Anda di halaman 1dari 19

BAB 5

VOLTMETER TEMBAGA

I. WAKTU PERCOBAAN
Hari/Tanggal : Senin, 12 Juni 2023
Tempat Percobaan : Laboratorium Fisika Dasar Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Waktu : 08.00 – 12.00 WIB

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Mengetahui berapa jumlah endapan tembaga sulfat (CuSO4) yang
terdapatpada kepingan tembaga yang dialiri energi listrik dengan amperemeter.

III. ALAT – ALAT DAN BAHAN


1. Sumber tegangan
2. Amperemeter
3. Kabel kabel penghubung
4. Larutan tembaga sulfat
5. Kepingan tembaga
6. Alkohol
7. Alat pembakar (spritus)
8. Kertas pasir
9. Ember berisi air
10. Neraca digital
11. Stopwatch
12. Mancis
13. Kertas bersih
IV. TEORI
Zat cair dipandang dari sudut hantaran listrik dapat dibagi dalam tiga
golongan.
 Zat cair isolator, seperti air murni, minyak dan sebagainya.
 Larutan mengandung ion-ion,seperti larutan asam basa dan garam-garam
di dalam air. Larutan-larutan ini dapat dilalui arus listrik dengan ion-ion
sebagai penghantarnya dan disertai perubahan-perubahan kimia.
 Air raksa, logam-logam cair dapat dilalui arus listrik tanpa perubahan-
perubahan kimia didalamnya.

Pada percobaan disini dipakai larutan garam CuSO4 di dalam bejana


seperti pada gambar 1.

Bila pada rangkaian di atas dialiri arus maka akan terjadi endapan Cu pada
katoda. Jumlah Cu yang mengendap sebanding dengan arus yang lewat, sehingga
voltmeter dapat dipakai sebagai amperemeter.
V. TEORI TAMBAHAN
Voltmeter merupakan alat untuk mengukurbesar tegangan listrik
dalam suatu rangkaia listrik. Alat ini yang akan berperan penting dalam
elektrokimia ini.
1) Elektrokimia
Adalah kajian mengenai proses perubahan antara tenaga kimia
dengan tenaga listrik. Sesuai dengan Namanya, metode elektrokimia adalah
metode yang didasarkan pada reaksi redoks yakni gabungan dari reaksi
reduksi dan oksidasi yang berlangsung pada elektroda yang sama atau
berbeda dalam suatu elektrokimia.
Contoh sel elektrokimia yang banyak digunakan pada peralatan
elektronik yaitu baterai dan akumulator atau aki. Kedua jenis sel
elektrokimia ini banyak digunakan sebagai sumber listrik antara lain pada
radio, lampu senter dan lainnya.
2) Redoks
Adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi atom
– atom adalah sebuah reaksi kimia. Reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi
dan reaksi oksidasi
3) Katoda dan Anoda
Hambatan melalui larutan elektrolit dapat dianggap sebagai aliran
elektron. Jadi apabila electron telah dapat mengalir dalam larutan tersebut
elektron berasal dari kutub katoda. Sedangkan anoda melepaskan ion positif
dan menambah endapan pada logam katoda didalam larutan proses CuSO4
Cu(2+) + SO4(2) – Ion Cu(2+) ini akan berpindah menuju kepingan anoda,
lama kelamaan kepingan katoda akan timbul endapan.
Katoda (negative) tempat terjadinya reaksi redoks (reduksi) 𝑪𝑶𝟐+ +
𝟐𝒆 = CO (melelpas)
Anoda (positif) tempat terjadinya reaksi oksidasi 𝑺𝑶𝟐− + 𝟐𝒆 = SO4
( mengambil electron) Elektron Keluar dari Power Supply

