Anda di halaman 1dari 192

Hewan

kerajaan dari organisme eukariota bersel


banyak

Hewan adalah organisme eukariotik


multiseluler yang membentuk kerajaan
biologi Animalia. Dengan sedikit
pengecualian, hewan mengonsumsi
bahan organik, menghirup oksigen, dapat
bergerak, bereproduksi secara seksual,
dan tumbuh dari bola sel yang berongga,
blastula, selama fase perkembangan
embrio. Lebih dari 1,5 juta spesies hewan
yang masih hidup telah dideskripsikan—
sekitar 1 juta di antaranya adalah
serangga—tetapi diperkirakan ada lebih
dari 7 juta spesies hewan secara
keseluruhan. Hewan memiliki panjang
dari 8,5 mikrometer sampai 33,6 meter
dan memiliki interaksi yang kompleks
dengan satu sama lain dan dengan
lingkungannya, serta membentuk jaring-
jaring makanan yang rumit. Studi tentang
hewan disebut zoologi.
Hewan
Periode Kriogenium —

Animalia

Rekaman

Taksonomi
Superdomain Biota

Superkerajaan Eukaryota

Kerajaan Animalia
Linnaeus, 1758

Tata nama

Sinonim takson Metazoa Haeckel,


1874

Filum
Daftar filum hewan

Porifera
Upakerajaan Eumetazoa
Ctenophora
Placozoa
Cnidaria
† Trilobozoa
Bilateria (tak berperingkat)
Xenacoelomorpha
† Proarticulata
Nephrozoa (tak berperingkat)
Superfilum Deuterostomia'
Chordata
Hemichordata
Echinodermata
Protostomia (tak berperingkat)
Superfilum Ecdysozoa
Nematoda
Nematomorpha
Kinorhyncha
Loricifera
Priapulida
Onychophora
Arthropoda
Tardigrada
Spiralia (tak berperingkat)
Gnathifera (tak
berperingkat)
Gnathostomulid
Chaetognatha
Rotifera
Mesozoa (tak
berperingkat)
Dicyemida
Monoblastozoa
Orthonectida
Rouphozoa (tak
berperingkat)
Gastrotricha
Platyhelminthes
Superfilum
Lophotrochozoa
Annelida
Bryozoa
Brachiopoda
Cycliophora
Entoprocta
Mollusca
Nemertea
Phoronida

l b s (https://id.wikipedia.org/w/index.ph

Sebagian besar spesies hewan yang


masih hidup diklasifikasikan dalam
Bilateria, klad yang anggotanya memiliki
bangun tubuh simetris bilateral. Bilateria
mencakup protostoma dan
deuterostoma. Di dalam protostoma
terdapat banyak kelompok invertebrata,
seperti nematoda, artropoda, dan
moluska, sementara deuterostoma
mencakup echinodermata dan chordata
(termasuk vertebrata). Bentuk kehidupan
yang ditafsirkan sebagai binatang purba
diklasifikasikan dalam biota Ediakara
yang hidup pada eon Prakambrium akhir.
Filum hewan modern terbentuk jelas
dalam catatan fosil sebagai spesies laut
selama ledakan Kambrium sekitar 542
juta tahun yang lalu. Telah diidentifikasi
6.331 kelompok gen yang dimiliki semua
hewan hidup; gen-gen ini mungkin
muncul dari nenek moyang tunggal yang
hidup 650 juta tahun yang lalu.

Aristoteles membagi hewan menjadi


hewan yang memiliki darah dan hewan
yang tidak. Carolus Linnaeus
menciptakan klasifikasi biologi hierarkis
pertama untuk hewan pada tahun 1758
dalam bukunya, Systema Naturae, yang
dikembangkan oleh Jean-Baptiste
Lamarck menjadi 14 filum pada tahun
1809. Pada akhir 1800-an, Ernst Haeckel
membagi kerajaan hewan menjadi
Metazoa multiseluler (sekarang
merupakan sinonim dari Animalia) dan
Protozoa, organisme bersel tunggal yang
tidak lagi dianggap sebagai hewan. Pada
zaman modern, klasifikasi hewan
mengandalkan teknik-teknik canggih,
seperti filogenetik molekuler, yang efektif
dalam menunjukkan hubungan evolusi di
antara taksa binatang.

Manusia memanfaatkan banyak spesies


hewan lain untuk makanan, seperti
daging, susu, dan telur; untuk material,
seperti kulit dan wol; sebagai peliharaan;
dan sebagai hewan pekerja untuk
dimanfaatkan tenaganya dan dijadikan
sarana transportasi. Anjing digunakan
dalam berburu, sementara banyak hewan
darat dan air diburu sebagai olahraga.
Hewan telah muncul dalam seni sejak
zaman paling awal dan menjadi bagian
dari mitologi dan agama.

Etimologi
Perkataan "hewan" adalah pinjaman dari
bahasa Arab, ‫( حيوان‬dibaca: "hayawan")
yang berarti binatang. Perkataan "satwa"
adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta
yang berarti "makhluk". Sedangkan
"binatang" merupakan kata asli bahasa
Melayu.
Dalam bahasa Inggris, hewan disebut
animal, dari bahasa Latin yaitu "animalis",
yang berarti "memiliki napas".[1] Dalam
penggunaan nonformal sehari-hari, kata
tersebut biasanya mengacu pada hewan
bukan manusia.[2] Kadang-kadang,
kerabat dekat manusia seperti mamalia
dan vertebrata lainnya ditujukan dalam
penggunaan nonformal.[3] Definisi
biologis dari kata tersebut mengacu
pada semua anggota kingdom Animalia,
meliputi makhluk yang beragam seperti
spons, ubur-ubur, serangga, dan
manusia.[4]
Karakteristik

Hewan unik karena memiliki bola sel pada embrio


awal (1) yang berkembang menjadi sebuah bola
berongga yang disebut blastula (2).

Hewan memiliki beberapa karakteristik


yang membedakan mereka dari makhluk
hidup lainnya. Hewan bersifat eukariotik
(memiliki membran inti) dan
multiseluler,[5][6] tidak seperti bakteri
yang prokariotik dan tidak seperti
protista yang bersifat eukariotik tetapi
uniseluler. Tidak seperti tumbuhan dan
alga yang menghasilkan nutrisinya
sendiri,[7] hewan bersifat heterotrof,[6][8]
artinya memakan bahan organik dan
mencernanya secara internal.[9] Dengan
sangat sedikit pengecualian, hewan
menghirup oksigen dan berespirasi
secara aerobik.[10] Semua hewan bersifat
motil[11] (mampu secara spontan
memindahkan tubuh) selama setidaknya
sebagian dari siklus hidupnya, tetapi
beberapa hewan, seperti spons, koral,
kerang, dan teritip, kemudian menjadi
sesil. Blastula adalah tahap dalam
perkembangan embrio yang unik untuk
sebagian besar hewan,[12] yang
memungkinkan sel untuk berdiferensiasi
menjadi jaringan dan organ khusus.
Struktur

Semua hewan terdiri dari sel, yang


dikelilingi oleh matriks ekstraseluler yang
khas dan terdiri dari kolagen dan
glikoprotein elastis.[13] Selama
perkembangan, matriks ekstraseluler
hewan membentuk kerangka kerja yang
relatif fleksibel sehingga sel-sel dapat
bergerak dan direorganisasi; hal ini
memungkinkan pembentukan struktur
yang kompleks. Matriks ekstraseluler
dapat mengalami kalsifikasi, membentuk
struktur seperti cangkang, tulang, dan
spikula.[14] Sebaliknya, sel-sel organisme
multisel lain (terutama alga, tumbuhan,
dan jamur) ditahan di tempatnya oleh
dinding sel dan berkembang dengan
pertumbuhan progresif.[15] Sel-sel hewan
memiliki sambungan sel yang disebut
sambungan ketat, sambungan celah, dan
desmosom.[16]

Dengan sedikit pengecualian—


khususnya, spons dan Placozoa—tubuh
hewan tersusun dari jaringan.[17] Contoh
jaringan antara lain jaringan epitelium
yang melapisi permukaan atau rongga
tubuh;[17] jaringan ikat yang mengikat
jaringan dan menyokong tubuh secara
struktural;[17] jaringan otot yang
memungkinkan pergerakan; dan jaringan
saraf yang mengirimkan sinyal dan
mengoordinasikan tubuh. Biasanya, ada
juga ruang pencernaan internal dengan
satu bukaan (seperti pada cacing pipih)
atau dua bukaan (seperti pada
deuterostoma).[18]

Reproduksi dan pertumbuhan

Reproduksi seksual terjadi pada


hampir semua hewan, seperti capung-
capung ini.

Hampir semua hewan menggunakan


suatu bentuk reproduksi seksual.[19]
Hewan menghasilkan gamet haploid
melalui meiosis; gamet yang lebih kecil
dan dapat bergerak adalah spermatozoa
dan gamet yang lebih besar dan non-
motil adalah ovum.[20] Spermatozoa dan
ovum bersatu untuk membentuk zigot,[21]
yang berkembang melalui mitosis
menjadi bola berongga yang disebut
blastula. Dalam spons, larva blastula
berenang ke lokasi baru, menempel ke
dasar laut, dan berkembang menjadi
spons baru.[22] Pada sebagian besar
kelompok lain, blastula mengalami
penataan ulang yang lebih rumit.[23]
Blastula mengalami invaginasi (pelipatan
tertentu) untuk membentuk gastrula
yang memiliki ruang pencernaan dan dua
lapisan germinal yang terpisah, yakni
ektoderm eksternal dan endoderm
internal.[24] Dalam banyak hewan, lapisan
germinal ketiga, mesoderm, juga
berkembang di antaranya.[25] Lapisan-
lapisan germinal ini kemudian
berdiferensiasi membentuk jaringan dan
organ.[26]

Perkawinan dengan kerabat dekat


berulang kali umumnya mengarah ke
depresi perkawinan sekerabat dalam
suatu populasi karena peningkatan
prevalensi ciri resesif yang
berbahaya.[27][28] Hewan telah
mengevolusikan berbagai mekanisme
untuk menghindari perkawinan
sekerabat.[29] Pada beberapa spesies,
seperti splendid fairywren (Malurus
splendens), betina mendapat manfaat
dengan kawin dengan banyak pejantan
sehingga menghasilkan lebih banyak
keturunan dengan kualitas genetik yang
lebih tinggi.[30]

Beberapa hewan mampu melakukan


reproduksi aseksual yang sering
menghasilkan klon genetik dari hewan
induk. Hal ini mungkin terjadi melalui
fragmentasi dalam bentuk tunas seperti
pada Hydra dan cnidaria lainnya, atau
partenogenesis, ketika telur yang fertil
diproduksi tanpa kawin, seperti pada
kutu daun.[31][32]
Ekologi

Predator, seperti flycatcher


ultramarine (Ficedula
superciliaris) ini, memakan
organisme lain.

Hewan dikategorikan ke dalam


kelompok-kelompok ekologis tergantung
pada bagaimana mereka memperoleh
atau mengonsumsi bahan organik,
termasuk karnivora, herbivora, omnivora,
detritivor,[33] dan parasit.[34] Interaksi di
antara hewan membentuk jaring-jaring
makanan yang rumit. Pada spesies
karnivora atau omnivora, predasi adalah
interaksi sumber daya-konsumen yang
terjadi ketika predator memakan
organisme lain (disebut sebagai
mangsa).[35] Tekanan selektif yang
dikenakan pada satu sama lain
mengarah pada perlombaan senjata
evolusioner antara predator dan mangsa,
yang menghasilkan berbagai adaptasi
antipredator.[36][37] Hampir semua
predator multisel adalah hewan.[38]
Beberapa konsumen menggunakan
beberapa metode; misalnya pada tawon
parasitoid, larva memakan jaringan hidup
inang dan membunuhnya dalam proses
ini,[39] tetapi tawon dewasa umumnya
mengonsumsi nektar dari bunga.[40]
Hewan lainnya memiliki perilaku makan
yang sangat spesifik, seperti penyu sisik
yang utamanya memakan spons.[41]

Kerang dan udang di ventilasi


hidrotermal

Sebagian besar hewan mengandalkan


energi yang dihasilkan oleh tumbuhan
melalui fotosintesis. Herbivora
mengonsumsi tumbuhan secara
langsung, sementara karnivora dan
hewan lain pada tingkat trofik yang lebih
tinggi biasanya memperoleh energi
(dalam bentuk karbon tereduksi) dengan
memakan hewan lain. Karbohidrat, lipid,
protein, dan biomolekul lainnya dipecah
untuk memungkinkan hewan tumbuh dan
mempertahankan proses biologis seperti
lokomosi.[42][43][44] Hewan yang hidup di
dekat ventilasi hidrotermal dan rembesan
dingin di dasar laut yang gelap tidak
bergantung pada energi sinar
matahari.[45] Sebaliknya, arkea dan
bakteri di tempat ini menghasilkan bahan
organik melalui kemosintesis (dengan
mengoksidasi senyawa anorganik seperti
metana) dan membentuk dasar jaring-
jaring makanan lokal.[46]

Hewan awalnya berevolusi di laut.


Beberapa garis keturunan artropoda
mengolonisasi daratan kurang lebih pada
waktu yang sama dengan tumbuhan
darat, mungkin antara 510–471 juta
tahun yang lalu selama periode
Kambrium Akhir atau Ordovisium
Awal.[47] Vertebrata seperti ikan bersirip
daging Tiktaalik mulai pindah ke tanah
pada periode Devon akhir, sekitar 375
juta tahun yang lalu.[48][49] Hewan
menempati hampir semua habitat dan
mikrohabitat di Bumi, termasuk air asin,
ventilasi hidrotermal, air tawar, mata air
panas, rawa, hutan, padang rumput,
gurun, udara, hingga bagian dalam
hewan, tumbuhan, jamur dan batu.[50]
Namun, hewan tidak terlalu tahan panas;
sangat sedikit hewan yang dapat
bertahan hidup pada suhu konstan di
atas 50 °C (122 °F).[51] Hanya sedikit
spesies hewan (kebanyakan nematoda)
yang menghuni gurun paling dingin di
benua Antartika.[52]

Keanekaragaman

Paus biru adalah hewan terbesar yang


pernah hidup.

