DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PULO ARMYN
Jl. Raya Tajur No. 40 Kota Bogor – 16141 Telp. 0251. 8370587
Web : pkmpuloarmyn@kotabogor.go.id ; Email :puloarmyn@gmail.com
TENTANG
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 1 Januari 2021
KEPALA UPTD PUSKESMAS PULO ARMYN
YULLY
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS PULO ARMYN
NOMOR : 440/402/I/PKMPA-2021
TENTANG :KEBIJAKAN PELAYANAN
KLINIS DAN PENUNJANG PUSKESMAS
PULO ARMYN
Data upaya kesehatan perseorangan dicatat dalam bentuk rekam medis yang
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Nomor antrian pasien disesuai dengan kategori dan keperluan pasien, antrian
dibagi menjadi lima kode antrian yaitu :
A : Pasien Umum ( pasien usia 19-59 tahun )
B : Pasien Gigi
C : Pasien Anak (0-18 tahun)
D : Pasien KIA
E :Pasien Prioritas
Pasien Prioritas adalah Pasien dengan kriteria khusus yang memerlukan
penanganan/ pelayanan lebih cepat dari pasien lainnya yaitu Lansia dengan
usia lebih atau sama dengan 60 tahun, Ibu Hamil, Disabilitas, dan pasien
dengan risiko jatuh.
Pasien risiko jatuh adalah pasien dengan kriteria yang memenuhi screening
risiko jatuh, berjalan menggunakan alat bantu, tidak seimbang saat berjalan
(sempoyongan), memakai penutup sebelah mata, disabilitas dan tuna netra.
Sebelum pasien masuk ke dalam puskesmas makan akan dilakukan proses
screening atau penapisan terlebih dahulu oleh petugas yang berkompeten.
Screening merupakan tindakan awal yang dilakukan petugas kesehatan
terhadap pasien yang datang ke puskesmas. Tindakan ini menentukan langkah
selanjutnya, apakah pasien termasuk katagori pasien dengan penyakit infeksius
(covid19) sehingga perlu menjalani tes permulaan, atau pasien non infeksius
sehingga bisa diperiksa secara umum sesuai dengan keluhan.
Identifikasi kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasi dan tindak lanjut :
Petugas mengenali hambatan yang dimiliki pasien
Petugas menangani hambatan bahasa dengan menggunakan bahasa isyarat,
bahasa daerah tulisan tangan dan bahasa internasional yaitu bahasa inggris
Pasien dengan hendaya budaya atau kepercayaan tertentu tetap diberikan
pelayanan yang sama dengan tetap menghormati budaya dan kepercayaannya
tersebut.
Petugas segera membantu pasien yang berkebutuhan khusus/beresiko jatuh.
Pasien dengan resiko jatuh diberi tanda dengan kalung warna kuning di bagian
leher untuk pembeda dengan pasien umum lainnya
TRIASE
Triase adalah suatu sistem seleksi penderita sesuai dengan kegawat
daruratannya sehingga menjamin penderita untuk mendapatkan prioritas
pelayanan gawat darurat secara cepat dan akurat. Penderita yang masuk dalam
sistem triase, segera diserahkan keruang periksa sesuai dengan sifat kegawatan
penyakit dan jenis pertolongan yang dibutuhkan. Dokter dan perawat
mempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan
memberikan intervensi secepatnya yaitu dalam waktu 10 menit. Prinsip triase
diberlakukan sistem prioritas. Prioritas adalah penentuan atau penyeleksian
mana yang harus didahulukan mengenai penanganan yang mengacu pada
tingkat ancaman jiwa yang timbul dengan seleksi pasien berdasarkan :
Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit.
Dapat meninggal dalam hitungan jam.
Trauma ringan.
Sudah meninggal.
Ruang lingkup Triase di Puskesmas di bagi menjadi 2 (dua) yaitu:
Triase sehari-hari
Semua pasien yang datang akan dilakukan Triase oleh diruang tindakan oleh
perawat yang kompeten untuk mendapatkan prioritas pelayanan yang sesuai
dengan kegawatdaruratannya.
Dalam keadaan bencana
Pasien yang datang dapat dari keadaan bencana baik dari dalam maupun dari
luar rumah sakit.
PELAKSANAAN LAYANAN
Pelaksanaan layanan di pandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis
Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan,
kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
Pelaksanan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam
medis
Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
Tindakan medis atau pengobatan yang beresiko harus di informasikan pada
pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
Persetujuan tindakan atau Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan
oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara
lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan
dilakukan terhadap pasien.
Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan
Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut
Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
Pendidikan/ penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan.
Kasus – kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur pelayanan pasien gawat darurat
Kasus – kasus beresiko tinggi harus di tangani harus sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus beresiko tinggi
Kasus – kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi
harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan
universal)
Pemberian obat/cairan intra vena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik
Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas
Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan
Keluhan pasien/keluarga wajib didefinisikan, didokumentasikan dan ditindak
lanjuti
Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghidari pengulangan yang tidak perlu
Pelayanan mulai dari pendaftaran,pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang,perencanaan layanan,pelaksanaan layanan,pemberian
obat/tindakan,sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin
kesinambungan
Pasien berhak untuk menolak pengobatan
Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk kesarana kesehatan lain
Penolakan untuk melanjutkan penolakan maupun untuk rujukan dipandu oleh
prosedur yang baku
Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut
Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku.
Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten
Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed
consent
Jenis-jenis anestesi lokal yang tersedia dan petugas yang berwenang :
Obat :
Lidocain 2%
Chloretyl
Petugas berwenang :
Dokter/ Dokter Gigi
Perawat/ Bidan/ Perawat Gigi yang mendapat delegasi wewenang dari Dokter/
Dokter Gigi
Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan
JADWAL PELAYANAN
NO JENIS PELAYANAN HARI WAKTU
1 Pendaftaran Senin-Kamis 07.30-14.00 WIB
Jum’at-Sabtu 07.30-13.00 WIB
2 Pemeriksaan Umum Senin-Kamis 07.30-14.00 WIB
Jum’at-Sabtu 07.30-13.00 WIB
Pemeriksaan Anak Senin-Kamis 07.30-14.00 WIB
Jum’at-Sabtu 07.30-13.00 WIB
3 Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Senin-Kamis 07.30-14.00 WIB
Mulut Jum’at-Sabtu 07.30-13.00 WIB
4 Pemeriksaan KIA/KB :
Pemeriksaan Kehamilan Senin & Selasa 07.30-14.00 WIB
Imunisasi Rabu & Jum’at 07.30-14.00 WIB
KB Kamis & Sabtu 07.30-13.00 WIB
USG Selasa 07.30-13.00 WIB
5 Laboratorium Senin-Kamis 07.30-14.00 WIB
Jum’at-Sabtu 07.30-13.00 WIB
6 Farmasi Senin-Kamis 07.30-14.00 WIB
Jum’at-Sabtu 07.30-13.00 WIB
7 Konseling :
Gizi Selasa & Kamis 07.30-14.00 WIB
Kesling Sanitasi Rabu 07.30-14.00 WIB
HIV/ VCT Kamis 07.30-14.00 WIB
TB/ DOTS Kamis 07.30-14.00 WIB
Lansia Jum’at 07.30-14.30 WIB
Konsultasi Penyakit Tidak Menular Jum’at 07.30-14.30 WIB
(PTM)
Jiwa Jum’at 07.30-14.30 WIB
Konseling Interpersonal (KIP-K) Sabtu 07.30-13.00 WIB
8 Persalinan Setiap hari 24 jam 07.30-14.00 WIB
9 Klinik Lansia Rabu 07.30-14.00 WIB
TARIF PELAYANAN
1
JENIS PELAYANAN
Pemeriksaan Umum dan Lansia
Pemeriksaan Anak
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pemeriksaan Kesehatan Ibu dan Anak & KB
Klinik TB/ DOTS
Konsultasi Gizi
Konsultasi Sanitasi
Konsultasi Jiwa
Konsultasi Penyakit Tidak Menular
Konsultasi HIV/ VCT
Konsultasi Interpersonal (KIP-K)
Persalinan
Pelayanan Penunjang :
Pelayanan Obat/ Farmasi
DAFTAR EMERGENCY KIT DI UNIT PELAYANAN
(STOK 1 MINGGU)
2
1 Asam Traxenamat 2 ampul
2 Lidokain 2 ampul
3
Pelayanan Laboratorium
4
Eritrosit (RBC) Lk = 4.50 – 5.50 jt/mm3
Pr = 4,5 Jt/mm3
Hematokrit (HCT) Lk = 40-48 %
Pr = 37 – 43 %
Trombosit (PLT) 150.000 – 400.000 / mm3
Lekosit (WBC) 5.000 – 10.000 / mm3
LED Lk = 10 mm / Jam
Pr = 20 mm / Jam
Masa Perdarahan 1 – 6 Menit
Masa Pembekuan 10 – 15 Menit
KIMIA DARAH
Kolesterol Total sampai 200 mg/dl
Asam urat Lk = 2.5 – 7 mg%
Pr = 1.5 – 6 mg%
Glukosa Puasa 60 – 110 mg%
Glukosa 2 Jam PP < 140 mg%
Glukosa Sewaktu < 150 mg%
SEROLOGI
Widal :
Salmonella Typhi O Negatif
Salmonella Paratyphi A-O Negatif
Salmonella Paratyphi B-O Negatif
Salmonella Paratyphi C-O Negatif
Salmonella Typhi H Negatif
Salmonella Paratyphi A-H Negatif
Salmonella Paratyphi B-H Negatif
Salmonella Paratyphi C-H Negatif
Golongan darah -
Anti HIV Non Reaktif
VDRL Negatif
HBsAg Negatif
Antigen/antibody dengue Negatif
Tes kehamilan Negatif
URINALISA
Warna Kuning muda – Kuning jernih
Kejernihan Jernih
Bau Khas
Volume
Bj 1.002 – 1.030
pH 4.7 – 7.5
Leukosit Negatif
Nitrit Negatif
Protein Negatif
Reduksi Negatif
Keton Negatif
Urobilinogen Negatif
Bilirubin Negatif
5
Sedimen :
Eritrosit 0 – 1 /LPB
Lekosit 0 – 1 /LPB
Silinder Negatif
Kristal Negatif
Epitel Negatif
Gravindex (HCG) -
Hematologi
6
5. Petugas Memeriksa pelaksanaan PMI dan PME secara berkala
UKM Esensial :
Pelayanan Promosi Kesehatan temasuk Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak & KB
Pelayanan Gizi
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penykit
Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
UKM Pengembangan :
Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
Pelayanan Kesehatan Lansia
Pelayanan Kesehatan dan Olahraga
Pelayanan Prolanis
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal :1 Januari 2021
KEPALA UPTD PUSKESMAS PULO ARMYN
YULLY