Anda di halaman 1dari 35

Proposal Matching Fund Kedaireka Scale Up Bumdes Pengembangan Lembaga Keuangan

milik BUMDES berbasis Sistem Syariah

PROPOSAL

Keterangan: Peningkatan Skala Usaha Lembaga Keuangan Milik Bumdes Turi Berkembang
Desa Turi Ponorogo Jawa Timur Melalui Pendampingan Manajemen Berbasis Syariah

Tim Pengusul:

Ketua : Fery Setiawan, S. E., M. M/ ( NIDN. 0720128904 )


Anggota 1 : Aghnia Salma Salsabila ( NIM 19415041 )
Anggota 2 : Angelica Beatris Ayuningtyas ( NIM 19414958 )
Anggota 3 : Anita Xtisani Trisna ( NIM 19414934 )
Anggota 4. : Nisa'u Lailatizzahro ( NIM 19414942 )

Universitas Muhammadiyah Ponorogo


Tahun 2021
II
DAFTAR ISI

HALAMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN ...........................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................................iv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................5

A.Latar Belakang ....................................................................................................5

B.Tujuan ..................................................................................................................9

C.Roadmap dan Desain Program .............................................................................10

D.Manfaat Kegiatan........................................................................................ 13

BAB II LUARAN DAN KONTRIBUSI ...........................................................................14

A.Luaran ..................................................................................................................14

B.Indikator Kinerja Utama .......................................................................................14

BAB III METODE PELAKSANAAN ..............................................................................16

A.Metode Pendekatan ..............................................................................................18

B.Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................18

C.Tugas dan Peran Tim Pelaksana ...........................................................................19

BAB IV PENERIMA MANFAAT PROGRAM ..............................................................21

A.Lingkup Program ................................................................................................21

B.Populasi Penerima Manfaat Program .................................................................21

BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................................22

A.Rencana Anggaran Biaya .....................................................................................22

B.Jadwal ...................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................24

III
RINGKASAN EKSEKUTIF

Program Scale Up Kedaireka ini dilaksanakan di BUMDES TURI


BERKEMBANG yang bertempat di Desa Turi Kecamatan Jetis Kabupaten
Ponorogo. BUMDES ini tergolong bumdes yang kategori berkembang, dengan unit
usaha antara lain retail, jasa percetakan dan lembaga keuangan. Program ini
memfokuskan pada unit usaha Lembaga Keuangan dengan bentuk usaha adalah jasa
tabungan masyarakat. Perlu diketahui bahwa kebijakan pemerintah desa setempat
yang didukung oleh pengurus BUMDES adalah memberikan kewajiban kepada
masyarakat penerima bantuan dari pemerintah untuk menabung setiap bulannya.
Kebijakan ini ditujukan agar masyarakat penerima bantuan memiliki kesadaran
untuk mengelola keuangan dengan baik khususnya uang dari hasil bantuan
pemerintah. Dalam prakteknya, masyarakat non penerima bantuan pemerintah juga
memiliki motivasi dan ikut menabung di unit usaha keuangan BUMDES tersebut.
Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah kurangnya pemahaman terhadap
manajemen lembaga keuangan desa. Dengan faktor belum adanya legalitas usaha
tersebut, maka pengembangan kegiatan usaha urung dilaksanakan. Padahal potensi
dalam hal ini cukup besar, sehingga cukup menjadi peluang.

Kami menawarkan pendampingan manajemen lembaga keuangan berbasis


syariah terhadap unit usaha yang sudah ada. Selain berorientasi pada pengembangan
skala usaha lembaga keuangan di BUMDES TURI BERKEMBANG, metode ini
juga diharapkan lebih luas lagi meningkatkan kualitas SDM pada pengelola
BUMDES khususnya berkaitan dengan sistem syariah dalam pengelolaan usaha
keuangan. Selain itu, masyarakat sebagai nasabah juga lebih memiliki kesadaran
untuk meningkatkan pemahaman dan praktek syariah dalam transaksi keuangan
khususnya di lembaga keuangan BUMDES Turi Berkembang. Jika sistem ini
berjalan dengan baik, masyarakat memperoleh manfaat yang positif maka adanya
lembaga keuangan BUMDES akan mempercepat pertumbuhan ekonomi khususnya
UMKM yang ada di Desa Turi

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Badan Usaha Milik Desa atau yang biasa disebut Bumdes adalah badan hukum yang
didirikan oleh desa dan atau bersama desa-desa guna mengelola usaha, memanfaatkan aset,
mengembangkan investasi dan produktivitas, menyediakan jasa layanan, atau menyediakan jenis
usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa (PP11/2021 Pasal 1).

Gambar 1.1 Kantor dan Pusat Unit Usaha BUMDES Turi Berkembang

Sejarah BUMDES Turi Berkembang Pemerintah Desa Turi mendirikan Badan Usaha Milik
Desa (BUMDesa) dalam upaya pembedayaan, pengembangan ekonomi masyarakat dan
pembangunan desa sesuai kebutuhan dan potensi desa. Bumdes Turi didirikan pada tahun 2016,
berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 4 tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan, dan Pengelolaan, dan Pembubaran
Badan Usaha Milik Desa. Berdasarkan landasan tersebut maka pendirian BUM Desa Turi
Berkembang ini diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Turi melalui usaha
pengembangan, usaha ekonomi produktif industri, perikanan, dan pertanian dan perkebunan serta
sektor lainnya.”

Tujuan BUM Desa Turi Berkembang

 Meningkatkan Perekonomian Desa.


 Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa.
5
· Meningkatka usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa.

· Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga.

· Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga.

· Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan

ekonomi desa

Visi BUM Desa Turi Berkembang

· Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Turi melalui pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan sosial,

dengan Motto : “SATUKAN TEKAN UNTUK KEMAJUAN DESA”. Misi BUM Desa Turi Berkembang

· Meningkatkan perekonomian desa;

· Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa;

· Meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan Pendapatan Asli Desa;

· Mengelola dana program yang masuk ke Desa bersifat dana bergulir terutama dalam rangka memberantas

kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi pedesaan;

Dalam mewujudkan visi dan misi BUMDES, maka dibentuklah beberapa unit usaha demi memaksimalkan potensi

yang ada di Desa Turi

PROGRAM BUM Desa Turi Berkembang

1. Agen BNI46 dan BRILink

2. Turi Food

3. Turi Digital Printing

4. BMT Turi

5. Turi Fondation

6. Turi Mart

7. RPK dan Bansos

6
Gambar 1. Struktur Pengurus

Potensi UMKM yang dimiliki oleh Desa Turi sangat perlu untuk dikembangkan. Hal ini
didukung dengan performa BUMDES yang ada di desa tersebut cukup baik dengan beberapa usaha
yang telah dijalankan. Sejalan dengan hal ini, Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh
BUMDES juga potensial sehingga pengembangan BUMDES masih sangat mungkin untuk
dijalankan.