Terbesar dan terkecil

Paus biru (Balaenoptera musculus)


adalah hewan terbesar yang pernah
hidup, dengan berat mencapai 190
metrik ton dan panjang mencapai 33,6
meter (110 ft).[53][54][55] Hewan darat
terbesar yang masih ada adalah gajah
semak afrika (Loxodonta africana),
dengan berat mencapai 12,25 ton[53] dan
panjang hingga 10,67 meter (35,0 ft).[53]
Hewan darat terbesar yang pernah hidup
adalah dinosaurus sauropoda
titanosaurus seperti Argentinosaurus,
yang mungkin beratnya mencapai 73
ton.[56] Beberapa hewan bersifat
mikroskopik; beberapa Myxozoa (parasit
obligat yang termasuk dalam Cnidaria)
tidak pernah tumbuh lebih besar dari
20 μm,[57] dan salah satu spesies terkecil
(Myxobolus shekel) tidak lebih dari
8,5 μm saat tumbuh dewasa.[58]
Jumlah spesies dan habitat

Tabel berikut mencantumkan perkiraan


jumlah spesies yang ada yang masih ada
untuk kelompok-kelompok hewan
dengan jumlah spesies terbesar,[59]
dengan habitat utama mereka (darat, air
tawar,[60] dan laut),[61] dan cara hidup
bebas atau parasit.[62] Perkiraan spesies
yang ditunjukkan di sini didasarkan pada
angka yang dideskripsikan secara ilmiah;
perkiraan yang jauh lebih besar telah
dihitung berdasarkan berbagai cara
prediksi, dan ini bisa sangat bervariasi.
Misalnya, sekitar 25.000–27.000 spesies
nematoda telah dideskripsikan,
sementara perkiraan jumlah nematoda
yang dipublikasikan mencakup 10.000–
20.000; 500.000; 10 juta; dan 100 juta.[63]
Dengan menggunakan pola dalam
hierarki taksonomi, jumlah spesies
hewan—termasuk yang belum
dideskripsikan—dihitung menjadi sekitar
7,77 juta pada tahun 2011.[64][65][a]
Jumlah Air Hidup
Filum Contoh Darat Laut
Spesies tawar bebas

Annelida 17.000[59] Ya (tanah)[61] Ya[61] 1.750[60] Ya 400

>40.000
1.000.000
Artropoda 1.257.000[59] (Malac- 94.000[60] Ya[61] >45
(serangga)[67]
ostraca)[68]

Bryozoa 6.000[59] Ya[61] 60-80[60] Ya

65.000[59] 18.000[60] 40
Chordata [69] [69] [69] [69]
Ya
45.000 23.000 13.000 9.000 (cat

Ya >1.3
Cnidaria 16,000[59] Ya[61] Ya[61]
(sedikit)[61] (My

Echinodermata 7.500[59] 7.500[59] Ya[61]

85.000[59] 5.000[60]
Moluska [71] [71] [71] [71]
Ya[61] >5.6
107.000 35.000 60.000 12.000

Nematoda 25.000[59] Ya (tanah)[61] 4.000[63] 2.000[60] 11.000[63] 14.

Platyhelminthes 29.500[59] Ya[72] Ya[61] 1.300[60] Ya[61] >40

Rotifera 2.000[59] >400[73] 2.000[60] Ya

200-
Porifera 10.800[59] Ya[61] Ya Ya[7
300[60]

Jumlah total spesies yang sudah dideskripsikan pada 2013: 1.525.728[59]


Asal-usul evolusi

Dickinsonia costata dari biota


Ediakara, (c. 635–542 jtl) adalah
salah satu spesies hewan paling awal
yang diketahui.[75]

Fosil pertama yang mungkin mewakili


hewan muncul di bebatuan berusia 665
juta tahun di Formasi Trezona di
Australia Selatan. Fosil-fosil ini
ditafsirkan sebagai spons awal.[76]

Hewan-hewan tertua ditemukan di biota


Ediakara, menjelang akhir Prakambrium,
sekitar 610 juta tahun yang lalu. Apakah
biota Ediakara merupakan hewan telah
lama diragukan,[77][78][79] tetapi
penemuan lipid hewan kolesterol pada
fosil Dickinsonia menetapkan bahwa
biota Ediakara benar-benar merupakan
hewan.[75]

Anomalocaris canadensis adalah


salah satu dari banyak spesies hewan
yang muncul dalam ledakan
Kambrium, dimulai sekitar 542 juta
tahun yang lalu, dan ditemukan di
lapisan fosil Burgess Shale.

Kebanyakan filum hewan yang diketahui


pertama kali muncul dalam catatan fosil
selama ledakan Kambrium, dimulai
sekitar 542 juta tahun yang lalu, di
tempat seperti Burgess Shale. Filum
yang masih ada yang dapat ditemukan di
bebatuan ini termasuk Moluska,
Brachiopoda, Onychophora, Tardigrada,
Artropoda, Echinodermata dan
Hemichordata, bersama dengan berbagai
bentuk yang sudah punah seperti
Anomalocaris yang bersifat predator.
Terjadinya peristiwa tersebut yang tiba-
tiba mungkin merupakan artefak dari
catatan fosil, bukan menunjukkan bahwa
semua hewan ini muncul secara
bersamaan.[80][81][82][83]

Beberapa ahli paleontologi menyatakan


bahwa hewan muncul jauh lebih awal
daripada ledakan Kambrium, mungkin
sedini 1 miliar tahun yang lalu.[84] Fosil
jejak seperti jejak dan liang dari periode
Tonian mungkin menunjukkan adanya
hewan mirip cacing triploblastik, kira-kira
sebesar (lebarnya sekitar 5 mm) dan
sekompleks seperti cacing tanah.[85]
Namun, jejak serupa dihasilkan saat ini
oleh protista bersel tunggal raksasa
Gromia sphaerica, sehingga jejak fosil
Tonian mungkin tidak menunjukkan
evolusi hewan awal.[86][87] Sekitar waktu
yang sama, bukti lain mungkin
menunjukkan munculnya hewan yang
merumput: tikar berlapis mikroorganisme
yang disebut stromatolit menurun
keragamannya, mungkin karena dimakan
oleh hewan.[88]
Jenis

Vertebrata

Vertebrata adalah jenis hewan subfilum


dari Chordata yang mencakup semua
hewan yang memiliki tulang belakang.
Vertebrata merupakan subfilum terbesar
dari Chordata. Semua jenis ikan, amfibia,
reptil, burung, serta hewan menyusui
(mamalia) dapat dimasukkan ke dalam
vertebrata, kecuali belut, remang, dan
lintah laut.[89]
Invertebrata

Invertebrata (atau Avertebrata) adalah


hewan yang termasuk kedalam jenis
hewan yang tidak memiliki tulang
punggung antar ruas-ruas tulang
belakang. Hewan avertebrata ini terbagi
atas beberapa golongan yaitu filum
Protozoa, Porifera, Artropoda,
Platyhelminthes, Nemathelminthes,
Annelida, Coelenterata, Moluska, dan
Echinodermata.[90]

Filogeni
Hewan bersifat monofiletik, artinya
mereka berasal dari leluhur yang sama.
Choanoflagellatea adalah klad saudara
hewan, dan mereka bersama-sama
membentuk Choanozoa.[91] Hewan-
hewan yang paling basal, yaitu Porifera,
Ctenophora, Cnidaria, dan Placozoa,
memiliki bangun tubuh yang tidak
memiliki simetri bilateral, tetapi
hubungan mereka masih diperdebatkan.
Porifera atau Ctenophora mungkin
merupakan kelompok paling basal dan
menjadi kerabat semua klad hewan
lainnya;[92] keduanya tidak memiliki gen-
gen hox yang penting dalam
perkembangan bangun tubuh.[93]

Gen-gen ini ditemukan di Placozoa[94][95]


dan hewan yang lebih tinggi, yaitu
Bilateria.[96][97] Ada 6.331 kelompok gen
yang dimiliki semua hewan hidup telah
diidentifikasi; gen-gen ini mungkin
muncul dari satu nenek moyang bersama
yang hidup 650 juta tahun yang lalu pada
masa Prakambrium. Sebanyak 25 di
antaranya merupakan kelompok gen inti
baru yang hanya ditemukan pada hewan;
dari 25 kelompok gen tersebut, delapan
di antaranya merupakan komponen
penting dari jalur pensinyalan Wnt dan
TGF-beta yang mungkin telah
memungkinkan hewan menjadi
multiseluler dengan menyediakan pola
untuk sistem sumbu tubuh (dalam tiga
dimensi), dan tujuh kelompok gen lainnya
untuk faktor transkripsi, termasuk protein
homeodomain yang terlibat dalam
kontrol perkembangan.[98][99]

Berikut ini adalah pohon filogenetik


(hanya garis keturunan utama) yang
menunjukkan kira-kira berapa juta tahun
yang lalu (jtl) terjadi percabangan garis
keturunan.[100][101][102][103][104]
  Choanoflagellata

Choanozoa
950 jtl
  Porifera

  Cten

Hewan non-bilateria

Hewan non-bilateria
mencakup spons (tengah)
dan karang (latar belakang).
Beberapa filum hewan tidak memiliki
simetri bilateral. Di antaranya, spons
(Porifera) mungkin berdivergensi
pertama kali, mewakili filum hewan
tertua.[105] Spons tidak memiliki
organisasi yang kompleks yang
ditemukan di sebagian besar filum
hewan lainnya;[106] sel-selnya memiliki
perbedaan, tetapi dalam banyak kasus
tidak diatur ke dalam jaringan yang
berbeda.[107] Mereka biasanya makan
dengan memasukkan air melalui pori-
pori.[108]

Ctenophora (ubur-ubur sisir) dan Cnidaria


(yang mencakup ubur-ubur, anemon laut,
dan koral) memiliki simetri radial dan
memiliki rongga pencernaan dengan
bukaan tunggal, yang berfungsi baik
sebagai mulut maupun anus.[109] Hewan
di kedua filum tersebut memiliki jaringan
yang berbeda, tetapi jaringan-jaringan ini
tidak diatur dalam organ.[110] Mereka
bersifat diploblastik, yaitu hanya memiliki
dua lapisan germinal utama, ektoderm
dan endoderm.[111] Placozoa yang
berukuran kecil mirip dengan kedua filum
di atas, tetapi mereka tidak memiliki
rongga pencernaan permanen.[112][113]
Hewan bilateria

Bangun tubuh bilateria yang ideal.[c] Dengan tubuh silinder dan


arah gerak, hewan memiliki ujung kepala dan ujung ekor. Organ
indera dan mulut membentuk kepala. Otot-otot melingkar
(sirkuler) dan memanjang (longitudinal) memungkinkan gerak
peristaltik.

Hewan yang tersisa, sebagian besar


hewan–terdiri dari sekitar 29 filum dan
lebih dari satu juta spesies–membentuk
sebuah klad, Bilateria. Tubuhnya adalah
triploblastik, dengan tiga lapisan
germinal yang berkembang dengan baik,
dan jaringan mereka membentuk organ
yang berbeda. Ruang pencernaan
memiliki dua bukaan, mulut dan anus,
dan ada rongga tubuh internal, selom
atau pseudoselom. Hewan dengan
bangun tubuh simetris bilateral ini
memiliki ujung kepala (anterior) dan
ujung ekor (posterior) serta punggung
(dorsal) dan perut (ventral); oleh karena
itu mereka juga memiliki sisi kiri dan sisi
kanan.[114][115]

Memiliki ujung depan berarti bahwa


bagian tubuh ini mengalami rangsangan,
seperti makanan, mendukung sefalisasi,
perkembangan kepala dengan organ
indera dan mulut. Banyak bilateria
memiliki kombinasi otot-otot melingkar
yang menyempitkan tubuh, membuatnya
lebih panjang, dan satu set otot
memanjang (longitudinal), yang
memendekkan tubuh;[115] ini
memungkinkan hewan bertubuh lunak
dengan kerangka hidrostatik bergerak
dengan peristalsis.[116] Mereka juga
memiliki usus sepanjang tubuh yang
pada dasarnya silinder dari mulut ke
anus. Banyak filum bilateria memiliki
larva primer yang berenang dengan silia
dan memiliki organ apikal yang
mengandung sel-sel sensorik. Namun,
ada pengecualian untuk masing-masing
karakteristik ini; misalnya, echinodermata
dewasa bersifat simetris radial (tidak
seperti larvanya), sementara beberapa
cacing parasit memiliki struktur tubuh
yang sangat disederhanakan.[114][115]
Studi genetika telah banyak mengubah
pemahaman para ahli zoologi tentang
hubungan dalam Bilateria. Kebanyakan
filum termasuk dalam dua garis
keturunan utama, Protostomia dan
Deuterostomia.[117] Bilateria paling basal
adalah Xenacoelomorpha.[118][119][120]

Protostoma dan deuterostoma

Saluran pencernaan bilateria berkembang dalam


dua cara. Dalam banyak protostoma, blastopor
berkembang menjadi mulut, sementara pada
deuterostoma blastopor menjadi anus.
Protostoma dan deuterostoma berbeda
dalam beberapa hal. Pada awal
perkembangan, embrio deuterostoma
menjalani penyibakan radial selama
pembelahan sel, sementara banyak
protostoma (Spiralia) mengalami
penyibakan spiral.[121] Hewan dari kedua
kelompok memiliki saluran pencernaan
yang lengkap, tetapi dalam protostoma
pembukaan pertama usus embrio
berkembang menjadi mulut, dan anus
terbentuk sekunder. Dalam
deuterostoma, anus terbentuk pertama
dan mulut berkembang secara
sekunder.[122][123] Kebanyakan
protostoma memiliki perkembangan
schizocoelous, di mana sel-sel hanya
mengisi bagian dalam gastrula untuk
membentuk mesoderm. Dalam
deuterostom, mesoderm terbentuk oleh
kantong enterocoelous, melalui
invaginasi endoderm.[124]

Filum deuterostoma utama adalah


Echinodermata dan Chordata.[125]
Echinodermata secara eksklusif hidup di
laut dan termasuk bintang laut, bulu babi,
dan teripang.[126] Chordata didominasi
oleh vertebrata (hewan dengan tulang
punggung),[127] yang terdiri dari ikan,
amfibi, reptil, burung, dan mamalia.[128]
Deuterostoma juga mencakup
Hemichordata (cacing acorn).[129][130]
Ecdysozoa

Ekdisis: capung ini telah


muncul dari exuviae kering
dan melebarkan sayapnya.
Seperti artropoda lain,
tubuhnya dibagi menjadi
beberapa segmen.

