasile Selatan memiliki luas
wilayah terluas dengan luas wilayah 1.003,69 Km2 sedangkan Kecamatan Wasile
merupakan kecamatan dengan luas daerah terkecil yaitu 253,39 Km2.

2.2. KEWENANGAN PEMERINTAHAN

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang


Pemerintahan Daerah, urusan pemerintahan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: Urusan
pemerintahan absolut yang dibuat dan dijalankan pemerintah pusat, urusan
pemerintahan konkruen yang dibagi antara pemerintah pusat dan daerah, urusan
pemerintahan umum yang dibuat pemerintah pusat dan dijalankan pemerintah
daerah. Urusan pemerintahan konkruen yang menjadi wewenang daerah terdiri atas
urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan. Urusan pemerintahan
wajib sendiri terdiri atas urusan pemerintahan yang berhubungan dengan pelayanan
dasar dan urusan pemerintahan yang tidak berhubungan dengan pelayanan dasar.
Terkait itu, pemerintah Kabupaten Halmahera Timur mempunyai tanggung jawab
untuk melaksanakan 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan sesuai dengan
kewenangannya. Adapun Urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten Halmahera Timur antara lain pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum,
perumahan, perencanaan pembangunan, penataan ruang, pemerintahan umum, serta
urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

Kondisi Pemerintahan Umum II-2


Sedangkan untuk urusan pilihan meliputi pelayanan di bidang pertanian, perikanan
dan kelautan, pariwisata, serta perdagangan dan perindustrian.

2.3. APARATUR PEMERINTAHAN DAERAH

Suksesnya pembangunan suatu daerah tidak terlepas dari kualitas dan kemampuan
aparatur pemerintah daerah. Pendayagunaan aparatur pemerintah daerah
ditempatkan sebagai bagian tak terpisah dari keseluruhan strategi pembangunan
daerah serta dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Pendayagunaan
tersebut dapat berupa pendayagunaan dalam kelembagaan maupun
pendayagunaan pegawai pemerintah daerah. Pendayagunaan kelembagaan
merupakan usaha penataan susunan organisasi pemerintahan yang memiliki tujuan
agar wewenang tugas, tanggung jawab, fungsi dari setiap unsur lembaga
pemerintahan semakin jelas dan tidak tumpang tindih sehingga dapat dilaksanakan
secara semakin berdaya guna dan berhasil guna. Pendayagunaan aparatur
pemerintah daerah ditujukan untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
memiliki tingkat kemampuan profesional dan kesejahteraan yang memadai, semangat
pengabdian dan disiplin yang tinggi dalam mengemban tugas, serta didukung sistem
administrasi dan informasi kepegawaian yang mantap. Jumlah PNS di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur menurut golongan tahun 2018 sampai
dengan 2021 dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2. 3 Jumlah dan Persentase PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur
Menurut Golongan Tahun 2018-2021
Tahun
No Golongan
2018 2019 2020 2021
1 Golongan I 25 31 58 17
2 Golongan II 921 921 1.049 713
3 Golongan III 1.558 1.547 1.488 1.668
4 Golongan IV 210 215 234 297
Jumlah 2.714 2.714 2.829 2.695
Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Jumlah PNS pada tahun 2021 berjumlah 2.695 pegawai dengan jumlah pegawai
terbanyak terdapat pada Golongan III yaitu sebanyak 1.668 pegawai atau 62% dari
total PNS. Persentase jumlah PNS menurut golongan dapat dilihat pada Diagram 2.1
di bawah ini :

Kondisi Pemerintahan Umum II-3


Gambar 2. 1 Diagram Persentase PNS di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Halmahera Timur Menurut Golongan Tahun 2021

11%
1%
26%

Golongan I
Golongan II
62%
Golongan III
Golongan IV

Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Tabel 2. 4 Jumlah dan Persentase PNS di Lingkungan Pemerintah


Kabupaten Halmahera Timur Menurut Jenis Kelamin Tahun 2021
Jumlah
No Kualifikasi Golongan
Laki-Laki Perempuan

1 GOLONGAN I 10 7
2 GOLONGAN II 335 378
3 GOLONGAN III 705 963
4 GOLONGAN IV 171 126
TOTAL 1.221 1.474
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Gambar 2. 2 Diagram Persentase Jumlah PNS Laki-laki dan Perempuan di Lingkungan


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2021

JUMLAH LAKI-LAKI

14% 1%
27%

58%

1. GOLONGAN I 2. GOLONGAN II 3. GOLONGAN III 4. GOLONGAN IV

Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Kondisi Pemerintahan Umum II-4


Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa PNS Perempuan lebih banyak dibandingkan
PNS Laki-laki di Kabupaten Halmahera Timur.

Tabel 2. 5 Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur


Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2021
No Jenjang Pendidikan Jumlah
1 SD 2
2 SMP/Sederajat 16
3 SMA/Sederajat 622
4 D-I/D-II 189
5 D-III 334
6 S-I/S-II/S-III 1.532
Jumlah 2.695
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Berdasarkan jenjang pendidikan PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten


Halmahera Timur pada tahun 2021, PNS terbanyak berpendidikan S-1 dan S2
sebanyak 1.532 orang atau sebesar 57% diikuti SMA sebanyak 622 atau sebesar 23%,
D-III sebanyak 334 atau sebesar 12%, D-I dan D-I sebanyak 189 atau sebesar 7% dan
seterusnya. Persentase jumlah PNS menurut jenjang pendidikan tahun 2021 dapat
dilihat pada gambar 2.3 di bawah ini :

Gambar 2. 3 Persentase PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur


Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2021

Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Kondisi Pemerintahan Umum II-5


Untuk meningkatkan kualitas sumber daya aparatur di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Halmahera Timur telah dilaksanakan berbagai pendidikan dan pelatihan
(Diklat) struktural maupun teknis lainnya. Rincian jenis Diklat dan jumlah peserta dari
tahun 2018 sampai dengan 2021 dapat dilihat pada Tabel 2.6 di bawah ini :

Tabel 2. 6 Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Mengikuti


Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan Teknis Tahun 2018-2021
Jumlah Peserta (Orang)
No Jenis Diklat
2018 2019 2020 2021
1 DIKLAT PIM TK. II 2 1 - -
2 DIKLAT PIM TK. III 2 2 - 11
3 DIKLAT PIM TK. IV 30 30 - -
4 DIKLAT PRAJABATAN - 172 - 105
5 DIKLAT TEKNIS LAINNYA - - - -
Total 34 205 - 116
Sumber : Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Di samping penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di atas, Pemerintah


Kabupaten Halmahera Timur juga memberikan kesempatan tugas belajar dan izin
belajar bagi aparatur pemerintah yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan
formal yang lebih tinggi. Jumlah PNS yang mengikuti tugas belajar dan izin belajar
dapat dilihat pada Tabel 2.7.

Tabel 2. 7 Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur


Mengikuti Tugas Belajar dan Izin Belajar Tahun 2019 – 2021
Tahun Pelaksana
No Kualifikasi Pendidikan 2019 2020 2021
TB IB TB IB TB IB
1 Doktor (S-3) 0 0 0 0 0 0
2 Dokter Spesialis 0 0 0 0 0 0
3 Strata 2 (S-2) 5 2 5 0 0 0
4 Strata 1 (S-1) 0 15 3 10 3 5
5 Diploma Empat (D-IV) 0 0 0 0 0 0
6 Diploma Tiga (D-III) 0 0 0 0 0 0
Total 5 17 8 10 3 5
Sumber : Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Halmahera Timur, 2022
Keterangan : TB : Tugas Belajar
IB : Izin Belajar

2.4. ORGANISASI PEMERINTAHAN DAERAH

Pembentukan organisasi pemerintah daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan-


pertimbangan, yaitu kewenangan pemerintahan yang dimiliki oleh daerah meliputi
karakteristik, potensi dan kebutuhan daerah, kemampuan keuangan daerah,
ketersediaan sumber daya aparatur dan pengembangan pola kerjasama antar daerah
dan atau pihak ketiga. Kemudian organisasi perangkat daerah tersebut dibentuk dan
ditetapkan dengan peraturan daerah yang menetapkan pembentukan, kedudukan
tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi Pemerintahan Daerah. Pembentukan

Kondisi Pemerintahan Umum II-6


organisasi atau kelembagaan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Halmahera Timur merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan ketentuan Pasal 2
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Organisasi perangkat daerah Kabupaten Halmahera Timur dipimpin oleh seorang


Bupati dan dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Di dalam melaksanakan tugas
penyelenggaraan pemerintahannya untuk mewujudkan visi dan misi sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021-2025,
Bupati dan Wakil Bupati dibantu oleh organisasi perangkat daerah. Berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 3 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, terdiri dari: Inspektorat, 20 Dinas, 4
Badan, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, UPTD RSUD, dan 10 Kecamatan.

Tabel 2. 8 Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
No Organisasi Perangkat Daerah
1 INSPEKTORAT
2 DINAS
1) Dinas Pendidikan
2) Dinas Kesehatan
3) Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman
4) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
5) Dinas Satuan Polisi dan Pamong Praja
6) Dinas Sosial
7) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak
9) Dinas Ketahanan Pangan
10) Dinas Pertanahan Dan Lingkungan Hidup
11) Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
12) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
13) Dinas Perhubungan
14) Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian Dan Statistik
15) Dinas Perinustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM
16) Dinas Penanaman Modal Dan PTSP
17) Dinas Pemuda Dan Olahraga
18) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
19) Dinas Kelauatan Perikanan
20) Dinas Pertanian
3 BADAN
1) Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D)
2) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
3) Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia
4) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
5) Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
4 SEKRETARIAT
1) SEKRETARIAT DPRD
2) SEKRETARIAT DAERAH
 Bagian Pemerintahan
 Bagian Hukum dan Organisasi
 Bagian Administrasi Pembangunan

Kondisi Pemerintahan Umum II-7


No Organisasi Perangkat Daerah
 Bagian Komunikasi dan Statistik
 Bagian Kesejahteraan
 Bagian Umum dan Protokoler
 Bagian Unit Layanan Barang dan Jasa
 Bagian Perekonomian dan SDA
 Bagian Kearsipan dan Perpustakaa
5 RSUD
6 KECAMATAN
1) Maba Selatan
2) Kota Maba
3) Wasile Selatan
4) Wasile
5) Wasile Timur
6) Wasile Tengah
7) Wasile Utara
8) Maba
9) Maba Tengah
10) Maba Utara

Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) di


samping bertugas secara teknis, juga Mengkoordinir dan mengintegrasikan usaha,
penyusunan rencana program kerja, sedangkan Inspektorat merupakan unsur
pengawas dengan tugas pokok melakukan pengawasan umum atas jalannya roda
pemerintahan daerah sesuai dengan rencana dan peraturan yang berlaku. Struktur
organisasi Sekertariat Daerah, Sekertariat DPRD, Badan, Inspektorat, Dinas dan
Kecamatan masing-masing ditetapkan tersindiri dari keputusan Bupati.

Dinas Kabupaten merupakan unsur pelaksana pemerintah kabupaten dipimpin oleh


seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Dimana dinas kabupaten mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan Desentralisasi dan Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Provinsi.
Kemudian dalam menyelenggarakan tugas, dinas kabupaten mempunyai fungsi
merumuskan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; pemberian perizinan
dan pelaksanaan pelayanan umum, pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi).

Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur mempunyai 10 Kecamatan yang dibentuk


berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 3 Tahun 2016,
yang terdiri dari :

 Maba Selatan
 Kota Maba
 Wasile Selatan
 Wasile

Kondisi Pemerintahan Umum II-8


 Wasile Timur
 Wasile Tengah
 Wasile Utara
 Maba
 Maba Tengah
 Maba Utara

2.5. PELAKSANAAN ASAS PEMERINTAHAN

Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah maka Pemerintah Kabupaten Halmahera


Timur dan seluruh Satuan Kerjanya berupaya menciptakan tata pemerintahan yang
baik dengan membuat komitmen bersama yang secara konkret diwujudkan melalui
penetapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Halamhera Timur Tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021–2025.

Pada saat ini, RPJMD memuat seluruh kebijakan, strategi dan program pembangunan
yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu untuk tahun 2021-2025
dengan memperhitungkan semua potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang
mungkin timbul serta akomodatif terhadap tuntutan masyarakat atas pelayanan yang
cepat, mudah, transparan, dan akuntabel dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.

A. VISI

Visi Pembangunan Daerah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah


(RPJMD) merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan pembangunan. Visi daerah ini disusun dengan memperhatikan
aspek substantif yang berpijak pada isu strategis, maupun aspek teknis serta harus
selaras dengan visi provinsi sebagai upaya mendukung pembangunan yang terarah.
Visi Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021-2025 :

“Halmahera Timur Maju dan Sejahtera”

Visi di atas merupakan lanjutan dan penegasan dari visi pembangunan sebagai
keberlanjutan dan apresiasi pada pembangunan yang telah dijalankan pada periode
sebelumnya yang didasarkan pada realitas dan telaah obyektif. Visi ini juga selaras
dengan visi Maluku Utara 2020-2024 yaitu Maluku Utara Sejahtera yang difokuskan
pada pembangunan sumber daya manusia, keseimbangan dan stabilitas
pembangunan, pembangunan infastruktur, kehidupan sosial yang beradab dan

Kondisi Pemerintahan Umum II-9


berbudaya, dan pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik. Melihat
pertimbangan tersebut, visi pembangunan lima tahun Kabupaten Halmahera Timur
mendatang selanjutnya dijabarkan dalam dua kata kunci, yaitu:

1. Maju
Maju mempunyai makna menjadikan Kabupaten Halmahera Timur sebagai daerah
yang maju dan meningkat dari kondisi masa lalu. Maju juga berarti pembangunan
daerah melalui pembangunan berkelanjutan dan pembangunan infrastruktur
yang merata serta terintegrasi.
2. Sejahtera
Sejahtera merupakan sebuah kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang
dapat memenuhi standar kehidupan yang layak sesuai harkat dan martabat
kemanusiaan. Sejahtera juga dimaknai sebagai sebuah derajat kehidupan sosial
ekonomi masyarakat Halmahera Timur yang semakin membaik ditandai dengan
terpenuhinya sandang, pangan dan papan masyarakat secara merata.

Rumusan visi di atas terbangun dalam satu kesatuan dan saling melengkapi. Secara
substantif, rangkaian visi tersebut bertujuan meningkatkan pemenuhan kebutuhan
akan pelayanan dasar, infrastruktur, peningkatan perekonomian masyarakat dan
daerah, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan kualitas tata
kelola pemerintahan serta mewujudkan harmoni sosial di tengah masyarakat
Halmahera Timur.

B. MISI

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan


untuk mewujudkan visi kabupaten Halmahera Timur 2021-2025, maka Misi
pembangunan yang akan dilaksanakan adalah:

1. Melanjutkan Pembangunan Sumber Daya Manusia, dengan tujuan


melanjutkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas yakni Sumber
Daya Manusia Halmahera Timur yang agamais, berbudaya, berkarakter, yang
dilakukan melalui pendidikan dan peningkatan keterampilan, baik yang
dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Agar tercipta tingkat pendidikan
dan penalaran masyarakat yang cerdas dan kompetitif yang sehat dan tangguh.
Oleh karena itu misi pertama ini merupakan salah satu pondasi utama dalam
mewujudkan keempat misi lainnya, sehingga masyarakat Halmahera Timur
mampu berdiri sejajar dengan masyarakat Indonesia di daerah lainnya.

Kondisi Pemerintahan Umum II-10


2. Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur, Misi ini merupakan penopang bagi
perwujudan keempat misi lainnya. Misi bertujuan meningkatkan ketersediaan
sarana dan prasarana untuk mendukung pertumbuhan wilayah, melalui konsep
pengembangan berbasis kawasan-kawasan strategis kabupaten. Peningkatan
penyediaan infrastruktur wilayah yang dilakukan, masih diprioritaskan pada
pembangunan dan perbaikan prasarana transportasi jalan di seluruh wilayah
Kabupaten Halmahera Timur, untuk mendukung pengembangan sektor pertanian,
perikanan, pariwisata, permukiman guna mendukung percepatan pembangunan
ekonomi daerah.
3. Melanjutkan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan dan Mendorong Investasi,
Misi ini merupakan kerangka acuan untuk memanifestasikan keempat misi lainnya,
yakni untuk peningkatan produksi hasil sektor-sektor pertanian, perkebunan serta
perikanan dan kelautan, yang dilakukan melalui konsep pengembangan ekonomi
terpadu dan terintegrasi berbasis potensi lokal, serta mendorong peran sektor
pariwisata, koperasi, UMKM, industri, perdagangan serta membuka peluang
investasi melalui pengembangan pusat-pusat ekonomi baru yang produktif,
berbasis partisipasi masyarakat.
4. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelolah Pemerintahan, Rancangan keberhasilan
seluruh misi pembangunan sangat ditentukan oleh misi ini, dengan melaksanakan
amanat otonomi daerah dalam mewujudkan reformasi birokrasi. Penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah yang difokuskan pada penataan sistem,
aparatur, dan pranata kelembagaan dengan berorientasi pada profesionalisme
aparatur dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tuntutan
paradigma pembangunan.
5. Mewujudkan Stabilitas Politik Keamanan Hukum dan Sosial, misi ini
merupakan payung pelaksanaan keempat misi lainnya. meningkatkan
pemahaman dibidang hukum kepada masyarakat guna menjamin terciptanya
ketertiban, keamanan, dan stabilitas politik dengan melalui peningkatkan nilai-
nilai kebersamaan, saling menghormati dan menghargai melalui pengembangan
peran aktif seluruh komponen masyarakat dengan pendekatan agaman, adat dan
budaya serta lembaga-lembaga kemasyarakatan.

2.6. PERATURAN DAERAH (PERDA) DAN PERIZINAN


A. PERATURAN DAERAH (PERDA)

Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan


pembangunan berbagai sektor di Kabupaten Halmahera Timur sesuai dengan RPJMD

Kondisi Pemerintahan Umum II-11


Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021-2025, maka Pemerintah Kabupaten
Halmahera Timur bersama DPRD Kabupaten Halmahera Timur telah menetapkan
beberapa Peraturan Daerah (Perda) sebagai pedoman dalam pelaksanaannya.
Adapun Peraturan Daerah tersebut terdiri dari :

1. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 3 Tahun 2008 Tentang


Pengawasan Dan Pengendalian Minuman Beralkohol;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 5 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Halmahera Timur Tahun
2005-2025
3. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 10 Tahun 2011 Tentang
Pencabutan Atas Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur
Dibidang Retribusi Daerah;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 11 Tahun 2011 Tentang
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 13 Tahun 2011 Tentang
Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 14 Tahun 2011 Tentang
Retribusi Penggantian Biaya Cetak;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 15 Tahun 2011 Tentang
Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 16 Tahun 2011 Tentang
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 17 Tahun 2011 Tentang
Retribusi Pelayanan Pasar;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 26 Tahun 2011 Tentang
Tata Cara Ganti Kerugian Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 27 Tahun 2011 Tentang
Lembaga Kemasyarakatan Desa;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 28 Tahun 2011 Tentang
Penyertaan Modal Daerah Pada Pihak Ketiga;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 29 Tahun 2011 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan
Kehutanan Kabupaten Halmahera Timur;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 30 Tahun 2011 Tentang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

Kondisi Pemerintahan Umum II-12


15. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 31 Tahun 2011 Tentang
Pajak Penerangan Jalan;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 32 Tahun 2011 Tentang
Pajak Reklame;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 19 Tahun 2011 Tentang
Pajak Mineral Bukan Logam Dan Batuan;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 20 Tahun 2011 Tentang
Pajak Hotel;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 21 Tahun 2011 Tentang
Pajak Air Tanah ;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 22 Tahun 2011 Tentang
Pajak Hiburan;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 23 Tahun 2011 Tentang
Pajak Parkir;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 24 Tahun 2011 Tentang
Pajak Restoran;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 25 Tahun 2011 Tentang
Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Pembentukan Desa;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 6 Tahun 2012 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2010-2029;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 2 Tahun 2013 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Desa
27. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 3 Tahun 2013 Tentang
Pedoman Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
28. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 4 Tahun 2013 Tentang
Badan Usaha Milik Desa
29. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 5 Tahun 2013 Tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Barang Milik Daerah .
30. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Retribusi Izin Gangguan
31. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Retribusi Izin Perikanan
32. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 7 Tahun 2014 Tentang
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

Kondisi Pemerintahan Umum II-13


33. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
Pencabutan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Retribusi Pelayanan Ketenagakerjaan
34. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Pencabutan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 18 Tahun
2011 Tentang Retribusi Pengganti Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk Dan Akta
Catatan Sipil Di Bidang Retribusi Daerah
35. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Retribusi Izin Gangguan
36. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Retribusi Izin Usaha Perikanan
37. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 7 Tahun 2014 Tentang
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
38. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 3 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Halmahera Timur
39. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 7 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Penyusunan Produk Hukum Daerah
40. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Pemilihan, Pelantikan Dan Pemberhentian Kepala Desa Di Kabupaten Halmahera
Timur
41. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 9 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan Keuangan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Timur
42. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 10 Tahun 2016 Tentang
Perlindungan Dan Pelayanan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak
43. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 1 Tahun 2020 Tentang
Kawasan Tanpa Rokok
44. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 2 Tahun 2020 Tentang
Retribusi Tempat Khusus Parkir
45. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 3 Tahun 2020 Tentang
Penyelenggaraan Angkutan Kendaraan Becak Bermotor
46. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 4 Tahun 2020 Tentang
Penyelenggaraan Bengkel Umum Kendaraan Bermotor.
47. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 4 Tahun 2021 Tentang
Rencana Pembangunan jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2021-2025

Kondisi Pemerintahan Umum II-14


B. Perizinan

Kabupaten Halmahera Timur melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Halmahera Timur bertekad memberikan yang
terbaik bagi masyarakat Kabupaten Halmahera Timur.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan perizinan kepada masyarakat, Pemerintah


Kabupaten Halmahera Timur telah melakukan berbagai kebijakan, diantaranya :

1. Optimalisasi pelayanan terpadu satu pintu


2. Menerapkan Perizinan online atau Online Sistem Submit (OSS)
3. Menerapkan sistem perizinan secara online dan Tracking System (SPOTS)
4. Melaksanakan pelayanan yang cepat, mudah dan praktis sesuai SOP Perizinan
yang telah ditetapkan.

Kondisi Pemerintahan Umum II-15


3.1. DEMOGRAFI

Kondisi demografis Halmahera Timur juga memegang peranan yang krusial untuk
dapat merancang agenda pembangunan. Tiga aspek yang akan dibahas dalam
lingkup demografi ini meliputi jumlah penduduk, struktur penduduk, dan distribusi
penduduk. Penduduk Kabupaten Halmahera Timur berdasarkan Data Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2021 sebanyak 96.195 jiwa. Lima tahun
sebelumnya 2017 jumlah penduduk Kabupaten Halmahera Timur tercatat sebanyak
93.848 jiwa, meningkat di tahun 2018 menjadi 94.937 jiwa. Penigkatan jumlah
penduduk terus terjadi setiap tahunnya hingga tahun 2019 jumlah penduduk
Kabupaten Halmahera Timur tercatat sebanyak 95.560 jiwa. Bila dilihat perkembangan
jumlah penduduk menurut kecamatan, Kecamatan Wasile Selatan merupakan
Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, pada tahun 2021 tercatat sebanyan
14.092 jiwa, dimana lima tahun sebelumnya tercatat sebanyan 13.335 jiwa. Adapun
data jumlah penduduk dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Perkembangan Jumlah Penduduk di Kabupaten Halmahera Timur


Menurut Kecamatan Tahun 2016-2021
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan
2017 2018 2019 2020 2021
1 Kota Maba 11.290 11.165 10.973 10.918 9.820
2 Maba 13.000 13.037 12.869 12.964 13.139
3 Maba Selatan 8.200 8.331 8.393 8.366 8.529
4 Maba Tengah 6.633 6.704 6.717 6.777 6.920
5 Maba Utara 9.672 9.637 9.778 9.714 9.148
6 Wasile 10.018 10.284 10.467 10.559 10.860
7 Wasile Selatan 13.335 13.463 13.626 13.655 14.092
8 Wasile Timur 11.419 11.524 11.663 11.686 11.928
9 Wasile Tengah 5.562 5.839 5.971 6.005 6.234
10 Wasile Utara 4.719 4.953 5.103 5.108 5.525
Jumlah 93.848 94.937 95.560 95.752 96.195
Sumber : Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kaabupaten Halmahera Timur, 2022

Selanjutnya, jika dibandingkan dengan luas wiayah, maka tingkat kepadatan


penduduk di tahun 2017 mencapai 17 jiwa/km2 dan di tahun 2021 mencapai 18
jiwa/km2. Terdapat 4 (empat) kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk
lebih tinggi dari kepadatan penduduk Kabupten Halmahera Timur di tahun 2021 yaitu
Kecamatan Maba, Kecamatan Maba Selatan, Kecamatan Wasile dan Kecamatan Wasile
Timur. Dengan demikian, maka distribusi penduduk di Kabupaten Halmahera Timur
tidak merata, penyebaran yang paling merosot terdapat di Kecamatan Wasile. Untuk
lebih jelasnya mengenai Kepadatan dan penyebaran penduduk dapat dilihat
sebagaimana pada Tabel berikut.

Kondisi Sosial Budaya III-1


Tabel 3. 2 Jumlah dan kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2017-2021
Kepadatan Penduduk
Jumlah PenduduK (Jiwa) Luas Wilayah
No Kecamatan (Jiwa/Km2)
(Km2)
2017 2021 2017 2021
1 Kota Maba 11.290 9.820 1.003,08 11 10
2 Maba 13.000 13.139 431,79 30 30
3 Maba Selatan 8.200 8.529 504,27 16 17
4 Maba Tengah 6.633 6.920 651,45 10 11
5 Maba Utara 9.672 9.148 1.117,20 9 8
6 Wasile 10.018 10.860 253,56 40 43
7 Wasile Selatan 13.335 14.092 1.003,69 13 14
8 Wasile Timur 11.419 11.928 490,91 23 24
9 Wasile Tengah 5.562 6.234 430,91 13 14
10 Wasile Utara 4.719 5.525 599,50 8 9
Jumlah 93.848 96.195 6.486,36 17 18
Sumber : Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kaabupaten Halmahera Timur, 2022, diolah

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Halmahera Timur setiap tahunnya menunjukkan


peningkatan yang perlu mendapatkan perhatian. Pertumbuhan penduduk adalah
pertumbuhan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu
dibandingkan waktu sebelumnya. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan
yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara
terus-menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas),
tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian (mortalitas) yang
terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga
akan memengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah.
Dalam kurun waktu 2017-2021, rata-rata laju perumbuhan penduduk Kabupaten
Halmahera Timur sebesar 0,89%, Kecamatan dengan laju pertumbuhan tertinggi
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir yaitu kecamatan Wasile Utara dengan
angka pertumbuhan sebesar 4,02% dan terendah di Kecamatan Kota Maba sebesar
-3,43%, kondisi ini karena sebagian penduduk Kota Maba yang berkeja di sektor
pertambangan, memilih berpindah ke Kabupaten Halmahera Tegah dengan adanya
lapangan kerja baru pada Kawasan Industri Weda. Untuk lebih jelasnya dapat disajikan
sebagaimana gambar berikut.
Gambar 3. 1 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Halmahera Timur
menurut Kecamatan Tahun 2017-2021

Laju Pertumbuhan Penduduk


6,00%

4,00% 4,02%
2,89%
2,00% 2,04%
1,06% 1,39% 1,10%
0,99%
0,00% 0,27%
Kota Maba Maba Maba Maba Maba Wasile Wasile Wasile Wasile Wasile
-2,00% Selatan Tengah Utara-1,38% Selatan Timur Tengah Utara

-3,43%
-4,00%

Sumber : diolah dari data, Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Kondisi Sosial Budaya III-2


Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan umur dapat menunjukkan beberapa
hal, seperti jumlah tenaga kerja produktif dan non produktif, pertambahan penduduk,
dan angka ketergantungan. Hal-hal tersebut harus diperhitungkan untuk
mempersiapkan dan menetapkan beberapa kebijakan suatu daerah. Komposisi
penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Halmahera Timur menunjukkan bahwa
jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada jenis kelamin
perempuan. Rasio jenis kelamin (Sex ratio) di Kabupaten Halmahera Timur pada tahun
pada tahun 2017 sebesar 108 dan di tahun 2021 sebesar 107 atau mengalami
penurunan, atinya, bahwa dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat ±108
penduduk laki-laki di tahun 2018 dan 100 penduduk perempuan terdapat ±107. Rasio
ini mengisyaratkan tidak terjadi perubahan komposisi sex ratio laki-laki terhadap
perempuan secara signifikan sejak tahun 2017 hingga 2021. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. 3 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan


di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
Jenis Kelamin (Jiwa)
No Kecamatan Jumlah (Jiwa) Sex Rasio
Laki-Laki Perempuan
1 Kota Maba 5.043 4.777 9.820 106
2 Maba 6.862 6.277 13.139 109
3 Maba Selatan 4.342 4.187 8.529 104
4 Maba Tengah 3.589 3.331 6.920 108
5 Maba Utara 4.811 4.337 9.148 111
6 Wasile 5.559 5.301 10.860 105
7 Wasile Selatan 7.368 6.724 14.092 110
8 Wasile Timur 6.100 5.828 11.928 105
9 Wasile Tengah 3.146 3.088 6.234 102
10 Wasile Utara 2.874 2.651 5.525 108
Jumlah 49.694 46.501 96.195 107
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Halmahera Timur Tahun 2021, Diolah

Selanjutnya untuk komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat


berdasarkan data statistik Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021, proporsi terbesar
penduduk di Halmahera Timur masih didominasi oleh kelompok umur 0–4 tahun
sebanyak 12.129 jiwa dan proporsi ini cenderung semakin menurun pada kelompok
yang lebih tua. Dari komposisi tersebut, penduduk laki-laki masih lebih banyak
dibandingkan penduduk perempuan. Komposisi ini memiliki kecenderungan yang
sama di tahun 2021. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 3. 4 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur


di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
Jenis Kelamin (Jiwa)
No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 0–4 6.195 6.086 12.129
2 `4-9 5.521 5.460 10.981
3 `10-14 4.939 4.815 9.600

Kondisi Sosial Budaya III-3


Jenis Kelamin (Jiwa)
No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah
Laki-Laki Perempuan
4 15 – 19 4.281 4.177 8.195
5 20 – 24 4.021 3.915 7.778
6 25 – 29 4.648 4.523 9.012
7 30 – 34 4.633 4.229 8.902
8 35 – 39 3.981 3.628 7.452
9 40 – 44 3.254 2.720 5.874
10 45 – 49 2.431 2.103 4.447
11 50 – 54 1.859 1.619 3.478
12 55 – 59 1.531 1.235 2.766
13 60 – 64 1.053 865 1.918
14 65 – 69 655 516 1.171
15 70 – 74 336 296 632
16 75+ 356 314 670
Total 49.694 46.501 96.195
Sumber : diolah dari data, Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Gambar 3.2 Piramida Penduduk Kabupaten Halamhera Timur Tahun 2020


Laki-Laki Perempuan

75+
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
`10-14
`4-9
0-4

-8.000 -6.000 -4.000 -2.000 0 2.000 4.000 6.000

Sumber : diolah dari data, Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Sedangkan untuk Peristiwa perkawinan di Kabupaten Halmahera Timur menunjukan


angka fluktuatif dari tahun 2017-2021, pada tahun 2017 jumlah peristiwa perkawinan
di Kabupaten Halmahera Timur mencapai 335 peristiwa dan angka tertinggi di
Kecamatan Wasile yaitu 74 peristiwa perkawinan. Sedangkan pada tahun 2021 jumlah
peristiwa perkawinan di Kabupaten Halmahera Timur mencapai 345 peristiwa dan
angka tertinggi di Kecamatan Wasile yaitu 73 peristiwa perkawinan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat sebagaimana pada tabel berikut.

