Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH ILMU KOMUNIKASI

“PERSEPSI DALAM KOMUNIKASI”

Disusun Oleh :
Kelompok 13 
2A
Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika

Crisde Adinda Purba


Marwatun Najwa Azzahra P01031222029
Ririn Refika Sijabat P01031222043
Winda Novita Sari Simatupang P01031222057
Dosen Pengampu :
Berlin Sitanggang S.ST,M.Kes 

Politeknik Kesehatan Kemeterian Kesehatan RI Medan Sarjana Terapan Gizi dan


Dietetika
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas 
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah guna untuk memenuhi tugas  ilmu
komunikasi yang berjudul “Persepsi Dalam Komunikasi”. kami mengucapkan
banyak terimakasih  kepada Bapak Berlin Sitanggang S.ST, M.Kes. selaku dosen 
mata kuliah Ilmu Komunikasi yang telah membimbing kami dalam pengerjaan
tugas makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan pembaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar maklah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan.


Banyak  kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami.Untuk itu kami sangat berharap kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

                                              

                                                                  

                                                                      Lubuk Pakam, 9 Mei 2023 

PENULIS
DAFTAR ISI
BAB I 
PENDAHULUAN 

A. LATAR BELAKANG 

komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Kata komunikasi
berasal dari bahasa latin, communicatus, artinya berbagi atau menjadi milik
bersama - mengacu pada upaya yang bertujuanuntuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi sangat penting bagi kehidupan manusia.
Berkembangnya pengetahuan manusia dari hari ke hari karena komunikasi.
Komunikasi juga membentuk sistem sosial yang saling membutuhkan satu
sama lain, maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat
dipisahkan.Komunikasi adalah informasi yang disampaikan dari satu tempat lain
dengan pemindahan informasi, ide, emosi, keterampilan dan lain-lain dengan
menggunakan simbol seperti kata, figur dan grafik serta memberi, meyakinkan
ucapan dan tulisan.
Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi
dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain
persepsi adalah cara kita mengubah energi – energi fisik lingkungan kita menjadi
pengalaman yang bermakna. Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika
persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif.
Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang
lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu, semakin mudah dan
semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin
cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.

Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan Persepsi Dalam Komunikasi?
2.Bagaimana proses persepsi dalam komunikasi?
3. Apa unsur-unsur persepsi?
4Apa saja prinsip-prinsip persepsi komunikasi?

C. TUJUAN 
Mengulas tentang definisi persepsi,proses persepsi, unsur-unsur persepsi, dan
apa saja prinsip-prinsip persepsi komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN 

2.1. Defenisi Persepsi Dalam Komunikasi

Persepsi merupakan Proses aktif menciptakan makna melalui proses; menyeleksi,


mengorganisir, dan menginterpretasikan; orang, objek, peristiwa, situasi, atau
berbagai fenomena.Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita
tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang
menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin
tinggi derajat kesamaan persepsi individu,semakin mudah dan semakin sering
mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung
membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.

 Persepsi meliputi :

· Penginderaan ( sensasi ) melalui alat – alat indra kita ( indra perasa, indra

peraba, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar ). Makna pesan yang

dikirimkan ke otak harus dipelajari. Semua indra itu mempunyai andil bagi

berlangsungnya komunikasi manusia. Penglihatan menyampaikan pesan

nonverbal ke otak untuk diinterprestasikan. Pendengaran juga menyampaikan

pesan verbal ke otak untuk ditafsirkan. Penciuman, sentuhan dan pengecapan,

terkadang memainkan peranan penting dalam komunikasi, seperti bau parfum

yang menyengat, jabatan tangan yang kuat, dan rasa air garam di pantai.

· Atensi atau perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi

dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari

penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya.Proses atensi membantu

efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan

membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi dapat merupakan

proses sadar maupun tidak sadar.


· Interpretasi adalah, proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua

atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama,

baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan

(dikenal sebagai interpretasi berurutan).