Gambar 1.2 Kantor Lembaga Keuangan BUMDES

Salah satu unit usaha yang dimiliki BUMDES yaitu Lembaga Keuangan Desa dengan
kegiatannya adalah layanan tabungan bagi masyarakat Desa Turi, bisa menjadi salah satu peluang
agar bisa mengambil peran dalam pengembangan UMKM di Desa Turi. Seperti halnya peran
Lembaga Keuangan dalam skala perekenomian makro, maka perannya akan sangat menentukan.
Dalam hal ini, kami menginisiasi peningkatan skala usaha Lembaga Keuangan Desa dengan berbasis
Syariah.

7
Untuk pengintegrasian pengembangan Koperasi dan UMKM dengan lembaga keuangan
syariah, maka tersedia dan terbuka berbagai peluang baik secara budaya, maupun struktural yang
harus segera ditangkap. Secara struktur seperti kebijakan pemerintah pusat untuk penyaluran kredit
kepada UMKM. Faktor-faktor penghambat bagi koperasi dan UMKM secara eksternal dalam upaya
penguatan bisnisnya salah satunya adalah kelembagaan dan organisasi belum berfungsi baik akibat
belum adanya persamaan visi misi dan strategi dari Pemerintah untuk membangun UMKM yang
secara intens.

Sementara itu menurut Rofiah (2011) Yang meneliti BMT Surya Mandiri menjelaskan
bahwa BMT Surya Mandiri sebagai Lembaga Keuangan Mikro bisa memprakarsai pengembangan
badan usaha sektor riil dari kelompok usaha Muamalah yang mengggerakkan ekonomi riil di
Masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan Lembaga Keuangan Mikro cukup penting
dalam menggerakkan ekonomi Mikro.

Sehingga Larasati dan Muhammad (2017) menjelaskan bahwa kemajuan sebuah negara
tergantung oleh desa, karena mustahil sebuah negara bisa maju apabila provinsinya tidak maju,
begitu pula tidak ada provinsi yang maju tanpa kabupaten/kota yang maju, dan tidak pula maju
sebuah kabupaten/kota yang maju mustahil tanpa adanya desa/kelurahan yang maju pula. Ini berarti
bahwa basis kemajuan sebuah Negara ditentukan oleh kemajuan desa. Tentunya dalam tataran
pembangunan desa, tidak terlepas dari peran pemerintah desa dalam mengelola danmengembangkan
BUMDes, karena hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.

Dalam penelitian lain, peran Lembaga Keuangan Desa (LKD) yang diupayakan
meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM seperti nelayan, pedagang kecil dan petani
mendapatkan respon sangat baik dari masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat
yang inginbergabung dan bekerjasama dengan Lembaga Keuangan Desa (LKD) yang bergerak
dibidang perikanan, serta pertanian, program-programnya dituntut untuk selalu menyentuh
masyarakat khususnya petani, sehingga membuat masyarakat merasa diperhatikan oleh pemerintah.
Lembaga Keuangan Desa (LKD) melalui Program kemitraan lahan, pemberian modal, sarana
produksi pertanian, dan pelayanan alat mesin nelayan. (Mardiana & Pakaya, 2017)

Strategi diversifikasi produk pada Lembaga Keuangan BUMDES Turi berbasis Syariah
merupakan salah satu upaya yang mungkin bisa. Strategi ini ditujukan sebagai upaya mempercepat
pertumbuhan UMKM di Desa Turi serta memiliki unsur edukasi kepada masyarakat tentang
8
pelaksanaan sistem syariah dalam transaksi finansial. Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan
penelitian berjudul “Peningkatan Skala Usaha BUMDES Turi Berkembang Ponorogo Jawa Timur
Melalui Pengembangan Unit Usaha Lembaga Keuangan Desa Berbasis Syariah”.

B. Tujuan

Penelitian berfokus pada tujuan untuk membangun desain manajemen keuangan berbasis
syariah sebagai peningkatan skala usaha (scale up) Lembaga Keuangan Desa dan daya saing
BUMDES,sedangkan tujuan khusus bertujuan untuk:

1. Melakukan Pemetaan Ulang Potensi dan Peluang BUMDES


2. Melakukan Pemetaan Ulang Potensi dan Peluang Lembaga Keuangan Desa milik BUMDES
3. Merancang Model Manajemen Keuangan Syariah pada Lembaga Keuangan Desa.
4. Merancang program edukasi bagi pengurus BUMDES dalam hal pengelolaan lembaga
keuangan desa berbasis syariah.
C. Roadmap dan Desain Program

1. Penelitian Terdahulu

Hejazziey (2009) menjelaskan bahwa upaya pengembangan koperasi dan UMKM melalaui
LKS memerlukan langkah-langkah taktis dan strategis berupa peningkatan visi dan misi bisnis yang
sesuai syariah Islam, sehingga tercipta SDM yang islami dan berkualitas. Untuk pengintegrasian
pengembangan Koperasi dan UMKM dengan lembaga keuangan syariah, maka tersedia dan terbuka
berbagai peluang baik secara budaya, maupun struktural yang harus segera ditangkap. Secara struktur
seperti kebijakan pemerintah pusat untuk penyaluran kredit kepada UMKM. Faktor-faktor penghambat
bagi koperasi dan UMKM secara eksternal dalam upaya penguatan bisnisnya antara lain: (a)
Kelembagaan dan organisasi belum berfungsi baik akibat belum adanya persamaan visi misi dan
strategi dari Pemerintah untuk membangun UMKM yang secara

Sementara itu menurut Rofiah (2011) Yang meneliti BMT Surya Mandiri menjelaskan bahwa
BMT Surya Mandiri sebagai Lembaga Keuangan MIkro bisa memprakarsai pengembangan badan
usaha sektor riil dari kelompok usaha Muamalah yang mengggerakkan ekonomi riil di Masyarakat. Hal
ini membuktikan bahwa keberadaan Lembaga Keuangan Mikro cukup penting dalam menggerakkan
ekonomi Mikro.