Kondisi Sosial Budaya III-4


Tabel 3. 5 Data Jumlah Peristiwa Perkawinan Berdasarkan Kecamatan
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021
Jumlah Perkawinan
No Kecamatan
2017 2018 2019 2020 2021

1 Kota Maba 44 55 88 45 28

2 Maba 73 68 81 38 53

3 Maba Tengah 0 0 0 0 27

4 Maba Selatan 62 100 102 66 49

5 Maba Utara 0 0 0 0 11

6 Wasile 74 50 64 70 73

7 Wasile Timur 65 71 69 67 57

8 Wasile Tengah 0 0 0 0 14

9 Wasile Selatan 17 16 22 22 33

10 Wasile Utara 0 0 0 0 0

Jumlah 335 360 426 308 345


Sumber : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Halmahera Timur, 2022

3.2. TENAGA KERJA

Pada tahun 2021 jumlah Angkatan Kerja berdasarkan jenis kelamin yang masuk
katergori bekerja di Kabupaten Halmahera Timur sebanyak 42.783 tenaga kerja.
Sedangkan Angkatan kerja yang masih belum bekerja atau mengangur berasarkan
jenis kelamin yaitu sebanyak kurang lebih 3.111. Adapun data terkait ketenagakerjaan
di Kabupaten Halmahera Timur, sebagaimana terlihat pada uraian tabel dibawah ini :

Tabel 3. 6 Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
Jenis Kelamin
Kegiatan Utama Jumlah
Laki-Laki Perempuan

I Angkatan Kerja

1. Bekerja 29.667 13.116 42.783

2. Pengganguran Terbuka 2.223 888 3.111

II Bukan Angkatan Kerja 5.692 19.241 24.933

1. Sekolah - - -

2. Mengurus Rumah Tangga - - -

3. Lainnya - - -

Jumlah 37.582 33.245 70.827


Sumber : BPS Halmahera Timur, 2022

Kondisi Sosial Budaya III-5


Persentase Angkatan kerja yang bekerja berdasarkan Pendidikan tertinggi yang
ditamatkan di Kabupaten Halamahera Timur pada tahun 2021, mencapai kurang lebih
93,22%. Adapun seperti yang terlihat pada uraian data dibawah ini :

Tabel 3. 7 Persentase Bekerja Terhadap Angkatan Kerja Menurut Pendididkan Tertingi Yang
Ditamatkan Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
Pendidikan Angkatan Kerja Persentase
Tertinggi yang Jumlah Angkatan Bekerja terhadap
Ditamatkan Bekerja Penganguran Angkatan Kerja
Kerja
0 16.052 523 16.575 96,84%
1 9.215 393 9.608 95,91%
2 11.153 1.689 12.842 86,85%
3 6.363 506 6.869 92,63%
Jumlah 42.783 3.111 6.869 93,22%
Sumber : BPS Halmahera Timur, 2022

3.3. PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Sebagaimana Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, “pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan tentunya tidak hanya dilakukan


melalui penyediaan sarana dan prasarana fisik semata, namun juga harus ditunjang
dengan kemauan dan kesadaran penduduk Kabupaten Halmahera Timur dalam
meningkatkan kapasitas sumber dayanya sebagai manusia. Angka Partisipasi Kasar
(APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan salah satu ukuran untuk
menggambarkan seberapa besar partisipasi penduduk memanfaatkan fasilitas
pendidikan yang telah tersedia pada masing-masing jenjang pendidikan (PAUD,
SD/MI, dan SMP/MTs). Untuk lebih jelasnya mengenai Angka Partisipasi Kasar (APK)
Kabupaten Halmahera Timur Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2017–2021 dapat
dilihat sebagaimana tabel sebagai berikut.

Kondisi Sosial Budaya III-6


Tabel 3. 8 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Halmahera Timur Menurut Jenjang
Pendidikan Tahun 2017–2021
Tahun
No Jenjang Pendidikan
2017 2018 2019 2020 2021
PAUD
1 Jumlah siswa pada jenjang PAUD 2210 2389 3737 3539 2307
2 Jumlah Anak 4-6 Tahun 2597 2748 4223 3009 2433
Persentase Pendidikan
3 85,10 86,94 88,49 117,61 94,82
Usia Dini TK/PAUD (1:2 x 100)
SD/MI
1 Jumlah siswa pada jenjang SD/Sederajat 11543 11349 11021 10752 10324
2 Jumlah Penduduk kelompok usia 7-12 tahun 11693 11448 11101 10816 10376
Angka partisipasi kasar
3 98,72 99,14 99,28 99,41 99,50
SD/Sederajat (1:2x100)
SMP/MTs
1 Jumlah siswa pada jenjang SMP/Sederajat 4256 4294 4284 4258 4281
2 Jumlah Penduduk kelompok usia 13-15 tahun 4453 4451 4386 4336 4338
Angka partisipasi kasar
3 95,58 96,47 97,67 98,20 98,69
SMP/Sederajat (1:2x100)
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan
dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APM
menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan
tertentu. Dibandingkan APK, APM merupakan indikator daya serap yang lebih baik
karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang
pendidikan yang sesuai dengan standar tersebut. Nilai APM berkisar antara 0-100.
APM menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat
memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. Bila seluruh
anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu, maka APM akan mencapai 100
persen. Secara umum, APM akan selalu lebih rendah dari APK, dikarenakan APK
memperhitungkan jumlah penduduk di luar usia sekolah pada jenjang pendidikan
yang bersangkutan. Adapun data APM di Halmahera Timur, sebagaimana yang lihat
pada uraian tabel dibawah ini.

Tabel 3. 9 Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Halmahera Timur


Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2020-2021
Angka Partisipasi Murni (APM)
Jenjang Pendidikan
2020 2021
SD/MI/Sederajat 97,93 97,92
SMP/MTs/Sederajat 81,09 80,99
SMA/SMK/MA/Sederajat 58,76 59,82
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Angka Kelulusan (AL) merupakan persentase jumlah lulusan pada jenjang pendidikan
tertentu terhadap jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tersebut

Kondisi Sosial Budaya III-7


pada tahun sebelumnya. Kelulusan sebenarnya terkait erat dengan mutu
pembelajaran, karena seorang siswa dapat lulus jika daya serap mereka cukup bagus,
sehingga lulus ujian akhir yang diikuti. Oleh karena itu upaya meningkatkan angka
kelulusan akan paralel dengan peningkatan mutu pembelajaran. Angka Kelulusan
merupakan indikator yang menggambarkan keberhasilan pengelolan pendidikan di
suatu wilayah. Jika Angka Kelulusan semakin tinggi atau dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, maka dapat dikatakan semakin berhasil pula sistem
pengelolaan pendidikannya. Uraian table dibawah ini memperlihtakan data terkait
angka kelulusan di Halmahera Timur dari tahun 2017-2021 dari berbagai jenjang
tingkat Pendidikan.

Tabel 3. 10 Angka Lulus Sekolah (ALS) Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017–2021
Tahun
No Jenjang Pendidikan
2017 2018 2019 2020 2021
SD/MI
Jumlah siswa pada jenjang
1 11543 11349 11021 10752 10324
SD/sederajat
Jumlah siswa tingkat tertinggi
2 1789 1819 1778 1909 1794
jenjang SD/sederajat
Angka kelulusan SD/sederajat
3 645,22 623,91 619,85 563,23 575,47
(1:2x100)
SMP/MTs
Jumlah siswa pada jenjang
1 4256 4294 4284 4258 4281
SMP/sederajat
Jumlah siswa tingkat tertinggi
2 1306 1294 1444 1406 1362
jenjang SMP/sederajat
Angka kelulusan SMP/sederajat
3 325,88 331,84 296,68 302,84 314,32
(1:2x100)
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Angka Putus Sekolah (APts) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah murid
putus sekolah pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SMP sebagainya) dengan jumlah
murid pada jenjang pendidikan tertentu dan dinyatakan dalam persentase. Semakin
tinggi AptS berarti semakin banyak siswa yang putus sekolah di suatu jenjang
pendidikan pada suatu wilayah. Perkembangan angka putus sekolah menurut jenjang
pendidikan di Kabupaten Halmahera Timur tahun 2017-2021 dapat dilihat pada table
berikut :

Tabel 3. 11 Persentase Angka Putus Sekolah (APtS) Kabupaten Halmahera Timur


Tahun 2017–2021
Persentase Angka Putus Sekolah (APS)
Jenjang Pendidikan
2017 2018 2019 2020 2021
SD/Sederajat 168 75 70 52 46
SMP/Sederajat 144 93 82 61 44
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Kondisi Sosial Budaya III-8


Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan ukuran daya serap lembaga pendidikan
terhadap penduduk usia sekolah. APS merupakan indikator dasar yang digunakan
untuk melihat akses penduduk pada fasilitas pendidikan khususnya bagi penduduk
usia sekolah. Semakin tinggi Angka Partisipasi Sekolah maka semakin besar jumlah
penduduk yang berkesempatan mengenyam pendidikan pada suatu wilayah. APS
didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah murid kelompok usia sekolah
tertentu yang bersekolah pada berbagai jenjang pendidikan dengan penduduk
kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Indikator ini
digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang telah bersekolah di
semua jenjang pendidikan. Semakin tinggi APS berarti makin banyak anak usia
sekolah yang bersekolah di suatu daerah. Nilai ideal APS adalah 100 persen dan tidak
akan terjadi lebih besar dari 100 persen, karena murid usia sekolah dihitung dari murid
yang ada di semua jenjang pendidikan pada suatu daerah. Angka Partisipasi Sekolah
penduduk usia 7-12 tahun (usia jenjang pendidikan SD/sederajat) di Kabupaten
Halmahera Timur meskipun belum mencapai 100 persen, terus mengalami
peningkatan dalam lima tahun terakhir. Selanjutnya Angka Partisipasi Sekolah
penduduk usia 13-15 tahun (usia jenjang pendidikan SD/sederajat) di Kabupaten
Halmahera Timur meskipun belum mencapai 100 persen, terus mengalami
peningkatan dalam lima tahun terakhir. Selengkapnya disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3. 12 Angka Partisipasi Sekolah (APrS) Kabupaten Halmahera Timur


Tahun 2017–2021
Tahun
No Jenjang Pendidikan
2017 2018 2019 2020 2021
SD/MI
1 Jumlah Siswa Usia 7-12 Tahun 10250 10248 10041 9441 9199
Jumlah Penduduk
2 11693 11448 11101 10816 10361
Kelompok Usia 7-12 Tahun
Angka Partisipasi Sekolah
3 87,66 89,52 90,45 87,29 88,78
SD/MI (1:2x100)
SMP/MTs
1 Jumlah Siswa Usia 13-15 Tahun 4256 4294 4284 4258 3210
Jumlah Penduduk
2 4453 4451 4386 4336 3317
Kelompok Usia 13-15 Tahun
Angka Partisipasi Sekolah
3 95,58 96,47 97,67 98,20 96,77
SD/MI (1:2x100)
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah menunjukkan jumlah sekolah yang


tersedia pada jenjang tertentu per 10.000 penduduk usia sekolah pada jenjang
tersebut. Rasio ini mengindikasikan sejauhmana ketersediaan sekolah mampu
menampung seluruh penduduk usia sekolah di suatu wilayah. Berdasarkan definisi
tersebut, rasio ketersediaan sekolah per 10.000 penduduk usia sekolah, baik pada
jenjang pendidikan dasar (SD/MI/SMP/MTs) dan jenjang pendidikan menengah

Kondisi Sosial Budaya III-9


(SMA/MA/SMK) memperlihatkan peningkatan yang cukup konsisten. Adapun jumlah
ketersedian sekolah di Kabupaten Halmahera Timur, sebagaimana terlihat pada table
dibawah ini.

Tabel 3. 13 Jumlah Sekolah di Kabupaten Halmahera Timur


Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2022
Jenjang Pendidikan
No Kecamatan
SD/MI SLTP/MTs SMU/ MA SMK
1 Maba Selatan 9 5 2 1
2 Kota Maba 6 4 2 1
3 Wasile Selatan 20 10 3 2
4 Wasile 7 3 2 1
5 Wasile Timur 8 4 3 1
6 Wasile Tengah 7 3 1 -
7 Wasile Utara 5 2 - -
8 Maba 6 5 1 1
9 Maba Tengah 10 4 2 -
10 Maba Utara 9 7 3 -
Jumlah 87 47 19 7
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Jumlah siswa di Kabupaten Halmahera Timur, menurut jenjang Pendidikan untuk


Taman Kanak-kanak berjumlah sebanyak 2,509 orang siswa, Sekolah Dasar berjumlah
kurang lebih 11,848 orang sedangkan untuk SLTP/MTs berjumlah kurang lebih 6,177
orang siswa. Adapun data jumlah siswa menurut jenjang Pendidikan sebagaimana
terlihat pada uraian table dibawah ini.

Tabel 3. 14 Jumlah Siswa di Kabupaten Halmahera Timur


Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2022
Jenjang Pendidikan
No Kecamatan
TK/RA SD/MI SLTP/MTs
1 Maba Selatan 216 995 472
2 Kota Maba 313 1.292 548
3 Wasile Selatan 398 2.174 815
4 Wasile 339 947 840
5 Wasile Timur 381 1.659 631
6 Wasile Tengah 189 773 362
7 Wasile Utara 124 790 203
8 Maba 172 1.402 763
9 Maba Tengah 182 719 333
10 Maba Utara 195 1.097 604
Jumlah 2.509 11.848 6.177
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Jumlah Guru di Kabupaten Halmahera Timur, menurut jenjang Pendidikan untuk


Taman Kanak-kanak berjumlah sebanyak 308 orang guru, Sekolah Dasar berjumlah
kurang lebih 1011 orang sedangkan untuk SLTP/MTs berjumlah kurang lebih 770
orang guru. Adapun data jumlah guru menurut jenjang Pendidikan sebagaimana
terlihat pada uraian table dibawah ini.

Kondisi Sosial Budaya III-10


Tabel 3. 15 Jumlah Guru di Kabupaten Halmahera Timur
Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2022
Jenjang Pendidikan
No Kecamatan
TK/RA SD/MI SLTP/MTs
1 Maba Selatan 29 107 84
2 Kota Maba 26 102 91
3 Wasile Selatan 56 143 126
4 Wasile 37 145 140
5 Wasile Timur 38 107 74
6 Wasile Tengah 40 68 35
7 Wasile Utara 24 65 30
8 Maba 15 85 73
9 Maba Tengah 20 84 40
10 Maba Utara 23 105 77
Jumlah 308 1.011 770
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Timur, 2022

3.4. KESEHATAN

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa
Kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan
aktivitasnya sehari-hari. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
memberikan batasan, bahwa Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Untuk jabarkan makna Kesehatan yang terurai diatas, maka Pemerintah Kabupaten
Halmahera Timur telah membangunan sejumlah saran dan prasaran Kesehatan guna
mempermudah masyarakatnya dalam aspek pelayanan Kesehatan itu sendiri. Adapun
jumlah saran dan prasaran Kesehatan yang telah terbangun di Halmahera Timur
sebagaimana terlihat pada data dibawah ini.

Tabel 3. 16 Jumlah Capaian Sarana dan Prasarana Kesehatan


Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021–2022
Capaian
NO Uraian Satuan
2021 2022
Jumlah sarana kesehatan
- Rumah Sakit Unit 1 1
- Puskesmas Unit 16 16
- Pustu Unit 20 20
- Posyandu Unit 121 121
1 - Klinik / Praktek Unit 3 3
Jumlah Penduduk Jiwa 91.707 92.954
Rasio Rumah Sakit per Satuan
Rasio 0,10 0.10
Penduduk
Rasio Puskesmas per Satuan
Rasio 0,0017 0,0017
Penduduk
Jumlah Tenaga Medis
2 - Dokter Spesialis Jiwa 2 2
- Dokter Umum Jiwa 19 19

Kondisi Sosial Budaya III-11


Capaian
NO Uraian Satuan
2021 2022
- Dokter Gigi Jiwa 7 7
- Bidan Jiwa 247 247
- Perawat Jiwa 223 223
- Apoteker Jiwa 16 16
Jumlah Penduduk Jiwa 91.707 92.954
Rasio Dokter Spesialis per
Rasio 0,00021 0,00021
Satuan Penduduk
Rasio Dokter Umum per Satuan
Rasio 0,00020 0,00020
Penduduk
Rasio Perawat per Satuan
Rasio 0,0024 0,0023
Penduduk
Angka Kematian Bayi (AKB)
per 1.000 Lahir
3 Dilaporkan per 1.000 34 6
Hidup
Kelahiran Hidup
Angka Kematian Balita
per 1.000 Lahir
4 (AKBA) Dilaporkan per 4 1
Hidup
1.000 Kelahiran Hidup
Angka Kematian Ibu (AKI)
per 100.000
5 Dilaporkan per 100.000 6 0
Lahir Hidup
Kelahiran Hidup
6 Jumlah Balita Gizi Buruk Jiwa 17 5
Jumlah Penderita
7 - Demam Berdarah Jiwa 43 13
- Malaria Jiwa 1 0
Jumlah Penerimaan JAMKESDA Jiwa 0 0
8
/ JAMKESMAS
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Timur, 2022

3.5. KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

Untuk mengurus dan mengelola kegiatan atau event-event kepemudaan dalam


bentuk pertandingan, perlombaan dan acara kepemudaan lainnya yang diadakan oleh
organisasi pemuda, Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur telah menyediakan
gelanggang/balai remaja. Di samping itu, dalam rangka pembinaan olahraga,
Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur juga membangun fasilitas sarana olahraga
berupa lapangan, Adapun data terkait jumlah saran Kepemudaan dan Olahrraga
Kabupaten Halmahera Timur, sebagaiamana terlihat data tabel dibawah ini sebagai
berikut:

Tabel 3. 17 Jumlah Sarana Kepemudaan dan Olahraga


Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
No Uraian Satuan Jumlah
1 Gelangan Olahraga Buah 1
2 Jumlah Penduduk Jiwa 95.752
Gelangan Olahraga
3 % 0,010
dan Jumlah Penduduk
Jumlah Lapangan Olahraga Lapangan 12
- Lapangan Sepakbola Lapangan 3
4
- Lapangan Basket Lapangan 1
- Lapangan Volley Lapangan 3

Kondisi Sosial Budaya III-12


No Uraian Satuan Jumlah
-Lapangan Bulu Tangkis Lapangan 3
-Kolam Renang Lapangan 0
-Lapangan Takraw Lapangan 0
-Lapangan Tenis Lapangan 2
-Arena BMX Venue 0
-Gedung Sport Hall Gedung 0
-Rubber Track Atletic 1
-Arena Sepatu Roda Venue 0
Rasio Jumlah Lapangan % 0,012
5
Olahraga dan Jumlah Penduduk
Sumber : Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Halmahera Timur, 2022

3.6. AGAMA

Kabupaten Halmahera Timur hingga tahun 2021 didominasi oleh penduduk


beragama Islam sebanyak 62.954 jiwa atau 65,75 persen, kemudian Kristen Protestan
sebanyak 32.393 jiwa atau 33,83%, Kristen Katolik sebanyak 373 jiwa atau 0,39%.
Untuk penduduk yang beragama Hindu sebanyak 28 jiwa atau 0,03% dan Budha
sebanyak 4 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. 18 Komposisi Penduduk Menurut Agama dan Kecamatan


di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
Jumlah Penduduk Menurut Agama I(Jiwa)
No Kecamatan
Islam Protenstan Katholik Hindu Budha
1 Kota Maba 9.838 1.064 16 - -
2 Maba 6.314 6.477 165 8 -
3 Maba Selatan 8.522 2 - - -
4 Maba Tengah 4.834 1.936 7 - -
5 Maba Utara 4.825 4.773 102 13 1
6 Wasile 9.743 814 2 - -
7 Wasile Selatan 5.947 7.651 52 5 -
8 Wasile Timur 10.207 1.586 23 2 3
9 Wasile Tengah 2.143 3.856 6 - -
10 Wasile Utara 874 4.384 - - -
Jumlah 63.247 32.543 373 28 4
Sumber : diolah dari data, Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Saran Peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk mengisi kebutuhan rohani


yang perlu disediakan di lingkungan pemukiman yang direncanakan selain sesuai
dengan peraturan yang ditetapkan, juga sesuai dengan keputusan masyarakat yang
berdomisili ditempat tersebut. Oleh karena berbagai macam agama dan kepercayaan
yang dianut oleh masyarakat yang ada di Kabupaten ini. Sarana peribadatan yang
terbangun di Kabupaten Halmahera Timur sesuai dengan agama yang dianut oleh
masyarakanya yaitu terdiri dari Mesjid, Mushollah dan Gereja. Adapun jumlah saran
ibadah yang terbangun di Kabupaten ini sebanyak 269 unit sarana peribadatan.
Adapun datanya seperti yang terlihat dibawah ini.

Kondisi Sosial Budaya III-13


Tabel 3. 19 Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Halmahera Timur
Menurut Kecamatan Tahun 2022
Sarana Peribadatan
No Kecamatan Jumlah
Mesjid Mushollah Gereja
1 Kota Maba 10 6 2 2
2 Maba 25 8 1 16
3 Maba Selatan 17 12 5 -
4 Maba Tengah 26 11 4 11
5 Maba Utara 23 11 1 11
6 Wasile 51 10 35 6
7 Wasile Selatan 45 11 6 28
8 Wasile Timur 39 12 19 8
9 Wasile Tengah 20 3 - 17
10 Wasile Utara 13 2 - 11
Jumlah 269 86 73 110
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Timur 2022

Jamaah Haji adalah warga negara yang beragama Islam dan telah mendaftarkan diri
untuk menunaikan ibadah Haji dengan persyaratan yang ditetapkan. Adapun jumlah
Jamaah Haji yang beragkat di Kabupaten Halmahera Timur sejak tahun 2017 samapai
dengan tahun 2019, sebanyak 168 jamaah. Sedangkan pada tahun 2020 sampai
dengan tahun 2021 tidak adanya pemberangkatan masyarakat ke tahah suci yang
diakibatkan karena terjadinya bencana pandemic Covid-19, sehinga berdampak
kepada pengehentian atau penundaan pemberngkatan jamaah Haji yang berasal dari
Kabupaten ini. Adapun jumlah keberangkatan jamaah Haji Kabupaten Halmahera
Timur, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3. 20 Jumlah Keberangkatan Jamaah Haji Di Kabupaten Halmahera Timur


Tahun 2017-2019
Jumlah Jamaah Haji
No Kecamatan
2017 2018 2019
1 Kota Maba 14 22 19
2 Maba 13 18 22
3 Maba Tengah 4 2 4
4 Maba Selatan 6 10 8
5 Maba Utara 2 0 2
6 Wasile 1 2 4
7 Wasile Timur 2 1 1
8 Wasile Tengah 1 0 0
9 Wasile Selatan 5 4 1
10 Wasile Utara 0 0 0
Jumlah 48 59 61
Sumber : Kementrian Agama Kabupaten Halmahera Timur, 2021

Kondisi Sosial Budaya III-14


3.7. POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
A. POLITIK

Kondisi perpolitikan adalah merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan


dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat. Untuk mendukung kondisi
perpolitikan di Kabupaten Halmahera Timur, maka tebangunlah beberapa saran
politik berupa partai politik dan keterwakilan partai politik kedalam Lembaga
legislator. Adapun kondisi perpolitikan di Kabupaten Halmahera Timur, sebagaimana
terlihat pada uraian tabel dibawah ini :
Tabel 3. 21 Kondisi Politik Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2019-2021
Nilai
No Uraian Satuan
2019 2020 2021
Jumlah Partai Politik
1 Partai 12 12 12
Peserta Pemilu
Jumlah Kursi DPRD Kursi 20 20 20
Fraksi Garasi Demokrasi Indonesia Kursi 7 7 7
2
Fraksi NKRI Kursi 6 6 6
Fraksi Merah Putih Kursi 7 7 7
3 Jumlah Fraksi DPRD Fraksi 3 3 3
4 Jumlah Komisi DPRD Komisi 3 3 3
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, 2022

B. HUKUM

Hukum merupakan peraturan yang berupa norma dan sangsi yang dibuat dengan
tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan,
mencegah terjadinya kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa
adanya kepastian hukum dalam masyrakat. Oleh karena itu, maka setiap masyarakat
berhak untuk mendapatkan pembelaan dihadapan hukum. Atau dimana hukum juga
dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau ketetapan atau ketentuan yang tertulis
ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan
sangsi untuk orang yang melanggar hukum. Adapun jumlah pelanggaran Perda Di
Kabupaten Halmahera Timur, seperti yang terlihat pada uraian table dibawah ini.

Tabel 3. 22 Jumlah Pelanggaran Perda Pada Tahun 2021

JENIS PELANGGARAN JUMLAH

Penyakit Masyarakat (PEKAT) …. Pelanggaran

Perizinan ….. Pelanggaran


Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyrakat
…… Pelanggaran
(Trantibum)
Jumlah ….Pelanggaran
Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Kondisi Sosial Budaya III-15


C. KEAMANAN

Keamanan merupakan keadaan yang bebas dari bahaya, istilah ini bisa digunakan
dengan hubungan kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan lain-lain. Adapun
jumlah kasus kriminalisasi di Kabupaten Halmahera Timur, seperti yang terlihat pada
uraian table dibawah ini.

Tabel 3. 23 Jumlah Kriminalitas Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2019-2021


Nilai
No. Uraian Satuan
2019 2020 2021

1. Volume kayu yang dicuri 0 0 0


2. Jumlah kayu yang dicuri 0 0 0
Jumlah lokasi pencurian dan
3. 0 0 0
Penyelundupan
Jumlah perkara yang dilaporkan

- Pidana Perkara 163 57 57


4. - Perdata Perkara 0 0 0
- Politik dan HAM Perkara 0 0 0
- Lalu Lintas Perkara 0 0 0
Jumlah Tindak Kriminal

- Jumlah kasus Narkoba Kasus 5 1 2


- Jumlah kasus Pembunuhan Kasus 1 0 1
- Jumlah kasus Seksual Kasus 14 17 22
5.
- Jumlah kasus Penganiayaan Kasus 12 10 7
- Jumlah kasus Pencurian Kasus 9 7 9
- Jumlah kasus Penipuan Kasus 4 2 1
- kasus Pemalsuan Uang Kasus 0 0 0
Jumlah Tindak Kriminal yang ditangani

- Jumlah kasus Narkoba Kasus 1 2 2


- Jumlah kasus Pembunuhan Kasus 1 0 1
- Jumlah kasus Seksual Kasus 14 17 22
6.
- Jumlah kasus Penganiayaan Kasus 12 10 7
- Jumlah kasus Pencurian Kasus 9 7 9
- Jumlah kasus Penipuan Kasus 4 2 1
- Jumlah kasus Penipuan
Kasus 0 0 0
Uang
Jumlah Tindak Kriminal Terhadap Anak (Bawah Umur)
7
Jumlah Kasus Kekerasan Kasus 1 0 0
Sumber : Kepolisian Resort Halmahera Timur, 2022

Kondisi Sosial Budaya III-16


4.1. PERTANIAN

Sektor pertanian menempati


prioritas utama dalam
pembangunan ekonomi
nasional, maupun sampai pada
tingkat daerah. Potensi
pertanian yang dimaksud adalah
pertumbuhan sub-sektor dari
pertanian itu sendiri, sehingga
menjadi sub-sektor yang unggul di daerah tersebut. Luas lahan pertanian di
kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 terdiri dari: Sawah irigasi seluas 5.794 Hektar,
sawah non irigasi seperti sawah tadah hujan seluas 252 Hektar, padi ladang seluas 608
Hektar, rawa lebak seluas 18 Hektar, dan non sawah seperti ladang/kebun seluas 5.955
Hektar, perkebunan seluas 14.188 Hektar, padang penggembalaan seluas 1.370
Hektar, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 1 Luas Lahan Pertanian di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021


Non Irigasi
Sawah Irigasi Lainnya
No Kecamatan Sawah Padi Ladang Rawa
(Ha) (Lahan
Tadah Hujan (Ha) Lebak
Kering)
1 Wasile Selatan 490 3 351 11 0
2 Wasile 2.121 3 0 0 0
3 Wasile Timur 2.162 0 25 0 0
4 Wasile Tengah 0 0 100 0 0
5 Wasile Utara 0 0 0 0 0
6 Maba Selatan 0 0 0 0 0
7 Maba 0 0 5 7 0
8 Maba Tengah 671 171 10 0 0
9 Maba Utara 350 75 117 0 0
10 Kota Maba 0 0 0 0 0
Jumlah 5.794 252 608 18 0
Non Sawah
Padang
No Kecamatan
Ladang/ Kebun Perke-bunan Pengem- Lainnya
balaan
1 Wasile Selatan 475 4.081 85 172
2 Wasile 480 1251 615 100
3 Wasile Timur 245 1560 432 222
4 Wasile Tengah 865 980 16 390
5 Wasile Utara 720 791 46 619
6 Maba Selatan 690 1.060 100 345
7 Maba 340 250 29 250
8 Maba Tengah 605 2183 6 324
9 Maba Utara 1330 1.945 40 205
10 Kota Maba 205 87 1 69
Jumlah 5.955 14.188 1.370 2.696
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

Sumber Daya Alam IV-1


Subsektor pertanian tanaman pangan di Kabupaten Halmahera Timur yaitu tanaman
pangan komoditi padi sawah dan padi ladang. Komoditi Padi Sawah pada tahun 2021
berdasarkan luas lahan tercatat seluas 5.794 Hektar dengan luas tanam: 6.949 Hektar,
luas produksi sebesar 6.694 dan jumlah produksi sebesar 26.975,60 ton. Sedangkan
luas tanam padi ladang seluas 747 Hektar dengan luas panen seluas 642 Hektar,
jumlah produksi 1.036 ton. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 2 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Padi Sawah


di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
Padi Sawah
No Kecamatan Luas Lahan Luas Luas Panen Provit/ Produksi
(Ha) Tanam (Ha) (Ha) Ton/Ha (Ton)
1 Kota Maba - - - - -
2 Maba - - - - -
3 Maba Selatan - - - - -
4 Maba Tengah 584,00 33,00 17,00 - 27,00
5 Maba Utara 570,00 115,00 113,00 - 339,00
6 Wasile 1.700,00 900,00 900,00 - 3.060,00
7 Wasile Selatan 248,00 12,00 12,00 - 30,00
8 Wasile Timur 1.434,00 856,00 856,00 3.339,00
9 Wasile Tengah - - - - -
10 Wasile Utara - - - - -
Jumlah 4.536,00 1.916,00 1.898,00 - 6.795,00
Padi Ladang
No Kecamatan Luas Lahan Luas Luas Panen Provit/ Produksi
(Ha) Tanam (Ha) (Ha) Ton/Ha (Ton)
1 Kota Maba 16,00 10,00 10,00 - 15,00
2 Maba - - - - -
3 Maba Selatan - - - - -
4 Maba Tengah - - - - -
5 Maba Utara 15,50 12,50 12,50 - 14,00
6 Wasile 12,00 12,00 12,00 - 19,00
7 Wasile Selatan 90,00 88,10 49,50 - 44,01
8 Wasile Timur 15,00 15,00 15,00 22,50
9 Wasile Tengah 147,80 47,80 39,80 0,38 0,53
10 Wasile Utara - 168,00 151,00 - 100,50
Jumlah 296,30 353,40 289,80 0,38 215,54
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

Selanjutnya untuk Tanaman palawija merupakan alternatif lain yang dipilih untuk
dibudidayakan oleh masyarakat di Kabupaten Halmahera Timur, dikarenakan
tanaman palawija merupakan tanaman yang bersifat umum dan hasil produksinya
bersifat bulanan, yang dimaksudkan bersifat umum adalah tanaman ini bisa
dikonsumsi sendiri dan juga bisa sebagai penambah ekonomi pembudidaya itu
sendiri.