2. Budaya dan Persepsi

Faktor – faktor internal bukan saja mempengaruhi atensi bukan saja

mempengaruhi atensi sebagai salah satu aspek persepsi, tetapi juga mempengaruhi

persepsi kita secara keseluruhan, terutama penafsiran atas suatu rangsangan.

Agama, ideologi, tingkat ekonomi, pekerjaan, dan cita rasa sebagai faktor – faktor

internal jelas mempengaruhi persepsi seseorang terhadap realitas. Denagn

demikian persepsi itu terkait oleh budaya ( culture – bound ). Kelompok –

kelompok budaya boleh jadi berbeda dalam mempersepsikan sesuatu. Orang

Jepang berpandangan bahwa kegemaran berbicara adalah kedangkalan, sedangkan

orang Amerika berpandangan bahwa mengutarakan pendapat secara terbuka

adalah hal yang baik.

           Larry A. Samovar dan Richard E. Porter mengemukakan enam unsur

budaya yang secara langsung mempegaruhi persepsi kita ketika kita

berkomunikasi dengan orang dari budaya lain, yakni :

· Kepercayaan (beliefs), nilai ( values ), sikap ( attitude )

· Pandangan dunia ( world view )

· Organisasi sosial ( sozial organization )

· Tabiat manusia ( human nature )

· Orientasi kegiatan ( activity orientation )

· Persepsi tentang diri dan orang lain ( perseption of self and other )
3. Persepsi selektif, Organisasi dan Penafsiran

Setiap orang memperhatikan , mengorganisasikan dan menafsirkan semua

pengalamannya secara selektif. Stimuli secara secara selektif artinya, stimuli di

urutkan, dan selanjutnya, disajikan sebuah gambaran yang menyeluruh, lengkap,

dan dapat di indera. Tidak mudah memahami cara orang lain mengorganisasikan

sekaligus memikirkan cara kita sendiri. Setelah stimuli dipersepsi dan

diorganisasikan secara selektif, selanjutnya stimuli ditafsirkan secara selektif pula,

artinya stimuli diberi makna secara unik oleh orang yang menerimanya.

4. Pengamat / Objek / Konteks

Seperti mempersepsi benda mempersepsi orang lain juga dapat ditinjau dari tiga

unsur yaitu :

1.  Pengamat

2. Objek persepsi

3.  Konteks yang berkaitan denagn objek yang diamati.

Sebagai pengamat anda juga dipengaruhi oleh atribu –atribut anda sendiri.

Misalnya orang cenderung membuat penilaian umum, positif ataupun negatif.

Namun, karena persepsi personal merupakan proses tradisional, maka atribut –

atribut tersebut dapat berubah. Sesekali kesalahan persepsi dapat diperbaiki.

Namun, biasanya suatu kesalahan persepsi diikuti kesalahan persepsi lainnya.

Sehingga, penyimpangan yang terjadi semakin parah.

5. Kegagalan dan Kekeliruan Dalam Persepsi.

Persepsi kita seringkali tidak cermat. Salah satu penyebabnya adalah asumsi atau

pengharapan kita. Kita mempersepsikan sesuatu atau seseorang sesuai dengan

pengharapan kita. Beberpa bentuk dan kegagalan persepsi adalah sebagai berikut :
 Kesalahan atribusi : atribusi adalah proses internal dalam diri kita untuk
memahami penyebab perilaku orang lain.

 Efek halo : merujuk pada fakta bahwa begitu kita membentuk kesan
menyeluruh mengenai seseorang, kesan yang menyeluruh ini cenderung
menimbulkan efek yang kuat atas penilaian kita akan sifat- sifatnya yang
spesifik.

 Stereotip : adalah mengeneralisasikan orang – orang berdasarkan sedikit


informasi dan membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan keanggotaan
mereka dalam suatu kelompok.

 Prasangka : suatu kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda. Istilah ini
berasal dari bahasa latin ( praejudicium ), yang berarti preseden atau penilaian
berdasarkan pengalaman terdahulu.

 Gegar budaya : suatu bentuk ketidak mampuan menyesuaikan diri, yang


merupakan reaksi terhadap upaya sementara yang gagal untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan dan orang –orang baru.