Contoh Soal :
 Larutan NaCl
Jawab : Elektrolis larutan NaCl electrode C reaksi ionisasi NaCl
NaCl → 𝑵𝒂+ + 𝑪𝒍−
(ke katoda) (ke anoda)
Reaksi Elektrolisnya :
Katoda : 𝟐𝑯𝟐 𝑶− 𝟐𝒆+ → 𝟐𝑶𝑯− + 𝑯𝟐
( karena larutan ada H2O)
Anoda : 2Cl → Cl2 + 𝟐𝒆+
2H2O + 𝟐𝑪𝒍− → Cl2 +𝟐𝑶𝑯− + H2
VI. Prosedur Percobaan
1. Menggosokkan katoda dengan kertas amplas hingga cukup bersih.
2. Mencuci katoda dengan air, mengolesi dngan alcohol, kemudian
Menimbang katoda itu dengan teliti dengan menggunakan neraca digital.
3. Memanaskan / mengeringkannya di atas api alkohol / spritus (tak di
bakar)
4. Membungkus katoda dengan kertas yang bersih agar tidak kotor lagi.
5. Membuat rangkaian seperti pada gambar 2 dengan polaritas yang benar.
Perlu diingat pergunakanlah lebih dahulu katoda pertolotongan.

6. Menuangkan larutan sulfat tembaga ke dalam tembaga.


7. Menjalankan arus dan mengatur besarnya sehingga ampere meter
menunjukkan kuat arus sebesar 1 ampere (di tentukan oleh sisten).
8. Memeriksa sekali lagi apakah arah arus dan jangan mengubah
rangkaiannya lagi.
9. Memutuskan hubungan dengan sumber-sumber arus dan jangan
mengubah rangkaian lagi.
10. Mengganti katoda pertolongan dengan katoda yang sebenarnya ( yang
telah di cuci).
11. Menimbang katoda sebelum melakukan percobaan.
12. Mengusahakan supaya luas permukaan katoda yang tercelup ke dalam
larutan sama dengan luas permukaan katoda pertolongan yang tercelup
larutan.
13. Rangkaian jangan di ubah-ubah lagi.
14. Menjalankan arus selama n menit (ditentukan sisten). Mengusahakan
agar kuat arus tetap 1 ampere dengan mengatur sumber arusnya.
15. Setelah n menit, lalu memutuskan arus, mengambil arus, mengambil
katoda mencuci dengan air, mengolesi alkohol dan memanaskannya
sampai kering.
16. Menimbang lagi katoda dengan teliti.
17. Mengulangui percobaan no. 1 s/d 5 untuk beberapa kuat arus yang
berlainan pula (ditentukan asisten).
18. Setelah selesai, lalu mengembalikan larutan ke dalam botolnya,
mengembalikan pula alat-alat yang lain.
VIII. ANALISA DATA
1. Percobaan 1
Diketahui : Massa Tembaga (Ar Cu) = 63,54
MO = 14,5 gr
MI = 17,43 gr
∆m = MI – MO = 2,93 gr
I = 1,5 ampere
T = 120 s
R = 6,02 x 1023
Qe = 1,6 x 10-20

∆𝑚 2,93
a) Massa tembaga (Mcu) = = = 0,04611268492 𝑔𝑟
𝐴𝑟 𝐶𝑢 63,54

b) Jumlah mol tembaga (Ncu) = Mcu x R


= 0,046 𝑔𝑟 x 6,02 x 1023
= 2,775 x 1022 partikel
c) Elektron tembaga (Ecu) = 2 x Ncu
= 2 x 2,775 x 1022
= 5,55 x 1022 mol
d) Muatan tembaga (Qcu) = Ecu x Qe
= (5,55 x 1022) x (1,6 x 10-20)
= 888 coloumb
e) Muatan (Q) = I x t = 1,5 x 120 = 180 coloumb
2. Percobaan 2
Diketahui : Massa Tembaga (Ar Cu) = 63,54
MO = 115,2gr
MI = 128,1gr
∆m = MI – MO = 12,9 gr
I = 3 ampere
T = 180 s
R = 6,02 x 1022
Qe = 1,6 x 10-20