Tanaman palawija di Kabupaten Halmahera Timur terdiri dari Komoditi Jagung,


Kacang Tanah, Kedelai yang tersebar di Seluruh kecamatan. Tanaman Palawija di
komoditi jagung dengan luas tanah 4.866 Hektar, luas panen: 4412 Hektar dan jumlah

Sumber Daya Alam IV-2


produksi 9.056,1 ton, untuk komoditi Kedelai dengan luas tanam 86 Hektar, luas
panen: 74 Hektar dan jumlah produksi 140,2 ton, sedangkan komoditi Kacang Tanah
dengan luas tanam 269 Hektar, luas panen: 266 Hektar dan jumlah produksi 308,5 ton.
adapun potensi tanaman palawija berdasarkan jenis komoditi dan penyebarannya di
setiap Kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 3 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Palawija


(Komoditi Jagung & Ubi Kayu) di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
Jagung
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) per- (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 6,00 5,00 4,50 - 4,10
2 Maba 5,20 4,10 4,10 - 2,05
3 Maba Selatan 16,50 10,50 8,50 - 3,65
4 Maba Tengah 4,50 4,50 4,50 - 4,80
5 Maba Utara 25,10 21,00 20,50 - 34,75
6 Wasile 4,00 4,00 4,00 - 4,80
7 Wasile Selatan 11,40 11,40 10,60 14,20
8 Wasile Timur 43,00 43,00 43,00 - 129,00
9 Wasile Tengah 105,00 56,00 56,00 - 0,50
10 Wasile Utara 3,25 3,00 2,00 - 0,56
Jumlah 223,95 162,50 157,70 - 198,41
Ubi Kayu
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) per- (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 9,30 7,80 2,52 - 3,18
2 Maba 14,50 14,00 12,50 - 6,90
3 Maba Selatan 14,50 10,00 8,00 - 3,50
4 Maba Tengah 30,74 21,00 16,00 - 23,70
5 Maba Utara 47,60 42,10 35,50 - 55,25
6 Wasile 3,25 3,25 3,25 - 2,53
7 Wasile Selatan 12,75 12,75 9,50 7,30
8 Wasile Timur - - - - -
9 Wasile Tengah 48,54 48,14 48,24 - 49,55
10 Wasile Utara 6,00 3,00 3,01 - 0,72
Jumlah 187,18 162,04 138,52 - 152,63
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

Tabel 4. 4 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Palawija


(Komoditi Ubi Jalar & Kacang Tanah) di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
Ubi Jalar
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) per- (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 2,50 2,00 0,50 - 1,00
2 Maba 10,50 9,00 - 5,60
3 Maba Selatan 17,50 9,00 6,50 - 2,35
4 Maba Tengah 7,20 1,50 1,50 - 1,50
5 Maba Utara 19,75 17,75 17,75 - 12,53
6 Wasile 2,50 2,50 2,50 - 1,60
7 Wasile Selatan 2,00 2,00 1,50 0,80
8 Wasile Timur - - - - -
9 Wasile Tengah 23,74 23,74 23,74 - 24,54
10 Wasile Utara 4,50 2,25 2,00 - 0,44
Jumlah 90,19 60,74 64,99 - 50,36

Sumber Daya Alam IV-3


Kacang Tanah
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) per- (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 5,30 4,00 4,00 - 2,10
2 Maba 7,00 7,00 8,50 - 7,70
3 Maba Selatan 2,50 1,50 1,00 - 0,05
4 Maba Tengah 19,65 12,00 12,00 - 19,00
5 Maba Utara 14,00 10,50 9,50 - 32,50
6 Wasile 5,00 5,00 5,00 - 3,00
7 Wasile Selatan 6,00 6,00 5,00 - 4,54
8 Wasile Timur 15,00 15,00 15,00 6,20 11,80
9 Wasile Tengah 32,50 32,50 31,50 - 4,75
10 Wasile Utara 16,50 11,00 7,10 - 22,30
Jumlah 123,45 104,50 98,60 6,20 107,74
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

Tabel 4. 5 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Palawija


(Komoditi Kedelai & Kacang Hijau) di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021

Kedelai
No Kecamatan
Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) per- (Ton) (Ton)
1 Kota Maba - - - - -
2 Maba - - - - -
3 Maba Selatan - - - - -
4 Maba Tengah - - - - -
5 Maba Utara 6,20 5,30 4,80 - 7,20
6 Wasile - - - - -
7 Wasile Selatan 1,00 1,00 1,00 - 1,50
8 Wasile Timur 98,77 98,77 98,77 - 83,22
9 Wasile Tengah 1,00 1,00 1,00 - 0,50
10 Wasile Utara - - - - -
Jumlah 106,97 106,07 105,57 - 92,42
Kacang Hijau
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) per- (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 1,20 1,00 1,00 - 0,50
2 Maba - - - - -
3 Maba Selatan - - - - -
4 Maba Tengah 6,00 3,00 3,00 - 2,50
5 Maba Utara 5,00 4,50 3,50 - 11,50
6 Wasile 0,50 0,50 0,50 - 0,48
7 Wasile Selatan - - - - -
8 Wasile Timur - - - - -
9 Wasile Tengah 4,00 4,00 4,00 - 0,77
10 Wasile Utara 7,90 7,00 3,75 - 5,50
Jumlah 24,60 20,00 15,75 - 21,25
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

Kemudian Untuk Tanaman hortikultura merupakan tanaman yang dinilai baik bagi
para petani untuk dibudidayakan, selain karena sesuai dengan lahan pertanian dan
menjadi komoditas yang banyak tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Halmahera
Timur. Penanaman Tanaman hortikultura dapat dilakukan setiap saat tergantung

Sumber Daya Alam IV-4


dengan permintaan pasar yang sering kali berubah ubah. Tanaman hortikultura di
Kabupaten Halmahera Timur, terdiri dari dua kelompok komoditi yaitu sayur–sayuran
dan buah-buahan. Untuk lebih jelasnya mengenai tanaman hortikultura sayur-sayuran
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 6 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura


di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021(Komoditi Kacang Panjang dan Lombok)
Kacang Panjang
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit per- Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 5,50 2,60 2,60 - -
2 Maba 3,00 1,50 1,50 - 0,55
3 Maba Selatan 2,00 1,00 1,00 - 0,02
4 Maba Tengah 2,46 1,31 1,31 - 2,43
5 Maba Utara 16,85 12,50 12,50 - 13,95
6 Wasile 12,50 10,50 10,50 - 5,65
7 Wasile Selatan 1,50 1,50 0,75 - 0,23
8 Wasile Timur 3,38 3,38 3,38 - 1,79
9 Wasile Tengah - - - 0,50
10 Wasile Utara 2,75 2,75 1,50 0,55
Jumlah 49,94 37,04 35,04 - 25,66
Lombok
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit per- Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 6,50 4,00 3,50 - 1,50
2 Maba 5,00 3,50 3,50 2,40 1,85
3 Maba Selatan 3,75 2,50 2,75 - 0,05
4 Maba Tengah 2,00 2,00 2,00 - 2,42
5 Maba Utara 15,50 14,00 14,00 - 12,50
6 Wasile 47,50 47,00 46,00 - 105,20
7 Wasile Selatan 10,00 10,00 10,00 - 18,00
8 Wasile Timur 90,20 90,20 90,20 - 211,40
9 Wasile Tengah 0,50 0,50 - -
10 Wasile Utara 3,00 3,00 1,75 0,30
Jumlah 183,95 176,70 173,70 2,40 353,22
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

Tabel 4. 7 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura


di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 (Komoditi Timun dan Bawang Merah)

Ketimun

No Kecamatan
Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit per- Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (Ton)

1 Kota Maba - - - - -
2 Maba 4,00 3,50 3,00 - 2,40
3 Maba Selatan - - - - -
4 Maba Tengah 0,01 0,01 0,01 - 0,18
5 Maba Utara 14,40 11,00 11,00 - 25,80
6 Wasile - - - - -
7 Wasile Selatan - - - - -
8 Wasile Timur 2,75 2,75 2,75 - 4,43
9 Wasile Tengah - - - -
10 Wasile Utara 1,75 1,75 0,80 1,33
Jumlah 22,91 19,01 17,56 - 34,14

Sumber Daya Alam IV-5


Bawang Merah
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit per- Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 5,00 4,00 3,50 - 1,90
2 Maba 1,00 1,00 1,00 - 0,60
3 Maba Selatan 3,50 2,00 2,00 - 0,83
4 Maba Tengah 0,50 0,50 0,50 - 2,00
5 Maba Utara 4,50 4,00 4,00 - 3,50
6 Wasile 4,50 3,50 3,50 - 1,05
7 Wasile Selatan - - - - -
8 Wasile Timur 3,00 3,00 3,00 - 5,88
9 Wasile Tengah 28,70 28,70 28,70 19,00
10 Wasile Utara 2,50 2,50 1,75 2,05
Jumlah 53,20 49,20 47,95 - 36,81
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

Tabel 4. 8 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura


di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 (Komoditi Buncis dan Terong)

Buncis
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit per- Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba - - - - -
2 Maba 1,00 1,00 1,00 - 0,30
3 Maba Selatan - - - - -
4 Maba Tengah - - - - -
5 Maba Utara 13,60 11,00 11,00 - 21,50
6 Wasile 1,00 1,00 1,00 - 2,30
7 Wasile Selatan - - - - -
8 Wasile Timur 0,50 0,50 0,50 - 0,30
9 Wasile Tengah 1,00 1,00 1,00 0,50
10 Wasile Utara - - - -
Jumlah 17,10 14,50 14,50 - 24,90
Terong
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit per- Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 6,50 3,60 3,60 - 1,95
2 Maba 3,00 3,00 3,00 - 2,50
3 Maba Selatan 4,75 3,25 3,25 - 0,91
4 Maba Tengah 1,00 1,00 1,00 - 4,86
5 Maba Utara 6,50 5,00 5,00 - 10,50
6 Wasile 5,00 4,00 4,00 - 3,25
7 Wasile Selatan - - - - -
8 Wasile Timur 6,00 6,00 6,00 - 11,50
9 Wasile Tengah 1,30 1,30 0,80 0,20
10 Wasile Utara 1,50 1,50 1,00 0,33
Jumlah 35,55 28,65 27,65 - 36,00
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

Sumber Daya Alam IV-6


Tabel 4. 9 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 (Komoditi Pitsai dan Bayam)
Pitsai
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit per- Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 2,00 1,40 1,40 0,57
2 Maba 3,50 2,50 2,50 1,55
3 Maba Selatan 1,00 1,00 1,00 50,00 0,30
4 Maba Tengah - - - -
5 Maba Utara 14,00 8,50 8,50 6,10
6 Wasile - - - - -
7 Wasile Selatan 2,25 2,25 2,25 3,63
8 Wasile Timur 0,50 0,50 0,50 0,35
9 Wasile Tengah - - - -
10 Wasile Utara 1,25 1,25 1,50 0,43
Jumlah 24,50 17,40 17,65 50,00 12,92
Bayam
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit per- Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 1,00 0,60 0,60 0,02
2 Maba - - - -
3 Maba Selatan 1,00 1,00 1,00 75,00 0,40
4 Maba Tengah - - - -
5 Maba Utara 10,00 8,50 8,50 10,10
6 Wasile - - - - -
7 Wasile Selatan 1,00 0,50 0,50 0,20
8 Wasile Timur - - - -
9 Wasile Tengah - - - -
10 Wasile Utara 1,00 1,00 0,50 0,11
Jumlah 14,00 11,60 11,10 75,00 10,83
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

Tabel 4. 10 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura


di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 (Komoditi Kangkung dan Tomat)
Kangkung
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit per- Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 6,50 3,60 3,60 0,41
2 Maba 3,00 3,00 2,90 1,05
3 Maba Selatan 0,50 0,50 0,50 45,00 0,25
4 Maba Tengah 1,25 1,25 1,25 1,80
5 Maba Utara 1,00 1,00 1,00 0,40
6 Wasile 0,50 0,50 0,50 - 0,25
7 Wasile Selatan 6,50 6,00 - 8,55
8 Wasile Timur 4,05 4,15 4,25 2,45
9 Wasile Tengah 1,00 0,50 0,50 0,05
10 Wasile Utara 1,50 1,50 1,25 0,56
Jumlah 25,80 22,00 15,75 45,00 15,77

Sumber Daya Alam IV-7


Tomat
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit per- Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 5,70 4,10 4,10 3,30
2 Maba 4,00 4,00 4,00 3,20
3 Maba Selatan 4,25 4,25 4,25 0,92
4 Maba Tengah 0,50 0,50 0,50 0,25
5 Maba Utara 19,00 17,00 16,50 17,10
6 Wasile - - - - -
7 Wasile Selatan 5,15 5,15 5,15 13,09
8 Wasile Timur 11,25 11,25 11,25 41,58
9 Wasile Tengah - - - -
10 Wasile Utara 1,25 1,25 1,25 1,12
Jumlah 51,10 47,50 47,00 - 80,56
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

Tabel 4. 11 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura


di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 (Komoditi Labu Siam dan Daun Bawang)

Labu Siam
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit per- Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba - - - -
2 Maba - - - -
3 Maba Selatan - - - -
4 Maba Tengah - - - -
5 Maba Utara - - - -
6 Wasile - - - - -
7 Wasile Selatan - - - -
8 Wasile Timur 0,50 0,50 0,50 0,75
9 Wasile Tengah - - - -
10 Wasile Utara - - - -

Jumlah 0,50 0,50 0,50 - 0,75

Daun Bawang
No Kecamatan Luas Lahan Luas Tanam Luas Panen Provit per- Produksi
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 1,00 0,60 0,60 0,40
2 Maba 0,50 0,50 0,50 0,30
3 Maba Selatan - - - -
4 Maba Tengah 0,50 0,50 0,50 0,25
5 Maba Utara - - - -
6 Wasile - - - - -
7 Wasile Selatan - - - -
8 Wasile Timur 0,60 0,60 0,60 0,18
9 Wasile Tengah 1,00 1,00 0,50 0,05
10 Wasile Utara - - - -
Jumlah 3,60 3,20 2,70 - 1,18
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

Sumber Daya Alam IV-8


Tabel 4. 12 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Hortikultura Sayuran
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021

Pisang Pepaya Jeruk

No Kecamatan Luas Luas Luas


Produksi Produksi Produksi
Lahan Lahan Lahan
(Ton) (Ton) (Ton)
(Ha) (Ha) (Ha)
1 Kota Maba 179,30 107,85 1,50 0,51 8,50 2,60
2 Maba 47,00 4,50 - - 5,00 1,14
3 Maba Selatan 114,00 24,43 2,25 0,57 14,50 2,00
4 Maba Tengah 48,00 256,50 - - 0,75 9,75
5 Maba Utara 34,50 74,45 - - 4,00 3,25
6 Wasile 22,00 30,50 6,00 2,40 9,90 5,45
7 Wasile Selatan 37,00 43,25 7,90 9,01 10,30 5,81
8 Wasile Timur 20,00 550,00 1,00 1,20 37,00 234,20
9 Wasile Tengah 25,55 21,90 0,45 0,30 - -
10 Wasile Utara 4,80 4,30 3,30 1,93 1,85 1,45

Jumlah 532,15 1.117,68 22,40 15,92 91,80 265,65

Semangka Nangka Nanas


Luas Luas Luas
No Kecamatan Produksi Produksi Produksi
Lahan Lahan Lahan
(Ton) (Ton) (Ton)
(Ha) (Ha) (Ha)
1 Kota Maba - - 2,40 0,90 9,00 2,50
2 Maba 1,00 0,90 3,40 9,50 13,00
3 Maba Selatan - - 7,00 0,15 20,00 -
4 Maba Tengah 1,75 24,50 - - - -
5 Maba Utara 4,50 14,50 6,50 17,50 5,50 13,25
6 Wasile 5,50 30,50 - - 1,00 0,50
7 Wasile Selatan 19,50 178,00 9,70 4,77 1,30 0,83
8 Wasile Timur 1,00 30,00 2,00 - - -
9 Wasile Tengah - - 0,25 0,20 0,65 0,20
10 Wasile Utara 1,50 2,45 2,10 3,05 1,50 0,65
Jumlah 34,75 280,85 29,95 29,97 48,45 30,93
Jambu Rambutan Duku/Langsat

Luas Luas Luas


No Kecamatan Produksi Produksi Produksi
Lahan Lahan Lahan
(Ton) (Ton) (Ton)
(Ha) (Ha) (Ha)

1 Kota Maba - - 8,80 2,78 - -


2 Maba - - 9,50 1,50 3,00 1,85
3 Maba Selatan 4,00 - 2,50 0,80 37,00 2,15
4 Maba Tengah - - 2,50 4,00 0,25 0,50
5 Maba Utara - - 5,50 6,75 3,50 4,50
6 Wasile - - 3,00 1,80 3,00 2,40
7 Wasile Selatan - - 2,50 1,19 1,00 0,27
8 Wasile Timur 1,00 - 2,00 - - -
9 Wasile Tengah - - 0,25 0,20 1,00 0,60
10 Wasile Utara - - - - 4,50 2,75

Jumlah 5,00 - 36,55 19,02 53,25 15,02

Sumber Daya Alam IV-9


Kedondong Alpokat Salak
Luas Luas Luas
No Kecamatan Produksi Produksi Produksi
Lahan Lahan Lahan
(Ton) (Ton) (Ton)
(Ha) (Ha) (Ha)
1 Kota Maba - - - - - -
2 Maba - - - 0,30 0,50 0,25
3 Maba Selatan - - - - 0,50 -
4 Maba Tengah - - - - 0,25 0,42
5 Maba Utara - - - - - -
6 Wasile - - 1,50 0,90 0,50 0,46
7 Wasile Selatan - - - - 0,50 0,65
8 Wasile Timur - - - - - -
9 Wasile Tengah - - - - 0,50 0,50
10 Wasile Utara - - 1,00 0,20 2,00 0,47
Jumlah - - 2,50 1,40 4,75 2,75
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

4.2. PERKEBUNAN

Sektor perkebunan termasuk salah satu sektor terpenting di Kabupaten Halmahera


Timur, karena hampir sebagian masyarakat yang memiliki lahan memilih berkebun
ketimbang bertani, karena diketahui bahwa minimnya pemahaman tentang cara
bertani serta kurang adanya pendorong untuk menunjang pertanian itu sendiri. Oleh
karena itu berkebun merupakan pekerjaan yang dipilih sebagian masyarakat di
kabupaten ini untuk membantu perekonomian.

Adapun jenis-jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan antara lain Kelapa, Pala,
Cengkeh dan Coklat. Tetapi hanya tanaman jenis tertentu yang mengalami
perkembangan. Serta ada pula tanaman yang belum menghasilkan produksi ini
disebabkan karena proses penanamannya yang baru dimulai jadi belum bisa
menghasilkan produksi tanaman. Secara jelasnya terkait dengan perkembangan luas
lahan serta hasil produksi pada sektor perkebunan di kecamatan Kota Maba, telah ter
deskripsi dalam bentuk tabel dibawah ini.

Tabel 4. 13 Luas Lahan dan Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan


di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021
Kelapa Pala Cengkeh
Luas Luas Luas
No Kecamatan Produksi Produksi Produksi
Lahan Lahan Lahan
(Ton) (Ton) (Ton)
(Ha) (Ha) (Ha)
1 Kota Maba 267 323 316 1 55 TBM
2 Maba 367 7.244 114 23 65 286
3 Maba Selatan 710 315 505 19 86 1.000
4 Maba Tengah 1.741 2.612 175 - 3 -
5 Maba Utara 3.061 4.592 420 0 59 -
6 Wasile 928 630 66 3 32 0
7 Wasile Selatan 1.620 1.254 1.090 79 1.169 45
8 Wasile Timur 3.082 4.345 215 14 38 5

Sumber Daya Alam IV-10


Kelapa Pala Cengkeh
Luas Luas Luas
No Kecamatan Produksi Produksi Produksi
Lahan Lahan Lahan
(Ton) (Ton) (Ton)
(Ha) (Ha) (Ha)
9 Wasile Tengah 3.336 7.725 364 229 135 1
10 Wasile Utara 1.636 1.836 262 13 38 3
Jumlah 16.748 30.874 3.527 379 1.679 1.341
Kopi Kakao / Coklat
Luas Luas
No Kecamatan
Lahan Produksi (Ton) Lahan Produksi (Ton)
(Ha) (Ha)
1 Kota Maba 52 TBM - -
2 Maba 5 - - -
3 Maba Selatan - - 16 1
4 Maba Tengah 1 - - -
5 Maba Utara - - - -
6 Wasile - - 6 -
7 Wasile Selatan - - - -
8 Wasile Timur - - 56 3
9 Wasile Tengah - - 50 1
10 Wasile Utara - - - -
Jumlah 58 - 128 5
Sumber: Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

4.3. PETERNAKAN

Produktivitas sektor peternakan di Kabupaten Halmahera Timur tergolong tinggi,


karena selain bertani masyarakat juga memelihara hewan ternak, baik dikelola untuk
dikonsumsi maupun diperjualbelikan untuk membantu perekonomian peternak.
Hewan yang diternak ada yang berjenis unggas (non-ruminansia) dan non-unggas
(ruminansia). Adapun jenis ternak di kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021 terdiri
dari ternak sapi 13.630, ternak kambing: 9.470, ternak ayam buras: 84.667, ternak ayam
ras: 47.102, itik: 7.314, kerbau: 32, dan babi: 3.491. untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel 4. 14 Populasi Dan Produktivitas Peternakan Per Jenis


di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
Ayam
Ayam Pedaging/ Itik/
No Kecamatan Sapi Kambing Kerbau Babi
Kampung Ayam Bebek
potong
1 Kota Maba 204 253 2.400 300 408 4 25
2 Maba 253 177 1.822 - 433 1 46
3 Maba Selatan 855 1.190 2.300 - 275 - -
4 Maba Tengah 1.217 554 5.271 - 291 - 25
5 Maba Utara 880 838 3.400 - 273 4 195
6 Wasile 5.480 733 14.389 9.220 1.687 - 20
7 Wasile Selatan 1.520 374 6.816 - - - 826
8 Wasile Timur 4.277 1.051 69.258 27.900 3.809 2 7
9 Wasile Tengah 252 350 2.632 - 123 - 470
10 Wasile Utara 142 189 682 - 150 - 1.483
Jumlah 15.080 5.709 108.970 37.420 7.449 11 3.097
Sumber: 1Dinas Pertanian 2Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

Sumber Daya Alam IV-11


4.4. PERIKANAN

Sektor perikanan menjadi tumpuan dan harapan dalam penyerapan tenaga kerja
dalam jumlah besar di Kabupaten Halmahera Timur. Perikanan merupakan subsektor
pertanian yang menyumbang terbesar kedua dari total PDRB setelah pertambangan
dan bahan galian, sehingga sektor perikanan merupakan salah satu sektor unggulan
di Kabupaten Halmahera Timur. Produksi perikanan laut pada tahun 2021 tercatat
sebanyak 8.664,14 ton, Kecamatan yang memberikan kontribusi terbesar ada pada
lima kecamatan antara lain:

 Kecamatan Wasile Selatan dengan produksi ikan sebesar 3352.89 ton/tahun


 Kecamatan Maba Utara dengan produksi ikan sebesar 859.86 ton/tahun
 Kecamatan Wasile dengan produksi ikan sebesar 965.31 ton/tahun,
 Kecamatan Maba Selatan dengan produksi ikan sebesar 799.29 ton/tahun
 Kecamatan Maba dengan produksi ikan sebesar 585.45 ton/tahun

Produksi perikanan darat di Kabupaten Halmahera Timur pada tahun 2021 sebanyak
11.57 ton. Untuk melihat secara keseluruhan dan secara lengkap produksi ikan laut
dan darat di sepuluh kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 15 Produksi Perikanan laut (Ton)
Menurut Kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021

No Kecamatan Cakalang (Ton) Tuna (Ton) Kembung (Ton)

1 Kota Maba - - 5,15


2 Maba 1,63 - 18,24
3 Maba Selatan 4.890 - 2.475
4 Maba Tengah 127,75 - 17,00
5 Maba Utara 115,00 312,00 -
6 Wasile - - 8,00
7 Wasile Selatan - - 0,84
8 Wasile Timur 5,00 2,50 6,50
9 Wasile Tengah 24,94 - 26,86
10 Wasile Utara 493,50 385,00 385,00
Total 5.657,82 699,50 2.942,59
Teri Julung Kerapu
No Kecamatan
(Ton) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 32,50 - 1,84
2 Maba 300,00 - 6,94
3 Maba Selatan 2.800 2.900 1.289
4 Maba Tengah - 5,60 21,20
5 Maba Utara - 252,00 -
6 Wasile 45,00 - -
7 Wasile Selatan 722,00 - 5,00
8 Wasile Timur 2,00 5,00 2,00
9 Wasile Tengah - 48,30 3,90
10 Wasile Utara - 125,00 32,50
Total 3.901,50 3.335,90 1.362,38

Sumber Daya Alam IV-12


Kakap Lobster Cumi
No Kecamatan
(Ton) (Ton) (Ton)
1 Kota Maba 6,70 - -
2 Maba 7,87 - -
3 Maba Selatan 2.948 - -
4 Maba Tengah 32,00 - 0,50
5 Maba Utara - - -
6 Wasile 15,00 - -
7 Wasile Selatan 0,70 - 91,00
8 Wasile Timur 3,00 - -
9 Wasile Tengah 5,70 - -
10 Wasile Utara - - -
Total 3.018,97 - 91,50
Sumber: 1Dinas Kelautan dan Perikanan 2Data Base Bidang Perekonomian dan SDA, BP4D Kab. Halmahera Timur, 2022

4.5. PERTAMBANGAN

Sektor pertambangan merupakan


sektor yang paling besar dalam
menghasilkan pendapatan daerah
Kabupaten Halmahera Timur.
Namun perlu diperhatikan
dampak kegiatan pertambangan
terhadap kualitas lingkungan
serta sifat pertambangan sebagai
sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui. Alokasi Kawasan Peruntukan
Pertambangan dapat dilihat pada Tabel dibawah.

Sektor pertambangan berperan cukup besar dalam perekonomian Kabupaten


Halmahera Timur. Sektor ini tetap diharapkan sebagai sumber penerimaan devisa,
terutama yang datang dari pendapatan produksi bijih nikel.

Tabel 4. 16 Produksi Bijih Nikel Pada Tahun 2021

No Nama Perusahan Produksi Bijih Nikel/Tahun

1 PT. Aneka Tambang Tbk 41.913.97 MT

2 PT. Haltim Mining 50.000 MT

3 PT. Alam Raya Abadi 209.524 MT

4 PT. Adhita Nikel Indonesia -


Sumber : Bagian Ekonomi Dan SDA Kab. Halmahera Timur Tahun 2022

Pertambangan umum yang masih melaksanakan operasi produksi hingga tahun 2021
adalah PT. Aneka Tambang Tbk, sebanyak tiga site (Pulau Pakal, Moronopo, dan
Tanjung buli), PT. Haltim Mining, PT. Adhita Nikel Indonesia dan PT. Alam Raya Abadi.

Sumber Daya Alam IV-13


Sedangkan dalam tahapan eksplorasi bijih nikel dan logam dasar masih dilakukan oleh
beberapa perusahaan swasta nasional, dan untuk lebih lengkap bisa dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 4. 17 Daftar Perusahaan Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi


Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
Tahapan
No Nama Perusahaan No dan Tahun SK Luas IUP (Ha) Komoditi
Kegiatan
PT. Mulia Pacific
1 188.45/540-53/2010 3.638 Eksplorasi Tembaga
Resources
PT. Mulia Pacific
2 188.45/540-56/2010 599,4 Eksplorasi Tembaga
Resources
PT. Mulia Pacific
3 188.45/540-85.b/2010 3.384 Eksplorasi Nikel
Resources
4 PT. Priven Lestari 188.45/540-89/2010 4.953 Eksplorasi Nikel
5 PT. Position 188.45/540-05/2010 4.047 Eksplorasi Nikel
6 PT. Teluk buli Sentosa 188.45/540-55/2010 2.000 Eksplorasi Nikel
PT. Aminy Brosindo
7 188.45/540-52/2010 4.249 Eksplorasi Nikel
Odhayos
PT. Animus Dharma
8 188.45/540-85.a/2010 11.125 Eksplorasi Pasir Besi
Nusantara
9 PT. Permata Tujuh Dua 188.45/66.a-540/2009 2.407 Eksplorasi Nikel
PT. Budhi Dharma Inti
10 188.45/540-143/2012 2.282 Eksplorasi Nikel
Tambang
PT. Kemakmuran Inti
11 188.45/131-540/2009 0,52 Eksplorasi Nikel
Utama Tambang
PT. Kemakmuran Inti
12 188.45/540-24.a/2014 4.695 Eksplorasi Nikel
Utama Tambang
PT. Kemakmuran Pertiwi
13 188.45/540-23.b/2014 3.468 Eksplorasi Nikel
Tambang
PT. Kemakmuran Pertiwi
14 188.45/540-32.b/2014 3.879 Eksplorasi Nikel
Tambang
Sumber : Bagian Ekonomi Dan SDA Kab. Halmahera Timur Tahun 2022

4.6. KEHUTANAN

Hutan di Kabupaten Halmahera Timur dibagi kedalam tiga kategori hutan yaitu hutan
hutan lindung, hutan produksi dan hutan konversi (hutan suaka alam dan hutan
pelestarian alam). Sampai tahun 2021 luas kawasan hutan di Kabupaten Halmahera
Timur adalah 644.350,21 hektar. Dengan luas kawasan hutan tersebut pemerintah
Kabupaten Halmahera Timur juga memberikan izin kepada para pemanfaatan kayu,
area penggunaan lain, dan pemegang HPH untuk melaksanakan operasi pemanfaatan
hutan. Berikut adalah daftar pemberian izin pemanfaatan kayu (IPK) areal penggunaan
lain (APL), pemegang HPH, produksi kayu bulat, luas kawasan hutan dan luas kawasan
perkebunan rakyat sampai tahun 2020 antara lain.

Sumber Daya Alam IV-14


Tabel 4. 18 Daftar Nama-Nama Perusahaan Pemegang HPH Tahun 2021
Nama
No Alamat Lokasi Keterangan
Perusahaan
I IUPHHK-HA
Jl. Kartini Raya No.4 Desa Yawal Tidak
1 PT. Warna Kencana Sejati I
Jakarta Pusat Kec. Wasile Selatan Aktif
Jl. Kartini Raya No. 4 Desa Waijoi Tidak
2 PT. Warna Kencana sejati II
Jakarta Pusat Kec. Wasile selatan Aktif
Jl. Kemuning No.2 Desa Lili Tidak
3 PT. TAIWI Unit I
Kel. StadionTernate Kec. Maba Utara Aktif
Jl. Pejaten Barat III No.1 Desa Dotte Tidak
4 PT. Mohtra Agung Prkasa
Jkt. Selatan Kab. Hal-Teng Aktif
II IUPHHK-HT
Jl. Mononutu SK.II/ 20 Desa Miaf Tidak
1 PT. Kirana Cakrawala
Kota Ternate Kec. Maba Utara Aktif
Sumber : UPTD KPH Kab. Halmahera Timur Tahun 2022

Berdasarkan data dari UPTD KPH Kabupaten Halmahera Timur, luas kawasan hutan,
hutan lindung, hutan produksi, hutan produksi terbatas, hutan konversi, dan taman
nasional Lolobata dan Aketajawe adalah sebagai berikut

Tabel 4. 19 Luasan Kawasan Hutan Menurut Fungsi Hutan Tahun 2021

No Fungsi Kawasan Luas (Ha)

1 Taman Nasional 94.139.73


2 Hutan Lindung (HL) 94.876,81
3 Hutan Produksi Terbatas (HPT) 200.980,58
4 Hutan Produksi (HP) 76.676,38
5 Hutan Produksi Konversi (HPK) 69.605,29
Jumlah 536.278,79
Sumber : UPTD KPH Kab. Halmahera Timur Tahun 2022

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor 302/Menhut-II/302 tanggal 01


Mei 2013 tentang perubahan atas keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan
Nomor 415/Menhut-II 1999 Tanggal 16 juli 1999 Tentang Penunjukan Kawasan hutan
di Wilayah Daerah Tk.1 Maluku Seluas ±7.264.707 Ha.

