Anda di halaman 1dari 11

PENYEBAB KASUS-KASUS

ABORSI REMAJA DI INDONESIA


Hasil Penelitian atau Hasil Kajian
Dibuat Untuk Tugas
Etika Moralitas dan Pancasila
Dosen :
Dr. Endang Pasaribu, M.Th

Dibuat oleh :
Helen Giovanny 312022029
Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta Barat
2023
BAB I
Latar Belakang

Pada saat ini memang banyak kasus yang sering terjadi yaitu aborsi, kasus ini
masuk kedalam masalah yang cukup serius dikarenakan angka yang melakukan aborsi
tinggi dari tahun ke tahun, terlebih lagi di Indonesia kasus aborsi atau pembunuhan
kepada janin pertahunnya mencapai dua koma tiga juta. Aborsi atau pembunuhan janin
ini tidak patut untuk dilakukan, karena janin atau bayi dalam kandungan dan juga ibu
berhak untuk hidup wajar dan juga di dalam agama-agama juga pasti tidak perbolehkan
seorang wanita yang mengandung untuk menggugurkan janin atau aborsi dengan
berbagai alasan yang ada. Untuk membahas aborsi bukanlah merupakan rahasia umum
dan tabu untuk dibahas dan dibicarakan, karena hal ini merupakan hal yang aktual dan
banyak terjadi dikalangan remaja yang baik karena salah pergaulan atau kurangnya
didikan tentang aborsi, dan juga terjadi dikalangan orang dewasa yang tidak mau
bertanggung jawab dan merasa dibebani jika memiliki anak. Menurut penelitian dari
WHO (World Health Organization) memperkirakan 20-60% yang melakukan aborsi di
Indonesia merupakan tindakan yag disengaja biasa disebut dengan Induced Abortion.

Tetapi dalam kasus ini aborsi di Indonesia terlebih lagi untuk para kalangan
remaja jikalau tindakan aborsi ini dilakukan untuk menolong nyawa seorang ibu
(indikasimedis) atau untuk menutup aib dari keluarga bahkan perasaan malu,
merupakan tindakan yyang umum dianggap oleh masyarakat sekitar sebagai tindak
pidana. Namun untuk kasus Abortus Provocatus Medicalis merupakan tindakan aborsi
yang diperbolehkan di Indonesia karena kehamilan yang tidak diinginkan atau akibat
pemerkosaan.

Banyak sekali perdebatan dari tindakan aborsi ini diindonesia dan juga masih
menjadi perdebatan dari yang pro dan kontra mengenai UU Kesehatan, UU Praktik
Kedokteran, Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), dan UU Hak Asasi
Manusia(HAM).
BAB II
Landasan Teori
Abortus spontan adalah setiap kehamilan yang berakhir secara spontan
sebelum janin dapat bertahan. Abortus Spontaneous, adalah aborsi yang terjadi
dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis ataupun medicinalis semata-mata
disebabkan oleh faktor alamiah. Dapat dikategorikan sesuai dengan pengeluran
janin, seperti:

a. Abortus Imminens

Terjadinya pendarahan uterus pada kehamilan sebelum usia kehamilan


20 minggu, janin masih dalam uterus, tanpa adanya dilatasi serviks.

b. Abortus Insipens

Peristiwa peradangan uterus pada kehamilan sebelum usia kehamilan 20


minggu dengan adanya dilatasi serviks.

c. Abortus infeksious atau abortus septic

Adalah Abortus yang disertai infeksi genital.

d. Abortus Inkompletus

Adalah pengeluaran sebagian janin pada kehamilan sebelum 20 minggu


dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Abortus inkompletus atau
dengan kata lain keguguran bersisa artinya hanya ada sebagian dari hasil
konsepsi yang dikeluarkan tertinggal adalah plasenta.

e. Abortus kompletus atau keguguran lengkap

Seluruh hasil konsepsi dikeluarkan sehingga rongga rahim kosong. Pada


abortus kompletus ditemukan pendarahan sedikit, uterus sudah mengecil
dan tidak memerlukan pengobatan khusus.
f. Missed abortion

Adalah kehamilan yang tidak normal, janin mati pada usia kurang dari 20
hari dan tidak dapat dihindari. Missed abortion, keadaan di mana janin
sudah mati tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama
dua bulan atau lebih.

g. Abortus habitulis atau keguguran berulang

Keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut-turut 3 kali


atau lebih.