6. Bagaimanakah Sebuah Pembentukan Kesan ?

 Meperhatikan diri sendiri

 Konsep diri adalah kesan anda yang relatif stabil menegenai diri sendiri.

 Umpan balik adalah sikap yang menunjukan sikap respon atau menanggapi
lawan main

 Rasa malu

 Ramalan yang dipenuhi diri sendiri

 Atribusi pelaku
Kebanyakan orang membentuk kesan atas oranglain dengan mudah, namun

mereka merasa sulit bila diminta menjelaskan prosesnya. Kesan adalah kata yang

kita gunakan untuk penilaian kita.

7. Kesan Pertama

Penilaian kepribadian digunakan untuk menjelaskan dan memperkirakan perilaku

berdasarkan informasi yang amat terbatas. Bagaimanakah informasi yang ada

dimanfaatkan dalam pembentukan kesan pertama?. Sebenarnya, setiap orang

tampaknya mempunyai teori khusus kepribadian atau biasa disebut degan teori

implisit. Pada intinya istilah ini berarti bagaimana kita memilih dan

mengorganisasikan informasi tentang orang lain berdasarkan perilaku yang kita

rasa dimilikinya.

Ada beberapa variable yang dapat mempengaruhi kecermatan dalam persepsi .

Berbagai kajian menunjukan sedikitnya tiga generalisasi yang dapat dibuat

 Ada orang – orang yang lebih mudah menilai dari orang –orang lainnya,
mungkin mereka lebih terbuka mengenai diri sendiri

 Beberapa sifat lebih mudah diniai daripada beberapa sifat lainnya

 Kita dapat menilai orang lebih baik bila orang tersebut mirip dengan kita.
Proses Persepsi Dalam Komunikasi

1.Seleksi

• Fokus pengamatan dipersempit.

• Hanya pada hal yang dianggap penting dan tidak memperhatikan apa
yang terjadi di sekeliling.

• Fokus dan abai yang lain

• Fokus pengamatan dipersempit.

• Hanya pada hal yang dianggap penting dan tidak memperhatikan apa
yang terjadi di sekeliling.

• Fokus dan abai yang lain

2.Organisasi

• Mengatur apa yang telah kita perhatikan dengan selektif untuk


membuatnya berarti.

• Teori yang menjelaskan cara kita mengorganisasikan pengalaman 


Teori Konstukvisme

• Teori Konstruktivisme

– Manusia mengatur dan menafsirkan pengalaman dengan


mengaplikasikan struktur kognitif yang disebut skema.

• 4 Skema Kognitif untuk memahami fenomena (Kelly, 1995; Hewes,


1995):

– Prototipe: Contoh terbaik/ paling ideal dari masing-masing


kategori (e.g – yang diidolakan dalam lingkungan Sahabat,
Keluarga, Kolega, dll)
– Konstruk Personal: Standar yang digunakan untuk mengukur
seseorang/situasi bipolar (2 kutub) (e.g – cantik/tidak cantik,
pintar/tidak pintar, dll)

– Stereotipe: Generalisasi prediktif mengenai orang dan situasi (e.g -


@Indonesia – Suku?)

– Skrip: Pedoman/ panduan berperilaku berdasarkan apa yang telah


kita alami dan pengamatan kita pada beragam situasi (e.g –
bertemu dosen saat formal/informal)

3.Interpretasi

Proses subjektif untuk menjelaskan persepsi yang kita alami, dengan tujuan
memberi makna terhadap informasi

Contoh:

 Seleksi: Memperhatikan seseorang yang berlari kencang sambil menangis


kepada anda. (Perubahan Variasi Signifikan)

 Organisasi: (Stereotip) Menangis menggambarkan kesedihan.

Interpretasi: Atribusi (Stabilitas-Tidak Stabil) Dia menangis karena ada


masalah keluarga
Unsur-Unsur Persepsi:

1) Seleksi: sensasi dan atensi.