9
Menurut Gunawan Sumodiningrat (1989) perekonomian pedesaan seringkali ditandai oleh
perekonomian rakyat kecil. Rakyat kecil diartikan sebagai pelaku ekonomi dengan memiliki aset yang
sedikit, skala usaha kecil, tingkat pendidikan rendah, sehingga tidak mempunyai akses dalam kegiatan
ekonomi yang sudah berkembang. Kelompok ini disebut juga sektor informal dan pengusahapengusaha
mikro.

Dalam penelitian lain, peran Lembaga Keuangan Desa (LKD) yang diupayakan meningkatkan
kesejahteraan para pelaku UMKM seperti nelayan, pedagang kecil dan petani mendapatkan respon
sangat baik dari masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang inginbergabung dan
bekerjasama dengan Lembaga Keuangan Desa (LKD) yang bergerak dibidang perikanan, serta
pertanian, program-programnya dituntut untuk selalu menyentuh masyarakat khususnya petani,
sehingga membuat masyarakat merasa diperhatikan oleh pemerintah. Lembaga Keuangan Desa (LKD)
melalui Program kemitraan lahan, pemberian modal, sarana produksi pertanian, dan pelayanan alat
mesin nelayan. (Mardiana & Pakaya, 2017)

2. Penelitian yang Direncanakan

Peningkatan kapasitas usaha Lembaga Keuangan Desa dapat dilakukan dengan memaksimalkan
aspek Strenght (kekuatan) yang dimiliki oleh unit usaha dengan didukung oleh potensi masyarakat
secara partisipatif dan kepemilikan usaha. Kegiatan riset terkait pengembangan peningkatan kapasitas
usaha Lembaga Keuangan Desa dilakukan secara bertahap yang diawali dengan mengenal potensi desa
melalui kegiatan survey bentang social dan bentang kependudukan seperti disajikan dalam Gambar 1.3

Percepat
Potensi Support Produk STRUCT Peningkatan
Bentang an
Gambar 1.3 Ruang Lingkup
Ekonom Program
Syariah URE- Kualitas SDM
dan Aktifitas Penelitian Direncanakan
pada LK
Sosial Pertumb
i dan CONDU Pengelola LK
uhan
Perilaku CT-
UMKM
10
Masyar PERFOR
SCALE-UP Desa
SURVEY akat SIMULASI MANCE
BUMDES
S

Peningkatan
Bentang Implementasi Daya Saing LK
Kependudu Syariah Desa
Secara umum kegiatan dalam penelitian yang direncanakan dengan mengacu pada SCM
dan lokasi operasional BUMDES mencakup 2 hal utama, yaitu:

1. Peningkatan salah satu unit usaha BMDES yaitu Lembaga Keuangan Desa melalui pengembangan
usaha berbasis syariah guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat sehingga terjadi
percepatan pertumbuhan UMKM yang ada di desa
2. Pengembangan aspek finansial dan penetrasi pasar melalui sinergisitas pelaku ekonomi desa
(BUMDES dan UMKM) untuk mendorong keunggulan komparatif desa menjadi keunggulan
kompetitif baik tingkat regional maupun nasional
3. Penelitian Lanjutan

Output jangka panjang yang diharapkan dari penelitian adalah terciptanya Model Tura Tura
Besar yang berarti Turi Berkah Turi Sejahtera Berdasar Syariah. Model ini merupakan harapan agar
Desa Turi menjadi pioneer Desa yang mengedepankan konsep syariah dalam aktivitas sosialnya dengan
dimulai dari aktivitas syariah, sehingga keberkahan dan kesejahteraan bisa menjadi harapan yang
utama. Selain itu, untuk menunjang peningkatan efisiensi dan efektivitas perlu adanya sentuhan
teknologi dalam manajemen. Sehingga dalam penelitian ini, akan dicoba penerapan system keuangan
digital dalam tata kelola lembaga keuangan milik BUMDES. Dalam hal ini akan dilakukan upaya
secara bertahap dengan kegiatan penelitian lebih lanjut sebagai berikut:

1. Desain kebijakan dan rencana strategis peningkatan skala usaha lembaga keuangan BUMDES
melalui pendekatan berbasis syariah dan implementasi system akuntansi digital.
2. Desain model dan kebijakan regional dan nasional supply atas produk BUMDES dan UMKM
berbasis keunggulan kawasan pedesaan.
4. Peta Jalan Penelitian

Petajalan penelitian dikembangkan untuk mencapai target luaran jangka panjang seperti
disajikan pada Gambar 1.4
NILAI TAMBAH Bentang Poten Support STRU Peningkata Perce
SEKTOR R,II1 _ . . Produk CTUR n Kualitas
si patan
RISET Ekon E- Pertu
USAHA pada LK SCALE-UP
Pengelol
TERDAHULU SURVEY omi SIMULASI COND mbuh
dan UCT- an
NILAI TAMBAH Perila PERF Peningkata UMK
2011 dan 201 Bentang Implement
UMKM ._ .. n Daya

Desain kebijakan dan rencana strategis peningkatan skal usaha


araka S Desa
MODEL TURA TURA
BESAR
RENCANA RISET LANJUTAN
UMDES melalui pendekata
Gambar 1.4 Ruang Lingkup Program dan Aktifitas Penelitian Direncanakan

D. Manfaat Kegiatan

Program Peningkatan Skala Usaha BUMDES Turi Berkembang Ponorogo Jawa Timur Melalui
Pengembangan Unit Usaha Lembaga Keuangan Desa Berbasis Syariah Ini diharapkan memberi manfaat
diantaranya:

a. Bagi BUMDES
Peningkatan SDM pengelola akan semakin baik serta skala usaha semakin baik yang
dimulai dari berkembangnya lembaga keuangan desa sebagai salah satu unit usaha BUMDES.
Pemahaman dan kemampuan pengelola BUMDES dalam hal pengelolaan lembaga keuangan desa
berbasis manajemen keuangan syariah juga akan semakin baik.

b. Bagi Desa
Program jangka menengah dan panjang Desa akan lebih tepat keberhasilannya dengan
adanya dukungan dari pengembangan skala usaha BUMDES dan UMKM yang dimulai dari
peran lembaga keuangan desa.
c. Bagi Akademisi
Program penelitian ini bisa menjadi sarana transformasi keilmuan dari perguruan tinggi
dengan mitra. Pihak akademisi yang dalam hal ini adalah dosen dan mahasiswa berusaha untuk
mengimplementasikan keilmuan berdasarkan kompetensi yang dimiliki melalui serangkaian
proses kegiatan dalam program mulai dari FGD, pelatihan, bimbingan teknis, pendampingan
sampai pada evaluasi. Dosen dan mahasiswa berperan aktif dalam rangkaian program untuk
menjadi penyusun materi, narasumber dan tim pendukung. Proses ini juga akan menjadi salah
satu penerapan MBKM yang akan memberikan pengalaman sekaligus peningkatan kompetensi
dosen maupun mahasiswa.

