Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh


mycobacterium tuberculosa. Di Indonesia TBmerupakan masalah utama
kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TBdi Indonesia merupakan ke-3
terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah pasien sekitar 10%
dari total jumlah pasien TBdi dunia.Insidens kasus TBBTA positif sekitar 110
per 100000 penduduk ( Pedoman nasional penanggulangan Tuberkulosis,
Depkes RI 2008).

Pada awal tahun 1990an, WHO dan IUATLD telah mengembangkan


strategi penanggulangan TByang dikenal senagai strategi DOTS (Directly
Observe Treatment Short-Course) dan telah terbukti sebagai strategi
penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost-efektif).

Fokus utama dots adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas


diberikan kepada pasien TBtipe menular. Strategi ini akan memutuskan
penularan TBdan dengan demikian akan menurunkan insidens TBdi
masyarakat. Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik
dalam upaya pencegahan penularan TB.

1
PEMERINTAH KOTA BOGOR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMASGANG AUT
Jl. Gang Aut No. 18 Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor (16123)
Telepon/Faksimile (0251) 8377471
Email: pkmgangaut18@gmail.com

PEDOMAN PELAYANAN TUBERKULOSA


DI PUSKESMAS GANG AUT

BAB I.
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TBC) adalahpenyakitmenular yang disebabkanolehkuman
Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Tuberkulosis ditularkan melalui udara dari
pasien TBC yang infeksius ke orang-orang disekitarnya. Satupasien TBC
terkonfirmasi bakteriologis yang tidak diobati secara tepat dan berkualitas dapat
menginfeksi sekitar 10 orang per tahun. Sekitar 3,5-10% orang-orang yang kontak
akan sakit TBC dan sekitar seperti gan ya akan terinfeksi tetapi tidak sakit TBC.
Kelompok yang berisiko tinggi untuk terinfeksi adalah orang yang kontak erat
dengan pasien TBC, antara lain anak, lansiadan orang dengan gangguan system
kekebalan tubuh (missal gizi buruk, infeksi HIV). Di antara orang-orang yang
terinfeksi ini, 5-10% kemungkinannya akan berkembang menjadi sakit TBC dalam
perjalanan hidupnya.

A. LATAR BELAKANG

Tingginya angka kesakitan TBdi Puskesmas Gang Aut menimbulkan pemikiran


untuk lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan TBparu di Puskesmas Gang Aut

Klinik DOTS Puskesmas Gang Aut telah melaksanakan kegiatan pelayanan


konseling,pengobatan TByang dilaksanakan setiap minggu pada hari …. dan ....

Selain itu kegiatan luar gedung berupa pelacakan pada pasien TBmangkir,kontak
serumah pasien TB,penyuluhan TBparu juga sudah dilaksanakan dengan

2
berkoordinasi dengan lintas program.Berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan
dirasakan masih belum cukup maksimal untuk menekan angka kesakitan
TBkarena penderita TBmasih banyak ditemukan karena itu penatalaksanaan
TBparu haruslah lebih ditingkatkan lagi pelaksanaannya

B. Tujuan Pedoman
Pedoman ini ditujukan untuk dijadikan sebagai panduan dalam pengelolaan
program penanggulangan TBparu di Puskesmas Gang Aut agar berjalan
efektif dan bermutu.
C. Sasaran Pedoman
Pedoman ini digunakan oleh petugas yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan TB paru.
D. Ruang Lingkup Pedoman
PelayananTB paru dimulai dengan pemeriksaan TCM di laboratorium dan
pelayananTB ini dilaksanakan oleh timTB DOTS Yang terdiri dari dokter
umum,perawat, dan petugas analis laboratorium, Farmasi.
E. Batasan Operasional
RangkaianpelayananpemeriksaanmikroskopisTB
dimulaidaripenjaringansuspek,pencatatan di SITB
,permintaanpemeriksaanlaboratorium ( form TB 05),
pelaksanaanpemeriksaanlaboratorium ( buku register TB 04 dan form TB 05)

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia pada kegiatan pelayanan TBparu ini adalah tenaga
medis dan tenaga paramedis DIII yang meliputi tenaga
perawat,analis,asisten apoteker, sanitarian, nutrisionist dan tenaga promkes.
B. Distribusi Ketenagaan
Petugas pelaksana kegiatan TBParu ini terdiri dari :
1. Penanggung jawab program : dr Umum
2. Pelaksana program : Perawat
3. Pelaksana laboratorium : Analis
4. Pelaksana Farmasi : Apoteker

