Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH KOTA BOGOR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PULO ARMYN
Jl. Raya Tajur No. 40 Kota Bogor – 16141 Telp. 0251. 8370587
Web : pkmpuloarmyn@kotabogor.go.id ; Email :puloarmyn@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PULO ARMYN


NOMOR : 440/402/I/PKMPA-2021

TENTANG

PELAYANAN KLINIS DAN PENUNJANG


UPTD PUSKESMAS PULO ARMYN

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis puskesmas dilaksanakan


berdasarkan kebutuhan pasien;
bahwa pelayanan klinis puskesmas perlu memperhatikan
b. mutu dan keselamatan pasien;
bahwa untuk menjamin pelayanan klinis yang menjamin
kesinambungan layanan dilaksanakan sesuai kebutuhan
pasien, maka perlu disusun kebijakan klinis di
Puskesmas Pulo Armyn;
Mengingat : a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
b Indonesia Tahun 2009 Nomor 5063);
Undang- Undang No 36 Tahun 2014 tentang tenaga
c. kesehatan
d. Undang-Undang No.4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
Pelimpahan wewenang Dokter ke Bidan
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290 tahun 2008 Tentang persetujuan tindakan
kedokteran
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
37 tahun 2012 Tentang penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
g. Peraturan Menteri Kesehatan nomer 43 tahun 2013
tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang
baik
h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
25 Tahun 2015 tentang penyelenggaraan Pemeriksaan
Laboratorium Untuk Ibu Hamil, Bersalin, Dan Nifas dI
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Jaringan
Pelayanannya
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
j. Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 Tahun 2019 tentang
pelimpahan wewenang Dokter ke Perawat
k. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
l. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
29 tahun 2019 Tentang Penanggulangan Masalah Gizi.
m. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
31 Tahun 2019 Tentang Sistem Informasi Puskesmas.
n. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019, Tentang Puskesmas;
o. Peraturan Menteri Kesehatan no 26 tahun 2020 Tentang
perubahan atas peraturan Menteri Kesehatan no 74
tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
p. Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 18 Tahun 2022
Tentang Penyelenggaraan Satu Data Bidang Kesehatan
Melalui Sistem Informasi Kesehatan
q. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022
tentang Rekam Medis
r. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 165 Tahun 2023
Tentang Standar Akreditas Puskesmas
s. Kepmenkes No HK.0107/Menkes/1186/2022 tentang
panduan praktik klinik bagi dokter di fasilitas kesehatan
tingkat pertama
t. Perwali Kota Bogor Nomor 144 Tahun 2019 Tentang Tarif
Layanan Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana
Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium
Kesehatan Daerah.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PULO ARMYN TENTANG


LAYANAN KLINIS
KESATU : Kebijakan pelayanan klinis di Puskesmas Pulo Armyn
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 1 Januari 2021
KEPALA UPTD PUSKESMAS PULO ARMYN

YULLY
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS PULO ARMYN
NOMOR : 440/402/I/PKMPA-2021
TENTANG :KEBIJAKAN PELAYANAN
KLINIS DAN PENUNJANG PUSKESMAS
PULO ARMYN

PENERIMAAN PASIEN (PENDAFTARAN)


Pendaftaran adalah tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik
maupun di rawat yang merupakan dari suatu sistem prosedur pelayanan Rumah
Sakit/ Pusat Kesehatan Masyarakat.
Pendaftaran pasien harus dipandu dengan alur yang jelas
Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
Syarat Kepribadian
Mampu berkomunikasi dengan baik
Sopan
Ramah
Sabar
Simpatik
Penampilan diri yang baik
Syarat Keahlian
Mampu mengoperasikan komputer
Mampu menyusun laporan
Tata penyimpanan arsip

Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien


Identitas pasien harus dipastikan cara identifikasi sebagai berikut : kesesuaian
nama pasien dengan minimal dua suku kata, tanggal lahir pasien,
alamat/tempat tinggal, dan nomor rekam medis.
Penyampaian Informasi tentang jenis pelayanan klinis, dan informasi lain yang
dibutuhkan masyarakat yang meliputi :tarif, jenis pelayanan, dan informasi
tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain tersedia di tempat
pendaftaran, dan media informasi lainnya meliputi, pamflet, banner, serta media
sosial dari puskesmas, untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi
pelayanan puskesmas.

