Anda di halaman 1dari 2

KEGUNAAN LAPAROSKOPI

Beberapa kegunaan laparoskopi secara umum dapat dibagi dalam dua kelompok yakni untuk
mengetahui penyebab dari suatu penyakit (diagnosis) dan untuk mengatasi masalah tersebut
(terapi). Sebagai alat diagnostik, laparoskopi seringkali digunakan untuk mendiagnosis penyebab dari
ketidaksuburan (infertilitas), terutama untuk pasangan yang telah lama mencoba berbagai cara untuk
mendapatkan anak. Penyebab infertilitas yang dapat diketahui oleh laparoskopi antara lain adalah
gangguan pada saluran telur, yang bisa terjadi akibat proses perlekatan dengan daerah sekitar atau
penekanan oleh tumor atau proses infeksi, adanya endometriosis (suatu penyakit yang erat kaitannya
dengan infertilitas), adanya tumor kandungan atau tumor pada indung telur. Berbagai penyebab
infertilitas yang dapat diatasi melalui laparoskopi antara lain adalah membebaskan saluran telur dari
perlengketan atau penekanan oleh tumor, mematikan sarang-sarang endometriosis, atau
mengangkat tumor kandungan/tumor pada indung telur.

Selain itu, laparoskopi juga merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan mengatasi kehamilan
di luar kandungan. Kehamilan di luar kandungan merupakan hal yang bila dibiarkan dapat
membahayakan bagi penderita. Laparoskopi unggul dalam hal diagnostik karena dokter akan melihat
secara langsung kelainan yang ada, di samping dapat melakukan berbagai tindakan untuk
mengatasinya. Laparoskopi juga merupakan salah satu cara untuk melakukan tubektomi (seringkali
dikenal sebagai penutupan kandungan), yakni bagi mereka yang telah merasa cukup memiliki anak.
Pengangkatan miom / kista indung telur / kandungan sendiri juga dapat dilakukan melalui
laparoskopi. Miom ukuran besarpun dapat dioperasi dengan menggunakan moselator, suatu alat
untuk mengikis tumor menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga tumor tersebut dapat dikeluarkan
melalui lubang kecil yang dibuat. Laparoskopi, di tangan ahli, dapat melakukan berbagai tindakan
yang dilakukan secara laparotomi.

Persiapan laparoskopi

• Pasien di rawat minimal 12 jam pra-operasi dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium

• Puasa selama 8 jam sebelum tindakan operasi

 Kulit bagian pusar di bersihkan dan di tutup dengan kain kassa yang telah di bahasi dengan
alkohol

• Di lakukan pengosongan usus besar untuk membuang sisa-sisa kotoran

• Di berikan obat pencahar, premedikasi , antibiotik profilaksis

PROSEDUR LAPAROSKOPI

Sebelum tindakan operasi, dilakukan pembiusan umum. Dalam posisi terlentang, dokter memulai
operasi dengan terlebih dahulu membuat ruang rongga perut lebih besar dengan memasukkan gas
CO2 melalui jarum yang dimasukkan ke dalam rongga perut. Selanjutnya dokter akan membuat
sayatan kecil berukuran 5-10 mm di daerah pusar dan dua hingga tiga buah sayatan berukuran 5 mm
lainnya di daerah perut bagian bawah. Kamera teleskop biasanya dimasukkan melalui sayatan di
pusar, sehingga dokter dapat melihat seluruh organ di dalam perut melalui layar monitor. selanjutnya
instrumen operasi dimasukkan melalui sayatan yang dibuat di perut bagian bawah dan tindakan
dilakukan sesuai dengan penyakit yang didapatkan.
Prosedur Laparoskopi

Dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10mm) pada dinding perut
pasien

Ø Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk
memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor

Ø Dua lubang yang lain untuk instrumen bedah yang lain

Ø Selanjutnya di gunakan gas karbondioksida (CO2) untuk mengembangkan rongga perut sehingga
mudah melakukan tindakan

Ø Teknik anestesi (pembiusan) yang digunakan umumnya anestesi umum

Operasi laparaskopi dilakukan dengan membuat sebuah sayatan kecil di perut dekat dengan pusar.
Kemudian dokter menggunakan tabung tipis yang dilengkapi dengan lensa kamera dan cahaya
(laparoskop) untuk melihat organ reproduksi Anda yang terserang. Dengan bantuan kamera dalam
tabung laparaskopi itu, dokter akan mengangkat janin yang tumbuh dan melepaskannya dari organ
reproduksi yang ditempeli.

Waktu operasi untuk tindakan laparoskopi sangat tergantung penyakit yang didapatkan. Untuk kasus-
kasus kista ovarium, pembebasan perlengketan, operasi dapat berlangsung 30 menit hingga 1 jam.
Pada tindakan pengangkatan rahim, endometriosis berat, operasi dapat memakan waktu hingga 4
jam.

Sumber: http://www.ibu-hamil.web.id/2015/02/3-cara-mengobati-kehamilan-ektopik-terganggu-
pdf.html

Anda mungkin juga menyukai