3
5. Pelaksana Konseling : Sanitarian, nutrisionist, promkes
C. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN x x x x x x x x x x x x
1 Penyusunan rencana x x x x x x x x x x x x
bulanan
2 Penyusunan rencana x x
tahunan
3 Lokbul puskesmas x x x x x x x x x x x x
4 Lokmin kader kelurahan x x x x x x x x x x x x
5 Persiapan formulir TB x x x x x x x x x x x x
6 Persiapan OAT x x x x x x x x x x x x
7 Persiapan perlengkapan x x x x x x x x x x x x
lainnya
  PELAKSANAAN
1 Penjaringan kasus di x x x x x x x x x x x x
  BP secara pasif x x x x x x x x x x x x
2 Pemberian OAT x x x x x x x x x x x x
3 Penjaringan kasus di x x x x x x x x x x x x
  posyandu,posbindu,UKK x x x x x x x x x x x x
  dan di pustu secara aktif x x x x x x x x x x x x
4 Pemeriksaan kontak se- x x x x x x x x x x x x
  rumah x x x x x x x x x x x x
5 Pelacakan TBMangkir x x x x x x x x x x x x
Serah terima pasien TB x x x x x x x x x x x x
6 MDR
7 Penyuluhan x x x x x x x x x x x x
PENCATATAN DAN
PELAPORAN
1 Mencatat pasien x x x x x x x x x x x x
pengobatan di
TB01,TB02, dan SITB

4
2 Menginput pasien yang x x x x x x x x x x x x
diperiksa TCM di SITB
3 Mencatat kunjungan x x x x x x x x x x x x
kontak serumah di buku
bantu kontak serumah
4 Mencatat pelacakan TB x x x x x x x x x x x x
mangkir di buku log
5 Membuat laporan TB di x x x x x x x x x x x x
INM
6 Membuat laporan setiap x x x x x x x x x x x x
pelaksanaan kegiatan
bersumber dana BOK

BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Denah ruang pelayanan program P2P TB paru dalam Gedung
terletak di …sedangkan luar gedung mencakup 2 kelurahan di Kecamatan
Bogor Tengah.
B. Standar Fasilitas
Fasilitas kegiatan pelayanan TBparu meliputi :
1. Meja tulis 1 buah
2. Lemari penyimpanan arsip dan dokumen
3. Buku pedoman TB paru
4. Buku bantu
5. Formulir TBParu
6. File TB 01
7. Lembar balik,leaflet
8. Komputer
9. Printer

5
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan TBparu terdiri dari:
1. Pemeriksaan dan screening suspek TB
2. Pemeriksaan TCM pada suspek TB
3. Pemberian OAT setiap 2 – 3 minggu sekali
4. Konseling TBpada pasien baru dan lama
5. Pemeriksaan dan screening pada kontak serumah
6. Pelacakan TBmangkir
7. Home visite kontak serumah
8. Pelacakan suspek TBMDR
9. Serah terima kasus pengobatan TBMDR dari RS
10. Pencatatan dan pelaporan
11. Evaluasi program
12. Penyuluhan dalam dan luar gedung
B. Metode
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan TBparu ini
adalah dengan cara pelayanan langsung face to face,
wawancara,pemeriksan fisik, dan home visite.
C. Langkah Kegiatan
1. Pemeriksaan dansceeningsuspek TB:
a. Pasiendenganbatuk 2 minggu atau lebih di ikuti dengan gejala
tambahan yaitu batuk bercampur darah, batuk darah, sesak napas,
badan lemas, napsu makan menurun, berat badan menurun,
malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatanfisik, demam meriang
lebih dari 1 bulan dianjurkan untuk pemeriksaan dahak bila tidak
bisa atau hasil TCM negatif di anjurkan Ro.
2. PemeriksaanTCMpadasuspek TB:
b. Dahak yang dikumpulkan adalah dahak SP (sewaktu-pagi) dimana
sewaktu pertama yaitu ketika pasien datang, pagi adalah keesokan
paginya pada saat setelah bangun tidur di rumah dan sewaktu kedua