Kewajiban menginformasikan Hak dan kewajiban pasien diperhatikan pada


keseluruhan proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
Hak – hak pasien meliputi:
Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
puskesmas
Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa didiskriminasi;
Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan medis,
standar profesi dan standar operasional;
Memperoleh layanan yang efektif dan efesien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku di puskesmas
Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter yang
mempunyai Surat Izin Praktek (SIP) baik didalam maupun di luar puskesmas.
Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data –
data medisnya (isi rekam medis).
Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis,tujuan tindakan medis, alternatif tindakan,resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan/tindakan medis yang akan dilakukan terhadap
dirinya;
Memberikan persetujuan atau menolak sebagian atau seluruh tindakan yang
akan diberikan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara
langka dengan pengecualian yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang
– undangan;
Didampingi keluarganya dan dalam keadaan kritis atau menjelang kematian
Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lainnya;
Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
dipuskesmas
Mengajukan saran, usul, saran, perbaikan atas perlakuan puskesmas terhadap
dirinya

Kewajiban pasien meliputi :


Mentaati segala peraturan dan tata tertib di UPTD Puskesmas pulo armyn
Mematuhi segala intruksi Dokter dan Perawatan dalam pengobatannya;
Memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit;
Melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan puskesmas dan atau dokter;
Mematuhi hal – hal yang telah disepakati/diperjanjikan

Proses penyelenggaraan rekam medik dimulai sejak kedatangan pasien di


tempat pendaftaran, dimana puskesmas wajib meminta persetujuan umum
(general consent) kepada pasien atau keluarganya atas pelayanan yang akan
dilaksanakan.
General consent (GC) adalah Formulir persetujuan umum yang selalu diajukan
kepada pasien atau keluarga sebelum menerima pelayanan rawat jalan dan
rawat inap di puskesmas. General consent diminta pada saat pasien datang
pertama kali untuk pelayanan di puskesmas. Pasien atau keluarga diminta
untuk membaca lalu menandatangani general consent karena semua proses
pelayanan yang diberikan dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien
harus mendapat persetujuan dari pihak pasien. General consent hendaknya
diinformasikan dahulu agar dapat dipahami dan dimengerti karena diantaranya
mencakup hak dan kewajiban pasien.
Pasien atau keluarga mendapat penjelasan secara lengkap dari petugas
pendaftaran dengan bahasa yang mudah dimengerti atau dengan cara lain agar
dapat mempermudah pemahaman pasien mengenai pelayanan kesehatan yang
akan dilakukan kepada pasien terkait dengan proses pemeriksaan, perawatan
dan pengobatan yang akan diberikan dengan segala konsekuensinya serta
menyetujui nya.

Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan


informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam
melaksanakan manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya.
Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud dapat diselenggarakan
secara elektronik maupun non/elektronik.
Lingkup pencatatan simpus sebagaimana dimaksud meliputi pencatatan:
data dasar;
data program.
Data dasar sebagaimana dimaksud meliputi:
identitas Puskesmas;
wilayah kerja Puskesmas;
sumber daya Puskesmas; dan
sasaran program.
Data program sebagaimana dimaksud meliputi data:
upaya kesehatan masyarakat esensial;
upaya kesehatan masyarakat pengembangan;
upaya kesehatan perseorangan; dan
program lainnya.
Data program lainnya sebagaimana dimaksud meliputi data manajemen
Puskesmas, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat, pelayanan laboratorium, dan kunjungan keluarga.

