Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TEKNOLOGI DIAGNOSTIK DAN INSTRUMENTASI

LAPAROSKOPI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Teknologi Diagnostik Dan Instrumentasi
Dosen Pembimbing : Dr. Endah Citra Perwiranti, M.Kes

Disusun Oleh : Kelompok XIII

Derih CKR0160183
Ichsan Nur Fajar CKR0160197
Warni CKR0160225
Widiyanti CKR0160226

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KAMPUS 2 RS. CIREMAI
KOTA CIREBON
2017

0
A. Pengertian Laparoskopi
Laparoskopi adalah teknik bedah invasif minimal yang menggunakan alat-alat
berdiameter kecil untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di
dalam rongga perut. Proses ini pada umumnya bertujuan untuk mengurangi resiko yang
didapatkan pada operasi besar. Proses penyembuhan dengan cara laparoskopi jauh lebih
cepat dibandingkan dengan operasi besar.
Dengan teknik laparoskopi, Anda akan dibius total. Setelah itu, ahli bedah akan
membuat sayatan kecil sekitar 1-1,5 cm di sekitar tali pusar. Melalui sayatan itu, ahli
bedah akan memasukkan alat yang disebut laparoskop, yaitu sebuah tabung kecil yang
memiliki kamera dan lampu kecil pada ujungnya. Kamera itu akan memperlihatkan
kondisi di dalam rongga perut dan panggul pada sebuah monitor sehingga memudahkan
ahli bedah untuk melakukan operasi. Pada saat bersamaan, perut Anda akan diisi oleh
gas karbondioksida terlebih dahulu agar lebih menggembung. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan ahli bedah untuk melihat organ-organ Anda secara jelas.
Pada bidang ginekologi (kesehatan organ reproduksi wanita), kondisi yang dapat
ditangani dengan teknik laparoskopi antara lain, yaitu: mioma uteri, tumor ovarium,
nyeri haid, endometriosis, adenomiosis, infertilitas, sterilisasi tuba, pelengketan saluran
tuba, pelengketan organ genitalia, kehamilan di luar kandungan, pengangkatan rahim
atau ovarian drilling. Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda pertimbangkan sebelum
memilih teknik operasi laparoskopi antara lain, yaitu:
1. Carilah informasi yang benar mengenai teknik laparoskopi sebelum memilih cara
operasi.
2. Bagi ibu yang belum pernah hamil atau melahirkan dianjurkan untuk melakukan
operasi dengan teknik laparoskopi karena, beresiko kecil terhadap pelengketan.
Pelengketan dapat menyebabkan infertilitas. Carilah informasi sebanyak mungkin
dan jangan ragu untuk mencari second opinion untuk hal ini.
3. Dokter yang akan melakukan laparoskopi harus diberikan hasil laboratorium dan
riwayat kesehatan pasien yang jelas sebagai dasar tindakan medis dan keakuratan
diagnosa.
4. Kesehatan pasien harus dalam kondisi baik pada saat laparoskopi akan dilaksanakan.
B. Keuntungan Menggunakan Bedah Laparoskopi
Berikut ini adalah alasan yang membuat teknik bedah laparoskopi menguntungkan
Anda antara lain, yaitu:

1
1. Melalui teknik tersebut, ahli bedah tidak perlu membuat sayatan yang besar sehingga
bekas luka yang Anda alami lebih sedikit.
2. Rasa sakit juga tidak seperti jika Anda melakukan operasi pada umumnya.
3. Kemungkinan dilakukannya transfusi darah juga lebih kecil karena pendarahan yang
terjadi juga lebih sedikit.
4. Seusai operasi, Anda bisa langsung pulang. Namun jika rawat inap diperlukan, Anda
mungkin hanya perlu bermalam satu hari saja.
5. Proses penyembuhan total akan lebih cepat.
C. Persiapan Yang Harus Dilakukan Sebelum Melakukan Bedah Laparoskopi
Katakan kepada dokter jika Anda:
1. Memiliki alergi terhadap obat-obatan, termasuk anestesi.
2. Memiliki masalah perdarahan atau mengkonsumsi obat-obatan pengencer darah,
seperti aspirin atau warfarin.
Hal-hal yang harus Anda lakukan sebelum operasi laparoskopi dimulai antara lain, yaitu:
1. Ikuti petunjuk pasti tentang kapan harus berhenti makan dan minum, atau
pembedahan Anda dapat dibatalkan.
2. Jika dokter Anda telah menginstruksikan Anda untuk mengambil obat Anda pada
hari operasi, silahkan melakukannya dengan menggunakan hanya seteguk air.
3. Anda diminta untuk berhenti merokok saat menjelang operasi. Merokok bisa
memperlambat penyembuhan luka pasca operasi dan berisiko lebih tinggi terkena
infeksi.
4. Hentikan pula mengonsumsi obat-obatan pengencer darah seperti aspirin, demi
menghindari pendarahan yang berlebihan selama operasi. Biasanya Anda juga akan
disuruh untuk berpuasa selama 6-12 jam sebelum operasi.
5. Meski teknik laparoskopi aman, tetap saja ada risikonya. Sekitar 1-2 persen orang
yang menjalani laparoskopi mengalami komplikasi ringan seperti infeksi, mual,
muntah dan memar. Diperkirakan komplikasi serius akan dialami oleh 1 dari 1000
orang yang menjalaninya.
6. Tinggalkan perhiasan Anda di rumah. Setiap perhiasan yang Anda kenakan akan
diambil terlebih dahulu sebelum laparoskopi dimulai. Barang-barang Anda akan
diberikan kembali setelah Anda bangun setelah operasi.
7. Ajak seseorang untuk mengantarmu pulang setelah laparoskopi.
8. Anda mungkin diminta untuk menggunakan enema atau suppositoria beberapa jam
sebelum atau sehari sebelum operasi untuk mengosongkan usus besar Anda.

