Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan sebagai berikut: o Guru melakukan tes awal (diagnostic kognitif) untuk mengetahui secara kognitif kesiapan siswa dalan kegiatan belajar. o Guru mengawali kegiatan dengan mengajak peserta didik menjawab pertanyaan pemantik berikut ini: a. Apa yang Anda ketahui tentang Profil Pelajar Pancasila? b. Bagaimana Anda bersikap pada saat mengikuti musyawarah? c. Bagaimana ragam pengambilan keputusan dalam demokrasi di Indonesia? o Guru menyampaikan rancangan projek P5 berikut ini:
a. Pengenalan Projek penguatan profil pelajar Pancasila dan penilaianya
b. Pengenalan Tema “Suara Demokrasi” dan bentuk kegiatan pemilihan ketua OSIS o Guru membagi peserta didik dalam kelompok heterogen dengan jumlah 4-5 orang perkelompok (kelompok yang sudah terbentuk akan bekerja selama 1 semester) o Guru meminta masing-masing kelompok untuk mendiskusikan 3 hal penting dalam demokrasi berikut ini: a. Eksplorasi isu demokrasi Rujukan :https://www.bawaslu.go.id/id/berita/arteria-dahlan-saatnya-benahi- demokrasi-di-indonesia b. Keunggulan demokrasi Pancasila Rujukan: https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/03/121500469/demokrasi-pancasila- pengertian-dan-keunggulannya?page=2 c. Mengenalkan berbagai ragam cara pengambilan keputusan dalam demokrasi Rujukan:https://www.kompasiana.com/arisetiarsih/552e5c1c6ea8341d548b4567/ musyawarah-vs-voting-mana-yang-relevan o Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya o Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesepakatan dalam menggunakan metode pengambilan keputusan “musyawarah mufakat dan voting” yang demokratis dalam memilih ketua OSIS, misalnya untuk pemilihan Musyawarah Perwakilan Siswa (MPS) dengan cara musyawarah mufakat. Sedangkan untuk pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS melalui voting dan pemilihan pengurus yang lain (sekretaris, bendahara, seksi-seksi) melalui musyawarah mufakat.