Data upaya kesehatan perseorangan dicatat dalam bentuk rekam medis yang
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Nomor antrian pasien disesuai dengan kategori dan keperluan pasien, antrian
dibagi menjadi lima kode antrian yaitu :
A : Pasien Umum ( pasien usia 19-59 tahun )
B : Pasien Gigi
C : Pasien Anak (0-18 tahun)
D : Pasien KIA
E :Pasien Prioritas
Pasien Prioritas adalah Pasien dengan kriteria khusus yang memerlukan
penanganan/ pelayanan lebih cepat dari pasien lainnya yaitu Lansia dengan
usia lebih atau sama dengan 60 tahun, Ibu Hamil, Disabilitas, dan pasien
dengan risiko jatuh.
Pasien risiko jatuh adalah pasien dengan kriteria yang memenuhi screening
risiko jatuh, berjalan menggunakan alat bantu, tidak seimbang saat berjalan
(sempoyongan), memakai penutup sebelah mata, disabilitas dan tuna netra.
Sebelum pasien masuk ke dalam puskesmas makan akan dilakukan proses
screening atau penapisan terlebih dahulu oleh petugas yang berkompeten.
Screening merupakan tindakan awal yang dilakukan petugas kesehatan
terhadap pasien yang datang ke puskesmas. Tindakan ini menentukan langkah
selanjutnya, apakah pasien termasuk katagori pasien dengan penyakit infeksius
(covid19) sehingga perlu menjalani tes permulaan, atau pasien non infeksius
sehingga bisa diperiksa secara umum sesuai dengan keluhan.

Identifikasi kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasi dan tindak lanjut :
Petugas mengenali hambatan yang dimiliki pasien
Petugas menangani hambatan bahasa dengan menggunakan bahasa isyarat,
bahasa daerah tulisan tangan dan bahasa internasional yaitu bahasa inggris
Pasien dengan hendaya budaya atau kepercayaan tertentu tetap diberikan
pelayanan yang sama dengan tetap menghormati budaya dan kepercayaannya
tersebut.
Petugas segera membantu pasien yang berkebutuhan khusus/beresiko jatuh.
Pasien dengan resiko jatuh diberi tanda dengan kalung warna kuning di bagian
leher untuk pembeda dengan pasien umum lainnya

TRIASE
Triase adalah suatu sistem seleksi penderita sesuai dengan kegawat
daruratannya sehingga menjamin penderita untuk mendapatkan prioritas
pelayanan gawat darurat secara cepat dan akurat. Penderita yang masuk dalam
sistem triase, segera diserahkan keruang periksa sesuai dengan sifat kegawatan
penyakit dan jenis pertolongan yang dibutuhkan. Dokter dan perawat
mempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan
memberikan intervensi secepatnya yaitu dalam waktu 10 menit. Prinsip triase
diberlakukan sistem prioritas. Prioritas adalah penentuan atau penyeleksian
mana yang harus didahulukan mengenai penanganan yang mengacu pada
tingkat ancaman jiwa yang timbul dengan seleksi pasien berdasarkan :
Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit.
Dapat meninggal dalam hitungan jam.

Trauma ringan.
Sudah meninggal.
Ruang lingkup Triase di Puskesmas di bagi menjadi 2 (dua) yaitu:
Triase sehari-hari
Semua pasien yang datang akan dilakukan Triase oleh diruang tindakan oleh
perawat yang kompeten untuk mendapatkan prioritas pelayanan yang sesuai
dengan kegawatdaruratannya.
Dalam keadaan bencana
Pasien yang datang dapat dari keadaan bencana baik dari dalam maupun dari
luar rumah sakit.

PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN, DAN PEMEBERIAN ASUHAN


Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten
melakukan pengkajian.
Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan,kajian kebidanan, dan
kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan
Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan
Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan
yang tidak perlu
Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan,dan profesi kesehatan lain
wajib diidentifikasi dicatat dalam rekam medis
Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah – langkah SOAP
Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan
Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten
Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia
Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan harus
dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang
Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi persyaratan dan tetap dimonitor tugasnya oleh pemberi wewenang.
Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan
peralatan dan tempat yang memenuhi persyaratan
Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas.
Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang
dibakukan
Jika dibutuhkan rencana terpadu,maka kajian awal,rencana layanan, dan
pelaksana layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu
Rencana layanan disusun untuk setiap pasien, dan melibatkan pasien
Penyusunan rencana layanan mampertimbangkan kebutuhan
biologis,psikologis, sosial,spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien
Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas,dengan
memperhatikan efisiensi sumber daya
Resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksana layanan harus diidentifikasi
Efek samping dari resiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus di
informasikan kepada pasien
Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
Rencana layanan harus memuat pendidikan / penyuluhan pasien