4.7. PARIWISATA

Kawasan pariwisata adalah kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pariwisata atau
segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan
daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Pengembangan
kawasan peruntukan pariwisata ini bertujuan untuk memperkenalkan,
mendayagunakan, dan melestarikan nilai-nilai sejarah/budaya lokal dan keindahan
alam, serta mendukung upaya penyediaan lapangan kerja yang pada gilirannya dapat

Sumber Daya Alam IV-15


meningkatkan pendapatan masyarakat. di wilayah yang bersangkutan.
Pengembangan kegiatan pariwisata di Kabupaten Halmahera Timur diarahkan untuk
memanfaatkan potensi keindahan alam, budaya, dan sejarah guna mendorong
perkembangan pariwisata dengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya, adat
istiadat, mutu dan keindahan lingkungan alam serta pelestarian fungsi lingkungan
hidup.

Untuk mengembangkan sektor kepariwisataan di Kabupaten Halmahera Timur, maka


beberapa kawasan dan objek wisata yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut.

1. Kawasan Pariwisata Bahari Jara-Jara


Kawasan Pariwisata Bahari Jara-Jara di Kecamatan Maba Utara direncanakan
dengan luas 281,66 Ha. Kawasan wisata ini termasuk dalam Kawasan Strategis
Kabupaten (KSK) Dabo-Jara jara dengan daya tarik utama berupa keindahan
pantai berpasir putih, hasil budidaya pantai dan laut serta sosio kultural
masyarakat. Pantai dengan elevasi dasar laut yang cukup landai, keunikan
pemandangan bawa air berupa terumbu karang dan biota laut, gugusan karang
yang berfungsi sebagai pemecah ombak serta panorama alam yang sangat indah
terutama menjelang tergenangnya matahari. Untuk menuju ke pantai tersebut,
para wisatawan dapat melalui jalur darat dan laut sambil menyaksikan panorama
alam di sekitarnya berupa tebing-tebing batu yang menjulang di sepanjang
Tanjung Jara-Jara.

Keunggulan lain dari kawasan pariwisata jara-jara ini berupa tersedianya ruang
terbuka alami yang cukup luas, memanjang di sepanjang bibir pantai, sehingga
sangat memungkinkan untuk dikembangkan arena bermain maupun untuk
dibangun infrastruktur pendukung lainnya. Kawasan Pariwisata Jara-Jara ini akan
dikembangkan secara terpadu dengan Kawasan perikanan Dabo dengan konsep

Sumber Daya Alam IV-16


memadukan Pengembangan sektor perikanan dan sektor pariwisata yang
diupayakan saling interkoneksi dengan kegiatan pariwisata dan perikanan di
Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Halmahera Utara.
Aksesibilitas menuju ke Kawasan pariwisata jara-jara dapat ditempuh
menggunakan moda transportasi darat/ angkutan darat dengan jarak 150,44 Km
dari Kota Maba atau 30 KM dari Ibukota Kecamatan Maba Utara. Selain angkutan
darat, akses menuju Kawasan wisata Jara-Jara juga dapat melalui moda
transportasi laut berupa Speedboat dari Kota Maba dengan waktu tempat 4 jam.
Selain akses laut dari Kota Maba, Kawasan Pariwisata Jara-Jara direncanakan dapat
di akses dari Kabupaten Pulau Morotai (KSPN) dan Kabupaten Halmahera Utara
melalui jaringan penyeberangan ASDP yang direncanakan pada Kawasan
Perikanan Terpadu Dabo. Fasilitas akomodasi di Kawasan Pariwisata Jara-Jara saat
ini masih memanfaatkan rumah-rumah masyarakat Desa Jara-jara sebagai home
stay. Sedangkan untuk sarana dan prasarana pendukung lainnya berupa tambatan
perahu, cottage, gazebo dan fasilitas lainnya telah tersedia dan dikelolah oleh
masyarakat. Untuk mengoptimalkan fungsinya penyediaan fasilitas dasar dan
pendukung lainnya akan terus ditingkatkan.
2. Kawasan Pariwisata Bahari Sil-Sowoli

Kawasan Pariwisata Bahari Sil-Sowoli dengan luas 31,24 Hektar yang berada di
Kecamatan Maba Selatan. Kawasan pariwisata sil-sowoli memiliki beberapa obyek
wisata yang memiliki karakteristik hamparan pasir putih memantulkan cahaya kilau
saat terkena sinar mentari berpadu dengan birunya air laut. Selain itu, daya tarik
lainnya berupa panorama alam juga pepohonan di sepanjang pesisir pantai yang
cukup indah. Selain berbagai potensi tersebut, pantai ini juga mempunyai
kekayaan ragam biota laut seperti aneka jenis ikan, bintang laut dan rumput laut.
Objek wisata lainnya yaitu hutan mangrove, merupakan kawasan lindung yang
dimanfaatkan untuk kegiatan wisata tanpa mengurangi fungsi lindung tersebut.
Panorama hutan bakau yang memikat dan dilengkapi dengan sarana pejalan kaki

Sumber Daya Alam IV-17


berupa jembatan di atas panorama laut hijau yang indah di dalam objek tersebut.
Objek pada Kawasan ini juga berpotensi untuk dikembangkan untuk kegiatan
penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, Pendidikan dan peningkatan
kesadartahuan konservasi alam. Selain potensi dan daya Tarik wisata yang ada,
pengunjung dapat menikmati objek-objek wisata bahari yang ada di pulau-pulau
kecil yang terletak persis di depan kawasan wisata ini. Kawasan wisata sil-sowoli
dapat dijangkau dengan moda transportasi darat/ angkutan darat yang ditempuh
kurang lebih 2 jam dari Kota Maba dengan jarak tempuh kurang lebih 48 Km.
Untuk mengembangkan kawasan wisata ini, dibutuhkan pembangunan berbagai
sarana-prasarana dasar dan pendukung untuk menunjang seluruh kegiatan wisata
yang sangat potensial tersebut.
3. Kawasan Pariwisata Bahari Tapalo
Kawasan Pariwisata Bahari Tapalo atau yang biasa dikenal dengan pantai Tapalo
Gotowasi, memiliki luas 28,17 Hektar yang berada di Kecamatan Maba Selatan.
Kawasan Pariwisata Tapalo hingga saat ini terus dikembangkan menjadi salah satu
destinasi wisata di Kabupaten Halmahera Timur memiliki potensi berupa
hamparan pasir putih yang berkilauan dan panorama alam laut yang indah.
Keunikan lainnya dari kawasan ini, pada musim - musim tertentu menjadi tempat
migrasi burung Nuri yang merupakan salah satwa endemic Pulau Halmahera.
Selain itu salah satu keunikan dari kawasan wisata ini yaitu lokasinya dikelilingi
oleh hutan bakau, sehingga untuk rencana pengembangnganya akan dipadukan
antara kegiatan wisata yang saat ini telah berjalan dengan ekowisata mangrove.

Kawasan Pariwisata Tapalo dapat diakses dari Kota Maba dengan Jarak tempuh
kurang lebih 18 km dengan waktu tempuh kurang lebih 35 menit menggunakan

Sumber Daya Alam IV-18


moda transportasi darat. Untuk fasilitas akomodasi dapat memanfaatkan
penginapan yang ada di Kota Maba serta rumah warga Desa Gotowasi yang
dijadikan homestay. Hingga saat ini, Kawasan Pariwisata Tapalo telah memiliki
sarana dan prasarana pendukung yang cukup tersedia untuk melayani kunjungan
wisatawan.
4. Kawasan Pariwisata Koropon berada di Desa Soalaipo Kecamatan Kota Maba
dengan luasan 4,97 hektar. Eksisting Kawasan Wisata Koropon berupa hamparan,
bukit dan hutan bakau dengan daya tarik panorama yang indah berupa teluk dan
gugusan pulau, berpadu dengan biru dan teduhnya air laut, menambah keunikan
kawasan wisata ini. Sebagai salah satu kawasan wisata yang diprakarsai dan
dikelola oleh masyarakat dengan melibatkan pelaku usaha kecil, kawasan wisata
ini sangat memiliki nilai strategis untuk dikembangkan, karena keberadaannya
yang sangat berdekatan dengan Kawasan Smelter Buli yang tentunya akan sangat
berpengaruh terhadap jumlah pengunjung yang datang untuk menikmati
keindahan wisata bahari yang dikombinasikan dengan wisata kuliner.

Saat ini, kawsan wisata ini terus dikembangakn dengan model pengembangan
wisata berbasis masyarakat dengan menempatkan masyarakat selaku pelaku
utama melalui pemberdayaan dalam berbagai kegiatan kepariwisataan dengan
tujuan dapat menjadi salah satu alternatif sumber pendapatan masyarakat. Untuk
berkunjung ke kawasan wisata ini, dapat ditempuh menggunakan moda
transportasi darat/ angkutan darat dengan jarak tempuh kurang lebih 35 menit
dari Kawasan Perkotaan Maba dan 15 menit dari Kawasan Perkotaan Buli. Untuk
fasilitas akomodasi dapat memanfaatkan hotel dan penginapan yang ada di
Kawasan Perkotaan Buli dan Perkotaan Maba, serta rumah warga Desa Soalaipo
dan Desa Soasangaji.

Sumber Daya Alam IV-19


5. Kawasan Pariwisata Bahari Hatetabako-Nyaolako-Silalayang
Kawasan Pariwisata Bahari Hatetabako-Nyaolako-Silalayang dengan luasan
sebesar 54,5 hektar yang berada di Kecamatan Wasile Tengah. Potensi dan daya
Tarik wisata pada Kawasan ini berupa panorama pantai pasir putih yang berkilau,
air laut yang jernih, terumbu karang dan biota laut yang dilestarikan serta
pemandangan sunset yang sangat indah dari bibir pantai. Daya Tarik lain dari
kawasan wisata ini yaitu sebagai tempat migrasi salah satu mamalia laut (Ikan
Duyung), sehingga pengunjung akan disuguhkan dengan salah satu atraksi yang
cukup menarik yaitu berinteraksi dengan Ikan Dugong. Selain wisata bahari,
kawasan wisata ini juga memiliki ragam objek sejarah, sehingga para wisatawan
juga akan disuguhkan dengan berbagai lokasi dan benda peninggalan
peninggalan bersejarah perang dunia kedua.

Kawasan Pariwisata Bahari Hatetabako-Nyaolako-Silalayang dapat diakses dari


Kota Maba dengan Jarak tempuh kurang lebih 90 Km dengan waktu tempuh
kurang lebih 1 jam 30 menit menggunakan moda transportasi darat. Selain itu,
akses terdekat bagi wisatawan dari luar Provinsi Maluku Utara dan wisatawan lokal
harus menempuh perjalanan selama 4 jam dari Ibukota Sofifi. Untuk fasilitas
akomodasi pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas hotel atau penginapan yang
ada di Kawasan Perkotaan Cemara Jaya serta rumah warga pada ketiga desa
tersebut.
6. Kawasan Pariwisata Bahari Teluk Yawa
Kawasan Pariwisata Bahari Teluk Yawal dengan luasan 1,53 Km di Kecamatan
Wasile Selatan, memiliki potensi dan daya Tarik Kawasan yang sangat menawan
berupa teluk dan tanjung bertebing, laut biru yang sangat tenang serta sunrise

Sumber Daya Alam IV-20


yang indah. tanjung bertembing ini dapat dijadikan sebagai tempat olahraga Cliff
Diving atau lompat ke laut dari tebing tinggi. Selain daya tarik yang ada, Kawasan
ini juga memiliki pulau-pulau disekitarnya dengan pesona yang menawan dan
beberapa spot foto yang memperlihatkan panorama dan pesona Teluk Yawal.

Aksesibilitas menuju ke Kawasan pariwisata Teluk Yawal dapat ditempuh


menggunakan moda transportasi darat/ angkutan darat dengan jarak kurang lebih
95 Km dari Kawasan Perkotaan Maba yang ditempuh dalam waktu kurang lebih 2
jam 50 menit. Kemudian akses terdekat bagi wisatawan dari luar Provinsi Maluku
Utara, atau wisatawan lokal harus menempuh perjalanan selama 2 jam 30 menit
dari Ibukota Sofifi. Untuk fasilitas akomodasi dapat memanfaatkan penginapan
yang ada di Kawasan Perkotaan Cemara Jaya, Nusa Jaya serta rumah warga di Desa
Yawal dan Loleba.

Selain beberapa kawasan wisata diatas, berikut merupakan objek Wisata lainnya yang
sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Halmahera Timur, dapat dilihat
sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4. 20 Sebaran Objek Wisata Di Kabupaten Halmahera Timur


Potensi
Nama
No Objek Lokasi Daya Tarik Utama Dokumentasi Objek Wisata
Destinasi
Wisata

Air terjun Cibcebi dengan ketinggian 14


meter mengalir ke sungai Waci dan
bermuara ke pantai antara dua desa, yaitu
Air Terjun Maba desa Waci dan Petelei Kec. Maba Selatan.
1 Wisata Alam
Cipcebi Selatan Sepanjang perjalanan menyusuri sungai,
kita dapat menyaksikan pemandangan di
sepanjang sungai Waci yang ditumbuhi
pohon bakau.

Sumber Daya Alam IV-21


Potensi
Nama
No Objek Lokasi Daya Tarik Utama Dokumentasi Objek Wisata
Destinasi
Wisata

Air terjun dengan ketinggian ± 25 m,


Air Terjun Kali Wasile memiliki panorama alam yang indah dan
2 Wisata Alam
Dua Tengah masih alami. Tempat ini cocok untuk
rekreasi terutama bersama keluarga.

Air terjun dengan ketinggian ± 15 m


Air Terjun Wasile dengan memiliki panorama alam yang
3 Wisata Alam
Kara-Kara Timur indah dan masih alami. Tempat ini cocok
untuk rekreasi terutama bersama keluarga.

Air terjun dengan ketinggian ± 10 m,


memiliki panorama alam yang indah dan
alami. Di sekitar air terjun, terdapat sungai
Air Terjun dengan bebatuan yang tersusun secara
4 Wisata Alam Maba
Lembah Ayu alami sepanjang sungai, dan ditumbuhi
pohon yang rimbun dan asri. Bagi pecinta
alam dapat dijadikan tempat petualangan
dan perkemahan.

Air Terjun Ngosngonne memiliki keunikan


dari air terjun lainnya. Dimana airnya tidak
Air Terjun Maba jatuh ke badan sungai namun harus
5 Wisata Alam
Ngosngone Selatan melewati lima tingkatan bebatuan dengan
keindahan panorama alam dan udara
sejuk.

Bentuk air terjun ini menyerupai anak


tangga yang tersusun hingga kurang lebih
30 anak tangga sehingga cukup menarik
untuk dikunjungi. Selain dapat menikmati
Air Terjun Wasile
6 Wisata Alam pemandangan indah dan udara yang
Tiga Bidadari Timur sangat sejuk, perjalanan menuju air terjun
ini juga disuguhi oleh hamparan sawah
yang menghijau sehingga semakin elok
dipandang.

Sumber Daya Alam IV-22


Potensi
Nama
No Objek Lokasi Daya Tarik Utama Dokumentasi Objek Wisata
Destinasi
Wisata

Air Terjun ini memiliki ketinggian ± 20


meter. Tempat ini sangat cocok untuk
Air Terjun Wasile
7 Wisata Alam rekreasi dan camping terutama bagi para
Wayalele Selatan pencinta alam yang berminat untuk susur
sungai dan panjat tebing.

Panorama alam berupa batu yang tersusun


Kota
7 Batu Susun Wisata Alam sepanjang pesisir timur Pantai
Maba Manitingting

Bendungan irigasi yang dijadikan tempat


Bendungan wisata pemandian di sekitar bendungan
8 Wisata Alam Wasile
Opiyang yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana pendukung untuk bersantai.

Teluk yang lebih dikenal sebagai danau


oleh warga lokal yang terletak di pesisir
9 Danau Gurua Wisata Alam Wasile pantai subaim dengan panorama yang
indah dan diapit oleh bukit-bukit yang
menawan.

Goa Wiwowos Gowo (tempat


persembunyian) terletak ± 3 km dari desa
Goa
Maba Gotowasi. Goa ini memiliki nilai sejarah
10 Wiswowos Wisata Alam
Selatan karena merupakan tempat persembunyian
Gowo Sultan Jailolo pada saat perang melawan
imperialis Belanda

sebuah telaga yang memiliki daya tarik


Maba karena airnya sangat jernih dan sangat
11 Talaga Bebeb Wisata Alam
Selatan menyegarkan sehingga bisa langsung Dokumentasi Semetara Diperbaiki
dikonsumsi

Sumber Daya Alam IV-23


Potensi
Nama
No Objek Lokasi Daya Tarik Utama Dokumentasi Objek Wisata
Destinasi
Wisata
wisata buatan yang diinisiasi dan dikelola
oleh komunitas peduli wisata dengan
Wisata Buatan memanfaatkan badan Sungai Tomnggata
12 Tongata Wisata Alam Maba sebagai area rekreasi yang sangat
Jungle menawan dan rama anak. Saat ini obyek
wisata ini sangat diminati untuk bersantai
bersama keluarga.

salah satu objek yang mempunyai potensi


alamiah berupa hamparan pasir putih yang
Maba
16 Pantai Era Wisata Bahari berkilauan. Selain itu, memiliki panorama Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Tengah alam laut yang indah, laut yang biru dan
juga pepohonan di sepanjang bibir pantai
Hampir sama dengan pantai-pantai di
Kota
20 Pantai Kasuari Wisata Bahari kawasan Halmahera Timur pantai pasir Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Maba putih.
Pantai yang memiliki panorama alam laut
Pantai Wasile
21 Wisata Bahari yang indah, laut biru yang di tambah
Lewintingil Tengah Dokumentasi Semetara Diperbaiki
pepohonan di sepanjang pesisir pantai.
Pantai yang memiliki panorama alam laut
Pantai
22 Wisata Bahari Wasile yang indah, laut biru yang di tambah Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Mangga Dua pepohonan di sepanjang pesisir pantai.
Selain itu, memiliki panorama alam laut
yang indah, laut yang biru dan juga
pepohonan di sepanjang pesisir pantai.
Pantai Maba
24 Wisata Bahari Selain berbagai potensi tersebut, pantai ini Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Nyendono Selatan juga mempunyai kekayaan ragam biota
laut seperti aneka jenis ikan, bintang laut
dan rumput laut.

Pantai yang memiliki panorama alam laut


yang indah, laut biru yang di tambah
Wasile pepohonan di sepanjang pesisir pantai.
23 Pantai Wasile Wisata Bahari
Selatan Pantai Wasile memiliki kekayaan biota laut
seperti aneka jenis ikan, bintang laut dan
rumput laut.

Pantai Woyokla merupakan salah satu


Pantai Maba objek yang
24 Wisata Bahari Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Woyokla Selatan mempunyai potensi alamiah berupa
hamparan pasir putih yang berkilauan.
Pulau yang menawarkan wisata bahari
berupa keindahan panorama bawah laut
berupa aneka jenis terumbu karang dan
Pulau-
ikan bawah laut. Selain itu, panorama
25 Pulau Cef Wisata Bahari Pulau Dokumentasi Semetara Diperbaiki
pantai berupa pasir putih juga sangat
Kecil menarik untuk dinikmati. Untuk
aksesibilitas dapat melalui Desa Sil dengan
jarak 0,9 mill.

Potensi wisata bahari berupa keindahan


pulau pantainya yang berpasir putih dan
Pulau-
Pulau ditumbuhi pepohonan, wisatawan dapat
26 Wisata Bahari Pulau
Englanng bermain atau berolahraga di sekitar pantai.
Kecil Untuk aksesibilitas dapat melalui Desa Sil
dengan jarak 1,8 mill.

Pulau yang memiliki luas 179,10 km 2


Pulau yang berada di Kecamatan Kota
Pulau-
Maba yang dijadikan tempat penyimpanan
27 Pulau Gifow Wisata Bahari Pulau
ikan tuna. Luas pulau ini mencapai 0,90
Kecil km2. Untuk aksesibilitas dapat melalui
Desa Soasangaji dengan jarak 5,9 mill.

Sumber Daya Alam IV-24


Potensi
Nama
No Objek Lokasi Daya Tarik Utama Dokumentasi Objek Wisata
Destinasi
Wisata
Keindahan panorama bahari dan pantai
dengan air laut yang jernih, dimana daya
tarik pulau yang indah dan keindahan
terumbu karang yang ada serta
Pulau-
pepohonan cemara yang tumbuh lebat di
28 Pulau Lewi Wisata Bahari Pulau
sekitar pulau membuat suasana nyaman
Kecil dan sejuk. Selain itu wisatawan dapat
memancing dan mandi- mandi di pantai.
Untuk aksesibilitas dapat melalui Desa
Bicoli dengan jarak 9,9 mill.
Panorama Misluwi yang indah dan
Pulau-
perbukitan hijau yang terhampar luas.
29 Pulau Misluwi Wisata Bahari Pulau Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Untuk aksesibilitas dapat melalui Desa
Kecil Soasangaji dengan jarak 2,4 mill.
Pulau yang tidak berpenduduk. Kawasan
pulau ini sangat cocok bagi wisatawan
karena memiliki pasir yang putih
sepanjang pulau, di samping itu pulau ini
juga cocok untuk menyelam sambil
Pulau-
menikmati panorama terumbu karang
30 Pulau Paniki Wisata Bahari Pulau Dokumentasi Semetara Diperbaiki
yang indah. Keunikan dari pulau ini adalah
Kecil banyak terdapat kelelawar sehingga
penduduk di sekitar menamakan pulau
paniki/ kelelawar. Untuk aksesibilitas dapat
melalui Desa Leleolamo dengan jarak 3,6
mill.
Karena keberadaan pulau yang terletak di
tengah-tengah pulau yang lain, maka
penduduk menamakan pulau ini “Pulau
Tengah”. Seperti halnya pulau-pulau yang
lain, pulau ini juga memiliki panorama
yang tidak kalah menariknya dengan pulau
lain di sekitarnya. Pulau ini memiliki pasir
Pulau-
putih yang indah. Pulau ini cocok untuk
31 Pulau Plun Wisata Bahari Pulau
tempat memancing dan menyelam sambil
Kecil menikmati indahnya terumbu karang.
Seperti halnya pulau pulau di sekitarnya,
pulau Tengah juga tidak berpenduduk.
Beberapa lahan di pulau digunakan
sebagai kebun kelapa. Untuk aksesibilitas
dapat melalui Desa Leleolamo dengan
jarak 8 mill.
Pulau yang menawarkan wisata bahari
berupa keindahan panorama bawah laut
berupa aneka jenis terumbu karang dan
Pulau-
ikan bawah laut. Selain itu, panorama
32 Pulau Roni Wisata Bahari Pulau
pantai berupa pasir putih juga sangat
Kecil menarik untuk dinikmati. Untuk
aksesibilitas dapat melalui Desa Yawal
dengan jarak 1 mill.

Keindahan panorama bahari dengan


hamparan pasir putih di sepanjang garis
Pulau-
pantai. wisatawan dapat memancing,
33 Pulau Sai Wisata Bahari Pulau
mandi-mandi di pantai maupun sekedar
Kecil rekreasi. Untuk aksesibilitas dapat melalui
Desa Leleolamo dengan jarak 9,3 mill.

Pulau yang tidak berpenduduk. Kawasan


Pulau- pulau ini sangat cocok bagi wisatawan
34 Pulau Seal Wisata Bahari Pulau karena memiliki pasir yang putih Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Kecil sepanjang pulau. Untuk aksesibilitas dapat
melalui Desa Sil dengan jarak 2,5 mill.
Pulau yang menawarkan wisata bahari
berupa keindahan panorama bawah laut
berupa aneka jenis terumbu karang dan
Pulau-
ikan bawah laut. Selain itu, panorama
35 Pulau So Wisata Bahari Pulau Dokumentasi Semetara Diperbaiki
pantai berupa pasir putih juga sangat
Kecil menarik untuk dinikmati. Untuk
aksesibilitas dapat melalui Desa Buli
dengan jarak 3,3 mill.

Sumber Daya Alam IV-25


Potensi
Nama
No Objek Lokasi Daya Tarik Utama Dokumentasi Objek Wisata
Destinasi
Wisata
Keindahan panorama bahari dipadu
potensi taman laut yang indah. Taman laut
di Pulau To sangat potensial untuk
dikembangkan karena memiliki kekayaan
Pulau- dan keanekaragaman terumbu karang
36 Pulau To Wisata Bahari Pulau alami. dimana daya tarik pulau yang indah
Kecil dipadu dengan terumbu karang menawan.
Selain itu wisatawan dapat berenang,
snorkeling maupun diving. Untuk
aksesibilitas dapat melalui Desa
Soagimalaha dengan jarak 5,8 mill.
Pulau yang menawarkan wisata bahari
berupa keindahan panorama bawah laut
berupa aneka jenis terumbu karang dan
Pulau-
ikan bawah laut. Selain itu, panorama
37 Pulau Wor Wisata Bahari Pulau Dokumentasi Semetara Diperbaiki
pantai berupa pasir putih juga sangat
Kecil menarik untuk dinikmati. Untuk
aksesibilitas dapat melalui Desa Bicoli
dengan jarak 2,8 mill.
Pulau Woto atau pulau otto, berada di
pulau Woto, Kec. Maba Selatan. Pulau
Pulau- Woto dikelilingi pasir putih dan memiliki
38 Pulau Woto Wisata Bahari Pulau ombak yang besar. Pantai yang bagus Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Kecil untuk Surfing karena ombaknya besar.
Untuk aksesibilitas dapat melalui Desa Sili
dengan jarak 6,2 mill.
Pantai yang memiliki panorama alam laut
yang indah, laut biru yang di tambah
Tanjung Wasile pepohonan di sepanjang pesisir pantai.
39 Wisata Bahari Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Nanas Selatan Pantai ini memiliki kekayaan biota laut
seperti aneka jenis ikan, bintang laut dan
rumput laut.
Wisata Maba Benten Bicoli merupakan benteng
40 Benteng Bicoli Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Budaya Selatan pertahanan pada masa penjajahan

Bunker yang terdiri dari 4 pintu masuk,


bunker ini merupakan tanah/batu yang
dipahat/digali sehingga menyerupai
tempat perlindungan dan peristirahatan
Bungker yang di dalamnya banyak terdapat lorong-
Wisata Wasile
41 Peninggalan lorong yang merupakan penghubung
Budaya Tengah antara lorong satu dengan yang lain.
Jepang
Merupakan salah satu situs sejarah yang
digunakan tentara Jepang pada jaman
perang dunia II sebagai tempat
persembunyian.

Selain memiliki pantai dengan hamparan


pasir putih yang indah, Hatetabako juga
memiliki objek peninggalan tentara
Bungker Jepang berupa benteng yang berada tepat
Wisata Wasile
42 Peninggalan di tepi pantai. Selain itu, dengan berjalan
Budaya Tengah kaki dari pantai sekitar 100 meter terdapat
Jepang
bunker sebagai tempat persembunyian
yang tidak kalah menariknya karena
memiliki 7 pintu.

Berada lebih kurang 19 Km dari Desa Iga


mempunyai ketinggian ± 100 meter. Di
sekitar objek dikelilingi oleh pohon-pohon
yang sangat lebat dan sangat jarang di
Wisata Minat Wasile kunjungi karena memiliki cerita mistik bagi
43 Batu Babua
Khusus Tengah penduduk sekitar yakni menganggap
batuah ini adalah batu yang sakral. Bentuk
batu menyerupai kastil dan tumbuh seperti
pepohonan, sehingga masyarakat di
sekitar menamakan Batu Babuah.

Sumber Daya Alam IV-26


Potensi
Nama
No Objek Lokasi Daya Tarik Utama Dokumentasi Objek Wisata
Destinasi
Wisata
Makam Sultan Makam tokoh Sultan Zainal Abidin, yang
Maba
44 zainal bidin Wisata Ziarah berada di Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Selatan Kecamatan Maba Selatan. Bocoli
Syah
pulau mobon merupakan tempat
Kota
45 Pulau Mobon Wisata Ziarah pemakaman tokoh-tokoh yang Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Maba berpengaruh di Maba
Taman Nasional Aketajawe Lolobata
secara administratif masuk dalam wilayah
ketiga kabupaten/kota yaitu Kabupten
Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera
Timur dan Kota Tidore Kepulauan. Taman
Taman
Wisata Taman Wasile Nasional ini memiliki luas 167.300 hektar
46 Nasional
Nasional Selatan dan ketinggian hingga 1500 dpl,
Aketajawe merupakan hutan primer dataran rendah
yang luas dan berbukit-bukit curam.
Taman Nasional Aketajawe Lolobata
memiliki potensi flora, fauna, budaya dan
potensi wisata alam
objek wisata terdapat tanaman mangrove
yang tumbuh di air payau dan dipengaruhi
Mangrove Kota
47 Ekowisata oleh pasang-surut air laut. Pada objek ini Dokumentasi Semetara Diperbaiki
Tewil Maba masyarakat telah melakukan budidaya
kepiting.
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Halmahera Timur, 2022

Disamping itu, untuk mengoptimalkan kegiatan pariwisata yang telah ditetapkan,


berikut merupakan arahan pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Halmahera
Timur, antara lain: Mengembangkan kegiatan wisata yang aman, nyaman, menarik,
mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat;

1. Pembangunan fasilitas kepariwisataan untuk mendukung perintisan


pengembangan kawasan pariwisata;
2. Peningkatan kualitas fasilitas untuk mendorong pertumbuhan, meningkatkan
kualitas pariwisata;
3. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi meliputi:
4. Pembangunan dan pengembangan prasarana transportasi untuk mendukung
pengembangan kegiatan pariwisata;
5. Moda dan sistem transportasi dalam mendukung pengembangan pariwisata
6. Melakukan upaya konservasi untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumber
daya pariwisata.

Sumber Daya Alam IV-27


5.1. JALAN DAN JEMBATAN

Jaringan jalan merupakan aspek penting dalam pengembangan wilayah sehingga


sangat penting untuk menunjang kelancaran aktivitas sosial dan ekonomi. Jaringan
jalan yang baik, memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi
suatu wilayah maupun kondisi sosial budaya kehidupan masyarakat.

Kondisi jalan dengan penilaian baik untuk Jalan Negara sepanjang 202,31 km
sedangkan Jalan Provinsi sepanjang 48,25 km dan untuk Jalan Kabupaten sepanjang
638,31 km. Status jalan yang memiliki kondisi jalan rusak yaitu pada Jalan Provinsi
sepanjang 8,26 km dan Kabupaten sepanjang 350,05 km. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 3.56. Berdasarkan kelas jalannya, status Jalan Negara, Jalan Provinsi
dan Jalan Kabupaten termasuk pada Kelas I, II dan III. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel berikut.

Tabel 5. 1 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan


di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021
Status Jalan
No Kelas Jalan
Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten
1 Kelas I 202,31 - -
2 Kelas II - - -
3 Kelas III - - 367,59
4 Tidak Dirinci - - 956,96
Jumlah 202,31 - 1.324,54
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Peran penting jalan dan jembatan dalam suatu wilayah dengan tujuan agar
tercapainya keseimbangan dan pemerataan pembangunan daerah dan antar daerah.
Sebagai bagian dari sistem transportasi jalan dan jembatan sebagai infrastruktur
penghubung dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial dan budaya serta
lingkungan dalam suatu wilayah. Sejalan dengan hal tersebut, pembangunan
infrastruktur jalan dan jembatan merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan
dalam suatu daerah.

