1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi Puskesmas dalam pengolahan data bulanan dari
desa untuk mendapat data yang valid, akurat dan tepat waktu.
A. Persiapan
- Pembina wilayah mengumpulkan buku agenda / laporan bulanan tiap
4. Prosedur tanggal 30
- Pada hari tersebut sekaligus pertemuan KGI untuk melakukan kroscek/
koreksi bila ditemukan data yang salah, bisa langsung ditanyakan ke Binwil.
B. Pelaksanaan
- Data dimasukkan ke dalam buku Bantu.
- Dari buku Bantu, dimasukkan dalam rekap laporan F/III/GIZI rangkap 3.
- Selanjutnya laporan dikirim ke DKK setiap tanggal 8 bulan berikutnya.
- Arsip laporan dimasukkan MAP Arsip F/III/GIZI dan Ka Pus Kes.
Hasil evaluasi bulan sebelumnya dan dari hasil rekapan, bila ditemukan masalah
dimana petugas Puskesmas tidak bisa menangani maka dilaporkan dan
6. Rujukan dikonsulkan ke Dinas Kesehatan.
Penimbangan Balita Penanggungjawab
5. Dokumen Rekap pada buku register balita dari hasil refreshing kader.
1. Tujuan Untuk mengetahui keadaan gizi buruk dan mengetahui fakto-faktor yang berkaitan
dengan kejadian gizi buruk.
3. Uraian Umum Pelacakan adalah menemukan kasus gizi buruk melalui mengukuran BB/U,
BB/TB dan melihat tanda klinis serta mencari faktor-faktor yang berkaitan dengan
kejadian gizi buruk melalui wawancara dan pengamatan.
4. Prosedur 1. Menerima laporan adanya balita gizi buruk baik dari masyarakat, kader
maupun binwil / nakes.
2. Memvalidasi data ke sasaran oleh petugas gizi dan binwil (umur, BB, TB
dan status gizi) dengan melihat indek BB/U WHO – NCHS.
3. Bersamaan dengan validasi melakukan pelacakan gizi buruk / penyelidikan
Epidemiologi dengan wawancara dan pengamatan.
4. Petugas gizi / binwil merujuk kasus gizi buruk tersebut ke puskesmas
dengan tujuan mendapatkan diagnosa dari dokter / tenaga medis untuk
mengetahui adanya penyakit penyerta.
5. Bila ditemukan penyakit penyerta, maka diberikan pengobatan sesuai
dengan anjuran dokter, dapat dilakukan rawat jalan maupun rawat inap sesuai
dengan jenis penyakitnya.
6. Mencatat dan melaporkan kasus gizi buruk ke DKK.
6. Rujukan Buku Petunjuk Teknis Pelacakan Gizi Buruk Propinsi Jateng th.2011, Alur
Kewaspadaan Dini Kasus Gizi buruk kab. Karanganyar dan Buku Pedoman Tata
Laksana Anak Gizi Buruk pada Anak di Puskesmas dan Rumah tangga.
Distribusi Kapsul Vitamin A Penanggungjawab
untuk Bayi & Balita
No. Kode : Disusun Diperiksa Disahkan
No. Revisi : Ka. UPTD Puskesmas
SOP Kebakkramat I
Puskesmas GIZI Tanggal terbit :
Kebakkramat I
Halaman :
Siti Faryani, AMG Dr. Alip S Dr. Wahyu P.R, M.Kes
1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi Puskesmas dalam Pemberian Kapsul Viatamin A
dosisi tinggi pada Bayi dan Balita.
3. Uraian Umum Vitamin A untuk bayi dan balita sangat penting untuk kesehatan mata dan juga
membantu pembentukan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit.
4. Prosedur A. Persiapan
- Binwil melaksanakan registrasi vitamin A dengan sasaran 6 – 11 bln dan
24 – 59 bln pada bulan Januari dan Juli.
- Petugas gizi merekap hasil registrasi dari Binwil.
- Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan kapsul vitamin A sesuai
dengan sasaran, ke DKK.
B. Pelaksanaan
- Petugas gizi membagi kapsul vitamin A ke Binwil sesuai dengan
registrasi sasaran.
- Binwil melaksanakan pemberian kapsul vitamin A pada bulan Februari
dan Agustus.
- Diakhir bulan Binwil melaporkan hasil pencapaian pemberian vitamin A
ke Petugas Gizi Puskesmas.
- Selanjutkan Petugas Gizi merekap hasil kegiatan dan dilaporan ke DKK
pada awal bulan berikutnya.
6. Rujukan Buku Pedoman Pemberian Kapsul Vitamin A, Buku Apa dan Mengapa Tentang
Vitamin A, Liflet Vitamin A.
1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi Puskesmas dalam Pemberian Tablet Fe pada Ibu
Hamil
3. Uraian Umum Tablet Tambah darah (Fe) sangat penting untuk kesehatan Ibu hamil agar tidak
terjadi anemia baik waktu hamil maupun melahirkan.
4. Prosedur A. Persiapan
- Pendataan sasaran ibu hamil.
- Melaporkan hasil pendataan ke Seksi Gizi DKK.
B. Pelaksanaan
- Petugas Gizi meminta surat pengambilan (SBBK) pada Seksi Gizi.
- Petugas mengambil tablet Fe ke bagian UPT Instalasi Perbekalan
Farmasi.
- Tablet Fe disimpan di Gudang Obat Puskesmas.
- Mengisi / mencatat pada kartu stok barang.
- SBBK dimasukkan dalam Map arsip SBBK.
- Petugas mengirim tablet Fe pada Ruang Kamar Obat Bidan Desa.
- Petugas menulis pada kartu stok barang.
5. Dokumen
Data sasaran, Kartu stok barang.