Ecdysozoa adalah protostoma, dinamai


berdasarkan sifat yang dimiliki bersama
yaitu ekdisis, pertumbuhan dengan
moulting (berganti kulit).[131] Ecdysozoa
mencakup filum hewan terbesar,
Artropoda, yang mencakup serangga,
laba-laba, kepiting, dan kerabatnya.
Semua ini memiliki tubuh yang dibagi
menjadi segmen berulang, biasanya
dengan appendage (anggota badan) yang
berpasangan. Dua filum yang lebih kecil,
Onychophora dan Tardigrada, adalah
kerabat dekat artropoda dan berbagi
sifat-sifat tersebut. Ecdysozoa juga
mencakup Nematoda atau cacing gilig,
mungkin merupakan filum hewan
terbesar kedua. Nematoda biasanya
mikroskopis, dan terdapat di hampir
setiap lingkungan di mana ada air;[132]
beberapa merupakan parasit yang
penting.[133] Filum yang lebih kecil yang
berkerabat dengannya adalah
Nematomorpha atau cacing bulu kuda,
serta Kinorhyncha, Priapulida, dan
Loricifera. Kelompok-kelompok ini
memiliki selom tereduksi, yang disebut
pseudoselom.[134]

Spiralia

Penyibakan spiral dalam embrio siput laut

Spiralia adalah kelompok besar


protostoma yang berkembang dengan
penyibakan spiral pada embrio awal.[135]
Filogeni Spiralia telah diperdebatkan,
tetapi kelompok ini mengandung klad
besar, superfilum Lophotrochozoa, dan
kelompok-kelompok filum yang lebih
kecil seperti Rouphozoa yang mencakup
Gastrotricha dan cacing pipih.
Lophotrochozoa dan Rouphozoa
dikelompokkan sebagai Platytrochozoa,
yang memiliki kelompok saudari,
Gnathifera, yang mencakup
rotifera.[136][137]

Lophotrochozoa mencakup moluska,


annelida, brakiopoda, nemertea, bryozoa
dan entoprocta.[136][138][139] Moluska,
filum hewan terbesar kedua menurut
jumlah spesies yang dideskripsikan,
mencakup siput, kerang, dan cumi-cumi,
sedangkan annelida adalah cacing
beruas, seperti cacing tanah, lugworm,
dan lintah. Moluska dan annelida telah
lama dianggap sebagai kerabat dekat
karena keduanya memiliki larva
trokofor.[140][141]
Sejarah klasifikasi
 

Jean-Baptiste de Lamarck
memimpin pembuatan
klasifikasi modern
invertebrata, memecah
"Vermes" dalam klasifikasi
Linnaeus menjadi 9 filum
pada tahun 1809.[142]

Pada era klasik, Aristoteles membagi


hewan,[d] berdasarkan pengamatannya
sendiri, menjadi hewan dengan darah
(kira-kira, vertebrata) dan hewan yang
tidak berdarah. Hewan-hewan itu
kemudian diatur pada skala dari manusia
(dengan darah, 2 kaki, jiwa rasional)
turun ke tetrapoda yang melahirkan
(dengan darah, 4 kaki, jiwa sensitif) dan
kelompok lain seperti krustasea (tidak
ada darah, banyak kaki, jiwa sensitif)
turun ke makhluk yang mengalami
generasi spontan seperti spons (tanpa
darah, tanpa kaki, jiwa tumbuhan).
Aristoteles tidak yakin apakah spons
adalah hewan, yang dalam sistemnya
harus memiliki sensasi, nafsu makan,
dan pergerakan, atau tumbuhan, yang
jelas bukan: dia tahu bahwa spons bisa
merasakan sentuhan, dan akan
berkontraksi jika hendak ditarik dari
bebatuan mereka, tetapi bahwa spons
berakar seperti tumbuhan dan tidak
pernah bergerak.[143]
Pada 1758, Carolus Linnaeus
menciptakan klasifikasi hierarkis
pertama dalam bukunya Systema
Naturae.[144] Dalam skema aslinya,
hewan adalah salah satu dari tiga
kerajaan, dibagi ke dalam kelas Vermes,
Insecta, Pisces, Amphibia, Aves, dan
Mammalia. Sejak itu empat kelas terakhir
semuanya telah dimasukkan ke dalam
satu filum, Chordata, sementara Insecta-
nya (yang mencakup krustasea dan
arakhnida) dan Vermes telah diganti
namanya atau dipecah. Proses ini
dimulai pada tahun 1793 oleh Jean-
Baptiste de Lamarck, yang menyebut
Vermes une espèce de chaos (semacam
kekacauan) dan membagi Vermes
menjadi tiga filum baru, cacing,
echinodermata, dan polip (yang
mencakup koral dan ubur-ubur). Pada
tahun 1809, dalam bukunya Philosophie
Zoologique, Lamarck telah membuat 9
filum selain vertebrata (di mana dia
masih memiliki 4 filum: mamalia, burung,
reptil, dan ikan) dan moluska, yaitu
cirripedia, annelida, krustasea, araknida,
serangga, cacing, Radiata, polip, dan
infusoria.[142]

Pada tahun 1817, dalam bukunya Le


Règne Animal, Georges Cuvier
menggunakan anatomi perbandingan
untuk mengelompokkan hewan menjadi
empat embranchements ("cabang"
dengan bangun tubuh yang berbeda, kira-
kira sesuai dengan filum), yaitu
vertebrata, moluska, hewan artikulata
(artropoda dan annelida), dan zoophyta
(echinodermata, cnidaria, dan hewan
lainnya).[145] Pembagian menjadi empat
ini diikuti oleh ahli embriologi Karl Ernst
von Baer pada tahun 1828, ahli zoologi
Louis Agassiz pada tahun 1857, dan ahli
anatomi perbandingan Richard Owen
pada tahun 1860.[146]

Pada tahun 1874, Ernst Haeckel


membagi kerajaan hewan menjadi dua
subkerajaan: Metazoa (hewan
multiseluler, dengan lima filum:
coelenterata, echinodermata, artikulata,
moluska, dan vertebrata) dan Protozoa
(hewan bersel satu), mencakup filum
hewan keenam, spons.[146][147] Protozoa
kemudian dipindahkan ke kerajaan
Protista, hanya menyisakan Metazoa
sebagai sinonim dari Animalia.[148]

Dalam budaya manusia


 

Daging sapi di rumah jagal

Manusia mengeksploitasi sejumlah


besar spesies hewan lain untuk
makanan, baik dari spesies hewan ternak
yang didomestikasi dan, terutama di laut,
dengan berburu spesies liar.[149][150]
Banyak spesies ikan laut ditangkap
secara komersial untuk makanan.
Sejumlah kecil spesies ikan diternakkan
secara komersial.[149][151][152]
Invertebrata termasuk sefalopoda,
krustasea, dan moluska bivalvia atau
gastropoda diburu atau dibudidayakan
untuk dimakan.[153] Ayam, sapi, domba,
babi dan hewan lainnya dibesarkan
sebagai hewan ternak di seluruh
dunia.[150][154][155] Serat hewan seperti
wol digunakan untuk membuat tekstil,
sedangkan tendon binatang digunakan
sebagai pengikat, dan kulit banyak
digunakan untuk membuat sepatu dan
barang-barang lainnya. Hewan diburu
dan dibudidayakan untuk bulunya untuk
membuat barang-barang seperti mantel
dan topi.[156][157] Zat warna termasuk
carmine (cochineal),[158][159]
shellac,[160][161] dan kermes[162][163]
dibuat dari tubuh serangga. Hewan
pekerja termasuk sapi dan kuda
digunakan untuk bekerja dan
transportasi dari hari-hari pertama
pertanian.[164]

Hewan seperti lalat buah Drosophila


melanogaster berperan besar dalam
sains sebagai model
eksperimental.[165][166][167][168] Hewan
telah digunakan untuk membuat vaksin
sejak penemuannya pada abad ke-
18.[169] Beberapa obat seperti obat
kanker Yondelis didasarkan pada toksin
atau molekul lain dari hewan.[170]

Seekor gun dog yang mengambil


bebek saat berburu

Orang-orang menggunakan anjing


pemburu untuk membantu mengejar dan
mengambil hewan,[171] dan burung
pemangsa untuk menangkap burung dan
mamalia,[172] sementara burung
cormorant yang ditambatkan digunakan
untuk menangkap ikan.[173] Katak
beracun digunakan untuk meracuni ujung
sumpit.[174][175] Berbagai macam hewan
dimanfaatkan sebagai hewan peliharaan,
dari invertebrata seperti tarantula dan
gurita, serangga termasuk belalang
sembah,[176] reptil seperti ular dan
bunglon,[177] hingga burung, termasuk
burung kenari, parkit dan bayan.[178]
Namun, spesies hewan peliharaan yang
paling sering dipelihara adalah mamalia,
yaitu anjing, kucing, dan
kelinci.[179][180][181] Ada ketegangan
antara peran hewan sebagai sahabat
manusia, dan keberadaan mereka
sebagai individu dengan hak mereka
sendiri.[182] Berbagai macam hewan
darat dan akuatik diburu untuk
olahraga.[183]
 

Visi artistik: Still Life with Lobster and


Oysters oleh Alexander Coosemans,
c. 1660

Hewan telah menjadi subyek seni dari


zaman paling awal, baik sejarah, seperti
di Mesir Kuno, dan prasejarah, seperti
dalam lukisan gua di Lascaux. Lukisan
hewan yang utama termasuk The
Rhinoceros oleh Albrecht Dürer pada
1515, dan potret kuda Whistlejacket oleh
George Stubbs pada c. 1762.[184]
Serangga, burung dan mamalia
memainkan peran dalam sastra dan
film,[185] seperti dalam film serangga
raksasa.[186][187][188] Hewan, termasuk
serangga[189] dan mamalia[190] berperan
dalam mitologi dan agama. Baik di
Jepang maupun Eropa, kupu-kupu dilihat
sebagai personifikasi jiwa
seseorang,[189][191][192] sementara
kumbang scarab dianggap sakral di
Mesir kuno.[193] Di antara mamalia,
sapi,[194] rusa,[190] kuda,[195] singa,[196]
kelelawar[197] dan serigala[198] adalah
subjek mitos dan pemujaan. Tanda-tanda
zodiak Barat dan Cina didasarkan pada
hewan.[199][200]

Lihat pula
Perilaku hewan
Fauna Indonesia
Daftar hewan purbakala
Hewan peliharaan
Daftar hewan di Alkitab
Daftar bunyi hewan

Catatan
a. Aplikasi kode batang DNA pada
taksonomi semakin memperrumit hal ini;
sebuah analisis kode batang DNA pada
2016 memperkirakan bahwa terdapat
100.000 spesies serangga di Kanada saja,
dan mengekstrapolasikan bahwa fauna
serangga global seharusnya lebih dari 10
juta spesies, hampir 2 juta di dalam satu
famili lalat yang disebut gall midge
(Cecidomyiidae).[66]

b. Tidak mencakup parasitoid.[62]


c. Bandingkan dengan Berkas:Annelid
redone w white background.svg untuk
model yang lebih spesifik dan mendetail
dari sebuah filum dengan bangun tubuh
umum ini.

d. Dalam karyanya Sejarah Hewan dan


Bagian-Bagian Hewan.

Referensi
1. Cresswell, Julia (2010). The Oxford
Dictionary of Word Origins (https://archiv
e.org/details/oxforddictionary0000unse_p
6k3) (edisi ke-2). New York: Oxford
University Press. ISBN 9780199547937.
"‘having the breath of life’, from anima ‘air,
breath, life’ ."
2. Webster's. "Animal Definition" (http://ww
w.yourdictionary.com/animal) .
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20111104170554/http://www.yourdiction
ary.com/animal) dari versi asli tanggal
2011-11-04. Diakses tanggal
17 September 2009.

3. "Animals" (http://m-w.com/dictionary/ani
mals) . Merriam-Webster's. Diarsipkan (ht
tps://web.archive.org/web/20071112125
848/http://www.m-w.com/dictionary/ani
mals) dari versi asli tanggal 2007-11-12.
Diakses tanggal 16 May 2010. "2 a : one
of the lower animals as distinguished
from human beings b : mammal; broadly :
vertebrate"
4. "Animal". The American Heritage
Dictionary (edisi ke-Forth). Houghton
Mifflin Company. 2006.

5. Avila, Vernon L. (1995). Biology:


Investigating Life on Earth (https://books.
google.com/books?id=B_OOazzGefEC&p
g=PA767) . Jones & Bartlett Learning.
hlm. 767–. ISBN 978-0-86720-942-6.

6. "Palaeos:Metazoa" (http://palaeos.com/m
etazoa/metazoa.html) . Palaeos.
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20180228005641/http://palaeos.com/me
tazoa/metazoa.html) dari versi asli
tanggal 2018-02-28. Diakses tanggal
25 February 2018.
7. Davidson, Michael W. "Animal Cell
Structure" (http://micro.magnet.fsu.edu/c
ells/animalcell.html) . Diarsipkan (https://
web.archive.org/web/20070920235924/h
ttp://micro.magnet.fsu.edu/cells/animalc
ell.html) dari versi asli tanggal 20
September 2007. Diakses tanggal
20 September 2007.

8. Bergman, Jennifer. "Heterotrophs" (http://


www.windows.ucar.edu/tour/link=/earth/
Life/heterotrophs.html&edu=high) .
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20070829051950/http://www.windows.u
car.edu/tour/link%3D/earth/Life/heterotro
phs.html%26edu%3Dhigh) dari versi asli
tanggal 29 August 2007. Diakses tanggal
30 September 2007.
9. Douglas, Angela E.; Raven, John A.
(January 2003). "Genomes at the
interface between bacteria and
organelles" (https://www.ncbi.nlm.nih.go
v/pmc/articles/PMC1693093) .
Philosophical Transactions of the Royal
Society B. 358 (1429): 5–17.
doi:10.1098/rstb.2002.1188 (https://doi.o
rg/10.1098%2Frstb.2002.1188) .
PMC 1693093 (https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pmc/articles/PMC1693093) .
PMID 12594915 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/12594915) .
10. Mentel, Marek; Martin, William (2010).
"Anaerobic animals from an ancient,
anoxic ecological niche" (https://www.ncb
i.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC285986
0) . BMC Biology. 8: 32.
doi:10.1186/1741-7007-8-32 (https://doi.
org/10.1186%2F1741-7007-8-32) .
PMC 2859860 (https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pmc/articles/PMC2859860) .
PMID 20370917 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/20370917) .
11. Saupe, S. G. "Concepts of Biology" (http://
employees.csbsju.edu/SSAUPE/biol116/Z
oology/digestion.htm) . Diarsipkan (http
s://web.archive.org/web/2007112108410
0/http://employees.csbsju.edu/SSAUPE/b
iol116/Zoology/digestion.htm) dari versi
asli tanggal 2007-11-21. Diakses tanggal
30 September 2007.

12. Minkoff, Eli C. (2008). Barron's EZ-101


Study Keys Series: Biology (https://archiv
e.org/details/biology0000mink) (edisi ke-
2nd, revised). Barron's Educational Series.
hlm. 48 (https://archive.org/details/biolog
y0000mink/page/n48) . ISBN 978-0-7641-
3920-8.
13. Alberts, Bruce; Johnson, Alexander; Lewis,
Julian; Raff, Martin; Roberts, Keith; Walter,
Peter (2002). Molecular Biology of the
Cell (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/book
s/NBK26810/) (edisi ke-4th). Garland
Science. ISBN 0-8153-3218-1. Diarsipkan
(https://web.archive.org/web/201612230
74013/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/boo
ks/NBK26810/) dari versi asli tanggal
2016-12-23. Diakses tanggal 2018-05-05.

14. Sangwal, Keshra (2007). Additives and


crystallization processes: from
fundamentals to applications (https://arc
hive.org/details/additivescrystal00sang) .
John Wiley and Sons. hlm. 212 (https://ar
chive.org/details/additivescrystal00sang/
page/n228) . ISBN 978-0-470-06153-4.
15. Becker, Wayne M. (1991). The world of the
cell (https://archive.org/details/worldofce
ll00beck_0) . Benjamin/Cummings.
ISBN 978-0-8053-0870-9.

16. Magloire, Kim (2004). Cracking the AP


Biology Exam, 2004–2005 Edition (http
s://archive.org/details/crackingapbiolog0
0magl) . The Princeton Review. hlm. 45 (h
ttps://archive.org/details/crackingapbiolo
g00magl/page/45) . ISBN 978-0-375-
76393-9.