Jalan dan Jembatan sebagai bagian dari pada sistem transportasi nasional yang
memiliki peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan
budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan
wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah,
membentuk dan memperkokoh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan
dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan
sasaran Pembangunan Nasional.

Kondisi Infrastruktur V-1


Hingga tahun 2021, jalan nasional di Kabupaten Halmahera Timur dengan panjang
mencapai 202,31 Km dengan jumlah jembatan pada ruas jalan negara sebanyak 160
unit. Selanjutnya Sedangkan untuk jalan dengan kewenangan kabupaten dengan total
panjang mencapai 1.324,54 Km dengan jumlah jembatan yang terbangun sebanyak
263 unit. Gambaran selengkapnya dapat dilihat sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 5. 2 Panjang Jalan menurut Jenis Permukaan, Kondisi dan Status Jalan
di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021
Jenis dan Kondisi (Km)
No Status Jalan Panjang (Km)
Kondisi Hotmix Lapen Sirtu Beton Tanah Rencana
Baik 202,31 - - - - -
Sedang - - - - - -
1 Nasional 202,31
Rusak - - - - - -
Jumlah 202,31 - - - - -
Baik - - - - - -
Sedang - - - - - -
2 Provinsi -
Rusak - - - - - -
Jumlah - - - - - -
Baik 112,10 207,15 298,09 56,98 12,24
Sedang - 15,36 229,80 7,26 5,75 21,48
3 Kabupaten 1.324,54
Rusak - 22,09 246,10 11,27 78,87
Jumlah 112,10 244,60 773,99 75,51 96,86 21,48
Total 1.526,85 314,41 244,60 773,99 75,51 96,86 21,48
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Tabel 5. 3 Jumlah dan Kondisi Jembatan berdasarkan Kewenangan


di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021
Panjang Jalan Kondisi dan Jenis Konstruksi (Unit)
No Status Jalan Total
(Km) Kondisi Baja Beton Kayu Darurat Rencana
Baik 8 149 - - -
Sedang - 2 - -
1 Nasional 202,31 160
Rusak 1 - - -
Jumlah 9 151 - - -
Baik - - - - -
Sedang - - - -
2 Provinsi 72,81 -
Rusak - - - -
Jumlah - - - - -
Baik 8 156 44 - 16
Sedang 1 5 23 -
3 Kabupaten 1.251,74 302
Rusak - 4 22 23
Jumlah 9 165 89 23 16
Total 1.526,86 18 316 89 23 16 462
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Pembangunan infrastruktur terutama penyelenggaraan jalan hingga saat ini masih


menjadi fokus utama pemerintah Kabupaten Halmahera Timur, seperti gambaran
kondisi infratruktur jalan diatas, hingga saat ini terlihat peningkatan yang dapat
dikatakan sangat signifikan setiap tahunnya. Tabel berikut menyajikan capaian
penyelenggaraan jalan di Kabupaten Halmahera Timur tahun 2017-2021.

Kondisi Infrastruktur V-2


Tabel 5. 4 Capaian Kinerja Penyelengaraan jalan
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021

Tahun
No Indikator Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021

1 Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik 0,43 0,36 0,44 0,57 0,59

Rasio Panjang jalan dengan jumlah penduduk


2 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
(Km : Jiwa)
Persentase kawasan pemukiman yang belum
3 16,67 14,91 13,16 12,28 12,28
dapat dilalui kendaraan roda 4
Persentase jalan dalam kondisi baik (> 40
4 43,30 35,70 43,52 57,09 59,05
Km/Jam)
Persentase jalan yang memiliki trotoar dan
5 0,88 0,85 0,91 0,70 0,54
drainse (minimal 1,5 m)
Sumber : Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik di Kabupaten Halmahera Timur dalam
kurun waktu lima tahun terakhir memperlihatkan angka perkembangan yang cukup
signifikan. Pada tahun 2021 Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik mencapai
angka 0,59, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 0,2 point. Jika dibandingkan
dengan lima tahun terakhir memperlihatkan angka peningkatan sebesar 0,16 point
dimana pada tahun 2017 Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik mencapai 0,43
point. Selanjutnya untuk rasio panjang jalan dengan penduduk dalam kurun waktu
2017-2021 mencapai 0,01 point.

Untuk Persentase kawasan pemukiman yang belum dapat dilalui kendaraan roda 4
dalam kurun waktu lima tahun terakhir memperlihatkan angka kemajuan yang cukup
baik, pada tahun 2021 mecapai 12,28 persen berkurang sebesar 4,39 persen dari lima
tahu seblumnya tahun 2016 yang mecapai 16,67 persen. Kemudian Persentase jalan
dalam kondisi baik (> 40 Km/Jam) dalam kurun waktu 2017-2021 memperlihatkan
peningkatan yang cukup baik. Pada tahun 2021 Persentase jalan dalam kondisi baik
(> 40 Km/Jam) mencapai 59,05 persen meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 1,96
persen. jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya mengalami peningkatan
sebesar 15,57 persen dari tahun 2017 yang mencapai 43,30 persen. Sedangkan
Persentase jalan yang memiliki trotoar dan drainse (minimal 1,5 m) hinga tahun 2021
mencapai 0,54 persen, kondisi memperlihatkan bahwa masih sangat minim jalan di
Kabupaten Halmahera Timur yang memiliki trotoar dan drainase, walaupun
persentase drainase terhadap jalan pada tahun 2021 mencapai 39,05 persen. artinya
jalan di Kabupaten Halmahera Timur 39,05 persen telah memiliki drainase.

Kondisi Infrastruktur V-3


5.2. SISTEM DRAINASE

Drainase merupakan salah satu infrastruktur dasar yang dirancang sebagai sistem
guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan kompenen penting dalam
perencanaan pembangunan (perencanaan infrastruktur khususnya). Drainase secara
umum didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk
mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu. Drainase
merupakan prasarana dasar saluran air di permukaan atau di bawah tanah yang
berperan penting untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir dan mengontrol
kualitas air tanah. Pembangunan prasarana drainase di kabupaten Halmahera Timur
hingga tahun 2021 sepanjang 351,18 Km. Sementara untuk pembangunan prasarana
drainase pada umumnya mengikuti jaringan jalan, baik jalan status maupun jalan non
status. Secara rinci panjang dan presentasi drainase kabupaten Halmahera Timur
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. 5 Panjang Drainase Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021


Panjang Drainase
No Kecamatan Panjang Jalan (Km) Presentase (%)
(Km)
1 Kota Maba 219,34 80,19 36,56
2 Maba 177,76 47,38 26,65
3 Maba Selatan 81,67 21,33 26,12
4 Maba Tangah 106,33 20,78 19,54
5 Maba Utara 154,16 18,18 11,79
6 Wasile 94,94 35,22 37,09
7 Wasile Selatan 139,88 49,74 35,56
8 Wasile Timur 112,46 53,81 47,85
9 Wasile Tengah 57,66 13,67 23,71
10 Wasile Utara 83,16 10,88 13,08
Total 1.227,38 351,18 349,50
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Berdasarkan tabel diatas, prasarana drainase yang terbangun di Kabupaten


Halmahera Timur secara keseluruhan tercatat sepanjang 351,18 Km atau 28,61 %
terhadap panjang jaringan jalan. Dari total panjang drainase tersebut, Kecamatan Kota
Maba memiliki drainase terpanjang yaitu 80,19 Km. Sedangkan kecamatan yang
memiliki drainase terpendek berada pada Kecamatan Wasile Utara dengan panjang
drainase 10,88 Km.

capaian kinerja pembangunan drainase di Kabupaten Halmahera Timur di ukur


dengan indkator Persentase drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak
tersumbat yang merupakan perbandingan Panjang drainase tidak tersumbat
pembuangan aliran air (Km) dengan panjang keseluruhan drainase, indikator
selanjutnya Tidak terjadi genangan > 2 kali setahun.

Kondisi Infrastruktur V-4


Persentase drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat yang
merupakan perbandingan Panjang drainase tidak tersumbat pembuangan aliran air
(Km) dengan panjang keseluruhan drainase. Persentase drainase dalam kondisi /
pembuangan aliran air tidak tersumbat dalam kurun waktu lima tahun terakhir
memperlihatkan pekermbangan yang cukup baik, pada tahun 2021 drainase dalam
kondisi / pembuangan aliran air tidak tersumbat mencapai 54,59 persen, meningkat
dari tahun sebelumnya tahun 2020 yang mencapai 53,08 persen. jika dibandingkan
dengan lima tahun sebelumnya memperlihatkan peningkatan sebesar 4,38 persen
dimana pada tahun 2017 mencapai 50,21 persen. gambaran selengkapnya dapat
disajikan pada tabel berikut.

Tabel 5. 6 Persentase drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021
Tahun
No Uraian
2017 2018 2019 2020 2021
Panjang drainase dalam kondisi baik
1 92,82 97,08 172,06 198,25 245,25
(Km)
2 Panjang seluruh drainase (Km) 184,86 192,42 329,17 373,48 449,28
Persentase drainase dalam kondisi baik/
3 pembuangan aliran air tidak tersumbat 50,21% 50,45% 52,27% 53,08% 54,59%
(1/2X100)
Sumber : Dinas Perumahan dan kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Indikator selanjutnya adalah persentase terjadi genangan (lebih dari 2 kali setahun).
Persentase tersebut didapatkan dari perbandingan antara total luasan daerah yang
tergenang dengan luasan daerah rawan genangan atau berpotensi tergenang
dikalikan dengan bilangan 100 persen. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel 5. 7 Tidak terjadi genangan >2 kali setahun


Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021
Tahun
NO Indikator
2017 2018 2019 2020 2021
1 Luas daerah yang tergenang 1176,5 1183 1189,5 1199,25 1202,5
Luas daerah rawan genangan atau berpotensi
2 1810 1820 1830 1845 1850
tergenang
3 Tidak terjadi genangan >2 kali setahun 65% 65% 65% 65% 65%
Sumber : Dinas Perumahan dan kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Terlihat pada tabel, pada perkembangannya dari tahun 2016 sampai dengan tahun
2020 luas daerah yang tergenang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Sama
halnya dengan luas daerah rawan genangan atau berpotensi tergenang juga
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun semua itu tidak diimbangi dalam
cakupan tidak terjadi genangan (> 2 kali setahun) yang nilai persentasenya hanya
mencapai 65 persen setiap tahunnya. Hal tersebut mengindikasikan jika penanganan

Kondisi Infrastruktur V-5


terhadap daerah rawan genangan secara keseluruhan belum cukup terkendali. Selain
itu, kecenderungan pertumbuhan yang meningkat ini mungkin terjadi akibat kondisi
kualitas drainase yang ada (kualitas kurang baik).

5.3. IRIGASI KABUPATEN

Pembangunan sumber daya air di Kabupaten Halmahera Timur diterankgan dalam


RPJMD Kabupaten Halmahera Timur disebutkan bahwa strategi dan arah kebijakan
pembangunan jangka menengah daerah salah satu tujuannya adalah meningkatkan
pembangunan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan
pengembangan wilayah dengan prioritas program yaitu: 1) Program Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Lainnya, daerah irigasi yang
menjadi kewengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur antara :

 Daerah Irigasi Ake Jawi seluas 129 Hektar


 Daerah irigasi Binagara seluas 255 Hektar
 Daerah Irigasi Paruama seluas 431 Hektar

Panjang jaringan irigasi kabupaten yang terbangun hingga tahun 2021 mencapai 6,59
Km, sedangkan panjang irigasi kabupaten yang masih dalam tahapan rencana
pembangunan mencapai 18,23 Km. sedangkan luas lahan pertanian yang menjadi
kewenangan Kabupaten seluas 815, maka Rasio Jaringan Irigasi 0,01.

5.4. AIR MINUM

Sistem pasokan air (water supply) yang aman dan terlindungi menjadi salah satu
tantangan khas bagi Kabupaten Halmahera Timur. Infrastruktur air minum yang
handal mencakup sebuah sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang meliputi intake
air baku, storage (penampungan pra pengolahan), transmisi ke instalasi pengolahan,
pengolahan air (water treatment), transmisi ke penampungan (reservoir) distribusi dan
distribusi ke pelanggan. Air yang disalurkan melalui sistem adalah sumber air yang
berasal dari air yang telah melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum
dialirkan kepada konsumen melalui instalasi berupa saluran air. Di Kabupaten
Halmahera Timur sumber air ini diusahakan oleh Pemerintah Daerah melalui SPAM
Perkotaan, SPAM IKK dan SPAM Pedesaan. Secara keseluruhan perkembangan
infrastruktur air minum tentunya belum mencakup sebagian besar permintaan, baik
untuk kebutuhan sosial maupun ekonomi masyarakat

Hingga tahun 2021, tercatat sebanyak 60 desa yang menggunakan sumber air baku
langsung dari mata air dengan jumlah mata air sebanyak 58 titik. Sedangkan 11 desa

Kondisi Infrastruktur V-6


lainnya menggunakan sumber air baku dari sungai dengan jumlah sungai sebanyak 6
aliran sungai. Dan 31 desa yang menggunakan sumur dengan jumlah sumur sebanyak
9.192 unit. Selanjutnya, informasi mengenai sumber air baku di tiap-tiap kecamatan,
disajikan pada tabel berikut.

Tabel 5. 8 Sumber Air Baku Menurut Kecamatan


Di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021
Sumber Air Baku (Desa)
No Kecamatan Total
Mata Air Sumur Sungai
1 Kota Maba 4 2 - 6
3 Maba Selatan 4 5 - 9
2 Maba 4 6 - 10
4 Maba Tengah 9 3 - 12
5 Maba Utara 1 9 - 10
6 Wasile - - 7 7
7 Wasile Selatan 21 - 3 24
8 Wasile Timur 8 - - 8
9 Wasile Tengah 7 - 1 8
10 Wasile Utara 2 6 - 8
Total 60 31 11 102
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Selanjutnya untuk sistem layanan air minum di Kabupaten Halmahera Timur, saat ini
terdapat 4 sistem layanan untuk melayani 22,352 unit rumah. Dari total rumah
tersebut hampir sebagian besar masih menggunakan layanan air minum dari sumur-
sumur pribadi. Jumlah rumah saat ini terlayani SR (Sambungan Rumah) sebanyak
13,838 unit, Pipa Distribusi 6,034 unit, Komunal 126 unit dan yang masih
menggunakan Sumur sebanyak 18,754 unit. Lebih jelasnya terkait layanan air minum
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. 9 Layanan Air Minum Berdasarkan Kecamatan,


di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021
Sistem Layanan Air Minum (Rumah)
Jumlah
No Kecamatan Pipa
Rumah SR Komunal Sumur
Distribusi
1 Kota Maba 2.645 2.527 1.526 - 2.645
3 Maba Selatan 1.663 529 1.475 - 1.663
2 Maba 3.032 2.935 97 - 1.137
4 Maba Tengah 1.536 378 718 102 1.106
5 Maba Utara 2.421 7 143 - 2.164
6 Wasile 3.089 2.208 657 24 2.914
7 Wasile Selatan 3.045 2.682 - - 2.727
8 Wasile Timur 2.678 1.282 622 - 2.617
9 Wasile Tengah 1.222 1.057 55 - 1.069
10 Wasile Utara 1.021 233 741 - 712
Total 22.352 13.838 6.034 126 18.754
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Kondisi Infrastruktur V-7


Presentase penduduk berakses air minum merupakan perhitungan jumlah rumah
tangga pengguna air minum per jumlah rumah tangga, metode ini dapat digunakan
untuk mengetahui berapa jumlah persen masyarakat yang berakses air minum dalam
pemenuhan kebutuhannya. Pada tahun 2016 persentase rumah tangga berakses air
minum di Kabupaten Halmahera Timur mencapai 13,45 persen merupakan nilai
persen terendah dalam kurun waktu 2016-2020. Kemudian pada tahun 2017
mengalami kenaikan 49,18 persen, sehingga nilainya mencapai 62,63 persen. Namun
pada tahun 2018 cenderung mengalami penurunan mencapai 52,71 persen.
Presentase penduduk berakses air minum pada tahun selanjutnya mengalami
peningkatan sampai pada tahun 2020, yang nilainya tertinggi mencapai 86,38 persen.
Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 5. 1 Penduduk Berakses Air Minum


Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur, 2022

5.5. AIR LIMBAH

Ketersediaan prasarana air limbah terus menjadi fokus pemerintah daerah, hal ini
terlihat dengan meningkatnya ketersediaan jamban pribadi masyarakat di seluruh
wilayah kecamatan. Kemudian adanya beberapa prasarana lainnya seperti SPAL, IPLT
dan IPAL komunal yang di bangun oleh pemerintah daerah di beberapa kecamatan.
Prasarana air limbah domestik di Kabupaten Halmahera Timur berdasarkan jenisnya
terbagi menjadi 5 bagian yaitu SPAL, IPLT, IPAL Komunal, MCK Komunal dan Jamban
Keluarga, dengan jumlah yang tercatat sebanyak 15.052 unit yang tersebar di 10
kecamatan. Untuk lebih jelasnya mengenai prasarana air limbah di Kabupaten
Halmahera Timur dapat dilihat sebagaimana tabel berikut:

Kondisi Infrastruktur V-8


Tabel 5. 10 Prasarana Air Limbah di Kabupaten Halmahera Timur 2021
No Jenis Prasarana Air Limbah Jumlah (Unit)
1 SPAL 1
2 IPLT 1
3 IPAL Komunal 6
4 MCK Komunal 802
5 Jamban keluarga 14.242
Total 15.052
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Untuk capaian pembangunan, presentase rumah tinggal bersanitasi, didapat dari


perhitungan Jumlah rumah tangga berakses sanitasi per Jumlah rumah tangga di
suatu daerah. Perhitungan ini dapat digunakan untuk mengetahui berapa presentase
rumah tinggal penduduk yang bersanitasi. Pada tahun 2017 presentase rumah tinggal
penduduk yang bersanitasi di Kabupaten Halmahera Timur mencapai 4,24 persen,
atau meningkat mencapai 2,26 persen dari tahun sebelumnya. Namun pada tahun
berikutnya secara keseluruhan cenderung mengalami penurunan mencapai nilai 3,90
persen di tahun 2021. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 5. 2 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi


Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur, 2022

5.6. PERSAMPAHAN

Secara umum ketersediaan sarana dan prasarana di Kabupaten Halmahera Timur


masih terbatas karena belum menjangkau seluruh wilayah Kabupaten. Saat ini, hanya
Kawasan perkotaan yang telah tersedia dengan baik, karena pemerintah daerah
hingga saat ini masih memprioritaskan penanganan persampahan perkotaan, karena
wilayah pedesaan lainnya produksi sampah masih relatif rendah. Hingga saat ini,
pemerintah daerah masih fokus dalam penyediaan infrastruktur dasar lainnya yang
lebih dibutuhkan penyediaannya oleh masyarakat.

Kondisi Infrastruktur V-9


Prasarana persampahan di Kabupaten Halmahera Timur telah terdapat 1 unit TPA, 1
unit TPST, 1 TPS dan 203 Bak Sampah. Sedangkan untuk sarana persampahan terdapat
5 unit mobil sampah dan 5 motor sampah yang tersebar di dua kecamatan yakni
Kecamatan Kota Maba dan Kecamatan Maba, Kedua Kecamatan ini merupakan
Kawasan perkotaan dengan fungsi pelayanan secara regional di Kabupaten
Halmahera Timur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. 11 Jumlah Sarana dan Prasarana Persampahan


di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021
Jenis Sarana dan Prasarana Persampahan (Unit)
Mobil
No Kecamatan Kondisi Motor Excavat
TPA TPST TPS Bak Sampah Sampah
Sampah or
(Truk)
Baik 1 - 1 203 4 5 1
Sedang - - - - - - -
1 Kota Maba
Rusak - - - - - - -
Jumlah 1 1 203 4 5 1
Baik - 1 - - 1 - -
Sedang - - - - - - -
2 Maba
Rusak - - - - - - -
Jumlah - 1 - - 1 - -
Total 1 1 1 203 5 5 1
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Hingga tahun 2021, jumlah desa yang telah mendapat layanan pengelolaan
persampahan di TPST dan TPS tercatat sebanyak 10 desa, Kemudian desa yang telah
mendapat layanan pengelolaan persampahan di TPA tercatat sebanyak 4 Desa.
Sedangkan desa yang masih melakukan pengelolaan persampahan secara
konvensional tercatat sebanyak 88 desa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 5. 12 Sistem Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Halmahera Timur, 2021


Sistem Pengelolaan Sampah (Desa)
No Kecamatan Pengelolaan Pengelolaan Jumlah
Konvesional
di TPS/TPST di TPA
1 Kota Maba - 2 4 6
2 Maba 2 8 - 10
3 Maba Selatan 9 - - 9
4 Maba Tengah 12 - - 12
5 Maba Utara 10 - - 10
6 Wasile 7 - - 7
7 Wasile Selatan 24 - - 24
8 Wasile Timur 8 - - 8
9 Wasile Tengah 8 - - 8
10 Wasile Utara 8 - - 8
Total 88 10 4 102
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan desa-desa yang ada pada Kecamatan
Maba Selatan, Maba Tengah, Maba Utara, Wasile, Wasile Selatan, Wasile Timur, Wasile

Kondisi Infrastruktur V-10


Tengah dan Kecamatan Wasile Utara masih melakukan pengelolaan persampahan
secara konvensional. Kemudian untuk Kecamatan Maba tercatat sebanyak 8 Desa
yang telah mendapatkan layanan pengelolaan persampahan di TPST dan 2 desa
lainnya masih melakukan pengolahan secara konvensional.

Selanjutnya untuk Kecamatan Kota Maba secara keseluruhan sistem pengelolaan


persampahan sudah terlaksana dengan baik, karena telah dilakukan pada TPS dan
TPA. Untuk desa yang melakukan pengelolaan persampahan di TPS tercatat sebanyak
2 Desa, sedangkan yang telah dilakukan pengelolaan di TPA sebanyak 6 Desa.
Sedangkan untuk sistem pengelolaan sampah di TPA, TPST dan TPS dapat dilihat
sebagaimana tabel berikut.

Tabel 5. 13 Sistem pengelolaan Sampah Pada TPA, TPST dan TPS


di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021
Jumlah
Jenis Sistem
Produksi Layanan
No Prasarana Pengelolaan Pelaksana
Sampah Pengangkutan
Persampahan Sampah
(ton/bulan)
5 hari dalam Dinas Pertanahan dan
1 TPA Sanitary Landfill 18.229
1 minggu Lingkungan Hidup
5 hari dalam
2 TPST Sanitary Landfill 12.987 CSR PT. Antam
1 minggu
5 hari dalam Dinas Pertanahan dan
3 TPS Konvensional 5.345
1 minggu Lingkungan Hidup
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Berdasarkan tabel diatas, sistem pengelolaan sampah pada TPA Kota Maba
direncanakan menggunakan sistem sanitary landfill, namun hingga saat ini yang
hanya konstruksi TPA tersebut yang yang menggunakan sistem sanitary landfill,
sedangkan pemrosesan akhir sampah pada TPA Kota Maba ini menggunakan sistem
open dumping. Produksi sampah yang dihasil pada TPA ini tercatat sebanyak 18.229
ton/bulan.

Pelayanan pengelolaan sampah di Kabupaten Halmahera Timur setiap tahunnya terus


mengalami peningkatan hingga mencapai angka 1,28 persen pada tahun 2021,
meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 0,3 persen, jika dibandingkan dengan lima
tahun sebelumnya memperlihatkan perkembangan sebesar 0,8 persen, dimana pada
tahun 2016 sampah yang tertangani sebesar 1,20 persen. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat sebagaimana pada tabel berikut.

Kondisi Infrastruktur V-11


Tabel 5. 14 Persentase Sampah yang Tertangani
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021
Tahun
No Capaian Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah sampah yang
1 2.087,58 2.313,99 2.342,55 2.372,14 2.804,30
tertangani (ton)
2 Total jumlah sampah (ton) 173.805,30 189.748,90 189.748,90 189.748,90 218.751,80
Persentase sampah yang
3 1,20% 1,22% 1,23% 1,25% 1,28%
tertangani
Sumber: Dinas Pertanahan dan lingkungan Hidup, Tahun 2022

5.7. LISTRIK

Tenaga listrik merupakan sumber energi yang sangat penting bagi kehidupan
manusia baik untuk kegiatan industri, kegiatan komersial maupun dalam kehidupan
sehari-hari rumah tangga. Energi listrik dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
penerangan dan juga proses produksi yang melibatkan barang-barang elektronik dan
alat-alat/mesin industri. Sistem-sistem tenaga listrik di Kabupaten Halmahera Timur
saat ini sekitar 52,4 MW, dipasok oleh PLTD tersebar dan PLTS yang terhubung
langsung ke sistem distribusi 20 kV. Unit Layanan Pelanggan PT. PLN (Persero) Maba
hingga tahun 2021 Kapasitas Daya yang terpasang mencapai 10.980 KWH, dengan
jumlah produksi listrik sebesar 21.785.164 KWH, sedangkan listrik yang terjual hingga
tahun 2021 mencapai 21.787.265 KWH. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 5. 15 Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN (Persero)
Unit Layanan Pelanggan Maba, Tahun 2021
Unit Daya Produksi Listrik Dipakai
Susut/Hilang
Layanan Unit Terpasang Listrik Terjual Sendiri
(KWH)
Pelanggan (KW) (KWH) (KWH) (KWH)
1
PLN Buli
2
PLN Maba
3
PLN Bicoli
PLN MABA 4
10.980 21.785.164 21.787.265 142.763 - 48.549
PLN Subaim
5
PLN Lolobata
6
PLN Wasileo
Sumber : diolah dari BPS Provinsi Maluku Utara, 2022

Selanjutnya untuk layanan kelistrikan di Kabupaten Halmahera Timur telah mencapai


21.003 rumah atau 93,96% dari total 22.352 rumah yang tersebar di 10 Kecamatan.
Lebih jelasnya terkait dengan sebaran layanan kelistrikan di Kabupaten Halmahera
Timur dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Kondisi Infrastruktur V-12


Tabel 5. 16 Layanan Kelistrikan berdasarkan Sumber Energi Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Halmahera Timur, 2021
Jumlah Sumber Listrik (Rumah)
Jumlah
No Kecamatan Terlayani PLTD Genset Belum
Rumah PLN PLTS Jumlah
(Desa) Daerah Desa Terlayani
1 Kota Maba 2.645 6 2.645 - - - - 2.645
2 Maba Selatan 1.663 9 1.606 - - - 57 1.663
3 Maba 3.032 10 2.991 - - - 41 3.032
4 Maba Tengah 1.536 12 1.347 - - 33 156 1.536
5 Maba Utara 2.421 10 375 452 952 272 370 2.421
6 Wasile 3.089 7 3.036 - - - 53 3.089
7 Wasile Selatan 3.045 24 2.874 - - - 171 3.045
8 Wasile Timur 2.678 8 2.418 - - - 260 2.678
9 Wasile Tengah 1.222 8 1.143 - - - 79 1.222
10 Wasile Utara 1.021 8 575 - 284 - 162 1.021
Total 22.352 102 19.010 452 1.236 305 1.349 22.352
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa terdapat 19.010 atau 85,05% rumah
telah terlayani listrik bersumber dari PLN yang tersebar di 10 Kecamatan, 452 atau
2,02% rumah masih dilayani PLTD Daerah yang berada di Kecamatan Maba Utara,
1.236 atau 5,53% rumah terlayani oleh PLTS yang tersebar di 2 Kecamatan dan masih
terdapat 1.236 atau 1,36% rumah yang dilayani Genset Desa dan tersebar di 2
kecamatan. Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa hanya Kecamatan Kota Maba
yang saat ini telah terlayani listrik PLN secara merata, untuk lebih jelasnya akan di
urain pada layanan kelistrikan berdasarkan Kecamatan.

5.8. TELEKOMUNIKASI

Layanan telekomunikasi di Kabupaten Halmahera Timur diprioritaskan pada wilayah


atau desa-desa yang relatif terbatas aksesnya terhadap jaringan telekomunikasi. Hal
ini terlihat dengan adanya provider jaringan telekomunikasi nirkabel seperti
Telkomsel, XL dan Indosat terus dikembangkan dengan penyediaan berbagai tower-
tower untuk kepentingan BTS, untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi di wilayah
atau kawasan pedesaan yang tersebar, akan lebih efektif menggunakan jaringan
telekomunikasi dengan sistem satelit atau perangkat penghubungnya menggunakan
jaringan telekomunikasi seluler.

Hingga tahun 2021, jumlah tower BTS di Kabupaten Halmahera Timur tercatat
sebanyak 37 unit, dengan yang tersebar secara tidak merata pada 10 kecamatan.
Radius pelayanan tower BTS hingga saat ini tercatat sebanyak 91 desa dari total
keseluruhan banyak 102 desa, dengan jumlah pelanggan tercatat sebanyak 78.352
jiwa. Dari total yang desa yang telah terlayani, masih tersisa 11 desa yang belum

Kondisi Infrastruktur V-13


terlayani jaringan seluler (blank spot area). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 5. 17 Sebaran Prasarana Telekomunikasi (Tower BTS)


dan Jumlah Pelanggan di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021
Jumlah Radius Jumlah
Kapasitas
No Kecamatan Menara Provaider Pelayanan Pelanggan Kondisi
BTS
(unit) (Desa) (Jiwa)
1 Kota Maba 6 4G Telkomsel 6 10.946 Baik
2 Maba 4 4G Telkomsel 8 12.028 Baik
3 Maba Selatan 3 4G Telkomsel 8 8.061 Baik
4 Maba Tengah 4 4G Telkomsel & XL 11 6.343 Baik
5 Maba Utara 6 4G Telkomsel & XL 9 9.250 Baik
6 Wasile 3 4G Telkomsel 7 10.445 Baik
7 Wasile Selatan 2 4G Telkomsel 21 12.056 Baik
8 Wasile Timur 4 4G Telkomsel & XL 8 11.638 Baik
9 Wasile Tengah 1 4G Telkomsel 8 5.959 Baik
10 Wasile Utara 4 4G Telkomsel & XL 5 2.572 Baik
Total 37 91 78.352
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Sedangkan jumlah pusat internet tercatat sebanyak 41 unit terdiri dari pusat internet
pada fasilitas social dan fasilitas umum tercatat sebanyak 26 unit, kemudian pusat
internet kecamatan tercatat sebanyak 10 unit, pusat internet desa tercatat sebanyak 3
unit dan pusat internet pada area komeril tercatat sebanyak 2 unit. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 5. 18 Jumlah dan Sebaran Pusat Internet


di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2021
Pusat Internet
Internet
No Kecamatan Intenet Intenet Internet Total Kondisi
Fasos
Kecamatan Desa Komersil
Fasum
1 Kota Maba 5 1 1 7 Baik
2 Maba 2 1 2 5 Baik
3 Maba Selatan 5 1 1 - 7 Baik
4 Maba Tengah 1 1 1 - 3 Baik
5 Maba Utara 2 1 - - 3 Baik
6 Wasile - 1 - - 1 Baik
7 Wasile Selatan 5 1 - - 6 Baik
8 Wasile Timur 2 1 - - 3 Baik
9 Wasile Tengah 3 1 - - 4 Baik
10 Wasile Utara 1 1 - - 2 Baik
Total 26 10 3 2 41
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2022

Cakupan Layanan Telekomunikasi pada tahun 2021 mencapai 0,93 point meningkat
dari lima tahun sebelumnya 2016 yang mencapai 0,75 point. Selanjutnya pada tahun
2021 presentase penduduk yang menggunakan HP/Telepon mencapain 65,70 persen,
angka meningkat secara signifikan dari lima tahun sebelumnya yang mencapai 45,82

Kondisi Infrastruktur V-14


persen. sedangkan untu Proporsi rumah tangga dengan askes internet pada tahun
mencapai 0,38. Capaian pembangunan urusan komunikasi dan informatika di
Kabupaten Halmahera Timur diuraikan sebagai berikut.