2
9. Rumah sakit atau operasi pusat dapat mengirimkan petunjuk tentang cara bersiap-
siap untuk melakukan laparoskopi atau perawat dapat menghubungi Anda dengan
instruksi sebelum operasi dilakukan.
10. Anda akan diminta untuk menandatangani formulir persetujuan yang mengatakan
bahwa Anda memahami risiko dari tes dan setuju untuk melakukannya.
Sebagai informasi tambahan sebelum Anda menjalani bedah laparoskopi, berikut ini
adalah risiko serius yang bisa Anda alami, yaitu:
1. Kerusakan pembuluh nadi besar.
2. Kerusakan pada organ, seperti usus atau kandung kemih.
3. Reaksi alergi serius karena obat bius.
4. Komplikasi akibat penggunaan gas karbondioksida, seperti gas masuk ke pembuluh
darah.
5. Terjadi penggumpalan darah di pembuluh darah.
Agar operasi berjalan lancar, sebaiknya turuti semua peraturan yang telah diberikan
oleh ahli bedah sebelum menjalani bedah laparoskopi. Tanyakan pula apa saja yang
dapat menyebabkan terjadinya komplikasi dan cara agar terhindar dari hal tersebut.
D. Proses Penyembuhan Setelah Operasi
Usai menjalani bedah ini, Anda akan diberitahu cara merawat luka sayatan agar
tetap bersih dan bisa pulih hingga sempurna. Ingat baik-baik kapan Anda harus kembali
ke rumah sakit untuk melepas jahitan atau perawatan lainnya.
Beberapa jam setelah operasi, mungkin Anda akan merasa pusing, mual, sakit atau
bingung akibat efek samping obat bius. Efek samping tersebut akan pulih dengan cepat.
Selama beberapa hari setelah operasi, Anda mungkin juga akan merasa nyeri di area
sayatan. Rasa nyeri bisa diatasi dengan obat pereda rasa sakit.
Jika perut Anda terasa kembung, kram, atau nyeri pada bahu, berarti ada beberapa
gas karbondioksida yang masih berada di dalam rongga perut Anda. Tidak perlu
khawatir karena hal tersebut bisa pulih dalam satu hingga dua hari.
Perlu diingat bahwa proses penyembuhan tidak sama pada setiap orang. Tergantung
kepada jenis penyakit Anda dan kesehatan Anda secara menyeluruh. Contohnya adalah
pada kasus pengangkatan usus buntu dari tubuh Anda, yaitu memerlukan waktu sekitar
dua minggu untuk pemulihan. Namun jika teknik laparoskopi diterapkan untuk
mengatasi kanker, waktu pemulihan mungkin memakan waktu tiga bulan. Selain itu, jika
terjadi komplikasi seperti infeksi, maka proses pemulihan bisa memakan waktu yang
lebih lama.

3
E. Biaya Teknik Bedah Laparoskopi Di Indonesia
No Ruangan Kelas Harga
1 Anyelir VVIP Rp. 39.000.000
2 Aster VIP Rp. 35.300.000
3 Anggrek Kelas I Utama Rp. 32.150.000
4 Mawar Kelas I Rp. 29.300.000
5 Melati Kelas II Rp. 25.600.000
6 Dahlia Kelas III Rp. 24.300.000

DAFTAR PUSTAKA

4
http://www.alodokter.com/kelebihan-teknik-bedah-
laparoskopi/diaksespadatanggal08Oktober2017padajam10.00.

http://www.elifmedika.com/2014/04/oprasi-laparoskopi-persiapan-dan-biaya-
laparoskopi.html/diaksespadatanggal08Oktober2017padajam10.00.

http://www.kemangmedicalcare.com/kmc-tips/tips-dewasa/955-
laparoskopi.pdf/diaksespadatanggal08Oktober2017padajam10.00.

Anda mungkin juga menyukai