12
BAB II
LUARAN DAN KONTRIBUSI

Luaran dalam penelitian ini meliputi peningkatan skala usaha pada Lembaga Keuangan Desa milik
BUMDES Turi Berkembang. Diharapkan akan muncul perluasan usaha dari definisi produk menjadi
definisi pasar dengan basis manajemen syariah. Dengan penambahan usaha yang menggunakan system
syariah, diharapkan mampu melayani kebutuhan masyarakat terutama yang bertindak sebagai pelaku
UMKM serta kelompok masyarakat lainnya. Luaran lainnya adalah peningkatan kualitas sumber daya
manusia pengelola BUMDES dalam menjalankan amanah dari masyarakat dan Pemerintah Desa Turi.

Tabel
2.1 .Lua
ran
NO Jenis Luaran Target Pencapaian Luaran Progra
m

1 Pemetaan Potensi BUMDES Efektifitas peran BUMDES dalam


mengembangkan potensi local
desa berdasarkan produk
BUMDES maupun produk
2 Pemetaan Peluang dan potensi Lembaga Memaksimalkan
UMKM yang da peran Lembaga
Keuangan Desa milik BUMDES Keuangan Desa dalam membantu
percepatan pertumbuhan UMKM
3 di desa
Peningkatan Skala Usaha Lembaga Bertambahnya kegiatan usaha
Keuangan Desa milik BUMDES yang dimiliki oleh Lembaga
Keuangan Desa milik BUMDES
4 Peningkatan Kualitas SDM Pengelola Meningkatnya kompetensi dan
kualitas SDM pengelola
BUMDES
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama

No Indikator Kinerja Utama Baseline Target


1 Peningkatan kompetensi pengelola 0% 40%
BUMDES terutama pada unit usaha
Lembaga Keuangan Desa
2 Diversifikasi produk pada lembaga 0% 30-45%
keuangan BUMDES berbasis syariah
3 . Mahasiswa berpengalaman studi 0% 30%
di luar kampus

4 . Kegiatan Dosen di luar kampus 0% 5-10%

14
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan kegiatan Scale Up BUMDES melaui pengembangan


usaha Lembaga Keuangan Desa milik BUMDES Turi Berkembang ini terdiri dari
tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan. Tahap awal di antaranya
berisi kegiatan persiapan, Forum Group Discussion, dan persamaan persepsi dengan
mitra. Tahap inti berisi kegiatan pengambilan data primer dan sekunder, pengenalan
system syariah dalam lembaga keuangan, workshop pengelolaan lembaga keuangan
desa berbasis syariah, penyusunan rencana pengembangan usaha lembaga keuangan
desa serta ujicoba produk baru dari lembaga keuangan milik BUMDES.
Pendampingan juga dilaksanakan untuk mengawasi keberhasilan dari program yang
ditentukan. Tahap akhir berupa penyusunan laporan, evaluasi bersama mitra dan
penyusunan rencana tindak lanjut.

Persiapan
Gambar 3.1 Alur FGD Penyamaan
Pelaksanaan Program Pengambilan
Program Persepsi Dengan Data
1. Melakukan persiapan program Scale Up BUMDESMitra