17. Starr, Cecie (2007-09-25). Biology:


Concepts and Applications without
Physiology (https://books.google.com/?id
=EXNFwB-O-WUC&pg=PA362) . Cengage
Learning. hlm. 362, 365.
ISBN 0495381500.
18. Hillmer, Gero; Lehmann, Ulrich (1983).
Fossil Invertebrates (https://books.googl
e.com/books?id=9jE4AAAAIAAJ&lpg=PP
1&pg=PA54#v=onepage&q&f=false) .
Translated by J. Lettau. CUP Archive.
hlm. 54. ISBN 978-0-521-27028-1.

19. Knobil, Ernst (1998). Encyclopedia of


reproduction, Volume 1. Academic Press.
hlm. 315. ISBN 978-0-12-227020-8.

20. Schwartz, Jill (2010). Master the GED


2011. Peterson's. hlm. 371. ISBN 978-0-
7689-2885-3.

21. Hamilton, Matthew B. (2009). Population


genetics (https://archive.org/details/popu
lationgeneti00hami) . Wiley-Blackwell.
hlm. 55 (https://archive.org/details/popul
ationgeneti00hami/page/n69) . ISBN 978-
1-4051-3277-0.
22. Ville, Claude Alvin; Walker, Warren
Franklin; Barnes, Robert D. (1984).
General zoology (https://archive.org/detai
ls/generalzoology0000vill_t4w4) .
Saunders College Pub. hlm. 467 (https://a
rchive.org/details/generalzoology0000vill
_t4w4/page/467) . ISBN 978-0-03-
062451-3.

23. Hamilton, William James; Boyd, James


Dixon; Mossman, Harland Winfield (1945).
Human embryology: (prenatal
development of form and function).
Williams & Wilkins. hlm. 330.
24. Philips, Joy B. (1975). Development of
vertebrate anatomy (https://archive.org/d
etails/developmentofver0000phil) .
Mosby. hlm. 176 (https://archive.org/detai
ls/developmentofver0000phil/page/17
6) . ISBN 978-0-8016-3927-2.

25. The Encyclopedia Americana: a library of


universal knowledge, Volume 10.
Encyclopedia Americana Corp. 1918.
hlm. 281.

26. Romoser, William S.; Stoffolano, J. G.


(1998). The science of entomology. WCB
McGraw-Hill. hlm. 156. ISBN 978-0-697-
22848-2.
27. Charlesworth, D.; Willis, J.H. (2009). "The
genetics of inbreeding depression". Nat.
Rev. Genet. 10 (11): 783–796.
doi:10.1038/nrg2664 (https://doi.org/10.1
038%2Fnrg2664) . PMID 19834483 (http
s://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19834
483) .

28. Bernstein, H.; Hopf, F.A.; Michod, R.E.


(1987). "The molecular basis of the
evolution of sex". Adv. Genet. Advances in
Genetics. 24: 323–370.
doi:10.1016/s0065-2660(08)60012-7 (htt
ps://doi.org/10.1016%2Fs0065-2660%28
08%2960012-7) . ISBN 9780120176243.
PMID 3324702 (https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pubmed/3324702) .
29. Pusey, Anne; Wolf, Marisa (1996).
"Inbreeding avoidance in animals" (http
s://archive.org/details/sim_trends-in-ecol
ogy-evolution_1996_11_5/page/201) .
Trends Ecol. Evol. 11 (5): 201–206.
doi:10.1016/0169-5347(96)10028-8 (http
s://doi.org/10.1016%2F0169-5347%289
6%2910028-8) . PMID 21237809 (https://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2123780
9) .
30. Petrie, M.; Kempenaers, B. (1998). "Extra-
pair paternity in birds: Explaining variation
between species and populations" (http
s://archive.org/details/sim_trends-in-ecol
ogy-evolution_1998-02_13_2/page/52) .
Trends in Ecology and Evolution. 13 (2):
52–57. doi:10.1016/s0169-
5347(97)01232-9 (https://doi.org/10.101
6%2Fs0169-5347%2897%2901232-9) .
PMID 21238200 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/21238200) .

31. Adiyodi, K. G.; Hughes, Roger N.; Adiyodi,


Rita G. (July 2002). Reproductive Biology
of Invertebrates, Volume 11, Progress in
Asexual Reproduction. Wiley. hlm. 116.
ISBN 978-0-471-48968-9.
32. Schatz, Phil. "Concepts of Biology | How
Animals Reproduce" (http://philschatz.co
m/biology-concepts-book/contents/m455
47.html) . OpenStax College. Diarsipkan
(https://web.archive.org/web/201803060
22745/http://philschatz.com/biology-con
cepts-book/contents/m45547.html) dari
versi asli tanggal 2018-03-06. Diakses
tanggal 5 March 2018.

33. Marchetti, Mauro; Rivas, Victoria (2001).


Geomorphology and environmental
impact assessment (https://archive.org/d
etails/geomorphologyenv0000unse) .
Taylor & Francis. hlm. 84 (https://archive.
org/details/geomorphologyenv0000unse/
page/84) . ISBN 978-90-5809-344-8.
34. Levy, Charles K. (1973). Elements of
Biology. Appleton-Century-Crofts.
hlm. 108. ISBN 978-0-390-55627-1.

35. Begon, M.; Townsend, C.; Harper, J.


(1996). Ecology: Individuals, populations
and communities (https://archive.org/det
ails/ecology00mich) (edisi ke-Third).
Blackwell Science. ISBN 0-86542-845-X.

36. Allen, Larry Glen; Pondella, Daniel J.; Horn,


Michael H. (2006). Ecology of marine
fishes: California and adjacent waters (htt
ps://archive.org/details/ecologyofmarinef
0000unse) . University of California
Press. hlm. 428 (https://archive.org/detail
s/ecologyofmarinef0000unse/page/n44
3) . ISBN 978-0-520-24653-9.
37. Caro, Tim (2005). Antipredator Defenses
in Birds and Mammals. University of
Chicago Press. hlm. 1–6 and passim.

38. Simpson, Alastair G.B; Roger, Andrew J


(2004). "The real 'kingdoms' of
eukaryotes". Current Biology. 14 (17):
R693. doi:10.1016/j.cub.2004.08.038 (htt
ps://doi.org/10.1016%2Fj.cub.2004.08.03
8) . PMID 15341755 (https://www.ncbi.nl
m.nih.gov/pubmed/15341755) .
39. Stevens, Alison N. P. (2010). "Predation,
Herbivory, and Parasitism" (https://www.n
ature.com/scitable/knowledge/library/pre
dation-herbivory-and-parasitism-1326113
4) . Nature Education Knowledge. 3 (10):
36. Diarsipkan (https://web.archive.org/w
eb/20170930230324/http://www.nature.c
om/scitable/knowledge/library/predation-
herbivory-and-parasitism-13261134) dari
versi asli tanggal 2017-09-30. Diakses
tanggal 12 February 2018.
40. Jervis, M. A.; Kidd, N. A. C (November
1986). "Host-Feeding Strategies in
Hymenopteran Parasitoids" (http://onlineli
brary.wiley.com/doi/10.1111/j.1469-185
X.1986.tb00660.x/abstract) . Biological
Reviews. 61 (4): 395–434.
doi:10.1111/j.1469-185x.1986.tb00660.x
(https://doi.org/10.1111%2Fj.1469-185x.1
986.tb00660.x) . Diarsipkan (https://web.
archive.org/web/20171003031807/http://
onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.146
9-185X.1986.tb00660.x/abstract) dari
versi asli tanggal 2017-10-03. Diakses
tanggal 2018-04-19.
41. Meylan, Anne (1988-01-22). "Spongivory
in Hawksbill Turtles: A Diet of Glass".
Science. American Association for the
Advancement of Science. 239 (4838):
393–395.
doi:10.1126/science.239.4838.393 (http
s://doi.org/10.1126%2Fscience.239.4838.
393) . JSTOR 1700236 (https://www.jstor.
org/stable/1700236) . PMID 17836872 (h
ttps://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/178
36872) .

42. Clutterbuck, Peter (2000). Understanding


Science: Upper Primary. Blake Education.
hlm. 9. ISBN 978-1-86509-170-9.

43. Gupta, P. K. Genetics Classical To


Modern. Rastogi Publications. hlm. 26.
ISBN 978-81-7133-896-2.
44. Garrett, Reginald; Grisham, Charles M.
(2010). Biochemistry (https://archive.org/
details/biochemistry00garr_360) .
Cengage Learning. hlm. 535 (https://archi
ve.org/details/biochemistry00garr_360/p
age/n572) . ISBN 978-0-495-10935-8.

45. New Scientist. IPC Magazines. 152


(2050–2055): 105. 1996.

46. Castro, Peter; Huber, Michael E. (2007).


Marine Biology (edisi ke-7th). McGraw-
Hill. hlm. 376. ISBN 978-0-07-722124-9.
47. Rota-Stabelli, Omar; Daley, Allison C.;
Pisani, Davide (2013). "Molecular
Timetrees Reveal a Cambrian
Colonization of Land and a New Scenario
for Ecdysozoan Evolution" (https://ac.els-
cdn.com/S0960982213000298/1-s2.0-S0
960982213000298-main.pdf?_tid=spdf-12
ada42b-5734-42d3-a41d-53fb216a2e22&
acdnat=1519922052_eb0f92cfa2dd11e76
e33cfe22ef4a312) (PDF). Current Biology.
23 (5): 392.
doi:10.1016/j.cub.2013.01.026 (https://do
i.org/10.1016%2Fj.cub.2013.01.026) .
PMID 23375891 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/23375891) . Diakses
tanggal 1 March 2018.
48. Daeschler, Edward B.; Shubin, Neil H.;
Jenkins, Farish A., Jr. (6 April 2006). "A
Devonian tetrapod-like fish and the
evolution of the tetrapod body plan" (htt
p://www.nature.com/nature/journal/v44
0/n7085/abs/nature04639.html) . Nature.
440 (7085): 757–763.
doi:10.1038/nature04639 (https://doi.org/
10.1038%2Fnature04639) .
PMID 16598249 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/16598249) . Diarsipkan (h
ttps://web.archive.org/web/20170527134
006/http://www.nature.com/nature/journ
al/v440/n7085/abs/nature04639.html)
dari versi asli tanggal 2017-05-27.
Diakses tanggal 2018-04-19.
49. Clack, Jennifer A. (21 November 2005).
"Getting a Leg Up on Land" (http://www.sc
ientificamerican.com/article.cfm?id=getti
ng-a-leg-up-on-land) . Scientific American.
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20131207181953/http://www.scientifica
merican.com/article.cfm?id=getting-a-leg-
up-on-land) dari versi asli tanggal 2013-
12-07. Diakses tanggal 2015-06-30.

50. Margulis, Lynn; Schwartz, Karlene V.;


Dolan, Michael (1999). Diversity of Life:
The Illustrated Guide to the Five
Kingdoms (https://books.google.com/bo
oks?id=8wJXWBMsEOkC&pg=PA115) .
Jones & Bartlett Learning. hlm. 115–116.
ISBN 978-0-7637-0862-7.
51. Clarke, Andrew (2014). "The thermal limits
to life on Earth". International Journal of
Astrobiology. 13 (2): 141.
Bibcode:2014IJAsB..13..141C (http://ads
abs.harvard.edu/abs/2014IJAsB..13..141
C) . doi:10.1017/S1473550413000438 (ht
tps://doi.org/10.1017%2FS147355041300
0438) .

52. "Land animals" (https://www.bas.ac.uk/ab


out/antarctica/wildlife/land-animals/) .
British Antarctic Survey. Diarsipkan (http
s://web.archive.org/web/2018110622545
1/https://www.bas.ac.uk/about/antarctic
a/wildlife/land-animals/) dari versi asli
tanggal 2018-11-06. Diakses tanggal
7 March 2018.
53. Wood, Gerald The Guinness Book of
Animal Facts and Feats (1983) ISBN 978-
0-85112-235-9

54. Davies, Ella (20 April 2016). "The longest


animal alive may be one you never
thought of" (https://www.bbc.com/earth/
story/20160420-the-longest-animal-alive-
may-not-be-the-blue-whale) . BBC Earth.
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20180319073808/http://www.bbc.com/e
arth/story/20160420-the-longest-animal-a
live-may-not-be-the-blue-whale) dari versi
asli tanggal 2018-03-19. Diakses tanggal
1 March 2018.
55. "Largest mammal" (https://www.guinness
worldrecords.com/world-records/largest-
mammal) . Guinness World Records.
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20180131024019/https://www.guinness
worldrecords.com/world-records/largest-
mammal) dari versi asli tanggal 2018-01-
31. Diakses tanggal 2020-04-14.

56. Mazzetta, Gerardo V.; Christiansen, Per;


Fariña, Richard A. (2004). "Giants and
Bizarres: Body Size of Some Southern
South American Cretaceous Dinosaurs".
Historical Biology. 16 (2–4): 71–83.
doi:10.1080/08912960410001715132 (htt
ps://doi.org/10.1080%2F0891296041000
1715132) .
57. Fiala, Ivan (10 July 2008). "Myxozoa" (htt
p://tolweb.org/Myxozoa/2460/2008.07.1
0) . Tree of Life Web Project. Diarsipkan
(https://web.archive.org/web/201803012
25416/http://tolweb.org/Myxozoa/2460/2
008.07.10) dari versi asli tanggal 2018-
03-01. Diakses tanggal 4 March 2018.
58. Kaur, H.; Singh, R. (2011). "Two new
species of Myxobolus (Myxozoa:
Myxosporea: Bivalvulida) infecting an
Indian major carp and a cat fish in
wetlands of Punjab, India" (https://www.n
cbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC32353
90) . J Parasit Dis. 35: 169–76.
doi:10.1007/s12639-011-0061-4 (https://
doi.org/10.1007%2Fs12639-011-0061-4) .
PMC 3235390 (https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pmc/articles/PMC3235390) .
PMID 23024499 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/23024499) .
59. Zhang, Zhi-Qiang (2013-08-30). "Animal
biodiversity: An update of classification
and diversity in 2013. In: Zhang, Z.-Q. (Ed.)
Animal Biodiversity: An Outline of Higher-
level Classification and Survey of
Taxonomic Richness (Addenda 2013)" (ht
tps://web.archive.org/web/20190424154
926/https://biotaxa.org/Zootaxa/article/d
ownload/zootaxa.3703.1.3/4273) .
Zootaxa. 3703 (1): 5.
doi:10.11646/zootaxa.3703.1.3 (https://d
oi.org/10.11646%2Fzootaxa.3703.1.3) .
Diarsipkan dari versi asli (https://biotaxa.
org/Zootaxa/article/download/zootaxa.3
703.1.3/4273) tanggal 2019-04-24.
Diakses tanggal 2018-03-15.
60. Balian, E.V.; Lévêque, C.; Segers, H.;
Martens, K. (2008). Freshwater Animal
Diversity Assessment (https://books.goog
le.com/books?id=Dw4H6DBHnAgC&pg=P
A628) . Springer. hlm. 628. ISBN 978-1-
4020-8259-7.