6
adalah ketika hendak berangkat mengantarkan dahak ke
Puskesmas.
c. Semua suspek di input di SITB dan dalam bukuTB04 dan diberi
nomor identitas yang kemudian digunakan sebagai nomor identitas
sediaan.
d. SemuasuspekdirijukkelaboratoriumdanpetugaspoliDOTS atau
dokter pemeriksa mengisi form TB05
denganlengkapsebagaipengantarpemeriksaandahak.
e. Petugaspoli DOTS mendapat laporan dai petugas laboratorium
terkait hasil TCM.
3. Pemberian OAT setiap 2 - 3minggusekali
a. Pasien-pasienTBakanmendapatkankartuberobat (TB02) yang
harusselaludibawaketikaakanmengambil OAT.
b. KartuTB02 tersebutberisiidentitaspasien,
tanggaldiadatangkepuskesmas,jenis OAT yang diadapat, jumlah
OAT yang
didapatdantanggalkembalilagikapandiaharusdatanglagiuntukmenga
mbil OAT.
c. Pasienmelakukanpendaftarandahulu di
loketpendaftaranuntukkemudianlangsungmenujupoli ISPA lalu ke
ruang DOTSuntukmendapatkan OAT dankonselingbiladiperlukan.
4. KonselingTBpadapasienbaru
a. PasienTByangbaruakanmendapatkan OAT
terlebihdahuluakanmenjalanikonseling Tb,
konselinggizidankonselingsanitasilingkungansebagaibekalselamadia
menjalanipengobatanTB6 bulan di puskesmas.
b. Pasienakandiberiformulirrujukaninternadaridokter pemerisa poli
ISPAditujukankepadapoligizidanpolisanitasilingkungan, HIV yang
kemudianhasilnyaakandikembalikankepadapoli DOTS.
5. Pemeriksaandan screening anakpadakontakserumah
a. PasienTBdewasa yang menjalaniterapi OAT di
puskesmasdanmempunyaikontak erat akan di
suruhmambawakontak erat

7
tersebutkepuskesmasuntukdilakukanmantouk
untukmengetahuiapakahILTB .
b. Screening pada anak
dilakukanolehdokterpenanggungjawabTBataudokterumum di BP
denganmenggunakanmetodeTBscore. BilahasilTBscore
lebihatausamadengan 6
artinyaanaktersebutsudahtertularTBdanharusdiobati,sedangkanbilah
asilTBscore kurangdari 6 mantouk positif
danharusdiberiobatTPTsebagaipencegahantertular TB.
c. IdentitasanakdanhasilTBscore akandicatatdi SITB .
6. PelacakanTBmangkir
a. Melakukanidentifikasipasien yang sudah 3
hariataulebihtidakdatanguntukmengambilobat
b. Mencatatidentitaspasiendenganlengkapdanbenar
c. Mempersiapkansaranadanprasaranauntukmelakukankunjunganruma
htermasuksurattugas, obatdll
d. Melakukankunjunganrumahuntukmemberikanobatdanmemastikan
alas an kenapapasientidakdatang
e. Melakukanedukasikepadapasiendankeluargapasiententangpentingn
yakepatuhanminumobat.
7. Home visitekontakserumah
a. Melakukanidentifikasikeluarga yang
tinggalserumahdenganpenderitaTBBdandicatatpadabukulog register
home visitekontakserumah.
b. Berikanedukasipadakeluargapentingnyapemeriksaanterhadapkeluar
gakontakserumah.
c. Berikan pot dahakuntukpemeriksaandahak bila ada
gejalasesuaiprosedur
d. Membuatrujukanpemeriksaandahakdenganmenggunakan form TB05
e. Memberikan form TB05 kepadapasienuntukdibawakelaboratorium
f. Menganjurkan kontak erat agar ke puskesmas untuk dilakukan tes
mantouk