Kegiatan ini merupakan tahap awal yang


dilakukan untuk
Pelatihan memastikan
Pengelolaan kesiapan pelaksanaan
Simpan program Sistem
Pengenalan secara Syariah
intern (tim)
Pinjam
maupun yang Syariah dengan mitra atau pihak-pihak
berkepentingan dalam Lembaga
lain. Keuangan
2. Forum Group Discussion
Kegiatan FGD dilakukan bersama Pemerintah Desa, Pengelola BUMDES,
Perwakilan
Pelatihan Penerapan Sistem Bimbingan Pendampingan Evaluasi
Akuntansi Digital Teknis 15
UMKM serta perwakilan tokoh masyarakat. Kegiatan ini untuk memberikan sosialisasi
program kepada mitra serta menggali informasi, saran maupun masukan yang ditujukan untuk
kesuksesan program ini. Narasumber dalam kegiatan FGD adalah peneliti yang akan
berkolaborasi dengan mahasiswa.
3. Penyamaan Persepsi Dengan Mitra.
Penyamaan persepsi bersama mitra dilaksanakan setelah tahap FGD. Kematangan
program yang didukung dengan partisipasi aktif mitra diperlukan guna mencapai efisiensi dan
efektifitas program pengembangan skala usaha lembaga keuangan desa milik BUMDES.
4. Pengambilan Data Primer dan Data Sekunder
Dalam menentukan keberhasilan penelitian, peran data sangatlah penting. Data primer
diperoleh dari informasi langsung dari pemerintah desa, pengelola BUMDES, pelaku UMKM
dan tokoh masyarakat setempat. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen
administrasi desa maupun referensi lain. Teknis pengambilan data akan lebih banyak dilakukan
oleh mahasiswa.
5. Pengenalan System Syariah Dalam Lembaga Keuangan
Pengelola BUMDES, terutama yang beroperasi di unit usaha lembaga keuangan akan
diberi pelatihan tentang pengelolaan lembaga keuangan berbasis syariah. Pelatihan akan diatur
sedemikian rupa dengan materi-materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
program usaha. Peneliti akan memberikan materi kepada mitra tentang konsep syariah secara
umum dalam lembaga keuangan.
6. Pelatihan Pengelolaan Simpan Pinjam Syariah
Setelah penyampaian materi tentang pengenalan system syariah dalam lembaga
keuangan desa dilakukan, peneliti akan melakukan pembekalan materi berikutnya yang lebih
kepada aspek teknis. Sistem simpan pinjam yang telah dijalankan selama ini masih
menggunakan system umum atau yang dikenal dengan konvensional. Peneliti akan
memberikan materi tentang pengelolaan simpan pinjam syariah secara umum beserta produk-
produk syariah yang biasa digunakan seperti mudharabah, murabahah, dan ijarah. Untuk
pemateri pelatihan terkait pengelolaan simpan pinjam syariah adalah peneliti sedangkan untuk
materi administrasi umum dalam tata kelola keuangan disampaikan oleh mahasiswa.
7. Pelatihan Penerapan Akuntansi Digital
Dengan adanya perkembangan teknologi, serta upaya untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja dalam organisasi, maka perlu adanya penerapan akuntansi digital. System
16
yang baik perlu ditunjang dengan Sumber Daya Manusia yang memadai dalam penerapannya.
Pelatihan penerapan akuntansi digital menekankan pada pembekalan bagi pengelola lembaga
keuangan milik BUMDES agar mampu menggunakan akuntansi digital. Dengan peningkatan
kompetensi ini, maka diharapkan akurasi tata kelola dan pelaporan diharapkan bisa meningkat.
Narasumber dalam materi penerapan system akuntansi digital adalah tim mahasiswa.
8. Bimbingan Teknis
Bimbingan Teknis (Bimtek) merupakan kegiatan yang dilaksanakan setelah dilaksanakan
kegiatan pelatihan (training), kegiatan bimbingan teknis ini diberikan kepada mitra dan atau
pegawainya. Tujuan dari bimbingan teknis ini mitra dan atau pegawainya dapat menerapkan hasil dari
pelatihan dengan bimbingan dan arahan secara teknis dari trainer (pembimbing). Adapun aspek – aspek
yang dibimbing secara teknis ini, adalah tindak lanjut dari semua aspek dari kegiatan pelatihan;.
Bimbingan teknis dalam bentuk bimbingan kepada kedua mitra dan atau pegawainya berupa bimbingan
teknis yang berkaitan dengan tata kelola simpan pinjam syariah serta penerapan akuntansi digital. Teknis
bimbingan teknis akan dilakukan langsung oleh peneliti dengan didampingi oleh mahasiswa.
9. Melakukan pendampingan
Peneliti akan melakukan pendampingan untuk melihat perkembangan Lembaga
Keuangan BUMDes dan juga melakukan Forum Group Discussion untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalah dan solusi setelah mitra BUMDes mengimplementasikan system
pengelolaan simpan pinjam syariah. Teknis pendampingan dilakukan langsung oleh peneliti dengan
didampingi oleh mahasiswa.

10. Evaluasi
Melakukan Evaluasi Keseluruhan terhadap pelaksanaan kegiatan PKM antara Tim
Pengabdian dengan mitra. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur sebarapa puas dan
berpengaruh PKM yang dilakukan untuk perkembangan BUMDes

A. Metode Pendekatan

Metode estimasi dan analisis yang digunakan dalam riset ini adalah analisis kelembagaan
menggunakan pendekeatan SCP. Pendekatan SCP meliputi Strukur (Structure)- operasionalisasi
perusahaan (conduct) dan Kinerja (Performance). Pendekatan SCP merupakan tiga pilar utama
melihat kondisi struktur dan persaingan di dunia bisnis, termasuk lembaga keuangan desa.

17
Strukur organisasi lembaga keuangan desa yang baik akan menjadi modal awal yang potensial
dalam menjalankan kegiatan usahanya. Efektifitas struktur organisasi akan membuat struktur rencana
kerja usaha semakin baik. Dalam pilar operasional perusahaan, penataan disesuaikan dengan ukuran
dan kemampuan lembaga keuangan desa. Kedua pilar tersebut ditujukan untuk membangun kinerja
usaha yang baik. Kinerja lembaga keuangan desa yang baik memberi dampak yang positif terhadap
keberlangsungan usaha serta peningkatan UMKM di Desa Turi

B. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Penelitian direncanakan secara bertahap dan dibagi dalam tiga tahapan dan jenis kegiatan
penelitian seperti disajikan pada Gambar 4.

Gambar 3.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

C. Tugas dan Peran Tim Pelaksana

Tim peneliti terdiri dari ketua dan anggota sejumlah 3 orang. Ketua adalah dosen dari
Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Sedangkan anggota berasal dari unsur mahasiswa Program 18
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Ketua memiliki peran
sentral dalam tanggungjawab keseluruhan tahapan dalam penelitian. Ketua memimpin proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan pada tujuan umum maupun khusus.
Anggota memiliki peran dalam hal teknis baik pada aspek administratif maupun operasional.

Tabel. 3.1 Tim Pelaksana

No Nama Institusi Posisi UraianTugas


dalam
Tim
1 . Fery Setiawan Universitas Ketua - Melakukan koordinasi dengan
Muhammadiyah tim, mitra dan pihak lain dalam
Ponorogo pelaksanaan kegiatan penelitian.
Ketua memastikan manajemen
kegiatan penelitian dilaksanakan
dengan mengedepankan prinsip
efisiensi dan efektifitas.

- Menyusun materi untuk


pelatihan , bimbingan teknis dan
pendampingan

- Mengkoordinasikan kegiatan
pelatihan, bimbingan teknis dan
pendampingan pengelolaan
simpan pinjam syariah pada
mitra.
2 . Nisa’u Lailatuzzahro Universitas Anggota 1 - Membantu ketua dalam hal
Muhammadiyah administrasi yang diperlukan
Ponorogo dalam tiap tahapan kegiatan
penelitian. Selain itu juga
membantu dalam kegiatan-
kegiatan dalam, tahap
pelaksanaan.