Tabel 5. 19 Capaian pembangunan Urusan Komunikasi dan Informatika


di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 20176-2021
Tahun
No Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020
1 Cakupan Layanan Telekomunikasi 0,75 0,80 0,81 0,91 0,93
Persentase penduduk yang
2 45,82 50,87 52,53 60,03 65,70
menggunakan HP/telepon
Proporsi Rumah Tangga dengan
3 0,12 0,19 0,23 0,30 0,38
akses Internet
Sumber : Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik, Kabupaten Halmahera Timur, 2022

5.9. PERHUBUNGAN

Transportasi memiliki peranan penting dalam menunjang proses perkembangan


interaksi antar wilayah. Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran
transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan. Sistem jaringan transportasi dapat dilihat dari segi efektivitas,
dalam arti selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar
dan cepat, mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah
polusi serta dari segi efisiensi dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam
satu kesatuan jaringan sistem transportasi. Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur
terus berupaya melaksanakan dan meningkatkan pembangunan berbagai
infrastruktur perhubungan di daerah. Beberapa capaian kinerja sektor perhubungan
di Kabupaten Halmahera Timur sebagaimana tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel 5. 20 Kinerja Bidang Urusan Perhubungan


di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021
Tahun
No Indikator Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah arus penumpang Angkutan
1 49.483 34.295 58.259 59.611 65.520
Umum (mini bis)
2 Jumlah uji kir angkutan umum 9 89 167 357 164
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis :
3 Pelabuhan Laut 7 7 7 8 8
4 Pelabuhan Udara 1 1 1 1 1
5 Jumlah terminal bis Jumlah 8 8 8 9 9
6 Persentase layanan angkutan darat 1,18 1,92 1,3 1,79 1,95
7 Jumlah pemasangan rambu – rambu 100 200 200 200 200
Rasio panjang jalan per jumlah
8 112,96 103,92 98,43 90,52 98,18
kendaraan
Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum :
Jumlah orang yang terangkut angkutan
11 49.483 34.295 58.259 59.611 65.520
umum

Kondisi Infrastruktur V-15


Tahun
No Indikator Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021
jumlah barang yang terangkut
12 494.830 342.950 582.590 596.110 655.200
angkutan umum
Jumlah orang/barang melalui
13 646.272 517.621 770.093 739.188 729.035
dermaga/bandara/ terminal per tahun
Sumber : Dinas Perhubungan, Kabupaten Halmahera Timur, 2022

5.10. PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Berdasarkan Undang- undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal
yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat
penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Jaminan kesejahteraan bagi setiap warganya
terhadap kebutuhan dasar merupakan tanggung jawab pemerintah yang wajib
dipenuhi. Regulasi tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman menekankan
kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan kemudahan pembangunan dan
perolehan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di wilayahnya. Oleh
karena ini pentingnya peran pemerintah untuk hadir memenuhi kebutuhan hunian
yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat (adequate shelter for all).
Capaian kinerja atas beberapa indikator pembangunan bidang Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur dapat diuraikan sebagai berikut.

A. RASIO RUMAH LAYAK HUNI

Rasio rumah layak huni merupakan perhitungan dari jumlah rumah layak huni per
jumlah penduduk di suatu daerah. Sehingga dapat digambarkan berapa rasio rumah
layak huni di Kabupaten Halmahera Timur. Pada tahun 2017 rasio rumah layak huni di
Kabupaten Halmahera Timur mencapai 13,83 poin, atau menurun 0,04 poin dari tahun
sebelumnya. Kemudian pada tahun 2018 cenderung meningkat sampai pada tahun
2021 mencapai 16,04 poin. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 5. 3 Rasio Rumah layak Huni Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Kondisi Infrastruktur V-16


B. CAKUPAN KETERSEDIAAN RUMAH LAYAK HUNI

Ketersedian rumah layak huni dari total jumlah rumah, dapat digambarkan untuk
mengetahui berapa jumlah persen masyarakat yang memiiiki rumah layak huni di
Kabupaten Halmahera Timur. Pada tahun 2017 persentase rumah tangga yang
memiliki hunian layak di Kabupaten Halmahera Timur mencapai 86,47 persen, atau
meningkat 0,74 persen poin dari tahun sebelumnya. Kemudian pada tahun 2018
masyarakat yang memiliki hunian layak cenderung meningkat sampai pada tahun
2019 mencapai 87,72 persen. Namun pada tahun 2020 masyarakat yang memiiiki
rumah layak huni di Kabupaten Halmahera Timur mengalami penurunan mecapai
84,18 persen. Cakupan Ketersediaan Rumah Layak Huni disajikan selengkapnya pada
grafik berikut.

Gambar 5. 4 Cakupan Ketersediaan Rumah layak Huni


Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur, 2022

C. PERSENTASE LUASAN PERMUKIMAN KUMUH DI KAWASAN


PERKOTAAN

Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh mencakup sejauh mana capaian


permukiman kumuh yang tertangani menjadi hunian layak bagi seluruh lapisan
masyarakat Kabupaten Halmahera Timur. Luasan permukiman kumuh setiap tahunnya
terus mengalami peningkatan, dengan luas rata-rata 32,03 ha. Peran pemerintah
dibutuhkan untuk hadir dalam memenuhi kebutuhan hunian yang layak.Pada tahun
2017 permukiman kumuh yang tertangani sebesar 10,88 ha, meningkat 1,58 ha dari
tahun sebelumnya. Meskipun pada tahun 2018 mengalami penurunan signifikan
mencapai 1,82 ha. Namun pada tahun 2021 mengalami peningkatan mencapai 7,53
ha luasan permukiman yang tertangani. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada
grafik berikut.

Kondisi Infrastruktur V-17


Gambar 5.5 Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2018-2021
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur, 2022

D. Proporsi Rumah Tangga Kumuh

Proporsi rumah kondisi kumuh merupakan hasil perhitugan dari jumlah rumah kondisi
kumuh per jumlah rumah, sehingga dapat digambarkan berapa perbandingan rumah
dalam kondisi kumuh di Kabupaten Halmahera Timur. Proporsi rumah kondisi kumuh
dari tahun 2016 sampai pada tahun 2020 mengalami tren stabil mencapai angka 15,00
poin. Kemudian pada tahun 2021 proporsi rumah dalam kondisi kumuh mengalami
peningkatan mencapai angka 15,82 poin. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada
grafik berikut.

Gambar 4. 6 Proporsi Rumah Tangga Kumuh


Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur, 2022

Kondisi Infrastruktur V-18


6.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah kemampuan suatu wilayah untuk
menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu. Untuk menyusun PDRB
digunakan 2 pendekatan, yaitu produksi dan penggunaan. Keduanya menyajikan
komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi (lapangan
usaha) dan menurut komponen penggunaannya. PDRB dari sisi lapangan usaha
merupakan penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu
diciptakan oleh lapangan usaha atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari
sisi penggunaan menjelaskan tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut

Nilai Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010, nilai
PDRB pada tahun 2021 sebesar 2,49 triliun rupiah, meningkat secara signifikan sebesar
193,63 miliar rupiah dibandingkan dengan tahun 2020. Hal ini dipengaruhi oleh
tumbuh pesatnya beberapa lapangan usaha utama, seperti pada lapangan usaha
pertambangan dan penggalian serta tidak ada pengaruh dari faktor inflasi. Adapun
data terkait PDRB ADHK seperti yang terlihat pada uraian table dibawah ini :

Tabel 6. 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Halmahera Timur


Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah)
Tahun 2017–2021

Kategori Lapangan Usaha 2017 2018 2019 2020 2021*

Pertanian Kehutanan,
A 395.524,30 421.640,34 435.680,49 455.835,69 454.773,92
dan Perikanan
Pertambangan dan
B 584.653,61 639.416,07 691.660,87 679.447,31 856.467,17
Penggalian
C Industri Pengelolahan 113.141,52 111.818,94 109.430,76 96.153,78 82.003,80
Pengadaan Listrik dan
D 867,83 904,9 993,04 1.047,09 1.118,32
Gas
Pengadaan Air,
E Pengelolahan Sampah, 95,15 100,5 104,34 105,41 110,58
dan Daur Ulang
F Konstruksi 185.100,15 213.129,00 222.692,00 209.191,67 224.264,18
Perdagangan Besar dan
G Energi, Reparasi Mobil 276.081,82 309.545,14 323.620,53 323.759,07 336.462,45
dan Sepeda Motor
Transportasi dan
H 37.822,19 40.638,50 42.677,41 38.245,44 38.306,32
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
I 4.378,01 4.872,35 5.143,46 4.838,33 5.058,65
dan Makan Minum
Informasi dan
J 53.460,97 56.706,13 59.242,28 62.151,83 65.433,45
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
K 24.215,69 25.461,38 27.453,12 29.499,05 31.217,03
Asuransi
L Real Estate 1.465,75 1.592,99 1.631,03 1.672,03 1.701,07
MN Jasa Perusahaan 6.487,45 6.919,43 7.201,32 7.142,25 7.140,25
Administrasi
Pemerintahan,
O 266.858,73 274.940,31 288.875,41 311.357,88 307.427,23
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib

Kondisi Perekonomian VI-1


Kategori Lapangan Usaha 2017 2018 2019 2020 2021*

P Jasa Pendidikan 43.175,72 45.172,06 46.987,16 47.399,63 47.929,12


Jasa Kesehatan dan
Q 18.641,21 20.117,47 21.299,17 22.699,99 24.512,56
Kegiatan Sosial
RSTU Jasa Lainnya 6.216,17 6.665,46 7.079,02 7.220,82 7.469,12

Produk Domestik Regional Bruto 2.018.231,26 2.179.631,97 2.291.771,83 2.297.767,25 2.491.395,20

Sumber : BPS Kabupaten Ha;mahera Timur, 2022

Sedangkan nilai PDRB Kabupaten Halmahera Timur atas dasar harga berlaku pada
tahun 2021 mencapai 3,90 triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami
kenaikan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 362,26 miliar rupiah dibandingkan
dengan tahun 2020. Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya nilai produksi di
hampir keseluruhan lapangan usaha dan karena faktor inflasi.

Tabel 6. 2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Siak Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2017-2021 (Miliar Rupiah)

Kategori Lapangan Usaha 2017 2018 2019 2020 2021*

Pertanian Kehutanan,
A 608.597,59 661.036,65 695.331,75 729.758,61 733.163,54
dan Perikanan
Pertambangan dan
B 697.259,64 954.685,20 1.090.300,96 1.113.127,43 1.419.397,38
Penggalian
C Industri Pengelolahan 148.666,63 148.456,24 147.292,49 129.017,82 111.026,64
Pengadaan Listrik dan
D 1.139,91 1.206,92 1.330,53 1.415,32 1.515,71
Gas
Pengadaan Air,
E Pengelolahan Sampah, 123,28 130,61 135,68 137,59 144,38
dan Daur Ulang
F Konstruksi 261.147,88 315.630,36 341.351,36 319.861,93 355.678,40
Perdagangan Besar
dan Energi, Reparasi
G 374.730,22 423.066,56 455.148,23 458.359,87 481.260,46
Mobil dan Sepeda
Motor
Transportasi dan
H 55.772,79 61.110,87 65.634,85 59.009,93 61.136,40
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
I 5.940,68 6.642,41 7.038,99 6.633,92 6.991,11
dan Makan Minum
Informasi dan
J 65.995,66 70.019,40 72.862,74 74.672,43 78.846,34
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
K 35.104,71 38.307,95 42.163,03 43.921,64 49.122,73
Asuransi
L Real Estate 1.987,91 2.161,73 2.223,22 2.289,83 2.344,04
MN Jasa Perusahaan 8.795,02 9.729,04 10.364,23 10.464,85 10.647,95
Administrasi
Pemerintahan,
O 390.624,09 410.893,32 443.975,70 479.421,96 473.669,43
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 61.223,18 64.970,31 67.731,79 69.074,90 71.032,26
Jasa Kesehatan dan
Q 25.985,15 28.899,50 31.803,30 34.193,30 37.219,95
Kegiatan Sosial
RSTU Jasa Lainnya 8.505,60 9.165,60 9.905,90 10.125,01 10.547,43
Produk Domestik Regional Bruto 2.751.599,94 3.206.112,66 3.484.594,74 3.541.486,34 3.903.744,16
Sumber : BPS Kabupaten Ha;mahera Timur, 2022

Kondisi Perekonomian VI-2


A. STRUKTUR EKONOMI

Berdasarkan peranan berbagai lapangan usaha dalam perekonomian, dalam


meproduksi barang dan jasa sangat menentukan struktur perekonomian di suatu
daerah. Struktur ekonomi yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh
setiap lapangan usaha menggambarkan seberapa besar ketergantungan suatu daerah
akan kemampuan produksi dari setiap lapangan usaha.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, selama tahun 2017 - 2021, struktur
perekonomian Kabupaten Halmahera Timur didominasi oleh 5 (lima) lapangan usaha
utama, seperti Pertambangan dan Penggalian; Pertanian, Kehutanan dan Perikanan;
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, dan Konstruksi. Hal ini dapat
dilihat dari peranan dari setiap lapangan usaha terhadap pembentukan nilai PDRB
Kabupaten Halmahera Timur. Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten
Halmahera Timur pada tahun 2021 dihasilkan oleh lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian, yaitu mencapai 36,36 persen (angka ini meningkat cukup signifikan dari
31,43 persen di tahun 2020), selanjutnya adalah lapangan usaha Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan, sebesar 18,78 persen (angka ini menurun dari 20,61 persen di tahun
2020), disusul oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor sebesar 12,33 persen (angka ini menurun dari 12,94 persen di
tahun 2020).

Berikutnya lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan


Sosial Wajib sebesar 12,13 persen (angka ini menurun dari 13,54 persen di tahun 2020)
dan lapangan usaha Konstruksi sebesar 9,11 persen (angka ini meningkat dari 9,03
persen di tahun 2020). Di antara kelima lapangan usaha atau kategori yang
berkontribusi paling utama tersebut, hanya dua lapangan usaha yang mengalami
peningkatan kontribusi, yaitu pada lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian,
dan pada lapangan usaha Konstruksi. Sebaliknya lapangan usaha Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor; dan Konstruksi mengalami penurunan kontribusi. Sedangkan beberapa
lapangan usaha lainnya memiliki kontribusi kurang dari lima persen. Salah satu
penyebab meningkatnya peranan kontribusi pada Pertambangan dan Penggalian
adalah meningkat pesatnya aktivitas ekspor ore nikel yang dilakukan oleh beberapa
perusahaan tambang nikel di Kabupaten Halmahera Timur. Sedangkan pada lapangan
usaha Konstruksi adalah belanja-belanja modal yang dilakukan oleh pemerintah dan
aktivitas pembangunan yang dilakukan secara masif, serta masuknya penanaman

Kondisi Perekonomian VI-3


modal, baik modal dalam negeri maupun asing yang masuk di Kabupaten Halmahera
Timur.

Sementara penyebab dari menurunnya peranan atau kontribusi dari beberapa


lapangan usaha, seperti lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan adalah
dikarenakan kegagalan panen yang dialami oleh para petani yang kemudian berakibat
pada menurunya nilai produksi pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan, terutama pada subkategori tanaman pangan yang menjadi komoditas
unggulan di Kabupaten Halmahera TImur. Kemudian pada lapangan usaha
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, yang menjadi
penyebab menurunnya peranan atau kontribusi bagi PDRB Kabupaten Halmahera
Timur adalah salah satunya karena kebijakan refocusing anggaran yang dilakukan,
sehingga berakibat pada menurunnya realisasi anggaran, terutama pada belanja
pegawai yang menurun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

B. PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro untuk mengetahui


kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah dan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pembangunan suatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi dihitung
berdasarkan perubahan PDRB atas dasar harga konstan yang bersangkutan terhadap
tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai penambahan jumlah barang dan


jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha kegiatan ekonomi yang ada di suatu
wilayah selama kurun waktu setahun. Pertumbuhan ekonomi yang positif
menunjukkan adanya kenaikan produksi barang dan jasa.

Selama kurun waktu lima tahun terakhir, selama tahun 2017-2021, pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2021 menjadi titik pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi,
dengan 8,43 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi yang paling rendah terjadi
pada tahun 2020, yang hanya sebesar 0,26 persen. Meningkat pesatnya pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2021 sangat erat pengaruhnya dengan motor penggerak
ekonomi yang terjadi pada tahun tersebut, dalam hal ini yang menjadi motor
penggerak ekonomi pada tahun 2021 adalah pada sektor atau lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 26,05
persen. Tingginya laju yang terjadi pada lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian dikarenakan oleh meningkatnya volume ekspor ore nikel yang dilakukan
oleh beberapa perusahaan tambang nikel di Kabupaten Halmahera Timur yang cukup

Kondisi Perekonomian VI-4


tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun perkembangan laju
pertumbuhan perekonomian Halmahera Timur dari tahun 2017-2021, sebagaimana
terlihat pada uraian diabawah ini :

Tabel 6. 3 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Kabupaten Halmahera Timur


Menurut Lapangan Usaha (Persen) Tahun 2017-2021

Kategori Lapangan Usaha 2017 2018 2019 2020* 2021**

A Pertanian Kehutanan, dan Perikanan 4,19 6,6 3,33 4,63 -0,23


B Pertambangan dan Penggalian 0,9 9,37 8,17 -1,77 26,05
C Industri Pengelolahan 0,02 -1,17 -2,14 -12,13 -14,72
D Pengadaan Listrik dan Gas 8,19 4,27 9,74 5,44 6,8
Pengadaan Air, Pengelolahan Sampah,
E 2,24 5,62 3,83 1,02 4,9
dan Daur Ulang
F Konstruksi 12,81 15,14 4,49 6,06 7,21
Perdagangan Besar dan Energi,
G 13,36 12,12 4,55 0,04 3,92
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 9,67 7,45 5,02 -10,38 0,16
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 11,5 11,29 5,56 -5,93 4,55
Minum
J Informasi dan Komunikasi 3,06 6,07 4,47 4,91 5,28
K Jasa Keuangan dan Asuransi 8,05 5,14 7,82 7,45 5,82
L Real Estate 4,51 8,68 2,41 2,49 1,74
MN Jasa Perusahaan 6,24 6,52 4,21 -0,82 -0,03
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
O 6,49 3,03 5,07 7,78 -1,26
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 6,5 4,62 4,02 0,88 1,12
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,72 7,92 5,87 6,58 7,98
RSTU Jasa Lainnya 4,33 6,46 6,2 2 3,44
Produk Domestik Regional Bruto 7,17 8 5,14 0,26 8,43
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Timur, 2022

LAJU PERTUMBUHAN PDRB


KABUPATEN HALMAHERA TIMUR TAHUN 2017-2021

9
8,43
8 8

7 7,17

5 5,14

1
0,26
0
2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 6. 1 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Menurut Lapangan Usaha (Persen)
Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021

Kondisi Perekonomian VI-5


Laju Pertunmbuhan Indeks Harga Implisit PDRB adalah perbandingan antara PDRB
atas dasar harga berlaku dengan PDRB harga konstan pada peride tertentu terhadap
peride tahun dasar. Adapun laju pertumbuhan harga implisit PDRB Kabupaten
Halmahera Timur sebagaimana terlihat pada table dibawah ini :

Tabel 6. 4 Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit PDRB


Menurut Lapangan Usaha (Persen) Tahun 2017–2021
Kategori Lapangan Usaha 2017 2018 2019 2020* 2021**

A Pertanian Kehutanan, dan Perikanan 2,18 1,89 1,8 0,31 0,7

B Pertambangan dan Penggalian 3,53 25,19 5,58 3,93 1,16


C Industri Pengelolahan 0,91 1,04 1,38 -0,31 0,9
D Pengadaan Listrik dan Gas 14,89 1,54 0,46 0,88 0,27
Pengadaan Air, Pengelolahan Sampah,
E 0,46 0,3 0,05 0,38 0,03
dan Daur Ulang
F Konstruksi 2,11 4,97 3,5 -0,25 3,72
Perdagangan Besar dan Energi, Reparasi
G 1,78 0,69 2,9 0,66 1,03
Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 0,92 1,98 2,27 0,32 3,44
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 0,76 0,47 0,38 0,19 0,79
Minum
J Informasi dan Komunikasi 1,72 0,03 -0,39 -2,31 0,29
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,77 3,79 2,08 -3,05 5,69
L Real Estate 3,03 0,06 0,42 0,5 0,62
MN Jasa Perusahaan 2,79 3,85 2,23 1,81 1,78
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
O 1,21 2,1 2,84 0,19 0,06
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 1 1,43 0,22 1,1 1,7
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,8 3,05 3,94 0,88 0,8
RSTU Jasa Lainnya 1,95 1,22 1,76 0,2 0,71
Produk Domestik Regional Bruto 2,18 7,89 3,37 1,37 1,66
Sumber : BPS Kabupaten Ha;mahera Timur, 2022
Keterangan : * Angka sementara
** Angka sangat sementara

C. PDRB PER KAPITA

Salah satu indikator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk di suatu


wilayah dapat dilihat dengan menggunakan nilai PDRB Perkapita. Nilai PDRB
Perkapita ini merupakan hasil bagi antara nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh
kegiatan ekonomi atau PDRB dan jumlah penduduk dalam suatu wilayah per periode
tertentu. Sehingga, besar kecilnya jumlah penduduk akan sangat berpengaruh
terhadap nilai PDRB Perkapita, sedangkan besar kecilnya nilai PDRB sangat
dipengaruhi oleh potensi sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang dimiliki
oleh wilayah tersebut. PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai
PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Sedangkan PDRB Perkapita atas dasar
harga konstan 2010 berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per
kapita penduduk dalam suatu wilayah. Nilai PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku

Kondisi Perekonomian VI-6


(ADHB) selama kurun waktu lima tahun terakhir, selama tahun 2017-2021, cenderung
menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2020, nilai PDRB Perkapita
ADHB sebesar 38,75 Juta Rupiah, sedangkan pada tahun 2021 nilai PDRB Perkapita
ADHB sebesar 42,00 Juta Rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan
pendapatan atau secara umum tingkat kesejahteraan penduduk di Kabupaten
Halmahera Timur semakin membaik.

Sedangkan untuk nilai PDRB Perkapita atas dasar harga konstan 2010 (ADHK) selama
kurun waktu lima tahun terakhir, selama tahun 2017-2021, cenderung menunjukkan
peningkatan juga setiap tahunnya. Pada tahun 2020, nilai PDRB Perkapita ADHBK
sebesar 25,14 Juta Rupiah, sedangkan pada tahun 2021 nilai PDRB Perkapita ADHK
sebesar 26,80 Juta Rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa secara nyata pertumbuhan
perekonomian penduduk di Kabupaten Halmahera Timur semakin meningkat. Nilai
PDRB Perkapita ADHB dan ADHK Kabupaten Halmahera Timur selama tahun 2017-
2021, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. 5 Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita


Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021 (Juta Rupiah)
Nilai PDRB (Miliar Rupiah)
2017 2018 2019 2020* 2021**
- ADHB 2.751,60 3.206,11 3.484,59 3.541,49 3.903,74
- ADHK 2.018,23 2.179,63 2.291,77 2.297,77 2.491,40
PDRB Perkapita (Juta Rupiah)
- ADHB 30,55 34,62 37,30 38,75 42,00
- ADHK 22,41 23,53 24,53 25,14 26,80
- Pertumbuhan PDRB Perkapita
4,33 5,03 4,25 2,47 6,62
ADHK 2010
Jumlah Penduduk (Orang) 90,070 92,618 93,417 91,403 92,954
Pertumbuhan Jumlah Penduduk
2,73 2,83 0,86 -2,16 1,70
(Persen)
Sumber : BPS Kabupaten Ha;mahera Timur, 2022
Keterangan : * Angka sementara
** Angka sangat sementara

6.2. KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERDAGANGAN DAN


INDUSTRI
A. KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH

Koperasi merupakan pilar perekonomian Indonesia. Kehadirannya mampu menjawab


dan memberi solusi terhadap usaha pemberdayaan ekonomi rakyat, memperluas
lapangan pekerjaan, hingga menurunkan kemiskinan pada suatu daerah. Koperasi
mempunyai konstribusi dalam pengembangan UMKM sebagai sumber ekonomi,
khususnya membuka lapangan kerja, maka pembangunan sektor ini akan terus
melakukan upaya yang dapat mendorong keberlanjutan UMKM, terutama dalam
memastikan terwujudnya kemudahan dalam mengakses pembiayaan atau

Kondisi Perekonomian VI-7


permodalan, meningkatkan kapasitas inovasi dan teknologi, serta keterbatasan
kapasitas manajemen dan teknis. Pemberdayaan UMKM dan koperasi secara
tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu tercapainya : 1)
menyelaraskan struktur perekonomian nasional, 2) mempercepat pertumbuhan
ekonomi nasional, 3) mengurangi tingkat pengangguran terbuka, 4) menurunkan
tingkat kemiskinan, 5) mendinamisasi sektor riil, dan 6) memperbaiki pemerataan
pendapatan masyarakat. Presentase koperasi aktif di Kabupaten Halmahera Timur
setiap tahunnya mengalami peningkatan dengan nilai tertinggi di Tahun 2020-2021
sebesar 61,15 persen. Capaian Pembangunan Urusan Koperasi, Usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) di Kabupaten Halmahera Timur diuraikan sebagai berikut.

Tabel 6. 6 Jumlah Koperasi di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021


Uraian 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Koperasi Aktif 60 61 65 70 74
Jumlah Koperasi Tidak Aktif 48 48 48 48 47
Jumlah Seluruh Koperasi 108 109 113 118 121
Persentase Koperasi Aktif 55,50% 55,96% 57,52% 59,32% 61,15%
Jumlah Anggota Koperasi 1245 1450 1472 1630 2947
Jumlah Koperasi Unit Desa 14 14 14 14 14
Jumlah Non Koperasi Unit Desa 0 0 0 0 0
Sumber : Dinas Perindagkop Kab. Halmahera Timur, 2022

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan usaha informal yang dilakukan
oleh perorangan atau badan usaha yang tidak ada hubungannya dengan usaha pada
level di atasnya (bukan berupa cabang). Keberadaan UMKM membuka kesempatan
kerja yang lebih besar bagi masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah.
Perbedaan usaha mikro dan usaha kecil dengan usaha menengah hanya terletak pada
nilai aset dan omzetnya. Usaha mikro dan kecil juga merupakan salah satu sektor
usaha dalam perekonomian yang potensial, oleh karena itu sektor ini perlu
diperhatikan dan dikembangkan. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 6. 2 Persentase Usaha Mikro dan Kecil Di Kabupaten Halmahera Timur


Tahun 2017-2021

Kondisi Perekonomian VI-8


B. PERDAGANGAN

Perdagangan memiliki peran yang strategis bagi perekonomian daerah.


Keberadaannya menjadi kebutuhan bagi daerah yang ingin maju, khususnya dibidang
ekonomi. Sektor perdagangan perdagangan besar dan eceran sejak tahun 2017
memberikan kontribusi sebesar 12-13% selama tahun 2017-2021. Capaian
pembangunan sektor perdagangan di Kabupaten Halmahera Timur sebagaimana
tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 6. 7 Kontribusi Sektor Perdagangan Besar dan Eceran t


erhadap PDRB ADHB (Juta rupiah)
Kontribusi Sektor
Tahun Perdagangan Besar dan Total PDRB (% terhadap total PDRB)
Eceran (Juta Rupiah)
2017 374,730.22 2,751,599.94 13,62%
2018 423,066.56 3,206,112.66 13,20%
2019 456,648.23 3,497,103.04 13,06%
2020 460,059.87 3,566,027.43 12,90%
2021 481.260,46 3.903.744,16 12,33%
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022

Dari data tabel diatas, pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 13,62 persen
yang merupakan angka presentase tertinggi selama tahun 2016-2020. Pada tahun
2018 sektor ini cenderung menurun mencapai 13,20 persen, begitu juga di tahun 2019
menurun sebesar 13,06 persen. Kemudian pada tahun 2020 masih dalam tren
penurunan sebesar 12,90 persen, dan pada tahun 2021 penurunan sebesar 12,33
persen ini merupakan capaian terendah sektor perdagangan besar dan eceran
terhadap PDRB di Kabupaten Halmahera Timur tahun 2017-2021.

Selain konstribusi sektor perdagangan terhadap PDRB, nilai ekspor bersih


perdagangan juga menjadi salah satu tolak ukur capain pembangunan perdagangan
di Kabupaten Halmahera Timur. Ekspor bersih perdagangan merupakan selisih antara
nilai ekspor dan nilai impor suatu wilayah. Dari tahun 2016-2020 nilai ekspor bersih
perdagangan di Kabupaten Halmahera Timur menunjukkan nilai yang negatif. Hal ini
terjadi karena ketimpangan nilai ekspor terhadap nilai impor, dimana nilai impor lebih
tinggi dibandingkan dengan nilai ekspor. Nilai ekspor bersih perdagangan di
Kabupaten Halmahera Timur pada tahun 2017 mencapai -491,19 miliar rupiah,
kemudian meningkat mencapai -715,22 miliar rupiah di tahun 2018. Peningkatan ini
terus terjadi setiap tahunnya. Pada tahun 2019 meningkat 217,57 miliar rupiah,
nilainya mencapai -932,79 miliar rupiah. Pada tahun 2020 terjadi peningkatan sebesar
117,53 miliar rupiah, sehingga nilai ekspor bersih mencapai angka triliunan rupiah
yaitu nilainya mencapai -1050,32 triliun rupiah. Pada akhir tahun 2021 nilai ekspor

Kondisi Perekonomian VI-9


bersih mengalami peningkatan sebesar 132 miliar rupiah dari tahun sebelumnya,
sehingga nilainya mencapai -1182,66 triliun rupiah. Gambaran selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. 8 Ekspor Bersih Perdagangan
Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021
Tahun
No Indikator
2017 2018 2019 2020 2021
1 Nilai Ekspor Bersih (Miliar Rupiah) -491,19 -715,22 -932,79 -1050,32 -1182,66
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022

Indikator kinerja lainnya pada sektor perdagangan yaitu perkembangan Sektor


informal yang merupakan salah satu solusi efektif penyediaan lapangan kerja bagi
pengembangan suatu daerah. Melalui sektor informal, gap yang timbul dari
permintaan dan penawaran tenaga kerja dapat diperkecil. Selain itu, sektor informal
juga memiliki keunggulan dalam imunitas terhadap peningkatan perekonomian.

Kelompok pedagang/usaha informal merupakan sebuah bagian penting dalam


dinamika kegiatan perdagangan di Kabupaten Halmahera Timur, sektor informal
berperan sangat besar bagi perekonomian daerah ini. Pembentukan dan pembinaan
kelompok-kelompok pedagang dan pengusaha informal akan mempermudah
koordinasi dan pengembangan sektor ini. Capaian kinerja cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal di Kabupaten Halmahera Timur sampai dengan tahun 2021
diuraikan sebagai berikut.

Tabel 6. 9 Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal


Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021
Tahun
No Indikator Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah kelompok pedagang informal yang
1 69 71 100 105 105
mendapatkan bantuan binaan pemda
2 Jumlah kelompok pedagang/usaha informal 69 71 100 105 105
Persentase cakupan bina kelompok pedagang
3 100 100 100 100 100
informal
Sumber : Dinas Perindustrian, perdaganagan, kopersi dan UKM Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022

Berdasarkan tabel diatas, jumlah kelompok pedagang dan pengusaha informal


mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dilihat dari segi kelompok pedagang yang
mendapat bantuan dari pemda dari tahun 2017-2021, secara keseluruhan
menunjukkan angka baik yaitu sudah terfasilitasi semua dengan persentase mencapai
100 persen.