8
8. PelacakansuspekTBMDR
a. PasiensuspekTBMDR
dilacakuntukkemudiandiberikansuratpengantarkerumahsakitrujukan
RSPG
b. Di RS
rujukanpoasienakanmelakukantesdahakdanbilahasilpositifartinyapasi
entersebutpositifTBMDR
danakandimotivasiuntukpengobatanTBMDR
c. Setelahbeberapa lama pengobatan di RS
makapasiendapatdipindahkanpengobatannyakepuskesmasdanpetug
aspuskesmasmelakukanserahterimapengobatanpasientersebutsehin
ggaakhirnyapasiendapatmenjalanipengobatanTBMDR nya di
puskesmas.
9. SerahterimapasienTBMDR dariRumahSakit
a. Melakukanpersiapanyaitumembawasurattugasuntukberangkatke RS
b. Serahterima yang dilakukanmeliputiserahterima form TB01,TB02
pasienTBMDR,catatanperkembanganpasienTBMDR, OAT
denganlembaranpencatatanobatnya, perlengkapan lain seperti
masker dan obat
10. Pencatatandanpelaporan
Pencatatandilakukansetiapmingguyaitudilakukansetiapharijumatsetelahs
elesaimemberikanpelayananpemberian OAT dankonseling.
Pelaporan yang dilakukansetiap bulan melalui SITB.
11. Evaluasi program
a. Dilaksanakansetiaptriwulandansetiap semester
b. Evaluasiyaitumelihatcakupan CDR yang diperoleh, angkakonversi,
angkakesembuhan yang didapatpadasaatitu.
12. Penyuluhan
a. Penyuluhandalamgedungyaitukonselingindividukepadasetiappasienb
arusela
in itudilakukankepada para PMO (Pengawasminumobat).

9
b. Penyuluhanluargedungdilaksanakan di posyandudengansasaranibu-
yang datangkeposyandupadasaatitu.
13. Pemberian TPT pada kontak erat yang dilakukan mantouk dan hasil
positif

BAB V .LOGISTIK

Kebutuhandan logistic
untukpelaksanaanpelayananTBParudirencanakansesuaidengantahapankeg
iatan yang akandilaksanakan. Adapun logistic yang diperlukandiantaranya:

1. Formulir TB 01
2. OAT kat 1, kat ,OAT anak,, TPT
3. Buku-buku bantu
4. Komputer
5. Printer
6. Formulir TB 02
7. Mantouk

BAB VI. KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/ PROGRAM

Pelaksanaankegiatan P2P TBParudimulaidaripersiapan,


perencanaan, pelaksanaan,
sampaidenganpenilaiandanevaluasikegiatanperludiperhatikankeselamatans
asarandenganmelakukanidentifikasiresikoterhadapsegalakemungkinan
yang
dapatterjadipadasaatpelaksanaankegiatan.Upayapencegahanresikoterhada
psasaranharusdilakukanuntuktiap-tiapkegiatan yang akandilaksanakan.

BAB VII KESELAMATAN KERJA

Dalampelaksanaankegiatanpelayanan P2P
TBparuiniperludiperhatikankeselamatankerjasemuapetugas yang terlibat di
dalamnyadanlintas sector
terkaitdenganmelakukanidentifikasiresikoterhadapsegalakemungkinan yang
dapatterjadipadasaatpelaksanaankegiatan.

10
Upayapencegahanresikoterhadapsasaranharusdilakukanuntuktiap-
tiapkegiatan yang akandilaksanakan.

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

Untukmelihatsejauhmanakeberhasilankegiatan P2P
TBParuiniperludilakukanpenilaianterhadapkeberhasilankegiatan yang
dilakukan. Hal inidapatdilakukandenganmenggunakan indicator
sebagaiberikut:

1. Penemuankasusdan pengobatan90 %
2. Keberhasilan pengobatan TB90 %
3. Pelayanan kesehatan orang terduga TB (SPM) 100%
4. Penemuan kasus anak 90 %
5. Kasus TB mengetahui status HIV 70%
6. Cakupan pemberian TPT pada kontak serumah 48 %
7. Kesembuhan 90 %

BAB IX PENUTUP

Pedomaninisebagaiacuanbagipetugaspuskesmasdanlintas sektor
terkaitdalampelaksanaankegiatanpelayanan P2P
TBParudengantetapmemperhatikanprinsip proses pembelajarandanmanfaat.
Keberhasilankegiataninitergantungkepadakomitmen yang kuatdarisemuapihak
yang
terkaitdalamupayameningkatkankemandirianmasyarakatdanperansertaaktifma
syarakatdalambidangkesehatan.

11
12

Anda mungkin juga menyukai