- Menjadi narasumber dalam


penyampaian materi tata kelola
administrasi keuangan sederhana
pada lembaga keuangan mikro

- Membantu bimbingan teknis dan


pendampingan tata kelola
administrasi keuangan pad mitra

19
3 . Anita Xtisani Trisna Universitas Anggota 2 - Membantu ketua sebagai
Muhammadiyah penganggungjawab penjadwalan
Ponorogo tahapan dan pelaksanaan
kegiatan, sehingga tahapan
kegiatan berjalan secara teratur
dan sistematis

- Melakukan kontak dengan pihak


mitra untuk koordinasi
pelaksanaan program

- Menjadi koordinator teknis


dalam kegiatan bimbingan teknis
dan pendampingan lembaga
keuangan
4 . Angelica Beatris Universitas Anggota 3 - Membantu ketua dalam
Ayuningtyas Muhammadiyah pelaksanaan kegiatan penelitian
Ponorogo serta bertanggungjawab pada
teknis penyusunan laporan

- Menjadi narasumber pada materi


tambahan tentang publikasi
kegiatan lembaga keuangan
BUMDES untuk kepentingan
publisitas organisasi pada saat
pelatihan, bimbingan teknis dan
pendampingan
5 . Aghnia Salma Universitas Anggota 4 - Membantu ketua dalam
Salsabila Muhammadiyah pencatatan keuangan serta
Ponorogo membantu dalam penyusunan
laporan.

- Menjadi narasumber pada materi


penerapan akuntansi digital

- Membantu pada bimbingan


teknis dan pendampingan
tentang penyusunan buku kas
harian, data pembantu pada
laporan rugi serta neraca

20
BAB IV

PENERIMA MANFAAT PROGRAM

A. Lingkup Program

Ruang lingkup program Scale Up BUMDES di Desa Turi ini adalah pengembangan skala
usaha di salah satu unit usaha BUMDES yaitu Lembaga Keuangan yang memiliki konsep BMT.
Konsekuensi mengambil konsep BMT harus diikuti dengan implementasi kegiatan usaha yang
menjalankan prinsip syraiah. Kelompok penerima manfaat program adalah pengelola BUMDES
khususnya penanggungjawab BMT atau lembaga keuangan. Pengembangan skala usaha lembaga
keuangan melalui penerapan sistem syariah dan akuntansi digital diharapkan bias meningkatkan
kualitas SDM dan secara umum bisa meningkatkan usaha. Jika lembaga keuangan BUMDES
berkembang dengan baik, maka akan membantu memudahkan para UMKM untuk
mengembangkan usaha agar mempercepat pertumbuhan dalam menghadapi tantangan pasar dan
persaingan.

Program ini juga menjadi tranformasi keilmuan perguruan tinggi terhadap masyarakat.
Bidang keilmuan dosen sebagai peneliti, serta peran mahasiswa dengan kompetensi ilmu yang
dimiliki diharapkan menjadi salah satu sumberdaya yang bisa digunakan dalam serangkaian
kegiatan dalam program ini. Bagi dosen, program ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi sekaligus praktik profesi. Selain itu juga menghasilkan karya berupa
luaran artikel, karya ilmiah dan publikasi media massa. Mahasiswa bisa menjadikan program ini
sebagai bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sekaligus studi
kasus materi perkuliahan seperti Pengantar Manajemen, Kewirausahaan, Komunikasi Bisnis dan
Manajemen Keuangan.

B. Populasi Penerima Manfaat Program

Kelompok penerima manfaat program adalah dua kelompok, yakni kelompok mitra yang
dalam hal ini adalah pengelola BUMDES TURI BERKEMBANG yang berjumlah 10 orang.
Serta kelompok kedua adalah mahasiswa program studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Ponorogo sejumlah 4 orang.

21
Tabel 4.1 Penerima Manfaat Program
No Kelompok Penerima Manfaat Jumlah (orang)
1 . Pengelola BUMDES Turi Berkembang 10

2 . Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah 10


Ponorogo

Luaran dan Kontribusi terhadap 8 IKU

Tabel 4.1 Luaran Program


No Jenis Luaran Target Pencapaian Luaran
1 Urgensi penelitian ini adalah meningkatkan 80%
eksistensi lembaga keuangan milik BUMDES
melalui tata kelola simpan pinjam syariah serta
penerapan akuntansi digital
2 Meningkatnya sarana berupa pelatihan, bimbingan 80%
teknis, dan pendampingan usaha.
3 Meningkatnya kualitas SDM dalam bentuk 80%
pengelolaan lembaga keuangan milik BUMDES
khususnya penerapan sistem syariah dan akuntansi
digital
4 Diversifikasi strategi dan kreativitas inovasi 100%
organisasi.Publikasi di jurnal nasional
bereputasi. Kekayaan Intelektual dan publikasi
media massa.
5 Validasi konsep strategi tata kelola keuangan pada 100%
lembaga keuangan BUMDES
6 Evaluasi dan perbaikan implementasi sistem 100%
syariah dan akuntansi digital pada LK BUMDES
7 Uji lapangan luas konsep strategi sistem syariah 100%
dan akuntansi digital pada LK BUMDES

Tabel 4.3 Indikator Kinerja Utama UMPO

No Indikator Kinerja Utama Baseline Target


(2021 – 2023)
1 IKU-1 Kualitas Lulusan 0% 35%
1. Mendapatkan pekerjaan (sesuai dengan
IKU-1.a
Kepmendikbd No. 754 Tahun 2020)
IKU-1.b 2. Melanjutkan studi (sesuai dengan
Kepmendikbd No. 754.P. Tahun 2020)
22
3. Menjadi wiraswasta (sesuai dengan
Kepmendikbd No. 754.P. Tahun 2020)

2 IKU-2 Proses pembelajaran melalui pengalaman


di luar kampus
IKU-2.a 1. Jumlah mahasiswa yang mengkuti kegiatan 0% 15%
IKU-2.a.1 MBKM
2. Jumlah konversi/Rekognisi dari kegiatan 0% 10%
IKU-2.a.1 MBKM
3. Mahasiswa berprestasi di Lomba Tingkat 0% 5%
IKU-2.a Nasional

3 IKU-3 Kegiatan Dosen di Luar Kampus


IKU-3.a 1. Dosen yang berkegiatan Tridharma di 0% 5%

23
Perguruan Tinggi Top QS 100
IKU-3.b 2. Dosen yang melakukan praktik profesi 0% 1% - 5%
4 IKU-4 Kualifikasi Dosen
IKU-4.a 4. Dosen Luar biasa di kalangan praktisi 0% 1%
IKU-4.b 5. Dosen kualifikasi dosen (S3) 0% 22%
IKU-4.c 6. Dosen memiliki Sertifikat 0% 10%
Profesi/Kompetensi yang Diakui Industri