C. PERINDUSTRIAN

Sektor perindustrian merupakan pilar dalam penggerak perekonomian suatu daerah,


kontribusi sektor ini memiliki peran penting dalam pembentukan PDRB dan

Kondisi Perekonomian VI-10


penciptaan lapangan kerja. Persaingan yang sangat tinggi di sektor ini menuntut
strategi pembangunan perindustrian yang tetap menjaga daya saing. Salah satu
strategi didalamnya adalah mengembangkan industri hulu dan industri antara
berbasis sumber daya alam yang merupakan langkah-langkah strategis yang tertuang
dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015 – 2035. Capaian
pembangunan sektor industri di Kabupaten Halmahera Timur sebagaimana tersaji
dalam tabel berikut.

Tabel 6. 10 Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB (Juta rupiah)


Kontribusi Sektor
Tahun Industri Pengolahan Total PDRB (% terhadap total
(Juta Rupiah) PDRB)
2017 148,666.63 2,751,599.94 5,40%
2018 148,456.24 3,206,112.66 4,63%
2019 147,392.49 3,497,103.04 4,21%
2020 129,097.82 3,566,027.43 3,62%
2021 111.026,64 3.903.744,16 2,84%
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022

Selain kontribusi sektor perindustrian, capaian kinerja urusan pemerintahan bidang


perindustrian yaitu cakupan bina kelompok pengrajin. Dalam kurun waktu lima tahun
terakhir cakupan bina kelompok pengrajin memperlihatkan perkembangan yang
fluktuatif. Pada tahun 2021 jumlah kelompok pengrajin yang ada di Kabupaten
Halmahera Timur sebanyak 105 kelompok dan kelompok yang mendapatkan batuan
binaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten halmhaera Timur mencapain 105
kelompok, maka cakupan bina kelompok pengrajin pada tahun 2021 mencapai 58,66
persen, meningkat dari tahun sebelumnya tahun 2020 yang mencapai 55,87 persen.
jika dibandingkan dengan dengan dua tahun sebelumnya menagalami menurun yang
cukup signifikan di angka 16,87 persen, dimana pada tahun 2019 cakupan bina
kelompok pengrajin mencapai 75,53 persen. sebaliknya jika dibandingkan dengan
lima tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 4,49% dari tahun 2017 yang
mencapai 54,17 persen. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. 11 Capain Kinerja Urusan Perindustrian


Kabupaten Halmahera Timur tahun 2017-2021
Tahun
No Indaktor Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kelompok pengrajin yang
1 26 69 71 100 105
mendapatkan bantuan binaan pemda
2 Jumlah kelompok pengrajin 48 97 94 179 179

3 Cakupan Bina Kelompok Pengrajin (1:2x100) 54,17% 71,13% 75,53% 55,87% 58,66%
Sumber : Dinas Perindustrian, perdaganagan, kopersi dan UKM Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022

Kondisi Perekonomian VI-11


6.3. PENANAMAN MODAL

Berdasarkan Undang-undang No. 23 Tahun 2014, urusan Penanaman Modal yang


merupakan kewenangan Kabupaten/Kota mencakup sub urusan: 1) Pengembangan
Iklim Penanaman Modal (Penetapan pemberian fasilitas/insentif di bidang
penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota; Pembuatan
peta potensi investasi kabupaten/kota); 2) Promosi Penanaman Modal
(Penyelenggaraan promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah
kabupaten/kota); 3) Pelayanan Penanaman Modal (Pelayanan perizinan dan non
perizinan secara terpadu satu pintu di bidang penanaman modal yang menjadi
kewenangan Daerah kabupaten/kota); 4) Pengendalian pelaksanaan penanaman
modal; 5) Pengelolaan data dan informasi perizinan dan non perizinan penanaman
modal yang terintergrasi; 6) Kepemudaan (Penyadaran, pemberdayaan, dan
pengembangan pemuda dan kepemudaan terhadap pemuda pelopor
kabupaten/kota, wirausaha muda pemula, dan pemuda kader kabupaten/kota;
Pemberdayaan dan pengembangan organisasi kepemudaan tingkat Daerah
kabupaten/kota).

Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing di Kabupaten
Halmahera Timur dalam tiga tahun terakhir mengalami tren fluktuatif. Pada tahun
2019 nilai investasi sebesar 47 miliar rupiah yang berasal dari 125 investor. Pada tahun
2020 nilai investasi mengalami peningkatan signifikan mencapai 1,746 triliun rupiah
berasal dari 199 investor. Kemudian pada tahun 2021 jumlah investor mengalami
peningkatan mencapai 224 investor, namun nilai investasi mengalami penurunan
sebesar 80 miliar rupiah. Capaian kinerja pembangunan bidang Penanaman Modal
Kabupaten Halmahera Timur sampai dengan tahun 2021 diuraikan sebagai berikut.

Gambar 6. 3 Penanaman Modal Berskala Nasional (PMDN/PMA)


Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021

Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu, 2021, diolah

Kondisi Perekonomian VI-12


6.4. RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
(APBD)

Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Halmahera Timur berpedoman pada


Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas tentang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan peraturan perundang-
undangan tersebut, maka struktur APBD Kabupaten Halmahera Timur Tahun
Anggaran 2022 terdiri dari :

1. Pendapat Daerah, terdiri dari : (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi Pajak
Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan,
dan Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, (2) Dana Perimbangan meliputi
Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK), (3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah meliputi Bagi Hasil Pajak
Dari Provinsi dan Dari Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi dan dari Pemerintah Daerah
Lainnya.
2. Belanja Daerah, terdiri dari : (1) Belanja Tidak Langsung meliputi Belanja Pegawai,
Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil,
Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga, (2) Belanja Langsung
terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Barang Jasa dan Belanja Modal.
3. Pembiayaan Daerah, terdiri dari : (1) Pembiayaan penerimaan meliputi Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya (SILPA), hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan, (2) Pembiayaan pengeluaran meliputi Pembentukan
Dana Cadangan, Penyertaan Modal (investasi) daerah, Pembayaran pokok utang.

A. PENDAPATAN

Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2022 meliputi
semua penerimaan uang melalui RKUD yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah
dan penerimaan lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan diakui sebagai penambah ekuitas yang merupakan hak daerah dalam 1
(satu) tahun anggaran.

Kondisi Perekonomian VI-13


Pendapatan daerah dirinci menurut urusan Pemerintahan Daerah, bidang urusan
Pemerintahan Daerah, organisasi, kelompok, jenis, objek, rincian objek, dan sub
rincian objek pendapatan daerah. Struktur pendapatan Kabupaten Halmahera Timur
yang disusun sesuai dengan PP Nomor 12 Tahun 2019 meliputi:

1. Pendapatan Asli Daerah, meliputi; Pajak Daerah; Retribusi Daerah; Hasil


Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah Yang Sah.
2. Pendapatan Transfer.
• Transfer Pemerintah Pusat, meliputi; Dana Perimbangan (Dana Transfer Umum
- Dana Bagi Hasil; dan Dana Alokasi Umum, Dana Transfer Khusus - DAK Fisik;
dan DAK Non Fisik), Dana Otonomi Khusus;
• Transfer Antar-Daerah, meliputi; Pendapatan Bagi Hasil; dan Bantuan
Keuangan
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, meliputi: Hibah; Dana Darurat; dan Lain-
lain pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tabel 6. 12 Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2022


ANGGARAN
URAIAN KENAIKAN/ (PENURUNAN)
2021 2022
Rp %
PENDAPATAN 936.812.018.455,00 980.917.752.167,00 25.078.453.712,00 2,68%
PENDAPATAN ASLI
93.834.658.367,00 118.900.303.167,00 25.065.644.800,00 26,71%
DAERAH
Pajak Daerah 10.470.115.419,00 8.460.760.219,00 (2.009.355.200,00) -19,19%
Retribusi Daerah 2.831.772.000,00 2.831.772.000,00 - 0,00%
Pengelolaan Kekayaan
5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 - 0,00%
Daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang Sah 75.532.770.948,00 102.607.770.948,00 27.075.000.000,00 35,85%
PENDAPATAN
824.843.360.088,00 862.017.449.000,00 18.146.808.912,00 2,20%
TRANSFER
PENDAPATAN
TRANSFER 808.528.521.088,00 845.702.610.000,00 18.146.808.912,00 2,24%
PEMERINTAH PUSAT
DANA PERIMBANGAN 699.973.286.088,00 759.471.358.000,00 40.470.791.912,00 5,78%
Dana Transfer Umum-
72.177.176.088,00 66.115.551.000,00 (6.061.625.088,00) -8,40%
Dana Bagi Hasil (DBH)
Dana Alokasi Umum 443.074.788.000,00 443.769.351.000,00 694.563.000,00 0,16%
Dana Alokasi Khusus 184.721.322.000,00 249.586.456.000,00 45.837.854.000,00 24,81%
Dana Alokasi Khusus Fisik 136.850.287.000,00 181.289.411.000,00 44.439.124.000,00 32,47%
DANA INSENTIF -
7.569.225.000,00 - (7.569.225.000,00)
DAERAH 100,00%
DID 7.569.225.000,00 - (7.569.225.000,00) -100,00%
DANA DESA 100.986.010.000,00 86.231.252.000,00 (14.754.758.000,00) -14,61%
PENDAPATAN
TRANSFER ANTAR 16.314.839.000,00 16.314.839.000,00 - 0,00%
DAERAH
Pendapatan Bagi Hasil
16.314.839.000,00 16.314.839.000,00 - 0,00%
Pajak
LAIN-LAIN
PENDAPATAN DAERAH 18.134.000.000,00 - (18.134.000.000,00) -100,00%
YANG SAH
Sumber: BPKAD 2022

Kondisi Perekonomian VI-14


1. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah tahun 2022 ditargetkan dapat mencapai Rp.
118.900.303.167,00,- atau naik sekitar 26,71 % dibanding target pendapatan pada
penetapan APBD Kabupaten Halmahera Timur Tahun Anggaran 2021.
2. Pendapatan Transfer
Pendapatan Transfer tahun 2022 ditargetkan dapat mencapai Rp.
862.017.449.000,00 atau naik sekitar 2,20 % dibanding target pendapatan pada
penetapan APBD Kabupaten Halmahera Timur Tahun Anggaran 2021.
3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah tahun 2022 ditargetkan dapat mencapai
Rp. 18.134.000.000,00,- atau sama dengan target pendapatan pada penetapan
APBD Kabupaten Halmahera Timur Tahun Anggaran 2021.

B. BELANJA DAERAH

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari RKUD yang tidak perlu diterima
kembali oleh daerah dan pengeluaran lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan diakui sebagai pengurang ekuitas yang merupakan kewajiban
daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran. Belanja daerah dirinci menurut urusan
Pemerintahan Daerah, bidang urusan Pemerintahan Daerah, organisasi, program,
kegiatan, sub kegiatan, kelompok, jenis, objek, rincian objek, dan sub rincian objek
belanja daerah.

Belanja daerah harus mendukung target capaian prioritas pembangunan nasional


Tahun 2022 sesuai dengan kewenangan masing-masing tingkatan pemerintah
daerah, mendanai pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi
kewenangan daerah, dan memiliki dasar hukum yang melandasinya serta untuk
pengendalian dan pemulihan pasca COVID-19. Dalam penggunaan APBD, pemerintah
daerah memfokuskan pada kegiatan yang berorientasi produktif dan memiliki
manfaat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pelayanan publik,
pertumbuhan ekonomi daerah.

Selanjutnya, pemerintah daerah juga wajib mengalokasikan belanja untuk mendanai


urusan Pemerintahan Daerah yang besarannya telah ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, antara lain alokasi belanja untuk fungsi
pendidikan, kesehatan, infrastruktur, Peningkatan sumber daya manusia, Peningkatan
Perekonomian Daerah.

Kondisi Perekonomian VI-15


Dalam hal pemerintah daerah tidak memenuhi alokasi belanja tersebut, menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan melakukan penundaan
dan/atau pemotongan penyaluran Dana Transfer Umum setelah berkoordinasi
dengan Menteri Dalam Negeri dan menteri teknis terkait.

Pemerintah daerah menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam
konteks daerah, satuan kerja perangkat daerah, maupun program, kegiatan dan sub
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran
dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

Tabel 6. 13 Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022


ANGGARAN
KENAIKAN/
URAIAN
2021 2022 (PENURUNAN)
Rp %
BELANJA 986.521.372.150,00 1.024.578.133.262,00 38.056.761.112,00 3,86%
BELANJA
525.764.035.977,00 520.056.510.216,00 (5.707.525.761,00) -1,09%
OPERASI
Belanja Pegawai 226.697.810.766,00 283.921.440.766,00 57.223.630.000,00 25,24%
Belanja Barang
294.364.655.211,00 232.068.499.450,00 (62.296.155.761,00) -21,16%
dan Jasa
Belanja Hibah 4.601.570.000,00 4.066.570.000,00 (535.000.000,00) -11,63%
Belanja Bantuan
100.000.000,00 - (100.000.000,00) -100,00%
Sosial
BELANJA MODAL 300.017.332.997,00 359.689.205.320,00 59.671.872.323,00 19,89%
BELANJA TIDAK
1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 - 0,00%
TERDUGA
Belanja Tidak
1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 - 0,00%
Terduga
BELANJA
159.740.003.176,00 143.832.417.726,00 (15.907.585.450,00) -9,96%
TRANSFER
Belanja Bantuan
Keuangan Umum
Daerah Provinsi
159.740.003.176,00 143.832.417.726,00 (15.907.585.450,00) -9,96%
atau
Kabupaten/Kota
kepada Desa
Alokasi Dana Desa 58.753.993.176,00 57.601.165.726,00 (1.152.827.450,00) -1,96%
Dana Desa 100.986.010.000,00 86.231.252.000,00 (14.754.758.000,00) -14,61%
Sumber: BPKAD 2022

Struktur belanja Kabupaten Halmahera Timur yang disusun sesuai dengan PP Nomor
12 Tahun 2019 meliputi:

1. Belanja Operasi
Belanja Operasi tahun 2022 ditargetkan dapat mencapai Rp. 520.056.510.216,00,-
atau mengalami penurunan sebesar -1,90 % dibanding dengan belanja Opersi
pada penetapan APBD Kabupaten Halmahera Timur Tahun Anggaran 2021 yaitu
sebesar Rp. 525.764.035.977,00. Belanja operasi terdiri dari :
a. Belanja Pegawai;
b. Belanja Barang dan Jasa;

Kondisi Perekonomian VI-16


c. Belanja Hibah;
d. Belanja Bantuan Sosial;
2. Belanja Modal
Belanja Modal tahun 2022 ditargetkan dapat mencapai Rp.359.689.205.320,00,-
atau mengalami kenaikan sebesar 19,89 % dibanding dengan belanja modal pada
penetapan APBD Kabupaten Halmahera Timur Tahun Anggaran 2021 yaitu
sebesar Rp.300.017.332.997,00. Adapun belanja modal berupa :
a. Belanja Tanah;
b. Belanja Peralatan dan Mesin;
c. Belanja Gedung dan Bangunan;
d. Belanja Jalan, Jaringan, dan Irigasi
e. Belanja Aset Tetap lainnya.
3. Belanja Tidak Terduga
Belanja Tidak Terduga tahun 2022 ditargetkan dapat mencapai
Rp.1.000.000.000,00,- atau tidak mengalami perubahan dibanding dengan belanja
tidak terduga pada penetapan APBD Kabupaten Halmahera Timur Tahun
Anggaran 2021.
4. Belanja Transfer
Belanja Transfer tahun 2022 ditargetkan dapat mencapai Rp. 143.832.417.726,00,-
atau mengalami penurunan dibanding dengan belanja transfer pada penetapan
APBD Kabupaten Halmahera Timur Tahun Anggaran 2021 yang sebesar Rp.
159.740.003.176,00. Adapun rincian Belanja Transfer terdiri dari :
a. Belanja Bagi Hasil;
b. Belanja Bantuan Keuangan

6.5. BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PERDANA CIPTA


MANDIRI

Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, Pemerintah Kabupaten Halmahera
Timur telah membentuk BUMD. BUMD PERDANA CIPTA MANDIRI di dirikan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur berdasarkan peraturan Daerah
Nomor 20 tahun 2007. PERDA tersebut merupakan insiatif dari Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Timur. Pasca diterbitkanya PERDA
tersebut Pemda Kabupaten Halmahera Timur sebelumnya pernah membentuk
Perusahaan Daerah (PERUSDA) namun Perusda tersebut tidak efektif berjalan karena
minimnya dukungan Pemerintah Daerah pada saat itu. BUMD baru terbentuk dan
didirikan secara defenitif pada tahun 2011 pada periode Kepemimpinan Bupati

Kondisi Perekonomian VI-17


Rudi Erawan, SE MSi – Ir Muhdin Mabud. Ruang lingkup kegiatan yang akan di
kembangkan oleh BUMD, sesuai dengan amanat Perda Nomor 20 tahun 2007, BUMD
PERDANA CIPTA MANDIRI bergerak di bidang usaha:

1. Perdagangan Umum
2. Industri
3. Jasa Perhubungan
4. Agribisnis (Pertanian dan Peternakan)
5. Perikanan
6. Perkebunan
7. Pertambangan
8. Telkomonikasi
9. Parawisata
10. Property, Jasa Konstruksi
11. Usaha lainnya yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat.

Terkait dengan bidang usaha yang di laksanakan oleh BUMD pada tahap awal
pendirian Bupati Halmahera Timur melalui rekomendasi Nomor : 188/539-4/HT/2011
tanggal 10 Maret 2011, telah memberikan kewenangan kepada BUMD PERDANA
CIPTA MANDIRI untuk melakukan kegiatan usaha dalam yang berkaitan dengan
bidang usaha jasa penunjang pertambangan sebagai berikut:

1. Penanganan keagenan (Sub Agen)- kegiatan bongkar/muat di pelabuhan (PBM)-


penyelesaian dokumen ekspor (EMKL) kapal-kapal ekspor local/pulau-pulau;
2. Pengadaan logistic khususnya yang berkaitan dengan Bahan Bakar minyak (BBM),
bahan-bahan bakar makanan/pokok, dan bahan kebutuhan umum lainya;
3. Kegiatan pembangunan infrastruktur pembangunan industry pengelolan nikel
seperti pembangunan sarana perkantoran, perumahan dan lainnya diluar
pembangunan pabrik/industrinya;
4. Penangan material dan bahan-bahan bangunan dalam rangka pembangunan
industry pengolahan nikel
5. Kegiatan-kegiatan jasa penunjang pertambangan lainya.

Kondisi Perekonomian VI-18


7.1. PERTUMBUHAN EKONOMI

Secara umum perekonomian Kabupaten Halmahera Timur selama 2017-2021 tidak


mengalami perubahan struktur ekonomi. Sektor sektor yang mendominasi adalah
sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian, perikanan dan kehutanan,
serta sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Jika
dilihat nominalnya, PDRB tahun 2021 sudah menyentuh angka 3,9 trilyun rupiah.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Timur dalam kurun waktu lima tahun
terakhir tahun 2017-2021 memperlihatkan pertumbuhan yang fluktuatif. Pada tahun
2017 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Timur diangka 7,36% meningkat
pada tahun 2018 di angka 8,68%, kembali mengalami munurun di tahun 2019
dengan angka 5,52%. Kemudian pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Halmahera Timur menurun drastis diangka 0,26%, merosotnya pertumbuhan
ekonomi ini diakibatkan oleh dapak dari Pandemi Covid-19. Pada tahun 2021,
ekonomi Kabupaten Halmahera Timur tumbuh pada level 8,43 persen. Laju
pertumbuhan ini mengalami percepatan dibandingkan tahun 2020 yang hanya
mampu tumbuh 0,26 persen, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7. 1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Halmahera Timur jika dibandingkan dengan


Provinsi Maluku Utara, pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Halmahera Timur diangka 8,43% lebih rendah dari Provinsi Maluku Utara diangka
16,40%, Namun jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional, pada
tahun 2021 Kabupate Halmahera Timur dan Provinsi Maluku Utara lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi Nasional yang diangka 3,69%. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat sebagaimana tabel berikut.

Kinerja Pembangunan Daerah VII-1


Tabel 7. 1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara,
dan Nasional Tahun 2017-2021
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Tahun
Kab. Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara Nasional
2017 7,36% 7,67% 5,07%
2018 8,68% 7,86% 5,17%
2019 5,52% 6,25% 5,02%
2020 0,26% 5,53% 2,07%
2021 8,43% 16,40% 3,69%
Sumber : BPS Kab. Halmahera Timur 2022, Diolah

7.2. INDEKS GINI

Indeks gini merupakan salah satu ukuran pemerataan ekonomi atau ketimpangan
agregat (secara keseluruhan) yang nilai indeksnya berkisar antara nol (pemerataan
sempurna) hingga satu (ketimpangan yang sempurna). Suatu metode dalam
mengukur ketimpangan pendapatan yaitu indeks gini. Data series indeks gini dari
tahun 2017 hingga tahun 2021 di Kabupaten Halmahera Timur sempat mengalami
peningkatan, dari 0.24 pada tahun 2017 menjadi 0.30 pada tahun 2018. Pada tahun
2019 sampai tahun 2020 indeks gini berhasil ditekan kembali menaik, tertinggi 0.30
di tahun 2020, sedangakan di tahun 2021 kembali mengalami penurunan menjadi
0,27. Bila dibandingkan dengan Provinsi Maluku Utara, indeks gini Halmahera Timur
memiliki angka lebih Kecil. Indeks gini Provinsi Maluku Utara pada Tahun 2017
sebesar 0,33 Sedangkan Kabupaten Halmahera Timur sebesar 0.24. untuk lebih
jelasnya dapat dilihat sebagaimana gambar berikut.

Indeks Gini
0,35

0,3 0,3
0,28
0,25 0,25 0,26
0,24
0,2

0,15

0,1

0,05

0
2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 7. 2 Indeks Gini Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021

selanjutnya hingga di akhir tahun 2021 indeks gini Kabupaten Halmahera Timur
masih lebih kecil dari provinsi Maluku Utara diangka 0.26 sedangkan Provinsi 0.30.
Untuk lebih jelanya dapat dilihat sebagaimana tabel berikut.

Kinerja Pembangunan Daerah VII-2


Tabel 7. 2 Indeks Gini Halmahera Timur dan Maluku Utara Tahun 2017-2021
Indeks Gini
Uraian
2017 2018 2019 2020 2021
Halmahera Timur 0,24 0,25 0,28 0,30 0,26
Maluku Utara 0,33 0,33 0,34 0,29 0,30
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022

7.3. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT)

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan kebalikan dari Tingkat Kesempatan


Kerja, rasio antara penduduk berumur 15 tahun ke atas yang menganggur terhadap
angkatan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan
atau tidak terserap oleh pasar kerja. TPT Kabupaten Halmahera Timur pada
2021tercatat tertinggi mencapai 3,45 persen atau naik sebesar 0,5 persen poin dari
periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagaimana tersaji dalam tabel, TPT
terendah dalam empat tahun terakhir terjadi di tahun 2018 yang mencapai 2,63
persen.

Tabel 7. 3 Tingkar Pengangguran Terbuka Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021


No Tahun Tingkat pengangguran Terbuka

1 2017 2,90
2 2018 2,63
3 2019 3,00
4 2020 3,45
5 2021 3,50
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022

Tingkat Pengangguran Terbuka


4,00

3,50 3,45 3,50


3,00 3,00
2,90
2,50 2,63

2,00

1,50

1,00

0,50

-
2017 2018 2019 2020 2021
Gambar 7. 3 Tingkat Penganguran Terbuka Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021

Kinerja Pembangunan Daerah VII-3


7.4. PERSENTASE PENDUDUK MISKIN

Selama lima tahun terakhir, jumlah penduduk miskin Kabupaten Halmahera Timur
terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2017 sebesar 13,62 persen dari total jumlah
penduduk Halmahera Timur, meningkat di tahu 2018 sebeasr 13,82 persen,
kemudian kemabli lagi meningkat di tahun 2019 menjadi 14,53 persen. Pada tahun
2020 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Halmahera Timur kembali mengalami
peningakat dari tahun sebelumnya menjadi 14,97 persen. Hingga di akhir tahun
2021 penduduk miskin Halmahera Timur mengalami penurun di angka 14,58 persen.
Untuk lebih jelasnya mengenai persentase penduduk miskin di Kabupaten
Halmahera Timur dapat dilihat sebagaimana tabel dan gambar berikut.

Tabel 7. 4 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021


No Tahun Halmahera Timur
1 2017 13,62
2 2018 13,82
3 2019 14,53
4 2020 14,97
5 2021 14,58
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022

Persentase Penduduk Miskin


15,5

15

14,5

14

13,5

13

12,5
2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 7. 4 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021

7.5. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan indeks pencapaian kemampuan


dasar pembangunan manusia yang dibangun melalui pendekatan tiga
dimensi/komponen dasar yaitu meliputi (1) umur panjang dan hidup sehat ( a long
and healty life), (2) pengetahuan (knowledge) dan (3) standar hidup layak (standard
of living). Dalam pembangunan suatu daerah, IPM dapat digunakan untuk

Kinerja Pembangunan Daerah VII-4


mengukur pengaruh kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup. Ada 4 (empat)
indikator untuk mengukur IPM antara lain, (1) Angka Harapan Hidup saat lahir, (2)
Harapan Lama Sekolah, (3) Rata-rata Lama Sekolah, (4) pengeluaran per kapita yang
disesuaikan.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator kinerja


pembangunan untuk mengukur empat dimensi pokok pembangunan manusia yang
mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, yaitu Angka Harapan Hidup saat
lahir, capaian tingkat pendidikan yang terdiri dari Angka Rata-Rata Lama Sekolah
dan Angka Harapan Lama Sekolah dan pengeluaran per kapita per tahun yang
disesuaikan guna mengukur akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk
mencapai standar hidup yang layak. Perkembangan IPM Kabupaten Halmahera
Timur terus meningkat dari tahun 2017 yang hanya sebesar 65,77 menjadi 67,00 di
tahun 2021. Peningkatan IPM Halmahera Timur sebagaimana tersaji dalam tabel
berikut.

Indeks Pembangunan Manusia


67,2
67 67,00
66,8 66,74 66,75
66,6
66,4
66,2 66,2
66
65,8 65,77
65,6
65,4
65,2
65
2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 7. 5 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017-2021

Bila dilihat secara regional Provinsi Maluku Utara, kinerja Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Kabupaten Halmahera Timur hingga tahun 2020 yaitu 67,00 lebih
rendah dari Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Maluku Utara 68,76. Hingga
tahun 2021, Kota Ternate masih tercatat sebagai wilayah dengan kinerja IPM
tertinggi yaitu 80,14 dan satu-satunya wilayah di Maluku Utara dengan IPM pada
kategori tinggi (70 – 79). Tertinggi kedua adalah Kota Tidore Kepulauan dengan IPM
70,53. IPM kedua kota berada di atas IPM Kabupaten halmahera Timur. Gambaran
sebaran IPM kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara selengkapnya disajikan dalam
tabel sebagai berikut.

Kinerja Pembangunan Daerah VII-5


Tabel 7. 5 IPM Provinsi Maluku Utara Tahun 2017-2021
Wilayah 2017 2018 2019 2020 2021
Halmahera Barat 64,19 64,54 65,34 65,31 65,56
Halmahera Tengah 63,89 64,66 65,55 65,42 65,82
Kepulauan Sula 62,04 62,96 63,64 63,53 63,80
Halmahera Selatan 62,64 63,39 64,11 63,84 64,19
Halmahera Utara 66,52 67,30 67,75 67,50 67,82
Halmahera Timur 65,77 66,20 66,74 66,75 67,00
Pulau Morotai 60,71 61,39 62,38 62,50 62,90
Pulau Taliabu 59,03 59,67 60,62 60,48 60,73
Ternate 78,48 79,13 80,03 79,82 80,14
Tidore Kepulauan 69,25 69,89 70,83 70,53 70,99
Maluku Utara 67,20 67,76 68,70 68,49 68,76
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022

7.6. INDEKS HARMONI SOSIAL

Harmoni sosial adalah paduan keselarasan, perpaduan antara keyakinan dan tingkah
laku, menghormati, menyayangi apa yang ada, merangkum, mensinerjikan dan
menyelaraskan segala macam perbedaan secara ikhlas dan alamiah di lingkungan
sosial. Capaian indeks harmonisasi sosial Kabupaten Halmahera Timur di Tahun 2021
ditarget pada angka 71,69%** (angka sangat sementara) sehingga dapat tercapaian
kehidupan masyarakat Halmahera Timur yang harmonis agar dapat terwujudnya
Halmahera Timur Maju dan Sejahtera.

7.7. INDEKS INFRASTRUKTUR

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu fokus utama Pemerintah Daerah


Kabupaten Halmahera Timur untuk peningkatan kesejehteraan masyat. Prioritas
utama pembangunan infrastruktur priode lima tahun mendatang (priode 2021-2025)
diharapkan dapat meningkatkan kualitas infrastruktur dasar terutama jalan dan
jembatan. Capaian pembangunan infrastruktur dalam 2 tahun terakhir
memeperlihatkan angka yang cukup memuaskan, pada tahun 2020 capaian
pembangunan infrastuktur di angka 80,30%, meningkat di Tahun 2021 menjadi
82,30%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 7. 6 Indeks Infrastruktur Tahun 2020-2021


No Tahun Indeks Infrastruktur
1 2020 80,30% **
2 2021 82,30% **
Sumber : BP4D Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022
Keterangan : ** Angka Sangat Sementara

Kinerja Pembangunan Daerah VII-6


7.8. INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PERSAMPAHAN
(IKLHS)

IKLH (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup) merupakan gambaran atau indikasi awal
yang memberikan kesimpulan cepat dari suatu kondisi lingkungan hidup pada
lingkup dan periode tertentu. IKLH memberikan informasi kepada para pengambil
keputusan di tingkat pusat dan daerah tentang kondisi lingkungan tingkat nasional
dan daerah sebagai bahan evaluasi kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan. IKLH juga merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada
publik tentang pencapaian target program-program pemerintah di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Indikator yang digunakan dalam
perhitungan IKLH adalah Indeks Kualitas/ Pencemaran Air (IKA), Indeks
Kualitas/Pencemaran Udara (IKU), dan Indeks Tutupan Hutan/Lahan (IKTL).
Perkembangan IKLH dan rinciannya disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2. 1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup


Di Halmahera Timur Tahun 2017-2021
No Indeks 2017 2018 2019 2020 2021
1 Indeks Kualitas Air 82 82 82 82 82**
2 Indeks Kualitas Udara 82 82 82 82 82**
3 Indeks Kualitas Tutupan Lahan 64,18 64,18 64,18 64,18 64,18**
IKLH 78,47 74,87 74,87 74,87 74,87**
Predikat IKLH Baik Baik Baik Baik Baik
Sumber: Dinas Pertanahan dan lingkungan Hidup, Tahun 2022
Keterangan : ** Angka Sangat Sementara

Dari tabel, pada tahun 2017 IKLH Kabupaten Halmahera Timur adalah 74,87 persen
termasuk kategori Baik. IKLH Kabupaten Halmahera Timur sampai pada tahun 2021
masih dalam angka persentase yang sama mencapai 74,87 persen termasuk kedalam
penilaian kategori Baik. Secara keseluruhan penilain IKLH (Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup) di Kabupaten Halmahera Timur tahun 2017-2021 termasuk
kedalam predikat (Baik).