2) Organisasi: melekat dalam interpreasi. Artinya meletakan suatu rangsangan


bersama rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseleruhan yang bermakna.
• Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak melalui panca indra. •
Atensi atau perhatian berarti sebelum manusia merespons atau menafsirkan objek,
manusia atau kita memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut. • Persepsi
mensyaratkan kehadiran suatu objek untuk dipersepsi, termasuk orang lain atau
diri sendiri. • Rangsangan yang menarik perhatian, cenderung dianggap lebih
penting daripada yang tidak menarik perhatian. • Orang yang paling kita
perhatikan cenderung dianggap orang yang paling berpengaruh. • Kita akan
memperhatikan apa yang kita anggap bermakna bagi kita, dan kita tidak akan
memperhatikan apa yang tidak bermakna bagi kita.

3) Interpretasi adalah tahap terpenting dari persepsi, yaitu menafsirkan atau


memberi makna atas informasi yang sampai kepada kita melalui panca indra. •
Persepsi kita adalah proses aktif yang menuntut suatu tatanan dan makna atas
berbagai rangsangan yang kita terima.
Prinsip-Prinsip Dalam Persepsi

Prinsip-prinsip dasar persepsi seperti dikemukakan oleh Slameto adalah sebagai


berikut:11 a. Persepsi itu relatif bukannnya absolut Individu bukanlah instrument
ilmiah yang mampu menyerap segala sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya.
Dalam hubungannnya dengan kerelatifan persepsi ini, dampak pertama dari suatu
perubahan rangsangan dirasakan lebih besar daripada rangsangan yang datang
kemudian. b. Persepsi itu selektif Individu hanya memperhatikan beberapa
rangsangan yang ada disekitarnya pada saat-saat tertentu. Ini berarti bahwa
rangsangan yang diterima akan tergantung pada apa yang pernah ia pelajari, apa
yang pada suatu saat menarik perhatiaanya, dan kearah mana persepsi itu
mempunyai kecenderungan. Ini berarti juga bahwa ada keterbatasan dalam
kemampuan seseorang untuk menerima rangsangan. c. Persepsi itu mempunyai
tatanan Individu menerima rangsangan tidak dengan cara sembarangan, ia akan
menerimanya dalam bentuk hubungan-hubungan atau kelompok 11 Slameto,
Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010),
h.103-105. 21 kelompok. Jika rangsangan yang datang tidak lengkap, ia akan
melengkapinya sendiri sehingga hubungan itu menjadi jelas. d. Persepsi
dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan Harapan dan kesiapan penerima
rangsangan akan menentukan rangsangan mana yang akan dipilih untuk diterima,
selanjutnya bagaimana rangsangan yang dipilih itu akan ditata dan demikian pula
bagaimana rangsangan tersebut akan di interpretasi. Persepsi seseorang atau
kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun
situasinya sama. Persepsi antar seseorang dengan orang lain bisa tidak sama
meskipun situasi yang dihadapi sama. Perbedaan persepsi dari masing-masing
orang merupakan hal yang wajar, karena manusia adalah makhluk yang unik,
yang memiliki sifat, kepribadian, pengalaman, serta kemampuan berfikir yang
berbedabeda.
BAB III
PENUTUP 

KESIMPULAN

 Dua istilah persepsi dan komunikasi ini amat erat dan penting sekali diketahui guna
memahami ilmu perilaku ini. Komunikasi terjadi jika seseorang ingin menyampaikan
informasi kepada orang lain.Kegagalan berkomunikasi bisa terjadi karena banyak
hambatan-hambatan. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu,semakin
mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya
semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.
Salah satu hambatan yang ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat didalamnya ialah
karena persepsi yang berbeda.

SARAN

 Persepsi dan Komunikasi merupakan alat terpenting dalam berorganisasi, Karena tanpa


adanya komunikasi, organisasi tidak akan berjalan dengan maksimal. Jadi disarankan
dalam sebuah organisasi harus dibarengi dengan komunikasi yang baik agar tercapai
sebuah organisasi yang baik
DAFTAR PUSTAKA 

Anda mungkin juga menyukai