5 IKU-5 Outcome penelitian dan Pengabdian kepada


Masyarakat (PPM) Dosen
IKU-5.a Karya Tulis Ilmiah (Rekognisi Internasional,
Penerapan)
IKU-5.a.1 1. Jurnal bereputasi 0% 15%
IKU-5.a.2 2. Buku Ber-ISBN 0% 30%
IKU-5.a.3 3. Studi Kasus dipakai untuk Proses Belajar 0% 10%
Mengajar
IKU-5.a.4 4. Laporan Penelitian untuk Mitra 0% 5%
IKU-5.b Karya Terapan
IKU-5.b.1 1. Fisik, Digital, Algoritma 0% 3%
IKU-5.b.2 2. Invensi bersama Mitra 0% 3%
IKU-5.c Karya Seni
IKU-5.c.1 1. Visual, Audio, Performance 0% 1%
IKU-5.c.2 2. Desain, Konsep. Produk, DKV, Arsitektur, 0% 1%
Kriya 0% 1%
IKU-5.c.3 3. Novel, Puisi
IKU-5.c.4 4. Karya Preservasi: Seni Modern 0% 1%
6 IKU-6 Jumlah Lembaga Mitra Aktif
IKU-6.a 1. Lembaga Mitra Perguruan Tinggi 0 5
IKU-6.b 2. Lembaga Mitra DUDI 0 5
IKU-6.c 3. Lembaga Mitra NGO 0 5
IKU-6.d 0 5
4. Lembaga Mitra Pemerintah

7 IKU-7 Metode Proses Belajar Mengajar (PBM)


IKU-7.a Metode Proses Belajar Mengajar (PBM) 0 2
Berbasis Case Method
IKU-7.b Metode Proses Belajar Mengajar (PBM) 0 2
Berbasis Team Project
IKU-7.c Evaluasi Mata Kuliah 50% diambil dari 0 4
Case Method dan Team Project

8 IKU-8 Prodi Terakreditasi Internasional 0 0

24
BAB V

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Rencana Anggaran Biaya

Tabel 5.1 Rencana Anggaran Biaya

No Tahapan Kegiatan Satuan DIKTI BUMDES


1 Honorarium
Tenaga Tim Peneliti Orang - Bln 4.400.000
Tenaga Tim Pendamping Orang - Bln 3.000.000
Tenaga Adiministrasi Orang - Paket 2.500.000 2.500.000
Koordinator Desa 2.000.000

2 Biaya Operasional
Biaya Transportasi paket 2.500.000 1.000.000
Biaya Akomodasi paket 2.000.000 1.000.000
Biaya Konsumsi paket 1.700.000 500.000
Biaya ATK paket 800.000

3 Bahan dan Perlengkapan


Forum Group Discussion paket 300.000
Pengambilan Data paket 1.900.000
Pelatihan Manajemen paket 2.000.000 1.000.000
Lembaga Keuangan berbasis
syariah
Pelatihan Penerapan paket 2.000.000 1.000.000
Akuntansi Digital
Aplikasi Akuntansi Digital paket 1.000.000
Bimbingan Teknis paket 1.800.000 1.000.000
Pendampingan paket 1.800.000

25
Luaran-Luaran paket 2.300.000
JUMLAH 30.000.000 10.000.000

B . Jadwal
No KEGIATAN 2021, BULAN KE
1 2 3 4
1. Melakukan Persiapan M1
Program Scale Up
BUMDES
2. Forum Group M1
Discussion
3. Penyamaan Persepsi M1
Dengan Mitra
4. Pengambilan M2 M1
Data Primer dan
Data Sekunder
5. Pengenalan Sistem M2 M1
Syariah Dalam Lembaga
Keuangan
6. Melakukan Workshop M2 M1
Pengelolaan Lembaga
Keuangan Desa
Berbasis Syariah
7. Uji Coba Produk M2 M1
Baru Dari Lembaga
Keuangan Milik
BUMDES
8. Melakukan M2 M2
Pendampinga
9. n
Melakukan Evaluasi M1
Keseluruhan Terhadap
Pelaksanaan Kegiatan
PKM Antara Tim
Pengabdian Dengan
Mitra
Keterangan :

M = Minggu
Angka = Jumlah Minggu ke

26
DAFTAR PUSTAKA

Djawahir Hejazzie. 2009. Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm)
Melalui Lembaga Keuangan Syariah (Lks) Untuk Mengentaskan Kemiskinan Dan
Pengurangan Pengangguran. Jurnal Al Iqtishod Vol.1

Khusniati Rofiah. 2011. Peran Lembaga Keuangan Mikro Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Di Kabupaten Ponorogo. Jurnal Kodifikasia Vol.5 No.1

Andi Mardiana1 dan Wining E. Pakaya. 2017. Peran Lembaga Keuangan Desa dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. LI FALAH : Jurnal Studi Ekonomi Islam dan
Bisnis Islam

M.S. Karsidi Dr. Ravik Karsidi,. Peran dan Fungsi Lembaga Keuangan Pedesaan

Agung Suprojo ,Ferdi Harobu, Ubi Laru. 2019. Peran Pemerintah Desa Dalam Pengembanan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes): Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 8 No. 4

27
RIWAYAT HIDUP
CURRICULUM VITAE (CV)

Nama : Fery Setiawan, S.E.,M.M


NIDN (bila ada) : 0720128904
Tempat dan Tanggal Lahir : Ponorogo, 20 Desember 1989
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Alamat : Jalan Cindewilis Gg.1 Nomor 7A Kelurahan
Kertosari Kecamatan Babadan Ponorogo
Alamat Rumah : Jl. Budi Utomo No. 28 Siman Ponorogo
Telp. : 08563522762
E-Mail : ferysetyafeumpo@ umpo.ac.id

SINTA ID : 6650346 28
29
Orcid ID :
Scopus ID :
Garuda ID :
Publons ID :

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

Tahun Program Perguruan Tinggi Jurusan/Bidang Studi


Lulus Pendidikan

2013 S1 Universitas Manajemen/Pemasaran


Muhammadiyah Ponorogo

2017 S2 Universitas Magister


Muhammadiyah Surakarta Manajemen/Keuangan
Syariah

Pengalaman Riset

Tahun Judul Riset Sumber Dana

2018 Pengaruh Religiusitas dan Reputasi Terhadap Minat Mandiri


Muzakki Dalam Membayar Zakat Profesi

2019 Faktor Kontekstual Terhadap Intensi Kewirausahaan Mandiri


Mahasiswa Peserta Business Of Orientation Of
Super Suro (BOSS)