PELAKSANAAN LAYANAN
Pelaksanaan layanan di pandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis
Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan,
kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
Pelaksanan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam
medis
Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
Tindakan medis atau pengobatan yang beresiko harus di informasikan pada
pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
Persetujuan tindakan atau Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan
oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara
lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan
dilakukan terhadap pasien.
Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan
Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut
Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
Pendidikan/ penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan.
Kasus – kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur pelayanan pasien gawat darurat
Kasus – kasus beresiko tinggi harus di tangani harus sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus beresiko tinggi
Kasus – kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi
harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan
universal)
Pemberian obat/cairan intra vena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik
Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas
Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan
Keluhan pasien/keluarga wajib didefinisikan, didokumentasikan dan ditindak
lanjuti
Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghidari pengulangan yang tidak perlu
Pelayanan mulai dari pendaftaran,pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang,perencanaan layanan,pelaksanaan layanan,pemberian
obat/tindakan,sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin
kesinambungan
Pasien berhak untuk menolak pengobatan
Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk kesarana kesehatan lain
Penolakan untuk melanjutkan penolakan maupun untuk rujukan dipandu oleh
prosedur yang baku
Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut
Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku.
Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten
Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed
consent
Jenis-jenis anestesi lokal yang tersedia dan petugas yang berwenang :
Obat :
Lidocain 2%
Chloretyl
Petugas berwenang :
Dokter/ Dokter Gigi
Perawat/ Bidan/ Perawat Gigi yang mendapat delegasi wewenang dari Dokter/
Dokter Gigi
Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan

Rencana rujukan dan pemulangan


Pemulangan pasien rawat jalan dipandu oleh prosedur yang baku
Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan / rujukan
Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani
Jika pasien tidak mungkin melakukan pengobatan lebih lanjut dikarenakan
keterbatasan sarana, prasarana dan petugas , maka puskesmas wajib
memberikan alternatif pelayanan.
Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
Resume klinis meliputi: nama pasien,kondisi klinis, prosedur/tindakan yang
telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut
Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat tempat rujukan
Pasien dengan kebutuhan khusus perlu di dampingi oleh petugas yang
kompeten

Kriteria rujukan pasien meliputi:


Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi pada pasien,
Petugas memberikan informasi kepada pasien mengenai kondisi kesehatan yang
dialami pasien,
Petugas menjelaskan bahwa masalah kesehatan yang dihadapi pasien tidak
mampu ditangani di Puskesmas,
Petugas menjelaskan bahwa pasien harus dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi/mampu mengatasi masalah pasien,
Petugas melengkapi Informed Consent,
Petugas menyiapkan dan mengisi data untuk surat rujukan pada SIMPUS/ P-
Care,
Petugas mendokumentasikan kegiatan.

Kriteria rujukan kasus gawat darurat :


Petugas melengkapi surat rujukan berupa nomor, identitas pasien, diagnosa,
tandatangan petugas dan stempel puskesmas
Petugas memastikan pasien dalam kodisi stabil (pasien harus dilakukan
stabilisasi terlebih dahulu sebelum dirujuk)
Petugas memastikan alat – alat kesehatan yang terpasang pada pasien dalam
keadaan baik
Petugas menyiapkan alat kesehatan dan obat – obat yang diperlukan dalam
proses rujukan
Petugas menyiapkan ambulance
Petugas mengantarkan pasien
Pada saat pemulangan pasien/keluarga pasien harus diberi informasi tentang
tindak lanjut layanan.

Kriteria pemulangan pasien dan tindak lanjut pasien ;


Jenis pemulangan pasien
Conditional discharge
Jika pasien pulang dalam keadaan baik dan tidak ada komplikasi, pasien
pulang untuk sementara di rumah dan masih dalam proses perawatan dan
harus ada pengawasan dari pihak puskesmas.

Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya


Jika pasien sudah selesai masa perawatan dan dinyatakan sembuh dari
penyakitnya dan apabila pasien perlu perawatan kembali maka prosedur
perawatan dapat dilakukan kembali.
Judocal discharge (pulang paksa)
Jika kondisi pasien masih perlu perawatan dan belum memungkinkan
untuk pulang tetapi pasien bersikeras untuk tetap pulang
Kriteria pemulangan
Secara klinik tampak perbaikan
Tidak dijumpai adanya keluhan tambahan termasuk distress pernafasan
Hasil laboratorium dalam batas normal
Pasien selesai pengobatan dan tidak perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang
lain

Tindak lanjut pasien pulang


Untuk pasien yang selesai pengobatan dan tanpa diberikan rujukan maka harus
ada instruksi dari pemberi layanan kesehatan kepada pasien dan keluarga nya
waktu untuk kembali kontrol, dan pemantuan rutin dari keluarga. Apabila
keluhan penyakit nya kembali ada, maka pasien diharapkan untuk dapat
kembali datang ke puskesmas untuk mendapat pelayanan kesehatan.

KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA PELAYANAN KLINIS


Berikut ini tenaga kesehatan pada pelayanan klinis yang ada di Puskesmas Pulo Armyn:

Pelayanan Profesi Petugas


Rekam Medis Laksmi Sukma P, A.Md. RMIK
Administrasi Feby Sulistina Putri
Siti Rahayu Nuraeni
Pendaftaran
Aura Gustri Rahmayanti
Wibowo Setiawan
Empat Fatmawati
dr. Lianna Chandra
Dokter Umum dr. Rinny Nuriawaty
dr. Karina Maya Novalina
dr. Ni Made Febri Ria Swari
Pengobatan umum Sumartini, A.Md. Kep
Deni Kusumaningrum, S.Kep. Ners
Perawat Yuyu Yuliana, S.Kep
Budi Wibowo, S.Kep
Sri Lestari, A.Md. Kep
Nurlinawati, A.Md.Kep
Farhan Akbar,AMd.Kep
Dokter Gigi drg. Ranny Inayati Dahlia
Pengobatan gigi drg. Adhitya Nafisa Sumarno
Perawat Gigi Lindha Vinorika, A.Md.Kg
Wildah Laela A.Md. Keb
Kesehatan ibu dan Bidan Supriyati Tianotak, A.Md Keb
anak Famela Ulfa F, A.Md Keb
Lisa Rahayu, A.Md Keb
Firda Amalia Budi Utami,AMd.Keb
Konseling :
Sanitasi Sanitarian Rr. Dewi Heryuwati Lintas Kayani,
S.KM
Whisnu Sukma Zakaria, A.Md. Kes
Interpersonal KIP-K Promkes Rosita Tiarma Pardede, S.KM
Sisyilia Heriansyah, S.Tr. Kes
Gizi Klinis Ahli Gizi Vella Rizka Oktari, A.Md.Gz
Novi Susanti, S.Gz
Chika Meidiana Amelia, S.Gz
Laboratorium Analis Lab Alvina Maesaroh Adestya,AMd.AK
Novia Rahmah Azizah,AMd.AK
Kefarmasian Asisten Apoteker Isma Safitri S.Farm., Apt
Elna Christina, Amd. Farm
Anisya Ratna Gunawan,AMd.Farm
Rista Nursyafitri

JADWAL PELAYANAN
NO JENIS PELAYANAN HARI WAKTU
1 Pendaftaran Senin-Kamis 07.30-14.00 WIB
Jum’at-Sabtu 07.30-13.00 WIB
2 Pemeriksaan Umum Senin-Kamis 07.30-14.00 WIB
Jum’at-Sabtu 07.30-13.00 WIB
Pemeriksaan Anak Senin-Kamis 07.30-14.00 WIB
Jum’at-Sabtu 07.30-13.00 WIB
3 Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Senin-Kamis 07.30-14.00 WIB
Mulut Jum’at-Sabtu 07.30-13.00 WIB
4 Pemeriksaan KIA/KB :
Pemeriksaan Kehamilan Senin & Selasa 07.30-14.00 WIB
Imunisasi Rabu & Jum’at 07.30-14.00 WIB
KB Kamis & Sabtu 07.30-13.00 WIB
USG Selasa 07.30-13.00 WIB
5 Laboratorium Senin-Kamis 07.30-14.00 WIB
Jum’at-Sabtu 07.30-13.00 WIB
6 Farmasi Senin-Kamis 07.30-14.00 WIB
Jum’at-Sabtu 07.30-13.00 WIB
7 Konseling :
Gizi Selasa & Kamis 07.30-14.00 WIB
Kesling Sanitasi Rabu 07.30-14.00 WIB
HIV/ VCT Kamis 07.30-14.00 WIB
TB/ DOTS Kamis 07.30-14.00 WIB
Lansia Jum’at 07.30-14.30 WIB
Konsultasi Penyakit Tidak Menular Jum’at 07.30-14.30 WIB
(PTM)
Jiwa Jum’at 07.30-14.30 WIB
Konseling Interpersonal (KIP-K) Sabtu 07.30-13.00 WIB
8 Persalinan Setiap hari 24 jam 07.30-14.00 WIB
9 Klinik Lansia Rabu 07.30-14.00 WIB
TARIF PELAYANAN

