Perawatan pasca operasi bagi pasien katarak:

1. Perban pasca operasi dibuka  1 hari setelah operasi

2. Tidak boleh kena air langsung  1 minggu pasca operasi, mencegah infeksi
3. Hindari debu atau daerah berasap, mencegah infeksi dan peradangan pada mata
4. Dilarang melakukan pekerjaan berat, menunduk-nunduk pasca operasi katarak
5. Pemakaian obat secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter, obat dapat berbeda pada setiap pasien sesuai
kasus pada pasien
6. Rutin kontrol sesuai arahan waktu yang diberikan oleh dokter (hari pertama, 3 hari kemudian, 10 hari
kemudian, jadwal berikut sesuai dokter)
7. Lain-lain disesuaikan dengan kasus pada pasien (komplikasi, diabetes dan hipertensi)

Perawatan pasca operasi bagi pasien katarak:

8. Perban pasca operasi dibuka  1 hari setelah operasi

9. Tidak boleh kena air langsung  1 minggu pasca operasi, mencegah infeksi
10. Hindari debu atau daerah berasap, mencegah infeksi dan peradangan pada mata
11. Dilarang melakukan pekerjaan berat, menunduk-nunduk pasca operasi katarak
12. Pemakaian obat secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter, obat dapat berbeda pada setiap pasien sesuai
kasus pada pasien
13. Rutin kontrol sesuai arahan waktu yang diberikan oleh dokter (hari pertama, 3 hari kemudian, 10 hari
kemudian, jadwal berikut sesuai ap dokter)
14. Lain-lain disesuaikan dengan kasus pada pasien (contoh: penyakit sistemik seperti diabetes dan hipertensi)

Perawatan pasca operasi bagi pasien katarak:

15. Perban pasca operasi dibuka  1 hari setelah operasi

16. Tidak boleh kena air langsung  1 minggu pasca operasi, mencegah infeksi
17. Hindari debu atau daerah berasap, mencegah infeksi dan peradangan pada mata
18. Dilarang melakukan pekerjaan berat, menunduk-nunduk pasca operasi katarak
19. Pemakaian obat secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter, obat dapat berbeda pada setiap pasien sesuai
kasus pada pasien
20. Rutin kontrol sesuai arahan waktu yang diberikan oleh dokter (hari pertama, 3 hari kemudian, 10 hari
kemudian, jadwal berikut sesuai ap dokter)
21. Lain-lain disesuaikan dengan kasus pada pasien (contoh: penyakit sistemik seperti diabetes dan hipertensi)