2020 Peran Religiusitas dalam Memoderasi Faktor yang LPPM Internal Unmuh
Mempengaruhi Preferensi Konsumen Dalam Ponorogo
Memilih Pembiayaan

2021 Model Edukasi “Sobat Kuncup” Sebagai Alat Ristekdikti


Pemantauan Kesehatan Keluarga Pasangan Pernikahan
Dini
Publikasi Karya Ilmiah

Tipe Tahun Judul Penerbit/Media

Prosiding 2018 Manajemen dalam Perspektif Islam (Studi Fakultas


(Call for Kasus pada Praktek Jual Beli Jajanan di Ekonomi
Papers) Pasar Tradisional Balong Ponorogo Universitas
Muhammadiyah
Ponorogo

Prosiding 2018 Pengaruh Religiusitas dan Reputasi Terhadap Fakultas


(Call for Minat Muzakki Dalam Membayar Zakat Profesi Ekonomi
Papers) Universitas
Muhammadiyah
Ponorogo

Pengaruh Religiusitas Dan Reputasi Terhadap Jurnal Ilmu


Minat Muzakki Dalam Membayar Zakat Manajemen
Jurnal 2019
Profesi (Studi Kasus Di Kabupaten Ponorogo) UNMUH
Palembang

Analisis Faktor Pendapatan Dan Religiusitas Jurnal Analisis


Dalam Mempengaruhi Minat Muzakki Dalam Bisnis UNMUH
Jurnal 2019
Membayar Zakat Profesi (Studi Kasus Di Magelang
Lembaga Amil Zakat Kabupaten Ponorogo)

Faktor Kontekstual Terhadap Intensi ISOQUANT :


Kewirausahaan Mahasiswa Peserta Jurnal Ekonomi,
Business Orientation Of Super Suro (BOSS) Manajemen dan
Jurnal 2019 Akuntansi
UNMUH
Ponorogo

Peran Preferensi Dalam Memediasi Faktor JMM :


Jurnal 2020 Karakteristik Produk dan Kepuasan Jurnal
Nasabah BMT Khasanah Ponorogo Manajemen dan
Bisnis
Pendampingan Amal Usaha Muhammadiyah SENTRA KI
HAKI 2020 (AUM) untuk pengesahan pendirian dan Nomor UMPO
Induk Berusaha di Kabupaten/Kota Madiun

Jurnal 2021 Peran Corporate Social Responsibility (CSR) Jurnal ASSET :

30
dan Return On Equity (ROE) dalam Unmuh Ponorogo
mempengaruhi Abnormal Return

Konferensi/Seminar

Tahun Judul kegiatan Penyelenggara Partisipasi

2016 Pemanfaatan OJS dan Penulisan FE Unmuh Ponorogo Peserta


Buku Ajar

RIWAYAT KARYA BUKU

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

Buku: Ekonomi Pembangunan, Teori dan Kajian Contoh Kasus


2018 Calina Media
Pembangunan

2019 Buku Panduan Mengelola BUMDES Desa Membangun Negeri Calina Media

RIWAYAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Sumber
Tahun Judul Skema Posisi Jumlah Dana
Dana

Pemberdayaan
Karang Taruna
dan Purna TKI
Melalui Pelatihan
Penelitian LPPM
2018 Pembuatan
Internal UMPO
Anggota 6.000.000,
Produk
UMPO
bertemakan Bulu
Merak di Desa
Winong Jetis
Ponorogo

31
Pengembangan
Produk Jipang
Berbasiskan
Manajemen
2019 Usaha dan Pengabdian LPPM
Pemasaran Internal Anggota 6.000.000
UMPO
Kreatif di UMPO
BUMDES
Anugrah Jaya
Wonoketro Jetis
Ponorogo

Pendampingan
Kualitas SDM
melalui
Penguatan Aspek
Manajerial dan E- Pengabdian Ristekdikti
2019 Kepada Anggota 37.600.000,
Commerce Masyarakat
BUMDES
Anugrah Jaya
Wonoketro Jetis
Ponorogo

Pendampingan
Amal Usaha
Muhammadiyah
Untuk
Pengesahan
Lembaga dan Pengabdian LPPM
2020 Penugasan Anggota 6.000.000
Manajemen UMPO UMPO
Pengelolaan
Keuangan di
Wilayah
Kabupaten/Kota
Madiun

32
Program Solutif
Emak Emak
Sebagai
Pemberdayaan Pengabdian LPPM
2021 Ketua 5.000.000,
Kelompok Kerja Intenal UMPO UMPO
PKK Desa
Ngabar Siman
Ponorogo

Analisis Faktor
Pendapatan dan
Religiusitas
Dalam
2018 Mandiri Ketua Mandiri 1.000.000
Mempengaruhi
Minat Muzakki
Dalam Membayar
Zakat Profesi

Faktor
Kontekstual
Terhadap Intensi
Kewirausahaan
2019 Mahasiswa Mandiri Ketua Mandiri 2.000.000
Peserta Business
Of Orientation Of
Super Suro
(BOSS)

Peran Religiusitas
dalam
Memoderasi
Faktor yang Penelitian
LPPM
2020 Mempengaruhi Internal Anggota 6.000.000
UMPO
Preferensi UMPO
Konsumen Dalam
Memilih
Pembiayaan

33
Peran EWOM
dalam Memediasi
Penggunaan
Media Sosial
TikTok Dalam Penelitian LPPM
2021 Internal Ketua 6.000.000
Mempengaruhi UMPO UMPO
Citra Organisasi
Universitas
Muhammadiyah
Ponorogo

Model Edukasi
“Sobat Kuncup”
sebagai alat
pemantauan
2021 PTUPT Dikti Anggota Ristekdikti 180.600.000
kesehatan
keluarga
pasangan
pernikahan dini

Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam riwayat hidup ini adalah benar dan digunakan
dalam program kedaireka. Apabila terdapat kesalahan, saya bersedia
mempertanggungjawabkannya.

Ponorogo, 25 Agustus 2021

Yang Membuat Pernyataan

Fery Setiawan, S.E .,MM..

NIDN 0720128904

34

Anda mungkin juga menyukai