61. Hogenboom, Melissa. "There are only 35


kinds of animal and most are really weird"
(https://www.bbc.co.uk/earth/story/2015
0325-all-animal-life-in-35-photos) . BBC
earth. Diarsipkan (https://web.archive.or
g/web/20180810141811/http://www.bbc.
co.uk/earth/story/20150325-all-animal-lif
e-in-35-photos) dari versi asli tanggal
2018-08-10. Diakses tanggal 2018-03-15.
62. Poulin, Robert (2007). Evolutionary
Ecology of Parasites (https://archive.org/
details/evolutionaryecol0000poul) .
Princeton University Press. hlm. 6 (http
s://archive.org/details/evolutionaryecol00
00poul/page/6) . ISBN 978-0-691-12085-
0.

63. Felder, Darryl L.; Camp, David K. (2009).


Gulf of Mexico Origin, Waters, and Biota:
Biodiversity (https://books.google.com/b
ooks?id=CphA8hiwaFIC&pg=RA1-PA111
1) . Texas A&M University Press.
hlm. 1111. ISBN 978-1-60344-269-5.
64. "How many species on Earth? About 8.7
million, new estimate says" (https://www.
sciencedaily.com/releases/2011/08/1108
23180459.htm) . 24 August 2011.
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20180701164954/https://www.scienceda
ily.com/releases/2011/08/11082318045
9.htm) dari versi asli tanggal 2018-07-01.
Diakses tanggal 2 March 2018.
65. Mora, Camilo; Tittensor, Derek P.; Adl,
Sina; Simpson, Alastair G. B.; Worm, Boris
(2011-08-23). Mace, Georgina M., ed.
"How Many Species Are There on Earth
and in the Ocean?" (https://www.ncbi.nlm.
nih.gov/pmc/articles/PMC3160336) .
PLoS Biology. 9 (8): e1001127.
doi:10.1371/journal.pbio.1001127 (http
s://doi.org/10.1371%2Fjournal.pbio.1001
127) . PMC 3160336 (https://www.ncbi.nl
m.nih.gov/pmc/articles/PMC3160336) .
PMID 21886479 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/21886479) .
66. Hebert, Paul D. N.; Ratnasingham,
Sujeevan; Zakharov, Evgeny V.; Telfer,
Angela C.; Levesque-Beaudin, Valerie;
Milton, Megan A.; Pedersen, Stephanie;
Jannetta, Paul; deWaard, Jeremy R. (1
August 2016). "Counting animal species
with DNA barcodes: Canadian insects" (ht
tp://rstb.royalsocietypublishing.org/conte
nt/371/1702/20150333.long) .
Philosophical Transactions of the Royal
Society B: Biological Sciences. 371
(1702): 20150333.
doi:10.1098/rstb.2015.0333 (https://doi.o
rg/10.1098%2Frstb.2015.0333) .
PMC 4971185 (https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pmc/articles/PMC4971185) .
PMID 27481785 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/27481785) . Diarsipkan (h
ttps://web.archive.org/web/20180429155
232/http://rstb.royalsocietypublishing.or
g/content/371/1702/20150333.long)
dari versi asli tanggal 2018-04-29.
Diakses tanggal 2018-05-04.

67. Stork, Nigel E. (January 2018). "How


Many Species of Insects and Other
Terrestrial Arthropods Are There on
Earth?". Annual Review of Entomology. 63
(1): 31–45. doi:10.1146/annurev-ento-
020117-043348 (https://doi.org/10.114
6%2Fannurev-ento-020117-043348) .
Stork notes that 1m insects have been
named, making much larger predicted
estimates.
68. Poore, Hugh F. (2002). "Introduction".
Crustacea: Malacostraca (https://books.g
oogle.com/books?id=ww6RzBz42-4C&pg
=PA1) . Zoological catalogue of Australia.
19.2A. CSIRO Publishing. hlm. 1–7.
ISBN 978-0-643-06901-5.

69. Reaka-Kudla, Marjorie L.; Wilson, Don E.;


Wilson, Edward O. (1996). Biodiversity II:
Understanding and Protecting Our
Biological Resources (https://books.googl
e.com/books?id=-X5OAgAAQBAJ&pg=PA
90) . Joseph Henry Press. hlm. 90.
ISBN 978-0-309-52075-1.
70. Burton, Derek; Burton, Margaret (2017).
Essential Fish Biology: Diversity, Structure
and Function (https://books.google.com/
books?id=U0o4DwAAQBAJ&pg=PA281) .
Oxford University Press. hlm. 281–282.
ISBN 978-0-19-878555-2.
"Trichomycteridae ... includes obligate
parasitic fish. Thus 17 genera from 2
subfamilies, Vandelliinae; 4 genera, 9spp.
and Stegophilinae; 13 genera, 31 spp. are
parasites on gills (Vandelliinae) or skin
(stegophilines) of fish."

71. Nicol, David (June 1969). "The Number of


Living Species of Molluscs". Systematic
Zoology. 18 (2): 251–254.
doi:10.2307/2412618 (https://doi.org/10.
2307%2F2412618) . JSTOR 2412618 (htt
ps://www.jstor.org/stable/2412618) .
72. Sluys, R. (1999). "Global diversity of land
planarians (Platyhelminthes, Tricladida,
Terricola): a new indicator-taxon in
biodiversity and conservation studies".
Biodiversity and Conservation. 8 (12):
1663–1681.
doi:10.1023/A:1008994925673 (https://d
oi.org/10.1023%2FA%3A100899492567
3) .

73. Fontaneto, Diego. "Marine Rotifers | An


Unexplored World of Richness" (https://w
eb.archive.org/web/20180302225409/htt
p://ukmarinesac.org.uk/PDF/rotifers.pdf)
(PDF). JMBA Global Marine Environment.

hlm. 4–5. Diarsipkan dari versi asli (http://


ukmarinesac.org.uk/PDF/rotifers.pdf)
(PDF) tanggal 2018-03-02. Diakses tanggal

2 March 2018.
74. Morand, Serge; Krasnov, Boris R.;
Littlewood, D. Timothy J. (2015). Parasite
Diversity and Diversification (https://book
s.google.com/books?id=o2t2BgAAQBAJ&
pg=PA44) . Cambridge University Press.
hlm. 44. ISBN 978-1-107-03765-6.

75. Bobrovskiy, Ilya; Hope, Janet M.; Ivantsov,


Andrey; Nettersheim, Benjamin J.;
Hallmann, Christian; Brocks, Jochen J.
(20 September 2018). "Ancient steroids
establish the Ediacaran fossil Dickinsonia
as one of the earliest animals". Science.
361 (6408): 1246–1249.
doi:10.1126/science.aat7228 (https://doi.
org/10.1126%2Fscience.aat7228) .
76. Maloof, Adam C.; Rose, Catherine V.;
Beach, Robert; Samuels, Bradley M.;
Calmet, Claire C.; Erwin, Douglas H.;
Poirier, Gerald R.; Yao, Nan; Simons,
Frederik J. (17 August 2010). "Possible
animal-body fossils in pre-Marinoan
limestones from South Australia" (http://w
ww.nature.com/ngeo/journal/v3/n9/full/n
geo934.html) . Nature Geoscience. 3 (9):
653–659. Bibcode:2010NatGe...3..653M
(http://adsabs.harvard.edu/abs/2010Nat
Ge...3..653M) . doi:10.1038/ngeo934 (htt
ps://doi.org/10.1038%2Fngeo934) .
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20110828152648/http://www.nature.co
m/ngeo/journal/v3/n9/full/ngeo934.htm
l) dari versi asli tanggal 2011-08-28.
Diakses tanggal 2018-04-15.
77. Shen, Bing; Dong, Lin; Xiao, Shuhai;
Kowalewski, Michał (2008). "The Avalon
Explosion: Evolution of Ediacara
Morphospace" (http://www.sciencemag.o
rg/content/319/5859/81.short) . Science.
319 (5859): 81–84.
Bibcode:2008Sci...319...81S (http://adsab
s.harvard.edu/abs/2008Sci...319...81S) .
doi:10.1126/science.1150279 (https://do
i.org/10.1126%2Fscience.1150279) .
PMID 18174439 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/18174439) . Diarsipkan (h
ttps://web.archive.org/web/20150924154
348/http://www.sciencemag.org/content/
319/5859/81.short) dari versi asli
tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal
2018-04-15.
78. Chen, Zhe; Chen, Xiang; Zhou, Chuanming;
Yuan, Xunlai; Xiao, Shuhai (1 June 2018).
"Late Ediacaran trackways produced by
bilaterian animals with paired
appendages" (http://advances.sciencema
g.org/content/4/6/eaao6691) . Science
Advances. 4 (6): eaao6691.
doi:10.1126/sciadv.aao6691 (https://doi.o
rg/10.1126%2Fsciadv.aao6691) .
PMC 5990303 (https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pmc/articles/PMC5990303) .
PMID 29881773 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/29881773) . Diarsipkan (h
ttps://web.archive.org/web/20180629102
734/http://advances.sciencemag.org/con
tent/4/6/eaao6691) dari versi asli
tanggal 2018-06-29. Diakses tanggal
2018-10-08.
79. Schopf, J. William (1999). Evolution!:
facts and fallacies (https://archive.org/de
tails/evolutionfactsfa0000unse) .
Academic Press. hlm. 7 (https://archive.or
g/details/evolutionfactsfa0000unse/pag
e/7) . ISBN 978-0-12-628860-5.
80. Maloof, A. C.; Porter, S. M.; Moore, J. L.;
Dudas, F. O.; Bowring, S. A.; Higgins, J. A.;
Fike, D. A.; Eddy, M. P. (2010). "The earliest
Cambrian record of animals and ocean
geochemical change" (http://gsabulletin.g
sapubs.org/content/122/11-12/1731) .
Geological Society of America Bulletin.
122 (11–12): 1731–1774.
Bibcode:2010GSAB..122.1731M (http://ad
sabs.harvard.edu/abs/2010GSAB..122.17
31M) . doi:10.1130/B30346.1 (https://doi.
org/10.1130%2FB30346.1) . Diarsipkan
(https://web.archive.org/web/201706171
93216/http://gsabulletin.gsapubs.org/con
tent/122/11-12/1731) dari versi asli
tanggal 2017-06-17. Diakses tanggal
2018-04-15.
81. "New Timeline for Appearances of
Skeletal Animals in Fossil Record
Developed by UCSB Researchers" (http://
www.ia.ucsb.edu/pa/display.aspx?pkey=2
364) . The Regents of the University of
California. 10 November 2010. Diarsipkan
(https://web.archive.org/web/201409030
62054/http://www.ia.ucsb.edu/pa/displa
y.aspx?pkey=2364) dari versi asli tanggal
2014-09-03. Diakses tanggal 1 September
2014.
82. Conway-Morris, S. (2003). "The Cambrian
"explosion" of metazoans and molecular
biology: would Darwin be satisfied?" (htt
p://www.ijdb.ehu.es/web/paper.php?doi=
14756326) . The International journal of
developmental biology. 47 (7–8): 505–15.
PMID 14756326 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/14756326) . Diarsipkan (h
ttps://web.archive.org/web/20180716111
730/http://www.ijdb.ehu.es/web/paper.ph
p?doi=14756326) dari versi asli tanggal
2018-07-16. Diakses tanggal 2018-04-15.
83. "The Tree of Life" (https://web.archive.or
g/web/20180216054845/http://burgess-s
hale.rom.on.ca/en/science/origin/01-life-t
ree.php) . The Burgess Shale. Royal
Ontario Museum. Diarsipkan dari versi
asli (http://burgess-shale.rom.on.ca/en/s
cience/origin/01-life-tree.php) tanggal
2018-02-16. Diakses tanggal 28 February
2018.

84. Campbell, Neil A.; Reece, Jane B. (2005).


Biology (edisi ke-7th). Pearson, Benjamin
Cummings. hlm. 526. ISBN 978-0-8053-
7171-0.
85. Seilacher, Adolf; Bose, Pradip K.; Pfluger,
Friedrich (2 October 1998). "Triploblastic
animals more than 1 billion years ago:
trace fossil evidence from india". Science.
282 (5386): 80–83.
Bibcode:1998Sci...282...80S (http://adsab
s.harvard.edu/abs/1998Sci...282...80S) .
doi:10.1126/science.282.5386.80 (http
s://doi.org/10.1126%2Fscience.282.5386.
80) . PMID 9756480 (https://www.ncbi.nl
m.nih.gov/pubmed/9756480) .
86. Matz, Mikhail V.; Frank, Tamara M.;
Marshall, N. Justin; Widder, Edith A.;
Johnsen, Sönke (9 December 2008).
"Giant Deep-Sea Protist Produces
Bilaterian-like Traces" (https://web.archiv
e.org/web/20081216211211/http://www.
biology.duke.edu/johnsenlab/pdfs/pubs/s
ea%20grapes%202008.pdf) (PDF).
Current Biology. 18 (23): 1–6.
doi:10.1016/j.cub.2008.10.028 (https://do
i.org/10.1016%2Fj.cub.2008.10.028) .
PMID 19026540 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/19026540) . Diarsipkan
dari versi asli (http://www.biology.duke.ed
u/johnsenlab/pdfs/pubs/sea%20grapes%
202008.pdf) (PDF) tanggal 16 December
2008. Diakses tanggal 5 December 2008.
87. Reilly, Michael (20 November 2008).
"Single-celled giant upends early
evolution" (http://www.nbcnews.com/id/2
7827279/) . MSNBC. Diarsipkan (https://
web.archive.org/web/20191108213540/h
ttp://www.nbcnews.com/id/27827279/)
dari versi asli tanggal 2019-11-08.
Diakses tanggal 5 December 2008.
88. Bengtson, S. (2002). "Origins and early
evolution of predation" (http://www.nrm.s
e/download/18.4e32c81078a8d9249800
021552/Bengtson2002predation.pdf)
(PDF). Dalam Kowalewski, M.; Kelley, P.H.

The fossil record of predation. The


Paleontological Society Papers. 8. The
Paleontological Society. hlm. 289–317.
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20191030140248/https://www.nrm.se/do
wnload/18.4e32c81078a8d92498000215
52/Bengtson2002predation.pdf) (PDF)
dari versi asli tanggal 2019-10-30.
Diakses tanggal 2018-04-15.
89. Burhanuddin, Andi Iqbal (2018).
Vertebrata Laut (https://books.google.co.i
d/books?id=t_dRDwAAQBAJ&pg=PA43&d
q=vertebrata&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi
d27LuiKrtAhX_63MBHaCkDlsQ6AEwAHo
ECAEQAg#v=onepage&q=vertebrata&f=fa
lse) . Yogyakarta: Deepublish. hlm. 43.
ISBN 9786024537814.
90. Alwi, D., Muhammad, M.H., dan Bisi, S.
(2018). "Inventarisasi organisme
avertebrata terumbu karang di perairan
Tanjung Dehegila Kabupaten Pulau
Morotai" (https://ejournal.unkhair.ac.id/in
dex.php/kelautan/article/download/683/
490) . Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan. 1
(1): 72. Diarsipkan (https://web.archive.or
g/web/20200713150025/http://ejournal.u
nkhair.ac.id/index.php/kelautan/article/d
ownload/683/490) dari versi asli tanggal
2020-07-13. Diakses tanggal 2021-01-31.
91. Budd, Graham E.; Jensen, Sören (2017).
"The origin of the animals and a
'Savannah' hypothesis for early bilaterian
evolution". Biological Reviews. 92 (1):
446–473. doi:10.1111/brv.12239 (https://
doi.org/10.1111%2Fbrv.12239) .
PMID 26588818 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/26588818) .
92. Kapli, Paschalia; Telford, Maximilian J. (11
Dec 2020). "Topology-dependent
asymmetry in systematic errors affects
phylogenetic placement of Ctenophora
and Xenacoelomorpha" (https://www.ncb
i.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC773219
0) . Science Advances. 6 (10): eabc5162.
doi:10.1126/sciadv.abc5162 (https://doi.o
rg/10.1126%2Fsciadv.abc5162) .
PMC 7732190 (https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pmc/articles/PMC7732190) .
PMID 33310849 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/33310849) Periksa nilai
|pmid= (bantuan).
93. Giribet, Gonzalo (27 September 2016).
"Genomics and the animal tree of life:
conflicts and future prospects". Zoologica
Scripta. 45: 14–21.
doi:10.1111/zsc.12215 (https://doi.org/1
0.1111%2Fzsc.12215) .