1
JENIS PELAYANAN
Pemeriksaan Umum dan Lansia
Pemeriksaan Anak
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pemeriksaan Kesehatan Ibu dan Anak & KB
Klinik TB/ DOTS
Konsultasi Gizi
Konsultasi Sanitasi
Konsultasi Jiwa
Konsultasi Penyakit Tidak Menular
Konsultasi HIV/ VCT
Konsultasi Interpersonal (KIP-K)
Persalinan
Pelayanan Penunjang :
Pelayanan Obat/ Farmasi
DAFTAR EMERGENCY KIT DI UNIT PELAYANAN
(STOK 1 MINGGU)

NAMA RUANGAN NO NAMA OBAT JUMLAH


Obat anafilaktik syok
1 Ephinefrine 1 mg 2 ampul
2 Dexamethason 5mg 2 ampul
3 Diphenhydramine 10mg 2 ampul

4 Sulfas atropine 0,25mg 2 ampul


5 Nacl 0.9% 500 ml 1 buah
RUANG TINDAKAN 6 Ringer laktat 500 ml 1 buah
Obat emergency lain
1 Stesolid rektal 5 mg 2
2 Diazepam inj 2
3 Ibuprofen supp 2
4 Lidokain inj 2
5 Vit K inj 2

RUANG GIGI Obat anafilaktik syok


1 Ephinefrine 1 mg 2 ampul
2 Dexamethason 5mg 2 ampul
3 Diphenhydramine 10mg 2 ampul
4 Sulfas atropine 0,25mg 2 ampul
Obat Emergency Lain

2
1 Asam Traxenamat 2 ampul
2 Lidokain 2 ampul

Obat anafilaktik syok


1 Ephinefrine 1 mg 2 ampul
Ruang KIA
2 Dexamethason 5mg 2 ampul
3 Diphenhydramine 10mg 2 ampul
4 Sulfas atropine 0,25mg 2 ampul
5 Nacl 0.9% 500 ml 1 buah
6 Ringer laktat 500 ml 1 buah

Troly emergency ibu


1 Ephinefrine inj 3 ampul
2 Sulfat atropine 3 ampul
3 Dextrose 40% 1 vial
4 Diphenhidramine 3 ampul
IGD Maternal, Ruang 5 Lidocain inj 3 ampul
Persalinan
6 Dexamethason 3 ampul
7 Sodium bicarbonate 8,4% 2 ampul
8 Nifedipine 10 mg 5 tablet
9 Mgso4 40% 2 ampul
10 Ca glukonas 3 ampul
11 Ringer laktat 500 ml 2 buah
12 Nacl 0,9 % 2 buah
13 Aquadest 2 flacon
Troly emergency neonatus
1 Ephinefrine 3 ampul
2 Luminal 3 ampul
3 Ampisilin inj 2 vial
4 Gentamisin 2 ampul
5 Dextrose 10% 1 ampul
6 Nacl 0,9% 1 kolf
7 Ringer laktat 500 ml 1 kolf

3
Pelayanan Laboratorium

WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


LABORATORIUM
UPTD PUSKESMAS PULO ARMYN

NO JENIS PEMERIKSAAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1 Hematologi: Sampai dengan 1 jam
Darah Lengkap
Hb Sahli
Golongan Darah
Kimia Darah: Sampai dengan 1 jam
Gula Darah
Cholesterol Total
Asam Urat
Serologis:
Widal Sampai dengan 2 jam
HBsAg
HIV
2 Urin Rutin Sampai dengan 1 jam
Sedimen Urin
Urin 3 parameter ( protein, gula,
pH)
HCG Test

3 Faeces Rutin: Sampai dengan 1 jam


Makroskopis
Mikroskopis
4 BTA ( Bakteri Tahan Asam) Sampai dengan 1 Minggu
5 Pemeriksaan laborat pasien yang Sampai dengan 1 jam
mendesak (cito)