6. Rujukan
Buku Pedoman Penanggulangan Anemia dan Buku Pedoman Pemberian Tablet
Besi.
3. Uraian Umum PMT adalah Makanan yang diberikan untuk balita dalam perbaikan gizi balita
khususnya untuk balita gizi kurang dan buruk.
4. Prosedur 1. Mengumpulkan data balita Gizi buruk (BBSR) /( BBR) dari Binwil.
2. Merekap sesuai dengan kelompok umur.
3. Merencanakan kebutuhan sesuai jumlah balita.
4. Belanja sesuai dengan perencanaan.
5. Pembungkusan sesuai sasaran.
6. Pendistribusian ke Bidan Desa atau Binwil.
7. Penandatanganan berita acara penyerahan.
6. Rujukan
3. Uraian Umum Permasalahan Gizi Kurang dan Gizi buruk pada anak balita yang disebabkan
oleh Krisis Ekonomi, merupakan masalah yang perlu ditanggulangi. Salah satu
upayanya adalah Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu ( MP-ASI ).
4. Prosedur A. Persiapan
- Pendataan sasaran oleh Binwil dan Kader.
- Petugas gizi merekap hasil sasaran.
- Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan MP-ASI ke DKK sesuai
dengan sasaran.
- Puskesmas menyiapkan tempat / gudang untuk menyimpan MP-ASI.
- Petugas gudang / gizi menerima droping MP-ASI dari DKK.
- Petugas gudang / gizi mencatat pada waktu persediaan barang.
B. Pelaksanaan
- Petugas gizi pukesmas mengirim MP-ASI ke desa / Binwil sesuai dengan
pendataan.
- Binwil mencatat pada buku pencatatan MP-ASI.
- Binwil dan Kader mengirim MP-ASI ke sasaran melalui Posyandu /
langsung ke sasaran.
- Binwil memberikan penjelasan tentang Pemberian MP-ASI ke sasaran.
- Binwil melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan distribusi MP-
ASI.
- Petugas gizi puskesmas melakukan pemantauan proses penerimaan dan
pendistribusian MP-ASI.
- Petugas gizi melaporkan tentang distribusi MP-ASI ke DKK.
4. Prosedur A. Persiapan
- Petugas membuat rencana kegiatan.
- Petugas membuat jadwal dan surat pemberitauan.
- Petugas mengirim surat pemberitauan.
B. Pelaksanaan
- Petugas datang ke lokasi yang ditentukan sesuai jadwal.
- Petugas menyampaikan maksud dan tujuan.
- Petugas memberikan informasi tentang Program GAKY dan
penanggulangannya.
- Petugas memberi kesempatan untuk tanya jawab / diskusi.
- Petugas membuat dan menyampaikan kesimpulan.
- Petugas berpamitan.
C. Umpan Balik
Petugas membuat laporan kegiatan kepada Kepala Puskesmas.
Petugas mengirimkan laporan yang sudah disyahkan oleh atasan ke DKK
dan yang berkepentingan.
3. Uraian Umum Monitoring garam adalah proses kegiatan yang dilakukan secara berkala pada
keadaan (baik jenis maupun mutu, dll) garam Natrium Chlorida (NaCL) yang
dikonsumsikan oleh rumah tangga.
Sasaran rumah tangga yang dimaksud adalah rumah tangga yang mempunyai
anak SD, karena kegiatan tersebut melibatkan peran serta anak didik di Sekolah
(SD).
A. Persiapan
4. Prosedur - Petugas menentukan sampel dengan mengacu pada metodelogi yang telah
disepakati.
- Petugas membuat rencana kegiatan.
- Petugas membuat jadwal kegiatan dan surat pemberitahuan pada sektor
terkait.
- Petugas mengirim surat pemberitahuan ke SD.
- Petugas menyampaikan alat dan bahan.
B. Pelaksanaan
- Petugas datang ke lokasi yang ditentukan sesuai jadwal.
- Petugas menyampaikan maksud dan tujuan.
- Petugas melakukan pemeriksaan garam, yang dibawa murid (sampel),
dengan cara :
1. Petugas mengambil 1 sendok makan garam yang akan diuji,
bila garam berbentuk bata maka harus dihaluskan terlebih dulu.
2. Petugas meneteskan 2 – 3 tetes cairan uji garam beryodium ke
permukaan garam tersebut.
3. Petugas memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada garam
setelah ditetesi cairan uji garam beryodium.
4. Petugas membaca hasil dengan kriteria sbb :
a. Bila garam berubah warna menjadi ungu tua berarti garam
tersebut mengandung cukup yodium ( 30 ppm ).
b. Bila berwarna ungu muda atau keputih-putihan berarti garam
tersebut mengandung yodium kurang (< 30 00m)
c. Bila tidak berubah warna berarti garam tersebut tidak
mengandung yodium
d. Setelah selesai pemeriksaan, petugas memberikan informasi
tentang manfaat garam beryodium pada murid dan guru
e. Petugas berpamitan
6. Rujukan
3. Uraian Umum Pojok Gizi adalah wahana pelayanan gizi yang diberikan di puskesmas oleh
tenaga gizi terlatih kepada setiap pengunjung / pasien di puskesmas. yang
membutuhkan dan bertujuan untuk pencegahan peningkatan, penyembuhan dan
pemulihan penyakit yang berkaitan dengan gizi.
4. Prosedur A. Persiapan
- Bahan Konseling : DKBM, Leaflet diet, Daftar BM Penukar, IMT, GPA, dll
- Alat-alat : Timbangan, Alat pengukur TB (Microtoice), Food model , dll.
B. Pelaksanaan
- Anamnese (Pengumpulan data)
- Assesment/pengkajian Antropometri
- Pengkajian Laboratorium
- Konseling (Dietetik)