94. "Evolution and Development" (https://web.


archive.org/web/20140302084415/http://
emb.carnegiescience.edu/sites/emb.carn
egiescience.edu/files/evodevo12.pdf)
(PDF). Carnegie Institution for Science

Department of Embryology. 1 May 2012.


hlm. 38. Diarsipkan dari versi asli (https://
emb.carnegiescience.edu/sites/emb.carn
egiescience.edu/files/evodevo12.pdf)
(PDF) tanggal 2 March 2014. Diakses

tanggal 4 March 2018.


95. Dellaporta, Stephen; Holland, Peter;
Schierwater, Bernd; Jakob, Wolfgang;
Sagasser, Sven; Kuhn, Kerstin (April
2004). "The Trox-2 Hox/ParaHox gene of
Trichoplax (Placozoa) marks an epithelial
boundary". Development Genes and
Evolution. 214 (4): 170–175.
doi:10.1007/s00427-004-0390-8 (https://
doi.org/10.1007%2Fs00427-004-0390-8) .
96. Peterson, Kevin J.; Eernisse, Douglas J
(2001). "Animal phylogeny and the
ancestry of bilaterians: Inferences from
morphology and 18S rDNA gene
sequences" (http://onlinelibrary.wiley.co
m/doi/10.1046/j.1525-142x.2001.003003
170.x/full) . Evolution and Development.
3 (3): 170. doi:10.1046/j.1525-
142x.2001.003003170.x (https://doi.org/1
0.1046%2Fj.1525-142x.2001.003003170.
x) . PMID 11440251 (https://www.ncbi.nl
m.nih.gov/pubmed/11440251) .
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20180226033729/http://onlinelibrary.wile
y.com/doi/10.1046/j.1525-142x.2001.003
003170.x/full) dari versi asli tanggal
2018-02-26. Diakses tanggal 25 February
2018.
97. Kraemer-Eis, Andrea; Ferretti, Luca;
Schiffer, Philipp; Heger, Peter; Wiehe,
Thomas (2016). "A catalogue of
Bilaterian-specific genes - their function
and expression profiles in early
development" (https://www.biorxiv.org/co
ntent/biorxiv/early/2016/03/19/041806.f
ull.pdf) (PDF). doi:10.1101/041806 (http
s://doi.org/10.1101%2F041806) .
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20180226032414/https://www.biorxiv.or
g/content/biorxiv/early/2016/03/19/0418
06.full.pdf) (PDF) dari versi asli tanggal
2018-02-26. Diakses tanggal 25 February
2018.
98. Zimmer, Carl (4 May 2018). "The Very
First Animal Appeared Amid an Explosion
of DNA" (https://www.nytimes.com/2018/
05/04/science/first-animal-genes-evolutio
n.html) . The New York Times. Diarsipkan
(https://web.archive.org/web/201905281
03558/https://www.nytimes.com/2018/0
5/04/science/first-animal-genes-evolutio
n.html) dari versi asli tanggal 2019-05-
28. Diakses tanggal 4 May 2018.
99. Paps, Jordi; Holland, Peter W. H. (30 April
2018). "Reconstruction of the ancestral
metazoan genome reveals an increase in
genomic novelty" (https://www.nature.co
m/articles/s41467-018-04136-5) . Nature
Communications. 9 (1730 (2018)).
doi:10.1038/s41467-018-04136-5 (http
s://doi.org/10.1038%2Fs41467-018-0413
6-5) . Diarsipkan (https://web.archive.org/
web/20190524170040/https://www.natur
e.com/articles/s41467-018-04136-5)
dari versi asli tanggal 2019-05-24.
Diakses tanggal 4 May 2018.
100. Peterson, Kevin J.; Cotton, James A.;
Gehling, James G.; Pisani, Davide (27 April
2008). "The Ediacaran emergence of
bilaterians: congruence between the
genetic and the geological fossil records"
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl
es/PMC2614224) . Philosophical
Transactions of the Royal Society of
London B: Biological Sciences. 363
(1496): 1435–1443.
doi:10.1098/rstb.2007.2233 (https://doi.o
rg/10.1098%2Frstb.2007.2233) .
PMC 2614224 (https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pmc/articles/PMC2614224) .
PMID 18192191 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/18192191) .
101. Parfrey, Laura Wegener; Lahr, Daniel J. G.;
Knoll, Andrew H.; Katz, Laura A. (16
August 2011). "Estimating the timing of
early eukaryotic diversification with
multigene molecular clocks" (https://ww
w.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC315
8185) . Proceedings of the National
Academy of Sciences. 108 (33): 13624–
13629. Bibcode:2011PNAS..10813624P
(http://adsabs.harvard.edu/abs/2011PNA
S..10813624P) .
doi:10.1073/pnas.1110633108 (https://do
i.org/10.1073%2Fpnas.1110633108) .
PMC 3158185 (https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pmc/articles/PMC3158185) .
PMID 21810989 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/21810989) .
102. "Raising the Standard in Fossil
Calibration" (https://web.archive.org/web/
20180307054141/http://fossilcalibration
s.org/) . Fossil Calibration Database.
Diarsipkan dari versi asli (http://fossilcalib
rations.org/) tanggal 7 March 2018.
Diakses tanggal 3 March 2018.
103. Laumer, Christopher E.; Gruber-Vodicka,
Harald; Hadfield, Michael G.; Pearse, Vicki
B.; Riesgo, Ana; Marioni, John C.; Giribet,
Gonzalo (2018). "Support for a clade of
Placozoa and Cnidaria in genes with
minimal compositional bias" (https://ww
w.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC627
7202) . eLife. 2018;7: e36278.
doi:10.7554/eLife.36278 (https://doi.org/
10.7554%2FeLife.36278) . PMC 6277202
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl
es/PMC6277202) . PMID 30373720 (htt
ps://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3037
3720) .
104. Adl, Sina M.; Bass, David; Lane,
Christopher E.; Lukeš, Julius; Schoch,
Conrad L.; Smirnov, Alexey; Agatha,
Sabine; Berney, Cedric; Brown, Matthew
W. (2018). "Revisions to the Classification,
Nomenclature, and Diversity of
Eukaryotes" (https://www.ncbi.nlm.nih.go
v/pmc/articles/PMC6492006) . Journal
of Eukaryotic Microbiology. 66 (1): 4–119.
doi:10.1111/jeu.12691 (https://doi.org/1
0.1111%2Fjeu.12691) . PMC 6492006 (ht
tps://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
PMC6492006) . PMID 30257078 (http
s://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30257
078) .
105. Bhamrah, H. S.; Juneja, Kavita (2003). An
Introduction to Porifera. Anmol
Publications. hlm. 58. ISBN 978-81-261-
0675-2.

106. Sumich, James L. (2008). Laboratory and


Field Investigations in Marine Life (http
s://archive.org/details/laboratoryfieldi000
0sumi) . Jones & Bartlett Learning.
hlm. 67 (https://archive.org/details/labora
toryfieldi0000sumi/page/67) . ISBN 978-
0-7637-5730-4.

107. Jessop, Nancy Meyer (1970). Biosphere; a


study of life (https://archive.org/details/bi
ospherestudyof0000jess) . Prentice-Hall.
hlm. 428 (https://archive.org/details/bios
pherestudyof0000jess/page/428) .
108. Sharma, N. S. (2005). Continuity And
Evolution Of Animals. Mittal Publications.
hlm. 106. ISBN 978-81-8293-018-6.

109. Langstroth, Lovell; Langstroth, Libby


(2000). Newberry, Todd, ed. A Living Bay:
The Underwater World of Monterey Bay.
University of California Press. hlm. 244.
ISBN 978-0-520-22149-9.

110. Safra, Jacob E. (2003). The New


Encyclopædia Britannica, Volume 16.
Encyclopædia Britannica. hlm. 523.
ISBN 978-0-85229-961-6.

111. Kotpal, R. L. Modern Text Book of


Zoology: Invertebrates. Rastogi
Publications. hlm. 184. ISBN 978-81-
7133-903-7.
112. Barnes, Robert D. (1982). Invertebrate
Zoology. Holt-Saunders International.
hlm. 84–85. ISBN 0-03-056747-5.

113. "Introduction to Placozoa" (http://www.uc


mp.berkeley.edu/phyla/placozoa/placozo
a.html) . UCMP Berkeley. Diarsipkan (http
s://web.archive.org/web/2018032520284
9/http://www.ucmp.berkeley.edu/phyla/pl
acozoa/placozoa.html) dari versi asli
tanggal 2018-03-25. Diakses tanggal
10 March 2018.

114. Minelli, Alessandro (2009). Perspectives


in Animal Phylogeny and Evolution (http
s://books.google.com/books?id=jIASDAA
AQBAJ&pg=PA53) . Oxford University
Press. hlm. 53. ISBN 978-0-19-856620-5.
115. Brusca, Richard C. (2016). Introduction to
the Bilateria and the Phylum
Xenacoelomorpha | Triploblasty and
Bilateral Symmetry Provide New Avenues
for Animal Radiation (http://www.sinauer.
com/media/wysiwyg/samples/Brusca3e_
Chapter_9.pdf) (PDF). Invertebrates.
Sinauer Associates. hlm. 345–372.
ISBN 978-1605353753. Diarsipkan (http
s://web.archive.org/web/2019042415513
7/https://www.sinauer.com/media/wysiw
yg/samples/Brusca3e_Chapter_9.pdf)
(PDF) dari versi asli tanggal 2019-04-24.

Diakses tanggal 2018-04-16.


116. Quillin, K. J. (May 1998). "Ontogenetic
scaling of hydrostatic skeletons:
geometric, static stress and dynamic
stress scaling of the earthworm
lumbricus terrestris" (https://web.archive.
org/web/20200617135617/https://jeb.bio
logists.org/content/201/12/1871.long) .
The Journal of Experimental Biology. 201
(12): 1871–83. PMID 9600869 (https://w
ww.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9600869) .
Diarsipkan dari versi asli (http://jeb.biolog
ists.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid
=9600869) tanggal 2020-06-17. Diakses
tanggal 2018-04-16.
117. Telford, Maximilian J. (2008). "Resolving
Animal Phylogeny: A Sledgehammer for a
Tough Nut?". Developmental Cell. 14 (4):
457–459.
doi:10.1016/j.devcel.2008.03.016 (http
s://doi.org/10.1016%2Fj.devcel.2008.03.0
16) . PMID 18410719 (https://www.ncbi.n
lm.nih.gov/pubmed/18410719) .
118. Philippe, H.; Brinkmann, H.; Copley, R. R.;
Moroz, L. L.; Nakano, H.; Poustka, A. J.;
Wallberg, A.; Peterson, K. J.; Telford, M. J.
(2011). "Acoelomorph flatworms are
deuterostomes related to Xenoturbella" (h
ttps://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article
s/PMC4025995) . Nature. 470 (7333):
255–258. Bibcode:2011Natur.470..255P
(http://adsabs.harvard.edu/abs/2011Natu
r.470..255P) . doi:10.1038/nature09676
(https://doi.org/10.1038%2Fnature0967
6) . PMC 4025995 (https://www.ncbi.nlm.
nih.gov/pmc/articles/PMC4025995) .
PMID 21307940 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/21307940) .
119. Perseke, M.; Hankeln, T.; Weich, B.;
Fritzsch, G.; Stadler, P.F.; Israelsson, O.;
Bernhard, D.; Schlegel, M. (August 2007).
"The mitochondrial DNA of Xenoturbella
bocki: genomic architecture and
phylogenetic analysis" (http://www.bioinf.
uni-leipzig.de/Publications/PREPRINTS/0
7-009.pdf) (PDF). Theory Biosci. 126 (1):
35–42. doi:10.1007/s12064-007-0007-7
(https://doi.org/10.1007%2Fs12064-007-0
007-7) . PMID 18087755 (https://www.nc
bi.nlm.nih.gov/pubmed/18087755) .
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20190424154927/http://www.bioinf.uni-le
ipzig.de/Publications/PREPRINTS/07-00
9.pdf) (PDF) dari versi asli tanggal 2019-
04-24. Diakses tanggal 2018-04-16.
120. Cannon, Johanna T.; Vellutini, Bruno C.;
Smith III, Julian.; Ronquist, Frederik;
Jondelius, Ulf; Hejnol, Andreas (3
February 2016). "Xenacoelomorpha is the
sister group to Nephrozoa" (http://www.na
ture.com/nature/journal/v530/n7588/full/
nature16520.html) . Nature. 530 (7588):
89–93. Bibcode:2016Natur.530...89C (htt
p://adsabs.harvard.edu/abs/2016Natur.5
30...89C) . doi:10.1038/nature16520 (http
s://doi.org/10.1038%2Fnature16520) .
PMID 26842059 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/26842059) . Diakses
tanggal 3 February 2016.
121. Valentine, James W. (July 1997).
"Cleavage patterns and the topology of
the metazoan tree of life" (https://www.nc
bi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC21545) .
PNAS. The National Academy of
Sciences. 94 (15): 8001–8005.
Bibcode:1997PNAS...94.8001V (http://ads
abs.harvard.edu/abs/1997PNAS...94.800
1V) . doi:10.1073/pnas.94.15.8001 (http
s://doi.org/10.1073%2Fpnas.94.15.800
1) . PMC 21545 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pmc/articles/PMC21545) .
PMID 9223303 (https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pubmed/9223303) .
122. Peters, Kenneth E.; Walters, Clifford C.;
Moldowan, J. Michael (2005). The
Biomarker Guide: Biomarkers and
isotopes in petroleum systems and Earth
history. 2. Cambridge University Press.
hlm. 717. ISBN 978-0-521-83762-0.
123. Hejnol A, Martindale M (2009). Telford
MJ, Littlewood DJ, ed. The mouth, the
anus, and the blastopore–open questions
about questionable openings (https://ww
w.researchgate.net/publication/23076619
5_The_mouth_the_anus_and_the_blastop
ore_-_open_questions_about_questionabl
e_openings) . Animal Evolution—
Genomes, Fossils, and Trees. Oxford
University Press. hlm. 33–40. ISBN 978-
0199570300. Diarsipkan (https://web.arc
hive.org/web/20180615190611/https://w
ww.researchgate.net/publication/230766
195_The_mouth_the_anus_and_the_blast
opore_-_open_questions_about_questiona
ble_openings) dari versi asli tanggal
2018-06-15. Diakses tanggal 2018-04-17.
124. Safra, Jacob E. (2003). The New
Encyclopædia Britannica, Volume 1;
Volume 3. Encyclopædia Britannica.
hlm. 767. ISBN 978-0-85229-961-6.