RENTANG NILAI RUJUKAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PEMERIKSAAN NILAI NORMAL


Hemoglobin Lk = 14.0 – 16.0 gr/dl
Pr = 12.0 – 14,0 gr/dl

4
Eritrosit (RBC) Lk = 4.50 – 5.50 jt/mm3
Pr = 4,5 Jt/mm3
Hematokrit (HCT) Lk = 40-48 %
Pr = 37 – 43 %
Trombosit (PLT) 150.000 – 400.000 / mm3
Lekosit (WBC) 5.000 – 10.000 / mm3
LED Lk = 10 mm / Jam
Pr = 20 mm / Jam
Masa Perdarahan 1 – 6 Menit
Masa Pembekuan 10 – 15 Menit
KIMIA DARAH
Kolesterol Total sampai 200 mg/dl
Asam urat Lk = 2.5 – 7 mg%
Pr = 1.5 – 6 mg%
Glukosa Puasa 60 – 110 mg%
Glukosa 2 Jam PP < 140 mg%
Glukosa Sewaktu < 150 mg%
SEROLOGI
Widal :
Salmonella Typhi O Negatif
Salmonella Paratyphi A-O Negatif
Salmonella Paratyphi B-O Negatif
Salmonella Paratyphi C-O Negatif
Salmonella Typhi H Negatif
Salmonella Paratyphi A-H Negatif
Salmonella Paratyphi B-H Negatif
Salmonella Paratyphi C-H Negatif
Golongan darah -
Anti HIV Non Reaktif
VDRL Negatif
HBsAg Negatif
Antigen/antibody dengue Negatif
Tes kehamilan Negatif
URINALISA
Warna Kuning muda – Kuning jernih
Kejernihan Jernih
Bau Khas
Volume
Bj 1.002 – 1.030
pH 4.7 – 7.5
Leukosit Negatif
Nitrit Negatif
Protein Negatif
Reduksi Negatif
Keton Negatif
Urobilinogen Negatif
Bilirubin Negatif

5
Sedimen :
Eritrosit 0 – 1 /LPB
Lekosit 0 – 1 /LPB
Silinder Negatif
Kristal Negatif
Epitel Negatif

Gravindex (HCG) -

NILAI AMBANG KRITIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No Parameter Limit Rendah Limit Tinggi Satuan

Hematologi

1 Hemoglobin < 8.0 >18.0 g/dl

2 Hematokrit <24 >54 %

3 Trombosit <80.000 >600.000 mm


4 Leukosit <2000 >20.000 mm
5 LED 0 >50 mm/jam
Kimia Klinik

1 Gula darah puasa <50 >400 mg/dl

2 Gula darah sewaktu <50 >400 mg/dl

3 Gula darah PP <50 >400 mg/dl

4 Asam urat 0 >10 mg/dl

5 Cholesterol 0 >400 mg/dl

Petugas secara rutin melakukan pemantauan pelaksanaan prosedur


laboratorium yang mencakup prosedur
1. Petugas memeriksa perlengkapan dan penggunaan APD (Alat Pelindung
Diri ).
2. Petugas memeriksa peralatan laboratorium yang digunakan untuk
pemeriksaan spesimen.
3. Petugas memeriksa bahan dan reagen yang digunakan untuk pemeriksaan
laboratorium.
4. Petugas memeriksa dokumen dan buku register laboratorium

6
5. Petugas Memeriksa pelaksanaan PMI dan PME secara berkala

Alat- alat, sarana dan prasarana penunjang pelayanan klinik di puskesmas


pulo armyn wajib dilakukan kalibrasi dan validasi secara rutin guna tetap
mempertahankan mutu hasil pemeriksaan yang akurat.
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan ketepatan nilai alat ukur &
bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang
mampu telusur ke standar nasional maupun internasional untuk satuan
ukuran dan atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

UKM Esensial :
Pelayanan Promosi Kesehatan temasuk Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak & KB
Pelayanan Gizi
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penykit
Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
UKM Pengembangan :
Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
Pelayanan Kesehatan Lansia
Pelayanan Kesehatan dan Olahraga
Pelayanan Prolanis

Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal :1 Januari 2021
KEPALA UPTD PUSKESMAS PULO ARMYN

YULLY

Anda mungkin juga menyukai