7.9. INDEKS REFORMASI BIROKRASI

Reformasi Birokrasi adalah penyelenggaraan pelayanan publik yang merupakan


suatu proses yang bertujuan untuk memberikan berbagai jenis layanan yang
mengurusi segala hal yang diperlukan oleh masyarakat baik itu pemenuhan hak-hak
sipil dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Dalam penyelenggaraan
pelayanan publik tentunya banyak kendala yang dihadapi pemerintah, baik itu
menyangkut aspek sumber daya manusia, kebijakan tentang pelayanan serta
ketersediaan fasilitas yang masih kurang untuk menunjang terselenggaranya proses
pelayanan publik kepada masyarakat. Untuk itulah dilakukan berbagai strategi

Kinerja Pembangunan Daerah VII-7


maupun upaya untuk mengatasi permasalahan itu sekaligus mampu menciptakan
kepemerintahan yang baik dan bersih.

Penyelenggaraan pelayanan publik juga tidak semata-mata ditujukan pada


pemenuhan hak-hak sipil warga negara dan pemenuhan kebutuhan dasarnya, akan
tetapi juga dilakukan dengan seoptimal mungkin untuk mewujudkan tata
kepemerintahan yang baik, yang memberikan pelayanan secara efektif, efeisien dan
akuntabel kepada masyarakat sebagai bagian dari paradigma baru administrasi
publik. Capaian indeks reformasi birokrasi Kabupaten Halmahera Timur di Tahun
2020 mencapai angka 69,89%* (angka sementara), ditarget meningkat di tahun 2021
pada angka 71,69%** (angka sangat sementara).

7.10. INDEKS PENANGGULANGAN BENCANA, KETENTRAMAN DAN


KETERTIBAN

Capaian indeks penanggulangan bencana, ketentraman dan ketertiba oleh


Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur di Tahun 2021 ditarget mencapai
angka 0,826** (angka sangat sementara), dengan tujuan dan sarasan untuk
meningkatnya kualitas kesiapsiagaan terhadap bencana dan terciptanya
ketentraman dan ketertiban masyarakat. Target ini ditopang dengan adanya
program – program yang selalu diarahkan setiap tahunnya dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah.

Kinerja Pembangunan Daerah VII-8


Selama periode tahun 2018-2022, Pemerintah Kabupaten Halmaheara Timur telah
memperoleh beberapa prestasi dan penghargaan baik dari Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan pihak lain atas keberhasilan capaian
pembangunan. Adapun prestasi dan penghargaan yang diraih dari tahun 2018 sampai
dengan tahun 2022 adalah sebagai berikut :

8.1. PENGHARGAAN DAN PRESTASI KABUPATEN HALMAHERA


TIMUR TINGKAT NASIONAL

Pengahargaan atas prestasi Kabupaten Halmahera Timur tingkat nasional diraih


sebanyak 3 kali sejak tahun 2019, 2020 dan tahun 2022. Adapun bentuk penghargaan
dan prestasi tersebut antara lain:

1. Penghargaan Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Jakarta,
8 Desember 2019.
2. Penghargaan Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Jakarta,
7 Desember 2020.
3. Piagam Penghargaan Peringatan Hari Kartini, Jakarta, 21 April 2022
8.2. PENGHARGAAN DAN PRESTASI KABUPATEN HALMAHERA
TIMUR TINGKAT PROVINSI MALUKU UTARA

Pengahargaan atas prestasi Kabupaten Halmahera Timur tingkat Provinsi Maluku


Utara diraih antara lain:

1. Penghargaan Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktur Jendral


Perbendaharaann Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kantor Wilayah Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Tobelo, Tobelo, 23 Desember 2011
2. Penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan
tahun 2017, diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Maluku Utara, di
Ternate.
3. Penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan
tahun 2018, diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Maluku Utara, di
Ternate
4. Penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan
tahun 2019, diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Maluku Utara, di
Ternate

Prestase dan Penghargaan VIII-1


5. Penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan
tahun 2020, diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Maluku Utara, di
Ternate,
6. Penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan
tahun 2021, diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Maluku Utara, di
Ternate.

Prestase dan Penghargaan VIII-2


Tujuan Penyusunan Dokumen Profil Pembangunan Daerah Kabupaten Halmahera
Timur ini mempunyai peranan penting khususnya pada aspek perencanaan
pembangunan. Data dan informasi yang di muat dalam publikasi ini merupakann
gambaran, cerminan dan potret kegiatan pembangunan yang dilaksanakan selama
ini. Pembangunan Kabupaten Halmahera Timur jika mengacu pada RPJMD
Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021-2025, saat ini telah berjalan 2 (Dua) tahun.
Tentunya banyak sekali hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai oleh Pemerintah
Kabupaten Halmahera Timur dalam rangka memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang pada akhirnya dapat mewujudkan masyarakat Kabupaten
Halmahera Timur yang maju dan sejahtera sebagaimana yang menjadi visi jangka
menengah Kabupaten Halmahera Timur.

Dalam mewujudkan visi Kabupaten Halmahera Timur yaitu : “Halmahera Timur maju
dan sejahtera”. Untuk menjabarkan visi tersebut, maka diperlukan misi diantaranya :

1. Melanjutkan Pembangunan Sumber Daya Manusia


2. Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur
3. Melanjutkan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan dan Mendorong Investasi,
4. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelolah Pemerintahan,
5. Mewujudkan Stabilitas Politik Keamanan Hukum dan Sosial

Untuk mewujudkan misi tersebut, maka lahirlah kebijakan-kebijakan pembangunan


dengan melaksanakan berbagai program, kegiatan dan sub kegiatan prioritas yang
menjadi tanggung jawab OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Halmahera Timur. Dengan terlaksananya program, kegiatan dan sub kegiatan
tentunya hasil pembangunan yang menjadi prioritas tadi dapat tercapai sesuai yang
direncanakan baik pada dokumen RPJMD Kabupaten Halmahera Timur tahun 2021-
2025 maupun Rencana Strategi (Renstra) OPD sebagai bentuk pertanggungjawaban
pemerintah terhadap masyarakat. Berbagai capaian hasil pembangunan tentunya
tidak hanya peran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur namun juga
didukung oleh berbagai pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Maluku
Utara, DPRD Kabupaten Halmahera Timur, swasta dan masyarakat. Adapun target
capaian pembangunan yang ingin dicapai selama kurun waktu beberapa tahun
kedepan seperti yang terlihat dibawah ini :

1. Peningkatan status kesehatan masyarakat ditandai dengan meningkatnya Angka


Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Halmahera Timur. Target yang ingin dicapai
pada tahun 2022 angka harapan hidup Kabupaten Halmahera Timur sebesar
69,98%.

Kesimpulan IX-1
2. Perekonomian Kabupaten Halmahera Timur mengalami kecenderungan untuk
tumbuh selama 5 (lima) tahun terakhir, pertumbuhannya dari 2017-2021 adalah
7,17% persen, 8% persen dan 5,14% persen, dan mengalami penurunan akibat
dampak covid-19 hinga menyentuh angka 0,26%. Pada tahun 2021, seluruh
kategori perekonomian di Kabupaten Halmahera Timur tumbuh positif terutama
kategori Pertambangan dan Penggalian.
3. Pembangunan infrastruktur dasar daerah ditandai dengan meningkatnya kondisi
infrastruktur jalan. Pada tahun 2020, panjang jalan Kabupaten Halmahera Timur
menurut jenis permukaan jalan dari total panjang jalan yaitu sepanjang 1,251,74
Km, terdapat jalan Hotmix dengan panjang 314,42 Km, jalan Lapen dengan
panjang 244,61 Km, jalan Sirtu dengan panjang 774,00 Km, jalan beton dengan
panjang 75,51 Km dan jalan Tanah dengan Panjang mencapai 96,85 Km.
4. Keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi dan inisiasi pelayanan publik
ditandai dengan capaian opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Halmahera Timur,
dimana untuk LKPD tahun 2017, 2018, 2019, 2021 dan 2022 Pemerintah
Kabupaten Halmahera Timur mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) berturut-turut dari BPK RI.

Demikian beberapa capaian hasil pembangunan sesuai prioritas Pemerintah


Kabupaten Halmahera Timur. Untuk ketersediaan data dan informasi pembangunan
per sektor secara lengkap telah tersajikan dalam dokumen profil ini. Akhir kata kiranya
Dokumen Profil Pembangaunan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022 ini
dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) baik oleh
penyelenggara pemerintah, dunia usaha serta masyarakat luas.

Kesimpulan IX-2
KECAMATAN KOTA MABA
CAMAT : ABD RASID HAMIDU
SEKCAM : ABDURAHMAN KARIM

Kecamatan Kota Maba memiliki luas wilayah sebesar 1.003,08 km2 dengan jarak ± 4
km dari pusat pemerintahan Kabupaten Halmahera Timur yang dapat ditempuh
melalui jalan darat. Secara geografis letak Kecamatan Kota Maba berada pada,
0037’25” – 0055’10” Lintang Utara dan 120057’45” – 128027’20”. Kecamatan Kota Maba
memiliki 6 (lima) desa dengan kepadatan penduduk sebesar 10 jiwa/km2 dari jumlah
penduduk Kecamatan Kota Maba berjumlah 9.820 jiwa. Kecamatan Kota Maba batas-
batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Maba


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Laut Halmahera dan Samudera Pasifik
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Maba Selatan dan
Kabupaten Halmahera Tengah
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Selatan

Secara defakto dan deyuri, Kecamatan Kota Maba merupakan kecamatan pecahan
yang dimekarkan dari Kecamatan induknya yaitu Maba Selatan. Momentum tersebut
terjadi dengan seiring lahirnya Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2006 tentang

Sekilas Info Kecamatan 1


pembentukan Kecamatan Wasile Tengah, Wasile Utara, Wasile Timur, Maba Tengah,
Maba Utara, dan Kecamatan Kota Maba. Pada awal pembentukan Kecamatan ini,
terdapat 5 desa didalamnya yang terdiri dari Desa Soa Sangaji, Desa Soa Laipoh, Desa
Wailukum, Desa Maba Sangaji, dan Desa Maba Soagimalaha. Pada tahun 2012,
Kecamatan Kota Maba dimekarkan satu desa baru yaitu Tewil yang merupakan
pecahan dari Desa Maba Soagimalaha melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor ; 02
Tahun 2012; Tentang Pemekaran Desa. Dengan Desa Maba Sangaji sebagai Ibu Kota
Kecamatan Kota Maba.

Kawasan perkotaan ini merupakan pusat kegiatan pemerintahan kabupaten yang


tentunya terkait dengan kerjasama lintas kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara.
Selain itu, Kota Maba akan dikembangkan sebagai pusat kegiatan sosial, ekonomi dan
transportasi dengan skala pelayanannya hingga ke wilayah selatan maba (wilayah
perbatasan antara Kabupaten Halmahera Timur dengan Kabupaten Halmahera
Tengah). Selain sebagai kawasan perkotaan, kecamatan ini memiliki sumber daya alam
yang mempuni seperti perkebunan, perikanan, pertambangan, pariwisata serta
sebagian wilayah Kecamatan Kota Maba masuk dalam kawasan industri smelter Buli.

KECAMATAN MABA
CAMAT : ANIS TAHALELE
SEKCAM : JOHANES TAHALELE

Kecamatan Maba secara administrasi awalnya merupakan wilayah Kecamatan yang


berada pada pemerintahan Kabupaten Halmahera Tengah, setelah pembentukan
Kabupaten Halmahera Timur yang beribukota di Kecamatan Kota Maba disahkan
pada tanggal 31 Mei 2003 melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003. Kecamatan
Maba menjadi salah satu wilayah Kecamatan yang masuk sebagai wilayah administrasi
Kabupaten Halmahera Timur yang terdiridari 4 (empat) Kecamatan yaitu Kecamatan,
Maba, Maba Selatan, Wasile dan Wasile Selatan yang secara hirarkis juga membawahi
desa-desa selanjutnya. Dalam pelaksanaan pembangunan secara teknis pemerintah
Kecamatan didukung oleh keberadaan Seorang Camat sebagai pimpinan Wilayah
Kecamatan dan keberadaan Instansi Teknis Jawaban Dinas tingkat Kecamatan.

Kecamatan Maba terletak antara 12036’14” – 112040’42” Bujur Timur dan 07036’38” –
008001’57” Lintang Selatan. Pada ketinggian 0 – 50 meter diatas permukaan laut
(mdpl). Di sebelah timur wilayah Kecamatan Maba terdapat daerah perbukitan atau
pengunungan Halmahera yang memanjang dari utara ke selatan, dan Kecamatan

Sekilas Info Kecamatan 2


Maba yang pusat pemerintahannya berada di Desa Buli memiliki luas wilayah sebesar
431,79 km2 dengan jarak ±30 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Halmahera
Timur yang dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Maba Selatan memiliki
kepadatan penduduk sebesar 30 jiwa/km2 dari jumlah penduduk Kecamatan Maba
Selatan berjumlah 13.139 jiwa dan semua pemukiman masyarakat terletak dibibir
pantai yang secara geografis berhadapan langsung dengan laut Halmahera dan
Samudera Pasifik. Secara administrasi Kecamatan Maba memiliki batas wilayah
sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Kota Maba


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Laut Halmahera dan Samudera Pasifik
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Selatan

kawasan perkotaan di Kecamatan Maba dengan deliniasi Kawasan Perkotaan meliputi


Desa Buli, Desa Buli Karya, Desa Buli Asal, Desa Sailal, Desa Wayafli, Desa Teluk Buli,
Desa Geltoli. Kawasan Perkotaan Buli dikembangkan menjadi pusat kegiatan industri
smelter dan industri turunannya melalui Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh PT.
Aneka Tambang. Selain itu, kawasan perkotaan ini merupakan pusat kegiatan yang
berbasis distribusi barang dan jasa pada sektor primer dan sekunder dengan
intensitas yang lebih tinggi untuk memacu pertumbuhan ekonomi, serta merupakan
wilayah yang terus dikembangkan sebagai pusat pelayanan kegiatan pendidikan dan
kesehatan untuk wilayah sekitarnya terutama pada wilayah utara-utara Kabupaten
Halmahera Timur (backward linkages).

Sekilas Info Kecamatan 3


KECAMATAN MABA SELATAN
CAMAT : NASRUN WOM
SEKCAM : UMAR ZAKARIA

Kecamatan Maba Selatan secara historis telah ada sebelum Pemekaran Kabupaten
Halmahera Timur pada tahun 2003. Dimana sebelumnya kecamatan Maba Selatan itu
berada dibawah Pemerintahan Kabupaten Halmahera Tengah yang merupakan
Sebagai Kabupaten induk.

Kecamatan Maba Selatan yang pusat pemerintahannya berada di Desa Bicoli memiliki
luas wilayah sebesar 504,27 km2 dengan jarak ±46 km dari pusat pemerintahan
Kabupaten Halmahera Timur yang dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan
Maba Selatan memiliki kepadatan penduduk sebesar 17 jiwa/km2 dari jumlah
penduduk Kecamatan Maba Selatan berjumlah 8.529 jiwa. Secara geografis, dimana
Kecamatan Maba Selatan terletak diantara 0049’15”-0025’35”- Lu- 128021’25”-
128051’0” BT. Dan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Kota Maba


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Laut Halmahera dan Samudera Pasifik
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Selatan

Sekilas Info Kecamatan 4


Sebelum pemekaran beberapa Desa, Kecamatan Maba Selatan memiliki 6 Desa,
yang terdiri dari : Bicoli, Kasuba, Waci, Peteley, Loleolamo dan Gotowasi, kemudian
dimekarkan 3 Desa baru diantaranya Desa Bicoli dimekarkan menjadi 3 Desa dan Desa
Kasuba Menjadi 2 Desa Baru sehingga menjadi 9 Desa. Kecamatan Maba Selatan
juga memiliki beberapa pulau kecil diantaranya : England, Sial, Woto, Woor, Cef,
Plun, Mesa dan Lewi yang sangat potensial untuk dikembangkan kegiatan pariwisata.
Selain itu, Kecamatan Maba Selatan memiliki potensi perikanan sangat potensial.
Keberadaaan kedua sektor perikanan dan pariwisata yang ada, Kecamatan Maba
Selatan dikembangkan mejadi Kawasan Perikanan Terpadu dan pawisata Sil.

KECAMATAN MABA TENGAH


CAMAT : BAHRUDIN OMPU MAHMUD
SEKCAM : FAHIMA USMAN

Kecamatan Maba Tengah di mekarkan dari Ibu Kota Kecamatan Maba pada tahun
2006, pada awalnya terdiri dari 8 Desa kemudian berkembang Berdasarkan Peraturan
Daerah (Perda) Nomor 02 Tahun 2012, tentang Pembentukan Desa. Dimana jumlah
Desa di Kecamatan Maba Tengah terjadi penambahan desa sebanyak 4 Desa.

Kecamatan Maba Tengah yang pusat pemerintahannya berada di Desa Wayamli


memiliki luas wilayah sebesar 651,45 km2 dengan jarak ±30 km dari pusat

Sekilas Info Kecamatan 5


pemerintahan Kabupaten Halmahera Timur yang dapat ditempuh melalui jalan darat.
Secara astronomi terletak pada 101’5”-1012’55”L U dan 128021’25”-128039’10” BT.
Kecamatan Maba Tengah memiliki 9 (Sembilan) desa dengan kepadatan penduduk
sebesar 11 jiwa/km2 dari jumlah penduduk Kecamatan Maba Tengah berjumlah 6.920
jiwa. Kecamatan Maba Selatan batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Maba Utara


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Laut Halmahera dan Samudera Pasifik
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Maba
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Wasile

Kecamatan Maba Tengah merupakan salah satu pusat pengembangan di wilayah


tengah dan utara Maba, potensi utama yang dimiliki kecamatan ini yaitu potensi pada
sektor pertanian dan perkebunan. Kecamatan Maba Tengah memiliki 5 desa yang
pernah menjadi kawasan transmigrasi yang hingga saat ini menjadi pusat
pengembangan pertanian tanaman pangan.

KECAMATAN MABA UTARA


CAMAT : MUKADAM TIABO
SEKCAM : VICKTOR KAMAKAI

Terbentuknya Kabupaten Halmahera Timur terdiri dari 4 Kecamatan induk Kemudian


berkembang menjadi 10 Kecamatan. Salah Satunya adalah Kecamatan Wasile Utara
Sesuai pembentukan kecamatan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Daerah
Kabupaten Halmahera Timur Nomor 4 Tahun 2006 Tentang Pembentukan
Kecamatan Wasile Tengah, Kecamatan Wasile Utara, Kecamatan Wasile Timur,
Kecamatan Maba Tengah, Kecamatan Maba Utara dan Kecamatan Kota Maba.
Terbentuknya Kecamatan Wasile Utara awalnya memiliki 7 desa dan terjadi
penambahan 3 (Tiga) desa pemekaran baru Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten
Halmahera Timur Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Desa.

Secara astronomi terletak pada 101’39”-1014’56”L U dan 128023’25”-128040’30” BT.


Kecamatan Maba Tengah memiliki 10 (Sepuluh) desa dengan luas wilayah seluas
1.117,20 km2 dan kepadatan penduduk sebesar 8 jiwa/km2 dari jumlah penduduk
Kecamatan Maba Tengah berjumlah 9.148 jiwa. Kecamatan Maba Selatan batas-batas
wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecmatan Wasil Utara dan Teluk Kao

Sekilas Info Kecamatan 6


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Laut Halmahera dan Samudera Pasifik
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Maba Tengah dan Wasile
Timur dan Kecamatan Wasile Timur
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Utara dan
Kecamatan Wasile Tengah

Kecamatan Maba Utara, merupakan salah satu kecamatan yang memiliki potensi
sektor unggulan pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan serta
pariwisata. Dengan melihat potensi-potensi yang ada kecamatan Maba Utara
dikembangkan menjadi beberapa kawasan atara lain: Kawasan Perikanan Terpadu
Dabo dan Kawasan Pariwisata dan Jara-Jara, seta Kawasan Agropolitan di di Patlean.
Kecamatan Maba Utara merupakan salah satu kecamatan pada wilayah terluar dan
terjauh di Kabupaten Halmahera Timur yang dapat diakses melalui jalur transportasi
darat dan jalur transportasi laut. Untuk infrastruktur pada kecamatan dapat dikatakan
belum memadai karena sebagian wilayah pada kecamatan ini belum terkoneksi
dengan jaringan jalan, sehingga infrastruktur menjadi fokus pemerintah daerah
Kabupaten Halmahera pada kecamatan ini.

Sekilas Info Kecamatan 7


KECAMATAN WASILE
CAMAT : ABBAS SABAN
SEKCAM : SURAJI

Kecamatan Wasile adalah salah satu Kecamatan dari 10 (sepuluh) Kecamatan di


Kabupaten Halmahera Timur. Kecamatan Wasile merupakan Kecamatan induk dari 4
(empat) kecamatan yang lahir berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2003
Tentang Pembentukan Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara. Diawal
terbentuknya, Kabupaten Halmahera Timur terdiri dari 4 Kecamatan induk. Kemudian
berkembang menjadi 10 Kecamatan. Secara astronomi terletak pada 101’39”-
1014’56”L U dan 128023’25”-128040’30” BT. Kecamatan Wasile yang pusat
pemerintahannya berada di Desa Subaim memiliki luas wilayah sebesar 253,56 km2
dengan jarak ±60 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Halmahera Timur yang
dapat ditempuh melalui jalan darat. Kepadatan penduduk sebesar 43 jiwa/km2 dari
jumlah penduduk Kecamatan Wasile berjumlah 10.860 jiwa dan memiliki batas – batas
wilayah sebagai berikut.

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Maba Utara


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Selatan dan Kec.
Maba
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Selatan dan Teluk
Kao
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan kecamatan Maba

Sekilas Info Kecamatan 8


Kecamatan Wasile adalah merupakan Kecamatan induk, sebelum akhirnya
memekarkan beberapa wilayah menjadi kecamatan baru. Jumlah Desa di Kecamatan
Wasile sebelumnya dimekarkan sebanyak 6 Desa setelah terjadi pemekaran desa yang
terjadi pada tahun 2012. Ditandai dengan disahkanya Peraturan Daerah Nomor 02
Tahun 2012 tentang Pembentukan Desa, dimana Kecamatan Wasile mengalami
penambahan satu desa mekar baru yaitu desa Waisuba.

Kecamatan Wasile merupakan salah satu kecamatan yang marupakan dengan sekto
unggulan berupa pertanian tanaman pangan, potensi ini membuat kecamatan ini
menjadi pusat kegiatan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Halmahera Timur
dan sebagai lumbung pangan di Provinsi Maluku Utara. Kecamatan yang dilalui oleh
jalur trans halmahera memiliki infrastruktur yang sangat memadai, baik infrastruktur
jalan maupun infrastuktur untuk mendukung kawasan pertanian yang telah
berkembang. Kecamatan ini juga merupakan salah satu Kawasan perkotaan yang tidak
hanya dikembangkan sebagai pusat kegiatan ekonomi skala regional yang bertumpu
pada indutri pertanian, tetapi juga sebagai wilayah yang berfungsi sebagai pusat
simpul jasa distribusi, serta pusat kegiatan pelayanan dasar untuk mendorong
pertubuhan di seluruh kecamatan yang berada di wilayah wasile.

KECAMATAN WASILE SELATAN


CAMAT : ZAINUDIN ASOR
SEKCAM : NIKANOR JAWALI

Pembentukan kabupaten Halmahera Timur pada awalnya menetapkan bahwa


Kecamatan Wasile Selatan merupakan salah satu kecamatan dalam wilayah
administrasi Kabupaten Halmahera Timur. Wilayah administrasi Kabupaten Halmahera
timur pada awalnya terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Wasile, Wasile
Selatan, Maba, dan Maba Selatan secara hirarkis membawahi desa-desa.

Kecamatan Wasile Selatan awal pembentukan terdiri dari 14 desa, dengan Nusa Jaya
sebagai Ibukota Kecamatan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di tingkat desa
maka pemerintah Kabupaten Halmahera Timur memekarkan 10 (sepuluh) Desa baru
dalam lingkup Pemerintahan Kecamatan Wasile Selatan pada tahun 2012, sehingga
jumlah desa di Wasile Selatan menjadi 24 Desa. Kepadatan penduduk sebesar
14 jiwa/km2 dari jumlah penduduk Kecamatan Wasile Selatan berjumlah 14.092 jiwa.
Secara geografis Kecamatan Wasile Selatan terletak pada 1° 7'9.92" - 128°4'12.84" LU
dan 0°33'23.93" - 127°53'32.08" BT. luas wilayah sebesar 1.003,69 km2 dengan jarak

Sekilas Info Kecamatan 9


±80 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Halmahera Timur yang dapat ditempuh
melalui jalan darat. Secara administrative Kecamatan Wasile Selatan memiliki batas-
batas yaitu :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile dan Teluk Kao


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamtan Kota dan Kecamatan Maba
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Barat dan Kota
Tidore Kepulauan

Potensi unggulan pada Kecamatan Wasile Selatan yaitu pertanian, Perkebunan,


pariwisata, pertambangan, perikanan dan keluatan. Dengan potensi yang ada,
Kecamatan ini merupakan pusat pengelolahan hasil perikanan yang dikembangkan
dengan adanya Kawasan Perikanan Terpadu Tanjung Roni Saramaake dan Kawasan
pengolahan hasil perikanan Ekor dan pada sektor perkebunan terdapat kawasan
perkebunan terpadu di Sondo-Sondo. Kecamatan yang berbatasan langsung dengan
2 kabupaten di Provinsi Maluku Utara ini merupakan jalur trans halmahera dan
sebagai pintu gerbang masuk ke Kabupaten Halmahera Timur. Kecamatan ini juga
memiliki kawasan pertanian tanaman pangan pada desa Ake jawi, Binagara dan Desa
Ino Jaya yang berkembang cukup baik. Untuk kondisi infrastuktur dasar kecamatan ini
telah memilikin akses yang baik yang dilintasi oleh jalan nasional.

Sekilas Info Kecamatan 10


KECAMATAN WASILE TIMUR
CAMAT : MALAWAT SOAR (Plt. Camat)
SEKCAM : MALAWAT SOAR

Kecamatan Wasile Timur adalah merupakan salah satu kecamatan pecahan yang
dimekarkan dari Kecamatan induknya yaitu Wasile. Dan momentum tersebut terjadi
dengan seiring lahirnya Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2006 tentang
pembentukan Kecamatan Wasile Tengah, Wasile Utara, Wasile Timur, Maba Tengah,
Maba Utara, dan Kecamatan Kota Maba.

Secara geografis, dimana Kecamatan Wasile Timur terletak diantara 1 07’0”-


1018’50”- Lu- 12809’35”-128027’20” BT, dengan luas wilayah 430,91 Km2. Kecamatan
dengan kepadatan penduduk sebesar 24 jiwa/km2 dari jumlah penduduk Kecamatan
Wasile Timur berjumlah 11.928 jiwa, memiliki batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Tengah


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamtan Maba, Kecamatan Maba
Tengah dan Kecamatan Maba Utara
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Selatan
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Teluk Kao

Sekilas Info Kecamatan 11


Kecamatan Wasile Timur terdiri dari 8 (delapan) desa dengan desa terluas adalah desa
Dodaga yang luasnya mencapai 85,16 persen dari luas Kecamatan Wasile Timur
sedangakan desa dengan luasan terklecil adalah desa Akedaga yang luasnya hanya
1,33 persen. Selain Kecamatan Wasile, Kecamatan Wasile Timur juga merupakan salah
satu kecamatan yang marupakan dengan sekto unggulan berupa pertanian tanaman
pangan, potensi ini membuat kecamatan ini menjadi pusat kegiatan pertanian
tanaman pangan di Kabupaten Halmahera Timur dan sebagai lumbung pangan di
Provinsi Maluku Utara.

KECAMATAN WASILE TENGAH


CAMAT : MANAT HASIDI
SEKCAM : SAIFUL Hi. AHADIN

Kecamatan Wasile Tengah dimekarkan dari Kecamatan Wasile berdasarkan Peraturan


Daerah (Perda) Nomor 04 Tahun 2006 Tentang Pembentukan Kecamatan dalam
wilayah Kabupaten Halmahera Timur, dimana Kecamatan Wasile Tengah memiliki 8
Desa. Kecamatan Wasile Tengah yang pusat pemerintahannya berada di Desa
Wayamli memiliki luas wilayah sebesar 490,91 km2 dengan jarak ±80 km dari pusat
pemerintahan Kabupaten Halmahera Timur yang dapat ditempuh melalui jalan darat.
Secara astronomi terletak pada 1º1´5” – 1º12’55” Lintang Utara dan 128º21’55” –

Sekilas Info Kecamatan 12


128’39’10” Bujur Timur. Kecamatan dengan kepadatan penduduk sebesar 14 jiwa/km2
dari jumlah penduduk Kecamatan Wasile Tengah berjumlah 6.234 jiwa. Kecamatan
Wasile Tengah memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Utara


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Maba Utara
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Timur
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Teluk Kao

Kecamatan Wasile Tengah, merupakan salah satu kecamatan dengan potesi unggulan
pada sektor perkebunan, perikanan dan kelautan serta pariwisata. Kecamatan ini
merupakan pusat pengembangan pada wilayah tengah dan utara Wasile. Bila dilihat
dari ketersedian sarana dan prasarana di kecamatan sudah cukup memadai, kondisi
ini ditandai dengan jaringan jalan yang merupakan jalur trans halamhera wilayah
tengah – utara yang menghubungkan Kecamatan Wasile Tengah dengan Kecamatan
lainnya di Wilayah Wasile.

KECAMATAN WASILE UTARA


CAMAT : MISKEY SAUL (Plt. Camat)
SEKCAM : MISKEY SAUL

Secara geografis letak Kecamatan Wasile Utara berada pada 1º1´5” – 1º12’55” Lintang
Utara dan 128º21’55” – 128’39’10” Bujur Timur. Kecamatan Wasile Utara memiliki
batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Utara


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Maba Utara
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Timur
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Teluk Kao

Kecamatan Wasile Utara dibentuk berdasarkam Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten


Halmahera Timur Nomor 4 Tahun 2006 Tentang Pembentukan Kecamatan Wasile
Tengah, Kecamatan Wasile Utara, Kecamatan Wasile Timur, Kecamatan Maba Tengah,
Kecamatan Maba Utara dan Kecamatan Kota Maba. Kecamatan Wasile Utara awal
pembentukannya terdiri dari 6 desa dengan Desa Labi-labi sebagai Ibukota
Kecamatan Utara, kemudian memekarkan 2 Desa baru melalui Peraturan Daerah No
2 Tahun 2012 dalam lingkup Pemerintahan Kecamatan Wasile Utara, sehingga jumlah
desa di Wasile Utara menjadi 8 Desa.

Sekilas Info Kecamatan 13


Kecamatan Wasile Utara yang pusat pemerintahannya berada di Desa Labi-Labi
memiliki luas wilayah sebesar 599,50 km2 dengan jarak ±80 km dari pusat
pemerintahan Kabupaten Halmahera Timur yang dapat ditempuh melalui jalan darat,
dengan kepadatan penduduk sebesar 9 jiwa/km2 dari jumlah penduduk Kecamatan
Wasile Tengah berjumlah 5.525 jiwa.

Potensi Unggulan Kecamatan Wasile Utara yakni sektor perkebunan, perikanan dan
kelautan serta pariwisata. Untuk infrastruktur di Kecamatan ini belum cukup memadai
sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur memprioritaskan
pembangunan infrastruktur khusus jalan dan jembatan. Fokus ini agar wilayah utara-
utara dapat diakses dengan baik, sehingga potensi-potensi yang ada dapat
dioptimalkan agar kesejahteraan masyarakat pun semakin membaik.

Sekilas Info Kecamatan 14

Anda mungkin juga menyukai