125. Hyde, Kenneth (2004). Zoology: An Inside


View of Animals. Kendall Hunt. hlm. 345.
ISBN 978-0-7575-0997-1.

126. Alcamo, Edward (1998). Biology Coloring


Workbook. The Princeton Review.
hlm. 220. ISBN 978-0-679-77884-4.

127. Holmes, Thom (2008). The First


Vertebrates (https://archive.org/details/fir
stvertebrates00holm) . Infobase
Publishing. hlm. 64 (https://archive.org/d
etails/firstvertebrates00holm/page/64) .
ISBN 978-0-8160-5958-4.
128. Rice, Stanley A. (2007). Encyclopedia of
evolution. Infobase Publishing. hlm. 75.
ISBN 978-0-8160-5515-9.

129. Tobin, Allan J.; Dusheck, Jennie (2005).


Asking about life. Cengage Learning.
hlm. 497. ISBN 978-0-534-40653-0.
130. Simakov, Oleg; Kawashima, Takeshi;
Marlétaz, Ferdinand; Jenkins, Jerry;
Koyanagi, Ryo; Mitros, Therese; Hisata,
Kanako; Bredeson, Jessen; Shoguchi,
Eiichi (26 November 2015).
"Hemichordate genomes and
deuterostome origins" (http://www.nature.
com/nature/journal/v527/n7579/full/natu
re16150.html) . Nature. 527 (7579): 459–
465. Bibcode:2015Natur.527..459S (htt
p://adsabs.harvard.edu/abs/2015Natur.5
27..459S) . doi:10.1038/nature16150 (htt
ps://doi.org/10.1038%2Fnature16150) .
PMC 4729200 (https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pmc/articles/PMC4729200) .
PMID 26580012 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/26580012) . Diarsipkan (h
ttps://web.archive.org/web/20151201043
718/http://www.nature.com/nature/journ
al/v527/n7579/full/nature16150.html)
dari versi asli tanggal 2015-12-01.
Diakses tanggal 2018-04-17.

131. Dawkins, Richard (2005). The Ancestor's


Tale: A Pilgrimage to the Dawn of
Evolution (https://archive.org/details/anc
estorstale00rich_0) . Houghton Mifflin
Harcourt. hlm. 381 (https://archive.org/de
tails/ancestorstale00rich_0/page/381) .
ISBN 978-0-618-61916-0.

132. Prewitt, Nancy L.; Underwood, Larry S.;


Surver, William (2003). BioInquiry: making
connections in biology. John Wiley.
hlm. 289. ISBN 978-0-471-20228-8.
133. Schmid-Hempel, Paul (1998). Parasites in
social insects (https://archive.org/details/
parasitesinsocia0000schm) . Princeton
University Press. hlm. 75 (https://archive.
org/details/parasitesinsocia0000schm/p
age/n90) . ISBN 978-0-691-05924-2.

134. Miller, Stephen A.; Harley, John P. (2006).


Zoology (https://books.google.com/book
s?id=BWZFAQAAIAAJ) . McGraw-Hill
Higher Education. hlm. 173.
135. Shankland, M.; Seaver, E. C. (2000).
"Evolution of the bilaterian body plan:
What have we learned from annelids?" (htt
ps://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
PMC34316) . Proceedings of the National
Academy of Sciences. 97 (9): 4434–7.
Bibcode:2000PNAS...97.4434S (http://ads
abs.harvard.edu/abs/2000PNAS...97.443
4S) . doi:10.1073/pnas.97.9.4434 (http
s://doi.org/10.1073%2Fpnas.97.9.4434) .
JSTOR 122407 (https://www.jstor.org/sta
ble/122407) . PMC 34316 (https://www.n
cbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3431
6) . PMID 10781038 (https://www.ncbi.n
lm.nih.gov/pubmed/10781038) .
136. Struck, Torsten H.; Wey-Fabrizius,
Alexandra R.; Golombek, Anja; Hering,
Lars; Weigert, Anne; Bleidorn, Christoph;
Klebow, Sabrina; Iakovenko, Nataliia;
Hausdorf, Bernhard; Petersen, Malte;
Kück, Patrick; Herlyn, Holger; Hankeln,
Thomas (2014). "Platyzoan Paraphyly
Based on Phylogenomic Data Supports a
Noncoelomate Ancestry of Spiralia".
Molecular Biology and Evolution. 31 (7):
1833–1849. doi:10.1093/molbev/msu143
(https://doi.org/10.1093%2Fmolbev%2Fm
su143) . PMID 24748651 (https://www.nc
bi.nlm.nih.gov/pubmed/24748651) .
137. Fröbius, Andreas C.; Funch, Peter (April
2017). "Rotiferan Hox genes give new
insights into the evolution of metazoan
bodyplans" (http://www.nature.com/articl
es/s41467-017-00020-w) . Nature
Communications. 8 (1).
doi:10.1038/s41467-017-00020-w (http
s://doi.org/10.1038%2Fs41467-017-0002
0-w) . Diarsipkan (https://web.archive.or
g/web/20170521081229/https://www.nat
ure.com/articles/s41467-017-00020-w)
dari versi asli tanggal 2017-05-21.
Diakses tanggal 2018-04-17.
138. Hervé, Philippe; Lartillot, Nicolas;
Brinkmann, Henner (May 2005).
"Multigene Analyses of Bilaterian Animals
Corroborate the Monophyly of Ecdysozoa,
Lophotrochozoa, and Protostomia" (http
s://archive.org/details/sim_molecular-biol
ogy-and-evolution_2005-05_22_5/page/12
46) . Molecular Biology and Evolution. 22
(5): 1246–1253.
doi:10.1093/molbev/msi111 (https://doi.o
rg/10.1093%2Fmolbev%2Fmsi111) .
PMID 15703236 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/15703236) .
139. "Introduction to the Lophotrochozoa | Of
molluscs, worms, and lophophores..." (htt
p://www.ucmp.berkeley.edu/phyla/lophotr
ochozoa.html) UCMP Berkeley.
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20190502225536/https://ucmp.berkeley.
edu/phyla/lophotrochozoa.html) dari
versi asli tanggal 2019-05-02. Diakses
tanggal 28 February 2018.
140. Giribet, G.; Distel, D.L.; Polz, M.; Sterrer, W.;
Wheeler, W.C. (2000). "Triploblastic
relationships with emphasis on the
acoelomates and the position of
Gnathostomulida, Cycliophora,
Plathelminthes, and Chaetognatha: a
combined approach of 18S rDNA
sequences and morphology". Syst Biol. 49
(3): 539–562.
doi:10.1080/10635159950127385 (http
s://doi.org/10.1080%2F10635159950127
385) . PMID 12116426 (https://www.ncbi.
nlm.nih.gov/pubmed/12116426) .
141. Kim, Chang Bae; Moon, Seung Yeo; Gelder,
Stuart R.; Kim, Won (September 1996).
"Phylogenetic Relationships of Annelids,
Molluscs, and Arthropods Evidenced from
Molecules and Morphology" (https://archi
ve.org/details/sim_journal-of-molecular-e
volution_1996-09_43_3/page/207) .
Journal of Molecular Evolution. 43 (3):
207–215. doi:10.1007/PL00006079 (http
s://doi.org/10.1007%2FPL00006079) .
PMID 8703086 (https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pubmed/8703086) .

142. Gould, Stephen Jay (2011). The Lying


Stones of Marrakech (https://books.googl
e.com/books?id=wApMpVmi-5gC&pg=PA
130) . Harvard University Press.
hlm. 130–134. ISBN 978-0-674-06167-5.
143. Leroi, Armand Marie (2014). The Lagoon:
How Aristotle Invented Science.
Bloomsbury. hlm. 111 (https://archive.or
g/details/lagoonhowaristot0000lero_m5a
9/page/n126) –119, 270–271. ISBN 978-
1-4088-3622-4.

144. Linnaeus, Carl (1758). Systema naturae


per regna tria naturae :secundum classes,
ordines, genera, species, cum
characteribus, differentiis, synonymis,
locis (https://www.biodiversitylibrary.org/
bibliography/542) (dalam bahasa Latin)
(edisi ke-10). Holmiae (Laurentii Salvii).
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20081010032456/http://www.biodiversity
library.org/bibliography/542) dari versi
asli tanggal 10 October 2008. Diakses
tanggal 22 September 2008.
145. De Wit, Hendrik C. D. (1994). Histoire du
Développement de la Biologie, Volume III.
Presses Polytechniques et Universitaires
Romandes. hlm. 94–96. ISBN 2-88074-
264-1.

146. Valentine, James W. (2004). On the Origin


of Phyla (https://books.google.com/book
s?id=DMBkmHm5fe4C&pg=PA8) .
University of Chicago Press. hlm. 7–8.
ISBN 978-0-226-84548-7.

147. Haeckel, Ernst (1874). Anthropogenie


oder Entwickelungsgeschichte des
menschen (https://archive.org/details/ant
hropogenieod05haecgoog) (dalam
bahasa Jerman). hlm. 202 (https://archiv
e.org/details/anthropogenieod05haecgoo
g/page/n229) .
148. Hutchins, Michael (2003). Grzimek's
Animal Life Encyclopedia (https://archive.
org/details/animallifeinsect03mich_154)
(edisi ke-2nd). Gale. hlm. 3 (https://archiv
e.org/details/animallifeinsect03mich_15
4/page/n19) . ISBN 0-7876-5777-8.

149. "Fisheries and Aquaculture" (http://www.f


ao.org/fishery/) . FAO. Diarsipkan (http
s://web.archive.org/web/2009051307521
3/http://www.fao.org/fishery) dari versi
asli tanggal 2009-05-13. Diakses tanggal
8 July 2016.
150. "Graphic detail Charts, maps and
infographics. Counting chickens" (https://
www.economist.com/blogs/dailychart/20
11/07/global-livestock-counts) . The
Economist. 27 July 2011. Diarsipkan (http
s://web.archive.org/web/2016071518121
3/http://www.economist.com/blogs/daily
chart/2011/07/global-livestock-counts)
dari versi asli tanggal 2016-07-15.
Diakses tanggal 23 June 2016.

151. Helfman, Gene S. (2007). Fish


Conservation: A Guide to Understanding
and Restoring Global Aquatic Biodiversity
and Fishery Resources (https://archive.or
g/details/fishconservation00helf) . Island
Press. hlm. 11 (https://archive.org/detail
s/fishconservation00helf/page/11) .
ISBN 1-59726-760-0.
152. "World Review of Fisheries and
Aquaculture" (http://www.fao.org/docrep/
016/i2727e/i2727e01.pdf) (PDF). fao.org.
FAO. Diarsipkan (https://web.archive.org/
web/20150828131307/http://www.fao.or
g/docrep/016/i2727e/i2727e01.pdf)
(PDF) dari versi asli tanggal 2015-08-28.

Diakses tanggal 13 August 2015.

153. "Shellfish climbs up the popularity ladder"


(https://web.archive.org/web/201211051
43157/http://www.highbeam.com/doc/1
G1-85675992.html) . HighBeam
Research. Diarsipkan dari versi asli (htt
p://www.highbeam.com/doc/1G1-856759
92.html) tanggal 2012-11-05. Diakses
tanggal 8 July 2016.
154. Cattle Today. "Breeds of Cattle at CATTLE
TODAY" (http://cattle-today.com/) .
Cattle-today.com. Diarsipkan (https://web.
archive.org/web/20110715234745/http://
cattle-today.com/) dari versi asli tanggal
2011-07-15. Diakses tanggal 15 October
2013.

155. Lukefahr, S.D.; Cheeke, P.R. "Rabbit project


development strategies in subsistence
farming systems" (http://www.fao.org/do
crep/U4900T/u4900T0m.htm) . Food and
Agriculture Organization. Diarsipkan (http
s://web.archive.org/web/2016050610531
4/http://www.fao.org/docrep/U4900T/u4
900T0m.htm) dari versi asli tanggal
2016-05-06. Diakses tanggal 23 June
2016.
156. "Animals Used for Clothing" (http://www.p
eta.org/issues/animals-used-for-clothin
g/) . PETA. Diarsipkan (https://web.archiv
e.org/web/20160629152315/http://www.
peta.org/issues/animals-used-for-clothin
g/) dari versi asli tanggal 2016-06-29.
Diakses tanggal 8 July 2016.

157. "Ancient fabrics, high-tech geotextiles" (ht


tps://web.archive.org/web/20190515155
212/http://www.naturalfibres2009.org/e
n/fibres/) . Natural Fibres. Diarsipkan dari
versi asli (http://www.naturalfibres2009.or
g/en/fibres/) tanggal 2019-05-15.
Diakses tanggal 8 July 2016.
158. "Cochineal and Carmine" (http://www.fao.
org/docrep/v8879e/v8879e09.htm) .
Major colourants and dyestuffs, mainly
produced in horticultural systems. FAO.
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20180306060330/http://www.fao.org/doc
rep/v8879e/V8879e09.htm) dari versi
asli tanggal 2018-03-06. Diakses tanggal
June 16, 2015.
159. "Guidance for Industry: Cochineal Extract
and Carmine" (http://www.fda.gov/ForInd
ustry/ColorAdditives/GuidanceComplianc
eRegulatoryInformation/ucm153038.ht
m) . FDA. Diarsipkan (https://web.archive.
org/web/20190424155253/https://www.f
da.gov/ForIndustry/ColorAdditives/Guida
nceComplianceRegulatoryInformation/uc
m153038.htm) dari versi asli tanggal
2019-04-24. Diakses tanggal 6 July 2016.

160. "How Shellac Is Manufactured" (http://nla.


gov.au/nla.news-article55073762) . The
Mail (Adelaide, SA : 1912–1954). 18 Dec
1937. Diakses tanggal 17 July 2015.
161. Pearnchob, N.; Siepmann, J.; Bodmeier, R.
(2003). "Pharmaceutical applications of
shellac: moisture-protective and taste-
masking coatings and extended-release
matrix tablets". Drug Development and
Industrial Pharmacy. 29 (8): 925–938.
doi:10.1081/ddc-120024188 (https://doi.o
rg/10.1081%2Fddc-120024188) .
PMID 14570313 (https://www.ncbi.nlm.ni
h.gov/pubmed/14570313) .

162. Barber, E. J. W. (1991). Prehistoric


Textiles (https://archive.org/details/prehis
torictexti0000barb) . Princeton University
Press. hlm. 230 (https://archive.org/detail
s/prehistorictexti0000barb/page/230) –
231. ISBN 0-691-00224-X.
163. Munro, John H. (2003). Jenkins, David, ed.
Medieval Woollens: Textiles, Technology,
and Organisation (https://archive.org/det
ails/cambridgehistory0000unse_l9b6) .
The Cambridge History of Western
Textiles. Cambridge University Press.
hlm. 214 (https://archive.org/details/cam
bridgehistory0000unse_l9b6/page/214)
–215. ISBN 0-521-34107-8.