∆𝑚 12,9
a) Massa tembaga (Mcu) = = = 0,2030217186 𝑔𝑟
𝐴𝑟 𝐶𝑢 63,54

b) Jumlah mol tembaga (Ncu) = Mcu x R


= 0,203 gr x 6,02 x 1023
= 1 ,222 x 1023 partkel
c) Elektron tembaga (Ecu) = 2 x Ncu
= 2 x 1,222 x 1023
= 2,444 x 1023 mol
d) Muatan tembaga (Qcu) = Ecu x Qe
= (2,444 x 1023 ) x 1,6 x 10-20 )
= 3910,4 coloumb
e) Muatan (Q) = I x t = 3 x 180 = 540 coloumb
3. Percobaan 3
Diketahui : Massa Tembaga (Ar Cu) = 63,54
MO = 25 gr
MI = 28,1 gr
∆m = MI – MO = 3,1 gr
I = 3,7 ampere
T = 240 s
Q (I x t)
R = 6,02 x 1023
Qe = 1,6 x 10-20

∆𝑚 3,1
a) Massa tembaga (Mcu) = = = 0,04878816494 𝑔𝑟
𝐴𝑟 𝐶𝑢 63,54

b) Jumlah mol tembaga (Ncu) = Mcu x R


= 0,0487 gr x 6,02 x 1023
= 2, 937 x 1022 partkel
c) Elektron tembaga (Ecu) = 2 x Ncu
= 2 x 2,937 x 1022
= 5,874 x 1022 mol
d) Muatan tembaga (Qcu) = Ecu x Qe
= (5,874 x 1022 ) x (1,6 x 10-20)
= 939,84 coloumb
e) Muatan (Q) = I x t = 3,7 x 240 = 888 coloumb
IX. GAMBAR ALAT DAN FUNGSI

Gambar Alat Fungsi


1. Sumber tegangan
Berfunsi sebagai ala untu
memberikan arus listrik ke
system voltmeter.

2. Amperemeter
Berfungsi untuk mengukur kuat
arus

3. Kabel kabel penghubung


Berfundsi sebagai penghubung
arus listrik
Gambar Alat Fungsi
4. Larutan tembaga sulfat
Berfungsi sebagai penghantar
arus listrik

5. Kepingan tembaga
Kepingan tembaga yan terdiri
dari Katoda dan Anoda ,
Katoda berfungsi sebagai kutub
negative Dan Anoda sebagai
kutub pisitif.

6. Alkohol
Berfungsi sebagai pembersih
lempengan katoda.
Gambar Alat Fungsi
7. Alat pembakar (spritus)
Berfungsi sebagai pemanas dan
pengering lempeng katoda

8. Kertas pasir
Berfungsi untuk mengosok
lempengan katoda dan anoda
yang dari sisa endapan

9. Ember berisi air


Berfungsi sebagai tempat atau
wadah untuk mencuci tembaga.
Gambar Alat Fungsi
10. Neraca digital
Berfungsi untuk mengukur
berat kepingan tembaga.

11. Stopwatch
Berfungsi untuk penghitung
waktu

12. Mancis
Berfungsi sebagai sumber
panas untu menghidupkan
spritus
Gambar Alat Fungsi
13. Kertas Bersih
Berfungsi untuk membungkus
katoda.
X. Kesimpulan Dan Saran
A. Kesimpulan
1. Bila sebatang logam dimasukkan ke dalam larutan elektrolit / asam
sulfat mol batang logam akan bermuatan negative dan bermuatan
positif.
2. Elemen volta hanya bekerja dalam waktu pendek.
3. Batang tembaga yang dimasukkan dalam H2SO4 akan mengeluarkan
gelombang gelombang yang disebut polarisasi.

4. Katoda merupakan tempat berlangsung reaksi dengan tembaga


sebagai bahan yang mengalami pengendapan.

B. Saran
1. Waktu penulisan laporan agar lebih di perpanjang.
2. Alat dan bahan banyak yang rusak dan tidak lengkap.
3. Tangga laboratorium terlalu curam.
XI. DAFTAR PUSTAKA

1. http://duniafisika.com
2. Setiabudi data, deli 2003, praktikum fisika dasar universitas
sriwijaya,Palembang, unsri
3. Tim pengusaha kimia, 2002.lembar kerja siswa kimia smf 2.A SMA klaten
luranpariwara
4. Tim penyusun fisika, 2002. Pe fisika 3A SMA klaten luran pariwara
5. Panduan Fisika Dasar UMSU, Medan 2018

Anda mungkin juga menyukai