Faktor-Faktor Penyebab Aborsi


Aborsi tergolong kasus antik dalam sejarah kemanusiaan. Entah pada
tingkat teoritis maupun praktis, aborsi tetap menjadi sebuah masalah yang
dipertanyakan dalam hati nurani manusia. Akar persoalan aborsi perlu digali
secara menyeluruh sebelum muncul penilaian etis atas praktek aborsi. Mengapa
manusia ingin melakukan aborsi?

a. Secara sosiologis, umumnya aborsi muncul karena adanya ketidakpastian


seseorang untuk mempertanggungjawabkan tindakannya setelah bersenggama
baik di dalam maupun di luar perkawinan, buah kandungan tidak diinginkan.
Mereka takut mengalami aib sosial dan penolakan dari keluarga. Status anak
yang bakal dilahirkan akan dicap sebagai anak haram walaupun di dunia barat
sudah dikenal peran sosial sebagai single parent.

b. Terkadang muncul alasan ekonomi untuk melakukan aborsi. Keluarga tidak


akan sanggup menghidupi dan membiayai anak yang akan dilahirkan. Untuk
alasan inilah mereka melakukan aborsi agar anak tidak dilahirkan.

c. Kemajuan teknologi yang secara langsung berpengaruh bagi perubahan


prilaku orang terhadap aborsi. Pertama, soal bahaya fisik aborsi. Dulu aborsi bisa
sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan penderita fisik yang tak
berkesudahan, cacat fisik atau bahkan kematian ibu. Akan tetapi, oleh karena
adanya alat-alat kedokteran canggih dewasa ini, maka aborsi bisa dilakukan
tanpa berisiko tinggi atau kematian ibu. Tentu saja bagi sebagian orang, resiko
yang kecil ini menjadikan aborsi bukan lagi hal yang harus ditakuti. Kedua, ada
beberapa tenaga medis yang melupakan sumpahnya untuk tidak melakukan
pengguguran dan lebih banyak berorientasi pada uang sehingga mereka dengan
mudah melayani orang yang ingin melakukan pengguguran, tanpa merasa
bersalah. Ada tempat-tempat tertentu yang menyediakan jasa semacam ini,
meskipun secara resmi aborsi dilarang. Ketiga, adanya internet dan hand phone
(HP) yang bisa menjelajah dunia maya yang banyak situs-situs porno.
Kemudahan ini menjadikan semua orang bisa mengakses dan melihat semua hal
yang selama ini tidak boleh dilihat karena dipandang tabu dan porno. Tidak
sedikit kasus tindakan seksual yang menyimpang atau kekerasan seksual yang
terjadi, yang diakibatkan oleh film atau gambar porno yang didapat dari internet
atau yang lainnya. Dengan adanya kemudahan teknologi itu, orang lebih mudah
bermain-main dengan seksualitasnya yang mengakibatkan semakin banyak
terjadi kehamilan yang tidak dikehendaki dan yang berakhir pada aborsi.

Penjelasan dari Faktor Penyebab Aborsi


i. Factor ekonomi

Faktor ekonomi ini biasanya sangat berkaitan dengan prilaku manusia,


dalam kasus ini penyebab aborsi karena faktor ekonomi sangat berkaitan
erat misalnya dalam keadaan di himpit oleh keadaan ekonomi yang kurang,
orang tersebut merasa tidak yakin bisa membesarkan anak yang berada
dalam kandungan sehingga meraka melakukan aborsi untuk menggugurkan
kandungannya yang sudah dilarang oleh agama dan Negara.
ii. Social

Factor social ini juga bisa menjadi penyebab aborsi di Indonesia yang di
mana remaja hamil di luar nikah, tindakan aborsi juga sering di pandang
sebagai perbuatan tercela.

iii. Malu Dengan Keluarga Dan tetangga

Pada kasus ini perilaku seks bebas pada kalangan remaja sudah sangat
memprihatinkan, yang menyebabkan hamil di luar nikah sudah menjadi
sebuah keadaan yang sulit untuk di lepaskan.penyebab aborsi pada remaja
Jika orang sudah terlanjur hamil di luar nikah orang tersebut akan merasa
malu dengan keluarga dan tetangga karena mereka menganggap hal tersebut
sebagai aib yang besar. Untuk itu jalan satu satunya yang di tempuh dengan
melakukan aborsi.

iv. Takut janin tertular penyakit

Ada kasus seorang ibu yang mengidap sebuah penyakit, ataupun dapat
saja dari kedua pasangan yang mempunyai penyakit, Karena takut sang janin
tertular oleh penyakit itu sehingga melakukan untuk mengerjakan aborsi
atau menggugurkan kandungan, sebenarnya hal tersebut belum tentu benar.

v. Takut membahayakan kesehatan

Aborsi memang selalu dianggap sebagai urusan yang salah, namun


pekerjaan ini dapat dilakukan atas ijin dokter secara resmi andai ada hal-hal
yang memang tidak dapat dicari solusi dan mesti melakukan urusan itu demi
kesehatan ibu, misalnya saja suatu kehamilan yang terganggu, sehingga
andai tidak dilaksanakan pengguguran bakal sangat menakut-nakuti nyawa
ibu.
vi. Diagnosis kelainan janin

Adanya diagnosis dari dokter yang dapat menganggu pertumbuhan janin


ketika bayi dicetuskan pun dapat menjadi salah stau factor yang
menyebbakan aborsi mesti dilakukan, mislanya saja sebab ibu mempunyai
penyakit kelamin menular, seringkali penyakit ini timbul dari gaya hidup
berganti- ganti pasangan.

vii. Tidak mengharapkan anak

Faktor lainnya dari seringnya remaja mengerjakan abosi ialah karena


fobia sekolahnya terganggu, urusan ini pun dikarenakan dari hubungan seks
bebas yang biasanya terjadi pada kalangan remaja, sampai-sampai
menyebbakan dirinya hamil, karena seringkali jika semua remaja hamil dan
merasa fobia dikeluarkan dari sekolah sampai-sampai akan menganggu
studi nya.

viii. Aib keluarga

Aib bagi keluarga memang menjadi faktor sangat besar diantara


permasalahan aborsi ini, sebab merasa malu dan takut mengotorkan nama
baik keluarga sehingga semua remaja ini tidak enggan untuk mengerjakan
aborsi. Urusan ini pun akan sangat dominan pada akibat psikologi dampak
seks bebas.

ix. Dipaksa pasangan

Kehidupan seks bebas di kalangan remaja ini memang sudah paling


memprihatinkan, salah satunya lagi andai tejadi pada pasangan yang belum
resmi, andai kecelakaan atau kehamilan terjadi, sering pasangan prianya pun
biasanya meminta kekasih atau pasangannya guna menggugurkan
kandungannya. Sehingga urusan ini disebabkan adanya untsur paksaan dari
pasangan.
x. Belum siap menjadi orang tua

Karena umur yang masih paling dini, memang terkadang mewajibkan


seorang wnaita yang masih di bawah umur untuk mengerjakan aborsi pada
janin yang dikandungnya, urusan ini jugalah yang menciptakan mereka
belum mampu menjadi orang tua pada umur remaja, sampai-sampai hal
yang seharusnya dilarang justeru dilakukan. untuk tersebut lah pentingnya
peran orang tua dalam pertumbuhan remaja

xi. Korban perkosaan

Diantara sejumlah kasus aborsi pada remaja, ada pun faktor yang
menyedihkan salah satunya pada remaja korban perkosaan, sebab tidak tahu
siapa yang mesti bertanggung jawab sampai-sampai permasalahan ini
mewajibkan remaja itu harus mengerjakan aborsi untuk mengamankan
masa depannya.

xii. Tidak memiliki ongkos untuk mengasuh anak

Meskipun tidak ada dalil apapun yang menghalalkan perilaku aborsi


tetapi masih saja terdapat alsan semua remaja itu yang membuat pekerjaan
yang salah ini dilakukan, salah satunya sebab tidak memiliki ongkos untuk
mencetuskan atau guna merawat anaknya, sampai-sampai mau tidak mau
pekerjaan aborsi juga akhirnya dilakukan.

xiii. Kurangnya rasa tanggung jawab

Masa remaja bukanlah masa yang seharusnya memikirkan soal anak atau
kehidupan berumah tangga, sehingga dalil ini lah yang dijadikan semua
pelaku aborsi ini guna melakukan pekerjaan salah tersebut, salah satunya
ialah dengan kurangnya rasa tanggung jawab dari kedua pasangan, atau
dapat juga dari pihak lelaki yang tidak inginkan bertanggung jawab bakal
perbuatannya.
BAB III
Hasil Pembahasan
Studi kasus yang saya ambil, yaitu kasus yang ramai
dibicarakan di media yaitu sepasang kekasih di Kota Makassar,
Sulawesi Selatan yang menggugurkan atau melakukan aborsi
sebanyak tujuh janin dimulai pada tahun 2012 hingga 2022
yang ditemukan di dalam kosan, ketujuh janin itu disimpan
dalam kotak makanan yang tersisa tulang belulang. Pada
pembahasan ini penyebab dari aborsi karena malunya hamil di
luar nikah, yang dilakukan dengan cara meminum ramuan dan
langsung menggugurkan janin di tempat yang berbeda-beda.

Pada kasus ini telah dikatakan jikalau sepasang kekasih ini


melakukan aborsi dikarenakan malu hamil diluar nikah, dan
dalam kasus ini berarti masuk kedalam dua kategori faktor dari
penyebab aborsi yaitu secara sosiologis, dan juga karena
kemajuan teknologi.
KESIMPULAN
Banyak kasus aborsi di Indonesia terlebih lagi untuk para remaja karena ada
faktor-faktor penyababnya, baik itu karena kurangnya parenting atau
sosiologisnya, karena alasan ekonomi yang membuat remaja tidak bisa
bertanggung jawab sebagai ibu, dan juga kemajuan dari teknologi yang
dimaksud ini, di era-era ini banyak alat-alat yang canggih untuk melakukan
aborsi agar tidak beresiko tinggi. Tetapi ada juga penyebab lainnya seperti
untuk menolong nyawa seorang ibu (indikasimedis) dan kebijkan pemerintah
yang memperbolehkan aborsi (Abortus Provocatus Medicalis). Penyebab
aborsi ini masih menjadi pedebatan apakah aborsi boleh dan tidak, tetapi
dalam sisi keagamaan tentu semua agama mengajarkan tidak boleh
membunuh, jika memang tindakan aborsi ini ingin dilakukan sebaiknya tidak
jadi, karena lebih baik memberi kepada orang lain yang membutuhkan anak.
Dari sisi sosiologi nya juga bagi saya tidak boleh melakukan tindakan aborsi ini
karena bisa berdampak pada sikis dari sosok ibu atau wanita yang
mengugurkan itu dan dari sisi hukum untuk ini masih pro dan kontra, karena
ada hukum-hukum yang memperbolehkan dan juga melarang, hukum yang
memperbolehkan itu jikalau anak dalam kandungan itu tidak diinginkan (hasil
dari pemerkosaan) pada hal ini aborsi diperbolehkan, dan terakhir dari sisi
medis untuk ini harus memiliki syarat dan ketentuan semisalkan sang ibu atau
wanita yang mengandung ini memiliki penyakit sehingga harus melakukan
tindakan lebih lanjut.
TAMBAHAN REKOMENDASI UNTUK PARA REMAJA
Berdasarkan apa yang telah dibuat untuk mengatasi dari dampak
psikologis yang dialami para remaja yang melakukan aborsi yaitu:
1. Melakukan konseling baik itu dengan keluarga atau konseling kepada
psikiater agara trauma yang dialami dapat berkurang dan mendapat arahan
sehingga tidak terpuruk dalam memikirkan hal ini dan dapat menyadari tidak
mengulangi hal yang sama bahkan menjaga diri
2. Melakukan penyuluhan terhadap prilaku seks bebas agar remaja di Indonesia
lebih memahami mengenai bahaya dan resikonya yang akan dihadapi apabila
melakukan itu, hal ini juga membantu para remaja untuk dapat mengontrol diri
dan menjaga pergaulan yang buruk.

DAFTAR PUSTAKA
https://eprints.umk.ac.id/4904/6/Full_Prosiding_Semnas_Psi_UMK
_2015.45-55.pdf
https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/3204/Yo
sua Hiras
Parapat.pdf?sequence=1https://www.indonesiana.id/read/132106
/penyebab-aborsi-pada-remaja-indonesia

Anda mungkin juga menyukai