164. Pond, Wilson G. (2004). Encyclopedia of


Animal Science (https://books.google.co
m/books?id=1SQl7Ao3mHoC&pg=PA24
8) . CRC Press. hlm. 248–250. ISBN 978-
0-8247-5496-9. Diarsipkan (https://web.ar
chive.org/web/20230123110032/https://
books.google.com/books?id=1SQl7Ao3m
HoC&pg=PA248) dari versi asli tanggal
2023-01-23. Diakses tanggal 2018-03-23.
165. "Genetics Research" (https://web.archive.
org/web/20171212193051/http://www.ah
t.org.uk/cms-display/genetics.html) .
Animal Health Trust. Diarsipkan dari versi
asli (http://www.aht.org.uk/cms-display/g
enetics.html) tanggal 2017-12-12.
Diakses tanggal 24 June 2016.

166. "Drug Development" (http://www.animalre


search.info/en/drug-development/) .
Animal Research.info. Diarsipkan (https://
web.archive.org/web/20160608124406/h
ttp://www.animalresearch.info/en/drug-d
evelopment/) dari versi asli tanggal
2016-06-08. Diakses tanggal 24 June
2016.
167. "Animal Experimentation" (https://www.bb
c.co.uk/ethics/animals/using/experiment
s_1.shtml) . BBC. Diarsipkan (https://web.
archive.org/web/20191231222705/http://
www.bbc.co.uk/ethics/animals/using/exp
eriments_1.shtml) dari versi asli tanggal
2019-12-31. Diakses tanggal 8 July 2016.

168. "EU statistics show decline in animal


research numbers" (http://speakingofrese
arch.com/2013/12/12/eu-statistics-show-
decline-in-animal-research-numbers/) .
Speaking of Research. 2013. Diarsipkan
(https://web.archive.org/web/201710061
62448/https://speakingofresearch.com/2
013/12/12/eu-statistics-show-decline-in-a
nimal-research-numbers/) dari versi asli
tanggal 2017-10-06. Diakses tanggal
January 24, 2016.
169. "Vaccines and animal cell technology" (htt
p://www.actip.org/library/vaccines-and-an
imal-cell-technology/) . Animal Cell
Technology Industrial Platform.
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20160713184805/http://www.actip.org/li
brary/vaccines-and-animal-cell-technolog
y/) dari versi asli tanggal 2016-07-13.
Diakses tanggal 9 July 2016.

170. "Medicines by Design" (https://web.archiv


e.org/web/20160604214644/https://publi
cations.nigms.nih.gov/medbydesign/cha
pter3.html) . National Institute of Health.
Diarsipkan dari versi asli (https://publicati
ons.nigms.nih.gov/medbydesign/chapter
3.html) tanggal 2016-06-04. Diakses
tanggal 9 July 2016.
171. Fergus, Charles (2002). Gun Dog Breeds,
A Guide to Spaniels, Retrievers, and
Pointing Dogs (https://archive.org/detail
s/gundogbreedsguid0000ferg_d8w4) .
The Lyons Press. ISBN 1-58574-618-5.

172. "History of Falconry" (https://web.archive.


org/web/20160529023926/http://thefalc
onrycentre.co.uk/bird-info/conservation/n
octurnal-raptors/history-falconry/) . The
Falconry Centre. Diarsipkan dari versi asli
(http://www.thefalconrycentre.co.uk/bird-i
nfo/conservation/nocturnal-raptors/histor
y-falconry/) tanggal 2016-05-29. Diakses
tanggal 22 April 2016.
173. King, Richard J. (2013). The Devil's
Cormorant: A Natural History (https://boo
ks.google.com/books?id=ucGyAAAAQBA
J&pg=PA9) . University of New
Hampshire Press. hlm. 9. ISBN 978-1-
61168-225-0.

174. "AmphibiaWeb–Dendrobatidae" (http://am


phibiaweb.org/lists/Dendrobatidae.shtm
l) . AmphibiaWeb. Diarsipkan (https://we
b.archive.org/web/20110810090554/htt
p://amphibiaweb.org/lists/Dendrobatidae.
shtml) dari versi asli tanggal 2011-08-10.
Diakses tanggal 2008-10-10.
175. Heying, H. (2003). "Dendrobatidae" (http://
animaldiversity.ummz.umich.edu/site/acc
ounts/information/Dendrobatidae.html) .
Animal Diversity Web. Diarsipkan (https://
web.archive.org/web/20110212005358/h
ttp://animaldiversity.ummz.umich.edu/sit
e/accounts/information/Dendrobatidae.ht
ml) dari versi asli tanggal 2011-02-12.
Diakses tanggal 9 July 2016.

176. "Other bugs" (http://www.keepinginsects.


com/cockroaches-locusts-ants/) .
Keeping Insects. Diarsipkan (https://web.
archive.org/web/20160707170022/http://
www.keepinginsects.com/cockroaches-lo
custs-ants/) dari versi asli tanggal 2016-
07-07. Diakses tanggal 8 July 2016.
177. Kaplan, Melissa. "So, you think you want a
reptile?" (http://www.anapsid.org/parent.h
tml) . Anapsid.org. Diarsipkan (https://we
b.archive.org/web/20160703115141/htt
p://www.anapsid.org/parent.html) dari
versi asli tanggal 2016-07-03. Diakses
tanggal 8 July 2016.

178. "Pet Birds" (https://web.archive.org/web/


20160707053516/http://www.humanesoc
iety.org/animals/pet_birds/) . PDSA.
Diarsipkan dari versi asli (http://www.hum
anesociety.org/animals/pet_birds/)
tanggal 2016-07-07. Diakses tanggal
8 July 2016.
179. "Animals in Healthcare Facilities" (https://
web.archive.org/web/20160304102728/h
ttp://www.shea-online.org/Portals/0/PDF
s/Animals%20in%20Healthcare%20Faciliti
es.pdf) (PDF). 2012. Diarsipkan dari versi
asli (http://www.shea-online.org/Portals/
0/PDFs/Animals%20in%20Healthcare%20
Facilities.pdf) (PDF) tanggal 4 March
2016.
180. The Humane Society of the United States.
"U.S. Pet Ownership Statistics" (https://we
b.archive.org/web/20120407193941/htt
p://www.humanesociety.org/issues/pet_o
verpopulation/facts/pet_ownership_statis
tics.html) . Diarsipkan dari versi asli (htt
p://www.humanesociety.org/issues/pet_o
verpopulation/facts/pet_ownership_statis
tics.html) tanggal 2012-04-07. Diakses
tanggal 27 April 2012.
181. USDA. "U.S. Rabbit Industry profile" (http
s://web.archive.org/web/2013102016121
6/http://www.aphis.usda.gov/animal_heal
th/emergingissues/downloads/RabbitRep
ort1.pdf) (PDF). Diarsipkan dari versi asli
(https://www.aphis.usda.gov/animal_heal
th/emergingissues/downloads/RabbitRep
ort1.pdf) (PDF) tanggal 20 October 2013.
Diakses tanggal 10 July 2013.

182. Plous, S. (1993). "The Role of Animals in


Human Society". Journal of Social Issues.
49 (1): 1–9. doi:10.1111/j.1540-
4560.1993.tb00906.x (https://doi.org/10.
1111%2Fj.1540-4560.1993.tb00906.x) .
183. Hummel, Richard (1994). Hunting and
Fishing for Sport: Commerce, Controversy,
Popular Culture (https://archive.org/detail
s/huntingfishingfo0000humm) . Popular
Press. ISBN 978-0-87972-646-1.

184. Jones, Jonathan (27 June 2014). "The top


10 animal portraits in art" (https://www.th
eguardian.com/artanddesign/jonathanjon
esblog/2014/jun/27/top-10-animal-portrai
ts-in-art) . The Guardian. Diarsipkan (http
s://web.archive.org/web/2016051810592
2/http://www.theguardian.com/artanddes
ign/jonathanjonesblog/2014/jun/27/top-1
0-animal-portraits-in-art) dari versi asli
tanggal 2016-05-18. Diakses tanggal
24 June 2016.
185. Paterson, Jennifer (29 October 2013).
"Animals in Film and Media" (http://www.o
xfordbibliographies.com/view/document/
obo-9780199791286/obo-978019979128
6-0044.xml) . Oxford Bibliographies.
doi:10.1093/obo/9780199791286-0044
(https://doi.org/10.1093%2Fobo%2F9780
199791286-0044) . Diarsipkan (https://we
b.archive.org/web/20160614200642/htt
p://www.oxfordbibliographies.com/view/
document/obo-9780199791286/obo-978
0199791286-0044.xml) dari versi asli
tanggal 2016-06-14. Diakses tanggal
24 June 2016.
186. Gregersdotter, Katarina; Höglund, Johan;
Hållén, Nicklas (2016). Animal Horror
Cinema: Genre, History and Criticism (http
s://books.google.com/books?id=hV-hCw
AAQBAJ&pg=PA147) . Springer. hlm. 147.
ISBN 978-1-137-49639-3.

187. Warren, Bill; Thomas, Bill (2009). Keep


Watching the Skies!: American Science
Fiction Movies of the Fifties, The 21st
Century Edition (https://books.google.co
m/books?id=B7kUCwAAQBAJ&pg=PT3
2) . McFarland. hlm. 32. ISBN 978-1-4766-
2505-8.

188. Crouse, Richard (2008). Son of the 100


Best Movies You've Never Seen (https://b
ooks.google.com/books?id=B5alnowvF3s
C&pg=PT200) . ECW Press. hlm. 200.
ISBN 978-1-55490-330-6.
189. Hearn, Lafcadio (1904). Kwaidan: Stories
and Studies of Strange Things. Dover.
ISBN 0-486-21901-1.

190. "Deer" (http://treesforlife.org.uk/forest/my


thology-folklore/deer/) . Trees for Life.
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20160614200842/http://treesforlife.org.u
k/forest/mythology-folklore/deer/) dari
versi asli tanggal 2016-06-14. Diakses
tanggal 23 June 2016.
191. "Butterfly" (http://quod.lib.umich.edu/cgi/
t/text/text-idx?c=did;cc=did;rgn=main;vie
w=text;idno=did2222.0001.694) .
Encyclopedia of Diderot and D'Alembert.
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20160811042437/http://quod.lib.umich.e
du/cgi/t/text/text-idx?c=did;cc=did;rgn=m
ain;view=text;idno=did2222.0001.694)
dari versi asli tanggal 2016-08-11.
Diakses tanggal 10 July 2016.

192. Hutchins, M., Arthur V. Evans, Rosser W.


Garrison and Neil Schlager (Eds) (2003)
Grzimek's Animal Life Encyclopedia, 2nd
edition. Volume 3, Insects. Gale, 2003.

193. Ben-Tor, Daphna (1989). Scarabs, A


Reflection of Ancient Egypt. Jerusalem.
hlm. 8. ISBN 965-278-083-9.
194. Biswas, Soutik. "Why the humble cow is
India's most polarising animal" (https://w
ww.bbc.co.uk/news/world-asia-india-345
13185) . BBC. Diarsipkan (https://web.arc
hive.org/web/20191030140248/https://w
ww.bbc.co.uk/news/world-asia-india-345
13185) dari versi asli tanggal 2019-10-
30. Diakses tanggal 9 July 2016.

195. Robert Hans van Gulik. Hayagrīva: The


Mantrayānic Aspect of Horse-cult in China
and Japan. Brill Archive. hlm. 9.
196. Grainger, Richard (24 June 2012). "Lion
Depiction across Ancient and Modern
Religions" (https://web.archive.org/web/2
0160923134807/https://lionalert.org/pag
e/Lion_Depiction_Across_Ancient_and_M
odern_Religions) . ALERT. Diarsipkan dari
versi asli (https://lionalert.org/page/Lion_
Depiction_Across_Ancient_and_Modern_R
eligions) tanggal 23 September 2016.
Diakses tanggal 6 July 2016.

197. Read, Kay Almere; Gonzalez, Jason J.


(2000). Mesoamerican Mythology. Oxford
University Press. hlm. 132–134.

198. McCone, Kim R. (1987). Meid, W., ed.


Hund, Wolf, und Krieger bei den
Indogermanen. Studien zum
indogermanischen Wortschatz.
Innsbruck. hlm. 101–154.
199. Lau, Theodora, The Handbook of Chinese
Horoscopes, pp. 2–8, 30–5, 60–4, 88–94,
118–24, 148–53, 178–84, 208–13, 238–
44, 270–78, 306–12, 338–44, Souvenir
Press, New York, 2005

200. Tester, S. Jim (1987). A History of


Western Astrology (https://books.google.
com/books?id=L0HSvH96alIC&pg=PA3
1) . Boydell & Brewer. hlm. 31–33 and
passim. ISBN 978-0-85115-446-6.

Daftar pustaka
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1994). Kurikulum Sekolah
Menangah Umum (GBPP) Mata
Pelajaran Biologi. Jakarta: Depdikbud.
Hickman Jr; Cleveland P.; Roberts,
Larry S. (1990). Biology of Animals
(edisi ke-ke-6). Wm. C. Brown
Publisher.
Solomon, et. al. (1993). Biology, 3rd ed.
Forth Worth: Saunders-College
Publishing,.
Duke, NH. (1995). The Physiology of
Domestic Animal. New York: Comstock
Publishing.
Martini (1998). Fundamental of
Anatomy and Physiology 4th ed. New
Jersey: Prentice Hall International Inc.
Swenson, GM. (1997). Dules
Physiology or Domestic Animals. USA:
Publishing Co. Inc.
Harris, C.L. (1992). Concepts in
Zoology (https://archive.org/details/co
nceptsinzoolog0000harr) . New York:
Harper Collin Publisher, Inc.
Suroso, A.; Permatasari, A. (2003).
Ensiklopedia Sains dan Kehidupan:
Refernsi dan Petunjuk Lengkap untuk
ilmu Biologi, Fisika, dan Kimia. Jakarta:
CV Tarity Samudra Berlian.
Pranala luar

Cari tahu mengenai Animalia pada


proyek-proyek Wikimedia lainnya:

Definisi dan terjemahan dari Wiktionary


Gambar dan media dari WikiCommons
Berita dari Wikinews
Kutipan dari Wikiquote
Teks sumber dari Wikisource
Buku dari Wikibooks

Informasi terkait dengan Animalia


dari Wikispecies.
Hewan (http://www.eol.org/pages/1)
di Encyclopedia of Life
Tree of Life Project (http://tolweb.or
g/)
Animal Diversity Web (http://animaldiv
ersity.ummz.umich.edu/) –Database
hewan milik University of Michigan,
menunjukkan taksonomi, gambar, dan
informasi lainnya.
ARKive (http://www.arkive.org/)
Diarsipkan (https://archive.today/2016
0426231847/http://www.arkive.org/)
2016-04-26 di Archive.is–database
multimedia dari spesies terancam
punah/dilindungi dari seluruh dunia
dan spesies yang umum di Britania
Raya.

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Hewan&oldid=23926118"

Halaman ini terakhir diubah pada 30 Juli 2023,


pukul 04.18. •
Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali
dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai